bab ii kajian pustaka - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran...

16
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA Penelitian ini merupakan penelitian tentang peningkatan kemampuan menulis deskripsi dengan metode pembelajaran Mind Mapping pada peserta didik kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05 Kota Salatiga. Pada kajian pustaka akan dijabarkan mengenai teori dalam penelitian, penelitian yang relevan, kerangka berpikir serta hipotesis. 2.1 Kajian Teori Pada kajian teori ini, teori yang digunakan sebagai pedoman oleh penulis terbatas pada teori tentang menulis deskripsi dan metode pembelajaran Mind Mapping. Teori lain yang juga digunakan adalah teori tentang evaluasi pembelajaran yang berguna untuk mengevaluasi hasil menulis deskripsi peserta didik. Teori-teori tersebut dijabarkan sebagai berikut: 2.1.1 Menulis Deskripsi 2.1.1.1 Pengertian Kata deskripsi berasal dari verba to describe (bahasa Inggris), yang artinya menguraikan atau melukiskan. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan memberikan kesan atau impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Paragraf deskripsi yang baik dapat membuat pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang diuraikan penulis (Wiyanto, 2004:64-65). Menurut Suparno (2002:4.5) kata deskripsi berasal dari bahasa latin yang memiliki arti karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya. Karangan deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah pembaca itu mengalami sendiri. Karangan jenis ini bermaksud menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu, dengan sifat dan gerak geriknya atau sesuatu yang lain kepada pembaca.

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian ini merupakan penelitian tentang peningkatan kemampuan

menulis deskripsi dengan metode pembelajaran Mind Mapping pada peserta didik

kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05 Kota Salatiga. Pada kajian pustaka akan

dijabarkan mengenai teori dalam penelitian, penelitian yang relevan, kerangka

berpikir serta hipotesis.

2.1 Kajian Teori

Pada kajian teori ini, teori yang digunakan sebagai pedoman oleh penulis

terbatas pada teori tentang menulis deskripsi dan metode pembelajaran Mind

Mapping. Teori lain yang juga digunakan adalah teori tentang evaluasi

pembelajaran yang berguna untuk mengevaluasi hasil menulis deskripsi peserta

didik. Teori-teori tersebut dijabarkan sebagai berikut:

2.1.1 Menulis Deskripsi

2.1.1.1 Pengertian

Kata deskripsi berasal dari verba to describe (bahasa Inggris), yang

artinya menguraikan atau melukiskan. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang

bertujuan memberikan kesan atau impresi kepada pembaca terhadap objek,

gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis.

Paragraf deskripsi yang baik dapat membuat pembaca seolah-olah dapat melihat,

mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang diuraikan penulis

(Wiyanto, 2004:64-65).

Menurut Suparno (2002:4.5) kata deskripsi berasal dari bahasa latin yang

memiliki arti karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium

dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya. Karangan

deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca

untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah pembaca itu

mengalami sendiri. Karangan jenis ini bermaksud menyampaikan kesan-kesan

tentang sesuatu, dengan sifat dan gerak geriknya atau sesuatu yang lain kepada

pembaca.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

8

Seperti diketahui bahwa tulisan deskripsi adalah tulisan yang bertujuan

menggambarkan atau melukiskan pengalaman, pendengaran, perabaan,

penciuman, dan perasaan situasi atau masalah. Pengindraan terhadap suatu

peristiwa akan melahirkan suatu gambaran mengenai peristiwa itu seperti yang

dilihat, didengar, diraba, dicium, atau dirasakan. Demikian juga pengindraan

terhadap suatu keadaan, situasi, atau masalah akan melahirkan gambaran atau

lukisan yang bertumpu pada penglihatan, pendengaran, peraban, penciuman, atau

perasaan.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai menulis deskripsi, dapat

disimpulkan bahwa menulis deskripsi adalah memindahkan kesan-kesan yang

didapat dari indra kita menjadi sebuah tulisan agar pembaca dapat seolah-olah

berada dan merasakan benda atau keadaan tersebut secara keseluruhan seperti

yang dialami secara fisik oleh penulisnya.

2.1.1.2 Jenis-jenis Deskripsi

Secara garis besar deskripsi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1) Deskripsi ekspositoris bertujuan untuk memberikan informasi yang

menyebabkan pembaca dapat melihat, mendengarkan, atau merasakan, dan

2) Deskripsi impresionistik yang menyebabkan pembaca bereaksi secara

emosional (Akhadiah, 1999:35).

Alwasilah (2005:114) juga membagi deskripsi menjadi dua, yaitu

deskripsi ekspositori dan deskripsi impresionistis atau stimulatif. Deskripsi

ekspositori merujuk pada deskripsi yang logis, sedangkan deskripsi impresionistis

atau stimulatif menggambarkan impresi penulis ihwal yang dituliskannya.

Deskripsi juga bersifat subjektif atau objektif tergantung besarnya

keterlibatan pengamat terhadap objek yang diamati. Deskripsi bersifat subjektif

jika penulis semakin besar memasukkan kepribadiannya, rasa suka, rasa tidak

suka, penilaian pribadi ke dalam deskripsi yang ditulis. Deskripsi bersifat objektif

jika semakin jauh penulis melibatkan diri dalam deskripsi yang ditulis. Penulis

membatasi pengamatan pada keadaan fisik objek, tanpa melibatkan reaksi jiwa

penulis (Budiharso, 2009:22).

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

9

Berdasarkan jenis-jenis deskripsi, penelitian ini mengambil jenis

penelitian ekspositoris dan subjektif, dimana peserta didik dapat menuangkan apa

yang tertangkap oleh panca indra serta bagaimana perasaan peserta didik pada

objek deskripsi.

2.1.1.3 Ciri-ciri Penulis Deskripsi yang Baik

Menurut Suparno (2002:4.6) menulis karangan deskripsi,kita dituntut

tiga hal:

a. kesanggupan berbahasa kita yang memiliki kekayaan nuansa dan bentuk,

b. kecermatan pengamatan dan keluasan pengetahuan kita tentang sifat, ciri,

dan wujud objek yang dieskripsikan,

c. kemampuan kita memilih detail khusus yang dapat menunjang ketepatan

dan keterhidupan deskripsi.

Jadi, upaya yang harus dilakukan adalah mengenai kekayaan berbahasa,

kecermatan dalam melakukan pengamatan dan pengetahuan yang luas sehingga

dapat menuliskan benda atau keadaan dengan sangat detail dan pembaca dapat

merasakan karangan tersebut seperti dia berada bersama penulis pada saat

tersebut.

2.1.1.4 Aspek-Aspek Penilaian dalam Menulis Deskripsi

Ada 5 aspek yang perlu diperhatikan dalam penilaian menulis deskripsi.

Aspek-aspek tersebut adalah:

a. Aspek Isi

Menurut Wandono dalam Siburian (2010:18) dalam paragraf deskripsi, isi

merupakan aspek penilaian. Isi mencakup topik dan urutan pengembangannya.

Sebuah topik dalam paragraf dirumuskan lagi ke dalam sub topik sehingga

terbentuk kerangka yang baik, atau urutan pengembangannya dalam sebuah

paragraf. Isi paragraf yang baik harus memperlihatkan urutan pengembangan yang

cukup mendetail, serta disusun dengan cermat dan logis. Dengan demikian,

susunan paragraf menjadi teratur dan penulis tidak keluar dari sasaran yang telah

dirumuskan.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

10

b. Aspek Organisasi

Menurut Wandono dalam Siburian (2010:18) organisasi isi dalam paragraf

adalah mengolah bahan, mengaturnya, mengembangkannya serta menyusunya

dalam struktur yang logis. Organisasi isi yang baik harus memperhatikan kohesi

dan koherensi. Kohesi dapat terlihat melalui penyusunan atau hubungan kalimat

yang logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraph menjadi satu

padu, utuh dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui kata penghubung,

kata ganti dan kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan). Koherensi

terlihat apabila kalimat yang satu dengan yang alin jelas menunjukkan hubungan

timbale balik yang logis serta secara jelas membahas satu gagasan utama.

c. Aspek Penggunaan Bahasa

Aspek ke tiga yang dinilai dalam tulisan deskripsi adalah aspek penggunaan

bahasa yang mencakup tiga hal yaitu, ketepatan penggunaan variasi kata, kalimat

efektif, dan penyusunan kata.

d. Gaya (pilihan struktur dan kosakata)

Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-ungkapan

yang individual atau karakteristik atau yang memiliki nilai artistik yang

tinggi. Pilihan kata atau diksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991;22)

dijelaskan sebagai berikut; “Diksi berarti pemilihan kata yang bermakna tepat dan

selaras (cocok penggunaanya) untuk mengungkapkan gagasan dengan cocok

pokok pembicaraan, peristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar.” Lebih

lanjut Keraf (1991: 22) mengatakan bahwa; “ pengertian pilihan kata atau diksi

jauh lebih daripada apa yang dipadukan oleh jalinan kata-kata itu.” Istilah ini

bukan saja dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk

mengungkapkan gagasan tetapi meliputi persoalan gaya bahasa dan ungkapan.

e. Ejaan

Zaenal Arifin (2006: 187) menyatakan; “ ejaan adalah keseluruhan peraturan

bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antar lambang-

lambang itu (pemisahan atau penggabungannya dalam suatu bahasa).” Secara

teknis ejaan menyangkut penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda

baca.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

11

2.1.2 Metode Mind Mapping

Metode Mind Mapping terdiri dari pengertian metode Mind Mapping,

manfaat Mind Mapping, dan langkah-langkah Mind Mapping.

2.1.2.1 Pengertian

Sebagai penemu dari metode ini, Buzan (2012:4) mengungkapkan “Mind

Mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan

mengambil informasi keluar dari otak. Mind Mapping adalah cara mencatat yang

kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran kita. Mind Mapping

juga sangat sederhana”

Buzan (2012:8) mengungkapkan bahwa simbol dan gambar seringkali

lebih berdaya untuk mengungkapkan pikiran maupun mengingat suatu hal.

Karena menurutnya “otak memiliki kemampuan alami untuk pengenalan visual,

bahkan sebenarnya pengenalan yang sempurna”. Oleh karena itu, simbol-simbol

dan ilustrasi-ilustrasi dapat ditambahkan pada Mind Mapping yang dibuat untuk

menambatkan ingatan yang lebih baik. Selain itu Mind Mapping yang baik dibuat

dengan mengkombinasikan beberapa warna sehingga terkesan berwarna-warni

dan tidak monoton.

Metode Mind Mapping membantu kita mengingat perkataan dan bacaan,

meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi,

dan memberikan wawasan baru (Deporter, 2010:225).

Selain pendapat-pendapat diatas, John W. Budd (2004) juga

mengungkapkan bahwa “A Mind Map is an outline in which the major categories

radiate from a central image and lesser categories are portrayed as branches of

larger branches”. Yang memiliki arti bahwa Mind Mapping (peta pikiran)

merupakan garis besar dari kategori utama dan pikiran-pikiran kecil yang

digambarkan sebagai cabang dari cabang pikiran yang lebih besar. Dengan peta

pikiran daftar informasi yang panjang dapat dialihkaan menjadi diagram warna-

warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja

alami otak dalam melakukan berbagai hal.

Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Mind

Mapping adalah sebuah diagram yang berisikan ide-ide (pikiran), tugas-tugas atau

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

12

hal lain untuk memudahkan kita dalam mengingat banyak informasi. Pada peta

pikiran ini, informasi yang panjang dapat dibuat menjadi diagram warna-warni

yang teratur dan hanya berisi pokok gagasan sehingga kita mudah mengingatnya.

2.1.2.2 Manfaat Mind Mapping

Adapun manfaat yang dapat kita ambil dari metode ini adalah:

a. Peta pikiran memberikan pandangan menyeluruh pada setiap aspek

permasalahan dan memberikan sudut pandang pada area yang luas,

memungkinkan kita merencanakan, membuat pilihan-pilihan dan

mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada.

b. Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.

c. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-

jalan terobosan.

d. Dapat membuat sebuah inovasi baru yang merupakan sesuatu yang

menyenangkan untuk dipandang, dibaca, direnungkan dan diingat.

Untuk anak-anak, peta pikiran memiliki manfaat, yaitu:

a. Membantu dalam mengingat,

b. Mendapatkan ide,

c. Menghemat waktu karena lebih berkonsentrasi,

d. Mendapatkan nilai yang lebih bagus,

e. Mengatur pikiran dan hobi, media bermain,

f. Bersenang-senang dalam menuangkan imajinasi yang tentunya

memunculkan kreativitas (Jumanto, 2010).

2.1.2.3 Langkah-langkah Membuat Mind Mapping

Sebelum membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan, yaitu

kertas kosong tak bergaris, pena, dan pensil warna. Buzan (2012:15) mengemu-

kakan ada tujuh langkah untuk membuat Mind Map (peta pikiran). Tujuh langkah

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan

mendatar. Hal itu dikarenakan apabila dimulai dari tengah akan memberi

kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk

mengungkapkan dirinya secara lebih bebas dan alami.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

13

2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Karena sebuah gambar atau

foto akan mempunyai seribu kata yang membantu otak dalam menggunakan

imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar sentral akan lebih

menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak berkonsentrasi, dan

mengaktifkan otak.

3. Gunakan warna yang menarik. Karena bagi otak, warna sama menarik-nya

dengan gambar. Warna membuat Mind Map (peta pikiran) lebih hidup,

menambah energi pada pemikiran yang kreatif dan menyenangkan.

4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-

cabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya.

Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau

tiga atau empat) hal sekaligus. Apabila cabang-cabang dihubungkan akan

lebih mudah diingat dan dimengerti.

5. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Karena garis

lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan

organis seperti cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.

6. Gunakan satu kata kunci utnuk setiap garis. Karena dengan kata kunci

tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta pikiran.

7. Gunakan gambar. Karena setiap gambar sentral bermakna seribu kata.

Dengan memperhatikan cara-cara membuat Mind Mapping dan

menerapkannya dalam pembelajaran itu siswa dapat berlatih mengembangkan

otaknya secara maksimal, siswa akan lebih mudah berkonsentrasi karena setiap

catatan yang dibuat oleh masing-masing siswa bersifat unik dan mudah dipahami.

Tony Buzan mengusulkan menggunakan struktur dasar Pemetaan Pikiran

sebagai berikut :

1. Mulai dari tengah dengan gambar tema, gunakan minimal 3 warna.

2. Gunakan gambar, simbol, kode, dan dimensi di seluruh Peta Pikiran yang

dibuat

3. Pilih kata kunci dan tulis dengan huruf besar atau kecil .

4. Tiap kata/gambar harus sendiri dan mempunyai garis sendiri.

5. Garis-garis itu saling dikaitkan, mulai dari tengah yaitu gambar Tema

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

14

Utama. Garis bagian tengah tebal, organis dan mengalir dari pusat keluar,

menjulur seperti akar, atau pancaran cahaya

6. Buat garis sama panjangnya dengan gambar/kata.

7. Gunakan warna – kode rahasia sendiri di peta pikiran yang dibuat.

8. Kembangkan gaya penuturan, penekanan tertentu, dan penampilan khas di

peta pikiran yang dibuat. Jadi peta pikiran setiap orang tidak harus sama,

meskipun tema yang dibahas sama.

9. Gunakan kaidah asosiasi di peta pikiran yang dibuat.

10. Biarkan peta pikiran itu jelas, menggunakan hirarki yang runtun, urutan

yang jelas dengan jangkauan sampai ke cabang-cabang paling ujung.

Adapun dalam penelitian ini keterampilan guru dalam pembelajaran

menulis deskripsi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SDN

Kutowinangun 05 Kota Salatiga dengan metode Mind Mapping dapat dijabarkan

dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Pertama-tama guru bersama siswa memilih ide/gagasan suatu tempat di

sekitar kemudian menuliskannya di tengah selembar kertas kosong.

2. Siswa mengembangkan gagasan pokok dengan menuliskan kata-kata

kunci pada cabang-cabang yang meliputi gagasan pokok tersebut sehingga

menjadi sebuah Mind Map kerangka deskripsinya.

3. Bila diperlukan, guru membantu siswa untuk mengembangkan gagasan

pokok tersebut dengan menuliskan kata tanya kapan, dimana, siapa,

mengapa, dan bagaimana.

4. Siswa mengembangkan Mind Map kerangka deskripsinya dengan

menambahkan keterangan lagi disetiap cabang yang telah dibuat

sebelumnya.

5. Siswa memberikan warna, simbol dan gambar yang menarik pada Mind

Map kerangka deskripsinya.

6. Setelah siswa selesai membuat Mind Map kerangka deskripsinya, baru

diberikan tugas untuk membuat sebuah karangan deskripsi berdasarkan

Mind Map kerangka tersebut.

7. Ide yang muncul di tengah aktivitas menulis dapat dituangkan dalam

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

15

cabang-cabang atau ranting mana pun dalam peta pikiran untuk

selanjutnya ditambahkan dalam teks deskripsinya.

Dalam penelitian ini, keterampilan guru dengan menggunakan metode

Mind Mapping telah disesuaikan dengan mengambil indikator pemhuatan rencana

pelaksanaan pembelajaran yakni : 1) membuka pelajaran; 2) menyampaikan

tujuan pembelajaran; 3) menyajikan materi; 4) menunjukkan gambar Mind

Mapping kepada siswa; 5) melakukan tanya jawab mengenai gambar Mind

Mapping; 7) membimbing siswa menulis deskripsi; 8) memberikan variasi dalam

pembelajaran; 9) memberikan penguatan; 10) menutup pelajaran.

Dalam mengarang kreativitas sangat diperlukan untuk pengembangan ide

atau gagasan menjadi sebuah karangan yang menarik. Imajinasi dan kreativitas

merupakan ranah kerja otak kanan. Berdasarkan pemaparan dari Tony Buzan

(2012) bahwa Mind Mapping dengan gambar, warna serta kata kuncinya dapat

membangkitkan fungsi kerja otak kanan sehingga memunculkan ide-ide baru

yang kreatif dan imajinatif dibandingkan dengan metode konvesional yang

selama ini diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dikemukakan oleh Ikhwanuddin, Muhammad Arif

(2013) pada penelitiannya yang berjudul Penerapan Metode Mind Mapping

Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas

IV SDN Wonosari 02 bahwa hasil penelitian ditemukan bahwa keterampilan guru

mengalami peningkatan. Pada siklus I 79,2% dengan kategori sangat baik dan

pada siklus II menjadi 86,49% dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa juga

meningkat, yaitu 58,3% dengan kategori baik dan pada siklus II 65,5% dengan

kategori baik. Keterampilan menulis narasi siswa meningkat, pada siklus I

75,67% dengan kategori baik dan pada siklus II 89,19% dengan KKM > 64.

Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa menerapkan metode Mind

Mapping dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas belajar siswa, dan

keterampilan menulis narasi siswa kelas IVA SDN Wonosari Semarang.

Selain itu, berdasakan hasil penelitian dari Porbowati, Octavianing

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

16

Dyah (2014) yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan

Deskripsi Melalui Model Inquiry Berbantuan Media Gambar Ilustrasi Pada

Siswa Kelas IV Semester II SDN 1 Setrokalangan Kaliwungu Kudus bahwa hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Inquiry menggunakan media

gambar ilustrasi dapat meningkatkan keterampilan guru (peneliti), aktivitas siswa

dan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV jika

dibandingkan pembelajaran tanpa menerapkan model Inquiry dan media gambar

ilustrasi. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan keterampilan guru dari pra

siklus dengan skor 1,67 kriteria cukup baik, siklus I dengan skor 2,33 kriteria

baik dan siklus II dengan skor 3,03 kriteria sangat baik. Hasil observasi aktivitas

siswa pra siklus skor sebesar 1,92 kriteria cukup baik, siklus I dengan skor 2,49

kriteria cukup baik dan siklus II 3,01 kriteria baik. Hasil kemampuan menulis

karangan deskripsi diperoleh persentase ketuntasan sebesar 40% pada pra siklus,

siklus I sebesar 73% dan siklus II meningkat sebesar 80%.

Berdasarkan hasil penelitian dari Saribi, Kms Muharam (2014) yang

berjudul “Peningkatan Kemampuan Karangan Deskripsi Dengan Penerapan

Metode Mind Mapping Pada Kelas V SDN 55 Kota Bengkulu” bahwa dari data

analisis dan tes kemampuan menulis karangan deskripsi menunjukkan bahwa skor

rata-rata observasi aktivitas guru pada siklus I 43,5 (cukup) meningkat pada siklus

II dengan rata-rata 48 (baik). Rata-rata observasi aktivitas siswa pada siklus I 43

(cukup) dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata 50,5 (baik). Hasil tes

menulis karangan deskripsi siklus I 68,05 dengan ketuntasan belajar klasikal

31,57%, meningkat siklus II 80,27 dengan ketuntasan klasikal 77,27%. Dari hasil

penelitian ini disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Mind Mapping

dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi di kelas V SDN 55

Kota Bengkulu

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa metode pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan

keterampilan menulis siswa. Dengan demikian dapat menjadi dasar untuk

menguatkan penelitian ini, yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis

Karangan Deskripsi dengan Metode Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

17

Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05 Kota Salatiga Semester I Tahun Ajaran

2015/2016”. Pada penelitian ini terdapat pengembangan ialah analisis

berdasarkan karakteristik siswa.

2.3 Kerangka Berpikir

Peran guru sangat penting, guru membantu siswa dengan membimbing

menentukan gagasan pokok yang akan dikembangkan menjadi sebuah kerangka

kemudian dilanjutkan menjadi karangan utuh.

Namun fakta yang terjadi dalam proses pembelajaran ialah (1) setelah

guru menjelaskan mengenai konsep mengarang, siswa langsung mendapat tugas

mengarang; (2) karena siswa belum mendapat bimbingan yang jelas dari guru

dalam menentukan gagasan pokok, siswa membutuhkan waktu lama untuk

menentukan gagasan pokoknya; (3) siswa belum mendapat pengarahan untuk

membuat kerangka karangan sebelum memulai menulis; (4) siswa menulis bebas

tanpa kerangka karangan. Karena beberapa hal tersebut membuat siswa menjadi

bingung dan membutuhkan waktu yang lama untuk memulai menulis karangan.

Karena tanpa adanya kerangka yang dibuat oleh siswa, siswa mulai kebingungan

dalam memilih kata sehingga muncullah kalimat yang tidak bermakna dan

melenceng dari gagasan pokok. Sebagai penulis karangan pemula, siswa masih

membutuhkan bimbingan dalam menulis karangan, mulai dari memunculkan dan

mengembangkan gagasan menjadi kerangka sampai pada tahap menulis karangan

secara utuh.

Salah satu cara untuk menciptakn proses kegiatan tersebut adalah dengan

penerapan model Mind Mapping atau pemetaan pikiran, yaitu sebuah teknik

mencatat atau mengembangkan satu ide berupa kata kunci menjadi cabang-

cabang yang berkaitan sehingga muncul bagian dari gagasan tersebut yang dapat

dikembangkan menjadi sebuah kerangka karangan. Dari sebuah kerangka yang

dikembangkan dengan baik, siswa dapat menulis sebuah karangan secara terarah,

rapi, dan lebih bermakna.

Pemetaan pikiran dapat membantu siswa menentukan sebuah gagasan

yang akan dikembangkannya. Dari sebuah gagasan tersebut, siswa dapat

membuat pemetaan atau cabang-cabang yang berpusat pada satu gagasan pokok

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

18

yang menjadi ide-ide utama kerangka karangan. Sehingga dari sebuah ide utama

siswa dapat menemukan beberapa kata kunci yang akan dikembangkan lagi

menjadi kalimat-kalimat yang selanjutnya akan disusun menjadi karangan

bermakna yang berfokus pada gagasan pokoknya. Langkah–langkah yang

diterapkan dalam kegiatan menulis karangan dengan menggunakan metode Mind

Mapping atau pemetaan pikiran yaitu: (1) mendemonstrasikan teknik

pengembangan gagasan dengan pemetaan pikiran; (2) mengajak anak menyusun

kata-kata kunci dari pengembangan gagasan menjadi kerangka karangan; (3)

membimbing siswa menyusun kerangka tersebut menjadi karangan secara utuh;

(4) refleksi dengan meminta siswa menulis kesan-kesan mereka di kertas kecil

mengenai pembelajaran yang baru saja dilewatinya. Kerangka berpikir penelitian

ini disajikan dalam Bagan 1. Kerangka Pikir Pembelajaran Menulis Karangan

Deskripsi.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

19

Bagan 1. Kerangka Pikir Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Alternatif Metode Pembelajaran yang

Diterapkan

Pembelajaran Bahasa Indonesia Karangan

“Menulis Karangan Deskripsi”

Kondisi Nyata di Kelas IV SDN Kutowinangun 05 Salatiga 1. Pelaksanaan peran guru dalam proses pembelajaran menulis

karangan kurang

2. Keaktifan siswa dalam kegiatan menulis karangan belum

maksimal

3. Siswa mengalami kesulitan dalam menemukan, menentukan

dan mengembangkan gagasan pokok dalam menulis karangan

4. Hasil menulis karangan siswa cenderung tidak tertata dan tidak

sesuai dengan tema yang menjadi gagasan pokoknya

Kegiatan menulis deskripsi dengan metode Mind Mapping

1. Guru bersama siswa memilih ide/gagasan kemudian menuliskannya di

tengah selembar kertas kosong.

2. Siswa mengembangkan gagasan pokok dengan menuliskan kata kunci pada

cabang yang meliputi gagasan pokok tersebut hingga menjadi sebuah Mind

Map kerangka deskripsinya.

3. Bila diperlukan, guru membantu siswa untuk mengembangkan gagasan

pokok tersebut dengan menuliskan kata tanya kapan, dimana, siapa,

mengapa, dan bagaimana.

4. Siswa mengembangkan Mind Map kerangka deskripsinya dengan

menambahkan keterangan lagi disetiap cabang yang telah dibuat

sebelumnya.

5. Siswa memberikan warna, simbol dan gambar yang menarik pada Mind Map

kerangka deskripsinya.

6. Setelah siswa selesai membuat Mind Map kerangka deskripsinya, baru

diberikan tugas untuk membuat sebuah karangan deskripsi berdasarkan Mind

Map kerangka tersebut.

7. Ide yang muncul di tengah aktivitas menulis dapat dituangkan dalam cabang-

cabang dalam peta pikiran untuk selanjutnya ditambahkan dalam teks

deskripsinya.

Keaktifan dan Kemampuan Menulis Karangan

Kondisi yang diharapkan

setelah penerapan metode

1. Peningkatan kualitas

aktivitas guru.

2. Peningkatan kualitas

aktivitas siswa.

3. Siswa lebih mudah dalam

menemukan dan

mengembangkan gagasan

pokok dalam kegiatan

menulis karangan

4. Hasil menulis karangan

siswa lebih bermakna dan

sesuai dengan tema yang

menjadi gagasan

pokoknya

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

20

2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan terkaan atau

jawaban sementara tentang masalah yang sedang kita amati yang secara teoritis

paling mungkin kebenarannya dan masih memerlukan pembuktian terhadap

pernyataan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diajukan hipotesis

tindakan sebagai berikut:

1. Jika diterapkan model Mind Mapping maka aktivitas pembelajaran di

kelas IV SDN Kutowinangun 05 Kota Salatiga akan meningkat.

2. Jika diterapkan model Mind Mapping maka kemampuan menulis

karangan deskripsi siswa di kelas IV SDN Kutowinangun 05 Kota

Salatiga akan meningkat.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah

21

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edu · deskripsi adalah karangan yang dapat membawa pikiran dan perasaan pembaca untuk memahami objek yang dituliskan dalam karangan seolah-olah