bab ii kajian pustaka a. deskripsi teorieprints.uny.ac.id/17963/2/bab ii.pdf · gerakan ini sangat...

35
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Brain Gym Brain gym memiliki beragam definisi, mulai dari suatu permainan yang membutuhkan tenaga besar hingga kegiatan sederhana. Brain gym berkaitan erat dengan peran otak yang dapat mengembangkan kreativitas (berpikir kreatif). a. Pengertian Brain gym terdiri dari dua kata yaitu brain dan gym. Brain berasal dari bahasa Inggris yang berarti otak (Suwondo Admojo & Darseno, 2005: 40). Gym berasal dari akar kata gymnastics (bahasa Inggris) yang berarti olahraga senam (Suwondo Admojo & Darseno, 2005: 136). Dennison & Dennison (2005: 1) memiliki Brain Gym berupa serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Edu-Kinestetik adalah nama penerapan kinestetik (gerakan) terhadap studi mengenai otak, badan kiri-kanan, dan integrasi antara keduanya dalam rangka mengurangi stres dan memaksimalkan potensi belajar (Dennison & Dennison, 2005: 74). Peneliti menyimpulkan dari pemaparan di atas, bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerak sederhana untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Latar belakang gerakan Brain Gym adalah untuk menstimulasi, meringankan, dan merelaksasi anak dalam pembelajaran. Kegunaan tersebut

Upload: vokhanh

Post on 03-Mar-2018

220 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Brain Gym

Brain gym memiliki beragam definisi, mulai dari suatu permainan yang

membutuhkan tenaga besar hingga kegiatan sederhana. Brain gym berkaitan erat

dengan peran otak yang dapat mengembangkan kreativitas (berpikir kreatif).

a. Pengertian

Brain gym terdiri dari dua kata yaitu brain dan gym. Brain berasal dari

bahasa Inggris yang berarti otak (Suwondo Admojo & Darseno, 2005: 40). Gym

berasal dari akar kata gymnastics (bahasa Inggris) yang berarti olahraga senam

(Suwondo Admojo & Darseno, 2005: 136). Dennison & Dennison (2005: 1)

memiliki Brain Gym berupa serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan

dan digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology (Edu-K) untuk

meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan

otak. Edu-Kinestetik adalah nama penerapan kinestetik (gerakan) terhadap studi

mengenai otak, badan kiri-kanan, dan integrasi antara keduanya dalam rangka

mengurangi stres dan memaksimalkan potensi belajar (Dennison & Dennison,

2005: 74). Peneliti menyimpulkan dari pemaparan di atas, bahwa Brain Gym

adalah serangkaian gerak sederhana untuk meningkatkan kemampuan belajar

mereka dengan menggunakan keseluruhan otak.

Latar belakang gerakan Brain Gym adalah untuk menstimulasi,

meringankan, dan merelaksasi anak dalam pembelajaran. Kegunaan tersebut

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

10

terdapat dalam tiga dimensi, yaitu: 1) dimensi lateralitas, 2) dimensi pemfokusan,

dan 3) dimensi pemusatan (Dennison & Dennison, 2005: 1).

1) Dimensi Lateralitas

Brain Gym berfungsi untuk memberi stimulasi dalam dimensi lateralitas.

Kemampuan lateral adalah keterampilan berkomunikasi, berbahasa, dan

keterampilan melakukan kegiatan jarak dekat yang memerlukan orientasi ruang

gerak tubuh kiri-kanan (Dennison & Dennison, 2005: 2). Sedangkan Pangrazi &

Daeur (1981: 18) menyatakan kemampuan lateralitas merupakan faktor yang

mempengaruhi kemampuan koordinasi tubuh sebagai kemampuan motorik dasar.

Sisi tubuh manusia dibagi menjadi kanan dan kiri. Sifat ini memungkinkan

dominasi salah satu sisi, misal menulis dengan tangan kanan atau kiri, dan juga

untuk integrasi kedua sisi tubuh (bilateral integration), yaitu untuk menyeberangi

garis tengah tubuh untuk bekerja di “bidang tengah” (Dennison & Dennison,

2005: 2). Kemampuan ini dapat meningkatkan perceptual motor tubuh (Pangrazi

& Daeur, 1981: 15). Jika keterampilan ini dikuasai maka anak dapat

menerjemahkan kode/ simbol tertulis. Penguasaan tersebut merupakan

kemampuan dasar akademik. Ketidakmampuan untuk menyeberangi garis tengah

mangkibatkan apa yang disebut ketidakmampuan belajar (learning disabled) atau

disleksia. Gerakan-gerakan yang menstimulasi koordinasi kedua belahan otak dan

gabungan dua sisi (bilateral) terdapat dalam kegiatan Brain Gym (Dennison &

Dennison, 2005: 2).

Koordinasi kedua belahan otak jarang dilakukan dalam pembelajaran,

terlebih pengembangan otak kanan. Gowan (dalam Endyah Murniati, 2012: 31)

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

11

sepakat bahwa kekeliruan pembelajaran adalah kurangnya perhatian terhadap

pengembangan fungsi otak kanan. Berbeda dengan otak kiri yang sering diberi

rangsangan seperti baca, tulis, dan hitung (calistung).

Torrance (dalam Endyah Murniati, 2012: 31) menyampaikan bahwa terjadi

penurunan kreativitas (creativity drop) pada usia 7-12 tahun. Hal ini disebabkan

oleh otak belahan kanan yang diabaikan pada usia tersebut. Pendidikan kesenian,

musik, mengarang bebas, dan drama sangat baik untuk pertumbuhan otak kanan.

Pendidikan tersebut tentunya harus disesuaikan dengan perkembangan nilai

agama dan moral sesuai tahapannya. Akan tetapi, penekanan dalam pembelajaran

tidakhanya pada sisi otak kanan maupun kiri saja. Suyadi (2014: 59) menegaskan

bahwa semua bagian otak bekerja secara serentak karena antar miliaran sel saling

berkoneksi dalam merespon setiap informasi (termasuk pembelajaran) yang

diterima. Hal itu mengindikasikan bahwa seluruh bagian otak harus bekerja

optimal.

2) Dimensi Pemfokusan

Brain Gym berfungsi untuk meringankan aktivitas dalam dimensi

pemfokusan. Fokus adalah kemampuan menyeberangi “garis tengah partisipasi”

yang memisahkan bagian belakang dan depan tubuh, dan juga bagian belakang

(occipital) dan depan otak (frontal lobe) (Dennison & Dennison, 2005: 2). Secara

sederhana, fokus adalah kemampuan seseorang berkonsentrasi pada suatu bagian

dari pengalaman, membedakan, dan membatasinya dari bagian lainnya melalui

kesadaran kesamaan dan perbedaan (Dennison & Dennison, 2005: 74). Garis

tengah partisipasi adalah garis bayangan vertikal di tengah tubuh (dilihat dari

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

12

samping), memisahkan tubuh serta otak bagian depan dan bagian belakang,

tergantung partisipasi batin pada suatu kegiatan apakah seseorang berada di depan

atau belakang garis tersebut. Kurang fokus menghasilkan kurangnya ekspresi diri

dan keaktifan dalam pembelajaran. Masalah yang terjadi dalam dimensi ini misal

anak yang kurang fokus (underfocused, kurang perhatian, kurang pengertian,

terlambat bicara, hiperaktif) dan anak yang fokus berlebih (overfocused)

(Dennison & Dennison, 2005: 2). Padahal anak memiliki tingkat fokus yang

rendah. Akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan aktivitas yang bervariasi. Hal ini

memberikan kebebasan gerak anak (Pangrazi & Dauer, 1981: 14). Gerakan brain

gym dapat membantu melepaskan hambatan fokus dengan aktivitas bagian depan

dan belakang otak (Dennison & Dennison, 2005: 2).

3) Dimensi Pemusatan

Brain Gym berfungsi untuk merelaksasi tubuh dalam dimensi pemusatan.

Pemusatan adalah kemampuan menyeberangi garis yang memisahkan anntara

muatan emosional dan pikiran abstrak serta untuk mengatur gerakan-gerakan

reflex tubuh (Dennison & Dennison, 2005: 76). Emosional diatur dalam bagian

tengah sistem limbik (midbrain). Pikiran abstrak diatur dalam otak besar

(cerebrum). Hal ini sesuai dengan pendapat Crossley (dalam Dietze, 2006: 80)

yang menyatakan “current studies in the field of developmental, educational and

physiological pshycology suggest the child’s earliest learning is based on

movement and so too is the collection of subsequent knowledge”. Artinya, gerakan

merupakan dasar pembelajaran anak dan gerakan bisa menambah pengetahuan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

13

lain. Contoh, ketika anak diminta bermain tanpa ruang yang luas, ia juga akan

belajar tentang konsep ruang, bentuk, dan cara berpikir abstrak.

Ketidakmampuan pemusatan ditandai berupa ketakutan tak beralasan atau

tidak mampu merasakan atau menyatakan emosi. Gerakan Brain Gym saat

membuat relaks dan membantu menyiapkan anak untuk mengolah informasi tanpa

pengaruh emosi negatif disebut pemusatan (Dennison & Dennison, 2005: 2).

Gerakan ini sangat bermanfaat dalam menyerap kegiatan pembelajaran

dan kemampuan akademik. Crossley (dalam Dietze, 2006: 80) juga sepakat

melalui pernyataannya sebagai berikut.

“New research in the development and function of the human brain is

encouraging early childhood practitioners to revisit the importance of

encouraging movements activities for young children. The more movement

experiences children have, the more efficient their brain become at

processing motor responses. Developing and using nerve tissue is a

mutually enhancing process, and using the neural muscular mechanism

facilities development.”

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa perkembangan dan fungsi otak

manusia akan meningkat apabila pengasuh anak usia dini kembali mengingat

pentingnya gerakan bagi anak usia dini. Pengalaman gerakan anak berfungsi

meningkatkan respon motor.

Kelebihan (Eva Imania Eliasa, 2007: 2) dari gerakan untuk anak adalah

a. anak belajar dan bekerja tanpa stres, karena dilakukan dalam waktu singkat,

b. tidak memerlukan bahan atau tempat khusus, sehingga dapat menyesuaikan

situasi belajar dan bekerja dalam kehidupan sehari-hari,

c. dapat meningkatkan kepercayaan diri,

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

14

d. hasil akan segera dirasakan dalam hal kemandirian anak dalam belajar dan

seseorang dalam bekerja,

e. meningkatkan potensi dan keterampilan yang dimiliki, karena brain gym

menyenangkan dan menyehatkan.

Brain Gym ini memiliki tiga hal penting (Dennison & Dennison, 2005: 3),

yaitu:

a. belajar adalah kegiatan yang alami dan menyenangkan yang terus terjadi

sepanjang hidup,

b. kesulitan belajar adalah tidak mampunya seseorang menghadapi stres dan ragu

menghadapi tugas baru, dan

c. anak akan berkesulitan belajar jika tidak melakukan gerakan/ aktivitas.

Peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan Brain Gym adalah serangkaian

gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh para murid di

Educational Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan kemampuan belajar

dengan menggunakan kerja keseluruhan otak. Brain Gym berfungsi untuk

memberi stimulasi, meringankan, dan merelaksasi anak. Ketiga fungsi ini masuk

ke dalam tiga dimensi yaitu: lateralitas, pemfokusan, dan pemusatan. Kelebihan

gerakan Brain Gym adalah mengurangi stress, hemat tempat, meningkatkan

kepercayaan diri, meningkatkan kemandirian, dan meningkatkan potensi maupun

keterampilan.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

15

b. Jenis gerakan

Dennison & Dennison (2005: 1) membagi gerakan Brain Gym menjadi

tiga: 1) gerakan menyeberangi garis tengah, 2) gerakan meregangkan otot, dan 3)

gerakan meningkatkan energi dan penguatan sikap.

1) Gerakan menyeberangi garis tengah (the middle movements)

Dennison & Dennison (2005: 5) menyatakan bahwa gerakan

menyeberangi garis tengah berfokus pada gerakan tubuh bagian kiri dan kanan

dengan melewati bagian tengah tubuh. Bidang tengah adalah wilayah penglihatan

kiri dan kanan yang tumpang tindih agar dapat belajar secara terpadu (Dennison &

Dennison, 2005: 74). Menurut Pate et al (1984: 144), bidang tengah atau yang

disebut bidang lateral adalah bidang yang membagi badan menjadi ruas-ruas

kanan dan kiri dengan sebuah sumbu horizontal melalui persendian dari sisi yang

satu ke sisi lainnya. Perkembangan kemampuan gerak bilateral/ gerak dua sisi

tubuh sangat diperlukan untuk melatih kemandirian seperti merangkak, dan

berjalan. Selain itu, kemampuan gerak bilateral berfungsi mengatur kerja seluruh

tubuh dan meningkatkan kemampuan belajar melalui penglihatan jarak dekat

(Dennison & Dennison, 2005: 5).

2) Gerakan Meregangkan Otot (Lengthening Activities)

Dennison & Dennison (2005: 29) menyatakan gerakan meregangkan otot

berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan-hubungan saraf.

Hubungan saraf ini dapat menyambungkan informasi di otak belakang yang akan

diolah dan diterjemahkan pada otak bagian depan. Gerakan ini juga dapat

mengurangi ketidakmampuan berbahasa yang menghasilkan informasi spesifik.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

16

Selama 5 bulan pertama, informasi sudah tersimpan di batang otak. Batang otak

berfungsi dalam hal penciuman menggunakan saraf. Saraf penciuman ini menuju

sistem limbik. Selain itu, batang otak juga berperan dalam kerja denyut jantung,

pernapasan, suhu tubuh, pencernaan, dan sistem aktivasi artikular yang berperan

dalam kesadaran otak (Suyadi, 2014: 88). Kesadaran otak memiliki peran penting

dalam kegiatan belajar anak.

Beberapa anak merasa belajar sebagai sesuatu yang menakutkan. Akan

tetapi, ketika anak dalam lingkungan baru dan menangkap terlalu banyak

informasi, ia akan menarik diri sehingga merasa cukup aman dan lebih mudah

untuk maju. Anak yang selalu menarik diri karena merasa tidak aman/ berbahaya

suatu saat akan melakukan gerak reflex fisiologis. Salah satu gerak refleks

fisiologis terhadap bahaya adalah kontraksi otot. Apabila otot berkontraksi maka

akan menggunakan kekuatan di atas kedua ruas yang diikatnya (Pate et al, 1984:

154). Jika kekuatan itu mendapat perlawanan maka otot memendek di bagian

belakang tubuh (dari kepala sampai tumit). Hal ini dapat mengganggu

keseimbangan di dalam telinga dan kesadaran ruang gerak. Respon ini dikenal

sebagai tendon-guard reflex. Hurlock (1978: 138) menyatakan bahwa gangguan

keseimbangan menimbulkan perilaku anak, seperti canggung, lesu, dan mudah

teralihkan perhatiannya. Hal ini menyebabkan anak susah memusatkan pikiran

dalam mengerjakan tugas dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa Brain

Gym mampu meningkatkan perhatian anak terhadap pembelajaran.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

17

3) Gerakan meningkatkan energi dan penguatan sikap (energy exercises

and deepening attitude).

Dennison & Dennison (2005: 43) menyatakan bahwa gerakan

meningkatkan energi dan menunjang sikap positif mengaktifkan kembali

hubungan-hubungan saraf antara tubuh dan otak sehingga memudahkan aliran

energi elektromagnetis ke seluruh tubuh. Gerakan-gerakan ini menunjang

perubahan elektrik dan kimiawi yang berlangsung selama semua kejadian mental

dan fisik. Weinberg & Gould (dalam Komarudin, 2013: 70) menjelaskan

“Confidence is characterized by a high expectancy of success. It can help

individuals in the following areas: (a) confidence arouses positive emotions, (b)

confidence facilitates concentration, (c) confidence affects goals, (d) confidences

increase effort, (e) confidence affects game strategy,and (f) confidence affects

psychological momentum.”

Pendapat di atas mengartikan bahwa munculnya sikap atau emosi positif

sejalan dengan peningkatan kepercayaan diri. Kepercayaan diri juga mampu

meningkatkan konsentrasi, berani mengambil risiko/ tantangan/ usaha/ strategi,

dan mental yang kuat. Setyobroto (dalam Komarudin, 2013: 72) menyatakan

ketidakpercayaan diri merupakan faktor penghambat pencapaian prestasi.

Energi dari tiga dimensi tubuh (kiri-kanan, atas-bawah, belakang-depan,

dan sebaliknya) meningkatkan kemampuan memahami arah, sadar kiri dan kanan,

pemusatan dan pemfokusan serta sadar akan keberadaan dalam ruang dan

hubungan dengan benda-benda sekitar. Gerakan meningkatkan energi dapat

meningkatkan kepekaan terhadap rangsangan luar yang biasanya berkembang saat

bayi. Kepekaan ini terjadi apabila terdapat kecocokan antara apa yang dilihat dan

apa yang dirasakan (Dennison & Dennison, 2005: 44). Rangsangan sensori yang

masuk (kecuali penciuman), masuk ke dalam thalamus (berasal dari bahasa

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

18

Yunani yang berarti ruang dalam). Informasi akan diproses di bagian otak lain.

Otak besar (cerebrum) juga mengirimkan sinyal elektrik pada thalamus termasuk

dalam hal kognitif dan memori (Suyadi, 2014: 91). Sinyal tersebut diteruskan

serabut syaraf menuju otak. Sinyal tersebut berguna merespon rangsangan luar

tubuh. Tanpa kesesuaian antara rangsangan dan respon maka akan terjadi konflik

sensorik sehingga menyebabkan kesulitan belajar (Dennison & Dennison, 2005:

44).

Peneliti menyimpulkan bahwa gerakan Brain Gym ada tiga, yaitu: gerakan

menyeberangi garis tengah (the middle movements), gerakan meregangkan otot

(lengthening activities), serta gerakan meningkatkan energi dan penguatan sikap

(energy exercises and deepening attitude). Gerakan menyeberangi garis tengah

(the middle movements) melatih kemandirian dan koordinasi seluruh tubuh, dan

meningkatkan kemampuan belajar melalui penglihatan jarak dekat. Gerakan

meregangkan otot (lengthening activities) meningkatkan keterampilan komunikasi

dan berani mengambil risiko. Gerakan meningkatkan energi dan penguatan sikap

(energy exercises and deepening attitude) melatih kemampuan mengetahui

arah, pemusatan-fokus, dan kesadaran/ kepekaan, kepercayaan diri, konsentrasi,

keberanian mengambil risiko atau tantangan, usaha, strategi, menimbulkan rasa

aman.

c. Pengembangan Keterampilan

Dennison & Dennison (2005: 63) menyatakan bahwa Brain Gym dapat

meningkatkan beberapa keterampilan, yaitu: keterampilan membaca, keterampilan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

19

berpikir, kecakapan menulis, kecakapan kesadaran diri, keterampilan belajar di

lingkungan rumah, lingkungan pribadi. Keterampilan terebut mampu

dikembangkan dengan beberapa teknik gerakan. Dennison & Dennison (2005: 69)

memberikan teknik gerakan yang mampu meningkatkan kretivitas anak (berpikir

kreatif) yaitu: a) gerakan silang, b) luncuran grativasi, c) mengisi energi, dan d)

olengan pinggul.

1) Gerakan silang

Caranya yaitu anak mempertemukan tangan kiri dan kaki kanan begitu

sebaliknya secara bergantian. Gerakan ini dilakukan 2 (dua) kali. Gerakan

silang merupakan gerakan pemanasan yang menghubungkan kedua sisi otak.

Gerakan pemanasan ini berguna untuk menyeberangi garis tengah lateral

tubuh.

Gambar 2. Gerakan Silang

2) Luncuran grativasi

Langkahnya yaitu: (1) anak berdiri sambil membungkuk, tangan lurus

ke bawah; (2) anak menarik nafas diikuti gerakan tangan ke atas kemudian

mengeluarkan nafas diikuti tangan ke depan sambil mengeluarkan suara.

Gerakan ini dilakukan 8 (delapan) kali. Gerakan ini melepaskan ketegangan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

20

wilayah pinggul dan pelvis sehingga anak dapat duduk dan berdiri dengan

nyaman (Dennison & Dennison, 2005: 39).

Gambar 3. Luncuran Gravitasi

3) Mengisi energi

Langkahnya yaitu: (1) anak duduk jongkok kaki, lutut menyentuh

lantai, tangan ditempatkan di lutut, (2) anak menarik nafas sambil

menggerakkan kepala dari menunduk, (3) anak mengeluarkan nafas dengan

mengangkat dahinya, kepala menghadap ke atas. Gerakan ini dilakukan 7

(tujuh) kali. Gerakan bolak balik kepala meningkatkan peredaran ke otak

bagian depan (frontal lobe) untuk meningkatkan kemampuan memahami dan

berpikir rasional.

Gambar 4. Mengisi Energi

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

21

4) Olengan pinggul

Langkahnya yaitu: (1) anak menengadahkan badan ke langit-langit,

tangan dan kaki menopang tubuh, kaki menekuk ke depan, (2) pinggul

digoyangkan kanan dan kiri. Gerakan ini dilakukan 6 (enam) kali. Olengan

pinggul dapat membuat rileks punggung bawah dan tulang kelangkang

(sacrum) dengan memijat kelompok otot hamstring (otot sekitar paha) dan otot

gluteus (otot sekitar pantat). Selain itu,dapat menstimulasi saraf di pinggul

yang melemah karena terlalu lama duduk. Ketika tulang kelangkang dapat

bergerak bebas, otak menjadi aktif karena berada pada ujung jalur susunan

saraf pusat. Peredaran cairan pada tulang belakang dirangsang sehingga tubuh

bekerja lebih efisien.

Gambar 5. Olengan Pinggul

Dennison & Dennison (2005: 69) menyatakan bahwa fokus, perhatian, dan

konsentrasi memerlukan perpaduan pengalaman masa lalu (nyata, khayalan, atau

seolah-olah mengalami sendiri) dan informasi baru (diterima oleh otak belakang

dan diungkapkan dalam bahasa melalui otak depan). Perpaduan inilah yang

disimpan sebagai pengetahuan. Pengetahuan ini dapat ditemukan melalui

brainstorming. Brainstorming adalah bersama-sama membicarakan suatu ide

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

22

(Levine, 2004: 253-254). Aktivitas yang dimulai tanpa modal apapun atau dengan

hal kecil bahkan bisa menghasilkan suatu produk atau kumpulan pendapat yang

inovatif akan mengembangkan pemikiran kreatif secara bebas. Hal ini berarti

brainstorming merupakan bagian dari kreativitas.

2. Kreativitas

Kreativitas (berpikir kreatif) dalam penelitian ini akan membahas memiliki

bagian-bagian penting seperti pengertian, teori proses, aspek kreativitas,

karakteristik pribadi kreatif, dan perkembangan kreativitas usia 5-6 tahun.

a. Pengertian

Suratno (2005: 24) menyatakan bahwa kreativitas merupakan suatu

aktivitas imajinatif yang memanifestasikan kecerdikan dari pikiran yang berdaya

untuk menghasilkan suatu produk dan atau untuk menyelesaikan masalah. Yeni

Rachmawati dan Euis Kurniati (2010: 16) mengemukakan kreativitas merupakan

suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun

produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, interasi,

suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang

untuk pemecahan suatu masalah. Tri Wahyulis Setyowati (2012: 10) menyatakan

bahwa kreativitas merupakan aktivitas imajinatif yang mampu menghasilkan

sesuatu yang orisinal, kreativitas merupakan proses perwujudan (manifestasi) dari

kecerdikan dalam pencarian sesuatu yang bernilai, kreativitas merupakan hasil

dari pemikiran yang berdaya, kreativitas merupakan aktivitas yang bertujuan

menghasilkan sesuatu produk yang baru. Julius Chandra (1994: 17) menyatakan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

23

kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan khas

manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, sama

sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran, dan tepat guna. Menurut Stenberg (2006:

398), banyak peneliti yang mendefinisikan secara luas kreativitas sebagai proses

memproduksi sesuatu yang orisinil dan bernilai. Sedangkan, Utami Munandar

(1995: 73) menyatakan bahwa kreativitas atau berpikir kreatif adalah suatu proses

yang tercermin dari kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berpikir.

Bambang Utomo (2001: 47) menyatakan berpikir kreatif harus dimulai

dengan sikap eksploratif terhadap berbagai kemungkinan atau alternatif baru.

Langrehr (2003: 14) menyatakan bahwa berpikir kreatif adalah keluar dari pola

berpikir biasa (membebaskan diri dari pola yang biasa diingat otak). Drevdahl

(Hurlock, 1978: 4) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan

seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, gagasan apa saja yang baru,

dan tidak dikenal pembuatnya.

Clegg & Birch (2001: 6) membagi kreativitas dalam 3 jenis, yaitu:

kreativitas artistik (artistic creativity), kreativitas penemuan (creativity of

discovery), kreativitas humor (creativity of humor).

Unsur karakteristik kreativitas menurut Hurlock (1978: 5) yaitu: 1)

kreativitas merupakan proses, bukan hasil; 2) proses yang mempunyai tujuan,

mendatangkan keuntungan bagi individu maupun masyarakat; 3) kreativitas

mengarah pada penciptaan baru, berbeda, dan unik dalam bentuk lisan-tulisan

maupun konkret-abstrak; 4) kreativitas berasal dari pemikiran divergen,

sedangkan konformitas dan pemecahan sehari-hari berasal dari pemikiran

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

24

konvergen; 5) kreativitas merupakan suatu cara berpikir (bukan berarti

kecerdasan) yang mencaku kemampuan mental selain berpikir; 6) kemampuan

mencipta bergantung pada perolehan pengetahuan yang diterima; dan 7)

kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang terkendali dan mengarah pada

bentuk prestasi, seperti melukis, membangun dengan balok, dan melamun.

Penjabaran di atas memberikan pengertian kreativitas. Peneliti

menyimpulkan bahwa kreativitas adalah proses mental akibat dari proses

perwujudan (manifestasi) kecerdikan dalam mencari suatu hal berupa gagasan,

proses, dan metode yang memiliki karakteristik kelancaran, kelenturan, keaslian,

dan elaborasi.

b. Teori Proses Kreatif

Para peneliti sepakat bahwa kreativitas/ berpikir kreatif merupakan proses

mental. Berikut beberapa teori tentang terjadinya proses dalam berpikir kreatif/

kreativitas. Teori proses kreatif memiliki dua pandangan, yaitu: 1) Teori Wallas,

dan 2) Teori Belahan Otak Kanan-Kiri.

1) Teori Wallas

Wallas (dalam Utami Munandar, 1999: 37) menyatakan proses kreatif

terdiri empat tahap, yaitu: a) persiapan, b) inkubasi, c) iluminasi, dan d)

verifikasi/ evaluasi.

a) Persiapan. Seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah

dengan berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang lain, dan

sebagainya.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

25

b) Inkubasi. Kegiatan mencari dan mengumpulkan data/ informasi kemudian

berhenti sejenak. Seseorang seperti melepaskan diri dari masalah tersebut.

Namun, memasukkannya ke dalam alam pra-sadar. Tahap ini penting untuk

memunculkan inspirasi. Hal ini awal mula suatu penemuan atau kreasi baru

dan berasal dari daerah pra-sadar atau timbul dalam keadaan tidak sadar

secara penuh.

c) Iluminasi. Tahap ini merupakan tahap timbulnya „insight‟ atau „Aha-

Erlebnis‟. Saat timbulnya inspirasi/ gagasan baru terdapat pula proses

psikologis

d) Verifikasi atau evaluasi. Tahap ini memadukan antara ide atau kreasi baru

dengan realitas. Perlu adanya pemikiran yang kritis dan konvergen. Dengan

kata lain, proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti oleh proses

konvergensi (pemikiran kritis).

Cropley (dalam Utami Munandar, 1999: 75) menekankan teori Wallas dengan

menunjukkan hubungan antara proses kreatif dan produk yang dicapai. Ia

mengatakan bahwa pada perilaku kreatif terdapat ciri-ciri psikologis yang saling

berinteraksi sebagai hasil dari berpikir konvergen dan kecerdasan (pengetahuan,

dan keterampilan) manusia yang memiliki unsur mental. Ketika seseorang

mengahadapi masalah yang harus dipecahkan, maka ia akan menggabungkan

unsur-unsur mental sampai timbul kesesuaian seperti gagasan, model, tindakan,

cara menyusun kata, melodi, atau bentuk. Pemikiran divergen mampu

menggabungkan unsur-unsur dengan cara yang tidak lazim dan tidak terduga.

Susunan kesesuaian tersebut tidak memerlukan berpikir konvergen dan divergen

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

26

saja. Berikut beberapa faktor lain yang mempengaruhi, yaitu: a) motivasi, b)

karakter pribadi yang terbuka terhadap pembaruan, c) unsur sosial, dan d)

keterampilan komunikasi.

2) Teori Belahan Otak Kanan dan Kiri

Bayi dilahirkan dalam keadaan belum memiliki gerakan yang teratur.

Anak melakukan adaptasi sehingga anak mampu mengubah pola menjadi lebih

teratur sesuai fungsinya seperti arah kanan atau kiri. Hal ini dipengaruhi oleh

belahan (hemisfer) otak. Hemisfer otak memiliki dua bagian yaitu hemisfer kanan

dan kiri. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Hemisfer kanan berfungsi

mengendalikan cara kerja otak kiri. Hemisfer kiri berfungsi mengendalikan cara

kerja otak kanan. Dominasi penggunaannya sering muncul. Anak Indonesia pada

umumnya lebih dominan menggunakan tangan kanan yang berarti dominasi

hemisfer kiri (Utami Munandar, 1995: 42). Optimalisasi otak tidak hanya

ditekankan pada otak kiri atau pun otak kanan saja. Namun, kedua belahan otak

perlu bekerja bersama. Kerjasama ini dapat meningkatkan pemahaman. Berikut

tahap optimalisasi otak, yaitu: (a) menangkap dan menyimpan informasi, (b)

mengubah informasi menjadi ide baru, dan (c) mengaplikasikan ide baru untuk

menyelesaikan masalah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah relaksasi.

Menurut Suyadi (2014: 143) anak harus berdiri dan bergerak pada waktu tertentu

saat pembelajaran. Gerakan sederhana tersebut dapat memberi kebugaran tubuh

dan menambah jumlah oksigen dalam otak. Oksigen dan glukosa (gula tubuh)

akan bersama menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik akan berubah menjadi

aliran kimiawi ketika meloncati ujung sel saraf ke sel saraf lain. Aliran kimiawi

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

27

akan diteruskan dan berubah menjadi ide baru. Ide baru akan membuat anak

menjadi lebih berpikir kreatif. Torrance (dalam Dedi Supriadi, 1994) berpendapat

bahwa penurunan kreativitas (creativity drop) terjadi pada anak usia 7-12 tahun.

Hal ini berarti bahwa usia 5-6 tahun memiliki kreativitas yang relatif masih tinggi.

Teori ini diterapkan oleh Dennison & Dennison dalam kegiatan Brain Gym Edu-K

(Dennison & Dennison, 2005: 1).

Peneliti menggunakan teori belahan otak kanan dan kiri. Hal ini

disebabkan oleh adanya keterkaitan antara teori proses kreativitas belahan otak

kanan-kiri dengan brain gym yang dikembangkan Dennison & Dennison dalam

Edu-K.

c. Aspek-aspek Kreativitas

Aspek kreativitas menurut Parnes (dalam Yeni Rachmawati dan Euis

Kurniati, 2010: 14) ada 5 (lima) macam, yaitu:

1) Fluency (kelancaran).Yaitu kemampuan dalam mengemukakan ide-ide untuk

memecahkan masalah.

2) Flexibility (keluwesan). Yaitu kemampuan untuk menghasilkan ide untuk

memecahkan masalah dengan hal di luar kebiasaan.

3) Originality (keaslian). Yaitu kemampuan memberikan respon unik.

4) Elaboration (keterperincian). Yaitu kemampuan menyatakan pengarahan ide

secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.

5) Sensitivity (kepekaan). Yaitu kepekaan dalam menangkap dan menghasilkan

masalah sebagai tanggapan terhadap situasi.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

28

Jamaris (dalam Yuliani Nurani Sujiono & Bambang Sujiono, 2010: 38)

menyatakan bahwa aspek kreativitas ada lima, yaitu:

1) kelancaran dalam memberikan jawaban dan atau mengemukakan ide atau

pendapat,

2) kelenturan berupa kemampuan untuk mengemukakan berbagai alternatif dalam

memecahkan masalah,

3) keaslian berupa kemampuan untuk menghasilkan berbagai ide atau karya yang

asli hasil pemikiran sendiri,

4) elaborasi berupa kemampuan untuk memperluas ide dan aspek-aspek yang

mungkin tidak terpikirkan atau terlihat oleh orang lain, dan

5) keuletan dan kesabaran berupa kemampuan untuk berani menghadapi situasi

yang tidak menentu.

Utami Munandar (1999: 65) meneliti penilaian kreativitas mengarang

dengan menggunakan empat aspek kreativitas, yaitu: 1) kelancaran, 2) kelenturan,

3) keaslian, dan 4) keterperincian (elaborasi, kekayaan).

Pemaparan berbagai pendapat tentang aspek kreativitas di atas,

memberikan gambaran peneliti untuk menggunakan empat aspek penelitian, yaitu:

kelancaran, kelenturan, keaslian, dan elaborasi. Keuletan dan kesabaran tidak

digunakan dalam penelitian ini diebabkan membutuhkan jangka waktu yang lebih

lama untuk diteliti.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

29

d. Karakteristik Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun

Teori Carl Rogers (dalam Utami Munandar, 1999: 67) menyampaikan tiga

kondisi internal pribadi kreatif, yaitu: 1) keterbukaan terhadap pengalaman, 2)

kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang

(internal locus of evaluation), dan 3) kemampuan untuk bereksperimen, „bermain‟

dengan konsep.

Supriadi (dalam Dedi Supriadi 1994: 120) menyatakan bahwa ciri pribadi

yang kreatif adalah:

“1) terbuka terhadap pengalaman baru, 2) fleksibel dalam berpikir dan

merespon, 3) bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan, 4) menghargai

fantasi, 5) tertarik pada kegiatan kreatif, 6) mempunyai pendapat sendiri dan tidak

terpengaruh orang lain, 7) mempunyai rasa ingin tahu yang besar, 8) toleran

terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti, 9) berani mengambil

resiko yang diperhitungkan, 10) percaya diri dan mandiri, 11) memiliki tanggung

jawab dan komitmen kepada tugas, 12) tekun dan tidak mudah bosan, 13) tidak

kehabisan akal dalam memecahkan masalah, 14) kaya akan insiatif, 15) peka

terhadap situasi lingkungan, 16) lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan

daripada masa lalu, 17) memiliki citra diri dan stabilitas emosi yang baik, 18)

tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik, dan mengandung teka-

teki, 19) memiliki gagasan yang orisinal, 20) mempunyai minat yang luas, 21)

menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi

pengembangan diri, 22) kritis terhadap pendapat orang lain, 23) senang

mengajukan pertanyaan yang baik, dan 24) memiliki kesadaran etik-moral dan

estetik yang tinggi.”

Catron dan Allen (dalam Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono,

2010: 40) menyatakan bahwa ada dua belas indikator kreatif pada anak usia dini,

yaitu: 1) anak berani mengambil risiko berperilaku berbeda dan mencoba hal baru

maupun sulit; 2) anak memiliki selera humor yang luar biasa dalam kehidupan

sehari-hari; 3) anak berpendirian tegas/ tetap, terang-terangan, dan berkeinginan

untuk bicara terbuka dan bebas; 4) anak bersifat non konfirmis (melakukan

sesuatu dengan caranya sendiri); 5) anak mengekspresikan imajinasi secara

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

30

verbal, misal: membuat kata-kata lucu atau cerita fantastis; 6) anak memiliki rasa

ingin tahu yang tinggi (misal: tertarik pada berbagai hal, senang bertanya); 7) anak

menjadi terarah dan termotivasi oleh diri sendiri, anak memiliki imajinasi, dan

menyukai fantasi; 8) anak terlibat dalam eksplorasi sistematis dan disengaja dalam

rencana dari suatu kegiatan; 9) anak menggunakan imajinasinya dalam bermain

terutama bermain pura-pura; 10) anak menjadi inovatif, penemu, dan memiliki

banyak sumber daya; 11) anak bereksplorasi, berkesperimen dengan objek (misal:

memasukkan atau menjadikan sesuatu sebagai bagian dari tujuan), dan 12) anak

bersifat fleksibel bahkan anak berbakat dapat mendesain sesuatu.

Utami Munandar (1988: 53) membagi usia pra sekolah menjadi dua, yaitu:

1) 0-2 tahun. Masa pertumbuhan anak ditandai oleh kecenderungan sensoris/

motoris.

2) 2-7 tahun. Masa perkembangan ini mencakup usia 5-6 tahun. Perkembangan

anak cenderung memiliki suasana intuitif yaitu segala perbuatan rasional

tidak didukung pemikiran rasional tetapi perasaan. Kreativitas untuk masa ini

belum memiliki kriteria tepat guna dan tepat sasaran. Sebenarnya tepat guna

dan tepat sasaran dapat dipenuhi dengan membuat sederhana pengertiannya.

Namun, yang dimaksud tepat guna dan tepat sasaran adalah bermanfaat bagi

banyak orang. Oleh karena itu, pengertian kreativitas khususnya pada anak

usia 5-6 tahun, tidak sampai pada tahapan tepat guna dan tepat sasaran.

Thomas (dalam Harun Rasyid dkk, 2009: 126) menyatakan anak berusia 4-

6 tahun (usia TK) memiliki karakteristik individual secara umum yaitu game-

playing activity. Game-playing activity memiliki kaitan yang erat dengan gerak.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

31

Freeman dan Munandar (dalam Suyanto, 2005: 75) menyatakan perilaku

kreativitas alamiah anak prasekolah diidentifikasi dari ciri-ciri berikut, yaitu: 1)

senang menjajaki lingkungannya, 2) mengamati dan memegang segala sesuatu,

eksplorasi secara ekspansif dan eksesif, 3) rasa ingin tahu besar, suka mengajukan

pertanyaan yang kontinyu, 4) spontan menyatakan pikiran dan perasaan, 5) suka

berpetualang mencari pengalaman baru, 6) suka melakukan eksperimen, 7) jarang

merasa bosan, dan 8) mempunyai daya imajinasi tinggi.

Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono (2010: 40-41) membagi

indikator karakteristik pribadi kreatif anak dalam aspek kreativitas Jamaris, yaitu:

1) Kelancaran. Anak memiliki selera humor yang luar biasa dalam kehidupan

sehari-hari, anak mengekspresikan imajinasi secara verbal (contoh: membuat

kata-kata lucu atau cerita fantastis), anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi

(tertarik pada berbagai hal, dan senang bertanya).

2) Kelenturan. Anak berkeinginan untuk mengambil risiko berperilaku berbeda,

anak menggunakan imajinasinya dalam bermain terutama bermain pura-pura,

anak bersifat fleksibel bahkan anak berbakat dapat mendesain sesuatu.

3) Keaslian. Anak berani mengambil risiko berperilaku berbeda dan mencoba hal

baru maupun sulit, anak bersifat nonkonfirmis (melakukan hal-hal dengan

caranya sendiri), anak menjadi inovatif, penemu, dan memiliki banyak sumber

daya.

4) Elaborasi. Anak menjadi terarah dan termotivasi oleh diri sendiri, anak

memiliki imajinasi, dan menyukai fantasi, anak terlibat dalam eksplorasi

sistematis dan disengaja dalam rencana dari suatu kegiatan, anak bereksplorasi,

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

32

berkesperimen dengan objek (misal: memasukkan atau menjadikan sesuatu

sebagai bagian dari tujuan).

5) Keuletan dan kesabaran. Anak berpendirian tegas/ tetap, terang-terangan, dan

berkeinginan untuk bicara terbuka dan bebas, anak berani mengambil risiko

berperilaku berbeda dan mencoba hal baru maupun sulit.

Peneliti mengaitkan karakteristik pribadi anak usia 5-6 tahun dengan aspek

kreativitas. Berikut karakteristik kreativitas anak usia 5-6 tahun berdasarkan aspek

kreativitas yang digunakan penelitian ini.

1. Anak mampu menjawab nama benda yang dipikirkan dalam susunan balok

(kelancaran).

2. Anak mampu mengemukakan berbagai alternatif fungsi sebuah balok

(kelenturan).

3. Anak mampu menghasilkan ide tentang fungsi sebuah balok yang berbeda dari

teman lain (keaslian).

4. Anak mampu mengembangkan gagasan, dan menjelaskannya secara rinci jika

bangunan balok buatannya dirobohkan (elaborasi).

e. Cara Mengukur Kreativitas

Utami Munandar (1999: 81) memberikan gambaran tentang cara

mengukur kreativitas anak. Cara mengukur kreativitas dibagi menjadi dua macam

yaitu tes dan non tes.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

33

1) Tes

Utami Munandar (1999: 94) membagi tes menjadi tiga macam, yaitu: 1)

tes mengukur kreativitas secara langsung, 2) tes mengukur unsur kreativitas, dan

3) tes mengukur ciri kepribadian kreatif.

a) Tes mengukur kreativitas secara langsung

Menurut ranahnya, tes untuk mengukur kreativitas terdiri dari dua , yaitu:

aptitude traits (ciri kognitif dari kreativitas), dan non aptitude traits (ciri afektif

dari kreativitas). Tes yang mengukur ciri kognitif dari kreativitas yaitu Tes

Keativitas Verbal (TKV) sedangkan tes yang mengukur ciri afektif dari kreativitas

adalah skala sikap kreatif.

Tes kreativitas ini yang terkenal yaitu dari Torrance yaitu TTCT (Torrance

Test of Creative Thinking) yang mempunyai bentuk verbal dan bentuk figural.

Utami Munandar telah mengadaptasi tes ini untuk diterapkan di Indonesia,

yaitu:(1) Tes Kreativitas Figural dan (2) Tes Kreativitas Verbal.

(1) Tes Kreativitas Figural (TKF)

Tes ini telah diadaptasi Utami Munandar dari Circle Test milik Torrance.

Manfaat penelitian Munandar ini adalah memberi pengetahuan baru tentang

pengukuran kemampuan berpikir kreatif. Tes TKF berguna untuk mengukur

kreativitas berbentuk produk (hasil). TKF mengukur aspek kreativitas, yaitu:

kelancaran, kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi. Kelebihan TKF: dapat

mengukur kemampuan kombinasi antar unsur yang diberikan. Jika anak

mampu menggabung dua lingkaran atau lebih menjadi satu obyek maka

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

34

diberi skor “Bonus Orisinalitas”. Semakin banyak lingkaran, semakin tinggi

skornya.

(2) Tes Kreativitas Verbal (TKV)

Tes Kreativitas Verbal (TKV) berguna untuk mengukur kreativitas berbentuk

verbal. Utami Munandar (2002: 96) membagi tes ini dalam enam subtes, yaitu

(a) permulaan kata, (b) menyusun kata, (c) membentuk kalimat tiga kata, (d)

sifat-sifat yang sama, dan (e) macam-macam penggunaan. Setiap subtes

mengukur aspek berpikir kreatif yang berbeda.

(3) Skala Sikap Kreatif

Utami Munandar dkk (1995: 75) menyusun skala sikap kreatif untuk

mengukur sikap kreatif (afektif). Hal ini disebabkan perilaku kreatif tidak

hanya membutuhkan berpikir kreatif (kognitif) tetapi juga sikap kreatif

(afektif). Penilaian sikap kreatif diturunkan dengan mempertimbangkan

pengertian dari kreativitas. Menurut Utami Munandar (1999: 89) kreativitas

atau berpikir kreatif adalah suatu proses yang berasal dari kelancaran,

kelenturan, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berpikir. Skala sikap kreatif

ini mengambil delapan butir pernyataan, yaitu: keterbukaan terhadap

pengalaman baru, kelenturan dalam berpikir, kebebasan dalam ungkapan diri,

menghargai fantasi, minat terhadap gagasan sendiri, dan kemandirian dalam

memberi pertimbangan. Skala tersebut digunakan untuk siswa SD dan SMP.

Pernyataan dijawab “ya” atau “tidak”.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

35

(4) Skala Penilaian Anak Berbakat oleh Guru

Skala penilaian oleh guru ini digunakan untuk menilai anak berbakat. Skala

ini diambil dari skala penilaian anak berbakat Renzulli, dkk. Renzulli (dalam

Utami Munandar, 1995: 24-27) menyatakan keberbakatan dilihat dari “Three

Ring Conception”, yaitu: (1) kemampuan umum, (2) kreativitas, (3)

pengikatan diri terhadap tugas.

b) Tes mengukur unsur kreativitas

Kreativitas memiliki beberapa dimensi, yaitu: dimensi kognitif (berpikir

kreatif), afektif (sikap dan kepribadian), dan psikomotor (keterampilan kreatif).

Masing-masing dimensi meliputi berbagai kategori, misalnya dimensi kognitif

dari kreativitas (berpikir divergen) mencakup unsur/ aspek kelancaran,

kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir, dan kemampuan untuk memperinci

(elaborasi). Unsur-unsur tersebut diberikan tes masing-masing (Utami

Munandar, 2002: 82). Misal, orisinalitas pada usia 5-6 tahun, diberikan tes

mengarang cerita dengan menggunakan balok. Tes ini meminta anak

menggunakan cara yang tidak lazim.

c) Tes mengukur ciri kepribadian kreatif

Ciri kepribadian kreatif diukur melalui beberapa tes di bawah ini: (1)

tes mengajukan pertanyaan, (2) Tes risk tasking, (3) tes figure preference, (4)

tes sex role identity (Utami Munandar, 1995: 64).

Tes mengajukan pertanyaan merupakan bagian dari tes Torrance untuk

berpikir kreatif. Tes risk tasking, digunakan untuk menunjukkan dampak

pengambilan risiko terhadap kreativitas. Tes figure preference dari Barron-Welsh

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

36

yang menunjukkan ketidakteraturannya sebagai salah satu ciri kepribadian kreatif.

Tes sex role identity untuk mengukur sejauh mana seseorang mengidentifikasi diri

dengan peran jenis kelaminnya dan menggunakan alat berupa sex role inventory

(Utami Munandar, 2002: 83).

2) Non tes

Cara mengukur kreativitas melalui nontes ada tiga, yaitu: 1) daftar periksa

(checklist) dan kuesioner, 2) daftar pengalaman, dan 3) pengamatan langsung

terhadap kinerja kreatif (Utami Munandar, 1999: 94).

a) Daftar periksa (checklist) dan kuisioner.

Alat ini disusun berdasarkan penelitian karakteristik khusus yang

dimiliki pribadi kreatif.

b) Daftar pengalaman.

Teknik ini menilai sesuatu yang telah dilakukan seseorang di masa lalu.

Beberapa studi menemukan korelasi yang tinggi antara “laporan diri” dan

prestasi kreatif di masa depan. Format yang paling sederhana adalah meminta

seseorang menulis autobiografi singkat, lalu dinilai untuk kuantitas dan kualitas

perilaku kreatif.

Metode yang lebih formal adalah the state of past creative activities

yang dikembangkan oleh Bell. Bell menggunakan dokumentasi kegiatan kreatif

yang dilakukan selama 1-3 tahun terakhir (Munandar, 1995: 64). Kegiatan

kreatif dapat berupa kegiatan seni, sastra, dan ilmiah. Kegiatan atau produk

yang dihasilkan, termasuk pameran produk tersebut dicatat. Setiap kegiatan

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

37

dinilai berdasarkan beberapa kriteria. Penilaian secara keseluruhan berdasarkan

kriteria tersebut (Utami Munandar, 1995: 64).

c) Pengamatan langsung terhadap kinerja kreatif.

Cara ini dilakukan dengan mengamati orang ketika bertindak dalam

situasi tertentu. Kelebihannya adalah paling akurat. Kekurangannya

adalahjangka waktu lama, dan bersifat subyektif (Utami Munandar, 2002: 84).

Dari bahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara mengukur kreativitas

ada dua yaitu tes dan nontes. Tes dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) tes

mengukur kreativitas secara langsung, 2) tes mengukur unsur kreativitas, dan 3)

tes mengukur ciri kepribadian kreatif. Sedangkan, nontes dibagi menjadi tiga,

yaitu: 1) daftar periksa (checklist) dan kuesioner, 2) daftar pengalaman, dan 3)

pengamatan langsung terhadap kinerja kreatif.

Tes mengukur kreatif secara langsung dibagi menjadi dua jenis bidang

yaitu aptitude traits (ciri kognitif dari kreativitas), dan non aptitude traits (ciri

afektif dari kreativitas). Selain itu, terdapat TTCT yang diramu Utami Munandar

menjadi Tes Kreativitas Figural dan Tes Kreativitas Verbal dilengkapi dengan

skala sikap kreatif dan penilaian anak oleh guru. Peneliti memutuskan untuk

menggunakan tes mengukur unsur kreativitas karena mencakup unsur/ aspek

dimensi kognitif kreativitas milik Jamaris.

3. Kreativitas dan Brain Gym

Otak terletak dalam batok kepala dan berlanjut ke bagian saraf tulang

belakang (medulla spinalis). Berat otak kurang lebih 1,4 kg atau 2 % berat badan.

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

38

Anak yang baru lahir mempunyai 100-200 milyar neuron (sel syaraf). Marin

Diamond menyatakan bahwa neuron (sel syaraf) berkembang dengan kecepatan

mengejutkan, antara 50.000-100.000 per detik selama pertumbuhan janin (Given,

2007: 51). Neuron yang berjumlah milyaran tersebut memiliki fungsi seperti

saklar. Neuron menyeimbangkan rangsangan yang diterima melalui berbagai indra

dengan menggabungkan gambar abstrak dan tulisan atau kata (Suyadi, 2014: 119).

Selanjutnya, perkembangan otak usia 2 tahun, mencapai 75%. Perkembangan

otak usia 5 tahun mencapai 90%. Perkembangan otak usia 10 mencapai 99%.

Perkembangan otak di atas usia tersebut semakin melambat. Perlu menunggu usia

18 tahun untuk mencapai 100 % (Gunawan, 2003: 57). Jensen (2008: 13-14)

menyatakan bahwa seorang anak yang diterlantarkan memiliki berat otak 25

persen lebih sedikit daripada otak anak normal. Pengalaman negatif seperti

ancaman, penelantaran, kekerasan menyebabkan stres dan IQ yang lebih rendah.

Begitu pula mencela anak juga tidak dianjurkan. Hasil penelitian Canfield (dalam

Nasiruddin, 2010: 181) menunjukkan bahwa setiap anak rata-rata menerima

sejumlah 460 komentar atau kritik dan hanya 75 komentar positif atau dukungan.

Pengalaman negatif ini bisa meningkatkan risiko keterbelakangan mental. Masa

anak-anak adalah masa yang sensitif. Masa ini jangan sampai ada wilayah saraf

yang tersia-siakan. Sebab, saraf otak anak terus berkembang pesat. Jensen (2008:

66) memberikan solusi untuk mengoptimalkannya, yaitu: a) kegiatan fisik

(voluntary grass motor), b) pembelajaran yang baru, menantang, dan penuh arti,

c) kesulitan yang logis (tidak mengacaukan), d) tingkat stres yang dikelola (tidak

bosan atau tertekan), e) dukungan sosial, f) nutrisi yang baik, dan g) waktu yang

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

39

cukup. Salah satu solusi di atas yang memiliki kaitan erat dengan penelitian ini

adalah kegiatan fisik (voluntary grass motor). Beberapa studi yang ditemui

Renzulli (dalam Jensen, 2008: 178) menyatakan bahwa gerak badan mamalia

meningkatkan produksi sel-sel otak baru yang fungsional dan meningkatkan kadar

kalsium dalam darah. Kalsium dibawa ke otak yang daapat meningkatkan fungsi

kognitif dan memori kerja. Kegiatan fisik merupakan aktivitas yang membuat

anak mengetahui banyak hal. Sebab, pada dasarnya anak memiliki ciri yaitu

keingintahuan (curiosity) yang lebih. Hal itu meningkatkan pengetahuan anak.

Pengetahuan itu diramu di dalam otak sehingga anak semakin berpikir kreatif.

Aktivitas ini sering dikaitkan dengan gerak anak. Pada dasarnya bergerak

merupakan hal yang disenangi anak. Perasaan senang ini membuat anak lebih

nyaman. Pangrazi dan Dauer (1981: 16) juga sepakat bahwa gerakan sederhana

sebagai perkembangan fisik yang mampu memberikan kenyamanan sehingga

anak mempunyai kesempatan untuk relaksasi. Relaksasi mempermudah anak

mengeluarkan ide segar sehingga kreativitas anak meningkat.

Selain keingintahuan, anak juga memiliki intensitas perhatian yang sedikit.

Kebutuhan anak yang dapat diberikan guru adalah memberi aktivitas yang

bervariasi dan penjelasan yang singkat saja (Pangrazi & Dauer, 1981: 14).

Aktivitas yang bervariasi menambah ruang gerak anak.

Peneliti memutuskan untuk menggunakan teknik keterampilan Berpikir

Kreatif sebagai gerakan Brain Gym dalam penelitian ini. Teknik tersebut lebih

sederhana dengan membagi dalam dua kondisi yaitu pada awal dan akhir

pembelajaran (dua kali dalam satu pertemuan). Hal ini disebabkan karena subyek

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

40

penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun. Anak usia 5-6 tahun memiliki intensitas

gerak yang tinggi. Jika berlebih maka anak merasa lelah. Berikut teknik gerakan

brain gym keterampilan berpikir kreatif anak usia 5-6 tahun.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

Pertama, penelitian Silvia Lailatul Fani (2011: 97) yang menggunakan

metode penelitian tindakan kelas tentang penggunaan metode Brain Gym untuk

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Jumlah responden 11 anak.

Penelitian ini memiliki tiga siklus dan menggunakan pre test-post test. Hasil

siklus ketiga menunjukkan bahwa nilai post test lebih besar daripada nilai pre test.

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa setelah

menggunakan Brain Gym.

Kedua, Khalsa, Guruchiter Kaur dan Sifft, Josie M. (dalam Dennison &

Dennison, 2005: 73) melakukan studi yang melibatkan 52 anak yang dipilih dari

kelas Pendidikan Khusus. Kelas tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen (Brain Gym) dan kelompok control. Kelompok Brain Gym

memperlihatkan satu urutan gerakan, sementara kelompok kontrol terlibat dalam

gerakan sembarang selama kurang lebih tujuh menit. Masa tanggap visual dari

semua anak diuji sebelum dan sesudah melakukan gerakan-gerakan yang

ditentukan. Hasilnya menunjukkan bahwa anak yang melakukan gerakan Brain

Gym mengalami peningkatan sedangkan kelompok kontrol tidak mengalami

peningkatan.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

41

Hasil penelitian-penelitian tersebut memberi gambaran bahwa Brain Gym

mampu meningkatkan kerja seluruh otak. Oleh karena itu, kemampuan tubuh

memiliki tingkat kepekaan lebih untuk menerima rangsangan/ stimulus dari luar.

Kepekaan tersebut juga mampu meningkatkan kreativitas anak.

C. Kerangka Berpikir

Brain Gym adalah serangkaian gerak sederhana dan menyenangkan yang

digunakan oleh anak di Educational Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan

kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Teori yang

digunakan Brain Gym milik Dennison & Dennison adalah teori belahan otak

kanan dan kiri. Teori tersebut berbunyi bahwa apabila kedua belahan mampu

bekerja sama maka akan menghasilkan sebuah kepemahamanan. Cara agar kedua

belahan otak mampu bekerja sama adalah dengan gerakan sederhana salah

satunya berupa Brain Gym. Brain Gym dapat memberi kebugaran tubuh dan

menambah jumlah oksigen dalam otak. Oksigen dan glukosa (gula tubuh) akan

bersama menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik akan berubah menjadi aliran

kimiawi ketika meloncati ujung-ujung sel saraf. Aliran kimiawi akan diteruskan

dan berubah menjadi ide baru. Ide baru akan membuat anak menjadi lebih berpikir

kreatif.

Brain Gym berfungsi untuk memberi stimulasi, meringankan, dan

merelaksasi anak. Ketiga fungsi ini masuk ke dalam tiga dimensi yaitu: lateralitas,

pemfokusan, dan pemusatan. Kelebihan gerakan Brain Gym adalah mengurangi

stres; hemat tempat; meningkatkan kepercayaan diri; meningkatkan kemandirian;

serta meningkatkan potensi dan keterampilan.

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

42

Brain Gym memiliki tiga jenis gerakan dasar, yaitu: gerakan menyeberangi

garis tengah (the middle movements), gerakan meregangkan otot (lengthening

activities), serta gerakan meningkatkan energi dan penguatan sikap (energy

exercises and deepening attitude). Gerakan menyeberangi garis tengah (the

middle movements) melatih kemandirian dan koordinasi seluruh tubuh, dan

meningkatkan kemampuan belajar melalui penglihatan jarak dekat. Gerakan

meregangkan otot (lengthening activities) meningkatkan keterampilan komunikasi

dan berani mengambil risiko. Gerakan meningkatkan energi dan penguatan sikap

(energy exercises and deepening attitude) melatih kemampuan mengetahui

arah, pemusatan-fokus, dan kesadaran/ kepekaan, kepercayaan diri, konsentrasi,

keberanian mengambil risiko atau tantangan, usaha, strategi, menimbulkan rasa

aman.

Brain Gym memiliki banyak teknik. Teknik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik Berpikir Kreatif. Gerakan yang digunakan yaitu: 1)

gerakan silang: 4 kali, 2) luncuran grativasi: 17-22 kali, 3) mengisi energi: 14 kali,

dan 4) olengan pinggul: 11 kali. Masing-masing gerakan dibagi dalam dua kondisi

yaitu awal dan akhir pembelajaran. Teknik Berpikir kreatif identik dengan

kreativitas. Teknik ini berguna untuk mencari pengaruh Brain Gym terhadap

kreativitas.

Kreativitas adalah proses mental akibat dari proses perwujudan

(manifestasi) kecerdikan dalam mencari suatu hal berupa gagasan, proses, dan

metode yang memiliki karakteristik kelancaran, kelenturan, keaslian, dan

elaborasi. Aspek kreativitas tersebut disesuaikan dengan karakteristik pribadi anak

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorieprints.uny.ac.id/17963/2/BAB II.pdf · Gerakan ini sangat bermanfaat dalam ... berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan hubungan ... ketidakpercayaan

43

usia 5-6 tahun untuk dasar pembuatan instrumen penelitian. Berikut aspek

kreativitas yang disesuaikan dengan karakteristik kreativitas anak usia 5-6 tahun

di TK ABA Sidoharjo.

1. Anak mampu menyusun berbagai benda menggunakan beberapa balok

(kelancaran).

2. Anak mampu menyebutkan berbagai fungsi sebuah balok (kelenturan).

3. Anak mampu menjawab fungsi sebuah balok yang berbeda dari teman lain

(keaslian).

4. Anak mampu mengembangkan gagasan, dan menjelaskannya secara rinci jika

bangunan balok buatannya dirobohkan (elaborasi).

Peneliti hanya menggunakan 4 macam aspek kreativitas sebagai sub

indikator, yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian, dan elaborasi. Sebab, keuletan-

kesabaran membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan, waktu penelitian di

lembaga sekolah tersebut sangat terbatas sekitar dua hingga tiga jam.

D. Hipotesis

Hipotesis yang dapat diajukan, yaitu:

1. Penggunaan Brain Gym berpengaruh signifikan terhadap kreativitas anak usia

5-6 tahun di TK ABA Sidoharjo, Turi, Sleman, Yogyakarta.