bab ii gambaran umum kondisi daerah 2.1...

69
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa. Secara geografis terletak antara 6º21’- 7º10’ Lintang Selatan dan 104º48’- 106º11’ Bujur Timur, memiliki luas wilayah 2.747 Km 2 (274.689,91 ha), atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten dengan panjang garis pantai 230 Km dan memiliki 33 Pulau dengan Pulau Panaitan yang paling luas/besar. Secara administratif dibagi menjadi 339 Desa/Kelurahan dan 35 Kecamatan, dengan batas-batas administrasi: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang; 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia; 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda; 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak. Wilayah administrasi Kabupaten Pandeglang terbagi ke dalam 35 Kecamatan, 339 Desa/Kelurahan. Secara rinci luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Pandeglang tersaji pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Luas Wilayah Administrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang NO. KECAMATAN IBU KOTA LUAS WILAYAH PERSENTASE JARAK DARI KEC.KE IBUKOTA (KM 2 ) LUAS (%) KAB. (KM) 1 Sumur Sumberjaya 258,54 9,41 106,00 2 Cimanggu Waringinkurung 259,73 9,46 100,00 3 Cibaliung Sukajadi 221,88 8,08 86,50 4 Cibitung Cikadu 180,72 6,58 96,50 5 Cikeusik Cikeusik 322,76 11,75 72,00 6 Cigeulis Cigeulis 176,21 6,41 68,00 7 Panimbang Panimbangjaya 132,84 4,84 53,00 8 Sobang Sobang 138,88 5,06 53,00 9 Munjul Pasanggrahan 75,25 2,74 54,00 10 Angsana Angsana 64,84 2,36 61,00

Upload: vuongdat

Post on 18-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 1

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1 Wilayah Administrasi

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa. Secara geografis terletak

antara 6º21’- 7º10’ Lintang Selatan dan 104º48’- 106º11’ Bujur Timur, memiliki

luas wilayah 2.747 Km2 (274.689,91 ha), atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi

Banten dengan panjang garis pantai 230 Km dan memiliki 33 Pulau dengan Pulau

Panaitan yang paling luas/besar. Secara administratif dibagi menjadi 339

Desa/Kelurahan dan 35 Kecamatan, dengan batas-batas administrasi:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang;

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia;

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda;

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak.

Wilayah administrasi Kabupaten Pandeglang terbagi ke dalam

35 Kecamatan, 339 Desa/Kelurahan. Secara rinci luas wilayah setiap kecamatan di

Kabupaten Pandeglang tersaji pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Luas Wilayah Administrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang

NO. KECAMATAN IBU KOTA

LUAS

WILAYAH PERSENTASE

JARAK DARI

KEC.KE

IBUKOTA

(KM2) LUAS (%) KAB. (KM)

1 Sumur Sumberjaya 258,54 9,41 106,00

2 Cimanggu Waringinkurung 259,73 9,46 100,00

3 Cibaliung Sukajadi 221,88 8,08 86,50

4 Cibitung Cikadu 180,72 6,58 96,50

5 Cikeusik Cikeusik 322,76 11,75 72,00

6 Cigeulis Cigeulis 176,21 6,41 68,00

7 Panimbang Panimbangjaya 132,84 4,84 53,00

8 Sobang Sobang 138,88 5,06 53,00

9 Munjul Pasanggrahan 75,25 2,74 54,00

10 Angsana Angsana 64,84 2,36 61,00

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 2

Tabel 2.1

Luas Wilayah Admnistrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang (Lanjutan..)

NO. KECAMATAN IBU KOTA

LUAS

WILAYAH PERSENTASE

JARAK DARI

KEC.KE

IBUKOTA

(KM2) LUAS (%) KAB. (KM)

11 Sindangresmi Sindangresmi 65,20 2,37 51,00

12 Picung Kadupandak 56,74 2,07 36,00

13 Bojong Citumenggung 50,72 1,85 30,00

14 Saketi Kadudampit 54,13 1,97 19,00

15 Cisata Pasireurih 32,65 1,19 27,00

16 Pagelaran Pagelaran 42,76 1,56 39,50

17 Patia Patia 45,48 1,66 45,00

18 Sukaresmi Sukaresmi 57,30 2,09 60,00

19 Labuan Kalanganyar 15,66 0,57 41,00

20 Carita Sukarame 41,87 1,52 51,00

21 Jiput Sukacai 53,04 1,93 27,50

22 Cikedal Dahu 26,00 0,95 35,00

23 Menes Purwaraja 22,41 0,82 29,00

24 Pulosari Koranji 31,33 1,14 34,00

25 Mandalawangi Mandalawangi 80,19 2,92 15,50

26 Cimanuk Batubantar 23,64 0,86 10,00

27 Cipeucang Kadugadung 21,16 0,77 15,00

28 Banjar Banjar 30,50 1,11 7,50

29 Kaduhejo Sukasari 33,57 1,22 7,00

30 Mekarjaya Mekarjaya 31,34 1,14 17,00

31 Pandeglang Pandeglang 16,85 0,61 1,00

32 Majasari Saruni 19,57 0,71 3,50

33 Cadasari Cadasari 26,20 0,95 7,00

34 Karangtanjung Pagadungan 19,07 0,69 4,00

35 Koroncong Koroncong 17,86 0,65 8,00

Jumlah 2.746,81 100,00 -

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 3

2.1.2 Geologi

Secara geologi wilayah Kab. Pandeglang termasuk ke dalam Zona Bogor

yang mana merupakan jalur perbukitan. Berdasarkan sudut geologinya Kabupaten

Pandeglang memiliki beberapa jenis bebatuan diantaranya;

1. Alluvium, terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai;

2. Undiefierentiated (bahan erupsi gunung berapi), terdapat di daerah bagian

utara tepatnya di daerah Kecamatan Labuan, Jiput, Mandalawangi, Cimanuk,

Menes, Banjar, Pandeglang dan Cadasari;

3. Diocena, terdapat di daerah bagian Barat, tepatnya di kecamatan Cimanggu

dan Cigeulis;

4. Piocena Sedimen, di bagian Selatan di daerah kecamatan Bojong, Munjul,

Cikeusik, Cigeulis, Cibaliung dan Cimanggu;

5. Miocene Limestone, disekitar Kecamatan Cimanggu bagian utara;

6. Mineral Deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yaitu :

a. Belerang dan sumber air panas di Kecamatan Banjar dan Kaduhejo;

b. Kapur/karang darat dan laut di Kecamatan Labuan, Cigeulis, Cimanggu,

Cibaliung, Cikeusik dan Cadasari. Serat batu (gift) terdapat di Kecamatan

Cigeulis.

2.1.3 Topografi

Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 1.778 mdpl.

Sebagian besar topografi daerah Kabupaten Pandeglang adalah dataran rendah

yang berada di daerah Tengah dan Selatan yang memiliki luas 85,07% dari luas

keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini ditandai dengan

karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang relatif rendah,

seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620 m) dan Gunung Tilu (562 m).

Daerah Utara memiliki luas 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang

merupakan dataran tinggi, yang ditandai dengan karekteristik utamanya adalah

ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m), Gunung

Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 4

2.1.4 Jenis Tanah

Jenis tanah yang ada di Kabupaten Pandeglang dapat dikelompokan dalam

beberapa jenis dengan tingkat kesuburan dari rendah sampai dengan sedang.

Di antara jenis tanah tersebut adalah :

1. Alluvial, terdapat di Kecamatan Panimbang, Sumur, Cikeusik, Pagelaran,

Picung, Labuan dan Munjul;

2. Grumosol, yang tersebar di Kecamatan Sumur dan Cimanggu;

3. Regosol, terdapat di Kecamatan Sumur, Labuan, Pagelaran, Cikeusik dan

Cimanggu;

4. Latosol, terdapat di sekitar Gunung Karang, Kecamatan Pandeglang, Saketi,

Cadasari, Banjar, Cimanuk, Mandalawangi, Bojong, Menes, Jiput, Labuan dan

Sumur;

5. Podsolik, terdapat di Kecamatan Labuan, Menes, Saketi, Bojong, Munjul,

Cikeusik, Cibaliung, Cimanggu, Cigeulis, Sumur, Panimbang dan Angsana.

2.1.5 Klimatologi

Berdasarkan studi, iklim di Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh angin

Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina (El Nino). Bila saat musim

penghujan tiba (November s.d Maret) cuaca didominasi oleh angin barat (dari

samudra Hindia sebelah Selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia

yang melewati Laut Cina Selatan. Sedangkan musim kemarau (Juni s.d Agustus

cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan Kabupaten Pandeglang

mengalami kekeringan terutama di wilayah bagian utara terlebih lagi bila

berlangsung El Nino.

Suhu udara di Kabupaten Pandeglang berkisar antara 22,5 0C – 27,9 0C.

Pada daerah pantai, suhu udara bisa mencapai 22 0C – 32 0C, sedangkan di daerah

pegunungan dengan ketinggian 400 – 1.350 m suhu dapat mencapai hingga 18 0C

– 29 0C. Kabupaten Pandeglang memiliki curah hujan antara 2.000 – 4.000 mm

per tahun dengan rata-rata curah hujan 4.758 mm dan mempunyai 154 hari hujan

per tahun serta memiliki tekanan udara rata-rata 1.010 milibar.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 5

2.1.6 Hidrologi

Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang total 835

km. Sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah

Sungai (SWS), yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Sementara itu Kabupaten

Pandeglang terbagi menjadi 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiri dari DAS tidak

prioritas, prioritas 1, 2, 3 dan prioritas 4.

Tabel 2.2

Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berada di Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Prioritas Pengelolaan.

NO. DAS/SUB DAS PRIORITAS DAS

1 DAS Cibaliung 2

2 DAS Cibungur 3

3 DAS Cidanau 0

4 DAS Ciliman 2

5 DAS Ciujung 1

6 DAS Ujung Kulon 0

Sumber : Departemen Kehutanan, Kebijakan Penyusunan Master Plan RHL,

2003

Keterangan : DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999,

tanggal 7 Mei 1999).

Prioritas 1

Prioritas 2

Prioritas 3

:

:

:

Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi,

investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut

mempunyai prioritas tertinggi untuk di Rehabilitasi;

Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi,

investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut

mempunyai prioritas kedua untuk di Rehabilitasi;

Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi,

investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut

mempunyai prioritas ketiga untuk di Rehabilitasi;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 6

Prioritas 4 : Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi,

investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut tidak

perlu diberikan prioritas dalam penanganannya.

2.1.7 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang didominasi oleh lahan

kehutanan, pesawahan dan perkebunan besar. Pada tahun 2010 luas kehutanan

sebesar 96.887 hektar, terdiri dari hutan rakyat dan hutan negara. Luas hutan

rakyat sebesar 11.925 hektar (4,28% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan

luas hutan negara sebesar 84.962 hektar (30,52% dari luas lahan Kabupaten

Pandeglang). Pada tahun 2015, luas hutan rakyat bertambah menjadi 9,84% dari

luas lahan Kabupaten Pandeglang dan luas hutan negara berkurang menjadi

20,57% dari luas Kabupaten Pandeglang.

Luas pesawahan pada tahun 2010 sebesar 57.600 hektar, terdiri dari

pesawahan irigasi dan non irigasi. Luas pesawahan irigasi sebesar 25.273 hektar

(9,08% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan luas pesawahan non irigasi

sebesar 32.327 hektar (11,61% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Pada

tahun 2015, luas pesawahan irigasi berkurang menjadi 8,03% dari luas lahan

Kabupaten Pandeglang dan luas pesawahan non irigasi bertambah menjadi 11,90

% dari luas Kabupaten Pandeglang.

Sementara luas perkebunan besar pada tahun 2010 sebesar 15.005 hektar

(5,39% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Sedangkan Pada tahun 2015,

perkebunan berkurang menjadi 5,02% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang.

Untuk lebih jelasnya gambaran penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang dapat

dilihat sebagaimana Tabel 2.3.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 7

Tabel 2.3

Penggunaan Lahan

Jenis Lahan Luas Lahan (Ha)

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Irigasi 25.273 22.467 22.044 22.044 22.044 22.044

Non Irigasi 32.327 32.272 32.695 32.695 32.695 32.695

Ladang/Huma 24.178 28.529 33.492 33.492 33.492 33.492

Tegal/Kebun 48.213 55.701 57.477 57.477 57.477 57.477

Kolam/Tabat/Empang 958 918 1.204 1.204 1.204 1.204

Tambak 539 118 218 218 218 218

Pengembalaan/Padang Rumput

3.443 1.527 436 436 436 436

Perkebunan Besar 15.005 9.149 13.793 13.793 13.793 13.793

Hutan Rakyat 11.925 19.928 27.040 27.040 27.040 27.040

Lain-lain 11.345 10.069 12.795 12.795 12.795 12.795

Bangunan dan Halaman 14.088 11.393 12.865 12.865 12.865 12.865

Sementara Tidak Diusahakan

6.011 2.856 4.077 4.077 4.077 4.077

Hutan Negara 84.962 79.741 56.501 56.501 56.501 56.501

Rawa Tidak Ditanami 72 22 52 52 52 52

Jumlah 278.339 274.690 274.689 274.689 274.689 274.689

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

2.1.8 Kawasan Rawan Bencana Alam

Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan dalam

tiga kelompok, yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencanan sosial.

Bencana yang disebabkan oleh faktor alam (Bencana Alam) antara lain berupa

gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah

longsor. Berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis dan demografi bahwa

wilayah Kabupaten Pandeglang memiliki kondisi yang memungkinkan terjadinya

bencana alam yang dapat berakibat timbulnya korban jiwa, timbulnya kerusakan

lingkungan dan dampak psikologis bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang

yaitu dapat menghambat estafet pembangunan yang akan dilaksanakan.

Secara geologis daerah Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu wilayah di

Banten yang rawan terhadap bencana alam, potensi bencana alam yang berkaitan

dengan bahaya geologi dimaksud yaitu:

a. Bahaya bencana alam Gunung Merapi dan mengancam wilayah Kabupaten

Pandeglang wilayah barat dan selatan;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 8

b. Bahaya gerakan tanah/batuan dan erosi yang mana dapat berpotensi

terjadi pada lereng-lereng pegunungan Gunung Karang yang bisa

mengancam di wilayah Kabupaten Pandeglang;

c. Bahaya kekeringan biasa terjadi, berakibat khususnya bagi lahan petani

sulit mendapatkan air;

d. Bahaya Tsunami juga mungkin saja bisa terjadi, dikhawatirkan Tsunami

terjadi di wilayah Carita, Labuan, Sumur dan Panimbang;

e. Bahaya banjir, umumnya terjadi pada saat musim hujan tiba dan

klimaksnya biasanya pada awal bulan Desember dimana hujan biasanya

terus menerus, terjadi di daerah yang menjadi langganan banjir yaitu

wilayah Jiput, Labuan, Cilemer, Patia.

2.1.9 Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang dari tahun 2010 sampai 2015

selalu meningkat dimana tahun 2010 berjumlah 1.149.610 jiwa meningkat menjadi

1.194.911 jiwa pada tahun 2015. Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk tahun

2010-2015 sebesar 0,78 persen per tahun. Laju Pertumbahan Penduduk (LPP)

Kabupaten Pandeglang bila dibandingkan dengan Laju Pertumbuhan Penduduk

Provinsi Banten pada periode yang sama lebih kecil, dimana LPP Provinsi Banten

mencapai 2,27 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaran Penduduk

Kabupaten Pandeglang sebagaimana Tabel 2.4 dan Gambar 2.1 berikut

Tabel 2.4 Penduduk Kabupaten Pandeglang

TAHUN JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

LAJU PERTUMBUHAN

2010 1.149.610 0,55

2011 1.162.123 1,09

2012 1.181.430 1,66

2013 1.183.006 0,13

2014 1.188.405 0,26

2015 1.194.911 0,55

Rata-rata laju Petumbuhan 2010-2015 0,78

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 9

Gambar 2.1

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pandeglang

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk tetapi di lain pihak luas

wilayah Kabupaten Pandeglang tetap yaitu sebesar 2.746,89 km2, maka tingkat

kepadatan penduduk per km2 pada tahun 2010-2015 meningkat pula (Tabel 2.5),

apabila dilihat penyebaran penduduk antar kecamatan masih terjadi ketimpangan

yang mencolok, sebagai gambaran pada tahun 2010 tingkat kepadatan penduduk

per km2 yang relatif sedikit/kecil berada pada wilayah yang belum berkembang

dan jauh dari pusat wilayah. Namun demikian secara umum tingkat kepadatan

penduduk (penyebaran penduduk) di Kabupaten Pandeglang relatif rendah,

kenyataan ini dapat mencerminkan bahwa pertambahan penduduk di Kabupaten

Pandeglang lebih didominasi terjadi secara alamiah, berbeda dengan Kabupaten

Serang dan Tangerang serta Kota Cilegon dan Kota Tangerang yang merupakan

daerah lebih berkembang yang dapat memicu melonjaknya pertumbuhan

penduduk.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 10

Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, Tahun 2010– 2015

2010 2011 2012 2013 2014 2015

NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan

(Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2)

1 Sumur 258,54 88 258,54 89,23 258,54 91,21 258,54 91,37 258,54 91,82 258,54 92,35

2 Cimanggu 259,73 141 259,73 142,99 259,73 146,13 259,73 146,34 259,73 147,05 259,73 147,88

3 Cibaliung 221,88 130 221,88 131,81 221,88 135,15 221,88 135,23 221,88 135,87 221,88 136,62

4 Cikeusik 180,72 117 180,72 118,73 180,72 121,22 180,72 121,49 180,72 122,08 180,72 122,79

5 Cibitung 322,76 158 322,76 159,49 322,76 161,98 322,76 162,18 322,76 162,91 322,76 163,79

6 Cigeulis 176,21 192 176,21 194,10 176,21 197,41 176,21 197,66 176,21 198,56 176,21 199,66

7 Panimbang 132,84 368 132,84 373,04 132,84 380,93 132,84 381,17 132,84 382,90 132,84 384,99

8 Sobang 138,80 252 138,88 256,22 138,88 256,48 138,88 257,10 138,88 258,02 138,88 259,32

9 Munjul 75,25 295 75,25 296,90 75,25 300,90 75,25 301,36 75,25 302,71 75,25 304,36

10 Angsana 64,84 394 64,84 395,73 64,84 398,70 64,84 399,40 64,84 401,06 64,84 403,08

11 Sindangresmi 65,20 326 65,20 328,51 65,20 332,94 65,20 333,57 65,20 335,09 65,20 336,95

12 Picung 56,74 619 56,74 625,75 56,74 637,12 56,74 637.65 56,74 640,54 56,74 644,04

13 Bojong 50,72 662 50,72 667,03 50,72 675,69 50,72 676,75 50,72 679,77 50,72 683,44

14 Saketi 54,13 794 54,13 803,71 54,13 820,32 54,13 821,56 54,13 825,46 54,13 830,13

15 Cisata 32,65 716 32,65 721,16 32,65 730,78 32,65 732,37 32,65 735,74 32,65 739,79

16 Pagelaran 42,76 794 42,76 800,26 42,76 811,69 42,76 813,03 42,76 816,74 42,76 821,16

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 11

Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, Tahun 2010– 2015 (Lanjutan…)

2010 2011 2012 2013 2014 2015

NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan

(Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2)

17 Patia 45,48 599 45,48 602,97 45,48 610,33 45,48 611,41 45,48 614,14 45,48 617,46

18 Sukaresmi 57,30 590 57,30 593,04 57,30 598,81 57,30 599,53 57,30 602,08 57,30 605,15

19 Labuan 15,66 3.439 15,66 3.488,12 15,66 3.566,41 15,66 3.568,84 15,66 3.585,31 15,66 3.605,04

20 Carita 41,87 765 41,87 771,27 41,87 782,21 41,87 783,59 41,87 787,17 41,87 791,47

21 Jiput 53,04 535 53,04 537,61 53,04 542,42 53,04 543,82 53,04 546,19 53,04 549,08

22 Cikedal 26,00 1.169 26,00 1.179,73 26,00 1.198,15 26,00 1.200,85 26,00 1.206,46 26,00 1.213,23

23 Menes 22,41 1.574 22,41 1.586,84 22,41 1.609,55 22,41 1.611,16 22,41 1.618,30 22,41 1.626,95

24 Pulosari 31,33 877 31,33 898,50 31,33 903,77 31,33 904,92 31,33 909,06 31,33 914,01

25 Mandalawangi 80,19 584 80,19 589,38 80,19 599,11 80,19 599,75 80,19 602,47 80,19 605,75

26 Cimanuk 23,64 1.618 23,64 1.635,07 23,64 1.663,96 23,64 1.666,20 23,64 1.673,90 23,64 1.683,16

27 Cipeucang 21,16 1.325 21,16 1.336,39 21,16 1.356,62 21,16 1.358,74 21,16 1.364,98 21,16 1.372,50

28 Banjar 30,50 976 30,50 985,87 30,50 1.002,00 30,50 1.003,11 30,50 1.007,70 30,50 1.013,21

29 Kaduhejo 33,57 1.027 33,57 1.036,19 33,57 1.052,40 33,57 1.053,53 33,57 1.058,27 33,57 1.063,99

30 Mekarjaya 31,34 607 31,34 608,10 31,34 611,23 31,34 612,99 31,34 615,51 31,34 618,60

31 Pandeglang 16,85 2.436 16,85 2.466,77 16,85 2.517.57 16,85 2.518,99 16,85 2.530,98 16,85 2.545,76

32 Majasari 19,57 2.357 19,57 2.400,66 19,57 2.468,85 19,57 2.470,06 19,57 2.481,66 19,57 2.495,55

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 12

Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, Tahun 2010– 2015 (Lanjutan…)

2010 2011 2012 2013 2014 2015

NO. KECAMATAN Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan Luas Kepadatan

(Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2) (Km2) (Jiwa/Km2)

33 Cadasari 26,20 1.199 26,20 1.210,88 26,20 1.230,42 26,20 1.231,34 26,20 1.236,83 26,20 1.243,44

34 Karangtanjung 19,07 1.697 19,07 1.724.91 19,07 1.768,85 19,07 1.770,32 19,07 1.778,71 19,07 1.788,83

35 Koroncong 17,86 988 17,86 1.002,02 17,86 1.026,04 17,86 1,027,49 17,86 1.032,53 17,86 1.038,47

JUMLAH 2.746,89 419 2.746,81 423,08 2.746,81 430,11 2.746,81 430,68 2.746,89 432.64 2.746,89 430,67

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 13

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komposit

tunggal yang digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian pembangunan

manusia yang telah dilakukan di suatu wilayah. Walaupun tidak dapat mengukur

semua dimensi dari pembangunan manusia, namun mampu mengukur dimensi

pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan kemampuan dasar (

basic capabillities ) penduduk. Dikatakan cukup baik karena IPM merupakan

indikator gabungan yang mencakup tiga indikator pembangunan yang dominan

dan memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk kualitas sumber daya

manusia. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan sehat,

pengetahuan dan standar hidup layak.

Nilai IPM Kabupaten Pandeglang terus mengalami peningkatan selama kurun

waktu Tahun 2010-2013. Pada tahun 2010 IPM Kabupaten Pandeglang adalah

68,29 angka ini termasuk pada golongan IPM menengah bawah yang memiliki nilai

batas atas 60, sehingga dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan,

kesehatan dan ekonomi untuk menuju IPM menengah ke atas. Pada tahun 2013,

IPM Kabupaten Pandeglang mencapai 69,64 atau mengalami kenaikan sebesar

1,98 persen dari IPM tahun 2010. Kenaikan ini terjadi akibat peningkatan

komponen IPM pada tahun 2013 yaitu Indeks Angka Harapan Hidup sebesar 1,52

persen dari 64,60 (pada tahun 2010), Indeks pendidikan sebesar (1,98) persen

dari 78,60 (pada tahun 2010) serta indeks daya beli sebesar 2,56 persen dari

61,60 (pada tahun 2010).

Namun demikian jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Banten, IPM

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2013 lebih rendah sebesar 2,26 digit.

Gambaran Umum mengenai IPM dan Komponennya dapat terlihat pada Gambar

2.2 dan Gambar 2.3 serta Tabel 2.6 berikut ini.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 14

Gambar 2.2

IPM Kabupaten Pandeglang

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Gambar 2.3

Komponen IPM Kabupaten Pandeglang

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 15

Tabel 2.6

IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya

No Uraian

Tahun Rata-rata

Laju

Pertumbuhan

Tahun 2010-

2013 (%)

2010 2011 2012 2013

1 IPM Kabupaten

Pandeglang

68,29 68,77 69,22 69,64 0,65

Indeks Angka Harapan

Hidup

64,60 64,92 65,22 65,58 0,50

Indeks pendidikan 78,60 79,37 79,76 80,16 0,66

Indeks Tingkat Daya Beli 61,60 62,03 62,68 63,18 0,85

2 IPM Provinsi Banten 70,48 70,95 71,49 71,90 0,67

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang dan hasil analisis

Data IPM diatas menggunakan metode perhitungan lama. Indikator IPM

yang digunakan dalam perhitungan lama adalah Indikator Kesehatan yang

digambarkan dengan Indeks Harapan Hidup, Indikator Pendidikan yang

digambarkan Indeks Melek Huruf dan Indeks Rata‐rata Lama, serta Indikator

Ekonomi yang digambarkan dengan Tingkat Kemampuan Daya Beli Masyarakat.

Pada tahun 2010 UNDP (United Nation Development Program)

memperkenalkan perhitungan IPM dengan metode baru. Alasan yang dijadikan

dasar perubahan metodologi perhitungan IPM yaitu :

1. Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam perhitungan

IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan

secara utuh karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain

itu, karena angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi,

sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan

baik.

2. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita tidak dapat menggambarkan

pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.

3. Penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam perhitungan IPM

menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 16

oleh capaian tinggi dari dimensi lain.

Indikator IPM yang digunakan dalam metode baru ini adalah Indikator

Kesehatan yang digambarkan dengan Indeks Harapan Hidup, Indikator Pendidikan

yang digambarkan dengan Indeks Harapan Lama Sekolah dan Indeks Rata-rata

Lama Sekolah, dan Indikator Ekonomi yang digambarkan dengan Pengeluaran per

kapita.

Pencapaian IPM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2015 sebesar 62,72

mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 yang hanya sebesar 62,06 dan

rata-rata laju pertumbuhan tahun 2010-2015 sebesar 1,20%. Ini berarti tingkat

pencapaian pembangunan manusia di Kabupaten Pandeglang berada pada posisi

IPM menengah atas. Gambaran lebih lanjut mengenai IPM Kabupaten Pandeglang

tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.4, Gambar 2.5 dan Tabel 2.7.

Gambar 2.4

IPM Kabupaten Pandeglang

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 17

Gambar 2.5

Komponen IPM Kabupaten Pandeglang

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Tabel 2.7

IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya

No Komponen

Tahun Rata-rata

Pertumbuhan

Th 2012-2015

(%)

2012

2013 2014

2015

1. IPM Kabupaten

Pandeglang

60,48 61,35 62,06 62,72 1,22

Indeks Kesehatan 65,63 65,89 66,02 66,94 0,66

Indeks pendidikan 55,23 57,19 58,68 59,19 2,34

Indeks Tingkat Daya Beli 61,04 61,29 61,71 62,27 0,67

*)rata-rata pertumbuhan tahun 2010-2015

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

2.2.2 Angka Kemiskinan

Selain IPM, perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga

dalam angka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak

diharapkan oleh semua orang. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlah

penduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 18

Selama kurun waktu tahun 2010-2015 prosentase penduduk miskin di Kabupaten

Pandeglang cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukan ada

keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan. Pada tahun 2010

persentasi penduduk miskin sebesar 11,14 persen dan pada tahun 2015 berkurang

menjadi 10,43 persen atau berkurang sebesar 0,71 persen. Untuk lebih jelasnya

gambaran umum mengenai angka kemiskinan di kabupaten pandeglang dapat

terlihat sebagaimana Gambar 2.6 , Tabel 2.8 dan Tabel 2.9.

Gambar 2.6

Persentasi Penduduk Miskin

Kabupaten Pandeglang

Sumber : Hasil Analisis dan Susenas

Tabel 2.8

Persentasi Penduduk Miskin

Kabupaten Pandeglang

No Uraian Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015)**

1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.149.610 1.162.123 1.181.430 1.183.006 1.188.405 1.194.911

2 Jumlah Rumah Tangga (KK) 272.937 276.608 280.372 280.760 282 145 281.359

3 Angka Kemiskinan (%) 11,14 9,80 9,28 10,25 9,50 10,43

4 Garis Kemiskinan

(Rp/Kapita/Bulan)

202.483 209.655 219.592 230.364 237.111 246.657

Sumber : Indikator Makro Sosial Budaya Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016

)** Angka Sementara

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 19

Tabel 2.9

Laju Pertumbuhan Penduduk Miskin

Kabupaten Pandeglang

No Uraian Laju Pertumbuhan Rata-rata

Pertumbuhan

Th 2010-

2015

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 0,05 1,09 1,66 0,13 0,46 0,55 61,54

2 Jumlah Rumah Tangga

(KK)

(9,45) 1,34 1,36 0,14 0,46 4,21 (185,07)

3 Jumlah Penduduk Miskin

(%)

(7,39) (7,95) (7,26) 11,00 9,50 10,43 (207,13)

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

2.3 Aspek Pelayanan Umum

Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran

dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi

pelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah Kabupaten Pandeglang

dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan urusan pilihan.

2.3.1 Layanan Urusan Wajib

Layanan urusan wajib pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2011-2016

terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) urusan, di antaranya yaitu :

a. Urusan Pendidikan

Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam

menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pembangunan dan

perkembangan Urusan Pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator berikut

:

Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan

terhadap penduduk usia sekolah Angka. Partiipasi sekolah tingkat SD

sederajat di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar 96,42 persen

dan pada tahun 2014 sebesar 97,48 persen dengan rata-rata laju

pertumbuhan sebesar 0,27 persen per tahun. Angka partisipasi sekolah

tingkat SMP sederajat pada tahun 2010 sebesar 70,54 persen dan pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 20

tahun 2014 sebesar 91,32 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan

sebesar 6,67 persen per tahun. Sementara angka partisipasi sekolah tingkat

SMA sederajat pada tahun 2010 sebesar 31,34 persen dan pada tahun

2014 sebesar 63,47 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar

11,31 persen per tahun.

Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang

bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf di Kabupaten Pandeglang

pada tahun 2010 sebesar 94,32 persen dan pada tahun 2014 menjadi

96,89 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,67 persen per

tahun.

Angka rata-rata lama sekolah

Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh

penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis

pendidikan formal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah di

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar 6,47 tahun dan pada

tahun 2014 menjadi 6,45 tahun dengan rata-rata laju pertumbuhan

sebesar -0,08 persen per tahun.

Gambaran lebih lanjut mengenai indikator kinerja urusan pendidikan dapat

terlihat pada Tabel 2.10.

Tabel 2.10

Capaian Kinerja Urusan Pendidikan

Uraian

Tahun Rata-rata

Laju

Pertumbuhan

(%)

2010 2011 2012 2013 2014

2015

Angka Partisipasi

Sekolah

a. SD 96,42 98,17 97,60 98,03 97,48 99,82 0,70

b. SMP 70,54 86,71 91,69 90,14 91,32 93,61 5,82

c. SMU 41,34 56,49 53,29 55,99 63,47 56,24 6,35

Angka Partisipasi

Murni

a. SD 93,18 93,13 92,66 93,73 94,30 97,52 0,91

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 21

b. SMP 53,51 69,12 77,97 73,01 75,05 76,59 7,44

c. SMU 34,20 45,43 45,12 49,29 56,98 48,09 7,17

Angka Partisipasi

Kasar

a. SD 109,37 105,43 100,65 109,76 97,48 116,49 1,27

b. SMP 63,28 87,16 95,73 87,75 91,32 86,55 6,46

c. SMU 53,27 56,34 61,21 61,89 63,47 55,30 0,75

Angka Melek Huruf

(%)

94,32 96,37 96,51 96,01 96,89 96,21 0,40

Angka rata-rata

lama sekolah

6,47 6,81 6,43 6,44 6,45 6,60 0,87

Sumber : Hasil Analisis dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang b. Urusan Kesehatan

Capain kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada beberapa indikator berikut

ini:

Angka kelangsungan hidup bayi adalah adalah probabilitas bayi hidup

sampai dengan usia 1 tahun, dalam kurun waktu setahun per 1.000

kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kelangsungan hidup bayi di

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar 947,72 orang per 1000

Kelahiran Hidup dan pada tahun 2015 menjadi 998,49 orang per 1000

Kelahiran Hidup dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 1,05 persen

per tahun.

Angka harapan hidup adalah adalah peluang lama hidup atau umur

seseorang pada waktu dilahirkan. Angka harapan hidup di Kabupaten

Pandeglang pada tahun 2012 sebesar 62,66 tahun dan pada tahun 2015

menjadi 63,51 tahun dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,45

persen per tahun.

Gambaran lebih lanjut mengenai capaian indikator kinerja Urusan Kesehatan

dapat terlihat pada Tabel 2.11.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 22

Tabel 2.11 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan

Indikator Derajat

Kesehatan

Tahun Rata-rata

Laju

Pertumbuhan

(%)

2010 2011 2012 2013 2014

2015

Angka Kelangsungan

Hidup Bayi (1000KH)

947,72 973,00 979,30 984,10 998,41 998,49 1,05

Angka Harapan Hidup

(tahun)

62,66 62,83 62,91 63,51 0,45

Angka Kesakitan (%) 48,06 40,83 37,00 35,94 33,33 29,87 (9,07)

Rata-rata Lama Sakit

(hari)

5,02 5,41 6,67 6,23 7,30 7,02 6,94

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

c. Urusan Pemuda dan Olahraga

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemuda Dan Olahraga terlihat

pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.12 berikut.

Tabel 2.12.

Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olahraga

Indikator Kinerja Satuan Target

2015

Capaian

Target 2015

Tingkat Capaian

Target 2015

(%)

Terbinanya bidang keolahragaan dan kepemudaan

% 81 77.53 95.72

Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)

Indeks 72.75 69.64 95.72

Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Terlaksananya

pendidikan dan latihan dasar kepemimpinan pemuda bagi anggota pramuka

Orang 30 30 100,00

Terselenggaranya Pelatihan

Kewirausahaan bagi Pemuda

orang

Kewirausahaan Bagi Pemuda

30 30 100,00

Terlaksananya pertandingan cabang olahraga di daerah melalui Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) ke V

Cabang Olahraga

13 13 100,00

Jumlah sarana dan prasarana olahraga

yang terpelihara

sarana olahraga 3 3 100,00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 23

d. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.13

berikut.

Tabel 2.13

Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Indikator Kinerja Satuan Target

2015

Capaian

Target 2015

Tingkat

Capaian Target

2015 (%)

Terciptanya tata kelola perekonomian daerah yang

responsif dan adaptif

% 81

70.76

87.36

PDRB adhb Rp. Juta 16,277,784 11,893,991 73.07

PDRB adhk Rp. Juta 5,427,737 5,018,451 92.46

Laju Pertumbuhan Ekonomi % 5.20

5.02

96.54

Terselenggaranya Pelatihan Kewirausahaan

Orang 100

100

100,00

Meningkatnya koperasi yang

berkualitas dan kuantitas

Orang

5

5 100,00

Terselenggaranya temu konsultasi dan advokasi fasilitator/ motivator

kewirausahaan

Orang 100

100

100,00

Tersalukannya bantuan pealatan usaha kepada UMKM

Kelompok 5

5

100,00

Terlaksananya Pendidikan

Perkoperasian

Peserta

80

80 100,00

Terlaksananya Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan koperasi

Badan Hukum

13

13

100,00

Terlaksananya Pembubaran

Badan Hukum Koperasi

Koperasi

yang tidak akrtip

100

100 100,00

Meningkatkan Usaha Koperasi Di Bidang Pertanian

dan Memberikan Koperasi Awards TA. 2015

Orang 60

60

100,00

Koperasi

7

7 100,00

Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Kepada Pengurus Koperasi

Orang 120

120

100,00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 24

e. Urusan Penanaman Modal Daerah

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Penanaman Modal Daerah

terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.14 berikut.

Tabel 2.14 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Daerah

Indikator Kinerja Satuan Target

2015

Capaian

Target

2015

Tingkat Capaian

Target 2015

(%)

Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten/kota

1 kali/tahun

1 2 200.00

Terselenggaranya pelayanan

perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal meliputi :

(1) Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, (2) lzin Prinsip Penanaman Modal

Dalam Negeri, (3) Izin Usaba Penanaman Modal Dalam

Negeri, (4) Tanda Daftar Perusahaan (TOP), (5) Surat lzin Usaha

Perdagangan (SIUP), (6) Perpanjangan Izin

Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di 1 (satu)

kabupaten/kota, sesuat kewenangan pemerintah kabupaten / kota

% 100 60 60.00

Terselenggaranya bimbingan

pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal kepada

masyarakat dunia usaha

1

kali/tahun

1 - 0.00

Terimplementasikannya

Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara

elektronik (SPIPISE)

% 100 50 50.00

Terselenggaranya sosialisasi

kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia

usaha

1

kali/tahun

1 1 100.00

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 25

Cakupan penerbitan kartu keluarga

% 100 50.08 50.08

Cakupan penerbitan kartu tanda penduduk

% 100 83.82 83.82

Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran

% 40 35.77 89.43

Cakupan penerbitan kutipan

akta kematian

% 31 0.34 1.09

Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan

% IMB 28 0.00

Persentase tersedianya 7

(tujuh) layanan informasi jasa konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem

Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI)

% 28 - 0.00

Persentase tersedianya layanan Izin Usaha Jasa

Konstruksi (IUJK) dengan waktu penerbitan paling lama

10 (sepuluh) Hari Kerja setelah Persyaratan Lengkap

% 44 - 0.00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

f. Urusan Ketenagakerjaan

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketenagakerjaan terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.15 berikut.

Tabel 2.15

Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan

Indikator Kinerja Satuan Target

2015

Capaian

Target

2015

Tingkat Capaian

Target 2015

(%)

Pembinaan, pendidikan dan

pelatihan keterampilan kerja

%

79

92.44

117.01

Tingkat Pengangguran

Terbuka

%

9.34

7.03

124.72

PDRB adhb per Kapital Rp. Juta 12,919,218 10,054,041 77.82

PDRB adhk per Kapital Rp. Juta 4,307,842 4,242,118 98.47

Besaran IPM (Indeks

Pembangunan Manusia)

Indeks

72.75

69.64

95.72

Besaran tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

% 70 56.18 80.26

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 26

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

% 55 100.00 181.82

Besaran tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan kewirausahaan

% 55 100.00 181.82

Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

% 45 20.73 46.07

Besaran Kasus yang

diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)

% 45 100.00 222.22

Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program

Jamsostek

% 45 86.70 192.67

Besaran Pemeriksaan Perusahaan

% 40 31.25 78.13

Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan

% 45 11.00 24.44

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

g. Urusan Perhubungan

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perhubungan terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.16 berikut.

Tabel 2.16

Capaian Kinerja Urusan Perhubungan

Indikator Kinerja Satuan Target

2015

Capaian

Target

2015

Tingkat

Capaian

Target 2015

(%)

Perencanaan, Pembangunan dan

Pengembangan jaringan transportasi

% 75 34.72 46.29

PDRB adhk Pengangkutan dan Komunikasi

Rp. Juta 372,441 341,371 91.66

PDRB adhb Pengangkutan dan

Komunikasi Rp. Juta 1,925,528 963,070 50.02

Tersedianya angkutan umum yang

melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk

jaringan jalan kabupaten/kota

% 75 3.10 4.13

Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal

dan terpencil dengan wilayah yang

% 65 - 0.00

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 27

telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan kabupaten/kota

Tersedianya halte pada setiap kabupaten/kota yang telah

dilayani angkutan umum dalam trayek

% 100 115 115.00

Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap

kabupaten/kota yang telah dilayani angkutan umum dalam

trayek

% 45 13.79 30.64

Tersedianya fasilitas perlengkapan

jalan (rambu, marka dan guardrill) dan penerangan jalan umum

(PJU) pada jalan kabupaten/kota

% 65 243 373.85

Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi kabupaten/kota yang memiliki

populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 kendaraan wajib uji

% 65 100 153.85

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal

pada kabupaten/kota yang telah memiliki terminal

% 55 30 54.55

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang

pengujian kendaraan bermotor pada kabupaten/kota yang telah

melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor

% 100 100 100.00

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL,

Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada kabupaten/kota

% 45 80 177.78

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki

kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum

% 100 100 100.00

Terpenuhinya standar

keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam kabupaten/kota

% 100 44.61 44.61

Tersedianya kapal sungai dan

danau untuk melayani jaringan trayek dalam kabupaten/kota

pada wilayah yang tersedia alur

% 80 - 0.00

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 28

sungai dan danau yang dapat dilayari

Tersedianya kapal sungai dan

danau yang melayani trayek dalam kabupaten/kota yang menghubungkan daerah tertinggal

dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah

yang tersedia alur sungai dan danau yang dapat dilayari

% 45 - 0.00

Tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk melayani kapal

sungai dan danau yang beroperasi pada trayek dalam kabupaten/kota pada wilayah

yang telah dilayari angkutan sungai dan danau

% 65 - 0.00

Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai

dan danau yang beroperasi pada lintas antar pelabuhan dalam satu

kabupaten/kota

100 - 0.00

Tersedianya Sumber Daya

Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal

angkutan sungai dan danau untuk daerah yang telah melayani angkutan sungai dan danau

% 55 - 0.00

Tersedianya kapal penyebrangan

yang beroperasi pada lintas dalam kabupaten/kota pada wilayah yang telah ditetapkan lintas

penyebrangan dalam kabupaten/kota

% 65 - 0.00

Tersedianya kapal penyebrangan

yang beroperasi pada lintas dalam kabupaten/kota untuk menghubungkan daerah tertinggal

dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas

penyebrangan dalam kabupaten/kota

% 100 - 0.00

Tersedianya pelabuhan penyebrangan pada

kabupaten/kota yang memiliki pelayanan angkutan

penyebrangan yang beroperasi pada lintas penyebrangan dalam

% 65 - 0.00

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 29

kabupaten/kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran

Terpenuhinya standar keselamatan kapal penyebrangan

dengan ukuran di bawah 7 GT dan kapal penyebrangan yang beroperasi pada lintas

penyebrangan dalam kabupaten/kota

% 100 - 0.00

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai

kompetensi sebagai awak kapal penyebrangan dengan ukuran di

bawah 7 GT atau yang beroperasi di lintas penyebrangan dalam kabupaten/kota

% 55 - 0.00

Tersedianya kapal laut yang

beroperasi pada lintas dalam kabupaten/kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan

tidak ada alternatif angkutan jalan

% 92.5 - 0.00

Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam kabupaten/kota untuk

menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang

telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan

% 100 - 0.00

Tersedianya dermaga pada setiap

ibukota kecamatan dalam kabupaten/kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada

trayek dalam kabupaten/kota pada wilayah yang memiliki alur

pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan

% 65 - 0.00

Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran

di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam kabupate/ kota

% 100 - 0.00

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai

kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT

% 100 - 0.00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 30

h. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.17

berikut.

Tabel 2.17 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Indikator Kinerja Satuan Target

2015

Capaian

Target 2015

Tingkat

Capaian Target

2015 (%)

Persentase Tingkat kualitas pelayanan publik dan kepuasan masyarakat umum

dan dunia usaha terhadap kinerja pelayanan pemerintah

% 83 30.97 37.32

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

i. Urusan Kebudayaan

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kebudayaan terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.18 berikut.

Tabel 2.18

Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan

Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Capaian

Target 2015

Tingkat Capaian

Target 2015 (%)

Peningkatan investasi dan

perekonomian daerah berbasis pertanian dan pariwisata

% 82 61.89 75.47

PDRB adhb Rp. Juta 16,277,784 11,893,991 73.07

PDRB adhk Rp. Juta 5,427,737 5,018,451 92.46

Laju Pertumbuhan Ekonomi % 5.20 5.02 96.54

Tingkat Inflasi % 7.90 6.76 114.43

Indeks Gini Rasio Indeks 0.20 0.20 102.41

PDRB adhb per Kapital Rupiah 16,277,784 10,054,041 61.77

PDRB adhk per Kapital Rupiah 5,427,737 4,242,118 78.16

Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)

Indeks 72.75 69.64 95.72

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 31

Kemampuan Investasi - PMTB

Milyar Rupiah

627.74 706.22 112.50

PDRB adhk Sektor Pertanian Rp. Juta 1,608,833 1,485,927 92.36

PDRB adhb Sektor Pertanian

Rp. Juta 4,675,161 3,285,337 70.27

Share NTB Kabupaten

Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian

% 26.07 16.83 64.56

PDRB adhk Perdagangan, Hotel dan Restoran

Rp. Juta 1,410,499 1,282,296 90.91

PDRB adhb Perdagangan,

Hotel dan Restoran

Rp. Juta 3,773,906 2,704,652 71.67

Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi sektor Perdagangan, Hotel

dan Restoran

% 7.50 5.70 75.94

Cakupan kajian seni 50% % 100 33.00 33.00

Cakupan fasilitasi seni 30% % 100 57.00 57.00

Cakupan gelar seni 75% % 100 100.00 100.00

Misi kesenian 100% % 100 100.00 100.00

Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian 25%

% 100 63.00 63.00

Cakupan tempat 100% % 100 100.00 100.00

Cakupan organisasi 34% % 100 33.00 33.00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

j. Urusan Perencanaan Pembangunan

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perencanaan Pembangunan

terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.19 berikut.

Tabel 2.19

Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan

Indikator Kinerja Satuan Target

2015

Capaian Target

2015

Tingkat Capaian Target

2015 (%)

Persentase Tingkat kualitas pelayanan publik dan kepuasan masyarakat umum

dan dunia usaha terhadap kinerja pelayanan pemerintah

% 83 30.97 37.32

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 32

k. Urusan Otonomi, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemerintahan Umum

terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.20 berikut.

Tabel 2.20 Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Umum

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target 2015 (%)

Persentase Tingkat kualitas pelayanan publik dan kepuasan masyarakat umum dan dunia usaha terhadap kinerja pelayanan pemerintah

% 83 65,50 78,92

Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota

% 100 - 0.00

Penerbitan IUJK dalam waktu 10 hari kerja setelah persyaratan lengkap

% 100 - 0.00

Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap tahun

% 100 0.00

Tersedianya informasi peluang usaha sektor/ bidang usaha unggulan

1 sektor/bidang/tahun

1 - 0.00

Terselenggaranya fasilitas pemerintah daerah dalam rangka kerjasama kemitraan Antara usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) tingkat kabupaten/kota dengan pengusaha tingkat provinsi/ nasional

1kali/tahun

1 - 0.00

Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten/kota

1 kali/tahun

1 2 200.00

Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal meliputi : (1) Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, (2) lzin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, (3) Izin Usaba Penanaman Modal Dalam Negeri, (4) Tanda Daftar Perusahaan (TOP), (5) Surat lzin Usaha Perdagangan (SIUP), (6) Perpanjangan Izin

% 100 60 60.00

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 33

Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di 1 (satu) kabupaten/kota, sesuat kewenangan pemerintah kabupaten / kota

Terselenggaranya bimbingan pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal kepada masyarakat dunia usaha

1 kali/tahun

1 - 0.00

Terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara elektronik (SPIPISE)

% 100 50 50.00

Terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha

1 kali/tahun

1 1 100.00

Cakupan penerbitan kartu keluarga % 100 50.08 50.08

Cakupan penerbitan kartu tanda penduduk

% 100 83.82 83.82

Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran

% 40 35.77 89.43

Cakupan penerbitan kutipan akta kematian

% 31 0.34 1.09

Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan

% IMB 28 0.00

Persentase tersedianya 7 (tujuh) layanan informasi jasa konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI)

% 28 - 0.00

Persentase tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah Persyaratan Lengkap

% 44 - 0.00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

l. Urusan Kearsipan

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kearsipan terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.21 berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 34

Tabel 2.21

Capaian Kinerja Urusan Kearsipan

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target 2015 (%)

Jumlah database potensi daerah, penelitian dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan yang baik dan pembangunan berbasiskan teknologi informasi

% 81 58.02 71.63

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

m. Urusan Komunikasi dan Informatika

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Komunikasi dan Informatika

terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.22 berikut.

Tabel 2.22

Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target 2015 (%)

Jumlah database potensi daerah, penelitian dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan yang baik dan pembangunan berbasiskan teknologi informasi

% 81 58.02 71.63

Pelaksanaan diseminasi dan pendistribusian informasi nasional melalui:

Media massa seperti majalah, radio dan televisi

kegiatan 12 12 100.00

Media baru seperti website (media online)

hari 365 365 100.00

Media tradisional seperti pertunjukan rakyat

kegiatan 12 1 8.33

Media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/diskusi dan lokakarya

kegiatan 12 10 83.33

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 35

Media luar ruang seperti buletin, leaflet, booklet, brosur, spanduk dan baliho

kegiatan 12 12 100.00

Cakupan pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi di tingkat kecamatan

% 60 22.85 38.08

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

n. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel

2. 23 berikut.

Tabel 2.23

Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target 2015 (%)

Persentase peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

% 75

50.83

67.78

Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah di kabupaten/kota

% 100 100 100.00

Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

Patroli / hari/orang

3 1 33.33

Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota

Orang / RT 1 0.7 70.00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana

Tabel 2.24 berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 36

Tabel 2.24

Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target

2015 (%)

Meningkatnya kualitas hidup dan terkendalinya pertumbuhan penduduk

% 83 101.93 122.80

Laju Pertumbuhan Penduduk

% 1.24 1.25 99.19

Jumlah Rumah Tangga KK 358,519 282,145 121.30

Angka Kelangsungan Hidup Bayi

1000KH 950 984 103.58

Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)

% 72.75 69.64 95.72

Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun 3,5%

% 100 170.00 170.00

Cakupan Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65%.

% 100 105.81 105.81

Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber- KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5%

% 100 399.00 399.00

Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber- KB 70%

% 100 105.00 105.00

Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87%

% 100 91.00 91.00

Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/ Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 petugas di setiap 2 (dua) Desa/Kelurahan

% 100 5.84 5.84

Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa/ Kelurahan.

% 100 100.00 100.00

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 37

Cakupan penyediaan alat dan obat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat 30% setiap tahun

% 100 100.00 100.00

Data mikro keluraga di setiap Desa/Kelurahan 100% di setiap tahun

% 100 100.00 100.00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

2.3.2 Layanan Urusan Pilihan

Layanan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2011-

2015 terdiri dari 8 (delapan) urusan, yaitu:

a. Pertanian

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.25 berikut.

Tabel 2.25 Capaian Kinerja Urusan Pertanian

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target 2015 (%)

PDRB adhk Sektor Pertanian Rp. Juta 1,608,833 1,485,927 92.36

PDRB adhb Sektor Pertanian Rp. Juta 4,675,161 3,285,337 70.27

Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian

% 26.07

16.83

64.56

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

b. Kehutanan

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kehutanan terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.26 berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 38

Tabel 2.26 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan

Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target 2015 (%)

PDRB adhk Sektor Pertanian

Rp. Juta 1.608.833 1.485.927 92,36

PDRB adhb Sektor Pertanian

Rp. Juta 4.675.161 3.285.337 70,27

Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian

% 26,07

16,83

64,56

Tersedianya Tanaman Hutan rakyat

Ha 25 25 100,00

Penertiban perizinan pengelolaan industri hasil hutan

Kali 5 5 100,00

Jumlah Penambahan luasan hutan rakyat

Ha 5 5 100,00

% 83,33

83,33

100,00

Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan kelompok tani HHBK

Kelompok/ Orang

2/100 2/100 100,00

Pemanfaatan lahan bawah tegakan Hutan Rakyat

Unit 1 1 100,00

Fasilitasi areal kerja dan pengelolaan hutan kemasyarakatan

Kegiatan 3 3 100,00

% 83,33

83,33

100,00

Terlaksananya pengendalian hama dan penyakit tanaman hutan rakyat di Kabupaten Pandeglang

Kegiatan 1

1

100,00

Bertambahnya jumlah hutan, sumberdaya alam dan kekayaan hutan lainnya yang terpelihara (Konservasi keanekaragaman hayati)

Kegiatan 1

1

100,00

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 39

Terpeliharanya sumber mata air

Ha 15 15 100,00

Tersedianya Jumlah bibit tanaman kehutanan (Albasiah, Akasia, Gmelina)

batang 55000 55000 100,00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

c. Energi dan Sumber Daya Mineral

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan energi dan sumber daya

mineral terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.27

berikut.

Tabel 2.27

Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target

2015 (%)

PDRB adhk Pertambangan & Penggalian

Rp. Juta 6.229 6.201 99,55

PDRB adhb Pertambangan & Penggalian

Rp. Juta 17.337 12.131 69,97

Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Pertambangan & Penggalian

% 6,90 4,84 70,05

Rasio Elektrifikasi (%) % 95,07 82,14 86,40

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

d. Pariwisata

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.28 berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 40

Tabel 2.28 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target 2015 (%)

PDRB adhk Perdagangan, Hotel dan Restoran

Rp. Juta 1.410.499 1.282.296 90,91

PDRB adhb Perdagangan, Hotel dan Restoran

Rp. Juta 3.773.906 2.704.652 71,67

Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

% 7,50 5,70 75,94

Tersedianya Fasilitas Wisata di Kp.Wisata

4 Desa/4 kampung/1 Kelompok

4 4 100,00

Jumlah Kelompok yang di Berikan Bantuan

4 Desa/4 kampung/1 Kelompok

1 1 100,00

Terlaksananya Penataan Obyek Wisata Cisolong

Kegiatan 1 1 100,00

Jumlah Informasi/Pameran Wisata Kuliner serta Masyarakat akan Masakan Khas Banten

Kegiatan 3 3 100,00

Terlaksananya Pembelian Lahan

Paket 1,00 1,00 100,00

Jumlah Pemandu Wisata yang diberikan Pelatihan Bahasa Asing

Orang 80 80 100,00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

e. Kelautan dan Perikanan

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kelautan dan Perikanan

terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.29 berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 41

Tabel 2.29 Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target 2015 (%)

Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam kabupaten/kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan

% 100 1 1,00

Tersedianya dermaga pada setiap ibukota kecamatan dalam kabupaten/kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam kabupaten/kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan

% 65 1 1,54

Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam kabupate/ kota

% 100 1 1,00

Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT

% 100 1 1,00

Terbinanya Pembudidaya penerima PUMP secara Mandiri

Kelompok 6 6 100,00

Terbinanya kelompok Nelayan penerima PUMP secara mandiri

Kelompok 1 1 100,00

Tersedianya data konservasi kawasan laut daerah

Dokumen/Banguna

n

4/1 4/1 100,00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 42

f. Urusan Perdagangan

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.30 berikut.

Tabel 2.30 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target 2015 (%)

Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal meliputi : (1) Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, (2) lzin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, (3) Izin Usaba Penanaman Modal Dalam Negeri, (4) Tanda Daftar Perusahaan (TOP), (5) Surat lzin Usaha Perdagangan (SIUP), (6) Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di 1 (satu) kabupaten/kota, sesuat kewenangan pemerintah kabupaten / kota

% 100 60 60,00

PDRB adhk Perdagangan, Hotel dan Restoran

Rp. Juta 1.410.499 1.282.296 90,91

PDRB adhb Perdagangan, Hotel dan Restoran

Rp. Juta 3.773.906 2.704.652 71,67

Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

% 7,50 5,70 75,94

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

g. Urusan Industri

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan industri terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.31 berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 43

Tabel 2.31 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan

Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Capaian Target 2015

Tingkat Capaian Target 2015 (%)

PDRB adhk Industri Pengolahan Rp. Juta

579.077 543.555 93,87

PDRB adhb Industri Pengolahan Rp. Juta

1.789.200 1.204.938 67,35

Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Industri Pengolahan Industri Pengolahan

% 1,28

1,08

84,67

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

h. Urusan Ketransmigrasian

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketransmigrasian terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.32 berikut.

Tabel 2.32 Capaian Kinerja Urusan Ketransmigrasian

Indikator Kinerja Satuan Target 2015 Capaian

Target 2015

Tingkat Capaian

Target 2015 (%)

Perjanjian Kerjasama Antar Daerah (KSAD)

Mou 2 2 100,00

Jumlah Transmigran yang ditempatkan

Keluarga 38 38 100,00

Jumlah Transmigran yang dibina di Lokasi Penempatan

Keluarga 38 38 100,00

Sumber : Evaluasi RPJMD dan Laporan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

2.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan

pemerintah daerah yang didasarkan pada potensi, kekhasan dan keunggulan

suatu daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan merupakan salah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 44

satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dalam mencapai tingkat

kesejahteraan dan keberlanjutan. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan

aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa aspek di antaranya

kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestsai dan

sumber daya manusia.

2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah atau kapasitas ekonomi daerah harus

memeiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang akan masuk dan

telah berada pada suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi

peningkatan daya saing daerah. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan

kemampuan ekonomi daerah di antaranya dapat dilihat dari Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Tingkat Inflasi Sektoral.

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adhb

Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2015 dapat dilihat

pada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten

Pandeglang merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksi atau

jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2015. Data PDRB Kabupaten

Pandeglang Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 masih menggunakan 9 sektor

lapangan usaha. Sedangkan data PDRB Tahun 2013 sampai dengan tahun 2015

telah menggunakan 17 sektor lapangan usaha (pola baru). PDRB Kabupaten

Pandeglang atas dasar harga berlaku (PDRB adhb) Tahun 2010 sebesar 8,694

triliun rupiah (atau senilai 8.694.501 juta rupiah), nilai ini meningkat sebesar

23,13 persen dari PDRB adhb pada Tahun 2012 yang senilai 10,705 triliun rupiah.

Sedangkan PDRB Kabupaten Pandeglang atas dasar harga berlaku Tahun 2013

sebesar 16,460 triliun rupiah (atau senilai 16.460.315 juta rupiah), nilai ini

meningkat sebesar 23,10 persen dari PDRB adhb pada Tahun 2015 yang senilai

20,216 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangan

nilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2015 berturut-turut adalah

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Sektor Pertambangan dan Penggalian;

serta Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor. Gambaran lebih lanjut mengenai PDRB adhb (seperti terlihat pada Tabel

2.33, Tabel 2.34, Gambar 2.7 dan Gambar 2.8).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 45

Tabel 2.33 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRB

Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2010 – 2013

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHB

(Jutaan Rupiah)

PDRB ADHB

(Jutaan Rupiah)

PDRB ADHB

(Jutaan Rupiah)

Kontribusi (%)

Kontribusi (%)

Kontribusi (%)

Rata-rata Pertumbuhan Th 2010-2012

(%)

2010 2011 2012 2010 2011 2012

Pertanian 2.684.795 2.778.831 3.030.166 30,88 28,99 28,31 6,24

Pertambangan & Penggalian

11.840 10.259 11.703 0,14 0,11 0,11 -0,58

Industri Pengolahan 881.858 975.445 1.070.829 10,14 10,18 10,00 10,19

Listrik, Gas dan Air Bersih

208.815 263.260 369.994 2,40 2,75 3,46 33,11

Bangunan 465.071 530.616 600.782 5,35 5,54 5,61 13,66

Perdagangan, Hotel dan Restoran

1.967.031 2.211.366 2.432.264 22,62 23,07 22,72 11,20

Pengangkutan dan Komunikasi

666.131 741.150 826.104 7,66 7,73 7,72 11,36

Bank & Lembaga Keuangan lainnya

514.023 563.126 625.128 5,91 5,87 5,84 10,28

Jasa-jasa 1.294.937 1.512.036 1.738.348 14,89 15,77 16,24 15,86

KABUPATEN 8.694.501 9.586.089 10.705.319 100,00 100,00 100,00 10,96

BANTEN 171.747.590 192.381.290 213.197.790 5,06 4,98 5,02 11,42

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Tabel 2.34 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRB

Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013 – 2015

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHB (Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata Pertumbuhan Th 2013-2015

(%) 2013 2015 2013 2015

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

5.621.401 6.868.630 34,15 33,90 10,54

Pertambangan & Penggalian 1.885.819 2.244.627 11,46 11,08 9,10

Industri Pengolahan 1.057.053 1.188.021 6,42 5,86 6,01

Pengadaan Listrik dan Gas 52.196 114.391 0,32 0,56 48,04

Pengadaan Air, Pengolahaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

9.323 11.390 0,06 0,06 10,53

Konstruksi 773.790 1.001.813 4,70 4,94 13,78

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 46

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepedah Motor

1.908.141 2.208.351 11,59 10,90 7,58

Transportasi dan Pergudangan 893.142 1.184.189 5,43 5,84 15,15

Penyedian Akomodasi dan Makanan Minuman

799.756 1.110.523 4,86 5,48 17,84

Informasi dan Koordinasi 53.367 61.827 0,32 0,31 7,63

Jasa Keuangan dan Asuransi 415.380 493.250 2,52 2,43 8,97

Real Estat 1.164.090 1.373.703 7,07 6,78 8,63

Jasa Perusahaan 37.215 45.984 0,23 0,23 11,16

Administrasi Pemerintahan, Pertanahanan dan Jaminan Sosil Wajib

942.111 1.262.667 5,72 6,23 15,77

Jasa Pendidikan 527.747 679.765 3,21 3,35 13,49

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

153.559 195.102 0,93 0,96 12,72

Jasa Lainya 166.223 217.637 1,01 1,07 14,42

KABUPATEN 16.460.315 20.261.870 100,00 100,00 10,95

BANTEN 377.836.080 477.936.520 4,36 4,24 12,47

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Gambar 2.7 Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 47

Gambar 2.8 Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2015

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Dari Grafik di atas, tergambar bahwa perekonomian di wilayah Kabupaten

Pandeglang pada tahun 2015 didominasi oleh Sektor Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan dengan kontribusi 33,90 persen (atau menyumbang sebesar 6,868

triliun rupiah) yang berarti bahwa sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

masih menjadi sektor andalan dalam menggerakan perekonomian di wilayah

Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnya yang memberikan kontribusi menonjol bagi

perekonomian daerah adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 11,08

persen serta Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor sebesar 10,90 persen.

Sembilan kelompok sektor PDRB adhb menurut lapangan usaha seperti

tersebut di atas, menggambarkan struktur perekonomian di suatu wilayah.

Struktur perekonomian tersebut dikelompokan ke dalam tiga sektoral, yaitu Sektor

Primer (meliputi Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian), Sektor

Sekunder (meliputi Sektor Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air, serta Sektor

Bangunan), dan Sektor Tersier (meliputi Sektor Perdagangan, hotel dan restoran,

Sektor Angkutan dan komunikasi, Sektor Keuangan, serta Sektor Jasa-jasa).

Apabila dilihat ke dalam tiga kelompok tersebut, terlihat bahwa Sektor Tersier

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 48

memberikan andil terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang

dalam kurun waktu Tahun 2010-2015, disusul oleh Sektor Primer dan Sektor

Sekunder (Gambar 2.9).

Gambar 2.9 Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Pandeglang Secara Sektoral, Tahun 2010-2013

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Sementara dalam periode tahun 2010-2013, jika dilihat berdasarkan rata-

rata laju pertumbuhan sektor PDRB adhb, Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai

laju pertumbuhan terbesar yaitu 23,01 persen per tahun, kemudian diikuti oleh

Jasa-jasa sebesar 15,18 persen per tahun, Pengangkutan dan Komunikasi 13,07

persen per tahun, Bangunan 12,53 persen per tahun, Perdagangan Hotel dan

Restoran sebesar 11,20 persen per tahun, Industri Pengolahan sebesar 10,97

persen per tahun, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya sebesar 10,51 persen per

tahun, Pertanian sebesar 6,96 persen per tahun serta Pertambangan dan

Penggalian sebesar 0,81 persen per tahun. Dengan demikian laju pertumbuhan

total PDRB adhb Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2010-2013 sebesar

11,01 persen per tahun dengan nilai PDRB adhb tahun 2013 mencapai Rp.11,893

Triliun. Gambaran PDRB adhb lebih lanjut sebagaimana Tabel 2.33, Tabel 2.34,

Gambar 2.7, Gambar 2.8, dan Gambar 2.9.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 49

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Adhk

Produk domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2000 (PDRB

adhk 2000) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar Rp. 4,321 triliun dan

pada tahun 2012 meningkat sebesar Rp. 4,810 triliun. Kontribusi PDRB adhk 2000

terbesar disumbang oleh sektor pertanian yaitu sebesar 32,87 persen pada tahun

2010 dan 30,43 persen pada tahun 2012, kemudian diikuti oleh sektor

perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa dan industri pengolahan.

Sementara Produk domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2010

(PDRB adhk 2010) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2013 sebesar Rp. 14,415

triliun dan pada tahun 2015 meningkat sebesar Rp. 16,009 triliun. Kontribusi PDRB

adhk 2010 pada tahun 2015 terbesar disumbang oleh sektor Pertanian,

Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 33,28 persen pada tahun 2013 dan

31,62 persen pada tahun 2013, kemudian diikuti oleh sektor Perdagangan Besar

dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Pertambangan dan

Penggalian; serta Real Estat. Gambaran PDRB adhk lebih lanjut sebagaimana Tabel

2.35, Tabel 2.36, Gambar 2.10 dan Gambar 2.11.

Tabel 2.35 PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000

Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2010-2012

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHK (Jutaan Rupiah)

PDRB ADHK

(Jutaan Rupiah)

PDRB ADHK (Jutaan Rupiah)

Kontribusi (%)

Kontribusi (%)

Kontribusi (%)

Rata-rata Pertumbuhan Th 2010-2012

(%)

2010 2011 2012 2010 2011 2012

Pertanian 1.420.185 1.412.486 1.464.103 32,87 31,06 30,43 1,53

Pertambangan & Penggalian

6.356 5.681 6.212 0,15 0,12 0,13 -1,14

Industri Pengolahan

473.164 501.278 520.236 10,95 11,02 10,81 4,86

Listrik, Gas dan Air Bersih

106.821 129.385 172.214 2,47 2,84 3,58 26,97

Bangunan 212.724 230.182 244.768 4,92 5,06 5,09 7,27

Perdagangan, Hotel dan Restoran

1.055.185 1.152.188 1.214.913 24,42 25,33 25,25 7,30

Pengangkutan dan Komunikasi

267.710 289.307 313.754 6,20 6,36 6,52 8,26

Bank & Lembaga Keuangan lainnya

236.016 251.838 266.890 5,46 5,54 5,55 6,34

Jasa-jasa 542.980 575.508 607.834 12,57 12,65 12,63 5,80

KABUPATEN 4.321.141 4.547.852 4.810.925 100,00 100,00 100,00 5,52

BANTEN 88.552.190 94.198.170 99.992.410 4,88 4,83 4,81 6,26

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 50

Tabel 2.36 PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2010

Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2013-2015

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHK (Jutaan Rupiah)

Kontribusi (%) Rata-rata

Pertumbuhan Tahun 2013-

2015 (%) 2013 2015 2013 2015

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.798.106 5.062.493 33,28 31,62 2,72

Pertambangan & Penggalian 1.370.534 1.547.205 9,51 9,66 6,25

Industri Pengolahan 964.402 1.048.398 6,69 6,55 4,26

Pengadaan Listrik dan Gas 99.472 102.514 0,69 0,64 1,52

Pengadaan Air, Pengolahaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 9.463 10.827 0,07 0,07

6,97

Konstruksi 706.120 835.302 4,90 5,22 8,76

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepedah Motor 1.803.092 1.975.749 12,51 12,34

4,68

Transportasi dan Pergudangan 843.046 981.790 5,85 6,13 7,92

Penyedian Akomodasi dan Makanan Minuman 711.606 874.254 4,94 5,46

10,84

Informasi dan Koordinasi 57.225 69.715 0,40 0,44 10,37

Jasa Keuangan dan Asuransi 370.381 402.940 2,57 2,52 4,30

Real Estat 1.178.350 1.302.269 8,17 8,13 5,13

Jasa Perusahaan 34.114 38.803 0,24 0,24 6,65

Administrasi Pemerintahan, Pertanahanan dan Jaminan Sosil Wajib 743.698 900.784 5,16 5,63

10,06

Jasa Pendidikan 443.569 527.135 3,08 3,29 9,01

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 137.743 160.979 0,96 1,01 8,11

Jasa Lainya 144.529 168.680 1,00 1,05 8,03

KABUPATEN 14.415.450 16.009.839 100,00 100,00 5,39

BANTEN 331.099.110 367.959.220 4,35 4,35 5,42

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 51

Gambar 2.10

Grafik PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Gambar 2.11 Grafik PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2010

Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2014

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 52

Sementara PDRB adhk 2000 dalam periode tahun 2010-2012, jika dilihat

berdasarkan rata- rata laju pertumbuhan, Listrik, Gas dan Air Bersih rata-rata laju

pertumbuhannya terbesar yaitu 26,97 persen per tahun, kemudian diikuti oleh

Pengangkutan dan Komunikasi 8,26 persen per tahun, Perdagangan, Hotel dan

Restoran sebesar 7,30 persen per tahun, Bangunan sebesar 7,27 persen per

tahun, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya sebesar Rp. 6,34 persen per tahun,

Jasa-jasa sebesar Rp. 5,80 persen per tahun, Industri Pengolahan sebesar 4,86

persen per tahun, serta Pertanian sebesar 1,53 persen per tahun. Laju

pertumbuhan PDRB adhk Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2010-2012

sebesar 5,52 per tahun dengan PDRB adhk 2000 tahun 2012 mencapai Rp.4,810

Triliun.

Sedangkan PDRB adhk 2010 dalam periode tahun 2013-2015, jika dilihat

berdasarkan rata- rata laju pertumbuhan, Penyedian Akomodasi dan Makanan

Minuman rata-rata laju pertumbuhannya terbesar yaitu 10,84 persen per tahun,

kemudian diikuti oleh Informasi dan Koordinasi sebesar 10,37 persen per tahun,

Administrasi Pemerintahan, Pertanahanan dan Jaminan Sosil Wajib sebesar 10,06

persen per tahun, Jasa Pendidikan sebesar 9,01 persen per tahun, serta

Konstruksi sebesar 8,76 persen per tahun. Laju pertumbuhan PDRB adhk 2010

Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2013-2015 sebesar 5,39 per tahun

dengan PDRB adhk 2010 tahun 2015 mencapai Rp.16,009 Triliun. Gambaran PDRB

adhk lebih lanjut sebagaimana Tabel 2.35, Tabel 2.36, Gambar 2.10 dan

Gambar 2.11.

c. Inflasi Sektoral

Inflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasi

merupakan hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakat yang

berimplikasi langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi

tingkat inflasi semakin berkurang daya beli masyarakat sehingga akan mengurangi

tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung dengan

metode IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnya perubahan

Indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya. Inflasi ini

merupakan perubahan harga yang terjadi dari sudut produsen atau yang lebih

dikenal dengan Inflasi Sektoral. Inflasi tersebut digambarkan oleh masing-masing

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 53

sektor dan bersumber dari perbandingan antara PDRB adhb dengan PDRB adhk.

Indeks harga yang diturunkan dari perhitungan PDRB disebut sebagai “PDRB Deflator”

atau yang dikenal dengan Indeks Implisit (Indeks Harga Produsen).

Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing

sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Dengan menggunakan

berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatu sektor, maka harga

tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisit setiap tahunnya.

Tabel 2.37 Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral

Kabupaten Pandeglang Tahun 2014-2015

Sektor 2014 2015

PDRB adhb (Milyar Rp) 18.188.058 20.261.870

PDRB adhk (Milyar Rp.) 15.108.308 16.009.839

Indeks Implisit/Deflator PDRB 120,38 126,56

Inflasi di Tingkat Produsen (%) 5,43 5,13

Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

Pada Tabel 2.37 di atas terlihat bahwa inflasi berfluktuasi tetapi masih berada

pada level 1 digit. Inflasi sektoral tahun 2014 sebesar 5,43 persen, dan tahun 2015

dapat ditekan menjadi 5,13. Hal tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya harga

BBM yang berpengaruh terhadap kenaikan haarga barang lainnya.

2.4.2 Fasilitas Wilayah / Infratruktur

Fasilitas wilayah/infrastruktur merupakan penunjang daya saing daerah dalam

ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi di berbagai

sektor pada suatu daerah atau antar-daerah (wilayah). Semakin lengkap ketersediaan

fasilitas wilayah/infrastruktur, maka semakin kuat daya saing daerah. Gambaran

umum kondisi daya saing daerah terkait dengan fasilitas wilayah/infrastruktur di

antaranya dapat dilihat dari fasilitas perhubungan, pengairan/irigasi, air bersih serta

energi dan telekomunikasi.

a. Fasilitas Perhubungan Darat

Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk

memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas akan

memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa

dari satu daerah ke daerah lain, terutama komoditas hasil pertanian dari pedesaaan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 54

Kondisi Jaringan Jalan dan Kereta Api

Di Kabupaten Pandeglang peranan perhubungan darat lebih dominan

daripada perhubungan laut. Beberapa indikator keberhasilan pembangunan

sektor perhubungan darat diantaranya panjang jalan serta jenis dan kondisi

jalan yang ada.

Total panjang jalan di Kabupaten Pandeglang tanpa melihat statusnya pada

tahun 2015 sepanjang 2.012.607 km. Dari total panjang jalan tersebut, status

jalan nasional sebesar 33,95 persen, status jalan provinsi sebesar 42,38

persen, dan status jalan kabupaten sebesar 23,67 persen. Panjang jalan untuk status jalan Kabupaten di Kabupaten Pandeglang

pada tahun 2010 sepanjang 723,030 km. Sedangkan pada tahun 2015

panjang jalan kabupaten di Kabupaten Pandeglang berkurang sebesar 39,8 km

atau menjadi sebesar 683,230 km. Hal ini berkurang karena ada beberapa

status jalan kabupaten berubah menjadi status jalan provinsi dan negara.

Untuk lebih jelasnya, panjang jalan menurut jenis permukaan, kondisi jalan

dan kelas jalan serta statusnya di kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada

Tabel 2.38.

Sementara jalur kereta api di Kabupaten Pandeglang sudah lama tidak

beroperasi. Jalur kereta api tersebut merupakan bagian dari rangkaian dari

jalur Jakarta – Merak yang melewati wilayah DKI Jakarta – Kabupaten

Tangerang – Serang – Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak. Berdasarkan data

operasional kereta api di Provinsi Banten, dapat diketahui hal-hal berikut :

Panjang lintasan kereta adalah 305,90 Km, dengan perincian :

Lintas operasi

Lintas Tanah Abang – Merak : 129,30 Km

Lintas Duri – Merak : 6,80 Km

Lintas tidak operasi

Lintas Rangkas Bitung – Labuan : 56,50 Km

Lintas Cilegon – Anyer Kidul : 17,30 Km

Lintas Saketi – Bayah : 96,00 Km

Rencana pengembangan Jalur Kereta Api di Provinsi Banten Meliputi :

Rencana pengembangan jalur kereta api Lintas Serpong – Maja;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 55

Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah

I. Jenis Permukaan 476,490 770,090 723,030 1.969,610 476,491 770,090 723,030 1.969,611

a. Diaspal 476,490 758,910 536,230 1.771,630 476,491 666,221 545,480 1.688,192

b. Kerikil - - 121,100 121,100 - - 112,250 112,250

c. Tanah - - 65,700 65,700 - - 65,300 65,300

d. Beton - - - - - 103,869 - 103,869

d. Tidak Diperinci - 11,180 - 11,180 - - - -

II. Kondisi Jalan 476,490 770,090 723,030 1.493,120 476,500 770,090 723,030 1.969,620

a. Baik - 279,610 108,210 387,820 28,370 354,510 136,820 519,700

b. Sedang - 347,900 271,680 619,580 402,410 253,320 288,090 943,820

c. Rusak - 142,580 133,580 276,160 26,910 162,260 104,970 294,140

d. Rusak Berat - - 209,560 209,560 18,810 - 193,150 211,960

III.Kelas Jalan 476,490 770,090 723,030 723,030 476,491 770,090 723,030 1.969,611

a. Kelas I - - - - - - - -

b. Kelas II - - - - 114,707 - - 114,707

c. Kelas III - - - - - - - -

d. Kelas III A - - - - - 487,688 - 487,688

e. Kelas III B - - - - 59,814 282,402 - 342,216

f. Kelas III C - - 723,030 723,030 301,970 - 723,030 1.025,000

g. Tidak Diperinci - - - - - - - -

KeadaanStatus Jalan Tahun 2010 Status Jalan Tahun 2011

Rencana pembangunan jalur kereta api Bandara Soekarno –

Hatta;

Rencana tata letak Stasiun Lintas Tonjongbaru/ Cilegon –

Bojonegara;

Pengoperasian kembali jalur-jalur kereta api yang saat ini tidak

aktif:

Rangkasbitung – Labuan (66 Km)

Saketi – Bayah (86,40 Km)

Cilegon – Anyer Kidul (17 Km)

Rencana pengembangan jalur kereta api Lintas Serang –

Cikande –Cikupa – Serpong;

Rencana pengembangan Double Track Lintas Rangkasbitung –

Merak.

Tabel 2.38 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 56

Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah

I. Jenis Permukaan 476,491 852,888 683,230 2.012,609 476,491 852,888 683,230 2.012,609

a. Diaspal 436,919 660,715 549,290 1.646,924 415,919 735,996 556,100 1.708,015

b. Kerikil - 1,500 111,340 112,840 - - 105,500 105,500

c. Tanah - 19,440 22,600 42,040 - - 21,630 21,630

d. Beton 39,572 171,233 - 210,805 60,572 116,892 - 177,464

d. Tidak Diperinci - - - - - - - -

II. Kondisi Jalan 476,491 852,888 683,230 2.012,609 476,491 852,888 683,230 2.012,609

a. Baik 181,065 429,420 144,380 754,865 296,934 229,649 151,880 678,463

b. Sedang 266,067 215,544 264,070 745,681 149,316 380,209 258,120 787,645

c. Rusak 24,796 128,549 97,450 250,795 25,619 174,387 107,100 307,106

d. Rusak Berat 4,563 79,375 177,330 261,268 4,622 68,643 166,130 239,395

III.Kelas Jalan 476,491 852,888 683,230 2.012,609 476,491 852,888 683,230 2.012,609

a. Kelas I 176,041 - - 176,041 176,041 - - 176,041

b. Kelas II - - - - - - - -

c. Kelas III 300,450 - - 300,450 300,450 - - 300,450

d. Kelas III A - 515,118 - 515,118 - 515,118 - 515,118

e. Kelas III B - 337,770 - 337,770 - 337,770 - 337,770

f. Kelas III C - - 683,230 683,230 - - 683,230 683,230

g. Tidak Diperinci - - - - - - - -

Status Jalan Tahun 2013Keadaan

Status Jalan Tahun 2012

Negara Propinsi Kabupaten Jumlah

I. Jenis Permukaan 476,491 852,886 683,230 2.012,607

a. Diaspal 207,288 504,912 556,100 1.268,300

b. Kerikil - - 105,500 105,500

c. Tanah - - 21,630 21,630

d. Beton 18,433 41,110 - 59,543

d. Tidak Diperinci 250,770 306,864 - 557,634

II. Kondisi Jalan 476,491 852,888 683,230 2.012,609

a. Baik 109,681 384,792 151,880 646,353

b. Sedang 316,109 194,315 258,120 768,544

c. Rusak 36,501 60,311 107,100 203,912

d. Rusak Berat 14,200 213,470 166,130 393,800

III.Kelas Jalan 476,491 852,888 683,230 2.012,609

a. Kelas I 176,041 - - 176,041

b. Kelas II - - - -

c. Kelas III 300,450 - - 300,450

d. Kelas III A - 493,278 - 493,278

e. Kelas III B - 359,610 - 359,610

f. Kelas III C - - 683,230 683,230

g. Tidak Diperinci - - - -

Status Jalan Tahun 2014Keadaan

Tabel 2.38 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan (Lanjutan…)

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang

Tabel 2.38

Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan (Lanjutan…)

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 57

Tabel 2.39 Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan

dan Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015

No Kecamatan Jenis Permukaan

Jumlah

Diaspal Batu

Kerikil Tanah

1 Sumur 12.80 1.70 0.50 15.00

2 Cimanggu 21.20 9.00 5.90 36.10

3 Cibaliung 11.90 3.10 3.50 18,50

4 Cibitung 10.74 8.26 - 19.00

5 Cikeusik 10.95 11.55 4.40 26.90

6 Cigeulis 13.67 3.73 - 17.40

7 Panimbang 8.40 - - 8.40

8 Sobang 5.20 0.80 - 6.00

9 Munjul 11.03 11.17 6,00 28,20

10 Angsana 4.40 6.70 - 11.10

11 Sindangresmi 6.63 8.27 - 14.90

12 Picung 19.50 - - 19.50

13 Bojong 6.88 0.70 - 7.58

14 Saketi 26.40 6.00 - 32.40

15 Cisata 17.64 4.86 - 22.50

16 Pagelaran 30.50 - - 30.50

17 Patia 1.50 5.50 - 7.00

18 Sukaresmi 13.90 10.40 - 24.30

19 Labuan 5.90 - - 5.90

20 Carita 18.55 - - 18.55

21 Jiput 22.10 - - 22.10

22 Cikedal 19.50 - - 19.50

23 Menes 17.70 - - 17.70

24 Pulosari 16.10 0.10 - 16.20

25 Mandalawangi 27.60 1.90 - 29.50

26 Cimanuk 22.70 - - 22.70

27 Cipeucang 10.50 0.50 - 11.00

28 Banjar 23.05 - - 23.05

29 Kaduhejo 29.50 1.50 - 31.00

30 Mekarjaya 22.55 2.00 - 24.55

31 Pandeglang 19.40 - - 19.40

32 Majasari 20.30 - - 20.30

33 Cadasari 20.50 - - 20.50

34 Karangtanjung 28.50 - - 28.50

35 Koroncong 7.50 - - 7.50

JUMLAH 2015 565.19 97.74 20.30 683.23

2015 561.14 101.29 20.80 683.23

Sumber : Dinas PU Bidang Bina Marga Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 58

Tabel 2.40

Jumlah Alokasi dan Realisasi Angkutan Umum Menurut Kode dan Trayek

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015

(Unit)

Kode Trayek Alokasi Realisasi

Aktif Tidak Aktif Jumlah

A.1 Artabuana – Tarogong 150 67 38 105

A.2 Artabuana - Mengger - Pari – Mandalawangi 150 116 34 150

A.3 Artabuana- Cibaliung 60 16 8 24

A.4 Artabuana – Batubantar 125 70 48 118

A.5 Artabuana - Maja - Banjar 120 85 35 120

A.6 Artabuana - Kadubanen – Kadomas 20 20 0 20

A.7 Artabuana – Cikoromoy 100 56 24 80

A.8 Artabuana - Maja - Kuranten - Stadion - Cipacung 10 0 5 5

A.9 Artabuana – Kadubanen 20 2 0 2

A.10 Artabuana - Cipacug - Jl. Lintas Timur - Kadubanen 20 1 3 4

B.1 Anten - Pagadungan - Nanggor 20 8 10 18

B.2 Anten - Cadasari - Rego 50 50 0 50

C.1 Tarogong – Cibaliung 75 7 26 33

C.2 Tarogong – Pagelaran 50 7 6 13

C.3 Tarogong – Sobang 50 23 17 40

C.4 Tarogong – Panimbang - Angsana 50 11 10 21

C.5 Tarogong – Menes 100 61 39 100

D.1 Labuan - Caringin - Pasauran 120 55 56 111

D.2 Labuan - Caringin – Jiput 50 13 9 22

E.1 Saketi - Bojong – Picung 50 32 18 50

E.2 Saketi - Batubantar 20 0 0 0

F.1 Menes - Saketi 100 65 20 85

F.2 Menes - Jiput 20 0 0 0

G.1 Panimbang - Cigeulis 20 14 6 20

G.2 Panimbang - Tanjunglesung 20 0 0 0

H.1 Picung - Munjul 10 0 0 1

J.1 Jiput - Mandalawangi 10 0 0 0

K.1 Cibaliung - Cikeusik 10 0 0 0

K.2 Cibaliung - Cimanggu - Sumur 20 2 3 5

Jumlah 1.620 1620 781 416

Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 59

b. Perhubungan Laut

Sistem transportasi laut di Kabupaten Pandeglang memiliki peranan penting

dalam mendukung pergerakan orang dan barang. Kondisi eksisting transportasi laut di

Kabupaten Pandeglang digunakan untuk kegiatan penangkapan ikan, perjalanan

wisata, dan pemanfaatan patroli keamanan dan pengamanan laut serta penelitian.

Sarana perhubungan laut yang ada berupa Pelabuhan Khusus PLTU Labuan,

Pelabuhan perikanan regional di Teluk Labuan, Pelabuhan Ikan di Panimbang, Labuan,

dan Pelabuhan Pendaratan ikan di Sukanegara, Sidamukti, Citeureup, Sumur, dan

Tamanjaya, juga terdapat beberapa dermaga di hotel di pantai barat Kabupaten

Pandeglang. Untuk transportasi laut di wilayah selatan memanfaatkan muara

Cibinuangeun, Cikiruh Wetan untuk menangkap ikan dan memancing sampai ke Pulau

Tinjil dan Pulau Deli.

Tabel 2.41 Jumlah Nelayan, Perahu Motor/ Layar, dan Alat Tangkap

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015

Uraian TPI Lab

uan

TPI Car

ita

TPI Sukan

egara

TPI Panim

bang

TP

I Citeu

reup

TPI Sumu

r

TPI Taman

jaya

TPI

Sida

mukti

TPI (8T

PI)

Jumlah Nelayan

1 Pemilik 354 42 20 258 12 10 Bagan

apung 25

2 Tetap

3 Sambilan

4 Pendatang

Jumlah Perahu Motor

1 Jukung

2 Kecil

3 Sedang

4 Besar

5 Tempel

6 Kapal Motor

354 42 20 358 12 10 Bagan apung 25

10

Jumlah Alat

Tangkap

1 Payang 66

2 Dogol

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 60

3 Arad

4 Pukat Pantai/

Bondet

5 Purse

Seine

28 25

6 Gill Net 46 5 12 10 6

7 Jaring Rampus

43 5 4

8 Jaring Klitik

9 Bagan

Tancap

25

10 Bagan

Rakit

124

11 Pancing 15 130 5

12 Gorek

13 Serok 92

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang c. Perhubungan Udara

Perhubungan udara di Kabupaten Pandeglang saat ini belum ada, tetapi

berdasarkan perkembangannya sejak tahun 2005 dilakukan kajian/ penyusunan

Visibility rencana Bandara Banten Selatan yang dilanjutkan dengan penyusunan

Masterplan dan Detil Engineering pada tahun 2008, 2009, dan 2010 dengan lokasi

di Kecamatan Panimbang dan Sobang yang direncanakan akan beroperasi tahun

2018 mendatang dengan fungsi lapangan udara perintis sebagai penunjang

Bandara Soekarno Hatta.

Untuk mendukung rencana pembangunan Bandara Banten Selatan

tersebut, beberapa pengembangan infrastruktur diperlukan sebagai basis kegiatan

ekonomi di wilayah sekitar bandara yang akan dikembangkan sebagai pusat bisnis

dan sekaligus meningkatkan kinerja operasi bandara secara keseluruhan.

Persiapan awal dalam mengantisipasi pelaksanaan pembangunannya, di

sekitar lokasi yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan Komunikasi dan Informasi

perlu penataan wilayah sekitar bandara khususnya dalam mengantisipasi Kawasan

Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) dan Area Bebas Bangunan serta

Kawasan Ambang Kebisingan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 61

d. Pengairan/Irigasi

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang, sektor pertanian

merupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut sebanding dengan

besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Dari 274.681 hektar luas

Pandeglang, 244.456 hektar (89,00 persen) di antaranya digunakan untuk usaha

pertanian seperti persawahan, ladang, kebun, empang, kolam tambak,

kolam/tebat/empang, lahan untuk tanaman, hutan rakyat dan negara. Sedangkan

sisanya digunakan untuk pekarangan/lahan, untuk bangunan dan halaman sekitarnya,

padang rumput, lahan yang sementara tidak diusahakan dan lain sebagainya. Data

rinci untuk penggunaan lahan ini dapat dilihat pada Tabel 2.42 dan Tabel 2.43.

Tabel 2.42

Luas Lahan Sawah dan Lahan Kering

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015

Jenis Lahan Luas Lahan

(Ha)

A Lahan Sawah 54.739

1 Irigasi 22.044

Teknis 2.956

1/2 Teknis 4.310

Sederhana PU 5.190

Desa 9.588

2 Non Irigasi 32.695

Tadah Hujan 32.695

Pasang Surut -

3 Tidak Diusahakan -

B Lahan Kering 219.950

1 Ladang/ Huma 33.492

2 Tegal/ Kebun 57.477

3 Kolam/ Tebat/ Empang 1.204

4 Tambak 218

5 Penggembalaan/ Padang Rumput 436

6 Perkebunan Besar 13.793

7 Hutan Rakyat 27.040

8 Lain-lain 12.795

9 Bangunan dan Halaman 12.865

10 Sementara Tidak Diusahakan 4.077

11 Hutan Negara 56.501

12 Rawa tidak Ditanami 52

JUMLAH 274.681

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 62

Tabel 2.43

Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015

No Kecamatan

Jenis Pengairan Irigasi

Desa Teknis 1/2

Teknis

Sederhana

PU

1 Sumur - - - 1.198

2 Cimanggu - 85 - 1.383

3 Cibaliung - - - 235

4 Cibitung - - - 465

5 Cikeusik 1.600 20 - -

6 Cigeulis - - - 321

7 Panimbang - - - -

8 Sobang - - - -

9 Munjul 514 - - -

10 Angsana - - - -

11 Sindangresmi - - - -

12 Picung 398 - - -

13 Bojong 50 - 135 102

14 Saketi - 172 48 836

15 Cisata - 105 20 332

16 Pagelaran - - 90 298

17 Patia - - - -

18 Sukaresmi - 235 - -

19 Labuan - 162 - 89

20 Carita - 250 339 202

21 Jiput - - 1.040 549

22 Cikedal - 496 - 359

23 Menes - 328 377 329

24 Pulosari - 328 377 300

25 Mandalawangi - 525 - 375

26 Cimanuk 299 1.079 330 150

27 Cipeucang - - 872 32

28 Banjar - 118 212 388

29 Kaduhejo - 60 249 195

30 Mekarjaya 95 200 - 436

31 Pandeglang - 147 320 -

32 Majasari - - 214 290

33 Cadasari - - 137 222

34 Karangtanjung - - 293 280

35 Koroncong - - 137 222

JUMLAH 2.956 4.310 5.190 9.588

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 63

e. Air Bersih

Ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan masyarakat. Jumlah

pelanggan PDAM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2015 tercatat sebanyak

17.704 pelanggan, atau meningkat sebesar 6.40 persen dibanding tahun 2014

yang tercatat sebanyak 16,639 pelanggan. Jumlah pelanggan terbanyak masih

didominasi oleh rumah tangga biasa/ tempat tinggal, yaitu sebanyak 16,336

pelanggan pada tahun 2015.

Tabel 2.44

Jumlah Konsumen Air dan Tenaga Kerja Pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015

No Uraian 2012 2013 2014 2015

1 KONSUMEN AIR MINUM 14,236 15,363 16,639 17,704

1. Ruta Biasa / Tempat Tinggal 13,066 14,126 15,355 16,336

2. Instansi Pemerintah 209 216 224 242

3. Masjid, Tempat Peribadatan

dan Badan Sosial 329 348 379 401

4. U m u m 12 12 13 13

5. Perusahaan, Perdagangan dan Industri

620 661 668 712

2 JUMLAH TENAGA KERJA 97 89 94 85

Sumber : PDAM Kabupaten Pandeglang

f. Energi dan Telekomunikasi

Sistem kelistrikan di wilayah Kabupaten Pandeglang merupakan bagian

dari sistem interkoneksi tenaga listrik Jawa-Madura-Bali (Jamali) Banten,

dengan pembangkit utama PLTU Suralaya yang selanjutnya ditransmisi ke

beberapa Gardu Induk (GI) di antaranya GI Rangkasbitung, GI Menes dan GI

Saketi. Wilayah Kabupaten Pandeglang sendiri dipasok dari GI Menes, GI

Saketi dan sebagian dari GI Rangkasbitung. Rencananya pasokan listrik di

wilayah Kabupaten Pandeglang dan wilayah Banten pada umumnya akan

ditambah melalui PLTU Labuan seiring dengan pengoperasiannya pada akhir

tahun 2009.

Selain itu, penggunaan listrik di wilayah Kabupaten Pandeglang juga

menggunakan pemanfaatan pembangkit listrik lainnya seperti pembangkit

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 64

listrik tenaga mikro hidro dan panas matahari yang digunakan oleh beberapa

penduduk/rumah tangga yang wilayahnya belum teraliri listrik oleh PLN.

Berdasarkan susenas tahun 2015 sebagian besar penduduk/rumah tangga

Kabupaten Pandeglang yaitu sebesar 87,17 % persen telah menggunakan

listrik, baik listrik PLN maupun listrik Non PLN.

Tabel 2.45

Hasil Kegiatan Perusahan Listrik Negara (PLN)

di Kabupaten Pandeglang Tahun 2015

No Uraian Satuan Jumlah/ Nilai

1 IKHTISAR PENJUALAN

a. Jumlah Pelanggan Pelanggan 251.761

b. Jumlah KWH terjual KWH 180.744.306

c. Jumlah VA tersambung KVA 85.617.851.91

d. Nilai KWH terjual Rupiah 115.287.104.529.00

2

KEADAAN LISTRIK

TERPASANG

a. Panjang Route SUTM Meter 1.320.55

b. Panjang Route SUTR Meter 2.203.19

c. Jumlah gardu distribusi Unit 1.390

d. Jumlah daya terpasang KVA 123.605

3 PERSENTASE PERLISTRIKAN

a. Wilayah Kecamatan % 100%

b. Wilayah Kelurahan % 100%

c. Wilayah Desa % 87,17

4 TUNGGAKAN REKENING

a. Jumlah Pelanggan Pelanggan 33.345

b. Lembar Tunggakan Lembar 42.839

c. Rupiah Tunggakan Rupiah 3.357.142.742

Sumber : PT PLN UPJ Pandeglang dan Labuan

Pada tahun 2015 jumlah pelanggan PLN di Kabupaten Pandeglang

tercatat sebanyak 251.761 pelanggan, atau meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya yang berjumlah 228.749 pelanggan. Namun demikian, jumlah

daya listrik terjual meningkat dari 27.132.601 KWH pada tahun 2014 menjadi

180.774.360 KWH pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 566,26 persen.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 65

Tabel 2.46

Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi Listrik Terjual

Menurut Jenis Tarif di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2015

No Klasifikasi

Jumlah

Pelanggan (Konsumen)

Daya Tersambung

Energi Terjual Pendapatan Penjualan

(KVA) (KWh) (Juta Rp)

1 Sosial 7.198 6.869 4.162.843 3.402.911.950

2 Rumahtangga 240.623 64.763.671 146.681.754 89.118.398.229

3 Bisnis 4.052 10.010.026 23.543.976 36.225.107.320

4 Industri 24 3.586.238 4.668.717 6.134.526.307

5 Pemerintah 658 2.784.090 2.247.118 3.445.329.853

JUMLAH 252.555 81.150.894 181.304.408 138.326.273.659

Sumber : PT PLN UPJ Pandeglang dan Labuan Pos dan telekomunikasi merupakan sektor yang berkembang pesat dalam

satu dekade terakhir. Pertumbuhan sektor ini selain memberikan kemudahan

masyarakat dalam melakukan komunikasi dan memperlancar arus lalu lintas

barang, juga telah mendorong berkembangnya beberapa sektor lain, terutama

sektor perdagangan.

Pertumbuhan sektor pos dan telekomunikasi dapat dilihat melalui

perkembangan beberapa indikator seperti jumlah paket pos, surat pos dan wesel

pos yang dikirim dan diterima kantor pos, jumlah menara BTS (Base Transciever

Station) perusahaan telekomunikasi, jumlah pengguna Handphone dan telepon

tetap, dan jumlah pulsa terjual. Data menara BTS perusahaan telekomunikasi

bersumber dari PT. Pos Pandeglang. Pada Tahun 2015, jumlah pengiriman

surat/wesel pos ke dalam negeri dan ke luar negeri sebanyak 75.875 buah.

Perkembangan teknologi informasi yang ditandai dengan semakin mudahnya

melakukan komunikasi melalui telepon seluler dan internet menjadi penyebab

turunnya aktifitas komunikasi melalui surat. Selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 2.47.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 66

Tabel 2.47

Jumlah Perizinan Tower Komunikasi yang Dikeluarkan Menurut Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Tahun

2011 - 2015

No Kecamatan Telepon Seluler

Lainnya Jumlah

1 Sumur 1 - 1

2 Cimanggu 2 - 2

3 Cibaliung 0 - 0

4 Cibitung 0 - 0

5 Cikeusik 4 - 4

6 Cigeulis 1 - 1

7 Panimbang 8 - 8

8 Sobang 1 - 1

9 Munjul 1 - 1

10 Angsana 0 - 0

11 Sindangresmi 1 - 1

12 Picung 2 - 2

13 Bojong 4 - 4

14 Saketi 4 - 4

15 Cisata 4 - 4

16 Pagelaran 5 - 5

17 Patia 0 - 0

18 Sukaresmi 2 - 2

19 Labuan 4 - 4

20 Carita 7 - 7

21 Jiput 0 - 0

22 Cikedal 4 - 4

23 Menes 2 - 2

24 Pulosari 1 - 1

25 Mandalawangi 3 - 3

26 Cimanuk 1 - 1

27 Cipeucang 0 - 0

28 Banjar 1 - 1

29 Kaduhejo 3 - 3

30 Mekarjaya 0 - 0

31 Pandeglang 13 - 13

32 Majasari 3 - 3

33 Cadasari 2 - 2

34 Karangtanjung 4 - 4

35 Koroncong 0 - 0

JUMLAH 88 0 88

Sumber : Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pandeglang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 67

2.4.4 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci

keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu pembangunan SDM harus benar-

benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja yang

kreatif, terampil, disiplin, produktif dan profesional serta mampu memanfaatkan,

mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka

melaksanakan pembangunan. Gambaran mengenai SDM dapat terlihat di

antaranya melalui kualitas tenaga kerja (rasio lulusan SLTP, SLTA,

Universitas/Perguruan Tinggi) dan tingkat ketergantungan penduduk.

a. Kualitas Tenaga Kerja (rasio Lulusan SLTP, SLTA,

Universitas/Perguruan Tinggi)

Kualitas SDM berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia

untuk mengisi kesempatan kerja. Kualitas tenaga kerja dapat ditentukan melalui

tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk suatu

daerah, maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Pada tahun 2010 penduduk

Kabupaten Pandeglang yang tamat SD sederajat sebanyak 371,32 ribu jiwa (41,40

% dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun), tamat SMP sederjat

sebanyak 135,43 ribu jiwa (15,10 % dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10

Tahun) serta tamat SMA sederjat sebanyak 98,66 ribu jiwa (11,00 % dari dari

total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun). Sementara pada tahun 2015, penduduk

Kabupaten Pandeglang yang tamat SD sederajat sebanyak 348,03 ribu jiwa (37,52

% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun), tamat SMP sederajat sebanyak

155,72 ribu jiwa (16,79 % dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun) serta

tamat SMA sederajat sebanyak 104,15 ribu jiwa (11,23 % dari dari total jumlah

penduduk usia ≥ 10 Tahun) atau meningkat sebesar 5,56 %. Gambaran umum

mengenai rasio lulusan tingkat pendidikan di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat

sebagaimana Tabel 2.48 dan Tabel 2.49.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 68

Tabel 2.48 Persentase Penduduk 10 Tahun ke atas Menurut

Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan (Persen)

N

o

Tingkat

Pendidikan

2010 2011 2013 2014

Laki-laki

Perempuan

Total

Laki-lak

i

Perempua

n

Total

Laki-laki

Peremp

uan

Total

Laki-

laki

Perempua

n

To

tal

1 Tidak/Belum Tamat SD

Sederajat

28,10

30,40 29,30

26,69

30,19 28,39

25,52

32,69

28,96

28,47

34,86 31,60

2 SD

Sederajat

39,6

0

43,40 41,

50

42,

96

40,54 41,7

9

41,3

6

40,1

0

40,

75

38,5

6

36,43 37,

52 3 SMP

Sederajat 15,8

0 14,50 15,

10 15,75

17,94 16,81

15,92

15,42

15,68

16,04

17,57 16,79

4 SMA Sederajat

12,80

9,10 11,00

12,05

7,79 9,99 14,66

9,00 11,95

13,36

9,00 11,23

5 Universita

s

3,70 2,60 3,2

0

2,5

5

3,54 3,03 2,54 2,79 2,6

6

3,58 2,13 2,8

7

Jumlah 100 100 100

100

100 100 100 100 100

100 100 100

Sumber : Dinas Pendidikan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Tabel 2.49 Jumlah Penduduk 10 Tahun ke atas Menurut

Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan (Persen)

No Tingkat

Pendidikan

2010 2013 2014

Laki-laki

Perempuan

Total Laki-laki Peremp

uan Total

Laki-laki Peremp

uan Total

1 Tidak/Belum Tamat SD Sederajat

128.932 133.180 262.799 120.204 147.596 267.162 134.851 158.269 293.144

2 SD Sederajat 181.698 190.131 371.327 194.814 181.052 375.928 182.629 165.411 348.035 3 SMP Sederajat 72.496 63.523 135.436 74.986 69.622 144.651 75.961 79.784 155.728 4 SMA Sederajat 58.731 39.866 98.662 69.052 40.635 110.241 63.262 40.861 104.150

5 Universitas 16.977 11.390 28.702 11.964 12.597 24.539 16.957 9.689 26.615

Jumlah 458.834 438.091 896.925 471.020 451.502 922.522 473.659 454.013 927.672

Sumber : Dinas Pendidikan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

b. Rasio Ketergantungan Penduduk

Rasio ketergantungan penduduk (dependency ratio) digunakan untuk

melihat besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia

produktif terhadap penduduk berusia tidak produktif. Penduduk usia produktif

adalah penduduk yang berusia 15 sampai dengan 65 tahun, sedangkan penduduk

berusia tidak produktif adalah penduduk yang berusia di bawah 15 tahun dan

penduduk yang berusia di atas 65 tahun.

Semakin tinggi persentasi dependency ratio maka semakin tinggi beban

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

Pemerintah Kabupaten Pandeglang II - 69

yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai hidup penduduk

yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan semakin rendah

dependency ratio menunjukkan semakain rendahnya beban yang ditanggung

penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan

tidak produktif lagi.

Pada tahun 2010 rasio ketergantungan di Kabupaten Pandeglang sebesar

54,13 persen. Sedangkan pada tahun 2010 berkurang sebesar 2,94 persen

dibandingkan tahun 2014 atau mencapai 51,19 persen. Gambaran lebih jelas

mengenai rasio ketergantungan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada

Tabel 2.50.

Tabel 2.50 Rasio Ketergantungan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010-2014

No Uraian 2010 2013 2015

1 Jumlah Penduduk Usia < 15 Tahun

388.146 386.711 383.709

2 Jumlah Penduduk Usia > 65

Tahun 49.452 53.647 57.119

3 Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif (1) & (2)

437.598 440.358 440.828

4 Jumlah Penduduk Usia Produktif, Usia 15-64 Tahun

712.012 742.648 754.083

5 Rasio Ketergantungan 61,46 59,30 58,46

Sumber : Hasil analisis dan BPS Kabupaten Pandeglang