bab ii kajian pustaka -...

27
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab II tentang kajian pustaka yang akan dibahas yaitu kajian teori,hakekat IPA, pembelajaran IPA SD, metode Mind Mapping, kreativitas, penelitian yang relevan dan hipotesis penelitian.Hal ini akan dijelaskan dalam uraian berikut: 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPA 2.1.1.1 Hakekat IPA Hendro Darmojo (1992:3) berpendapat bahwa IPA merupakan pengetahuan yang bersifat rasional dan objektif mengenai alam semesta beserta isinya. Rasional berarti sesuai dengan pemikiran logis atau nalar, sedangkan objektif berarti sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau perasaan pribadi, sehingga Ipa merupakan pengetahuan yang di peroleh melalui pemikiran logis tanpa melibatkan pendapat atau perasaan pribadi dari pengamat atau peneliti. Selain itu, Nash 1993 (dalam Hendro Darmojo, 1993:3), berpendapat bahwa IPA merupakan suatu cara atau metode mengamati alam. Cara IPA mengamati dunia bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkannya antara suatu fenomena dengan fenomena lain. Sedangkan Powler (dalam Winaputra, 1992:122) mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang berkaitan dengan gejala alam serta kebendaan yang sistematis atau tersusun secara teratur, serta berlaku umun yaitu berupa kumpulan dan hasil observasi serta eksperimen. Menurut Adi Winanto dan Deasy Khristina (2009:2) Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu proses, produk serta prosedur yang saling berkaitan, sebagai produk ilmu pengetahuan alam tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk Ilmu Pengetahuan Alam merupakan fakta-fakta, konsep- konsep dan prinsip-prinsip, serta teori-teori. Prosedur yang digunakan oleh para ilmuwan dalam mempelajari alam merupakan prosedur empirik dan analisis. Trianto (2010:137) juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa IPA hakikatnya

Upload: tranliem

Post on 30-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab II tentang kajian pustaka yang akan dibahas yaitu kajian

teori,hakekat IPA, pembelajaran IPA SD, metode Mind Mapping, kreativitas,

penelitian yang relevan dan hipotesis penelitian.Hal ini akan dijelaskan dalam

uraian berikut:

2.1 Kajian Teori

2.1.1 IPA

2.1.1.1 Hakekat IPA

Hendro Darmojo (1992:3) berpendapat bahwa IPA merupakan

pengetahuan yang bersifat rasional dan objektif mengenai alam semesta beserta

isinya. Rasional berarti sesuai dengan pemikiran logis atau nalar, sedangkan

objektif berarti sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi

pendapat atau perasaan pribadi, sehingga Ipa merupakan pengetahuan yang di

peroleh melalui pemikiran logis tanpa melibatkan pendapat atau perasaan pribadi

dari pengamat atau peneliti.

Selain itu, Nash 1993 (dalam Hendro Darmojo, 1993:3), berpendapat

bahwa IPA merupakan suatu cara atau metode mengamati alam. Cara IPA

mengamati dunia bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkannya

antara suatu fenomena dengan fenomena lain. Sedangkan Powler (dalam

Winaputra, 1992:122) mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang berkaitan

dengan gejala alam serta kebendaan yang sistematis atau tersusun secara teratur,

serta berlaku umun yaitu berupa kumpulan dan hasil observasi serta eksperimen.

Menurut Adi Winanto dan Deasy Khristina (2009:2) Ilmu Pengetahuan

Alam merupakan suatu proses, produk serta prosedur yang saling berkaitan,

sebagai produk ilmu pengetahuan alam tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya

sebagai proses. Produk Ilmu Pengetahuan Alam merupakan fakta-fakta, konsep-

konsep dan prinsip-prinsip, serta teori-teori. Prosedur yang digunakan oleh para

ilmuwan dalam mempelajari alam merupakan prosedur empirik dan analisis.

Trianto (2010:137) juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa IPA hakikatnya

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

8

adalah suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk, IPA merupakan

sekumpulan pengetahuan, sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu

proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi,

menemukan dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi,

teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberikan kemudahan

bagi kehidupan.

Berdasarkan penjelasan teori-teori yang telah dipaparkan, dapat

disimpulkan bahwa IPA merupakan usaha manusia melakukan suatu proses dan

prosedursehingga menghasilkan suatu produk mengenai alam semesta. Proses

yang dimaksudkan merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta.

Prosedur merupakan pengamatan yang digunakan secara tepat dan benar.

Sedangkan produk merupakan kesimpulan yang betul dari hasil proses dan

prosedur yang telah dilakukan. Produk ipa berupa fakta-fakta, konsep-konsep

serta teori-teori. Sehingga IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan cara

mencari tahu secara sistematis serta proses penemuan tentang alam semesta. Dari

pandangan beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA menekankan

pada pemahaman konsep dan penjelasan secara logis yang mempengaruhi pola

pikir sistematis, kritis dan kreatif. IPA perlu dipelajari agar dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam pembelajaran ditingkat Sekolah

Dasar (SD).

2.1.1.2 Pembelajaran IPA di SD

IPA merupakan ilmu yang harus dipelajari, namun IPA tidaklah mudah

untuk dipahami karena IPA suatu objek yang memerlukan pengumpulan data,

eksperimen dan pengamatan. IPA dipelajari di sekolah melalui proses

pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Inadonesia (KBBI) pembelajaran

adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Pembelajaran IPA dipelajari dan dijadikan bidang studi pada semua jenjang

pendidikan salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD).

Pembelajaran IPA dalam tingkat Sekolah Dasar menekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Adapun tujuan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

9

pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan

(BSNP, 2006), dimaksudkan untuk:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan .

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek :

1. Mahluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan

interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat, dan gas.

3. Energi dan perubahanya meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda

benda langit lainnya.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa konsep-konsep IPA

yang diberikan di SD secara umum, mampu membuat siswa untuk terlibat sebagai

ciptaan Tuhan. Karena tujuan pembelajaran ini jika berhasil maka dalam proses

interaksi yang terlibat diantara guru dengan siswa, siswa dengan guru, siswa

dengan siswa. Sehingga kreativitas belajar siswa dapat lebih meningkat dan

berkembang dalam pendidikan IPA.

Dari tujuan diatas adalah siswa dapat memiliki pengetahuan tentang berbagai

jenis gejala-gejala yang ada pada alam dan lingkungan melalui pengamatanyang

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

10

dilakukan oleh siswa agarbisa memahami pengetahuan dasar IPA. Pembelajaran

IPA yang telah dilakukan dapat digunakan sebagai evaluasi untuk mengetahui

kreativitas siswa dalam pembelajaran. Metode Mind Mapping merupakan cara

termudah yang digunakan untuk menempatkan sebuah informasi ke dalam otak

serta mengambil informasi untuk keluar dari otak (Tony Buzan, 2006:4).Sehingga

melalui penggunaan metode Mind Mapping pelajaran IPA akan berjalan dengan

baik dan dapat meningkatkan kreativitas siswa.

2.1.2 Mind Mapping.

Mind Mapping atau biasa disebut pemetaan pikiran adalah cara kreatif

dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa

yang telah dipelajari, atau merencanakan tugas baru (Silberman, 2009). Pemetaan

pikiran adalah cara yang sangat baik untuk digunakan menghasilkan serta menata

gagasan sebelum memulai memulis (Hernowo, 2003). Meminta pembelajaran

untuk membuat peta pikiran memungkinkan mereka mengidentifikasi dengan

jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang tengah mereka

rencanakan. Mind maping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke

segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind Mapping

mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif.

Sesuai dengan pendapat Tony Buzan (2008:4) bahwa Mind Mapping

merupakan alat pikir yang terorganisir dengan hebat danjuga termasuk cara

termudah yang digunakan untuk menempatkan informasi ke dalam otak serta

mengambil informasi kembali ketika diperlukan.Menurut Tony Buzan, Mind

Mapping bisa digunakan untuk membantu dalam banyak hal antara

lain:merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menyelesaikan masalah,

memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat

dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien serta melatih gambar keseluruhan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa peta pikiran merupakan suatu teknik grafik

yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi

keseluruh otak, karena menggunakan seluruh keterampilan yang terdapat pada

bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenalsebagai otak kiri dan kanan.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

11

Gambar 1

Display Mind Mapping (sumber Tony Buzan , 2008:4)

Ditinjau dari pembuatan peta pikiran sangat baik merencanakan dan

mengatur berbagai hal. Untuk membuat peta pikiran, ada beberapa kiat atau

langkah yang perlu ditempuh. Menurut (DePorter 2005) mengemukakan beberapa

kiat dalam membuat peta pikiran. Kiat-kiat tersebut adalah :

1. Tulis gagasan utamanya ditengah-tengah kertas dan lengkapilah

dengan lingkaran, persegi, atau bentuk lain.

2. Tambahkan sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin

atau gagasan utama. Jumlah cabang-cabangnya akan bervariasi,

tergantung dari jumlah gagasan atau segmen. Gunakan warna berbeda

untuk tiap-tiap cabangnya.

3. Tuliskan kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang yang

dikembangkan untuk detail. Kata-kata kunci adalah kata-kata yang

menyampaikan inti sebuah gagasan dan memicu ingatan pembelajaran.

4. Tambahkan simbol atau ilustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan ingatan

yang lebih baik.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

12

Dalam membuat Mind Mapping (Buzan, 2011: 27) telah menyusun

sejumlah aturan yang harus diikuti agar Mind Mapping yang dibuat dapat

memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah ringkasan dari Law of Mind

Mapping

1) Kertas: polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baikadalahukuran A3

dengan orientasi horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-

tengah kertas dan sedapat mungkinberupa Image dengan minimal 3 warna,

2) Garis: lebih tebal untuk bold dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis

akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak bolehgarislurus) dengan

panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya.

Seluruh garis harus tersambung ke pusat,

3) Kata: menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis.

Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf

yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat,

4) Image: gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, tabel dan

ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau

memungkinkan gunakan image yang 3 dimensi agar lebih menarik lagi,

5) Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5–6 warna. Warna berbeda

untuk setiap bold dan warna cabang harus mengikuti warna bold,

6) Struktur: menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di

tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala

arah. Bold umumnya terdiri dari 2-7 buah yang disusun sesuai dengan arah

jarum jam dimulai dari arah jam 1.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode Mind

Mapping merupakan metode pembelajaran yang digunakan melatih

kemampuan berfikir anak dalam membuat peta konsep yang baik. Melibatkan

guru sebagai pembimbing dan siswa secara aktif menggabungkan

pengetahuan yang sudah ada menjadi konsep yang baru dalam pembuatan

peta konsep. Pembelajaran metode Mind Mapping tentu saja harus ada tahapan

yang berurutan sehingga pembelajaran Mind Mapping dapat disusun dengan baik.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

13

2.1.2.1 Fungsi Mind Mapping .

Menurut Buzan (2012:5) Mind Mapping dapat diandaikan seperti peta

berjalan. Maka dari itu fungsi dari Mind Mapping sebagai berikut:

1. Mind Mapping akan memberikan pandangan menyeluruh dari pokok

masalah.

2. Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.

3. Mendorong memecahkan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-

jalan terobosan yang kreatif.

4. Menyenangkan untuk dilihat,dibaca, dicerna dan diingat.

Mind Mapping juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,

memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara

kerja alami otak dilibatkan sejak awal.

Sedangkan menurut Michael Michalko (Buzan, 2012:6) mengatakan

bahwa Mind Mapping dapat memberikan banyak pengaruh ,diantaranya yaitu:

1. Mengaktifkan seluruh otak

2. Membereskan akal dari kekusutaan mental

3. Memungkinkan kita fokus pada pokok bahasan

4. Membantu menunjukan hubungan antara bagian bagian informasi yang

saling terpisah memberikan gambaran yang jelas pada keseluruh dan

perincian

5. Memungkinkan kita mengelompokan konsep , membantu kita

membandingkannya.

6. Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasa yang

membantu mengalihkan informasi tentangnya dan ingatan jangka pendek

ke ingatan jangka panjang .

Berdasarkan pada fungsi dasarnya sebagai peta petunjuk, apabila

diterapkan pada pembelajaran khususnya IPA, maka fungsi Mind Mapping

dalam pembelajaran IPA ini adalah mengingat informasi yang diterima dan

mengungkap informasi tersebut dalam bentuk tulisan.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

14

2.1.2.2 Langkah - Langkah Model PembelajaranMind Mapping

Menurut Ridwan Abdullah Sani (2013:240-241), bahwa langkah-langkah

pembelajaran Mind Mapping yaitu :

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingindicapai.

2) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh

siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.

3) Guru menyuruh siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 2-4

orang.

4) Guru menyuruh kelompok siswa untuk mencatay alternatih jawaban

hasil diakusi.

5) Setiap kelompok siswa membacakan hasil diskusinya dan guru

mencatat di papan tulis dan mengelompokkan sesuai kebutuhan .

6) Setiap kelompok membuat peta pikiran atau diagaram berdasarkan

alternatif jawaban yang telah didiskusikan

7) Guru menunjuk kelompok siswa untuk diberi kesempatan menjelaskan

ide pemetaaan konsep berfikirnya

8) Setiap kelompok diminta membuat kesimpulan.

Sedangkan langkah-langkah pembelajaran Mind Mapping menurut

Miftahul Huda (2015:307-308) ada beberapa langkah persiapan yang harus

dilakukan yaitu:1) mencatat hasil ceramah dan menyimak poin poin diri ceramah,

2) menunjukan jaringan jaringan dan relasi relasi di antara berbagai

poin/gagasan/kata kunci ini berkaitan dengan materi pelajaran, 3)

membrainstroming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya tentang topik

tersebut, 4) merencanakan tahap tahap awal pemetaan gagasan dengan

memvisualisasikan semua aspek semua topik yang dibahas, 5) menyusun gagasan

dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja, 6)

menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan yang terkait dengan

topik pembahasan, dan 7) mereview pelajaran untuk mempersiapkan ujian.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

15

Tabel 1 Tahapan atau sintaks Mind Mapping(sumber Applied Real-time Mind

Map® @ Classroom)

Tahap Kegiatan guru

Tahap 1

Overview

Guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan

dipelajari.

Tahap 2

Preview

Guru memberikan petunjuk berbagai poin/gagasan/kata kunci

ini yang berkaitan dengan materi pelajaran dan hal yang sudah

diketahui sebelumnya tentang topik tersebut

Tahap 3

Inview

Siswa diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau

rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk

membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan

yang pelajari

Tahap 4

Review

Guru bersama- sama dengan siswa merangkum materi

pelajaran dengan cara membacakan kesimpulan yang telah

dibuat.

Tabel 2 Pemetaan Intergasi Pembelajaran Mind Mapping

Pembelajar

an

Sintak

Kegiatan pembelajaran

Pendahulu

an

KegiatanAwal Penut

up Eksplor

asi

Elabor

asi

Konfirm

asi

Mind

Mapping

Tahap 1

Overview √ √

Tahap 2

Preview

√ √

Tahap 3

Inview

Tahap 4

Review

√ √

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

16

Tabel 3 Implementasi pembelajaran Mind Mapping dalam Standar Proses

No

Tahapan -

tahapan

Lamgkah-langkah

dalam Standar Proses

Kegiatan Guru

1 Persiapan Pendahuluan - Guru memberikan salam, berdoa

dan melakukan kegiatan presensi.

- Menyiapkan siswa untuk

mengikuti kegiatan belajar

mengajar

- Guru menyampaikan KD, tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

dalam pembelajaran, dan skenario

pembelajaran.

2 Pelaksanaan

a. Tahap I

Overview Eksplorasi

- Guru memberikan penjelajasan

tentang pembelajaran yang akan

dipelajari mengenai materi

pesawat sederhana

- Siswa mendengarkan penjelasan

dari guru tentang materi pesawat

sederhana.

b. Tahap II

Preview

Eksplorasi dan

Elaborasi

- Guru memberikan gambaran atau

gagasan dan kata kunci tentang

materi yang akan di kerjakan

siswa.

c. Tahap III

Inview

Elaborasi - Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk mencatat dan

membuat Mind Mapping materi

yang dijelaskan oleh guru.

- Guru meminta beberapa beberapa

siswa untuk mempresentasikan

hasil pekerjaannya didepan kelas.

d. Tahap IV

Review

Konfirmasi - Guru dan siswa menarik

kesimpulan terhadap materi

percabangan.

3 penutup - Guru memberikan penguatan

/penghargaan terhadap hasil

diskusi

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

Mind Mapping secara step by step, akan memudahkan seseorang/siswa untuk

memahami dan mengingat materi pembelajaran yang tersaji dalam bentuk Mind

Mapping karena dibuat dengan sangat menarik.

2.1.2.3 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Mind Mapping

Terdapat banyak kelebihan dari metode Mind Mapping ( Peta Pikiran)

karena model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping melibatkan kedua sisi

otak yaitu menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan)

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

17

bersamaan dengan kata, angka, logika (wilayah otak kiri) sehingga, belajarakan

menjadi lebih menyenangkan. Salah satu kelebihan Mind Mapping (Peta Pikiran)

adalah dapat membantu siswa dalam banyak hal, seperti memacu kreativitas,

pemahaman dan daya ingat siswa.Berikut pendapat para ahli tentang kelebihan

Mind Mapping (Peta Pikiran). Maghfiroh (2009:45) mengemukakan kelebihan

Mind Mapping (Peta Pikiran) sebagai berikut: (1) Memudahkan kita melihat

gambaran keseluruhan, (2) membantu otak untuk: mengatur, mengingat,

membandingkan, dan membuat hubungan, (3) memudahkan menambah kanin

formasi baru, (4) pengkajian ulang bisa lebih cepat, (5) setiap peta bersifat unik.

Selain memiliki kelebihan, di dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Mind Mapping terdapat beberapa kelemahan (Santoso, 2011:5) yaitu: (1)

hanya siswa yang aktif yang terlibat, (2) tidak sepenuhnya siswa yang belajar,

dan (3) jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.

2.1.3 Kreativitas

2.1.3.1 Pengertian Kreativitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:599), kreativitas adalah

kemampuan untuk mencipta, perihal berkreasi dan kekreatifan.Menurut Supriadi

dalam Yeni Rachmawati (2010:14) mengatakan bahwa kreativitas merupakan

kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menciptakan sesuatu yang baru, baik

berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah

ada. Kreativitas adalahkemampuan berpikir tingkat tinggi yang melibatkan

terjadinya peningkatan kemampuan berfikir yang ditandai dengan pergantian,

ketidaksinambungan, proses menjadi rumit, penyatuan yang utuh antara tahap

perkembangan

Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan atau daya cipta

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:456), kreativitas juga dapat bermakna

sebagai kreasi terbaru dan orisinil yang tercipta, sebab kreativitas suatu proses

mental yang unik untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dan orisinil.

Kreativitas merupakan kegiatan otak yang teratur komprehensif, imajinatif

menuju suatu hasil yang orisinil.Menurut Semiawan dalam Yeni Rachmawati

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

18

(2010:14) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk

memberikan gagasan baru dan dapat diterapkan dalam pemecahan masalah.

Menurut Chaplin dalam Yeni Rachmawati (2010:14) mengutarakan bahwa

kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan bentuk baru dalam seni,

atau dalam permesinan, atau dalam pemecahan masalah-masalah dengan metode-

metode baru. Sedangkan menurut Utami Munandar (1992) kreativitas merupakan

kemampuan dalam membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau

unsur-unsur yang ada”.Sedangkan menurut Clarkl Monstakis dalam Munandar

(1995)mengatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman untuk mengekspresikan

dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan

diri sendiri, alam dan orang lain.

Menurut Kuper dan Kuper dalam Samsunuwiyati Mar’at (2006:175).

Kreativitas adalah sebuah konsep yang majemuk dan multi-dimensial, sehingga

sulit didefinisikan secara operasional. Definisi sederhana yang sering digunakan

secara luas tentang kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang baru. Wujudnya adalah tindakan manusia. Melalui proses kreatif yang

berlangsung dalam benak orang atau sekelompok orang, produk-produk kreatif

tercipta. Produk itu sendiri sangat beragam, mulai dari penemuan mekanis, proses

kimia baru, solusi baru atau pernyataan baru mengenai sesuatu masalah dalam

matematika danilmu pengetahuan; komposisi musik yang segar, puisi cerita

pendek atau novel yang menggugah yang belum pernah ditulis sebelumnya;

lukisan dengan sudut pandang yang baru; seni patung atau potografi yang belum

ada sebelumnya; sampai dengan terobosan dalam aturan hukum, agama,

pandangan filsafat, atau pola perilaku baru.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa

kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan,

proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif,

fleksibel, suksesi, dan diskontinuitas, yang berdayaguna dalam berbagai bidang

untuk pemecahan suatu masalah.Jadi kreativitas merupakan bagian dari usaha

seseorang. Kreativitas akan menjadi seni ketika seseorang melakukan kegiatan.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

19

Dari pemikiran yang telah disampaikan, dilakukanlah semua aktivitas yang

bertujuan untuk memacu atau menggali kreativitas.

2.1.3.2 Ciri-ciri Siswa Kreatif

Siswa kreatif mempunyai ciri-ciri tersendiri. Biasanya siswa yang

kreatif memiliki sifat-sifat seperti selalu ingin tahu, memiliki minat yang sangat

luas, dan suka melakukan aktivitas yang kreatif (Anik Pamilu, 2007:15).

Menurut Utami Munandar (1999: 88-93), mengemukakan dua ciri kreativitas

yang memunculkan perilaku kreatif. Dua ciri kreativitas itu antara lain ciri

aptitude dan nonaptitude. Ciri aptitude ialah ciri yang berhubungan dengan

kognisi dan proses berpikir, sedangkan cirinonaptitude ialah ciri yang lebih

berkaitan dengan sikap atau perasaan . Kedua jenis ciri kreativitas itu

diperlukan agar perilaku kreatif dapat terwujud.

a. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude), antara lain :

1. Keterampilan berpikir lancar yaitu mencetuskan gagasan, jawaban,

penyelesaian masalah, memberikan cara atau saran untuk

melakukan berbagai hal, dan selalu memikirkan lebih dari satu

jawaban.

Contoh perilaku keterampilan berpikir lancar siswa:

a. Mengajukan banyak pertanyaan.

b. Menjawab pertanyaan dengan sejumlah jawaban.

c. Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah.

d. Lancar mengungkapkan gagasan-gagasannya.

e. Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak daripadaanak-

anak lain.

f. Melihat dengan cepat kesalahan atau kekurangan pada suatuobjek

atau situasi.

2. Keterampilan berpikir luwes (fleksibel), yaitu menghasilkan

gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat

masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, dan mampu

mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.Contoh perilaku

keterampilan berpikir luwes siswa:

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

20

a. Memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim

terhadap suatu objek.

b. Memberikan macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap

suatu gambar, cerita atau masalah.

c. Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-

beda.

d. Memberi pertimbangan yang berbeda dengan orang lain pada

suatu situasi.

e. Mampu memberikan arah pemikiran secara spontan.

f. Menggolongkan hal-hal menurut pembagian yang

berbedabeda.

g. Membahas atau mendiskusikan suatu situasi bertentangan dari

mayoritas kelompok.

3. Keterampilan berpikir orisinal yaitu mampu memunculkan sesuatu

yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk

mengungkapkan diri, dan mampu membuat kombinasi-kombinasi

yang tidak lazim dari bagian-bagian dan unsur-unsur. Contoh

perilaku keterampilan berpikir orisinal:

a) Memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak pernah

terpikirkan oleh orang lain.

b) Mempertanyakan cara yang lama dan berusaha memikirkan

cara baru.

c) Memiliki cara berpikir lain daripada orang lain.

d) Setelah membaca atau mendengar gagasan-gagasan kemudian

bekerja untuk menemukan penyelesaian yang baru.

e) Lebih senang mensintesis daripada menganalisa situasi.

4. Keterampilan memerinci (mengelaborasi), yaitu mampu

memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk dan

menambahkan atau memerinci detail-detail dari suatu objek,

gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.Contoh

perilaku keterampilan memerinci:

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

21

a. Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau

pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang

terperinci.

b. Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain.

c. Mencoba atau menguji detil-detil untuk melihat arah yang akan

ditempuh.

d. Menambahkan garis-garis, warna-warna, dan detil-detil

(bagian-bagian) terhadap gambarnya sendiri atau gambar orang

lain.

5. Keterampilan menilai (mengevaluasi), yaitu menentukan patokan

penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan

benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana,

mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka, dan

tidak hanya mencetuskan suatu gagasan, tetapi juga

melaksanakannya.Contoh perilaku keterampilan menilai:

a. Memberikan pertimbangan atas dasar sudut pandangnya

sendiri.

b. Menentukan pendapat sendiri mengenai suatu hal

c. Menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis dengan

selalu menanyakan “mengapa?”

d. Merancang suatu rencana kerja dari gagsan-gagasan yang

tercetus.

b. Ciri-ciri afektif (nonaptitude), meliputi:

1) Rasa ingin tahu yang selalu terdorong untuk mengetahui lebih

banyak, mengajukan banyak pertanyaan, selalu memerhatikan

orang, objek, situasi, peka dalam pengamatan, dan ingin

mengetahui atau meneliti.Contoh perilaku rasa ingin tahu:

a. Mempertanyakan segala sesuatu.

b. Senang menjajagi buku-buku, peta-peta, gambar-gambar dan

sebagainya untuk mencari gagasan-gagasan baru.

c. Tidak takut menjajagi bidang-bidang baru.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

22

d. Ingin mengamati perubahan-perubahan dari hal-hal atau

kejadian-kejadian.

2) Bersifat imajinatif yaitu mampu memperagakan atau

membayangkan hal-hal yang tidak ada atau belum pernah terjadi

dan menggunakan khayalan, tetapi mengetahui perbedaan antara

khayalan dan kenyataan.Contoh perilaku bersifat imajinatif:

a. Memikirkan/membayangkan hal-hal yang belum pernah terjadi.

b. Memikirkan bagaimana jika melakukan sesuatu yang belum

pernah dilakukan orang lain.

c. Meramalkan apa yang akan dikatakan atau dilakukan orang

lain.

d. Mempunyai firasat tentang sesuatu yang belum terjadi.

3) Merasa tertantang oleh kemajemukan ialah terdorong untuk

mengatasi masalah yang sulit, merasa tertantang oleh situasi-situasi

yang rumit, dan lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit.Contoh

perilaku merasa tertantang oleh kemajemukan:

a. Melibatkan diri dalam tugas-tugas yang majemuk.

b. Tertantang oleh situasi yang tidak dapat diramalkan

keadaannya.

c. Tidak cenderung mencari jalan tergampang.

d. Senang mencoba jalan yang lebih rumit.

4) Sifat berani mengambil risiko ialah berani memberikan jawaban

meskipun belum tentu benar, tidak takut gagal atau mendapat

kritik, dan tidak menjadi ragu-ragu karena ketidakjelasan, hal-hal

yang tidak konvensional, atau yang kurang berstruktur.Contoh

perilaku berani mengambil risiko:

a. Berani mempertahankan gagasan atau pendapatnya walaupun

mendapat tantangan atau kritik.

b. Berani menerima tugas yang sulit meskipun ada kemungkinan

gagal.

c. Berani mencoba hal-hal baru.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

23

5) Sifat menghargai ialah dapat menghargai bimbingan dan

pengarahan dalam hidup, menghargai kemampuan dan bakat-bakat

sendiri yang sedang berkembang.Contoh perilaku menghargai:

a. Menghargai hak-hak sendiri dan hak-hak orang lain.

b. Menghargai diri sendiri dan prestasi sendiri.

c. Menghargai keluarga, sekolah, dan teman-teman.

d. Menghargai kesempatan-kesempatan yang diberikan.

Sedangkan Nursisto (1999:31-32) menyebutkan bahwa terdapat lima

macam kreativitas, antara lain sebagai berikut.

a. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide-ide yang

serupa untuk memecahkan suatu masalah.Indikator yang berhubungan

dengan aspek fluency (kelancaran), antara lain:

1. Ekspresif, yaitu memiliki kemauan yang kuat serta dorongan

dengan semangat yang tinggi untuk maju dan berhasil mencapai

tujuan yang telah ditetapkannya.

2. Arus gagasan spontan, dimana orang yang kreatif itu penuh

dengan gagasan dan ide-ide baru dan segar, serta mampu mancari

solusi dan alternatif jalan keluar yang terbaik.

3. Menggunakan waktu untuk menemukan masalah dan solusi untuk

memecahkan masalah.

b. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan

berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah di luar kategori

yang biasa.Indikator dari kemampuan aspek fleksibilitas ditandai oleh:

1. Cenderung mengadakan percobaan mandiri dengan berbagai

gagasan serta media, bahan, dan teknik.

2. Tidak menggunakan metode umum dalam menyelesaikan

masalah.

3. Melakukan pendekatan, sudut pandang dari perspektif yang

berbeda.

4. Toleransi pada konflik dan kelancaran.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

24

5. Kemampuan menyesuaikan diri dari situasi satu ke situasi

lainnya.

c. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang

unik atau luar biasa.Indikator-indikator kemampuan dasar kreativitas

bersifat keaslian berkaitan dengan:

1. Imajinasi tinggi, mampu menggambarkan dengan jelas fenomena.

2. Tidak terpengaruh dari luar.

3. Cenderung mengadakan percobaan dengan menemukan masalah

sebelum masalah dipahami.

d. Elaboration (keterperincian), yaitu kemampuan menyatakan

pengarahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi

kenyataan.Indikator elaborasi meliputi:

1. Penggunaan banyak unsur, tidak monoton pada satu aspek saja.

2. Menggunakan ide-ide dari masalah lain.

e. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan

masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua ciri

kreativitas yang memunculkan perilaku kreatif yaitu ciri aptitude (kognisi

dan proses berpikir) dan nonaptitude (sikap dan perasaan). Selain itu

terdapat lima macam kreativitas yaitu fluency (kelancaran), flexibility

(keluwesan), originality (keaslian), elaboration (keterperincian), dan

sensitivity (kepekaan)

2.1.3.3 Faktor Pendorong Kreativitas Siswa

Menurut Hurlock dalam Ahmad Susanto (2011:124), beberapa faktor

pendorong yang dapat meningkatkan kreativitas, yaitu :

a. Waktu. Untuk menjadi kreatif, kegiatan anak seharusnya jangan diatur

sedemikian rupa sehingga hanya sedikit waktu bebas bagi mereka

untukbermain dengan gagasan, konsep, dan mencobanya dalam bentuk

baru dan orisinal.

b. Kesempatan menyendiri. Hanya apabila tidak mendapat tekanan

dari kelompok sosial, anak dapat menjadi kreatif.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

25

c. Dorongan terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi

standar orang dewasa. Untuk menjadi kreatif mereka harus bebas

dari ejekan dan kritik yang sering kali dilontarkan pada anak yang

tidak kreatif.

d. Sarana. Sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya harus

disediakan untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan eksplorasi,

yang merupakan unsur penting dari semua kreativitas.

e. Lingkungan yang merangsang. Lingkungan rumah dan sekolah

harus merangsang kreativitas. Ini harus dilakukan sedini mungkin sejak

masa bayi dan dilanjutkan hingga nama sekolah dengan

menjadikankreativitas, suatu pengalaman yang menyenangkan dan

dihargai secara sosial.

f. Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif. Orang tua yang tidak

terlalu melindungi atau terlalu posesif terhadap anak, mendorong anak

untuk mandiri.

g. Cara mendidik anak. Mendidik anak secara demokratis dan permisif di

rumah dan di sekolah meningkatkan kreativitas, sedangkan cara

mendidik otoriter memadamkannya.

h. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan. Kreativitas tidak muncul

dalam kehampaan. Makin banyak pengetahuan yang diperoleh anak

semakin baik dasar-dasar untuk mencapai hasil yang kreatif.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat

meningkatkan kreativitas, kegiatan siswa harus diberikan kebebasan untuk

mengembangkan gagasan. Siswa juga tidak boleh berada dalam keadaaan

tertekan. Orang tua yang membiasakan hidup demokratis dan mandiri juga

mendorong siswa untuk menjadi kreatif. Selain itu sarana dan lingkungan yang

mendukung untuk merangsang kreativitas juga harus diciptakan untuk

memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa.

2.1.3.4 Teori Empat P yang melandasi Pengembangan Kreativitas

Menurut Utami Munandar (2009:32), teori empat P yang melandasi

pengembangan kreativitas adalah sebagai berikut.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

26

a. Teori tentang Pembentukan Pribadi Kreatif.

1) Teori Psikoanalisis

Teori psikoanalisis melihat kreativitas sebagai hasil

mengatasi suat masalah, yang biasanya mulai di masa anak.

Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah

mempunyai pengalaman yang dihadapi dengan memungkinkan

gagasan-gagasan yangdisaddari maupun tidak disadari menjadi

pemecahan yang inovatif.

a) Teori Freud

Proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan

upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide

yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima.

Karena mekanisme pertahanan mencegah pengamatan yang

cermat dari dunia, dan menghabiskan energi psikis, mekanisme

pertahanan biasanya merintangi produktivitas kreatif.

b) Teori Kris

Ernest Kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi

(beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan,

jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi

kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.

Orangorang kreatif adalah mereka yang paling mampu

memanggil bahan-bahan dari alam pikiran tidak sadar.

c) Teori Jung

Carl Jung percaya bahwa ketidaksadaran memainkan

peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi.

Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu

pribadi. Di samping itu, ingatan kabur dari pengalaman

seluruh manusia tersimpan di sana. Secara tidak sadar orang

mengingat pengalaman yang berpengaruh dalam kehidupan

dahulu. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan,

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

27

teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Proses inilah yang

menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.

2) Teori Humanistik

Berbeda dari teori psikoanalisis, teori humanistik

melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis

tingkat tinggi. Kreativitas dapat berkembang selama hidup, dan

tidak terbatas pada lima tahun pertama.

a) Teori Maslow

Menurut Abraham Maslow, pendukung utama dari teori

humanistik, manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang

menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus

dipenuhi dalam urutan tertentu, kebutuhan primitif muncul

pada saat lahir, dan kebutuhan tingkat tinggi berkembang

sebagai proses pematangan.

b) Teori Rogers

Menurut Carl Rogers, tiga kondisi dari pribadi yang kreatif

adalah:

1) keterbukaan terhadap pengalaman,

2) kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan

pribadi seseorang, dan

3) kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan

konsep-konsep.

b. Teori-teori tentang “Press”

Kreativitas anak dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam

diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan

(motivasi ekstrinsik).

1) Motivasi untuk Kreativitas

Setiap orang memiliki kecenderungan atau dorongan untuk

mewujudkan potensinya, untuk mewujudkan dirrinya, dorongan

untuk berkembang dan menjadi matang, dorongan untuk

mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

28

2) Kondisi Eksternal yang Mendorong Perilaku Kreatif

Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi hanya

dimungkinkan untuk tumbuh. Bibit unggul memerlukan

kondisiyang memupuk dan memungkinkan bibit itu

mengembangkan sendiri potensinya.

c. Teori tentang Proses Kreatif

1) Teori Wallas

Proses kreatif meliputi empat tahap (a) persiapan; (b) inkubasi; (c)

iluminasi; (d) verifikasi. Pada tahap pertama, seseorang

mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar

berpikir, mencari jawaban, bertanya pada orang. Pada tahap

kedua, kegiatan mencari dan menghimpun data/informasi tidak

dilajutkan. Tahap inkubasi ialah tahap di mana individu seakan-akan

melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti

bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar, tetapi

“mengeramnya” dalam alam pra-sadar. Tahap iluminasi ialah tahap

timbulya “insight”. Saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru,

beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti

muculnya inspirasi/gagasan baru. Tahap verifikasi atau tahap evaluasi

ialah tahap di mana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji terhadap

realitas.

d. Teori tentang Produk Kreatif

Pada pribadi kreatif, jika memiliki kondisi pribadi dan lingkungan

yang memberi kesempatan/peluang untuk bersibuk diri secara kreatifmaka

diprediksikan bahwa produk kreativitasnya akan muncul. Cropley

menunjukkan hubungan antara tahap-tahap proses kreatif (Wallas) dan

produk yang dicapai. Cropley menekankan bahwaperilaku kreatif

memerlukan kombinasi antara ciri-ciri psikologis yang berinteraksi sebagai

berikut: sebagai hasil dari berpikir konvergen atau intelegensi (memperoleh

pengetahuan, dan pengembangan keterampilan), manusia memiliki

seperangkat unsur-unsur mental. Jika dihadapkan dengan situasi yang

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

29

menuntut tindakan (pemecahanmasalah dalam arti yang luas), individu

mengerjakan dan menggabung unsur-unsur mental sampai timbul

„konfigurasi‟. Konfigurasi ini dapat berupa gagasan, model, tindakan, cara

menyusun kata, melodi, atau bentuk.

Dari penjabaran teori-teori yang melandasi pengembangan kreativitas di

atas, penelitian ini menekankan pada pengembangan kreativitas yaitu

produk. Pada teori tentang produk kreatif, siswa akan menghasilkan

produk kreativitasnya apabila diberikan kesempatan bersibuk diri secara

kreatif. Perilaku kreatif akan timbul denga menggabungkan unsur-unsur

berupa gagasan, model, tindakan, atau bentuk.

2.1.3.5. Strategi dalam Pengembangan Kreativitas

Sehubungan dengan pengembangan kreativitas, Utami Munandar

dalam Ahmad Susanto (2011:128) menyajikan ada empat aspek kreativitas yang

dapat diperhatikan, yaitu pribadi (person); pendorong (press); produk (product);

dan proses (process), dimana keempat aspek ini lebih dikenal dengan istilah

4P yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pribadi (person). Kreativitas ialah ungkapan dari keunikan individu

dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang

mencerminkan orisinilitas dari individu ini. Dari pernyataan pribadi

yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan

produkproduk yang inovatif. Oleh karena itu, guru harus berusaha

menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya, guru

hendaknya membantu siswa menemukan bakat-bakatnya serta

mengembangkannya seoptimal mungkin.

b. Pendorong (press). Bakat kreatif seseorang akan berkembang bila

didukung oleh lingkungannya dan juga tidak terlepas dari

dukungan intern yang datang dari dalam dirinya sendiri (motivasi

internal) untuk menghasilkan sesuatu. Jika tidak bisa menyeleksi

dengan baik, lingkungan dapat mendukung atau menghambat bakat-

bakat kreatif seseorang.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

30

c. Proses (process). Dalam angka mengembangkan kreativitas, anak

perlu dikembangkan untuk menyibukkan dirinya secara kreatif. Guru

hendaknya dapat merangsang anak didik dalam kegiatan kreatif

dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang

diperlukan. Guru hendaknya memberikan kebebasan pada anak untuk

mengekspresikan dirinya secara kreatif.

d. Produk (product). Kondisi yang memungkinkan seseorang

menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan

lingkungan, sejauh mana keduanya mendorong untuk melibatkan

dirinya dalam proses kreatif. Dengan dimilikinya bakat dan ciri-

ciri kreatif, dan dengan dorongan untuk berbuat kreatif maka

produkproduk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan

timbul. Guru hendaknya menghargai produk kreatif anak yang

mengkomunikasikannya kepada orang lain, misalnya dengan

mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak sehingga dapat

menggugah minat anak untuk mengembangkan daya kreatifnya.Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan aspek kreativitas yang dapat

diperhatikan dalan bentuk produk. Produk dalam penelitian ini

berupa hasil karya Mind Mapping siswa yang digunakan untuk

menentukan tingkat kreativitas siswa.

2.1.4 Hubungan Metode Mind Mapping dengan Kemampuan Kreativitas

Metode Mind Mapping merupakan metode penemuan yang dibimbingoleh

guru. Guru hanya sebagai fasilitator untuk membimbing siswa menemukan

konsep. Hal ini sangat disarankan dalam pembelajaran di SD karena sesuai

dengan karakteristik siswa. Siswa SD harus ada bimbingan dalam

pembelajaran.Metode ini sangat membantu siswa untuk belajar dengan

pengalamannya sendiri dan kreatif menemukan sebuah konsep sehingga siswa

memperoleh pengalaman belajar. Siswa diberi kesempatan dan stimulus oleh

guru sehingga siswa dapat mengembangkan pembelajaran dengan data – data

yang diperoleh oleh siswa. Data-data tersebut diperoleh siswa melalui apa

yang dia pelajarisebelumnya, pengalaman belajar yang sudah didapat oleh

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

31

siswa. Pengalaman-pengalaman tersebut proses dan digeneralisasikan oleh siswa

sesuai pemikirannya dan alasan yang logis dengan bimbingan guru. Begitu

juga dalam pembelajaran IPA siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan

informasi-informasi yang telah diterima siswa kemudian di generalisasikan

menjadi konsep baru dengan bimbingan guru. Sehingga dapat

mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kreatifitasnya.

2.2. Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Petra Suci Indayani yang

berjudul upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar IPA materi energi dan

perubahannya melalui model pembelajaran Mind Mapping siswa kelas 4 SD

Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

Penelitian tersebut terdiri dari dua siklus. Kriteria keberhasilan dalam penelitian

ini adalah 80% dari seluruh siswa kelas 4 telah mencapai nilai KKM yaitu = 60.

Hasil penelitian menunjukan pada kondisi awal siswa yang dikatakan tuntas

apabila KKM = 60 terdapat 11 siswa (36,7%) dan yang belum memenuhi KKM

terdapat 19 siswa (63,3%).Siklus 1 dengan dengan menerapkan model

pembelajaran mind mapping terjadi peningkatan yang siknifikan yaitu terdapat28

siswa (93,3%) memenuhi KKM dan 2 siswa (6,7%) belum memenuhi KKM yang

tepat. Kemudian pada siklus yang terjadi peningkatan sangat signifikan yaitu 30

siswa (100%) yang sudah memenuhi KKM dan hanya 0 siswa (0%) yang belum

memenuhi KKM .ini berarti Metode pembelajaran Mind Mapping terbukti dapat

meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPA .

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Windyaningsih, Margareths Sri

Yuliariatiningsih, dan Komariah yang berjudul peningkatan kreativitas siswa

melalui konsep gaya di SDN Ciporaet Kota Bandung pada siswa kelas V-B.Dari

hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian bahwa kreativitas siswa pada

pembelajaran konsep gaya di kelas V-B melalui metode Mind Mapping

mengalami peningkatan.Hal tersebut dapat dilihat dari pemerolehan rata-rata nilai

kreativitas siswa pada setiap siklus. Pada siklus pertama rata-rata nilai kreativitas

siswa yaitu 61,7. Sedangkan pada silkus ke II 67,4. Pemerolehan rata-rata nilai

kreativitas siswa pada siklus ke II mengalami peningkatan sebesar 5,7. Pada siklus

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

32

ke III memperoleh rata-rata nilai siswa 72,1, hal tersebut menunjukan adanya

peningkatan sebesar 4,7. Respon siswa pada pembelajaran konsep gaya kelas V-B

di SDN Ciporeat 3 melalui metode Mind Mapping menunjukan respon yang

tinggi.

Berdasarkan penelitian diatas terdapat perbedaan dan persamaan yang

dilakukan antara penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan penelitian ini

adalah bahwa peneliti sebelumnya hanya menggunakan metode pembelajaran

Mind Mapping saja untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran

IPA sedangkan, penelitian kali ini peneliti menggunakan metode pembelajaran

Mind Mapping untuk meningkatkan kreativitas saswa pada pembelajaran IPA.

Dengan penggunaan metode Mind Mapping diharapkan siswa akan lebih tertarik

dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena, itu pada penelitian

ini peneliti menggunakan metode Mind Mapping untuk meningkatkan kreativitas

siswa pada pembelajaran IPA agar lebih maksimal.

2.3 Kerangka Berfikir

Materi pembelajaran IPA bersifat pengetahuan yang wajib dipahami dan

dikuasai oleh siswa. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan

menjadikan pembelajaran menjadi menarik. Berdasarkan hasil observasi, guru

kelas V SD Negeri Klero 02 menggunakan metode ceramah pada proses

pembelajaran IPA. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi bosan dan

pasif, sehingga kreativitas siswa tidak dapat tumbuh dan berkembang secara

optimal.

Siswa kelas V Sekolah Dasar termasuk pada masa operasional konkret,

pelaksanaan pembelajaran di kelas harus menggunakan metodepembelajaran

yang tepat agar dapat mengembangkan potensi yang tersimpan dalam diri siswa,

sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk mempelajari materi. Hal tersebut

dilakukan agar siswa lebih mudah untuk memahami dan mengingat materi

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode Mind Mapping

mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan guru. Selain itu,

siswa juga dapat berkreasi sesuai imajinasi mereka dengan menggunakan

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16305/2/T1_292013303_BAB II... · pendapat atau perasaan pribadi, ... langkah yang perlu ditempuh

33

berbagai macam gambar dan warna. Dengan begitu kreativitassiswa dapat

dirangsang dan dapat tumbuh serta berkembang dengan optimal.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian adalah penerapan metode Mind Mapping dapat

meningkatkan kreativitas pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Klero

2 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2017/2018.