bab ii analisis ketidakbakuan kalimat dalam surat resmi di kantor camat tarakan barat

6
 BAB II ANALISIS KETIDAKBAKUAN KALIMAT DALAM SURAT RESMI DI  KANTOR CAMAT TARAKAN BARAT Oleh:  INDAHISNAWATI  BAB II  LANDASAN TEORI  A. Bahasa Baku  Ragam bahasa Indonesia yang ada dimasyarakat ada bermacam-macam. Pada umumnya  penutur ragam masih bisa saling memahami dalam komunikasi. Apabila dilihat dari  situasi penyampaiannya akan muncul ragam formal dann ragam tidak formal. Ragam  formal digunakan dalam situasi dan menggunakan bahasa yang baku. Ragam bahasa baku memiliki empat fungsi yaitu (1) fungsi pemersatu, (2) Fungsi pemberi kekhasan, (3)  fungsi pembawa kewibawaan, dan (4) fungsi sebagai kerangka acuan (Moeliono, 1988: 14)  Moeliono (1989;43) menyatakan bahwa bahasa baku ialah ragam bahasa yang berkekuatan sanksi sosial dan yang diterima masyarakat bahasa sebagai acuan atau model. Junaiyah (1991: 18) berpendapat bahwa bahasa baku ialah ragam bahasa yang mengikuti kaidah bahasa indonesia, baik yang menyangkut ejaan, lafal, bentuk kata,  struktur kalimat, maupun pengunaan bahasa. Menurut Moeljono (1989:23) bahasa baku ialah suatu bentuk pemakai bahasa yang hendak berbahasa secara benar. Menurut Chaer (2006:4) bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Sedangkan menurut Kridalaksana (1982:221) bahasa baku ialah ragam bahasa atau dialek yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan berbicara di depan umurn.   Berdasarkan beberap a pengertian yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia, baik  yang menyangkut ejaan, lafal, bentuk kata, struktur kalimat dan digunakan sebagai bahasa formal yang tunduk pada ketetapan yang telah dibuat dan disepakati bersama dalam situasi resmi dan berbicara didepan umum. Oleh karena itu, bahasa baku dijadikan  sebagai acuan atau pedoman dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dalam  situasi formal. Ciri-ciri bahasa baku yaitu : 1. komunikasi resmi yaitu dalam surat-menyurat resmi, surat-menyurat dinas,  pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang- undangan, penamaan dan peristilahan resmi, dan sebagainya. 2. wacana teknis seperti dalam laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran, dan  sebagainya. 3. pembicaraan didepan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, khotbah, dan  sebagainya. 4. pembicaraan dengan orang yang dihormati, dan sebagainya.  B. Surat  Surat merupakan alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat, tidak lain adalah untuk mengkomunikasi atau menginformasikan suatu gagasan dan pikirannya kepada pihak lain, baik atas nama pribadi atau lainnya (Suprapto, 1996:1).  8  Subagyo(2006:l) berpendapat bahwa surat adalah alat komunikasi yang mempergunakan

Upload: budi-macho

Post on 06-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

8/3/2019 Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-ketidakbakuan-kalimat-dalam-surat-resmi-di-kantor-camat-tarakan 1/6

 BAB II ANALISIS KETIDAKBAKUAN KALIMAT DALAM SURAT RESMI DI  KANTOR CAMAT TARAKAN BARAT 

Oleh: INDAHISNAWATI 

 BAB II 

 LANDASAN TEORI  A. Bahasa Baku

 Ragam bahasa Indonesia yang ada dimasyarakat ada bermacam-macam. Pada umumnya

 penutur ragam masih bisa saling memahami dalam komunikasi. Apabila dilihat dari 

 situasi penyampaiannya akan muncul ragam formal dann ragam tidak formal. Ragam

 formal digunakan dalam situasi dan menggunakan bahasa yang baku. Ragam bahasa

baku memiliki empat fungsi yaitu (1) fungsi pemersatu, (2) Fungsi pemberi kekhasan, (3)

 fungsi pembawa kewibawaan, dan (4) fungsi sebagai kerangka acuan (Moeliono, 1988:

14)

 Moeliono (1989;43) menyatakan bahwa bahasa baku ialah ragam bahasa yang 

berkekuatan sanksi sosial dan yang diterima masyarakat bahasa sebagai acuan atau

model. Junaiyah (1991: 18) berpendapat bahwa bahasa baku ialah ragam bahasa yang 

mengikuti kaidah bahasa indonesia, baik yang menyangkut ejaan, lafal, bentuk kata, struktur kalimat, maupun pengunaan bahasa. Menurut Moeljono (1989:23) bahasa baku

ialah suatu bentuk pemakai bahasa yang hendak berbahasa secara benar. Menurut Chaer 

(2006:4) bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang 

dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Sedangkan menurut Kridalaksana

(1982:221) bahasa baku ialah ragam bahasa atau dialek yang diterima untuk dipakai 

dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan berbicara di 

depan umurn.  Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan

bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia, baik 

 yang menyangkut ejaan, lafal, bentuk kata, struktur kalimat dan digunakan sebagai 

bahasa formal yang tunduk pada ketetapan yang telah dibuat dan disepakati bersama

dalam situasi resmi dan berbicara didepan umum. Oleh karena itu, bahasa baku dijadikan

 sebagai acuan atau pedoman dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dalam

 situasi formal. Ciri-ciri bahasa baku yaitu :

1. komunikasi resmi yaitu dalam surat-menyurat resmi, surat-menyurat dinas,

 pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-

undangan, penamaan dan peristilahan resmi, dan sebagainya.

2. wacana teknis seperti dalam laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran, dan

 sebagainya.

3. pembicaraan didepan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, khotbah, dan

 sebagainya.

4. pembicaraan dengan orang yang dihormati, dan sebagainya. B. Surat 

 Surat merupakan alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas

atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat, tidak lain adalah untuk 

mengkomunikasi atau menginformasikan suatu gagasan dan pikirannya kepada pihak 

lain, baik atas nama pribadi atau lainnya (Suprapto, 1996:1).  8

 Subagyo(2006:l) berpendapat bahwa surat adalah alat komunikasi yang mempergunakan

Page 2: Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

8/3/2019 Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-ketidakbakuan-kalimat-dalam-surat-resmi-di-kantor-camat-tarakan 2/6

bahasa tulisan di atas selembar kertas yang sangat erat hubungannya dengan kehidupanmanusia.

 Kosasih (2003:11) surat adalah media komunikasi tertulis antara seseorang atau lembagalainnya. Berbagai maksud dan kepentingan dapat disampaikan melalui surat. Menurut 

 Marjo (1985:15) menyatakan bahwa surat adalah salah satu alat komunikasi tulis, berasal 

dari salah satu pihak lain untuk menyampaikan pesan dan warta. Sebagai alat komunikasi 

tulis surat sangat berperan aktif dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa surat adalah alat 

komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan untuk menyampaikan pernyataan-

 pernyataan atau informasi secara tulis di atas selembar kertas antara seseorang atau

lembaga dan sangat berperan aktif dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

 Berdasarkan isinya (Kosasih (2003:11) surat dapat berupa undangan, surat pengantar,

 surat pemberitahuan, surat permohonan, surat keterangan, surat edaran, surat 

 pernyataan, dan sebagainya.

 Berdasarkan bentuk dan tujuannya secara umum surat dibedakan atas :

1. Surat pribadi 

2. Surat resmi/dinas

3. Surat niaga/perdagangan

 Surat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu resmi dan tidak resmi. Surat resmi terdiri dari 3 yaitu :1. surat instansi, 2. surat lembaga, 3. surat organisasi. Ketiganya bersifat surat dinas. 

 Surat resmi adalah surat yang disampaikan oleh suatu instansi/lembaga kepada

 seseorang/lembaga atau instansi lainnya. Berdasarkan isi dan kepentingannya, surat 

resmi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. dikeluarkan oleh suatu instansi atau jawatan, baik milik pemerintah maupun

 swasta;

b. berisikan kepentingan-kepentingan kedinasan dan keorganisasian;

c. disusun dengan ragam resmi.

 Surat memiliki fungsi penting diantaranya :

1. Alat untuk menyampaikan pernyataan, pemberitahuan, permintaan atau

 permohonan, dan buah pikiran atau gagasan.

2. Bukti tertulis

3. Alat untuk mengingat (arsip)

4. Bukti Historis (Mandat, SK, Rekomendasi, dsb)

5. Pedoman kerja (SK, SP)

 Surat yang bersifat resmi atau dinas hams memperhatikan bahasa yang dipergunakannya.

 Bahasa surat resmi setidaknya memiliki dua syarat, yaitu bahasa baku dan bahasa efektif 

(Suprapto, 2006:5).

a. Bahasa Baku

 Dilihat dari sudut bentuk lahirnya, maka bahasa surat harus menggunakan bahasa baku.

 Bahasa baku adalah bahasa yang diakui kebenarannya menurut kaidah yang sudah

dilajimkan. Pemakaian bahasa baku dapat dikenali dari beberapa unsur, antara lain dari  penulisan (ejaan), pemakaian kata, dan struktur kalimat.

b. Bahasa Efektif  10

 Dilihat dari segi pencurahan rasa atau gagasan, maka bahasa surat yang baik memakai 

bahasa yang efektif. Bahasa efektif adalah bahasa yang secara tepat dapat mencapai 

 sasarannya. Bahasa efektif ini dapat diketahui dan dikenali dari pemakaian kalimat 

 sederhana, ringkas, tegas, dan menarik.

Page 3: Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

8/3/2019 Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-ketidakbakuan-kalimat-dalam-surat-resmi-di-kantor-camat-tarakan 3/6

C. Macam-macam Surat Dinas/Resmi  Menurut jenisnya surat dibedakan menjadi:

a. Surat Pribadi, yaitu surat yang ditulis untuk kepentingan pribadi, bukan untuk lembaga atau organisasi. Surat pribadi dibedakan menjadi dua jenis :

1) Surat pribadi kekeluargaan, yakni surat pribadi yang dikirimkan kepada

anggota keluarga, sanak famili, sahabat, kenalan, dan sebagainya.

2) Surat pribadi kedinasan, yakni surat pribadi yang dikirimkan kepada pengurus organisasi, pimpinan instansi, jawatan, perusahaan, dan sebagainya

karena ada hubungannya dengan tugas atau pekerjaannya.

b. Surat dinas, yaitu surat yang ditulis untuk kepentingan atau menyangkut masalah

lembaga, organisasi, instansi, dan sebagainya. Surat dinas dibedakan menjadi 

dua jenis:

1) Surat dinas pemerintah, yakni surat dinas yang dibuat oleh pihak lembaga

atau instansi pemerintah.

2) Surat dinas swasta, yakni surat dinas yang dibuat oleh pihak lembaga swasta.

a) Surat dinas organisasi adalah surat yang dikeluarkan oleh organisasi atau

 perkumpulan atau perhimpunan tertentu, yang biasanya banyak berhubungan dengan

dunia sosial. 11

b) Surat dinas niaga adalah surat yang dikeluarkan oleh pihak swasta yang berisi tentang 

 perniagaan untuk perolehan suatu keuntungan materi.

 D. Susunan Surat Resmi 

a. Kepala Surat 

 Menurut Kosasih (2003: 21) sesuai dengan namanya kepala surat terletak di bagian atas

isi surat. Fungsinya sebagai identitas diri bagi instansi atau lembaga yang bersangkutan.

 Dalam kepala surat dicantumkan identitas sebagai berikut:

1. Nama instansi atau lembaga;

2. Lambang atau logo instansi atau lembaga;

3. Alamat;

4. Kode surat;

5. Nomor telepon; nomor faximile;

6. Kode Pos.

b. Nomor Surat 

 Setiap surat resmi yang keluar biasanya diberi nomor, hal ini disebut nomor verbal. Cara

 pemberian dan penulisan nomor bermacam-macam sesuai dengan kepentingan masing-

masing dari perusahaan atau instansi tersebut.

 Nomor surat ditulis sebelah kiri, sejajar dengan tanggal surat. Nomor surat merupakan

kode yang berguna untuk :

1. Memudahkan pengaturannya sebagai arsip;

2. Memudahkan penunjukkan pada waktu mengadakan hubungan surat 

menyurat; 

12

3. Memudahkan mencari surat itu kembali bila diperlukan;

4. Memudahkan kepada petugas kearsipan dalam menggolongkan atau

mengklasifikasikan surat sesuai dengan sifat jenis surat untuk 

 penyimpanan;

5. Mengetahui berapa banyaknya surat yang keluar pada suatu periode (bulan

maupun tahun).

Page 4: Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

8/3/2019 Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-ketidakbakuan-kalimat-dalam-surat-resmi-di-kantor-camat-tarakan 4/6

c. Tanggal Surat Tanggal surat ditulis sejajar dengan nomor surat. Contoh penulisan tanggal surat adalah :

1. Tarakan, 20 Januari 20092. 28 Februari 2009

d. Lampiran

 Lampiran surat adalah dokumen-dokumen yang disertakan ke dalam surat, karena

mempunyai kaitan dengan isi surat. Dokumen-dokumen yang disertakan tersebut bermacam-macam sesuai dengan keterkaitannya terhadap isi surat.

 Kegunaan lampiran adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada dokumen-dokumen atau berkas yang 

disertakan dalam surat yang ada kaitannya dengan isi surat;

2. Untuk memeriksa apakah berkas yang diterima itu jumlahnya sama dengan

tertulis dilampiran atau tidak.

3. Memudahkan kepada penerima surat, bila ada hal-hal yang diperlukan

dengan segera, tidak perlu lagi meminta kepada pengirim surat karena

dokumen tersebut sudah tersedia. 13

e. Hal atau Perihal  Pada surat resmi sebaiknya selalu dicantumkan pokok-pokok atau inti dalam surat, yang 

disebut hal.

 Menurut Kosasih (2003: 25), hal surat berarti soal atau perkara yang dibicarakan dalam

 surat. Hal surat dapat disamakan dengan judul karangan. Oleh karena itu, cara

 penulisannya pun tidak jauh dari cara penulisan judul karangan biasa, yakni:

a. Judul ditulis dengan singkat, jelas, dan menarik.

b. Berwujud kata atau frase, bukan kalimat.

c. Huruf pertama pada setiap katanya harus ditulis dalam huruf kapital.

Contoh :

 Hal : Undangan Rapat Komite ± Hal : Jadwal Ujian Sekolah Hal berguna untuk:

1. Mengetahui terlebih dahulu apa yang dibicarakan dan

dipermasalahkan dalan surat;

2. Penerima atau pembaca mempunyai gambaran terlebih dahulu secara

 singkat, sebelum mengetahui secara keseluruhan isi surat.

 / Alamat Surat 

 Penulisan alamat pada surat ada dua macam, yaitu sebagai berikut: 1. Alamat Luar pada

 Sampul 

 Alamat luar pada sampul adalah alamat yang ditulis pada sampul surat. Alamat pada

 sampul surat berfungsi sebagai penunjuk dalam menyampaikan 14

 surat kepada yang berhak menerimanya. Yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat 

 sampul surat adalah sebagai berikut:a. Kelompok kata yang terhormat disingkat Yth ;

b. Huruf awal pada singkatan Yth.di rulis dengan huruf kapital;

c. Penulisan alamat didahului kata kepada;

d. Akhir singkatan yang terhormat menggunakan tanda titik (Yth.)

Contoh :

 Kepada

Yth. Direktur Tarakan Televisi 

 Jalan Jenderal Sudirman

Page 5: Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

8/3/2019 Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-ketidakbakuan-kalimat-dalam-surat-resmi-di-kantor-camat-tarakan 5/6

Tarakan 2. Alamat dalam pada Surat  Alamat dalam surat adalah alamat yang ditulis pada kertas surat. Fungsinya sebagai 

 pengontrol bagi penerima surat bahwa dirinya yang berhak menerima surat itu. Bagi  pengirim surat, alamat dalam berfungsi untuk mengetahui kecocokan alamat yang dituju

 sewaktu proses pemasukan surat ke dalam amplop surat. Alamat dalam pada surat juga

berguna untuk pada penunjuk langsung bagi sipenerima, petunjuk bagi petugas kearsipan

 sehubungan dengan adanya sistem penyimpanan dan penemuan kembali surat berdasarkan objek surat, dan dapat dipakai sebagai alamat luar bila memakai amplop

berjendela.

 Ketentuan penulisan alamat surat bagian dalam adalah sebagai berikut:

1. Tidak didahului kata Kepada; 15

2. Menggunakan kata Yth;

3. Menggunakan unit kerja;

4. Nama tempat pada alamat dituju tidak didahului kata depan di.

Contoh :

Yth. Lurah

 Kelurahan Karang Balik Jalan Karang Balik, Tarakan Kalimantan Timur 77111 g. Cap Surat atau Stempel Surat 

 Pada surat-surat resmi, baik itu surat niaga maupun surat dinas pemerintahan, cap harus

dibubuhkan pada sebuah surat, karena cap juga merupakan tanda sahnya sebuah surat. h.

Tembusan

Tembusan adalah salinan-salinan surat yang dikirimkan kepada pihak-pihak lain yang 

terkait dengan isi surat. Tembusan ditulis di bagian bawah sebelah kiri. Contoh:

Tembusan kepada:

1. Camat Tarakan Barat 

2. Lurah Kelurahan Karang Balik Tarakan Barat  16 

£. Kalimat 

 Kalimat merupakan satuan yang langsung digunakan dalam berbahasa, maka para tata

bahasawan tradisional biasanya membuat defisi kalimat dengan mengaitkan peranan

kalimat itu sebagai alat interaksi dan kelengkapan pesan atau isi yang akan disampaikan.

 Kosasih (2004: 62) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang terkecil dalam

wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Mulyana (2005: 8)

mengatakan bahwa kalimat memiliki serangkaian kata yang menyatakan pikiran dan

 gagasan yang lengkap dan logis. Menurut Chaer (1994: 240) kalimat adalah satuan

 sintaksis yang disusun dari kontituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi 

dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final. Kalimat adalah

 satuan bahasa terkecil, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan

kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf 

kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!)

(Arifin&Tasai,2004:58).

 Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa

 yang terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran dan gagasan

 yang logis yang disusun dari konstituen dasar dan intonasi final., karena kalimat dalam

wujud tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda (.), (?), (!). 

Page 6: Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

8/3/2019 Bab II Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Resmi Di Kantor Camat Tarakan Barat

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-analisis-ketidakbakuan-kalimat-dalam-surat-resmi-di-kantor-camat-tarakan 6/6