bab ii 2003
DESCRIPTION
instrTRANSCRIPT
Handout Ekonomi Perawatan Semester V
BAB II ANGGARAN PERAWATAN
Tujuan Instruksional Khusus :
Pada akhir kuliah mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan aspek teknis dalam anggaran perawatan ?
2. Menjelaskan kelemahan dalam perencanaan anggaran perawatan
2.1. Definisi Anggaran
Umum : Suatu rencana yang disusun secara sistematis dan meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk
suatu jangka waktu yang akan datang ( Biasanya satu tahun ).
Pemeliharaan : Suatu rencana yang berhubungan dengan keuangan, yang
mewakili sebuah sorotan terhadap biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
pemeliharaan dalam jangka waktu yang akan datang (Biasanya satu tahun).
2.2. Pemantauan
Aspek Teknis
- Departemen dibentuk untuk menjaga fasilitas agar dapat beroperasi sesuai
dengan kapasitasnya dan menghasilkan kualitas produksi dengan biaya
optimum
- Suatu hal yang perlu diperhatikan bahwa fasilitas yang murah umumnya
memerlukan pertimbangan dalam pembiayaan pemeliharaan.
- Masa penggunaan total dari suatu fasilias dipengaruhi juga oleh kondisi
teknis dan masa penggunaan ekonomis.
Aspek Ekonomis
- Selama beberapa tahun ke belakang, fungsi pemeliharaan tidak dilihat
sebagai suatu faktor yang mempengaruhi hasil produksi. Hal ini merupakan
suatu kesalahan.
- Pada kondisi pemeliharaan yang baik, biaya pemeliharaan harus
seoptimum mungkin untuk mendapatkan ketersediaan fasilitas secara
maksimal.
- Untuk mengukur efisiensi kegiatan pemeliharaan, maka dilakukan
pengukuran terhadap besarnya biaya pemeliharaan.
- Pada saat pelaksanaannya, biaya pemeliharaan harus dikendalikan oleh
pelaksana yang memiliki pengetahuan di bidang pemeliharaan. Sebuah
hasil akan diperoleh, apabila perusahaan mencoba untuk mengendalikan
biaya pemeliharaan dengan optimum.
- Suatu hal mudah untuk menentukan jumlah biaya pemeliharaan langsung
yang dikeluarkan, tetapi sangat sulit untuk melihat hasil yang telah dicapai.
7
Handout Ekonomi Perawatan Semester V
Biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan secara langsung,
umumnya dapat ditentukan di setiap perusahaan melalui data atau informasi
yang diperoleh dari bagian fiansial. Tetapi pengaruh biaya yang sangat besar
akibat kegiatan pemeliharaan lebih sulit untuk ditentukan. Faktor-faktor nyata
yang dipengaruhi oleh kegiatan pemeliharaan dengan sangat besar adalah :
Kehilangan kualitas produksi.
Pemborosan energi.
Biaya kapital.
Kehilangan waktu produksi.
Pengurangan kapasitas fasilitas.
Lingkungan kerja.
Kehilangan pasar penjualan.
Penanaman investasi.
Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan
dan realisasinya akan baik tanpa dikelola oleh tangan-tangan yang baik dan
berbakat.
Perlu diingat juga bahwa perencanaan anggaran memiliki kelemahan, yaitu :
Anggaran disusun berdasarkan tafsiran.
Tafsiran yang dibuat mempertimbangkan berbagai faktor, dan perubahan
yang terjadi akan mengakibatkan tafsiran berubah, sehingga perlu
diberikan toleransi.
Berhasil atau tidaknya suatu anggaran dipengaruhi pelaksana.
2.2.1. Tujuan
Secara umum tujuan dari departemen pemeliharaan adalah melakukan
pemeliharaan terhadap fasilitas perusahaan sebaik yang dibutuhkan, bukan
sebaik mungkin dengan biaya yang optimum.
Selanjutnya tujuan perencanaan dan penganggaran biaya pemeliharaan adalah
untuk :
Merencanakan jumlah biaya pemeliharaan yang diperlukan oleh suatu
perusahaan dalam suatu masa tertentu (biasanya satu tahun).
Merencanakan alokasi biaya pemneliharaan untuk setiap bagian yang
terdapat di departemen pemeliharaan.
Menentukan penanggung jawab untuk setiap pengeluaran biaya
pemeliharaan.
Mengevaluasi pencapaian tujuan berdasarkan anggaran yang telah
ditentukan sebelumnya.
Mengendalikan fungsi pemeliharaan pada suatu perusahaan.
8
Handout Ekonomi Perawatan Semester V
Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi (di mana tujuan tidak tercapai
dan mengapa).
Menentukan biaya acuan pemeliharaan berdasarkan suatu pengalaman
dalam suatu masa.
2.2.2. Fungsi
Fungsi anggaran adalah :
Sebagai instrument informasi dan operasi.
Sebagai kontrol ekonomis dari pemeliharaan.
Sebagai sumber informasi untuk perbandingan ekonomis.
Sebaga informasi untuk menentukan biaya acuan pemeliharaan.
Sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi dan kesuksesan
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan.
Sebagai alat pengkordinasi kerja agar semua bagian di departemen
pemeliharaan dapat bekerja dengan baik.
Sebagai alat pembanding yang menentukan nilai dan masa penggunaan
ekonomis fasilitas dan peralatan yang dipelihara.
2.2.3. Metoda Perencanaan Dan Penganggaran Biaya
Tersedianya data dan informasi untuk menyusun suatu anggaran pemeliharaan
dengan baik adalah suatu syarat untuk mendapatkan hasil pelaksanaan yang
sesuai dengan yang direncanakan. Anggaran yang banyak menyimpang dari
yang sudah ditetapkan tidak akan berguna sesuai dengan fungsinya, dan harus
direvisi untuk masa yang akan datang.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan suatu
anggaran adalah :
Faktor di dalam perusahaan :
Faktor yang dapat dikendalikan dan tergantung dari pengalaman
perusahaan itu sendiri. Untuk dapat mengurangi biaya pemeliharaan se-
optimum mungkin, pengendalian yang diperlukan oleh perusahaan harus
memperhatikan faktor ini.
Faktor di luar perusahaan :
Faktor yang tidak dapat dikendalikan dan terdapat di luar perusahaan,
tetapi mempunyai pengaruh terhadap kebijaksanaan perusahaan.
Contohnya : kondisi perekonomian nasional dan internasional, kemajuan
teknologi.
Penyusunan anggaran di dalam suatu perusahaan terletak pada pimpinannya,
dan pelaksanaannya didelegasikan sesuai dengan struktur organisasi
perusahaan.
9
Handout Ekonomi Perawatan Semester V
Suatu rencana anggaran pemeliharaan harus berisi :
Rencana pelaksanaan kegiatan pemeliharaan yang akan dilakukan
perusahaan pada masa yang akan datang.
Alokasi biaya pemeliharaan sesuai dengan kode biaya yang berlaku di
perusahaan tersebut.
Analisa yang digunakan untuk membuat taksiran dan mengadakan
penilaian terhadap efektifitas kegiatan pemeliharaan.
Laporan tentang realisasi pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan
perbandingan diantara rencana anggaran dengan pelaksanaannya,
sehingga penyimpangan dan penyebabnya dapat diketahui, dan dapat
dilakukan suatu tindak lanjut dengan segera.
Beberapa metoda penyusunan anggaran pemeliharaan fasilitas :
1. Perencanaan biaya pemeliharaan berdasarkan angka pada tahun
sebelumnya.
Metoda ini dilakukan dengan suatu pemikiran bahwa tindakan
pemeliharaan pada tahun sebelumnya berlaku juga untuk tahun anggaran
yang sedang berlangsung (hamper tidak berubah).
Keuntungan metode ini adalah dibutuhkannya sedikit pekerjaan untuk
menghitung biaya pemeliharaan. Sedangkan kerugiannya adalah
anggapan bahwa tindakan pemeliharaan untuk tahun yang sedang
berjalan juga berlaku untuk tahun yang direncanakan, dimana kondisi
tersebut tidak selalu benar. Oleh karenanya diperlukan suatu
pengendalian untuk mengontrol penyimpangan yang terjadi, dan
diadakan biaya pemeliharaan cadangan.
2. Perencanaan biaya pemeliharaan berdasarkan nilai fasilitas.
Metoda ini menganggap bahwa biaya pemeliharaan fasilitas dipengaruhi
oleh nilai fasilitas itu sendiri. Serta menyatakan bahwa jumlah total biaya
pemeliharaan selama pemakaian dianggap sama dengan harga
pembelian dari fasilitas tersebut dan jumlah biaya pemeliharaan setiap
tahunnya sama. Untuk menggunakan metoda ini, lama pemakaian dari
fasilitas yang akan dipelihara harus diketahui sebelumnya.
Kerugian metoda ini adalah bahwa biaya pemeliharaan yang dikeluarkan
semakin meningkat untuk suatu masa penggunaan, disebabkan karena
masa penggunaan fasilitas yang tidak diperhitungkan, dan tidak semua
fasilitas dapat digunakan selama mungkin sesuai dengan keinginan
pemakai.
10
Handout Ekonomi Perawatan Semester V
3. Perencanaan biaya pemeliharaan berdasarkan penggunaan fasilitas.
Metoda ini menyatakan bahwa besarnya biaya pemeliharaan ditentukan
oleh lama penggunaan atau pembebanan fasilitas,dan biaya
pemeliharaan untuk setiap jam penggunaan tetap. Keuntungan metoda
ini adalah bahwa hubungan diantara kinerja dan biaya pemeliharaan turut
diperhitungkan dalam penyusunan anggaran. Sedangkan kerugiannya
adalah bahwa semua jenis biaya pemeliharaan fasilitas tersebut, dan
dapat timbul asumsi bahwa fasilitas yang tidak digunakan tidak perlu
dirawat (pengertian ini jelas salah).
4. Perencanaan biaya pemeliharaan berdasarkan satuan produksi.
Metoda ini menjelaskan bahwa perencanaan biaya pemeliharaan
dilakukan berdasarkan satuan produksi, yang berarti bahwa biaya
pemeliharaan hanya direncanakan untuk setiap satuan produksi yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : luas pasar penjualan, posisi
perusahaan dalam persaingan, jenis produksi, dan lain-lain. Keuntungan
metoda ini adalah bahwa setiap jenis biaya direncanakan pada setiap
satuan produksi. Disini juga akan diperhatikan apakah setiap biaya itu
tergantung secara langsung atau tidak langsung kepada lama
penggunaan fasilitas, dan dengan secara proposional atau konstan.
Hal yang kritis pada metoda ini adalah bahwa faktor yang berpengaruh
hanya lama penggunaan fasilitas dan tidak memperhitungkan kondisi
mesin yang dipengaruhi oleh masa penggunaannya, dan sangat sulit
sekali bagi suatu perusahaan menengah kebawah untuk mendapatkan
kondisi produksi yang stabil.
5. Penggantian “Top down” dan perencanaan “Bottom-up”.
Metoda ini memiliki ketentuan, dimana berbagai faktor ikut berpengaruh
pada penentuan besarnya biaya pemeliharaan. Faktor-faktor tersebut :
Strategi pemeliharaan untuk satu jenis fasilitas.
Perbandingan diantara pemeliharaan yang dilakukan oleh tenaga
sendiri atau kontraktor luar.
Penggunaan tenaga kerja pembur sendiri atau dari luar.
Pembelian sukucadang secara satuan atau unit.
Sistem pemeliharaan yang digunakan.
Keuntungan dari metoda ini adalah penentuan besarnya biaya
pemeliharaan secara implisit didasarkan atas kebutuhan pemeliharaan.
Hal yang menjadi kritis adalah apakah kebutuhan pemeliharaan pada
masa sebelumnya masih diperlukan untuk masa yang akan datang, atau
11
Handout Ekonomi Perawatan Semester V
apakah sebagian dari kegiatan pemeliharaan pada masa sebelumnya
dapat dihilangkan atau diturunkan biayanya. Sedangkan kerugiannya
adalah untuk menentukan biaya pemeliharaan merupakan pekerjaan
yang kompleks, karena setiap detail harus dipertimbangkan dan butuh
waktu yang lebih lama.
6. Perencanaan biaya pemeliharaan berdasarkan nilai dan masa
penggunaan fasilitas.
Metoda ini menyatakan bahwa besarnya biaya pemeliharaan tergantung
dari nilai dan masa penggunaan fasilitas. Keuntungan metoda ini adalah
dibutuhkan sedikit pekerjaan untuk menyusun anggaran biaya untuk
tahun yang direncanakan, karena biaya pemeliharaan dibuat berdasarkan
prosentase dari nilai nominal fasilitas. Hal ini akan menjadi kritis karena
hanya masa penggunaan fasilitas yang ditinjau. Sedangkan pada
kenyataannya bukan hanya masa penggunaan yang berpengaruh,
melainkan juga pembebanan fasilitas itu sendiri. Sehingga penentuan
masa penggunaan dari fasilitas yang digunakan harus seteliti mungkin
diketahui berdasarkan pembebanan pada fasilitas itu sendiri.
2.2.4. Alokasi Biaya Pemeliharaan
Pada saat penyusunan anggaran dilakukan, selain biaya total pemeliharaan yang
telah ditetapkan, diperlukan juga pengalokasian dari biaya tersebut untuk
kebutuhan kegiatan pemeliharaan. Untuk kebutuhan tersebut, jenis biaya
pemeliharaan perlu diklasifikasikan. Hal ini dilakukan agar pengendalian kegiatan
pemeliharaan dapat dilakukan sebaik mungkin.
Pengklasifikasian biaya pemeliharaan tersebut adalah :
Biaya tenaga kerja yang dimiliki perusahaan.
Biaya kontraktor luar.
Biaya sukucadang.
Biaya bahan habis pakai.
Biaya pengembangan.
Biaya administrasi.
Biaya simpan gudang.
Biaya overhead.
1. Biaya tenaga kerja yang dimiliki perusahaan.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk
pelaksana kegiatan pemeliharaan secara langsung yang meliputi :
Biaya tenaga kerja untuk pemeliharaan darurat.
Biaya tenaga kerja untuk pemeliharaan koreksi.
12
Handout Ekonomi Perawatan Semester V
Biaya tenaga kerja untuk pemeriksaan atau inspeksi.
Biaya tenaga kerja untuk pemeliharaan darurat.
Biaya tenaga kerja untuk pelumasan fasilitas.
Biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan upah bulanan yang
dibayarkan oleh perusahaan ataupun upah lembur karena suatu kegiatan
harus segera dilakukan.
2. Biaya kontraktor luar.
Biaya kontraktor luar adalah biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan
pemeliharaan atau perbaikan yang dilakukan oleh kontraktor luar yang
meliputi :
Biaya tenaga kerja untuk pemeliharaan atau perbaikan.
Biaya tenaga kerja untuk konsultasi teknis.
Biaya bahan habis pakai atau sukucadang untuk perbaikan.
Dan lain-lain.
3. Biaya sukucadang.
Biaya sukucadang adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan
sukucadang yang berhubungan dengan fasilitas yang dimiliki oleh
perusahaan. Pengadaan sukucadang dapat diperoleh melalui :
Pembelian.
Pembuatan oleh pabrik di dalam perusahaan.
Pembuatan oleh pabrik di luar perusahaan.
Untuk mejamin ketersediaan sukucadang pada saat dibutuhkan, maka
beberapa jenis sukucadang harus disimpan di gudang sesuai dengan
jumlah yang optimal.
Untuk menentukan perlu atau tidaknya suatu sukucadang disimpan di
gudang, maka perlu dipertimbangkan beberapa faktor di bawah seperti :
Sukucadang yang harganya mahal.
Sukucadang yang hanya digunakan untuk satu fasilitas.
Sukucadang yang sulit didapatkan di pasaran.
Sukucadang yang sering digunakan untuk kegiatan pemeliharaan.
Sukucadang yang mempengaruhi keselamatan kerja atau
keselamatan fasilitas.
Sukucadang yang mudah rusak.
Umumnya biaya yang dikeluarkan untuk sukucadang merupakan biaya
nominal sukucadang dikalikan dengan prosentase biaya simpan gudang.
13
Handout Ekonomi Perawatan Semester V
4. Biaya bahan habis pakai.
Biaya bahan habis pakai merupakan biaya yang dikeluarkan untuk bahan
penunjang kegiatan pemeliharaan yang digunakan secara langsung dan
sekali penggunaan saja.
Beberapa contoh bahan habis pakai adalah :
Minyak pelumas.
Minyak pencuci.
Aplas.
Kabel listrik
Dan lain-lain.
Umumnya bahan habis pakai tersedia di gudang dan biaya yang
dikeluarkan dihitung berdasarkan harga nominal persatuan unit dikalikan
dengan prosentase biaya simpan di gudang.
5. Biaya pengembangan.
Biaya pengembangan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
menaikan kemampuan kerja departemen pemeliharaan dalam
memelihara fasilitas yang terdapat di perusahaan. Biaya pengembangan
dikelompokan menjadi :
Biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan alat perkakas.
Biaya yang digunakan untuk mengembangkan fasilitas
departemen pemeliharaan.
Biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan pelaksana kegiatan
pemeliharaan.
6. Biaya administrasi.
Biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan
administrasi departemen pemeliharaan, seperti :
Biaya pengadaan kertas untuk laporan dan prosedur kegiatan
pemeliharaan.
Biaya pengadaan alat tulis kantor.
Biaya foto copy.
Dan lain-lain,
7. Biaya overhead.
Biaya overhead merupakan biaya yang dikeluarkan bagi departemen
pemeliharaan untuk kebutuhan :
Asuransi pelaksana kegiatan pemeliharaan.
Perawatan kesehatan pelaksana kegiatan pemeliharaan.
Pemberian bonus untuk pelaksana kegiatan pemeliharaan.
14
Handout Ekonomi Perawatan Semester V
Transpotasi untuk pembelian material habis pakai atau
sukucadang yang harus segera dibeli.
8. Biaya simpan di gudang.
Biaya simpan di gugang adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
pengelolaan gudang yang berhubungan dengan sukucadang atau bahan
habis pakai milik semua departemen di perusahaan. Biaya ini digunakan
apabila pada suatu perusahaan menggunakan system gudang secara
terpusat (sentralisasi).
Secara ringkas alokasi biaya pemeliharaan dapat di lihat melalui prosentase
terhadap biaya total kegiatan pemeliharaan yang telah dianggarkan.
NO JENIS BIAYA PEMELIHARAAN PROSENTASE
1 BIAYA TENAGA KERJA 30 %
2 BIAYA KOTRAKTOR LUAR 1 %
3 BIAYA SUKUCADANG 60 %
4 BIAYA BAHAN HABIS PAKAI 3 %
5 BIAYA PENGEMBANGAN 1 %
6 BIAYA ADMINISTRASI 1 %
7 BIAYA OVERHEAD 1 %
8 BIAYA SIMPAN GUDANG 3 %
2.3. Kode Biaya
Di dalam suatu perusahaan, anggaran pemeliharaan dibebankan ke dalam suatu
kode biaya yang berlaku sesuai dengan kondisi perusahaan.Setiap perusahaan
memiliki siatem kode biaya yang mungkin berbeda dengan perusahaan lainnya.
Perbedaan tersebut tidak menjadi masalah selama tujuan dari penggunaan kode
biaya sesuai dengan yang diharapkan. Kode biaya harus sesederhana mungkin.
2.3.1. Fungsi
Kode biaya berfungsi sebagai alat ukur untuk menentukan efektifitas dan
efisiensi dari kegiatan departemen pemeliharaan dan kegiatan departemen
lainnya yang berhubungan dengan departemen pemeliharaan.
2.3.2. Tujuan
Tujuan ditetapkan kode biaya adalah :
Mempermudah penganalisaan dan pengendalian departemen
pemeliharaan yang berhubungan dengan :
- Tenaga kerja.
- Sukucadang.
- Bahan habis pakai.
15
Handout Ekonomi Perawatan Semester V
Mempermudah penganalisaan dan pengendalian departemen lainnya
yang berhubungan dengan departemen pemeliharaan, seperti :
- Departemen [ain yang paling banya menggunakan jasa pemeliharaan.
- Dan lain-lain.
Mempermudah penganalisaan dan pengendalian terhadap fasilitas yang
dimiliki perusahaan ditinjau dari segi teknis dan ekonomis.
Untuk mempermudah pengkodean biaya, maka kode biaya diklasifikasikan ke
dalam tiga kelompok, yaitu :
Kode primer.
Kode sekunder.
Kode tambahan.
Kode biaya tambahan
Kode biaya sekunder
Kode biaya primer
Soal latihan :
1. Jelaskan aspek teknis dalam anggaran perawatan ?
2. Uraikan 6 fungsi anggaran perawatan ?
3. Jelaskan kelemahan dalam perencanaan anggaran perawatan ?
16