bab ii deskripsi perancangan kantor sewa
DESCRIPTION
kantor sewaTRANSCRIPT
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 10
BAB II
DESKRIPSI PERANCANGAN
2.1. Analisa Lokasi
2.1.1. Letak Geografis
Kota Pekanbaru terletak antara 101°14' - 101°34' Bujur Timur dan
0°25' - 0°45' Lintang Utara. Dengan ketinggian dari permukaan laut
berkisar 5 - 50 meter. Permukaan wilayah bagian utara landai dan
bergelombang dengan ketinggian berkisar antara 5 - 11 meter.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1987 Tanggal 7
September 1987 Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari ± 62,96 Km²
menjadi ± 446,50 Km², terdiri dari 8 Kecamatan dan 45
Kelurahan/Desa. Dari hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh
BPN Tk. I Riau maka ditetapkan luas wilayah Kota Pekanbaru
adalah 632,26 Km². Dengan meningkatnya kegiatan pembangunan
menyebabkan meningkatnya kegiatan penduduk disegala bidang
yang pada akhirnya meningkatkan pula tuntutan dan kebutuhan
masyarakat terhadap penyediaan fasilitas dan utilitas perkotaan serta
kebutuhan Lainnya. Untuk lebih terciptanya tertib pemerintahan dan
pembinaan wilayah yang cukup luas, maka dibentuklan Kecamatan
Baru dengan Perda Kota Pekanbaru No. 4 Tahun 2003 menjadi 12
Kecamatan dan Kelurahan/Desa baru dengan Perda tahun 2003
menjadi 58 Kelurahan/Desa.
Kota Pekanbaru berbatasan dengan daerah Kabupaten/Kota :
Sebelah Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar
Sebelah Selatan : Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan
Sebelah Timur : Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan
Sebelah Barat : Kabupaten Kampar
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 11
Gambar 2.1. Peta Provinsi Rau
(Sumber : Bappeda Provinsi Riau)
2.1.2. Iklim
Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara
maksimum berkisar antara 34,1º C - 35,6º C dan suhu minimum
antara 20,2º C - 23,0º C. Curah hujan antara 38,6 - 435,0 mm/tahun
dengan keadaan musim berkisar :
Musim hujan jatuh pada bulan Januari s/d April dan September
s/d Desember.
Musim Kemarau jatuh pada bulan Mei s/d Agustus
Kelembapan maksimum antara 96% - 100%.
Kelembapan minimum antara 46% - 62%.
Tabel 2.1. Suhu Udara Pekanbaru
Bulan Maksimum Minimum Rata-rata
Januari 33.1 23.2 27.3
Febuari 32.6 23.1 26.6
Maret 32.9 23.1 27.3
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 12
April 33.2 23.3 27.3
Mei 32.2 23.6 27.6
Juni 33.8 23.6 28.1
Juli 32.8 23.0 27.3
Agustus 32.4 23.3 27.3
September 33.1 23.1 27.1
Oktober 32.6 23.5 26.9
November 32.8 24.2 27.6
Desember 32.8 24.2 27.6
(sumber: http://pekanbarukota.bps.go.id/)
2.1.3. Jarak Ibukota
Kota Pekanbaru merupakan ibukota provinsi Riau yang mempunyai
jarak lurus dengan kota-kota lain sebagai Ibukota Propinsi lainnya
sebagai berikut :
Tabel 2.2. Tabel Jarak Daerah Lain ke Pekanbaru
Antara Jarak
Bangkinang 51
Siak Sri Indrapura 74
Pasir Pengarayan 134
Dumai 127
Bagan siapi-api 194
Teluk Kuantan 118
Rengat 156
Tembilahan 211
Pangkalan Kerinci 48
Bengkalis 130
Perawang 23
Simpang Buatan 43
Buatan 48
Teluk Masjid 94
Mengkapan 151
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 13
Dalu-Dalu 148
Minas 25
Kandis 43
(sumber: http://pekanbarukota.bps.go.id/)
Dengan demikian, kota Pekanbaru dapat diakses dari berbagai
daerah di provinsi Riau. Ditambah lagi dengan Pekanbaru
merupakan ibukota dan menjadi kota metropolitan di Riau. Banyak
yang datang ke Pekanbaru untuk melksanakan aktifitas seperti
bisnis, pendidikan, perekonomian dan lain-lain.
2.1.4. Tenaga Kerja dan Ekonomi Kerakyatan
Kota Pekanbaru merupakan kota metropolitan yang ada di provinsi
Riau. Yang mana banyak terdapat potensi-potensi yang ada
didaerah tersebut. Sehingga membuat kota Pekanbaru menjadi kota
bisnis dan menjadi kota destinasi para investor baik dari dalam
negeri maupun manca negara. Adapun potensi dari kota Pekanbaru
itu sendiri adalah meliputi:
1. Tenaga Kerja
Pekanbaru merupakan kota industri yang meliputi perhotelan,
perdagangan, restoran, keuangan, sewa dan jasa perusahaan.
Dalam Pertumbuhan ekonomi secara umum dapat ditunjukkan
oleh angka Penyerapan Tenaga kerja di Pekanbaru. Ini dinilai
karena pesatnya pertumbuhan perekonomian di kota Pekanbaru,
sehingga dapat memberikan gambaran bahwasanya sangat
diperlukan fasilitas untuk pengolahan perekonomian tersebut.
Tabel 2.3. Kontribusi Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Pekanbaru
Mata Pencaharian Jumlah Tenaga Kerja
2009 2010 2011
Pertanian 16,029 16,228 18,062
Pertambangan /
Penggalian 4,730 4,106 3,005
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 14
Industri 28,309 28,351 25,062
Listrik Air dan Gas 3,163 3,910 2,345
Bangunan 40,338 40,356 36,684
Perdagangan 139,749 139,760 153,842
Angkutan / Komunikasi 21,000 20,100 20,934
Jasa 122,000 122,007 99,445
Lainnya 15,595 13,061 5,351
(Sumber : http://migas.bisbak.com/1471.html)
Sektor Perdagangan menyerap tenaga kerja paling dominan selama
tiga tahun terakhir mencapai 153.842 tenaga kerja pada tahun 2011.
Angka ini mempunyai korelasi dengan perkembangan kota
Pekanbaru sebagai kota besar yang mempunyai salah satu visi
menjadi pusat perdagangan dan Jasa.
(sumber: http://migas.bisbak.com/1471.html)
2. Ekonomi Kerakyatan
Sebagai pusat perdagangan dan jasa, Kota Pekanbaru juga
memiliki program pembangunan ekonomi kerakyatan yang
memberikan perhatian khusus kepada upaya peningkatan
ekonomi dan partisipasi rakyat, yang merupakan bagian dari
upaya mempercepat pengentasan kemiskinan di perkotaan. Di
Kota Pekanbaru, yang tercakup di ekonomi kerakyatan, yaitu
industri kecil dan menengah serta koperasi dan pengusaha kecil.
Gambaran perkembangan koperasi di Pekanbaru dapat dilihat
pada Tabel 2.5. berikut ini.
Tabel 2.4. Data Keragaman Koperasi di Kota Pekanbaru Tahun 2006-2010
No Keragaman Satuan 2006 2007 2008 2009 2010
1 Jumlah Koperasi Unit 771 814 880 904 930
2 Koperasi Aktif Unit 558 601 558 710 735
3 Koperasi Tidak Aktif Unit 213 213 292 194 195
4 Jumlah Anggota Orang 83.264 101.020 105.467 105.485 105.593
5 Rat Unit 129 152 149 202 359
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 15
6 Manajer Orang 30 50 57 57 63
7 Karyawan Orang 401 928 1.042 1.031 1.174
8 Modal Sendiri Rp M 59.01 137.77 157.00 163.28 202.88
9 Modal Luar Rp M 37.07 251.41 291.00 317.80 381.38
10 Volume Usaha Rp M 188.24 547,60 483.00 574.91 722.29
11 SHU Rp M 12.01 22.72 24.81 24.67 29.97
(Sumber: Dinas Koperasi UMKM Kota Pekanbaru, Des 2010)
Berkaitan dengan perkembangan usaha kecil akan menjadi
tantangan dimasa akan datang, melihat kepada data tersebut,
perkembangan usaha kecil tidak terjadi perkembangan yang
cukup signifikan yaitu sebanyak 716 usaha kecil pertahun,
sedangkan perkembangan usaha mikro di kota Pekanbaru terjadi
peningkatan walaupun pergerakannya tidak terlalu tinggi.
2.2. Gambaran Umum Site Lokasi
2.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
Kota Pekanbaru berdasarkan Rancangan Peraturan Daerah
(RAPERDA) tahun 2006. Kota pekanbaru telah memiliki rancangan
yang sesuai dengan peraturan daerah tersebut. Yang mana setiap
kecamatan di Pekanbaru memiliki peranan masing-masing dalam
penentuan pemanfaatan lahan yang digunakan menurut RTRW
Pekanbaru. Dapat dilihat dari table peraturan RTRW di kota
Pekanbaru yang telah ditetapkan jenis pemanfaatan menurut lokasi
kecamatan.
Tabel 2.5. Peraturan RTRW Pekanbaru
No Jenis Pemanfaatan KDB Lokasi
1. Permukiman
Kepadatan Tinggi
60 – 75
Kawasan Pusat Kota
Kec. Bukit Raya (Parit
Indah dan sekitarnya)
Kec. Payung Sekaki
(Sekitar Jalan Riau dan
Jalan Sukarno Hatta)
Kec. Rumbai Pesisir
(Sekitar Jalan Kayangan)
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 16
Kepadatan Sedang
Kepadatan Rendah
45 – 60
30 – 45
Kec. Tenayan Raya Barat
(antara S. Tenayan dan S.
Teleju)
Kec. Tenayan Raya
Selatan (antara S. Sail dan
S. Pembatuan)
Kec. Bukit Raya (Sekitar
Kampus UIR)
Kec. Tampan (Sidomulyo
Barat, Delima, Simpang
Baru dan Tuah Karya)
Kec. Payung Sekaki (Jalan
Riau Ujung)
Jalur Patahan di Kec.
Payung Sekaki, Tampan
dan Marpoyan Damai.
Kec. Rumbai
Kec. Rumbai Pesisir
(sekitar Danau
Lembah Sari hingga
Okura)
2. Pemerintahan dan
Perkantoran
60
Sepanjang Jl. Sudirman
dan Jl.
Gajah Mada, Jl. Riau, Jl.
Subrantas.
Sekitar Parit Indah
Jl. M.S Amin
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 17
3. Perdagangan, Jasa, dan
Komersial
Regional
Lokal
70 – 80
90
Simpang SKA
Jl. Siak II
Terusan Jl. T. Tambusai
Jl. Air Hitam Raya
Simpang Jalan Lingkar
(sekitar Jembatan Siak V
Tenayan)
Jl. T. Tambusai
Jl. Riau
Jl. Sudirman
Jl. A. Yani
Jl. Siak II
Jl. Subrantas
Jl. H. Imam Munandar
Jl. Sukarno Hatta
Jl. Rencana Menuju
Perawang
Jl. Raya Pekanbaru –
Rengat
Jl. Garuda Sakti
4. Fasiiltas Umum dan Sosial
Pendidikan Tinggi
Fasum dan Fasos Lainnya
30
50
50
Kec. Rumbai
Kec. Tampan
Kec. Bukit Raya
Kec. Tenayan Raya
Kawasan Pusat Kota
Seluruh Kecamatan
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 18
5. Industri
Bangunan Pabrik
Bangunan Gudang
50 – 60
50
Kec. Tenayan Raya
Kec. Lima Puluh
Kec. Tampan
Kec. Marpoyan Damai
Kec. Tenayan Raya
Kec. Payung Sekaki
6. Ruang Terbuka Hijau 0 – 5 Seluruh Kecamatan
Sumber : RAPERDA Pekanbaru Tahun 2006
Adapun kriteria dilihat dari :
1. Potensi Fisik
Memiliki topografi kawasan pusat kota dan sekitarnya relatif
datar dengan ketinggian rata-rata antara 10-20 meter di atas
permukaan laut. Sedangkan kawasan tenayan dan sekitarnya
umumnya mempunyai ketinggian antara 25-50 meter di atas
permukaan laut dan sebagian besar wilayah kota Pekanbaru
(44%) mempunyai tingkat kemiringan antara 0-2% atau
relatif datar. Yang mana sangat layak untuk perkembangan
kota karena dapat dimanfaatkan bagi semua jenis kegiatan
perkotaan.
Tanah yang ada dikota Pekanbaru umumnya memiliki
satuan morfologi yang tersusun oleh batu lumpur, batu pasir,
sedikit batu lanau, batuan malihan, dan granit. Kawasan ini
terletak pada ketinggian antara 20-35 meter di atas
permukaan laut, dengan kemiringan kurang dari 20%.
2. Masalah Fisik
Dengan adanya beberapa kendala ini maka akan dapat diketahui
teknik yang digunakan dan sesuai dalam pengembangannya
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 19
pada masa yang akan datang. adapun masalah yang ada di kota
Pekanbaru seperti berikut :
Lahan-lahan dengan kategori yang datar dimana kota
Pekanbaru umunya merupakan dataran.
Perlunya perhatian yang lebih serius terutama pada jenis
tanah yang berlumpur dan endapan sungai atau rawa. Jenis
tanah ini akan mudah turun, dan harus memaksimalkan
pengawasan untuk kategori tanah tersebut dengan
penimbunan bahkan dengan struktur tertentu.
Perhatian secara dini oleh pemerintah kota Pekanbaru pada
masa yang akan datang adalah kemungkinan terjadinya
bencana alam, seperti : Banjir, dan Hal ini dikarenakan
terdapat beberapa daerah yang rawan akan banjir karena
sebagian kota Pekanbaru secara topografi terletak pada
daerah yang relatif rendah dengan ketinggian elevasi antara
1,50 sampai 2,50 meter di atas permukaan air laut dan setiap
musim hujan sering mengalami banjir yang disebabkan oleh:
Meluapnya Sungai Siak.
Tingginya curah hujan, terutama di bagian hulu.
Disamping masalah tersebut, anak-anak sungai dan saluran
drainase dalam kota yang mengalir ke Sungai Siak sering tidak
lancar dan berpotensi terjadinya genangan lokal dan banjir di
beberapa lokasi. Dengan pertimbangan segi fungsi, maka
diperlukan kriteria dalam pemilihan lokasi yang mendukung
tujuan dari bangunan dan membantu kelancaran aktifitas yang
berlangsung didalamnya. Table dibawah ini terdapat beberapa
factor yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi bangunan
Kantor sewa.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 20
(Sumber: perda Pekanbaru tahun 2006 dan KKOP)
Dari kriteria tersebut maka dipilihlah lokasi di jalan Datuk Setia
Maha Raja, Pekanbaru, Provinsi Riau yang cocok untuk kriteria
perencanaan Kantor Sewa di Pekanbaru.
2.2.2. Alasan Pemilihan Lokasi
Ada beberapa alasan yang digunakan dalam pemilihan site kantor
sewa tersebut yang mana dapat dimanfaatkan untuk sarana dalam
pembangunan bangunan itu sendiri. Untuk lokasi terpilih memiliki
beberapa potensi-potensi yang dapat dijadikan salah satu alasan
NO KRITERIA LOKASI
1 Tinjauan terhadap
peruntukan lahan
kota
Berada di dekat dengan jalan utama. Dan
merupakan lokasi pengembangan dari
perkantoran menurut RTRW kota
Pekanbaru.
2 Pencapaian Dapat diakses dari seluruh penjuru kota,
dari berbagai arah. Karena pekanbaru
merupakan ibukota provinsi Riau.
3 Area pelayanan Lingkungan sekitar dapat menjadi
penunjang dan saling menguntungkan,
karena terdapat fasilitas yang mendukung.
4 Struktur bangunan Sistem struktur harus sesuai dengan
kondisi tanah yang pada umumnya tanah
gambut.
5 Peraturan Dalam perda Kota Pekanbaru tahun 2006
dan KKOP, untuk pembangunan kantor di
sub kota mempunyai :
KDB bangunan 60%
KLB bangunan 10 lantai/53 m
Tabel 2.6. Kriteria Pemilihan Lokasi
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 21
didirikannya perkantoran sewa ini, adapun potensi-potensi dari
lokasi tersebut adalah :
Berdekatan dengan jalan raya atau jalan utama Sudirman.
Lokasi yang tepat untuk Perkantoran menurut RTRW kota
Pekanbaru
Terdapat pemukiman penduduk disekitar lokasi.
Berdekatan dengan fasilitas publik lainnya seperti bandara,
pusat pegelaran seni (Idrus tintin), gedung olahraga dll.
Kondisi tanah pada lokasi berupa tanah datar dan semak
belukar.
2.2.3. Lokasi Site
Lokasi adalah kata lain dari sebuah tempat yang menjadi wadah
sebuah benda ataupun peristiwa berada, dalam hal ini lokasi
berdirinya kantoran Sewa sesuai dengan lokasi yang telah
ditetapkan oleh RTRW kota pekanbaru, yang mana lokasi
perkantoran dapat didirikan di sekitar jalan parit indah. Oleh sebab
itu lokasi site berada di jalan Datuk Setia Maharaja, Pekanbaru,
Provinsi Riau.
Gambar 2.2. Lokasi Site
(Sumber: Google Earth, di download o e 10:22:10)
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 22
2.3. Tinjauan Umum
2.3.1. Sejarah Kantor
Seiring dengan kebutuhan manusia yang bertambah terus,
kebutuhan akan ruang tersebut adalah kebutuhan yang berasal dari
profesi manusia yang formal, sehingga mulailah manusia
membangun perfasilitasan akan ruang-ruang perkantoran, yang
tampak jelas mulai tumbuhnya gedung-gedung perkantoran setelah
tahun 1880. Begitulah yang dikatakan oleh Santa R. dan Roger C.
dalam bukunya Tomo ow‟s ffice “Business in changing
wo ldwide” .
Konsep sederhana mengenai kehadiran kantor merupakan suatu
ruang di dalam rumah, tetapi akhirnya terjadi pergeseran budaya
yang mengakibatkan rumah tinggal tidak lagi dijadikan tempat
tinggal, melainkan tempat bekerja seutuhnya yang lebih nyaman
dan tentunya formal. Hal ini dikarenakan pasifnya manusia itu
untuk lebih banyak beraktivitas pada ruang lain di dalam rumah
selain di ruang kerja.
Sebagai perkembangan konsep interior kantor ternyata kantor
membutuhkan lebih dari satu ruang. Hal ini terkait pula oleh
kebutuhan manusianya yang sangat kompleks. Pada satu kantor
terdiri dari ruang-ruang kecil di dalamnya, dimana tiap ruang
tersebut berbeda fungsi dan peranannya. Ruang-ruang baru tersebut
ditata berjajar dan saling bersebelahan, seperti layaknya tatanan
kamar di hotel. Sebuah koridor diantara ruang merupakan sirkulasi
publik kantor. (John F. Pile dalam bukunya Interiors Book Offics)
Kemajuan teknologi berkembang dengan sangat pesatnya, adanya
telpon, mesin tik, dan sebagainya mengakibatkan pergeseran
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 23
budaya. Konsep perkantoran menyesuaikan perubahan diatas, dari
tradisional berkembang menjadi lebih modern.
2.3.2. Kategori Kantor
Menurut Nikobus Peusner dalam Office Book, kantor terbagi dalam
beberapa kategori:
1. Kantor Pemerintahan.
Kantor pemerintahaan awal-awal terdapat dibalai kota dimana
balai kota tersebut digunakan untuk banyak fungsi seperti
pengadilan, lantai atas untuk ruang pengadilan, lalu lantai bawah
untuk pasar. Kantor pemerintah yang paling terkenal adalah
kantor “The Uffizi” yang di desain oleh seorang arsitek bernama
Giorgio Vasari. Kantor ini di bangun di kota Florence tahun
1560-1577. kantor ini merupakan sebuah kantor adsministrasi
untuk mengurus suatu kolelsi seni dari seniman kenamaan yang
bernama Cosimo De Medici.
2. Kantor Komersial
Kantor komersial pertama dicetuskan oleh perusahaan medici
dimana mereka adalah banker, awal kantor komersial merupakan
bagian dari rumah atau toko. Menurut Lewis Mumford dalam
bukunya The Culture Cities pada akhir jaman pertengahan
sebuah rumah “burgher‟ di Lubeuk memiliki 2 fungsi yaitu
kantor dan toko awal Jaman Georgian hingga Jaman Victorian.
(menurut Nikobus Peusner dalam Office Book).
Kantor komersial biasanya terletak di rumah (Home Office). Area
kantor terletak di lantai dasar, sedangkan area rumah terletak di
lantai atas atau bisa saja terletak dibangunan yang terpisah tetapi
masih dalam satu lingkungan. Di era Georgian dan Early
Victoriandi Inggris, bank terletak di lantai dasar sebuah rumah
tinggal.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 24
3. Kantor Profesional
Awal Kantor Profesional yang terdapat pada abad 19 yaitu
perkembangan Inns of Court London dimana para pengacara
dilatih. Adapun kantor ini berbentuk hampir seperti untuk
sekolah, dimana terdapat perpustakaan, ruang doa, ruang
training, dll. Kantor ini diperuntukkan khusus untuk para
bangsawan. Revolusi Industri pada akhir abad 18-19 membuat
kantor untuk memiliki gedungnya sendiri, dimana mereka
dituntut untuk supaya lebih maju karena tuntutan yang semakin
banyak dan teknologi yang semakin canggih, rantai makanan dan
produksi yang semakin rumit, dimana ekspor impor antar Negara
dan benua tejadi, disaat itulah kantor sebagai penghubung
perdagangan dan pengembangan teknologi baru. (menurut
Nikobus Peusner dalam Office Book). Kantor profesional dapat
dilihat pada kantor pengacara terkenal di Inggris, Inns of Court
yang dibangun pada abad 14. kantor ini dilengkapi dengan
perpustakaan, kapel, ruang bawah tanah, labirin. Kantor ini
sebagian besar materialnya menggunakan batu bata. Pada abad
17, kantor ini dijadikan sebuah universitas bagi anak bangsawan
dan ilmuwan.
4. Kantor Bisnis
Pada tahun 1844, disaat itu ditemukan sandi morse dan pada
tahun 1876 ditemukan telepon pabrik dan kantor bisnis dipisah.
Disaat perusahaan bertumbuh dalam kompleksitas demikian juga
dengan kantor. Menurut sejarah kantor Perusahaan asuransi
merupakan figur yang paling lama. Revolusi industri memiliki
hubungan erat dengan petumbuhan dan perkembangan
perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi dan perbankan
merupakan lapangan kerja yang menyerap banyak tenaga kerja,
hal ini mempengaruhi interior kantor itu sendiri, dimana dalam
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 25
satu ruang yang besar terdapat puluhan pegawai melakukan
pembukuan hanya dengan alat seperti tinta dan pena. Pada abad
19 tersebut sistem organisasi kantor bertumbuh, file-file angka.
(menurut Nikobus Peusner dalam Office Book). Dengan adanya
evolusi maka kantor telah berkembang menjadi lebih modern
pembangunan dan karakter bangunannya. Teknologi yang telah
berkembang itu adalah adanya tinta dan pena. Hal ini terutama
digunakan oleh kantor asuransi untuk menulis perjanjian agar
tulisan itu tidak mudah hilang. Seorang sekretaris bekerja di
sebuah meja kayu berdampingan dengan seorang manager atau
direktur. Pencahayaan berasal dari cahaya matahari ditambah
dengan lampu minyak. Teknologi selanjutnya adalah perubahan
pada karakter bangunan dan bentuk meja sekretaris. Meja diatur
sedemikian rupa sehingga berderet-deret dan tersusun teratur.
Pengaturan file yang disusun berdasarkan abjad dan angka mulai
digunakan. Pada saat ini perabot kantor mulai dapat diproduksi
secara masal. Dalam hal karakter bangunan, lantai dibuat dengan
adanya ketinggian sehingga cahaya matahari bisa masuk secara
optimal. Penghawaan berasal dari jendela dan ventilasi udara.
Setelah perang dunia kedua, kantor-kantor mulai ilengkapi
dengan lampu, perapian, dan ventilasi udara. Teknologi yang
terakhir adalah penataan interior sebuah kantor. Penataan ini
diwujudkan dalam pembagian ruang kantor dalam sebuah ruang-
ruang yang lebih kecilagar setiap karyawan mempunyai privasi
untuk bekerja dan mengekspresikan kekreatifannya.
2.3.3. Pengertian Kantor Sewa
Kantor berasal dari bahasa Belanda kantor yang artinya sebutan
untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan
yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya berupa suatu kamar
atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi. Menurut
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 26
Paul Mahieu Kantor adalah tempat dalam suatu badan usaha dimana
dilaksanakan pekerjaan administratif (tata usaha) yang dapat
dilakukan dengan mesin atau tangan. (The Liang Gie 105),
sedangkan sewa menurut Aliminsyah, dkk dalam bukunya Kamus
Istilah Akuntansi (2002:283) mendefinisikan sewa sebagai sejumlah
uang/ barang yang dibayarkan kepada pemilik tanah oleh pihak
yang menggunakan tanah sebagai balas jasa untuk penggunaan
tanah tersebut. Menurut Hunt (dalam Marlina 2008), kantor sewa
adalah suatu bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dan
pelayanan secara profesional. Lebih lanjut Marlina (2008: 116)
memaparkan bahwa kantor sewa merupakan suatu fasilitas
perkantoran yang berkelompok dalam satu bangunan yang
disewakan sebagai respon terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi
khusus-nya di kota-kota besar (perkembangan industri,
bangunan/konstruksi, perdagangan, perbankan, dan lain-lain).
Menurut Kamus Bahas Indonesia (http://kbbi.web.id/ 2013), kantor
di definisikan sebagai balai (Gedung, rumah, atau ruangan) tempat
mengurus suatu pekerjaan atau tempat bekerja, sedangkan
pengertian sewa menurut kamus Bahasa Indonesia adalah memakai
atau menggunakan sesuatu dengan membayar. Dari beberapa
definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kantor sewa adalah
bangunan atau ruang yang dipinjamkan dengan imbalan yang
difungsikan sebagai tempat bekerja. Pada kesimpulan definisi ini,
dapat diartikan bahwa segala bentuk bangunan yang disewakan
sebagai kantor dapat diartikan pula kantor sewa.
2.3.4. Fungsi Kantor Sewa
Fungsi kantor sewa adalah untuk menampung perusahaan-
perusahaan penyewa dalam melaksanakan atau melakukan
pelayanan, kegiatan administrasi secara bersama-sama untuk
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 27
mencapai tujuan pokok, yaitu untuk mendapatkan keuntungan
finansial. Selain itu fungsi dari kantor dapat diuraikan sebagai
berikut: (Liang Gie, 1998)
1. Menerima Informasi
Fungsi pertama adalah untuk menerima segala macam bentuk
informasi, seperti surat, panggilan telepon, pesanan, faktur, dan
juga semua laporan tentang segala macam kegiatan bisnis.
2. Merekam Informasi
Fungsi kedua yaitu untuk merekam atau menyimpan informasi
agar informasi tersebut dapat sesegera mungkin untuk memenuhi
kebutuhan sebuah manajemen dalam melakukan perencanaan
dan pengendalian pada perusahaan.
3. Mengatur Informasi
Kantor berfungsi untuk mengatur segala macam bentuk dari
sebuah informasi dengan cara yang sistematis agar informasi
tersebut dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh pihak yang
membutuhkan secara maksimal.
4. Memberi Informasi
Kantor berfungsi untuk memberikan informasi kepada pihak
yang membutuhkan. Apabila pihak manajemen meminta
informasi, kantor memberikan informasi yang dibutuhkan
berdasarkan data yang telah diterima, dihimpun, diatur dan
disimpan.
2.3.5. Klasifikasi Kantor Sewa
Kantor sewa diberbagai daerah belum tentu sama dengan daerah
lain. Karena perlu penyesuaian yang dengan kebutuhan masyarakat,
kondisi tempat yang ada dan kecendrungan ekonomi setempat.
Rancangan kantor sewa di kota Pekanbaru ini merupakan tanggapan
terhadap perkembangan ekonomi diwilayah kota Pekanbaru
sehingga dapat menigkatkan perekonomian masyarakat dan wilayah
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 28
tersebut dan juga perlu pertimbangan untuk antisipasi peluang yang
berkembang dimasa yang akan datang. Menurut Marlina (2008),
dalam Perancangan Bangunan Komersial. Perkantoran sewa dapat
diklasifikasikan berdasarkan berbagai pertimbangan yaitu ruang
sewa, peruntukan, jumlah penyewa, pengelolaan, pembagian layout
denah, kedalaman ruang dan tipikal jalur pencapaianya.
1. Klasifikasi Berdasarkan Modul Ruang sewa
Dimensi modul ruang sewa dapat ditentukan dengan
memperhatikan tiga hal yaitu, (Endy Marlina, 2008):
a. Penyesesuaian dengan modul struktur bangunan untuk
mencapai efesiennya biaya bangunan dan efektifnya ruang
yang terbentuk.
b. Standar ruang gerak dari berbagai aktivitas yang ada sesuai
dengan fungsi yang direncanakan dan diwadahi dalam kantor
sewa.
c. Lengkapnya fasiltas yang direncankan sesuai dengan aktivitas,
keamanan dan kenyamanan bagi pengguna.
2. Klasifikasi Berdasarkan Peruntukannya
Adapun klasifikasinya berdasarkan peruntukannya adalah
sebagai berikut, (Endy Marlina, 2008):
a. Kantor sewa fungsi tunggal
Adalah sebuah perkantoran sewa yang difungsikan dan
disewakan untuk mewadahi satu kegiatan.
b. Kantor sewa fungsi majemuk
Adalah perkantoran sewa yang difungsikan atau disewakan
untuk mewadahi lebih dari satu kegiatan sehingga setiap
ruangannya memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan penggunanya.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 29
3. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Penyewa
Adapun klasifikasikan berdasarkan jumlah konsumen yang
menyewa ruangnya adalah sebagai berikut, (Endy Marlina,
2008):
a. Penyewa bangunan tunggal
Adalah penyewaan ruang-ruang kantor yang di gunakan
untuk satu penyewa secara keseluruhan satu bangunan.
b. Penyewa lantai tunggal
Adalah kantor sewa yang setiap lantainya ditempati oleh satu
penyewa saja dan memiliki fungsi yang tunggal maupun
majemuk.
c. Penyewa lantai majemuk
Adalah kantor sewa yang setiap lantainya lebih dari satu
penyewa/unit kantor, dalam hal ini satu lantai dapat digunakan
oleh bermacam-macam kegiatan sesuai dengan kegiatan
penyewanya.
4. Klasifikasi Berdasarkan Pengelolanya
Untuk klasifikasi berdasarkan pengelolanya dibagi atas berbagai
kategori yaitu, (Endy Marlina, 2008):
a. Tenant Owned Office Building
Adalah kantor sewa yang dibangun oleh pemilik yang
sekaligus berperan besar sebagai penyewa sebagian besar
bangunan.
b. Speculative Office Building
Adalah kantor sewa yang dibangun dengan tujuan memenuhi
kebutuhan pasar (market demand) serta secara spekulatif
diharapkan dapat menyerap penyewa berdasarkan kelayakan
yang telah dilakukannya.
c. Investment Type of Office Building
Adalah kantor sewa yang memiliki spesifik sebagai berikut:
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 30
- Penyewa adalah perusahaan khusus, biasanya satu bangunan
disewakan untuk satu penyewa sehingga image bangunan
dapat diolah sesuai dengan keinginan penyewa tunggal
tersebut, atau satu perusahaan yang menyewa.
- Lokasi bangunan ditempatkan di lokasi yang nilainya relatif
tinggi.
d. Tailor Made Building
Adalah kantor sewa yang dibangun untuk digunakan sendiri,
misalnya bangunan pemerintahan atau suatu department.
Adapun kelebihan kantor sewa ini adalah :
- Lokasi dapat disesuaikan dengan tujuan kegiatan.
- Dibangun menyesuaikan dengan fasilitas khusus yang
mengarah untuk kenyamanan dan aktivitas yang
direncanakan.
- Bangunan dibangun dengan luas yang bervariasi sesuai
dengan pengguna ruang.
- Dapat dirancang lebih kreatif untuk mendapatkan image
yang berbeda.
5. Klasifikasi Berdasarkan Layout Denah
Berikut adalah pembagian ruang pada suatu bangunan kantor
berdasarkan layout denah dapat dikelompokkan sebagai berikut,
(Marlina, 2008):
a. Cellular System
Bentuk bangunan yang pada umumnya memanjang dengan
koridor memanjang sejajar dengan bentuk bangunan.
b. Group Space System
Sistem ini memiliki ruang-ruang dengan dimensi yang mampu
menampung 5-15 karyawan. Pada umumnya diterapkan pada
bangunan yang memiliki kedalaman 15-20 m dari koridor ke
dinding luar bangunan.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 31
c. Landscape/Open Plan System (Ruang Terbuka)
Sistem yang mempunyai susunan ruang yang fleksibel
menurut kebutuhan pemakai dengan menggunakan sekat yang
terbuat dari partisi, furnitur, maupun vegetasi sebagai penanda
gerak sirkulasi.
6. Klasifikasi Berdasarkan Kedalaman Ruang
Berdasarkan kedalaman ruang-ruangnya, sebuah kantor sewa
dapat diklasifikasikan sebagai berikut, (Endy Marlina, 2008):
a. Shallow Space
Apabila ruang-ruang-nya dirancang dengan kedalaman kurang
dari 8m. dengan bentuk sirkulasi Single zone place yang
disusun secara linear.
b. Medium Depth Space
Apabila ruang-ruang sewanya dirancang dengan kedalaman:
- 8-10 m pada konfigurasi jalur sirkulasi single zone place.
- 14-22 m pada konfigurasi jalur sirkulasi Double zone place.
c. Deep space
Kategori ruang yang dirancang dengan kedalaman 11-19m.
biasanya digunakan untuk kantor group kecil atau kombinasi
antara kantor tunggal dengan kantor group kecil dibagi oleh
sirkulasi utama.
d. Very deep space
Apabila ruang-ruangnya mempunyai kedalaman lebih dari
20m. Ruang yang memiliki kedalaman ini dapat
mengkombinasikan antara ruang-ruang kecil dan ruang-ruang
sedang dengan penataan yang baik.
7. Klasifikasi Berdasarkan Tipikal Jalur Pencapaian.
Berdasarkan tipikal jalur pencapaiannya, kantor sewa
diklasifikasikan sebagai berikut :
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 32
a. Tipe Koridor Terbuka
Ruang-ruang di setiap lantai diakses melalui koridor yang
menghubungkan antar ruang. Dalam hal ini biasanya
digunakan untuk bangunan dengan tipe yang memanjang dan
tatanan ruang yang linear.
b. Tipe Menara
Ruang kantor yang apabila bangunan yang dirancang dengan
bentuk bangunan tinggi dengan luasan per lantainya relative
lebih kecil sehingga perbandingan antara lebar dan tinggi
bangunan sangat kecil.
2.3.6. Karakteristik Kantor Sewa
1. Berdasarkan Organisasi
Berdasarkan organisasinya kantor sewa terbagi atas beberapa
jenis, yaitu :
Commercial office, yaitu seperti perkantoran yang digunakan
untuk perdagangan dan asuransi.
Industrial office, yaitu jenis kantor ini mempunyai hubungan
dengan pabriknya.
Professional office, yaitu jenis kantor yang hanya digunakan
dalam jangka waktu tertentu saja.
Institutional office, yaitu jenis kantor yang digunakan dalam
jangka waktu panjang.
2. Berdasarkan Sifat dan Tujuan
Berdasarkan sifat dan tujuannya, kantor sewa terbagi atas :
Kantor sewa komersil, yaitu kantor sewa yang mempunyai
sifat komersil dengan tujuan untuk mencari keuntungan.
Kantor sewa non komersil, yaitu kantor sewa yang sifatnya
tidak untuk mencari keuntungan.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 33
3. Berdasarkan Sistem Sewa
Net system yaitu system sewa dengan memperhitungkan luas
lantai bersih, sehingga harga sewa per meter persegi tinggi.
Gross system yaitu system sewa dengan memperhitungkan
luas lantai kotor, sehingga harga sewa per meter persegi
rendah. Dengan system seperti ini cocok untuk sewa per
lantai.
Untuk kategori Kantor Sewa yang berdasar sistem sewa, jenis
sewa terbagi atas :
1. Sewa biasa adalah penghuni membayar uang sewa kepada
pemilik bangunan sesuai dengan perjanjian tanpa terikat batas
waktu.
2. Sewa beli adalah uang sewa berfungsi sebagai angsuran
pembelian, bila angsuran sudah memenuhi harga yang
ditetapkan, maka bangunan menjadi milik penghuni.
3. Sewa kontrak adalah penghuni membayar uang sewa secara
periodik sesuai dengan persetujuan, apabila masa kontrak
berakhir dapat diadakan perjanjian baru.
2.3.7. Sistem Sewa Kantor Sewa
Berdasarkan sistem sewa kantor sewa ini dibagi menjadi 2 bagian
yaitu sebagai berikut:
1. Penyewaan berdasarkan sistemnya.
Adapun sistem penyewaan kantor sewa berdasarkan sistemnya
adalah sebagai berikut: (Nuraida,2007)
A. Sistem area terbuka (open area).
Ruang yang disewakan hanya merupakan ruang-ruang
terbuka dimana dalam pembagiannya nanti tergantung besar
kecilnya kebutuhan ruang dari penyewa.
Keuntungan : Penyewa tidak dibatasi dalam hal kebutuhan
atau menentukan luas lantai yang dibutuhkan serta dalam
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 34
pengaturan ruangnya. Untuk pemasangan partisi dalam
ruangan tergantung oleh penyewanya.
Kerugian : Karena tidak ada pembatasan, maka kesulitan
akan muncul pada pola distribusi ruang dan kemungkinan
organisasi ulang sehubungan dengan habisnya masa
kontrak atau ganti penyewa.
B. Sistem area terbagi-bagi (partial/closed area)
Adalah sistem yang bentuk pembagian ruangnya sudah dibagi
menjadi suatu ruang besar dalam satu lantai ke dalam bentuk
yang lebih kecil atau Lokal yaitu digunakan untuk satu unit
ruang yang sudah terbagi-bagi.
Keuntungan : Bagi perusahaan tingkat sedang akan lebih
banyak kemungkinan menyewa karena sudah dapat
diketahui bahwa standar harga sewanya tentu akan lebih
murah dibandingkan dengan sistem “open area tenant”.
Kemungkinan untuk penerapan sistem ini pada bangunan
berlantai lebih dari 4 lantai.
Kerugian : Dengan adanya ruang yang terbagi-bagi, untuk
perusahaan yang lebih besar dan membutuhkan luas lantai
yang besar akan kurang diminati karena merasa terlalu
dibatasi.
C. Gabungan antara sistem sewa terbuka dan sistem sewa
terbagi-bagi.
Adalah Sistem ini merupakan pengurangan kerugian-
kerugian dengan kedua sistem yang telah diuraikan di atas.
Secara umum tipe semacam ini biasanya membagi
peruntukan areanya, misalnya 1–5 digunakan sistem area
terbuka, sedangkan lantai selanjutnya memakai sistem area
terbagi.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 35
2. Penyewaan berdasarkan Perhitungan Sewa
Dalam sistem sewa berdasarkan perhitungan sewa dikenal
dengan istilah sebagai berikut (Marlina,2008):
1. Service floor area
Area servis yang digunakan pada bangunan seperti Elevator,
tangga, Ac central, dan fire tower court tidak disewakan
tetapi sebagai layanan fasilitas untuk penyewa.
2. Renetable floor area
Untuk sistem sewa ini dapat dibedakan menjadi :
- Usable floor area, area yang disewakan dengan harga
tertentu.
- Common floor area, elevator, hall, koridor, toilet dan lain-
lain termasuk dalam penyewaan pada bangunan.
3. Gross area system
Merupakan sistem sewa dengan memperhitungkan semua
bagian bangunan termasuk lobby, lift, lavatory dan ruang
penunjang lainnya.
4. Net area system
Sistem sewa yang memperhitungkan luas ruang yang
digunakan oleh penyewa. Dalam net area system ini lobby,
lift, dan ruang penunjang lainnya tidak disewakan.
5. Semi Gross area sistem
Adalah sistem sewa dengan memperhitungkan semua ruang
yang digunakan oleh penyewa termasuk beberapa ruang
fasilitas yang ditentukan, tetapi tidak termasuk ruang
transportasi, tangga darurat, dan fasilitas umum lainnya.
Dari penjelasan sistem penyewaan diatas maka sistem penyewaan
yang digunakan terhadaap bangunan Kantor Sewa di Pekanbaru
adalah dengan sistem Net Area System yaitu sistem yang disewakan
berdasarkan luas ruang yang telah ditentukan sesuai dengan modul
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 36
ruang yang mana dengan semakin luasnya ruangan yang digunakan,
maka akan semakin mahal harga yang ditawarkan.
2.3.8. Prinsip Perancangan Kantor Sewa
2.3.8.1. Faktor yang Mempengaruhi Perancangan Kantor Sewa
Sesuai dengan pemaparan Marlina (2008:116) bahwa kantor
sewa merupakan suatu fasilitas perkantoran yang
berkelompok dalam satu bangunan sebagai respon terhadap
pesatnya pertumbuhan ekonomi khususnya di kota-kota besar
(perkembangan industri, bangunan /konstruksi, perdagangan,
perbankan, dan lain-lain). Adanya bangunan kantor sewa
merupakan respon dari fakta akan tingginya kebutuhan ruang
di area-area dengan nilai lahan yang tinggi. Hal ini juga
dipengaruhi beberapa faktor:
1. Tingginya kegiatan ekonomi di wilayah tersebut
2. Tingginya harga lahan
3. Persebaran pembangunan yang kurang merata dalam suatu
wilayah
Dalam sebuah perancangan sebuah kantor sewa ada hal-hal
yang harus diperhatikan untuk mendapatkan suatu penataan
yang baik.
Adapun hal yang harus diperhatikan antara lain (Marlina,
2008):
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor pengendali
rancangan bangunan karena bangunan tersebut dijadikan
barang komoditi. Adapuun yang termasuk dalam faktor
ekonomi adalah hal-hal sebagai berikut:
Analisis kebutuhan ruang kantor.
Permodalan dan pengembalian modal.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 37
Penyewaan kantor sewa.
2. Faktor Konstruksi
Seperti bangunan komersial lainnya, rancangan bangunan
kantor sewa memperhitungkan aspek efisiensi dan
efektivitas. Dua aspek ini akan berdampak pada beberapa
hal, di antaranya:
Perancangan yang efisien dari biaya
Penataan ruang yang maksimal sehingga menghasilkan
keuntungan, minimal 60% total bangunan harus dapat
disewakan.
Bangunan harus sesuai dengan fungsi yang diwadahi,
sehingga meminimalisir ruang yang non-fungsional
Penataan ruang, sirkulasi dan fasilitas layanan harus
memenuhi tuntunan penyewa.
3. Faktor Lingkungan Ekologi
Selain pertimbangan diatas faktor ekologi juga sangat
berpengaruh dalam perancangan kantor sewa, pengadaan
sebuah bangunan merupakan perubahan ekosistem dan
lingkungan, oleh karena itu maka bangunan diharapkan
dapat memikirkan dampak postif dan negatif dari
lingkungan. Asepek lingkungan ini juga menjadi suatu
keunggulan dalam rancangan dan dalam jangka panjang.
bangunan akan memiliki nilai operasional yang lebih
rendah apabila bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 38
2.3.8.2. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Standar Tata
Ruang Kantor
Selain standar ruang kantor tersebut diatas, adapula hal-hal
penting yang mempengaruhi efesiensi dalam pekerjaan
perkantoran, yaitu:
1. Cahaya.
Cahaya yang abadi / permanen : matahari dan cahaya
buatan seperti lampu-lampu. Menurut penelitian cahaya
matahari mampu menembus 5-7,5 meter dalam ruangan.
Cahaya terbagi 4 yaitu
Cahaya langsung seperti lampu-lampu
Cahaya setengah langsung biasanya dibuat penopang
lampu dengan kaca
Cahaya setengah tak langsung
Cahaya tak langsung. penerangan lampu yang terbaik
adalah cahaya tak langsung karena akan memelihara
kesejukan mata.
2. Warna
Warna merupakan faktor yang penting untuk
mempengaruhi keadaan jiwa pegawai. Menurut ahli ada 3
warna pokok yaitu : merah, kuning dan biru.
Merah yaitu menggambarkan panas dan kegemparan
pekerja, dapat menimbulkan emosi.
Kuning yaitu menggambarkan kehangatan matahari,
merangsang mata dan syaraf, dapat menimbulkan
perasaan riang gembira.
Biru yaitu menggambarkan kelembutan langit dan
samudra, menyejukkan, keleluasaan, dan
ketentraman. Pengaruh warna biru dapat mengurangi
ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 39
Menurut penelitian warna-warna yang digunakan dengan
gedung perkantoran yaitu :
88% warna putih
88% campuran warna puutih dan hijau
83 % warna abu-abu
81 % warna gading
Warna yang tepat untuk suatu kantor tergantung pada
macam dan sifatnya pekerjaan di kantor yang
bersangkutan. Jika pekerjaan membutuhkan ketenangan
sebaiknya dipakai warna biru pada dinding kantor, jika
pekerjaan merupakan produktivitas diperlukan warna
putih
3. Udara.
Udara untuk AC diruangan kantor biasanya dipakai 270
C, usaha-usaha yang dibuat yaitu :
Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat
AC atau kipas angin.
Mengusahakan sebanyak mungkin peredaran udara
dalam ruangan kerja.
Mengatur pemakaian kerja yang dipakai oleh para
pekerja.
4. Suara
Suara yang gaduh dapat mengganggu efisien kerja.
Suara dapat dikurangi dengan lubang-lubang pentilasi
agar suara terbawa angin keluar.
2.3.9. Kriteria Lokasi Kantor Sewa
Lokasi menjadi faktor utama dan sangat penting dalam penentuan
lokasi agar kantor sewa dapat diminati oleh pihak pasar. Lokasi yang
baik akan menunjang fungsi bangunan itu sendiri. Dalam pemilihan
lokasi kantor, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 40
Adapun faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentu-kan lokasi
kantor, antara lain:
Berada di pusat kota atau dekat dengan pusat kota dan tentunya
daerah perkantoran yang berpotensi dan iklim bisnisnya lebih besar
sehingga cepat mendapatkan untung.
Karena melibatkan banyak pekerja, diharapkan berada di lokasi
yang banyak kendaran umum dan sirkulasi yang mudah dan lancar.
Bangunan diharapkan dapat menjadi landmark kawasan. Karena
itu baiknya site berada di daerah perkantoran dan memperkuat citra
daerah perkantoran tersebut.
Lingkungan yang diharapkan untuk mendukung perencanaan
proyek ini adalah lokasi yang strategis dalam dunia bisnis. Tidak
hanya dalam mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi
juga diharapkan mampu memperkuat citra kawasan perkantoran
dan bisnis ini.
Fasilitas umum yang terdapat pada sutu kawasan perkantoran juga
memiliki pengaruh dalam perancangan, yang memungkinkan
pemanfaatan fasilitas lebih maksimal.
Berbagai aktivitas dalam lingkungan perkantoran dapat
mencerminkan fungsi site. Pegawai sebagai pelaku utama dalam
limgkungan perkantoran, dengan sendirinya membentuk citra
dunia perkantoran. Karena itu juga perlu lingkungan yang
mendukung. Salah satunya lapangan terbuka.
2.4. Program Kegiatan
2.4.1. Jenis Kegiatan Kantor Sewa
Aktivitas atau kegiatan perkantoran sewa merupakan inti dari
pengambilan keputusan mengenai sebuah tempat kerja, segala
aktivitas memiliki kebutuhan fisik maupun psikologis. Beberapa
aktivitas dapat mewakili kebutuhan yang sama, dan dapat berjalan
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 41
dengan baik dalam satu ruang atau berdampingan. Adapun tipe-
tipe dari aktivitas ini adalah :
1. Aktivitas Perseorangan
Adalah aktivitas yang dilakukan seorang dalam melaksanakan
pekerjaan dengan kontak kerja antar individu yang terbatas.
Aktivitas ini biasanya dilakukan seorang diri atau dapat juga
termasuk aktivitas yang berbagi dengan orang lain.
2. Aktvitas Kelompok
Aktvitas kelompok dapat permanent atau sementara. Dalam
aktivitas kelompok seperti persentasi, pusat perhatian mungkin
terletak pada satu atau beberapa orang. Dalam halnya seperti
seminar atau rapat, tiap orang berinteraksi dengan yang lainnya.
Sebuah tim adalah kelompok yang berpotensi dimana interaksi
antara anggotanya sangat diperlukan. Kelompok dapat terbagi :
Berdua atau bertiga
Kelompok kecil (sampai 12 orang)
Kelompok sedang (sampai 24 orang)
Kelompok besar (sampai 48 orang)
Perkumpulan (lebih dari 48 orang)
3. Aktivitas Menyenangkan
Adalah aktivias yang menggambarkan pekerjaan yang erat
berhubungan dengan masyarakat dimana melakukan pekerjaan
tersebut sambil melakukan sesuatu yang menyenangkan.
Misalnya aktivitas pribadi seperti fotokopi atau aktivitas
kelompok makan siang bersama-sama sambil membahas
pekerjaan, atau aktivitas rutin selama jam kerja seperti membuat
kopi.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 42
4. Aktivitas Kekeluargaan
Adalah kegiatan pekerjaan yang dilakukan dengan
menggunakan tata cara kekeluargaan agar mendapatkan
harmonisasi antar karyawan sehingga dapat membangkitkan
semangat para pekerja.
5. Aktivitas Sosial
Adalah aktivtas yang unsur utamanya dalam kerja modern
adalah merencanakan suatu hal yang menjadi peting untuk
mencapai kemajuan bisnis. Aktivitas social ini tidak hanya
menjaga pelanggan dan karyawan agar tetap senang namun juga
mendukung pertukaran ide-ide untuk membangun suatu bisnis
yang cemerlang.
Selain itu dalam kegiatan kantor ada beberapa karakteristik dari
berbagai aktivitasnya. Karakteristik ini merupakan kegiatan apa
yang berulang kali dilakukan dalam perkantoran. Adapun
karakteristiknya sebagai berikut :
1. Kreatif adalah kegiatan brainstorming, designing, rencana-
rencana strategis dan laporan.
2. Persuasif adalah kegiatan bernegosiasi, presentasi,
pelatihan, dan kegiatan menjual.
3. Penyerapan adalah kegiatan seperti membaca, meneliti, dan
bidang keahlian komputer.
4. Reflektif adalah kegiatan seperti berpikir, dan filosofi.
5. Kegiatan Berulang adalah kegiatan seperti olah kata,
pengisian, fotokopi, dan checking
6. Informatif adalah kegiatan seperti aktif bertanya/pasif
mendengarkan.
7. Memberi Petunjuk adalah kegiatan seperti konseling, dan
menolong.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 43
2.4.2. Batasan Kegiatan Kantor Sewa
Dalam analisa aktivitas dari perkantoran sewa ini memilki batasan-
batasan dari dikategorikan dalam aspek sebagai berikut:
1. Aspek kebutuhan Fisik
Ruang yang bagaimana yang dibutuhkan, pencahayaan terhadap
bangunan untuk memaksimalkan cahaya kedalam ruang,
bagaimana sirkulasi udara dan temperatur bangunan, kondisi
lingkungan yang dibutuhkan, dukungan yang dibutuhkan,
pelayanan utama yang dibutuhkan, perabotan dan peralatan yang
dibutuhkan, serta apa efek hasilnya.
2. Aspek Psikologis
Interaksi
Pada sebuah tingkat operasional, aktivitas berintegrasi
(bergabung) satu sama lain; pada tingkat kreatif, interaksi
menghasilkan inovasi; pada tingkat organisasi interaksi akan
mengoreksi pekerjaan yang sia-sia, dan secara informal akan
menyediakan system vital dari komunikasi bisnis.
Kedekatan
Kedekatan membuat sesuatu lebih mudah, jadi setiap aktivitas
harus dekat dengan aktivitas yang lain, dimana alur manusia
(jaringan manusia) adalah penting. Jadi kesimpulan rancangan
untuk kedekatan meliputi alokasi tempat dan distribusi, rute
sirkulasi. Pengaman dan kontrol, dan kesan (image) semacam
hubungan yang dapat tersalurkan pada staf dan pelanggan.
Stimulasi, kekacauan dan kedamaian
Hal ini juga bergantung pada aktivitas, dengan kembali pada
pikiran dan brainstorming pada spektrum yang berlawanan.
Beberapa orang membutuhkan tempat yang tenang untuk
aktivitas seperti menulis kreativitas, lingkungan yang total
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 44
tanpa gangguan, mengurung diri sehingga kemudian dapat
meluaskan pikiran.
Keamanan
Adalah salah satu kebutuhan juga bagi setiap orang untuk
merasa aman. Hal ini terkait dengan pandangan yang jelas pada
sekitar workstation, juga keamanan dari sengatan listrik pada
peralatan-peralatan
Privasi
Hal ini juga sangat diperlukan aktivias dalam penjagaan suatu
aspek yang penting dalam sebuah kegiatan yang sifatnya lebih
rahasia.
Komunikasi
Komunikasi adalah aktivitas yang seluruhnya berhubungan
dengan pihak yang lain. Dapat ditunjukkan secara fisik, yaitu
orang, kertas/benda, atau juga dapat alat elektronik. Untuk
informasi elektronik yang bergerak jauh lebih murah dan cepat.
3. Aspek Simbolis
Simbol penting yang bagaimana dapat membentuk kesan
perusahaan bagi dunia luar serta status yang dibutuhkan. Semua
aktivitas mempunyai simbol elemen, dan bagaimana hal itu
dihadirkan untuk mengutarakan aspirasi dan kebudayaan
perusahaan. Aktivitas sebenarnya berasal dari satu kata, yaitu
aktif. Jadi ruang bukan berarti hanya kamar untuk perabotan dan
peralatan, tetapi juga kamar untuk membuka laci, memutari meja,
atau menyambut tamu. Untuk menjadikan sangat efektif,
rancangan yang dibuat harus disesuaikan antar organisasi terpilih
beserta kebutuhan dengan ruang yang digunakan.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 45
2.4.3. Pola Pergerakan dalam Kantor Sewa
Didalam Perkantoran Sewa Pola pergerakan harus diperhatikan
untuk mendapatkan Efesiensi ruang kantor tersebut. Dengan
berkembangnya teknologi yang semakin canggih, informasi dapat
diperoleh dari mana saja, menyebabkan pergerakan pekerja yang
lebih banyak dari sebelumnya. Mereka tidak perlu pergi ke kantor
maupun tinggal di belakang meja, bekerja adalah dimana pekerja
berada. Beberapa pola pergerakan:
1. Pola Pergerakan.
Bintang : Pola pergerakan yang memiliki alur meyebar.
Grid : Pola pergerakan dengan alur yang sejajar.
Terpusat : Pola pergerakan yang memiliki orientasi yang
menuju satu titik.
2. Sirkulasi
Bagaimana akses rute yang didapat oleh pengguna semaksimal
mungkin menuju ruang-ruang yang disusun secara hirarki.
Biasanya dapat digunakan untuk rute keamanan dari kebakaran,
kemudian rute utama adalah area ruang kerja, serta fasilitas
pendukung. Sedangkan rute sekunder berfungsi sebagai alternatif
dan rute tersier adalah untuk pergerakan singkat.
3. Mobilitas
Mobilitas adalah tentang kebebasan dalam bergerak dan
penghalangnya. Tempat kerja harus dirancang untuk
memungkinkan semua pergerakan, namun juga tidak menentang
tidak adanya pergerakan.
4. Orientasi
Untuk alasan nyata dan psikologis, sesorang perlu mengetahui
dimana mereka berada. Pergerakan membutuhkan indikator (arah)
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 46
yang jelas. Pemandangan keluar yang unik, penampilan teras
bangunan yang jelas, cara pengorganisasian ruang, atau plafond
yang rendah semua itu adalah struktural indikator. Atau ada juga
indikator permukaan, seperti warna dinding dan karpet, cahaya,
semuanya itu dapat membantu seseorang dalam mencari arah.
5. Keamanan dan security
Keamanan yang dimaksud adalah bagaimana cara melarikan diri
dari kebakaran, sedangkan sekuriti adalah bagaimana membatasi
pergerakan, mengontrol keluar masuknya orang dan barang, serta
mengawasi semuanya, yang tentunya dengan peralatan elektronik.
6. Memasuki dan meninggalkan.
Bagaimana seseorang memasuki dan keluar dari gedung atau
kantor mempunyai dampak yang kuat dalam persepsi setiap
individu tentang pekerjaannya.
7. Perjumpaan
Perjumpaan tidak resmi dapat terjadi di kafetaria dan toilet, atau
hanya dengan lewat, dan percakapan di koridor. Intinya adalah
bagaimana sebuah gedung, direncanakan dapat melengkapi
interaksi secara acak.
2.4.4. Pembagian Ruang Kantor
Dalam Perkantoran Sewa pembagian program ruang dibagi atas
jenis kegiatannya. Adapun pembagian ruang perkantoran tersebut
antara lain:
1. Ruang Penerima
Ruang sosial adalah bagian dari kantor dimana aktivitas orang-
orang tersebut lebih banyak tidak terkait dengan pekerjaan.
Ruang-ruang sosial ini merupakan ruang dimana tempat
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 47
berkumpulnya pengguna sebelum memasuki ruang kerja atau
ruang yang digunakan untuk mencari informasi mengenai
bangunan.
2. Ruang Kantor Sewa atau Workstation
Ruang kantor atau Workstation adalah ruang menyediakan
tempat bagi para pekerja, perabotan, dan peralatan. Ruang yang
dimaksud adalah untuk membawa tugas-tugas, akses langsung
untuk penyimpanan, dan kebebasan bergerak. Kursi harus
nyaman untuk semua orang, apapaun bentuk dan ukurannya.
Juga menyediakan tipe dudukan yang disukai kebanyakan
pekerja yaitu terlihat cantik namun santai (malas). Sedangkan
meja, yang penting harus mendukung kertas, baik untuk dibaca
ataupun untuk menulis, dan terlebih untuk peralatan komputer.
Kemudian disekelilingnya yaitu rak penyimpanan file, rak buku,
tempat sampah, dan mungkin lampu berdiri.
3. Ruang Pengelola
Ruang pengelola termasuk ruang yang utama, dimana ruang
pengelola ini sifatnya adalah semi privat. Ruang pengelola
merupakan ruang yang fungsinya menampung wadah untuk
kegiatan pengelolan bangunan. Jadi untuk seluruh aspek
pengelola bangunan seutuhnya berada di ruang pengelola.
4. Ruang Penunjang
Adalah ruang yang dimana digunakan untuk sarana pelengkap
dari fasilitas Perkantoran Sewa ini, misalkan seperti Ruang
Istirahat, Toilet, R. Fotokopi, Taman indoor, Musholla/Masjid,
Restaurant, Atm center dan lain-lain.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 48
5. Ruang Servis
Ruang yang digunakan untuk menempatkan bagian maintenance
untuk bangunan perkantoran sewa. adapun Ruang ini berisikan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan fasilitas servis
bangunan, misalnya seperti ruang genset untuk bangunan, ruang
cleaning service, Ruang janitor dan lain-lain.
6. Ruang Kelompok
Adalah tempat dimana orang bertemu untuk berbicara,
mendengarkan, dan bersama-sama membuat solusi terbaik untuk
pekerjaan yang sedang ditangani. Misalkan seperti ruang
Meeting, Ruang Tamu, dan sebagainya.
7. Sirkulasi
Rute dimana akses yang digunakan pengguna untuk ke suatu
ruang ke ruang lain atau dari satu lantai ke lantai yang
lainnya.Akan tetapi semakin baik penempatan sikulasinya maka
akan efisien pula kelangsungan hidup sebuah kantor
2.5. Layout Ruang
2.5.1. Tata Ruang Kantor
Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu Office
Layout atau sering disebut juga Layout saja. Tata ruang kantor
adalah pengaturan perabotan, mesin, dan sebagainya didalam
ruangan yang tersedia. Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tata
ruang kantor diantaranya, sebagai berikut :
1. Menurut George Terry yang disadur pula oleh The Liang Gie
menyatakan “Tata ruang kantor adalah penentuan mengenai
kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci
dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 49
faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja
perkantoran dengan biaya yang layak” (1988:200).
2. Menurut Littlefield dan Peterson menyatakan “Tata ruang
kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat
perlengkapan pada luas lantai yang tersedia” (1956:117).
Tata ruang kantor disusun berdasarkan aliran pekerjaan kantor
sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para
pekerja dalam meningkatkan produktifitas. Selain itu pengaturan
tata ruang kantor yang baik akan memberikan keuntungan -
keuntungan, diantaranya :
1. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai,
karena berjalan mondar-mandir yang sebetulnya tidak perlu.
2. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
3. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu
suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan
yang sebanyak-banyaknya.
4. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik
yang akan memenuhi suatu bagian tertentu. (The Liang Gie,
1983:162).
2.5.2. Azas Pokok Tata Ruang
Menurut Richard Murther, dikutip oleh The Liang Gie (2000), asas-
asas tata ruang perkantoran ada 4 hal yang dapat dipahami sebagai
berikut:
1. Asas mengenai jarak terpendek. Dengan tidak mengabaikan hal –
hal yang khusus,suatu tata ruang yang terbaik ialah yang
memungkinkan proses penyelesaian sesuatu pekerjaan
menempuh jarak yang terpendek–pendeknya. Dalam hal ini garis
lurus antara 2 titik adalah jarak yang terpendek.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 50
2. Asas mengenai rangkaian kerja. Suatu tata ruang yang terbaik
adalah yang menempatkan para pegawai dan alat–alat kantor
menurut rangkaian yang sejalan dengan urut–urutan penyelesaian
pekerjaan yang bersangkutan. Asas ini merupakan kelengkapan
dari asas mengenai jarak terpendek. Jarak terpendek tercapai
kalau para pekerja atau alat–alat yang ditaruh berderet–deret
menurut urutan proses penyelesaian pekerjaan. Menurut asas ini
suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari permulaan
dikerjakan sampai selesainya., tidak ada gerak mundur atau
menyilang. Bentuknya dapat berupa garis bersiku–siku atau
lingkaran ataupun berwujud huruf L atau U.
3. Asas mengenai penggunaan segenap ruang. Suatu tataruang yang
terbaik ialah yang mempergunakan sepenuhnya semua ruang
yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai saja
(ruang datar), melainkan juga ruang yang vertikal ke atas
maupun ke bawah.
4. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja. Suatu tata ruang
yang terbaik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali
dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang
besar. Dengan demikian suasana ruang yang dapat berubah
membuat pengguna merasa tidak bosen.
2.5.3. Macam tata ruang
Salah satu keputusan strategis yang perlu diambil perusahaan dalam
mendesain layout perkantoran adalah apakah menggunakan konsep
kantor konvensional atau konsep kantor terbuka atau
menggabungkan keduanya.
Tataruang perkantoran dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
Tata ruang kantor terpisah.
Susunan ruangan untuk bekerja terbagi-bagi dalam beberapa
satuan yang dibagi-bagi karena keadaan gedung yang terdiri atas
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 51
kamar-kamar maupun karena disengaja dibuat pemisah buatan.
Konsep kantor konvensional / terpisah banyak menggunakan
dinding permanent yang secara tidak langsung merefleksikan
struktur organisasi yang digunakan, yaitu birokrasi.
Tata ruang kantor yang terbuka
Menurut susunan Ruangan kerja yang dipisah-pisahkan tetapi
semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar terbuka.
konsep kantor terbuka menurut Quible (2002) lebih mendasarkan
pada konsistensi konsistensi hubungan antara tugas dan tanggung
jawab pegawai dengan ruang kantor itu sendiri. Desain layout ini
juga membantu memenuhi kebutuhan masing-masing pegawai
berkaitan dengan tugas yang harus dilakukan, alat, peralatan
yang diperlukan dengan lingkungan fisik kantor yang
mendukung tugasnya. Brydone (2002) menjelaskan konsep ini
dapat meningkatkan kerja sama antar pegawai dengan terciptanya
lingkungan kantor yang mendukung komunikasi terbuka,
sehingga produktivitas pekerjaan administrasi meningkat dan
juga desain ini dapat mendorong proses kreatif yang diharapkan
dari pegawai yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat
kreatif.
Dengan berbagai kelebihannya konsep ini telah digunakan oleh
lebih dari dua pertiga kantor di dunia. Dan yang menggabungkan
konsep konvensional dengan konsep terbuka (Myerson, 2005).
Kepopulerannya sebagian besar didasarkan pada efisiensinya dalam
melakukan perubahan layout, walaupun masalah privasi dan
gangguan suara yang didapat pegawai ketika membutuhkan
ketenangan dalam bekerja juga perlu mendapat perhatian.
Menurut Quible (2002), ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan konsep terbuka antara lain:
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 52
Penggunaan dinding permanent yang minim
Penempatan masing-masing unit kerja yang akan meminimalisir
terjadinya work backlogs ataupun crisscrossing pekerjaan
Memberikan perhatian khusus terhadap akustik dan gangguan
suara guna menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Kualitas
akustik dapat dianggap baik apabila dalam jarak 15 kaki dari
sumber suara tidak mengganggu pegawai lainnya.
AC dan kotrol kelembaban yang terpusat akan mudah
dikendalikan.
Pola warna dan pengaturan furniture yang tepat akan menjadikan
lingkungan kerja kondusif bagi pegawai. Penggunaan panel
maupun meja kursi yang portable akan menyediakan privasi dan
menambah estetika area tersebut.
Keefektivitasan Tata Ruang Kantor Terbuka
Memungkinkan pengawasan yang lebih efektif terhadap segenap
pegawai
lebih memudahkan hubungan antar para pegawai
Lebih memudahkan tersebarnya cahaya dan perubahan udara
Jika terjadi penambahan pegawai/perabot kantor, tata ruang yang
terbuka lebih mudah menampungnya.
2.6. Studi Banding Perancangan Sejenis
2.6.1. Menara Graha Wonokoyo, Surabaya
1. Deskripsi Umum
Lokasi : Jl. Taman Bungkul 1-3-5-7, Surabaya
Fungsi : Kantor
Luas Lahan : 1.854 sqm
Luas Bangunan : 7.121 sqm
Ketinggian : 10 Lantai
Arsitek : Ir. Jimmy Priatman, M. Arch
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 53
Gedung Perkantoran berlantai 11 ini berlokasi di Jalan Protokol
Raya Darmo, Taman Bungkul, Surabaya yang termasuk dalam
kawasan konservasi bangunan pemukiman colonial yang disebut
„situs darmo‟.
Bangunan ini terdiri dari 3 massa. Massa pertama berupa
bangunan penerima, terdiri dari satu lantai yang menyelaraskan
sendiri dengan ketinggian bangunan sekitar. Massa kedua
merupakan bangunan medium tiga lantai, berfungsi sebagai
gallery, hall, dan ruang rapat kolektif pada bagian tengah. Massa
ketiga merupakan massa penanda yang berfungsi sebagai
perkantoran.
Gambar 2.3. Graha Wonokoyo, Surabaya
(Sumber: http://riandito.blogspot.com/2009/10/sustainable-
architecture_16.html)
Hal ini mendasari desain yang mengintegrasikan kebutuhan
perkantoran modern dengan karakteristik warisan kolonial.
Pengolahan fasad timur untuk mereduksi radiasi sinar matahari
timur, dilakukan dengan pengaturan detail jendela berlanggam
neo-classic sekaligus mereduksi luas bidang kaca.
2. Orgnisasi ruang
Perancangan menggunakan analisis diagram sun path untuk
menentukan arah hadap, fasade, dan organisasi ruang. Arah
hadap utama adalah Barat, (jalan raya utama). Strategi yang
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 54
diterapkan adalah massa bangunan depan berupa area penerima
2 lantai, tengah adalah transisi 4 lantai, dan berakhir pada
menara 10 lantai sebagai klimaks (membujur Utara-Selatan
sesuai tapak). Layout menara terbagi atas zona perkantoran pada
sisi Selatan dan Timur. Zona thermal barrier berada di sisi
Barat, dengan penempatan ruang penerima, ruang rapat kolektif,
dan service core, sedangkan zona thermal barrier di sisi Utara,
untuk kegiatan outdoor, unit AC, pantry dan ruang arsip.
Gambar 2.4. Organisasi Ruang
(Sumber: http://riandito.blogspot.com/2009/10/sustainable-
architecture_16.html)
3. Pemiliha Material
Lantai menggunakan marmer, keramik, karpet, dan kayu.
Dinding bangunan menggunakan metal cladding-indal dan high
performance glass-stopsol Asahi dilapis V-kool untuk
mereduksi cooling load. Atap menggunakan tegola dan
multipleks. Langit-langit lobby menggunakan preforated
alumunium dan acrylic pada area skylight. Perabot bernuansa
kaca, logam, dan kayu. Gedung ini dirancang hemat energi dan
kontekstual terhadap lingkungannya yang berupa situs arsitektur
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 55
kolonial dengan mencitrakan bangunan yang menghubungkan
antara masa lalu dengan masa kini.
2. Sistem Pencahayaan
Siang hari memaksimalkan cahaya alami untuk pencahayaan
umum. Secara prinsip, demi mencapai hemat energi, upaya yang
diterapkan adalah menggunakan kombinasi local lighting,
spotlighting, dan skylight. Organisasi ruang kerja kantor
berhubungan erat dengan sistem pencahayaan alami. Pada sore
dan malam hari, pencahayaan buatan yang digunakan sangat
efisien.
Gambar 2.5. Sistem Pencahayaan
(Sumber: http://riandito.blogspot.com/2009/10/sustainable-
architecture_16.html)
3. Sistem penghawaan
Penghawaan menggunakan AC dengan sistem hemat energy
(Variable Refrigerant Volume), ramah lingkungan, zone control,
dan waterless operation. Efisiensi penggunaan lampu dan AC,
utamanya pagi hingga menjelang siang hari. Reduksi beban
pendinginan AC disiasati dengan konfigurasi bentuk dan
orientasi masa bangunan dan perancangan selubung bangunan.
Sehingga peranan perancangan fasade bangunan sangat penting
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 56
dalam mencapai kenyamanan thermal ruang dengan orientasi
hemat energi.
Gambar 2.6. Sistem Penghawaan
(Sumber: http://dc377.4shared.com/doc/jWZiF5JN/preview.html
didownload: 25 Oktober 2014)
4. Sanitasi Air
Sumber air bersih dari PDAM yang disimpan dalam tandon air
bawah dan atas, serta dialirkan ke titik-titik keluar air dengan
sistem gravitasi. Karena kebutuhan air hanya terbatas pada
aktivitas kerja siang hari, maka efisiensi penggunaan dapat
diterapkan. Dapur hanya dirancang untuk aktivitas memasak
bersih, dan toilet menggunakan teknologi efisiensi air, serta
tidak ada fasilitas kamar mandi. Pengolahan air buangan
menggunakan STP (Sewage Treatment Plant) dengan sistem
rotor disk, sebelum dialirkan ke sistem buangan publik.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 57
Gambar 2.7. Konsep Air
(Sumber: http://dc377.4shared.com/doc/jWZiF5JN/preview.html
didownload: 25 Oktober 2014)
5. Polusi Dalam Ruang
Sumber polusi dari aktivitas dalam ruang (meterial finishing,
maintenance, dan perangkat kerja). Penanggulangan
menggunakan AC yang berfasilitas filter udara kotor dan
mengalirkan udara bersih dan siste maintenance yang ketat.
Estimasi ketersediaan udara segar (oksigen) melalui AC dan
bukaan (pintu dan jendela) yang diterapkan adalah 20 CFM per
orang dalam ruang kerja, sedang standar ketersediaan udara
segar (oksigen) minimal adalah 15 CFM (Cubic Feet/Meter).
Sehingga ada garansi cukup untuk ketersediaan udara segar
dalam ruang.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 58
6. Emisi Elektromagnetik
Penggunaan listrik untuk perkantoran ini cukup penting,
sehingga instalasi dan upaya pengamanannya direncanakan
dengan baik. Jarak ergonomi antar komputer kerja juga telah
dipertimbangkan. Terapannya adalah kurang lebih 2 meter
dengan pemisah partisi sebagai upaya lokalisir dan
mimimalisasi medan magnetik. Peralatan kerja dan alat
komunikasi nirkabel juga sangat tinggi intensitas
penggunaannya. Pengaruh dan dampak emisi medan
magnetisnya belum dipertimbangkan lebih lanjut.
2.6.2. PTTEP Headquarters
1. Deskripsi umum
Project name : PTTEP Headquarters
Location : Bangkok, Thailand
Expertise : Commercial and Workplace
Year : 2009
Scale : 46,000 sqm
Client : PTT Exploration and Production
Awards : 2011 Asia Pacific Property Awards – Best
Office Interior Thailand – Five Star Award
Architect : HASSELL STUDIO
Bangunan perkantoran dengan luas 46.000m² ini meraih Asia
Pacific Property Awards 2011 untuk kategori Best Office
Interior Thailand, Five Star Award. Di dalamnya, PTT
Exploration and Production (PTTEP), perusahaan eksplorasi
minyak nasional Thailand menempati delapan belas lantai dari
gedung perkantoran tersebut.
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 59
2. Interior
Gambar 2.8. Interior gedung
(http://buildingindonesia.co.id/?p=82#prettyPhoto/
Didownload 22 Oktober 2014, 22:45)
Ruang pusat dirancang terbuka dan berada dekat dengan area
tangga yang bertujuan untuk mendorong terjadinya interaksi
antar staf. Ruang-ruang utilitas ditempatkan di sekitar pusat
area kerja dimana ruang-ruang ini sengaja didesain berdekatan
dengan masuknya cahaya alami. Pendekatan budaya kerja yang
bersifat open plan merupakan perubahan yang signifikan bagi
PTTEP yang pada akhirnya memperkuat kultur dari perusahaan
tersebut.
Karena menghadirkan taman di gedung bertingkat, gedung
perkantoran di pusat bisnis kota Bangkok ini, mendapat
penghargaan sebagai salah satu bangunan dengan interior
terbaik. Salah satu daya tariknya hadir melalui penataan taman
rumput yang cukup luas. Lansekap hijau di dalam gedung
perkantoran terbilang unik dan jarang ditemui.
Penempatan tempat duduk dirancang membentuk „pulau-pulau‟
di atas kayu dengan posisi lebih tinggi dari tanaman rumput.
Pengaturan tempat duduk tersebut dimaksudkan untuk
memaksimalkan fungsi ruang agar tetap terasa lega. Pilihan
furniture dengan desain yang unik juga menambah daya tarik
Seminar Arsitektur Kantor Sewa (Rental Office)
M. ARSELI EPRIGA || 1007133553 60
ruangan. Beberapa kursi digantung untuk memberi sensasi
duduk.
Gambar 2.9. Interior gedung
(http://buildingindonesia.co.id/?p=82#prettyPhoto/
Didownload 22 Oktober 2014, 22:45)
Kebutuhan akan ruang terbuka dengan fungsi lebih luas, saat
ini menjadi kebutuhan bagi perusahaan-perusahaan untuk
memberi suasana relaksasi. Di sisi lain, penerapan tanaman
hidup dalam interior bangunan tinggi juga bertujuan untuk
menciptakan green building.
Agar suasana alami sungguh terasa, maka beberapa tiang beton
diberi media untuk merambatkan tanaman rambat. Beberapa
bagian lantai sengaja ditinggikan untuk menghadirkan kontur
tanah yang lebih tinggi.
Gambar 3.26. Interior gedung
(http://buildingindonesia.co.id/?p=82#prettyPhoto/
Didownload 22 Oktober 2014, 22:45)