bab i karbohidrat 2003-2007

29
Laporan Praktikum Proses Kimia Terapan Uji Karbohidrat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Percobaan Untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat dan menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menghidrolisis karbohidrat (tepung beras). 1.2. Dasar Teori 1.2.1. Karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hydrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utaa karbohudrat adalah penghasil energy di dalam tubuh. Karbohidrat yang merupakan polimer alam (bio polimer) adalah polisakarida. Polisakarida terbentuk dari monomer-monomer monosakarida yang bergabung melalui ikatan kovalen berupa ikatan glikosida dalam reaksi polimerisasi kondensasi. Monosakarida + Monosakarida + …. Polisakarida + H 2 O Laboratorium Kimia Dasar 1 Politeknik Negeri Samarinda

Upload: made-ayu

Post on 04-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat dan menentukan waktu yang

dibutuhkan untuk menghidrolisis karbohidrat (tepung beras).

1.2. Dasar Teori

1.2.1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,

hydrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utaa

karbohudrat adalah penghasil energy di dalam tubuh.

Karbohidrat yang merupakan polimer alam (bio polimer) adalah polisakarida.

Polisakarida terbentuk dari monomer-monomer monosakarida yang

bergabung melalui ikatan kovalen berupa ikatan glikosida dalam reaksi

polimerisasi kondensasi.

Monosakarida + Monosakarida + …. → Polisakarida + H2O

Dalam kehidupan sehari-hari, karbohidrat dapat kita jumpai pada nasi, tepung,

gandum, dsb. Karbohidrat adalah suatu hidrat/air dan karbon Cn(H2O)n yaitu

senyawa yang terdiri dari unsur C, H dan O dengan berat molekul yang tinggi.

Argumentasi yang baru menyatakan bahwa karbohidrat adalah suatu

polihidrat alcohol dengan gugus aldehid atau keton atau derivatnya.

Karbohidrat dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu

monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah jenis

Laboratorium Kimia Dasar 1

Politeknik Negeri Samarinda

Page 2: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

karbohidrat yang tidak dapat dipecahkan lagi menjadi unit yang lebih kecil ( n

= 1), oligosakarida adalah kelipatan dari monosakarida ( n = 2, 3, 4)

sedangkan polisakarida adalah karbohidrat yang memeiliki n lebih dari 4.

Karbohidrat yang tergolong monosakarida disebut juga gula sederhana yaitu

diosa, treosa, heksosa (glukosa). Yang termasuk oligosakarida yaitu di atau tri

tetrasakarida. Sedangkan kelompok polisakarida adalah amilum, glikogen,

desxtin, dsb.

a. Monosakarida

Monosakarida adalah bentuk paling sederhana dari karbohidrat yang tidak

dapat dihidrolisis lagi. Rumus umumnya adalah (CH2O)n, dimana n

adalah bilangan positif, umunya kurang dari 10. Monosakarida merupakan

senyawa karbonil dengan gugus fungsi berupa aldehiid (-CHO) atau keton

(-CO-). Monosakarida dapat berupa aldose atau ketosa. Sifat

monosakarida yaitu : mudah larut dalam air, larutannya berasa manais,

mengalami mutarotasi, dan bereaksi positif dengan pereaksi fehling,

benedict atau tollens.

Beberapa monosakarida yaitu :

1. Glukosa

Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati

(amilum) dan mempunyai sifat :

a) Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah

bata.

b) Dapat memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (52.7°)

(mutarotasi).

c) Dapat difermentasikan menghasilkan alcohol (etanol).

2. Fruktosa

Laboratorium Kimia Dasar 2

Politeknik Negeri Samarinda

Page 3: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

Fruktosa di sebut gula buah. Fruktosa diperoleh dari hidrolisis sukrosa

dan mempunyai sifat :

a) Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.4°)

b) Tidak dapat mereduksi larutan fehling dan tollens.

c) Dapat di fermentasi.

3. Galaktosa

Galaktosa dapat di peroleh dari hidrolisis gula susu (laktosa) dan

mempunyai sifat antara lain :

a) Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata.

b) Tidak dapat di fermentasi.

b. Oligosakarida

Adalah gula yang apabila terhidrolisis menghasilkan beberapa molekul

monosakarida.

Sifat oligosakarida secara umum adalah : mudah larut dalam air dan

larutannya berasa manis.

Contoh oligosakarida :

- Disakarida tersusun atas 2 molekul monosakarida.

- Trisakarida tersusun atas 3 molekul monosakarida.

- Tertrasakarida tersusun atas 4 molekul monosakarida.

Disakarida

Merupakan dimer (gabungan 2 molekul) monosakarida yang sejenis atau

yang berbeda jenis. Ikatan yang menghubungan unit-unit monosakarida

dalam disakarida disebut ikatan glikosida. Disakarida yang paling banyak

adalah :

1. Sukrosa

Laboratorium Kimia Dasar 3

Politeknik Negeri Samarinda

Page 4: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

Sukrosa adalah gula pasir biasa. Sukrosa diperoleh dari batang tebu

atau akar tanaman bit. Sukrosa sekitar 6 kali lebih manis, 3 kali lebih

manis dari maltose, sedikit lebih manis dari glukosa, tetapi hanya

sekitar setengah daru kemanisan fruktosa. Pada molekul glukosa

terdapat ikatan antara molekul glukosa dan fruktosa,yaitu antara atom C

no 1 pada glukosa dengan atom C no 2 pada fruktosa melalui oksigen.

Kedua atom tersebut adalah atom karbon yang mempunyai gugus – OH

glikosidik ayau atom karbon yang merupakan gugus aldehida pada

glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Oleh Karen itu, sukrosa tidak

mereduksi peraksi fehling, benedict maupun peraksi tollens.

Sukrosa adalah pemtarkanan jika sukrosa di hidrolisis terjadi

pembalikan arah putaran. Dari pemutar kanan menjadi pemutar kiri.

Hal ini terjadi karena daya putar kiri fruktosa lebih besar dari pada gaya

putar kanan glukosa.

2. Laktosa

Apabila laktosa dihidrolisis akan menghasilkan dua monosakarida tak

sejenis yaitu : galaktosa dan glukosa. Ikatan galaktosa dan glukosa

terjadi antara atom C no 0 pada galaktosa dan atom C no 4 pada

glukosa. Oleh karena itu, laktosa dapat mereduksi larutan fehling, sebab

gugus aldehidnya belum terikat.

3. Maltosa

Salah satu disakarida yang apabila di hidrolisis akan menghasilkan dua

monosakarida yang sejenis yaitu glukosa dan glukosa.ikatan yang

terjadi antara atom C no 1 dan atom C no 4. Oleh karena itu, maltose

mempunyai sifat mereduksi larutan fehling sebab dalam molekul

maltose terdapat gugus hemiasetal bebas.

Laboratorium Kimia Dasar 4

Politeknik Negeri Samarinda

Page 5: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

c. Polisakarida

Adalah karbohidrat yang mana molekulnya terhidrolisis menghasilkan

banyak sekali monosakarida. Umumnya sifat polisakarida sukar larut

dalam air, larutannya dalam air berupa kloid, larutannya berasa tidak

manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi.

Contoh polisakarida yaitu :

- Amilum

- Glikogen

- Selulosa

1.2.2. Uji Karbohidrat

a. Uji Molisch

Karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisis menjadi

monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh

asam sulfat menjadi furfural atau hidroksi metal fural.

Furfural dengan alfa naftol akan berkondensasi membentuk senyawa

kompleks berwarna ungu, kemudia warna ungu yang terbentuk cincin

pada batas antara larutan karbohidrat dengan asam sulfat.

b. Uji Seliwanoff

Laboratorium Kimia Dasar 5

Politeknik Negeri Samarinda

Page 6: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

Peristiwa dehidrasi monosakarida ketosa mejadi furfural lebih cepat

dibandingkan dehidrasi monosakarida aldose. Aldose bereaksi negative

pada uji ini dan membentuk senyawa kompleks berwarna merah.

c. Uji Benedict

Gula reduksi dengan larutan benedict (campuran garam kupsi sulfat,

natrium sitrat, natrium karbonat) akan terjadi reaksi redoks dan dihasilkan

endapan berwarna merah dari koprooksida.

R C

O

H + CuO Cu2 + R C

O

OH

d. Uji Fehling

Larutan fehling yang terdiri dari kupsi sulfat. Na D K -. Dan natrium

hidroksida dengan gula reduksi dipanaskan akan terbentuk endapan yang

berwarna hijau kuning – prange atau merah tergantung dari macam gula

reduksinya. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa gula produksi mampu

mereduksi Cu2+.

O O

Cu2+

(aq)+ R C H

(aq) (aq)R C OH + Cu O2

(s)Endapan merah bata

e. Uji Tollens

Dengan menggunakan produksi tollens, gula produksi identifikasi dengan

adanya endapan berebntuk cermin perak di dalam larutan. Hal ini terjadi

karena gula produksi dapat mereduksi Ag+ dalam pereaksi tollens

(Ag(NH3)2+) menjadi endapat perak menurut reaksi berikut.

Laboratorium Kimia Dasar 6

Politeknik Negeri Samarinda

Page 7: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

(s)Ag NH3Ag(NH )3 2

(aq)+ R C H

(aq)R C OH

(aq)+

(g)+

O

f. Uji Iodin

Karbohidrat golongan polisakarida akan membentuk reaksi dengan larutan

iodin dan memberikan warna spesifik bergantung pada jenis

karbohidratnya. Amiisa dengan iodin akan berwarna biru. Amilopektin

dengan iodin akan berwarna merah violet. Glikogen maupun dextrin

dengan iodin akan berwarna merah Coklat.

C

O

OHRH HI 2H O2R C

O

+ HCl ++

Laboratorium Kimia Dasar 7

Politeknik Negeri Samarinda

Page 8: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

BAB II

METODOLOGI

2.1. Alat yang digunakan

1. Gelas Kimia

2. Tabung Reaksi

3. Pipet Tetes

4. Pipet Ukur

5. Batang Pengaduk

6. Stopwatch

7. Pipet Volume

8. Spatula

9. Hot Plate

10. Erlenmeyer

11. Bulp

12. Neraca Digital

13. Labu Ukur

14. Kertas Lakmus

2.2. Bahan yang digunakan :

1. Tepung Beras

2. HCl 4 N

3. Larutan I2

4. Aquadest

5. Sukrosa 5%

6. Natrium Karbonat 5%

7. Fehling

Laboratorium Kimia Dasar 8

Politeknik Negeri Samarinda

Page 9: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

2.3. Prosedur Kerja

2.3.1 Hidrolisis Disakarida

1. Memasukkan larutan sukrosa 5% ke dalam tabung reaksi sebanyak 10 ml dan

10 tetes HCl pekat.

2. Memanaskan diatas hot plate sampai mendidih sambil diaduk.

3. Menetralkan dengan natrium karbonat 5% (menggunakan petunjuk kertas

lakmus).

4. Hasil hidrolisis di uji dengan larutan fehling.

2.3.2 Hidrolisis Polisakarida

1. Memasukkan tepung beras yang sudah dilarutkan sebanyak 100 ml ke dalam

Erlenmeyer lalu menambahkan dengan 10 ml HCl pekat.

2. Memanaskan di atas hot plate.

3. Mengambil 1 ml larutan dan memasukkan ke dalam tabung reaksi setiap 5

menit.

4. Menguji larutan tersebut dengan I2.

5. Mencatat perubahan warna yang terjadi setiap 5 menit.

6. Mencatat hidrolisis sampai tidak berwarna lagi.

Laboratorium Kimia Dasar 9

Politeknik Negeri Samarinda

Page 10: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

2.4. Diagram Alir

2.4.1 Hidrolisis Disakarida

2.4.2 Hidrolisis Polisakarida

2.4.3

2.4.4

Laboratorium Kimia Dasar 10

Politeknik Negeri Samarinda

Natrium karbonat 5%

10 ml sukrosa 5% 10 tetes HCl pekat

Lakmus merahdidihkan

Fehling A Fehling B

larutan

larutan

larutan

Dipanaskan pada suhu 120

±0,2 gram tepung beras

Aquades 200 ml + 10 ml HCl pekat

1 ml setiap menit

Larutan

Diuji dengan 2 tetes I2

Larutan

Page 11: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Data Pengamatan

3.1.1. Tabel Hidrolisis Disakarida

Sampel Volume

Sampel +

HCl

dipanaskan

Sampel +

HCl

dinetralkan

oleh

Na2CO3

Sampel +

HCl +

Na2CO3 +

Fehling A

Sampel +

HCl +

Na2CO3 +

Fehling B

Sukrosa

5%

10 ml

Berubah

warna

menjadi

kuning

bening

Kertas

lakmus

berubah

warna dari

merah

menjadi

biru

Larutan

berubah

warna

menjadi

biru

Terdapat

endapan

berwarna

merah

bata

3.1.2. Tabel Hidrolisis Polisakarida

No. Sampel Waktu (menit) Larutan I2 Perubahan Warna

1. 1ml 0 – 5 2 tetes Kuning kecoklatan

2. 1ml 5 – 10 2 tetes Kuning kecoklatan

3. 1ml 10 – 15 2 tetes Kuning kecoklatan

4. 1ml 15 – 20 2 tetes Kuning kecoklatan

5. 1ml 20 – 25 2 tetes Kuning kecoklatan

6. 1ml 25 – 30 2 tetes Kuning kecoklatan

7. 1ml 30 – 35 2 tetes Kuning kehitaman

8. 1ml 35 – 40 2 tetes Kuning

Laboratorium Kimia Dasar 11

Politeknik Negeri Samarinda

Page 12: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

9. 1ml 40 – 45 2 tetes Kuning

10. 1ml 45 – 50 2 tetes Hijau tua

11. 1ml 50 – 55 2 tetes Hijau kehitaman

12. 1ml 55 – 60 2 tetes Hijau kehitaman

13. 1ml 60 – 65 2 tetes Hijau pekat

14. 1ml 65 – 70 2 tetes Hijau pekat+

15. 1ml 70 – 75 2 tetes Hitam

16. 1ml 75 – 80 2 tetes Hitam

17. 1ml 80 – 85 2 tetes Hitam

18. 1ml 85 – 90 2 tetes Hitam

19. 1ml 90 – 95 2 tetes Hitam

20. 1ml 95 – 100 2 tetes Hitam

21. 1ml 100 – 105 2 tetes Hitam

22. 1ml 105 – 110 2 tetes Hitam

23. 1ml 110 – 115 2 tetes Hitam

24. 1ml 115 – 120 2 tetes Hitam

25. 1ml 120 – 125 2 tetes Hitam

26. 1ml 125 – 130 2 tetes Hitam

27. 1ml 130 – 135 2 tetes Hitam

28. 1ml 135 – 140 2 tetes Hitam

29. 1ml 140 – 145 2 tetes Hitam

30. 1ml 145 – 150 2 tetes Hitam

31. 1ml 150 – 155 2 tetes Hitam kecoklatan

32. 1ml 155 – 160 2 tetes Hitam kecoklatan

33. 1ml 160 – 165 2 tetes Hitam kecoklatan

34. 1ml 165 – 170 2 tetes Coklat gelap

35. 1ml 170 – 175 2 tetes Coklat

Laboratorium Kimia Dasar 12

Politeknik Negeri Samarinda

Page 13: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

36. 1ml 175 – 180 2 tetes Coklat

37. 1ml 180 – 185 2 tetes Coklat tua

38. 1ml 185 – 190 2 tetes Coklat tua

39. 1ml 190 – 195 2 tetes Coklat tua

40. 1ml 195 – 200 2 tetes Coklat

41. 1ml 200 – 205 2 tetes Coklat

42. 1ml 205 – 210 2 tetes Coklat

43. 1ml 210 – 215 2 tetes Coklat

44. 1ml 215 – 220 2 tetes Coklat agak tua

45. 1ml 220 – 225 2 tetes Kuning kecoklatan

46. 1ml 225 – 230 2 tetes Kuning kecoklatan

47. 1ml 230 – 235 2 tetes Kuning kecoklatan

48. 1ml 235 – 240 2 tetes Kuning kecoklatan

49. 1ml 240 – 245 2 tetes Kuning kecoklatan

50. 1ml 245 – 250 2 tetes Kuning

51. 1ml 250 – 255 2 tetes Kuning

52. 1ml 255 – 260 2 tetes Kuning

53. 1ml 260 – 265 2 tetes Kuning

54. 1ml 265 – 270 2 tetes Kuning

55. 1ml 270 – 275 2 tetes Kuning

56. 1ml 275 – 280 2 tetes Kuning

57. 1ml 280 – 285 2 tetes Kuning bening

3.2. Pembahasan

Laboratorium Kimia Dasar 13

Politeknik Negeri Samarinda

Page 14: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat dan

menentukan waktu yang diperlukan untuk menghidrolisis karbohidrat ( tepung

beras ). Dalam percobaan ini dilakukan 2 macam percobaan. Yang pertama adalah

hidrolisis disakarida dan yang kedua adalah hidrolisis polisakarida.

3.2.1. Hidrolisis Disakarida

Percobaan hidrolisis disakarida ini dilakukan dengan menggunakan sampel

berupa sukrosa 5% sebanyak 10 ml. Adapun tujuan dari hidrolisis disakarida

ini adalah untuk mengetahui gugus fungsi dari sukrosa dan mengetahui

apakah monosakarida yang menyusun sukrosa adalah gula pereduksi atau

bukan yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwanra hijau, kuning-

orange merah tergantung dari macam reduksinya.

Hidrolisis disakarida yang terjadi :

C12H22O12 + H2O → 2C6H12O6

Sampel sukrosa 5% ini kemudian ditambahkan dengan HCl pekat.

Penambahan HCl pekat ini bertujuan untuk menghidrolisis gugus aldehid

dalam karbohidrat. Selanjutnya campuran sukrosa 5% dan HCl pekat ini

dipanaskan di atas hot plate. Sambil diaduk dengan magnetic stirrer sampai

mendidih. Pemanasan ini bertujuan untuk membantu proses pemutusan rantai

gugus fungsi aldehid. Karena adanya penambahan HCl pekat yang

menyebabakan larutan bersifat asam, maka larutan sukrosa perlu dinetralkan

oleh Na2CO3 5% yang merupakan garam dari NaOH dan H2CO3. Penetralan

kemudian diuji dengan kertas lakmus dan terjadi perubahan warna dari merah

menjadi biru. Setelah itu larutan ditetesi dengan Fehling A dan terjadi

perubahan warna dari kuning bening menjadi biru. Kemudian larutan ditetesi

dengan Fehling B dan hasilnya terdapat endapan merah bata. Hal ini

dikarenakan ion Cu++ pada fehling di reduksi menjadi ion Cu2+ yang akan

diendapkan menjadi warna merah bata.

Reaksi yang terjadi :

Laboratorium Kimia Dasar 14

Politeknik Negeri Samarinda

Page 15: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

O

2CuO OH2OH Cu O2 H O2+RR

O

+ + +

3.2.2. Hidrolisis Polisakarida

Pada percobaan hidrolisis polisakarida yang dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui jenis gula yang menyusun polisakarida. Sampel yang digunakan

adalah tepung beras sebanyak ± 0,2 gram yang dilarutakn ke dalam 200 ml

air. Kemudian ditambahkan HCl pekat sebanyak 10 ml yang bertujuan agar

terjadi hidrolisis dari polisakarida menjadi monosakarida. Selanjutnya larutan

dipanaskan di atas hot plate pada suhu 120°C dengan tujuan untuk membantu

pembongkaran rantai aldehid menjadi asam karboksilat. Setelah mendidih,

setiap 5 menit larutan diambil sebanyak 1 ml lalu dimasukkan ke dalam

tabung reaksi dan ditambahkan dengan iodin sebanyak 2 tetes. Penambahan

iodine ke dalam larutan bertujuan sebagai petunjuk hidrolisisnya polisakarida

menjadi monosakarida secara sempurna yang ditandai dengan warna kuning

bening. Tahap perubahan warna pada tepung beras adalah kuning kecoklatan,

kuning kehitaman, kuning kehijauan, kuning kehitaman, hijau pekat, hijau

pekat +, hitam, hitam kecoklatan, coklat gelap, coklat muda, kuning

kecoklatan, kuning, dan kuning bening. Pada menit 70 -150 pada suhu 120°C

sampel yang diuji dengan I2 mengalami perubahan warna menjadi hitam.hal

ini dikarenakan adanya kandungan amilosa pada larutan tepung. Pada menit

165 – 195 pada suhu 120°C tepung tersebut memiliki kandungan glikogen

karena mengalami perubahan warna menjadi coklat. Tepung beras mengalami

hidrolisis sempurna pada menit 285 yaitu mengalami perubahan warna

menjadi kuning. Dalam uji karbohidrat, waktu yang dibutuhkan (waktu

normal) biasanya adalah 1 jam – 2 jam. Namun, dalam percobaan ini

Laboratorium Kimia Dasar 15

Politeknik Negeri Samarinda

Page 16: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

pengujian menghabiskan waktu ± 4 jam. Hal ini disebabkan oleh beberapa

factor diantaranya adalah factor suhu. Dalam percobaan hidrolisis polisakarida

ini suhu memiliki pengaruh terhadapa reaksi hidrolisis, semakin tinggi

suhunya maka akan semakin cepat jalannya reaksi.

Laboratorium Kimia Dasar 16

Politeknik Negeri Samarinda

Page 17: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Dalam hidrolisis disakarida, menghasilkan warna merah bata dan larutan biru

muda yang menunjukkan adanya glukosa dalam larutan.

2. Waktu yang diperlukan untuk menghidrolisis tepung beras adalah 285 menit.

3. Pada menit 70 – 150 larutan sampel yang diuji dengan I2 berwarna hitam

dikarenakan adanya kandungan amilosa di dalam larutan tepung.

4. Pada menit 165 – 195 larutan sampel yang diuji dengan I2 berwarna coklat

karena adanya kandungan glikogen di dalam larutan tepung.

5. Suhu merupakan salah satu factor penting dalam reaksi hidrolisis. Semakin

tinggu suhu, maka akan semakin cepat jalannya reaksi.

Laboratorium Kimia Dasar 17

Politeknik Negeri Samarinda

Page 18: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Biokimia karbohidrat. www.google.com 30 Desember

2013. 09.58 wita

Anonim. 2011. Mekanisme reaksi uji karbohidrat.

www.gudangmateri.com 4 Januari 2014. 15.19 wita

Anonim. 2010. Laporan Hidrolisis Sukrosa. Slideshare.net. 30

Desember 2013. 10.13 wita.

Laboratorium Kimia Dasar. 2013. Penuntut Praktikum Proses Kimia

Terapan. Samarinda : Polnes 4 Januari 2014. 15.24 wita

Laboratorium Kimia Dasar 18

Politeknik Negeri Samarinda

Page 19: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

LAMPIRA

N

Laboratorium Kimia Dasar 19

Politeknik Negeri Samarinda

Page 20: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

GAMBAR ALAT

Gelas Kimia Tabung Reaksi Pipet Tetes Kertas Lakmus

Pipet Ukur Batang Pengaduk Stopwatch Pipet Volume

Laboratorium Kimia Dasar 20

Politeknik Negeri Samarinda

Page 21: BAB I Karbohidrat 2003-2007

Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat

Spatula Hot Plate Erlenmeyer Neraca Digital

Bulp Labu Ukur Kaca Arloji Tabung Sentrifus

Laboratorium Kimia Dasar 21

Politeknik Negeri Samarinda