bab i karbohidrat 2003-2007
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat dan menentukan waktu yang
dibutuhkan untuk menghidrolisis karbohidrat (tepung beras).
1.2. Dasar Teori
1.2.1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,
hydrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utaa
karbohudrat adalah penghasil energy di dalam tubuh.
Karbohidrat yang merupakan polimer alam (bio polimer) adalah polisakarida.
Polisakarida terbentuk dari monomer-monomer monosakarida yang
bergabung melalui ikatan kovalen berupa ikatan glikosida dalam reaksi
polimerisasi kondensasi.
Monosakarida + Monosakarida + …. → Polisakarida + H2O
Dalam kehidupan sehari-hari, karbohidrat dapat kita jumpai pada nasi, tepung,
gandum, dsb. Karbohidrat adalah suatu hidrat/air dan karbon Cn(H2O)n yaitu
senyawa yang terdiri dari unsur C, H dan O dengan berat molekul yang tinggi.
Argumentasi yang baru menyatakan bahwa karbohidrat adalah suatu
polihidrat alcohol dengan gugus aldehid atau keton atau derivatnya.
Karbohidrat dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah jenis
Laboratorium Kimia Dasar 1
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
karbohidrat yang tidak dapat dipecahkan lagi menjadi unit yang lebih kecil ( n
= 1), oligosakarida adalah kelipatan dari monosakarida ( n = 2, 3, 4)
sedangkan polisakarida adalah karbohidrat yang memeiliki n lebih dari 4.
Karbohidrat yang tergolong monosakarida disebut juga gula sederhana yaitu
diosa, treosa, heksosa (glukosa). Yang termasuk oligosakarida yaitu di atau tri
tetrasakarida. Sedangkan kelompok polisakarida adalah amilum, glikogen,
desxtin, dsb.
a. Monosakarida
Monosakarida adalah bentuk paling sederhana dari karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisis lagi. Rumus umumnya adalah (CH2O)n, dimana n
adalah bilangan positif, umunya kurang dari 10. Monosakarida merupakan
senyawa karbonil dengan gugus fungsi berupa aldehiid (-CHO) atau keton
(-CO-). Monosakarida dapat berupa aldose atau ketosa. Sifat
monosakarida yaitu : mudah larut dalam air, larutannya berasa manais,
mengalami mutarotasi, dan bereaksi positif dengan pereaksi fehling,
benedict atau tollens.
Beberapa monosakarida yaitu :
1. Glukosa
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati
(amilum) dan mempunyai sifat :
a) Dapat mereduksi larutan fehling dan membentuk endapan merah
bata.
b) Dapat memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (52.7°)
(mutarotasi).
c) Dapat difermentasikan menghasilkan alcohol (etanol).
2. Fruktosa
Laboratorium Kimia Dasar 2
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
Fruktosa di sebut gula buah. Fruktosa diperoleh dari hidrolisis sukrosa
dan mempunyai sifat :
a) Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.4°)
b) Tidak dapat mereduksi larutan fehling dan tollens.
c) Dapat di fermentasi.
3. Galaktosa
Galaktosa dapat di peroleh dari hidrolisis gula susu (laktosa) dan
mempunyai sifat antara lain :
a) Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata.
b) Tidak dapat di fermentasi.
b. Oligosakarida
Adalah gula yang apabila terhidrolisis menghasilkan beberapa molekul
monosakarida.
Sifat oligosakarida secara umum adalah : mudah larut dalam air dan
larutannya berasa manis.
Contoh oligosakarida :
- Disakarida tersusun atas 2 molekul monosakarida.
- Trisakarida tersusun atas 3 molekul monosakarida.
- Tertrasakarida tersusun atas 4 molekul monosakarida.
Disakarida
Merupakan dimer (gabungan 2 molekul) monosakarida yang sejenis atau
yang berbeda jenis. Ikatan yang menghubungan unit-unit monosakarida
dalam disakarida disebut ikatan glikosida. Disakarida yang paling banyak
adalah :
1. Sukrosa
Laboratorium Kimia Dasar 3
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
Sukrosa adalah gula pasir biasa. Sukrosa diperoleh dari batang tebu
atau akar tanaman bit. Sukrosa sekitar 6 kali lebih manis, 3 kali lebih
manis dari maltose, sedikit lebih manis dari glukosa, tetapi hanya
sekitar setengah daru kemanisan fruktosa. Pada molekul glukosa
terdapat ikatan antara molekul glukosa dan fruktosa,yaitu antara atom C
no 1 pada glukosa dengan atom C no 2 pada fruktosa melalui oksigen.
Kedua atom tersebut adalah atom karbon yang mempunyai gugus – OH
glikosidik ayau atom karbon yang merupakan gugus aldehida pada
glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Oleh Karen itu, sukrosa tidak
mereduksi peraksi fehling, benedict maupun peraksi tollens.
Sukrosa adalah pemtarkanan jika sukrosa di hidrolisis terjadi
pembalikan arah putaran. Dari pemutar kanan menjadi pemutar kiri.
Hal ini terjadi karena daya putar kiri fruktosa lebih besar dari pada gaya
putar kanan glukosa.
2. Laktosa
Apabila laktosa dihidrolisis akan menghasilkan dua monosakarida tak
sejenis yaitu : galaktosa dan glukosa. Ikatan galaktosa dan glukosa
terjadi antara atom C no 0 pada galaktosa dan atom C no 4 pada
glukosa. Oleh karena itu, laktosa dapat mereduksi larutan fehling, sebab
gugus aldehidnya belum terikat.
3. Maltosa
Salah satu disakarida yang apabila di hidrolisis akan menghasilkan dua
monosakarida yang sejenis yaitu glukosa dan glukosa.ikatan yang
terjadi antara atom C no 1 dan atom C no 4. Oleh karena itu, maltose
mempunyai sifat mereduksi larutan fehling sebab dalam molekul
maltose terdapat gugus hemiasetal bebas.
Laboratorium Kimia Dasar 4
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
c. Polisakarida
Adalah karbohidrat yang mana molekulnya terhidrolisis menghasilkan
banyak sekali monosakarida. Umumnya sifat polisakarida sukar larut
dalam air, larutannya dalam air berupa kloid, larutannya berasa tidak
manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi.
Contoh polisakarida yaitu :
- Amilum
- Glikogen
- Selulosa
1.2.2. Uji Karbohidrat
a. Uji Molisch
Karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisis menjadi
monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh
asam sulfat menjadi furfural atau hidroksi metal fural.
Furfural dengan alfa naftol akan berkondensasi membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu, kemudia warna ungu yang terbentuk cincin
pada batas antara larutan karbohidrat dengan asam sulfat.
b. Uji Seliwanoff
Laboratorium Kimia Dasar 5
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
Peristiwa dehidrasi monosakarida ketosa mejadi furfural lebih cepat
dibandingkan dehidrasi monosakarida aldose. Aldose bereaksi negative
pada uji ini dan membentuk senyawa kompleks berwarna merah.
c. Uji Benedict
Gula reduksi dengan larutan benedict (campuran garam kupsi sulfat,
natrium sitrat, natrium karbonat) akan terjadi reaksi redoks dan dihasilkan
endapan berwarna merah dari koprooksida.
R C
O
H + CuO Cu2 + R C
O
OH
d. Uji Fehling
Larutan fehling yang terdiri dari kupsi sulfat. Na D K -. Dan natrium
hidroksida dengan gula reduksi dipanaskan akan terbentuk endapan yang
berwarna hijau kuning – prange atau merah tergantung dari macam gula
reduksinya. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa gula produksi mampu
mereduksi Cu2+.
O O
Cu2+
(aq)+ R C H
(aq) (aq)R C OH + Cu O2
(s)Endapan merah bata
e. Uji Tollens
Dengan menggunakan produksi tollens, gula produksi identifikasi dengan
adanya endapan berebntuk cermin perak di dalam larutan. Hal ini terjadi
karena gula produksi dapat mereduksi Ag+ dalam pereaksi tollens
(Ag(NH3)2+) menjadi endapat perak menurut reaksi berikut.
Laboratorium Kimia Dasar 6
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
(s)Ag NH3Ag(NH )3 2
(aq)+ R C H
(aq)R C OH
(aq)+
(g)+
O
f. Uji Iodin
Karbohidrat golongan polisakarida akan membentuk reaksi dengan larutan
iodin dan memberikan warna spesifik bergantung pada jenis
karbohidratnya. Amiisa dengan iodin akan berwarna biru. Amilopektin
dengan iodin akan berwarna merah violet. Glikogen maupun dextrin
dengan iodin akan berwarna merah Coklat.
C
O
OHRH HI 2H O2R C
O
+ HCl ++
Laboratorium Kimia Dasar 7
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
BAB II
METODOLOGI
2.1. Alat yang digunakan
1. Gelas Kimia
2. Tabung Reaksi
3. Pipet Tetes
4. Pipet Ukur
5. Batang Pengaduk
6. Stopwatch
7. Pipet Volume
8. Spatula
9. Hot Plate
10. Erlenmeyer
11. Bulp
12. Neraca Digital
13. Labu Ukur
14. Kertas Lakmus
2.2. Bahan yang digunakan :
1. Tepung Beras
2. HCl 4 N
3. Larutan I2
4. Aquadest
5. Sukrosa 5%
6. Natrium Karbonat 5%
7. Fehling
Laboratorium Kimia Dasar 8
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
2.3. Prosedur Kerja
2.3.1 Hidrolisis Disakarida
1. Memasukkan larutan sukrosa 5% ke dalam tabung reaksi sebanyak 10 ml dan
10 tetes HCl pekat.
2. Memanaskan diatas hot plate sampai mendidih sambil diaduk.
3. Menetralkan dengan natrium karbonat 5% (menggunakan petunjuk kertas
lakmus).
4. Hasil hidrolisis di uji dengan larutan fehling.
2.3.2 Hidrolisis Polisakarida
1. Memasukkan tepung beras yang sudah dilarutkan sebanyak 100 ml ke dalam
Erlenmeyer lalu menambahkan dengan 10 ml HCl pekat.
2. Memanaskan di atas hot plate.
3. Mengambil 1 ml larutan dan memasukkan ke dalam tabung reaksi setiap 5
menit.
4. Menguji larutan tersebut dengan I2.
5. Mencatat perubahan warna yang terjadi setiap 5 menit.
6. Mencatat hidrolisis sampai tidak berwarna lagi.
Laboratorium Kimia Dasar 9
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
2.4. Diagram Alir
2.4.1 Hidrolisis Disakarida
2.4.2 Hidrolisis Polisakarida
2.4.3
2.4.4
Laboratorium Kimia Dasar 10
Politeknik Negeri Samarinda
Natrium karbonat 5%
10 ml sukrosa 5% 10 tetes HCl pekat
Lakmus merahdidihkan
Fehling A Fehling B
larutan
larutan
larutan
Dipanaskan pada suhu 120
±0,2 gram tepung beras
Aquades 200 ml + 10 ml HCl pekat
1 ml setiap menit
Larutan
Diuji dengan 2 tetes I2
Larutan
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Data Pengamatan
3.1.1. Tabel Hidrolisis Disakarida
Sampel Volume
Sampel +
HCl
dipanaskan
Sampel +
HCl
dinetralkan
oleh
Na2CO3
Sampel +
HCl +
Na2CO3 +
Fehling A
Sampel +
HCl +
Na2CO3 +
Fehling B
Sukrosa
5%
10 ml
Berubah
warna
menjadi
kuning
bening
Kertas
lakmus
berubah
warna dari
merah
menjadi
biru
Larutan
berubah
warna
menjadi
biru
Terdapat
endapan
berwarna
merah
bata
3.1.2. Tabel Hidrolisis Polisakarida
No. Sampel Waktu (menit) Larutan I2 Perubahan Warna
1. 1ml 0 – 5 2 tetes Kuning kecoklatan
2. 1ml 5 – 10 2 tetes Kuning kecoklatan
3. 1ml 10 – 15 2 tetes Kuning kecoklatan
4. 1ml 15 – 20 2 tetes Kuning kecoklatan
5. 1ml 20 – 25 2 tetes Kuning kecoklatan
6. 1ml 25 – 30 2 tetes Kuning kecoklatan
7. 1ml 30 – 35 2 tetes Kuning kehitaman
8. 1ml 35 – 40 2 tetes Kuning
Laboratorium Kimia Dasar 11
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
9. 1ml 40 – 45 2 tetes Kuning
10. 1ml 45 – 50 2 tetes Hijau tua
11. 1ml 50 – 55 2 tetes Hijau kehitaman
12. 1ml 55 – 60 2 tetes Hijau kehitaman
13. 1ml 60 – 65 2 tetes Hijau pekat
14. 1ml 65 – 70 2 tetes Hijau pekat+
15. 1ml 70 – 75 2 tetes Hitam
16. 1ml 75 – 80 2 tetes Hitam
17. 1ml 80 – 85 2 tetes Hitam
18. 1ml 85 – 90 2 tetes Hitam
19. 1ml 90 – 95 2 tetes Hitam
20. 1ml 95 – 100 2 tetes Hitam
21. 1ml 100 – 105 2 tetes Hitam
22. 1ml 105 – 110 2 tetes Hitam
23. 1ml 110 – 115 2 tetes Hitam
24. 1ml 115 – 120 2 tetes Hitam
25. 1ml 120 – 125 2 tetes Hitam
26. 1ml 125 – 130 2 tetes Hitam
27. 1ml 130 – 135 2 tetes Hitam
28. 1ml 135 – 140 2 tetes Hitam
29. 1ml 140 – 145 2 tetes Hitam
30. 1ml 145 – 150 2 tetes Hitam
31. 1ml 150 – 155 2 tetes Hitam kecoklatan
32. 1ml 155 – 160 2 tetes Hitam kecoklatan
33. 1ml 160 – 165 2 tetes Hitam kecoklatan
34. 1ml 165 – 170 2 tetes Coklat gelap
35. 1ml 170 – 175 2 tetes Coklat
Laboratorium Kimia Dasar 12
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
36. 1ml 175 – 180 2 tetes Coklat
37. 1ml 180 – 185 2 tetes Coklat tua
38. 1ml 185 – 190 2 tetes Coklat tua
39. 1ml 190 – 195 2 tetes Coklat tua
40. 1ml 195 – 200 2 tetes Coklat
41. 1ml 200 – 205 2 tetes Coklat
42. 1ml 205 – 210 2 tetes Coklat
43. 1ml 210 – 215 2 tetes Coklat
44. 1ml 215 – 220 2 tetes Coklat agak tua
45. 1ml 220 – 225 2 tetes Kuning kecoklatan
46. 1ml 225 – 230 2 tetes Kuning kecoklatan
47. 1ml 230 – 235 2 tetes Kuning kecoklatan
48. 1ml 235 – 240 2 tetes Kuning kecoklatan
49. 1ml 240 – 245 2 tetes Kuning kecoklatan
50. 1ml 245 – 250 2 tetes Kuning
51. 1ml 250 – 255 2 tetes Kuning
52. 1ml 255 – 260 2 tetes Kuning
53. 1ml 260 – 265 2 tetes Kuning
54. 1ml 265 – 270 2 tetes Kuning
55. 1ml 270 – 275 2 tetes Kuning
56. 1ml 275 – 280 2 tetes Kuning
57. 1ml 280 – 285 2 tetes Kuning bening
3.2. Pembahasan
Laboratorium Kimia Dasar 13
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat dan
menentukan waktu yang diperlukan untuk menghidrolisis karbohidrat ( tepung
beras ). Dalam percobaan ini dilakukan 2 macam percobaan. Yang pertama adalah
hidrolisis disakarida dan yang kedua adalah hidrolisis polisakarida.
3.2.1. Hidrolisis Disakarida
Percobaan hidrolisis disakarida ini dilakukan dengan menggunakan sampel
berupa sukrosa 5% sebanyak 10 ml. Adapun tujuan dari hidrolisis disakarida
ini adalah untuk mengetahui gugus fungsi dari sukrosa dan mengetahui
apakah monosakarida yang menyusun sukrosa adalah gula pereduksi atau
bukan yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwanra hijau, kuning-
orange merah tergantung dari macam reduksinya.
Hidrolisis disakarida yang terjadi :
C12H22O12 + H2O → 2C6H12O6
Sampel sukrosa 5% ini kemudian ditambahkan dengan HCl pekat.
Penambahan HCl pekat ini bertujuan untuk menghidrolisis gugus aldehid
dalam karbohidrat. Selanjutnya campuran sukrosa 5% dan HCl pekat ini
dipanaskan di atas hot plate. Sambil diaduk dengan magnetic stirrer sampai
mendidih. Pemanasan ini bertujuan untuk membantu proses pemutusan rantai
gugus fungsi aldehid. Karena adanya penambahan HCl pekat yang
menyebabakan larutan bersifat asam, maka larutan sukrosa perlu dinetralkan
oleh Na2CO3 5% yang merupakan garam dari NaOH dan H2CO3. Penetralan
kemudian diuji dengan kertas lakmus dan terjadi perubahan warna dari merah
menjadi biru. Setelah itu larutan ditetesi dengan Fehling A dan terjadi
perubahan warna dari kuning bening menjadi biru. Kemudian larutan ditetesi
dengan Fehling B dan hasilnya terdapat endapan merah bata. Hal ini
dikarenakan ion Cu++ pada fehling di reduksi menjadi ion Cu2+ yang akan
diendapkan menjadi warna merah bata.
Reaksi yang terjadi :
Laboratorium Kimia Dasar 14
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
O
2CuO OH2OH Cu O2 H O2+RR
O
+ + +
3.2.2. Hidrolisis Polisakarida
Pada percobaan hidrolisis polisakarida yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui jenis gula yang menyusun polisakarida. Sampel yang digunakan
adalah tepung beras sebanyak ± 0,2 gram yang dilarutakn ke dalam 200 ml
air. Kemudian ditambahkan HCl pekat sebanyak 10 ml yang bertujuan agar
terjadi hidrolisis dari polisakarida menjadi monosakarida. Selanjutnya larutan
dipanaskan di atas hot plate pada suhu 120°C dengan tujuan untuk membantu
pembongkaran rantai aldehid menjadi asam karboksilat. Setelah mendidih,
setiap 5 menit larutan diambil sebanyak 1 ml lalu dimasukkan ke dalam
tabung reaksi dan ditambahkan dengan iodin sebanyak 2 tetes. Penambahan
iodine ke dalam larutan bertujuan sebagai petunjuk hidrolisisnya polisakarida
menjadi monosakarida secara sempurna yang ditandai dengan warna kuning
bening. Tahap perubahan warna pada tepung beras adalah kuning kecoklatan,
kuning kehitaman, kuning kehijauan, kuning kehitaman, hijau pekat, hijau
pekat +, hitam, hitam kecoklatan, coklat gelap, coklat muda, kuning
kecoklatan, kuning, dan kuning bening. Pada menit 70 -150 pada suhu 120°C
sampel yang diuji dengan I2 mengalami perubahan warna menjadi hitam.hal
ini dikarenakan adanya kandungan amilosa pada larutan tepung. Pada menit
165 – 195 pada suhu 120°C tepung tersebut memiliki kandungan glikogen
karena mengalami perubahan warna menjadi coklat. Tepung beras mengalami
hidrolisis sempurna pada menit 285 yaitu mengalami perubahan warna
menjadi kuning. Dalam uji karbohidrat, waktu yang dibutuhkan (waktu
normal) biasanya adalah 1 jam – 2 jam. Namun, dalam percobaan ini
Laboratorium Kimia Dasar 15
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
pengujian menghabiskan waktu ± 4 jam. Hal ini disebabkan oleh beberapa
factor diantaranya adalah factor suhu. Dalam percobaan hidrolisis polisakarida
ini suhu memiliki pengaruh terhadapa reaksi hidrolisis, semakin tinggi
suhunya maka akan semakin cepat jalannya reaksi.
Laboratorium Kimia Dasar 16
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam hidrolisis disakarida, menghasilkan warna merah bata dan larutan biru
muda yang menunjukkan adanya glukosa dalam larutan.
2. Waktu yang diperlukan untuk menghidrolisis tepung beras adalah 285 menit.
3. Pada menit 70 – 150 larutan sampel yang diuji dengan I2 berwarna hitam
dikarenakan adanya kandungan amilosa di dalam larutan tepung.
4. Pada menit 165 – 195 larutan sampel yang diuji dengan I2 berwarna coklat
karena adanya kandungan glikogen di dalam larutan tepung.
5. Suhu merupakan salah satu factor penting dalam reaksi hidrolisis. Semakin
tinggu suhu, maka akan semakin cepat jalannya reaksi.
Laboratorium Kimia Dasar 17
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Biokimia karbohidrat. www.google.com 30 Desember
2013. 09.58 wita
Anonim. 2011. Mekanisme reaksi uji karbohidrat.
www.gudangmateri.com 4 Januari 2014. 15.19 wita
Anonim. 2010. Laporan Hidrolisis Sukrosa. Slideshare.net. 30
Desember 2013. 10.13 wita.
Laboratorium Kimia Dasar. 2013. Penuntut Praktikum Proses Kimia
Terapan. Samarinda : Polnes 4 Januari 2014. 15.24 wita
Laboratorium Kimia Dasar 18
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
LAMPIRA
N
Laboratorium Kimia Dasar 19
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
GAMBAR ALAT
Gelas Kimia Tabung Reaksi Pipet Tetes Kertas Lakmus
Pipet Ukur Batang Pengaduk Stopwatch Pipet Volume
Laboratorium Kimia Dasar 20
Politeknik Negeri Samarinda
Laporan PraktikumProses Kimia TerapanUji Karbohidrat
Spatula Hot Plate Erlenmeyer Neraca Digital
Bulp Labu Ukur Kaca Arloji Tabung Sentrifus
Laboratorium Kimia Dasar 21
Politeknik Negeri Samarinda