bab ii kajian pustaka - library.binus.ac.id filedari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara...

27
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art Beberapa penelitian yang pernah meneliti tentang analisis isi sebuah program salah satunya dilakukan oleh Jordan Canggayuda tahun 2012, dimana dalam penelitian tersebut menyelidiki isi script program berita “Jurnal 19” di Binus TV, Jakarta dilihat dari kesesuaian dengan kode etik jurnalistik periode penelitian 26 Maret-5 April 2012. Dari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar program Jurnal 19 telah memenuhi atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pada pasal 3, pasal 4,pasal 5 dan pasal 8 hanya perlu diperhatikan tentang keberimbangan dalam membuat berita. Penelitian lain dilakukan oleh Diaz Lambri yang meneliti tentang analisis isi kecenderungan kategori berita yang diangkat pada program berita suara anda metro tv dalam segmen 7 “Pilihan Berita”. Dari hasil penelitian tersebut didapati bahwa kecenderungan berita yang yang disiarkan pada program suara anda segmen 7 pilihan berita adalah Polhukam dengan 42,85% dan Nasional dengan 40%. Ambrosius Hari Nugraha juga pada tahun 2012 melakukan penelitian analisis isi program berita “Jurnal 19” di Binus tv dilihat dari kejelasan sumber berita dan pemenuhan unsur nilai berita periode penelitian 9-23 April 2012. Dari hasil penelitian tersebut didapati bahwa seluruh berita yang terdapat pada jurnal 19 untuk kategori kejelasan sumber berita lebih mengarah pada berita terkini dan untuk keterangan identitas narasumber hampir terdapat pada seluruh berita yang termasuk pada sampel penelitian dan informasi yang disampaikan pada program berita jurnal 19 lebih mengarah kepada daya tarik kemanusiaan serta ketelitian dan keakuratan dalam menyampaikan berita yang akurat, objektif, jujur dan berimbang.

Upload: hanga

Post on 07-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 State of the Art

Beberapa penelitian yang pernah meneliti tentang analisis isi sebuah program

salah satunya dilakukan oleh Jordan Canggayuda tahun 2012, dimana dalam

penelitian tersebut menyelidiki isi script program berita “Jurnal 19” di Binus TV,

Jakarta dilihat dari kesesuaian dengan kode etik jurnalistik periode penelitian 26

Maret-5 April 2012. Dari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar

program Jurnal 19 telah memenuhi atau sesuai dengan kode etik jurnalistik

khususnya pada pasal 3, pasal 4,pasal 5 dan pasal 8 hanya perlu diperhatikan tentang

keberimbangan dalam membuat berita.

Penelitian lain dilakukan oleh Diaz Lambri yang meneliti tentang analisis isi

kecenderungan kategori berita yang diangkat pada program berita suara anda metro

tv dalam segmen 7 “Pilihan Berita”. Dari hasil penelitian tersebut didapati bahwa

kecenderungan berita yang yang disiarkan pada program suara anda segmen 7 pilihan

berita adalah Polhukam dengan 42,85% dan Nasional dengan 40%.

Ambrosius Hari Nugraha juga pada tahun 2012 melakukan penelitian analisis

isi program berita “Jurnal 19” di Binus tv dilihat dari kejelasan sumber berita dan

pemenuhan unsur nilai berita periode penelitian 9-23 April 2012. Dari hasil

penelitian tersebut didapati bahwa seluruh berita yang terdapat pada jurnal 19 untuk

kategori kejelasan sumber berita lebih mengarah pada berita terkini dan untuk

keterangan identitas narasumber hampir terdapat pada seluruh berita yang termasuk

pada sampel penelitian dan informasi yang disampaikan pada program berita jurnal

19 lebih mengarah kepada daya tarik kemanusiaan serta ketelitian dan keakuratan

dalam menyampaikan berita yang akurat, objektif, jujur dan berimbang.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

8

Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

Judul Penelitian Tempat/ Tahun

Penelitian

Pendekatan

Penelitian

Populasi

ANALISIS ISI

SCRIPT PROGRAM

BERITA "JURNAL

19" DI BINUS TV,

JAKARTA DILIHAT

DARI

KESESUAIAN

DENGAN KODE

ETIK JURNALISTIK

PERIODE

PENELITIAN 26

MARET - 05 APRIL

2012

Universitas Bina

Nusantara, Jakarta

– 2012

Kuantitatif

Deskriptif

30 berita

KECENDERUNGAN

KATEGORI

BERITA YANG

DIANGKAT PADA

PROGRAM BERITA

TV (ANALISIS ISI

BERITA PADA

SEGMEN "7

PILIHAN BERITA"

Universitas Bina

Nusantara, Jakarta

– 2012

Kuantitatif

Deskriptif

168 berita

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

9

DALAM PROGRAM

"SUARA ANDA" DI

METRO TV)

ANALISIS ISI

PROGRAM BERITA

"JURNAL 19" DI

BINUS TV,

JAKARTA DILIHAT

DARI KEJELASAN

SUMBER BERITA

DAN PEMENUHAN

UNSUR NILAI

BERITA

Universitas Bina

Nusantara, Jakarta

2012

Kuantitatif

Deskriptif

60 berita

AMANDA KNOX

A CONTENT

ANALYSIS OF

MEDIA FRAMING

IN NEWSPAPERS

AROUND THE

WORLD

East Tennessee

State University,

2013

Kuantitatif

Deskriptif

500 berita

ANALYZING

NEWSPAPER

CONTENT A HOW-

TO GUIDE

Readership

Institute, 2002

Kuantitatif

Deskriptif

350 berita

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

10

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Komunikasi Massa

Hidup kita tidak lepas dari peran media massa. Mulai bangun tidur sampai

mau tidur lagi. Pikiran kita dipenuhi informasi dari media massa. Betapa media

massa sedemikian hebat dan kuatnya dalam mempengaruhi manusia. Hal ini

merupakan bagian dari komunikasi massa. Pada dasarnya komunikasi massa adalah

komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal

perkembangannya saja komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of

mass communication (media komunikasi massa). Media massa dihasilkan oleh

teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media

massa yakni media tradisional seperti kentongan, angklung dan gamelan. Jadi disini

jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran

dalam komunikasi massa. Media massa yang dimaksud antara lain media elektronik

(televisi, radio), media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku dan film. Dalam

perkembangan komunikasi massa yang sudah modern dewasa ini ada satu

perkembangan tentang media massa yaitu ditemukannya internet.

Menurut Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (Nurudin, 2007 :8-9)

Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai Komunikasi Massa jika mencakup

hal-hal sebagai berikut:

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern

untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang

luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern antara lain surat kabar,

majalah, televisi, film, atau gabungan diantara media tersebut.

2. Komunikator dalam komunikasi massa menyebarkan pesan-pesan dengan

maksud untuk mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling

kenal satu sama lain.

3. Pesan adalah milik publik, artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan

diterima oleh banyak orang.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

11

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti

jaringan, ikatan atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikator tidak bedasarkan

dari seseorang tetapi lembaga. Lembaga inipun biasanya berorientasi pada

keuntungan bukan organisasi suka rela atau nirlaba.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya,

pesan-pesan yang disebarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga

tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.

6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis

komunikasi lain umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya dalam komunikasi

antar persona. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan tetapi

komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan

(delayed).

Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa

menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan

heterogen. Kelebihan media massa disbanding dengan jenis komunikasi lain adalah

ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu

menyebarkan pesan hamper seketika pada waktu yang tak terbatas.

Dennis McQuail (Nurudin, 2007 : 34-35) menyodorkan beberapa asumsi

tentang pentingnya media massa, yaitu sebagai berikut:

1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan

lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri tersendiri yang

memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan

masyarakat dan institusi social lainnya. Di pihak lain, institusi media diatur oleh

masyarakat.

2. Media massa merupakan sumber kekuatan-alat kontrol, manajemen, dan

inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan

atau sumber daya lainnya.

3. Media merupakan norma yang semakin berperan untuk menampilkan

persitiwa-peristiwa kehidupan masyarakat baik yang bertaraf nasional maupun

internasional.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

12

4. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan

bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi juga

dalam pengertian pengembangan tatacara, mode, gaya hidup, dan norma-norma.

5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk

memperoleh gambaran dan citra realitas sosial tetapi juga bagi masyarakat dan

kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian

normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.

Pada penelitian ini program berita merupakan sebuah bentuk komunikasi

massa karena fungsinya untuk menyiarkan informasi merupakan media massa yang

menyampaikan pesan kepada massa atau orang banyak. Program berita itu sendiri

merupakan sebuah pesan yang disampaikan oleh televisi yang berperan sebagai

media massa kepada penontonnya yang merupakan massa karena bersifat banyak.

2.2.2 Media massa

Media massa adalah alat yang dipakai sebagai media untuk menyampaikan

pesan dari sumber informasi kepada khalayak atau komunikan. Dengan

menggunakan media elektronik maupun media cetak. Menurut McQuail (1987),

fungsi media massa bukan hanya sebagai saluran menyampaikan informasi,

mendidik, menghibur, kontrol sosial, dan mempengaruhi masyarakat semata. Dewasa

ini media massa telah melakukan fungsi dalam pembentukan pendapat umum.

(Machyudin Agung Harahap 2013: 10 )

2.2.2.1 Bentuk – bentuk media massa

Media massa juga terbagi menjadi beberapa bentuk. Yang melalui

perkembangan dari waktu kewaktu, berikut ini adalah bentuk – bentuk media massa :

1. Surat kabar, atau yang biasa dikenal dengan koran. Koran merupakan media

cetak pertama yang hadir dalam proses komunikasi. Koran adalah media cetak tertua

yang masih digunakan sampai sekarang, keunggulan dari koran sebagai media cetak

adalah murah dan sudah sangat digemari oleh masyarakat. Namun dalam

perkembanganya, koan bukan hanya menjadi media cetak aja, namun juga sudah

berinovasi menjadi elektronik yang dapat diakses dengan lebih mudah, cepat dan

hemat.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

13

2. Majalah, adalah media massa cetak yang lebih menarik tampilannya, baik

dari segi kualitas kertas, isi berita maupun tampilan gambarnya. Majalah biasanya

menyajikan informasi secara lebih mendalam dan lebih aktual dalam

pembahasannya.

3. Radio, adalah media massa elektronik yang tidak mampu digeser oleh

pergerakan jaman, karena merupakan media massa yang sangat simpel, mudah

didapat dan murah. Radio juga memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan

Indonesia. Karakteristik radio adalah dapat membentuk Theater of Mind, para

pendengarnya untuk berimajinasi dengan apa yang mereka dengarkan.

4. Televisi, merupakan media massa elektronik yang mengandalkan audio dan

visual, para penonton diajak untuk melihat, bukan hanya membayangkan apa yang

sudah didengar. Hal ini memaksa penontonnya untuk memberikan perhatian secara

lebih saat menerima tayangan televisi.

5. Film, film termasuk dalam kategori media massa elektronik yang

mengutamakan hiburan. Seiring dengan perkembangannya, film sekarang sudah

menjadi industri bisnis yang dibuat dengan sangat kreatif dan memenuhi imajinasi

untuk kepentingan estetika, namun juga dapat memberikan pesan – pesan yang

positif dalam setiap ceritanya.

6. Gabungan diantara media-media tersebut (Nurudin 2007 8:9)

Salah satu jenis media massa adalah televisi karena televisi dapat

menyampaikan pesan, gagasan, dan ide kepada orang banyak. Dalam penelitian ini

televisi berperan sebagai media massa yang menyampaikan pesan kepada khalayak

sehingga perlu dijelaskan gambaran tentang pengertian dan perkembangannya.

2.2.3 Televisi

Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual

dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa yunani

yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti “melihat jauh”,

karena pemirsa berada jauh dari studio tv. (Ilham Z, 2010:255).

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

14

Sedangkan menurut Adi Badjuri (2010:39) Televisi adalah media pandang

sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya

memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau

mencerna narasi dari gambar tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa televisi merupakan salah

satu media massa elektronik yang dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk gambar

atau video serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan kepada

khalayak luas.

Untuk memberikan informasi dan hiburan kepada khalayak luas maka televisi

membuat tayangan di layar kaca yang tersusun rapi dalam urutan yang teratur yang

disebut program acara. Dampak yang ditimbulkan oleh tayangan program acara

tersebut di masyarakat pemirsa sangat luas, baik dampak positif maupun negatif.

Dengan demikian, televisi sangat berperan mempengaruhi mental, pola pikir

khalayak umum. Televisi karena sifatnya yang audiovisual merupakan media yang

dianggap paling efektif dalam menyampaikan informasi.

2.2.4 Karakteristik Program Siaran Televisi

Hidajanto Djamal dalam bukunya Dasar-Dasar Penyiaran (2011:151)

menyatakan bahwa tayangan siaran televisi memang mempunyai dampak yang

sangat luas bagi audiens. Hal itu berarti bahwa program siaran tersebut mempunyai

karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi, memprovokasi dalam hal positif

maupun negative, dan mampu mengubah sikap seseorang. Hal ini disebabkan oleh

daya rangsang televisi sangat tinggi. Oleh karena itu bagi penyelenggara penyiaran

harus mempunyai rasa bijak dan pertimbangan matang dalam menyajikan

programnya. Jangan hanya memerhatikan selera pasar bebas (liberal), tetapi

junjunglah idealism informasi bagi kepentingan bangsa Indonesia.

Salah satu karakteristiknya adalah sifat persuasif seperti terdapat pada siaran

iklan. Dengan iklan produk sabun detergen tertentu, seorang ibu tak hanya

menirukan lagu ilustrasinya, bahkan langsung membelinya di supermarket untuk

mencobanya. Begitu juga pada anak-anak, segera sehabis menonton tokoh tertentu

dalam tayangan film laga, dia langsung menirukan gaya tokoh pembela kebenaran itu

di depan teman bermainnya. Yang dikhawatirkan dalam tayangan program televisi

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

15

ialah dampak negative yang terjadi di mana pun berada, sepanjang siaran televisi itu

dapat ditangkap dan ditonton. Misalnya, pada informasi tentang kriminalitas. Dalam

program ini ditayangkan jelas bagaimana pelaku kriminal itu melakukan aksinya.

Dampak positif di sini lebih kecil dibandingkan yang negatifnya, yaitu agar

masyarakat kewaspadaan, tetapi justru hal negatifnya, dan yang bersangkutan belajar

bagaimana melakukan tindak pidana itu lebih cermat.

Dari beberapa contoh pengaruh siaran program televisi itu menunjukkan,

bahwa dampak siaran tidak mengenal tingkat usia pemirsa, dan tidak mengenal lokus

pemirsa. Sehingga dalam hal ini memang pengelola penyiaran diharapkan

mempunyai kepekaan yang tinggi tentang pengaruh siaran televisi tersebut, dan

untuk selanjutnya merancang berbagai program itu dengan cermat, tepat waktu, dan

tepat sasaran. Tepat waktu misalnya, mempunyai arti bahwa slot waktu dipilih

dengan tepat. Bila satu acara diperuntukkan bagi usia anak-anak, maka dipilih waktu

di mana anak-anak (dengan pendampingan orang tua) dapat menyaksikan, tidak

dipilih pada slot waktu malam hari. Adapun tepat sasaran mempunyai pengertian

bahwa jenis program disesuaikan dengan sasaran usia, misalnya acara remaja, dan

usia senja.

2.2.5 Jenis Program Siaran

Hidajanto Djamal dalam bukunya Dasar-Dasar Penyiaran (2011, 152)

mengatakan bahwa Jenis program umumnya dapat dikelompokan dalam tiga

kelompok besar, yaitu hiburan, informasi, dan berita. Tetapi dari ketiganya dapat

diperinci lagi menjadi jenis-jenis program yang lebih spesifik dan dengan nama yang

bervariasi, seperti talent show, kompetitif show.

Menurut Wahyudi dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen Penyiaran

(Hidajanto Djamal, 2011 : 153-154), terdapat klasifikasi jenis program siaran yang

terbagi pada dua kelompok besar yaitu program acara karya artistic dan karya

jurnalistik. Kedua program itu dapat disebutkan sifat proses produksi dan jenisnya

sebagai berikut:

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

16

• Program Karya Artistik

Sumber :Ide gagasan dari perorangan maupun tim kreatif

Proses produksi :Mengutamakan keindahan dan kesempurnaan sesuai

perencanaan.

Jenis

- Drama/ Sinetron

- Musik

- Lawak/acrobat

- Kuis

- Informasi iptek

- Informasi pendidikan

- Informasi pembangunan

- Informasi kebudayaan

- Informasi hasil produksi, termasuk iklan dan publik

Service

- Informasi flora dan fauna

- Informasi sejarah/documenter

- Informasi apa saja yang bersifat nonpolitis

• Program Karya Jurnalistik

Sumber : Masalah hangat (peristiwa dan pendapat)

Proses produksi : Mengutamakan kecepatan dan kebenaran

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

17

Jenis

- Berita aktual/ Hard News (siaran berita)

- Berita non-aktual/ Soft News (feature, majalah udara)

- Penjelasan tentang masalah hangat (dialog, monolog, panel diskusi, current

affairs).

Program Kabar Siang TVONE termasuk dalam program jurnalistik yang

menyajikan peristiwa yang baru saja terjadi serta mengutamakan kecepatan dan

kebenaran.

Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Dalam

gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh para pakar jurnalistik,

berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarka radio, dan apa yang

ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan

berita. Berita biasanya menyangkut orang-orang, tetapi tidak setiap orang bisa

dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi

hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan.

Paul De Massenner dalam buku Here’s The News; Unesco Associate

menyatakan, news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik

perhatian serta minat khalayak pendengar. Charnley dan James M. Neal menuturkan,

berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi,

intepretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan

kepada khalayak (Errol Jonathans dalam Mirza, 2000:68-69).

Doug Newsom dan James A.Wollert dalam Media Writing: News for the

Mass Media (1985:11) mengemukakan, dalam definisi sederhana, berita adalah apa

saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat.

Dengan melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai apa yang mereka butuhkan.

Definisi lain, yang dikumpulkan Assegaff (1983:23-24), diharapkan bisa

memberikan pengertian dan pemahaman yang lebih luas lagi kepada kita mengenai

berita. Dean M. Lyle Spencer, misalnya, dalam News Writing menyatakan, berita

adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

18

besar pembaca. Michael V. Charnley dalam Reporting (1965) menegaskan, berita

adalah laporan tercepat mengenai fakta dan opini yang menarik atau penting, atau

kedua-duanya, bagi sejumlah besar penduduk. Williard C. Bleyer dalam Newspaper

Writing and Editing menulis, berita adalah sesuatu yang bersifat massa yang dipilih

oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar, karena dia menarik minat atau

mempunyai makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dia dapat menarik para

pembaca untuk membaca berita tersebut.

William S. Maulsby dalam Getting the News menegaskan, berita bisa

didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-

fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian

para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut. Dalam definisi jurnalistik,

seperti dikutip Assegaff (1984:54) dikatakan berita adalah laporan tentang fakta atau

ide yang termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang

dapat menarik perhatian pembaca, entah karena dia luar biasa, entah karena penting

atau akibatnya, entah pula karena dia mencakup segi-segi human interest seperti

humor, emosi, dan ketegangan.

Setelah merujuk kepada beberapa definisi tersebut maka penulis

mendefinisikan berita sebagai berikut: Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta

atau ide terbaru yang benar, menarik dan penting bagi sebagian besar khalayak,

melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet.

Namun definisi tersebut masih bersifat umum dan belum menjelaskan mengenai

definisi berita televisi.

Terdapat beberapa definisi yang mengemukakan mengenai berita televisi.

Berita televisi adalah laporan mengenai peristiwa yang terjadi di masyarakat untuk

diudarakan stasiun televisi siaran (Effendy, 1986:242). Selain itu juga William

Hawes dalam bukunya Television Performing News dan Information mengemukakan

bahwa berita televisi adalah suatu sajian laporan berupa fakta dan opini, yang

mempunyai nilai berita, penting dan menarik bagi sebanyak mungkin orang dan

disiarkan melalui media televisi secara berkala.

Pada berita televisi tidak hanya melaporkan fakta tulisan/narasi, tetapi juga

terdapat gambar (visual), baik berupa gambar diam, seperti foto, gambar peta, grafis

maupun film berita yakni rekaman peristiwa yang menjadi topik berita dan mampu

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

19

memikat pemirsa. Penggunaan gambar/ video hasil liputan merupakan unsur utama

dalam berita televisi, karena gambar/video hasil liputan yang disiarkan mampu

bercerita banyak, sehingga penggunaan narasi hanya sebagai salah satu aspek

penunjang saja.

Dari definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa berita televisi adalah

laporan tentang fakta atau peristiwa atau opini atau gabungan dari keduanya disertai

gambar dan suara aktual, menarik, berguna dan disiarkan melalui media massa

televisi.

2.2.6 Jenis-jenis Berita Televisi

Fajar Junaedi dalam bukunya Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi

(2013 : 6-7) menyatakan bahwa secara garis besar, berita dapat digolongkan dalam

dua jenis yaitu hard news dan soft news. Hard news adalah jenis berita langsung

yang memiliki sifat timely atau terikat waktu. Berita jenis ini sangat tergantung pada

aktualitas waktu, sehingga keterlambatan berita akan menyebabkan berita menjadi

basi. Beberapa peristiwa yang bisa digolongkan sebagai hardnews antara lain: rapat

kabinet, peristiwa olahraga, kecelakaan, bencana alam, dan meninggalnya orang

terkenal.

Sedangkan Soft news adalah berita yang tidak langsung yang tidak memiliki

sifat timeless atau tidak terikat pada waktu. Berita jenis ini tidak tergantung pada

waktu, sehingga selalu bisa dibaca, didengar, dan dilihat kapanpun tanpa terikat pada

aktualitas. Beberapa peristiwa yang bisa diklasifikasikan dalam berita jenis ini antara

lain: penemuan ilmiah, dan kisah sukses, dan kisah tragis.

Dari definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa jenis berita di atas

merupakan jenis berita yang bersifat umum. Drs. AS Haris Sumadiria M.Si. dalam

bukunya Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature (2011 : 69-71) membagai

berita televisi dalam beberapa jenis yaitu:

• Straight News Report adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa.

Misalnya, sebuah pidato biasanya merupakan berita-berita langsung yang hanya

menyajikan apa yang terjadi dalam waktu singkat. Berita memiliki nilai penyajian

objektif tentang fakta-fakta yang dapat dibuktikan. Biasanya, berita jenis ini ditulis

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

20

dengan unsur-unsur yang dimulai dari what, who, when, where, why, dan how

(5W+1H).

• Depth News Report merupakan laporan yang sedikit berbeda dengan straight

news report. Reporter menghimpun informasi dengan fakta- fakta mengenai

peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk peristiwa tersebut. Dalam

sebuah depth report tentang pidato pemilihan calon presiden, reporter akan

memasukkan pidato itu sendiri dan dibandingkan dengan pernyataan-pernyataan

yang telah dikeluarkan oleh calon presiden tersebut beberapa waktu lalu. Jenis

laporan ini memerlukan pengalihan informasi, bukan opini reporter. Fakta-fakta

yang nyata masih tetap besar.

• Comprehensive news merupakan laporan tentang fakta yang bersifat

menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh, sesungguhnya

merupakan jawaban terhadap kritik sekaligus kelemahan yang terdapat dalam berita

langsung (straight news). Sebagai gambaran, berita langsung bersifat sepotong-

sepotong, tidak utuh, hanya merupakan serpihan fakta setiap hari. Berita langsung

seperti tidak peduli dengan hubungan atau keterkaitan antara berita yang satu dan

berita yang lain. Analog dengan dunia tinju, berita langsung bersifat hit and run

(pukul dan lari). Berita menyeluruh, mencoba menggabungkan berbagai serpihan

fakta itu dalam satu bangunan cerita peristiwa sehingga benang merahnya terlihat

dengan jelas.

• Interpretative report lebih dari sekedar straight news dan depth news. Berita

intepretatif biasanya memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa

controversial. Namun demikian, fokus laporan beritanya masih berbicara mengenai

fakta yang terbukti bukan opini. Dalam jenis laporan ini, reporter menganalisis dan

menjelaskan. Karena laporan intepretatif bergantung kepada pertimbangan nilai dan

fakta, maka sebagian pembaca menyebutnya sebagai opini.

• Feature story berbeda dengan straight news, depth news, atau interpretative

news. Dalam laporan-laporan berita tersebut, reporter menyajikan informasi yang

penting untuk para pembaca. Sedangkan dalam feature, penulis mencari fakta untuk

menarik perhatian pembacanya. Penulis feature menyajikan suatu pengalaman

pembaca (reading experiences) yang lebih bergantung pada gaya penulisan dan

humor daripada pentingnya informasi yang disajikan.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

21

• Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam,

lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual. Dengan membaca

karya pelaporan mendalam, orang akan mengetahui dan memahami dengan baik

duduk perkara suatu persoalan dilihat dari berbagai perspektif atau sudut pandang.

Pelaporan mendalam, dalam tradisi pers kita sering disajikan dalam rubrik khusus

seperti laporan utama, bahasan utama, fokus. Pelaporan mendalam disajikan dalam

beberapa judul untuk menghindari kejenuhan pembaca. Pelaporan mendalam ditulis

oleh tim, disiapkan dengan matang, memerlukan waktu beberapa hari atau minggu ,

dan membutuhkan biaya peliputan cukup besar.

• Investigative reporting berisikan hal-hal yang tidak jauh berbeda dengan

laporan intepretatif. Berita jenis ini biasanya memusatkan pada sejumlah masalah

dan kontroversi. Namun demikian, dalam pelaporan investigatif, para wartawan

melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi. Pelaksanannya

sering illegal atau tidak etis.

• Editorial writing adalah sebuah institusi yang diuji di depan siding pendapat

umum. Editorial adalah penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita

yang penting dan memengaruhi pendapat umum.

2.2.7 Konsep Berita

George Fox Mott dalam New Survey Of Journalism (Haris Sumadiria, 2011 : 71-79)

mengingatkan paling tidak terdapat delapan konsep berita yang harus diperhatikan,

yaitu:

• Berita sebagai Laporan Tercepat

surat kabar, radio, televisi, atau media online internet mengenai opini atau

fakta ataupun kedua-duanya, yang menarik perhatian dan dianggap penting oleh

sebagian besar khalayak. Kecepatan dalam mencari, menemukan, mengumpulkan,

dan mengolah berita, menjadi karakter dasar reporter dan editor. Lebih cepat suatu

berita disiarkan, lebih baik. Prinsip kecepatan dalam melaporkan berita,

mengharuskan para reporter dan editor mampu bekerja dengan cepat. Namun prinsip

ini tetap harus diimbangi pula dengan kelengkapan dan ketelitian, kecermatan dan

ketepatan, sehingga berita apapun yang dilaporkan tetap faktual, benar dan akurat,

dan tidak membingungkan khalayak pembaca.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

22

• Berita sebagai rekaman

Karakteristik auditif sebagai satu-satunya wujud produk radio memungkinkan

radio menyiarkan berita dalam konteks rekaman peristiwa. Rekaman tidak hanya di

radio. Surat kabar, tabloid, majalah dan televisi juga mengandung arti rekaman

peristiwa. Ia dinyatakan dalam berbagai bentuk suara, tulisan, dan gambar.

• Berita sebagai Fakta Objektif

Berita adalah laporan tentang fakta secara apa adanya, dan bukan laporan

tentang fakta yang seharusnya. Sebagai fakta, berita adalah rekonstruksi peristiwa

melalui prosedur jurnalistik yang sangat ketat dan terukur.

• Berita sebagai interpretasi

Berita yang disajikan media massa jumlahnya mencapai ribuan setiap hari.

Melalui teknologi komunikasi massa yang sangat canggih, dewasa ini bahkan berita

dibuat dan terus mengalir selama 24 jam penuh tanpa henti. Teori jurnalistik

mengingatkan, tidak semua berita dapat berbicara sendiri. Sering terjadi, berita yang

diliput dan dilaporkan media hanya serpihan-serpihan fakta yang belum berbicara.

Tugas media adalah membuat fakta yang seolah membisu itu menjadi dapat

berbicara sendiri kepada khalayak.

Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi

berasal dari kata sense, artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organism

dengan lingkungannya (Rahmat, 1998:49). Sensasi adalah pangalaman elementer

yang segera. Yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual,

dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra (Wolman, 1973:343

dalam rahmat, 1998:49). Sensasi itu sendiri merupakan bagian dari presepsi. Menurut

Desiderato (1976:129), persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulasindrawi.

Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi.

Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi indrawi tidak hanya melibatkan

sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori (Rahmat, 1998:51).

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

23

• Berita sebagai minat insani

Berbagai peristiwa yang terjadi di dunia, dari dulu hingga kini, sering

membuat hati dan perasaan kita luluh lantak. Kita sedih. Kita menangis. Kita bahkan

histeris. Terlalu banyak berita yang disajikan media masa merobek-robek pikiran,

perasaan, dan alam kejiwaan kita. Dengan laporan berita-beritanya sepeti itu, media

masa, bermaksud menggalang dan mebangkitkan atensi serta motivasi untuk tetap

bersatu, tetap bersaudara, tetap saling berkomunikasi dan saling mencintai. Dengan

kemampuan yang dimilikinya, media masa terpanggil untuk senantiasa

menumbuhkan kepekaan individual dan kepekaan sosial masyarakat.

• Berita sebagai ramalan

Berita sesungguhnya tidak sekedar melaporkan perbuatan atau keaddan yang

kasat mata berita sekaligus juga mengisyaratkan dampak dari perbuatan atau keadaan

itu. Berita sanggup memberikan interpretasi, prediksi, dan konklusi. Semua informasi

yang disajikan media, idealnya terdiri dari rangkain fakta yang benar, akurat,

lengkap, dan tentu saja aktual melalui berbagai uji dan pendekatan akademik.

• Berita sebagai gambar

Dalam dunia jurnalistik dikenal aksioma: satu gambar seribu kata. Jadi,

betapa dashyatnya efek sebuah gambar dibandingkan dengan kata-kata. Menurut

Edwin Emery dalam introduction to mass communications (1971:248), seni

menyapaikan suatu cerita lewat foto dan gambar, jauh lebih tua dibandingkan dengan

cara penyampaian lewat rangkaian kata-kata. Hasil penelitian menunjukkan,

menyampaikan pesan secara visual melalui media seperti televisi, surat kabar, buku,

atau poster jauh lebih menimbulkan atensi serta lebih mudah di pahami maksud serta

isinya oleh khalayak dibandingkan apabila pesan itu hanya disampaikan melalui

rangkaian kata-kata secara verbal.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

24

2.2.8 Teknik Menulis Berita

Teknik menulis berita dan kriteria umum nilai berita berlaku universal.

Artinya tidak hanya berlaku untuk surat kabar, tabloid, dan majalah saja, tetapi juga

berlaku untuk radio, televisi, film dan bahkan juga media online internet. Secara

universal pula misalnya, berita ditulis dengan menggunakan teknik melaporkan (to

report), merujuk kepada pola piramida terbalik (inverted pyramid), mengacu pada

rumus 5W+1H dan menggunakan teras berita.( Haris Sumadiria, 2011 : 116)

Drs. AS Haris Sumadiria M.Si. dalam bukunya Jurnalistik Indonesia Menulis

Berita dan Feature (2011 : 116) mengatakan bahwa berita televise yang amat

mengandalkan kekuatan suara dan gambar bergerak, senaniasa merujuk pada teknik,

pola, dan rumus tersebut dalam program siaran berita mereka. Adapun teknik

penulisan berita televisi adalah sebagai berikut sesuai dengan buku :

1. Pola Penulisan Piramida Terbalik

Dalam teknik melaporkan (to report), setiap jurnalis, yakni wartawan atau

reporter, tidak boleh memasukan pendapat pribadi dalam berita yang ditulis,

dibacakan, atau ditayangkannya. Berita adalah fakta objektif. Sebagai fakta objektif,

berita harus bebas dari intervensi siapa pun dan dari pihak manapun termasuk dari

kalangan jurnalis, editor, dan kaum investor media massa itu sendiri.

Teori jurnalistik mengajarkan, karena fakta dalam bentuk berbagai peristiwa

yang terjadi di dunia begitu banyak, sedangkan waktu yang dimiliki jurnalis yakni

reporter dan editor media massa sangat terbatas, maka harus dicari cara paling udah

dan paling sederhana untuk melaporkan atau menuliskan fakta-fakta tersebut. Cara

itu dinamakan pola piramida terbalik, disebut piramida terbalik karena memang

berbentuk gambar piramida dalam posisi terbalik.

Dengan piramida terbalik, berarti pesan berita disusun secara deduktif.

Kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu pada paragraf pertama, baru kemudian

disusul dengan penjelasan dan uraian yang lebih rinci pada paragraf-paragraf

berikutnya. Paragraf pertama merupakan rangkuman fakta terpenting dari seluruh

uraian kisah berita. Dengan demikian apabila paragraf pertama merupakan pesan

berita sangat penting, maka paragraf berikutnya masuk dalam kategori penting,

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

25

cukup penting, kurang penting, agak kurang penting, tidak penting dan sama sekali

tidak penting. Rumusannya semakin ke bawah semakin tidak penting.

Gambar 2.1

Gambar Piramida Terbalik

2. Berita Ditulis dengan Rumus 5W+1H secara lengkap

Berita ditulis dengan menggunakan rumus 5W+1H, agar berita itu lengkap,

akurat, dan sekaligus memenuhi standar teknis jurnalistik. Artinya, berita itu mudah

disusun dalam pola yang sudah baku, dan mudah serta cepat dipahami isinya oleh

khalayak. Dalam setiap peristiwa yang dilaporkan, harus terdapat enam unsure dasar

yakni apa (what), siapa (who), kapan (when), di mana (where), mengapa (why), dan

bagaimana (how).

What berarti peristiwa apa yang akan dilaporkan kepada khalayak. Who

berarti siapa yang menjadi pelaku dalam peristiwa berita itu. When berarti kapan

peristiwa itu terjadi: tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit. Where berarti di mana

peristiwa itu terjadi. Why berarti mengapa peristiwa itu terjadi. How berarti

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

26

bagaimana jalannya peristiwa atau bagaimana cara menanggulangi peristiwa

tersebut.

3. Menggunakan Teras Berita (Lead)

Dalam anatomi berita sebagaimana tergambar pada puncak piramida kita

menemukan judul (head line), disusul kemudian dengan baris tanggal (date line),

teras berita (lead), perangkai (bridge), tubuh (body), dan kaki berita (leg). Menurut

teori jurnalistik, judul harus mencerminkan pokok berita sebagaimana tertuang dalam

teras berita. Sedangkan teras berita yang baik harus mencerminkan keseluruhan

uraian isi berita. Secara sederhana teras berita adalah paragraf pertama yang memuat

fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan uraian berita. Adapun beberapa

jenis teras berita yaitu:

1. Who Lead (Teras Berita Siapa)

Teras berita siapa dipilih dengan pertimbangan unsur siapa atau pelaku

peristiwa memiliki nilai berita yang lebih besar, kuat, atau lebih tinggi dibandingkan

dengan unsur-unsur yang lain seperti unsur apa, kapan, dimana, mengapa, dan

bagaimana. Dalam teori jurnalistik dikenal ungkapan names makes news: nama

membuat berita. Orang besar, penting, terkemuka, punya kedudukan, punya jabatan,

public figure, masuk dalam kategori itu. Teras berita siapa (who lead) dibagi atas dua

jenis: teras berita siapa individu dan teras berita siapa institusi. Teras berita siapa

individu, berarti pelaku peristiwanya menunjuk kepada seseorang, lengkap berikut

nama, identitas, pekerjaan,atau kedudukan dan jabatan yang disandangnya. Teras

berita siapa institusi berarti pelaku peristiwanya bukanlah individu melainkan suatu

institusi atau lembaga.

Contoh Who Lead Individu “Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

menegaskan, dia tidak pernah menjanjikan 100 hari program pemerintahnya dapat

membereskan semua masalah kenegaraan. Pers diminta mengecek kembali rekaman

pernyataan presiden dalam berbagai acara jika pernyataan tersebut memang ada.

demikian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Senin

(31/1). (Presiden Tidak Pernah Janji Soal 100 Hari, Harian Pagi Kompas, Jakarta, 1

Februari 2005).

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

27

Contoh Who Lead institution “Pemerintah Malaysia mengulur waktu selama enam

hari dari batas akhir amnesti bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) illegal pada 31

Januari 2005. Malaysia akan menggunakan waktu enam hari itu untuk menjalankan

tindakan persuasive terhadap TKI illegal yang berada di pabrik, perkebunan,

restoran, dan kediaman pribadi”. (Malaysia Ulur Waktu Enam Hari, Harian Pagi

Media Indonesia, Jakarta 2 Februari 2005).

2. What Lead (Teras Berita Apa)

Teras berita apa dipilih dengan pertimbangan unsur apa memiliki nilai berita

yang jauh lebih besar, kuat, atau lebih tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur yang

lain seperti unsur siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana. Teori jurnalistik

mengingatkan, nilai berita tidak hanya menunjuk pada siapa yang menjadi pelaku

peristiwa. Nilai berita juga bisa ditentukan oleh apa peristiwa yang terjadi. Sebagai

contoh pesawat jatuh, kapal tenggelam, pasar musnah terbakar,semuanya menunjuk

kepada kekuatan peristiwa dan bukan menyebut nama seseorang atau kelompok.

Contoh What Lead “Tes bagi calon pegawai negeri sipil yang kemarin

diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia diwarnai kericuhan. Di Jawa

Timur, tes malah dibatalkan karena naskah soal belum selesai dicetak oleh PT

Percetakan Puri Surabaya, perusahaan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Tes

Calon Pegawai Negeri Sipil Ricuh, Koran Tempo, Jakarta 25 November 2004).

3. When Lead (Teras Berita Kapan)

Teras berita kapan dipilih dengan pertimbangan unsur kapan atau memiliki

nilai berita yang lebih besar, kuat, atau lebih tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur

yang lain seperti unsur apa, siapa, dimana, mengapa, dan bagaimana. Cara termudah

mengenali when lead adalah dengan menemukan pernyataan tentang waktu pada

awal kalimat teras berita seperti pukul, nama hari, pekan, bulan, tahun, windu,

dasawarsa, abad.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

28

Contoh When Lead “Selama Januari 2005 sudah tiga warga Kabupaten

Indramayu, Jawa Barat, tewas akibat demam berdarah dengue atau DBD, sementara

25 warga lainnya menjalani rawat inap di beberapa rumah sakit. Sebanyak 43 desa di

Kabupaten Indramayu ditetapkan sebagai daerah rawan sebaran penyakit DBD”.

(Januari, Tiga Warga Indramayu Tewas Akibat DBD, Harian Pagi Kompas, Jakarta 1

Februari 2005).

4. Where Lead (Teras Berita Di mana)

Teras berita di mana dipilih dengan pertimbangan unsur di mana memiliki

nilai berita yang lebih besar, kuat, atau lebih tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur

yang lain seperti unsur apa, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Teori jurnalistik

mengingatkan, factor lokasi atau tempat, sering menjadi penyebab pemicu peristiwa

yang sangat mengejutkan.

Contoh Where Lead “ Garut diguncang gempa. Sedikitnya 3.444 rumah, 30

bangunan masjid, 8 madrasah, 7 sekolah dasar, dan satu gedung olah raga (GOR) di

sebelas desa dan empat kecamatan di kabupaten itu hancur, rusak berat, dan rusak

ringan setelah digoyang gempa tektonik berkekuatan 5.2 pada skala Richter Rabu

(2/2) pukul 12.55 WIB”. (Gempa di Garut, 3.444 Rumah Hancur, Harian Pagi

Galamedia, Bandung, 3 Februari 2005).

5. Why Lead (Teras Berita Mengapa)

Teras berita mengapa dipilih dengan pertimbangan unsur mengapa memiliki

nilai berita yang lebih besar, kuat, atau lebih tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur

yang lain seperti unsur apa, kapan, dimana, siapa, dan bagaimana. Teras berita

mengapa paling sering ditemukan pada berita-berita kriminal. Cara temudah untuk

mengenali teras berita why lead adalah dengan menemukan kata karena atau kata

akibat pada kalimat pertama teras berita.

Contoh Why Lead “Gol bunuh diri Djimi Traore menyebabkan tim raksasa

Liverpool tersingkir dari ajang Piala FA setelah kalah 0-1 (0-0) atas klub divisi II

Burnley pada pertandingan putaran kedua yang berlangsung di Turf Moore Burnley,

Rabu (19/1) dinihari WIB”. (Akibat Gol Bunuh Diri Djimi Traore, Tim Raksasa

Liverpool Tersisih di Piala FA, Harian Pagi Pikiran Rakyat, Bandung 20 Januari

2005).

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

29

6. How Lead (Teras Berita Bagaimana)

Teras berita bagaimana dipilih dengan pertimbangan unsur bagaimana

memiliki nilai berita yang lebih besar, kuat, atau lebih tinggi dibandingkan dengan

unsur-unsur yang lain seperti unsur apa, kapan, dimana, mengapa, dan siapa. Cara

termudah untuk mengenali teras berita how lead, adalah dengan menemukan kata

untuk atau kata guna pada kalimat pertama teras berita tersebut.

Contoh How Lead “Untuk mengatasi krisis air PDAM Kota Makassar yang

kian berlarut-larut, pemerintah pusat melalui Dirjen Sumber Daya Air akan segera

mengoperasikan pemasangan dan penggunaan tiga pompa terapung di Bendungan

Bilibili”. (Atasi Krisis Air di Makassar, Harian Pagi Kompas, Jakarta, 29 Januari

2005).

2.2.9 Unsur-unsur Nilai Berita

Banyaknya berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia

menyebabkan perlu kiranya ada kriteria peristiwa layak disebut sebagai berita.

Berikut ini beberapa kriteria tentang kelayakan berita (Barus, 2010:32) :

1. Kebaruan /Timeliness

Sebuah berita sangat terikat oleh waktu. Waktu sangat mempengaruhi

aktualitas sebuah berita sebab berita haruslah menyangkut hal yang baru terjadi

(timeliness) dan aktual terkini. Harus ditayangkan secepat mungkin, sehingga

aktualitas bagi sebuah berita merupakan dasar utama yang harus dipertimbangkan.

2. Jarak /Proximity

Faktor jauh dekatnya jarak antara tempat terjadinya peristiwa dengan

penonton berita mempengaruhi daya tarik atau nilai sebuah berita. Jarak juga bukan

hanya dalam arti fisik geografis, tetapi dapat pula dalam hal minat, bakat dan profesi.

3. Cuatan /Prominance

Nilai sebuah berita juga sangat ditentukan oleh cuatan atau hal yang ulung

pada diri seseorang, benda, tempat, serta peristiwa. Khususnya ketika semakin orang

itu terkenal, maka akan menjadi bahan berita yang sangat menarik.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

30

4. Daya tarik kemanusiaan /Human Interest

Berita juga menyangkut hal yang memiliki daya tarik kemanusiaan atau

sentuhan manusiawi. Semakin tinggi daya tarik kemanusiaan sebuah berita, maka

semakin tinggi pula nilai berita tersebut. Dapat menimbulkan efek yang cukup berarti

bagi seseorang, sekelompok orang atau bahkan lebih jauh lagi pada suau masyarakat,

tetapi lebih menimbulkan getaran pada suasana hari dan kejiwaan.

5. Akibat /Consequence

Nilai berita juga banyak ditentukan oleh pengaruh, akibat, dan dampak yang

mungkin dapat ditimbulkannya terhadap masyarakat luas. Dampaknya bagi

kehidupan politik, sosial dan ekonomi merupakan hal yang perlu diperhitungkan.

6. Teliti /Accuracy

Ketilitian dan kebenaran ini berkaitan dengan tuntutan akan kecermatan

dalam menyusun berita agar memenuhi syarat aktualitas dan tenggat waktu, sehingga

berita yang disampaikan akurat. Akurat berarti harus benar –benar terjadi,

berlandaskan fakta, dan memiliki sumber yang jelas. Jika menyangkut masalah

angka, angka tersebut harus menggambarkan keadaan sesungguhnya. Oleh arena itu

sebuah berita juga harus objektif, jujur dan adil. Fakta dan informasi yang dikandung

sebuah berita harus terpercaya, jujur dan berimbang atau cover both sider.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

31

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir adalah konsep, pandangan, persepsi, asumsi, dan pola dasar yang

dijadikan landasan dalam penelitian. Kerangka pikir menggambarkan rangkaian alur

hubungan penelitian yang dilakukan. Sering juga disebut kerangka teoritis atau

paradigma.

Untuk mengetahui teknik penulisan berita dan penerapan nilai berita di Kabar

Siang, dibutuhkan indikator untuk menjadi dasar dan acuan program untuk

meningkatkan kualitas programnya. Indikator pertama yang digunakan adalah

Teknik penulisan berita. Menulis berita merupakan suatu langkah dalam proses

pembuatan berita, yaitu pada bagian pra produksi. Teknik penulisan berita

televisi menggunakan pola piramida terbalik di mana kesimpulan dinyatakan

terlebih dahulu pada paragraf pertama untuk memudahkan khalayak untuk

mengingat serta mencerna berita yang disampaikan. Hal lain yang diperlukan

adalah berita harus memuat 5W+1H secara lengkap agar berita lengkap, akurat

sekaligus memenuhi standar teknis jurnalistik. Kemudian penggunaan teras berita

yang menempati alinea pertama yang mencerminkan pokok terpenting dari suatu

berita. Indikator kedua yang menjadi acuan adalah unsur nilai berita. Hal ini

penting karena informasi dapat disebut berita jika memenuhi unsur nilai berita

ini. Unsur nilai berita dibagi menjadi 5 yaitu kebaruan, jarak, cuatan, daya tarik,

akibat, dan ketelitian. Dengan begitu, berdasarkan kedua indikator tersebut, dapat

dilihat teknik penulisan berita dan pemenuhan unsur nilai berita di Kabar Siang.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

32

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran ini terbentuk dari latar belakang masalah yang menjadi

alasan penelitian ini yaitu kesadaran masyarakat akan kebutuhannya pada informasi

membuat media dapat dengan mudah memberikan informasi apa saja kepada

khalayak, namun belum dapat dipastikan kebenaran yang terkandung dalam berita

yang disajikan tersebut. Kabar Siang di tvone merupakan sarana khalayak untuk

mendapatkan berita yang aktual serta akurat. Untuk mengetahui kebenaran dari berita

yang disajikan program Kabar Siang maka terdapat 2 indikator yang dijadikan acuan

penelitian ini yaitu yang pertama teknik penulisan berita yang terdiri dari

penggunaan pola piramida terbalik, penggunaan rumus 5W+1H secara lengkap,

KEBUTUHAN MASYARAKAT UNTUK MENDAPATKAN BERITA YANG BENAR

PROGRAM BERITA “KABAR SIANG”

Teknik Penulisan Berita :

1.Menggunakan pola piramida terbalik.

2. Menggunakan rumus 5W+1H secara lengkap

3.Menggunakan jenis teras berita, yaitu :

-Who Lead

-What Lead

-When Lead

-Where Lead

-Why Lead

-How Lead

Unsur Nilai Berita :

1. Kebaruan

2. Jarak

3. Cuatan

4. Daya tarik kemanusiaan

5. Akibat

6. Ketelitian

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA - library.binus.ac.id fileDari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar ... objektif, jujur dan berimbang. 8 Tabel 2.1. Signifikasi Penelitian

33

serta penggunakan jenis teras berita, yaitu :Who Lead, What Lead, When Lead,

Where Lead, Why Lead dan How Lead. Indikator kedua yang menjadi acuan adalah

penerapan unsur nilai berita yang terdiri dari Kebaruan, Jarak, Cuatan, Daya tarik

kemanusiaan, Akibat dan Ketelitian