bab ii kajian pustaka dan perumusan hipotesis a ...eprints.umm.ac.id/42011/3/bab ii.pdf11 menurut...

15
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Lamia (2013) Dalam penelitian ini membahas modal kerja, tenaga kerja, pengalaman kerja dan lama pendidikan terhadap pendapatan nelayan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja, tenaga kerja dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan, sedangkan untuk lama pendidikan tidak berpengaruh terhadap pendapatan nelayan. Mayoli (2017) Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan secara simultan variabel modal, tenaga kerja, pengalaman, jarak tempuh dan umur berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan. Hartani (2017) Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel modal kerja, Tenaga kerja dan jarak tempuh melaut berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan. Dan secara parsial variabel modal kerja berpengaruh signifikan dan positif sedangkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan dan negatif dan variabel jarak

Upload: others

Post on 11-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut ini merupakan penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan

peneliti sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Lamia (2013) Dalam

penelitian ini membahas modal kerja, tenaga kerja, pengalaman kerja dan

lama pendidikan terhadap pendapatan nelayan. Metode analisis yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa modal kerja, tenaga kerja dan pengalaman kerja

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan, sedangkan untuk lama

pendidikan tidak berpengaruh terhadap pendapatan nelayan.

Mayoli (2017) Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara

parsial dan secara simultan variabel modal, tenaga kerja, pengalaman, jarak

tempuh dan umur berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan.

Hartani (2017) Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara

simultan variabel modal kerja, Tenaga kerja dan jarak tempuh melaut

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan. Dan secara parsial

variabel modal kerja berpengaruh signifikan dan positif sedangkan variabel

tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan dan negatif dan variabel jarak

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

9

tempuh tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap pendapatan

nelayan.

B. Tinjauan Pustaka

1. Nelayan

Nelayan adalah orang yang bekerja dan hidup dari hasil laut.

Nelayan yang berada di indonesia biasanya tinggal di desa desa pinggir

pantai (Sastrawidjaya, 2002). Nelayan di katagorikan sebagai orang yang

aktif melakukan aktifitas kegiatan menangkap ikan demi mencukupi

kelancaran, kelangsungan dan kebutuhan hidupnya. Tidak hanya

menangkap ikan tetapi nelayan juga melakukan kegiatan lainnya seperti

membuat perlengkapan menangkap ikan seperti jaring dan menyiapkan

kapal sebagai sarana utama dalam mencari ikan. Oleh karena itu Nelayan

juga harus ahli dalam bidang mesin demi kelancaran diatas kapal dalam

melakukan kegiatan mencari ikan di laut.

Nelayan adalah orang yang bekerja menangkap ikan dilaut dan di

tempat yang masih mengalami pasang surut air laut. Jadi jika seseorang

menankap ikan di tempat budidaya seperti kolam, tambak, sungai dan

danau, maka tidak termasuk dalam nelayan (Tarigan, 2000). Komunitas

nelayan adalah sekelompok orang yang mata pencarian hasil laut dan

mereka yang tinggal di tepi pantai (Sastrawidjaya, 2002). Komunitas

nelayan memiliki ciri-ciri dari berbagai segi, yaitu :

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

10

a. Dari segi mata pencaharian, nelayan adalah mereka yang segala

aktivitasnya berkaitan dengan lingkungan laut yang dijadikan

mata pencaharian mereka.

b. Dari segi cara hidup, komunitas nelayan adalah mereka yang

hidup secara bersama-sama saling bergotong royong dan saling

tolong menolong untuk mengatasi permasalahan yang terjadi

antar nelayan.

c. Dari segi keterampilan, pekerjaan nelayan adalah pekerjaan

yang berat dan pada umumnya para nelayan hanya memiliki

keterampilan sederhana. Kebanyakan dari mereka bekerja

sebagai nelayan dikarenakan profesi yang diturunkan oleh orang

tua, bukan yang di pelajari secara profesional.

Menurut Tarigan (2000), berdasarkan pendapatannya nelayan

terbagi menjadi :

a. Nelayan tetap atau nelayan penuh, yaitu nelayan yang

pendapatannya seluruhnya dari perikanan.

b. Nelayan sambil utama, yaitu nelayan yang pendapatannya

sebagian besar berasal dari perikanan.

c. Nelayan sambilan tambahan, yaitu nelayan yang pendapatannya

sebagian kecil berasal dari perikanan

d. Nelayan musiman, yaitu nelayan yang aktif pada saat musim-

musim tetentu

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

11

Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan

penggolongan sosial dalam masyarakat nelayan, yaitu:

a. Dari segi penguasaan alat produksi (kapal, jaring dan alat

tangkap lainnya) struktur masyarakat nelayan terbagi dalam

kategori nelayan yang memiliki alat-alat produksi dan nelayan

buruh. Nelayan buruh tidak memiliki alat-alat produksi dan

dalam kegiatan sebuah unit kapal, nelayan buruh hanya

menyumbangkan jasa tenaganya dengan memperoleh hak-hak

yang terbatas.

b. Dilihat dari tingkat skala investasi modal usaha, masyarakat

nelayan terbagi dalam kategori nelayan besar dan nelayan kecil.

Nelayan bisa disebut sebagai nelayan besar karena jumlah

modal yang diinvestasikan dalam usaha perikanan relatif

banyak, sebaliknya pada nelayan kecil.

c. Dilihat dari peralatan teknologi tangkap yang digunakan,

masyarakat nelayan terbagi dalam kategori nelayan modern dan

nelayan tradisional. Nelayan-nelayan modern menggunakan

teknologi penangkapan yang lebih canggih dibandingkan

dengan nelayan tradisional.

Rendahnya kualitas sumber daya manusia masyarakat nelayan yang

tergambar dalam bentuk kemiskinan sangatlah erat kaitannya dengan

faktor internal dan eksternal masyarakat. Faktor internal yang dimaksud

meliputi pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, kurang berani dalam

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

12

mengambil resiko, cepat puas dan kebiasaan lainnya yang mengandung

unsur moderenisasi. Selain itu kelemahan akan modal usaha dari nelayan

sagat dipengaruhi oleh pola pikir nelayan itu sendiri. Faktor eksternal

yang dimaksud yang mengakibatkan kemiskinan rumah tangga nelayan

lapisan bawah antara lain proses produksi didominasi oleh pemilik

perahu atau modal dan sifat pemasaran produksi hanya dikuasai

kelompok dalam bentuk pasar monopsoni, yaitu pasar yang dikuasai oleh

seorang pelaku usaha yang menjadi pembeli tunggal dalam suatu pasar

komoditas (Kusnadi, 2003).

2. Teori Produksi

Teori produksi adalah hubungan antara kuantitas produk dengan

faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan tingkat

produksi (Sukirno, 2010). Jika semakin banyak modal yang dikeluarkan

maka akan semakin banyak kuantitas produk yang dihasilkan. Contohnya

semakin besar kapal yang digunakan untuk melaut maka akan semakin

banyak daya tampung muatan yang dimiliki kapal tersebut sehingga

dapat disimpulkan apabila daya tampung muatan kapal banyak maka

hasil tangkapan laut yang dapat diperoleh akan semakin banyak.

Menurut Rahardja (2006) dalam aktivitas produksinya, produsen

mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa.

Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi, faktor produksi

dapat dibedakan menjadi faktor produksi tetap dan faktor produksi

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

13

variabel. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah

penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Sedangkan faktor

produksi variabel adalah faktor produksi yang penggunaannya tergantung

pada tingkat produksinya.

Istilah produksi berlaku untuk barang maupun jasa. Bahkan

sebenarnya perbedaan antar barang dan jasa itu sendiri, dari sudut

pandang ekonomi sangatlah tipis. Keduanya dihasilan dengan

mengarahkan modal dan tenaga kerja (Miller & Meiners, 1999).

3. Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan hubungan teknis antara faktor

produksi (input) dan hasil produksi (output). Hubungan teknis yang

dimaksud adalah bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan

menggunakan faktor produksi manusia, biaya, sumber daya alam, dan

skill (teknologi). Bila faktor produksi tidak ada, maka tidak akan ada juga

produksi. Bila dalam fungsi produksi, faktor produksinya ditambah,

fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb Douglas

(Putong, 2002).

Sedangkan fungsi produksi menurut Cobb-Douglas merupakan

suatu fungsi atau suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih

variabel, dimana vaiabel yang satu disebut dengan variabel dependen,

(Y), dan yang lain disebut variabel independen dimana dijelaskan dengan

variabel bebas, (X). Hubungan antara Y dan X adalah dengan cara regresi

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

14

dimana variasi Y akan dipengaruhi oleh variasi X. Secara sistematik

fungsi persamaan Cobb-Douglas dapat dituliskan sebagai berikut:

𝑌 = 𝑎𝑋1𝑏1𝑋2

𝑏2 … 𝑋𝑖𝑏𝑖 … 𝑋𝑛

𝑏𝑛𝑒𝑢

Dimana:

Y = variabel yang dijelaskan

X = variabel yang menjelaskan

a,b = besaran yang akan diduga

u = Kesalahan

e = logaritma natural

Pada persamaan diatas bahwa nilai b1,b2,b3,...bn adalah tetap walaupun

variabel yang terlibat telah dilogaritma. Karena b1,b2,b3,...bn pada

fungsi Cobb Douglas menunjukkan elastisitas X terhadap Y, dan jumlah

elastisitas merupakan return to scale. Penggunaan fungsi produksi Cobb-

Douglas selalu dilogaritma dan dirubah menjadi bentuk fungsi produksi

linier (Soekartawi, 1990).

Fungsi produksi menunjukkan sifat terkait antara faktor-faktor

produksi dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor

produksi disebut dengan istilah input, dan jumlah produksi disebut

dengan istilah output, yang dirumuskan sebagai berikut:

𝑄 = 𝑓(𝐾, 𝐿, 𝑅, 𝑇)

Dimana:

Q : Jumlah produksi yang dihasilkan dari faktor-faktor produksi

K : Jumlah Stok Modal

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

15

L : Jumlah Tenaga Kerja

R : Kekayaan Alam

T : Tingkat Teknologi

Tingkat produksi suatu barang akan tergantung kepada jumlah

modal, Tenaga kerja, Kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang

digunakan. Jumlah produksi yang berbeda-beda akan memerlukan

berbagai faktor produksi dalam jumlah yang berbeda-beda. Tetapi untuk

satu tingkat produksi tertentu,juga dapat digunakan gabungan faktor

produksi yang berbeda (Sukirno, 2010).

Asumsi dasar mengenai sifat dari fungsi produksi, yaitu fungsi

produksi dari semua produksi dimana semua produsen dianggap tunduk

pada hukum yang dinamakan : The Law of Diminishing Returns. Hukum

ini menyatakan bahwa bila satu macam input ditambah penggunaannya

sedangkan input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan

dari setiap tambahan satu input yang ditambahkan yang semula menaik

tapi kemudian menurun setelah mencapai titik tertentu pada setiap

penambahan input (Sukirno, 2010). The Law of Diminishing Returns

dibedakan dalam tiga tahap yaitu:

a. Tahap pertama menjelaskan tentang produksi total mengalami

pertambahan yang semakin cepat.

b. Tahan kedua menjelaskan tentang produksi total pertambahannya

semakin lambat.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

16

c. Tahap ketiga menjelaskan tentang produksi total semakin lama

semakin berkurang.

4. Pengertian Pendapatan

Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi yang

diperoleh dalam bentuk materi dan dapat kembali digunakan guna

memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana produksi. Pendapatan ini

umumnya diperoleh dari hasil penjualan produk atau dapat pula dikatakan

bahwa pendapatan merupakan selisih antara total penerimaan usaha

dengan total biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha selama satu

tahun. Menurut Sukirno (2010) pendapatan adalah jumlah penghasilan

yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode

tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.

Pendapatan merupakan salah satu faktor ekonomi yang paling

penting bagi nelayan. Tingkat pendapatan nelayan merupakan modal awal

dalam berusaha. Tingkat pendapatan dapat menunjukkan kemampuan

nelayan dalam mengelola usahanya, khususnya dalam memperoleh

teknologi baru.

Pendapatan nelayan ditentukan dari kegiatan apa yang dilakukan

oleh nelayan tersebut, tingkat pendapatan akan mempengaruhi konsumsi

nelayan. Dalam teori fungsi konsumsi menyatakan konsumsi adalah fungsi

dari disposable income. Artinya, apabila pendapatan nelayan meningkat

maka konsumsi masyarakat juga akan meningkat dan perlu diketahui

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

17

faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga adalah

pendapatan rumah tangga sendiri. Jadi, pendapatan nelayan menentukan

tingkat konsumsi keluarga nelayan yang dikeluarkan. Apabila pendapatan

nelayan meningkat maka pemenuhan kebutuhan keluarga nelayan akan

terpenuhi baik dari segi sandang, pangan maupun papan.

Pendapatan nelayan adalah selisih antara penerimaan (TR) dan

semua biaya (TC). Jadi Pendapatan = TR-TC. Penerimaan nelayan (TR)

adalah perkalian antara produksi yang diperoleh (Y) dengan harga jual

(Py). Biaya nelayan biasanya di klasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya

tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap (FC)

adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun

produksi yang diperoleh banyak maupun sedikit. Biaya variabel (VC)

adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang

diperoleh, sebagai contoh biaya untuk tenaga kerja. Total biaya (TC)

adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC), maka TC =

FC + VC (Soekartawi, 2002).

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan seorang

nelayan, namun dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil tiga faktor

yang dapat mempengaruhi pendapatan seorang nelayan, meliputi : Modal

kerja, jarak tempuh melaut dan pengalaman kerja.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

18

a. Modal kerja

Menurut Rosyidi (2006), Modal adalah barang atau uang yang

yang dikeluarkan dalam suatu proses produksi Pentingnya peranan

modal karena dapat membantu menhasilkan produktivitas. Modal kerja

mempunyai hubungan dengan berhasil tidaknya sebuah usaha. Modal

terbagi menjadi modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah

modal memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka waktu

yang relatif lama dan tidak terpengaruh oleh besar kecil jumlah

produksi. Modal lancar adalah modal memberikan jasa hanya sekali

dalam proses produksi, bisa dalam bentuk bahan-bahan baku dan

kebutuhan lain sebagai penunjang perkembangan usaha (Hartani,

2017)

Modal kerja merupakan kemampuan dari suatu masyarakat

dalam memenuhi kebutuhan dan menutupi biaya-biaya yang terjadi

selama proses produksi. Modal menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi pendapatan nelayan. Pada umumnya nelayan

memerlukan alat penunjang dalam kegiatan produksi yang dimana alat

penunjang seperti alat perlengkapa yang digunakan dalam melaut. Alat

penunjang tersebut termasuk sebagai modal dari nelayan (Mulyadi,

2007).

Faktor yang menyebabkan rendahnya modal kerja adalah

rendahnya suatu pendapatan masyarakat yang juga menyebabkan

rendahnya tabungan, dimana tabungan itu sendiri sangatlah penting

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

19

dalam pembentukan modal. Pendapatan yang rendah didapat karena

modal yang rendah sehingga mengakibatkan keluarga nelayan

mengurangi keinginan memperoleh suatu , sedangkan pendapatan yang

diperoleh itu hanya cukup memenuhi kebutuhan konsumsi saja. Jadi

apabila pendapatan yang diterima itu besar maka modal yang

dikeluarkan juga besar.

b. Jarak tempuh melaut

Faktor jarak tempuh yang dilalui nelayan ketika melaut

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan

karena apabila jarak tempuh yang semakin jauh maka kemungkinan

untuk mendapatkan hasil (produksi) akan semakin meningkat atau

akan lebih banyak sehingga memberikan pendapatan yang lebih besar

dibandingkan penangkapan yang dilakukan didekat pantai. Jarak

tempuh yang jauh membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke

lokasi penangkapan ikan, sehingga bisa mendapatkan hasil tangkapan

yang banyak dan menyebabkan tingkat pendapatan nelayan juga

meningkat. Sehingga dapat dikatakan bahwa jarak tempuh yang jauh

akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan nelayan (Dahuri, 2004).

Pola penangkapan ikan yang biasa digunakan ada tiga hal yang

dilakukan, yaitu: Pertama Pola penangkapan ikan lebih dari satu hari

yaitu penangkapan ikan lepas pantai, dimana jauh dekatnya lokasi

penangkapan ikan dan ukuran perahu yang digunakan menentukan

lamanya seorang nelayan melaut. kedua pola penangkapan ikan yang

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

20

dilakukan satu hari yaitu seorang nelayan akan melaut dari jam 15:00

dan akan kembali jam 10:00 dihari besoknya. Jenis penangkapan

seperti ini dikategorikan sebagai penangkapan ikan lepas pantai.

Ketiga Pola penangkapan ikan yang dilakukan tengah hari yaitu

penangkapan ikan yang biasa dilakukan didekat pantai. Biasanya jenis

penangkapan seperti ini dilakukan dari jam 03:00 dan kembali

mendarat jam 09:00 pagi harinya. Jarak tempuh yang jauh akan

memungkinkan menambah hasil produksi nelayan sehingga

meningkatkan tingkat pendapatan nelayan. (Sujarno, 2008).

Jarak tempuh yang jauh memang membutuhkan waktu yang

lama dalam melaut untuk memaksimalkan hasil tangkapannya. Tapi

apabila nelayan melakukan kegiatannya dengan jarak tempuh yang

jauh maka kemungkinan mendapatkan hasil tangkapan ikan akan lebih

meningkat sehingga akan mampu meningkatkan produktivitas.

c. Pengalaman kerja

Pengalaman kerja adalah keterampilan serta keahlian yang

diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Dalam teori buku tidak ada

yang membahas bahwa pengalaman merupakan fungsi dari

pendapatan. Dalam aktivitas dunia nelayan itu dijelaskan bahwa

semakin berpengalamnya seorang nelayan dalam mencari maupun

menangkap ikan maka akan semakin besar pula pendapatan yang akan

diterima.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

21

C. Kerangka pikir

Kerangka pikir dalam penelitian digunakan sebagai acuan peneliti

untuk mempermudah dalam penelitian agar memiliki arah dan sesuai

dengan tujuan. Kerangka pikir ini disusun berdasarkan penelitian-

penelitian terdahulu dan tinjauan pustaka yang ada. Dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal kerja, jarak tempuh melaut

dan pengalaman kerja terhadap pendapatan nelayan. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah pendapatan nelayan dan variabel bebas adalah modal

kerja, jarak tempuh melaut dan pengalaman kerja sehingga terbentuk

kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1

kerangka pikir

Biaya

Pendapatan

Bersih

Karakteristik

Nelayan

Faktor Sosial Ekonomi :

Agama

Pendidikan

Jumlah Tanggungan

Keluarga

Usia

Modal Kerja

(X1)

Pengalaman

Kerja (X3)

Jarak Tempuh

(X2)

Hasil Tangkapan

Ikan 1x Melaut

Total

Pendapatan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/42011/3/BAB II.pdf11 Menurut Kusnadi (2003) nelayan dibagi menjadi tiga bedasarkan penggolongan sosial dalam masyarakat

22

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan sutau dugaan sementara yang belum terbukti

dan digunakan untuk menerangkan sebuah fakta. Hipotesis dalam

penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :

H1 : Diduga semakin besar modal yang dimiliki nelayan, maka semakin

besar pula pendapatan nelayan.

H2 : Diduga semakin jauh jarak yang ditempuh nelayan, maka semakin

besar pula pendapatan nelayan.

H3 : Diduga semakin bepengalaman nelayan dalam menangkap ikan maka

semakin besar pula pendapatan nelayan

H4 : Diduga modal kerja, jarak tempuh melaut dan pengalaman kerja

secara bersama-sama berpengaruh terhadap pendapatan nelayan.