bab iv hasil penelitian a. diskripsi kondisi...

19
32 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolah Dalam tahun 1960-an dosen-dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas dan IKIP Kristen Satya Wacana telah merasakan adanya satu kebutuhan pengadaan sekolah laboratorium untuk pengembangan ilmu pendidikan dan tempat praktik mahasiswanya. Karena kendala pendanaan maka kebutuhan tersebut baru terealisir pada tanggal 4 Januari 1971 melalui kerjasama dengan YPK Pusat Salatiga. Salah satu Sekolah Dasar milik YPK Pusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan Dr. Sumardi 5 dijadikan sekolah laboratorium Kristen Satya Wacana, yang kemudian pindah lokasinya di jalan Yos Sudarso 1 Salatiga. Di lokasi baru dibangun 12 kelas dengan rencana 6 kelas untuk SD dan 6 kelas untuk SMP. Namun dalam realisasinya SMP Kristen 1 milik YPK Pusat Salatiga dijadikan SMP Laboratorium Kristen Satya Wacana. Pada tahun 1985 YPTKSW berhasil membangun gedung Sekolah Laboratorium dengan Pusat Sumber Belajar di dalam kampus UKSW sehingga di proses pendirian SMP Laboratorium Kristen Satya Wacana yang diselenggarakan sendiri mulai tanggal 15 Juli 1985 (SK Kakaknwil Depdikbud Jateng No. 015413/103/88). Penelitian ini dilakukan pada kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana yang berada di jalan Diponegoro no 52-60 Salatiga. Siswa-siswi Kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana sebagian besar bertempat tinggal di Salatiga

Upload: doanquynh

Post on 28-Aug-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Kondisi Sekolah

Dalam tahun 1960-an dosen-dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

Universitas dan IKIP Kristen Satya Wacana telah merasakan adanya satu

kebutuhan pengadaan sekolah laboratorium untuk pengembangan ilmu

pendidikan dan tempat praktik mahasiswanya. Karena kendala pendanaan

maka kebutuhan tersebut baru terealisir pada tanggal 4 Januari 1971 melalui

kerjasama dengan YPK Pusat Salatiga. Salah satu Sekolah Dasar milik YPK

Pusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan Dr. Sumardi 5

dijadikan sekolah laboratorium Kristen Satya Wacana, yang kemudian pindah

lokasinya di jalan Yos Sudarso 1 Salatiga.

Di lokasi baru dibangun 12 kelas dengan rencana 6 kelas untuk SD dan 6

kelas untuk SMP. Namun dalam realisasinya SMP Kristen 1 milik YPK Pusat

Salatiga dijadikan SMP Laboratorium Kristen Satya Wacana. Pada tahun 1985

YPTKSW berhasil membangun gedung Sekolah Laboratorium dengan Pusat

Sumber Belajar di dalam kampus UKSW sehingga di proses pendirian SMP

Laboratorium Kristen Satya Wacana yang diselenggarakan sendiri mulai

tanggal 15 Juli 1985 (SK Kakaknwil Depdikbud Jateng No. 015413/103/88).

Penelitian ini dilakukan pada kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana

yang berada di jalan Diponegoro no 52-60 Salatiga. Siswa-siswi Kelas VII A

SMP Kristen Satya Wacana sebagian besar bertempat tinggal di Salatiga

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

33

namun juga banyak terdapat pendatang dari luar kota maupun luar pulau.

Dalam satu kelas rata-rata berjumlah 24 siswa.

Kemajuan zaman telah banyak merubah pola pemikiran dan cara hidup

yang menyajikan serba cepat. Ini juga dialami oleh siswa dimanapun dia

berada. Hal ini tentu berpengaruh pada hasil akademik apabila tidak bisa

seimbang. Pelajaran IPS merupakan pelajaran yang identik dengan hafalan

yang membuat siswa menjadi merasa kerepotan untuk memahami maksud dari

materi yang disampaikan oleh bapak/ibu guru.

Anggapan bahwa mempelajari IPS merupakan hal yang melelahkan dan

tidak istimewa membuat siswa enggan. Mereka menganggap bahwa mata

pelajaran IPS merupakan mata pelajaran nomer dua setelah IPA atau tidak

terlalu penting ketimbang mata pelajaran lainnya yang bersifat penalaran

seperti IPA dan Matematika.

Hal tersebut tentu harus dirubah, guru harus mampu menyajikan suatu

model pembelajran yang kreatif dan menyenangkan untuk mengajak siswa

agar tidak bosan dengan pelajaran IPS sehingga hasil mereka dapat meningkat.

B. Diskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan data prasiklus yang diambil dan dilaksanakan pada tanggal

14 Maret 2014, perlu diketahui terlebih dahulu skor tes yang diperoleh dari

hasil penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan pembelajaran

didalam kelas atau model pembelajaran konvensional. Skor tes yang diperoleh

adalah seperti tersaji melalui tabel 1.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

34

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Skor Prasiklus Kelas VII A SMP Kristen

Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014

SKOR

JUMLAH

SISWA

PROSENTASE

(%)

6 15 40,54

7 4 29,73

8 3 21,62

9 2 8,11

JUMLAH 24 100.00

Sumber : Data sekunder

Dari tabel 1 di atas, distribusi skor tes yang tidak merata. Hal ini

ditunjukkan dengan perbedaan skor tes terendah (skor minimal) sebesar 6 dan

skor tes tertinggi (skor maksimal) sebesar 9. Sedangkan skor rata-rata kelas

yang diperoleh sebesar 6,47. Ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya

sebesar 29,73% dari jumlah seluruh siswa (24 siswa) dan 70,27 % dari seluruh

siswa (siswa) belum tuntas sesuai dengan rata-rata kelas. Hal ini dapat

ditunjukkan dengan tabel 2 dibawah ini

Tabel 2

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

35

Distribusi Ketuntasan Belajar Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran

Mind Mapping Kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana Salatiga

Semster Genap Tahun Ajaran 2013/2014

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Prosentase (%)

≥ 6,00 ( Tuntas ) 4 70,27

<6,00 (Belum tuntas) 20 29,73

Jumlah 24 100

Sumber : Data Sekunder

Tabel di atas dapat dijelaskan dengan diagram lingkaran 1 berikut ini :

Rendahnya nilai rata-rata siswa yang masih di bawah KKM dan tingkat

ketuntasan belajar yang rendah maka peneliti akan melakukan sebuah

penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

36

model pembelajaran Mind Mapping, yang diterapkan melalui dua siklus yaitu

pada materi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Sekitarnya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Diskripsi Hasil Siklus 1

1. Perencanaan Tindakan

Perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan untuk materi

Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Sekitarnya dilanjutkan

penggunaan model pembelajaran Mind Mapping. Persiapan yang

dilakukan Peneliti untuk melaksanakan siklus 1 adalah membuat RPP,

mempersiapkan instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. RPP dan lembar observasi

dapat dilihat pada lampiran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Siklus pertama dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal

21, dan 28 Maret 2014 bertempat di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga.

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

1. Pertemuan 1

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan melakukan

apersepsi dan salam kepada siswa. Kemudian guru mengabsen siapa

saja yang tidak hadir. Guru memotivasi siswa untuk belajar dengan

menanyakan materi sebelumnya untuk mengetahui kesiapan siswa

mempelajari materi selanjutnya. Guru kemudian melanjutkan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

37

pengajaran dengan menggunakan power point dan menampilkan

gambar-gambar Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sekitarnya.

2. Pertemuan 2

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengabsen

kehadiran siswa dan memberikan motivasi kepada siswa tentang

pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan di sekitar kita dengan

membiarkannya tetap hijau dan asri. Sesuai dengan materi yang

diberikan tentang hubungan langsung manusia dengan alamnya,

apabila hubungan itu terganggu maka tidak akan didapatkan

keseimbangan yang baik antara manusi adan lingkungannya sehingga

lingkungan menjadi rusak dan membawa dampak-dampak negatif.

b. Observasi

Dari observasi yang dilakukan diperolah hal-hal sebagai berikut :

1. Guru sudah memberikan motivasi pada awal pembelajaran.

2. Dalam melakukan kerja kelompok siswa sudah dibimbing guru.

3. Siswa awalnya pasif namun setelah pelaksanaan pengamatan

siswa sangat aktif dan semangat, tetapi tata cara yang direncanakan

belum terlaksanakan dengan benar

4.3.3 Refleksi Siklus 1

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I guru melakukan penilaian

tes unjuk kerja yaitu unjuk kerja pengamatan, diskusi kelompok, dan siswa

menyampaikan hasil diskusi bersama kelompok yang telah dibentuknya.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

38

Dari hasil penilaian dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru

dengan penggunaan model pembelajaran Mind Mapping diperoleh skor tes

yang disajikan melalui tabel 4 di bawah ini :

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Skor Tes pada siklus 1

Siswa Kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana Semester 2

Tahun Ajaran 2013/2014

SKOR

JUMLAH

SISWA

PROSENTASE

(%)

6 10 5,41%

7 7 51,35%

8 4 40,54%

9 3 2,70%

Jumlah 24 100.00%

Sumber : Data Primer

Dari tabel 4 di atas, terlihat bahwa distribusi skor tes nampak tidak

merata, hal ini ditunjukkan dengan perbedaan skor tes yang terendah (skor

minimal) sebesar 5 dan skor tes tertinggi (skor maksimal) sebesar 8

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

39

Kondisi ini menunjukkan perbedaan skor yang sangat jauh. Skor rata-rata

kelas yang diperoleh sebesar 6,89. Ketuntasan belajar yang dicapai siswa

hanya sebesar 94,59% dari jumlah seluruh siswa (24siswa ) dan 5,41 %

dari seluruh siswa (24 siswa) belum tuntas sesuai dengan KKM. Hal ini

dapat ditunjukkan dengan tabel 5 di bawah ini :

Tabel 4

Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I

Kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana Semester 2

Tahun Ajaran 2013/2014

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Prosentase (%)

≥ 6,00 ( Tuntas ) 13 94,59

<6,00 (Belum tuntas) 11 5,41

Jumlah 24 100

Sumber : Data primer

Tabel di atas dapat dijelaskan dengan diagram lingkaran 2 berikut :

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

40

Diagram Lingkaran II Distribusi Ketuntasan Belajar

siklus I Siswa Kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana Salatiga

Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

41

Berdasarkan data dari distribusi skor tes dan distribusi ketuntasan belajar

pada pembelajaran yang dilakukan didalam kelas dengan cara konvensional

dengan data distribusi skor tes dan distribusi ketuntasan belajar pada pembelajaran

dengan penggunaan model pembelajaran Mind Mapping sudah menunjukkan

adanya peningkatan, pada skor tes dan distribusi ketuntasan belajar pada

pembelajaran yang dilakukan didalam kelas hanya mencapai ketuntasan 70,27%

setelah diadakan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran Mind

Mapping pada siklus I ketuntasan menjadi 94,59%.

Hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, diketahui bahwa selama

pembelajaran siswa terlihat sudah aktif namun masih ada beberapa

kekurangan antara lain :

1. Masih ada siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran baik

dalam diskusi maupun melaporkan hasil diskusi kelompok.

2. Siswa kurang berinteraksi dengan teman-teman kelompoknya dan

cenderung berbicara dengan temannya sendiri.

Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I

maka perlu adanya perbaikan pembelajaran yang dapat dilaksanakan pada

siklus II agar hasil belajar siswa tercapai secara optimal.

D. Diskripsi Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II merupakan perbaikan

pembelajaran siklus I. Pada dasarnya siklus II memiliki prinsip kerja yang

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

42

sama dengan pelaksanaan tindakan siklus pertama dan dengan langkah

pembelajaran sama dengan siklus I. Peneliti berusaha memperbaiki

semaksimal mungkin pembelajaran dengan materi Interaksi Manusia

Dengan Lingkungan Sekitarnya.

2. Pelaksanaan Tindakan

Siklus II dilaksanakan 1 kali pertemuan pada tanggal 28 Maret 2014.

Pada siklus II ini, siswa tidak dibuat kelompok, namun individu agar

mereka dapat lebih berkonsentrasi terhadap tugas dan materi yang

diberikan.

a. Pertemuan 1

Pada kegiatan awal guru mengabsen kehadiran siswa kemudian

memotivasi siswa dengan menunjukkan beberapa gambar tentang

kerusakan lingkungan, dan pentingnya menjaga kelestarian

lingkungan bagi keberlangsungan kehidupan masa depan yang lebih

baik apabila manusia dapat bersahabat dengan baik dengan alam.

Kemudian dilanjutkan dengan memberi tugas kelompok untuk

mengamati beberapa gambar dan menuangkan gagasan mereka

terhadap gambar tersebut ke dalam pekerjaan mereka. Pada kegiatan

akhir siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

43

b. Pertemuan 2

Kegiatan awal guru mengabsen dan memberi motivasi mengenai

cara-cara mencintai lingkungan agar lingkungan tetap hijau dan asri.

Kemudian dilanjutkan dengan guru memberikan materi Interaksi

Manusia Dengan Lingkungan Sekitarnya. Penugasan diberikan oleh

guru namun bukan lagi berbentuk kelompok seperti pada Siklus 1.

Tugas diberikan secara individu dengan masing-masing siswa

mengeksplorasi pikiran dengan gambar yang disajikan oleh guru

tentang dampak-dampak perilaku manusia yang tidak menjaga

keserasian dengan alam sekitarnya. Dengan ini tujuannya agar siswa

mampu mempetakan pikirannya untuk jauh lebih memahami materi

dengan mudah dan cepat.

1. Observasi

Guru meminta bantuan teman untuk mengobservasi jalannya

penelitian dan diperoleh hal-hal berikut :

1. Dalam pelaksanaan kegiatan awal guru sudah memberikan motivasi

yang dapat memupuk semangat siswa.

2. Guru sudah memberikan penjelasan secara rinci tentang pelaksanaan

pembelajaran.

3. Guru menegur siswa yang ramai / tidak ikut bekerja dalam

kelompoknya

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

44

4. Siswa terlihat lebih aktif karena mereka sudah paham kegiatan yang

dilakukan.

5. Siswa aktif bekerja dalam kelompok karena sudah lebih paham

peraturannya.

2. Refleksi

Setelah melakukan pembelajaran siklus 2 guru bersama teman sejawat

merefleksi hasil pembelajaran. Dalam siklus II ini penilain yang digunakan

sama yaitu tes unjuk kerja dan produk yang berupa laporan hasil

pengamatan. Dari hasil penialian terhadap unjuk kerja dan produk

diperoleh hasil sebagagai berikut:

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Skor Tes pada siklus II

Siswa Kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana

Semester GenapTahun Ajaran 2013/2014

Skor Jumlah Siswa

Prosentase

(%)

7 2 56,76

8 16 37,84

9 6 5,40

JUMLAH 24 100

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

45

Pada tabel 6 distribusi frekuensi skor tes pada siklus II siswa kelas

VII A SMP Kristen Satya Wacana Salatiga telah menunjukkan persebaran

nilai yang merata. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan skor tes yang

terendah (skor minimal) sebesar 6 dan skor tes tertinggi (skor maksimal)

sebesar 8 Kondisi ini menunjukkan terjadinya peningkatan pada hasil

belajar siswa. Skor rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus II sebesar

6,95. Ketuntasan belajar yang dicapai sebesar 100% artinya semua siswa

(24 siswa) telah mencapai nilai KKM. Hal ini dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6

Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus II

Kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana Semester 2

Tahun Ajaran 2013/2014

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Prosentase (%)

≥ 6,00 ( Tuntas ) 24 100

<6,00 (Belum

tuntas)

2 0

Jumlah 37 100

Tabel di atas dapat dibaca dengan diagram 3 berikut

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

46

Dari pembelajaran pada siklus II ini terlihat semua siswa telah berhasil

mengikuti pembelajaran. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Mind Mapping ini membantu siswa mengembangkan potensi berfikirnya.

Hal ini membantu untuk lebih memudahkan siswa memahami materi yang

telah diberikan dan dengan mudah untuk mengingat kembali.

b. Pembahasan

Penggunaan model pembelajaran Mind Mapping pada mata pelajaran

IPS dengan pokok bahasan Interaksi Manusia Dengan Lingkungan

Sekitarnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini di buktikan

dengan adanya peningkatan rata-rata kelas dan pengikatan ketuntasan

belajar pada prasiklus, siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dilihat pada

tabel perbandingan ketuntasan belajar pada prasiklus, siklus I dan siklus II

berikut

Diagram Lingkaran III

Tuntas 100%

Tidak Tuntas 0%

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

47

Tabel 7

Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada

Prasiklus, Siklus I Dan Siklus II

Ketuntasan

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frek.

siswa

Prosentase

(%)

Frek.

Siswa

Prosentase

(%)

Frek.

Siswa

Prosent

ase (%)

Tuntas 4 70,27 % 13 94,59 % 24 100 %

Tidak Tuntas 20 29,73 % 11 5,41 % 0 0 %

Tabel diatas dapat dijelaskan dengan grafik berikut :

Dapat dijelaskan pada pra siklus hanya mencapai rata-rata 6,47 dan

tingkat ketuntasan 70,27 % , kemudian pada siklus I nilai rata-rata

meningkat menjadi 6,89 dengan tingkat ketuntasan 94,59 %, dan pada siklus

II mencapai rata-rata 6,95 dan tingkat ketuntasan 100%. Masing-masing

kenaikan antar siklus yaitu : Dari pra siklus ke siklus I rata-rata kelas

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Prasiklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

48

meningkat 6,49 % dan tingkat ketuntasan meningkat 35 %. Sedangkan dari

siklus I ke siklus II rata-rata kelas meningkat 0,87 % dan tingkat ketuntasan

5,72 %.

Tabel 8

Tabel Antar Kondisi Siklus

Prasiklus, Siklus I Dan Siklus II

Jenis skor

Siklus

Prasiklus Siklus I Siklus II

Skor rata-

rata

7,00 7,68 7,95

Skor minimal 6,00 6,84 6,95

Skor

maksimal

9,00 9,50 9,95

Penggunaan model pembelajaran Mind Mapping dalam pembelajaran

IPS tentang Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Sekitarnya dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Kristen Satya Wacana

Salatiga. Keberhasilan belajar terletak pada respon seseorang untuk

melakukan aktivitas dalam mentransformasi informasi yang ada. Dengan

demikian, proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, apabila

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

49

dalam pembelajaran siswa dilibatkan dan menggunakan alat peraga ataupun

media pembelajaran yang memadai yakni menggunakan lingkungan sekitar

sebagai media pembelajaran.

Hambatan yang dihadapi saat penelitian :

1. Siswa belum terbiasa mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran Mind Mapping yang identik dengan gambar- gambar

seputar materi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Sekitar.

2. Dalam melakukan pengajaran siswa masih asik berbicara sendiri

dengan teman-temannya sehingga kurang memperhatikan arahan

untuk jalannya proses pembelajaran menggunakan metode mind

mapping.

3. Siswa masih bingung saat pertama diberikan tugas kelompok.

4. Siswa terkadang terlalu pasif dan hanya menjawab sebisanya

belum mampu mengembangkan pikiran mereka pada siklus 1.

Solusi untuk mengatasi hambatan yang dialami saat penelitian :

1. Siswa diberi penjelasan sampai siswa benar-benar memahami

tindakan yang harus dilakukan saat pembelajaran sedang

berlangsung

2. Siswa diberi arahan dalam mengikuti metode pembelajaran mind

mapping

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4883/5/T1_152010004_BAB IV.pdfPusat Salatiga yaitu SD Kristen II yang berlokasi di jalan

50

3. Siswa diberikan gambar-gambar yang menarik dan memotivasi

sesuai dengan materi Interaksi Manusia Dengan Lingkungan

Sekitarnya.

4. Siswa diberikan kesemppatan untuk berdiskusi dengan temannya

dan guru apabila dirasa menemui kesulitan.