bab ihhh

22

Click here to load reader

Upload: randi-pasaribu

Post on 14-Jul-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jkjkkj

TRANSCRIPT

Page 1: BAB Ihhh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian selalu ada jika ditemukan suatu masalah atau kesenjangan terhadap

kenyataan dari yang diharapkan seorang peneliti. Penelitian dapat ditinjau dari berbagai

bidang ilmu, ditinjau dari tujuan, ditinjau dari adanya suatu variable, dan dapat juga

ditinjau dari tempat. Salah satu bidang ilmu yang merupakan salah satu jenis penelitian

adalah penelitian pada bidang pendidikan yang disebut penelitian pendidikan. Penelitian

pendidikan dapat dilakukan baik dalam penelitian terhadap kondisi pendidikan yang

terjadi, proses pembelajaran, keadaan guru, keadaan sekolah, keadaan siswa maupun

keadaan pendidikan didalam kelas.

Berbagai macam penelitian sudah berkembang dalam pendidikan di Indonesia.

Dengan melihat berbagai macam masalah mulai dari masalah yang pada ruang lingkup

luas hingga ruang lingkup terkecil dalam pendidikan. Salah satu bagian dari penelitian

pendidikan yang sudah cukup berkembang dalam pendidikan terkhusus di Indonesia saat

ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Kelas bukan hanya dapat diartikan sebagai ruangan tempat guru dan siswa belajar dan

mengajar tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajaw bersama pada waktu yang

sama. Kelas merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran, dimana setiap proses

pendidikan yang paling banyak terjadi adalah didalam ruangan kelas, sehingga setiap

peristiwa didalam kelas harus benar-benar diperhatikan oleg seorang pendidik. Dengan

mengetahui kondisi dan proses yang terjadi didalam kelas, seorang pendidik dapat

1

Page 2: BAB Ihhh

melakukan tindakan yang tujuannya adalah mencapai pembelajaran yang baik didalam

kelas. Demikian halnya penelitian tindakan kelas dapat dilakukan sebagai langkah yang

terus diperhatikan didalam kelas.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas?

2. Apa tujuan penelitian tindakan kelas?

3. Apa ciri-ciri dan prinsip penelitian tindakan kelas?

4. Bagaimana tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan diatas, maka tujuan penulisan

makalah ini adalah :

1. Menjelaskan pengertian penelitian tindakan kelas

2. Menjelaskan tujuan penelitian tindakan kelas

3. Menguraikan ciri-ciri dan prinsip penelitian tindakan kelas

4. Menjelaskan tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas

2

Page 3: BAB Ihhh

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh ahli psiklogi

sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1964. Inti gagasan lewin inilah

yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis, Robin

McTaggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya (Burhan, 2013:20).

Beberapa ahli mengartikan Penelitian Tindakan Kelas dalam beberapa pengertia

berikut ini :

a. Kurt Lewin : penelitian tindakan kelas adalah suatu rangkaian langkah yang

terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

b. Kemmis dan Mc. Taggart: penelitian tindakan adalah suatu bentuk self-inquiry

kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk

meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang

mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan

situasi dimana praktik itu dilaksanakan.

PTK di Indonesia baru dikenal pada akhir decade 80-an. Jenis penelitian ini dapat

dilakukan dalam bidang pengembangan organisasi, manajemen, kesehatan dan

kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Di dalam bidang pendidikan penelitian ini dapat

dilakukan pada skala makro ataupun mikro. Dalma skala mikro misalnya dilakukan di

dalam kelas pada waktu berlangsungnya suatu kegiatan belajar-mengajar untuk suatu

pokok bahasan tertentu pada suatu mata kuliah.

3

Page 4: BAB Ihhh

Penelitian tindakan kelas yang disebut dengan istilah Classroom Action Research,

disingkat dengan CAR. Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-

tindakan-riset-tindakan” yang dilakukan secara siklus dalam memecahkan masalah

sampai masalah itu terpecahkan. Istilah Penelitian Tindakan Kelas sering di dimaknai

terlalu sempit, bahwa penelitian bukan hanya dilakukan didalam kelas saja, tetapi juga

diluar kelas yang masih dalam lingkup sekolah sehingga istilah yang luwes disebut

Penelitian Tindakan (PT). dengan sebutan tersebut, maka bukan hanya guru saja yang

dapat melakukan pendekatan ini, tetapi juga kepala sekolah dan pengawas.

Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan

tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang “di coba sambil jalan”

dalam mendeteksi memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak yang berhubungan

saling mendukung satu sama yang lain.

Penelitian Tindakan Kelas, terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami

pengertiannya sebagai berkut:

Penelitian, kegiatan mencermati suau objek, menggunakan aturan metodologi

tertentu untuk memperoleh data atauinformasi yang bermanfaat untuk

meningkatkan mutu sesuatu hal yang menarik minat, dan penting bagi peneliti.

Tindakan, suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu,

yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru. Kelas bukan ruangan tetapi sekelompok

peserta didik yang sedang belajar.

4

Page 5: BAB Ihhh

Dengan menggabungkan ketiga kata tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja

dimunculkan, dan terhadi di dalam kelas.

B. Ciri-ciri PTK

Berikut ini adalah beberapa ciri dari Penelitian Tindakan Kelas menurut M.

Mega N. dan Kania Islamia Dewi:

1. Merupakan kegiatan nyata untuk meningkatkan kualitas proses belajar-

mengajar.

2. Merupakan tindakan oleh guru kepada siswa.

3. Tindakan harus berbeda dari kegiatan biasanya.

4. Terjadi dalam siklus berkesinambungan, minimum dua siklus.

5. Ada pedoman yang jelas secara tertulis bagi siswa untuk dapat mengikuti

tahap demi tahap.

6. Ada untuk kerja siswa sesuai pedoman tertulis dari guru.

7. Ada penelusuran terhadapa proses dengan berdasar pedoman pengamatan.

8. Ada evaluasi terhadap hasil penelitian dengan instrumen yang relevan.

9. Keberhasilan tindakan dilakukan dalam bentuk refleksi dan melibatkan

siswa yang di kenai tindakan.

10. Hasil refleksi harus terlihat dalam perencanaan siklus berikutnya.

C. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas

PTK merupakan suatu penelitian yang melekat pada guru, yang mengangkat

masalah-masalah aktual yang dialami oleh guru dilapangan. Dengan melaksanakan PTK

diharapkan guru memiliki peran ganda, yaitu sebagai praktisi dan sekaligus peneliti.

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan PTK adalah :

5

Page 6: BAB Ihhh

1. Adanya tindakan pengamatan, dalam hal iniproses penelitian yang dilakukan

tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan utama, tidak boleh sampai

mengorbankan kegiatan proses belajar mengajar.

2. Tidak boleh terlalu menyita waktu

3. Metodoligi yang digunakan harus tepat dan terpercaya

4. Masalah yang dikaji benar-benar ada dan dihadapi guru

5. Memegang etika kerja (minta izin, membuat laporan, dll)

6. PTK bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses belajar

mengajar

7. PTK menjadi media guru untuk berpikir kritis dan sistematis

8. PTK menjadikan guru terbiasa melakukan aktivitas yang bernilai akademik dan

ilmiah

9. PTK hendak dimulai dari permasalahan pembelajaran yang sederhana, konkret,

jelas dan tajam

10. Pengumpulan data atau informasi dalam PTK tidak boleh terlalu rumit karena

dikhawatirkan dapat menggangu tugas utama guru sebagai pengajar dan

pendidik.

D. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Dalam pelaksanaan PTK perlu diketahui sebelumnya pihak-pihak yang terlibat

dalam pelaksanaannya, mengetahui dan memahami perannya masing-masing. Guru

sebagai peneliti dalam PTK harus memiliki dan menentukan siapa yang akan menjadi

mitra atau kolaborator dalam pelaksanaan PTK yang akan dilaksanakan. Pihak-pihak

yang memungkinkan untuk menjadi mitra atau kolaborator dalam pelaksanaan PTK

antara lain : teman sejawat guru (peneliti), kepala sekolah, pengawas, dosen, dan pihak-

6

Page 7: BAB Ihhh

pihak lain yang memiliki relevansi dalam PTK. Peran yang akan dilakukan masing-

masing perlu didiskusikan dan disepakati terlebih dahulu.

Guru yang berposisi sebagai peneliti dalam kelasnya harus memberikan

pemahaman kepada guru yang berposisi sebagai pengamat (kolaborator atau mitra).

Pemahaman tersebut terutama tentang aspek-aspek pembelajaran yang perlu

mendapatkan perhatian karena menjadi focus permasalahan yang diteliti , implementasi

tindakan (treatment) yang dijadikan solusi untuk memecahkan permasalahan PTK

(Kunandar, 2013:80).

Dalam hal ini, fungsi kolaborator atau mitra dalam pelaksanaan PTK karena dalam PTK

peneliti dalam hal ini guru berfungsi ganda. Artinya, guru sebagai peneliti sekaligus

subjek penelitian yang melaksanakan proses belajar mengajar dalam proses PTK. Dengan

demikian, kalau tidak ada pengamat (kolaborator atau mitra) dikhawatrikan akan terjadi

subjektivitas terhadap hasil penelitian.

Penelitian Tindakan Kelas menggunakan salah satu model penelitian tindakan dari

Kemmis dan Taggart (Aqib, 2009:22), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu

ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action

(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada

siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,

dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang

berupa identifikasi permasalahan.

Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat

pada gambar berikut :

7

Page 8: BAB Ihhh

Gambar 1. Alur PTK menurut Model Kemmis & Taggart

Dalam penelitian tindakan kelas berjalan melalui siklus-siklus dalam sebuah

spiral, dimana setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan kegiatan yang terus berulang

dan meningkat. Keempat tahapan langkah yang secara garis besar adalah :

a. Membuat perencanaan tindakan perbaikan

b. Implementasi atau pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan,

c. Melakukan observasi atau pengamatan atas tindakan perbaikan yang dilakukan

d. Melakukan refleksi, termasuk didalamnya analisis. Interpretasi dan evaluasi atas

tindakan yang telah dilakukan, sehingga bisa diketahui tindakan-tindakan mana

8

Page 9: BAB Ihhh

yang sudah berhasil sesuai rencana dan tindakan mana yang masih perlu

diperbaiki lebih lanjut pada siklus berikutnya.

Dalam pelaksanaan PTK perlu diperhatikan tiga hal penting dalam pelaksanaannya, yakni

sebagai berikut :

1. PTK merupakan penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru dan

siswa dalam berbagai tindakan.

2. Kegiatan refleksi (perenungan, pemikiran, dan evaluasi) dilakukan berdasarkan

pertimbangan rasional (menggunakan konsep teori) yang mantap dan valid guna

melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi.

3. Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan

segera dan dilakukan secara praktis

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi dan Menganalisis Masalah

Langkah awal penelitian yang akan dilakukan adalah dengan mengidentifikasi

dan menganalisis masalah dengan cara menentukan hal-hal berikut :

Ruang lingkup masalah : berupa metode mengajar, strategi belajar, prosedur

evaluasi, pengelolaan dan kontrol

Identifikasi masalah : kriteria dalam menentukan masalah PTK yaitu (1)

masalah yang akan diteliti; (2) masalah benar-benar terjadi dalam proses

belajar mengajar didalam kelas; (3) penting dan bermanfaat untuk

meningkatkan mutu PBM; (4) masalah harus penting bagi orang yang

mengusulkan; (5) masalahnya hendak dalam jangkauan penanganan, dsb.

9

Page 10: BAB Ihhh

Analisis masalah : dilakukan untuk mengetahui dimensi dimensi problem

yang mungkin ada untuk mengidentifikasi aspek-aspek pentingnya dan untuk

memberikan penekanan yang memadai.

Mencari permasalahan : dengan bertanya apa yang sedang terjadi?; apakah

yang sedang berlangsung itu mengandung permasalahan?; apa yang dapat

saya lakukan untuk mengatasinya; saya ingin memperbaiki apa?; saya

mempunyai gagasan yang ingin saya cobakan di kelas saya, apa yang dapat

saya lakukan dengan semacam itu?

Sumber masalah PTK: bersumber dari input yaitu siswa, guru, sumber belajar,

materi pelajaran, masalah yang berkaitan dengan proses kegiatan belajar

mengajar, bersumber dari output atau hasil evaluasi

b. Merumuskan masalah

Setelah masalah diidentifikasi, masalah perlu dirumuskan. Beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam perumusan masalah adalah:

Dirumuskan secara jelas

Menggunakan kalimat Tanya

Dapat diuji secara empiris

Mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang

diinginkan

Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat

Jelas cakupannya

Memungkinkan untuk dijawab dengan metode atau teknik tertentu

10

Page 11: BAB Ihhh

c. Merumuskan Hipotesis Tindakan

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk

menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Hipotesis umumnya dirumuskan dalam

bentuk keyakinan tindakan yang diambil akan dapat memperbaiki sistem, proses, atau

hasil (Imas & Berlin, 2014:59).

d. Membuat rencana tindak dan pemantauannya

Rencana tindakan merupakan tindakan pembelajaran kelas yang tersusun dari

segi definisi harus prospektif atau memandang kedepan pada tindakan. Tahapan

perencanaan yaitu menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menentukan jawaban

berupa rumusan hipotesis tindakan, menentukan cara yang tepat untuk menguji

hipotesis dengan menjabarkan indicator-indikator keberhasilan serta instrument

pengumpulan data yang dapat dipakai untuk menganalisis indicator keberhasilan itu,

membuat secara rinci rancangan tindakan yang akan dilaksanakan seperti bahan

belajar, strategi pembelajaran, menetapkan indicator ketercapaian.

Namun yang perlu ditekankan dalam perencanaan ini adalah rancangan berapa

siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Hal tersebut menjadi otoritas

peneliti. Hal yang dapat menjadi pertimbangan adalah : waktu yang tersedia,

panjangnya pokok bahasan, karakteristik materi, subjek siswa, dan sebagainya.

Secara teoritis, sesungguhnya siklus PTK tidak harus ditetapkan terlebih dahulu.

Banyak siklus yang akan dilaksanakan sangat tergantung pada tingkat ketercapaian

criteria keberhasilan (Burham, 2013:79).

e. Melaksanakan tindakan dan mengamatinya

11

Page 12: BAB Ihhh

Dalam melaksanakan tindakan penelitian ini dapat dilakukan keempat

tindakan dalam bentuk siklus seperti yang dijelaskan sebelumnya, yaitu perencanaa

yang meliputi langlah-langkah kolaborasi yang akan dilakukan, pelaksanaan (acting)

tindakan realisasi dari teori dan teknis mengajar serta tindakan (treatment) yang

sudah direncanakan sebelumnya, pengamatan tindakan atau pengumpulan data dan

informasi, refleksi terhadap tindakan.

f. Pengumpulan dan pengolahan data

Apabila data yang akan dikumpulkan adalah hasil belajar kognitif, maka teknik

pengumpulan datanya adalah tes lisan atau tes tertulis, portofolio. Apabila data yang

akan dikumpulkan adalah respon siswa, maka tekniknya adalah angket atau

wawancara. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan data adalah :

1. Data yang terkumpul melalui pengamatan analisis

2. Data tentang perubahan tingkah laku sikap, motivasi dan hasil belajar

siswa melalui tes maupun catatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar oleh guru.

3. Data kemudian diinterpretasi dalam bentuk narasi (deskriptif) kualitatif

4. Data bisa ditampilkan dalam bentuk table atau grafik

g. Analisis data

Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis. Analisis bersifat kualitatif.

Salah satu modelnya adalah teknik analisis interktif yang dikembangkan oleh Miles

dan Huberman (1984). Analisis interaktif akan memudahkan pemahaman terhadap

apa yang telah terjadi sehingga memudahkan penarikan kesimpulan atau menentukan

tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Ada tiga tahap, yaitu : reduksi data,

beberan (display) data dan penarikan kesimpulan.

12

Page 13: BAB Ihhh

h. Melaporkan hasil penelitian

Hasil nalisis data dilaporkan secara tertulis dan hendak mencakup ulasan

lengkap tentang pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan bersama pelaksanaan

pemantauanya serta perubahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar.

13

Page 14: BAB Ihhh

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

   Pada dasarnya, PTK adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

membenahi dan mengatasi berbagai masalah dalam proses pembelajaran. Mengatasi

masalah pembelajaran memang dapat ditinjau dari berbagai segi, seperti dari aspek siswa,

strategi pembelajaran, model pembelajaran, guru, dan sebagainya. Dengan membenahi

proses pembelajaran, diharapkan kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

            Masalah yang dihadapi guru dewasa ini adalah kekurangtahuan dan

kekurangpahaman mengenai subtansi PTK. Dengan aktif mengikuti kegiatan pelatihan

PTK, maka diharapkan guru dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai PTK

sehingga guru termotivasi untuk melakukan PTK. Kegiatan PTK yang ideal adalah PTK

yang dilaksanakan secara kolaboratif, yaitu antara guru selaku praktisi di lapangan dan

dosen selaku teoretis atau pakar.  Dengan demikian, pemecahan masalah pembelajaran

dapat ditangani secara komprehensif. Masalah lain adalah keterbatasan dana. Banyak

guru tidak mampu melaksanakan PTK karena terkendala oleh ketersediaan dana atau

biaya penelitian.

14

Page 15: BAB Ihhh

DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Teknik & Cara Mudah Membuat Penelitian

Tindakan Kelas :Kata Pena

Elfenany, Burhan. 2013. Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Araska

Kunandar. 2013. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru. Jakarta: PT Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

15