bab ii - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih...

22
23 BAB II RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB DAN PENGARUH PEMIKIRANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN A. RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB 1. Biografi Muhammad bin Abdul Wahhab Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang ulama terkenal dan tokoh besar reformasi pada masanya. Ia juga seorang teolog dan tokoh pembaharu Islam terkemuka dari Arab. Muhammad bin Abdul Wahhab memiliki nama lengkap Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Rasyid bin Rasyid bin Bari bin Musyarif bin Umar bin Muanad Rais bin Zhahir bin Ali Ulwi bin Wahhab. 32 Lahir di Najed (Uyainah), 70 km di sebelah barat daya Riyadh, ibukota kerajaan Saudi Arabia 33 pada tahun 1703 M 34 dan wafat pada tahun 1787 M di Uyainah Saudi Arabia. 35 Ia berasal dari keluarga yang sangat terhormat dan terpelajar. Ayahnya, Syekh Abdul Wahhab bin Sulaiman, mempunyai karakter yang sangat ilmiah dan bijak, mewarisi status mulia yang disandang oleh leluhurnya, Syekh Sulaiman bin Ali, adalah seorang pemimpin ulama dan orang yang benar-benar berpengalaman dalam mengajar, menulis dan memberikan keputusan. 36 32 Asmuni, Pengantar Studi Pemikiran, 58. 33 Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, ix. 34 Ibid., ix 35 Ibid. 36 Ibid.

Upload: hamien

Post on 03-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

23

BAB II

RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB DAN PENGARUH

PEMIKIRANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN

A. RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

1. Biografi Muhammad bin Abdul Wahhab

Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang ulama terkenal

dan tokoh besar reformasi pada masanya. Ia juga seorang teolog dan tokoh

pembaharu Islam terkemuka dari Arab. Muhammad bin Abdul Wahhab memiliki

nama lengkap Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Ali bin

Muhammad bin Rasyid bin Rasyid bin Bari bin Musyarif bin Umar bin Muanad

Rais bin Zhahir bin Ali Ulwi bin Wahhab.32 Lahir di Najed (Uyainah), 70 km di

sebelah barat daya Riyadh, ibukota kerajaan Saudi Arabia33 pada tahun 1703 M34

dan wafat pada tahun 1787 M di Uyainah Saudi Arabia.35 Ia berasal dari keluarga

yang sangat terhormat dan terpelajar. Ayahnya, Syekh Abdul Wahhab bin

Sulaiman, mempunyai karakter yang sangat ilmiah dan bijak, mewarisi status

mulia yang disandang oleh leluhurnya, Syekh Sulaiman bin Ali, adalah seorang

pemimpin ulama dan orang yang benar-benar berpengalaman dalam mengajar,

menulis dan memberikan keputusan.36

32 Asmuni, Pengantar Studi Pemikiran, 58. 33 Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, ix. 34 Ibid., ix 35 Ibid. 36 Ibid.

Page 2: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

24

2. Pendidikan Muhammad bin Abdul Wahhab

Sejak kecil Muhammad bin Abdul Wahhab sangat tertarik pada agama.

Pada masa usia 10 tahun, ia telah mampu menghafal Alquran dibawah asuhan

ayahnya yang pada waktu itu adalah seorang Qadi di Uyainah, sebuah daerah di

Najed. Pada waktu itu dimasa pemerintahan Muhammad bin Muammar, dan

ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota tersebut.37 Sejak awal ia

sangat tertarik pada karya-karya yang disusun oleh ulama sebelumnya, terutama

karya-karya Syekh al-Islam bin Taymiyah dan muridnya al-Amah bin Qayyim. Ia

mempelajari seluruh buku-buku tersebut dari awal sampai akhir, hingga ia

menguasai semua isinya.38

Setelah ia merasa cukup menimba ilmu kepada ayahnya, seiring

dengan usianya yang menginjak dewasa ia berangkat menunaikan ibadah haji di

Mekah, kemudian menunutut ilmu dari ulama di sana.39

Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seoarang pengembara, ini

dibuktikan setelah ia belajar dari ayahnya, ia berangkat ke Mekkah untuk

menunutut ilmu dibawah asuhan ulama, diantaranya adalah Sulaiman al-Kurdi

dan Muhammad Hajad al-Sindi,40 kemudian ia melanjutkan perjalanannya ke

Madinah dan berguru kepada Syekh Abdullah bin Ibrahim bin Sa’id Najedi, juga

37 Ali Mufrodi, Islam dikawasan Kebudayaan Arab (Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997), 152. 38 Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, x. 39 Ibid. 40 Asmuni, Pengantar Studi Pemikiran, 59.

Page 3: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

25

Syekh Muhammad Hajad al-Sindi, dalam waktu yang cukup lama.41 Setelah itu

ia ke Basrah selama 4 (empat) tahun, lalu dilanjutkan studinya ke Baghdad

selama 5 (lima) tahun dan tempat terakhir ini ia memperoleh isteri yang kaya

raya. Ketika isterinya meninggal dunia, ia kemudian mendapat warisan senilai

2000 dinar.42

Setelah isterinya meninggal dunia, ia pun memutuskan untuk kembali

mengembara lagi ke Kurdistan selama 1 (satu) tahun, sedangkan di Hamadan 2

(dua) tahun, dan pernah pula ke Isfahan, Qumm (Iran),43 serta Persia, pada usia

sekitar dua puluh satu tahun dimana ia pada saat itu sambil mempelajari filsafat

dan sufisme.44 Di kota-kota tersebut ia akkhirnya mempelajari ilmu tasawuf.

Setelah lama merantau akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Najed, di

tempat kelahirannya.45

Setelah kembali ke Najed pada usia sekitar empat puluh tahun, ia

mulai menceramahkan ajaran-ajarannya sendiri, yang kemudian ditentang oleh

sanak saudaranya sendiri.46 Bagaimana tidak, pada waktu itu orang-orang Najed

banyak yang melakukan amalan-amalan yang berbau syirik dan perbuatan-

perbuatan yang tidak Islami dengan sekehendak hati mereka. Seluruh kehidupan

mereka diliputi oleh paham polyteisme. Mereka menganggap makam-makam,

41 Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, x. 42 Ibid. 43 Asmuni, Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan, 59. 44 Fazlur Rahman, Islam. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1992), 316. 45 Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, 23. 46 Ibid.

Page 4: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

26

pepohonan, makhluk-makhluk halus dan orang-orang gila sebagai sesembahan.47

Kondisi yang sama juga berlaku di wilayah Mekah dan Madinah, demikian juga

di Yaman. Dimana paham polyteisme, pendirian bangunan-bangunan di makam,

serta pencaharian perlindungan dan bantuan kepada orang-orang mati, orang-

orang suci dan jin-jin menjadi gambaran keagamaan yang umum.48

Muhammad bin Abdul Wahhab kemudian menetapkan diri untuk

memurnikan ajaran Islam, dan menyelamatkannya kedalam bentuk ajaran

terdahulu yang ketat.49 Apa yang menimpa umat Islam membuat rasa prihatin

yang mendalam bagi Muhammad bin Abdul Wahhab. Dari kenyataan yang ada,

Muhammad bin Abdul Wahhab berasumsi hal ini terjadi karena pengaruh tarekat

yang ada di tengah masyarakat. Karena pengaruh tarekat ini, permohonan dan

doa tidak lagi langsung dipanjatkan kepada Allah akan tetapi melalui syafaat para

wali atau Syekh tarekat, karena masyarakat berasumsi bahwa Allah tidak bisa

didekati tanpa perantara. Menurut Abdul Wahhab, hal ini jelas telah menyimpang

dari ajaran Islam yang seharusnya. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh

pendahulunya Ahmad bin Hanbal dan Ibn Taimiyah. Dalam melakukan

dakwahnya selain melalui lisan dan tulisan, juga melalui sebuah gerakan

keagamaan yang cukup terorganisir dan sukses, baik dalam aspek keagamaan

maupun politik. Oleh karenanya ia bertekad membentuk sebuah gerakan

47 Muhammad bin Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, xi. 48 Ibid. 49 Philip K. Hitti, History Of The Arabs, terj. R Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi (Jakata: PT Serambi Ilmu Semesta, 2010), 948.

Page 5: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

27

pemurnian agama Islam supaya kembali kepada jalan yang semestinya. Gerakan

ini tepatnya terbentuk pada tahun 1740 M yaitu gerakan Wahabi.50

Namun yang terjadi, ia diusir oleh penguasa setempat dari tempat

kelahirannya karena dianggap telah menimbulkan keributan-keributan di

negerinya, kemudian Ia bersama keluarga pindah ke Dar’iyah. Dar’iyah ini

merupakan sebuah dusun yang ditempati Muhammad bin Sa’ud (kakek Raja

Abdullah) yang telah memeluk ajaran Wahabi, bahkan menjadi pelindung dan

penyiarnya.51

Ada beberapa isu yang ditekankan sebagai ajarannya yang kemudian

membedakannya dengan gerakan Islam lainnya, yang meliputi masalah tauhid,

tawassul, ziarah kubur, takfir, bidah, khurafat, ijtihad, dan taklid.52

Menurut Muhammad bin Abdul Wahhab, pemurnian akidah

merupakan pondasi utama dalam pendidikan Islam. Ia juga menegaskan bahwa

pendidikan melalui teladan atau contoh merupakan metode pendidikan yang

paling efektif. Hal ini sejalan dengan pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab

agar umat manusia kembali kepada ajaran Rasulullah dan para sahabatnya

sebagai suri tauladan yang sangat baik bagi manusia.

ربھم ال یشركون ذین ھم ب وال

50Asmuni, Pengantar Studi Pemikiran, 62. 51Sahilun A. Nasir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam): Sejarah ajaran dan perkembangannya (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada), 289. 52 Ibid., 289.

Page 6: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

28

“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu apapun (dalam menyembah-Nya)”. (surat al-Mu’minun:59)53

Selain itu menurutnya, tauhid adalah pegangan pokok dan sangat

menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap

amal yang dilakukan. Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidullah menurut

tuntunan Islam, yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik

dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti.54

Muhammad bin Abdul Wahhab bukan seorang teoris semata, tetapi Ia

adalah seorang pemimpin yang dengan aktif berusaha mewujudkan

pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Bin Saud dan puteranya

Abd al-Azis di Najed. Faham-faham Muhammad bin Abdul Wahhab yang

kemudian mulai tersiar itu bertambah kuat, sehingga di tahun 1773 M mereka

dapat menduduki Riyadh. Kemudian pada tahun 1787 M Muhammad bin Abdul

Wahhab meninggal dunia, tetapi ajaran-ajarannya tetap hidup dengan mengambil

bentuk aliran yang dikenal dengan nama Wahabiah.55

53 Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, 22. 54 Abdul Wahhab, Kitab Tauhid, 3. 55 Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, 25-26.

Page 7: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

29

B. Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab

Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang pembaharu dalam Islam

pada abad 18 M, meskipun ia hidup di abad sebelumnya dan pemikirannya

mengilhami gerakan-gerakan pembaharuan dalam Islam pada abad 18 hingga abad

19 M. Gerakan pembaharu tersebut adalah gerakan Wahabi yang mana semua

pemikiran-pemikirannya itu telah dituangkan dalam berbagai karya tulisnya. Dari

karya-karya itulah dapat diketahui arah dan tekanan utama dari gerakannya

tersebut.56 Berikut merupakan karya-karya Muhammad bin Abdul Wahhab,

sebagai berikut;

a. Kitab Tauhid ma’a aqidah al-salaf alladzi huwa haqqu Allah ‘ala al-‘abid

b. Mukhtashor sirah al-Rasul

c. al-Ushul al-Tsalatsah wa adillatuha

d. Masa’il al-Jahiliyah

e. Alati khalafah fiha Rasulullah saw ahlah al-Jahiliyah

f. Muqaddimah wa Risalatan

g. Al-Tauhid wa al-Kitabu qaulu al-Sadid

h. Kasyfu al-Syubuhat

i. Najmu’ al-Hadits, yang terdiri dari risalah-risalah kecil mengenai;

“Ushul al-Iman”, “Fudhul al-Islam dan Kitabu al Kabair dan al-Rasa-il fi

aqq-id al-Islam”.

56 Syafiq A. Mughni, Dirasat Islamiyah (Surabaya: CV. Anika Bahagia Offcet), 174.

Page 8: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

30

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa persoalan yang menonjol

dalam pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab adalah masalah pemurnian

tauhid, disamping masalah ibadah dan sejarah Nabi. Menurutnya, pemurnian

akidah merupakan pondasi utama dalam pendidikan Islam. Ia juga menegaskan

bahwa pendidikan melalui teladan atau contoh merupakan metode pendidikan

yang paling efektif.

Ia juga berpendapat bahwa manusia bebas berpikir dalam batas-batas

yang telah ditetapkan oleh Alquran dan Sunah. Ketauhidan yang dibawa oleh nabi

Muhammad saw., telah dikotori oleh khurafat-khurafat dan faham kesufian.

Kebanyakan dari mereka telah meninggalkan mesjid-mesjid dan lebih memilih

beribadah di kuburan-kuburan keramat dan mereka senang memakai azimat guna

melindungi diri.57 Ia mengutip firman Allah Swt.,58

م ما تدعون من دون هللا یت رأ ف ل أ ات ق ضر ھل ھن كاشف ب ي هللا رادن ن أ إل توك یھ ی عل ي هللا ل حسب ھ ق رحمة ھل ھن ممسكات رحمت ي ب رادن و أ ه أ ضر

ون ل متوك ال “...katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang segala sesuatu (berhala-berhala) yang kamu seru sselain Alla, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan (menyembunyikan) rahmat-Nya?” Katakanlah: ”Cukup Allah bagiku”. (Hanya) kepada-Nyalah orang-orang yang berserah diri bertawakal”.

57 fauzan, Sejarah Pemikiran, 267-268. 58 Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, 51-52.

Page 9: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

31

Muhammad bin Abdul Wahhab mengutip Ahmad bin Hanbal yang

meriwayatkan sebuah hadis marfu’, bahwa Uqbah bin Amir ra meriwayatkan

bahwa Nabi Muhammad saw., bersabda;59

تم ال أ ف ق تمیمة ھ من تعل ل ھ . هللا ل فالودع هللا ق ودعة .ومن تعل“Barangsiapa mengikat azimat atau jimat, dirinya tidak akan disempurnakan oleh Allah. Dan barangsiapa mengalungkan sebuah karang laut (jimat), dia tidak akan pernah memperoleh ketenangan dan kedamaian Allah” (Qs. Az-zumar: 38).

Ia memerangi segala macam bentuk bidah dan mengarahkan agar orang

beribadah dan berdoa hanya kepada Allah, bukan kepada para wali, Syekh atau

kuburan-kuburan. Jika akidah mereka bersih seperti akidah para pandahulunya

dengan menjunjung tinggi kalimat “Laa Ilaaha Illallah” yang berarti tidak

menganggap hal-hal lain sebagai Tuhan selain Allah, tidak takut mati dan lain

sebagainya, maka kaum muslimin pasti dapat meraih kembali kemuliaan dan

kehormatan seperti pada masa Nabi sebelumnya.60 Pemikiran-pemikiran

Muhammad bin Abdul Wahhab mempunyai pengaruh pada perkembangan

pemikiran pembaharuan pada periode modern, diantaranya:61

1. Hanya Alquran dan hadis yang merupakan sumber asli dari ajaran-

ajaran Islam, ijtihad ulama bukan merupakan sumber.

59 Ibid., 53. 60 Ahmad Amin, Seratus Tokoh, 270. 61 Fauzan, Sejarah Pemikiran, 273.

Page 10: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

32

2. Taklid62 kepada ulama tidak diperbolehkan

3. Pintu ijtihad tidak tertutup tetapi terbuka

Pemikiran-pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab memiliki nilai yang

bermanfaat bagi dunia pendidikan karena pendidikan itu luas cakupannya, tidak

hanya terbatas pengajaran di kelas saja. Ia membagi ketauhidan menjadi dua, yaitu

tauhid uluhiyah dan tauhid rububiyah. Tauhid uluhiyah artinya tauhid untuk

menetapkan bahwa sifat ketuhanan itu hanya milik Allah, dengan bersaksi bahwa

tidak ada Tuhan selain Allah, yang diungkapkan dengan berucap kalimat “Laa

Ilaaha Illallah” dan hanya berbakti kepada-Nya saja. Dengan kata lain,

kepercayaan bahwa Tuhan yang menciptakan alam ini adalah Allah dan hanya

berbakti kepada-Nya. Sedangkan tauhid rububiyah artinya kepercayaan bahwa

pencipta alam ini adalah Allah, tapi tidak dengan mengabdi kepada Allah. Dengan

kata lain, hanya mempercayai bahwa Tuhan yang menciptakan alam ini adalah

Allah namun tidak dengan menyembah dan berbakti kepada-Nya.63

1. Pengaruh Pupusnya Kemurnian Tauhid dalam Islam.

Pencemaran terhadap ajaran Islam yang murni bermula dari masa

pemerintahan Abbasiyah di Baghdad. Kemajuan dalam ilmu pengetahuan ketika

62 Taqlid: mengikut tanpa alasan, meniru dan menurut tanpa dalil. Menurut istilah menerima suatu ucapan orang lain serta memperpegangi tentang suatu hukum agama dengan tidak mengetahui keterangan-keterangan dan alasan-alasannya. 63 Abdul Wahhab, “Al-Qoulul Mufid”, 108.

Page 11: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

33

itu membawa kaum muslimin untuk ikut andil dalam menyebarluaskan ajaran

filsafat Yunani dan Romawi. Di samping itu, pengaruh mistik platonik dari

budaya Rusia yang juga merusak ajaran Islam. Hal ini dilihat dari berbagai

macam kebatilan dan takhayul yang telah dipratikkan kaum Hindu, yang

kemudian diikuti oleh orang-orang Islam. Ketika wilayah Arab mengalami

kemunduran di berbagai aspek kehidupan, yang mana orang-orang Arab

terpecah-belah karena banyaknya perselisihan dan persaingan antar suku.

Kemudian muncullah Muhammad bin Abdul Wahhab sebagai seorang tokoh

pembaharu yang meghapus unsur-unsur yang merusak kemurnian Islam.64

Selain itu, adanya berbagai tarekat yang masuk dan pengaruhnya telah

merasuki pemikiran kaum muslim saat itu membuat munculnya berbagai

tindakan yang dikatakan telah mempersekutukan Allah Swt. Hal ini dilihat dari

permohonan dan doa yang tidak lagi langsung dipanjatkan kepada Allah Swt.,

melainkan melalui perantara Syekh atau wali tarekat tersebut. Kemudian

Muhammad bin Abdul Wahhab melihat bahwa kemurnian tauhid telah dirusak

bukan hanya karena pemujaan terhadapa para wali dan syekh, tetapi juga terdapat

paham animisme yang mempengaruhi keyakinan umat Islam ketika itu. Seperti

pemujaan terhadap batu-batu besar, pohon kurma yang dianggap mempunyai

kekuatan gaib, guna meminta pertolongan dalam berbagai persoalan hidup

mereka. Muhammad bin Abdul Wahhab melihat keyakinan yang seperti ini

64 Herry Muhammad et al, Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20, Cet. I (Jakarta: Gema Insani Press, 2006), 244.

Page 12: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

34

merupakan syirik atau politeisme, yang merupakan dosa besar dan tidak akan

diampuni oleh Allah Swt.65 Ini berdasarkan firman Allah Swt.,;

شاء من ی ك ل ر ما دون ذل غف ھ وی ن یشرك ب ر أ غف ال ی ن هللا إ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Ia mengampuni segala dosa selain syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (Qs. An-Nisa’: 48).66

Syirik dikategorikan menjadi dua, yaitu syirik akbar dan syirik asgar.

Syirik akbar artinya syirik yang nyata, contohnya menyekutukan Allah Swt., atau

beribadah kepada sekutu-Nya, dan mengharapkan ataupun mencintai sekutu-

sekutu Allah. Sedangkan syirik asgar yakni syirik yang tidak tampak, seperti

berbuat berlebihan terhadap makhluk yang seharusnya tidak disembah hingga

bersumpah kepada selain Allah Swt.,67dan perbuatan riya’68 yang dianggap

sebagai syirik yang paling kecil.

Nabi Ibrahim as berdoa, seperti yang disebut dalam Alquran:

ي ن ي وب بن ن نعبد األصنامواجن أ

“...dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala” (Qs. Ibrahim: 35).

Diriwayatkan dalam sebuah hadis, bahwa Rasulullah saw., bersabda,

65 Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, 24-25. 66 Al-Qur’an dan Terjemahannya (Ayat Pojok Bergaris), Departemen Agama RI (Semarang: CV. Asyifa’), 207. 67 Ali Mufrodi, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, Cet. I (Jakarta: Logos, 1997), 154. 68 Riya’ (ingin dipuji) berarti perbuatan atau bertindak sesuatu semata-mata hanya ingin mendapat pujian orang lain.

Page 13: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

35

ال ق ل عنھ ف سئ رك االصغر ف یكم الش خاف عل اء : أخوف ما أ ی الر “Yang paling aku khawatirkan terhadap kalian adalah terjadinya satu bentuk syirik kecil. Ketika ditanya mengenai hal tersebut (apakah syirik kecil itu), beliau saw menjawab,’Riya’ (pamer)”.69

Menurut Muhammad bin Abdul Wahhab berziarah kubur dibolehkan

dalam Islam, bahkan disunahkan oleh Nabi saw., tetapi jika ziarah tersebut

dijadikan sebagai jalan menuju syirik, seperti menyiram kubur dengan air yang

telah dicampurkan sesuatu atau memohon kepada Allah dengan perantara ahli

kubur bahkan hingga melakukan salat di atas kuburan, memperindah kuburan

dengan hiasan yang berlebihan maka itu dilarang dalam Islam, karena semua ini

termasuk kedalam syirik akbar.70 Ibn Mas’ud ra meriwatkan bahwa Nabi

Muhammad saw., pernah bersabda,

ار ا دخل الن د دعو من دون هللا ن من مات وھو ی “Barangsiapa meninggal ketika menyekutukan Allah (memohon (berdoa) kepada selain Allah), maka dia akan masuk neraka”.71 Tauhid merupakan ajaran yang paling dasar dalam agama Islam, oleh

karena itu Muhammad bin Abdul Wahhab memusatkan perhatiannya pada

persoalan tauhid. Ia berpendapat:72

69 Mufrodi, Islam, 154. 70 Ibid. 71 Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, 32. 72 Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, 24-25.

Page 14: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

36

a. Hanya Allah yang wajib disembah, sedangkan orang yang

menyembah selain Allah Swt maka dia telah termasuk orang musyrik

dan boleh dibunuh.

b. Kebanyakan umat Islam tidak lagi menganut paham tauhid yang

sebenarnya, karena mereka telah menjadi musyrik dengan

menyembah para wali atau syekh.

Orang-orang yang belum memenuhi syarat-syarat tauhid adalah orang

yang tidak menyembah Allah. Ini sesuai dengan firman Allah:73

عبد دون ما أ م عاب نت وال أ

“Dan kamu sekalian tidak akan menjadi penyembah (Dzat) yang aku sembah”, (Qs. Al-Kafirun: 3)

c. Menyebutkan nama nabi, syekh atau malaikat dalam do’a juga

dikatakan syirik.

Ini sesuai firman Allah yang menjelaskan tentang pegangan yang

terlalu berlebihan kepada orang saleh adalah akar dari ketidaktaatan

terhadap agama yang benar, sebagai berikut:74

ي وا ف كتاب ال تغل ھل ال اأ حق ی ال ال إ ى هللا وا عل ول كم وال تق دین

“Hai Ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar”. (Qs. an-Nisa’: 171)

73 Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, 8. 74 Ibid., 123.

Page 15: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

37

d. Meminta syafaat selain dari Allah Swt., itu dikatakan syirik.

Ini sesuai dengan firman Allah Swt.,:75

ھم من یس ل ى ربھم ل ل ن یحشروا إ ون أ خاف ذین ی ھ ال نذر ب وأون ق ت ھم ی عل یع ل ي وال شف ھ ول دون

“Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafaat pun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa”. (Qs. Al-An’am : 51)

e. Bernazar selain kepada Allah itu adalah syirik. Dalam hal ini Allah

Swt., berfirman:76

مستطیرا ه وما كان شر ون ی خاف ذر وی الن ون ب یوف

“Mereka menunaikan nadzar atau sumpah dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana”.(Qs. Al-Insan: 7)

f. Memperoleh pengetahuan selain dari Alquran, hadis dan qiyas

(analogi) adalah sebuah kekufuran.

g. Tidak menyakini adanya qadha dan qadar77 Allah Swt., adalah

kekufuran.

75 Ibid., 110. 76 Ibid., 80. 77 Qadha adalah ketentuan Allah yang berlaku bagi setiap makhluk sepanjang zaman azali. Qadha juga dapat diartikan sebagai hukum Allah Swt., yang telah Dia tentukan untuk alam semesta alam ini dan Dia jalankan alam ini sesuai dengan konsekuensi hukum dari sunah-sunah yang Dia kaitkan antara akibat dengan sebab-sebabnya, semenjak Dia menghendakinya sampai selama-lamanya. Sedangkan Qadar yaitu perwujudan qadha Tuhan bagi manusia setelah berusaha (ikhtiar), juga diartikan sebagai

Page 16: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

38

h. Penafsiran yang bebas terhadap Alquran dengan takwil (interpretasi

yang bebas) adalah kufur.

Untuk ketiga pernyataan mengenai kekufuran di atas, sesuai dengan

firman Allah Swt.,:78

م ث عمت هللا ون ن عرف رون ی كاف رھم ال كث ا وأ ینكرونھ

“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka

mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang

yang kafir”. (Qs.An-Nahl: 83)

Semua yang telah dipaparkan di atas, ia anggap sebagai bidah, dan

bidah adalah kesesatan.79 Menurut Muhammad bin Abdul Wahhab bahwa

kelemahan atau kemunduran dan kejatuhan umat Islam itu disebabkan kerena

rusaknya tauhid, dengan berbagai macam bidah dan memusyrikkan Allah Swt.

Selain itu, ia juga berpoendapat bahwa antara iman, Islam dan Ihsan

mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Satu-

satunya jalan dalam pemurnian tauhid adalah dengan kembali kepada ajaran

Alquran dan Hadis.

Menurut Muhammad bin Abdul Wahhab, bahwasannya iman itu harus

diyakini didalam hati, diikrarkan dengan lisan dan dinyatakan dalam bentuk penentuan atau pembatasan ukuran segala sesuatu sebelum terjadinya dan menulisnya di lauhil mahfudz. Dikutip dari http://serbamakalah.blogspot.com/2013/03/qadha-dan-qadar.html, 7 Maret 2013 78 Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, 234. 79 Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, 25.

Page 17: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

39

amal. Jika dalam kenyataannya tidak sejalan secara bersamaan maka akan

berakibat pada kadar iman seseorang, apakah itu bertambah ataupun

berkurang.80 Itban ra mengemukakan suatu riwayat bahwa Nabi saw.,

bersabda:81

ال ارمن ق ى الن م عل حر ن هللا أ : ف ك وجھ ذل غى ب نب ی هللا ال ھ أ ل الأ

.هللا

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan (masuk) neraka bagi orang yang mengatakan (bersaksi), Tidak ada Tuhan (yang pantas disembah) selain Allah,” lalu dengan kkesaksian tersebut dia hanya mencari keridhaan Allah semata”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Sekilas tentang Gerakan Wahabi

Pemikiran Muhammad Abdul Wahhab kemudian melahirkan aliran al-

Muwahhidun (pendukung tauhid),82 namun orang-orang Eropa dan lawan-

lawan politiknya menamai aliran ini sebagai aliran Wahabiah sesuai dengan

nama pemimpinnya. Aliran Wahabiah ini terbentuk pada tahun 1740 M.83

Aliran Wahabiah ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari aliran salaf, yang

berpangkal kepada pemikiran Ahmad bin Hanbal (164-241 H/781-855 M)

kemudian direkonstruksikan oleh Ibnu Taimiyah (661-728 H/1263-1328 M).

Aliran Wahabiah juga telah menerapkan secara terperinci dengan memperdalam 80 Mughni, Dirasat, 175. 81 Abdul Wahhab, Tegakkan Tauhid, 15. 82 Muhammad et al, Tokoh-Tokoh Islam, 243. 83 Hitti, History, 948.

Page 18: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

40

arti bidah, yang merupakan akibat dari keadaan negeri Saudi Arabia yang

menghalalkan berbagai cara dalam beribadah. Pokok ajaran-ajaran akidah

menurut Muhammad bin Abdul Wahhab serta pengikutnya tidak berbeda

dengan apa yang telah dikemukakan oleh Ibnu Taimiyah. Letak perbedaannya

hanya pada cara merealisasikan dan penafsiran dalam beberapa persoalan

tertentu. Seperti dalam hal menyiarkan ajaran mereka, yang mana Ibnu

Taimiyah sebagai pembangun aliran salaf, menanamkan paham-pahamnya

dengan menulis buku-buku dan mengadakan pertemuan dalam hal bertukar

pemikiran yang berujung pada perdebatan. Sedangkan Muhammad bin Abdul

Wahhab serta pengikutnya menyampaikan ajaran-ajarannya dengan kekerasan,

jika tidak dipatuhi maka akan diperangi, seperti prinsip “amar ma’ruf nahi

munkar”.84 Gerakan Wahabi sendiri pada awalnya adalah sebuah gerakan

permurnian Islam, namun setelah adanya kesepakatan antara Muhammad bin

Abdul Wahhab dengan Muhammad bin Saud pada tahun 1744 M, maka

gerakan Wahabi pun berubah menjadi sebuah gerakan politik, tetapi dalam

bidang keagamaan. Artinya, meskipun telah berubah menjadi sebuah gerakan

politik, namun gerakan Wahabi ini tidak meninggalkan misi awal mereka yaitu

sebagai gerakan permurnian Islam.85

Dengan demikian ajaran Wahabi mengenai dasar-dasar keimanan yang

dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahhab, namun berbeda dengan akibat-

84 A. Hanafi, Pengertian Teologi Islam, Cet. VI (Jakarta: Al Husna Zikra, 1995), 150-151. 85 Mufrodi, Islam, 151.

Page 19: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

41

akibatnya serta tuntutan-tuntutan ajaran agama yang murni mengikuti mazhab

Hanbali. Dengan mengikuti Alquran dan Hadis dan menolak deduksi, meskipun

mereka tidak melarang kaidah-kaidah amalan menurut mazhab lainnya.86

Ajaran tauhid yang dicetuskan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab ini

bermula dari kota Najed, Arabia Tengah dan Dar’iyah sebagai pusat

perkembangan pemikiran pembaharuannya. Pada akhirnya menyebar ke

seluruh Jazirah Arabia, kemudian ke luar Arabia, seperti India, Mesir dan

bahkan sampai ke Indonesia.87

Berikut ini adalah negeri-negeri yang berada dibawah pengaruh aliran

wahabiah ialah:

a. India

Tepatnya di Punjab (India Utara), Syekh Waliyullah (1702-1762

M) menghasilkan sebuah gerakan yaitu Wahabiah yang kemudian

dipimpin oleh Sayid Ahmad (w. 1246 H/1831 M) dari Bareli. Selain

di Punjab gerakan ini juga tersebar di Benggala dan perkembangannya

sangat pesat ketika itu.88

86 Kenneth W. Morgan, Islam Jalan Lurus, terj., Abu Salamah dan Chaidir Anwar, Cet.III (Jakarta: Pustaka Jaya, 1986), 260. 87 Hanafi, Pengertian Teologi Islam, 154. 88 Morgan, Islam Jalan Lurus, 353.

Page 20: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

42

b. Aljazair

Aliran wahabiah yang masuk dan berkembang pesat di negeri

Aljazair ini dibawa oleh Sayyid Muhammad bin Sanusi (1791-1859

M). Wahabisme berkembang melalui gerakan al-Sanusiyyah dengan

tujuan untuk membangun solidaritas keislaman.89 gerakan ini

mengajarkan pemurnian paham sufi dengan kembali kepada ajaran

Alquran dan Sunah. Setelah sukses gerakan ini kemudian menyebar ke

Libya.90

c. Mesir

Di negeri Mesir aliran Wahabiah disebarkan oleh Syekh Rasyid

Ridha (1856-1935 M), sebagai teolog yang berorientasi liberal dan

penggerak utama gerakan Salafi atau Wahabi di Mesir. Menurutnya,

umat Islam harus kembali pada sumber murni Alquran dan Sunah dan

mengaitkan diri dengan penafsiran teks.91

d. Sudan

Pengaruh Wahabi dipelopori oleh Muhammad Ahmad (1848-

1885 M) dengan tarekatnya yang bernama Mahdiyah. Ia menyerukan 89 Zuhairi Miswari, Hadratussyaikh Asy’ari: Moderasi, Keutamaan, dan Kebangsaan (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010), 290. 90 John L Esposito, Islam dan Politik, terj. M. Joesoef Sou’yb, Cet. I (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1990), 52-53. 91 M. Imadun Rahmat, Aliran Baru Islam Radikal: Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke Indonesia (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama), 68.

Page 21: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

43

pemurnian Islam kembali yang telah diselewengkan oleh adat dan

kebiasaan asing yang bukan Islam. Pada tahun 1885 M, gerakan ini

berhasil menguasai seluruh wilayah Sudan yang sebelumnya berada

dibawah kekuasaan Mesir.92

e. Indonesia

Ajaran Wahabi ini masuk dan menyebar luas di Indonesia ini

disebarkan oleh ulama dari Sumatera Barat dan para jamaah haji yaitu

Syekh Abdullah Ahmad (1878-1945 M), Syekh Abdul Karim

Amrullah (1879-1945 M), Syekh Muhammad Djamil Djambek (1880-

1947 M), dan lain-lain.93 Mereka kemudian memberantas adat-istiadat

yang dipandang bidah, mereka kemudian membentuk persatuan

harimau dan salapan, persatuan ini kemudian ditantang oleh golongan

adat dengan meminta bantuan dari Belanda. Maka timbullah perang

Padri tahun 1821-1837 M.94 Selain itu terdapat Haji Miskin dengan

paham Wahabinya telah memberikan pengatuh baru terhadap gerakan

reformasi Islam Indonesia. Begitu pun yang dilakukan oleh Malim

Basa yang terkenal dengan gelar Imam Bonjol. Keduanya kemudian

mendirikan perguruan di Bonjol yang kemudian menjadi pusat

92 Esposito, Islam dan Politik, 54. 93 Syarin Harahap, et al, Ensiklopedia Akidah Islam ( Jakarta : Kencana Perdana Media Goup, 2009), 399. 94 A. Munir, Aliran Modern dalam Islam, Cet. I (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994), 156.

Page 22: BAB II - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1790/5/Bab 2.pdf · ayahnya juga mengajar fikih dan hadis di masjid kota ... atau contoh merupakan metode ... mesjid-mesjid dan lebih

44

pendidikan bermazhab Hanbali. Mereka inilah yang mewakili

perkembangan pengaruh Wahabi di Sumatera.95

Selanjutnya paham Wahabi ini juga mempengaruhi pemikiran

dari gerakan Persatuan Islam (Persis), ini ditandai dengan adanya

kesamaan dalam pemahaman keagamaan yang menyangkut akidah

maupun mengenai ibadah, intinya adalah mengembalikan pada apakah

ajaran-ajaran tersebut mempunyai dasar secara eksplisit dalam Alquran

dan Hadis. Jika ada maka akan dijadikan amalan untuk diyakini dan

diamalkan dan sebaliknya.96

95 Harahap, Ensiklopedia, 400. 96 Ibid.