bab ii bib - sejarah singkat dan geologi regional borneo indobara

11
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Sejarah Singkat PT.Borneo Indobara PT. Borneo Indobara adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dimana merupakan anak perusahaan dari Sinar Mas yang telah bergerak dari tahun 2005 yang berlokasi di Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan untuk Site Office dan memegang peranan yang penting dalam peningkatan ekonomi di wilayah tersebut. PT.Borneo Indobara mulai aktif melakukan tahapan eksplorasi dan pembangunan infrastruktur pada tahun 2005 dan mulai melakukan tahapan eksploitasi batubara pada tahun 2008 dengan wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan luasan konsesi 24,100 Ha yang terbagi menjadi 4 block penambangan yaitu block Batulaki, block Sebamban Bawah, block Sebamban Atas (Kusan), dan block Girimulya, dimana block yang sudah pada tahapan eksploitasi batubara yaitu pada block Batulaki, Sebamban Bawah, dan Sebamban Atas (Kusan). Pada block Batulaki memiliki luasan 2792,16 Ha sesuai dengan hasil pemboran eksplorasi dan

Upload: blank-kusuma

Post on 11-Dec-2015

739 views

Category:

Documents


123 download

DESCRIPTION

BAB II BIB - Sejarah singkat dan Geologi regional Borneo Indobara

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II BIB - Sejarah singkat dan Geologi regional Borneo Indobara

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1. Sejarah Singkat PT.Borneo Indobara

PT. Borneo Indobara adalah salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang pertambangan dimana merupakan anak perusahaan dari Sinar Mas

yang telah bergerak dari tahun 2005 yang berlokasi di Kecamatan

Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan untuk Site Office

dan memegang peranan yang penting dalam peningkatan ekonomi di

wilayah tersebut. PT.Borneo Indobara mulai aktif melakukan tahapan

eksplorasi dan pembangunan infrastruktur pada tahun 2005 dan mulai

melakukan tahapan eksploitasi batubara pada tahun 2008 dengan wilayah

Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan

luasan konsesi 24,100 Ha yang terbagi menjadi 4 block penambangan

yaitu block Batulaki, block Sebamban Bawah, block Sebamban Atas

(Kusan), dan block Girimulya, dimana block yang sudah pada tahapan

eksploitasi batubara yaitu pada block Batulaki, Sebamban Bawah, dan

Sebamban Atas (Kusan).

Pada block Batulaki memiliki luasan 2792,16 Ha sesuai dengan

hasil pemboran eksplorasi dan infill drilling sebanyak 387 Hole yang di

taksir memiliki cadangan batubara terukur sebanyak 12,5 KMt. Pada block

Batulaki terdapat 2 pit untuk saat ini yaitu pit Guntur dan pit Batulaki utara

dan jalan akses yang digunakan untuk mencapai lokasi block ini masih

menggunakan jalan dari PT. Bhuana Karya Bakti (PT.BKB) yang bergerak

di industri kelapa sawit. Dalam segi kualitas batubaranya untuk block

batulaki memiliki Calori Value berkisar 5500-5700 Kkal/Kg.

Page 2: BAB II BIB - Sejarah singkat dan Geologi regional Borneo Indobara

Gambar 2.1 Peta konsesi PKP2B PT.Borneo Indobara

Page 3: BAB II BIB - Sejarah singkat dan Geologi regional Borneo Indobara

Pada block Sebamban Bawah memiliki luasan 5717.18 Ha sesuai

dengan hasil pemboran eksplorasi dan infill drilling sebanyak 106 hole

yang di taksir memiliki cadangan batubara terukur sebanyak 9.7 KMt.

Pada block Sebamban Bawah terdapat 3 pit untuk saat ini yaitu pit

Baratayudha, pit Andaru, dan pit Banjarsari. Dalam segi kualitas

batubaranya untuk block Sebamban Bawah memiliki Calori Value berkisar

5200-5400 Kkal/Kg.

Pada block Sebamban Atas (Kusan) memiliki luasan 8586.66 Ha

sesuai hasil pemboran eksplorasi dan infill drilling sebanyak 660 hole.

Pada block Sebamban Atas (Kusan) untuk saat ini hanya terdapat pit

Pancanoko yang sedang pada tahapan eksploitasi batubara dan juga

pembangunan infrastruktur pendukung lainnya. Dalam segi kualitas

batubaranya untuk block Sebamban Atas (Kusan) memiliki Calori Value

berkisar 5200-5300 Kkal/Kg.

Pada block Girimulya memiliki luasan 7004 Ha sesuai hasil dari

pemboran eksplorasi dan infill drilling sebanyak 207 hole. Pada block ini

masih dalam tahapan eksplorasi yaitu pemboran open hole dan juga

pemboran coring yang nantinya digunakan untuk menentukan metode

penambangan dan juga untuk mengetahui sumberdaya cadangan batubara

pada block tersebut. Dalam segi kualitas batubaranya untuk block

Girimulya memiliki Calori Value berkisar 5100-5200 Kkal/Kg.

Pada PT.Borneo Indobara terdapat 2 (Dua) Pelabuhan yang di

gunakan, diantaranya Pelabuhan Bunati dengan kapasitas 3,000,000

MT/Year dan Pelabuhan Abidin 2,500,000 MT/Year dan terdapat 3

perusahaan yang ikut bekerja sama dengan PT.Borneo Indobara sebagai

kontraktor yaitu PT.Sapta Indra Sejati (PT.SIS), PT. Wira Bhumi Sejati

(WBS), dan PT. Bangun Arta Hutama (PT.BAMA).

PT.Borneo Indobara mulai melakukan tahap persiapan pada tahun

2005. Adapun tahap persiapannya yaitu :

• Penyusunan AMDAL (ANDAL, RKL, RPL)

• Negosiasi sistem pembebasan lahan

• Penerimaan tenaga kerja

Page 4: BAB II BIB - Sejarah singkat dan Geologi regional Borneo Indobara

• Mobilisasi peralatan

• Pembuatan jalan

• Pembangunan sarana dan prasarana

• Pembangunan instalasi pengolahan

Struktur Organisasi dari PT. Borneo Indobara apabila di

kelompokkan berdasarkan tugas dan juga wewenangnya antara lain

sebagai berikut:

1. Operation

a. Production

b. Geology and Exsploration

c. Mine Plan Development

d. Geotechnical

e. SHE (Safety, Health, and Environment)

2. Port atau Pelabuhan

3. Human Resource General Affair (HRGA)

4. Corporate Social Responsibility (CSR)

5. Techical atau Infrastruktur

6. Informasi Teknologi (IT)

7. Purchasing

8. Finance, and

9. Sosial and Security

PT. Borneo Indobara melibatkan kontraktor dengan lingkup

pekerjaaan yang akan diberikan disesuaikan dengan kapasitas atau

kemampuaan organisasinya dalam mendukung kegiatan penambangan PT.

Borneo Indobara. Dimulai dari tahap persiapan hingga tahap pasca operasi

yang dijelaskan dalam sebuah kontrak kerja.

Page 5: BAB II BIB - Sejarah singkat dan Geologi regional Borneo Indobara

2.2. Lokasi dan Kesampaian Daerah

Lokasi office dari PT. Borneo Indobara terletak di kecamatan

Angsana dan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan

jarak tempuh sekitar 200 Km sebelah timur dari Bandara Syamsudin Noor,

Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang dapat di tempuh perjalanan

darat sekitar 3 jam.

2.3. Topografi dan Morfologi

2.3.1. Topografi

Topografi lokasi dari PT. Borneo Indobara bermacam-

macam dan sekitarnya umumnya adalah dataran (plain) yang

tersusun dari batuan sedimen seperti batupasir dan batulanau

dengan topografi bergelombang (undulating) hingga berombak

(rolling) dengan kemiringan lereng 16-25%, serta berada pada

ketinggian 25-40 meter di atas permukaan laut (mdpal).

2.3.2. Morfologi

Keadaan morfologi daerah sekitar wilayah konsesi

PT.Borneo Indobara dan sekitarnya merupakan morfologi

perbukitan bergelombang di bagian utara jalan utama (Jalan

provinsi). Tinggi elevasi berkisar antara 20-250 m diatas muka air

laut. Sungai yang mengalir kearah pantai umumnya berpola hamper

parallel dan bersifat aktif. Morfologi pedataran terbentang 5 – 10

km dari garis pantai ke arah daratan.

Page 6: BAB II BIB - Sejarah singkat dan Geologi regional Borneo Indobara

2.4. Iklim dan Curah Hujan

Secara geografis, PT. Borneo Indobara terletak pada daerah sekitar

khatulistiwa sehingga beriklim tropis basah dan memiliki dua musim, yaitu

musim hujan dan musim kemarau.

2.5. Geologi

2.5.1. Geologi Regional

Secara regional, wilayah Angsana merupakan bagian dari

satuan fisiografi pegunungan Meratus dan Cekungan Asam-Asam.

Cekungan Asam–Asam merupakan hasil dari block faulting pada

Paleosan sampai Zaman Tersier.

Secara regional, wilayah Angsana termasuk dalam satuan

fisiografiMeratus High dan Cekungan Angsana, dimana pada

cekungan ini tersingkap batubara. Cekungan Angsana merupakan

hasil dari block faulting pada Paleosan sampai Zaman Tertier.

Pengendapan dalam cekungan ini mulai terjadi pada zaman Eosen

dengan kondisi transgresi laut. Siklus kegiatan Transgresi–Regresi

akan mempengaruhi kondisi cekungan yang ada di sekitar Asia

Tenggara. Transgresi laut mencapai puncaknya pada awal Miosen

Tengah, yang selanjutnya diikuti siklus regresi. Formasi Warukin

terbentuk pada masa regresi ini. Ketika terjadi lifting pada Meratus,

formasi Dahor terbentuk dan banyak mengandung endapan –

endapan sungai. Angsana sendiri termasuk dalam formasi Warukin.

Mengandung batupasir kuarsa halus-kasar, konglomeratan (5-30

cm) dan batulempung (3-100 cm), dengan sisipan batulempung

pasiran dan batubara (20-50 cm) yang terendapkan dalam

lingkungan paralik dengan ketebalan diperkirakan 1250 m.

Area Tambang PT.Borneo Indobara merupakan bagian dari

Formasi Warukin dan Tanjung yang terbentuk pada pertengahan

sampai akhir zaman Miosen. Tipe batuan penyusun interbed

merupakan batupasir tidak kompak, batulempung, batulanau

dengan banyak perselingan seam sub bituminous.

Luas konsesi PT. Borneo Indobara adalah 24,100 Ha

Page 7: BAB II BIB - Sejarah singkat dan Geologi regional Borneo Indobara

Coal Bearing:

Formasi Warukin:

- block Batulaki

- block Sebamban (Atas & Bawah)

- block Girimulya Selatan

Formasi Tanjung:

- block Batulaki (km 21)

- block Girimulya Utara

Gambar 2.2 Formasi Batuan Pada Wilayah Konsesi PT. Borneo Indobara