bab ii awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/bab ii_...

22
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Broadcast Industri media televisi (free-to-air) merupakan industri yang kompleks. Tidak seperti industri lainnya dimana konsumennya adalah pembeli (buyer ) sekaligus consumer yang mengkomsumsi produk, dalam industri media televisi terdapat dua macam konsumen yaitu konsumen pemirsa ( audience ) dan konsumen pengiklan ( advertiser). Konsumen pemirsa adalah konsumen yang menikmati produk media televisi yaitu program hiburan atau informasi secara cuma – cuma, konsumen pengiklan adalah konsumen yang membayarkan sejumlah uang kepada stasiun televisi untuk dapat menayangkan iklan di sela – sela program acara. Jumlah iklan yang ditayangkan oleh pengiklan sangat tergantung pada berapa banyak suatu program acara di suatu stasiun televisi dapat menarik pemirsa. Konsumen pemirsa adalah masyarakat yang menonton televisi, konsumen pengiklan adalah perusahaan-perusahaan yang mengiklankan berbagai macam produk dari berbagai macam industri.

Upload: duongkiet

Post on 24-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Broadcast

Industri media televisi (free-to-air) merupakan industri yang

kompleks. Tidak seperti industri lainnya dimana konsumennya adalah

pembeli (buyer) sekaligus consumer yang mengkomsumsi produk, dalam

industri media televisi terdapat dua macam konsumen yaitu konsumen

pemirsa (audience) dan konsumen pengiklan (advertiser). Konsumen pemirsa

adalah konsumen yang menikmati produk media televisi yaitu program

hiburan atau informasi secara cuma – cuma, konsumen pengiklan adalah

konsumen yang membayarkan sejumlah uang kepada stasiun televisi untuk

dapat menayangkan iklan di sela – sela program acara. Jumlah iklan yang

ditayangkan oleh pengiklan sangat tergantung pada berapa banyak suatu

program acara di suatu stasiun televisi dapat menarik pemirsa. Konsumen

pemirsa adalah masyarakat yang menonton televisi, konsumen pengiklan

adalah perusahaan-perusahaan yang mengiklankan berbagai macam produk

dari berbagai macam industri.

Page 2: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

9

Sebagai suatu industri media massa yang paling efisien, kompleksitas

industri media televisi juga terdapat pada kemampuannya untuk

mempengaruhi opini publik dan budaya masyarakat. Melalui program-

program berita yang ditayangkan media televisi akan sangat dengan mudah

menggerakan perspektif masyarakat tentang suatu hal dan melalui program-

program hiburan media televisi akan sangat mudah mempengaruhi perubahan

budaya dalam masyarakat. Hal ini membuat para pelaku dalam industri

tersebut memiliki tanggung jawab moral yang sangat besar terhadap

masyarakat. Besarnya tanggung jawab moral yang harus diemban oleh

industri media televisi membuat pemerintah harus berperan aktif dalam

membuat regulasi-regulasi yang mengatur aturan main dalam industri tersebut

namun tetap menjaga independensi pers dan obyektifitas media.

Model yang digambarkan kompleksitas organisasi industri media televisi

pertama kali dikembangkan oleh Bruce M. Owen. Dengan memodifikasi dari

model Owen, diagram organisasi media televisi di Indonesia dapat dilihat

pada gambar 2.1

Page 3: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

10

Gambar 2.1 Organisasi Industri Media Televisi di Indonesia (Adaptasi

dari konsep Bruce M.Owen 1975)

Organisasi media televisi di Indonesia secara garis besar terdiri dari lima

stakeholder utama yaitu stasiun, produser program, masyarakat pemirsa,

pengiklan, dan pemerintah. Stasiun televisi membeli program acara dari para

produser program yaitu rumah-rumah produksi, produser film, para distributor

program, dan berbagai jaringan asosiasi berita dari dalam dan luar negeri.

Stasiun televisi menayangkan program acara secara cuma-cuma dan ditonton

oleh masyarakat pemirsa melalui pesawat televisi di rumah-rumah. Stasiun

televisi menjual ruang (slot) iklan di sela-sela program acara kepada

pengiklan melalui advertising agency. Pemerintah sebagai kepanjangan

Page 4: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

11

tangan dari masyarakat publik membuat regulasi yang mengatur

danmengawasi rambu-rambu yang berlaku dalam industri media televisi.

Stasiun televisi melakukan good behavior seusai dengan peraturan yang

berlaku. Masyarakat penonton yang menonton iklan di televisi akan memiliki

awareness terhadap suatu produk dan akhirnya akan membeli produk yang

diiklankan.

2.2 ERP (Enterprise Resource Planning)

2.2.1 Definisi ERP

ERP adalah sekumpulan proses bisnis yang memungk inkan

perusahaan meningkatkan pelayanan pelanggan dan produktivitas dengan

mengurangi biaya dan inventori (Wallace & Kremzar,2001)

ERP adalah sebuah aplikasi bisnis yang didesain untuk dapat

menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis bagi bisnis untuk

aktivitas sehari – harinya. Sistem ERP menghubungkan sistem finansial,

manufaktur, sumber daya manusia, distribusi, dan order management system

ke dalam sebuah sistem terintegrasi dengan data dan visibilitas dalam

lingkungan bisnis. (Escalle & Cotteleer, 1999).

Page 5: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

12

Arsitektur ERP menghubungkan aktivitas sumber daya manusia,

analisis data, penjualan, layanan, supply chain management, finansial, dan

manufaktur ke dalam sebuah sistem yang terintegrasi. Seluruh informasi

mengenai proses didalam batasan perusahaan digabungkan dalam satu sistem.

Implementasi sistem ERP membutuhkan biaya yang besar, bersifat kompleks

dan sulit diimplementasikan, karena sistem ERP membutuhkan perangkat

keras (hardware) komputer, perangkat lunak (software), database

management system, pengguna (user) yang terlatih dan yang paling penting

adalah komitmen dari para manajer yang menggunakan sistem ini. (Escalle &

Cotteleer, 1999).

Menurut Turban, ERP adalah sebuah proses dalam mengatur semua

sumber daya yang ada di dalam perusahaan secara terkoordinasi. Tujuan

utama ERP adalah untuk mengintegrasikan semua departemen – departemen

yang ada dan semua fungsi – fungsi di dalam sebuah perusahaan menjadi

sebuah Information System (IS) tunggal yang dapat melayani semua

kebutuhan yang diperlukan perusahaan.

ES (Enterprise Software) menurut Thomas H,Davenport adalah suatu

kumpulan aplikasi komputer yang mendukung sebagian besar dari aspek

kebutuhan informasi suatu perusahaan.

Page 6: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

13

Gambar 2.2 Proses ERP

Gambar 2.2 diatas menunjukkan 3 (tiga) area dari proses ERP :

1. ERP Process Not Part Of a Typical ES (Enterprise Software)

Proses ERP yang tidak merupakan bagian dari ES

2. ERP Process Found In a Typical ES (Enterprise Software)

Proses ERP yang disupport oleh ES

3. Non-ERP Process Found In a Typical ES (Enterprise Software)

Proses ES yang bukan merupakan ERP

Page 7: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

14

Gambar 2.3 Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning (ERP) memprediksi dan menyeimbangkan

antara permintaan (demand) dan persediaan (supply). Hal ini merupakan suatu

Page 8: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

15

set enterprise yang luas untuk forecasting, perencanaan (planning), dan tools

penjadwalan, dimana :

1. Menghubungkan kustomer dan supplier ke dalam supply chain yang

lengkap

2. Menggunakan proses yang telah terbukti untuk pengambilan keputusan

3. Mengkoordinasikan sales, marketing, operations, logistics, purchasing,

finance, product development, dan human resources

Sasaran dari ERP mencakup customer service tingkat tinggi, produktivitas,

pengurangan biaya, dan inventory turnover, dan memberikan perusahaan

manajemen supply chain yang efektif. (Wallace, 2001, p4-12).

2.2.2 Implementasi ERP

Dalam mengimplementasikan ERP dibutuhkan pendekatan ABC,

dimana A merupakan hal yang paling signifikan, memakan biaya, dan

penting, B kurang signifikan dari A, dan C walaupun diperlukan kurang

signifikan dibandingkan oleh B.

Pendekatan ABC diaplikasikan dalam implementasi, menyatakan

bahwa item C ialah computer, mencakup software dan hardware. Item B ialah

data : record inventory, bill material, dan lain lain. Item A ialah manusia

(user), elemen yang paling penting , apabila mereka di manage secara benar

Page 9: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

16

maka mereka akan paham dan mengerti tujuan dan yang akan dicapai

sehingga mereka akan menjaga dengan baik keakuratan data (Wallace, 2001,

p16).

Teori pemrosesan menyatakan bahwa performa dipengaruhi oleh

tingkat kesesuaian antara mekanisme pemrosesan dan konteks organisasi. Dua

elemen konteks yang penting diantaranya adalah interdependensi dan

perbedaan diantara sub unit organisasi. ERP secara relatif akan lebih sesuai

ketika sifat saling bergantung tinggi dan perbedaan rendah.

ERP adalah perangkat lunak yang mengotomatisasi dan

mengintegrasikan banyak atau seluruh proses bisnis. Beberapa perusahaan

mendapatkan keuntungan yang besar dengan penggunaan ERP, namun

sebagian mengalami kesulitan untuk mendapatkan keuntungan yang

diharapkan. Dampak ERP akan dipengaruhi oleh interdependensi dan

perbedaan diantara sub unit dalam perusahaan seperti yang diilustrasikan pada

gambar di bawah ini. (Thomas F. Gattiker, Dale L. Goodhue, pp. 559-585).

Page 10: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

17

Gambar 2.4 Model Konseptual ERP Pada Level Lokal

Berdasarkan sifat ERP yang mengintegrasikan unit-unit organisasi,

maka keuntungan menengah ERP merupakan kunci dari implementasi yang

menguntungkan. Dengan mempelajari faktor-faktor yang membawa kita pada

keuntungan menengah ini dan tingkat kontribusi keuntungan tersebut terhadap

dampak secara keseluruhan, diharapkan kita dapat memahami jalur dimana

ERP akan membantu organisasi atau tidak. Kebanyakan riset ERP yang baru-

baru ini dilakukan berfokus pada pemilihan dan implementasi, tidak pada

dampak pasca implementasi ERP. Sejumlah artikel juga berpendapat bahwa

ERP berjalan melalui fase penghentian pasca implementasi, dimana performa

mungkin bukan karakteristik dari efek jangka panjang yang mungkin dialami

perusahaan.

Page 11: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

18

2.3 IE (Information Economics)

IE adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk mengevaluasi

alternatif – altrnatif dari investasi IT dalam suatu perusahaan

(Parker,1988,p101). Metode perhitungan (computational method) ini

mengkuantifikasi biaya dan manfaat pada proyek IT, yang merupakan

pengembangan dari analisis biaya dan manfaat tradisional (Traditional Cost –

Benefit – Analysis / TCBA) (Parker,1985).

Perhitungan nilai ekonomis merupakan dasar pertimbangan dalam

proses pengambilan keputusan pada pengajuan investasi atau evaluasi untuk

sebuah pembangunan IS. Biaya (cost) yang dievaluasi mencakup biaya

pengadaan hardware, pembelian software, seluruh biaya perawatan dan biaya

tenaga kerja yang digunakan. Cost ini harus dijustifikasi karena masing-

masing investasi itu memiliki karakteristik yang berbeda terhadap nilai resiko

yang ada.

Beberapa masalah yang menciptakan suatu kebutuhan pemanfaatan IE

(Parker,1988,p15) adalah :

1. Mengevaluasi manfaat (benefit) yang ditimbulkan oleh adanya IS

mengingat kebutuhan akan pembangunan IT sudah tidak dapat ditunda

lagi bagi perusahaan. Bahkan peran IT merupakan kunci utama bagi suatu

Page 12: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

19

perusahaan dalam melakukan persaingan. Namun nilai yang diperoleh

masing-masing perusahaan atas IT sangat bervariasi.

2. Keterbatasan sumber daya perusahaan yang digunakan untuk membangun

IT.

3. Perusahaan perlu melakukan suatu keputusan untuk mengalokasikan

sumber daya yang ada dengan cara yang paling efektif.

4. Keterbatasan metode analisis cost – benefit biasa.

Pendekatan IE terdiri dari 4 tahapan (parker,1988,p11) yang meliputi:

1. Identifikasi nilai, biaya, dan resiko.

2. Penerapan kriteria ekonomi perusahaan dalam proses pemilihan.

3. Pengkajian alternatif – alternatif yang ada.

4. Alokasi sumber daya pada proyek yang paling bernilai.

Sedangkan untuk menghitung score suatu proyek terdapat 2 faktor utama,

yaitu pengkajian faktor domain bisnis dan pengkajian domain teknologi,

dimana di dalam masing – masing faktor domain tersebut dilakukan

perhitungan dari sisi keuangan (financial value).

Page 13: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

20

2.3.1 Justifikasi dari sisi keuangan

Teknik justifikasi dari sisi keuangan dalam IE adalah dengan melakukan

perhitungan perputaran investasi sederhana (Simple ROI) dengan

mengunakan (Parker,1988,p103) : TCBA, perhitungan nilai restrukturisasi

(value restructuring), dan dilakukan juga perhitungan penilaian inovasi

(innovation valuation). Perhitungan simple ROI dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perhitungan Simple ROI

Traditional Cost- Value Value Value Innovation Input to Simple

Benefits +

Linking +

Acceleration +

Restructuring +

Valuation =

ROI Calculation

Didalam melakukan perhitungan tersebut, IE menggunakan 3 buah lembar

kerja (Parker, 1988, p95 – 97):

Page 14: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

21

1. Lembar kerja biaya pengembangan (development cost worksheets).

Tabel 2.2 Contoh Lembar Kerja Biaya Pengembangan (Parker, 1988, P96)

Year 1 a. development effort

Incremental systems and programming (e.g., estimated days times $999/day)

Incremental staff support (e.g., date administration at $999/day)

b. New hardware

Terminals, printers, communications

Others……………….

c. New (purchased software, if any packaged applications software)

Package applications software

Others………………...

d. User training

e. Others

TOTAL

2. Lembar kerja biaya berjalan (on-going expense worksheets).

Tabel 2.3 Contoh Lembar Kerja Biaya Berjalan (Parker, 1988, P96) Year 1 – X

a. application software maintenance

Development effort days.

Ration of maintenance to development (based on experienced e.g., 10 to 1).

Resulting annual maintenance days.

Daily maintenance rate.

TOTAL application software maintenance.

……………

…………….

……………

…………….

……………..

………………..

b. incremental data storage required : …. MB X (e.g., estimated MB at $99.99) ………........ ……………….

c. incremental communications (lines, messages, etc) ……………….

d. New software leases or hardware leases ………………..

e. supplies ……………….

f. others ………………

TOTAL ongoing expenses ……………….

Page 15: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

22

3. lembar kerja dampak ekonomi (economic impact worksheets). Lembar

kerja ini digunakan untuk menggabungkan biaya pengembangan dengan

biaya berjalan untuk mencerminkan annual – cash – flow dan

menghasilkan perhitungan simple ROI.

Tabel 2.4 Contoh Lembar Kerja Dampak Ekonomi (Parker, 1988, P97)

2.3.2 Cost – Benefit Analysis (CBA)

CBA adalah teknik yang paling umum dan sering digunakan untuk

mengkuantifikasi biaya dan manfaat dari investasi suatu proyek. Di dalam

A. Net investment required (from Development Cost Worksheet) ____________ B. Yearly cash flows: based on five 12-months periods following

Implementation of the proposed system. Cash flow can be negative YEARS TOTAL 1 2 3 4 5 Net income benefits 0 0 0 0 0 Operation cost reduction xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxx =pre-tax income xxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxx (-) on-going expenses From worksheetsx xxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxx = Net cash-flow xxxxxx xxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxxxx Simple ROI, calculated as B/ #Yrs/ A xxx % Scoring, Economic Impact Score Simple ROI 0 <0% 1 1% - 299% 2 300 – 499% 3 500 – 699% 4 700 – 899% 5 >899%

Page 16: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

23

menggunakan analisis cost – benefit perlu ditentukan cost dan benefit mana

saja yang layak diperhitungkan, bagaimana cara menilai cost dan benefit yang

ada, dan kendala – kendala apa saja yang timbul didalam memperoleh benefit

tersebut.

Penggunaan CBA sangat berkaitan erat dengan 2 hal. Yaitu :

1. Cost yang merupakan ukuran dari sejumlah sumber daya yang diperlukan

dan digunakan untuk memperoleh suatu produk. Biaya ini dapat

dikelompokkan menjadi biaya pembangunan (development cost) dan biaya

berjalan (ongoing expense) seperti biaya pemeliharaan dan biaya

operasional.

2. Benefit yang berupa penghematan biaya, perolehan keuntungan,

peningkatan efektifitas atau produktifitas kerja karyawan dan

penghindaran cost yang dapat dikelompokkan menjadi :

a. Intangible benefit

Manfaat ini difokuskan pada peningkatan efektifitas didalam suatu

organisasi atau perusahaan untuk mencapai visi,misi dan tujuanya. Hal

ini diwujudkan dengan adanya informasi yang tepat,cepat dan akurat,

peningkatan perencanaan perusahaan, peningkatan fleksibilitas

perusahaan, lebih cepatnya proses pengambilan keputusan, dan

kemampuan untuk menciptakan inovasi.

b. Tangible benefit

Merupakan manfaat nyata, langsung dapat dilihat dan dapat dengan

mudah dihitung.

Page 17: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

24

c. Quasi-Intangible benefit

Manfaat ini difokuskan pada peningkatan efisiensi pemanfaatan

sumber daya dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam rangka

pencapaian misi perusahaan yang mewujudkan dengan adanya

efisiensi pemrosesan informasi, peningkatan pengawasan sumber

daya, dan pengikatan pemanfaatan aset.

2.3.3 Value Linking and Value Acceleration (VL dan VA)

VL dan VA adalah berupa manfaat yang merupakan efek keterkaitan

dengan adanya IT pada perusahaan. Teknik ini memberikan gambaran tentang

manfaat dalam beberapa fungsi yang ada, seperti penurunan biaya,

penghematan biaya, penghindaran biaya, komunikasi yang lebih efisien,

peningkatan keuntungan, peningkatan kinerja perusahaan, dan peningkatan

produktivitas kerja.

VL mengikat dampak dari IT untuk menghasilkan pengukuran dengan

mempertahankan peningkatan pendapatan, biaya yang dikurangi, atau

pertumbuhan yang dipercepat (Parker,1988,p112). VL digunakan untuk

mengevaluasi dari sisi keuangan kombinasi efek dari peningkatan kinerja

sebuah fungsi dengan semua akibatnya terhadap fungsi – fungsi lainnya.

Page 18: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

25

VA mengikat faktor – faktor yang sama untuk mencapai manfaat

sesaat yang lebih cepat. VA digunakan untuk mengevaluasi dari sisi keuangan

setiap percepatan waktu dari manfaat yang ditimbulkan dari hubungan dua

departemen atau fungsi dalam hubungan sebab akibat. Teknik ini mengarah

pada masalah ketergantungan waktu, seperti menyebabkan pencapaian dini

dari manfaat (Parker, 1988, p111).

2.3.4 Value Restructuring (VR)

Teknik ini mengikat efek IT terhadap hasil yang diukur melalui

peningkatan produktivitas sebagai akibat dari perubahan organisasi (Parker,

1988, p122). VR menunjukkan nilai yang dihubungkan dengan restrukturisasi

fungsi sebuah pekerjaan atau departemen. VR menghubungkan diri dengan

kinerja bisnis paling dasar secara tidak langsung.

Perhitungan nilai ini dilakukan berdasarkan pada 2 hal pokok, yaitu

biaya gaji dan presentase pemanfaatan waktu para pegawai yang digolongkan

berdasarkan pembagian kinerja yang ada.

Page 19: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

26

2.3.5 Innovation Valuation (IV)

Teknik ini dilakukan untuk menilai terciptanya fungsi – fungsi baru

dalam domain bisnis perusahaan. Dengan adanya fungsi baru tersebut

menyebabkan berubahnya tata cara perusahaan melakukan bisnisnya.

Aplikasi IT yang inovatif menyediakan wahana untuk mengubah

strategi bisnis,jalur-jalur produk dan jasa, serta organisasi area bisnis. Teknik

penilaian inovasi berfokus pada biaya dan resiko dari sisi organisasi dari

teknologi (Parker,1988,p134).

Untuk menghitung keuntungan bersih dengan adanya inovasi melalui

investasi teknologi digunakan sebuah lembar kerja baru. Sedangkan untuk

menghitung biaya digunakan lembar kerja biaya pengembangan dan lembar

kerja biaya berjalan. Nilai inovasi ini dikuantifikasikan dari area bisnis dan

ditambahkan kepada lembar kerja economic impact.

2.3.6 Faktor Domain Bisnis

Nilai manfaat tertentu tidak dapat langsung tercermin di dalam kalkulasi ROI,

karena sebagian bersifat unik terhadap domain bisnis. Sehingga perlu

dilakukan evaluasi terhadap faktor – faktor yang ada di dalam domain bisnis

Page 20: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

27

tersebut, agar pembobotan menjadi lebih baik dan skor proyek tampak lebih

realistik.

Faktor – faktor domain bisnis itu adalah :

1. Faktor Strategic Match

Befokus pada derajat dimana sebuah proyek teknologi informasi atau

sistem informasi manajemen mendukung atau menyelaraskan diri dengan

bidang bisnis(line of business) perusahaan yang dinyatakan dalam tujuan

stratejik (strategic goals)

2. Faktor Competitive Advantage

Berfokus pada derajat dimana sebuah proyek teknologi informasi atau

sistem informasi manajemen mendukung perusahaan untuk

mempertahankan dan atau meningkatkan keunggulan kompetitifnya.

3. Faktor Competitive Response

Faktor ini berhubungan dengan kerugian yang akan diterima perusahaan

karena adanya penundaan dalam mengimplementasikan sistem informasi.

4. Faktor Management Information Support

Berfokus pada derajat dimana sebuah proyek sistem informasi manajemen

menyediakan manajemen informasi pada aktivitas utama perusahaan atau

Page 21: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

28

line of business (Management Information Support of Core Activities /

MISCA)

5. Faktor Organizational Risk

Berfokus pada derajat dimana sebuah organisasi mampu membawa

perubahan yang dibutuhkan oleh proyek MIS. Evaluasi ini memperhatikan

pengguna dari organisasi area bisnis, bukan organisasi teknis.

2.3.7 Faktor Domain Teknologi

Sebagian lagi nilai manfaat bersifat unik terhadap domain teknologi sehingga

perlu dilakukan evaluasi terhadap faktor – faktor yang ada didalam domain

teknologi tersebut. Hal tersebut dilakukan agar pembobotan menjadi lebih

baik dan skor proyek tampak lebih realistik. Faktor – faktor domain teknologi

itu adalah :

1. faktor strategic IS Architecture

Mengevaluasi derajat dimana proyek diselaraskan dengan keseluruhan

strategi IS, dicerminkan dalam perencanaan IS (blue print).

2. Faktor IS Infrastructure Risk

Resiko infrastruktur IS menyangkut masalah jaringan, komunikasi dan /

atau hal lain yang ada kaitannya dengan pembiayaan langsung diluar

Page 22: BAB II awal - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_ 07-45.pdfIndustri media televisi free-to-air) ... model Owen, diagram organisasi ... sumber daya

29

proyek. Investasi awal yang dapat dipertimbangkan dalam staff, piranti

lunak, perangkat keras, dan manajemen dibutuhkan untuk mengakomodir

proyek ini.

3. Faktor Definitional Uncertainty

Mengkaji derajat dimana kebutuhan dan / atau spesifikasi telah diketahui,

dan kompleksitas dari area dengan probabilitas dari perubahan yang

bersifat non – rutin.

4. Faktor Technical Uncertainty

Faktor ini digunakan untuk mengetahui kesiapan didalam melaksanakan

proyek IS yang berhubungan erat dengan keterampilan yang dibutuhkan,

tingkat ketergantungan perangkat lunak dan perangkat keras.