bab ii evaluasi hasil pelaksanaan rkpd tahun lalu … ii_ bag i.pdf · kabupaten kulon progo...

111
II - 1 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.2.1. Letak Geografis Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di bagian barat provinsi tersebut, dengan ibukota Kabupaten di Kota Wates. Terdiri dari 12 kecamatan dengan luas wilayah sebesar 586,27 km 2 (lihat tabel 2.1). Secara rinci nama kecamatan dan luas wilayah masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Daftar Kecamatan dalam Kabupaten Kulon Progo No Kecamatan Luas Wilayah (Km 2 ) % Luas Wilayah 1. Temon 36,29 6,19 2. Wates 32,00 5,46 3. Panjatan 44,59 7,61 4. Galur 32,91 5,61 5. Lendah 35,59 6,07 6. Sentolo 52,65 8,98 7. Pengasih 61,66 10,52 8. Kokap 73,79 12,59 9. Girimulyo 54,90 9,36 10. Nanggulan 39,60 6,76 11. Kalibawang 52,96 9,03 12. Samigaluh 69,29 11,82 Kabupaten Kulon Progo 586,27 100 Sumber : Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka, BPS, 2013, Adapun batas-batas administrasi Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut : - Samudera Hindia di bagian selatan - Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah di bagian barat - Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah di bagian utara - Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di bagian timur. Untuk lebih jelasnya batas administrasi Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada gambar 2.1.

Upload: dothuy

Post on 19-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.2.1. Letak Geografis

Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang

terletak di bagian barat provinsi tersebut, dengan ibukota Kabupaten di Kota Wates. Terdiri

dari 12 kecamatan dengan luas wilayah sebesar 586,27 km2 (lihat tabel 2.1). Secara rinci

nama kecamatan dan luas wilayah masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1.

Daftar Kecamatan dalam Kabupaten Kulon Progo No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) % Luas Wilayah 1. Temon 36,29 6,19 2. Wates 32,00 5,46 3. Panjatan 44,59 7,61 4. Galur 32,91 5,61 5. Lendah 35,59 6,07 6. Sentolo 52,65 8,98 7. Pengasih 61,66 10,52 8. Kokap 73,79 12,59 9. Girimulyo 54,90 9,36 10. Nanggulan 39,60 6,76 11. Kalibawang 52,96 9,03 12. Samigaluh 69,29 11,82 Kabupaten Kulon Progo 586,27 100

Sumber : Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka, BPS, 2013,

Adapun batas-batas administrasi Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut :

- Samudera Hindia di bagian selatan

- Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah di bagian barat

- Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah di bagian utara

- Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di bagian timur.

Untuk lebih jelasnya batas administrasi Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada gambar

2.1.

Page 2: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 2

#S

Wates

KEC. KOKAP

KEC. GIRIMULYO

KEC. PENGASIH

KEC. GALUR

KEC. KALIBAWANG

KEC. SENTOLO

KEC. SAMIGALUH

KEC. LENDAH

KEC. WATES

KEC. TEMON

KEC. NANGGULAN

KEC. PANJATAN

Banaran

Karangsewu

TirtarahayuBrosot

Pandowan

NomporejoKranggan

Jatimulyo

Giripurwo

Purwosari

Pendoworejo

Banjaroyo

Banjarasri

Banjarharjo

Banjararum

Kalirejo

Hargorejo

Hargotirto

Hargowilis

Hargomulyo

Sidorejo

Bumirejo

Jatirejo

Ngentakrejo

Wahyuharjo

Gulurejo

Donomulyo

Wijimulyo

Banyuroto

Tanjungharjo

Kembang

Jatisarono

Pleret

Bugel

Bojong

Cerme

Garongan

Krembangan

Depok

Tayuban

Gotakan

Panjatan

Sidomulyo

Tawangsari

Sendangsari

Karangsari

Kedungsari

Margosari

Pengasih

Sidoharjo

Gerbosari

Purwoharjo

Pagerharjo

Ngargosari

Kebonharjo

Banjarsari

Tuksono

Sukoreno

Sentolo

Srikayangan

Kaliagung

Banguncipto

Demangrejo

Salamrejo

Glagah

Kulur

Palihan

Plumbon

SindutanJanten

Demen

Karangwuluh

Jangkaran

KebonrejoTemon Kulon

TemonWetan

Kaligintung

KedundangKalidengen

Giripeni

Triharjo

Karangwuni

Wates

Bendungan

Sogan Ngestiharjo

Kulwaru

KAB. BANTUL

KAB. SLEMANPROVINSI

JAWA TENGAH

390000

390000

405000

405000

420000

420000

9120000

9120000

9135000

9135000

9150000

9150000

mT

mU

SKALA

U

WILAYAH ADMINISTRASIKABUPATEN

KULON PROGO

LEGENDA

KAB. SLEMAN

KAB. GUNUNG KIDUL

KOTAYOGYAKARTA

KAB. KULON PROGOKAB. BANTUL

PROVINSIJAWA TENGAHPROVINSI

JAWA TENGAH

Wilayah administrasi kecamatandi Kabupaten Kulon Progo :

GALURGIRIMULYOKALIBAWANGKOKAPLENDAHNANGGULANPANJATANPENGASIHSAMIGALUHSENTOLOTEMONWATES

Garis pantai

Jaringan jalanjalan arterijalan kolektorrel kereta api

batas desa / kelurahanbatas kecamatanbatas kabupaten / kotabatas provinsi

%U Ibukota provinsi

#S Ibukota kabupaten

Batas administrasi

2 0 2 Km

Analisa dan desain oleh : Yanu Koesumakristi

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Kulon Progo

Page 3: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 3

2.1.2.1. Kondisi Geografis

Secara astronomis Kabupaten Kulon Progo terletak diantara 7o38‟30” – 7o58‟3” LS

dan 110o1‟37” – 110o16‟26” BT. Sedangkan dilihat dari posisi geostrategic, Kabupaten Kulon

Progo yang terletak di bagian barat Provinsi DI Yogyakarta dan berbatasan langsung dengan

Provinsi Jawa Tengah, merupakan „pintu gerbang‟ Provinsi DI Yogyakarta yang

menghubungkan Provinsi DI Yogyakarta dengan pusat-pusat ekonomi dan pemerintahan

yang terletak dengan bagian barat Pulau Jawa dan utara Pulau Jawa. Selain itu posisi

Kabupaten Kulon Progo yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia juga dapat

menghubungkan Provinsi DI Yogyakarta dengan negara tetangga yang terletak di bagian

selatan Indonesia seperti Australia. Posisi geostrategic tersebut dapat memberikan

keuntungan bagi perkembangan wilayah kabupaten maupun perkembangan wilayah Provinsi

DI Yogyakarta. Posisi geostrategic dari Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada gambar

2.2.

Samudera Indonesia BenuaAustralia

Prov. Jawa Tengah Pusat-pusat ekonomi dengan bagian barat P. Jawa

Gambar 2.2. Posisi Geostrategic Kabupaten Kulon Progo

(sumber : www.ciptakarya.go.id)

Pusat-pusat ekonomi dengan bagian utara P. Jawa

Page 4: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 4

Berdasarkan kondisi fisik wilayahnya, wilayah Kabupaten Kulon Progo dapat dibagi

menjadi tiga kawasan yaitu :

a. Kawasan pesisir

Merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0–100 meter dari permukaan air laut,

meliputi Kecamatan Temon, Kecamatan Wates, Kecamatan Panjatan, Kecamatan Galur,

dan sebagian Kecamatan Lendah. Berdasarkan kemiringan lahan, memiliki lereng 0–2%,

merupakan wilayah pantai dengan garis pantai sepanjang kurang lebih 24,8 km.

b. Kawasan dataran

Merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 100 – 500 meter dari

permukaan air laut, meliputi Kecamatan Nanggulan, Kecamatan Sentolo, Kecamatan

Pengasih dan sebagian Kecamatan Lendah. Berdasarkan kemiringan lahan, memiliki

lereng antara 2–15%, tergolong berombak dan bergelombang merupakan peralihan

dataran rendah dan perbukitan.

c. Kawasan pegunungan

Merupakan dataran tinggi/ perbukitan Menoreh dengan ketinggian antara 500 – 1000

meter dari permukaan air laut, meliputi wilayah Kecamatan Girimulyo, Kecamatan Kokap,

Kecamatan Samigaluh, Kecamatan Kalibawang.

2.1.2.1. Topografis

Sebagian besar wilayah Kabupaten Kulon Progo masuk dalam wilayah dengan

kemiringan lereng <20(40,11%) dan 18,73% wilayah dengan kemiringan >40%. Untuk lebih

jelasnya, wilayah Kabupaten Kulon Progo menurut kemiringan lerengnya dapat dilihat pada

tabel 2.2.

Tabel 2.2. Luas Wilayah Kabupaten Kulon Progo berdasarkan Kemiringan Lereng

No Kemiringan Lereng Luas Wilayah (ha) %

1. < 20 23.514,72 40,11 2. 30-150 10.963,42 18,70 3. 160-400 13.170,46 22,46 4. >400 10.978,43 18,73 Kabupaten Kulon Progo 58.627,03 100

Sumber : Kabupaten Kulon Progo dalam angka , BPS, 2013.

Dilihat dalam skala kecamatan, kecamatan yang mempunyai wilayah dengan

kemiringan lereng >400 (daerah pegunungan) terluas adalah Kecamatan Kokap yaitu seluas

3.634,63 Ha (33,11%). Sedangkan kecamatan yang tidak mempunyai wilayah dengan

kemiringan lereng >400 adalah Kecamatan Wates, Kecamatan Panjatan, Kecamatan Galur,

Kecamatan Lendah, dan Kecamatan Sentolo. Kelima kecamatan tersebut terletak di daerah

dataran rendah sehingga tidak mempunyai wilayah dengan karakteristik fisiografi

pegunungan.

Dari tabel 2.3. dapat dilihat bahwa kecamatan yang mempunyai wilayah dengan

kemiringan lereng <20 terluas adalah Kecamatan Panjatan yaitu seluas 3.781,75 Ha

(16,08%). Berdasarkan data pada Tabel 2.3. juga dapat dilihat bahwa Kecamaran Samigaluh

Page 5: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 5

merupakan kecamatan yang hampir tidak mempunyai wilayah dengan karakteristik fisiografi

dataran, wilayah t yang mempunyai kemiringan lereng <20 hanya seluas 113,08 Ha (0,48%).

Untuk lebih jelasnya pembagian wilayah Kabupaten Kulon Progo berdasarkan kemiringan

lereng per kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Luas Wilayah Kabupaten Kulon Progo Berdasarkan Kemiringan Lereng per Kecamatan

No

Kecamatan

<20 30-150 160-400 400

Luas % Luas % Luas % Luas % 1 Temon 3.469,80 14,76 92,10 0,84 62,05 0,47 5,05 0,05 2 Wates 2.956,50 12,57 243,50 2,22 0,00 0,00 0,00 0,00 3 Panjatan 3.781,75 16,08 677,25 6,18 0,00 0,00 0,00 0,00 4 Galur 3.291,00 14,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5 Lendah 2.066,50 8,79 1.492,50 13,61 0,00 0,00 0,00 0,00 6 Sentolo 2.451,10 10,42 2.757,80 25,15 56,10 0,43 0,00 0,00 7 Pengasih 1.996,80 8,49 1.563,07 14,26 2.122,15 16,11 485,05 4,42 8 Kokap 284,18 1,21 858,07 7,83 2.603,15 19,76 3.634,63 33,11 9 Girimulyo 129,12 0,55 606,08 5,53 1.827,10 13,87 2.928,70 26,68

10 Nanggulan 2.328,71 9,90 1.416,15 12,92 193,09 1,47 23,05 0,21 11 Kalibawang 646,18 2,75 1.233,85 11,25 2.914,77 22,13 501,20 4,57 12 Samigaluh 113,08 0,48 23,05 0,21 3.392,12 25,76 3.400,75 30,98

Luas total 23.514,72 100 10.963,42 100 13.170,53 100 10.978,43 100 Sumber : Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka, BPS, 2013

Berdasarkan ketinggian lahan, wilayah Kabupaten Kulon Progo dapat dibagi menjadi

3 wilayah. Adapun pembagian wilayah Kabupaten Kulon Progo berdasar ketinggian lahan

dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4. Pembagian Wilayah Kabupaten Kulon Progo Berdasar Ketinggian Lahan

No Ketinggian Lahan Cakupan Kecamatan 1. 500-1000 m dpal Kecamatan Girimulyo, Kecamatan Nanggulan, Kecamatan

Samigaluh, Kecamatan Kalibawang 2. 100-500 m dpal Kecamatan Sentolo, Kecamatan Pengasih dan Kecamatan

Kokap 3. 0-100 m dpal Kecamatan Temon, Kecamatan Wates, Kecamatan

Panjatan, Kecamatan Galur, dan Kecamatan Lendah Sumber : Kulon Progo Dalam Angka , BPS, 2013

2.1.2.1. Geologi

1. Karakteristik dan Struktur

Karakteristik Kabupaten Kulon Progo secara umum berupa kubah atau menyerupai

kubah (Dome), dengan struktur geologi daerah terdiri atas :

a. Struktur Geologi berupa Perlipatan Batuan (Fold), perlipatan batuan di formasi

Sentolo. Perlipatan ini terdapat di bagian perbukitan Formasi Sentolo di daerah

Pengasih, Sentolo, Panjatan, Lendah dan Galur.

b. Struktur Geologi Patahan/Sesar (Fault), merupakan bagian dari batuan yang saling

bergerak antara bagian blok batuan satu dengan blok batuan yang lain yang

dipisahkan oleh zona patahan atau dapat diistilahkan pecahan batuan yang disertai

Page 6: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 6

gerakan massa batuan. Patahan di wilayah Kulon Progo dapat dipisahkan menjadi 2

(dua) bagian yaitu :

- Patahan Regional, merupakan satu kesatuan patahan Yogyakarta. Patahan ini

merupakan Patahan Graben Yogyakarta. Patahan Graben Yogyakarta adalah

Patahan Opak dan Patahan Progo yang menyebabkan wilayah Kulon Progo dan

Wonosari menjadi daerah dataran Tinggi dan di Kota yogyakarta menjadi dataran

rendah. Patahan Opak berarah barat daya - Timur Laut, sedangkan patahan

Progo berarah Utara Selatan. Patahan ini terletak di bagian timur Kulon Progo

meliputi wilayah Kalibawang bagian timur, Nanggulan bagian Timur, Sentolo,

Panjatan, Galur dan Lendah.

- Patahan Lokal, merupakan patahan yang hanya terjadi di Kulon Progo. Patahan

ini banyak terjadi di bagian pegunungan atau kubah di Kulon Progo utara bagian

barat, dimana patahan berbentuk relatif radial yaitu berarah barat laut – tenggara,

barat – timur dan barat daya – timur laut. Patahan ini terdapat di wilayah

Kecamatan Kokap, Temon bagian utara, Pengasih, Naggulan bagian barat.

c. Struktur Kekar (joint) yaitu pecahan batuan yang tidak mengalami pergerakan.

Struktur kekar ini sangat intensif terdapat di formasi batuan andesit dan formasi

andesit tua.

2. Formasi Batuan

Formasi batuan dan sebarannya dibedakan menjadi endapan gunung api (40,37%),

batuan sedimen (47,81%), batuan gunung api (7,48%) dan batuan terobosan (4,43%).

Lebih detail dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5. Pengelompokan Batuan Berdasarkan Jenis Batuan di Kabupaten Kulon Progo

No Kecamatan Luas Satuan Batuan (Ha)

Endapan Gunung Api

Batuan Sedimen

Batuan G.Api

Batuan Instrusi Jumlah

1 Temon 3.688 - - - 3.688 2 Wates 3.063 138 - - 3.197 3 Panjatan 3.872 588 - - 4.454 4 Galur 2.229 - 1.063 - 3.288 5 Lendah 2.009 1.075 475 - 3.555 6 Sentolo 3.165 1.175 925 - 5.259 7 Pengasih 4.342 1.825 - - 6.161 8 Kokap 550 4.230 - 2.600 7.372 9 Girimulyo 125 5.366 - - 5.485

10 Nanggulan 250 2.736 975 - 3.957 11 Kalibawang 375 3.971 950 - 5.290 12 Samigaluh - 6.929 - - 6.922

TOTAL 23.667 28.032 4.388 2.600 58.628 Prosentase 40,37% 47,81% 7,48% 4,43%

Sumber : RDTRK Perlindungan Terhadap Kawasan di Bawahnya, 2007

Kabupaten Kulon Progo secara stratigrafis termasuk ke dalam stratigrafis

Pegunungan Kulon Progo. Unit stratigrafis yang paling tua di daerah Pegunungan Kulon

Progo dikenal dengan Formasi Nanggulan, kemudian secara tidak selaras diatasnya

diendapkan batuan-batuan dari Formasi Jonggaran dan Formasi Sentolo, yang menurut Van

Page 7: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 7

Bemmelen (1949) kedua formasi terakhir ini mempunyai umur yang sama, keduanya hanya

berbeda faises.

a. Formasi Nanggulan

Formasi Nanggulan merupakan formasi yang paling tua di daerah pegunungan Kulon

Progo. Singkapan batuan batuan penyusun dari Formasi Nanggulan dijumpai di

sekitar desa Nanggulan, yang merupakan kaki sebelah timur dari Pegunungan Kulon

Progo. Penyusun batuan dari formasi ini terdiri dari batupasir dengan sisipan lignit,

Napal pasiran, batu lempung dengan konkresi limonit, sisipan napal dan

batugamping, batupasir dan tuff serta kaya akan fosil foraminifera dan moluska.

Diperkirakan ketebalan formasi ini adalah 30 meter.

b. Formasi Andesit Tua

Batuan penyusun dari formasi ini terdiri atas breksi andesit, tuff, tufflapili, aglomerat

dan sisipan aliran lava andesit. Lava, terutama terdiri dari andesit hiperstein dan

andesit augit hornblende. Formasi Andesit Tua ini mempunyai ketebalan mencapai

500 meter mempunyai kedudukan yang tidak selaras di atas formasi Nanggulan.

Batuan penyusun formasi ini berasal dari kegiatan vulkanisme di daerah tersebut,

yaitu dari beberapa gunung api tua di daerah Pegunungan Kulon Progo yang oleh

Van Bemmelen (1949) disebut sebagai Gunung Api Andesit Tua. Gunung api yang

dimaksud adalah Gunung Gajah, di bagian tengah pegunungan, Gunung Ijo di bagian

selatan, serta Gunung Menoreh di bagian utara Pegunungan Kulon Progo.Formasi

Andesit Tua diperkirakan berumur Oligosen Atas sampai Meiosen Bawah.

c. Formasi Kaligesing

Formasi Kaligesing tersusun oleh litologi breksi laharik dengan sisipan lava andesit,

batupasir tufaan. Formasi ini berdasarkan radiometroi berumur Oligosen dan

menumpang tidak selaras di atas Formasi Nanggulan. Formasi ini terdapat di bagian

Tengah sisi selatan barat dan barat laut dari kubah Kulon Progo.

d. Formasi Dukuh

Formasi Dukuh tersusun oleh perselangselingan antara breksi, batupasir kerikilan,

batugamping dan batu lempung. Litologi satuan ini menunjukkan perlapisan baik dan

silang – siur, sejajar pada batulempung dan batupasir. Formasi ini tidak selaras ditas

Formasi Nanggulan. Formasi ini berumur Oligo-Miosen dan pelamparan di daerah

Dukuh Kecamatan Samigaluh.

e. Formasi Jonggrangan

Litologi dari Formasi Jonggrangan ini tersingkap baik di sekitar desa Jonggrangan,

suatu desa yang ketinggiannya di atas 700 meter dari muka air laut dan disebut

sebagai Plato Jonggrangan. Bagian bawah dari formasi ini terdiri dari Konglomerat

yang ditumpangi oleh Napal tufan dan Batupasir gampingan dengan sisipan Lignit.

Formasi Jonggrangan ini terletak secara tidak selaras di atas Formasi Andesit Tua.

Ketebalan dari Formasi Jonggrangan ini mencapai sekitar 250 meter (Van Bemmelen,

(1949)). Formasi Jonggrangan dan Formasi Sentolo keduanya merupakan Formasi

Kulon Progo (“Westopo Beds”) diduga berumur Miosen Tengah.

Page 8: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 8

f. Formasi Sentolo

Litologi penyusun Formasi Sentolo ini di bagian bawah, terdiri dari Aglomerat dan

Napal, semakin ke atas berubah menjadi Batugamping berlapis dengan fasies neritik.

Batu gamping koral dijumpai secara lokal, menunjukkan umur yang sama dengan

formasi Jonggrangan, tetapi di beberapa tempat umur Formasi Sentolo adalah lebih

muda Formasi Sentolo ini mempunyai ketebalan sekitar 950 meter

g. Satuan Endapan Vulkanik Kuarter merupakan endapan Gunung Merapi yang

tersusun oleh breksi sisipan laca dan endapan lahar. Satuan ini berumur Pliosen-

Pleistosen. Satuan ini terdapat di atas semua formasi di bagian timur

h. Satuan Endapan Aluvial tersusun oleh endapan kerikil, pasir, lanau dan lempung dan

bongkah sepanjang sungai dan dataran pantai.

Untuk lebih jelasnya stratigrafi formasi geologi Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada

tabel 2.6.

Tabel 2.6. Stratigrafi Formasi Geologi Kabupaten Kulon Progo

Umur Formasi Deskripsi Litologi Ketebalan (m) Kuarter Aluvium Kerikil, pasir, lanau dan lempung sepanjang sungai

dan dataran pantai. 100

Pliosen-Pleistosen

Endapan Vulkanik Kuarter

breksi sisipan lava dan endapan lahar 20

Miosen Bawah Sentolo Bagian atas batugamping berlapis baik kaya foraminifera Bagian bawah konglomerat alas diatasnya napal tufaan bersalangan dengan vitriks tuf

950

Miosen Bawah Jonggrangan Bagian atas batugamping berlapis ke arah atas menjadi batugamping koral Bagian bawah konglomerat diatasnya napal tufaan dan bapsir gampingan berselang-seling dengan lignit

250

Oligo – Miosen

Dukuh perselangselingan antara breksi, batupasir kerikilan, batugamping dan batulempung

660

Oligosen Kaligesing breksi laharik dengan sisipan lava andesit, batupasir tufaan

600

Oligo-Miosen Andesit Tua Breksi andesit, tuf, lapilli tuf, aglomerat dan berselingan dengan lava andesit. Terdapat fragmen batua lebih tua.

660

Eosen Atas –Oligosen

Nanggulan Batupasir seling-seling dengan lignit, napal pasiran, batulempung gampingan struktur konkresi, selang-seling napal dan batugamping, batupasir dan tuf, kaya foraminifera dan moluska foraminifera dan moluska

300

Sumber : RTRW Kab. Kulon Progo, 2012

2.1.2.1. Penggunaan Lahan

1. Kawasan budidaya

Berdasarkan hasil analisis peta penggunaan lahan dengan peta kawasan budidaya

dari RTRW Kabupaten Kulon Progo, sebagian besar jenis penggunaan di kawasan

budidaya adalah kebun tegalan yaitu seluas 16.991,44 Ha atau sebesar 45,09%. Untuk

lebih jelasnya jenis penggunaan lahan pada kawasan budidaya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 9: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 9

Tabel 2.7. Penggunaan Lahan di Kawasan BudidayaKabupaten Kulon Progo

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) % 1 Kebun Campuran 16.991,44 45,09 2 Lahan Pasir 59,74 0,16 3 Lahan Terbuka 7,47 0,02 4 Padang Rumput 352,06 0,93 5 Perairan Darat 574,44 1,52 6 Permukiman 4.014,50 10,65 7 Sawah Irigasi 8.935,45 23,71 8 Sawah Tadah Hujan 233,91 0,62 9 Tegalan 6.516,22 17,29

Total 37.685,23 100,00 Sumber : Hasil analisis peta RTRW dan NSAD tahun 2013 Kab. Kulon Progo

Page 10: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 10

Tabel 2.1. Luas Penggunaan Lahan di Kawasan Budidaya Per Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo

No Penggunaan Lahan Temon Wates Panjatan Galur Lendah Sentolo

Ha % Ha % Ha % Ha % Ha % Ha %

1 Kebun Campuran 965,15 29,08 899,91 30,22 2.143,43 50,84 1.015,92 34,69 2.583,15 70,14 2.804,07 53,10

2 Lahan Pasir 21,96 0,66 8,93 0,30 28,85 0,99

3 Padang Rumput 37,34 1,13 140,34 4,71 59,11 1,40 11,55 0,39 25,24 0,69 30,06 0,57

4 Perairan Darat 25,55 0,77 37,13 1,25 3,13 0,07 114,17 3,90 158,52 4,30 14,96 0,28

5 Permukiman 372,40 11,22 572,77 19,24 123,95 2,94 143,61 4,90 80,29 2,18 448,85 8,50

6 Sawah Irigasi 1.390,41 41,90 971,62 32,63 857,77 20,34 1.290,11 44,06 798,58 21,69 1.053,21 19,95

7 Sawah Tadah Hujan 1,39 0,03

8 Tegalan 505,76 15,24 346,84 11,65 1.029,04 24,41 324,00 11,06 36,82 1,00 928,04 17,57

Luas total 3.318,58 100,00 2.977,53 100,00 4.216,44 100,00 2.928,21 100,00 3.682,60 100,00 5.280,57 100,00

No Penggunaan Lahan Pengasih Kokap Girimulyo Nanggulan Kalibawang Samigaluh

Ha % Ha % Ha % Ha % Ha % Ha %

1 Kebun Campuran 2.917,64 63,12 2.321,23 75,86 109,27 9,91 562,48 15,25 668,25 24,75 0,92 0,85

2 Lahan Terbuka 7,47 0,28

3 Padang Rumput 25,64 0,55 13,57 0,44 4,45 0,40 1,32 0,04 3,44 0,13

4 Perairan Darat 26,35 0,57 123,88 4,05 6,32 0,57 33,89 0,92 22,44 0,83 8,09 7,44

5 Permukiman 511,34 11,06 32,63 1,07 238,86 21,66 831,69 22,55 644,60 23,88 13,50 12,42

6 Sawah Irigasi 563,79 12,20 90,19 2,95 213,34 19,34 979,35 26,56 679,36 25,17 47,72 43,90

7 Sawah Tadah Hujan 17,44 0,38 81,76 7,41 17,42 0,47 112,96 4,18 2,95 2,71

8 Tegalan 560,12 12,12 478,58 15,64 449,03 40,71 1.261,52 34,21 560,97 20,78 35,52 32,68

Luas total 4.622,32 100,00 3.060,08 100,00 1.103,04 100,00 3.687,67 100,00 2.699,50 100,00 108,70 100,00

Sumber : hasil analisis peta RTRW dan NSAD tahun 2013 Kabupaten Kulon Progo

Page 11: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 11

1. Kawasan lindung

Kondisi kawasan lindung pada saat ini, apabila dilihat dari jenis penggunaan lahan,

penggunaan yang paling besar luasannya dalam kawasan lindung adalah kebun yaitu

seluas 9.558,65 Ha atau 45,64% dari luas wilayah Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan

jenis penggunaan lahan dengan luasan terkecil di dalam kawasan lindung adalah lahan

terbuka yaitu seluas 6,08 Ha atau 0,03%. Untuk lebih jelasnya luas tiap jenis

penggunaan lahan dalam kawasan lindung dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.2. Penggunaan Lahan di Kawasan Lindung Kabupaten Kulon Progo

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) %

1 Kebun Campuran 9.558,65 45,64

2 Lahan Pasir 301,77 1,44

3 Lahan Terbuka 6,08 0,03

4 Padang Rumput 271,78 1,30

5 Perairan Darat 902,03 4,31

6 Permukiman 1.900,81 9,08

7 Sawah Irigasi 378,78 1,81

8 Sawah Tadah Hujan 890,18 4,25

9 Tegalan 6.733,01 32,15

Total 20.943,08 100,00 Sumber : hasil analisis peta RTRW dan NSAD tahun 2013 Kabupaten Kulon Progo

Page 12: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 12

Tabel 2.3. Luas Penggunaan Lahan Budidaya di Kawasan Lindung Kabupaten Kulon Progo

No Penggunaan Lahan Temon Wates Panjatan Galur Lendah Sentolo

Ha % Ha % Ha % Ha % Ha % Ha %

1 Kebun Campuran 16,02 4,59 61,93 22,80 17,99 6,99 29,20 7,20 41,20 22,92 59,81 29,43

2 Lahan Pasir 138,74 39,74 42,08 15,49 69,29 26,92 51,66 12,75

3 Padang Rumput 80,54 23,07 69,04 25,42 96,50 37,49 4,55 1,12 1,29 0,72 6,52 3,21

4 Perairan Darat 51,34 14,71 48,98 18,04 4,42 1,72 158,67 39,15 119,95 66,73 92,58 45,56

5 Permukiman 9,12 2,61 34,47 12,69 7,62 1,88 3,58 1,99 15,56 7,66

6 Sawah Irigasi 5,13 1,47 2,01 0,74 0,90 0,35 92,79 22,90 3,12 1,74 15,07 7,42

7 Tegalan 48,22 13,81 13,07 4,81 68,30 26,54 60,76 14,99 10,62 5,91 13,65 6,72

Luas total 349,11 100,00 271,58 100,00 257,39 100,00 405,25 100,00 179,75 100,00 203,19 100,00

No Penggunaan Lahan

Pengasih Kokap Girimulyo Nanggulan Kalibawang Samigaluh

Ha % Ha % Ha % Ha % Ha % Ha %

1 Kebun Campuran 505,43 31,47 2.975,93 75,35 2.208,49 50,53 71,65 20,27 692,56 29,20 2.878,47 43,44

2 Lahan Terbuka 6,08 0,26

3 Padang Rumput 0,63 0,04 2,05 0,05 2,93 0,07 6,22 1,76 0,43 0,02 1,08 0,02

4 Perairan Darat 57,54 3,58 144,69 3,66 8,61 0,20 86,69 24,53 104,38 4,40 24,19 0,37

5 Permukiman 125,53 7,82 200,21 5,07 483,56 11,06 36,44 10,31 185,13 7,81 799,57 12,07

6 Sawah Irigasi 24,39 1,52 23,76 0,54 48,30 13,67 77,75 3,28 85,56 1,29

7 Sawah Tadah

Hujan 17,56 1,09 18,64 0,47 73,03 1,67 17,70 5,01 58,27 2,46 704,98 10,64

8 Tegalan 874,76 54,47 607,71 15,39 1.569,87 35,92 86,39 24,45 1.247,24 52,59 2.132,42 32,18

Luas total 1.605,84 100,00 3.949,22 100,00 4.370,24 100,00 353,39 100,00 2.371,85 100,00 6.626,27 100,00

Sumber : hasil analisis peta RTRW dan NSAD tahun 2013 Kabupaten Kulon Progo

Page 13: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 13

2.1.2.1. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo tahun 2013 berjumlah 416.209 jiwa terdiri

dari laki-laki 206.546 jiwa dan perempuan 209.663 jiwa dengan 135.155 rumah tangga.

Adapun pertumbuhan penduduk mengalami fluktuasi pada kurun tiga tahun terakhir yaitu

naik sebesar 0,65% pada tahun 2011 dan naik sebesar 1,18% pada tahun 2012 namun pada

tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 13,14%. Demikian juga jumlah keluarga

mengalami kenaikan dari sebanyak 136.120 pada tahun 2010 menjadi 144.578 pada tahun

2012 namun mengalami penurunan menjadi 135.155 pada tahun 2013.

Sedangkan tingkat kepadatan penduduk rata-rata juga mengalami fluktuasi tahun

2010 tingkat kepadatan sebesar 802,55 jiwa/km2 dan tahun 2012 sudah mencapai 817,37

jiwa/km2 namun pada tahun 2013 kepadatan penduduk rata-rata menjadi 709,93 jiwa/km2.

Kepadatan penduduk tertinggi di 3 kecamatan yaitu Wates, Lendah dan Galur. Peningkatan

jumlah penduduk dan jumlah keluarga merupakan hasil validasi kependudukan yang

memperhitungkan penghapusan penduduk yang sudah tidak berdomisili di Kulon Progo,

maupun pemisahan keluarga bagi anggota keluarga yang sudah berkeluarga. Secara rinci

perkembangan penduduk disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2.4. Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Penduduk,

dan Jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Kulon Progo

No Tahun Penduduk

Jumlah Kepala Keluarga Laki-laki Perempuan Jumlah Pertumbuhan

1 2006 224.779 235.316 460.095 0,97% 99.365

2 2007 225.993 236.425 463.343 0,70% 100.760

3 2008 234.364 242.203 476.387 2,81% 130.407

4 2009 240.096 247.975 488.071 2,45% 137.720

5 2010 231.672 238.848 470.520 -3,59% 136.120

6 2011 233.289 240.333 473.622 0,65% 139.420

7 2012 236.064 243.125 479.189 1,18% 144.578

8 2013 206.546 209.663 416.209 -13,14% 135.155

Sumber data : Dinas Dukcapil Kabupaten Kulon Progo, 2013

Menurut komposisi umur diketahui pada tahun 2013 jumlah penduduk berusia 0-4

tahun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 dari sejumlah 30.890 menjadi 29.245.

Sedangkan jumlah penduduk usia produktif (15-59 tahun) mengalami kenaikan pada tahun

2010 sebesar 321.823 orang menjadi sebesar 329.123 pada tahun 2012 dan pada tahun

2013 jumlah penduduk usia produktif menjadi 276.990. Secara rinci jumlah penduduk

menurut batasan umur disajikan pada tabel berikut :

Page 14: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 14

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menurut Batasan Umur di Kabupaten Kulon Progo

No. Kelompok Umur Tahun

2010 2011 2012 2013

1. 0 – 4 30.528 30.984 30.890 29.245 2. 5 – 9 31.165 31.111 31.490 30.208 3. 10 – 14 32.943 32.496 32.509 30.866 4. 15 – 19 33.207 33.779 33.769 29.751 5. 20 – 24 31.800 31.592 32.045 27.850 6. 25 – 29 39.838 38.085 36.021 26.998 7. 30 – 34 40.624 40.701 41.204 30.330 8. 35 – 39 38.215 38.744 38.670 29.637 9. 40 – 44 37.946 37.990 38.378 30.378 10. 45 – 49 32.902 33.917 35.165 31.401 11. 50 – 54 28.992 29.603 30.758 28.671 12. 55 – 59 16.250 23.193 24.105 23.758 13. 60 – 64 22.049 17.941 19.008 18.216 14. 65 – 69 17.445 16.604 15.916 15.113 15. 70 – 74 16.500 15.287 16.288 14.625 16. >75 20.116 21.595 22.973 19.162

Sumber data : Dinas Dukcapil Kabupaten Kulon Progo, 2013

Dilihat dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin, pada Tahun 2013 jumlah

penduduk perempuan Kulon Progo sebesar 50,4% lebih banyak dibandingkan jumlah

penduduk laki-laki yaitu sebesar 49,6%. Kondisi ini tidak banyak mengalami perubahan

dibandingkan tahun 2012, hal ini terlihat dari besarnya sex ratio di Kab. Kulon Progo sebesar

98,5% yang berarti terdapat sekitar 98 penduduk laki-laki dalam setiap 100 penduduk

perempuan.

Tabel 2.6. Data Sex Ratio Kabupaten Kulon Progo

Keadaan per 31 Desember 2013

Tahun Laki-Laki (orang)

Perempuan (orang)

Jumlah (orang)

Sex Ratio (%)

2010 231.672 238.848 470.520 97,0 2011 233.289 240.333 473.622 97,1 2012 236.064 243.125 479.189 97,1 2013 206.546 209.663 416.209 98,5

Sumber data : Dinas Dukcapil Kabupaten Kulon Progo, 2013

Program administrasi kependudukan dan pencatatan sipil menitikberatkan pada

kegiatan Implementasi SIAK (updating dan pemeliharaan) pengembangan data base

kependudukan, monitoring dan pelaporan kependudukan, penyusunan profil kependudukan,

sosialisasi kebijakan kependudukan dan catatan sipil, pengelolaan dokumen kependudukan

dan catatan sipil, pencatatan dan penerbitan akta kelahiran dan akta kematian, pencatatan

dan penerbitan akta perkawinan, perceraian, pengangkatan, pengakuan dan pengesahan

anak, pencatatan dan penerbitan akta catatan sipil di UPTD Wilayah Utara. Pelaksanaan

perekaman data program e-KTP per Kecamatan telah dilaksanakan. Sampai dengan 31

Desember 2013, capaiannya berikut :

Page 15: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 15

Tabel 2.7. Data hasil perekaman e-KTP Kabupaten Kulon Progo

Keadaan per 31 Desember 2013

No Kecamatan Wajib KTP Hasil

perekaman % Sisa

1 Temon 19,815 19,706 99.45% 109

2 Wates 23,610 33,027 98.27% 583

3 Panjatan 27,031 26,660 98.63% 371

4 Galur 23,711 23,456 98.92% 255

5 Lendah 29,134 29,103 99.89% 31

6 Sentolo 34,930 34,795 99.61% 135

7 Pengasih 35,926 35,569 99.01% 357

8 Kokap 26,196 25,871 98.76% 325

9 Girimulyo 18,342 18,320 99.88% 22

10 Nanggulan 22,162 22,136 99.87% 28

11 Samigaluh 20,780 20,496 98.63% 284

12 Kalibawang 22,110 21,612 97.75% 498

Jumlah 313,749 310,751 99.06% 2,998

Sumber data: Dinas Dukcapil Kulon Progo, 2013

Perekaman e-KTP masih akan terus dilaksanakan. Hasil pemantauan di kecamatan

masih ada penduduk yang belum melakukan perekaman e-KTP. Hal ini dimungkinkan

disebabkan oleh :

1. Sebagian penduduk yang sudah pindah dari Kulon Progo, namun tidak melaporkan

kepindahannya ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kulon Progo,

termasuk yang pindah ke Luar Negeri;

2. Penduduk yang sudah meninggal tidak dilaporkan kematiannya ke Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kulon Progo;

3. Masih adanya penduduk yang sudah jompo atau sakit permanen yang belum

melakukan perekaman e-KTP.

Dari Standar Pelayanan Minimal yang menjadi ketugasan SKPD Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil, pencapaiannya adalah :

1. Cakupan penerbitan Kartu Keluarga sebesar 100% dari target nasional 100%.

2. Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebesar 90,11% dari target nasional

100%

3. Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran sebesar mencapai 94,24% dari target

nasional sebesar 100%.

4. Cakupan penerbitan kutipan akta kematian sebesar mencapai 47,16% dari target

nasional sebesar 70%.

Page 16: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 16

2.1.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1. Kesejahteraan Dan Pemerataan Ekonomi

1. Pertumbuhan PDRB

Pengembangan ekonomi wilayah tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi tetapi juga harus mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk

dan mampu menciptakan pemerataan pendapatan. Tingkat kesejahteraan penduduk

dapat ditunjukkan dengan PDRB per kapita, meskipun angka ini tidak menjelaskan

adanya tingkat distribusi pendapatan penduduk.

Nilai Produk Domestik Regional Bruto (Gross Domestic Regional Product)

digunakan sebagai salah satu indikator pengukur tingkat keberhasilan pembangunan di

suatu wilayah. Dengan kata lain, PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan

oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai

barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Pada tahun 2013 nilai

PDRB di Kabupaten Kulon Progo mencapai Rp. 4.602.893.750.000,- Nilai tersebut

merupakan total nilai tambah dari seluruh aktivitas kegiatan ekonomi di Kabupaten Kulon

Progo selama tahun 2012. Nilai PDRB tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai PDRB

yang telah dicapai pada tahun 2012 yakni sebesar Rp. 4.196.448.000.000,-

Nilai PDRB per kapita Kabupaten Kulon Progo atas dasar harga berlaku sejak

tahun 2009 hingga tahun 2013 terus meningkat. Untuk tahun 2012 nilai PDRB per kapita

atas dasar harga berlaku sebesar 10.671.984 juta rupiah per kapita. Pada tahun 2013

nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku mencapai 11.887.203 juta rupiah per

kapita. Kenaikan PDRB per kapita secara riil dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita atas

dasar harga konstan. Secara riil, PDRB per kapita selama lima tahun terakhir juga

mengalami peningkatan sebesar 14,67%, dari 4.460.215 juta rupiah per kapita pada

tahun 2009 hingga menjadi 5.114.803 juta rupiah per kapita pada tahun 2013. Hal ini

berarti bahwa pembangunan ekonomi Kabupaten Kulon Progo mampu meningkatkan

tingkat kesejahteraan penduduknya, dengan adanya pendapatan perkapita yang

semakin besar

Secara rinci PDRB berdasarkan lapangan usaha menurut harga konstan tahun

2000 dan menurut harga berlaku Tahun 2009-2013 disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2.8. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013 (dalam Juta Rupiah)

No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013**

PDRB 3.286.278 3.547.055 3.867.137 4.196.448 4.602.894

Penduduk Pertengahan Tahun*)

387.493 388.869 390.207 393.221

393.221

PDRB Perkapita (Rp) 8.480.876 9.121.466 9.910.472 10.671.984 11.887.203

Keterangan *) : berdasarkan prediksi dari sensus penduduk tahun 2000 **) : angka prediksi sangat sangat sementara (olahan Bappeda) Sumber data : PDRB Kab. Kulon Progo 2012, diolah

Page 17: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 17

Tabel 2.9. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013 (dalam juta rupiah)

No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013**

PDRB 1.728.302 1.781.227 1.869.338 1.963.078 2.062.180

Penduduk Pertengahan

Tahun

387.493 388.869 390.207 393.221 403.175

PDRB Perkapita (Rp) 4.460.215 4.580.532 4.790.630 4.992.301 5.114.803

Sumber data : PDRB Kabupaten Kulon Progo 2014, diolah

Seiring dengan perkembangan penduduk dan peningkatan kebutuhan maka

menpengaruhi kecendurungan nilai PDRB per kapita untuk terus meningkat. Kenaikan

PDRB perkapita dari tahun ke tahun juga mempengaruhi pola konsumsi masyarakat

yang akan mempengaruhi struktur pasar domestik di Kabupaten Kulon Progo. Kenaikan

nilai PDRB per kapita ini seharusnya diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan (demand)

dalam pasar lokal sehingga pasar di Kabupaten Kulon Progo dapat menangkap peluang

tersebut untuk penguatan ekonomi lokal. Potensi PDRB Kabupaten yang mempunyai

tren terus naik merupakan potensi pasar yang cukup signifikan, sehingga ke depan

diperlukan sebuah formulasi kebijakan yang dapat meminimalisir bocornya potensi pasar

ini ke daerah lain karena minimnya supply dan variasi produk yang ada di pasar Kulon

Progo.

2. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Perhitungan PDRB terdiri dari PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas

dasar nilai konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah

barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedang PDRB

atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang

dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun

dasar. PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk mengetahui kemampuan

sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu daerah. Sedangkan,

PDRB konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun

ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga. Untuk

angka prediksi tahun 2012 dan 2013 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan yakni

prediksi PDRB atas dasar harga berlaku untuk tahun tahun 2012 sebesar Rp.

4.196.448.000.000,- dan tahun 2013 sebesar Rp. 4.602.893.750.000,- sedangkan untuk

estimasi PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2012 Rp 1.963.078.000.000,- dan

tahun 2013 sebesar Rp 2.062.160.000.000,-.

Perkembangan nilai tambah PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga

konstan Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2013 sebagai berikut:

Page 18: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 18

Tabel 2.10. Tabel Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013

Tahun 2009 2010 2011 2012 2013

PDRB ADHK 1.728.304,00 1.781.227,00 1.869.338,00 1.963.078,00 2.062.160,00

PDRB ADHB 3.286.278,00 3.547.055,00 3.867.136,00 4.196.448,00 4.602.893,75

Gambar 2.5.

Grafik PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, nilai PDRB Kabupaten Kulon Progo tahun

2012 sebesar Rp. 1.963.078.000.000,- dibandingkan tahun 2013 yang mencapai Rp.

2.062.160.000.000,-, dimana tahun 2013 terjadi laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05

persen. Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak 0,04

point dibanding tahun 2012 dengan pertumbuhan 5,01 persen. Indikator LPE tahun 2013

diperoleh dari perbandingan nilai PDRB atas dasar harga konstan 2013 dengan nilai

PDRB atas dasar harga konstan tahun 2012.

Kenaikan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo di tahun 2013 terjadi

pada delapan sektor dari sembilan sektor penopang PDRB, dimana sektor-sektor

tersebut mempunyai kontribusi signifikan dalam PDRB Kabupaten Kulon Progo. Sektor

paling menonjol yang mempengaruhi kenaikan PDRB adalah sektor jasa-jasa. Hal

tersebut seiring dengan kebijakan Bupati Kulon Progo yang menggalakkan

pembangunan jalan dan infrastruktur.

Pada tahun 2013 ada 8 sektor yang mengalami peningkatan laju pertumbuhan

ekonomi dan hanya satu sektor mengalami stagnansi. Sektor pengangkutan dan

komunikasi mengalami kenaikan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 3,64 persen dari

pertumbuhan negatif -0,24 persen, dan sektor perdagangan, restoran dan hotel

mengalami kenaikan laju pertumbuhan sebesar 5,49 persen dari 0,93 persen pada tahun

sebelumnya.Demikian juga untuk sektor listrik, gas, dan air minum mengalami kenaikan

laju pertumbuhan ekonomi pada angka 5,86 persen. Namun begitu diantara kesembilan

1.728.304,00 1.781.227,00 1.869.338,00 1.963.078,00 2.062.160,00

3.286.278,003.547.055,00

3.867.136,004.196.448,00

4.602.893,75

2009 2010 2011 2012 2013

PDRB ADHK PDRB ADHB

Page 19: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 19

sektor penopang PDRB pada tahun 2013 sektor pertanian merupakan sektor yang

memberikan kontribusi paling tinggi pada LPE, sedang sektor yang memberikan

kontribusi paling rendah dalam LPE adalah sektor pertambangan dan penggalian.

Kenaikan tertinggi dicapai pada sektor jasa-jasa yang mencapai angka 9,27 persen

padahal sebelumnya hanya 2,06 persen. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan

program yang dicanangkan Bupati Kulon Progo untuk meningkatkan pembangunan

dibidang infrastruktur.

Berikut ini adalah tabel laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan perbandingan

PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 2009 sampai tahun 2013 :

Tabel 2.11. Tabel LPE Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009 - 2013

No. Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian 1,20 -0,40 1,57 1,15 3,99 2 Pertambangan dan penggalian 0,09 -0,34 0,15 0,11 -1,25 3 Industri pengolahan 0,34 0,62 -0,19 0,25 1,67 4 Listrik, gas dan air minum 0,04 0,10 0,03 0,04 5,86 5 Bangunan 0,22 0,34 0,51 0,52 6,63 6 Perdagangan, restoran dan hotel 0,73 0,79 1,27 0,93 5,49 7 Pengangkutan dan komunikasi 0,49 0,28 0,24 -0,24 3,64 8 Bank dan lembaga keuangan 0,58 0,37 0,06 0,31 4,65 9 Jasa-jasa 0,34 1,36 1,31 2,06 9,27

TOTAL 4,03 3,13 4,95 5,01 5,05

Gambar 2.6. Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013

Struktur perekonomian Kabupaten Kulon Progo masih ditopang oleh sektor

pertanian dan sektor jasa yang memberikan kontribusi sebesar 23,48 persen dan 22,31

persen. Secara riil sektor pertanian di Kabupaten Kulon Progo sejak tahun 2009 tumbuh

terus meskipun pada tahun 2010 sempat terjadi penurunan. Salah satu sebab utama

adalah adanya penurunan produksi padi pada tahun 2010, akibat mundurnya musim

tanam di subround III tahun 2010, mundur di bulan November dan dipanen di awal tahun

4,03

3,13

4,95 5,01 5,05

2009 2010 2011 2012 2013

LPE

LPE

Page 20: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 20

2011. Pada tahun 2011, produksi padi mengalami peningkatan yang berefek pada

peningkatan nilai tambah subsektor tabama menjadi 7,98 persen. Pertumbuhan yang

cukup tinggi pada subsektor yang punya andil besar dalam perekonomian akan

berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Pada sektor jasa juga mengalami kenaikan terus menerus sejak tahun 2009

sampai dengan tahun 2013, dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sub sektor

Pemerintahan Umum (public services), disusul berturut oleh sub sektor swasta, sub

sektor sosial kemasyarakatan, sub sektor perorangan dan rumah tangga, dan sub sektor

terkecil penyumbang jasa adalah hiburan dan rekreasi. Kenaikan secara konsisten sektor

jasa yang ditopang oleh sub sektor pemerintahan umum didorong oleh perubahan dan

perbaikan layanan publik yang diberikan oleh pemerintah daerah. Salah satunya adalah

reorganisasi pada lembaga/instansi pemerintah yang merupakan two-hat public

institutions baik sebagai cost unit maupun profit unit untuk meningkatkan profesionalisme

pelayanan.

Sedang untuk sektor Pengangkutan dan Komunikasi memberikan kontribusi

sebesar 9,24 persen pada tahun 2013 dengan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata 0,22

persen selama 5 tahun terakhir. Sub sektor pengangkutan di Kabupaten Kulon Progo

masih di dominasi oleh pengangkutan jalan raya, sehingga ketersediaan dan

peningkatan fasilitas sarana dan prasarana angkutan jalan raya diperlukan. Sebanyak

1,52 persen sub sektor pengangkutan adalah angkutan Rel seperti kereta api. Hal ini

tidak berbanding linear dengan kondisi posisi Kabupaten Kulon Progo yang menjadi

penghubung kota-kota di selatan Jawa serta berada di perbatasan antara Daerah

Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.

Pada tahun 2013 Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran memberikan kontribusi

terhadap PDRB sebesar 17,76 persen. Sektor perdagangan di Kulon Progo didukung

oleh kegiatan ekspor hasil industri, antara lain arang briket, kerajinan agel, papan kemas,

kerajinan kayu, gula kristal dan wig. Peningkatan PDRB per kapita semestinya dapat

memberikan peluang pasar lokal bagi terserapnya produk lokal dan penguatan ekonomi

kerakyatan. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi pada sektor perdagangan, hotel, dan

restoran dalam 5 tahun terakhir adalah 5,42 persen. Namun begitu secara riil ada

pertumbuhan dengan tren naik pada lima tahun terakhir pada sektor ini.

Industri pengolahan pada tahun 2013 menyumbang 13,65 persen dari total nilai

PDRB Atas Dasar Harga Konstan. Laju pertumbuhan ekonomi sektor industri

pengolahan mengalami kondisi yang cenderung stagnan. Industri pengolahan di

Kabupaten Kulon Progo masih merupakan industri mikro dengan modal kecil dan

teknologi sederhana. Pertumbuhan industri pengolahan sangat dibutuhkan di Kulon

Progo untuk mendukung pembangunan industri hilir khususnya sektor pertanian.

Page 21: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 21

Tabel 2.12. Tabel PDRB Per Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013 (rupiah)

Sumber data BPS, diolah.

Gambar 2.8. Grafik PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2103

Sumber data BPS, diolah.

1.728.304,001.781.227,00

1.869.338,001.963.078,00

2.062.180,00

1.500.000,00

1.600.000,00

1.700.000,00

1.800.000,00

1.900.000,00

2.000.000,00

2.100.000,00

2009 2010 2011 2012 2013

PDRB

No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 474.560,00 467.714,00 495.676,00 517.404,00 526.782,00

2 Pertambangan dan Penggalian 18.527,00 12.664,00 15.395,00 17.376,00 19.442,00

3 Industri Pengolahan 261.033,00 271.689,00 268.349,00 273.125,00 279.226,00

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 11.007,00 11.586,00 12.068,00 12.850,00 13.667,00

5 Bangunan 85.790,00 91.657,00 100.658,00 110.071,00 120.626,00

6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran

293.574,00 307.245,00 329.807,00 347.231,00 367.293,00

7 Pengangkutan dan Komunikasi 179.405,00 184.299,00 188.623,00 183.855,00 190.414,00

8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

110.230,00 116.678,00 117.684,00 123.572,00 134.375,00

9 Jasa-jasa 294.178,00 317.694,00 341.076,00 377.593,00 410.361,00

PDRB 1.728.304,00 1.781.227,00 1.869.338,00 1.963.078,00 2.062.180,00

Page 22: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 22

Gambar 2.9.

Grafik Pertumbuhan Sektor Pertanian PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kab. Kulon Progo Tahun 2009-2013

Sumber data BPS, diolah.

Gambar 2.10.

Grafik Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kab. Kulon Progo Tahun 2009-2013

Sumber data BPS, diolah.

2009 2010 2011 2012 2013

474.560,00 467.714,00495.676,00

517.404,00 526.782,00

Pertumbuhan Sektor PertanianPDRB per Tahun Atas Dasar Harga Konstan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013 (dalam jutaan rupiah)

Pertanian

2009 2010 2011 2012 2013

294.178,00 317.694,00 341.076,00 377.593,00 410.361,00

Pertumbuhan Sektor Jasa-JasaPDRB per Tahun Atas Dasar Harga Konstan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013 (dalam jutaan rupiah)

Jasa-jasa

Page 23: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 23

Gambar 2.11. Grafik Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kab. Kulon Progo Tahun 2009-2013

Sumber data BPS, diolah.

Tabel 2.13.

Tabel Distribusi Persentase PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Kulon Progo tahun 2009 – 2013

No. Sektor 2009 2010 2011 2012 2013

1 PERTANIAN 24,11 23,16 23,68 23,48 26,09

2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1,05 0,70 0,82 0,87 0,83

3 INDUSTRI PENGOLAHAN 15,10 15,52 14,31 13,96 13,46

4 LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 0,86 0,88 0,87 0,85 0,66

5 BANGUNAN 5,77 5,90 6,19 6,43 5,69

6 PERDAGANGAN , RESTORAN & HOTEL 16,40 16,56 16,97 17,05 17,76

7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10,55 10,13 9,92 8,95 9,24

8 BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN 6,24 6,36 6,15 6,09 6,27

9 JASA-JASA 19,92 20,77 21,10 22,31 20,00

TOTAL 100 100 100 100 100

Sumber data BPS, diolah.

Gambar 2.11. Grafik Distribusi Persentase PDRB menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan Kab. Kulon Progo Tahun 2013

Sumber data BPS, diolah.

2009 2010 2011 2012 2013

293.574,00 307.245,00 329.807,00 347.231,00 367.293,00

Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel, dan RestoranPDRB per Tahun Atas Dasar Harga Konstan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013 (dalam jutaan rupiah)

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

0,26

0,01

0,13

0,010,06

0,18

0,09

0,06

0,20

Distribusi Persentase PDRB

PERTANIAN

PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

INDUSTRI PENGOLAHAN

LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM

BANGUNAN

Page 24: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 24

3. Inflasi

Inflasi merupakan perkembangan secara rata-rata perubahan indeks harga

konsumen dari barang dan jasa, dengan cakupan ratusan komoditas yang dikonsumsi

masyarakat. Siklus kegiatan ekonomi berjalan sehingga di suatu wilayah memerlukan

kondisi tercapainya keseimbangan penawaran dan permintaan barang dan jasa.

Kongruensinya untuk menjaga stabilitas perekonomian juga diperlukan titik elastisitas

antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang,

berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah

angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100%

setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada

di atas 100% setahun. Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase

perubahan sebuah indeks harga, antara lain dengan Indeks Harga Konsumen.

Laju inflasi Kabupaten Kulon Progo tahun 2011 sebesar 2,60%, lebih rendah

dibandingkan angka inflasi di kota Yogyakarta yang tercatat sebesar 3,88%. Inflasi

Kabupaten Kulon Progo tahun 2012 sebesar 3,39% dimana andil positifnya/paling besar

pengaruh perkembangannya dari komoditas mie kering instan, nasi, jeruk, upah

pembantu RT, bawang merah, daging sapi, telur ayam ras, batu bata, bawang putih dan

bayam, sedangkan yang andil negatifnya besi beton, cabe rawit, sabun detergen bubuk,

gula pasir, minyak goreng, semangka, petai, buncis, salak dan cabe merah.

Tabel 2.14. Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2008-2012

No Kelompok Pengeluaran 2008 2009 2010 2011 2012

1 Umum 9,49 9,49 5,47 2,60 3,39

2 Bahan Makanan 18,53 5,73 12,88 0,65 5,68

3 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 6,55 11,80 5,38 4,68 5,69

4 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 9,63 2,96 5,01 3,57 2,90

5 Sandang 10,68 2,17 2,14 9,79 2,81

6 Kesehatan 4,59 3,96 1,99 1,42 1,05

7 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 1,83 4,59 1,54 1,67 0,50

8 Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 5,76 -1,13 1,55 0,42 0,68

Keterangan: -tahun 2008 menggunakan tahun dasar 2002=100

- tahun 2009 dan 2010 menggunakan tahun dasar 2007=100

Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo, 2013

4. Indeks Gini

Untuk mengetahui pemerataan distribusi pendapatan penduduk ukuran tinggi,

sedang atau rendah ketimpangannya secara kuantitatif dapat dilihat dengan

menggunakan Rasio Gini. Nilai Rasio Gini berkisar antara 0 hingga 1. Semakin

mendekati satu maka dikatakan tingkat ketimpangan pendapatan penduduk makin

melebar, atau mendekati ketimpangan sempurna. Sebaliknya semakin mendekati 0

Page 25: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 25

distribusi pendapatan semakin merata, atau mendekati pemerataan sempurna. Adapun

data Rasio Gini Kabupaten Kulon Progo sebagaimana pada tabel berikut.

Bila dibandingkan dengan rata-rata indeks gini untuk Provinsi DIY, maka indeks

gini Kabupaten Kulon Progo lebih rendah. Indeks gini untuk Provinsi DIY berkisar 0,3,

sedangkan untuk Kabupaten Kulon Progo hanya berkisar 0,2. Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.15. Indeks Gini Kabupaten Kulon Progo Tahun 2005-2012

No. Tahun Indeks Gini Kriteria

1. 2005 0,2969 ketimpangan rendah

2. 2006 0,2318 ketimpangan rendah

3. 2007 0,1802 ketimpangan rendah

4. 2008 0,2890 ketimpangan rendah

5. 2009 0,2504 ketimpangan rendah

6. 2010 0,2408 ketimpangan rendah

7. 2011 0,3365 ketimpangan moderat

8. 2012 0,3429 ketimpangan moderat

Sumber: Rasio Gini Kabupaten Kulon Progo tahun 2012, BPS

Rasio Gini Kabupaten Kulon Progo tahun 2011 sebesar 0,3365 lebih tinggi 0,0957

poin dibanding tahun 2010 sebesar 0,2408. Rasio Gini Kabupaten Kulon Progo tahun

2009 dan 2010 lebih kecil dari 0,3, menurut Oshima angka tersebut masuk dalam

kategori ketimpangan rendah. Namun pada tahun 2011 nilai Rasio Gini Kabupaten Kulon

Progo sebesar 0,3365 termasuk ketimpangan moderat (ketimpangan moderat: 0,3‐0,5).

Jika dibandingkan dengan nilai Rasio Gini tahun 2010, di tahun 2011 lebih tinggi 0,0957

poin. Dengan adanya kenaikan indeks /nilai Rasio Gini di Kabupaten Kulon Progo pada

tahun 2011 berarti ada penurunan dalam pemerataan pendapatan di Kabupaten Kulon

Progo dibandingkan dengan tahun 2010.

Besaran Rasio Gini Kabupaten Kulon Progo jika dibandingkan dengan

Kabupaten/Kota lain yang ada di Provinsi D.I. Yogyakarta tampak pada tabel berikut.

Tabel 2.16. Rasio Gini menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta Tahun 2009 – 2011

No. Kabupaten/Kota 2009 2010 2011

1. Kulon Progo 0,2504 0,2408 0,3365

2. Bantul 0,2513 0,2746 0,2963

3. Gunungkidul 0,2389 0,2517 0,3010

4. Sleman 0,2944 0,2758 0,2709

5. Kota Yogyakarta 0,2327 0,2174 0,1937

6. D.I.Y 0,3112 0,3088 0,3149

7. Nasional 0,3700 0,3800 0,4100

Sumber data: BPS Kabupaten Kulon Progo, 2012

Page 26: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 26

Seiring pertumbuhan positif makro ekonomi, gini ratio Kabupaten Kulon Progo

pada tahun 2010 sebesar 0,2408 menjadi sebesar 0,3365 pada tahun 2011. Hal ini

menunjukkan bahwa distribusi pendapatan penduduk dari ketimpangan rendah menuju

ketimpangan moderat atau cenderung semakin tidak merata. Hal ini biasa dialami bila

pertumbuhan ekonomi tinggi menyebabkan ketimpangan pendapatan juga akan naik.

Untuk itu kedepan kebijakan pembangunan harus lebih berpihak kepada masyarakat

berpenghasilan rendah guna pemerataan pendapatan dengan ketimpangan rendah.

Sebagai contoh program yang sedang digalakan di Kulon Progo untuk mengatasi

ketimpangan adalah gentong rembes dan bedah rumah. Kedua program ini dilaksanakan

sebagai bentuk gerakan sosial yang didukung oleh pemerintah kabupaten dimana

kalangan masyarakat dengan pendapatan yang tinggi menyumbangkan pendapatan

untuk kalangan tidak mampu supaya bisa mendapatkan hak dasar dalam hal akses

rumah layak, pendidikan, kesehatan, dan pangan yang sehat.

2.1.2.1. Kesejahteraan Sosial

1. Pendidikan

Capaian kinerja urusan pendidikan tahun 2013 dengan membandingkan target

capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2011-2016, yang dilihat

dengan indikator kinerja meliputi : Angka Partisipasi Sekolah, Angka Putus Sekolah,

Angka Melek Huruf dan capaian kinerja urusan pendidikan PAUD, Pendidikan Dasar,

Pendidikan Menengah, manajemen pendidikan, pembinaan sosial budaya dan

peningkatan peran serta kepemudaan.

Kinerja pendidikan diukur dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan

Dasar. Hasil capaian SPM tahun 2013 dari 26 indikator sebagian besar mencapai angka

rata-rata 90 persen, kecuali pada indikator; a) di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan

kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing

satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

PKn dimana untuk SMP mencapai 74,24% dan MTs mencapai 58,33%, b) kunjungan

pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan

dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan dimana untuk SD

sebesar 40,35%, MI sebesar 66,67%, SMP sebesar 40,91%, dan MTs sebesar 66,67%,

c) setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model

kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit

IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA dimana untuk SD sebesar 61,40%

dan MI sebesar 55,56%.

Hasil capaian Angka Partisipasi Sekolah dan Angka Putus Sekolah tahun 2013

terinci pada uraian berikut ini:

Page 27: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 27

1) Angka Partisipasi Sekolah

Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan dasar jenjang SD/MI pada tahun

2012 sebesar 98,17% dan tahun 2013 sebesar 97,72% atau mengalami penurunan

0,45%. APK jenjang SMP/MTs tahun 2012 sebesar 100% dan tahun 2013 sebesar

97,09% atau mengalami penurunan 2,91%.

Realisasi APK jenjang SD dibawah seratus 100% artinya keterjangkauan

pendidikan dasar belum merata, hal ini dimungkinkan terdapat siswa SD/MI yang

usianya di bawah 7 tahun karena keberhasilan program Pendidikan Anak Usia Dini

atau ada siswa SD/MI yang usianya diatas 12 tahun. Realisasi APK jenjang

SMP/MTs dibawah 100% artinya keterjangkauan pendidikan dasar belum merata,

dimungkinkan ada siswa SMP/MTs yang usianya di bawah 13 tahun atau di atas

15 tahun atau ada siswa SMP/MTs kabupaten Kulon Progo yang sekolah di

Kabupaten/Daerah lain khususnya di wilayah perbatasan.

Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah (SMA/MA/SMK)

adalah tahun 2012 sebesar 99,12% dan tahun 2013 sebesar 92,82% atau

mengalami penurunan sebesar 6,30%. Kondisi ini menggambarkan bahwa belum

seluruh penduduk usia 16-18 tahun mengikuti sekolah pendidikan menengah

sehingga perlu peningkatan layanan pendidikan menengah oleh Pemerintah

maupun Pemerintah Daerah. APK jenjang SMA/MA/SMK di bawah 100%, karena

ada siswa SMA/MA/SMK Kulon Progo yang sekolah di luar Kabupaten/Daerah lain

dan ada siswa yang usianya di bawah 16 tahun atau di atas 18 tahun.

Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang pendidikan dasar lebih

menggambarkan kondisi keterserapan siswa pada usia jenjang sekolah SD/M dan

SMP/MTs. APM jenjang SD/MI pada tahun 2012 sebesar 97,89% dan pada tahun

2013 sebesar 97,83% atau mengalami penurunan 0,06%. APM jenjang SD/MI

dibawah seratus 100% artinya keterjangkuan pendidikan dasar belum merata,

dimungkinkan terdapat siswa SD/MI yang usianya di bawah7 tahun yang

disebabkan oleh adanya program Pendidikan Anak Usia Dini atau diatas 12 tahun.

Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SMP/MTs pada tahun 2012 sebesar 98,99%

dan tahun 2013 sebesar 99,42% atau mengalami kenaikan sebesar 0,43%. APM

SMP/MTs di bawah 100% dimungkinkan ada siswa SMP/MTs yang usianya di

bawah 13 tahun atau siswa yang usianya di atas 15 tahun dan ada siswa

SMP/MTs Kulon Progo yang sekolah di Kabupaten/Daerah lain khususnya di

wilayah perbatasan. Angka Partisipasi Murni (APM) untuk pendidikan menengah

(SMA/MA/SMK) tahun 2012 sebesar 97,63% dan pada tahun 2013 sebesar

93,66% atau mengalami penurunan sebesar 3,97%. APM SMA/SMK di bawah

100% dimungkinkan ada siswa SMA/SMK yang usianya di bawah 16 tahun dan

ada siswa yang usianya di atas 18 tahun, dan ada siswa SMA/MA dan SMK

Kabupaten Kulon Progo yang sekolah di Kabupaten/Daerah lain khususnya di

wilayah perbatasan.

Page 28: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 28

Secara rinci capaian kinerja Angka Partisipasi Sekolah Tahun 2012-2013 terlihat

dalam tabel berikut :

Tabel 2.17.

Capaian Kinerja Angka Partisipasi Sekolah

Kabupaten Kulonprogo Tahun 2013

No. Indikator Kinerja sasaran

Capaian Kinerja

2012 2013

Target Realisasi

1. APM PAUD Formal PAUD : 86,11%

PAUD : 96 %

PAUD : 88,98 %

2. APK PAUD Formal PAUD : 86,11%

PAUD:100% PAUD : 88,98 %

3. APK Pendidikan Dasar SD/MI: 98,17%

SD/MI: 102%

SD/MI: 97,72%

SMP/Mts : 103,67%

SMP/Mts: 106 %

SMP/Mts: 97,09%

4. APM Pendidikan Dasar SD/MI: 97,89%

SD/MI: 99% SD/MI: 97,83%

SMP/MTs: 98,77%

SMP/MTs: 80 %

SMP/MTs: 99,42%

5. APK Inklusi Pendidikan Dasar SD/MI: 77 %

SD/MI: 100 %

SD /MI: 85 %

SMP/MTs: 75 %

SMP/MTs: 80 %

SMP/MTs: 80 %

6. APM Inklusi Pendidikan Dasar SD/MI: 77 %

SD/MI: 85 %

SD/MI : 85 %

SMP/MTs: 75 %

SMP/MTs: 78 %

SMP/MTs: 80 %

7. APK Pendidikan Menengah SMA/SMK/MA: 98,13%

SMA/SMK/MA: 105,2 %

SMA/SMK/MA: 92,82%

8. APM Pendidikan Menengah SMA/MA/SMK: 97,63%

SMA/MA/SMK: 77 %

SMA/MA/SMK: 93,66%

9. APK Inklusi Pendidikan Menengah

SMA/MA/ SMK: 80%

SMA/MA/SMK: 85%

SMA/MA/ SMK: 80%

10. APM Inklusi Pendidikan Menengah

SMA/MA/ SMK: 80%

SMA/MA/SMK: 85%

SMA/MA/SMK: 80%

Sumber data: Dinas Pendidikan Kab. Kulonprogo, 2013

2) Angka Putus Sekolah (APS)

Angka Putus Sekolah (APS) jenjang pendidikan dasar mengalami

penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya. Angka Putus Sekolah (APS)

jenjang SD/MI pada 2012 sebesar 0,10% dan tahun 2013 sebesar 0,17% atau

mengalami kenaikan sebesar 0,07%. Angka Putus Sekolah (APS)

jenjangSMP/MTs pada 2012 sebesar 0,21% dan tahun 2013 sebesar 0,24% atau

mengalami kenaikan sebesar 0,02%. Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA/SMK

pada tahun 2012 sebesar 0,34% dan tahun 2013 sebesar 0,10% atau mengalami

penurunan sebesar 0,24%.

Page 29: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 29

Kenaikan angka putus sekolah jenjang SD/MI dan SMP/MTs disebabkan

karena ada siswa yang gagal di sekolah formal, sehingga mereka tidak mau

melanjutkan sekolah atau karena kondisi ekonomi orangtua kurang mampu

sehingga tidak melanjutkan sekolah. Penurunan Angka Putus Sekolah jenjang

SMA/MA/SMK karena Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi maupun

Pemerintah Kabupaten berupa BOS Pusat, BOSDA Provinsi, BBPD Kabupaten,

beasiswa retievel untuk anak putus sekolah, beasiswa miskin/beasiswa transisi

bagi siswa rawan putus sekolah, dan Beasiswa berprestasi bagi siswa berprestasi

dari keluarga tidak mampu mempunyai korelasi positif terhadap penurunan Angka

Putus Sekolah jenjang SMA/MA/SMK.

3) Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf (tidak buta aksara), yaitu jumlah penduduk usia 15 tahun

ke atas yang dapat membaca dan menulis pada tahun 2012 sebesar 92,04% dan

tahun 2013 sebesar 93,64%.

Capaian kinerja Angka Melek Huruf tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel

1.2. sebagai berikut :

Tabel 2.18.

Capaian Kinerja Angka Melek Huruf

Kabupaten Kulonprogo Tahun 2013

No Indikator Kinerja

Capaian Kinerja

2012 2013

Target Realisasi

1. Angka melek huruf penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)

Laki-laki : 99%

Laki-laki: 98,5%

Laki-laki: 98%

Perempuan: 91,63%

Perempuan: 90%

Perempuan: 89,29%

Sumber data: Dinas Pendidikan Kab. Kulonprogo, 2013

2. Kesehatan

Secara umum kondisi kesehatan masyarakat Kabupaten Kulon Progo masih

menghadapi permasalahan yang sangat kompleks, antara lain masih tingginya penyakit

infeksi, transisi epidemiologis dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif, adanya new

emerging diseases seperti AIDS dan Avian Influenza. Pada saat yang sama masih pula

terjadi re-emerging diseases seperti Tuberkulosis, Malaria, Demam Berdarah, Diare dan

lain-lain.

Berdasarkan perhitungan Usia Harapan Hidup (UHH) yang dilakukan oleh BPS

pada sensus penduduk tahun 2010, UHH Kabupaten Kulon Progo sebesar 74,38 tahun,

yaitu lebih tinggi dari rata-rata DIY sebesar 73,2 tahun. Pada tahun 2012 indikator derajat

kesehatan di Kabupaten Kulon Progo mengalami peningkatan kualitas, untuk Angka

Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2011 sebesar 105,04/100.000 kelahiran hidup menjadi

52,68/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Untuk Angka kematian Bayi (AKB) pada

Page 30: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 30

tahun 2011 sebesar 12,80/1000 menjadi 12,15/1000 KH pada tahun 2012. Namun

demikian Angka Kematian Balita (AKABA) sedikit mengalami penurunan pada tahun

2011 sebesar 14,56/1000 KH menjadi 14,75/1000 KH pada tahun 2012.

Gambar 2.12.

Grafik Angka Kematian Ibu Kabupaten Kulon Progo Tahun 2001-2012

Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, 2012

Gambar 2.13. Grafik Angka Kematian Bayi Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2001-2012

Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, 2012

109,56

206227,1

7695,17 100 110

72,23

167,34

73,8105,2

52,6

0

50

100

150

200

250

AK

I p

er

10

0.0

00

ke

lah

ira

n

hid

up

Tahun

18,78

13,14 14,2112,06

7,15

11,814,26

19,6

12,8

15,9

9,8

12,8 12,1

0

5

10

15

20

25

AKB p

er

1000 k

ela

hiran h

idup

Tahun

Page 31: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 31

Gambar 2.14. Grafik Perbandingan AKI Kabupaten, Provinsi, dan Nasional

Tahun 2005-2012

Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, 2012

Tingkat pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan SPM

RSUD Wates dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.19.

Target dan Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Bidang Kesehatan Tahun 2013

No. Indikator SPM Capaian

2012

2013 Target Realisasi

1 Kunjungan Bumil K4 94,29 93 91,47

2 Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 106,98 100 117,59

3 Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga

Kesehatan yang Memiliki Kompetensi

Kebidanan

95,10 100

99,94

4 Pelayanan Nifas 94,09 93 97,70 5 Neonatus dengan Komplikasi yang

Ditangani 111,36 100

114,64

6 Kunjungan Bayi 91,39 92 97,11

7 Desa/ Kelurahan Universal Child

Immunization (UCI) 100,00 100,00 100,00

8 Pelayanan Anak Balita 86,41 93 92,30

9 Pemberian Makanan Pendamping ASI pada

Anak usia 6 - 24 bulan Keluarga Miskin 100,00 100,00 100,00

10 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 11 Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat 100,00 100,00 99,78

12 Peserta KB Aktif 76,85 75 79,18

307 307

228 228 228 228 228 228

110 110

76,91

104 110 104

124

95,17 100 105

72,69

165,5

69,97

105

52,68

0

50

100

150

200

250

300

350

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Nasional

Propinsi

Kabupaten

Page 32: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 32

No. Indikator SPM Capaian

2012

2013 Target Realisasi

13 Penemuan Dan Penanganan Penderita

Penyakit – Acute Flacid Paralysis (AFP)

rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

3,14 2 30,34

14 Penemuan Dan Penanganan Penderita

Penyakit - Penemuan Penderita Pneumonia

Balita

19,63 100,00 37,70

15 Penemuan Dan Penanganan Penderita

Penyakit - Penemuan pasien baru TB BTA

Positif

55,14 70

100,00

16 Penemuan Dan Penanganan Penderita

Penyakit – Penderita DBD yang ditangani 100,00 100,00 118,84

17 Penemuan Dan Penanganan Penderita

Penyakit - Penemuan penderita diare 52,86 100,00 100,00

18 Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien

Masyarakat Miskin 100,00 100,00 100,00

19 Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien

Masyarakat Miskin 100,00 75

75

20 Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang

harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di

Kab/ Kota

50 100,00 100

21 Desa/kelurahan mengalami KLB yang

dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24

jam

100,00 100,00 100,00

22 Desa Siaga Aktif 100,00 100,00 100,00 Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo, 2013

Dari capaian indikator SPM urusan kesehatan, pada tahun 2013 masih terdapat

beberapa indikator yang belum tercapai diantaranya :

1) Kunjungan Bumil K4 tercapai 91,47% dari target 93%, hal ini disebabkan tingginya

keguguran (abortus) sebanyak 280 kasus (4,6% ibu hamil) sehingga tidak sampai

kunjungan ke 4 (K4).

2) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

mencapai 99,94%, hal ini disebabkan karena masih terdapat 2 ibu bersalin yang

terpaksa ditolong oleh dukun bayi dan 1 kasus melahirkan sendiri karena adanya

masalah sosial.

3) Pelayanan anak balita mencapai 92,30% dari target 93%, hal ini kemungkinan

disebabkan tingkat kedatangan anak balita (D/S) baru mencapai 80,9%. Selain itu

indikator menggunakan bahwa anak balita disebut mendapat pelayanan dengan

kriteria: dilakukan penimbangan minimal 8 kali, dilakukan SDIDTK (Simulasi Deteksi

Intervensi Dini Tumbuh Kembang) sebanyak 2 kali, diberi vitamin A 2 kali, memiliki

buku KIA dan bila sakit dilakukan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit). Bila

Page 33: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 33

salah satu kriteria tidak terpenuhi maka tidak masuk sebagai anak balita yang

mendapatkan pelayanan.

4) Penemuan penderita pneunomia balita baru tercapai 37,70% dari target 100%, hal

ini disebabkan belum tercovernya data-data kasus dari layanan kesehatan diluar

Puskesmas terutama layanan kesehatan swasta.

5) Penemuan pasien baru TB BTA Positif tercapai 100% dari target 70..

6) Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di

Kab/ Kota masih 75%, hal ini masih terdapat 2 rumah sakit swasta yang masih

terdapat kekurangan peralatan penunjang layanan kegawatdaruratan.

Sedangkan kondisi pencapaian tujuan MDGs urusan kesehatan dapat diuraikan

berikut ini :

Tabel 2.20.

Target dan Capaian MDG’s Tahun 2013

No. Indikator Capaian

2012 Capaian 2013

Target MDGs 2015

Tujuan 1: Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan

Target 1 C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan

dalam kurun waktu 1990 – 2015

1.8 Prevalensi balita dengan berat

badan rendah/kurang gizi (KEP).

10,73% 10,92% 15,5%

1.8a Prevalensi balita gizi buruk 0,81% 0,79% 3,60% 1.8b Prevalensi balita gizi kurang 9,92% 10,13% 12%

Tujuan 4. Menurunkan Angka Kematian Anak

Target 4 A: Menurunkan angka kematian balita (AKBA) sebesar dua per tiganya, antara

1990 dan 2015

4.1. Angka kematian balita per 1000

kelahiran hidup

14,73 21,04 32

4.2 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup

12,10 18,22 23/1000 KH

4.2 a Angka kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup

na 14,84 Menurun

4.3 Persentase anak di bawah satu

tahun yang di imunisasi campak

97% Na Meningkat

Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu

Target 5 A: Menurunkan angka kematian ibu hingga tiga per empatnya antara 1990 – 2015

5.1 Angka kematian ibu per 100.000

kelahiran hidup

52,6 131,5/100.000

102/100.000

5.2 Proporsi pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan terlatih

99,80% 99,94% Meningkat

Page 34: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 34

No. Indikator Capaian

2012 Capaian 2013

Target MDGs 2015

5.4 Angka kelahiran remaja

(perempuan usia 15-19 tahun) per

1000 perempuan usia 15-19 tahun

93 84 Menurun

5.5 Cakupan pelayanan antenatal

(sedikitnya satu kali kunjungan

dan empat kali kunjungan)

- 1 kali kunjungan 99,6% 100% Meningkat

- 4 kali kinjungan 93,2% 96,5% Meningkat

Tujuan 6. Memerangi HIV dan AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya

Target 6 A: Mengendalikan penyebaran HIV DAN AIDS dan mulai menurunnya jumlah

kasus baru pada 2015.

6.1 Prevalensi HIV (persen) dari total populasi yang berusia antara 15 -24 tahun.

101 kasus 107 Kasus Menurun

6.2 Penggunaan kondom pada

hubungan seks berisiko tinggi

na 25 Orang 18,40%

6.3 Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS

na 1.500 Orang Meningkat

Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV DAN AIDS bagi semua yang

membutuhkan sampai dengan tahun 2010

6.5 Proporsi penduduk terinfeksi HIV

lanjut yang memiliki akses pada

obat-obatan anti retroviral

100% 100% Meningkat

Target 6 C: Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria

dan penyakit lainnya pada 2015

6.6 Prevalensi/angka kejadian malaria

dan angka kematiannya.

237 96 Menurun

6.6a Angka kejadian malaria per 1000

penduduk

0,5 0,2 Menurun

6.7 Proporsi anak balita yang tidur

dengan kelambu ber insektisida

- 35,6% Meningkat

6.8 Proporsi anak balita dengan

demam yang diobati dengan obat

100% 100% -

6.9 Angka kejadian, prevalensi dan

tingkat kematian akibat

Tuberkolosis

6.9a Angka kejadian Tuberkolusis

(semua kasus/100.000 penduduk)

118 116 Berkurang

6.9b Tingkat prevalensi Tuberkolusis

(semua kasus/100.000 penduduk)

55,14% 37,7% Berkurang

6.9c Tingkat kematian Tuberkolusis

(semua kasus/100.000 penduduk)

3 1 Berkurang

6.10 Proporsi jumlah kasus

Tuberkolosis yang terdeteksi dan

Page 35: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 35

No. Indikator Capaian

2012 Capaian 2013

Target MDGs 2015

di obati dalam program DOTS

6.10a Proporsi jumlah kasus

Tuberkolusis yang terdeteksi

dalam program DOTS

100% 100% 70%

6.10b Proporsi kasus Tuberkolusis yang

diobati dan sembuh dalam

program DOTS

88,24 Na 85%

Prestasi penyelenggaraan urusan kesehatan pada Tahun 2013 adalah sebagai

berikut :

1) Prestasi Bidang Kesehatan Tingkat Nasional

a) Penghargaan ―Ksatria Bhakti Husada Arutala‖, merupakan Penghargaan

kepada Bupati Kulon Progo atas keberhasilannya dalam meenggerakkan

masyarakat di Bidang Kesehatan

b) Juara I Tenaga Kesehatan teladan , kategori ―Dokter teladan ― mewakili DIY di

Istana Negara

c) Prestasi Tingkat Nasional dan Propinsi yang diperoleh pada Tahun 2013 RSUD

Wates mendapatkan prestasi sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

(RSIB) terbaik untuk keempat kalinya secara berturut-turut tahun 2009, tahun

2011, tahun 2012 dan tahun 2013.

2) Prestasi Bidang Kesehatan Tingkat Propinsi :

d) Tenaga kesehatan teladan kategori Nutrisionis berprestasi sebagai Juara III se

DIY

a) Tenaga Kesehatan teladan kategori kesmas berprestasi sebagai juara II se DIY

b) Tenaga kesehatan teladan kategori tenaga keperawatan (Bidan) berprestasi

sebagai juara II se DIY.

c) Pos yandu Flamboyan di Desa Garongan Panjatan , sebagai Pengelola Pos

yandu terbaik se DIY.

d) Juara I Jambore kader se DIY.

3. Kemiskinan

Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan dapat diukur dari tingkat

kesejahteraan masyarakat juga dengan pemerataan hasil-hasil pembangunan.

Pemerataan hasil-hasil pembangunan biasanya dikaitkan dengan pemerataan

pendapatan dan masalah kemiskinan. Untuk melihat ketimpangan pendapatan

penduduk, salah satu indikator yang sering dipakai adalah Rasio Gini. Sedangkan

kemiskinan akan semakin meluas, jika perbedaan pendapatan antara penduduk kaya

dan miskin semakin melebar. Adapun data Garis kemiskinan, Penduduk Miskin dan

Page 36: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 36

prosentasenya Kabupaten Kulon Progo pada Tahun 2009 – 2011 pada tabel di bawah

ini.

Tabel 2.21. Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin, dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2012

Sumber data : BPS Kabupaten Kulon Progo, 2012

Garis kemiskinan Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2012 sebesar Rp. 256.575,-

artinya bahwa setiap penduduk Kabupaten Kulon Progo dengan nilai pengeluaran di

bawah Rp. 256.575,- selama sebulan termasuk dalam kategori penduduk miskin.

Pada tahun 2011 persentase penduduk miskin Kabupaten Kulon Progo naik

menjadi 23,62% dari tahun 2010 sebesar 23,15%, namun persentase penduduk miskin

Kabupaten Kulon Progo di tahun 2012 turun menjadi 23,32 persen.

Pada tahun 2012 persentase penduduk miskin Kabupaten Kulon Progo

mengalami penurunan sebesar 0,30% dari tahun 2011. Meskipun penurunan prosentase

kemiskinan tidak mencapai 1% per tahun akan tetapi hal tersebut tetap mengindikasikan

bahwa Pemerintah Kabupaten Kulon Progo tetap mempunyai perhatian yang serius

terhadap masyarakat miskin. Beberapa program yang telah dijalankan adalah program

―genthong rembes‖ yang secara aplikasi di lapangan diwujudkan melalui bedah rumah

yang secara konsisten selalu dilaksanakan setiap pekan. Dalam APBD kabupaten

KulonProgo maupun APBD DIY juga terdapat anggaran untuk RLTH dan jambanisasi.

Disamping itu peran BAZDA di tingkat Kabupaten maupun BAZDA kecamatan dalam hal

dukungan pendanaan untuk pengurangan prosentase kemiskinan di Kabupaten

KulonProgo cukup berpengaruh, baik untuk penyaluran beasiswa siswa miskin maupun

bedah rumah.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga secara maksimal berusaha untuk

menggandeng pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)

perusahaan untuk mendampingi keluarga miskin. Hampir seluruh desa yang mempunyai

prosentase penduduk miskin tinggi sudah mendapat pendampingan dari perusahaan

baik local maupun nasional dengan program CSR melalui program ―one village one sister

company‖. Melalui program yang terpadu tersebut diharapkan dari tahun ketahun akan

terjadi penurunan prosentase penduduk miskin di Kabupaten Kulon Progo.

No. Tahun Garis Kemiskinan

(Rp.)

Jumlah Penduduk

Miskin (jiwa)

Persentase

(%)

1. 2009 205.585 89.910 24,65

2. 2010 225.059 90.100 23,15

3. 2011 240.301 92.800 23,62

4. 2012 256.575 92.000 23,32

Page 37: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 37

4. Indeks Pembangunan Manusia

Tingkat keberhasilan pembangunan manusia direpresentasikan melalui tiga

dimensi: peluang berumur panjang dan sehat, pengetahuan, dan ketrampilan yang

memadai dan peluang untuk merealisasikan pengetahuan yang dimiliki dalam kegiatan

yang produktif. Berdasarkan tiga dimensi tersebut, UNDP menyusun indeks komposit

berdasarkan 3 (tiga) indikator, meliputi:

1) Angka harapan hidup (Life expectancy at age 0: e0) sebagai representasi tingkat

kesehatan masyarakat.

2) Angka melek huruf dewasa (adult literacy rate: Lit) dan rata-rata lama sekolah

(mean years of schooling: MYS) untuk mengukur tingkat pendidikan dan

ketrampilan.

3) Purchasing Power Parity (merupakan ukuran pendapatan yang sudah disesuaikan

dengan paritas daya beli) untuk mengukur tingkat kesejahtaraan masyarakat.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kulon Progo tahun 2009 - 2012

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2.22. Indikator Komponen IPM

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009– 2012

No. Uraian 2009 2010 2011 2012

1 Angka Harapan Hidup (tahun) 74,09 74,38 74,48 74,58

2 Angka Melek Huruf (%) 89,52 90,69 92,00 92,04

3 Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,89 8,20 8,37 8,37

4 Konsumsi Riil per kapita (000 Rp.) 629,50 630,38 631.42 634,34

Indeks IPM

1. Kesehatan 81,82 82,30 82,47 82,63

2. Pendidikan 77,21 78,68 79,93 79,96

3. Pendapatan 62,28 62,48 62,72 63,40

IPM 73,77 74,49 75,04 75,33

Reduksi Shortfall 1,88 2,74 2,16 1,17

Sumber data: BPS Kabupaten Kulon Progo, 2012

Angka harapan hidup Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2011 sebesar 74,48

tahun naik menjadi 74,48 pada tahun 2012. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata DIY

sebesar 73,32 tahun untuk tahun 2012. Hal tersebut mencerminkan tingkat kesehatan

penduduk Kabupaten Kulon Progo mengalami peningkatan. Indikasi keberhasilan

program Jamkesda dapat dirasakan oleh penduduk Kabupaten Kulon Progo.Hal tersebut

dilanjutkan dengan COB pada tahun 2013 sehingga seluruh penduduk Kabupaten Kulon

Progo dapat memanfaatkannya untuk melakukan pengobatan gratis.

Page 38: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 38

Secara umum keberhasilan pembangunan manusia di bidang kesehatan,

pendidikan dan ekonomi dapat dilihat dari angka Indek Pembangunan Manusia (IPM).

Angka IPM Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2012 sebesar 75,33 meningkat

dibandingkan pada tahun 2011 dengan angka 75,04. Hal ini menunjukkan keberhasilan

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam pencapaian pembangunan manusia.

Sehingga secara umum dapat digambarkan bahwa kualitas kesehatan, pendidikan dan

ekonomi di Kabupaten Kulon Progo mengalami peningkatan dan sudah di atas rata-rata

IPM Nasional sebesar 73,29.

Peningkatan nilai indikator tersebut, secara langsung berpengaruh pada

peningkatan nilai IPM. Keterbandingan IPM di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai

berikut.

Tabel 2.23. IPM Kabupaten/Kota Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2009– 2012

No Kabupaten/Kota IPM

2009 2010 2011 2012

1. Kulon Progo 73,77 74,47 75,04 75,33

2. Bantul 73,75 74,53 75,05 75,58

3. Gunung Kidul 70,18 70,45 70,84 71,11

4. Sleman 77,70 78,20 78,79 79,31

5. Yogyakarta 79,29 79,52 79,89 80,24

6. Provinsi DI. Yogyakarta 75,23 75,77 75,92 76,75

Sumber data : BPS Kabupaten Kulon Progo, 2012

Sampai dengan tahun 2011, status pembangunan manusia di seluruh provinsi dan

seluruh kabupaten/kota di Indonesia, tidak satu pun yang masuk dalam kriteria tinggi

menurut skala internasional/UNDP (IPM lebih dari sama dengan 80). Walaupun

demikian, secara umum percepatan pembangunan manusia Indonesia menuju ke arah

lebih baik. Di lingkup Provinsi D.I. Yogyakarta, pencapaian IPM secara rata-rata provinsi

dan juga seluruh kabupaten/kota masuk dalam kategori menengah atas (IPM antara

66,00-79,99). Angka IPM Kabupaten Kulon Progo tahun 2012 adalah 75,33, lebih tinggi

dari nilai IPM Nasional 72,77 (tahun 2011).

5. Kesempatan kerja

Pertumbuhan angkatan kerja yang tidak sebanding dengan pertumbuhan

kesempatan kerja yang ada merupakan salah satu masalah pokok di bidang

ketenagakerjaan.

Penempatan tenaga kerja dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.

Namun jumlah peningkatan penempatan tenaga kerja tersebut belum signifikan dengan

Page 39: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 39

tingkat pengangguran di Kabupaten Kulon Progo yang masih pada angka 3,09% (8.331)

dari angkatan kerja yang ada (269.741). Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.24.

Kondisi Ketenagakerjaan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

No Uraian 2011 2012 2013

L P Jumlah L P Jumlah

1 Penduduk 233.239 240.333 473.572 235.912 243.001 478.913 430.488

2 Tenaga Kerja 191.180 197.474 388.654 187.165 196.877 384.042 371.021

3 Angkatan Kerja 149.509 156.849 306.358 161.643 148.137 309.780 269.741

4 Bekerja 143.808 151.919 295.727 156.639 142.854 299.493 261.410

5 Penganggur 5.701 4.930 10.631 5.367 4.921 10.288 8.331

6 Tingkat

Pengangguran (%)

3,81 3,14 3,47 3,32 3,32 3,32 3,09

7 Setengah

Penganggur

28.684 24.727 53.411 30.348 26.893 57.241 76.240

8 Bukan Tenaga

Kerja

42.109 42.859 84.968 48.747 46.124 94.871 59.467

9 Bukan Angkatan

Kerja

41.671 40.625 82.296 25.509 48.720 74.229 101.280

Sumber data: Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Kulon Progo, 2013

Keadaan tenaga kerja yang demikian perlu ditingkatkan ketrampilan dan atau

spesifikasinya dengan melalui pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh

lembaga latihan kerja baik pemerintah maupun swasta. Jumlah lembaga pelatihan kerja

di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 21 buah, lembaga pelatihan pemerintah sebanyak 3

buah; BLK, SKB dan LBK dan 1 buah Yayasan (Dharmais).

2.1.2.1. Kebudayaan

Aset seni dan budaya yang ada di Kabupaten Kulon Progo kental dengan nuansa

budaya Jawa, baik yang berkaitan dengan benda-benda bersejarah, upacara adat dan

berbagai karya seni lainnya. Beberapa upacara adat di Kabupaten Kulon Progo sudah

dikemas dengan cukup baik sehingga cukup mempunyai daya tarik wisata maupun bagi

kelestarian budaya itu sendiri. Seni Angguk Putri sudah dapat memberikan warna sebagai

identitas kebanggaan daerah, dan selain itu telah diupayakan terwujudnya seni unggulan

yang lain yaitu sendratari dengan mengangkat tema lokal, disamping juga seni musik

krumpyung yang mulai dikenalkan ke masyarakat pada tahun 2013 ini.

Page 40: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 40

Kinerja kesenian diukur berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

Nomor: PM.106/HK.501/MKP/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Kesenian dimana pada tahun 2013 telah dicapai sebagai berikut:

Tabel 2.25. Profil SPM Bidang Kesenian Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2013

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator Tahun (Nilai)

2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 7 8

Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Bidang Kesenian

1. Cakupan Kajian Seni (50%) 53 40 40 67

2. Cakupan Fasilitasi Seni (30%)

190 190 190 238

3. Cakupan Gelar Seni (75%) 133 133 133 133

4. Misi Kesenian (100%) 100 100 100 100

2 Sarana dan Prasarana

5. Cakupan Sumberdaya Manusia Kesenian (25%)

250 250 250 300

6. Cakupan Tempat (100%) 100 100 100 100

7. Cakupan Organisasi 196.08 196.08 196.08 196.08 Sumber data: Dinbudparpora Kabupaten Kulon Progo, 2013.

Salah satu bentuk budaya yang lain adalah benda peninggalan sejarah. Di wilayah

Kabupaten Kulon Progo banyak ditemukan benda peninggalan sejarah yang bernilai historis

tinggi, yang sebagian sudah berhasil dikumpulkan dan diidentifikasi. Benda peninggalan

sejarah yang ada hingga tahun 2013 sebanyak 202 buah dan saat ini disimpan di Balai

Agung Komplek Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, yang difungsikan sebagai embrio

museum walaupun kondisinya belum layak. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten

mempunyai rencana untuk membangun sebuah museum yang representatif untuk

menyimpan dan memelihara benda-benda cagar budaya tersebut, agar tetap terjaga baik

kondisi maupun keamanannya. Harapan lain dengan terbangunnya museum nantinya

masyarakat dapat melihat secara langsung koleksi-koleksi yang ada untuk meningkatkan

pengetahuan dan apresiasi terhadap benda-benda cagar budaya tersebut.

Page 41: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 41

Tabel 2.26. Perkembangan Peninggalan Sejarah Purbakala dan Permuseuman

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2006-2013

Sumber data: Dinbudparpora Kabupaten Kulon Progo, 2013

Berdasarkan pendataan dengan metode pendataan langsung ke lapangan pada

tahun 2013 diperoleh hasil jumlah group kesenian sebanyak 1.169 kelompok yang terdiri dari

35 jenis kesenian meliputi; jathilan, reog, oglek, incling, angguk, ndolalak, panjidur,

krumpyung, topeng ireng, kethoprak, dagelan, tari, band, kulintang, dsb.

Prestasi seni dan budaya masyarakat Kulon Progo pada kurun waktu tiga tahun

terakhir mengalami kenaikan baik di tingkat regional maupun nasional. Pencapaian prestasi

tersebut tidak terlepas dari kemauan dan kemampuan masyarakat (baik perorangan maupun

kelompok seni/sanggar) untuk memajukan seni dan budaya lokal, juga atas peran pembinaan

dan fasilitasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah, baik Pusat, Propinsi maupun Kabupaten.

Untuk prestasi bidang kebudayaan secara rinci tertulis pada tabel di bawah ini.

Penghargaan Seni Budaya Tahun 2011-2013

No Tahun Lomba/Festival Penghargaan Seni Budaya

1 2011 Festival Kethoprak Anak Tingkat Provinsi DIY

Juara I/Penyaji Terbaik I; Pemeran Pria Terbaik, Pemeran Pembantu Pria terbaik, Sutradara Terbaik, Penata Artistik Terbaik.

Lomba Cipta Lagu Keroncong Tingkat Nasional ke-4 Tahun 2011

Juara I atas nama Kawino Sakaningrat (Kedungsari, Pengasih, Kulon Progo), dengan lagu : Stambul Mercusuar Nusantara.

2 2012 Festival Jathilan Tingkat DIY

Penyaji Terbaik II atas nama group Wahyu Mudha Budhaya, Jambon , Donomulyo, Nanggulan

Festival Kethoprak Lesung Remaja Tingkat DIY

Penyaji Terbaik Group Kethoprak Lesung Samigaluh

No Peninggalan Sejarah

Purbakala dan Permuseuman

Tahun

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Peninggalan Sejarah dan Purbakala 176 178 182 182 202 202 202 202

a. Massa Prasejarah 1 1 1 1 2 2 2 2

b. Massa Hindu-Budha 149 149 152 152 154 154 154 154

c. Massa Islam 12 12 12 12 23 23 23 23

d. Massa Kolonial/Perjuangan 14 16 17 17 18 18 18 18

e. Tradisional - - - - 5 5 5 5 2 Museum (rintisan)/Balai

Agung 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 42: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 42

No Tahun Lomba/Festival Penghargaan Seni Budaya

Gelar Seni Pertunjukan ―Musik Tradisi untuk Remaja‖

Penyaji Terbaik II atas nama Group Musik Remaja Sanggar Singlon

Yogyakarta Karawitan Festival II

Juara II atas nama Kelik Parjiyo

Penghargaan Pelestari Cagar Budaya

Jembatan Bantar (masuk katagori B /Nasional) RS Boro, Kalibawang (Masuk Kelas C)

Karnaval Museum dalam rangka

Juara I atas nama Museum Rintisan Kulon Progo ―Goragangsa‖

Festival Kethoprak antar Kabupaten-Kota se-DIY

Penyaji terbaik II Kontingen Kethoprak Lakon ―Anusapati‖

Kemah Budaya Daerah DIY

Juara Umum atas nama Kontingen Kemah Budaya

Lomba Keroncong HAMKRI Tingkat DIY

Juara II SMP Putra Juara III SMP Putra Juara 1 SMA Putra

3 2013 Parade Tari DIY,Tgl 20 Juni 2013

Juara I, Lakon ―Manggala‖

Parade Tari Tingkat Nasional di Jakarta, 24 Agustus 2013

Juara III, Lakon ―Manggala‖

Pawai Pembangunan di Jakarta, Tgl. 18 Agustus 2013

10 besar, atas nama Tim Kesenian Angguk "Sri Panglaras"

Karnaval Museum Se-DIY, Tgl 8 Sept 2013

Juara II

Festival Kethoprak Lesung se-DIY

Juara I

Festival Reog Tingkat DIY di Gunung Kidul

Juara I, atas nama Group Rambah Galuh Jati Samigalun

POSPEDA DIY 2013 Juara I, atas nama PP. Sirukem

POSPENAS 2013 Juara IV, atas nama PP. Sirukem

Lomba Lukis Anak DIY-Kyoto

Juara II, atas nama Rekha Hening Astari (TK.ABA Gadingan, Wates)

Festival Seni Budaya se-DIY

Juara I, atas nama Kontingen Pawai Festival Seni Budaya

―Bubrah Kawah‖

Festival Dolanan Anak Outdoor se-DIY, tanggal 28 Oktober 2013 di TBY

Juara I, atas nama Tim Dolanan Anak oleh Sanggar Seni Laras

Festival Dolanan Anak Indoor se-DIY, tanggal 28 Oktober 2013 di TBY

Juara I

Festival Seni Religi se-DIY, tanggal 28 Oktober 2013 di Monumen Serangan 1 Maret

Juara III, atas nama Tim Festival Seni Religi Tuksono

Festival Teater Juara I, atas nama Tim Teater Jabur Kalibawang

Page 43: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 43

No Tahun Lomba/Festival Penghargaan Seni Budaya

Penghargaan Anugrah Budaya (Lembaga dan Pelestari Adat Tradisi )

Penghargaan sebagai pelestari Musik Krumpyung

Penghargaan Anugrah Budaya

Penghargaan sebagai pelestari CB

Festival Karawitan Ibu-ibu se - DIY

Pesinden Terbaik, atas nama Ayu Purwa Lestari

Sumber Data : Dinbudparpora Kab. Kulon Progo, 2013

2.1.2.1. Pemuda dan Olah Raga

Peran organisasi kepemudaan dalam pembangunan sangat dibutuhkan. Organisasi

pemuda di Kabupaten Kulon Progo antara lain KNPI, Organisasi Mahasiswa, Pramuka,

organisasi kesenian dan organisasi olah raga.

Program dan kegiatan kepemudaan serta keolahragaan diupayakan dapat

meningkatkan dinamika kegiatan kepemudaan dan olah raga yang dilakukan oleh

masyarakat. Pada tahun 2013 telah dilaksanakan 10 kegiatan kepemudaan, sedangkan

kegiatan keolahragaan sebanyak 90 kegiatan. Hingga saat ini jumlah cabang olah raga di

Kabupaten Kulon Progo sebanyak 34 cabor, jumlah klub olah raga sebanyak 266 klub, dan

terdapat 469 lapangan olah raga.

Gambaran prestasi olah raga Kabupaten Kulon Progo dalam kancah regional

ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Perolehan medali emas mengalami penurunan pada

PORPROV 2011 dimana hanya diperoleh 22 medali dibandingkan pelaksanaan PORPROV

2009 yang mendapatkan sebanyak 26 medali dan turun lagi pada PORDA 2013 sebanyak 20

emas. Namun pada pelaksanaan PORDA 2013 perolehan medali perak dan perunggu

mengalami kenaikan yaitu 27 medali dan 66 medali, dibandingkan pada perolehan pada

PORPROV 2009 yaitu sebanyak 25 perak dan 62 perunggu.

Tabel 2.27. Perolehan Medali Kontingen Kulon Progo dalam Pekan Olah Raga Tingkat Provinsi

No PORDA/PORPROV Perolehan Medali

Emas Perak Perunggu

1 PORDA 2005 45 39 63

2 PORDA 2007 18 42 84

3 PORPROV 2009 26 37 61

4 PORPROV 2011 22 25 62

5 PORDA DIY 2013 20 27 66

Sumber data : Dinas Kebudparpora Kabupaten Kulon Progo, 2013

Prestasi olah raga dalam beberapa cabang olah raga pada tingkat regional dan

nasional beberapa atlet Kulon Progo pada tahun 2013 cukup membanggakan. Berikut ini

capaian prestasi atlet dalam Kejuaraan Tingkat Provinsi DIY maupun Nasional.

Page 44: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 44

Tabel 2.28. Prestasi Atlet Kulon Progo Tingkat Provinsi DIY dan Nasional Tahun 2013

No Nama Event Prestasi Ket.

1 Nurtanto Wasit Kempo Internasional September 2013 dikirim ke Myanmar

2 Metalisa Ardian POPDA DIY Cabang Gulat Emas 3 Ariyanti POPDA DIY Cabang Gulat Emas 4 Saeful Anwar POPDA DIY Cabang Gulat Emas 5 Yudi Yudiantoro POPDA DIY Cabang Gulat Emas

6 Rahmad Wahyu Susanto

POPDA DIY Cabang Gulat Emas

7 Thesar Randika Fendi K

POPDA DIY Cabang Gulat Emas

8 Nurohman POPDA DIY Cabang Panjat Tebing

Emas

9 Andreas Tulus Pambudi

KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

10 Alyohi Adi Purnama KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

11 Cirillus Dahi Isworo KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

12 Dian Kristanto KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

13 Setyo Mawang KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

14 Clara Diva Avissa KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

15 Vincentia Alfenita Sabrina

KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

16 Erwanda Fajar Alifia KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

17 Harvani Harfi Hutami KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

18 Avni Vian Agus Etiyani

KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

19 Ilham Herdi Pramono KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

20 Nurul Khasanah KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

21 Boha Ventuira Ega KEJURDA DIY Cabang Kempo Yunior

Emas

22 Fx. Adeng Sucipto KEJURNAS Cabang Kempo

Emas

23 Inggrip Palupi KEJURDA DIY Cabang Kempo Senior

Emas

24 Agata Evin Enggal P KEJURDA DIY Cabang Kempo Senior

Emas

25 Agustinus Tinus Anang Dwi

KEJURDA DIY Cabang Kempo Senior

Emas

26 Haditia Agustin KEJURDA DIY Cabang Kempo Senior

Emas

27 Wahyu Nur Rohmawati

KEJURDA DIY Cabang Kempo Senior

Emas

28 Aan Firtalangga KEJURDA DIY Cabang Kempo Senior

Emas

29 Heri Sutrisno KEJURDA DIY Cabang Kempo Senior

Emas

Page 45: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 45

No Nama Event Prestasi Ket.

30 Desi Wulandari KEJURDA DIY Cabang Kempo Senior

Emas

31 Ina Reiscahatida KEJURDA DIY Cabang Kempo Senior

Emas

32 Ika Septi Kurniawati POPNAS Ronde Fita Recurve Perorangan Putri POPNAS Ronde Fita Recurve Beregu Putri POPDA DIY

Juara I

Juara I

Juara I

33 Wahyu Wulandari KEJURDA Panahan DIY Ronde Nasional Jarak 40 M Putri

Juara I

34 Safruly Nur Azizah Jemparingan Agung Juara I Diselenggarakan oleh BPO DIY

35 Hasna Khairunnisa Jemparingan Agung Juara I Diselenggarakan oleh BPO DIY

36 R.Raditya Suryaputra Kejurda DIY Ronde Nasional Jarak 30 M Perorangan Putra

Juara I

37 RR Istiqomah Jemparingan Agung Juara I Diselenggarakan oleh BPO DIY

38 Sherina Rahma Carissa

Turnamen Tenis Junior Nasional Rektor UNY Sportama Junior SuperSeries VII Yogyakarta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional

Juara II Finalis

Juara I

39 Bagus Harjuna A.M Kejuaraan Nasional Tenis Sportama Junior Superseries XI Olimpiade Olahraga Siswa Nasional

Juara I Babak Konsolasi

Tunggal Putra 10 Th Juara I

Tunggal Putra

40 Dimas Aqshal Kuncoro Sportama Junior SuperSeries VII Yogyakarta

Semifinalis (Boys 12 Doubles)

41 Sidik Kus Darmoko Seleksi Kejurnas Tarung Drajat

Juara I

42 Binar Ryan Hasanah Olimpiade Olahraga Siswa Nasional DIY

Juara I

43 Freida Ayu Nurfiyani PORDA XII Cabang Anggar Medali Emas Kelas Sabel 44 Amelia Eka Yani

Salim PORDA XII Cabang Anggar Medali Emas Kelas Sabel

45 Annisa Ambar Widyawati

PORDA XII Cabang Anggar Medali Emas Kelas Sabel

46 Tessar Budi Sri Widowati

PORDA XII Cabang Anggar Medali Emas Kelas Sabel

47 Antonius Dhimas Anindhito

PORDA XII Cabang Ateltik Medali Emas Nomor Lompat Jangkit

48 Sulkhan Dewantoro PORDA XII Cabang Pencak Silat

Medali Emas Nomor Kelas J: 90-95 Kg

49 Muh.Heri Nurjoko PORDA XII Cabang Gulat Medali Emas Nomor 66 Kg gaya bebas

50 Thezar Randika Fendhi K

PORDA XII Cabang Gulat Medali Emas Nomor 84 Kg gaya grego

51 Ariyanti PORDA XII Cabang Gulat Medali Emas Nomor 44-48 Kg gaya bebas

52 Galuh Nur Wiasti PORDA XII Cabang Gulat Medali Emas Nomor 51 Kg gaya bebas

53 Siwi Utami PORDA XII Cabang Gulat Medali Emas Nomor 55 Kg gaya

Page 46: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 46

No Nama Event Prestasi Ket.

bebas 54 Rr. Diah Nisita Rukmi PORDA XII Cabang Karate Medali Emas Nomor perorangan 55 Budiyanto PORDA XII Cabang Kempo Medali Emas Nomor Randori

Kelas 65 Kg 56 Heri Sutrisno PORDA XII Cabang Kempo Medali Emas Nomor Embu

berpasangan Dan I Nomor Embu Beregu

57 FX.Adeng Sucipto PORDA XII Cabang Kempo Medali Emas Nomor Embu berpasangan Dan I

Nomor Embu Beregu 58 Inna Riescananda PORDA XII Cabang Kempo Medali Emas Nomor Embu

berpasangan Kyu II 59 Agatha Evin Enggal

P PORDA XII Cabang Kempo Medali Emas Nomor Embu

berpasangan Kyu II 60 Aan Fertalangga PORDA XII Cabang Kempo Medali Emas Nomor Embu

berpasangan Dan I 60 Wahyu Nur

Rohmawati PORDA XII Cabang Kempo Medali Emas Nomor Embu

berpasangan Dan I Nomor Embu Beregu

61 Handayani Tri Rejeki PORDA XII Cabang Kempo Medali Emas Nomor Embu Beregu

62 Agsutinus Anang Dwi S

PORDA XII Cabang Karate Medali Emas Nomor Embu berpasangan Kyu II

63 Desi Wulandari PORDA XII Cabang Karate Medali Emas Nomor Embu berpasangan Kyu II

64 Inggrit Palupi A PORDA XII Cabang Karate Medali Emas Nomor Embu berpasangan Kyu II

65 Bagus Hambono PORDA XII Cabang Tarung Drajat

Medali Emas Kelas 58,1 – 61 Kg

66 Joko Tripurwoko PORDA XII Cabang Tarung Drajat

Medali Emas Kelas 67,1 - 70 Kg

67 Azali Nur Zamatin Kejurda Catur DIY Juara II Kelas Yunior A Putra 68 Tri Maryani Kejurda Catur DIY Juara II Kelas Yunior E Putra 69 Nanda Wijaya Kejurda Catur DIY Juara II Kelas Yunior B Putra 70 Anthonius Dhimas

Anindhito Sirkuit 2013 di GK

Juara II

Nomor Lompat Jauh

71 Sergio Ervan dacosta Sirkuit 2013 di GK Juara III Nomor Lompat tinggi Putr

72 Agus Sukoco Sirkuit 2013 di GK Juara III Nomor Jalan Cepat 5000 m putra

73 Dyonisius Dyanumurti

Sirkuit 2013 di GK Juara III Nomor Lompat Jauh

74 Ari Prasetyo Purnomo

Sirkuit 2013 di GK Juara II Nomor Lari 5000 m

75 Restu Hermawan Sirkuit 2013 di GK

Juara III Nomor Lari 60 m putra

76 Hari romadhon Sirkuit 2013 di GK

Juara III Nomor Lari 60 m putra

77 Ginza Eka Prastiwi Sirkuit 2013 di GK

Juara III Nomor Lari 60 m putra

Sumber data : Dinas Kebudparpora Kabupaten Kulon Progo, 2013

2.1.2.2. Pemberdayaan Perempuan

Jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013 sebanyak 416.209 orang,

dari jumlah tersebut 49,63% diantaranya adalah laki-laki dan 50,37% adalah perempuan.

Dalam 5 (lima) tahun terakhir jumlah penduduk perempuan lebih dari 50% dari total

penduduk Kulon Progo.

Page 47: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 47

Tabel 2.29. Jumlah Penduduk dan Proporsi penduduk perempuan

di Kabupaten Kulon Progo tahun 2008 s/d 2013

No Tahun Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

Jumlah % Jumlah %

1 2008 234.917 49,31 241.470 50,69 476.387

2 2009 240.096 49,19 247.975 50,81 488.071

3 2010 231.672 49,24 238.848 50,76 470.520

4 2011 233.289 49,26 240.333 50,74 473.622

5 2012 236.064 49,26 243.125 50,74 479.189

6. 2013 206.546 49,63 209.663 50,37 416.209

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Kulon Progo

Potensi kualitas sumber daya perempuan dan kemampuan untuk berperan dalam

masyarakat sama dengan laki-laki. Namun kenyataannya, masih banyak dijumpai status dan

peran perempuan dalam masyarakat masih bersifat subordinatif dan belum sebagai mitra

sejajar dengan laki-laki. Hal itu bisa dilihat dari masih sedikitnya jumlah perempuan yang

menempati posisi penting di pemerintahan, dalam bidang legislatif maupun yudikatif, dan

dalam perannya secara umum di masyarakat. Perempuan yang menduduki posisi penting

dan bekerja di sektor publik di Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada tabel berikut.

Meskipun untuk tabel tersebut bukan semua merupakan penduduk Kulon Progo, namun

paling tidak masih terlihat minoritas peran perempuan dalam pembangunan di Kabupaten

Kulon Progo.

Tabel 2.30.

Jumlah dan Persentase Pegawai Menurut Golongan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

Golongan

2012 2013

Laki -laki Perempuan Jumlah Laki -laki Perempuan Jumlah

Jml % Jml % Jml % Jml %

Gol I 215 96,41 8 3,6 223 213 96,38 8 3,62 221

Gol II 826 55,18 671 44,82 1.497 771 57,75 564 42,25 1.335 Gol III 1.618 50,80 1.567 49,20 3.185 1.532 49,09 1.589 50,91 3.121 Gol IV 1.548 43,91 1.977 56,09 3.525 1.514 43,59 1.959 56,41 3.473

Jumlah 4.207 49,91 4.223 50,09 8.430 4.030 49,45 4.120 50,55 8.150 Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kab. Kulon Progo

Page 48: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 48

Tabel 2.31. Jumlah dan Persentase Pegawai Menurut Eselon Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kab. Kulon Progo

Tabel 2.32. Jumlah Caleg, Anggota dan Pimpinan DPRD

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

No Uraian Laki-laki Persentase Perempuan Persentase Jumlah

1 Caleg 250 65,96 129 34,04 379

2 Anggota 36 87,5 4 12,5 40

3 Pimpinan

DPRD 3 100 0 0 3

Sumber : Sekretariat DPRD Kab. Kulon Progo

Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan indikator sesuai Peraturan Bupati

Nomor 12 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013 sebagai berikut :

Tabel 2.33. Capaian SPM urusan Pemberdayaan Perempuan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator Kinerja Satuan

Capaian Kinerja

2012 2013

Target Realisasi 1 Penanganan

Pengaduan/ Laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan pengasuhan oleh petugas terlatih di dalam Unit Pelayanan Terpadu

% 100 80 100

Eselon

2012 2013

Laki - laki Perempuan Laki - laki Perempuan Jml

Jml % Jml % Jml Jml % Jml %

I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

II 20 76,92 6 23,08 26 19 79,17 5 20,83 24

III 105 77,78 30 22,22 135 102 76,12 32 23,88 134

IV 281 65,96 145 34,04 426 305 66,60 154 34,40 459

V 21 80,77 5 19,23 26 17 85 3 15 20

JFU 1.635 70,92 671 29,08 2.304

JFT 2.145 38,92 3.366 61,08 5.511

Jumlah 4.207 49,91 4.223 50,09 8.428

Page 49: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 49

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator Kinerja Satuan

Capaian Kinerja

2012 2013

Target Realisasi 2 Pelayanan

kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana kekerasan terhadap perempuan atau anak dan Pusat Pelayanan Terpadu/ Pusat Krisis Terpadu di rumah sakit

% 100 80 100

3.a Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Cakupan layanan rehabi-litasi sosial yang diberi-kan oleh petugas rehabi-litasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di UPT

% 100 75 100

3.b Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di Unit Pelayanan Terpadu

% 100 75 100

4.a Penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyi-dikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak

% 94 80 100

4.b Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum

% 24 25 44

5.a Pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempun dan anak korban kekerasan

Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan

% 0 25 100

5.b Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan

% 100 80 100

Sumber data : Badan PMPDPKB Kab. Kulon Progo,2013

Menurut data capaian target SPM tersebut di atas, secara umum dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan urusan wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah

Page 50: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 50

dilaksanakan dengan baik. Namun demikian fenomena kasus kekerasan terhadap

perempuan dan anak seperti gunung es, yang tampak di permukaan hanya beberapa angka

saja, namun ada kemungkinan masih banyak kasus yang belum terkuak karena faktor

ketidakberanian korban untuk melaporkan. Oleh karena itulah, advokasi dan pendampingan

korban masih perlu ditingkatkan, sehingga korban kekerasan mempunyai keberanian untuk

melapor ke penegak hukum dan melanjutkan kasusnya secara hukum.

Berbagai usaha telah diselenggarakan untuk perbaikan kondisi perempuan dalam

berbagai bidang atau sektor, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi dan pekerjaan,

sedangkan peningkatan posisi diwujudkan dalam pemberian status, peluang dan

kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk berperan aktif dalam

pembangunan

Permasalahan gender di Kabupaten Kulon Progo sampai tahun 2012 masih terdapat

kesenjangan antara lain di bidang :

a. Kesehatan, masalah utama yang dihadapi adalah rendahnya pengetahuan dan

pendidikan mayoritas kaum perempuan, sehingga tidak mampu mengenali kegawatan

penyakit yang dihadapinya, tidak mampu menghindari penyakit, dan tidak mampu

memilih makanan yang bergizi bagi keluarganya. Meskipun telah banyak keberhasilan

di bidang kesehatan perempuan, tetapi angka kematian ibu (AKI) dan rendahnya status

gizi perempuan masih merupakan masalah utama.

b. Dalam bidang KB, masih adanya kesenjangan gender yang ditandai dengan tingginya

persentase perempuan yang menjadi peserta KB. Data jumlah kesertaan KB Pria tahun

2013 sebesar 5,67% mengalami sedikit kenaikan dibanding sebelumnya, tahun 2012

sebesar 5,39%, tahun 2011 sebesar 5,37% dan tahun 2010 sebesar 5,4%, jumlahnya

meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 yang baru mencapai 4,51%. Dengan

masih sedikitnya jumlah peserta KB Pria menunjukkan belum setaranya kedudukan istri

dan suami dalam menentukan penggunaan kontrasepsi yang sesuai dengan

kebutuhannya.

c. Dalam bidang politik, perempuan belum banyak berperan antara lain karena masih

terbatasnya kesempatan dan kepercayaan bagi perempuan sebagai penentu kebijakan

dan pengambil keputusan yang menyangkut kepentingan umum dan terbatasnya posisi

perempuan dalam lembaga eksekutif maupun legislatif. Hal ini ditunjukkan dengan

jumlah kaum perempuan yang menjadi anggota legislatif baru 10% atau 4 orang dari

total 40 orang anggota legislatif daerah.

Untuk itu berbagai upaya telah dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas hidup

perempuan dan anak di Kabupaten Kulon Progo. Pada tahun 2013 dalam penyelenggaraan

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Kulon Progo

meraih prestasi yaitu :

a. mendapatkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tingkat Madya dari

Presiden RI pada tanggal 18 Desember 2013. APE tersebut merupakan penghargaan

yang diberikan kepada Kabaupaten/Kota yang telah melaksanakan pengarusutamaan

gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak .

Page 51: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 51

b. mendapatkan penghargaan peringkat III Kecamatan Sayang Ibu tingkat DIY yaitu

Kecamatan Lendah.

2.1.2.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) secara nyata telah mampu

menumbuhkan kesadaran bagi para keluarga di Kabupaten Kulon Progo untuk menerapkan

Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) bahkan telah menjadi bagian dari tata

kehidupan di masyarakat.

Perkembangan tahapan keluarga yang disajikan dalam tabel berikut menunjukkan

kondisi ekonomi keluarga:

Tabel 2.34. Perkembangan Jumlah KK dan Tahapan Keluarga

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013

No. Tahapan

Keluarga

Tahun Distribusi (%)

2009 2010 2011 2012 2013*) 2009 2010 2011 2012 2013*)

1 Pra KS 43.253 42.234 44.711 43.715 43.650 35,94 34,98 36,32 35,38 35,48

2 KS I 26.352 25798 25.972 26.505 26.273 22,9 20,22 21,10 21,45 21,35

3 KS II 12.998 15.389 13.512 14.128 13.824 10,80 12,68 10,98 11,44 11,23

4 KS III 33.251 33.724 34.434 34.690 34.768 27,63 27,79 27,97 28,08 28,26

5 KS III+1 4.479 5.248 4.476 4.492 4.496 3,72 4,33 3,64 3,63 3,65

120.333 121.880 123.105 123.530 123.011

Sumber: Badan PMPDPKB Kabupaten Kulon Progo

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah keluarga dalam tahapan Pra KS terus

mengalami penurunan dalam periode tahun 2009-2010, meskipun pada tahun 2011 terjadi

kenaikan sebesar 3,83 % namun pada tahun 2012 mengalami penurunan. Di sisi lain jumlah

keluarga dalam tahapan KS III, terus mengalami kenaikan dalam periode 2009-2010 dan

mengalami penurunan pada tahun 2011 termasuk KS III+1, namun pada tahun 2012 dan

2013 mengalami kenaikan. Khusus untuk jumlah keluarga dalam tahapan KS I mengalami

kenaikan pada tahun 2011 dan 2012. Pada tahun 2012 keluarga dalam tahapan KS I, KS II

dan KS III mengalami kenaikan. Sedangkan pada tahun 2013 tahapan KS I dan KS II

mengalami penurunan, KS III dan KS III+1 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan terjadi

peralihan dari keluarga miskin menuju ke keluarga sejahtera.

Penyelenggaraan program KB itu sendiri selain untuk mengendalikan laju

pertumbuhan penduduk juga untuk meningkatkan kualitas penduduk melalui upaya

peningkatan kesejahteraan dan ketahanan keluarga. Progam kegiatan yang selama ini

dilaksanakan utamanya dalam pelayanan KB dengan mengupayakan kemudahan dalam

pelayanan kontrasepsi, kemudahan dalam pelayanan informasi, advokasi serta

pendampingan dalam pemenuhan hak-hak reproduksi.

Sebagai gambaran dari hasil penyelenggaraan program KB khususnya dalam

pelayanan KB dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 52: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 52

Tabel 2.35. Hasil Pelayanan Program KB

di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 PUS 66.405 66.305 67.565 68.230 68.415 2 Peserta KB Baru 5.765 6.561 7.405 7.565 7.003 3 Peserta KB Aktif 50.906 50.035 51.965 53.182 54.170 4 Prevalensi 76,66% 75,46% 76,91% 77,95% 79,18 5 Peserta KB Pria 2.295 2.703 2.791 2.869 3.071 6 Prevalensi KB Pria 4,51% 5,4% 5,37% 5,39% 5,67%

Sumber: Badan PMPDPKB Kabupaten Kulon Progo Data menunjukkan semakin tingginya minat pasangan usia subur di Kabupaten

Kulonprogo untuk menggunakan KB. Jumlah peserta KB baru tahun 2010 sampai dengan

tahun 2013 terus mngalami peningkatan, meskipun jumlah pasangan usia subur (PUS)

menurun pada tahun 2010 kemudian meningkat pada tahun 2011 dan mengalami penurunan

pada tahun 2012 namun tahun 2013 mengalami peningkatan. Rasio akseptor KB aktif

mengalami penurunan pada tahun 2010 namun meningkat pada tahun 2011 sampai dengan

2013. Prevalensi peserta KB mengalami sedikit penurunan pada tahun 2010 namun

meningkat lagi hingga tahun 2013. Hal ini disebabkan karena masih cukup banyak peserta

KB yang drop out dengan berbagai alasan antara lain ingin tambah anak untuk anak kedua,

sudah memasuki masa menopause, serta alasan kesehatan dan inkonsistensi pemakaian

alat kontrasepsi namun berkat pendekatan yang dilakukan oleh petugas keluarga berencana

yang didukung oleh program peningkatan layanan KB maka peserta KB aktif meningkat lagi.

Sehubungan dengan hal itu maka masih sangat diperlukan pembinaan yang intensif

terhadap peserta KB agar dapat menjaga kelestariannya sehingga secara langsung maupun

tidak langsung berdampak positif terhadap upaya pengaturan kelahiran di satu sisi dan upaya

peningkatan kesejahteraan keluarga di sisi lainnya. Sebagai upaya peningkatan kesetaraan

gender dalam program KB, telah dilakukan berbagai upaya peningkatan peran pria dalam

ber-KB, baik melalui intensifikasi KIE, kunjungan dari rumah ke rumah, kerjasama dengan

pihak swasta (CSR) dengan memberikan hadiah kambing bagi peserta MOP, pendekatan

tempat pelayanan, maupun pembentukan dan pengembangan kelompok KB Pria. Gambaran

hasil pelaksanaan peningkatan peran pria dalam ber-KB dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.36. Gambaran Hasil Pelaksanaan Peningkatan Peran Pria dalam ber-KB

Tahun 2009-2013

No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 1 Peserta KB Aktif 50.906 50.035 51.965 53.182 54.170 2 Peserta KB Pria

(MOP dan Kondom) 2.295 2.703 2.791 2.869 3.071

3 Prevalensi 4.51% 5,4 % 5,37 5,39 5,67 Sumber: Badan PMPDPKB Kabupaten Kulon Progo

Page 53: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 53

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa upaya peningkatan peran pria ber-KB telah

mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Prevalensi pria yang menggunakan MOP

dan Kondom sebesar 5,67% pada tahun 2013 telah meningkat dari tahun 2012. Hal tersebut

menunjukan bahwa upaya Advokasi dan KIE dalam rangka meningkatkan kesertaan KB pria

mulai berhasil dilaksanakan.

Keberhasilan program KB sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dan peran serta

masyarakat dalam pelaksanaan program KB. Dengan kata lain, peran aktif masyarakat

sangat menentukan kesuksesan program KB di lapangan. Wujud dari peran aktif masyarakat

ini adalah terlibatnya Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam berbagai kegiatan KB

melalui enam peran bhakti institusi.

Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) selain untuk mengendalikan laju

pertumbuhan penduduk juga untuk meningkatkan kualitas penduduk melalui upaya

peningkatan kesejahteraan keluarga dan ketahanan keluarga. Program dan kegiatan yang

selama ini dilaksanakan utamanya dalam pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok

UPPKS dengan mengupayakan kemudahan dalam pelayanan pemberian kredit kencana dari

Bank Pasar Kulon Progo, Kredit Asosiasi Kelompok UPPKS ―AKU Sejahtera‖ dari BKKBN

Provinsi DIY, kemudahan dalam memperoleh SP-IRT, serta mengikuti Pameran baik Tingkat

Kabupaten, Provinsi dan Nasional, serta pendampingan dalam pelatihan

ketrampilan/magang.

Gambaran dari hasil penyelenggaraan Program Keluarga Sejahtera khususnya dalam

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dapat diketahui dalam tabel berikut :

Tabel 2.37. Perkembangan kelompok UPPKS Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2008-2013

No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 PUS 65.899 66.405 66.405 67.565 68.230 68.415

2 Kel UPPKS 756 819 820 871 890 912

3 Jumlah Anggota 12.882 18.508 18.331 17.301 17.218 17.146

4. Anggota yang Berusaha

8.450 13.136 11.378 n.a n.a n.a

5 Prevalensi 65,60% 70 % 62,07% n.a n.a n.a

Sumber: Badan PMPDPKB Kabupaten Kulon Progo

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kelompok UPPKS terus bertambah,

walaupun jumlah anggotanya mengalami penurunan. Hal ini disebabkan banyaknya anggota

yang belum mampu mengembangkan ketrampilan usahanya, sehingga mereka keluar dari

kelompok.

Upaya peningkatan ketahanan keluarga juga dilakukan melalui kader-kader bina

keluarga dan kondisinya dapat diihat sebagaimana tabel berikut:

Page 54: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 54

Tabel 2.38. Jumlah Kelompok Bina Keluarga Tahun 2009-2013

No Kader

Kelompok Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 1 BKB 383 434 387 387 402 2 BKR 99 98 91 92 128 3 BKL 78 76 73 92 100 4 PIK R 17 21 33 40 47

Sumber: Badan PMPDPKB Kabupaten Kulon Progo

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah kelompok bina keluarga mengalami

fluktuasi dari tahun 2009 s/d 2011 dan meningkat di tahun 2013. Dengan kondisi kader yang

terbatas jumlahnya, terbatas pengetahuan dan wawasan, maupun terbatasnya materi

penyuluhan dan sarana prasarana lainnya, maka telah dilakukan sejumlah pendampingan

kelompok bina keluarga melalui bantuan sarana prasarana KIE maupun pengetahuan para

kadernya. Dengan berbagai upaya tersebut pada tahun 2013 terjadi peningkatan dari

keseluruhan kelompok bina keluarga. Kelompok bina keluarga sejahtera selain dibina dalam

pengelolaan kelompoknya melalui seleksi kelompok bina keluarga juga dibantu dalam sarana

prasarananya.

Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera dengan mengacu pada Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional Nomor 55/HK-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota, pada tahun 2013 di

Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

Tabel 2.39. Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator SPM

Satuan

Capaian Kinerja

2012 2013

Target Realisasi

A Komunikasi

Informasi dan

Edukasi Keluarga

Berencana dan

Keluarga

Sejahtera (KIE

KB dan KS

1. Cakupan

Pasangan Usia

Subur yang

isterinya dibawah

usia 20 tahun

(3,5%)

% 0,61 1,00 0,56

2. Cakupan

Sasaran

Pasangan Usia

Subur menjadi

Peserta KB aktif

(65%)

% 77,9 77,00 79,20

Page 55: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 55

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator SPM

Satuan

Capaian Kinerja

2012 2013

Target Realisasi

3. Cakupan

Pasangan Usia

Subur yang ingin

ber-KB tidak

terpenuhi (unmet

need) 5%

% 8,74 9,00 7,43

4. Cakupan

Anggota Bina

Keluarga Balita

(BKB) ber-KB

(70%)

% 84,1 66,00 81,2

5. Cakupan PUS

peserta KB Ang-

gota Usaha

Peningkatan Pen-

dapatan Keluarga

Sejahtera

(UPPKS) yang

ber-KB (87%)

% 84,4 66 85,9

6. Ratio Petugas

Lapangan

Keluarga

Berencana/Penyul

uh Keluarga

Berencana (PLKB/

PKB) 1 Petugas di

setiap 2 (dua)

desa/kelurahan

% 98 107 95

7. Ratio

Pembantu

Pembina Keluarga

Berencana

(PPKBD) 1 (satu)

petugas di setiap

desa/ kelurahan

% 100 100 100

B Penyediaan Alat

dan Obat

Kontrasepsi

8. Cakupan

Penyediaan alat

dan obat

kontrasepsi untuk

memenuhi

permintaan

masyarakat 30%

setiap tahun

% 100 30 100

Page 56: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 56

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator SPM

Satuan

Capaian Kinerja

2012 2013

Target Realisasi

C Penyediaan

Informasi Data

Mikro

9. Cakupan

penyediaan

informasi data

mikro keluarga di

setiap

desa/kelurahan

100% setiap tahun

% 100 100 100

Sumber data : Badan PMPDPKB Kab. Kulon Progo, 2013

Capaian indikator SPM urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera tersebut

secara terperinci dapat diterangkan sebagai berikut :

1) Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun (3,5%) pada

tahun 2013 adalah 0,56%. Indikator ini menunjukkan semakin kecil cakupan PUS

yang isterinya dibawah usia 20 tahun maka semakin baik nilai capaian SPM-nya.

Pada tahun 2013 target dalam SPM adalah 1 %, dengan demikian angka 0,56%

berarti telah melampaui target. 2) Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif (65%) pada tahun

2013 telah tercapai sebesar 79,20% dari target 77%.

3) Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) 5%

pada tahun 2013 telah tercapai angka 7,43% dari target SPM sebesar 9%. Indikator

ini semakin kecil angkanya berarti semakin baik capaiannya.

4) Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB (70%) pada tahun 2013 telah

tercapai angka 81,2% dari target 66%, berarti indikator SPM sudah tercapai

melampaui target.

5) Cakupan PUS peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB (87%) pada tahun 2013 dari target SPM 66 % telah

tercapai 85,9%, berarti menunjukkan capaian SPM telah melampaui target. Ratio

Petugas Lapangan Keluarga Berencana/ Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/ PKB)

1 Petugas di setiap 2 (dua) desa/kelurahan adalah sebesar 95 dari target SPM 107,

berarti target SPM belum tercapai karena jumlah SDM PLKB/PKB masih kurang.

Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap

desa/kelurahan adalah 100% sesuai dengan target, karena semua desa (87 desa)

dan 1 kelurahan sudah ada 1 orang PPKBD .

6) Cakupan Penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan

masyarakat 30% setiap tahun dari target SPM sebesar 30% telah tercapai tercapai

100%. Maksudnya semua permintaan masyarakat yang terkait permintaan alat dan

obat kontrasepsi pada tahun 2013 dapat terlayani.

Page 57: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 57

7) Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap desa/kelurahan 100%

setiap tahun telah tercapai sesuai target SPM yaitu 100%, dimana penyediaan

informasi data mikro keluarga sudah menjangkau di setiap desa/kelurahan.

Prestasi yang telah diperoleh dalam urusan Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera pada tahun 2013 antara lain yaitu:

1) Juara I Keluarga Harmonis tingkat DIY a.n. Mugiyatno/Surati

2) Juara I Kelompok KB Pria Tingkat DIY

3) Juara I lomba Mural tingkat DIY

4) Juara II KB Lestari 15 tahun tingkat DIY

5) Juara II KB Lestari 20 tahun tingkat DIY

6) Juara II PIK Remaja tingkat DIY

7) Juara II Lansia Idol tingkat DIY

8) Juara II PHBS tingkat DIY

9) Juara II Kelompok BKL tingkat DIY

2.1.2.4. Sosial

Masalah sosial merupakan suatu fenomena yang mempunyai berbagai dimensi, multi

kompleks sehingga penanganannya membutuhkan pendekatan secara menyeluruh (holistik),

terpadu dan berkelanjutan.

Masalah sosial bersifat relatif, namun di masyarakat sering muncul berbagai kejadian

dan kemudian disebut masalah sosial. Oleh karena itu untuk memudahkan penangananya,

pemerintah mengklasifikasikan masalah sosial menjadi : kecacatan, keterlantaran, ketunaan

sosial, kemiskinan dan korban bencana (bencana alam maupun bencana sosial).

Di Kabupaten Kulon Progo penanganan kelima klasifikasi tersebut belum seluruhnya

dapat ditangani secara baik dan optimal, yang disebabkan oleh kelembagaan sosial yang

belum stabil, SDM yang belum memadai, sarana dan prasarana pendukung serta partisipasi

masyarakat dalam pelayanan sosial.

Di sisi lain permasalahan sosial, terutama penyandang sakit jiwa, orang terlantar,

gelandangan, lanjut usia terlantar, korban bencana dibutuhkan penanganan segera, di

samping permasalahan-permasalahan sosial lainnya, sebagaimana dalam tabel berikut :

Tabel 2.40. Data PMKS Di Kabupaten Kulon Progo

No Jenis PMKS 2012 2013 Keterangan

1 Anak Balita Terlantar 897 780 Anak

2 Anak Terlantar 7.255 6.194 Anak

3 Anak Jalanan 24 17 Anak

4 Anak Berhadapan dengan Hukum 21 0 Anak

5 Anak dengan Kedisabilitasan 687 677 Anak

6 Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus

218 0 Anak

Page 58: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 58

No Jenis PMKS 2012 2013 Keterangan

7 Anak Korban Tindak Kekerasan 0 177 Orang

8 Lanjut Usia Terlantar 5.432 5.551 Orang

9 Penyandang Disabilitas 4.591 4.546 Oran

10 Tuna Susila 1 11 Orang

11 Gelandangan 60 29 Orang

12 Pengemis 33 41 Orang

13 Pemulung 0 10 Orang

14 Kelompok Minoritas 0 0 Orang

15 Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan

403 0 Orang

16 Orang dengan HIV/AIDS 0 0 Orang

17 Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya

95 85 Orang

18 Korban Traficking 0 0 Orang

19 Korban Tindak Kekerasan Dewasa dan Lanjut Usia

684 461 Orang

20 Pekerja Migran Bermasalah 94 93 Orang

21 Korban Bencana Alam 237 444 Orang

22 Korban Bencana Sosial 3 6 Orang

23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 1.602 Orang

24 Fakir Miskin 52.895 52.895 KK

25 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 540 540 KK

26 Komunitas Adat Terpencil 0 0 Orang

27 Rumah Tidak Layak Huni 5.965 5.965 Orang

Sumber : Bidang Sosial Dinas Sosnakertrans KP

Selain PMKS, Kabupaten Kulon Progo juga memiliki potensi sumber kesejahteraan

sosial yang cukup berharga yang dapat digunakan untuk menjaga, menciptakan, mendukung

atau memperkuat usaha kesejahteraan sosial antara lain Pekerja Sosial Masyarakat (PSM),

Organisasi Sosial (Orsos), Karang Taruna, Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS),

Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM), dsb. Panti Asuhan/jompo

yang ada di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 21 unit.

Keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat miskin diwujudkan dengan

peningkatan penyediaan sarana prasarana pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan sosial,

pemberdayaan sosial ekonomi, pemberian jaminan sosial dan peningkatan kualitas

manajemen kelembagaan sosial masyarakat. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah

Kabupaten Kulon Progo untuk mengatasi permasalahan dalam urusan sosial tersebut adalah

dengan melakukan pembinaan terhadap penyandang masalah sosial, pelayanan

penyandang masalah sosial pada panti sosial, penyempurnaan sistem perlindungan dan

jaminan kesejahteraan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat serta melakukan sinkronisasi

penyelenggaraan berbagai bentuk jaminan sosial yang dilakukan oleh beberapa

penyelenggara selama ini. Perhatian khusus tetap diberikan kepada penduduk miskin, rentan

dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya. Sebagian dari mereka diberikan

Page 59: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 59

bantuan tunai, pelatihan keterampilan, dan praktek belajar kerja. Pelayanan dan rehabilitasi

sosial bagi mereka yang cacat, terlantar, lanjut usia terus diupayakan peningkatannya, baik

melalui sistem di dalam panti maupun sistem di luar panti.

Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Sosial tahun 2013 di Kabupaten

Kulon Progo sebagai berikut :

Tabel 2.41. Capaian SPM Bidang Sosial

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

No Jenis Pelayanan Dasar Indikator Kinerja Satuan

Capaian Kinerja

2012 2013

Target Realisasi I Pelaksanaan

program/kegiatan bidang sosial :

a. Pemberian bantuan sosial bagi PMKS;

Prosentase (%) PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

% 66,66 80 49,19

b. Pelaksanaan Kegiatan pemberdayaan sosial.

Prosentase (%) PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya

% 2,23 80 2,23

II Penyediaan sarana dan prasarana sosial :

a. Penyediaan sarana dan prasarana panti sosial;

Prosentase (%) panti sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan

sosial

% 100 80 100

b. Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala Kabupaten/Kota

Presentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial.

% 100 60 100

III Penanggulangan korban Bencana:

a. Bantuan sosial bagi korban bencana skala Kabupaten/ Kota

Presentase (%) korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat

% 100 80 100

Page 60: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 60

No Jenis Pelayanan Dasar Indikator Kinerja Satuan

Capaian Kinerja

2012 2013

Target Realisasi b. Evakuasi korban

bencana skala Kabupaten/kota

Presentase (%) korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap

% 0 80 0

IV Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial:

a. Penyelenggaraan jaminan sosial skala Kabupaten/ Kota

Presentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial

% 63,06 40 63,06

Sumber data : Dinsosnakertrans Kab. Kulon Progo,2013

Capaian indikator SPM Bidang Sosial tersebut secara terperinci dapat diterangkan

sebagai berikut:

1) Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan

dasar

Jika dirinci menurut jenis PMKS, maka persentase jumlah PMKS yang telah menerima

bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar baru terealisasi 49,19 % dari target

sebesar 80%, namun jika dibandingkan dengan Tahun 2012 telah mengalami

peningkatan di tahun 2013. Hal ini merupakan hasil dari makin meningkatkan jumlah

bantuan sosial bagi PMKS, khususnya bagi Anak Balita Terlantar, Bantuan RTLH serta

banyaknya kegiatan-kegiatan kepedulian sosial yang ada di masyarakat.

2) Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok

Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya

Presentase capaian PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui

KUBE jika dibandingkan Tahun 2012 (2,23%) belum mengalami kenaikan di Tahun

2013 (2,23%). Namun hal ini masih belum memenuhi target sebesar 80%. Hal ini

disebabkan masih minimnya pendanaan untuk program pemberdayaan fakir miskin.

APBD Tahun 2013 mengalokasikan kegiatan pelatihan manajemen usaha bagi

keluarga miskin yang merupakan upaya penumbuhan Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) Fakir Miskin yang berjumlah 10 kelompok dengan penerima manfaat adalah 50

KK. Selain itu Tahun 2013 Kabupaten Kulon Progo mendapatkan alokasi bantuan untuk

30 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin yang bersumber dari APBN.

Masing-masing kelompok beranggotakan 10 orang, sehingga jumlah Kepala Keluarga

penerima manfaat adalah 300 KK. Sampai dengan Tahun 2013 jumlah KUBE yang

Page 61: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 61

pernah dibantu baik dengan sumber APBD maupun APBN adalah 841 kelompok

dengan jumlah penerima manfaat 8110 KK, sehingga jika jika dibandingkan dengan

jumlah Fakir Miskin yang seharusnya mendapatkan program pemberdayaan sosial

(40.021 KK) baru sekitar 20,26%.

3) Persentase Panti Sosial yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan

sosial

Seluruh Panti Sosial telah turut aktif dalam upaya pelayanan sosial kesejahteraan

sosial.

4) Persentase Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKBSM) yang

menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial

Jumlah Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat yang turut aktif dalam

pelayanan kesejahteraan sosial di Kulon Progo berjumlah 15 lembaga yang seluruhnya

turut aktif dalam upaya pelayanan sosial kesejahteraan sosial bagi anggotanya.

5) Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama tanggap darurat

Kejadian bencana selama tahun 2013 intensitasnya masih cukup tinggi meliputi tanah

longsor, banjir, angin kencang dan kebakaran. Jumlah korban mencapai 472 KK, dan

sudah mendapatkan bantuan sosial baik berupa logistik (beras, mie, sardent, minyak

dan lainnya). Tahun 2013 Bupati Kulon Progo menetapkan Status Tanggap Darurat

terhadap bencana kekeringan dan bencana cuaca dan iklim ekstrim yang terjadi di

Kabupaten Kulon Progo berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 15 Tahun 2013 dan

Keputusan Bupati Nomor 450 Tahun 2013. Status tanggap darurat ini dikeluarkan

dalam upaya mengantisipasi dampak bencana yang lebih meluas dari adanya cuaca

dan iklim ekstrim dan kekeringan yang terjadi. Selama masa tanggap darurat ini jumlah

korban cuaca ekstrim yang dibantu meliputi 135 KK, 6 lokasi fasilitas umum dan 1

lokasi tanah longsor, dengan dana sejumlah Rp. 115.347.500,00. Sedangkan

penanganan dampak kekeringan dilakukan di 72 titik lokasi dengan anggaran sejumlah

Rp. 10.800.000,00.

6) Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana

tanggap darurat lengkap

Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo intensitasnya cukup tinggi,

namun masih dalam skala kecil sehingga tidak memerlukan evakuasi dengan

menggunakan prasarana tanggap darurat yang lengkap. Tahun 2013 Pemerintah

Kabupaten Kulon Progo mendapatkan bantuan 1 (satu) unit Truk Dapur Umum sebagai

sarana pelayanan evakuasi bagi korban bencana dari Kementrian Sosial republik

Indonesia.

7) Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta lansia tidak potensial yang telah

menerima jaminan sosial

Data PMKS Tahun 2013 menunjukan bahwa jumlah Penyandang cacat fisik dan mental

adalah 5.278 orang, sedangkan jumlah lanjut usia terlantar adalah 5.432 orang. Jumlah

Page 62: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 62

Lanjut Usia terlantar maupun penyandang cacat berat yang seharusnya mendapatkan

jaminan sosial berdasarkan hasil klarifikasi dan verifikasi data yang dilakukan berjumlah

409 orang. Tahun 2013 jumlah Lanjut Usia Miskin yang telah mendapatkan Asistensi

Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) yang bersumber dari APBN yaitu tiap orang

200.000 per bulan berjumlah 240 orang. Sedangkan Asistensi Sosial Orang dengan

Kecacatan (ASODK) Berat yang telah mendapatkan Jaminan Sosial berjumlah 69

orang. Dari target 40% sudah terealisasi sebesar 63,06%.

2.1.2.5. Tenaga Kerja

Pertumbuhan angkatan kerja yang tidak sebanding dengan pertumbuhan kesempatan

kerja yang ada merupakan salah satu masalah pokok di bidang ketenagakerjaan. Jumlah

penduduk Kulon Progo tahun 2013 sebanyak 416.209 orang. Berdasarkan hasil pendataan

tahun 2013, penduduk usia kerja/tenaga kerja sebanyak 371.021 orang, angkatan kerja

sebanyak 269.741 orang, yang bekerja sebanyak 124.474 orang. Jumlah pengangguran

terus menurun dalam 5 tahun terakhir.

Jumlah pencari kerja tahun 2013 sebanyak 7.380 orang terdiri dari berpendidikan SD

sebanyak 1.194 orang (14,77%), berpendidikan SLTP sebanyak 1.487 orang (18,40%),

berpendidikan SLTA sebanyak 2.929 orang (36,24%), berpendidikan Diploma sebanyak

1.144 orang (14,15%), dan berpendidikan Sarjana sebanyak 1.329 orang (16,44%). Dari

jumlah pencari kerja yang terdaftar tersebut berhasil ditempatkan/mendapatkan pekerjaan

sejumlah 4.741 orang yang terdiri dari Antar Kerja Lokal (AKL) sebanyak 4.396 orang, Antar

Kerja Antar Daerah (AKAD) sebanyak 225 orang dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

sebanyak 119 orang, sedangkan Penempatan Tenaga Kerja Pemerintah (PTKP) sebanyak 1

orang. Data ketenagakerjaan di Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.42. Data Ketenagakerjaan di Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2008–2013

No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1. Penduduk 476.387 488.071 470.520 473.622 479.189 416.209 2. Tenaga Kerja 388.772 391.472 377.398 388.654 384.042 371.021 3. Angkatan Kerja 296.763 300.981 302.845 306.358 309.780 269.741 4. Bekerja 284.196 289.924 291.959 295.727 299.493 261.410 5. Pencari Kerja 6.912 10.496 6.587 12.742 8.755 8.083 6. Penganggur 12.567 11.057 10.886 10.631 10.288 8.331 7. 1/2 Penganggur 49.549 51.246 52.864 53.411 57.241 76.240 8. Penempatan 5.765 6.128 6.218 7.660 6.140 4.741

Sumber: Dinsosnakertrans Kab.Kulon Progo Dari kondisi ketenagakerjaan tersebut di atas dapat kita lihat bahwa jumlah

penempatan tenaga kerja dari tahun ke tahun selalu meningkat. Namun demikian

peningkatan jumlah penempatan tenaga kerja tersebut belum signifikan dengan jumlah

Page 63: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 63

pengangguran di Kabupaten Kulon Progo yang pada tahun 2013 masih pada angka 3,09%

(8.331) dari angkatan kerja yang ada (269.741).

Keadaan tenaga kerja yang demikian perlu ditingkatkan ketrampilan dan atau

spesifikasinya dengan melalui pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh lembaga

latihan kerja baik pemerintah maupun swasta. Jumlah lembaga pelatihan kerja di Kabupaten

Kulon Progo sebanyak 21 buah, lembaga pelatihan pemerintah sebanyak 3 buah; BLK, SKB

dan LBK dan 1 buah Yayasan (Dharmais).

Dalam Penyelenggaraan Pelatihan Keterampilan di BLK cukup menggembirakan,

namun relevansi pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja dinilai masih

lemah, sehingga mempengaruhi tingkat penyerapan dan penempatan lulusan pelatihan. Dari

segi kualitas terdapat beberapa jenis pelatihan yang belum mengacu pada persyaratan

jabatan sehingga efektivitas daya penyerapan dan penempatan belum optimal. Hal tersebut

disebabkan terbatasnya fasilitas/peralatan latihan bagi dari segi kuantitas maupun kualitas

yang tidak relevan dengan perkembangan industri dan teknologi.

Fakta juga membuktikan bahwa rendahnya penyerapan lulusan BLK disebabkan

karena kurangnya kemandirian lulusan BLK dalam mengembangkan dan mengoptimalkan

keterampilan yang dimiliki serta keterbatasan pola pikir masyarakat akan pentingnya

wirausaha sebagai pekerjaan alternatif yang potensial. Dengan kondisi real tersebut, BPL

perlu mengembangkan program inkubator wirausaha baru yang membimbing/membantu

lulusan dalam menjalankan usaha baru dijalani sehingga diharapkan dapat berkembang

nantinya.

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan, maka pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas azaz

keterpaduan dengan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah.

Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang ketenagakerjaan tahun 2013 di

Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut:

Tabel 14.2

Capaian SPM Bidang Ketenagakerjaan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

No

Jenis Pelayanan

Dasar & Sub Kegiatan

Indikator

Satuan

Capaian

2012 2013

Target Realisasi

1 Pelayanan Pelatihan Kerja

1 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

% 73,27 75 57,68

2 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

% 10,00 60 42,00

3 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan

% 60,19 60 61,43

Page 64: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 64

No

Jenis Pelayanan

Dasar & Sub Kegiatan

Indikator

Satuan

Capaian

2012 2013

Target Realisasi

2 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

% 85,04 70 72,98

3 Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)

% 100 50 100

4 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek

Besaran Pekerja/buruh yang menjadi peserta Jamsostek

% 41,65 50 42,75

5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan

1 Besaran pemeriksaan perusahaan

% 70,00 45 37,19

2 Besaran pengujian peralatan di perusahaan

% 13,12 50 1,47

Capaian indikator SPM Bidang Ketenagakerjaan tersebut di atas secara terperinci

dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

Tenaga kerja yang telah mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi yang bersumber

dari APBD sebanyak 46 orang pencari kerja (3 paket pelatihan). Kegiatan yang dilakukan

meliputi Pelatihan Las Listrik 1 paket sebanyak 16 orang, Pelatihan Kerajinan Batu

Andesit di Clapar Hargowilis Kokap 1 paket sebanyak 14 orang dan Pelatihan

Pembuatan Genteng Press di Tlogolelo Hargomulyo Kokap 1 paket sebanyak 16 orang.

Sedangkan yang bersumber dari dana Tugas Pembantuan berjumlah 480 orang (30

paket pelatihan). Jumlah pendaftar yang ada di BLK untuk mengikuti pelatihan dalam

semua kejuruan berjumlah 912 orang, sehingga persentase pendaftar yang

mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi adalah 57,68%.

2) Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

Pelatihan yang berbasis masyarakat dilakukan dalam kegiatan Pembinaan kemampuan

dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan/ atau daerah

penghasil tembakau. Jenis usahanya yaitu pelatihan perbengkelan, meubeler dan

membatik serta bimbingan MTB. Jumlah peserta pelatihan adalah 84 orang dari

pendaftar sejumlah 200 orang.

3) Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan

Pelatihan kewirausahaan dilakukan melalui kegiatan peningkatan produktifitas tenaga

kerja, Pemberdayaan TKM, serta Terapan TTG. Jumlah peserta pelatihan ada 144

orang, yang bersumber dari APBD sejumlah 84 orang, dan APBN 3 paket masing-

masing 20 orang, sehingga dapat tercapai 61,43%. jika dibandingkan dengan tahun 2012

telah mengalami peningkatan sebesar 0,45%.

Page 65: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 65

4) Besaran pencari kerja yang ditempatkan

Penempatan pencari kerja dilakukan melalui kegiatan Penempatan Tenaga Kerja AKL,

AKAD dan AKAN. Tahun 2013 jumlah tenaga kerja yang mampu ditempatkan melalui

kegiatan ini adalah; Antar Kerja Lokal sejumlah 4.396 orang, Antar Kerja Antar Daerah

sejumlah 225 orang dan Antar Kerja Antar Negara sejumlah 119 orang dan PTKP 1

orang. Total penempatan tenaga kerja Tahun 2013 adalah 4.741 orang dari target

penempatan 6.496 orang, sehingga dapat terealisasi 72,98%, jika dibandingkan dengan

Tahun 2012, jumlah penempatan tenaga kerja tahun 2013 telah mengalami peningkatan.

5) Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)

Tahun 2013 tidak terdapat kasus ketenagakerjaan yang terdaftar. Berbagai

permasalahan ketenagakerjaan yang ada mampu diselesaikan melalui forum bipartit,

yang melibatkan perwakilan tenaga kerja dengan perusahaan tempat mereka bekerja.

6) Besaran pekerja/ buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

Jumlah Perusahaan keseluruhan di Kabupaten Kulon Progo ada 287 perusahaan

dengan total pekerja 7.020 orang. Namun sampai saat ini perusahaan yang telah

mengikutsertakan pekerjanya dalam Jaminan Sosial Ketenagakerjaan baru ada 86

perusahaan dengan 3.654 pekerja yang sudah terdaftar dalam kepesertaan Jamsostek

(42,75%), jika dibandingkan Tahun 2012 jumlah peserta jamsostek telah mengalami

peningkatan dari sejumlah 3.558 orang menjadi 3.654 orang.

7) Besaran pemeriksaan perusahaan

Pemeriksaan dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan yang berjumlah 2 orang.

Pemeriksaaan dilakukan secara berkala sebanyak 106 kali dari 285 objek perusahaan

(37,19%) yang harus diperiksa. Jumlah Pegawai Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan

saat ini sudah tidak ada lagi, karena pengawas yang ada sudah menduduki jabatan

struktural dan ada yang mutasi ke luar daerah, sehingga hal inilah yang menyulitkan

proses pengawasan yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah terhadap

perusahaan yang ada.

8) Besaran pengujian peralatan di perusahaan

Jenis Peralatan perusahaan yang diuji ada 3 macam, dengan jumlah objek 10 unit dari

yang total jumlah peralatan 682 unit, sehingga baru 1,47% jumlah peralatan yang diuji

dari keseluruhan peralatan perusahaan yang ada. Hal ini disebabkan minimnya jumlah

tenaga profesional yang melaksanakan pengujian (Pengawas Tenaga Kerja) serta

kurangnya kesadaran perusahaan dalam memberikan laporan tentang batas masa

pengujian peralatan yang dimiliki.

Kondisi perusahaan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013 yang terdaftar sesuai

Undang-Undang 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebanyak 287

perusahaan dengan tenaga kerja 7.020 orang yang terdiri dari tenaga kerja pria 2.379 orang

dan tenaga kerja wanita 4.641 orang. Perusahaan yang mengikuti program Jamsostek sesuai

UU No. 3 Tahun 1992 sejumlah 86 perusahaan dengan tenaga kerja 3.654 orang,

Perusahaan tersebut dengan rincian :

Page 66: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 66

a) Perusahaan dengan tenaga kerja lebih 100 orang : 5 perusahaan

b) Perusahaan dengan tenaga kerja 50 - 99 orang : 6 perusahaan

c) Perusahaan dengan tenaga kerja 25 - 49 orang : 23 perusahaan

d) Perusahaan dengan tenaga kerja 10 - 24 orang : 71 perusahaan

e) Perusahaan dengan tenaga kerja 1 - 9 orang : 182 perusahaan

Kabupaten Kulon Progo juga mempunyai potensi sebagai penghasil gula kelapa yang

cukup besar, dengan populasi penderes pada tahun 2013 sebanyak 5.561 orang. Profesi

penderes tersebut mempunyai resiko kecelakaan yang cukup tinggi. Mengingat tingginya

resiko tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sejak Tahun 2003 memberi

perhatian dengan bentuk memberikan bantuan keuangan bagi penderes kelapa yang

mengalami kecelakaan kerja melalui mekanisme yang berlaku.

Upah Minimum Provinsi Tahun 2012 sesuai Keputusan Gubernur DIY Nomor.

289/KEP/2011 tanggal 23 November 2011 sebesar Rp. 892.660,-/bulan. Upah Minimum

Kabupaten Tahun 2013 sesuai Keputusan Gubernur DIY Nomor. 370/KEP/2012 tanggal 20

November 2012 sebesar Rp. 954.339,-/bulan. Dan Upah Minimum Kabupaten Tahun 2014

sesuai Keputusan Gubernur DIY Nomor. 279/KEP/2013 tanggal 14 November 2013 sebesar

Rp. 1.069.000,-/bulan.

2.1.2.6. Kondisi Ketransmigrasian

Persebaran dan tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata di berbagai wilayah

Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu masalah pokok di bidang kependudukan.

Luas wilayah Kabupaten Kulon Progo 586,27 km² dengan penduduk yang terkonsentrasi di

wilayah urban seperti Wates, Lendah, Galur, Pengasih dan Sentolo. Keterbatasan daya

dukung ruang dan Sumber Daya Produksi, kepadatan penduduk dengan tingkat kemiskinan

yang tinggi, masih terdapatnya mayoritas komunitas petani dengan pemilikan lahan yang

relatif sempit dan berada di kawasan kritis, tandus dan rawan bencana alam serta dukungan

mobilitas penduduk secara sistematik melalui pogram transmigrasi.

Penyelenggaraan transmigrasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

transmigran dan masyarakat sekitarnya, peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah,

serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Sasaran penyelenggaraan transmigrasi

adalah meningkatkan kemampuan dan produktivitas masyarakat transmigrasi, membangun

kemandirian dan mewujudkan integrasi di permukiman transmgrasi, sehingga ekonomi dan

sosial budaya mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Penyelenggaraan

transmigrasi diarahkan pada penataan persebaran penduduk yang serasi dan seimbang

dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan, peningkatan kualitas sumber daya

manusia dan perwujudan integrasi masyarakat

Makin terbatasnya lokasi transmigrasi yang memenuhi kriteria kelayakan program 2 C

(Clear and Clean) dan 4 L (Layak Huni, Layak Usaha, Layak Berkembang dan Layak

Lingkungan). Hal ini dapat ditunjukkan dengan menurunnya penempatan transmigrasi ke luar

Jawa.

Page 67: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 67

Dalam 5 tahun terakhir penempatan transmigrasi mengalami fluktuasi, pada tahun

2008 penempatan transmigrasi mencapai 45 KK, tahun 2009 naik menjadi 46 KK, tahun 2010

naik menjadi 50 KK, tahun 2011 turun menjadi sebanyak 49 KK, tahun 2012 sebanyak 53 KK

dan tahun 2013 turun menjadi 47 KK. Keterbatasan alokasi penempatan transmigrasi ke luar

Jawa ini mendorong untuk mengembangkan potensi domestik melalui program transmigrasi

lokal. Pada tahun 2002 penempatan transmigran lokal mencapai 100 KK di kawasan pantai

desa Bugel kecamatan Panjatan dan pada tahun 2005 mencapai 150 KK (kawasan pantai

desa Karangsewu kecamatan Galur). Pengembangan transmigrasi lokal ini didasarkan untuk

keperluan lahan relokasi korban bencana alam dan penduduk yang tinggal di daerah rawan

bencana alam.

Dalam jangka panjang intruduksi program transmigrasi Ring 1 dapat diharapkan

mampu mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah setempat

terutama dalam sektor agrowisata yang akan berdampak positif pada penanggulangan

permasalahan-permasalahan kependudukan, ketenagakerjaan dan sosiografis lainnya. Agar

unit pemukiman transmigrasi lokal (Desa Bugel dan Karangsewu) bisa mandiri, masih

diperlukan pemberdayaan masyarakat transmigrasi dengan memberikan pembinaan dan

bantuan sesuai dengan kondisi dan potensi alam.

Perkembangan pelaksanaan transmigrasi di Kabupaten Kulon Progo selama 5 (lima)

tahun terakhir atas dasar target dan realisasinya per jenis transmigrasi adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.43. Target dan Realisasi Pelaksanaan Transmigrasi di Kabupaten Kulon Progo

No. Tahun Target/ KK Realisasi

KK Jiwa

1 2008 45 45 140

2 2009 50 46 158

3 2010 75 50 174

4 2011 75 49 165

5 2012 75 53 173

6. 2013 60 47 138

Sumber data : Dinsosnakertrans Kab.Kulon Progo

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa untuk jumlah transmigran yang

ditempatkan mengalami penurunan realisasi dari target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan

untuk alokasi penempatan transmigrasi ditentukan oleh Pemerintah (Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi RI) dan Pemerintah Provinsi.

Undang-Undang No. 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian menjelaskan bahwa

penyelenggaraan transmigrasi dilaksanakan melalui tiga jenis yaitu: Transmigrasi Umum

(TU), Transmigrasi Swakarsa Berbantuan (TSB) dan Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM).

Jenis TU sepenuhnya diselenggarakan oleh pemerintah, jenis TSB dirancang oleh

Page 68: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 68

Pemerintah yang dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Usaha sebagai Mitra Usaha

Transmigran dan jenis TSM yang diprakarsai oleh transmigran yang dilakukan melalui

kerjasama dengan Badan Usaha atau sepenuhnya dikembangkan oleh transmigran yang

bersangkutan atas arahan, layanan dan bantuan Pemerintah. Kondisi saat ini Pemerintah

menghadapi keterbatasan dalam pembiayaan transmigrasi jenis Transmigrasi Umum (TU)

dan kalangan Badan Usaha menghadapi keterbatasan dalam mengembangkan investasi

melalui transmigrasi jenis TSB, maka kesempatan masyarakat untuk bertransmigrasi menjadi

sangat terbatas sementara minat dan kebutuhan terus meningkat.

2.1.2. Aspek Pelayanan Umum

2.1.2.7. Kesehatan

Kondisi kesehatan masyarakat dan perilaku hidup bersih di Kabupaten Kulon

Progo dapat dilihat dari beberapa indikator, sebagai berikut :

a. Angka harapan hidup penduduk di Kabupaten Kulon Progo dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan. Pada tahun 2007 angka harapan hidup 73,74 tahun,

pada tahun 2008 menjadi 73,79 tahun, tahun 2009 menjadi 74,09 tahun,

tahun 2010 menjadi 74,38 tahun dan tahun 2011 angka harapan hidup 74,48

dan tahun 2012 angka harapan hidup 74,58 tahun

b. Kasus malaria pada tahun 2009 mengalami kenaikan dibandingkan tahun

2008, dari 73 kasus menjadi 93 kasus, dan untuk tahun 2010 menurun jika

dibandingkan tahun 2009 menjadi 32 kasus, tahun 2011 terjadi peningkatan

yakni mencapai 158 kasus, tahun 2012 sebanyak 229 kasus, dengan rincian

179 kasus terjadi pada saat KLB sedangkan tahun 2013 sebanyak 134 kasus.

Hal ini mengalami kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan tahun

sebelumnya.

c. Kasus DBD selama 3 (tiga) tahun mengalami kenaikan, tahun 2008 terjadi 157

kasus, tahun 2009 terjadi 292 kasus, tahun 2010 terjadi 472 kasus sedangkan

selama 2 (dua) tahun mengalami penurunan jumlah kasus, pada tahun 2011

terjadi 126 kasus, tahun 2012 terjadi 50 kasus dan tahun 2013 sebanyak 144

kasus.

d. Angka kematian ibu menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2013 sebesar 132,47

per 100.000 kelahiran hidup (14 kasus), tahun 2012 sebesar 52,68 per

100.000 kelahiran hidup (3 kasus), tahun 2011 sebesar 105,04. per 100.000

kelahiran hidup (6 kasus) tahun 2010 sebesar 69,55 per 100.000 kelahiran

hidup (4.kasus) pada tahun 2009 sebesar 165,5 (10 kasus) per 100.000

kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2008 sebesar 72,69 (4 kasus) per

100.000 kelahiran hidup.

e. Angka kematian bayi tahun 2013 mengalami sedikit kanaikan yaitu sebesar 14

per 1.000 kelahiran hidup jika dibandingkan tahun sebelumnya, pada tahun

2012 angka kematian bayi sebesar 12,22 (69 kasus) per 1.000 kelahiran

hidup, tahun 2011 sebesar 12,80 (73 kasus) per 1.000 kelahiran hidup Tahun

2010 sebesar 9,80 (56 kasus) per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2009

sebesar 15,90 (95 kasus) per 1.000 kelahiran hidup dan tahun 2008 sebesar

12,82 (71 kasus) per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan target

Page 69: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 69

MDG’s tahun 2015 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup maka kondisi angka

kematian bayi ini di Kulon Progo jauh lebih baik

f. Perkembangan masalah gizi masyarakat di Kabupaten Kulon Progo

menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan status gizi masyarakat ditandai

dengan meningkatnya status gizi baik dari 87,58% pada tahun 2010 menjadi

87,64% di tahun 2011. Prevalensi gizi buruk tahun 2013 sebesar 0,62%

mengalami penururan jika dibandingkan tahun 2012 sebesar 0,64%, dan tahun

2011 sebesar 0,69%. Prevalensi gizi kurang tahun 2010 sebesar 10,46%

meningkat 10,58% pada tahun 2011, tahun 2012 turun menjadi sebesar 9,92%

dan pada tahun 2013 naik menjadi sebesar 10,13%.

2.1.2.8. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan

kualitas manusia. Pembangunan bidang pendidikan harus mampu menjamin

pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya

saing output pendidikan serta penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra

pendidikan. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah berusaha secara maksimal

untuk meningkatkan pendidikan dengan mengelola potensi yang ada pada urusan

pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan dasar,

pendidikan menengah, pendidikan kejuruan, pendidikan non formal dan informal.

Perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga ditunjukkan dengan

capaian MDGs tahun 2013 dimana untuk target 2a, yaitu ―Menjamin pada tahun

2015 semua anak-anak, laki-laki dan perempuan, dimanapun dapat menyelesaikan

pendidikan dasar‖, hasil yang dicapai adalah APK SD/MI sebesar 97,72% dan APK

SMP/MTs sebesar 97,09% sedangkan APM SD/MI sebesar 97,83% dan APM

SMP/MTs sebesar 99,42%.

Secara rinci pencapaian kinerja bidang pendidikan diuraikan pada bagian di

bawah ini :

1) Angka Melek Huruf

Kemampuan membaca dan menulis merupakan ketrampilan minimum

yang dibutuhkan oleh setiap penduduk untuk menuju hidup sejahtera.

Kemampuan ini dapat mempermudah seseorang dalam memahami dan

mempelajari ilmu pengetahuan.

Tabel 2.44. Angka Melek Huruf Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2013

NO. URAIAN 2011 2012 2013

1. Penduduk yang berusia > 15

tahun melek huruf (tidak buta

aksara)

92,00 92,04 93,64

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo tahun 2013

Data menunjukkan bahwa penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat

membaca menulis di Kabupaten Kulon Progo pada Tahun 2011 sejumlah 92,00,

Tahun 2012 sebesar 92,04, dan Tahun 2013 sebesar 93,64. Angka tersebut

Page 70: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 70

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan selama kurun tiga terakhir yaitu dari

tahun 2011 hingga tahun 2013. Peningkatan angka melek huruf tersebut

mengisyaratkan, bahwa pelaksanaan program/kegiatan Kejar Paket A, B, dan C

secara nyata telah memberi kontribusi pada upaya meningkatkan kemampuan

membaca dan menulis penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Kulon

Progo.

2) Angka Rata-rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah digunakan untuk mengidentifikasi rata-rata jenjang

kelulusan pendidikan penduduk suatu daerah. Angka Rata-rata Lama Sekolah

pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK di Kabupaten

Kulon Progo dari Tahun 2007-2011 cenderung tidak mengalami perubahan,

yaitu tetap di atas 6 pada jenjang SD/MI, dan di atas 3 pada jenjang SMP/MTs

dan SMA/MA/SMK. Dengan kata lain, rata-rata penduduk Kabupaten Kulon

Progo mengenyam pendidikan sesuai dengan program wajib belajar, yaitu 6

tahun SD/MI, 3 tahun SMP/MTs, dan 3 tahun pada SMA/MA/SMK. Hal ini

menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam mempertahankan prestasi siswa-

siswinya dalam menempuh dan menyelesaikan sekolah dengan tepat waktu.

Tabel 2.45. Angka Rata-Rata Lama Sekolah Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan

di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2007-2013

Tahun Rata-rata Lama Sekolah

SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK 2007 6,34 3,01 3,01

2008 6,33 3,00 3,03

2009 6,37 3,01 3,01

2010 6,35 3,01 3,01

2011 6,35 3,01 3,008

2012 6,30 3,01 3,01 2013 6,34 3,01 3,01

Sumber: Dinas Pendidikan Tahun 2013

3) Angka Partisipasi Murni

Angka partisipasi murni adalah perbandingan penduduk usia antara 7

hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA

dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. APM merupakan

indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan karena

APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan

yang sesuai dengan standar tersebut.

Tabel berikut menunjukkan adanya peningkatan pada APM jenjang SD,

SMP, dan SMA selama Tahun 2007-2013 yang berarti bahwa penduduk usia

sekolah 7-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun di Kabupaten Kulon Progo

yang bersekolah pada jenjang SD, SMP dan SMA semakin banyak.

Page 71: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 71

Peningkatan APM ini mengisyaratkan adanya peningkatan daya serap

penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA.

Tabel 2.46. Angka Partisipasi Murni Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2007-2013

Jenjang Pendidikan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 SD/MI APM SD/MI 88,81 89,34 91,30 89,36 96,78 97,89 97,83 SMP/MTs

APM SMP/MTs 81,06 75,79 83,2 81,76 98,77 98,99 99,42 SMA/MA/SMK

APM SMA/MA/SMK 52,64 50,15 56,64 69,69 83,47 97,63 93,66

Sumber: Dinas Pendidikan Tahun 2013

4) Angka Partisipasi Kasar

APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan

SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau

rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat

pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan

dengan jenjang pendidikan tertentu. APK menunjukkan tingkat partisipasi

penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator

yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di

masing-masing jenjang pendidikan.

Penurunan nilai APK ditunjukkan baik pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs

pada tahun 2013. Hal ini mengisyaratkan adanya penurunan pada jumlah murid

yang tinggal kelas atau berada di jenjang sekolah yang tidak sesuai dengan

usianya, yang mana berarti terjadi peningkatan pada kualitas murid dan sekolah

pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Namun demikian, terjadi peningkatan nilai

APK pada jenjang SMA/MA/SMK pada tahun 2013. Peningkatan ini

menunjukkan adanya peningkatan pada jumlah penduduk non usia 16-18 tahun

yang bersekolah pada jenjang SMA/MA/SMK, yang dapat terjadi karena

beberapa hal seperti tidak lulusnya murid kelas 3 atau meningkatnya jumlah

murid yang tidak naik kelas.

Tabel 2.47. Angka Partisipasi Kasar Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2006-2013

Jenjang Pendidikan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 SD/MI APK SD/MI 105,12 103,59 106,47 104,21 104,78 98,17 97,72

SMP/MTs APK SMP/MTs 110,19 100,18 118,32 108,16 109,35 100,00 97,09 SMA/MA/SMK APK SMA/MA/SMK 75,97 71,91 82,02 100,74 88,07 99,12 92,82 Sumber: Dinas Pendidikan Tahun 2013

Page 72: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 72

2.1.2.1. Perpustakaan

Kabupaten Kulon Progo mempunyai 1 (satu) Unit Perpustakaan Kabupaten

didukung oleh 3 unit mobil keliling dan 3 unit motor pintar dengan jumlah koleksi

31.006 eksemplar, bahan pustaka dan jumlah anggota 22.943 orang. Selain itu

juga didukung oleh layanan Perpustakaan Keliling Provinsi sebanyak 1 unit.

Pelayanan Perpustakaan keliling Provinsi dengan frekuensi pelayanan 1 kali per

pekan dengan menjangkau 1 titik layanan dan perpustakaan keliling kabupaten

sebanyak 6 unit (3 mobil keliling dan 3 motor pintar) dengan frekuensi layanan 67

kali per pekan yang menjangkau sebanyak 67 titik layanan dengan jangkauan

pelayanan keliling meliputi 12 kecamatan.

Layanan yang telah disediakan pemerintah daerah untuk meningkatkan

minat baca masyarakat Kulon Progo dapat tergambar selama tahun 2013, sebagai

berikut :

1. Layanan Perpustakaan Kantor

a. Jumlah Pengunjung = 29.748 orang

b. Jumlah Anggota = 15.373 orang

c. Jumlah Peminjam = 10.148 orang

2. Layanan Perpustakaan Keliling

a. Jumlah Pengunjung = 59.447 orang

b. Jumlah Anggota = 7.570 orang

c. Jumlah Peminjam = 47.470 orang

d. Jumlah lokasi kunjungan mobil perpustakaan keliling 67 lokasi

3. Jumlah Koleksi Bahan Pustaka

Jumlah koleksi bahan pustaka 19.772 judul 31.006 eksemplar (termasuk koleksi

surat kabar, majalah, skripsi, tesis dan kliping)

4. Rehabilitasi/pemeliharaan bahan pustaka selama tahun 2012 tercapai sejumlah

2.090 judul dengan jumlah 2.093 eksemplar.

5. Layanan Otomasi Perpustakaan

Telah tercapai alih data/input bahan pustaka sebanyak 1.016 judul

2.034eksemplar.

2.1.2.2. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Berbagai upaya pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan

melalui berbagai program dan kegiatan antara lain lomba desa, Bulan Bhakti

Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), TNI Manunggal Membangun Desa

(TMMD), stimulan Bantuan Semen, stimulan Lantainisasi, stimulan Dana Gotong

Royong Masyarakat, stimulan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perdesaan (PNPM-MP).

Berbagai bantuan stimulan yang telah diberikan oleh Pemerintah Daerah

dalam rangka pemberdayaan masyarakat sejauh ini telah mampu meningkatkan

partisipasi dan swadaya masyarakat dalam pembangunan melalui berbagai

program dan kegiatan yang dilaksanakan telah mampu menumbuhkan swadaya

masyarakat yang cukup besar.

Page 73: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 73

Dalam rangka pemberdayaan lembaga dan organisasi kemasyarakatan desa

telah dilaksanakan penguatan kelembagaan masyarakat desa/kelurahan. Melalui

penguatan kelembagaan ini diharapkan terwujudnya sinergi lembaga-lembaga

kemasyarakatan desa/kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat, serta

meningkatnya kualitas pengurus lembaga kemasyarakatan di desa/kelurahan.

Pembinaan terhadap lembaga dan organisasi kemasyarakatan desa oleh

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bekerja sama dengan stakeholder lainnya

terus ditingkatkan. Sebagai salah satu bentuk pembinaan, telah dilaksanaan lomba

Posyandu. Dalam lomba Posyandu tingkat Nasional, Posyandu Lestari Desa

Kaliagung Kecamatan Sentolo mendapat juara III dengan menerima penghargaan

Upakarti 3.

Adapun data Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan di Kabupaten Kulon

Progo dapat diketahui dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.47. Jumlah Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K)

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2013

No LKD/K 2010 2011 2012 2013

1. Jumlah LPMD/K 88 88 88 88

2. Jumlah KK LPMD/K 933 917 918 918

3. Jumlah PKK Desa 88 87 87 87

4. Jumlah Kelompok PKK

Pedukuhan

933 917 918 918

5. Jumlah RW 1917 1917 1.917 1.917

6. Jumlah RT 4555 4555 4.555 4.555

Sumber : Badan PMPDPKB Kabupaten Kulon Progo, 2013

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perdesaan (PNPM-

MP) yang dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2007, merupakan kelanjutan

dari salah satu program pengentasan kemiskinan yaitu Program Pengembangan

Kecamatan (PPK).

PNPM-MP di Kabupaten Kulon Progo meliputi 11 Kecamatan, sedangkan

Kecamatan Wates menerima PNPM-Perkotaan. Adapun sumber pembiayaan

PNPM-MP di Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut:

Page 74: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 74

Tabel 2.48. Pembiayaan PNPM MP Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2009-2013

No. Tahun Sumber Pembiayaan

APBN – BLM (Rp.)

APBD Kabupaten (Rp.)

Swadaya Masyarakat

1. 2009 18.575.000.000,- 4.000.000.000,- 1.584.443.450,-

2 2010 15.600.000.000,- 3.900.000.000,- 1.359.328.500,-

3. 2011 8.640.000.000,- 2.160.000.000,- 764.432.500,-

4. 2012 12.872.500.000,- 677.500.000,- 931.180.300,-

5. 2013 27.550.000.000,- 1.450.000.000,- 1.320.412.950 Sumber data: Badan PMPDPKB Kabupaten Kulon Progo, 2013

Bulan Bhakti Gotong Royong bertujuan untuk mengukur keberhasilan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sasaran kegiatan ini meliputi bidang

kemasyarakatan, perekonomian, sosial, budaya, agama, lingkungan dan bidang

lainnya. Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong dilaksanakan 7 kali putaran di 12

kecamatan. Melalui kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ini, dapat

diketahui tingkat swadaya masyarakat sebagai berikut :

Tabel 2.49. Jumlah Bantuan Gotong Royong dan Swadaya Masyarakat

dalam Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Tahun 2010-2013

No Tahun Jumlah Bantuan (Rp) Swadaya Masyarakat (Rp)

1. 2010 250.000.000,- 27.999.000.000,-

2. 2011 178.0000.000,- 30.910.000.000,-

3. 2012 248.000.000,- 36.263.729.251,-

4. 2013 9.037.617.528,- 35.132.611.578,00

Sumber data: Badan PMPDPKB Kabupaten Kulon Progo, 2013

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa tingkat swadaya masyarakat

dalam Bulan Bhakti Gotong Royong pada tahun 2010 sebesar Rp.27.999.000.000,-

meningkat pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp.30.910.000.000,- atau meningkat

10,39% dan di tahun 2012 juga mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp.

36.263.729.251,- atau meningkat 17,32% dan di tahun 2013 sebesar Rp.

35.132.611.578,-. Hal ini menunjukkan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan cukup tinggi. Bantuan Gotong Royong tersebut digunakan untuk

pembangunan sarana dan prasarana desa, pembangunan sarana pengairan,

sarana tansportasi/jalan lingkungan dan sarana yang menunjang kesehatan.

Karena bantuan gotong royong bersifat stimulan maka disalurkan dengan syarat

swadaya masyarakat sebesar minimal 10% dari total dana yang dibutuhkan.

Page 75: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 75

Harapan ke depan program kegiatan yang telah dilaksanakan di perdesaan

seperti TMMD, PNPM-MP, bantuan gotong royong, bantuan semen dan lain-lain,

dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bantuan/stimulasi dari

pemerintah atau dengan kata lain meningkatkan kemandirian dalam

pembangunan. Manfaat dari program/kegiatan antara lain menekan pengangguran,

menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Secara umum strategi penanggulangan kemiskinan oleh pemerintah

Kabupaten Kulon Progo adalah bagaimana mampu mendukung program secara

sinergi antara pelaku yaitu pemerintah, masyarakat dan stakeholder lainnya.

Sasaran akhir keterpaduan dalam mendukung program adalah semakin

berkurangnya rumah tangga sasaran atau rumah tangga miskin di Kabupaten

Kulon Progo.

Pendekatan dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo,

dilaksanakan menggunakan dasar pijakan kebijakan nasional yaitu pemenuhan

kebutuhan dasar individu ataupun masyarakat. Kebijakan penanggulangan

kemiskinan merupakan kebijakan yang berpihak pada masyarakat miskin, baik

secara individu (jiwa miskin), maupun kelompok (rumah tangga sasaran).

Kebijakan disusun dengan dasar hukum yang pasti dan sudah ada saat ini. Secara

operasional arah penanggulangan kemiskinan dikelompokkan dalam empat

kebijakan dan program, yaitu perluasan kesempatan kerja, pemberdayaan

masyarakat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan perlindungan

sosial.

Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Kabupaten Kulon

Progo, telah dilakukan beberapa langkah dan kebijakan yang diarahkan untuk

memperkuat kedudukan Pemerintah Desa agar makin mampu menggerakkan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan penyelenggaraan Pemerintahan

Desa yang makin luas, efektif dan efisien sesuai dengan otonomi desa dalam

rangka memperkuat dan mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Beberapa

langkah kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

dalam upaya memperkuat pelaksanaan otonomi desa meliputi pembuatan regulasi,

arahan dan pedoman, pemberian fasilitasi, pemberian bimbingan serta monitoring

dan evaluasi.

Fasilitasi yang dilakukan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, antara

lain pemberian bantuan keuangan kepada Desa yang meliputi Dana Alokasi Desa,

Bagi Hasil Pajak Kabupaten dan Bagi Hasil Retribusi Kabupaten. Pemberian

fasilitasi terhadap penyelesaian permasalahan penyelenggaraan Pemerintahan

Desa yang dihadapi oleh Desa. Pemberian fasilitasi dalam rangka penyusunan

regulasi Peraturan Desa, Keputusan Kepala Desa, Keputusan Badan

Permusyawaratan Desa dan Keputusan Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa.

Pemberian fasilitasi terhadap Lembaga Kemasyarakatan Desa. Pemberian

Tambahan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa (TPAPD), pemberian

Penghasilan bagi Aparat Desa Karang Kopek dan Pemberian Uang Kehormatan

bagi Anggota Badan Permusyawaratan Desa. Pemberian sewa-sewa Tanah Kas

Desa yang dipakai oleh Pemerintah Daerah dan sebagainya.

Page 76: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 76

Peningkatan pendapatan desa diperlukan adanya optimalisasi sumber-

sumber pendapatan desa yang berasal dari Badan Usaha Milik Desa, aset desa,

seperti sewa tanah kas desa, gedung pertemuan desa, pasar desa dan lain-lain.

Permasalahan yang perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah antara lain

pengembangan Badan Usaha Milik Desa dan optimalisasi pendayagunaan aset

desa.

Upaya mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Desa juga dilakukan

dalam bentuk peningkatan kemampuan keuangan pemerintah desa dan

peningkatan kesejahteraan perangkat desa, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo

telah memberikan bantuan keuangan kepada Pemerintahan Desa. Adapun

bantuan keuangan tersebut dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dapat

diketahui dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.50. Jumlah Bantuan Keuangan Desa

Dari Kabupaten KulonprogoTahun 2010-2012

No Jenis Bantuan 2010 2011 2012 2013

1 Alokasi Dana Desa 4.009.083.540 6.422.445.454 10.788.726.188 13.124.074.640

2 Bagi hasil pajak 566.466.300 967.738.627 1.081.770.002 737.537.470

3 Bagi hasil retribusi 707.049.644 905.151.591 1.130.660.045 410.931.558

4 TPAPD 12.102.930.000 11.930.603.000 11.962.620.000 14.813.520.000

5. Sewa Tanah Milik Desa yang digunakan Pemerintah

676.325.150 645.135.400 793.367.021 701.209.941

Jumlah 18.061.764.634 20.871.074.072 25.757.143.256 29.701.273.609

Sumber data: Badan PMPDPKB Kab. Kulonprogo, 2013

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa bantuan keuangan

kepada desa selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 bantuan keuangan

kepada desa sebesar Rp. 20.871.074.072,- pada tahun 2012 meningkat menjadi

Rp. 25.757.143.256,- atau mengalami peningkatan sebesar 18,97%. Sedangkan

tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 29.701.273.609,- atau meningkat sebesar

15,33%. Dengan adanya peningkatan ini, mendorong desa semakin mampu

menyelenggarakan Pemerintahan Desa secara efisien dan efektif sesuai dengan

otonomi desa yang semakin luas.

Dalam pengelolaan Dana Alokasi Desa (DAD), prinsip yang diterapkan oleh

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo adalah dibagikan kepada semua Desa secara

proporsional dan merata.

Beberapa permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa yang

perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah antara lain fasilitasi rekruitmen

aparatur pemerintah desa, baik dalam pemilihan maupun pengisian aparatur

Pemerintah Desa. Sedangkan dalam pendampingan kegiatan penyelenggaraan

pemerintahan desa seperti penyusunan produk hukum desa, pengelolaan

keuangan desa dan pengelolaan administrasi desa, yang perlu mendapat

perhatian adalah peningkatan SDM Aparatur Pemerintah Desa. Fasilitasi

Page 77: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 77

penyelesaian atas permasalahan penyelenggaraan pemerintahan desa diperlukan

adanya peran Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi

di Pemerintahan Desa.

Peningkatan pendapatan desa diperlukan adanya optimalisasi sumber-

sumber pendapatan desa yang berasal dari Badan Usaha Milik Desa, aset desa,

seperti sewa tanah kas desa, gedung pertemuan desa, pasar desa dan lain-lain.

Permasalahan yang perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah antara lain

pengembangan Badan Usaha Milik Desa dan optimalisasi pendayagunaan aset

desa.

2.1.2.3. Jalan dan Jembatan

Kabupaten Kulon Progo mempunyai tugas untuk menjalankan kewenangan

pemerintah kabupaten sesuai UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, yaitu

penyelenggaraan jalan kabupaten dan jalan desa. Berdasarkan kewenangan

tersebut, jalan di Kabupaten Kulon Progo yang ditangani Bidang Bina Marga

adalah jalan kabupaten sepanjang 763,68 km.

Pada tahun 2013 kondisi jalan kabupaten, 539,23 km (70.61%) kondisi baik,

sepanjang 178,24 km (23,34%) kondisi sedang, sepanjang 38,107 km (4,99%)

kondisi rusak, sepanjang 8,095 km (1,06%) kondisi rusak berat. Selain itu juga

terbentang Jalan Nasional sepanjang 28,57 km dengan kondisi baik 23,92 km

(83,75%) dan kondisi sedang 4,64 km (6,25%). Jalan Provinsi sepanjang 158,50

km kondisi baik 40.674 km (25.66%), kondisi sedang 87.522 km (55.21%), kondisi

rusak ringan 14.66 km (9.24%) dan kondisi rusak berat 15.64 km (9.87%).

Pada tahun 2013, dari panjang jalan kabupaten 763,680 km di Kabupaten

Kulon progo, jalan dengan kondisi baik yang dicapai sepanjang 539,230 km atau

sebesar 70,61%, hal ini sudah melebihi dari target yang diharapkan sebesar

0,61%.

Pemeliharaan berkala jalan pada tahun 2013 sebanyak 30 ruas sepanjang

36,697 km dari total panjangjalan 763,680 km, peningkatan jalan dengan kondisi

baik sebanyak 29 ruas jalan Kabupaten sepanjang 19,54 km dari total panjang

jalan 763,68 km.

Jumlah jembatan pada tahun 2013 sebanyak 434 buah, meliputi 12 buah

jembatan Nasional, 64 buah jembatan Provinsi dan jembatan Kabupaten sebanyak

358 buah; dengan kondisi baik 349 buah, dan 43 buah dalam keadaan rusak

2.1.2.4. Sarana Irigasi

Jaringan irigasi di Kabupaten Kulon Progo terdiri jaringan irigasi primer

sepanjang 36,571 km dengan kondisi baik 62,71%, kondisi sedang 21,12%, rusak

ringan 5,50%, dan kondisi rusak berat 10,67%. Jaringan irigasi sekunder

sepanjang 204,366 km dengan kondisi baik 70,16%, kondisi sedang 13,69%,

kondisi rusak ringan 5,85%, dan rusak berat 10,30%. Sedangkan jaringan irigasi

tersier sepanjang 112,02 km dengan kondisi baik 66,06%, kondisi sedang 14,26%,

kondisi rusak ringan 5,86% dan rusak berat 13,82%. Adapun luas total daerah

layanan irigasi (DI Kalibawang, DI Sapon, DI Pengasih dan 71 unit DI Kecil) adalah

seluas 14.933 Ha, dengan rincian DI Kalibawang seluas 7.152 Ha; DI Sapon

Page 78: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 78

seluas 1.900 Ha, dan DI Kecil seluas 3.846 Ha dan DI Pengasih seluas 2.035 Ha.

Sesuai dengan PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi, maka kewenangan

Pemerintah Kabupaten adalah Daerah Irigasi yang luas oncorannya di bawah

1.000 ha (DI Kecil), yang telah diatur dalam Permen PU No. 390/KPTS/M/2007

Tentang Penetapan Status Daerah Irigasi Yang Pengelolaannya Menjadi

Wewenang Dan Tanggung Jawab Pemerintah dengan kondisi sebagai berikut:

Tabel 2.51. Kondisi Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Kabupaten

No Nama Daerah Irigasi (DI)

KONDISI (%)

Baik Sedang Rusak Ringan

Rusak Berat/ Tdk Berfungsi

1 D.I Bugel 60 20 10 10

2 D.I Clereng 60 20 10 10

3 D.I Garongan 60 20 10 10

4 D.I Jelog 30 20 10 40

5 D.I Jurug 75 10 5 10

6 D.I Kamal 80 10 5 5

7 D.I Karangsewu 85 7 5 3

8 D.I Kayangan 49 1 2 48

9 D.I Krengseng 30 20 10 40

10 D.I Niten 90 3 6 1

11 D.I Papah 70 5 10 15

12 D.I Pekik Jamal 70 20 5 5

13 D.I Plelen 70 20 5 5

14 D.I Pleret 60 20 10 10

15 D.I Sumitro 87 1 2 10

16 D.I Wadas 65 10 5 20

17 D.I Tulangan 40 5 6 49

18 D.I Tawang 80 5 5 10

19 D.I Soka 60 20 10 10

20 D.I Singo Goweng 65 10 10 15

21 D.I Siliran 100 0 0 0

22 D.I Seprati 48 25 5 22

23 D.I Secang/Ngancar 45 2 3 50

24 D.I Sarimulyo 41 4 5 50

25 D.I Sarigono 47 2 2 49

26 D.I Sadang 70 20 5 5

27 D.I Promasan 42 5 5 48

28 D.I Pereng 60 20 5 15

29 D.I Pengkol 80 10 5 5

30 D.I Penggung 85 5 5 5

31 D.I Pandan 60 15 15 10

32 D.I Nyemani 75 10 5 10

33 D.I Ngobaran 60 15 5 20

34 D.I Nabin 50 10 20 20

35 D.I Monggang 40 10 10 40

36 D.I Melar 90 4 4 2

37 D.I Mejing 60 20 10 10

38 D.I Kluwihan 55 20 10 15

39 D.I Klampok 60 30 5 5

40 D.I Kembangmalang 60 15 10 15

41 D.I Kedung Mojing 45 3 7 45

42 D.I Kedung Kobong 90 2 2 6

Page 79: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 79

No Nama Daerah Irigasi (DI)

KONDISI (%)

Baik Sedang Rusak Ringan

Rusak Berat/ Tdk Berfungsi

43 D.I Kedung Bisu 92 4 3 1

44 D.I Kedung Bathang 39 6 5 50

45 D.I Kebonharjo 92 4 2 2

46 D.I Karang 48 20 2 30

47 D.I Kanjangan 49 38 5 8

48 D.I Kalisalak 65 20 5 10

49 D.I Jetis 75 10 5 10

50 D.I Jati 75 15 5 5

51 D.I Jambe aji 65 10 10 15

52 D.I Grembul 60 20 10 10

53 D.I Gemalang 65 20 5 10

54 D.I Gegunung 70 10 10 10

55 D.I Gedangan 50 30 10 10

56 D.I Duren/Mudal 65 20 5 10

57 D.I Dungdekem 55 25 10 10

58 D.I Dukuh 75 10 5 10

59 D.I Degung 60 25 5 10

60 D.I Dasnganten 65 20 10 5

61 D.I Clumprit 47 2 2 49

62 D.I Clangkring 60 20 8 12

63 D.I Cikli 90 4 3 3

64 D.I Brangkalan 89 3 3 5

65 D.I Brangkal 60 10 20 10

66 D.I Borongaren 40 5 6 49

67 D.I Bogor 60 25 10 5

68 D.I Belik 2 45 2 3 50

69 D.I Banjaran 60 20 10 10

70 D.I Banaran 50 30 5 15

71 D.I Balong V 60 20 10 10 Sumber: Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo, 2011

Pada tahun 2012 dari wilayah daerah irigasi yang menjadi kewenangan

Kabupaten Kulonprogo seluas 3.846 hektar, wilayah irigasi dengan kondisi baik

2.734 hektar atau sebesar 71,10%. Untuk tahun 2012, capaian tersebut bisa

dipertahankan walaupun anggaran yang ada relatif sedikit dibandingkan

kebutuhan.

2.1.2.5. Sarana Jaringan Listrik

Kebutuhan listrik oleh masyarakat Kabupaten Kulon Progo berasal dari PT.

PLN dengan daya yang terpasang sebanyak 58.020.200 VA untuk melayani

82.054 pelanggan yang tersebar di 12 wilayah kecamatan dan 87 desa, 1

kelurahan serta 930 dusun, yang belum terjangkau jaringan listrik sebanyak 51

dusun.

2.1.2.6. Sarana Air Bersih

Kebutuhan air bersih masyarakat perkotaan terutama dilayani oleh

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun, dengan sumber air dari

Waduk Sermo, Clereng, Tuk Mudal, dan Sungai Progo. Jumlah pelanggan pada

tahun 2013 mencapai 17.348 SR.

Page 80: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 80

Kinerja Sistem Jaringan Penyediaan Air Baku adalah kemampuan system

jaringan untuk membawa sejumlah air dari sumbernya ke Instalasi Pengolah Air

sesuai waktu dan tempat berdasarkan rencana pencapaian akses terhadap air

bersih yang ditetapkan dalam target MDGs bidang Air Minum, dari data

ketersediaan air baku didapatkan data debit dari instalasi pengolah air sebesar :

5.682.776 m3/tahun. Sumber air baku dari masyarakat dari berbagai sumber air

diketahui masyarakat yang menggunakan sumur gali sebesar 66%, menggunakan

mata air (termasuk PDAM dan SPAMdes) sebesar 22%, menggunakan sungai

sebesar 9%, dan menggunakan waduk sebesar 3%. Kemudian diperhitungkan

jumlah kebutuhan air baku (standar kebutuhan air baku adalah 60lt/hari/orang)

yang digunakan dari sumber-sumber air tersebut sehingga didapatkan angka total

kebutuhan air sebesar 10.499.276 m3/tahun. Jumlah penduduk tahun 2013 adalah

479.419 jiwa sehingga pelayanan air bersih sebesar 54,13% pada tahun 2013.

2.1.4.1. Perumahan Layak Huni

Kriteria rumah layak huni adalah rumah tempat tinggal yang memenuhi

syarat-syarat kesehatan dan konstruksi, serta aspek legalitas kepemilikan rumah,

yaitu antara lain adalah: lantai tidak lembab, pencahayaan cukup (sinar matahari

dapat masuk rumah), tidak bocor, tahan gempa (skala tertentu) dan mempunyai

bukti pertanahan. Berdasarkan data hasil pendataan Masyarakat Miskin Tahun

2013, jumlah rumah layak huni sebanyak 109.631 unit atau sebesar 94,4% dari

jumlah rumah yang ada, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.52. Jumlah Rumah Layak Huni menurut Kecamatan

Kabupaten Kulon ProgoTahun 2013

No Kecamatan Jumlah rumah seluruhnya (unit)

Jumlah rumah layak huni

Unit %

1. Temon 7,672 7,573 98.71 2. Wates 12,021 11,773 97.94 3. Kokap 10,069 9,095 90.33 4. Galur 9,238 8,129 88.00 5. Lendah 10,727 10,083 94.00 6. Panjatan 9,642 9,358 97.05 7. Sentolo 12,430 11,001 88.50 8. Pengasih 12,310 11,994 97.43 9. Nanggulan 7,976 7,672 96.19 10. Girimulyo 7,577 7,307 96.44 11. Kalibawang 8,838 8,515 96.35 12. Samigaluh 7,643 7,129 93.27

Jumlah 116,137 109,631 94.40 Sumber : Bappeda Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

2.1.4.2. Lingkungan Hidup

Meningkatnya pertumbuhan penduduk suatu wilayah beserta aktivitas

kegiatan penduduknya akan berimplikasi pada meningkatnya pertumbuhan produk

sampah, baik sampah domestik maupun sampah non domestik. Upaya

Page 81: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 81

pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan upaya reduksi sampah di sumber

penghasil sampah, yaitu di lingkungan rumah tangga. Salah satu cara melakukan

reduksi sampah di lingkungan rumah tangga adalah dengan membentuk kelompok

masyarakat pengolah sampah. Kabupaten Kulon Progo terus berupaya mendorong

peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah. Berikut adalah kelompok

masyarakat di Kabupaten Kulon Progo yang melakukan pengelolaan sampah.

Tabel 2.53.

Kelompok Masyarakat Pengolah Sampah di Kabupaten Kulon Progo

No. Nama Kelompok Alamat/Lokasi Kegiatan 1. Bank Sampah Kembang Margosari Pedukuhan Kembang, Margosari, Pengasih 2. Paguyuban Pengompos Kulon

Progo Wetan Pasar, Wates, Wates.

3. Kelompok Pengelola Sampah Plastik

- Ringinardi, Karangsari, Pengasih - Panjatan I, Panjatan - Panjatan III, Panjatan

4 KSM.Sentolo Lor Sentolo Lor, Sentolo 5 KSM. Melati Beji, Wates 6 KSM Bendungan Bendungan, Wates 7 KSM. Maju Sehati Wonosidi Lor, Wates 8 KSM. Wonosidi Kidul Wonosidi Kidul, Wates 9 KSM. Sampurna Asih Tobanan, Pengasih 10 Bank Sampah “Uwuh Harjo” Ngrajun, Banjarharjo, Kalibawang 11 Bank Sampah “Uwuh Mulyo” Segajih, Hargotirto, Kokap 12 Bank Sampah “Sadidu ” Wonosidi Lor RW 29. Wates 13 Bank Sampah Kaliagung Kaliagung, Sentolo 14 JPSM “Merti Bawono Asri” Wetan Pasar, Wates

Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan dan pencapaian

Standar Pelayanan Minimal bidang lingkungan hidup diwadahi pada Program

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. Kegiatan dari Program

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan meliputi Pemantauan

kualitas Lingkungan dan penanganan kasus lingkungan hidup.

Target dan Realisasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal di daerah

Kabupaten Kulon Progo mengacu pada Indikator dan nilai Standar Pelayanan

Minimal Bidang Lingkungan Hidup serta Batas Waktu Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup secara nasional sebagai berikut :

Tabel 2.54. Tabel Pencapian SPM Bidang Lingkungan Hidup

No Jenis Pelayanan Target Realisasi 1. Pelayanan

pencegahan pencemaran air

1. Tahun 2009 : 20 % 2. Tahun 2010 : 40% 3. Tahun 2011 : 60 % 4. Tahun 2012 : 80% 5. Tahun 2013 : 100%

20 % 80 % 60 % 80%

100%

Page 82: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 82

No Jenis Pelayanan Target Realisasi 2. Pelayanan

pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

1. Tahun 2009 : 20 % 2. Tahun 2010 : 40% 3. Tahun 2011 : 60 % 4. Tahun 2012 : 80% 5. Tahun 2013 : 100%

20 % 40 % 60 % 100% 100%

3. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomasssa

1. Tahun 2009 : 20 % 2. Tahun 2010 : 40% 3. Tahun 2011 : 60 % 4. Tahun 2012 : 80% 5. Tahun 2013 : 100%

20 % 70 % 100% 100% 100%

4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

1. Tahun 2009 : 50 % 2. Tahun 2010 : 60% 3. Tahun 2011 : 70 % 4. Tahun 2012 : 80% 5. Tahun 2013 : 90%

100% 100 % 100 % 100% 100%

Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kab. Kulon Progo Tahun 2013

Berdasarkan data di atas, capaian dan penerapan pelaksanaan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2013 telah tercapai target. Hal ini ditunjukkan capaian target pelayanan

pencegahan pencemaran air 100% dari target 5 titik lokasi yang ditentukan,

pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak 100% dari

target 5 titik lokasi yang ditentukan, pelayanan informasi status kerusakan lahan

dan/atau tanah untuk produksi biomassa 100% yaitu seluas 28.396 Ha. serta

pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran

dan/atau perusakan lingkungan hidup 100% dari 6 (enam) kasus yang ada di

tahun 2013. Untuk indikator pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat

adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup melebihi target

nasional, target nasional 90%, akan tetapi realisasinya dapat 100%.

2.1.4.3. Perhubungan

Penyelenggaraan urusan perhubungan di Kabupaten Kulon Progo terutama

transportasi darat dalam rangka meningkatkan keselamatan, keamanan,

ketertiban, kelancaran dan kenyamanan berlalu lintas. Sebagai salah satu bidang

pelayanan dasar, Pemerintah telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

bidang Perhubungan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun

2013. Capaian SPM bidang Perhubungan sebagaimana Tabel 2.63 berikut ini :

Page 83: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 83

Tabel 2.55. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Urusan PerhubunganTahun 2013

Jenis Pelayanan Indikator Capaian Kinerja

Target Nasional Realisasi

Jaringan

Pelayanan

Angkutan Jalan

1) Tersedianya angkutan umum yang

melayani wilayah yang telah

tersedia jaringan jalan untuk

jaringan jalan kab/kota

75 % 41,2%

2) Tersedianya angkutan umum yang

melayani jaringan trayek yang

menghubungkan daerah tertinggal

dan terpencil dengan wilayah yang

telah berkembang pada wilayah

yang telah tersedia jaringan jalan

Kabupaten/Kota.

60% -

Jaringan

Prasarana

Angkutan Jalan

3) Tersedianya Halte pada setiap

kab/kota yang telah dilayani

angkutan umum dalam trayek

100 % 58,3 %

4) Tersedianya terminal angkutan

penumpang pada setiap

Kabupaten/Kota yang telah dilayani

angkutan umum dalam trayek.

40 % 18,2 %

Fasilitas

perlengkapan

jalan

5) Tersedianya fasilitas perleng-kapan

jalan (rambu, marka, dan guardrill)

dan penerangan jalan umum (PJU)

pada jalan Kabupaten/Kota

60 % 14,5 %

Pelayanan

pengujian

kendaraan

bermotor

6) Tersedianya unit pengujian

kendaraan bermotor di kab/kota

yang memiliki populasi kendaraan

wajib uji minimal 4.000 (empat ribu)

kendaraan wajib uji

60 % 100 %

Sumber daya

manusia

7) Tersedianya sumber daya manusia

di bidang terminal di kab/kota yang

telah memiliki terminal

50% 62,5 %

8) Tersedianya sumber daya manusia

di bidang pengujian kendaraan

bermotor di kab/kota yang telah

melakukan pengujian berkala

kendaraan bermotor

100% 66,7 %

9) Tersedianya sumber daya manusia

di bidang MRLL, evaluasi andalalin,

pengelolaan parkir di kab/kota

40% 66,7%

10) Tersedianya Sumber Daya

Manusia (SDM) yang memiliki

kompetensi sebagai pengawas

kelaikan kendaraan pada setiap

100 % 62,5%

Page 84: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 84

Jenis Pelayanan Indikator Capaian Kinerja

Target Nasional Realisasi

perusahaan angkutan umum

Keselamatan 11) Terpenuhinya standar kesela-

matan bagi angkutan umum yang

melayani trayek di kab/kota

100 % 100%

Sumber : Dinas Perhubungan KomInfo Kab. Kulon Progo, dalam Database Daerah Kab. Kulon Progo Tahun 2013

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan dilaksanakan

untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarana dan fasilitas

perhubungan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan pengelolaan

terminal angkutan darat dan pengelolaan parkir tepi jalan umum yang dilakukan

dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan, kelancaran, ketertiban lalu lintas

dan angkutan serta untuk memberikan kontribusi PAD melalui pemungutan

retribusi. Guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang menggunakan

kendaraan umum dilakukan pembangunan 6 unit halte di wilayah Kota

Wates.Kondisi Terminal dan Sub Terminal di Kabupaten Kulon Progo

sebagaimana Tabel 2.64 di bawah ini :

Tabel 2.56. Data Terminal dan Sub Terminal di Kabupaten Kulon Progo

No Uraian Nama Terminal/ Sub Terminal

Wates Brosot Sentolo Kenteng Jagalan Jangkaran 1 Luas (m2) 7.910 700 1.000 1.000 1.000 1.000 2 Tipe B C C C C C 3 Lokasi

Desa/Kelurahan Kecamatan

Wates, Kec Wates

Brosot, Kec.Galur

Sentolo, Kec.Sentolo

Nanggulan, Kec. Nanggulan

Banjaroyo, Kec. Kalibawang

Jangkaran, Kec. Temon

4 Status tanah Kas Desa Kas Desa Kas Desa Kas Desa Kas Desa Person 5 Sistim pemakaian

tanah Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa

6 Tahun Pembangunan Terminal

1974 1975 2007 1975 2008 2008

7

Fasilitas Utama 1. Ruang tunggu

1. Ruang tunggu

1. Ruang tunggu

1. Ruang tunggu

1. Ruang tunggu

1. Ruang tunggu

2. Pos TPR 2.Pos TPR 2. Pos TPR 2. Pos TPR 2. Pos TPR 2. Parkir 3. Kantor 3. Kantor 3. Kantor 3. Kantor 3. Parkir 4. Parkir 4. Parkir 4. Parkir 4. Parkir 5. Menara

8 Kondisi Fasilitas Dasar Aspal rusak Aspal rusak Baik Baik Baik TPR tidak ada

9

Fasilitas Penunjang 1. MCK 1. MCK 1. MCK 1. MCK 1. MCK 1. MCK 2. Kios (44) 2. Kios (3) 2. Kios (4) 3. Musholla 3. Musholla

10 Kondisi Fasilitas Penunjang

Cukup Baik Baik Baik Baik Baik

Sumber : Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten Kulon Progo 2013

Jumlah angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Kulon Progo

mengalami penurunan yang disebabkan oleh semakin tingginya biaya perawatan

kendaraan dan tidak sebanding dengan pendapatan karena menurunnya jumlah

penumpang.

Page 85: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 85

Tabel 2.57. Data Perkembangan Angkutan Umum di Kabupaten Kulon Progo

Sumber : Dinas Perhubungan KomInfo Kab. Kulon Progo, dalam Database Daerah Kab. Kulon Progo

Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas bertujuan mewujudkan

keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dengan penyediaan fasilitas

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan meliputi Rambu-rambu, marka jalan, pagar

pengaman, APILL dan warning lamp. Upaya meningkatkan jumlah fasilitas

kelengkapan jalan dilakukan juga dalam rangka untuk mendukung manajemen dan

rekayasa lalu lintas guna menjamin kelancaran arus lalu lintas orang dan barang

secara efektif dan efisien. Namun demikian karena kondisi wilayah Kulon Progo

yang terdiri dari dataran rendah, perbukitan bahkan pegunungan dan memiliki

banyak persimpangan jalan, maka kebutuhan akan kelengkapan jalan terutama

rambu jalan dan pagar pengaman (guardraill) masih banyak lokasi/tempat yang

belum terpenuhi. Penyediaan fasilitas perlengkapan jalan Tahun 2013 tersaji pada

Tabel 2.66 :

Tabel 2.58. Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan

No. Uraian Satuan Kondisi s.d. 2012

Penyediaan 2013

1 Rambu-rambu unit 1.035 160

2 Marka jalan m2 31.100 1.460

3 Pagar pengaman jalan meter 791 208

4 Traffic light unit 12 1

5 Warning lamp unit 17 0

Sumber : Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten Kulon Progo, 2013

Pemasangan rambu-rambu untuk sistem keamanan jalan sudah berjalan

dengan baik. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta rambu pengaman

dilakukan di berbagai jalur jalan utama. Pemasangan rambu-rambu perlu dilakukan

untuk memberikan informasi dini kepada pengguna jalan pada titik-titik rawan

NO URAIAN JUMLAH

Keterangan 2010 2011 2012 2013

1. Jalur Trayek Angkudes 33 24 24 33 Trayek

2. Angkutan Jalur Perintis 0 0 0 0 Rata2 kend/hr

3. Angkutan Desa 12.775 12.775 10.950 10.950 Kend/tahun

4. Bus AKAP 23.400 21.240 17.280 14.400 Kend/ tahun

5. Bus AKAP (Malam) 16.920 16.200 10.080 9.000 Kend/ tahun

6. Bus AKDP 12.600 10.800 9.000 7.200 Kend/ tahun

7. Angkutan Perbatasan 21.900 20.075 18.250 14.600 Kend /tahun

Page 86: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 86

kecelakaan. Adapun data titik rawan kecelakan di Kabupaten Kulon Progo sebagai

berikut :

Tabel 2.59. Data Titik Rawan Kecelakaan di Kabupaten Kulon Progo

No Titik Rawan Kecelakaan

1 Pongangan, Depan Koramil Sentolo

2 Depan SMP I Sentolo

3 Gembongan, Tanjakan Kalimenur

4 Simpang Tiga Kenteng, Sentolo

5 Simpang Tiga Dalangan

6 Jalan Demen Temon

7 Jalan Mlangsen, Sindutan Temon

8 Depan SMP Kedungsari

9 Depan UPTD Perbengkelan

10 Depan Pasar Temon Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo, 2011

Kegiatan Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dilaksanakan

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat agar tercipta keselamatan dan

kenyamanan selaku pengguna jalan khususnya di malam hari. Setelah dilakukan

pendataan titik LPJU bekerjasama dengan PLN pada tahun 2010 di Kulon Progo

berjumlah 1.375 titik, dan pada akhir tahun 2012 menjadi sebanyak 1.431 titik.

Pada tahun 2013 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Kulon Progo melaksanakan pembangunan 128 titik LPJU, yang ditempatkan di

dalam kota diantaranya sebanyak 17 titik berupa LPJU bermotif “Gebleg Renteng”

yang dipasang di sekitar alun-alun Wates untuk mendukung pemanfaatan ruang

publik alun-alun dan menambah nilai estetikanya. Pada tahun 2013 Kabupaten

Kulon Progo juga mendapat alokasi sebanyak 47 titik LPJU pengadaan oleh

Pemerintah DIY.

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam pengelolaan Lampu

Penerangan Jalan Umum (LPJU) menggunakan strategi penghematan energi dan

pembangunan bertahap memenuhi kebutuhan LPJU di wilayah Kulon Progo.

Sasaran pemasangan kWH Meter LPJU agar pemakaian energi listrik lebih terukur

berdampak pada penghematan biaya rekening listrik.Pada Tahun 2013 dilakukan

pemasangan kWH Meter LPJU sebanyak 44 unit.

Selain penambahan fasilitas kelengkapan jalan dilaksanakan juga Program

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan guna meningkatkan dan mempertahankan kinerja fasilitas yang telah

tersedia dalam mendukung pencapaian tujuan program yaitu peningkatan

keselamatan, kelancaran dan ketertiban angkutan umum dan lalu lintas umum di

wilayah Kulon Progo. Kegiatan prioritas yang dilaksanakan adalah pemeliharaan

fasilitas berupa APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas), LPJU dan peralatan uji

kendaraan bermotor. Pada tahun 2013 dilakukan pemeliharaan dengan prioritas

mengingat keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia, terhadap 10 unit

Page 87: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 87

APILL yang ada, 550 titik LPJU dan 9 unit alat pengujian kendaraan bermotor

sehingga telah dapat berfungsi dengan baik.

Program peningkatan pelayanan angkutan dimaksudkan memberikan

pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi maupun

kepada masyarakat sebagai pelaku jasa transportasi. Agar penyelenggaraan

transportasi tercipta keselamatan, keamanan dan kenyamanan dilakukan dengan

melaksanakan uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan penumpang

dengan sistem mekanik. Menciptakan kenyamanan dalam memberikan pelayanan

yang baik kepada masyarakat dalam bidang perhubungan merupakan bagian yang

telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Pada tahun 2013 dilaksanakan

pengadaan 1 unit alat uji CO HC Tester (gas analyzer tester) sebagai pengganti

alat uji lama yang telah rusak sehingga dapat dilakukan pengujian terhadap emisi

kendaraan bermotor secara lebih akurat.

Program peningkatan pelayanan angkutan telah dapat mewujudkan

fungsinya dalam menjamin kelaikan kendaraan bermotor yang dioperasikan di

jalan yang ditempuh melalui Kegiatan Uji Kelayakan Sarana Transportasi Guna

Keselamatan Penumpang dan Koordinasi dalam Peningkatan Pelayanan

Angkutan. Kegiatan Uji Kelayakan Sarana Transportasi Guna Keselamatan

Penumpang mengalami perkembangan kendaraan wajib uji tahun 2012 sebanyak

2.846, sedangkan pada tahun ini kendaraan mengalami peningkatan menjadi

sebanyak 3.027 KBWU atau mengalami peningkatan sebesar 21,8%. Capaian

kinerja realisasi pengujian kendaran bermotor tahun 2012 sebanyak KBWU yang

melaksanakan uji sebanyak 6.116 unit dari target kinerja sebanyak 5.696 unit

kendaraan.

Secara umum program peningkatan pelayanan angkutan ini sangat

diperlukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya

di bidang transportasi, mengingat situasi dan kondisi pelayanan angkutan saat ini

agak lesu, namun kendaraan umum yang beroperasi harus tetap memenuhi

persyaratan kelaikan jalan. Untuk itu perlu didukung pengawasan dan

pengendalian melalui kegiatan operasional di lapangan oleh petugas PPNS Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika yang bekerjasama dengan Satpol PP

sebagai koordinator PPNS maupun pihak Kepolisian.

Penataan dilakukan terhadap jaringan trayek angkutan perdesaan agar dapat

mempermudah akses ke pusat-pusat kegiatan masyarakat, pembinaaan terus

dilakukan baik kepada pengusaha angkutan, operator dalam hal ini koperasi

angkutan maupun kepada kru angkutan dalam hal peningkatan pelayanan

angkutan dari sisi moda maupun operasional. Melakukan koordinasi dengan Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika DIY, Kepolisian, dan berbagai instansi

ditempuh dalam peningkatan pelayanan angkutan yang dimaksudkan untuk

meningkatkan keselamatan, kelancaran, dan ketertiban pada masa-masa Lebaran,

Natal dan Tahun Baru, maupun penyediaan sarana prasarana perdesaan bagi

daerah-daerah pedesaan yang masih sulit dijangkau transportasi.

Penyelenggaraan urusan Perhubungan juga memberikan kontribusi terhadap

peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Perkembangan PAD yang bersumber

Page 88: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 88

dari pelayanan uji kendaraan bermotor, pengelolaan terminal, pengelolaan

perparkiran dan pemberian ijin trayek sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.60. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada urusan Perhubungan

No. Uraian Realisasi

2010 2011 2012 2013

I. Retribusi Jasa Umum 1. Retribusi Pelayanan Persampahan/

Kebersihan 27.077.900 25.123.100 21.315.000 -

2. Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum

36.340.400 135.493.932 156.572.000 155.950.750

3. Retribusi Pengujian Kend.Bermotor 230.084.500 235.380.000 293.025.800 379.549.950 II. Retribusi Jasa Usaha

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 9.330.000 9.510.000 6.635.000 - 2. Retribusi Pasar Grosir dan atau pertokoan 42.840.000 45.740.000 1.368.000 - 3. Retribusi Terminal 196.704.800 174.603.400 226.700.000 244.637.300 4. Retribusi Tempat Khusus Parkir 7.776.000 11.300.000 18.592.000 17.091.000

III. Retribusi Perijinan tertentu 1. Retribusi Ijin Trayek 19.236.000 14.440.000 17.679.000 17.281.000

IV. Pend.Hibah dari Badan / Lembaga Organisasi swasta dalam Negeri

1. Jasa Usaha sektor Perhubungan 500.000 - - -

Jumlah 569.889.600 651.590.432 741.886.800 814.510.000

Sumber : Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten Kulon Progo, 2013

Permasalahan urusan perhubungan di Kabupaten Kulon Progo diantaranya

kebutuhanakan fasilitas perlengkapan jalan berupa:rambu, marka, guradraill dan

LPJU yang belum dapat optimal dipenuhi disebabkan luas wilayah dan kondisi

geografis yang berupa pegunungan maupun dataran.Berkurangnya minat

masyarakat untuk menggunakan kendaraan angkutan umum sebagai dampak

meningkatnya angka kepemilikan sepeda motor dan kendaraan pribadi yang dapat

menyebabkan terjadinya kecelakaan terlebih masih rendahnya disiplin dan

pemahaman masyarakat terhadap peraturan lalu lintas

Beberapa upaya yang ditempuh untuk memecahkan masalah dengan

melaksanakan evaluasi/ kajian kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan, mengajukan

anggaran untuk memenuhi kebutuhan penyediaan fasilitas perlengkapan jalan

secara bertahap, melakukan penyediaan LPJU secara bertahap dan prioritas,

mengoptimalkan fasilitas angkutan jalan dan melaksanakan monitoring angkutan

umum agar meningkatkan layanan dan memperhatikan kelaikan kendaraan.

2.1.2.7. Komunikasi dan Informatika

Penyelenggaraan urusan komunikasi dan informatika dalam era globalisasi

saat ini berperan penting dalam memenuhi tuntutan masyarakat akan adanya

akses informasi yang cepat,akurat dan mudah dijangkau terutama yang berkaitan

dengan pelayanan publik serta tersalurnya aspirasi masyarakat. Standar

Pelayanan Minimal (SPM) bidang Komunikasi dan Informatikaberdasarkan

Page 89: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 89

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor

22/PERIM.KOMINFO/12/2010. Capaian SPM bidang Perhubungan sebagaimana

Tabel 2.69 berikut :

Tabel 2.61. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Urusan Komunikasi dan InformatikaTahun 2013

No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM Target 2013

1 Pelaksanaan Diseminasi Informasi Nasional

Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional melalui:

a. Media massa: Majalah, Radio, dan

Televisi 12 x /tahun Diampu TI

Humas b. Media website (media

online) Setiap hari Diampu TI

Humas c. Media tradisionil seperti

pertunjukan rakyat; 12 x /tahun Diampu TI

Humas d. Media interpersonal seperti

sarasehan, ceramah/diskusi dan lokakarya;

12 x /tahun setiap

kecamatan

Diampu TI Humas

e. Media luar ruang: 12 x /tahun Buletin, Leaflet, Booklet,

Brosur, Spanduk, Baliho Diampu TI

Humas 2 Pengembangan dan

Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)

Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan

50% 58,3%

Sumber : Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten Kulon Progo dan Bag. TI Humas, 2013

Program yang dilaksanakan untuk meningkatkan aksesibilitas informasi

dengan pengembangan jaringan informasi dan pengendalian terhadap prasarana

komunikasi.Pengendalian dan pengawasan pembangunan menara telekomunikasi

dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan: pemberian fasilitasi perijinan berdasarkan

verifikasi titik koordinat bakal calon lokasi menara telekomunikasi oleh Tim

Pengawasan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi, monitoring eksisting

menara telekomunikasi untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan yang

mungkin ada di lapangan, pemungutan retribusi menara telekomunikasi. Monitoring

menara telekomunikasi dilaksanakan dengan melakukan verifikasi data menara

dan memberikan stiker pengawasan yang mencantumkan data menara dan

informasi kepada pemilik menara terhadap tindak lanjut hasil pengawasan. Menara

telekomunikasi yang telah beroperasi di Kabupaten Kulon Progo sampai tahun

2013 sebanyak 93 unit menara.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah menetapkan Peraturan Daerah

maupun Peraturan Bupati sebagai dasar dalam melaksanakan penataan dan

pengendalian menara telekomunikasi dan sebagai sumber pemasukan

Pendapatan Asli Daerah melalui retribusi pengendalian menara telekomunikasi.

Kontribusi terhadap peningkatan PAD di Kabupaten Kulon Progo dengan realisasi

capaian sebesar Rp. 665.742.869,- sedangkan target yang diharapkan adalah

Page 90: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa
Page 91: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 91

politik dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara yang membutuhkan peran

serta aktif dan partisipasi masyarakat agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan

dengan baik.

2.1.2.9. Hukum

Pelaksanaan Pembinaan Hukum, pada Tahun 2012 telah ditetapkan 7 (tujuh)

Desa/Kelurahan Binaan yang ditetapkan sebagai Desa Sadar Hukum dengan

Keputusan Bupati Nomor 372 tahun 2012 tentang Desa/Kelurahan Sadar Hukum

yaitu Desa Sendangsari Kecamatan Pengasih, Desa Hargomulyo Kecamatan

Kokap, Desa Banguncipto Kecamatan Sentolo, Desa Wahyuharjo Kecamatan

Lendah, Desa Tanjungharjo Kecamatan Nanggulan, Desa Banjararum Kecamatan

Kalibawang, dan Kelurahan Wates Kecamatan Wates.

Dalam melaksanakan fungsi pengaturan dan pelayanan kepada masyarakat,

aparat Pemerintah Kabupaten telah mengeluarkan sejumlah produk hukum

daerah. Berikut produk hukum yang telah dikeluarkan sebagai pedoman bagi

masyarakat:

Tabel 2.64. Daftar Inventarisasi Produk Hukum Daerah

Tahun 2007-2013

No Nama Produk

Hukum

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1. Peraturan Daerah 23 17 17 13 16 23 14

2. Peraturan Bupati 58 113 64 76 96 89 90

3. Keputusan Bupati 451 450 350 409 408 419 561

4. Instruksi Bupati 5 2 3 4 4 5 1

Jumlah 537 582 434 500 524 536 666

Sumber data: Bagian Hukum Setda Kabupaten Kulon Progo, 2013

2.1.2.10. Pemerintahan

Sumber daya aparatur di Kabupaten Kulon Progo, jumlah PNSD tumbuh dan

berkembang dan mencapai puncaknya tahun 2008 sebanyak 9.606 PNSD.

Perkembangan ini diakibatkan implementasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 48 tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

43 tahun 2007. Selanjutnya mulai 2009 sampai dengan tahun 2012 perkembangan

PNSD mengalami penurunan (minus growth) sebagai akibat adanya pensiun dan

makin berkurangnya jumlah tenaga honorer yang memenuhi syarat untuk diangkat

sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, sedangkan pengangkatan dari jalur umum

sesuai dengan kebijakan pusat dilakukan pemberhentian sementara (moratorium).

Page 92: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 92

Tabel 2.65. Perkembangan Jumlah PNSD

Tahun 2007-2012

No Tahun Jumlah PNSD

1 2007 9.175

2 2008 9.606

3 2009 9.472

4 2010 9.110

5 2011 8.748

6 2012 8.428

Sumber data: BKD Kabupaten Kulon Progo, 2012

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi

Perangkat Daerah. Sesuai dengan PP 41 Tahun 2007 bahwa dasar utama

penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya

urusan pemerintahan yang menjadi urusan kabupaten, yang terdiri dari urusan

wajib dan urusan pilihan. Namun demikian, tidak berarti bahwa setiap penanganan

urusan pemerintahan harus dibentuk dalam organisasi tersendiri. Peraturan

Daerah Nomor 2 Tahun 2010 telah menetapkan 26 urusan wajib dan 8 urusan

pilihan yang menjadi urusan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Hal ini menjadi

acuan pengelompokan rumpun urusan yang diampu oleh Organisasi Perangkat

Daerah dalam bentuk Dinas dan rumpun urusan yang diampu dalam bentuk

Lembaga Teknis Daerah.

Adanya peraturan baru yang bersifat khusus perlu disikapi. Ketentuan

urusan/bidang tertentu mengenai nomenklatur organisasi perangkat daerah di luar

yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 pasca penataan

kelembagaan tahun 2008 yang belum diakomodasi oleh peraturan daerah yang

ada pada saat ini, antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang

Satuan Polisi Pamong Praja dan Permendagri Nomor 40 Tahun 2011 yang

mengamanatkan bahwa Satpol PP mempunyai kewenangan di bidang

ketentraman masyarakat dan perlindungan masyarakat yanq berimplikasi pada

pencabutan kewenangan Perlindungan Masyarakat (Linmas) dari Kantor

Kesbanglinmas dan penambahan fungsi Perlindungan Masyarakat (Linmas) di

Satuan Polisi Pamong Praja.

Mensikapi kondisi tersebut di atas, maka pada tahun 2012 Pemerintah

Kabupaten Kulon Progo telah melaksanakan penataan kelembagaan. Namun

demikian penataan dilakukan tidak menyeluruh pada semua SKPD tetapi hanya

secara parsial yaitu terbatas pada Lembaga Teknis Daerah (LTD) dan Satpol PP.

Hasil penataan telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo

Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Teknis Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 17 Tahun

Page 93: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 93

2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Satuan Polisi Pamong

Praja.

Berdasarkan penataan tersebut telah dilakukan penggabungan beberapa

LTD dan perubahan jumlah jabatan pada LTD, sehingga terjadi pengurangan

jabatan struktural dari 112 menjadi 106 jabatan. Namun demikian, esensi yang

lebih penting peningkatan kinerja pelayanan publik sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

Secara keseluruhan terjadi pengurangan jumlah jabatan struktural eselon V.a

sampai dengan II.a sebesar 6 jabatan. Meskipun terjadi pembentukan OPD baru

yaitu Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu dan Kantor Perpustakaan

dan Arsip, namun hal ini tidak berakibat pada penambahan jumlah jabatan. Hal ini

karena OPD (Organisasi Perangkat Daerah) baru yang dibentuk merupakan

penggabungan masing-masing dari 2 OPD lama eksisting.

Saat ini organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

terdiri dari Sekretariat Daerah yang membawahi 9 bagian, Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah, 12 Dinas Daerah, 12 Lembaga Teknis Daerah yang

terdiri dari 5 Badan dan 5 Kantor, 12 Kecamatan, 1 Kelurahan, Rumah Sakit Umum

Daerah Wates, dan UPTD dari Dinas Daerah yang mayoritas ada di masing-

masing wilayah kecamatan.

Dalam Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008

tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri

disebutkan ada 3 jenis pelayanan dasar yang harus dicapai oleh Kabupaten/Kota

yang meliputi pelayanan dokumen kependudukan, pemeliharaan ketentraman dan

ketertiban masyarakat serta penanggulangan bencana kebakaran. Untuk jenis

pelayanan dokumen kependudukan SKPD penanggungjawab adalah Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil. Untuk jenis pelayanan pemeliharaan

ketentraman dan ketertiban masyarakat SKPD penanggungjawab adalah Satuan

Polisi Pamong Praja, dan jenis pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran

SKPD penanggungjawab adalah BPBD. Adapaun batas waktu pencapaian dari

ketiga jenis pelayanan dasar tersebut di atas adalah sebagai berikut :

Tabel 2.66. Batas Waktu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Pemerintahan Dalam Negeri Kabupaten/Kota

No Jenis Pelayanan

Dasar

Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu

Pencapaian

(Tahun) Indikator Nilai

1

Pelayanan dokumen kependudukan

Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga

100% 2015

Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk

100% 2015

Cakupan Penerbitan Kuitipan Akta Kelahiran

100% 2020

Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kematian

70% 2020

Page 94: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 94

No Jenis Pelayanan

Dasar

Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu

Pencapaian

(Tahun) Indikator Nilai

2 Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat

Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah di Kabupaten/Kota

100% 2015

Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

3x patroli sehari

2014

Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten / kota

1 orang setiap

RT

2014

3 Penanggulangan bencana kebakaran

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di Kabupaten/Kota

80% 2015

Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate)

75% 2015

Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi

85% 2015

Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000-5000 liter pada WMK ( Wilayah Manajemen Kebakaran)

90% 2015

Untuk mencapai target pencapaian yang telah ditetapkan secara nasional

tersebut SKPD penanggungjawab telah berupaya semaksimal mungkin guna

mencapai target yang ditetapkan. Adapun capaian Standar Pelayanan Minimum

(SPM) bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten Kulon Progo adalah

sebagai berikut :

Tabel 2.67. Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri

Kabupaten Kulon Progo

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator

Tahun

2011 2012 2013

1

Pelayanan dokumen kependudukan

Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga 100 100 100

Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk 93,23 97,19 90,11

Cakupan Penerbitan Kuitipan Akta Kelahiran 92,03 96,77 94,24

Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kematian 29,62 28,08 47,16

2 Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat

Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah di Kabupaten/Kota

100 100 100

Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

3,5 3,5 3,5

Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten / kota

0,7 0,7 0,9

3 Penanggulangan bencana kebakaran

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di Kabupaten/Kota 17,06 17,06 17,06

Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) 100 100 87,5

Page 95: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 95

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator

Tahun

2011 2012 2013

Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi

- - -

Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000-5000 liter pada WMK ( Wilayah Manajemen Kebakaran)

200 200 200

2.1.1. Aspek Daya Saing Daerah

1.1.4.1. Ketahanan Pangan

Program dan kegiatan dalam urusan ketahanan pangan dilaksanakan

dalam rangka penguatan cadangan pangan, aksesibilitas pangan dan ketersediaan

informasi dan peningkatan mutu konsumsi pangan. Kinerja ketahanan pangan

diukur dengan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor: 65/Permentan/

OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan

Provinsi dan Kabupaten/Kota, dengan capaian pada tahun 2013 sebagai berikut:

Tabel 2.68. Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Ketahanan Pangan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator

Capaian

thn 2011

Tahun 2012/2013

Target Realisasi %

1

Ketersediaan dan cadangan pangan

Ketersediaan Energi Per kapita (kkal/kap/hr)) 3.188,1 3.283 3.418 103,92

Ketersediaan Protein Per Kapita (gr/kap/hr) 146 147 155,04 104,76

Cadangan pangan pemerintah (ton) 4,75 15 4,5 30

Penguatan Cadangan Pangan masyarakat (ton)

160 460 414 90

2 Distribusi dan Akses Pangan

Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah (%)

90 90 91,17 101,30

3 Distribusi dan Akses Pangan

Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan(%) 60 90 91,86 102,06

4 Penganekaraga-man dan Keamanan Pangan

Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 86,7 87,10 89 101,60

Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan (%)

60 65,40 96,55 136,37

5 Penanganan Kera-wanan Pangan

Penanganan Daerah Rawan Pangan (desa) 13 13 14 107,69

Sumber data:Kantor KP4K Kabupaten Kulon Progo, 2013

Page 96: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 96

Semua standar yang telah ditetapkan dalam SPM tersebut telah tercapai

kecuali Cadangan Pangan Pemerintah hanya mencapai 4,5 ton dari target 15 ton,

sedangkan Cadangan Pangan masyarakat mencapai 414 ton dari target 460. Hal ini

disebabkan karena kemampuan permodalan kelompok untuk pengadaan cadangan

pangan masih terbatas. Untuk memenuhinya diperlukan perhatian Pemerintah

Pusat, Provinsi dan Kabupaten menganggarkan dana alokasi Cadangan Pangan.

Kegiatan penyuluhan merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka

meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan peningkatan daya

saing daerah. Capaian kinerja penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

tahun 2009 s/d 2013 sebagai berikut :

Tabel 2.69.

Tabel Jumlah Kelompok Tani, Petani dan Keanggotaan Dalam Kelompok Tani

No. Kondisi 2009 2010 2011 2012 2013 1. Jumlah kelompok tani 1.445 1.538 1.613 1.658 1.702

a. Kelas pemula 348 349 391 381 348

b. Kelas Lanjut 414 456 473 551 517

c. Kelas Madya 601 646 662 655 742

d. Kelas Utama 82 87 87 71 95

2.a. Jumlah petani/buruh tani

135.624 135.669 137.521 136.067 142.086

b. Jumlah keanggotaan dlm kelompok tani

70.478 75.362 77.012 83.926 70.271

c. Rasio jumlah anggota kelompok tani dibanding jumlah petani/buruh tani (%)

51.96 55.54 56,00 61,68 56,55

Sumber : Kantor KP4K Kabupaten Kulon Progo, 2013.

1.1.4.2. Pertanian

Pembangunan pertanian dilaksanakan dengan program dan kegiatan yang

bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Kulon Progo dengan

perbaikan budidaya, penyediaan infrastruktur pertanian, fasilitasi penyediaan

benih/bibit berkualitas, fasilitasi pengendalian Organisme Penganggu Tanaman

(OPT), fasilitasi pupuk bersubsidi dan fasilitasi penyediaan permodalan bidang

pertanian. Capaian kinerja urusan pertanian di Kabupaten Kulon Progo tahun 2009

s/d 2013 sebagai berikut:

Tabel 2.70. Capaian Kinerja Pertanian

Kabupaten Kulon Progo 2009 s/d 2013 No. Kondisi 2009 2010 2011 2012 2013 1. Produksi Padi dan

Palawija (ton) 219.615,58 197.234,28 212.494 216.722 198.769

2 Produksi Sayuran dan Buah-buahan semusim (ton)

34.128,30 34.694,20 45.620 50.820 49.839,5

3 Produksi Buah-buahan 54.624,10 56.291,40 60.491,82 62.918,70 65.203,7

Page 97: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 97

No. Kondisi 2009 2010 2011 2012 2013 dan sayuran tahunan (ton)

4 Produksi Biofarmaka (ton)

11.698 12.712 13.981 14.228 15.035,54

5 Produksi Perkebunan (ton)

68.323,12 69.232,57 68.101,36 68.220,69 65.417,12

6. Populasi ternak besar (ekor)

54.262 61.112 72.810 56.762 53.634

7. Populasi ternak kecil (ekor)

107.261 112.897 132.834 131.023 153.669

8. Populasi unggas (ekor) 3.054.781 3.084.062 3.289.679 3.352.828 3.785.678 9. Produksi daging (kg) 10.814.411 8.121.185 8.948.510 9.530.641 9.866.626

10. Produksi telur (kg) 5.360.014 6.475.812 7.431.529 7.969.26 8.317.839 11. Konsumsi protein

hewani (gr/kap/hari) 11,11 12,90 8,44 12,15 12,59

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab.KP Dinas Kelautan,Perikanan, dan Peternakan Kab KP

1.1.4.3. Kelautan dan Perikanan

Peran sektor kelautan dan perikanan dalam pengembangan perekonomian

di Kabupaten Kulon Progo sangat strategis, karena sektor ini sangat diperlukan

dalam upaya mendukung pemenuhan kebutuhan pangan (protein hewani),

menciptakan lapangankerja dan kesempatan berusaha, mengurangi pengangguran

dan pengentasan kemiskinan. Realisasi pelaksanaan pembangunan kelautan dan

perikanan tahun 2009 s/d 2013 sebagai berikut:

Tabel 2.71. Capaian Kinerja Kelautan dan Perikanan

Tahun 2009 s.d. 2013

No. Kondisi 2009 2010 2011 2012 2013

1. Produksi ikan budidaya (kg) 3.182.906 11.082.230 12.115.597 12.564.705 13.810.112

2. Produksi ikan tangkap (kg) 953.624 1.033.448 1.075.175 1.410.171 1.217.416

3. Konsumsi makan ikan (kg/kap/th) 15,61 16,67 18,45 19,60 21,25

Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kab KP,2013

1.1.4.4. Kehutanan

Pelaksanaan pembangunan kehutanan yang dilaksanakan mampu

memberikan kontribusi dalam penurunan luas lahan kritis dan peningkatan usaha

perhutanan rakyat di Kabupaten Kulon Progo. Capaian Kinerja pembangunan

kehutanan tahun 2009 s/d 2013 sebagai berikut:

Page 98: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 98

Tabel 2.72. Capaian Kinerja Kehutanan

Kabupaten Kulon Progo 2009 s/d 2013

No. Kondisi 2009 2010 2011 2012 2013

1. Populasi tanaman kayu bernilai ekonomis tinggi (pohon)

12.321.489 12.381.005 12.886.008 13.485.213 13.902.822

2. Luas Hutan Rakyat (ha) 18.138,78 18.731,97 19.200,27 19.547,31 20.178 3. Luas Lahan Kritis (ha) 6.095,07 5.847,58 5.605,31 5.448,35 5.257

4. Produksi kayu bulat

(m3) 37.774,43 48.229,54 47.320,74 44.196,08

42.516

5. Produksi kayu olahan

primer (m3) 2.555,02 2.417,66 2.711,19 3.049,90

2.564

6. Produksi hasil hutan

bukan kayu

- madu (liter) 2.333,00 1.759,00 1.700,00 1.424,30 1.614

- bambu (m3) 188.656,00 74.750,60 64.649,97 60.487,27 58.412

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab.KP, 2013

1.1.4.5. Koperasi

Perkembangan koperasi di Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2013 mengalami peningkatan sebagai berikut :

Tabel 2.73. Data Perkembangan Koperasi

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2013

No Uraian Satuan 2010 2011 2012 2013

1 Jumlah koperasi Unit 317 336 345 353

2 Jumlah anggota orang 80.667 70.849 82.305 80.109

3 Jumlah simpanan Rp.000 35.352.705 42.464.673 59.531.190 76.795.982

4 Jumlah modal

sendiri

Rp.000 48.991.064 48.631.159 61.292.026 67.548.123

5 Jumlah modal luar Rp.000 70.068.535 79.532.294 108.490.589 124.627.195

6 Volume usaha Rp.000 111.179.693 122.822.787 133.982.067 154.030.027

7 Jumlah SHU Rp.000 2.880.072 2.696.466 3.177.396 4.363.854

8 Jumlah asset Rp.000 121.689.324 130.859.919 172.960.012 196.539.173

Sumber data: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo, 2013

Dari data tersebut menunjukkan Jumlah Koperasi yang ada dari tahun ke

tahun semakin bertambah. Tahun 2012 jumlah koperasi sebanyak 345 unit,

sedangkan tahun 2013 bertambah menjadi 353 buah atau meningkat sebesar 2,32

%, kondisi ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk berkoperasi cukup tinggi,

Page 99: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 99

jumlah asset mengalami kenaikan yang cukup baik yaitu pada tahun 2012 sebesar

Rp. 172.960.012.000.,- dan pada tahun 2012 naik menjadi Rp. 196.539.173.000,-

atau mengalami kenaikan 13,63%. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi

mempunyai kekayaan yang semakin meningkat yang berarti membuktikan

kepercayaan anggota maupun pihak luar yang semakin tinggi terhadap Koperasi.

Jumlah volume usaha pada tahun 2012 sebesar Rp. 133.982.067.000,- yang

meningkat menjadi Rp. 154.030.027.000,- pada tahun 2013 atau mengalami

kenaikan 14,96%.

Program dan kegiatan pemberdayaan UMKM mampu menumbuhkan peran

UMKM sebagai penggerak ekonomi masyarakat dan daerah yang berdampak pada

distribusi pendapatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.Data

perkembangan UMKM di Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat dalam tabel sebagai

berikut.

Tabel 2.74. Data Perkembangan UMKM

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2013

Sumber data: Kompilasi dan olahan berbagai sumber, 2013

Pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi didasarkan pada Undang-

undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh

Koperasi, dan berbagai Peraturan Menteri Koperasi dan UKM yang menyertainya.

Penilaian ini bertujuan untuk memacu dan memicu pengelolaan koperasi simpan

pinjam baik yang berpola konvensional maupun syariah agar dapat dikelola secara

profesional dan sesuai ketentuan yang berlaku yaitu kewajaran aspek permodalan,

No Sektor Ekonomi 2010 2011 2012 2013

Klp Perorangan Klp Peroran

gan Klp Perorangan

Unit

A PERTANIAN

1 Pertanian, Peternakan

Kehutanan dan Perikanan 1.449 70.095 1.449 70.095 1.525 72.401 75.813

B NON PERTANIAN 1 Pertambangan dan

Penggalian 142 142 37 37

2 Industri Pengolahan 20.018 20.018 20.325 20.498

3 Listrik, Gas dan Air Bersih

4 Bangunan 148 148 211 207 5 Perdagangan, Hotel dan

Restoran

a. Hotel dan Restoran 1.113 1.113 131 59

b. Pedagang Pasar 8.261 8.261 2.540 1.321

c. Pedagang di luar pasar 1.026 3.385 9.336 9.336

c. Pedaki 113 113 113 113 6 Pengangkutan dan

Komunikasi 8 946 8 946 390

95

7 - Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan

215 215 891 966

- Koperasi 317 336

8 Jasa-jasa 1.111 1.111

Jumlah 1.989 102.973 2.008 105.332 2.070 106.127 197.550

Page 100: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 100

kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan

pertumbuhan serta jati diri koperasi. Adapun data kesehatan sebagian KSP/USP

yang dinilai seperti terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.75. Data Kesehatan KSP/USP Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2008-2013

No Tahun Jumlah yang dinilai

Predikat Kesehatan

Sehat Cukup sehat Kurang sehat

Tidak sehat

Jml % Jml % Jml % Jml %

1. 2008 75 28 37,34 33 44 10 13,34 4 5,34

2. 2009 60 24 40 27 45 6 10 3 5

3. 2010 223 92 41,25 112 50,2 19 8,52 - -

4. 2011 273 123 45,05 130 47,61 20 7,32 - -

5. 2012 275 125 45,45 132 48,00 18 6,54 0 0

6. 2013 275 136 49,45 127 46,18 12 4,36 0 0

Sumber data : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo, 2013

1.1.4.6. Perdagangan

Pembangunan sektor perdagangan pada Tahun 2013 mencapai hasil

sebagai berikut :

a) Penerbitan perizinan usaha, baik SIUP, TDP dan TDG, serta penerbitan izin bagi kios,

los dan bango di pasar negeri/tradisional.

Tabel 2.76. Data Pengusaha Memiliki SIUP Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2010 – 2013

No. Tahun Jumlah Pengusaha Jumlah

Kecil Menengah Besar

1. 2010 2.277 90 50 2.417

2. 2011 2.328 99 57 2.484

3. 2012 2.414 120 72 2.606

4. 2013 2.755 160 89 3.004

Sumber data : Dinas Perindag dan ESDM Kab. KP, 2013

Page 101: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 101

Tabel 2.77. Data Perusahaan Memiliki TDP Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2010 – 2013

No. Tahun Jenis Perusahaan

Jumlah PT Koperasi CV Firma Perorangan BUL

1. 2010 62 98 329 5 2.323 35 2.852

2. 2011 68 103 356 5 2.374 35 2.941

3. 2012 84 107 396 5 2.443 35 3.070

4. 2013 91 112 434 5 2.917 31 3.587 Sumber data: Dinas Perindag dan ESDM Kab. KP, 2013

Tabel 2.78. Total Penerbitan Perizinan Sektor Pasar Tradisional

Tahun 2010 – 2013

No. Tahun Penerbitan Perizinan

Jumlah Kios Los Bango

1. 2010 439 1.976 606 3.021

2. 2011 391 489 161 1.041

3. 2012 424 2.044 606 3.074

4. 2013 556 2.982 363 3.901

Sumber: Dinas Perindag dan ESDM Kab. Kulon Progo, 2013

b) Realisasi kegiatan ekspor

Ekspor bersih perdagangan mencapai 11.958.075,92 US$ atau setara

Rp.145.541.742.996,- dengan perincian sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel 2.79.

Perkembangan Ekspor Komoditi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2013

No Mata Dagangan Satuan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Volume Nilai US$ Volume Nilai US$ Volume Nilai US$

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Arang Briket

Kerajinan Agel

Kerajinan Kayu

Teh Mahkota Dewa

Gula Kristal

Synthetic wigs

Sabut Kelapa

Kg

Pieces

Pieces

Kg

Ton

Pieces

Kg

2.218.316

804.000

7.405

40.000

98.225

450.000

-

1.162.934,76

242.651,00

200.816,00

56.468,00

173.174,00

1.124.925,00

-

2.218.316

804.000

7.405

40.000

98.225

450.000

-

1.162.934,76

242.651,00

200.816,00

56.468,00

173.174,00

1.124.925,00

-

1.391.257

111.750

5.135

135.500

516.650

874.180

600.000

1.974.601,00

330.863,00

97.528,00

69.998,00

1.033.300,00

8.326.786,00

124.999,92

Sumber data: Dinas Perindag ESDM Kab. KP, 2013

Page 102: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 102

Tabel 2.80. Jenis Komoditi dan Negara Tujuan Ekspor

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

No. Jenis Komoditi Negara Tujuan

1. Arang Briket Korea, Jepang, Turki.

2. Kerajinan Agel Perancis, Singapura, Amerika

3. Kerajinan Kayu Perancis, Eropa.

4. Synthetic Wigs Amerika, Eropa.

5. Gula Kristal Amerika, Hongkong, Australia.

6. Teh Mahkota Dewa Malaysia, Suriname

Sumber data: Dinas Perindag ESDM Kab. KP, 2013

c) Peningkatan kualitas sarana-prasarana perdagangan sekaligus sebagai upaya

perbaikan fasilitas-fasilitas obyek retribusi melalui berbagai perbaikan infrastruktur

pendukung obyek retribusi.

Tabel 2.81. Jumlah Pedagang Pasar Negeri Berdasarkan Sarana Perdagangan

yang dipergunakan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2013

No. Tahun Pedagang

Jumlah Kios Los Bango

1. 2010 439 1.976 606 3.021

2. 2011 391 489 161 1.041

3. 2012 424 2.044 606 3.074

4. 2013 556 2.982 363 3.901

Sumber data: Dinas Perindag dan ESDM Kab. Kulon Progo, 2013

d) Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Kulon Progo yaitu sebesar

16,97%.

e) Realisasi pendapatan daerah dari sektor perdagangan kurang dari target, yaitu Rp.

1.044.351.525,- sedang target yang ditetapkan senilai Rp. 1.098.517.200,- atau

tercapai 95,07%.

1.1.4.7. Industri

Pencapaian perkembangan industri kecil sampai dengan tahun 2013

sebagai berikut :

Page 103: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 103

Tabel 2.82. Data Perkembangan Industri Kecil

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2013

No Kriteria 2011 2012 2013

1 Sentra 84 83 70

2 Unit Usaha 20.325 20.305 19.933

3 Tenaga Kerja (orang) 54.400 54.400 54.854

4 Nilai Investasi (Rp.) 65.341.528.000,- 65.882.006.000,- 66.535.200.000,-

5 Nilai Bahan baku/

Penolong (Rp.)

278.476.000.000,- 278.209.193.000,- 444.825.247.000,-

6 Nilai Produksi (Rp.) 425.428.000.000,- 425.020.400.000,- 301.457.529.000,-

7 Nilai Tambah (Rp.) 146.952.000.000,- 146.811.207.000,- 143.451.136.000,-

*) hasil pendataan sampel Sumber data: Dinas Perindag dan ESDM Kab. Kulon Progo, 2013

Terjadi penurunan jumlah sentra industri dari 83 sentra menjadi 70 sentra

karena adanya ketentuan bahwa sebuah sentra minimal mencakup ± 10 unit usaha

yang sama, sementara beberapa unit usaha mengalami tutup usaha mengakibatkan

di dalam sentra hanya tersisa 3 sampai dengan 4 unit usaha. Sehingga apabila

merujuk ketentuan tentang sentra di atas, tidak bisa masuk kategori sebuah sentra

kembali.

Berkurangnya jumlah sentra, ternyata berpengaruh pada penurunan unit

usaha. Penurunan unit usaha ditandai dengan semakin berkurangnya jumlah

perajin emping melinjo, es mambo, VCO, penjahit, tape ketela dan konveksi.

Namun demikian mucul unit-unit usaha baru yaitu konblok, andesit, mebel, bengkel

sepeda motor, bengkel mobil, penggergajian kayu dan buis beton.

Adapun peningkatan kapasitas kelompok usaha industri kecil dan

menengah tercermin pada capaian jumlah IKM penerima bantuan peralatan industri

sejumlah 51 unit usaha, dan telah melampaui target indikator kinerja RPJM sebesar

15 unit usaha.

Pembinaan industri dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang

mendorong pengembangan industri kecil menengah dan pengembangan sentra–

sentra industri potensial. Diantara kegiatan yang dilaksanakan yaitu pembinaan

perijinan industri sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 3 Tahun

2007 tentang Perijinan Usaha Industri dan Retribusinya. Penerbitan perijinan

industri Tahun 2013 sebagai berikut:

Page 104: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 104

Tabel 2.83. Penerbitan Perijinan Industri

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2013

No. Jenis Perijinan

2011 2012 2013

1. Ijin Usaha Industri (IUI) 4 buah 2 buah 4 buah

2. Tanda Daftar Industri 80 buah 90 buah 140 buah

Sumber data: Kantor Pelayanan Terpadu Kab. Kulon Progo, 2013

1.1.4.8. Lembaga Keuangan

Pada Tahun 2013 lembaga perbankan yang beroperasi di Kabupaten Kulon Progo

antara lain terdiri dari kantor cabang PT Bank BNI 1 unit, Bank BCA, Bank Mandiri,

Bank Pembangunan Daerah dengan 3 kantor cabang pembantu dan 5 unit kantor

kas unit, danBank BRI dengan 18 kantor unit di kecamatan serta BPR Bank Pasar

dengan 3 unit Kantor Kas Pembantu serta 2 unit BPR Swasta yaitu Nusamba di

Temon dan Shinta di Kecamatan Pengasih. Di setiap kecamatan juga terdapat

BUKP dan di setiap desa berdiri Lembaga Keuangan Mikro (LKM).

1.1.4.9. Pariwisata

Kunjungan wisata pada tahun 2013 mencapai 416.498 orang bertambah 31.553

orang atau meningkat 5,16% dibandingkan tahun 2012. Pendapatan retribusi

pariwisata tahun 2013 mencapai Rp.1.612.161.500,-atau meningkat sebesar

10,35% dibandingkan tahun 2012.

Tabel 2.84. Perkembangan Wisatawan pada Obyek Wisata

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2008-2013

No. Obyek Wisata

Jumlah Pengunjung (orang)

2008 2009 2010 2011 2012 2013 1. Pantai Glagah 169.587 198.505 249.856 262.312 278.805 293.981 2. Pantai Congot 11.825 32.535 28.191 26.453 37.446 37.821 3. Pantai Trisik 34.364 16.331 29.277 27.175 23.036 22.472 4. Waduk Sermo 12.049 29.009 17.920 16.826 20.554 30.643 5. Goa Kiskendo 3.819 5.456 6.738 3.440 6.698 7.060 6. Puncak

Suroloyo 10.867 10.571 9.499 9.683 10.903 24.521

7. Pemandian Alam Clereng

49.010 18.468 - - - -

8. Kolam Renang Tanjungsari

- - 667 - - -

Jumlah 375.592 291.521 375.592 291.521 377.442 416.498

Sumber: Dinas Budparpora Kab. Kulon Progo, 2013

Page 105: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 105

Tabel 2.85. Perkembangan Pendapatan Retribusi Pariwisata

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2013

No

Obyek Wisata/

Retribusi

Pendapatan Retribusi Per Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 Pantai Glagah 365.060.000 755.220.800 942.020.000 992.593.000,- 1.162084.000 2 Pantai Trisik 41.134.950 60.523.500 65.984.500 59.633.000,- 65.759.000 3 Waduk Sermo 23.671.400 34.541.500 41.882.000 55.415.000,- 90.614.000 4 Pantai Congot 26.862.950 83.080.000 95.960.000 133.918.000,- 147.823.000 5 Goa Kiskendo 6.282.200 10.729.000 15.835.000 17.422.00,- 21.787.500 6 Puncak Suroloyo 14.416.000 22.675.000 24.138.000 28.535.00,- 73.100.000 7 Pemandian Alam

Clereng 14.850.000 - - - -

8 Kolam Renang Tanjungsari

- 2.001.000 - - -

9 Wisma Sermo 28.190.000 19.097.500 24.455.000 28.960.000 36.020.000 10 Parkir di Obyek

Wisata/Lain-lain Yang Sah

3.390.000 - 4.900.000 2.544.000

16.774.000

Jumlah 503.547.100 526.557.600 987.868.300 1.376.919.000

1.612.161.500

Sumber data : Dinas Budparpora Kab. Kulon Progo, 2013

Selain Tujuan wisata yang beretribusi, di Kabupaten Kulon Progo juga mulai

dikembangkan wisata non retribusi, satu diantaranya adalah desa wisata. Masing-

masing desa wisata memiliki ciri dan keunikan tersendiri. Desa wisata berorientasi

pada pemberdayaan masyarakat dengan bertumpu pada potensi alam, seni

budaya, dan keunikan kehidupan desa yang alami. Pada tahun 2013 tercatat

terdapat 13 desa wisata. Berikut ini desa wisata yang ada di Kabupaten Kulon

Progo.

Tabel 2.86. Desa Wisata di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013

No Desa Wisata Kecamatan Kedekatan dengan Obyek Wisata Keterangan

1. Pagerharjo Samigaluh Nglinggo, Candi Borobodur

Treking, menyadap nira aren, Lengger Tapeng, petilasan Linggo Manik, Gagak Roban, Dalem Tunu, Buto Sinjang

2. Gerbosari Samigaluh Puncak Suroloyo, Candi Borobudur

Ritual, adventure, agro teh, treking, kesenian Bangilun.

3. Banjarasri Kalibawang Monumen Nasution, Monumen Markas Besar Komando Djawa

Wisata sejarah, ritual,Makam Pangeran Aris Langu, Petilasan Demang Abang, Narang Nanggolo.

Page 106: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 106

No Desa Wisata Kecamatan Kedekatan dengan Obyek Wisata Keterangan

4. Banjaroya Kalibawang Lourdess Sendangsono, Ancol

Ritual, ziarah, Makam Kyai Krapyak, Makam Pengikut P. Diponegoro, Kesenian Strek.

5. Pendoworejo Girimulyo Bendung Khayangan Sanggar Batik Bodronoyo

6. Jatimulyo Girimulyo Goa Kiskendo-Sumitro Penelusuran Goa, agro salak 7. Sendangsari Pengasih Pusat Penyelamatan

Satwa Jogja (PPSJ), Clereng

Makam Kyai Paku Jati, Menoreh Green Land.

8. Glagah Temon Pantai Glagah Kehidupan pedesaan pantai, Situs Kadipaten Sidorejo, Pesanggrahan Pakualaman.

9. Hargomulyo Kokap Waduk Sermo, Makam Girigondo, Wisata Alam Kalibiru

Sendang Pengilon, Minuman Khas Gula Semut

10. Sidorejo Lendah Pantai Trisik Bendungan Sapon, budaya

11. Kalibiru Kokap Waduk Sermo Hutan Wisata Kalibiru, alam perbukitan Menoreh, outbond

12. Sermo Hargowilis

Kokap Waduk sermo Waduk Sermo, Alam Perbukitan Menoreh

13. Purwoharjo Samigaluh Sriti Latar belakang Sejarah Diponegoro, budaya

Sumber data : Dinas Budparpora Kab. Kulon Progo, 2013

Beberapa desa wisata sudah dapat menangkap peluang pasar wisatawan

minat khusus (special interest). Khususnya paket wisata minat khusus “Blusukan ke

Desa Towielfiets” pada tahun 2012 diminati 726 wisatawan mancanegara. Jumlah

pengunjung desa wisata dan wisata desa pada tahun 2012 sebanyak 208.332

orang menjadi 220.273 orang pada tahun 2013.

Selain itu Pokdarwis Sermo meraih penghargaan dalam Lomba Pokdarwis

se-DIY Tingkat II dari Dinas Pariwisata DIY. Desa Wisata Kalibiru Kokap meraih

penghargaan dalam Lomba Desa/Kampung Wisata Tingkat I dari Dinas Pariwisata

DIY pada tanggal 19 November 2013.

1.1.4.10. Penanaman Modal/Investasi

Pembangunan investasi di Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan melalui program

peningkatan promosi dan kerjasama investasi, program peningkatan iklim investasi

dan realisasi investasi, program peningkatan potensi, sumberdaya sarana dan

prasarana investasi, program peningkatan pelayanan dan fasilitasi investasi,

program peningkatan pelayanan perijinan penanaman modal serta program

intensifikasi penanganan pengaduan masyarakat.

Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi dilaksanakan koordinasi

antar lembaga pemerintah dan dunia usaha,. Untuk meningkatkan koordinasi dan

kerjasama di bidang penanaman modal antara instansi pemerintah dan dunia

usaha dilaksanakan melalui temu usaha antara pemerintah dengan dunia usaha

Page 107: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 107

dengan audien 70 peserta, terdiri dari PMA/PMDN, UMKM, Perbankan dan

Instransi terkait dengan tujuan terwujudnya konsep perencanaan, pengembangan

dan kemitraan di bidang penanaman modal serta terjalin kerjasama yang harmonis

antara pemerintah dan dunia usaha.

Peningkatan pemantauan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman

modal dalam rangka pengendalian pelaksanaan penanaman modal, maka

dilakukan monitoring terhadap perusahaan baik PMA maupun PMDN. Dari hasil

monitoring diperoleh laporan realisasi pelaksanaan penanaman modal serta dapat

diidentifikasi permasalahan yang dihadapi, perkembangan kegiatan investasi dan

tersusunnya laporan realisasi penanaman modal.

Penyelenggaraan pameran dan promosi potensi investasi dilaksanakan dengan

pameran investasi dan produk unggulan daerah pada event Pekan Raya Jakarta

2013, AITIS APKASI Expo di Jakarta dan Batam Investrade Expo 2013 serta

partisipasi bersama BKPM dalam event Gelar Potensi Investasi Daerah di Bali.

Tujuan pameran investasi adalah mempromosikan potensi sumber daya daerah

dan produk unggulan Kulon Progo kepada calon investor di tingkat nasional

maupun internasional. Potensi yang dipromosikan diprioritaskan pada realisasi

Mega Proyek Kabupaten Kulon Progo dengan potensi investasi Pelabuhan

Perikanan Tanjung Adikarta, Pasir Besi, Kawasan Industri, dan Bandara

Internasional. Dengan Pameran Investasi diharapkan akan meningkatkan citra

Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah tujuan investasi yang kondusif dan

berdaya saing. Koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal

regional untuk tahun 2013 dilaksanakan di Lampung, konsolidasi nasional yang

difasilitasi BKPM pusat dengan bahasan konsolidasi dan sinkronisasi program

khususnya implementasi aplikasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan

Investasi Secara Elektronoik (SPIPISE), dimana sejak Agustus 2013 Kabupaten

Kulon Progo telah mendapat hak akses dari BKPM Pusat.

Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi dilaksanakan melalui

kegiatan penyusunan data dan sistem informasi penanaman modal dengan

pengumpulan dan pengolahan data potensi sumber daya daerah, sarana

prasarana, infrastruktur serta menginventarisasi lahan untuk investasi, sehingga

tersusun menjadi sebuah informasi peluang investasi yang feasible dan marketable

mengenai potensi dan peluang investasi di Kulon Progo, berupa penyediaan materi

promosi berupa leaflet sejumlah 3.000 lembar dan buku potensi investasi sejumlah

600 buku. Dalam upaya meningkatkan iklim investasi juga dilakukan dukungan

kebijakan Penyederhanaan sistem dan prosedur perizinan penanaman modal.

Program peningkatan potensi, sumberdaya sarana dan prasarana investasi

direalisasikan dengan kegiatan sosialiasi kepada masyarakat mengenai program

kebijakan pemerintah daerah terkait dengan rencana pembangunan bidang

penanaman modal serta menginventarisasi sarana dan prasarana investasi dan

pemanfaatan lahan untuk investasi, meliputi 4 kecamatan dengan peserta 200

orang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan kemajuan investasi

yang terakit dengan penyediaan sarana prasarana investasi. Program peningkatan

Page 108: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 108

pelayanan dan fasilitasi investasi direalisasikan melalui penyelenggaraan fasilitasi

investasi dan promosi potensi investasi dilaksanakan koordinasi antara pemerintah

daerah dengan dunia usaha sehingga berdampak pada peningkatan investasi

daerah.

Program peningkatan pelayanan perizinan penanaman modal dengan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (PTSP) dilakukan dari tahap sosialisasi kebijakan pelayanan

perizinan, dalam upaya pelayanan perizinan bidang usaha pada tiap sektor

dilakukan koordinasi lintas SKPD pembina, sedangkan proses administrasi

pelayanan perizinan dilakukan dengan menggunakan SIM Perizinan. Program

intensifikasi penangan pengaduan masyarakat dilakukan dalam upaya kontrol

masyarakat terhadap kualitas pelayanan pemerintah daerah taupun upaya

advokasi terhadap Standart Pelayan Publik dan Standart Operasional Prosedur

pelayanan perizinan.

Realisasi Investasi khusus industri formal (yang memiliki ijin usaha); Realisasi

PMA/PMDN fasilitas pada tahun 2013sebesar Rp. 144.815.699.984,-(?)meningkat

menjadiRp. 363.137.965.049,-pada tahun 2013 atau naik150,76 %.Sedangkan

realisasi PMDN non fasilitas pada tahun 2012 Rp.286.901.083.679,-meningkat

menjadi Rp. 620,225,210,200,- pada tahun 2013, atau naik116,18%.

Tabel 2.87. Realisasi PMA/PMDN (yang memiliki izin usaha)

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2013

No Perusahaan Realisasi 2011

(Rp)

Realisasi 2012

(Rp)

Realisasi 2013

(Rp)

1. PMA

a. PT. Sung Chang Indonesia

21.136.400.000,- 20.919.400.000,- 20,919,400,000

b. PT. JMI 83.145.750.000,- 103.145.750.000,- 193,145,750,000

c. PT. Epotech Indonesia 13,696,000,000

Jumlah 104.282.150.000,- 124.065.150.000,- 227,761,150,000

2. PMDN (Fasilitas)

a. PT. Pagilaran 5.825.000.000,- 5.825.000.000,- 5,825,000,000

b. PT. Kurnia Bumi Pertiwi 6.200.000.000,- 6.200.000.000,- 7,200,000,000

c. PT. Aneka Sinendo 7.563.850.570,- 8.725.549.984,- 9,725,549,984

d. CV. KHS 77,933,258,715

e. PT. Lestari Pelita Graha 11,794,916,485

f. PT. Putra Patria Adikarsa

15,398,089,865

g. PT. OSCO 7,500,000,000

Jumlah 19.588.850.570,- 19.588.850.570,- 135,376,815,049

3. PMDN (Izin Usaha Non Fasilitas)

213.084.501.104,- 286.901.033.679,- 620,225,210,200

Total Investasi 336.955.501.674,- 430.555.033.249,- 983,363,175,249

Sumber data: Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Kab. Kulon Progo, 2013

Page 109: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 109

Peningkatan investasi sebesar Rp. 94.761.231.989,-, belum mencapai target

RPJMD sebesar Rp.114.207.000.000,- atau tercapai 82,97%.

Selanjutnya secara rinci keseluruhan nilai investasi di Kabupaten Kulon Progo

berdasarkan sektoral tahun 2013 sebesar Rp. 3.236.109.204.810,-sebagaimana tabel

berikut:

Tabel 2.88. Nilai Investasi per Sektor / Sub Sektor Kabupaten Kulon ProgoTahun 2013

No Sektor Investasi(Rp.)

2012

Investasi(Rp.)

2013 PRIMER

1 Tanaman Pangan dan Perkebunan 605.827.026.658 609,742,962,603

2 Peternakan 695.776.136.378 1,695,296,401,878

3 Kehutanan 4.217.896.723 6,094,244,296

4 Perikanan 446.603.422.553 602,077,048,853

5 Pertambangan 134.842.275.131 323,717,477,829

SEKUNDER

6 Industri Makanan 35.968.649.861 104,104,383,645

7 Industri Tekstil 1.065.205.810 1,527,828,348

8 Industri Barang dari Kulit & Alas Kaki 2.398.000.000 7,193,820,000

9 Industri Kayu 2.035.388.058 4,023,495,976

10 Industri Kertas dan Percetakan 1.165.365.171 1,553,286,141

11 Industri Kimia dan Farmasi 15.375.787.282 48,839,440,282

12 Industri Karet dan Plastik

13 Industri Mineral dan Non Logam 46.372.745.031 49,240,745,031

14 Industri Logam, Mesin dan Elektronik 2.959.830.917 94,617,938,632

15 Industri Instrumen Kedokteran, Presisi &

Optik & Jam 171.648.309

171,648,309

16 Industri Kendaraan Bermotor & Alat

Transportasi Lainnya

17 Industri Lainnya 42.633.934.000 87,737,661,258

TERSIER

18 Listrik, Gas dan Air 37.279.754.884 71,248,623,831

19 Konstruksi 157.036.720.149 203,433,198,581

20 Perdagangan & Reparasi 338.128.994.450 531,659,034,294

21 Hotel dan Restoran 5.828.512.450 47,160,364,450

22 Transportasi, Gudang & Komunikasi 33.235.498.763 49,933,495,472

23 Perumahan, Kawasan Industri dan

Perkantoran 26.300.355.046

27,025,355,046

24 Jasa Lainnya 600.886.057.186 1,199,166,465,804

Jumlah 3.236.109.204.810 5,765,629,920,559

Sumber data: Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Kab. Kulon Progo, 2013

Page 110: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 110

1.1.4.11. Energi Sumber Daya Mineral

Pembangunan pada sektor energi sumber daya mineral (ESDM)

diimplementasikan melalui program pengembangan pengelolaan usaha

pertambangan yang bertumpu pada prinsip konservasi, program pembinaan dan

pengembangan bidang ketenagalistrikan, program pengembangan bidang

pertambangan dan energi serta air tanah, program diversifikasi, intensifikasi, dan

konservasi energi, program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang

berpotensi merusak lingkungan. Hasil pembangunan melalui ketiga program

tersebut telah memberikan hasil yang cukup signifikan terhadap kinerja dan

berkontribusi terhadap Pendapatan Daerah dan PDRB Kabupaten Kulon Progo.

Beberapa hasil yang telah dicapai antara lain :

a) Terlaksananya pelayanan perijinan Bidang Pertambangan dengan hasil

sebagaimana tertuang pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.89. Jenis Pelayanan Perijinan Pertambangan

Tahun Anggaran 2013

No. Jenis Pelayanan Perijinan Jumlah

1. Penerbitan IUP Eksplorasi Mineral Logam 0 buah

2. Penerbitan IUP Operasi Produksi Mineral Logam 0 buah

3. Penerbitan IUP Operasi Produksi Batuan (Rekomtek) 5 buah

4. Penerbitan IUP Pengolahan – Pemurnian (Rekomtek) 3 buah

5. Penerbitan dan Perpanjangan IUP OP Batuan Perorangan/Kelompok

(Rekomtek)

43 buah

Jumlah 51 buah

Sumber : Dinas Perindag ESDM Kabupaten Kulon Progo, 2013

b) Kontribusi pelayanan perijinan terhadap Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

dan Pendapatan/Pajak Daerah, seperti tertuang dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.90.

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Pendapatan/ Pajak Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2013

No. Jenis Pendapatan Ke Kas Negara Ke Kas Daerah

1. Iuran Tetap Rp. 33.487.920,-+ Rp.21.432.269,- +

US $ 11.952 US$ 7.649,-

2. Pajak Mineral Bukan Logam dan Bantuan

- Rp.376.589.500,-

Jumlah Rp. 33.487.920 + Rp.346.929.269 +

US$ 11.952,- US$ 7.649,-

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan & Aset Kab. Kulon Progo 2013

Page 111: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU … II_ bag I.pdf · Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang terletak di ... Struktur Geologi berupa

II - 111

1.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 2013 dan

Realisasi RPJMD