bab ii kajian teori a. landasan teori 1. pengertian...

14
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Hilgard dan Bower mengatakan Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, serta perubahan aspek-aspek lainnya yang ada pada individu yanh belajar. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (Suciati dan Irawan, P. 2001: hal 28) Oleh sebab itu, belajar adalah proses aktif. Belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah suatu proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Apabila kita bicara tentang cara mengubah tingkah laku seseorang atau individu melalui berbagai pengalaman yang ditempuhnya.

Upload: nguyendung

Post on 13-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang. Hilgard dan Bower mengatakan Perubahan sebagai

hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan,

kecakapan, serta perubahan aspek-aspek lainnya yang ada pada individu

yanh belajar. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan

tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon

pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (Suciati

dan Irawan, P. 2001: hal 28)

Oleh sebab itu, belajar adalah proses aktif. Belajar adalah proses

mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar

adalah suatu proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat

melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati,

dan memahami sesuatu yang dipelajari. Apabila kita bicara tentang cara

mengubah tingkah laku seseorang atau individu melalui berbagai

pengalaman yang ditempuhnya.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

10

Tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar dipengaruhi oleh

banyak faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri (faktor internal)

maupun faktor yang berada di luar individu (faktor eksternal). Faktor

internal ialah kemampuan yang dimilikinya, minat dan perhatiannya,

kebiasaan, usaha, dan Minat serta faktor-faktor lainnya. Sedangkan faktor

eksternal dalam proses pendidikan dan pengajaran dapat dibedakan

menjadi tiga lingkungan yakni, keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Di antara ketiga lingkungan tersebut yang paling besar pengaruhnya

adalah terhadap proses dan hasil belajar siswa dalam proses belajar

mengajar adalah lingkungan sekolah. Kesimpulannya bahwa lingkungan

sekolah hadir sebagai media belajar seperti guru, teman sekolah, dan buku-

buku. Unsur-unsur tersebut diharapkan mampu menunjang proses dan

hasil belajar siswa agar mampu menguasai dan mendapatkan hasil belajar

yang memuaskan.

2. Pengertian Mengajar

Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar. Mengajar

adalah mengatur dan megorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa

sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan

belajar (Nana Sudjana 1989: hal 3). Sehingga dari pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa mengajar merupakan bagian dari proses belajar dan

proses belajar itu sendiri merupakan suatu upaya belajar yang

menghasilkan perubahan tingkah laku.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

11

Guru yang memegang peran utama dalam mengajar sehingga guru

diharapkan mampu memeberikan suatu suri teladan yang akan berkaitan

dengan kegiatan belajar mengajar di kelas. Menurut Witherington Pada

hakikatnya, mengajar adalah proses yang dilakukan oleh guru dalam

mengembangkan kegiatan belajar siswa (Hamzah Uno B. 2007: hal 34).

Hal ini mengandung pengertian bahwa proses mengajar olehguru

menghadirkan proses belajar pada pihak siswa yang berwujud perubahan

tingkah laku, meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap,

pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.

Dengan demikian, sebagai pembimbing belajar, guru mendudukkan

diri untuk memberikan kemampuannya dalam mempelajari bahan tertentu

bagi pengembangan daya pikir, keterampilan personal dan social, serta

sikap dan perasaan siswa untuk bekal hidupnya dalam masyarakat.

Sebagai pemimpin belajar, guru sejak awal hal yang akan dicapai melalui

belajar, guru menentukan sejak awal hal yang akan dicapai melalui arah

atau cara tertentu yang sesuai dengan kemampuan siswa.

4 . Cara Belajar Siswa Aktif (CBPSA)

Sebagai padanan dari Student Active Learning. ini berarti salah satu

usaha meningkatkan kualitas hasil belajar dapat ditempuh melalui

penggunaan strategi belajar yang mampu mengembangkan cara belajar

siswa aktif. Penerapan CBPSA dalam proses belajar mengajar akan

nampak seperti yang kita ketahui, bahwa proses belajar mengajar itu

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

12

sendiri terdiri dari dua tahapan. Tahapan pertama adalah perencanaan dan

tahapan kedua adalah pelaksanaan termasuk penilaian.

Perencanaan proses belajar mengajar terwujud dalam bentuk satuan

pelajaran yang berisis rumusan tujuan pengajaran (tujuan instruksional),

bahan pengajaran, kegiatan belajar mengajar siswa, metode dan laat

bantu mengajar, dan penilaian. Sedangkan tahap pelaksanaan proses

belajar mengajar adalah pelaksanaan satuan pelajaran pada saat praktek

pengajaran, yakni interaksi guru dengan siswa pada saat pengajaran itu

berlangsung.

Cara Belajar Siswa Aktif (CBPSA) harus tercermin dalam ke dua

hal diatas, yakni dalam satuan pelajaran dan dalam praktek pengajaran.

Dalam satuan pelajaran, pemikiran CBPSA tercermin dalam rumusan isi

satuan pelajaran sebab satuan pelajaran pada hakikatnya adalah rencana

atau proyeksi tindakan yang akan dilakukan oleh guru pada waktu

mengajar. Dengan demikian, guru yang akan mengajar dengan

penekanan CBPSA harus memikirkan hal-hal apa yang akan dilakukan

serta menuangkannya secara tertulis ke dalam satuan pelajaran.

Ada beberapa ciri yang harus nampak dalam proses belajar

mengajar yang terdapat penerapan CBPSA, yaitu:

1. Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar

secara bebas, ettapi terkendali.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

13

2. Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak

memebrikan rangsangan berpikir kepada siswa untuk

memecahkan masalah.

3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi

siswa.

4. Kegiatan belajar siswa haru sbervariasi, seperti ada

penugasan kelompok, diskusi, maupun mandiri.

5. Hubungan guru dengan siswa difatnya harus mencerminkan

seperti bapak-anak, bukan hubungan pimpinan dengan

bawahan.

6. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku terikat dengan susunan

yang mati, tetapi sewaktu-waktu diubah sesuai dengan

kebutuhan siswa.

7. Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang

dicapai siswa, tetapi juga dilihat dan diukur dari segi proses

belajar yang dilakukan oleh siswa.

8. Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya melalui

pertanyaan atau pernyataannya baik kepada guru maupun

lkepada siswa lainnya.

9. Guru senantiasa menghargai pendapat para siswa, terlepas

dari benar atau salah, dan tidak diperkenankan membunuh,

mengurangi, atau menekan pendapat siswa di depan

pendapat siswa lainnya.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

14

Sehingga dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa suatu

pembelajaran hendaknya tidaklah pakem sehingga tidak mampu

berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

sama lainnya. Dibutuhkan suatu terobosan yang ikut menunjang hasil

belajar siswa agar mendapatkan hasil di bidang akademik maupun non

akademik yang memuaskan. Diharapkan dengan proses kegiatan belajar

mengajar yang aktif dan inovatif guru mampu menyajikan kebutuhan

belajar siswanya di kelas agar penyampaian materi dari guru ke siswa

mampu terkonversi dengan baik.

3. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu upaya mengimplementasikan

rencana pembelajaran yang telah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan

yang telah disusun dapat tercapai secara optimal, maka diperlukan suatu

metodeyang digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah

diterapkan. Menurut Joyce & Weil Model pembelajaran adalah suatu

rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum

(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan

pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain

(Rusman. 2011: hal 11)

Model pembelajaran dapat diartikan pola pilihan, artinya para guru

boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk

mencapai tujuan pendidikannya. Sehingga model pembelajaran yang

sifatnya inovatif dapat membantu memberikan solusi cara belajar yang

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

15

menyenangkan, sehingga materi-materi yang membutuhkan pemahaman

dan ketelitian dapat dengan mudah dipelajari tanpa mengurangi nilai-nilai

yang hendak diajarkan dalam materi tersebut.

1. Model Pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran)

Mind mapping dapat diartikan sebagai suatu cara untuk

mengorganisasikan dan menyajikan suatu konsep atau ide, tugas atau

informasi lainnya dalam bentuk diagram radial-hierarkis non linier. Mind

mapping pada umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan

topik sentral, dalam bentuk kata kunci, gambar (simbol), dan warna

sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan

efisien.

Mind mapping digagas dan dikembangkan oleh seorang psikolog

Inggris Tony Buzan yang meyakini bahwa penggunaan mind mapping

tidak hanya mampu melejitkan proses memori tetapi juga dapat

meningkatkan kreatifitas dan keterampilan menganalisis. Menurut Tony

Buzan: 2007 Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan

informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar otak. Mind map

adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan

memetakan pikiran-pikiran kita. Mind mapping dapat mengubah

informasi menjadi pengetahuan, wawasan, dan tindakan. Informasi yang

disajikan fokus pada bagian-bagian penting, dan dapat mendorong

seseorang untuk mengeksplorasi dan mengelaborasinya lebih jauh.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

16

Bobbi De Potter dan M.C Hernacki menyatakan peta pikiran/ mind

mapping adalah tehnik pemanfaatan keseluruhan otak dengan

menggunakan citra visual dan prasarana gratis lainnya untuk membentuk

kesan. Ketika anda menulis esai atau masalah, banyak ide yang datang ke

dalam pikiran anda itu secara acak. Kemudian anda menyortirnya lalu

anda menyusunnya secara kronologis (Bobbi De Potter dan M.C

Hernacki, 2001: 15)

Sedangkan beberapa fungsi umum dari mind mapping menurut Tony

Buzan, 2007 adalah:

a. Merencanakan

b. Berkomunikasi

c. Menjadi lebih kreatif

d. Menghemat waktu

e. Menyelesaikan maslaah

f. Memusatkan perhatian

g. Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran

h. Mengingat dengan lebih baik

i. Belajar lebih cepat dan efisien

Mind mapping terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

1. Topik Sentral, pokok atau fokus pikiran yang hendak

dikembangkan dan diletakkan sebagai “pohon”.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

17

2. Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari

Topik Sentral dan diletakkan sebgagai “cabang” yang

melingkari “pohon”.

3. Sub Topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari

cabang dan diletakkan sebagai “ranting”.

Mind mapping dapat dibuat secar amanual maupun menggunakan

software. Walau tidak ada ketentuan yang baku ada beberapa pedoman

untuk menyususn mind mapping terutama untuk secara manual dengan

cara:

1. Mulai dari tengah untuk menentukan topik sentral

(menentukan “pohon”), dibuat dalam kertas kosong bentuk

landscape, disertai gambar berwarna.

2. Tentukan topik utama (menentukan “cabang”) sebagai

bagian pnting dari Topik Sentral.

3. Tentukan Sub Topik sebagai “ranting” yang diambil dari

Topik Utama.

4. Secara kreatif gunakan gambar, simbol, kode, dan dimensi

seluruh pada peta pikiran anda.

5. Sedapat mungkin gunakan kata kunci tunggal (maksimal

dua kata), dengan huruf kapital/huruf kecil.

6. Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara

Topik Sentral dengan Topik Utama dan Sub Topik. Untuk

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

18

stimulasi visual gunakan warna dan ketebalan yang

berbeda untuk masing-masing alur hubungan.

7. Kembangkan Mind mapping sesuai dengan gaya yang

diinginkan oleh guru

8. Untuk memahami suatu teks, terlebih dulu harus dibaca

untuk memperoleh gambaran mental yang menyeluruh dan

bermakna.

Mind mapping dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan,

baik yang bersifat personal maupun kolaboratif. Khusus dalam konteks

pembelajaran mind mapping dapat digunakan untuk membantu siswa

dalam memahami dan mengorganisasikan serta memvisualisasikan

materi dan aktivitas belajarnya secara kreatif dan atraktif. Kegunaan

mind mapping bagi siswa antara lain:

1. Siswa dapat memetakan apa yang didiskusikan dengan

teman-temannya.

2. Siswa dapat mempetakan tentang proses dan hasil observasi

yang dilakukannya

3. Siswa dapat mempetakan apa yang dibacanya

4. Siswa dapat mempetakan apa yang didengarnya

5. Siswa dapat mempetakan tentang apa yang harus

dipresentasikannya di kelas, dan

6. Siswa dapat memepetakan aneka aktivitas belajar lainnya,

baik yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan,

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

19

maupun hasil belajarnya (akhmadsudrajat.wordpress.com

2013/9/9, diunduh pada 4 Februari 2014 08.50 WIB).

2. Mata Pelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang

mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi,

ekonomi, IPS, antropologi, sosiologi dan tata negara. (Suwarso dan Tri

Widiarto 1993: 1). Sedangkan menurut Mulyono, J Ilmu Pengetahuan

Sosial adalah pengetahuan tentang perwujudan dari suatu pendekatan

interdisiplin (Interdisiplinary Approach) dari pelajaran ilmu-ilmu sosial

(Sosial Science). Hal ini merupakan integrasi dari berbagai macam cabang

ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, antropologi, geografi, ilmu politik, IPS,

psikologi, dan sebagainya yang dipilih dan disesuaikan untuk keperluan

pengajaran di sekolah-sekolah (Mulyono, J. 1980: 2)

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu program pendidikan yang

merupakan suatu keseluruhan yang pada dasarnya mempersoalkan

manusia dan lingkungan sosilanya dan yang bahannya diambil dari

berbagai ilmu sosial seperti : geografi, IPS, antropologi, sosiologi, ilmu

politik dan psikologi (Nasution 1975: 12).

Sehingga dari beberapa pengertian yang berkaitan dengan IPS diatas

dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), merupakan

suatu ilmu yang bersifat humanis atau sosial dengan sasaran kehidupan

sosial masyarakat sehari-hari. IPS sangat diperlukan pada pengajaran baik

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

20

dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan

Sekolah Menengah Atas (SMA).

B. Penelitian Yang Relevan

Hasil Penelitian Skripsi dari Hendro Setiadi Wiguna Jurusan Kurikulum

dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung 2013. Dengan judul PENERAPAN MODEL MIND

MAP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PADA SISWA KELAS VII A SMPN 4 KUNINGAN. Hasilnya hasil belajar

anak menjadi lebih efektif hingga mencapai 71,80% yang sebelumnya hanya

57,96% tanpa menggunakan Model Pembelajaran Mind Map.

Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh skripsi Agung Aji Tapantoko

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri

Yogyakarta. Dengan judul Penggunaan METODE MIND MAP (PETA

PIKIRAN) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP

NEGERI 4 DEPOK yang dimana juga mendapatkan hasil memuaskan dalam

upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran mind mapping.

Oleh sebab itu peneliti mencoba menggunakan metode mind mapping

dalam pembelajaran IPS untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

21

C. Kerangka Berpikir

Minat dalam belajar merupakan kekuatan yang akan menggerakkan

jasmani dan rohani seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya

tujuan yang diinginkan (Sardiman A. M, 1996: 80). Oleh sebab itu, guru

harus mampu meningkatkan minat belajar siswa, salah satunya dengan

menggunakan metode belajar yang disukai siswa. Penelitian sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar siswa, menyajikan kerangka berpikir sebagai

berikut:

Gambar 1. Kerangka Berpikir

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR TINDAKAN

Guru Belum

Menggunakan

Metode mind

mapping

Hasil Belajar Rendah

Guru

Menggunakan

Metode mind

mapping

Siklus 1

Ceramah,

Penugasan &

Mind mapping I

Siklus 2

Mind mapping

II & Pemberian

Tugas

Hasil Belajar Meningkat

Hasil Belajar Meningkat

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/3/T1... · berkembang menurti kebutuhan masing-masing siswa yang berbeda satu

22

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis

tindakan dalam penelitian ini adalah melalui penerapan model pembelajaran

mind mapping hasil belajar siswa Kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana

Salatiga pada semester Genap Tahun ajaran 2013/2014 dalam mata pelajaran

IPS diduga dapat meningkat.