bab ii kajian pustaka 2.1 kajian teori 2.1.1 ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah,...

13
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Bidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Amerika Serikat, yang di negara asalnya disebut Social Studies. Pertama kali Social Studies dimasukkan dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad 18). Kemudian istilah IPS di Indonesia mulai dikenal dari tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam Kurikulum 1975. Lingkup pendidikan IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti geografi, sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang mempelajari mengenai fenomena dan kenyataan yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat. Hakikat IPS menurut Gunawan (2011:93) adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya”. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan (Akbar & Sriwiyana, 2011:78). Menurut Sapriyadi (2009:194-195) mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial

Bidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Amerika

Serikat, yang di negara asalnya disebut Social Studies. Pertama kali Social

Studies dimasukkan dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby (Inggris) pada

tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad 18).

Kemudian istilah IPS di Indonesia mulai dikenal dari tahun 1970-an sebagai

hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan

dalam sistem pendidikan nasional dalam Kurikulum 1975. Lingkup pendidikan

IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti geografi,

sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu

pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang mempelajari mengenai

fenomena dan kenyataan yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat.

Hakikat IPS menurut Gunawan (2011:93) adalah “telaah tentang manusia

dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan

sesamanya”. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam

kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik

akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu

yang berkaitan (Akbar & Sriwiyana, 2011:78).

Menurut Sapriyadi (2009:194-195) mata pelajaran IPS bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

8

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan kompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan

global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan.

b. Waktu, Berkelanjutan, dan Perubahan.

c. Sistem Sosial dan Budaya.

d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan (Akbar & Sriwiyana, 2011:78).

2.1.2 Model Pembelajaran

Model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan kegiatan. Model mengajar dapat dipahami sebagai

kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang

sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran

untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi

perencanaan bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran (Sagala,

2008: 175-176).

Menurut Suprijono, (2012:45-46) model pembelajaran merupakan landasan

praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori

belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum

dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas.

Menurut Trianto (2010:51) model pembelajaran adalah suatu perencanaan

atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan

pengajaran, tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan

pengelolaan kelas.

Berdasarkan dari pendapat-pendapat para ahli tersebut maka dapat

disimpulkan model pembelajaran yaitu suatu pedoman yang direncanakan

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran didalam kelas

2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Sanjaya (2006:29) Cooperative Learning merupakan kegiatan

belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

9

kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam

kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan.

Menurut Slavin (2010:4) pembelajaran kooperatif merupakan proses

pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok dengan struktur yang

heterogen guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan belajar secara

berkelompok diharapkan siswa dapat lebih nyaman dalam belajar dan dapat

menyampaikan pendapat atau pengetahuan mereka dengan lebih leluasa.

Menurut Isjoni (2011:14) pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran

dengan strategi kelompok dengan anggota kelompok yang kecil dengan

kemampuan yang berbeda-beda, dimana setiap anggota bertanggung jawab atas

anggota lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Berdasarkan pendapat-pendapat dari para ahli mengenai pembelajaran

kooperatif tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

kooperatif yaitu pedoman dalam melaksanakan pembelajaran yang menekankan

adanya kelompok belajar dan pada setiap kelompok saling bekerja sama untuk

menyelesaikan tugas.

Karakteristik model pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut:

1. Pembelajaran secara tim.

2. Didasarkan pada manajemen kooperatif.

3. Kemauan untuk bekerja sama.

4. Keterampilan bekerja sama (Rusman, 2010: 207)

2.1.4 Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

Menurut Aqib (2013: 28) model pembelajaran Course Review Horay adalah

suatu metode pembelajaran dimana guru memberikan kesempatan siswa untuk

tanya jawab secara individu dengan menyenangkan karena setiap siswa yang

dapat menjawab dengan benar dapat berteriak “Horay”. Menurut Huda (2013:

229), model pembelajaran Course Review Horay merupakan model

pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan

menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan

berteriak „horee!!‟ atau yel-yel lainnya yang disukai.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

10

Berdasarkan beberapa pengertian dari ahli, peneliti menyimpulkan bahwa

Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan

suasana dalam kelas menjadi meriah dan menyenangkan. Karena setiap

kelompok yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar yang diberikan oleh

guru maka siswa dalam kelompok tersebut diwajibkan berteriak „Horay!‟.

Melalui model pembelajaran CRH siswa diharapkan dapat menjadi lebih

kompak dalam menyelesaikan masalah di kelompok, namun dengan suasana

yang menyenangkan atau tidak tegang. Sehingga siswa dapat meraih hasil

dengan nilai yang tinggi.

Berikut merupakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

course review horay menurut Hamid (2011: 223):

1) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

2) Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi.

3) Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai

kebutuhan dan tiap kotak diisi angkan sesuai dengan selera masing-masing

siswa.

4) Guru membacakan soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam

kotak yang nomornya telah disebutkan guru dan langsung didiskusikan,

kalau benar diisi tanda benar (√) dan salah diisi tanda silang (x).

5) Siswa yang sudah mendapat tanda (√) vertikal atau horizontal, atau

diagonal harus berteriak hore atau yel-yel lainnya.

6) Nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan jumlah hore yang diperoleh.

7) Penutup.

Selain menurut Hamid, berikut merupakan langkah-langkah model

pembelajaran kooperatif tipe course review horay menurut Huda (2013: 227):

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,

b. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi dengan tanya jawab,

c. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil 4-5 orang dalam

satu kelompok,

d. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kartu atau kotak

sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan guru,

e. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya

didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru,

f. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa telah ditulis didalam kartu atau

kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi,

g. Bagi yang benar,siswa memberi bintang dan langsung berteriak horay atau

menyanyikan yel-yelnya,

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

11

h. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak

horay,

i. Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau yang

banyak memperoleh horay,

j. Penutup.

Langkah-langkah dari model pembelajaran kooperatif tipe course review

horay dapat disimpulkan secara singkat yaitu dengan pemberian materi dari guru

kemudian pembentukkan kelompok kecil, dan pemberian soal secara acak.

Kelompok yang dapat menjawab dengan benar langsung berteriak hore, karena

inilah ciri khas dari model pembelajaran kooperatif tipe course review horay.

Dapat dikatakan bahwa model pembelajaran ini dikemas dalam suatu permainan.

Setelah penjabaran tentang langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

course review horay tentu terdapat kelebihan dan kelemahan pada model ini.

Tabel 2.1

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe course review horay

No. Langkah-langkah Penjelasan

1. Guru menyampaikan kompetensi yang

ingin dicapai.

Kompetensi ini disampaikan

dengan maksud agar pembelajaran

lebih terarah tujuannya.

2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan

materi.

Siswa diberi penjelasan sesuai

dengan materi yang diajarkan.

3. Siswa dibagi dalam kelompok-

kelompok kecil 4-5 orang.

Agar terjadi kerjasama antar siswa

dalam proses pembelajaran.

4. Untuk menguji pemahaman, siswa

diminta membuat tempat jawaban.

Tempat jawaban disini berbentuk

tabel (kotak) sesuai kebutuhan.

Tabel (kotak) dapat dapat berisi 9,

16 atau 25. Banyaknya kotak

tempat jawaban disesuaikan

dengan kebutuhan dan tiap kotak

jawaban diisi angka sesuai dengan

selera masing-masing kelompok.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

12

No. Langkah-langkah Penjelasan

5. Guru membaca soal secara acak dan

siswa menuliskan jawaban didalam

kotak yang nomornya telah

disebutkan guru.

Soal yang telah dibacakan

langsung didiskusikan, kalau benar

diisi tanda benar (√) dan salah diisi

tanda silang (x). Disini dibutuhkan

kejujuran dari siswa yang telah

menjawab salah ataupun benar.

6. Kelompok yang sudah mendapat

tanda (√) secara vertikal atau

horizontal, atau diagonal harus segera

berteriak “horay” atau yel-yel lainnya.

Seperti yang sudah dijelaskan

bahwa ciri khas dari model

pembelajaran kooperatif tipe

course review horay ini adalah

berteriak “horay” atau yel-yel

lainnya, yang menandakan bahwa

kelompok tersebut dapat menjawab

soal dengan benar.

7. Nilai dihitung dari jawaban benar dan

jumlah horay yang diperoleh.

Dari nilai yang diperoleh, guru

memberikan reward kepada

kelompok yang mendapatkan nilai

tinggi.

8. Penutup Berupa kesimpulan yang dilakukan

oleh siswa dibimbing guru.

Berikut merupakan kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe course

review horay menurut Huda (2013:231):

a) Strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat

terjun kedalamnya.

b) Metode yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga

suasana tidak menegangkan.

c) Semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran

berlangsung menyenangkan.

d) Skill kerjasama antar siswa yang semakin terlatih.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

13

Berikut merupakan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe course

review horay menurut Huda (2013:231):

a) Antara siswa yang aktif dan pasif nilainya cenderung sama, sulit untuk

memberi nilai.

b) Adanya peluang untuk curang (menyontek pekerjaan teman sebelah).

c) Menggangu suasana belajar kelas lain.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe

course review horay yang dikutip dari Miftahul Huda, peneliti menarik

kesimpulan bahwa model ini lebih menarik siswa dalam mengikuti pembelajaran

dan membuat interaksi antar sesama siswa lebih dekat terutama dalam bekerja

sama. Meski kekelemahannya akan mengganggu suasana belajar kelas lain, dan

dalam pemberian nilai karena ini dalam kelompok jadi hasil antara siswa yang

aktif maupun pasif cenderung sama.

2.1.5 Model Pembelajaran Snowball Throwing

Menurut Suprijono (2011:8) Snowball Throwing adalah suatu cara

penyajian bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok

yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya

untuk mendapat tugas dari guru lalu masing-masing murid membuat pertanyaan

yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) kemudian dilempar ke murid lain

yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Menurut Ismail, (2008:27) Snowball Throwing berasal dari dua kata yaitu

“snowball” dan “throwing”. Kata snowball berarti bola salju, sedangkan

throwing berarti melempar, jadi Snowball Throwing adalah melempar bola salju.

Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu model dari

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran Snowball Throwing merupakan model

pembelajaran yang membagi murid di dalam beberapa kelompok, yang dimana

masing-masing anggota kelompok membuat bola pertanyaan. Dalam pembuatan

kelompok, siswa dapat dipilih secara acak atau heterogen. Hal ini diungkapkan

oleh para ahli berikut ini.

Berdasarkan pengertian dari para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing (melempar bola salju)

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang didesain seperti permainan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

14

melempar bola. Bola yang dimaksut yaitu merupakan kertas yang berisi

pertanyaan. Metode ini bertujuan untuk memancing kreatifitas dalam membuat

soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan oleh ketua

kelompok. Karena berupa permainan, siswa harus dikondisikan dalam keadaan

santai tetapi tetap terkendali tidak ramai.

Berikut merupakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

snowball throwing menurut Riyanto (2010: 276):

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing

ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

3) Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-

masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya.

4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja

untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang

sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu

siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih ± 15 menit.

6) Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas

berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7) Evaluasi.

8) Penutup.

Tabel 2.2

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing

No. Langkah-langkah Penjelasan

1. Guru menyampaikan materi yang

akan disajikan.

Materi yang sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar

yang sedang berlangsung.

2. Siswa dibagi dalam kelompok-

kelompok kecil 4-5 orang. Guru

memanggil masing-masing ketua

kelompok untuk maju kedepan.

Dibuat berkelompok agar terjadi

kerjasama antar siswa dalam proses

pembelajaran.

Masing-masing ketua kelompok

diberi penjelasan tentang materi.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

15

No. Langkah-langkah Penjelasan

3. Masing-masing ketua kelompok

kembali ke kelompoknya masing-

masing.

Masing-masing ketua kelompok

kemudian menjelaskan materi yang

disampaikan oleh guru kepada

teman-teman sekelompoknya.

4. Kemudian masing-masing siswa

diberikan satu lembar kertas kerja.

Lembar kertas kerja untuk

menuliskan satu pertanyaan apa

saja yang menyangkut materi yang

sudah dijelaskan oleh ketua

kelompok.

5. Kemudian kertas tersebut dibuat

seperti bola dan dilempar dari satu

siswa ke siswa yang lain selama ± 15

menit.

Seperti namanya, model

pembelajaran kooperatif tipe

snowball throwing yaitu melempar

bola soal. Untuk saling bertukar

lembar kertas kerja (soal) yang

sudah dibuat masing-masing siswa.

6. Setelah siswa dapat satu bola

diberikan kesempatan kepada siswa

untuk menjawab pertanyaan yang

tertulis dalam kertas berbentuk bola

tersebut secara bergantian.

Untuk melatih keberanian pada

siswa menjawab pertanyaan secara

langsung. Dan menambah

wawasan bagi siswa lain.

7. Penutup Berupa kesimpulan yang dilakukan

oleh siswa dibimbing guru.

Seperti model pembelajaran kooperatif lainnya, tipe Snowball Throwing ini

pun memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan model pembelajaran

kooperatif tipe Snowball Throwing menurut Huda (2013:227) yaitu untuk

melatih kesiapan siswa dan saling memberikan pengetahuan. Sedangkan

menurut Safitri (2011:19) kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing antara lain:

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

16

1. Melatih kesiapan murid dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber

pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.

2. Murid lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi

pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena murid mendapat

penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta

mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai

materi yang didiskusikan dalam kelompok.

3. Dapat membangkitkan keberanian murid dalam mengemukakan

pertanyaan kepada teman lain maupun guru.

4. Melatih murid menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan

baik.

5. Merangsang murid mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang

sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut.

6. Dapat mengurangi rasa takut murid dalam bertanya kepada teman maupun

guru.

7. Murid akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan

pemecahan suatu masalah.

8. Murid akan memahami makna tanggung jawab.

9. Murid akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku,

sosial,budaya, bakat dan intelegensia.

10. Murid akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya.

Terdapat pula kelemahan pada model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing ini, yaitu karena pengetahuan yang diberikan tidak terlalu

luas dan hanya berkisar pada apa yang telah diketahui siswa (Miftahul Huda,

2013:228).

Berdasarkan penjelasan kelebihan dan kelemahan model pembelajaran

kooperatif tipe Snowball Throwing dapat disimpulkan bahwan model ini siswa

menjadi lebih berpikir kritis, memiliki tanggung jawab, melatih kerja sama,

membuat pembelajaran lebih bermakna. Namun dalam penyampaian materi

kurang luas.

2.1.6 Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2010:3) hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan

tingkah laku seseorang. Hasil belajar seseorang dapat berupa pengetahuan,

keterampilan, serta sikap. Menurut Arikunto (2010:133) hasil belajar adalah

hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam

perbuatan yang dapat diamati, dan dapat diukur. Hasil belajar menurut Suprijono

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

17

(2009:7) adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu

aspek potensi kemanusiaan saja.

Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Menurut Hamalik (2004:16) hasil belajar adalah bila seseorang

telah belajar maka akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut.

Misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli

bahwa hasil belajar merupakan suatu proses pembelajaran dari pengalaman atau

lingkungannya yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku pada

individu tersebut.

2.2 Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini tentu tidak dapat terlepas dari penelitian-penelitan yang telah

dilakukan sebelumnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Dessy Anggraeni (2011) dengan judul,

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Course Review Horay Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sekaran

01 Semarang”, menunjukkan hasil penelitian Hasil belajar siswa mengalami

peningkatan pada setiap siklusnya. Persentase ketuntasan belajar pada siklus I

sebesar 44%, pada siklus II sebesar 67%, dan pada siklus III sebesar 93%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran IPS

mengalami peningkatan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe course review horay.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lita Riswati (2012)

dengan judul, “Keefektifan Penggunaan Pendekatan Cooperative Learning

Dengan Metode Snowball Throwing Dalam Pembelajaran IPS Peserta Didik

Kelas IV SD Gugus Kenanga Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang”,

menujukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar untuk

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan cooperative learning metode

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

18

snowball throwing dengan metode pertanyaan berantai. Hasil belajar yang cukup

signifikan pada mata pelajaran IPS dengan nilai rata-rata 78,71 dan 65,67 yang

diketahui dari probabilitas signifikansi 0,002 < 0,005. Hasil penelitian tersebut

dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan cooperative learning dengan

metode snowball throwing efektif dalam pembelajaran IPS peserta didik kelas

IV SD Gugus Kenanga Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.

2.3 Kerangka Berpikir

Model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dan Snowball

Throwing merupakan model pembelajaran alternatif yang dapat digunakan guru

untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siswa. Diharapkan siswa

menjadi lebih mudah memperoleh informasi dan memahaminya, karena siswa

aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui kerja sama didalam kelompok.

Selain itu siswa juga dapat berbagi informasi dengan teman satu kelompok

maupun dengan kelompok lain melalui diskusi.

Berikut ini skema dari kerangka pikir penelitian:

Gambar 2.1

Kelas

Eksperimen

Kelas Kontrol

Pretest Pretest

Tidak boleh ada

perbedaan yang

signifikan

Penerapan model

pembelajaran

kooperatif tipe

Snowball

Throwing

Penerapan model

pembelajaran

kooperatif tipe

CRH Terdapat

perbedaan

signifikan antara

kelas

eksperimen dan

kelas kontrol

Posttest Posttest

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu ...€¦ · sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi, politik, dan psikologi. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang

19

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari perumusan masalah diatas adalah ada perbedaan keefektifan

antara model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (X1)

dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

(X2), untuk meningkatkan hasil belajar IPS (Y) siswa kelas IV SD Gugus Kartini

tahun ajaran 2015/2016.