bab i2
TRANSCRIPT
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Transmisi Optik
Penemuan transmisi optik merupakan pemikiran yang serovolusioner, akan
tetapi konsep dari komunikasi dengan menggunakan cahaya telah diketahui sejak
akhir abab ke 19. Transmisi optik telah dipikirkan sejak tahun 1881.
Pada tahun itu William Wheeler mengajukan ide dari sistem pendistribusian
cahaya untuk rumah dan kantor.
Pada tahun 1937, Norman R. French mengajukan sistem telepon optik
lengkap dengan Wavelength Devision Multiplexing. Media transmisi yang diusulkan
dibuat dari tabung dengan sebuah permukaan yang memantulkan pada sisi dalamnya.
Tetapi ia juga mengenal kabel optik yang berisi batang-batang dari gelas dan kwarsa.
Batang-batang atau pipa pemantul juga diajukan sebagai media transmisi oleh
Ray. D Kell dan George C. Sziklai pada tahun 1950, yang pada waktu itu dimasukkan
untuk mengirimkan signal televisi.
Perkembangan laser memungkinkan untuk mentransfer komunikasi Link
radio dalam band microwave kedalam komunikasi optik melalui atmosfir Laser gas
Helium Neon telah digunakan dalam percobaan tahun 1960-1970.
Serat optik menjadi menarik setelah perkembangan dari Laser semikonduktor
yang pertama dan setelah Corning Glasswork berhasil dalam memproduksi serat
optik dengan redaman hanya 4 dB per kilometer pada tahun 1972.
Laser-Laser semikonduktor yang dihasilkan dari percobaan lebih lanjut adalah
Light Emitting Dioda (LED). Meskipun beberapa laboratorium mencoba
mengembangkan kaber serat optik single moda dengan diameter core ( inti) lebih
kecil dari 10 μm, teknologi pembuatannya masih sangat sulit ada saat itu dan usaha
yang diarahkan pada konstruksi kabel serat optik graded indeks multimoda dengan
core 50 μm.
1
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Pada tahun 1980 pengembangan serat optik kembali bergeser ke kabel serat
optik single-moda dengan mengingat keuntungan kapasitas pada jarak yang jauh.
Pada generasi pertama transmisi serat optik menggunakan cahaya dengan
panjang gelombang 0,8 μm. Tetapi cahaya dengan panjang gelombang ini
mempunyai keterbatasan untuk jarak yang jauh dan kapasitas yang besar.
Generasi kedua menggunakan cahaya dengan panjang gelombang sekitar
1,3 μm sampai 1,5 μm.
Cahaya dengan panjang gelombang sekitar 1,3 μm dispersi chromatic dari
serat sangat rendah. Dispersi chromatic tersebut akan dibatasi kapasitas transmisi
dan akan melebarkan pulsa. Pada 1,5 μm redaman sangat rendah, tetapi dispersi
chromatik lebih tinggi dari 1,3 μm. Gambar 1.1 memperlihatkan sejarah survey dari
perkembangan kabel serat optik dalam hubungan dengan redaman.
Generasi selanjutnya adalah generasi ketiga sistem transmisi optik.
Kemungkinan laser dengan daya besar tidak berperan lagi untuk jarak yang jauh.
Daya optik yang besar akan menyebabkan (intermodulasi) dan akan menyebabkan
redaman yang besar bila dilewatkan pada kabel serat optik. Oleh karena itu
dikembangkan laser dengan spectra yang sempit, bahan dari spectra yang sempit
menjadi single line. Dalam hal demikian, dispersi chromatic tidak berpengaruh,
sehingga kapasitas akan jauh lebih besar dari pada menggunakan transmisi laser
dengan multi-moda. Juga cara pengkodean dan modulasi dari informasi akan
memberikan kemungkinan untuk menambah jarak jangkauan dan kapasitas transmisi.
Dengan prinsip heterodyne akan dapat dicapai deteksi signal yang lebih baik
dari sisi penerima. Perbaikan dari pemilihan menawarkan kemungkinan untuk
menggunakan Frekuency Division Multiplexing (FDM) atau Wave length division
Multiplexing (WDM) pada jarak yang jauh.
Gambar 1.2 tinjauan evolusi dari sistem optik fiber yang digunakan adalah
fiber yang terbuat dari silica, bahan ini mempunyai tembus pandang sampai 1,8 μm.
Perkembangan baru untuk mencari material dengan tembus pandang yang sangat baik
adalah dalam range antara 2 sampai dengan 12 μm.
2
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 1.1 Diagram blok sistem komunikasi optik (SKO)
Gambar 1.2 evolusi sistem serat optik
3
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
I.2 Keuntungan dan Kelemahan Sistem Komunikasi Optik
I.2.1 Keuntungan
1. Redaman kecil dan konstan
Perkembangan kabel serat optik semakin hari semakin meningkat dengan
berbagai penelitian sehingga menghasilkan redaman yang sangat kecil dengan
ferekuensi yang sangat tinggi dengan panjang gelombang 500 – 1500 nm dengan
redaman 0.2 – 0.5 dB/km.
2. Lebar pita frekuensi sinyak besar
Frekuensi pembawa optik tergantung dari panjang gelombang dari suatu
material berkisar 1012 – 1017 Hz atau berada sekitar infra merah, sehingga informasi
yang disalurkan lebih banyak.
3. Dimensi kecil, ringan, dan fleksibel
Kabel serat optik mempunyai diameter inti sangat kecil sekitar mikro meter,
nano meter, sehingga aman dipakai dimana saja dan dalam satu kaber banyak sekali
urat serat optik.
4. tidak konduktif,
Sebagai isolator terbuat dari bahan plastik, kaca, dan silika, sehingga tidak
dapat dialiri arus listrik dan terhindar dari hubung singkat.
5. Kebal terhadap ganguaan EMP dan EMI
Bebas dari interferensi medan magnet dan medan listrik, frekuensi radio dan
noise listrik
6. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan yang tinggi.
Kemampuan serat optik menyalurkan signal frekuensi tinggi, sangat cocok
dengan pengiriman sinyal digital pada sistem multipleks digital dengan kecepatan
mega bit persekon hingga giga bit persekon.
4
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
7. Penyadapan informasi sukar
Penyadapan informasi dengan induksi tidak mungkin terjadi
8. Kapasitas transmisi sinyal besar
9. Jarak transmisi jauh
jarak transmisi bisa mencapai 25 – 50 km dengan frekuensi 1011 – 1017 Hz,
baru digunakan repeater kembali dengan redaman yang standarisasi atau yang
diperbolehkan.
10. Tidak berkarat dan sistem pemeliharaannya mudah
11. crosstalk rendah
Kemungkinan terjadi kebocoran cahaya antara serat optik sangat kecil.
12. tahan terhadap temperatur tinggi
Bahan silika mempunyai titik leleh 1900 derajat Celcius dan sangat jauh dari
titik leleh tembaga dan besi sehingga sangat cocok dipergunakan rawan atau daerah
yang mempunyai temperatu tinggi.
1.2.2 Kerugian
1. Dalam menginstalasi jaringan serat optik sangat sukar dalam hal penyambungan,
harus mempunyai keahlian khusus dan ketelitian, bila hal itu tidak diindahkan
kemungkinan redamannya bisa besar.
2. Redaman cukup besar bila pembengkokan kabel serat optik disesuaikan
standar sudut berapa yang diijinkan.
3. Konstruksi serat optik cukup lemah, maka dalam pemakaiannya diperlukan
lapisan penguat sebagai pelindung (proteksi).
Perkembangan bahan serat dan sumber serat optik pada tabel 1.1.
5
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Tabel 1.1 Perkembangan serat optik
Tahun Serat Sumber Optik
1950 500 – 1000 dB/km Ruby
1966Mulai diusulkan
penggunaan serat optikGa As
1970Serat silika dengan redaman 20dB/ km
GaAlAs
1976 0,5 db/km serat silika GaAlAsP
1978 0,2 dB/km serat silikaGaAlAs dengan waktu
hidup 106 jam
1985 0,1 dB/km (silika dan CaF) Laser koheren
sekarangRedaman <0,1 dB/km serat optik single moda
dan spektrum lebarLaser moda tunggal
Bidang-bidang aplikasi serat optik :
Telepon : - saluran jarak jauh (trunk)
- SALURAN JUNCTION
- Saluran kabel laut
Vidio : - Tv Kabel
- Closed loop TV
Data : - LAN
- WAN
- MAN
Sensor : - Gyroscope
- Hydrophone
Lain-lain : - Militer
- industri
- lingkungan khusus
6
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Tabel 1.2 Perbandingan parameter Transmisi
Parameter Kabel Pairs koaksial Wave guide Serat optik
Redaman (dB/km)
20 (4 Mhz) 19 (60 Mhz) 2 0,1 - 3
Lebar pita frekuensi
(BW)6 Mhz 200 Mhz 100 Ghz 100 Ghz/km
Jarak repeter (km)
2 (4 Mhz) 1.5 ( 60 Mhz) 10 50 - 250
Kapasitas transmisi
0.1 1 1 >50
(a) Pengaruh panjang gelombang terhadap redaman
7
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
(b)
Gambar 1.3 Perkembangan serat optik
8
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
BAB II
PERAMBATAN CAHAYA
2.1 Teori optik
Untuk memahami sifat dari sinar laser dan untuk mempelajari aplikasi laser
itu sendiri dalam bidang lain, maka yang harus dipahami terlebih dahulu adalah sifat
yang dimiliki gelombang cahaya biasa yang ada di alam ini.untuk mengetahui
karakteristik cahaya , diperoleh dengan mengkombinasikan propagasi medan listrik
dan medan magnet dalam ruang terhadap waktu. Frekuensiyang berosilasi pada
medan ini dan panjang gelombang pada ruang hampa :
n v = c, dalam media lain c/n = v
dengan : c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa
n = indeks bias media
v = kecepatan cahaya dalam media
Sifat transmisi bahan terhadap cahaya :
Padat, cair, dan gas
Gas bila bahan tersebut dapat dilalui cahaya (tembus cahaya) atau tembus
pandang; contohnya : air dan udara.
Padat bila tidak tembus cahaya; misalnya kayu, besi dan lain-lain. Bila bahan
tersebut tembus cahaya tapi tidak tembus pandang; contohnya kertas.
Ada tiga macam karakteristik dari cahaya yaitu :
- Cahaya berpropagasi lurus kedepan dalam suatu medium.
- Cahaya dapat dianggap sebagai transport elektromagnetik dari
energi yang berpropagasi seperti gelombang.
- Cahaya adalah transport dari energi yang terdiri atas photon
9
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
2.2 Cahaya berpropagasi lurus ke depan dalam medium
Hukum pertama dari optik adalah:
“ cahaya berpropagasi dalam medium lurus kedepan”
Arah cahaya dapat diubah dengan menggunakan kaca, kaca memantulkan
cahaya yang datang. Sifat ini dirumuskan dalam hukum optik kedua :
“Besarnya sudut datang angle of incidence) sama dengan sudut
pantul (angle ofreflection)”
Kecepatan cahaya didalam medium tidak konstan tetapi tergantung pada pada
materi dari medium lihat gambar 2.1. berkas cahaya akan semakin patah bila
perbedaan kerapatan antara dua materi semakin membesar. Faktor rasio untuk
kecepatan cahaya didalam medium ditentukan oleh indeks bias dari medium.
2.2.1 Indeks bias
Didefinisikan sebagai perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa
dengan kecepatan cahaya dalam materi dapat dilihat pada rumus :
V = C/ n
Dimana : n = indeks bias matri yang dilalui berkas cahaya (n>1)
C = kecepatan perambatan cahaya pada ruang hampa
V = kecepatan perambatan cahaya melalui materi
Gambar 2.1 proses pembiasan
10
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 2.2 cahaya merambat lurus kedepan melalui suatu medium
Contoh :
Indeks bias sama dengan kecepatan cahaya dalam ruang hampa (vakum)
dibagi oleh kecepatan cahaya di dalam medium. Kecepatan cahaya di udara kira-kira
300.000 km/sec dan di air kira-kira sebesar 230.000 km/sec sehingga didapat indeks
bias air
n = C/V
= 3.108/ 2.3108
= 1.3
Dalam kenyataanya, sebagian dari cahaya tidak dibiaskan sesuai dengan
hukum Snellius, tetapi akan dipantulkan (effek kaca). Hubungan antara bagian yang
dibiaskan dengan yang dipantulkan tergantung dari indeks bias dan sudut datang dari
berkas cahaya pada permukaan.
Dengan bertambahnya sudut datang kemungkinan dapat memantulkan secara
total berkas cahaya, sehingga dinamakan total internal refleksi. Hal ini merupakan
peristiwa yang ideal untuk transportasi cahaya melalui serat optik.
11
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 2.3 hukum Snellius
Gambar 2.4 Kawat kaca atau serat glass
Didalam medium tersebut berkas cahaya berjalan lurus. Bila berkas cahaya
melalui satu medium (n1) ke medium (n2) yang lain, dengan sudut tertentu (ϴ1),
berkas cahaya tersebut akan dibiaskan (ϴ3), dan lain dipantulan (ϴ2)
Pembiasan : n1 sin ϴ1 = n2 sin ϴ2 ( hukum snellium) n1 > n2 dan ϴ1 < ϴ2
Pemantulan ϴ1 = ϴ3
dengan : n1 = indeks bias material (inti) dari berkas cahaya yang datang
n2 = indeks bias material (gladding) pada berkas cahaya yang diberikan
ϴ1 = besarnya sudut datang
ϴ2 = sudut pembiasan
ϴ3 = sudut pantul
12
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
2.2.2 Sudut kritis
Sudut kritis adalah sudut yang membentuk 90o atau sudut pantul terhadap
garis normal sesuai dengan hukum snellium. Sudut dimana sudut datang diperbesar
secara perlahan, maka sudut biasnya mencapai 900 sehingga akan terjadi pantulan
total akibatnya semua informasi pada serat optik (cahaya) tidak sampai pada ujung
kabel. Pantulan total gelombang datang pada bidang batas. Bahan dielektrik akan
memberikan pandangan penting mengenai cara kerja pemandu suatu gelombang
datang pada bidang batas dari medium yang lebih rapat berindeks bias n1 menuju ke
suatu medium yang kurang rapat berindeks bias n2. Pantulan total gelombang datang
akan terjadi untuk sudut datang tertentu yang sama atau lebih besar dari suatu sudut
yang dikenal dengan sudut kritis. Hubungan langsung antara gelombang datang dan
gelombang yang diteruskan :
n1 sin ϴ1 = n2 sin ϴ2
untuk n1 > n2 dengan semakin bertambahnya ϴ1 sampai mencapai sudut kritis
ϴ1= ϴc yang bertepatan dengan harga ϴ2 = yaitu
n1 sin ϴ1 = n2 sin ϴ2
sin ϴ2 = n1/n2 sin ϴc
apabila ϴ2 = maka tidak ada gelombang yang merambat pada medium 2
karena gelombang mengalami pantulan total di dalam medium 1.
ϴ1 = arc sin n2/n1
Dimana sudut kritis ϴ1 = ϴc
2.3 Cahaya
13
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Cahaya Dapat Dianggap Sebagai Transpor Elektromagnetik Dari Energi Yang
Merambat Seperti Gelombang.
Cahaya natural tidak mempunyai warna, tetapi bila cahaya putih biasa melalui
prisma dan akan diuraikan dalam warna- warna yang berbeda seperti tampak pada
tabel 2.1.
Spektrum elektromagnet mempunyai rentang frekuensi yang tak terbatas.
Rentang frekuensi kebanyakan mulai dari 10 Hz sampai 1024 Hz. Semua gelombang
elektromagnet merambat dengan kecepatan 300 x 106 per detik.
Tabel 2.1
Warna-warna Optik dan Panjang Gelombangnya
(sumber: R.G. Seippel, Optoelectronics for teknology and Engineering)
Warna Panjang gelombang Frekuensi
(μm) (Hz)
Ultraviolet 0,005 - 0,39 6 x 1016 - 7,69 x 1014
Violet 0,40 - 0,45 7,5 - 6,6 x 1014
Tampak Blue 0,45 - 0,50 6,6 - 6,0 x 1014
mata Green 0,50 - 0,57 6,0 - 5,27 x 1014
Yellow 0,57 - 0,59 5,27 - 5,01 x 1014
Orange 0,59 - 0,61 5,01 - 4,92 x 1014
Red 0,61 - 0,70 4,92 - 4,28 x 1014
Infrared 0,70 - 20 4,28 x 1014 - 1,5 x 1013
Pendekatan, termasuk overlapping panjang gelombang dan frekuensi
14
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 2.5. material optik terhadap panjang gelombang
Bank warna dinamakan sebagai spektrum elektomagnetik. Panjang gelombang
yang kelihatan oleh mata berada pada panjang gelombang antara 400 nm (biru)
sampai dengan 700 nm (merah).
Cahaya tipe lain yang berada diluar panjang gelombang tersebut di atas tidak
dapat dilihat oleh mata manusia. Gelombang cahaya yang lebih rendah dari pada
cahaya violet yang tidak terlihat antara lain : berkas sinar ultra violet, sinar X, sinar
gamma. Lebih panjang dari panjang gelombang cahaya merah yang tidak terlihat
mata antara lain : infra red, microwave, dan gelombang radio. Gelombang radio
mempunyai panjang gelombang yang jauh lebih panjang dari pada cahaya yang
terlihat. Untuk transmisi radio dan signal TV frekuensi yang digunakan sampai
dengan 900 Mhz. Untuk signal-signal telekomunikasi setelit dan mikrowave
digunakan frekuensi dalam range antara 4 sampai 40 Ghz.
15
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 2.6. Spektrum elektromagnetik
16
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Hubungan antara panjang gelombang dengan frekuensi semua gelombang
elektromagnetik adalah :
Kecepatan = frekuensi x panjang gelombang
V = f x λ
Gambar 2.6 spektrum cahaya yang dapat dilihat
2.4 Cahaya Adalah Transpor Energi Yang Terdiri Dari Photon
Cahaya dijelaskan sebagai transport energi yang terdiri atas photon-photon.
Photon diubah dalam partikel atau paket energi yang hanya ditentukan oleh
warnanya.
Warna dari suatu gelombang cahaya ditentukan oleh panjang gelombang,
sehingga dapat diperkirakan adanya hubungan yang kuat antara gelombang cahaya
dengan photon-photon. Besarnya energi photon tersebut adalah :
Dimana :
E = energi yang dihasilkan dalam (joule)
h = konstanta planck : 6,625 10-34 Js
c = kecepatan perambatan cahaya dalam suatu ruang hampa
= panjang gelombang (um)
17
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
2.5 Pengaruh Dispersi
Kecepatan propagasi cahaya untuk semua warna tidak konstan , sehingga
pengaruh tersebut tidak diketahui dalam kehidupan sehari-hari adalah terjadinya
pelangi atau pengaruh dispersi dari prisma.
Pendapat umum mengatakan bahwa gelombang elektromagnetik berpropagasi
di dalam kisi-kisi gelas dengan cara berinteraksi dengan orbit electron sebelah luar.
Hal ini memberikan jawaban mengapa cahaya memerlukan waktu lama untuk
berpropagasi didalam gelas dari pada ruang hampa.
18
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
BAB III
SERAT OPTIK
3.1 Komposisi kabel serat
Optik terdiri dari tiga elemen dasar yaitu :
1. Elemen pertama dari serat optik adalah merupakan konduktor yang
sebenarnya disebut inti (core) dengan gelombang cahaya yang dikirim akan
merambat dan mempunyai indeks bias yang lebih besar dari indeks bias lainnya,
bahannya kristal kelas tinggi yang bebas air terbuat dari kaca, gelas, silikon yang
berdiameter 2 – 200 um tergantung dari jenis serat optiknya. Ketebalannya dari
inti merupakan hal yang penting, karena menentukan karakteristik dari kabel.
2. Gladding dilapiskan pada core (inti),
Gladding ini juga terbuat dari gelas yang berdiameter antara 2-250 um, tetapi
indeks biasnya berbeda dengan indeks bias dari core, yaitu lebih kecil. Hubungan
antar kedua indeks bias, refraksi tersebut dibuat kritis. Hal itu memungkinkan
sumber cahaya terjadi pemantulan total, dari berkas cahaya yang merambat
berada di bawah sudut kritis sewaktu dilewatkan informasi sepanjang serat optik.
Gambar 3.1 struktur serat optik
19
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
3. coating (pembungkus atau jaket)
Sekeliling core dan gladding dibalut dengan plastik coating yang berfungsi untuk
melindungi serat optik dari tekanan luar. Dalam kenyataannya ada tiga jenis
coating yang digunakan yaitu: primer, sekunder dan coating pelindung. Serat
optik biasanya terletak bebas di dalam coating sekunder yang berbentuk tabung
Gambar 3.2 coating serat optik
20
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
3.2 Prinsip dari konduktivitas cahaya dalam kabel optik
Sumber cahaya ditempatkan sebelum serat optik, yang akan megirim berkas
cahaya kesegala arah seperti ditunjukan gambar 3.3.
Gambar 3.3 Konduktivitas Cahaya
Berkas cahaya 1 dalam kondisi propagasi ideal, karena berkas cahaya tersebut
merambat sepanjang sumbu kabel, sehingga memungkinkan berkas tersebut
berpropagasi sepanjang sumbu kabel tanpa mengalami pemantulan dan pembiasan.
Berkas cahaya ke 2 dipantulkan secara total, karena sudut datang pada
permukaan interface lebih kecil dari pada sudut kritis. Berkas seperti berkas cahaya 2
akan berpropagasi melalui fiber dengan memantul pada bagian atas dan bawah
permukaan dari interfece (antara core dengan gladding).
Sudut datang dari berkas cahaya 3 lebih besar dari sudut kritis, dan tidak
dipantulkan (direfleksikan). Berkas ini akan dibiaskan dan akan menembus melalui
permukaan yang dibentuk antara core dengan cladding. Berkas ke 3 akan diabsorbsi
oleh coating dan tidak akan memberikan kontribusi energi dalam kabel.
21
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Untuk membawa sebanyak mungkin energi melalui serat, sangat penting
membundel berkas cahaya pada sumber cahaya. Sebagian besar dari berkas cahaya
yang dikirimkan akan seperti berkas cahaya 1 atau berkas cahaya 2. Oleh karena itu,
sebagian energi akan dikirim kelokasi lain. Cahaya dapat berpropagasi dengan jalan
yang berbeda melalui serat optik (seperti berkas 1, 2, dan 3). Perdedaan jalan
(lintasan) dinamakan moda dari kabel serat optik. Ketebalan dari core menentukan
jumlah jari moda kabel serat optik.
3.3 Numerical Aperture (NA)
Numerical Aperture (NA) didefinisikan sebagai sinus dari sudut permukaan
(opening angle) yaitu sudut yang dibentuk antara axis core dengan garis berkas yang
leluasa, sehingga berkas cahaya didapatkan pantulan total didalam core.
Numerical Aperture (NA) diukur dari besaran daya yang diperoleh dari
kemampuan serat optik untuk menuntun cahaya distribusi medan dekat dan medan
jauh pada permukaan ujung keluaran serat optik (graded indeks) dieksitasi pada ujung
masukan dengan sumber menyebar. Untuk sumber jenis ini, daya datang persatuan
sudut ruang pada suatu titik di inti penampang irisan adalah konstan (semua moda
tereksitasi secara serba sama)
Gambar 3.4 Numerical Aperture (NA)
22
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
( di dalam ruang hampa)
Dimana d1 = diameter inti serat
d2 = diameter pancaran cahaya
b = jarak antara serat optik dengan layar
(di dalam medium yang mempunyai indeks bias n)
Sehingga di dalam udara
Numerical Aperture (NA) =
Dimana n1 = indeks bias core
n2 =indeks bias gladding
Daya yang diterima ternormalisasi pada sisi r relatif terhadap daya yang
diterima pada r = 0 dapat ditulis
3.4 Moda perambatan cahaya
Moda adalah sekumpulan/banyaknya lintasan cahaya yang merambat
sepanjang inti serat optik. Banyak moda yang terjadi pada serat optik sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- diameter inti
- besarnya sudut datang dan
- jenis serat dan material.
23
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Moda terjadi pada perambatan gelombang cahaya yang melintasi inti, dan
besarnya daya, tegangan, frekuensi yang disuplay tegangan yang disuplay
dirumuskan :
Untuk serat pemandu lemah maka yang ditinjau adalah << 1 dan n1 n2
sehingga dapat sederhanakan menjadi
dengan:
adalah beda indeks bias antara nilai maksimum indeks bias di pusat inti
serat optic terhadap indeks bias gladding
Moda pada Serat multi moda total didalam pandu gelombang graded-indeks
dengan profil parabolik ( = 2) adalah setengah dari jumlah moda yang terdapat
didalam pemandu gelombang step indeks ( = ), yaitu
24
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Dimana :
k = konstanta propagasi
= profilindeks bias parabola inti serat
= panjang gelombang dalam ruang hampa
3.5 Jenis –jenis serat optik
Sampai saat ini ada tiga jenis serat optik yang digunakan, yaitu:
- Step indeks multimoda
- Graded indeks multimoda
- Step indeks monomoda
3.5.1 Step indeks multimoda
Serat optik step indeks multimoda dibuat dari core (inti) yang relatif besar,
dengan diselimuti gladding. Core mempunyai diameter 2 – 10 μm, dimana gladding
sangat tipis sekitar 50 – 200 μm, dan coating 200 – 1200 μm , NA = 0,8 – 0,15. juga
core dan gladding mempunyai indeks bias yang berbeda. Kabel tersebut mudah
dibuat kerena kabel serat optik tipe ini pertama sekali dipasarkan. Keuntungan lain
dari kabel serat optik multimoda step indeks adalah core-nya tebal, yang
memungkinkan mudah dalam menyambung antara ujung dua kabel.
Kerugian utama pada jenis kabel adalah terjadinya tiga tipe dispersi, serat
multimoda step indeks digunakan untuk jarak yang pendek dengan bit rate yang
relatif rendah. Kabel ini cocok untuk transmisi medium, redaman serat optik
multimoda step indeks adalah 5 sampai 30 dB/km, dan bandwidh antara 10 sampai
dengan 100 Mhz.
3.5.2 Graded indeks multimoda
Tipe kedua dari serat optik adalah serat optik graded indeks multimoda.
Kabel ini mempunyai indeks bias berkurang sedikit demi sedikit secara step by step
mulai pusat core sampai batas antara core dengan gladding core. Terbuat terdiri dari
25
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
lapisan gelas. Masing-masing lapisan mempunyai indeks bias yang berbeda.
Umumnya diameter core 50 um, untuk gladding 125 um, berkas cahaya yang
merambat melalui kabel ini dibelokkan sampai propagasinya sejajar dengan sumbu
fiber, ditempat titik pantul tersebut propagasi diarahkan kearah axis fiber.
Gambar 3.5. Jenis serat optik dan indeks profil
Propagsi gelombang cahaya melalui lapisan bagian luar berjalar lebih jauh
dari pada berkas yang arahnya melalui lapisan bagian dalam. Namun indeks bias dari
lapisan bagian luar adalah lebih kecil, berarti bahwa kecepatan propagasi cahaya
bagian luar lebih cepat dari bagian dalam. Semua berkas cahaya (moda)
26
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
menggambarkan pulsa laser yang datang pada waktu bersamaan. Dengan cara ini
dispersi multipath dapat diusahakan seminim mungkin.
Fiber multimoda graded indeks mempunyai redaman mulai dari 3 sampai 10
dB/km dan bandwidth 2 Ghz, NA dari 0,2 – 0,3. Meskipun banyak keuntungan,
fiber multimoda grade indeks sukar pembuatannya, sehingga harganya cukup mahal
dari fiber multimoda step indeks.
3.6 Step indeks monomoda
Kebutuhan akan bandwidth yang lebih lebar sehingga para peneliti selalu
mengembangkan jenis serat ini. Dapat dilihat bahwa semakin rendah jumlah moda,
semakin tinggi bandwidth-nya. Idealnya cahaya berpropagasi melalui hanya satu
moda saja, yang paralel dengan sumbu/axis fiber. Panjang gelombang dari infra
merah yang terletak antara 800 sampai dengan 1600 nm yang berarti diameter core
0,8 sampai dengan 1,6 nm. Biasanya 10 kali diameter intinya.
Gambar 3.6 beberapa serat optik dalam satu kabel
27
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Core mempunyai diameter diantara 2 sampai dengan 10 um, dan gladding
telah distandarisasi pada 125 um. Redaman dari step indeks fiber monomoda adalah 2
sampai 5 dB/km dengan bendwidth 50 GHz.
Gambar 3.7. koneksi sumber optik dengan kabel serat optik
28
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 3.8 struktur kabel serat optik
29
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
BAB IV
JENIS REDAMAN PADA SERAT OPTIK
Pada sistem komunikasi serat optik proses pertukaran informasi dari pemancar
ke penerima sering terjadi penurunan daya pada ujung keluaran kabel optik karena
adanya redaman sepanjang saluran transmisi.redaman didefinisikan membandingkan
dua level daya imput (p1) terhadap daya output (po) pada penerima
dengan, =konstanta redaman serat optic dalam dB/km
L = panjang kabel serat optic (km)
Sifat-sifat serat optik sangat menentukan jarak maksimum anatara titik transmisi
dengan titik dimana signal harus dideteksi. Kerena sitem desaign beroperasi pada
berbagai jarak (jarak yang berbeda), signal output optik dari sistem telah disesuaikan
guna melengkapi sifat-sifat fiber. Sistem tersebut mampu beroperasi pada fiber
multimoda (MM) seperti pada serat optik single moda.
Faktor-faktor yang membatasi penggunaan serat optik ditentukan sebagai berikut:
- Redaman dari karakteristik phisik dari serat optik yaitu :
1. Scattering
2. Absorption
- Dispersi :
1. Dispersi moda
2. Dispersi chromatik
- Redaman karena sejumlah sambungan
- Redaman karena sejumlah konektor optik
30
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
4.1 Redaman Dari Karakteristik Phisik Serat Optik
Tahanan dari konduktor tembaga menyebabkan kehilangan sebagian dari
energi listrik yang mengalir melalui kabel. Core dari kabel serat optik menyerap
sebagian dari energi cahaya, hal ini dinyatakan dalam redaman kabel. Satuan yang
digunakan untuk redaman serat optik adalah dB/km. Pada gambar 4.1
memperlihatkan redaman dari serat optik sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Redaman tergantung dari beberapa keadaan, tetapi yang utama adalah bahwa
redaman tergantung dari panjang gelombang dari cahaya yang digunakan. Untuk
panjang gelombang di anatara 700 sampai dengan 1650 nm, besarnya redaman
bertambah lagi.
4.1.1 Scattering
1. Rayleigh Scattering
Apabila pengukuran rugi transmisi spektral serat optik tidak memberikan
informasi yang cukup pada perancang serat optik, maka rugi hamburan dan rugi
serapan serat optik dapat dilakukan secara bebas satu sama lain. Untuk mengukur
rugi hamburan, cahaya terhambur dari serat optik pendek dikumpulkan dan
dibandingkan dengan pelintasan cahaya dalan inti serat optik.
Redaman untuk panjang gelombang pendek (dibawah 1000 nm) disebabkan
rayleigh scattering, yang diakibatkan oleh struktur gelas yang tidak teratur. Struktur
ini memindahkan sebagian dari berkas cahaya yang seharusnya merambat langsung
melalui serat optik. Tipe redaman ini adalah merupakan gambaran phisik kabel dan
menggambarkan batas minimum dari redaman kabel. Rugi hamburan dapat dihitung
seperti pada rumus :
dB/km
31
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 4.1. susunan pada pengukuran rugi hamburan
2. Microbending
Microbending terjadi akibat tekanan mekanik atau sewaktu proses penarikan.
Hal ini menyebabkan terjadinya loss dimana moda cahaya dengan sudut datang yang
kecil berubah menjadi sudut yang besar seperti ditunjukan pada gambar 15. bila moda
cahaya tersebut melebihi sudut yang diijinkan, maka moda cahaya akan dibiaskan
yang mengakibatkan loss. Lekukan yang tajam harus dihindari, harus dilihat pada
spesifikasi kabel serat optik yang bersangkutan. Semakin tajam (semakin kecil jari-
jari lengkungan, maka semakin besar rugi-rugi yang timbul.
Manfaat rugi kelengkungan (rugi daya) untuk banyak hal melalui dua cara
yaitu dengan memanfaatkan peningkatan loss yang terjadi dalam serat optik dengan
memanfaatkan cahaya yang lolos dari serat optik.
32
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 4.2. Microbending
3. Core size Variation
Loss jenis ini disebabkan oleh ketidak seragaman diameter inti serat optik,
sehingga beberapa moda tidak dipantulkan oleh batas antara core dan cladding
Gambar 4.3. core size variation
4.1.2 Absorption (penyerapan)
Zat kotoran apapun yang masih tersisa pada bahan inti akan menyerap
sebagian dari energi cahaya yang merambat di dalam serat optik. Kontaminasi yang
menimbulkan efek yang paling serius adalah ion-ion hidrosil dan zat logam.
Rugi serapan pada serat optik dapat ditentukan sebagai perbedaan rugi total
dan rugi hamburan atau dapat diukur langsung dengan menggunakan kalorimeter.
33
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Salah satu teknik kalorimeter digunakan untuk memisahkan rugi komponen
hamburan dan serapan pada serat optik.
Gambar 4.4. sistem pengukuran temperatur untuk pengukuran kalorimeter
Redaman untuk panjang gelombang yang tinggi (di atas 1600 nm) disebabkan
oleh adanya penyerapan dari gelas. Lebih jauh lagi ada 3 daerah panjang gelombang
yang dapat dengan pertambahan redaman yang besar. Daerah-daerah tersebut
dinamakan OH-Peak yang disebabkan oleh interaksi antara berkas cahaya dengan
atom-atom air yang masih ada di dalam gelas. Panjang gelombang tersebut
34
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
menyebabkan osilasi yang membutuhkan energi, sehingga redaman semakin
bertambah. Dapat dirumuskan rugi serapan :
Dimana : = emisi vitas permukaan
R =jari tabung yang digunakan
V = tegangan pada jembatan wheatstone
P = daya optic yang melalui serat optic
C = tetapan calorimeter
= pemanasan dengan kawat , bila diketahui
4.2 DISPERSI
Dalam saluran transmisi optik harus memiliki lebar pita 50 Ghz/km. Karena
lebar pita pengaruh dispersi adalah pulsa-pulsa yang ditransmisikan pada ujung fiber
menjadi melebar (panjang pulsa menjadi lebih besar) bila pulsa-pulsa tersebut
diterima pada ujung yang lain. Sehingga jumlah pulsa-pulsa per unit waktu (bit rate)
yang dapat dideteksi pada jarak tertentu.
4.2.1 Dispersi Moda
Dispersi moda merupakan dispersi yang paling berpengaruh di dalam fiber
multimoda. Dispersi moda tersebut terjadi sebagai akibat oleh adanya berbagai
moda perjalanan cahaya pada serat optik melalui alur-alur yang berbeda pula.
Bayangan mengumpulkan dua sinar cahaya yang berbeda dalam serat. Karena sinar
merambat dalam bahan serat dengan indeks bias yang sama, maka kecepatan
perambatan antar kedua sinar akan sama. Pada gambar 4.5, sinar A akan menempuh
jarak yang lebih panjang dari sinar B sehingga terjadi dispersi. Pengaruh dispersi
pada data akan menyebabkan pulsa cahaya menjadi lebih lebar, sehingga pada
akhirnya mengakibatkan pulsa saling tumpang tindih satu sama lainnya (rusak).
35
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Cara mengatasinya dilakukan dengan dua cara yaitu merancang serat optik
sedemikian rupa sehingga moda-moda dapat merambat didalamnya dengan kecepatan
yang sama. Kedua, menyisahkan hanya satu moda tunggal saja dalam serat dan
menghilangkan semua moda yang lain.
Faktor redaman =
dengan: 1 neper = 8,686 dB
dB = 0,115 Neper
L = panjang serat dalam km
Untuk menghitung jumlah moda dalam serat optik dapat ditentukan dengan
rumus :
Gambar 4.5. Pengaruh dispersi moda di dalam fiber multi moda
Contoh Soal
Nyatakan daya 5 watt sebagai nilai daya dalam desibel
36
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Nilai daya dalam desibel = 10 log
Nilai daya dalam desibel = 10 log
Nilai daya dalam desibel = 10 log (5 103)
= 10 x 3.699 dBm
= 36,99 dBm
5 watt = 36,99 dBm
Contoh:
indeks bias inti : 1.484 dan
indeks bias gladding : 1.470
dengan garis tengah inti : 50 um.
Tentukan jumlah moda? Dengan panjang gelombang cahaya 850nm
NA = 0.203
Jumlah moda
= 703.66
Kita harus membulatkan nilai ini kebawah dan mendapatkan 703 moda
4.2.2 Dispersi intramoda (kromatik):
Cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda akan mengalami derajat
pembiasan yang berbeda-beda. Disini ditegaskan bahwa indeks bias, kecepatan
cahaya bergantung dari panjang gelombang cahaya bersangkutan.
Dispersi kromatik dihasilkan oleh adanya tundaan grup gelombang optik yang
merambat di medium kaca yang bergantung pada panjang gelombang yaitu :
37
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Dimana Ng = indeks bias grup medium
Karena hanya satu moda yang ada pada fiber single-moda, pulsa-pulsa di
dalam fiber jenis ini tidak dipengaruhi oleh dispersi moda. Bagaimanapun juga, ada
efek dispersi lain dari sistem single moda yang dapat diukur setelah jarak jauh. Efek
dispersi tersebut dinamakan dispersi chromatic. Dispersi chromatic juga
memberikan kontebusi pada total dispersi pada fiber multi moda, tetapi efeknya kecil
dibanding dengan dispersi moda. Dispersi chromatic adalah kombinasi dari dispersi
material dan dispersi waveguide. Kedua dispersi tersebut terjadi di dalam daya optik
dari satu panjang gelombang yang merambat dengan kecepatan yang berbeda dari
panjang gelombang lain.
Sebagian besar sumber cahaya untuk serat optik memancarkan daya optiknya
di dalam spektrum () dan tidak di dalam satu panjang gelombang single. Berarti
bahwa bila mengubah intensitas cahaya yang dipancarkan dari satu ujung fiber,
perubahan-perubahan tersebut akan dideteksi pada ujung yang lain yang hasilnya ada
sedikit perbedaan kecepatan propagasi pada bagian-bagian daya optik yang
mempunyai panjang gelombang berbeda. Gambar 4.6 memberikan variasi propagasi
akibat dari efek dispersi. Warna-warna tersebut diambil hanya sebagai contoh saja.
Cahaya yang dikeluarkan LED atau LASER terletak di dalam spektrum infra merah
dan perbedaan warna yang dipancarkan relative kecil.
Dispersi chromatic adalah hasil kombinasi dari efek dispersi material dan
dispersi waveguide. Dispersi chromatic dihasilkan oleh adanya tundaan group. Jika
pengaruh kedua dispersi tersebut terjadi secara independent, maka keduanya boleh
dijumlah. Seperti yang terlihat pada gambar 4.7, hasil penjumlahannya adalah nol
untuk daerah sekitar 1300 nm. Sehingga dengan penggunaan sumber cahaya sekitar
1300 nm, distorsi pulsa selama transportasinya akan minimum, bahkan jika perlu,
dapat digunakan LED dengan spektrum yang luas untuk pengganti LASER yang
38
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
mahal. Hanya informasi digital dipancarkan pada pulsa yang sangat pendek
(kecepatan tinggi) saja yang mengalami akibat dispersi chromatic.
Gambar 4.6. Pengaruh dari berbagai proses dispersi
Gambar 4.7. Karakteristik tipe dispersi chomatic
Untuk cahaya dengan panjang gelombang sekitar 1550 nm dalam transport
informasinya akan mengalami akibat dispersi. Hal tersebut akan membatasi jarak
39
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
maksimal pada satu ruas yang dapat dicapai oleh LASER dengan panjang gelombang
1550 nm.
4.2.3 Pengukuran rugi tanpa merusak
Pengukuran pelemahan dua titik merupakan metode pengukuran rugi serat
optik yang sangat teliti dan pada kondisi peluncuran yang tepat. Namun metode
tersebut memiliki kelemahan yaitu adanya kerusakan bagian serat. Dengan pendek
diujung masukan dihilangkan dari serat yang diuji untuk mendapatkan pengukuran
daya masukan. Pada keadaan tersebut bila serat terbungkus pada ujung konektor,
maka teknik pengukuran rugi dengan tanpa merusak memberikan dua harapan baru
(rugi sisipan dan reflektometer domain waktu optik =OTDR.)
Pada pengukuran rugi sisipan pertama yang harus ditentukan adalah besarnya
tingkat daya masukan dengan menyisipkan serat acuan pendek diantara sumber
cahaya dan detektor. Tingkat daya keluaran diukur dengan menghilangkan serat
acuan dan menghubungkan serat yang diuji diantara sumber cahaya dengan detektor
optik. Rugi sisipan yaitu :
Reflektometer optik domain waktu (OTDR) sangat berguna untuk metode
pengukuran rugi dengan orientasi medan untuk menentukan keberadaan dan lokasi
patahan serat optik serta untuk mengukur rugi sambungan dan rugi transmisi pada
sistem pemasangan serat optik. OTDR merupakan sistem echo pulsa optik yang
penting.
40
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
(a)
(b)
Gambar 4.8 Diagram pengukuran rugi sisipan
(a) pengukuran keluaran,(b) pengukuran acuan masukan
Gambar 4.9 diagram reflektometer optik domain waktu
41
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
4.3 Sambungan Kabel dan Konektor Kabel
4.3.1 Loss karena Sambungan Kabel
Suatu sambungan ideal antar dua serat optic harus mampu melakukan
penyaluran cahaya optic dari medium pandu secara lengkap, sehingga tidak terjadi
penurunan kualitas tampilan, sambunagn pada umumnya selalu mengalami ketidak
sempurnaan yang diakibatkan adanya pengurangan terhadap daya yang ditranmisikan
melalui sambungan.
Jika Po dan P1 secara berturut-turut adalah daya inti yang terpandu sebelum
dan sesudah melintasi sambungan.
Efesiensi kopling ( ) sambungan dinyatakan :
dan fraksi daya ( ) yang hilang adalah
Keterkaitan antara rugi kopling (rugi transmisi) L ditunjukan dalam decibel:
L = - 10 log
Penyebab rugi kopling, ada beberapa factor yang menyebabkan penurunan
efisiensi kopling antara dua serat optic yaitu :
- pantulan pada bidang batas antara udara dan kaca
- pengaturan ketepatan sumbu
- kualitas permukaan ujung dan ketidak ccocokan diantara
parameter kedua serat yang koplingkan.
Rugi akibat pantulan disebut rugi fresnel yang disebabkan oleh perubahan
mendadak indeks bias pada ujung kedu serat yang disambungkan. Jika n1 dan no
(indeks bias inti dan medium pada celah sambungan, rasio antara daya yang
42
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
dipantulkan terhadap daya yang dating pada kedua ujung serat disambungkan, untuk
cahaya yang datang tegak lurus yaitu :
dan efisiensi transmisi daya adalah:
Contoh untuk no (udara), indeks bias n1 berkisar antara 1,45 sampai 1,50, maka
rugi pantulan pada sambungan berada dalam rentang 0,3 – 0,35 dB bila ruang celah
diisi dengan cairan penyesuai indeks bias mendekati indeks bias inti, maka rugi
fresnel dapat ditiadakan.
Kabel biasanya dibuat dengan panjang 1 s/d 5 km. Oleh karena itu,
diperlukan beberapa kabel yang harus disambungkan untuk menghubungkan antara
terminal atau repeater. Tergantung dari teknik penyambungan yang digunakan,
setiap sambungan akan memberikan redaman yang bervariasi antara 0,1 sampai
dengan 0,5 dB. Redaman tersebut harus diperhitungkan, baik penyambungan yang
dilakukan pada saat instalasi maupun penyambungan pada saat pemeliharaan kabel.
1. Core to Cladding Eccentricity
Loss ini terjadi karena axis dari core tidak sama dari cladding
Gambar 4.10. Core to cladding eccentricity
43
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
2. Cladding Diameter Variations
Perbedaan dari diameter luar cladding akan menyebabkan loss. Jika diameter
cladding dari kedua fiber yang akan disambungkan tidak sama, maka penyambungan
core yang tepat tidak akan diperoleh.
Gambar 4.11. Variasi diameter cladding
3. Core Ellipticity
Loss ini terjadi karena core yang tidak bulat (ellips). Core yang ellips
menyebabkan loss sambungan yang tinggi. Loss ini mirip dengan loss karena core to
cladding eccentricity
Gambar 4.12. Core ellipticity
4. Core diameter variations
Perbedaan diameter core dari serat yang disambung akan menyebabkan loss.
Jika diameter core serat transmisi lebih besar dari diameter core serat receiving, maka
44
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
akan menyebabkan loss yang tinggi, sedangkan jika diameter core serat transmisi
lebih kecil dari diameter core serat receiving akan mengakibatkan loss yang rendah.
Gambar 4.13. Core diameter variasions
4.3.2 Konektor Optik
Konektor Optik digunakan oleh sistem sehingga memungkinkan unit-unit
optik yang terdapat di dalam sistem tersebut dapat dipindah atau diganti untuk
keperluan pemeliharaan. Disamping itu, fiber juga dapat dengan mudah dipindahkan
dalam hal pengukuran power optik. Konektor-konektor optik adalah perangkat
mekanik yang akan menghubungkan fiber secara meyakinkan, bila fiber yang satu
dimasukkan ke dalam yang lain (disekerup bersama-sama), core dari kedua fiber akan
tersambung menjadi satu sedemikian rupa sehingga kemungkinan kehilangan daya
amat kecil.
Sebagai contoh, konektor yang biasanya digunakan di dalam perangkat
saluran AT & T meredam signal optik sampai 0,3 dB (maksimal 0,5 dB).
Tipe-tipe dari konektor yang tersedia, yaitu:
- FC/PC (kontak fisik)
- Biconic
- ST (bayonet catch)
45
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
- OCCA (AT & T-NS-NL)
- Array
Pengaruh dari peralatan penyambung (sambungan konektor) adalah:
- Redaman
- Pantulan (single, multiple)
Moda Noise
Gambar 4.14
46
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
BAB V
SUMBER-SUMBER OPTIK DAN DETEKTOR
5.1 Electrical to Optical Converter
Di dalam sistem transmisi, informasi suara, gambar, atau data yang akan
ditransmisikan diubah terlebih dahulu menjadi sinyal elektrik. Sinyal informasi
elektrik yang akan ditransmisi melalui sistem Transmisi Serat Optik harus diubah
terlebih dahulu menjadi sinyal optik. Untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
optik diperlukan suatu sumber cahaya. Dapat dipilih berbagai tipe sumber cahaya
LED atau LASER dalam berbagai versi dan untuk berbagai windows. Dasar
pertimbangan yang diambil untuk pemilihan sumber cahaya tersebut ditentukan
berdasarkan unjuk kerja kemampuan yang diinginkan serta besar biaya yang tersedia.
5.2 Light Emitting Diode (LED)
Dioda semikonduktor yang digunakan untuk meradiasikan cahaya dengan
emisi yang spontan disebut Light Emitting Diode (LED). Secara garis besar, tipe
LED yang tersedia dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
- Surface Emitting LED
- Edge Emitting LED
Gambar 5.1. Kerja LED
Cara Kerja LED
Semikonduktor tipe n memiliki sejumlah elektron bebas, sedangkan tipe p
memiliki sejumlah lubang bebas. Jika semikonduktor tipe p dan n disambungkan,
maka akan terbentuk suatu penghalang tenaga. Baik elektron dan hole tidak memiliki
47
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
cukup tenaga untuk melewati penghalang tersebut untuk berkombinasi. Apabila
diberi suatu tegangan maju, maka besarnya tenaga penghalang akan turun sehingga
elektron mempunyai tenaga untuk berpindah melewati sambungan. Jika elektron
bebas dalam hole bertemu, maka elektron akan turun kebidang valensi, kemudian
berkombinasi dengan lubang bebas tersebut. Tenaga yang dilepas pada peristiwa itu
akan diubah menjadi tenaga optik dalam bentuk foton.
Gambar 5.2. Contoh LED yang digunakan pada transmisi optik
48
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 5.2 memperlihatkan bahwa radiasi cahaya dari Surface LED adalah
acak (random), sedangkan pada Edge LED meradiasikan cahaya dalam bentuk
berkas. Oleh sebab itu, di dalam aplikasinya untuk mengumpankan daya optik ke
dalam fiber harus mempertimbangkan perbedaan dari kedua tipe LED tersebut. Tabel
1 menunjukkan besar daya yang akan diumpankan ke dalam fiber single-moda dan
multi-moda untuk kedua tipe tersebut.
Tabel 5.1. Rata-rata daya yan diumpan dari LED ke fiber
TYPE OF LEDTYPE OF FIBER
Single-moda Multi-moda
Surface Emitter -34 dBm -16 dBm
Edge Emitter -26 dBm 12 dBm
Lebar spectral untuk LED adalah:
30 – 50 nm untuk panjang gelombang 850 nm
50 – 150 nm untuk panjang gelombang 1300 nm
5.3 LASER
LASER merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission
of Radiation. Untuk memahami kerja LASER, terlebih dahulu harus memahami dua
aspek, yaitu:
1. Absorbsi dan Emisi Radiasi
Perhatikan gambar 5.3. Quantum cahaya atau suatu paket diskrit dari energi
disebut sebagai “photon”.
49
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 5.3. Energy State Diagram
2. Teori Quantum
a. Atom hanya berada di dalam kondisi energi diskrit tertentu, E1, E2, dan lain-lain.
b. Perpindahan dari suatu kondisi ke kondisi yang lain: absorbsi atau emisi cahaya
(photons)
c. Frekuensi radiasi v:
d. Absorpsi photon (absorbsion of photon): absorbsi yang distimulasi (stimulated
absorbsion)
e. Emisi spontan (spontaneous emission): radiasi tidak koheren (panjang
gelombangnya berbeda)
f. Emisi yang distimulasi (stimulated emission): radiasi koheren (satu panjang
gelombang)
g. proses ini disebabkan adanya foton-foton luar. Sebuah atom atau molekul
menyerap sebuah foton dan berpindah ke level energi yang lebih tinggi dengan
kemungkinan transisi yang proposional dengan intensitas cahaya yang datang.
50
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Titik hitam menyatakan posisi atom sebelum dan sesudah transisi. Proses
absorbsi, energi dikeluarkan dari gelombang bila
E1 = energi dalam suatu exsited state
Eo = energi dalam ground state
Dimana E2 > E1
h. Adalah suatu pancaran emisi sebuah foton dari suat atom secara spontan (tanpa
intervensi luar) turun dari level energi yang tinggi ke energi yang lebih rendah
Spontan emisi terjadi secara random dalam suatu waktu, tidak ada hubungan
dengan jumlah atom setiap transisi.
i. Terjadi karena sebuah atom/molekul memancarkan foton dan level energinya
turun ke level yang lebih rendah. Kuantum energi atom yang dihasilkan dari
stimulant emisi sefasa, frekuensi dan polarisasi sama. dengan radiasi
penstimulirnya. Disamping itu, emisi yang distimulasi (stimulated emission)
juga menyebabkan penguatan.
5.4 LASER Semikonduktor
Telah ditemukan bahwa cahaya semikonduktor P – N junction dapat
dibangkitkan melalui “radiative recombination of infected electrons” (rekombinasi
radiatif dari elektron-elektron yang diinjeksikan) dengan hole-hole yang
didistribusikan di dalam material semikonduktor. Proses rekombinasi hanya terjadi
di seputar (direct suroundings) junction. Di dalam LED terdapat emisi spontan,
sedangkan di dalam LASER terdapat stimulated emission (emisi yang distimulasi).
Tipe-tipe LASER ini disebut sebagai LASER semikonduktor atau semiconductor
injection LASERs.
5.4.1 Karakteristik LASER Dioda
51
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Karakteristik optik ke elektrik dari laser diode diperlihatkan melalui
gambar 5.4. Gambar tersebut juga memperlihatkan modulasi dari sinyal optik yang
dihasilkan. Output power rata-rata dari LASER dioda juga konstan pada kira-kira
1 mW.
Gambar 5.4. Karakteristik Laser Dioda
Detektor optik dipasang di dalam modul laser, berfungsi untuk mengubah
sinyal optik yang diemisikan dari bagian belakang LASER dioda (power yang
diemisikan ke arah fiber) menjadi sinyal elektrik dengan level yang sesuai dengan
daya optik. Sinyal elektrik ini digunakan untuk mengontrol arus bias dan arus
modulasi dari LASER dioda. Dengan demikian, power optik dijamin konstan untuk
logik level 1 dan 0 sesuai yang dikehendaki.
52
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
5.4.2 Spesifikasi Laser
a. Panjang gelombang
Jika ingin membeli laser untuk panjang gelombang 1300 nm, perangkat yang
ditawarkan boleh jadi dipetik nilai 1285-1320 nm, panjang gelombang aktualnya akan
berada pada satu titik diantara batas tersebut 1300 nm merupakan nilai nominalnya
b. Waktu naik dan turun
Ukuran berapa cepat laser dapat dihidupkan atau dimatikan, diukur antara
tingkat keluaran sebesar 10-90% dari nilai maksimum.
Gambar 5.5. Waktu naik dan turun
c. Arus ambang
Arus yang paling kecil dimana laser beroperasi. Umumnya nilai sekitar 50
mA dan arus operasi normalnya adalah sekitar 70 mA
Gambar 5.6 Karakteristik LASER
53
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
d. Lebar spectrum
Bandwidth cahaya yang diemisikan lebarnya sekitar 1 nm – 5 nm dengan
panjang gelombang 1310 nm dengan lebar spectrum 4 nm
6
Gambar 5.7. Lebar spektrum LED dan LASER
e. Temperature operasi
Umumnya sekitar 10 hingga 65oC
f. Tegangan dan arus
Mencantumkan tegangan dan arus operasi detector pemantau, arus pendingin,
resistansi laser dan temperature serat optik
g. Daya keluaran
Daya keluaran dinyatakan dalam watt atau dBm
Daya output sumber cahaya minimum dapat dirumuskan :
Dimana adalah kehilangan daya dalam media serat optik
adalah level daya yang diterima oleh detektor
54
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
h. Efesisnsi daya
Efesiensi daya menentukan kebutuhan daya dan persaratannya disipasi panas
yang boleh terjadi, semakin kecil efesiensi, maka makin besar daya input yang
diperlukan untuk menghasilkan daya output optikal, akibatnya disipasi panas yang
timbul semakin besar.
Dimana : = daya output optikal
= daya input yang diperlukan
5.5 LED (LIGHT EMITTING DIODA)
LED dapat memberikan keluaran cahaya dalam spektrum cahaya tampak
seperti halnya dalam panjang gelombang 850 nm, 1300 nm, dan 1550 nm.
Gambar 5.8. LED dibungkus
Dibandingkan dengan LASER, LED memiliki keluaran daya yang lebih kecil,
kecepatan switching yang lebih lambat, dan lebar spektrum yang lebih besar, karena
mengalami dispersi yang lebih besar, kekurangan itu membuatnya lebih sedikit
digunakan pada link data dan telekomunikasi berkecepatan tinggi, namun LED
55
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
dipergunakan secara luas untuk sistem-sistem rentang pendek dan menengah yang
menggunakan serat kaca dan plastik karena lebih sederhana, murah, dan tidak
bergantung pada temperatur dan tidak dipengaruhi oleh energi cahaya datang dari
reflaksi fresnel.Walaupun dayanya rendah membuat LED lebih aman digunakan,
namun LED dapat membahayakan ketika cahaya dikosentrasikan melalui instrumen
pilihan.
5.6 FOTO DETEKTOR
Foto detektor dapat diklasifikasikan sebagi berikut:
- piranti foto konduksi
- piranti foto resistif
- piranti foto voltaic: sel surya
- piranti foto fungsi: foto dioda,foto trasistor
- foto image: opto coupler
Foto diodan dan foto transistor banyak digunakan secara luas sebagai foto
sensitif detektor dengan jenis : - PN normal (PD), Pin, avalanche (APD)
Foto dioda terbuat dari bahan semikonduktor jenis Si , Ge dan InGaAs.
Beberapa jenis foto dioda dengan renge panjang gelombang dan respon time-
nya diperlihatkan pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Tabel klasifikasi foto dioda
Material Type Panjang gelombang (nm) Respon time (ns)Si PD
PINAPD
320 – 1150600 – 1150350 - 1100
2 – 5x102
3 – 100.1 – 4
Ge PDPINAPD
600 – 1900800 – 1750800 – 1750
104
102 - 104
0.5 - 2
InGaAs PINAPD
900 – 1650900 – 1630
- 0.70.1 – 1
56
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
5.7 Spesifikasi penerima cahaya
a. panjang gelombang
Panjang gelombang sebagai sebuah rentang misalnya 800 – 1750 nm, dengan
menetapkan frekuensi yang memberikan keluaran paling tinggi
b. daya masukan optik
Daya masukan optik adalah rasio daya masukan maksimum dengan daya
masukan yang paling rendah yang dinyatakan dalam desibel atau watt.
c. Respositifitas
Ukuran besarnya arus keluaran yang diperoleh untuk setiap watt cahaya
masukan, misalnya 0.8 AW-1. ini berarti bahwa arus tersebut akan mengalami
kenaikan sebesar 0.8 ampere, untuk setiap watt kenaikan daya cahaya.
d. Waktu respon
Adalah waktu dan turun, waktu ini menentukan kecepatan switching detektor
yang paling tinggi, oleh kerena itu membatasi laju transmisi maksimum.
- Pin
Gambar 5.9 Waktu naik dan turun
57
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
5.8 Photodetector
Photodetector merupakan elemen yang sangat penting di dalam sistem
transmisi serat optik. Elemen ini mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik, yang
selanjutnya akan dikuatkan dan diproses lebih lanjut. Hal yang sangat penting yang
harus diperhatikan adalah persyaratan unjuk kerja dan kompatibilitas dari
photodetector. Disamping itu, pemilihan photodetector untuk aplikasi spesifik juga
mempertimbangkan besarnya biaya.
Foto detector dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- foto konduksi
- foto resistif
- foto voltaic : sel surya
- foto fungsi : foto dioda, foto transistor
Foto dioda dan foto transistor banyak digunakan secara luas sebagai foto
sensitive detector dengan jenis :
- jenis PN normal (PD)
- jenis PIN
- jenis avalanche
58
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
BAB VI
PENGGUNAAN DESIBEL DAN MENDESAIN
DALAM RANGKAIAN SERAT OPTIK
6.1 Penggunaan Desibel
Penerapan konsep desibel untuk membandingkan daya yang dihasilkan oleh
sebuah rangkaian atau bagian rangkaian tertentu dengan daya yang diberikan sebagai
input. Secara sederhana desibel mengukur perbandingan antara daya output terhadap
daya input. Desibel adalah sebuah satuan logaritmik dan mengikuti aturan-aturan.
Rumus matematika untuk desibel adalah :
Penguatan daya (gain) dalam satuan desibel =
Contoh :
Sebuah perangkat penguat daya memberikan daya output yang lebih besar
dari daya yang diterima sebagai input, sehingga perangkat ini menghasilkan penguat
daya
Gambar 6.1 Berapa besar penguatan (gain) dalam satuan desibel
Gain =
=
= 10 log 3 dB
= 4.77 dBm
Jadi penguatannya sebesar 4.77dB
59
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Elemen attenuator dalam rangkaian dapat ditafsirkan dengan dua cara, hasil
perhitungan matematis yang didapat di atas 4.77 dB. Dengan demikian , jika
seseorang menanyakan pada kita bagaimana hasil akhir dari contoh diatas, kita dapat
menjawabnya atenuator menimbulkan loss sebesar -4.77 dB atau atenuator
memberikan gain sebesar 4.77 dB.
Dalam jawaban pertama, fakta bahwa yang digunakan adalah loss (rugi daya) dari
gain akan memberitahukan bahwa adanya kehilangan sebaian daya atau rugi daya
Desibel pada sebuah rangkaian praktis :
Contoh
Nyatakan setiap perubahan daya yang terjadi dalam desibel, sebuah amplifier dengan
gain 12 dB dengan loss sebesar 16 dB, pelemahan (atenuasi) sebesar 6 dB dan gain
sebesar 8 dB. Daya total dalam desibel dalam seluruh rangkaian :
(12 + (-16) + (-6) +8 = -2 dB
Hasil yang diperoleh menyatakan terjadinya los sebesar 2 dB pada rangkaian secara
keseluruhan , sehingga rangkaian tersebut dapat disederhanakan seperti gambar 5.4
Gambar 6.2. berapakah daya output dalam satuan watt
Gain =
-2 =
-2/10 =
60
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
- 0.2 = 10-0.2 = 0.63
0.63 =
Dayaout = 1.26 watt
6.2 Desain Sistem
Dalam mendesain suatu sistem, ada beberapa faktor yang perlu
diperhitungkan, karena tujuan untuk mencari kepuasan dengan meyakinkan bahwa
pemancar yang digunakan cukup bertenaga untuk meneruskan cahaya hingga ke
ujung fiber dan bandwidth-nya pun cukup untuk membuat sistem tersebut membawa
data ke laju yang lebuh tinggi.
1. Alokasi daya optik, loss atau fluks
Jika sinyal terlalu lemah ketika mencapai ujung akhir sistem, maka data akan
sulit dipisahkan dari derau. Ini menyebabkan sejumlah error di bit data penerimaan
bertambah. Jika terjadi satu kali error dalam setiap ribuan juta bit dapat dikatakan
bahwa kita memiliki bit error rate (BER).
2. Pembatasan pada daya penerima
- daya penerima harus cukup besar untuk menjaga BER pada nilai rendah
- daya penerima harus cukup kecil untuk menjaga kerusakan pada alat penerima
3. Pembatasan pada daya transmisi
Dengan alasan biaya dan keamanan, menjaga agar daya transmisi berada
pada nilai minimum yang dapat diterima. Permasalahan, diputuskan pada penerima
dan sistem, berapakah daya transmisi yang dibutuhkan.
Metode pemecahan masalah: metode ini dapat diterapkan dengan baik terhadap fiber
optik multimoda, single moda silica dan plastik:
61
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
1. carilah loss daya minimum yang diakibatkan oleh :
serat optik, konektor, dan sambungan
2. Carilah kemungkinan loss daya maksimum,
loss akibat usia (beberapa komponen sistem akan mengalami penurunan kinerja
selama waktu pakainya).
Perbaikan-perbaikan, sistem diluar gedung lebih membutuhkan perbaikan
ketimbang intalasi didalam gedung. Cadangan kabelnya dilebihkan.
3. Dengan loss maksimum
Pemilihan sumber cahaya transmisi dengan daya yang cukup untuk
memungkinkan sistem beroperasi dibawah kondisi terburuk
Contoh :
Hitunglah daya pemancar minimum yang dibutuhkan dalam sistem gambar 6.3
- loss daya minimum
- total panjang fiber adalah
20 m + 60m +3.74 m + 20 m = 3.84 km
Gambar 6.3. Sistem transmisi serat optik
- Serat optik telah dilihat spesifikasi dengan loss 3.5 dB/km, jadi total loss fiber
adalah panjang kali loss persatuan panjang adalah
3,84 x 3.5 = 13.44 dB
62
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
- Konektor : menurut katalog loss untuk jenis yang digunakan tersebut adalah 1
dB per pasangan yang dipadukan, karena ada dua paduan pasangan yang
digunakan sehingga total lossnya adalah
2 x 1 = 2 dB
- sambungan fusinya diasumsikan sebesar 0.2 dB maka
total loss daya minimum :
13.44 + 2 + 0.2 = 15.64 dB
- Mencari loss daya maksimum
Periksalah di katalog yaitu loss serat diabaikan,
konektor : 0.1 dB perpaduan pasangan jadi dua pasang : 0.2 dB,
sambungan : diabaikan.
Loss pada pemancar 1 dB jadi total aging loss 1.2 dB
Bila dalam perbaikan diasumsikan loss sebesar 1.5 dB maka loss daya
maksimum adalah :
- loss maksimum 15.63 dB
- loss aging : 1.2 dB
- Loss perbaikan :1.5 dB
- Cadangan : 3 dB
Total loss : 15.63 + 1.2 + 1.5 + 3
: 21.34 dB
Pemancar harus memasok daya yang cukup untuk mengatasi loss terburuk
dengan tetap memenuhi persaratan tingkat daya minimum pada penerima, daya
minimum pemancar sedkitnya harus (-3,66 dBm) gambar 6.4.
63
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Gambar 6.4. Daya keluaran pemancar sedikitnya harus -3,66 dB
Tingkat daya minimum penerima adalah bilangan negatif dalam satuan
desibel, berarti tingkat daya sangat kecil. Daya keluaran pemancar harus lebih besar
dari pada nilai daya minimum adalah :
Daya minimum pemancar = -25 + 21.34 = -3.66 Dbm atau 430.5 uW
6.3 Penggunaan Bandwidth Serat Optik
Untuk membuat sistem yang nyata membutuhkan sumber cahaya dan sebuah
penerima, keduanya memiliki kecepatan pembalikan saklar dan membatasi laju
transmisi.
Bandwidth sistem multimoda:
- bandwidth sesuikan dengan spesifikasi fiber : frekuensi x km
- carilah rise time ( waktu naik) yaitu waktu yang dibutuhkan oleh cahaya
untuk membesar 10% ke 90% dari nilai akhirnya, nilai ini merupakan ukuran
frekuensi tertinggi.
- seberapa besar pemancar dan penerima menerima respon untuk laser 0.3 ns
dan LED 5 ns
- sumber optik fiber dan penerima masing-masing mempunyai kecepatan
pembalikan saklar sendiri-sendiri, sehingga perlu mengkombinasikan waktu
naik yang berbeda :
64
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Bandwidth =
Contoh fiber multimoda :
Carilah bandwidth yang dapat digunakan dalam sistem serat optik yang
ditunjukan gambar 6.5.
Gambar 6.5. mencari bandwith dari sistem ini
Bandwidth fiber =
=
= 120 Mhz
Waktu naik fiber
= 2.9 ns
Waktu naik cahaya dan penerima diasumsikan 2 ns dan 4 ns maka:
65
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
Bandwidth sistem =
Bandwidth sistem =
= 66 Mhz
Bandwidth single-moda, mencari bandwidth sama dengan multimod.
Perbedaan hanya pada dispersi.
Dispersi adalah
(spesifikasi fiber) x (lebar spektrum sumber cahaya) x (panjang fiber)
Bandwidth =
Contoh : hitunglah bandwidth sistem single moda yang ditunjuk pada gambar 6.6.
Gambar 6.6. Informasi yang dibutuhkan untuk mencari bandwidth sistem single-moda
Dispersi = 3,5 x 2 x 8
= 56 ps nm-1km-1
Bandwith fiber =
= 7.86 Ghz
Waktu naik fiber :
66
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
= 44.53 ps dan seterusnya
Dari data yang diberikan, waktu naik pada serat optik adalah 0.3 ns dan waktu
naik pada penrima adalah 2 ns. Jadi respon untuk sistem tersebut :
Bandwidth sistem :
Bendwidth sistem =
=
= 173.3 Mhz
6.4 Memilih Fiber dan Komponen Yang Tepat
Standar fiber saat ini hanya 50/125; 62.5/125; standara ISO 11801 dan
EN50173 memberikan menstadarisasi kinerja beberapa jenis fiber yaitu :
OM1 dapat berupa 50/125 atau 62.5/125
OM2 dapat berupa 50/125 atau 62.5/125
OM3 hanya untuk 50/125
OS1 standar tingkat telekomunikasi single moda
67
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
BAB VII
PENGUJIAN SISTEM
7.1 UJI kontinitas cahaya nampak
Kabel serat optik berukuran pendek dapat digunakan untuk berbagai macam
sumber cahaya, tergantung pada tingkat kecerahan. Untuk menguji kabel koneksi
berukuran pendek (patcord atau jumper kabel) kabel ini mudah dilepas umumnya
berukuran 5 – 20 meter untuk menghubungkan serat optik dengan peralatan
instrumentasi, dengan memberikan sumber cahaya maka kita bisa tahu apakah serat
putus atau tidak dapat dilihat langsung pada ujung serat, bisa juga menggunakan
power optik untuk mengukur intensitas cahaya sehingga dapat mengukur daya aktual
pada sistem serat optik. Ada beberapa mamfaat pengunaan power meter yaitu dapat
mengukur tingkat gulungan kaber serat agar tercipta rugi-rugi (bandding loss)
Sumber cahaya
Sebuah sumber cahaya merupakan instrumen yang penting yang mampu memberikan
keluaran cahaya sesuai dengan ukuran (panjang gelombang)
68
Bahan AjarKomunikasi Serat Optik
69