bab ii - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · henry fayol yang...

21
8 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Dalam pengelolaanya, Bursa Kerja Khusus membutuhkan perencanaan dan pengorganisasian untuk menjalankan tugas dan kewajibannya. Setiap organisasi pasti membutuhkan manajemen yang baik untuk mengatur aktivitas yang dikerjakan, penanggug jawab dan waktu pelaksanaan programnya. Selain itu juga dibutuhkan dorongan atau motivasi untuk anggotanya dalam menjalankan tugas organisasi agar dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh sebab itu, maka akan diuraikan secara singkat mengenai Fungsi-fungsi Manajemen dan Teori Motivasi. 1. Fungsi-fungsi Manajemen Salah satu klasifikasi dari fungsi-fungsi manajemen yang dibuat oleh Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko (1984:23) adalah “Planning, Organizing, Actuating dan controlling”, berikut uraiannya: a. Perencanaan (Planning) Kata plan memiliki arti rencana, rancangan, maksud maupun niat. Menurut Ibnu Syamsi (1993:74) Perencanaan berarti kegiatan untuk melihat jauh ke depan, menyiapkan keputusan untuk mengantisipasi masalah yang memungkinkan akan terjadi. Merencanakan dapat berarti memikirkan dan membuat langkah- langkah yang harus dilakukan sebelum memulai pelaksanaan. Dengan 8

Upload: danghuong

Post on 11-May-2018

223 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Dalam pengelolaanya, Bursa Kerja Khusus membutuhkan perencanaan

dan pengorganisasian untuk menjalankan tugas dan kewajibannya. Setiap

organisasi pasti membutuhkan manajemen yang baik untuk mengatur aktivitas

yang dikerjakan, penanggug jawab dan waktu pelaksanaan programnya. Selain

itu juga dibutuhkan dorongan atau motivasi untuk anggotanya dalam

menjalankan tugas organisasi agar dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh

sebab itu, maka akan diuraikan secara singkat mengenai Fungsi-fungsi

Manajemen dan Teori Motivasi.

1. Fungsi-fungsi Manajemen

Salah satu klasifikasi dari fungsi-fungsi manajemen yang dibuat oleh

Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko (1984:23)

adalah “Planning, Organizing, Actuating dan controlling”, berikut

uraiannya:

a. Perencanaan (Planning)

Kata plan memiliki arti rencana, rancangan, maksud maupun

niat. Menurut Ibnu Syamsi (1993:74) “Perencanaan berarti kegiatan

untuk melihat jauh ke depan, menyiapkan keputusan untuk

mengantisipasi masalah yang memungkinkan akan terjadi”.

Merencanakan dapat berarti memikirkan dan membuat langkah-

langkah yang harus dilakukan sebelum memulai pelaksanaan. Dengan

8

Page 2: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

9

demikian dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah pemilihan

sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus

dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa suatu kegiatan

dilaksanakan.

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian menurut Malayu S.P Hasibuan (2007:23) adalah:

Suatu proses penentuan pengelompokan dan pengaturanbermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapaitujuan, menempatkan orang-orang pada wewenang yang secararelatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukanaktivitas-aktivitas tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa organisasi terdiri dari beberapa bagian

yang memiliki masing-masing fungsi yang saling berkaitan dan

membentuk sistem untuk mendukung kerjasama untuk mencapai

tujuan bersama. Tujuan diselenggarakannya pengorganisasian adalah

untuk membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Menurut

Hani Handoko (1984:167) bahwa:

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunanstruktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yangmelingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan strukturorganisasi adalah departemenealisasi dan pembagian kerja.

Aspek-aspek dalam pengorganisasian (organizing) menurut Hani

Handoko (1984:24) adalah:

1) Penentuan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untukmencapai tujuan organisasi.

2) Perancangan dan pengembangan suatu organisasi ataukelompok yang akan “membawa” hal-hal tersebut kearahtujuan.

Page 3: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

10

3) Pendelegasian wewenang yang diperlukan individu-individuuntuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakanstruktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi dandikoordinasikan.

Sumber daya yang paling penting adalah orang-orang yang

memberikan tenaga, bakat, kreatifitas dan usaha mereka kepada

organisasi.

c. Pengarahan (actuating)

Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan

dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau

interaksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing,

agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Menurut Hani

Handoko (1984:27) dalam fungsi pengarahan harus terdapat unsur-

unsur:

1) Motivating (dorongan), yakni menggerakan orang-orangdengan memberikan motif-motif, alasan yang mendorongtimbulnya kemauan mereka untuk bekerja dengan lebih baik.

2) Leading (bimbingan, pimpinan) yakni membimbing orangdengan memberi teladan.

3) Directing (pengarahan), yakni mengarahkan orang-orangdengan memberikan petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dantegas.

d. Pengawasan (controlling)

Pengawasan meliputi tindakan mengkaji apakah kegiatan yang

dilakukan anggota sudah sesuai dengan perencanaan. Pada hakekatnya

pengawasan merupakan proses pemantauan kegiatan untuk menjaga

bahwa suatu kegiatan dilakukan terarah dan menuju pencapaian tujuan

Page 4: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

11

yang direncanakan dan mengadakan koreksi terhadap kegiatan-

kegiatan yang menyimpang atau kurang tepat sasaran yang dituju.

Pengawasan menurut Hani Handoko (1984:25) adalah sebagai berikut:

Pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan caradan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah ditetapkan.Pengawasan mencakup unsur penetapan standar pelaksanaan,penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, pengukuran pelaksanaannyata dan membandingkannya dengan standar yang telahditetapkan dan pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bilapelaksanaan menyimpang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah

tindakan atau proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan,

kesalahan, kegagalan untuk kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah

agar hal tersebut tidak terulang kembali.

2. Teori Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif, yang berarti menggerakkan atau

mendorong seseorang melakukan suatu kegiatan, yang berhubungan

dengan jawaban pertanyaan mengapa tingkah laku seseorang demikian.

Motivasi diperlukan dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang kita

lakukan sebagai daya pikat dan dorongan agar pekerjaan dapat

dilaksanakan dengan baik. Menurut Manullang (2006:147):

Motivasi, daya perangsang yang merangsang pegawai untuk maubekerja segiat-giatnya berbeda antara satu dengan yang lainnya.Perbedaan ini disebabkan oleh motif, tujuan dan kebutuhan darimasing-masing pegawai untuk bekerja. Dalam garis besarnya, jenis-jenis insentif dapat digolongkan ke dalam 3 gologan, yaitu:a. Material incentive

Segala daya perangsang yang dapat dinilai dengan uangb. Semi material incentive

Segala daya perangsang yang tidak dapat dinilai dengan uangc. Nonmaterial incentive

Page 5: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

12

Segala daya perangsang yang dinilai tidak dari uang atau bukan,melainkan berupa penempatan yang tepat, latihan sistematik,promosi yang obyektif, dan sebagainya.

3. Bursa Kerja Khusus (BKK)

Bursa kerja adalah suatu lembaga yang mempunyai fungsi untuk

merekrut tenaga kerja baru dan kemudian disalurkan atau ditempatkan ke

dunia kerja atau dunia industri sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati sebelumnya. Penyelenggaraan bursa kerja merupakan upaya

untuk mendekatkan antara peluang kerja yang ada dengan SDM yang

tersedia. Hal ini sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Kementrian

Transmigrasi bahwa “Bursa Kerja adalah lembaga yang menjalankan

fungsi penempatan untuk mempertemukan antara pencari kerja dengan

pekerjaan baik dalam hubungan kerja maupun diluar hubungan”

Depnakertrans RI, Dirjen Binapenta (2001: 2). Menurut Departemen

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Depnakertrans RI, Dirjen Binapenta

(2001:3) “Bursa Kerja Khusus adalah Bursa Kerja di Satuan Pendidikan

Menengah, di Satuan Pendidikan Tinggi dan di Lembaga kerja,

pendaftaran pencari kerja, memberi penyuluhan dan bimbingan jabatan

serta penyaluran dan penempatan pencari kerja”.

Sebagai salah satu bentuk nyata dari pemerintah dalam memperluas

kesempatan pencari kerja untuk mendapatkan informasi dan lowongan

pekerjaan, maka dibentuklah bursa kerja. Kali ini pemerintah

mengikutsertakan lembaga pendidikan sebagai pihak yang diberi

keistimewaan dan wewenang dalam penyaluran tenaga kerja melalui Bursa

Page 6: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

13

Kerja Khusus. Bursa Kerja Khusus yang diselenggarakan oleh satuan

pendidikan menengah terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

bertugas memberikan pelayanan antar kerja kepada alumni SMK yang

bersangkutan.

Izin penyelengaaraan BKK di tingkat pendidikan menengah ini

merupakan salah satu kebijaksanaan pemerintah yang dimaksudkan

sebagai upaya untuk mendekatkan antara peluang kerja yang ada dengan

sumber daya manusia yang tersedia pada khususnya adalah lulusan SMK

sebagai calon tenaga kerja. Dengan adanya kebijaksanaan ini diharapkan

lebih memudahkan lulusan SMK dalam memasuki dunia kerja karena

informasi tentang kesempatan kerja menjadi lebih mudah didapatkan.

Secara yuridis penyelenggaraan BKK ini dikuatkan dengan

perjanjian kerjasama Mendikbud dan Menaker No. 076/ U/ 1993 dan No.

Kep.215/MEN/1993 tentang pembentukan Bursa Kerja dan Panduan

Penyelenggaraan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah dan

Pendidikan Tinggi. Selain itu, juga keputusan bersama Dirjen Pendidikan

Dasar dan Menengah dengan Dirjen Binapenta No. 009/KEP/U/1994 dan

No. KEP.02/bp/1994 tentang pembentukan Bursa Kerja di Satuan

Pendidikan Menengah dan Panduan Penyelenggaraan Bursa Kerja.

Departemen tenaga kerja mengemukakan beberapa tugas dan fungsi

dari Bursa Kerja Khusus di Satuan Pendidikan Menengah menurut Triani

Puji A, sebagaimana dikutip oleh Karyanto (1996) menyatakan:

Page 7: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

14

1) Memberikan layanan informasi ketenagakerjaan pada pelajardan alumni yang akan memasuki dunia kerja

2) Membina dan mengembangkan hubungan kerjasama denganlembaga pemerintah dan swasta termasuk dunia kerja danalumni yang telah bekerja dalam pengadaan informasi tentanglatihan kerja dan penyalurannya sebagai tenaga kerja

3) Mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan rekruitmen danseleksi calon tenaga kerja atas permintaan Depnaker ataulembaga pemerintah lain atau swasta atas bimbingan dariDepnaker.

4) Membina hubungan dengan alumni yang telah bekerja danberhasil dalam bidang usaha untuk membantu memberikanpeluang menyalurkan, menempatkan alumni baru darialmamaternya yang memerlukan pekerjaan.

5) Membantu mengembangkan dan menyempurnakan programpendidikan dan memperhatikan tuntutan lapangan kerja sertameningkatkan peran tenaga pengajar dalam pembinaan karirsiswa alumni

Bursa kerja khusus mempunyai peran penting dalam layanan antar

kerja diantaranya dengan memberikan informasi ketenagakerjaan,

membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan lembaga

pemerintah dan swasta, melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan

rekruitmen dan seleksi, membina hubungan dengan alumni yang sudah

bekerja serta membantu usaha pengembangan dan penyempurnaan

program pendidikan yang membawa manfaat yang sesuai dengan tujuan

yang telah ditentukan.

BKK memberikan informasi mengenai ketenagakerjaan mulai dari

menerima, menampung, mengidentifikasi dan mendata jenis-jenis

informasi yang didapat dari dunia kerja kemudian menyampaikan

informasi tersebut kepada siswa dan alumni sekolah yang bersangkutan.

Selain itu, BKK juga memiliki andil dalam pelaksanaan pengembangan

Page 8: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

15

karir siswa dan lulusannya, dalam hal ini BKK bekerjasama dengan pihak

bimbingan konseling yang ada di sekolah.

Dalam Bursa Kerja khusus didalamnya terdapat sistem

pelaksanaan BKK. Sistem Pelaksanaan BKK adalah sekelompok bagian

atau unsur atau komponen BKK yang mempunyai hubungan fungsional

yang teratur untuk melaksanakan aktivitas BKK agar dapat mencapai

maksud dan tujuan BKK.

4. Sistem Pelaksanaan Bursa Kerja Khusus (BKK)

a. Dasar Hukum Pelaksanaan Bursa Kerja Khusus (BKK)

Dasar hukum pelaksanaan BKK adalah landasan yuridis yang

digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuannya. Menurut

Depnakertrans RI Dirjen Binapenta (2001:1) dalam kegiatannya, Bursa

Kerja Khusus harus memperhatikan dasar-dasar hukumnya, yaitu:

1) Undang-undang No.14 Tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja.

2) Undang-Undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib LaporKetenagakerjaan di Perusahaan.

3) Keputusan Presiden RI No.4 Tahun 1980 tentang wajib LaporLowongan Pekerjaan.

4) Keputusan Menaker No. Kep-207/MEN/1990 tentang SistemAntar Kerja.

5) Perjanjian kerjasama antara Depdikbud dan Depnaker No.076/U/1993 dan Kep-215/MEN/1993 tentang pembentukanBursa Kerja di satuan Pendidikan Menengah dan PendidikanTinggi.

6) Keputusan bersama Dirjen Pendidikan Dasar dan MenengahDepdikbud dan Dirjen Binapenta Depnaker No.009/C/KEP/U/1994 dan KEP. 02/BP/1994 tentangPembentukan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah danPemanduan Penyelenggaraan Bursa Kerja.

7) Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang PemerintahanDaerah.

Page 9: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

16

8) Peraturan Menaker No. PER-203/MEN/1999 tentangPenempatan Tenaga Kerja di Dalam Negeri.

9) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.KEP/23/MEN/2001 tentang tata kerja dan Struktur OrganisasiDepartemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Berdasarkan pedoman dasar hukum tersebut, maka BKK dapat

melaksanakan aktivitasnya secara teratur dan sistematis, mulai dari

perencanaan, pengelolaan sampai evaluasi.

b. Ruang lingkup Kegiatan Bursa Kerja Khusus (BKK)

Dalam rangka melaksanakan segala aktivitas pelayanan antar

kerja, ruang lingkup kegiatan BKK menurut Depnakertrans RI

Dirjen Binapenta (2001: 7) adalah sebagai berikut:

1) Mendaftar dan mendata pencari kerja lulusannya danmengupayakan penempatannya

2) Mencari dan mendata lowongan kesempatan kerja yangditerima serta melaksanakan kerjasama dengan penggunatenaga kerja yang ada

3) Melakukakn bimbingan kepada pencari kerja lulusannyauntuk mengetahui bakat, minat dan kemampuannya sesuaikebutuhan pengguna tenaga kerja atau untuk berusahamandiri

4) Melakukan penawaran kepada pengguna tenaga kerja atauuntuk berusaha mandiri

5) Melakukan penawaran kepada pengguna tenaga kerjamengenai persediaan tenaga kerja

6) Melakakukan pengiriman untuk memenuhi permintaantenaga kerja

7) Mengadakan verifikasi sebagai tindak lanjut dari pengirimandan penempatan yang telah dilakukan

8) Mencetak bentuk-bentuk formulir kartu antar kerja9) Melakukan kerjasama dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja

Indonesia (PJTKI) untuk penempatan tenaga kerja ke luarnegeri

10) Melakukan kerjasama dengan instansi/badan/lembagamasyarakat dalam rangka pembinaan kepada pencari kerjauntuk berusaha mandiri

11) Melakukan kerjasama dengan kantor instansi yangberwenang di bidang ketenagakerjaan baik propinsi maupun

Page 10: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

17

kabupaten/kota serta instansi terkait dalam rangka mencariinformasi pasar kerja, bursa kerja dan informasiketenagakerjaan lainnya.

Setelah semua informasi tersebut didapat, selanjutnya diberikan

kepada alumni yang belum mendapatkan pekerjaan agar dapat

mendaftar dan mengikuti rekruitmen sebagai calon tenaga kerja. BKK

memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada calon tenaga kerja

tersebut agar diketahui bakat, minat, dan kemampuan lulusan yang

sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.

Selanjutnya, penyaluran lulusan sebagai calon tenaga kerja yang

disesuaikan dengan bakat, minat dan kemampuannya sehingga calon

tenaga kerja tersebut siap dikirim ke dunia usaha dan industri. Setelah

penyaluran dan penempatan, kemudian BKK melakukan verifikasi

dengan industri tempat kerja sebagai tindak lanjut dari pengiriman dan

penempatan yang telah dilakukan.

c. Program Bursa Kerja Khusus (BKK)

Tolak ukur dari keberhasilan dari program penyelenggaraan

BKK dapat dilihat dari keberhasilan atau tercapainya tujuan-tujuan

dari pelaksanaan BKK. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai

indikator keberhasilan BKK, menurut Suwardi (1999) menyatakan:

1) Pemenuhan kelengkapan perizinan dan legalitas. Program inikeberhasilannya dapat diindikasikan dengan adanya SK darikepala sekolah dan terbitnya surat ijin dari Depnaker.

2) Kelengkapan fasilitas BKK, merupakan program yangbertujuan untuk melengkapi fasilitas fisik BKK untukmemperlancar kegiatannya seperti misalnya, kelengkapanruangan, meja, kursi, alat tulis dan sebagainya.

Page 11: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

18

3) Pendaftaran alumni lulusan SMK. Diindikasikan dengantersedianya data tentang nama dan alamat lengkap darilulusan yang dipergunakan untuk perekrutan calon tenagakerja ketika ada lowongan atau kesempatan kerja yangditawarkan melalui BKK.

4) Kunjungan dan penawaran kerjasama ke DUDI.Diindikasikan dengan banyaknya jumlah industri yang maubekerjasama dengan BKK SMK dari seluruh industri yangdikunjungi.

5) Pengiriman/penyaluran lulusan ke dunia kerja, indikasikeberhasilan program ini dapat diketahui dengan banyaknyalulusan atau alumni SMK tersebut yang dapat tersalur kedunia kerja melalui BKK.

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan program Bursa Kerja

Khusus (BKK) ini di SMK, harus memenuhi persyaratan dan

memperhatikan hal-hal yang dijelaskan di atas.

d. Pertanggungjawaban Kegiatan Bursa Kerja Khusus (BKK)

Dalam setiap periode tertentu, BKK melaporkan dan

mempertanggungjawabkan semua kegiatannya dengan format tertentu

kepada Kepala Kantor Menakertrans dan Kepala Kantor Mendiknas

Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepala Kandis Menakertrans dan

Kepala Kandis Mendiknas. Dalam pertanggungjawaban tersebut

disertakan data hasil kerja dari BKK disertai dengan analisis yang

diperlukan. Sesuai dengan petunjuk Teknis Bursa Kerja Khusus tahun

2011, bahwa pelaporan atau pertanggungjawaban BKK dilaksanakan

setiap minggu, bulan triwulan, dan tahunan kepada instansi yang

berwenang di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota setempat.

Page 12: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

19

e. Kemitraan dalam Bursa Kerja Khusus

Dalam peraturan pemerintah Nomor. 14 th 1997 tentang

kemitraan pada pasal 1 angka 1 pengertian kemitraan merupakan

kerjasama usaha kecil dan usaha menengah dan atau usaha besar

dengan memperlihatkan prinsip saling memerlukan, saling

memperkuat dan saling menguntungkan.

Menurut Muhammad Jafar Hafsah (1999:43):

Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh duapihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraihkeuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dansaling membesarkan karena merupakan strategi bisnis makakeberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanyakepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etikabisnis.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kata mitra

berarti teman, kawan kerja, pasangan kerja, rekan”. Berdasarkan

beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kemitraan

adalah suatu usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang orang

atau lebih dengan memperlihatkan prinsip saling membutuhkan dan

saling menguntungkan.

Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tugas dan tanggung

jawab dalam menyiapkan lulusannya untuk memasuki dunia kerja,

SMK melakukan berbagai usaha untuk menyiapkan calon tenaga kerja

yang kompeten dengan membekali berbagai kompetensi selama proses

diklat. Selanjutnya SMK juga bertanggung jawab untuk menyalurkan

Page 13: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

20

lulusannya ke dunia kerja melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) yang

ada di sekolah. BKK merupakan salah satu lembaga pelaksana

penempatan/ penyaluran tenaga kerja. Di dalam Peraturan Menteri

Tenaga Kerja RI NO. PER-02/MEN/1994 pasal 5 tentang penempatan

tenaga kerja di dalam dan di luar negeri yang disebutkan bahwa BKK

dapat melaksanakan penempatan atau penyaluran tenaga kerja di

dalam negeri dan melaksanakan penempatan ke luar negeri dengan

cara bekerjasama dengan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).

Menurut Depnaker dan Dirjen Binapenta (2003:10), BKK

mempunyai ruang lingkup kegiatan BKK yang intinya adalah BKK

dapat membina kerjasama dengan kantor instansi yang bertanggung

jawab di bidang ketenagakerjaan baik propinsi maupun

kabupaten/kota, PJTKI (Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia), dan

serta instansi terkait lainnya. Dalam rangka mencari informasi maka

BKK dapat bekerjasama dengan LPPS (Lembaga Pelayanan

Penempatan Tenaga Kerja Swasta) untuk mencari informasi bursa

kerja, pembinaan untuk berusaha mandiri dan informasi

ketenagakerjaan lainnya.

5. Tenaga Kerja

Dalam penyaluran tenaga kerja, tenaga kerja sendiri merupakan

bagian yang integral dalam pelaksanaanya. Oleh sebab itu akan diuraikan

secara singkat mengenai tenaga kerja, analisis jabatan dan rekruitmen

tenaga kerja.

Page 14: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

21

Tenaga kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang

yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, orang yang mampu melakukan

pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja. Dengan

demikian, tenaga kerja dapat didefiniskan sebagai orang yang mampu

melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Secara fisik, kemampuan bekerja diukur dengan usia. Dengan kata

lain, individu yang berada dalam usia kerja dianggap mampu bekerja.

Kelompok penduduk dalam usia kerja tersebut dinamakan tenaga kerja

atau manpower. Secara singkat, tenaga kerja didefinisikan sebagai

penduduk usia kerja (working age population).

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan, yang disebut sebagai tenaga kerja adalah setiap orang

yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/ atau

jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Pengertian tenaga kerja ini meliputi mereka yang bekerja untuk diri sendiri

ataupun anggota keluarga yang tidak menerima bayaran berupa upah atau

mereka sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam arti

mereka menganggur dengan terpaksa karena tidak ada kesempatan kerja.

Sedangkan Badan Pusat Statistik memberikan definisi tenaga kerja

(manpower) sebagai seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun

atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa.

Page 15: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

22

a. Analisis Jabatan

Sebelum proses penyaluran tenaga kerja dilakukan, Bursa Kerja

Khusus (BKK) perlu mengadakan analisis jabatan terlebih dahulu.

menurut Moekijat (1992:25) “Analisis jabatan adalah suatu kegiatan

yang mempelajari, mengumpulkan, dan mencatat informasi-informasi

atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan

secara sistematis dan teratur” .

Mengenai analisis jabatan ini, Manullang (2008:38)

menjelaskan bahwa analisis jabatan dapat dibedakan menjadi empat,

yaitu meliputi:

1) Job analysis for personal specification (analisis jabatan untuk

spesifikasi pribadi)

Job analysis for personal spesification bertujuan untuk

meningkatkan syarat mental yang dibutuhkan dari seseorang untuk

dapat sukses dalam memangku suatu jabatan.

2) Job analysis for training purpose (analisis jabatan untuk tujuan

pelatihan)

Job analysis for training purposre bertujuan untuk menentukan

langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengajarkan suatu

pekerjaan pada seorang pegawai baru.

3) Job analysis for setting rates (analisis jabatan untuk menentukan

nilai)

Page 16: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

23

Job analysis for setting rates bertujuan untuk menentukan nilai

masing-masing jabatan suatu badan usaha.

4) Job analysis for method improvement (analisis jabatan untuk

perbaikan metode)

Job analysis for method improvement bertujuan untuk

mempermudah cara bekerja pegawai pada suatu jabatan tertentu,

yang bermaksud untuk menghilangkan segala gerak-gerik pegawai

yang tidak perlu.

Informasi yang diperoleh dari analisis jabatan tersebut

digunakan sebagai dasar dalam menyusun job description dan job

specification. Pada umumnya keterangan yang diperoleh dari job

description meliputi dua hal yaitu sifat pekerjaan yang bersangkutan

dan tipe pekerjaan yang cocok untuk jabatan itu.

b. Rekruitmen Tenaga Kerja

1) Pengertian Rekruitmen

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2004:33) bahwa:

Rekruitmen adalah salah satu proses atau tindakan yangdilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahanpegawai yang melalui tahapan-tahaoan yang mencakupidentifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenagakerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukanoleh perusahaan, proses seleksi, penempatan dan orientasitenaga kerja.

Sedangkan menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2007:

96) “Rekruitmen diartikan sebagai proses penarikan sejumlah calon

yang berpotensi untuk diseleksi menjadi pegawai”.

Page 17: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

24

2) Sumber Rekruitmen tenaga kerja

Pelaksanaan rekruitmen tenaga kerja dapat berasal dari

berbagai sumber. Berbagai ahli mengungkapkan pendapatnya

mengenai sumber rekruitmen tenaga kerja. Menurut Anwar Prabu

Mangkunegara (2004: 34-35) mengemukakan ada dua sumber

dalam penarikan tenaga kerja yaitu:

a) Sumber dari dalam perusahaan yang mencakup promosijabatan, transfer pekerjaan dan demosi jabatan.

b) Sumber dari luar perusahaan yang mencakup iklanmedia massa, lembaga pendidikan Depnaker danlamaran kerja yang sudah masuk di perusahaan.

Sedangkan Menurut Malayu. S.P Hasibuan (2007: 42-43)

ada dua sumber penarikan atau rekruitmen tenaga kerja yaitu:

a) Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisilowongan kerja yang lowong diambil dari dalamperusahaan tersebut yakni dengan cara memutasikankaryawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatantersebut.

b) Sumber eksternal adalah karyawan yang akan mengisijabatan yang lowong yang dilakukan penarikan darisumber-sumber tenaga kerja di luar perusahaan lain,nepotisme, pasar tenaga kerja dengan memasang iklanmelalui media massa dan sumber-sumber lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

sumber penarikan tenaga kerja dari dalam perusahaan berupa

promosi jabatan, mutasi dan sumber dari luar perusahaan dapat

berupa iklan, lembaga pendidikan, serikat buruh dan lain

sebagainya.

Page 18: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

25

6. Penelusuran Lulusan

Pelaksanaan kegiatan penelusuran akan sangat bermanfaat bagi

lulusan maupun bagi sekolah. Kegiatan ini bermanfaat mencari pekerjaan

yang sesuai dengan kemampuan dan kemauan bagi para lulusan yang

sedang mencari pekerjaan. Sedangkan manfaat bagi sekolah adalah dapat

mengukur keberhasilan dalam melaksanakan program pendidikan. Selain

itu penelurusan lulusan khususnya di SMK juga memiliki tujuan. Menurut

Musaffir yang dikutip oleh Totok Daniyanta (2001:25) yang intinya bahwa

dengan melaksanakan penelusuran lulusan SMK diharapkan dapat:

a. Untuk memperbaiki pengajaran dan pembelajaran di sekolah

b. Untuk membantu alumni dalam mencari kerja

c. Untuk mengumpulkan informasi yang penting sehingga bisa digunakan

untuk memperbaiki program

Sedangkan menurut Totok Daniyanta (2001:23) pelaksanaan

penelusuran lulusan di SMK bertujuan untuk :

a. Memperoleh data riil mengenai kondisi lulusan maksimal 10bulan setelah siswa lulus.

b. Mengklasifikasikan kondisi lulusan:1) Sudah bekerja2) Bekerja mandiri3) Melanjutkan belajar4) Belum bekerja

c. Menginformasikan lapangan pekerjaan di industri melalui BursaKerja,

d. Memberikan motivasi lulusan dalam memperoleh kesempatankerja dan melanjutkan belajar/kuliah.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelusuran

lulusan merupakan bagian integral dari proses penyelenggaraan

Page 19: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

26

pendidikan untuk memperoleh data riil mengenai kondisi lulusan sehingga

dapat digunakan untuk memperbaiki pengajaran dan membantu alumni

dalam mencari kerja.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilaksanakan oleh Istianingsih (2010) dalam skripsinya

yang berjudul Hambatan-hambatan Penyaluran Tenaga Kerja di Bursa Kerja

Khusus SMK Negeri 1 Tempel Sleman menyimpulkan bahwa BKK memiliki

berbagai hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaannya, antara lain hambatan

dalam mencari dan memberi informasi ketenagakerjaan, hambatan dalam

bimbingan jabatan, hambatan dalam seleksi calon tenaga kerja, hambatan

dalam melaksanakan penyaluran tenaga kerja, hambatan dalam kegiatan

penelusuran lulusan SMK Negeri 1 Tempel serta berbagai upaya yang

dilakukan BKK SMK Negeri 1 Tempel untuk mengatasi hambatan-hambatan

tersebut.

Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Rina Maresha (2009)

dalam laporan penelitiannya yang berjudul Peran Bursa Kerja Khusus SMK

Negeri 1 Pedan dalam penyediaan peluang kerja menyimpulkan bahwa

terdapat beberapa gambaran yang menonjol dalam pelaksanaan penyaluran

tenaga kerja melalui BKK diantaranya adalah kebanyakan orang tua tidak

mengijinkan anaknya bekerja di tempat yang jauh, selain itu juga adanya

keterbatasan dana untuk memberangkatkan anaknya bekerja di luar negeri,

adanya ketidaksesuaian antara kemampuan lulusan dengan kriteria lowongan

pekerjaan, kurangnya waktu yang dimiliki pengurus BKK untuk mencari

Page 20: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

27

informasi mengenai lowongan pekerjaan, padahal intensitas kerja sekolah

cukup tinggi dan kurangnya dana untuk kegiatan BKK dan tidak adanya dana

intensif.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan latar belakang dan kajian teoritik dapat dikatakan bahwa

Pelaksanaan Penyaluran Tenaga Kerja melalui BKK di SMK Negeri 1

Pemalang belum optimal. Melihat situasi yang demikian, perlu dilakukan

upaya pemecahan masalah melalui pelaksanaan kegiatan BKK sesuai dengan

mekanisme kerja yang baik.

Gambar 1. Kerangka Pikir

Setelah lulus dari SMK Negeri 1 Pemalang, lulusan tidak serta merta

mendapatkan pekerjaan melainkan mencari informasi pekerjaan dan mengikuti

serangkaian persyaratan tertentu. Hal inilah yang menjadi kendala tersendiri bagi

Penyaluran Tenaga Kerja melaluiBKK SMK Negeri 1 Pemalang

- Lulusan dapat lebih mudah mengakses informasilowongan pekerjaan melalui BKK

- Lulusan yang menganggur dapat memperoleh pekerjaan

- Informasi pekerjaan yang datang dipilah dan dipilih sesuai kriteria BKK- Informasi lowongan pekerjaan diberikan kepada lulusan- BKK mengadakan seleksi sesuai- Memberi bimbingan karir kepada lulusan yang lulus seleksi perusahaan- Penempatan kerja

BKK dapat lebih optimal dalammenjalankan tugas dan fungsinya

Lulusan SMK Negeri 1 Pemalang

- Masih banyak yang menganggur- Kurangnya relevansi kompetensi lulusan- Kesulitan mendapat informasi lowongan pekerjaan- Belum memanfaatkan BKK secara maksimal untuk

mencari informasi pekerjaan

BKK belum optimal dalammenjalankan tugas dan fungsinya

Page 21: BAB II - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/8950/3/bab 2 -07402241044.pdf · Henry Fayol yang dikuti dan diterjemahkan oleh Hani Handoko ... 16 8) Peraturan Menaker ... Berdasarkan

28

lulusan agar segera terserap dalam dunia kerja. Oleh sebab itu lulusan

membutuhkan badan/ lembaga yang dapat membantu dalam penyalurannya

sebagai tenaga kerja yaitu dengan Bursa Kerja Khusus(BKK). BKK memiliki

tugas dan fungsi sebagai penyalur lulusan ke DUDI. Dalam menjalankannya BKK

memiliki mekanisme kerja dan tahapan yang harus dilalui. Diharapkan dengan

adanya mekanisme kerja yang baik dan benar, maka lulusan dapat segera

tersalurkan ke dunia kerja sesuai minat, bakat dan kriteria yang telah ditentukan

sehingga BKK dapat dikatakan telah berhasil dalam menjalankan tugas dan

fungsinya. Penelitian ini memberikan gambaran secara sederhana mengenai

mekanisme pelaksanaan penyaluran melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK

Negeri 1 Pemalang.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana struktur organisasi dan pembagian kerja di BKK SMK Negeri

1 Pemalang?

2. Apa saja program kerja yang dimiliki BKK SMK Negeri 1 Pemalang?

3. Bagaimana mekanisme kerja yang dilakukan dalam mencari dan

mengelola informasi pekerjaan yang didapat, menelusuri para lulusan serta

penempatan kerja?

4. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam mengelola dan menjalankan

BKK?

5. Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?