bab ii kajian pustaka 2.1 kajian teori 2.1.1 efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 bab ii kajian...

36
15 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif dan ideal akan memudahkan manajer dalam ini adalah kepala sekolah untuk melakukan pengelolaan kegiatan di sekolah. Suatu rencana yang telah dibuat dan ditetapkan oleh kepala sekolah sifatnya tidaklah tetap, maksudnya apabila rencana yang telah ditetapkan tersebut dipandang sudah tidak lagi efektif untuk diterapkan dalam proses kegiatan di sekolah, maka rencana tersebut dapat diubah. Dengan demikian, perencanaan yang sudah dibuat dan ditetapkan oleh sekolah dalam segala kegiatan dan dalam periode waktu tertentu harus dilakukan peninjauan ulang, apakah masih efektif untuk terus diaplikasikan dalam kegiatan sekolah ataukah harus diadakan perubahan, modifikasi, atau bahkan diganti dengan perencanaan yang baru. Seperti halnya dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang setiap tahun selalu berubah sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dengan perubahan RKAS yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan maka efektifitas perencanaannya akan lebih baik dan terarah.

Upload: others

Post on 15-Mar-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Efektifitas Perencanaan

Suatu perencanaan yang efektif dan ideal akan

memudahkan manajer dalam ini adalah kepala sekolah untuk

melakukan pengelolaan kegiatan di sekolah. Suatu rencana yang

telah dibuat dan ditetapkan oleh kepala sekolah sifatnya tidaklah

tetap, maksudnya apabila rencana yang telah ditetapkan tersebut

dipandang sudah tidak lagi efektif untuk diterapkan dalam proses

kegiatan di sekolah, maka rencana tersebut dapat diubah. Dengan

demikian, perencanaan yang sudah dibuat dan ditetapkan oleh

sekolah dalam segala kegiatan dan dalam periode waktu tertentu

harus dilakukan peninjauan ulang, apakah masih efektif untuk

terus diaplikasikan dalam kegiatan sekolah ataukah harus

diadakan perubahan, modifikasi, atau bahkan diganti dengan

perencanaan yang baru. Seperti halnya dengan Rencana Kegiatan

dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang setiap tahun selalu berubah

sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dengan perubahan RKAS yang

dilakukan sesuai dengan kebutuhan maka efektifitas

perencanaannya akan lebih baik dan terarah.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

16

Menurut Othenk (2008: 4), efektifitas adalah pemanfaatan

sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang

secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah

barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektifitas

menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran

yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati

sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnya. Sejalan dengan

pendapat tersebut, Othenk (2008: 7), efektifitas adalah

pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk

menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Dapat

disimpulkan bahwa efektifitas berkaitan dengan terlaksananya

semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan

partisipasi aktif dari anggota serta merupakan keterkaitan antara

tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat

kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang

dicapai.

Untuk meninjau ulang dan menilai suatu perencanaan

dalam hal ini adalah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(RKAS) dibutuhkan kriteria-kriteria tertentu, sehingga efektifitas

perencanaan tersebut tetap terjaga. Beberapa kriteria dapat

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

17

digunakan untuk menilai efektifitas perencanaan, yaitu mencakup

hal-hal sebagai berikut :

1. Kegunaan. Agar berguna bagi sekolah dalam fungsi-fungsinya

suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan

sederhana. Fleksibilitas adalah esensi bagi kesuksesan

perencanaan strategik. Rencana juga memerlukan stabilitas,

karena bila rencana terlalu sering berubah dan sekolah tidak

menjadi terbiasa maka perencanaan tersebut menjadi tidak

efektif. Rencana juga perlu mempunyai kontinyuitas, agar

perencanaan dapat berkesinambungan. Rencana mesti

sederhana, untuk memberikan cara pencapaian tujuan dengan

sedikit mungkin faktor-faktor, kekuatan-kekuatan dan

pengaruh-pengaruh dalam situasi, serta hubungan-hubungan

antar stakeholder.

2. Ketetapan dan Obyektivitas. Rencana-rencana harus dievaluasi

untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat.

Berbagai keputusan dan kegiatan dalam perencanaan hanya

akan efektif jika didasarkan atas informasi yang tepat dan

didasarkan pada pemikiran realistik dan fakta-fakta yang

sebenarnya tentang persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran dibanding sasaran pribadi pembuat

rencana. Jadi agar perencanaan tersebut dapat tercapai, proses

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

18

penyusunannya harus didasarkan atas pemikiran yang

obyektif.

3. Ruang Lingkup. Perencanaan perlu memperhatikan prinsip-

prinsip kelengkapan, kepaduan, dan konsistensi.

4. Efektifitas Biaya. Efektifitas biaya perencanaan adalah

menyangkut waktu, usaha, dan aliran emosional. Perencanaan

tidak dilakukan bila hasilnya tidak meningkatkan penghasilan

atau mengurangi biaya lebih kecil daripada biaya perencanaan

dan implementasinya.

5. Akuntabilitas. Ada dua aspek akuntabilitas perencanaan, yaitu :

tanggung jawab atas pelaksanaan perencanaan dan tanggung

jawab atas implementasi rencana. Suatu rencana harus

mencakup keduanya.

6. Ketepatan Waktu. Para perencana harus membuat berbagai

perencanaan. Berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat

akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau sesuai

untuk berbagai perbedaan waktu.

Jadi, efektifitas perencanaan merupakan ukuran sejauh

mana tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh sekolah dalam

merencanakan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

berbasis mutu di wilayah Dabin III Kecamatan Mojosono Kabupaten

Boyolali.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

19

2.1.2 Bantuan Operasional Sekolah

Pemerintah Indonesia menyalurkan berbagai bantuan

pendidikan, salah satunya adalah dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS). Tujuan BOS pada dasarnya adalah meringankan

dan membebaskan siswa miskin dari biaya pendidikan. Dana BOS

dianggap mampu mendorong sekolah untuk meningkatkan kualitas

mutu sekolah dalam pelaksanaan kebutuhan anggaran. Program

BOS mampu mendorong meningkatkan akuntabilitas keuangan

dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Tilaar dan Nugroho (2009: 28) menyatakan bahwa

pendidikan dalam kaitannya dengan manusia sebagai pribadi dan

sebagai anggota masyarakat adalah :

“Upaya pengembangan kepribadian agar mampu memenuhi kebutuhan

pribadi dan menyumbangkan kemampuannya untuk masyarakat”.

Untuk menyelenggarakan pendidikan, pemerintah perlu

menetapkan serangkaian kebijakan pendidikan. Ada tiga pilar

kebijakan pendidikan yang telah ditetapkan yaitu: 1) Perluasan dan

pemerataan akses pendidikan, 2) Peningkatan mutu, relevansi

dan daya saing, 3) Tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan

publik.

Program BOS merupakan implementasi dari Undang-

undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 34 ayat 2 yang menyebutkan

bahwa pemerintah pusat dan daerah menjamin terselenggaranya

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

20

wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa

memungut biaya. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

merupakan suatu peraturan kebijakan yang dikeluarkan dalam

rangka memperlancar penuntasan buta aksara seperti amanat

Inpres Nomor 5 Tahun 2005, untuk itu Menteri Pendidikan

membentuk tim pelaksana yang diatur dalam surat edaran nomor

5421/MPN/OT/2005.

Mulai pertengahan 2010, kemendiknas mulai menggunakan

mekanisme baru penyaluran dana BOS. Dana BOS tidak lagi

langsung ditransfer dari bendahara negara ke rekening sekolah,

tetapi ditransfer ke kas APBD selanjutnya ke rekening sekolah.

Kemendiknas beralasan, mekanisme baru ini bertujuan

untuk memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah

daerah dalam penyaluran dana BOS. Dengan cara ini, diharapkan

pengelolaan menjadi lebih tepat waktu, tepat jumlah, dan tak ada

penyelewengan. Harus diakui, masalah utama dana BOS terletak

pada lambatnya penyaluran dan pengelolaan di tingkat sekolah

yang tidak transparan. Selama ini, keterlambatan transfer terjadi

karena berbagai faktor, seperti keterlambatan transfer oleh

pemerintah pusat dan lamanya keluar surat pengantar pencairan

dana oleh tim manajer BOS daerah.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

21

1. Tujuan Pelaksanaan BOS

Dalam buku panduan BOS (2010:28-29) tujuan

pelaksanaan BOS adalah: a. Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan

dasar dari beban biaya operasional sekolah.

b. Membebaskan seluruh siswa tingkat pendidikan dasar terhadap biaya operasional sekolah.

c. Membebaskan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan

dalam bentuk apapun.

d. Meringankan beban biaya operasional sekolah.

2. Prinsip Dasar Pelaksanaan BOS

Dana BOS pada prinsipnya agar bisa disalurkan kepada

sekolah lebih efektif dan efisien, dan pengelolaannya menjadi

wewenang masing-masing sekolah dengan pengawasan pihak

Tim BOS kabupaten/kota.

3. Manajemen Pelaksanaan BOS

Manajemen merupakan istilah lain dari pengelolaan yang

menurut Suharsimi Arikunto (2009: 2) adalah :

“Pengadministrasian, pengaturan, dan penataan suatu kegiatan”.

M. Sobry Sutikno (2012: 25) manajemen adalah :

“Kemampuan dan ketrampilan khusus untuk melakukan suatu

kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam

mencapai tujuan organisasi”.

Menurut Engkoswara (dalam Mulyasa, 2007: 8),

manajemen pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya adalah:

”Suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu sumber

daya manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk

mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan menciptakan suasana yang baik bagi manusia, yang turut serta dalam

pencapaian tujuan pendidikan yang disepakati”

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

22

Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah suatu

media untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif

yaitu efektif dan efisien. Berdasarkan pendapat Engkoswara di

atas dengan lebih memperhatikan aspek manajemen

pendidikan maka diharapkan tujuan pendidikan atau target

program pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Manajemen pendidikan yang juga sering disebut dengan

administrasi pendidikan, yaitu segenap proses pengerahan dan

pengintegrasian segala sesuatu, baik personil, spiritual maupun

material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan

pendidikan. Jadi di dalam proses administrasi pendidikan

segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses

pencapaian tujuan pendidikan itu terintegrasi, diorganisasi dan

dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yang diperlukan

dan yang telah ada dimanfaatkan secara efisien (Purwanto,

2006: 3-4). Suryosubroto (2004: 26-27) mendefinisikan

manajemen pendidikan sebagai semua bentuk usaha bersama

untuk mencapai tujuan pendidikan itu dengan merancang,

mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia,

uang, peralatan, dan waktu).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat

dikatakan bahwa manajemen pendidikan merupakan faktor

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

23

utama dalam penyelenggaraan pendidikan, karena manajemen

pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan

untuk mendayagunakan semua sumber daya baik manusia,

uang, bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai

tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Jadi dalam

manajemen pendidikan terkandung unsur-unsur (a) tujuan

yang akan dicapai, (b) adanya proses kegiatan bersama, (c)

adanya pemanfaatan sumber daya, dan (d) adanya kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan

terhadap sumber daya yang ada.

2.1.3 Anggaran Berbasis Mutu

2.1.3.1 Anggaran

1. Konsep Anggaran

Menurut Anthony dan Govindarajan (1998:360) anggaran

adalah :

“Suatu alat perencanaan dan pengendalian yang efektif di dalam

organisasi, yang bersifat jangka pendek biasanya mencakup periode

satu tahun”.

Menurut Indra Bastian (2010:191), berdasarkan

Governmental Accounting Standards Board (GASB), definisi

anggaran adalah

“… rancana operasi keuangan yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk

membiayainya dalam periode tertentu …”

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

24

Sedangkan menurut M. Nafarin (2012:19) pengertian

anggaran adalah:

“… rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan

umumnya dinyatakan dalam satuan uang”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara

formal dalam ukuran kuantitatif untuk menunjukkan bagaimana

sumber-sumber akan diperoleh dan akan digunakan selama jangka

waktu tertentu, umumnya satu tahun. Anggaran memiliki dua

peran penting di dalam sebuah organisasi, yaitu pertama berperan

sebagai alat perencanaan dan kedua berperan sebagai alat

pengendalian. Sebagai sebuah rencana tindakan, anggaran dapat

digunakan sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan organisasi

atau unit organisasi dengan cara membandingkan hasil yang

sesungguhnya yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Jika hasil sesungguhnya berbeda secara signifikan dari rencana,

tindakan tertentu harus diambil untuk melakukan revisi yang perlu

terhadap rencana.

2. Perencanaan Anggaran

Anggaran adalah alat perencanaan untuk mencapai tujuan

organisasi, yang berisikan rencana-rencana kegiatan/program yang

akan dilaksanakan, rencana biaya-biaya yang akan dikeluarkan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

25

dan hasil yang akan dicapai dalam suatu organisasi. Anggaran

sebagai alat perencanaan digunakan untuk :

1. Merumuskan tujuan dan sasaran agar sesuai dengan visi dan

misi yang ditetapkan.

2. Merencanakan berbagai program/kegiatan untuk mencapai

tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber

pembiayaan.

3. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan

yang telah disusun.

4. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian

strategi.

Menurut Sri Rahayu dan Andry Arifian Rachman (2013:4)

perencanaan anggaran adalah :

“…. pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya

dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu…”

Kaitannya dalam perencanaan dana Bantuan Operasional

Sekolah kaitannya untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya

di Dabin III Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali merujuk

pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang terlebih

dahulu dibuat oleh pihak sekolah melalui rapat dewan guru yang

melibatkan pemangku kepentingan seperti komite sekolah, dewan

guru dan pengawas sekolah. Sehingga penggunaan dana Bantuan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

26

Operasional Sekolah benar-benar menyasar untuk peningkatan

mutu pendidikan. Mulyasa (2006:173) menyatakan,

“Perencanaan dalam manajemen keuangan ialah kegiatan

merencanakan sumber dana untuk menunjang kegiatan pendidikan dan

tercapainya tujuan pendidikan di sekolah”.

Perencanaan menghimpun sejumlah sumber daya yang

diarahkan untuk mencapai suatu tujuan berhubungan dengan

anggaran atau budget sebagai penjabaran suatu rencana ke dalam

bentuk dana untuk setiap komponen kegiatan. Rohiat (2010:110)

menyatakan bahwa perencanaan program tidak hanya

mencantumkan berapa biaya yang harus dikeluarkan, namun

harus menjelaskan secara detail dan lugas tentang aspek-aspek

yang ingin dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, pelaksana

kegiatan, serta kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan.

Perencanaan program BOS meliputi dua kegiatan utama

yang dilakukan oleh kepala sekolah bersama Tim Manajemen BOS

sekolah yaitu mengidentifikasi kebutuhan sekolah dan menyusun

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Dalam

mengidentifikasi kebutuhan sekolah, kepala sekolah dan Tim

Manajemen BOS sekolah perlu menentukan kondisi sekolah saat

ini. Dalam buku perencanaan dan penganggaran

sekolah/madrasah (Kemendiknas dan Kemenag, 2011:8)

disebutkan bahwa dalam menentukan kondisi sekolah saat ini, ada

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

27

tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu: (1) melakukan Evaluasi

Diri Sekolah/Madrasah, (2) membandingkan Hasil Evaluasi Diri

(Kondisi Nyata) Sekolah/Madrasah dengan Acuan Standar Sekolah/

Madrasah, (3) merumuskan Tantangan (Utama/Prioritas) Sekolah/

Madrasah. Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan

kinerja sekolah/madrasah misalnya, bagian yang mengalami

perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian yang

mengalami penurunan. Hal ini penting dilakukan karena dana BOS

merupakan sumber utama bagi sekolah/madrasah untuk

memenuhi biaya penyelenggaraan sekolah/ madrasah, dan

kebijakan pemerintah mengharuskan BOS menjadi sarana penting

untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar yang

bermutu. Setelah mengidentifikasi kebutuhan sekolah sesuai hasil

evaluasi diri yang dilakukan oleh sekolah, maka kepala sekolah

bersama Tim Manajemen BOS sekolah dapat menyusun Rencana

Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) berdasarkan hasil evaluasi

diri sekolah. Menurut Sagala (2010:224) dalam menyusun RKAS

harus diketahui lebih dulu budget yang tersedia, yaitu: (1) rencana

operasional keuangan mencakup estimasi tentang pengeluaran

untuk suatu periode/waktu, (2) rencana sistematik untuk efisiensi

pemanfaatan tenaga dan (3) rencana keuangan yang diprioritaskan

dengan pola pengawasan operasional pada masa datang suatu

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

28

lembaga. Dalam penyusunan RKAS, kepala sekolah dan Tim

Manajemen BOS sekolah harus memperhatikan ketentuan-

ketentuan dari masing-masing sumber dana. Sangat dimungkinkan

suatu program dibiayai dengan subsidi silang dari berbagai pos

atau sumber dana.

Dengan demikian perencanaan dana BOS akan dapat efektif

sesuai dengan target yang ditetapkan sekolah. Perencanaan yang

efektif menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya

sasaran yang telah ditetapkan. Apabila hasil kegiatan semakin

mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnya dalam hal ini

adalah capaian indikator keberhasilan yaitu 80% yang harus

terpenuhi supaya perencanaan anggaran dana BOS khususnya di

wilayah Dabin III Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali

menjadi efektif.

3. Pelaksanaan Anggaran

Pelaksanaan anggaran adalah tahap di mana sumber daya

yang ada digunakan untuk melaksanakan kebijakan anggaran yang

telah disusun dalam hal ini adalah RKAS . Suatu hal yang mungkin

terjadi dimana anggaran yang disusun dengan baik tenyata tidak

dilaksanakan dengan tepat, tetapi tidak mungkin anggaran yang

tidak disusun dengan baik dapat diterapkan secara tepat.

Persiapan anggaran yang baik merupakan awal baik secara logis

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

29

maupun kronologis. Walaupun demikian proses pelaksanaannya

tidak menjadi sederhana karena adanya mekanisme yang menjamin

ketaatan pada program pendahuluan. Bahkan dengan prakiraan

yang baik sekalipun, akan ada perubahan-perubahan tidak terduga

dalam pelaksanaan anggaran dalam tahun yang berjalan yang

perlu diperlihatkan dalam anggaran. Perubahan-perubahan

tersebut harus disesuaikan dengan cara yang konsisten dengan

tujuan kebijakan yang mendasar untuk menghindari terganggunya

aktivitas pembelajaran di sekolah dan manajemen sekolah.

Pelaksanaan anggaran yang tepat tergantung pada banyak

faktor yang di antaranya adalah kemampuan untuk mengatasi

perubahan dalam pelaksanaan anggaran dan kemampuan

manajemen sekolah untuk melaksanakan pengelolaan dana

Bantuan Operasional Sekolah dengan tepat. Pelaksanaan anggaran

melibatkan lebih banyak orang daripada persiapannya dan

mempertimbangkan umpan balik dari pengalaman yang

sesungguhnya. Oleh karena itu, pelaksanaan anggaran harus: (a)

menjamin bahwa anggaran akan dilaksanakan sesuai dengan

wewenang yang diberikan baik dalam aspek keuangan maupun

kebijakan; (b) menyesuaikan pelaksanaan anggaran dengan

perubahan signifikan dalam proses pelaksanaannya; (c)

memutuskan adanya masalah yang muncul dalam

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

30

pelaksanaannya; (d) menangani pembelian dan penggunaan

sumber daya secara efisien dan efektif. Sistem pelaksanaan

anggaran harus menjamin adanya ketaatan terhadap wewenang

anggaran dan memiliki kemampuan untuk melakukan pengawasan

dan pelaporan yang dapat langsung mengetahui adanya masalah

pelaksanaan anggaran serta memberikan fleksibilitas bagi

manajemen sekolah.

4. Pertanggungjawaban Anggaran

Pertanggungjawaban anggaran berisi realisasi dalam

pelaksanaan anggaran yang umumnya selalu terjadi perbedaan

dengan perencanaan anggaran yang telah disusun.

Pertanggungjawaban meliputi berbagai anggaran parsial dari

seluruh anggaran biaya supaya tidak terjadi penyimpangan.

2.1.3.2 Mutu Pendidikan

Terdapat banyak pengertian tentang mutu. Dalam Kamus

Lengkap Bahasa Indonesia, mutu adalah suatu nilai atau keadaan.

Sementara pengertian lain tentang mutu dikemukakan oleh para

ahli dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

Tenner dan De Toro (2009:31) mendefinisikan mutu sebagai

berikut:

“Quality: A basic business strategy that provides and services that completely satisfy both internal and external customers by meeting their explicit expectation”

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

31

Ariani (2004: 12-13) merangkum berbagai definisi mutu

yang dikemukakan oleh berbagai ahli, kemudian menyatakan

bahwa pada dasarnya mutu merupakan :

“….keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan

…”. Pada hakikatnya beberapa pengertian mutu tersebut

adalah sama dan memiliki elemen-elemen sebagai berikut :

pertama, meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan. Kedua, mencakup produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan. Ketiga, merupakan kondisi yang selalu berubah.

Berdasarkan elemen-elemen tersebut maka mutu dapat

didefinisikan sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang

memenuhi bahkan melebihi harapan.

Upaya meningkatkan mutu pendidikan merupakan prioritas

dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan nasional di samping

prioritas yang lainnya, yaitu penuntasan wajib belajar pendidikan

dasar 9 tahun, pendidikan untuk memacu penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan peningkatan relevansi melalui

kebijaksanaan keterkaitan dan kesepadanan.

Ada dua hal penting yang dapat dikemukakan berkenaan

dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, yaitu: (1) program-

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

32

program peningkatan mutu pendidikan seharusnya merupakan

bagian rencana induk yang lebih besar dan jangka panjang

didasarkan pada suatu konsepsi yang jelas dapat dipahami oleh

seluruh jajaran Kemendikbud dan pihak-pihak yang

berkepentingan, (2) dalam pelaksanaan peningkatan mutu

pendidikan seharusnya diperhatikan situasi empiris dan kendala-

kendala yang diperkirakan timbul, sehingga bersifat inovatif dan

tidak mengulangi usaha yang sampai saat ini belum membawa

keberhasilan. Oleh karena itu, program-program peningkatan mutu

pendidikan supaya bersifat realistis dan tetap berdasarkan pada

suatu konsep yang benar dan kuat.

Dalam rangka meningkatkan mutu semua jenis dan jenjang

pendidikan, maka perhatian dipusatkan pada tiga faktor

utama, yaitu: (1) kecukupan sumberdaya pendidikan untuk

menunjang proses pendidikan dalam arti kecukupan adalah

tersedianya jumlah dan mutu guru, maupun tenaga kependidikan

lainnya, buku teks, perpustakaan dan sarana prasarana belajar, (2)

mutu proses pendidikan itu sendiri dalam arti kurikulum dan

pelaksanaan pengajaran untuk mendorong para siswa belajar yang

lebih efektif, dan (3) mutu output dari proses pendidikan dalam arti

keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh oleh siswa.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

33

Bertitik tolak dari uraian di atas, secara jelas disadari

bahwa faktor utama penentu mutu pendidikan berkaitan erat

dengan masalah biaya. Jadi, pembahasan masalah-masalah

sumberdaya pendidikan, sarana dan prasarana itu tidak lepas dari

masalah biaya. Dalam hubungan ini, semakin besar jumlah biaya

pendidikan itu akan lebih dimungkinkan untuk dapat

meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, apabila ingin

meningkatkan mutu supaya lebih tinggi maka dana pendidikan itu

haruslah berlipat ganda. Singkatnya, faktor biaya pendidikan

adalah penting dan strategis dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan.

Faktor biaya memegang peranan yang sangat penting dalam

pembangunan pendidikan. Penyadaran akan pentingnya biaya

pendidikan itu tidak saja dirasakan pada saat presiden atau

pemerintah menetapkan besarnya biaya pembangunan pendidikan

pada setiap tahun dalam APBN, tetapi sebenarnya pemikiran-

pemikiran seperti itu akan muncul pada saat memikirkan

bagaimana meningkatkan pembangunan bidang pendidikan,

terutama yang terkait dengan masalah mutu, pemerataan, efisiensi

dan relevansi pendidikan. Semua pemikiran ini akan selalu

dikaitkan dengan aspek biaya. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa kuatnya keadaan ekonomi suatu negara akan berpengaruh

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

34

secara langsung atau tidak langsung terhadap pengalokasian

sumber biaya pendidikan maupun terhadap kebijakan yang akan

diambil dan dilaksanakan oleh suatu negara dalam bidang

pendidikannya. Dengan demikian, maka biaya pendidikan

merupakan faktor masukan yang sangat penting dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan dan menjalankan fungsi

pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Biaya didefinisikan sebagai nilai besar dana yang

diperkirakan perlu disediakan pada proyek kegiatan tertentu.

Sehubungan dengan pengertian biaya tersebut maka pembahasan

biaya pendidikan akan mengacu kepada dimensi penerimaan dan

dimensi alokasi dana. Dimensi penerimaan terkait dengan beberapa

sumber biaya pendidikan dari pemerintah, masyarakat, dan orang

tua murid. Dimensi alokasi menyangkut dimensi pendistribusian

anggaran untuk menunjang berbagai program dan kegiatan

pendidikan.

Berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku, maka dapat diketahui bahwa biaya pendidikan di

Indonesia bersumber dari pemerintah, badan-badan tertentu, dan

perorangan. Sebab pada dasarnya pendidikan dilihat dari segi

pelaksanaannya dan pembiayaannya merupakan tanggungjawab

bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

35

Dalam sistem penyelenggaraan pendidikan yang merupakan

tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan

pemerintah ini disebutkan bahwa biaya pada satuan pendidikan

yang diselenggarakan oleh pemerintah menjadi tanggungjawab

pemerintah, ini bukan berarti bahwa peserta didik bebas dari

kewajiban membayar biaya pendidikan tetapi justru ikut

menanggung biaya yang jumlahnya ditetapkan menurut

kemampuan orang tua atau wali peserta didik.

Pandangan bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab

bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah itu

sesungguhnya tidak hanya menyangkut masalah biaya saja tetapi

termasuk aspek yang lainnya seperti keluarga memasukkan anak

ke lembaga pendidikan, membayar biaya pendidikan, memberikan

dorongan, menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan

jiwa raga. Yang dimaksudkan dengan iklim yang kondusif adalah

keluarga seharusnya memberikan istirahat yang cukup, rekreasi,

memenuhi segala alat kebutuhan belajar, bimbingan belajar dan

berprilaku yang baik kepada anak-anakmya. Sedangkan, yang

dimaksudkan tentang masyarakat dalam hubungan ini adalah bisa

perusahaan swasta, koperasi, yayasan sosial/pendidikan.

Organisasi masyarakat memberikan bantuan untuk suatu

pembangunan prasarana pendidikan, bantuan alat belajar,

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

36

menyelenggarakan pendidikan, berbagai gagasan dalam media

massa, berbagai kursus, bimbingan organisasi kemasyarakatan.

Kemudian pemerintah menyiapkan biaya rutin dan biaya

pembangunan sektor pendidikan, pegawai negeri, kurikulum,

peraturan-peraturan, kebijaksanaan dalam pembinaan, dan lain-

lain.

Sisi lain dari biaya adalah dimensi alokasi yaitu

pendistribusian dana untuk menunjang program pendidikan.

Dalam proses pelaksanaan pendidikan dikenal biaya langsung dan

tidak langsung. Biaya langsung pendidikan adalah pengorbanan

yang secara langsung berproses dalam produksi pendidikan dan

meningkatkan mutu pendidikan, seperti gaji guru dan pegawai,

pembelian buku, bahan-bahan perlengkapan seperti bangku

kuliah, pembelian tanah, bangunan, laboratorium, dan hal-hal lain

yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan. Biaya langsung ini

terwujud dalam pengeluaran uang yang manfaatnya benar-benar

dirasakan oleh murid atau siswa. Biaya langsung ini ada dua

macam yaitu biaya langsung standar apabila biaya itu in heren

dengan hasil, kuantitatif dapat dihitung, dan tidak dapat

dihindarkan. Kemudian biaya langsung yang tidak memenuhi

syarat-syarat tersebut, yang disebut dengan biaya penunjang.

Seperti belanja barang, inventaris kantor, langganan listrik, gas,

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

37

air, kendaraan dan perjalanan dinas. Sedangkan biaya tidak

langsung adalah biaya yang menunjang siswa untuk dapat hadir di

sekolah, yang di dalamnya mencakup biaya hidup, transportasi dan

lain-lainnya yang sulit dihitung karena tidak ada catatan resmi,

sehingga biasanya tidak turut dihitung dalam perencanaan oleh

para administrator.

Jenis biaya pendidikan lainnya yang disebut dengan social

cost dan private cost. Social cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh

masyarakat secara langsung yang bisa berupa uang sekolah, uang

buku, dan biaya yang lainnya, dan yang tidak langsung bisa berupa

pajak dan restribusi. Private cost adalah biaya yang dikeluarkan

langsung oleh keluarga untuk membiayai sekolah anaknya, seperti

uang sekolah, pembelian buku, dan biaya insidental lainnya.

Jenis biaya pendidikan yang terakhir adalah monetary

cost dan non monetary cost. Monetary cost adalah biaya langsung

dan tidak langsung yang dibayar oleh masyarakat dan individu,

sedangkan non monetary cost adalah nilai pengorbanan yang tidak

diwujudkan dengan pengeluaran uang seperti biaya yang

diperhitungkan ketika seorang siswa tidak mengambil kesempatan

waktu senggangnya untuk bersenang-senang, tetapi digunakan

untuk belajar atau membaca buku.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

38

Dari uraian di atas, nyatalah bahwa biaya pendidikan itu

memiliki pengertian yang sangat luas, mencakup hampir segala

pengeluaran yang bersangkutan dengan penyelenggaraan

pendidikan.

Dari sisi yang lain sebenarnya meningkatnya angka-angka

pembiayaan pendidikan baik yang dikeluarkan oleh pemerintah

maupun oleh masyarakat dapat dimaknai bahwa pembiayaan

pendidikan untuk masa yang akan datang tampaknya dapat lebih

melibatkan peranserta masyarakat secara lebih sistematis dan

terprogram. Hal ini perlu dilakukan karena: (1) beban keuangan

pemerintah yang relatif semakin berat dalam membiayai

pembangunan, (2) menguatnya sektor swasta dalam perekonomian

nasional, (3) makin meningkatnya pendapatan masyarakat, dan (4)

sesuai dengan pelaksanaan otonomi daerah.

2.1.4 Workshop

2.1.4.1 Konsep dan Substansi Workshop

Jika ditinjau dari asal katanya, workshop merupakan frasa

kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu work (yang memiliki arti

kerja ataupun pekerjaan) dan shop (yang memiliki arti toko

ataupun tempat menjual sesuatu). Jadi jika diartikan dari frasa

katanya, workshop dapat diartikan sebagai tempat berkumpulnya

para pelaku aktivitas (berkaitan dengan bidang dunia kerja)

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

39

tertentu yang mana dalam tempat ini, para pelaku melakukan

interaksi saling menjual gagasan yang ditujukan untuk

memecahkan suatu permasalahan tertentu.

Menurut Badudu (1988:403) workshop adalah: “Workshop adalah suatu pertemuan ilmiah dalam bidang sejenis (pendidikan) untuk menghasilkan karya nyata”.

Selanjutkan, Nadler (1983:7) mengetengahkan tiga jenis

program belajar yaitu: (1) latihan, yaitu belajar yang berkenaan

dengan pekerjaan individu sekarang, (2) pendidikan, yaitu belajar

yang berkenaan dengan masa depan, tetapi pekerjaan bagi individu

peserta didik tersebut dikenali dan dipersiapkan, dan (3)

pengembangan, yaitu belajar bagi pertumbuhan individu atau

organisasi secara umum.

Dalam hal ini semua bentuk pelatihan/workshop tidak

dapat memperlihatkan hasil yang objektif. Pelatihan umumnya

mempunyai masalah mengenai prestasi penatar dalam mengajar,

yaitu masalah evaluasi dan validasi kelangsungannya. Jika

pelajaran telah diajarkan dengan baik dan penatar telah belajar

pelajaran tersebut sesuai dengan ukuran penatarnya maka

efektifitas pelatihan sudah dianggap valid. Pelatihan merupakan

proses untuk mendapatkan keefektifan dalam tugas-tugas mereka

(peserta) sekarang dan masa yang akan datang melalui

pengembangan kebiasaan berfikir, bertindak, keterampilan,

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

40

pengetahuan dan sikap yang sesuai (Dahana and Bhatnagar,1980:

672). Pelatihan pada dasarnya berkenaan dengan persiapan

pesertanya menuju arah tindakan tertentu yang dilukiskan oleh

teknologi dan organisasi tempat ia bekerja serta sekaligus

memperbaiki unjuk kerja, sedangkan pendidikan berkenaan

dengan membukakan dunia bagi peserta didik untuk memilih

minat, gaya hidup dan kariernya.

Procton (1983: 12) memberikan batasan bahwa latihan bisa disebut

latihan kerja bilamana kegiatan tersebut dilakukan dengan sadar

untuk menyajikan materi agar berlangsung proses belajar

Jika diartikan secara lengkap, maka workshop merupakan

sebuah kegiatan yang sengaja diadakan sebagai tempat

berkumpulnya orang-orang yang berasal dari latar belakang

serumpun untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu

dengan jalan berdiskusi ataupun saling memberikan pendapat

antar satu anggota dengan anggota lainnya.

Dalam setiap workshop panitia akan menjalankan acara

workshop dengan mengikuti tahapan berikut ini :

1. Penjelasan tujuan pelaksanaan kegiatan workshop yang ingin

dicapai.

2. Perumusan berbagai macam masalah pokok yang ingin dibahas

dalam acara workshop.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

41

3. Penentuan prosedur teknis pemecahan masalah yang akan

digunakan.

4. Pengupasan akar permasalahan oleh beberapa orang

pembicara.

5. Penjalanan aktivitas diskusi.

6. Penentuan pemecahan masalah yang akan diambil.

2.2 Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dan menjadi referensi bagi peneliti

sebagai gambaran dalam penelitian ini antara lain: Penelitian yang

dilakukan oleh A. Haryatmo (2018) Program Studi Manajemen

Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sarjanawiyata

Tamansiswa Yogyakarta. Dengan judul penelitian “Manajemen

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dalam Perspektif

Peningkatan Mutu Sekolah Di SMP Pius Bakti Utama Gombong

Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2015/ 2016”. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa dalam pengelolaan dana BOS SMP Pius

Bakti Utama Gombong melakukan kegiatan Perencanaan,

Penggunaan dan Evaluasi sesuai dengan Juknis BOS tahun 2016.

Dana BOS dimanfaatkan terutama untuk kegiatan yang

mendukung siswa berkembang secara optimal baik secara

akademik maupun non akademik. SMP Pius Bakti Utama Gombong

tidak menggunakan dana BOS untuk membayar honorarium Tim

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

42

BOS Sekolah. Alokasi dana untuk itu dialihkan untuk membiayai

kegiatan yang mengoptimalkan potensi siswanya. Ada faktor yang

mendukung kelancaran pengelolaan dana BOS yakni Tim BOS yang

solid, tersedianya sarpras yang memadai, kontrol dan monitoring

dari yayasan dan pemerintah serta dibebaskannya sekolah dari

status wajib pajak. Ada juga faktor yang menghambat pengelolaan

dana BOS seperti alokasi dana BOS yang sedikit karena jumlah

siswa sedikit, spesifikasi barang yang dianjurkan pemerintah tidak

sesuai dengan kebutuhan sekolah dan keterlambatan pencairan

dana BOS.

Penelitian yang dilakukan oleh Hani Latifah (2017)

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Pendidikan Islam dan

Keguruan Universitas Garut. Dengan judul penelitian “Manajemen

Dana Bantuan Operasional Sekolah untuk Pencapaian Mutu

Pembelajaran”. Hasil penelitian menyimpulkan (1) Sebagian pihak

sekolah belum memprioritaskan penggunaan anggaran pada hal-

hal yang sifatnya penting terkait dengan proses belajar mengajar

peserta didik, masih kepada pemenuhan operasional sehari-hari

saja. (2) Permasalahan dalam implementasi dana BOS dalam upaya

pencapaian mutu pembelajaran tingkat Sekolah Dasar cukup

banyak dirasakan oleh pihak sekolah. (3) Langkah perbaikan ke

depan, kepala sekolah berupaya membuat skala prioritas, yang

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

43

paling besar peruntukannya adalah untuk pemenuhan biaya

pengembangan standar pendidik dan kependidikan serta proses

kegiatan belajar mengajar serta standar kelulusan.

Penelitian yang dilakukan oleh Gede Andreyan Semara

Bhawa, Iyus Akhmad Haris, Made Artana (2014) Jurusan

Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Pendidikan Ganesha Singaraja. Dengan judul penelitian “Efektifitas

Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Sukasada”. Hasil penelitian

menyimpulkan (1) pengelolaan dana BOS pada seluruh sekolah

dasar sudah sesuai dengan Permendiknas No. 76 tentang Petunjuk

Teknis Pengunaan dan Pertangungjawaban Keuangan dana BOS

Tahun 2013, (2) tingkat efektifitas pengelolaan dana BOS pada

seluruh sekolah dasar mencapai 87%, berada dalam kriteria sangat

efektif, (3) masalah yang dihadapi seluruh sekolah dasar yaitu dana

BOS datang tidak tepat waktu, dan komite kurang memahami

pengelolaan dana BOS, (4) upaya yang dilakukan seluruh sekolah

dasar yaitu melakukan pinjaman dana serta berbelanja secara

kredit, dan melakukan penguatan pada komite terkait dana BOS.

Penelitian yang dilakukan oleh Slamet Widodo (2012)

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Dengan judul penelitian “Pengelolaan

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

44

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010-2011”. Hasil

penelitian menyimpulkan (1) Perencanaan dana BOS dibuat

berdasarkan skala prioritas yaitu kemanfaatan, efisien, dan untuk

kebutuhan yang bersifat mendesak. (2) Realisasi Penggunaan dana

BOS di Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sukoharjo

sepenuhnya merupakan tanggung jawab kepala Madrasah. (3)

Pertanggungjawaban dana BOS disusun oleh bendahara yang

diketahui oleh Kepala Madrasah dalam bentuk laporan

pertanggung jawaban BOS triwulan yang ditandatangani oleh

bendahara, kepala sekolah, dan komite sekolah dengan dibubuhi

stempel dan laporan akhir tahun, berdasarkan buku kas umum

dari semua sumber daya yang dikelola oleh sekolah pada periode

yang sama.

Penelitian yang dilakukan oleh Warsiyanto (2011)

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Dengan judul penelitian “Optimalisasi

Penggunaan Dana Bos Kaitannya Dengan Mutu Sekolah Di SMP

Negeri 2 Banjarnegara”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1)

strategi optimalisasi dana BOS dengan langkah : efisiensi dana

pada kegiatan secara berimbang, mengurangi kegiatan yang tidak

berhubungan dengan peningkatan mutu, mengupayakan dana

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

45

pendamping dari pihak luar, melibatkan semua komponen sekolah

dalam kegiatan peningkatan mutu; 2) Mutu sekolah dalam bidang

akademik dan non akademik dipengaruhi besar kecilnya alokasi

dana, semakin besar alokasi dana maka semakin banyak prestasi

yang diperoleh.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Surasuwasti Matahir,

Abd. Kadim Masaong, Arfan Arsyad (2017), dengan judul penelitian

“Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Dalam Penyusunan RKAS

Melalui Workshop Di Sekolah Menengah Pertama”. Hasil penelitian

menyimpulkan dalam penyusunan RKAS pada SMP berada pada

kategori cukup baik dengan persentase 55.71%. Pada siklus II

kompetensi kepala sekolah dalam penyusunan RKAS di SMP

mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan rata-rata

capaian 83.81%. Berdasarkan hasil penelitian ini hipotesis

penelitian yang berbunyi: “Jika dilakukan workshop dalam

penyusunan RKAS maka kompetensi kepala sekolah dalam

penyusunan RKAS di SMP dapat ditingkatkan. Beberapa saran

dapat dikemukakan: a) peningkatan kompetensi kepala sekolah

dalam penyusunan RKAS perlu didukung oleh pengawas dengan

melakukan pembinaan dan pendampingan kepada kepala sekolah

setelah memperoleh pengetahuan dan wawasan melalui kegiatan

workshop, b) kepala sekolah perlu memahami berbagai sumber

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

46

pendanaan di sekolah serta berupaya untuk mencari berbagai

sumber dana yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai

kegiatan di sekolah, c) kepala sekolah perlu memahami berbagai

regulasi yang mengatur dan mendasari penyusunan RKAS,

sehingga kepala sekolah memiliki pijakan yang kokoh dalam

melakukan perencanaan keuangan di sekolah.

Penelitian yang dilakukan oleh yuniar (2018), dengan judul

penelitian “Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah dalam menyusun

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Sekolah Melalui

Workshop di Sekolah Binaan Di Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi

Aceh Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017”. Penelitian ini

dilakukan di 3 sekolah binaan di Kabupaten Aceh Tamiang pada

semester 2 tahun ajaran 2017-2017 dengan indikator keberhasilan

80%. Penelitian dilakukan dengan 2 siklus dan masing masing

siklus dilakukan 3 pertemuan. Setiap siklus dilakukan 3

pertemuan yang memfokuskan pelaksanaan EDS , memberi

rekomendasi dan menentukan prioritas kegiatan di pertemuan

pertama dan pertemuan ke 2 kegiatan menyusun draft RKJM dan

menyesuaikan program RKT dan RKAS. Pertemuan ke 3 menitik

beratkan pada revising draft yang telah dihasilkan. Hasil dari

penelitian pada awalnya kinerja kepala sekolah memperoleh skor

rerata 14,33 sekitar ≤ 50%, setelah siklus 1 hasil penilaian kinerja

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

47

meningkat menjadi 70% dan siklus tiga sudah mencapai 80%. Dari

penerapan workshop pada kepala sekolah di sekolah binaan

pengawas berdasarkan data dapat meningkatkan kinerja Kepala

Sekolah dan berdampak positif.

Dari penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Nurul, dkk dan Yuniar yang menyimpulkan dalam hasil

penelitiannya bahwa kegiatan workshop dapat meningkatkan

kompetensi kepala sekolah dalam penyusunan RKAS serta

penelitian tersebut menunjukkan bahwa kegiatan workshop kepala

sekolah mampu meningkatkan keterampilan dalam penyusunan

EDS serta RKJM yang menyesuaikan program RKT dan RKAS.

Sehingga penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang penulis

lakukan tentang kegiatan workshop dalam perencanaan dana

Bantuan Operasional Sekolah. Serta didukung penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Haryatmo, Hani Latifah, Gede

Andreyan dkk, Slamet Widodo, Warsiyanto yang meneliti tentang

efektifitas dana Bantuan Operasional Sekolah dalam peningkatan

mutu sekolah, maka penelitian-penelitian tersebut sangat relevan

dengan penelitian yang dilakukan penulis terkait tentang efektifitas

perencanaan dana Bantuan Operasional Sekolah berbasis Mutu di

wilayah Dabin III Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali.

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

48

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah tentang efektifitas perencanaan dana Bantuan Operasional

Sekolah berbasis Mutu. Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Nurul, dkk dan Yuniar serta Haryatmo, Hani Latifah, Gede

Andreyan dkk, Slamet Widodo, Warsiyanto pada penelitian yang

relevan hanya meneliti tentang pengelolaan dana Bantuan

Operasional Sekolah melalui workshop sedangkan dalam penelitian

ini meneliti tentang efektifitas perencanaan dana Bantuan

Operasional Sekolah dalam mendukung anggaran berbasis mutu

melalui workshop, lebih terfokus dalam penyusunan perencanaan

dana Bantuan Operasional Sekolah atau penyusunan Rencana

Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) melalui kegiatan workshop.

2.3 Kerangka Berfikir

Upaya peningkatan efektifitas Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) dalam mendukung kebutuhan berbasis mutu termasuk hal

yang penting untuk diupayakan sehingga kepala sekolah dan

pengelola BOS mendapatkan kompetensi yang memadai serta hasil

yang maksimal yang bermuara pada tingkat pencapaian mutu

pendidikan yang optimal, upaya tersebut dapat dilakukan dengan

berbagai cara, salah satunya adalah dengan peningkatan

kompetensi dalam pembuatan perencanaan anggaran Bantuan

Operasional Sekolah (BOS), dalam hal ini untuk meningkatkan

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

49

kompetensi dalam pembuatan perencanaan anggaran Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) dengan kegiaran Workshop yang

melibatkan instansi terkait sebagai nara sumber melalui beberapa

siklus.

Bendahara sekolah dalam hal ini sebagai penyusun

perencanaan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) perlu

mendapat bekal keterampilan yang cukup supaya dalam

penyusunan perencanaan anggaran tidak menemui kendala

maupun kesulitan. Keterampilan dalam penyusunan perencanaan

anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dilakukan

dengan kegiatan workshop. Jika kegiatan workshop tersebut

dilakukan dengan baik dapat memberikan kontribusi yang tinggi

dalam peningkatan keterampilan penyusunan perencanaan

anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan workshop dapat

meningkatkan efektifitas penyusun perencanaan anggaran Bantuan

Operasional Sekolah dalam mendukung kebutuhan anggaran

berbasis mutu di sekolah dasar.

2.4 Rumusan Hipotesis

Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah kegiatan

workshop dapat meningkatkan efektifitas penyusun perencanaan

anggaran Bantuan Operasional Sekolah dalam mendukung

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Efektifitas … · 2021. 3. 9. · 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Kajian Teori. 2.1.1 Efektifitas Perencanaan Suatu perencanaan yang efektif

50

kebutuhan anggaran berbasis mutu di Dabin III Kecamatan

Mojosongo Kabupaten Boyolali.

2.5 Indikator Keberhasilan Tindakan Siklus 1 dan 2

Indikator keberhasilan tercapai apabila 80% perencanaan

anggaran BOS yang tertuang dalam Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS) memenuhi 8 standar pendidikan.

Kriteria keberhasilan efektifitas perencanaan apabila memenuhi

beberapa aspek, yaitu :

1. Perencanaan berdasarkan Evaluasi Diri Sekolah.

2. Perencanaan melibatkan stakeholder yang ada dalam sekolah.

3. Perencanaan dipubikasikan dan transparan kepada semua

pemangku kepentingan.

4. Sesuai dengan kebutuhan dan anggaran pada Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang diberikan oleh pemerintah

kabupaten.

5. Ada legalitas penyusun.

6. Dilaporkan secara online.