lembaran daerah kabupaten rokan hilir tahun 2007...

24
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 NOMOR :02 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a. Bahwa dengan telah diserahkannya Asset PD. SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir perlu dilakukan penataan lebih lanjut ; b. Bahwa untruk melaksanakan maksud huruf a diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 (Lembaran Negara RI Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3790); 2. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Petalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten, Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Singingi dan Kota Batam (Lembaran Nf Tahun 1999

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

LEMBARAN DAERAH

KABUPATEN ROKAN HILIR

TAHUN 2007 NOMOR :02

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR

NOMOR 02 TAHUN 2007

TENTANG

PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT

KABUPATEN ROKAN HILIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ROKAN HILIR,

Menimbang : a. Bahwa dengan telah diserahkannya Asset PD. SPR Kubu pada

tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis

kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir perlu dilakukan

penataan lebih lanjut ;

b. Bahwa untruk melaksanakan maksud huruf a diatas perlu

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

(Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 (Lembaran Negara RI

Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor

3790);

2. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan

Kabupaten Petalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan

Hilir, Kabupaten, Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,

Kabupaten Singingi dan Kota Batam (Lembaran Nf Tahun 1999

Page 2: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

Nomor 181, Tambahan lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor

3902) sebagaimana telah diubah dengan undang-Undang Nomor 13

Tahun 2000 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 53 2000

(Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran

Negara RI 3968);

3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2604 tentang Pembentukan

Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53,

Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagai mana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 03

tahun 2005 (Lembaran Negara RI Tahun 2005 No38, Tambahan

Lembaran Negara RI Nomor 4493);

5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Petimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lembaran Nagara RI Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun tentang Kewenangan

Pemerintah Pusat Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembabran

Negara RI Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI

Nomor 3968);

7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : KEP-066/KM/7/1998

tentang Pemberian Izin Usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Kubu;

8. Peratusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Pemerintah Daerah;

9. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 8/26/PBI/2006 tentang

Prekereditan Rakyat;

Page 3: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

Dengan Parsetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR

dan

BUPATI ROKAN HILIR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN, DAERAH KABUPATEN ROKAN HLIR TENTANG

PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT

KABUPATEN ROKAN HIUR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:

a. Daerah adalah Kabupaten Rokan Hilar;

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir:

c. Kepala Daerah adalah Bupati Rokan HiIir;

d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah selanjutnya disebut DPRD adalah Badan

Legislatif Daerah Kabupaten Rakan Helir;

e. Perusahaan Daerah adalah Perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten

Rokan Hilir dengan Persetujuan DPRD Kabupaten Rokan Hilir,

f. Bank adalah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir;

g. Badan Pengawas adalah Badan Pengawas Perusahaan Daerah Bank Perkreditan

Rakyat Rokan Hilir;

h. Direksi adalah Direksi Perusahaan Daerah Perkreditan Rakyat Rokan Hilir,

i. Pegawai adalah Pegawai Perusahaan Daerah Perkreditan Rakyat Rokan Hilir;

j. RUPS adalah Rapat Umum Pemegang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat

Rokan Hilir adalah Pemegang Kekuasaan tertinggi yang selanjutnya di singkat

RUPS;

Page 4: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

BAB II

PENDIRIAN

Pasal 2

1. Perusahaan Daerah dengan nama PD. Bank Perkreditan Rakyat Kubu didirikan

berdasarkan Peraturan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis Nomor: 21 tahun

1996 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Perkreditan Rakyat Kubu, yang

selanjutnya dengan Peraturan Daerah ini berubah menjadi Perusahaan Bank

Perkreditan Rakyat Rokan Hiiir,

2. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir sebagaimana dimaksud

ayat (1) Pasal ini selanjutnya disebut PD. BPR Rokan Hilir;

3. Dengan tidak mengurangi ketentuan peratun terhadap PD. BPR Rokan Hilir berlaku

ketentuan Perbankan Negara Republik Indonesia.

BAB III

TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 3

Kantor Pusat PD. BPR Rokan Hilir berkedudukan di lbu Kota Kabupaten Rokan Hilir.

BAB IV

AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 4

PD. BPR Rokan Hilir dalam melakukan usaha berazaskan demokrasi ekonomii dengan

menggunakan prinsip kehati-hatian.

Pasal 5

PD. BPR Rokan Hilir didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membantu mendorong

pertumbuhan dan perataan perekonomian Kerakyatan, Pembangtunan serta sebagai

salah satu sumber pendapatan asli daerah serta meningkatkan taraf hidup raknyat.

Page 5: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

BAB V

BIDANG USAHA

Pasal 6

Bidang Usaha meliputi :

a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito

berjangka, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

b. Memberikan kredit

c. Menempatkan dananya Dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI)Deposito berjangka,

sertifikat deposito dan atautabungan pada Bank lainnya.

Pasal 7

PD. BPR Rokan Hilir dalam mengembangkan bidang usaha pada pasal (6) diatas dapat :

a. Melakukan kerjasama antar sesame BPR dan dengan Lembaga Perbankan atau

Keuangan lainnya setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas.

b. Menjalankan usaha-usaha Perbankan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan

peraturan Perundang-undangan yang berlaku dengan berpedoman pada prinsip

kehati-hatian.

BABVI

MODAL

Pasal 8

(1) Modal Dasar PD. BPR Rokan Hilir ditetapkan sebesar Rp. 15.000.000.000 (Lima

belas milar rupiah);

(7) ModaI disetor pertama kali sebesar Rp. 190.000.000,(seratus sembilan puluh Juta

rupiah) dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang berasal penyerahan

Pemerintah Kabupaten Bengkalis sebesar Rp. 150.000.000,-(seratus lima puluh juta

rupiah) dan PT. Bank Riau sebesar Rp.40.000.000: (empat puluh juta rupiah).

Sampai dengan Peraturan Daerah ini ditetapkan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir

telah menambah modal Disetor sebesar 5.000.000.000,-(lima milyar rupiah)

sehingga total Modal Disetor sebesar Rp. 5.190.00 (lima milyar seratus sembilan

puluh juta rupiah) yang dari kepemilikan:

Page 6: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

a. Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir : Rp. 5.150.000.000,-

b. PT. Bank Riau : Rp. 40.000.000,-

(3) Modal PD. BPR Rokan Hilir sebagaimana dimaksud (2) huruf a merupakan

kekayaan Pemerintah Kab Rokan Hilir yang dipisahkan.

Pasal 9

(1) PD. BPR Rokan Hilir sebagaimana diatur dalam pasal (8) ditetapkan dengan

Peraturan daerah;

(2) Penambahan Modal Disetor sampai dengan terpenuhnya Modal Dasar ditetapkan

dengan Keputusam Kepala Daerah yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan

dan Belanjan Daerah dan atau dari sumber lainnya setelah mendapat Persetujuan

DPRD.

BAB VII

SAHAM - SAHAM

Pasal 10

(1) Saham-saham PD. BPR Rokan Hilir dikeluarkan nama Pemerintah Kabupaten

Rokan Hilir dan PT Bank Riau;

(2) Saham-saham yang telah dimiliki PT. Bank Riau dapat dipindah tangankan pada

Pemerintah Kab Rokan Hilir;

(3) Kepemilikan saham PD. BPR Rokan Hilir sekurang-kurangnya 85% (delapan puluh

lima persen) berasal dari Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dan selebihnya berasal

dari saham PT. Bank Riau dari jumlah keseluruhan saham;

(4) Saham tidak boleh digunakan sebagai jaminan kredit

BABVIII

DIREKSI

Pasal 11

(1) PD. BPR Rokan Hilir dipimpin oleh Direksi yang berjumlah sekurang-kurangnya 2

(dua) orang dan salah seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama;

Page 7: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

(2) Direksi bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Badan

Pengawas.

(3) Antara sesama Direksi dan atau antara Direksi dan Badan Pegawas tidak boleh ada

hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun

kesamping termasuk menantu dan ipar, dan jika hubungan dimaksud terjadi setelah

pengangkatan maka untuk melanjutkan jabatan salah satu diantaranya harus

mengundurkan diri;

(4) Anggota Direksi tidak boleh mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun

tidak langsung pada PD. BPR Rokan Hilir atau Badan Hukum/perorangan yang

diberi kredit oleh PD. BPR Rokan Hilir.

(5) Yang dapat diangkat menjadi Direksi adalah Warga Negara Indonesia yang

memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Berpendidikan formal paling rendah setingkat D-3 atau sarjana muda atau telah

menyelesaikan minimal 110 SKS dalam pendidikan S-1;

b. Paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari anggota Direksi memiliki

pengalaman sebagai pejabat dibidang operasional perbankan paling sedikit

selama 2 (dua) tahun;

c. Memiliki sertifikat kelulusan dari lembaga sertifikasi;

d. Lulus uji kemampuan dan kepatutan oleh Bank Indonesia;

e. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

f. Mempunyai akhlak serta moral yang baik;

g. Tidak terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan yang

mengkhianati Negara;

h. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan Pengadilan;

i. Sehat jasmani dan rohani;

j. Umur Maksimal 55 tahun.

Pasal 12

Direksi PD. BPR Rokan Hilir tidak boleh memangku Jabatan Rangkap seperti tersebut

dibawah ini :

a. Anggota Direksi atau pejabat eksekutif pada lembaga perbankan, perusahaan atau

lembaga lain;

Page 8: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

b. Jabatan Struktural dan Fungsional lainnya dalam instansi/Lembaga Pemerintah

Daerah;

c. Jabatan lain yang dapat mengganggu kelancaran tugas Perusahaan Daerah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 13

(1) Pengganti dan/atau perpanjangan masa jabatan anggota Direksi, calon anggota

Direksi wajib memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sebelum diangkat dan

menduduki jabatannya;

(2) PD. BPR Rokan Hilir wajib menyelenggarakan RUPS untuk mengangkat anggota

Direksi yang telah disetujui Bank Indonesiapaling lambat 90 (sembilan puluh) hari

sejak tanggal persetujuan Bank Indonesia;

(3) Direksi PD. BPR Rokan Hilir diangkat oleh kepala daerah berdasarkan RUPS untuk

masa jabatan selama-lamanya 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali setelah

masa jabatan dimaksud berakhir sesuai dengan ketentuan perundang-undanganyang

berlaku.

Pasal 14

(1) Sebelum menjalankan tugas Anggota Direksi dilantik dan diambil sumpah jabatan

oleh kepala daerah;

(2) Setiap pengangkatan Anggota Direksi PD. BPR Rokan Hilir diberitahukan kepada

Gubernur, Menteri Dalam Negeri dan Pimpinan Bank Indonesia.

Pasal 15

Tata tertib dan cara menjalankan tugas Direksi ditetapkan oleh kepala daerah setelah

mendapat persetujuan badan Pengawas, serta dengan memperhatikan ketentuan dan

perundang-undangan yang berlaku antara lain :

a. Direksi mengurus kekayaan PD. BPR Rokan Hilir;

b. Direksi dapat mengangkat dan memberhentikan pegawai sesuai dengan kebutuhan

PD. BPR Rokan Hilir;

c. Direksi menetapkan susunan organisasi dan tata cara PD. BPR Rokan Hilir dengan

persetujuan Badan Pengawas;

Page 9: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

d. Direksi mewakili PD. BPR Rokan Hilir didalam maupun diluar pengadilan.

Pasal 16

Direksi mengusulkan kepada kepala daerah melalui Badan Pengawas tentang

Penghapusan/ Penjualan harta kekayaan PD. BPR Rokan Hilir yang tidak digunakan/

tidak bermanfaat lagi.

Pasal 17

Direksi berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang telah mendapat

persetujuan Badan Pengawas dan bank Indonesia dapat melakukan hal-hal sebagai

berikut :

a. Membuka Kantor Cabang, Kantor Kas dan Kegiatan Kas diluar kantor sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

b. Membeli, menjual, menggadaikan barang atau dengan cara lain mendapat atau

melepaskan hak atas barang-barang inventaris milik PD. BPR Rokan Hilir setelah

mendapat persetujuan Badan Pengawas;

Pasal 18

(1) Direksi berhenti karena :

a. Masa jabatan berakhir;

b. Meninggal dunia.

(2) Direksi dapat diberhentikan oleh kepala daerah berdasarkan RUPS karena :

a. Permintaan sendiri;

b. Melakukan tindakan yang merugikan PD. BPR Rokan Hilir;

c. Melakukan tindakan atau bersikap yang bertentangan dengan kepentingan

Daerah atau Negara;

d. Ada sesuatu hal yang mengakibatkan ia tidak dapat melaksanakan tugasnya

secara wajar;

e. Melakukan perbuatan tercela dibidang perbankan keuangan dan usaha lainnya

dan terbukti melakukan tindak pidana kejahatan.

(3) Direksi yang diduga melakukan perbuatan sebagaimana maksud Pasal 18 ayat (2)

huruf b, c, d dan e diberhentikan sementara oleh Bupati;

Page 10: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

(4) Kepala daerah memberitahukan secara tertulis Pemberhentian sementara

sebagaimana maksud ayat (3) kepada yang bersangkutan disertai alasan-alasannya.

Pasal 19

(1) Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak pemberhentian

sementara, Badan Pengawas sudah melakukan sidang yang dihadiri oleh Direksi

untuk menetapkan apakah yang bersangkutan diberhentikan atau direhabilitir

kembali;

(2) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud ayat (1) badan

Pengawas belum melakukan sidang, maka surat pemberhentian sementara batal

demi hukum;

(3) Apabila didalam persidangan dimaksud Direksi tidak hadir maka yang bersangkutan

dianggap menerima keputusan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas;

(4) Keputusan Badan Pengawas sebagaimana dimaksud ayat (3) ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Daerah;

(5) Apabila perbuatan yang dilakukan Direksi merupakan tindak pidana, maka yang

bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat.

Pasal 20

(1) Jika sidang tersebut pada Pasal 19 ayat (2) tidak dilakukan oleh Badan Pengawas

dalam waktu 1 (satu) bulan setelah pemberhentian sementara itu diberitahukan

menurut Pasal 19 ayat (4), maka pemberhentian sementara itu batal demi hukum;

(2) Apabila tindakan tersebut dalam pasal 18 ayat (2) huruf b dan c merupakan tindak

pidana, maka pemberhentian itu adalah pemberhentian dengan tidak hormat.

Pasal 21

(1) Direksi yang dihentikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan semenjak diterima

Keputusan Kepala daerah tentang Pemberhentian dapat mengajukan keberatan

secara tertulis kepada kepala daerah;

(2) Selambatnya 2 (dua) bulan semenjak diterimanya permohonan keberatan, kepala

daerah sudah mengambil keputusan apakah menerima atau menolak permohonan

keberatan maksud;

Page 11: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

(3) Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan kepala daerah belum mengambil keputusan

terhadap permohonan keberatan, maka Keputusan kepala daerah tentang

pemberhentia batal demi hukum.

BAB IX

BADAN PENGAWAS

Pasal 22

(1) Badan Pengawas menetapkan kebijaksanaan umum, menjalankan pengawasan dan pengendalian

serta, pembinaan terhadap PD. BPR Rokan Hilir .

(2) Anggota Badan Pengawas PD. BPR Rokan Hilir sekurang-kurangnya berjumlah 2 (dua) orang ,

salah seorang di angkat menjadi Badan Pengawas;

Pasal 18

(1) Direksi berhanti karena:

a. Mesa Jabatannya berakhir;

b. Meninggal Dunia;

(2) Direksi dapat diberhentikan oleh kepala daerah berdasarkan RUPS karerna:

a. Permintaan sendiri;

b. Melakukan tindakan yang merugikan PD. BPR Rokan Hilir,

c. Melakukan tindakan atau bersikap yang bortentangan dengan kepentingan Dearah

atau Nagara;

d. Ada sesuatu hal yang mengakibatkan ia tidak dapat metaksanakan tugasnya

secara wajar;

e. Melakukan perbuatan tercela dibidang perbankan, keuangan dan usaha lainya dan

terbukti melakukan tindak pidana kejahatan.

(3) Direksi yang diduga malakukan perbuatan sebagaimana maksud Pasal 18 ayat (2) huruf b,

c, d dan e diberhentikan sementara oleh Bupai;

(4) Kepala daerah memberitahukan secara tertulis Pemberhentian sementara sebagaimana

maksud ayat (3) kepada yang bersangkutan disertai alasan-alasanyannya.

Paul 19

(1) Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sajak pemberhentian

Page 12: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

sementara, Badan Pengawas sudah malakukan sidang yang dihadiri oleh Direiksi untuk

menetapkan apakah yang bersangkutan dibertentikan atau direhabilitir kembali;

(2) Apabila dalam jangka 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud ayat (1) Badan Pengawas

belum melakukan sidang, make surat pemberhentian sementara batal demi hukum;

(3) Apabila dalam persidangan dimaksud Direksi tidak hadir maka yang bersangkutan

dianggap menerima keputusan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas;

(4) Keputusan Badan Pengawas sebagaimana dimaksud ayat (3) ditetapkan dengan

Keputusan Kepada daerah;

(2) PD. BPR Rokan Hilir wajib menyelenggarakan RUPS untuk mengangkat arggota

Badan Pengawas yang telah disetuji bank Indonesia paling lambat 90 (sembilan puluh)

hari sejajak tanggal persetujuan Bank Indonesia;

(3) Badan pengawas PD. BPR Rokan Hilir disingkat oleh kepala daerah berdasarkan

RUPS untuk masa jabatan selama-lamanya 4 (empat) tahun dan dapat diangkat

kembali setelah mesa jabatan dimaksud berakhir sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku;

Pasal 25

(1) Sabakum menjalankan tugas Anggota Badan Pengawas

dilanik dan diamil sumpah Jabatan oleh kepala daerah;

(2) Setap pengangkatan anggota Bedan Pengawas PD. BPR Rokan Hiik

diberitahukan kepada Gubernur, Menteri Dalam Negeri dan Pimpinan Bank Indonesia.

Pasa1 26

(1) Tugas pokok Badan Pengawas PD. BPR Rokan Hilir adalah :

a. Merumuskan kebjakan pengurusan pengelolaan anggaran dan keuangan

berdasarkan kebijakan kepala daerah dengan memperhatikan ketentuan

perundangundangan yang beriaku;

b. Mualakukan pengawasan terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Direksi;

c. Membuat laporan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

serta menyampaikannya kepada Bank Indonezia

(2) Fungsi Badan Pengawas antara lain :

a. Menyusun tata tertib cara pengawasan dan pengelolaan PD. BPR Rokan Hilir;

Page 13: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

b. Melakukan pengawasan pelaksanaan operasional PD. BPR Rokan Hilir:

c. Menggariskan kebiJaksanaan anggaran dan keuangan PD. BPR Rokan

Hilir

d. Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan PD.

BPR Rokan Hilir,

e. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan PD. BPR Rokan Hilir

f. Menilai dan meneliti Iaporan kauangan tahunan yang disampaikan Direksi

untuk disyahkan oleh RUPS;

g. Memberikan Pertimbangan dan saran baik diminta maupun tidak diminta kepada

kepala daerah untuk perbaikan dan pengembangan PD. BPR Rokian Hilir,

Pasal 27

Pengawasan oleh Badan Pengawas PD. BPR Rokan Hilir dilakukan secara rutin atau

sewaktu-waktu juka dipandang perlu;

Pasal 28

Tata Tertib dan Tata Cara menjalankan tugas Badan Pengawas ditetapkan oleh kepala

daerah sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang beriaku.

Pasal 29

(1) Badan Pengawas berhenti karana :

A. Masa Jabatannya berakhir,

B. Meninggal Dunia;

(2) Anggota Badan Pengawas dapat diberhentikan oleh kepala daerah berdasarakan

RUPS karena :

a. Permintaan sendiri;

b. Melakukan tindakan yang merugikan bank atau perbuatan tercela;

c. Melakukan tindakan atau bersikap yang bertentangan dengan kepentingan

Daerah atau Negara:

d. Tidak dapat melaksanakan tugas secara wajar,

e. Melakukan tindakan tercela dibidang perbankan, keuangan dan usaha lainya

serta terbukti melakukan tindak pidana kajahatan.

Page 14: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

(3) kepala daerah mernberhentikan sementara Anggota Badan Pengawas yang diduga

melakukan parbuatan tersebut ayat (2) huruf b, c, d dan e atas usulan RUF'S;

(4) Pembarhentian sementara tersebut ayat (3) diberitahukan secara tertulis oleh kepada

kepala daerah kepada Anggota Badan Pengawas yang bersangkutan disertai alasan

alasan yang monyebabkan tindakan tersebut.

(5) Dalam hal terjadi pemberhentian sementara sebagaimana tersebut ayat (3)

dlakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Angota Badan Pergawas yang bersangkutan diberi pengawasan dalam

waktu 1 (satu ) bulan pengawas tersebut diberitahukan tentang pemberhentian

sementara:

b. Jika Anggota Badan Pengawas yang bersangkutan tidak hakdir dalam

persidangan tersebut tanpa alasan yang dapat diterima, yang

bersangkutan dianggap menerima apapun yang di putuskan oleh RUPS;

c. Delam sidang tersebut huruf a, RUPS memutuskan apakah Anggota

Badan Pengawas yang bersangkutan tatap di usulkan untuk diberhentikan atau

pemberhentian semardara dibatalkan. dan keputusan tersebut segera

diasampaikan secara tertulis kepada daerah;

d. Selambat-lambatnya 1(satu) bulan sejak sidang yang dimagsud huruf a,

kepala daereh memberitahukan kepada keputusan terhadap usulan yang

dimaksud huruf b, secara tertulis kepada anggota dewan pengawas yang

bersangkutan, dalam hal pamberitahuan tidak dilakukan dalam waktu diatas,

maka Pemberitahuan samentara itu batal demi hukum:

e. Jika sidang tersebut azat (5) tkiak dilakukan oleh RUPS dalam maktu 1(satu) bulan

setelah pemberhentian sementara itu diberitahukan menurut ayat (4). maka

pemberhentiaan samentara itu batal demi hukum;

(6) Apabila tindakan tersebut dalam ayat (2) huruf b dan c merupakan tindak

pidana, make pemberhentian itu adalah pemberthentian dengan tklak hormat.

Pasal 30

(1) Anggota Badan Pengawas yang dberhentikan, selambatlambatnya 1 (satu) bulan sejak

diterimanya Keputusan kepala daerah tentang pemberhentian, dapat mengajukan

keberatan secara tertulis kepada kepala daerah.:

Page 15: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

(2) Selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejakk diterimanya permohonan keberatan,

kapala daerah sudah mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak permohonan

keberatan dimaksud;

(3) Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan sebagimana dimaksud ayat (2) kepala daerah belum

mengambil keputusan terhadap permohonan keberatan, maka surat Keputusan kepala

daerah tentang pemberhentian sementara batal demi hukum.

Pasal 31

(1) Penghasilan Badan Pengawas dan Direksi diatur oleh kepala daerah atas usulan

Badan Pengawas dengan berpedoman kepada Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku;

(2) Peraturan gaji pegawai bank diatur oleh Direksi dengan Persetujuan Badan

Pengawas dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Perundang- undangan yang

berlaku dan kemampuan Bank.

BAB X

PEGAWAI, DANA PENSIUN

TUNJANGAN HARI TUA DAN PENGHARGAAN

Pasal 32

(1) Pegawai PD. BPR Rokan Hilir adalah Pegawai Bank Perkreditan Rakyat Pegawai

yang status kepegawaiannya tidak disamakan dengan kepegawaian Perusahaan Daerah

lainnya;

(2) Tata cara penerimaan Pegawai Bank diatur olah Direksi PD. BPR Rokan Hilir.

Pasal 33

Bank mengadakan dana pensiun dan tunjangan hari tua bagi Direksi dan Pegawai PD.

BPR Rokan Hilir yang merupakan kekayaan Bank yang dipisahkan;

Page 16: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

BAB XII

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN

Pass138

(1) Direksi menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan PD. BPR

Rokan Hil ir kepada Badan Pengawas untuk disyahkan, sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

(2) Apabila sampai dengan Perrnulaan tahun buku, Badan Parpwas tidak

mengemukakan keberetan, maka Rencana ker ja dan angaran Tahunan

PD. BPR Rokan Hilir dinyatakan berlaku;

(3) Setiap perubahan Rencana Karja dan Anggaran Tahunan bank dalam tahun

buku yang sedang berjalan harus mendapat persetujuan Badan Pengawas:

(4) Rencana kerja dan Angaran yang telah disetujui oleh Badan Pengawas

disampaikan kepada kepala daerah;

(5) Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang tetah disetujui oleh Badan Pengawas

disampaikan kepada Bank Indonesia untuk memperoleh persetujuan.

BAB XIV

TAHUN BUKU

Pasal 39

(1) Tahun Buku PD. BPR Rokan Hilir adalah TahunTakwin;

(2) Selambat-lambatnya 6(enam) bulan setelah tahun buku berakhir, Direksi

menyampaikan Perhitungan tahunan yang terdiri dari Neraca dan Perhitungan

Laba Rugi yang telah diperiksa dan ditelit i kepada Badan Pergawas dan

diteruskan kepada RUPS untuk mendapat pengesahan;

(3) Neraca den Perhitungan Laba Rugi tersebut harus ditanda tangani oleh para

anggota direksi

(4) Neraca dan perhitungan laba/rugi yang disyahkan oleh RUPS

memberikan pembebasan tanggung jawab kepada Direksi dan Badan Pengawas;

(5) Direksi wajib mernbuat laporan tahunan tentang perkembangan usaha bank

yang telah disyahkan oleh RUPS untuk disampaikan kepada kepala daerah;

Page 17: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

(6) Direksi wajib mengumumkan 1aporan keuangan yang telah disyahkan pada papan

pengumuman PD. BPR Rokan Hilir mengenai kebijakan umum yang

selayaknya di jalankan Bank;

(7) Keputusan RUPS berdasarkan musyawarah dan mufakat;

(8) Jika tidak tercapai kata mufakat sebagai mana dimaksud ayat (3) maka pendapat-

pendapat yang dikemukakan dalam rapat disampaikan kepada kepala daerah untuk

diambil keputusan setelah mendengar partirnbangan Badan Pengawas;

(9) Tata Tertib RUPS dan cara pelaksanaannya diatur dengan peraturan sendiri dan

ditetapkan oleh kepala daerah atas usul RUPS.

BAB XII

HAK SUARA/ MENGELUARKAN PENDAPATPENDAPAT

Pasal 36

(1) Hak suara dari Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir atau Bank Riau selaku

pemegang saham dibawakan oleh kepala daerah dan/atau Direksi PT. Bank Riau atau

pejabat yang ditunjuk;

(2) Hak suara yang diberikan mengenai pemilihan seseorang sesuai dengan Peraturan

Daerah ini dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

Pasal 37

(1) Setiap pemegang saham berhak mengeluarkan pendapat;

(2) Cara mengeluarkan pendapat dapat dengan Lisan maupun Tulisan;

(3) Pendapat-pendapat bagi setiap Anggota Pemegang Saham, apabila dikemukakan

dalam RUPS dan atau Rapat Badan Pengawas, apabila sifat rapat itu mampunyai acara

tentang pendapatan yang dikemukakan oleh pemegang saham yang bersangkutan;

(4) Pendapat-pendapat para anggota pemegang saham yang diluar ketentuan yang

dimuat dalam ayat 2 dan 3 pasal ini dianggap belum resmi

Page 18: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

BAB XIII

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN

Pasal 38

(1) Direksi menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan PD. BPR Rokan

Hilir kepada Badan Pengawas untuk disyahkan, sesual dengan ketentuan yang

berlaku;

(2) Apabita ssmpai dengan permulaan tahun buku, Badan PerVawas tfdak

mengtunukakan keberetan, maka Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan PD. BPR

Rokan HiAr diinyatakan beriaku;

(3) Setiap perubahan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan bank dalam tahun buku

yang sedang berjalan harus mendapat persetujuan Badan Pengawas;

(4) Rencana Kerja dan Anggaran yang telah disetujui oleh Badan Pengawas disampaikan

kepada kepala daerah;

(5) Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang telah disetujui oleh Badan Pengawas

disampaikan kepada Bank Indonesia untuk memperoleh persetujuan.

BAB XIV

TAHUN BUKU

Pasal 39

(1) Tahun Buku PD. BPR Rokan Hilir adalah TahunTakwin;

(2) Selambat-iambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir, Direksi menyampaikan

perhitungan tahunan yang terdiri dari Neraca dan Perhitungan Laba Rugi yang telah

diperiksa dan diteliti kepada Badan Pengawas dan diteruskan kepada RUPS untuk

mendapat pengesahan;

(3) Neraca dan Perhitungan Laba Rugi tersebut harus ditanda tangani oleh para

anggota Direksi

(4) Neraca dan perhitungan laba/rugi yang disyahkan oleh RUPS memberikan

pembebasan tanggung jawab kepada Direksi dan Badan Pengawas;

(5) Direksi wajib membuat laporan tahunan tentang perkembanpen usaha bank yang telah

disyahkan oleh RUPS untuk disampaikan kepada kepala daerah;

(6) Direksi wajib mengumumkakn laporan keuangan yang talah disyahkan pada

Page 19: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

papan pengumuman PD. BPR Rokan Hilir dan atau salah satu surat kabar harian

yang terbit dalam daerah usaha bank 2 (dua) kali setahun setiap semester (posisi Juni

dan Desember);

(7) Tata cara pembuatan, penyampaian dan pongesahan perhitungan tahunan bank berpedoman

kepada ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB XV

PENETAPAN DAN PENGGUNAAN LABA BERSIH

Pasal 40

(1) Laba Bersih PD. BPR Rokan Hilir yang telah disyahkan oleh RUPS setelah dipotong

pajak, pembagianya ditetapkan sebagai berikut :

a. Bagian laba untuk pemegang saham 50.00%

b. Cadangan Umum 12.50%

c. Cadangan Tujuan 12.50%

d. Dana Kesejahteraan 12.50%

e. Jasa Produksl 12.50%

(2) Bagian laba untuk Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir sebagaimana dimaksud ayat (1)

hunrf a dianggarkan dalam ayat penerimaan APBD tahun anggaran berikutnya;

(3) Cadangan umum dan tujuan adalah pemupukan modal dan untuk pengembangan

usaha PD. BPR Rokan Hillir pada masa yang akan datang;

(4) Dana Kesejahteraan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d antara lain untuk dana pensiun

pengurus dan pegawai, sosial dan lain sebagainya diatur tersendiri oleh Direksi setelah

mendapat persetujuan Badan Pengawas;

(5) Jasa Produksi dibagikan kepada pengurus dan pegawai PD. BPR Rokan Hilir yang

penggunaanya diatur dan ditetapkan oleh Direksi.

BAB XVI

TANGGUNG JAWAB DAN TUNTUTAN GANTI RUGI

Pasal 41

(1) Anggota Direksi dan atau Pegawai PD. BP'R Rokan Hilir yang dengan sengaja atau

karena kelalaian menirnbulkan kerugian PD. BPR Rokan Hilir, wajib mengganti

Page 20: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

kerugian tersebut;

(2) Tata cara penyelesaian ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (1) disesuaikan dengan

Ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB XVII

KERJASAMA

Pasal 42

PD. BPR Rokan Hilir dapat melakukan kerjasama dengan Bank Umum, Bank

Pernbangunan Daerah Riau dan Bank Perkreditan Rakyat dan atau Lembaga Keuangan

Perbankan maupun Lernbaqa lainnya dalam usaha peningatan modal, manajernen,

propesialisme perbankan laimya setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas.

BAB XVIII

PEMBINAAN

Pasal 43

(1) Kepala daereh melakukan pembinaan permodalan, fasilitas terhadap PD. BPR Rokan

Hilir dalam rangka Peningkatan daya guna dan hasil guna PD. BPR Rokan Hilir

sebagai alat kelengkapan Otonomi Daerah;

(2) PT. Bank Riau memberikan bantuan teknis terhadap Bank Perkreditan Rakyat;

(3) Bank Indorasia melakukan pembinaan dan pengawasan teknis perbankan terhadap PD.

BPR Rokan Hilir.

BAB XIX

PEMBUBARAN

Pasal 44

(1) Pembubaran PD. BPR Rokan Hilir ditetapkan dengan Peraturan Daerah setelah

mendapat persetujuan Bank Indonesia;

(2) Kepala Daerah menunjuk Panitia Pembubaran Bank, dimaksud ayat (1);

(3) Dalam hal PD. BPR Rokan Hilir dibubarkan, maka hutang dan kewajiban

keuangan dibayar dari harta kekayaan bank;

(4) Sedangkan sisa lebih menjadi hak pemilik saham dan sebaliknya apabila terjadi sisa

kurang menjadi tanggung jawab pemegang saham;

(5) Pertanggung jawaban pembubaran bank oleh panitia pembubaran disampaikan kepada

Page 21: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

kepala daerah yang memberikan pembebasan tanggung jawab tentang pekerjaan yang

telah diselesaikan oleh panitia pembubaran;

(6) Kepala daerah menyelesaikan kewajiban Bank terhadap direksi, Badan Pengawas

dan Pegawai PD. BPR Rokan Hilir yang dibubarkan;

(7) Pembubaran Bank dilaporkan kepada pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

BABXX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 46

(1) Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan satelah Peraturan Daerah ini dikeluarkan

semua bentuk Tata Naskah Dinas PD. BPR Kubu dengan nama PD. BPR Rokan Hilir,

(2) Direksi, Badan Pengawas dan Pegawai serta seluruh kekayaan dan asset termasuk utang

piutanp yang seiama ini merupakan milk dan tangyurg jawab PD. BPR Kubu berubah

dan menjadi milk dan tanggungjawab PD. BPR Rokan Hilir yang ditetapkan dalam

Peraturan Daerah ini.

B A B XXI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 48

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis

pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah.

Pasal 47

Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah nomor 18 Tahun 2004 tentang

Perusahaan Daerah Perkreditan rakyat Kabupaten Rokan Hilir dinyatakan tidak berllaku.

Pasal 48

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan peraturan Daerah ini

dengan penmpatanya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Rokan Hilir.

Page 22: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

Ditetapkan di : Bagansiapiapi

Pada tanggal : 04 Juni 2007

BUPATI ROKAN HILIR

dto

H. ANNAS MAAAMUM

Diundangkan di : Bagansiapiapi

PadA tanggal : 05 Juni 2007

SEKRETARIS DHAERAH,

dto

Drs. H. ASRUL M. NOOR

NIP. 010096333

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR

TAHUN 2007 NOMOR 02

Page 23: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR

NOMOR : 02 TAHUN 2007

TENTANG

PERUSANAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT

KABUPATEN ROKAN HILIR

1. UMUM

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir PD. BPR Rokan Hilir merupakan

salah satu Perusahan Daerah yang bergerak dibidang keuangan dan perbankan yang didirikan

dengan maksud dan tujuan untuk membantu mondorong parturnbuhan porekonomian dan menggerakkan

pembangunan daerah dengaan membantu membiayai Pembargunan dan modernisasi

ekonomi disegala bidang serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Daerah dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat dalam arti luas sesuai dangan Peraturan dan

Perundang-undangan yang berlaku.

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-undang Nornor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah dan undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Peraturan Pemerintah

Nomor 25 Tahun 2000 yang kewenangan Pernerintah Propinsi sebagai Daerah Otonomi

telah memberikan kewenangan yang luas kepada pemerintah kabupaten, sehingga

pamerintah kabupaten mulai menyempurnakan produk hukum daerah dalam rangka

pelaksanaan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab

Dengan di terbitkan undang-undang Nomor 53 Tahun1999 tentang Pembentukan

Kabupaten Pelalawan, Kebupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun.

Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Betam, maka dengan

terbentuknya Rokan Hilir di adakan kesepakatan antara pemerintah kabupaten

Bengkalis dengan pemerintah kabupaten Rokan Hilir yang terutang dalam No

kesepakatan No. 180/HK/2003 dan No 06/HK2003tanggal 22 Agustus 2003 tentang

Penyerahan Asset dan PD. BPR Kubu dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis Kepada Pemerintah

Kabupaten Rokan Hilir yang telah dirubah menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan

Page 24: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2007 …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenRokanHilir-2007-2.pdf · SPR Kubu pada tanggal 22 Agustus 2003 dari Pemerintah

Rakyat Hilir berdasarkan Peraturan Daerah No 18 Tahun 2 tentang Perusahaan Daerah

Bank Perkreditan Rakyat Daerah Kabupaten Rokan Hilir perlu dilakukan penyempurnaan

secara menyeluruh. Peraturan daerah itu dibuat sebagai pengganti Peraturan Daerah

Nomor 18 Tahun 2004 tersebut.

11. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 s/d 7 : Cukup jelas

Pasal 8 Ayat (1) : Modal Dasar PD. BPR Rokan Hilir secara kaseluruan

adalah milik Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dan PT.

Bank Riau.

(2) : Cukup jelas

(3) : Cukup

Pasal 9 s/d 12 : Cukup jelas

Pasal 13 Ayat (1) : Untuk menjaga kelancaran pengurusan dan kesinambungan

kerja, maka masa jabatan calon anggota Direksi diajukan oleh

Direksi kepada Bank Indonesia sebelum RUPS untuk

memperoleh persetujuan sebelum diangkat dan menduduki

jabatannya

(2) : Cukup jelas

(3) : CukuP jelas

Pasal 14 s/d 39 : Cukup jelas

Pasal 40 ayat (1) : Cukup jelas

(2) : Cukup jelas

(3) : Cadangan Umum dapat dipergunakan untuk menutupi kerugian

yang diderita oleh Bank dan pemupukan modal Bank,

sedangkan cadangan tujuan adalah untuk pengembangan Bank

yang pengunaannya ditetapkan oleh direksi setelah mendapat

persetujuan Badan Pengawas;

Pasal 41 s/d 48 : Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR

NOAMOR : 02 TAHUN 2007