rencana strategis 2012 - 2017...revisi renstra satuan polisi pamong praja provinsi banten 2012-2017...

110
RENCANA STRATEGIS 2012 - 2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BANT EN Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten ( KP3B ) Jl. Syech Nawawi Al - Bantani , Pallima , - Serang , telp . (0254) 267099

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • RENCANA STRATEGIS

    2012 - 2017

    PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

    SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BANTENKawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten ( KP3B )

    Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Pallima, -Serang, telp. (0254) 267099

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 I - 1

    1.1. LATAR BELAKANG

    Provinsi Banten pada Tahun 2011 melaksanakan Pemilihan Kepala

    Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten untuk periode 2012-

    2017. Pemilukada tersebut menghasilkan pasangan Gubernur/ Wakil

    Gubernur Banten terpilih Hj. Ratu Atut Chosiyah dan H. Rano Karno sebagai

    Gubernur/ Wakil Gubernur definitive yang memiliki Visi dan Misi yang

    dijadikan tema/ acuan/ pedoman pelaksanaan rencana pembangunan

    daerah untuk 5 (lima) tahun kedepan.

    Perencanaan Pembangunan Daerah bertolak dari Visi Misi Kepala

    daerah yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah (RPJMD) yang bersinergi dengan Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Nasional (RPJMN) untuk menjadi pedoman bagi penyusunan

    langkah-langkah strategis pembangunan daerah selanjutnya. Secara

    tekhnis dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan

    menjadi pedoman Penyusunan Rencana Strategis SKPD yang

    keseluruhannya merupakan bagian dari sistem perencanaan pembangunan

    daerah, hal ini berdasarkan :

    1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan.

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

    Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah.

    3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 54 Tahun

    2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

    BB AA BB II

    PP EE NN DD AA HH UU LL UU AA NN

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 I - 2

    2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

    Adapun sistem perencanaan pembangunan tersebut terdiri dari :

    1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah,

    2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah,

    3. Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), dan

    4. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

    5. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).

    Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi

    pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5

    (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan

    mempertimbangkan potensi, kendala, peluang dan ancaman yang ada atau

    yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis yang

    berfungsi untuk menuntun pimpinan dan staf organisasi (seluruh

    stakeholders) dalam mencapai tujuannya.

    Substansi dalam Rencana Strategis ini adalah mewujudkan sasaran

    program yang ditetapkan dalam RPJMD.

    Langkah menyusun rencana strategis ini juga sejalan dengan

    upaya untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

    Penyelenggaraan Negara yang Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang

    ditindaklanjuti dengan diberlakukannya Intruksi Presiden Republik

    Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah. Salah satu langkah awal dalam pelaksanaan akuntabilitas

    kinerja instansi pemerintah adalah penyusunan Rencana Strategis Instansi

    Pemerintah.

    Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten

    Tahun 2012-2017 adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5

    (lima) tahun yang penyusunannya berpedoman pada RPJMD Provinsi

    Banten. Dokumen ini di dalamnya memuat visi, misi, tujuan, strategi,

    kebijakan, program dan rencana-rencana kerja (indikasi kegiatan) dan

    sumber pembiayaannya yang bersifat indikatif. Lebih spesifik lagi, renstra

    ini digunakan sebagai pedoman, landasan dan referensi dalam menetapkan

    skala prioritas Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 I - 3

    Mengingat pentingnya dokumen tersebut sebagai pedoman bagi

    pelaksanaan kegiatan di Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten dalam

    rentang waktu lima tahun, maka kebijakan-kebijakan yang ditetapkannya

    harus bersifat adaptif akomodatif, aplikatif dan fleksibel terhadap

    perkembangan dan perubahan yang sangat dinamis terjadi di Provinsi

    Banten.

    Hal ini sejalan dengan ketentuan Undang-undang Nomor 25 Tahun

    2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang

    menjelaskan bahwa dokumen Renstra-SKPD merupakan dokumen yang

    bersifat indikatif yang mengandung makna bahwa informasi, baik tentang

    sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang

    tercantum di dalam dokumen rencana ini, hanya merupakan indikasi yang

    hendak dicapai dan tidak kaku.

    Dalam lima tahun pelaksanaan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja

    Provinsi Banten Tahun 2007-2012, beberapa indikator kinerja

    pembangunan menunjukan adanya perbaikan dan perubahan yang positif.

    Hal ini tidak terlepas dari komitmen Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

    Banten yang terus berupaya untuk menciptakan ketentraman dan

    ketertiban umum dan juga didukung oleh partisipasi aktif masyarakat.

    Namun demikian, di sisi lain diakui masih terdapat beberapa permasalahan

    yang belum dapat ditangani secara maksimal sehingga belum dapat

    memenuhi target sebagaimana yang diharapkan.

    Kondisi sebagaimana yang digambarkan tersebut tentunya

    menjadi refleksi bagi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten untuk

    menyelaraskan kembali strategi, kebijakan dan program, indikasi-indikasi

    kegiatan yang berpedoman pada RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017.

    Atas dasar hal tersebut, maka Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten

    menyusun dokumen Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

    Banten Tahun 2012-2017.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 I - 4

    1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

    Penyusunan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

    Banten Tahun 2012-2017 dimaksudkan adalah untuk merumuskan visi,

    misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan

    untuk jangka waktu tahun 2012-2017, sesuai dengan tugas pokok dan

    fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten.

    Adapun tujuan penyusunan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja

    Provinsi Banten Tahun 2012-2017 adalah :

    1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Satuan

    Polisi Pamong Praja Provinsi Banten dalam penyelenggaraan tugas dan

    fungsinya selama periode 2012-2017.

    2. Menetapkan program dan kegiatan indikatif dalam penyelenggaraan

    tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten selama

    periode 2012-2017

    3. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Polisi

    Pamong Praja Provinsi Banten (rencana kerja tahunan).

    4. Memberikan panduan dalam penilaian kinerja penyelenggaraan

    program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten

    secara tahunan dan lima tahunan.

    1.3. LANDASAN HUKUM

    Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong

    Praja Provinsi Banten Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut:

    1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan

    Provinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan

    Lembaran Negara Nomor 4010);

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 I - 5

    3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4421);

    4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

    diubah dengan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang

    Penetapan Peraturan Pengganti Undang – Undang Nomor 3 tahun

    2005 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

    tahun 2005 nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4548;

    5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

    Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

    Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah

    7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010

    tentang Satuan Polisi Pamong Praja;

    8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

    9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2009 Tentang

    Penugasan Satuan Perlindungan Msyarakat Dalam Penanganan

    Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan Penyelenggaraan Pemilihan

    Umum;

    10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2010 Tentang

    Pedoman Pelaporan Satuan Polisi Pamong Praja;

    11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2010 Tentang

    Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Dalam Rangka

    Penegakkan Hak Asasi Manusia;

    12. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang

    Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 I - 6

    Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

    Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

    13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang

    Pedoman Penyusunan Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah

    Tahun Anggaran 2012 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011

    Nomor 311);

    14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 Tentang

    Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja;

    15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 Tentang

    Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja;

    16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2012 Tentang Tata

    Cara Pelaksanaan Koordinasi Pengawasan dan Pembinaan teknis

    Terhadap Kepolisian Khusus, PPNS dan Bentuk-bentuk Pengamanan

    Swakarsa;

    17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 Tentang

    Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja;

    18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 Tentang

    Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di

    Kabupaten/Kota;

    19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2013 Tentang

    Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Operasional

    Satuan Polisi Pamong Praja;

    20. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2002 tentang Tata

    Cara Pembentukan dan Teknik Penyusunan Peraturan Daerah;

    21. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2006 tentang

    Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten

    (Lembaran Daerah Nomor 48, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 2

    Seri E);

    22. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 6 Tahun 2007 tentang

    Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Banten (Lembaran Daerah

    Nomor 6 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 7);

    23. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012 Tentang

    Pembentukan Organsisasi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi

    Banten;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 I - 7

    24. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 tahun 2012 tentang

    Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

    Provinsi Banten tahun 2012 – 2017 (Lembaran Daerah Provinsi Banten

    tahun 2012 Nomor 4);

    25. Peraturan Gubernur Banten Nomor 29 Tahun 2007 tentang Sistem dan

    Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten sebagaimana

    telah diubah dengan Peraturan Gubernur Banten Nomor 44 Tahun

    2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 29

    Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan

    Daerah (Berita Daerah Provinsi Banten Nomor 44);

    26. Peraturan Gubernur Banten Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rincian

    Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi

    Banten (pasal 714 s.d pasal 731).

    1.4. HUBUNGAN RENSTRA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BANTEN DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

    Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten

    Tahun 2012-2017 merupakan dokumen perencanaan untuk periode tahun

    2012-2017 yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,

    dan indikasi kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan

    fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten. Renstra Satuan Polisi

    Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 disusun dengan berpedoman

    pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

    Banten Tahun 2012-2017.

    Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten

    2012-2017 bersifat indikatif, dalam artian bahwa informasi, baik tentang

    sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang

    tercantum di dalam dokumen rencana ini, hanya merupakan indikasi yang

    hendak dicapai dan tidak kaku.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 I - 8

    Selanjutnya, Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja 2012-

    2017 berfungsi sebagai dokumen acuan bagi Satuan Polisi Pamong Praja

    Provinsi Banten dalam penyusunan rencana kerja tahunan atau Rencana

    Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten (Renja Satuan Polisi

    Pamong Praja).

    1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

    Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun

    2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

    tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

    Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Buku IV tentang Tahapan dan

    Tatacara Penyusunan rencana Strategis SKPD, Renstra Satuan Polisi

    Pamong Praja Provinsi Banten Tahun 2012-2017 disusun melalui

    sistematika penyajian sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Maksud dan Tujuan,

    Landasan Hukum, serta Hubungan Rencana Strategis Satuan Polisi

    Pamong Praja Provinsi Banten Tahun 2012-2017 dengan Dokumen

    Perencanaan Lainnya.

    BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG

    PRAJA PROVINSI BANTEN

    Bab ini menguraikan tentang Kondisi Internal, Struktur Organisasi,

    Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan, Tugas dan Fungsi, serta

    Kebijakan Program

    BAB III ISU-ISU STRATEGIS, KONDISI DAN PRSOSPEK KETENTERAMAN

    DAN KETERTIBAN UMUM DI PROVINSI BANTEN

    Bab ini menguraikan tentang kondisi umum mengenai

    Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Penegakan Peraturan

    Daerah sebagai tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja

    Provinsi Banten, serta gambaran prospeknya dimasa yang akan

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 I - 9

    datang yang diuraikan menurut Kekuatan, Kelemahan, Peluang,

    Ancaman serta Isu-isu Strategis. Pada bagian akhir diuraikan

    mengenai Matriks Pengukuran Kinerja Ketenteraman dan

    Ketertiban Umum Tahun 2012-2017.

    BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    Bab ini menguraikan tentang Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan

    Kebijakan yang akan diwujudkan Satuan Polisi Pamong Praja

    Provinsi Banten pada periode tahun 2012-2017. Selanjutnya

    berdasarkan visi dan misi, akan diuraikan Tujuan dan Sasaran

    dalam pencapaiannya. Strategi dijabarkan dalam Kebijakan-

    Kebijakan yang akan mengarahkan program dan indikasi kegiatan.

    BAB V RENCANA PROGRAM & KEGIATAN SATUAN POLISI PAMONG

    PRAJA PROVINSI BANTEN

    Bab ini menguraikan tentang Program yang akan diselenggarakan

    Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten pada periode tahun

    2012-2017, baik yang bersifat SKPD, Lintas SKPD maupun

    Kewilayahan. Selanjutnya Program dijabarkan dalam Indikasi

    Kegiatan pendanaan yang bersifat indikatif.

    BAB VI INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

    INDIKATIF SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BANTEN

    Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja dari rencana

    program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Satuan Polisi

    Pamong Praja Provinsi Banten.

    BAB VII PENUTUP

    Bab ini menguraikan tentang Program Eksisting (tahun 2012) serta

    Kaidah Pelaksanaan atas dokumen Rencana Strategis Satuan Polisi

    Pamong Praja Provinsi Banten Tahun 2012-2017.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 10

    2.1. KONDISI INTERNAL

    Sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

    Pemerintahan Daerah pada Pasal 148 Ayat 1 disebutkan bahwa “Untuk

    Membantu Kepala Daerah dalam menegakan Peraturan Daerah dan

    Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat dibentuk

    Satuan Polisi Pamong Praja. Selanjutnya dalam Pasal 148 Ayat 2 diuraikan bahwa

    “Pembentukan dan Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Berpedoman

    pada Peraturan Pemerintah”. Dengan demikian jelas, bahwa Satuan Polisi

    Pamong Praja merupakan salah satu unsur penyelenggaraan Pemerintahan

    Daerah yang keberadaan dan perannya dibutuhkan sebagai bagian dari upaya

    perwujudan ketenteraman dan ketertiban dan keteraturan dalam

    penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah.

    Kemudian Eksistensi Satuan Polisi Pamong Praja bahkan telah diatur

    secara tersendiri dalam :

    1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 tentang

    Satuan Polisi Pamong Praja.

    2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2010 Tentang Penggunaan

    Senjata Api Satuan Polisi Pamong Praja.

    3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2010 Tentang Pedoman

    Pelaporan Satuan Polisi Pamong Praja.

    4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2010 Tentang Pedoman

    Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Satuan Polisi Pamong Praja.

    5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 Tentang Pedoman

    Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja.

    6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 Tentang Standar

    Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja.

    BB AA BB II II GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM PPEELLAAYYAANNAANN

    SSAATTUUAANN PPOOLLIISSII PPAAMMOONNGG PPRRAAJJAA PPRROOVVIINNSSII BBAANNTTEENN

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 11

    7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 Tentang Pedoman

    Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja.

    8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Pedoman

    Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Operasional Satuan Polisi Pamong

    Praja.

    9. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Organisasi

    Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Banten.

    10. Peraturan Gubernur Banten Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas,

    Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten (pasal 714

    s.d pasal 731).

    Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, sebagai tindak lanjut

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan

    Polisi Pamong Praja maka pedoman yang digunakan dalam penyusunan Rencana

    Strategis Satpol PP Provinsi Banten adalah Peraturan Daerah Provinsi Banten

    Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah

    Pemerintah Provinsi Banten, yang dalam hal ini terjadi perubahan Struktur

    Organisasi dan Tata Kerja dan rincian tugas serta fungsi Satuan Polisi Pamong

    Praja Provinsi Banten.

    Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten berdasarkan perda di atas

    merupakan unsur penunjang Pemerintah Provinsi yang memiliki kedudukan

    setingkat “Badan/Dinas”, yang dipimpin oleh Kepala Satuan yang berada di

    bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Gubernur melalui Sekretaris

    Daerah.

    2.2. STRUKTUR ORGANISASI

    Perbandingan Struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten

    dapat dilihat pada organigram berikut:

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 12

    Tabel 2.1 Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten berdasarkan

    Perda Provinsi Banten No.5 Tahun 2008

    Susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten berdasarkan

    Perda No. 5 Tahun 2008 terdiri dari :

    1. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja

    a. Bagian Tata Usaha

    1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    2) Sub Bagian Keuangan.

    b. Bidang Bina Program

    1) Seksi Perencanaan;

    2) Seksi Monitoring dan Evaluasi.

    c. Bidang Polisi Pamong Praja

    1) Seksi Pengamanan dan Pengawalan;

    2) Seksi Pengendalian Operasional.

    d. Bidang Penegakan Perundang-undangan

    KEPALA SATUAN

    BAGIAN TATA USAHA

    KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

    BIDANG BINA PROGRAM

    BIDANG POLPP BIDANG PENEGAKAN PERUNDANG-UNDANGAN

    BIDANG PENGEMBANGAN

    KAPASITAS

    Seksi Perencanan

    Seksi Monitoring

    dan Evaluasi

    Seksi Pengama nan dan

    Pengawalan

    Seksi Pengendali

    an Operasional

    Seksi Penegakan

    Seksi Penyidikan

    Seksi Pembinaan

    Seksi Data dan

    Teknologi Informasi

    Sub Bagian Umum dan Kepegawai

    an

    Sub Bagian Keuangan

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 13

    1) Seksi Penegakan;

    2) Seksi Penyidikan.

    e. Bidang Pengembangan Kapasitas

    1) Seksi Pembinaan;

    2) Seksi Data dan Teknologi Informasi.

    f. Kelompok Jabatan Fungsional

    Berikut ini adalah susunan Struktur Organisasi dan tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten dan komposisinya terkait perubahan Struktur Organisasi dan tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor: 6 tahun 2010 tentang Satpol.PP dan Permendagri No. 40 Tahun 2012 yang tercantum dalam Peraturan daerah Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah, adalah sbb :

    Tabel 2.2 Susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten berdasarkan peraturan perundangan tersebut diatas adalah, sbb : 1. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja

    2. Sekretaris

    a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan. c. Sub Bagian Program

    KEPALA SATUAN

    SEKRETARIS

    KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

    BID.PENEGAKKAN PERUNDANG-UNDANGAN

    BID. KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN

    BID. SUMBER DAYA APARATUR

    BID. PERLINDUNGAN MASYARAKAT

    SIE.PEMBINAAN, PENGAWASAN &

    PENYULUHAN

    SIE. PENYELIDIKAN & PENYIDIKAN

    SIE.OPERASI & PENGENDALIAN

    SIE. KERJASAMA SIE.PELATIHAN DASAR

    SIE.TEKNIS FUNGSIONAL

    SIE. SATUAN LINMAS

    SIE. BINA POTENSI

    MASYARAKAT

    SUB BAGIAN PROGRAM

    SUB BAGIAN

    KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 14

    3. Bidang Penegakkan Perundang-Undangan a. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan b. Seksi Penyidikan dan Penyelidikan

    4. Bidang Ketertiban Umum Dan Ketentraman

    a. Seksi Operasi dan Pengendalian b. Seksi Kerjasama

    5. Bidang Sumber Daya Aparatur

    a. Seksi Pelatihan Dasar b. Seksi Teknis fungsional

    6. Bidang Perlindungan Masyarakat

    a. Seksi Satuan Linmas b. Bina Potensi Masyarakat

    7. Kelompok Jabatan Fungsional

    2.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

    Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 5 Tahun 2008, Satuan Polisi

    Pamong Praja Provinsi Banten yang diperbaharui dengan Peraturan Daerah No. 3

    Tahun 2012 tentang Pembentukkan Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah

    Provinsi Banten Bab III Bagian 31 Pasal 115-117 Satuan polisi Pamong Praja

    Provinsi Banten, mempunyai tugas menegakkan peraturan daerah dan

    menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarkat serta

    perlindungan masyarakat.

    Kemudian dalam penyelenggaraan tugasnya, berdasarkan Permendagri 40

    Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong

    Praja , Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten mempunyai fungsi :

    1. Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan perda dan peraturan

    kepala daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman

    masyarakat serta perlindungan masyarakat;

    2. Pelaksanaan kebijakan penegakan perda dan peraturan kepala daerah;

    3. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan

    ketenteraman masyarakat didaerah;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 15

    4. Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;

    5. Pelaksanaan koordinasi penegakkan perda dan peraturan kepala daerah

    serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat

    dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil

    Daerah, dan/atau aparatur lainnya;

    6. Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum agar

    mematuhi dan menaati Penegakkan Perda dan Peraturan Kepala Daerah;

    7. Pelaksanaan Tugas Lainnya.

    Adapun pelaksanaan tugas lainnya sebagaimana dimaksud meliputi:

    a. Mengikuti proses penyusunan peraturan perundang-undangan serta

    kegiatan pembinaan dan penyebarluasan produk hukum daerah;

    b. Membantu pengamanan dan pengawalan tamu VVIP termasuk pejabat

    negara dan tamu negara;

    c. Pelaksanaan pengamanan dan penertiban aset yang belum

    teradministrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

    d. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan pemilihan

    umum dan pemilihan umum kepala daerah;

    e. Membantu pengamanan dan penertiban penyelenggaraan keramaian

    daerah dan/atau kegiatan yang berskala massal;

    f. Pelaksanaan tugas pemerintahan umum lainnya yang diberikan oleh

    kepala daerah sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    Sedangkan Uraian tugas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten mengacu

    pada Peraturan Gubernur Banten Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas,

    Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten (pasal 714 s.d

    pasal 731). Adapun Rincian Tugas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten

    adalah sebagai berikut:

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten

    (1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok

    membantu Gubernur dalam merumuskan kebijakan teknis dan

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 16

    menyelenggarakan penegakan peraturan perundang-undangan

    daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat,

    sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat serta

    melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi dan tugas

    pembantuan.

    (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Kepala Sat Pol PP mempunyai fungsi sebagai berikut:

    a. penyelenggaraan perumusan program di bidang penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan

    ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan

    perlindungan masyarakat;

    b. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan

    ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan

    perlindungan masyarakat;

    c.penyelenggaraan dan fasilitasi penegakan peraturan perundang-

    undangan Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman

    masyarakat, sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat;

    d. penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis

    dibidang penegakan peraturan perundang-undangan Daerah,

    ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya

    aparatur dan perlindungan masyarakat;

    e. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan pengawasan

    penegakan peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban

    umum dan ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan

    perlindungan masyarakat serta norma-norma yang berlaku;

    f. penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan

    kebijakan teknis penegakan peraturan perundang-undangan

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 17

    Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat,

    sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat.

    g. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dengan provinsi lain,

    kabupaten/kota dan instansi terkait.

    (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

    Kepala Sat Pol PP mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

    a. menyelenggarakan koordinasi ketatausahaan, program dan

    pengembangan, penegakan peraturan perundang-undangan

    Daerah, ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat,

    sumberdaya aparatur dan perlindungan masyarakat;

    b. menyelenggarakan perumusan rencana pelaksanaan penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan

    ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan

    perlindungan masyarakat;

    c.menyelenggarakan pembinaan Pol PP dan PPNS dalam penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan

    ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan

    perlindungan masyarakat;

    d. menyelenggarakan koordinasi dengan Sat Pol PP dan PPNS

    Kabupaten/Kota;

    e. menyelenggarakan pembinaan administrasi Sat Pol PP meliputi

    pembinaan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan

    kesisteman;

    f. menyelenggarakan perumusan dan penetapan Rencana Strategis,

    Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan

    Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), dan Laporan

    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)Sat Pol PP;

    g. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

    pengambilan kebijakan;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 18

    h. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

    Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan

    kegiatan di Kabupaten/Kota;

    i. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sat Pol PP;

    j. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai

    tugas pokok dan fungsinya;

    k. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    (4) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1), membawahkan :

    a. Sekretaris;

    b. Kepala Bidang Penegakkan Peraturan Perundang-undangan

    Daerah;

    c.Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat;

    d. Kepala Bidang Sumberdaya Aparatur;

    e. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat;

    f. Jabatan Fungsional.

    Sekretaris (1) Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Polisi

    Pamong Praja dalam melaksanakan perumusan rencana program

    dan kegiatan, mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi

    umum dan kepegawaian, keuangan, serta perencanaan evaluasi dan

    pelaporan.

    (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :

    a. penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan; dan

    b. penyelenggaraan pengelolaan urusan kepegawaian dan umum.

    c. pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program Sat

    Pol PP;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 19

    d. pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi

    perencanaan dan program Sat Pol PP, meliputi penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan

    ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan

    perlindungan masyarakat;

    e. pelaksanaan penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan

    dan program Sat Pol PP, yang meliputi bidang penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan

    ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan

    perlindungan masyarakat.

    (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

    Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai rincian tugas

    sebagai berikut :

    a. menyiapkan pengkajian perencanaan dan program

    ketatausahaan;

    b. menyiapkan dan menyelenggarakan pengelolaan administrasi

    kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan;

    c. menyiapkan dan menyelenggarakan pengkajian anggaran

    belanja;

    d. menyiapkan dan menyelenggarakan pengendalian administrasi

    belanja;

    e. menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan

    perlengkapan;

    f. menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan

    pendokumentasian peraturan perundang-undangan,

    pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat;

    g. menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan

    penetapan Rencana Strategis, LAKIP, LKPJ, dan LPPD SatPol PP;

    h. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 20

    i. menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional;

    j. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

    pengambilan kebijakan;

    k. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi yang berkaitan

    dengan tugas Sekretariat;

    l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    m. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    (4) Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), membawahkan :

    a. Kepala Sub-Bagian Umum dan Kepegawaian;

    b. Kepala Sub-Bagian Keuangan;

    c.Kepala Sub-Bagian Program.

    Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    (1) Kepala Sub-bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

    pokok membantu Sekretaris Sat Pol PP dalam melaksanakan

    pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, umum

    dan perlengkapan.

    (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Kepala Sub-Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai

    fungsi :

    a. menyusun rencana kerja Sub-Bagian;

    b. menyusun bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir,

    kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan

    administrasi kepegawaian lainnya;

    c. menyusun bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan,

    ketatalaksanaan dan rumah tangga;

    d. melaksanakan tugas kehumasan Sat Pol PP;

    e. melaksanakan pengelolaan perlengkapan Sat Pol PP;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 21

    f. melaksanakan penyusunan, pengolahan data kepegawaian;

    g. melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan

    kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan Sat Pol PP;

    h. melaksanakan penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai,

    peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan serta

    tugas/izin belajar, pendidikan/pelatihan kepemimpinan teknis

    dan fungsional;

    i. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;

    j. melaksanakan penyiapan bahan usulan pengembangan karir dan

    mutasi;

    k. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan

    ketatalaksanaan kepada unit kerja di lingkungan Sat Pol PP;

    l. melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan

    pendokumentasian peraturan perundang-undangan;

    m. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman

    surat-surat/naskah dinas dan arsip serta pengelolaan

    perpustakaan;

    n. melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat

    Sat Pol PP;

    o. melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, protokol dan

    pendokumentasian;

    p. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan

    prasarana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/ perawatan

    lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban,

    keindahan dan keamanan kantor;

    q. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Sat Pol PP;

    r. melaksanakan pembinaan Jabatan Fungsional Sat Pol PP;

    s. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 22

    t. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    u. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    Kepala Sub-Bagian Keuangan

    (1) Kepala Sub-Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok membantu

    Sekretaris Sat Pol PP dalam melaksanakan pengelolaan administrasi

    keuangan.

    (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Kepala Sub-Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas

    sebagai berikut :

    a. melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Keuangan;

    b. melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Sat

    Pol PP;

    c. melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Sat

    Pol PP;

    d. melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan

    Daerah serta pembayaran lainnya;

    e. melaksanakan perbendaharaan keuangan;

    f. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi

    keuangan;

    g. melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak

    langsung Sat Pol PP;

    h. melaksanakan verifikasi keuangan;

    i. melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan

    bahan pertanggungjawaban keuangan;

    j. melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas

    pegawai;

    k. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 23

    l. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian

    Keuangan;

    m. melaksanakan penyusunan bahan rencana anggaran belanja

    langsung dan tidak langsung Sat Pol PP;

    n. melaksanakan dan mengkoordinasikan pengelolaan teknis

    administrasi keuangan.

    o. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    Kepala Sub Bagian Program

    (1) Kepala Sub-Bagian Program mempunyai tugas pokok membantu

    Sekretaris Sat Pol PP dalam melaksanakan koordinasi perencanaan

    dan penyusunan program.

    (2 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1), Kepala Sub-Bagian Program mempunyai rincian tugas sebagai

    berikut:

    a. melaksanakan penyusunan program kerja Sub-Bagian Program;

    b. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan

    program Sat Pol PP, yang meliputi bidang penegakan peraturan

    perundang-undangan Daerah, ketertiban umum dan

    ketenteraman masyarakat, sumberdaya aparatur dan

    perlindungan masyarakat;

    c. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian

    Program;

    d. melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis, LAKIP, LKPJ

    dan LPPD Sat Pol PP;

    e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

    f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    g. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 24

    Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

    (1) Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

    mempunyai tugas pokok membantu Kepala Sat Pol PP dalam

    menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah.

    (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1), Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-

    undangan Daerah, mempunyai fungsi sebagai berikut:

    a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah;

    b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah; dan

    c. penyelenggaraan fasilitasi dan pelaksanaan penegakan peraturan

    perundang-undangan Daerah.

    (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

    Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

    mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

    a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang;

    b. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan

    pedoman dan supervisi;

    c. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyidikan

    pelanggaran Peraturan Daerah;

    d. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penindakan

    pelanggaran Peraturan Daerah;

    e. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan

    penegakan peraturan perundang-undangan Daerah;

    f. menyelenggarakan fasilitasi dan penegakanPeraturan Daerah;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 25

    g. menyelenggarakan koordinasi penyelenggaraan penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah;

    h. menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi Penyidik Pegawai

    Negeri Sipil;

    i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

    pengambilan kebijakan;

    j. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang

    Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah;

    k. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

    Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan

    kegiatan di Kabupaten/Kota;

    l. menyelenggarakan koordinasi dengan Organisasi Perangkat

    Daerah Provinsi lainnya dan Kabupaten/Kota;

    m. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    n. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    (4) Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1), membawahkan:

    a. Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;

    b. Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan.

    Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan

    (1) Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan mempunyai

    tugas pokok membantu Kepala Bidang Penegakan Peraturan

    Perundang-undangan Daerah dalam melaksanakan penyusunan

    bahan kebijakan teknis, fasilitasi pembinaan, pengawasan dan

    penyuluhan.

    (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1), Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan

    mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 26

    a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pembinaan,

    Pengawasan dan Penyuluhan;

    b. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

    pembinaan, pengawasan serta penyuluhan dalam penegakan

    peraturan perundang-undangan Daerah;

    c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan dalam

    penegakan peraturan perundang-undangan Daerah;

    d. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis Seksi

    Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;

    e. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan

    terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum;

    f. menyusun bahan penyuluhan penegakan peraturan perundang

    undangan Daerah;

    g. melaksanakan pengelolaan data pembinaan, pengawasan dan

    penyuluhan penegakan peraturan perundang-undangan Daerah;

    h. melaksanakan koordinasi dan kerjasama penegakan peraturan

    perundang-undangan Daerah;

    i. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

    j. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Pembinaan,

    Pengawasan dan Penyuluhan;

    k. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    l. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan

    (1) Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai tugas pokok

    membantu Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-

    undangan Daerah dalam melaksanakan penyusunan bahan

    kebijakan teknis, fasilitasi pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 27

    (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai

    rincian tugas sebagai berikut:

    a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyelidikan dan

    Penyidikan;

    b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis Seksi

    Penyelidikan dan Penyidikan;

    c. melaksanakan proses penyelidikan dan penyidikan;

    d. melaksanakan fasilitasi penyelidikan dan penyidikan;

    e. melaksanakan pengelolaan data hasil penyelidikan dan

    penyidikan pelanggaran peraturan perundang-undangan Daerah

    dan ketertiban umum;

    f. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam

    penindakanpelanggaran peraturan perundang-undangan Daerah

    dengan PPNS dan/ atau Kepolisian

    g. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, administrasi, monitoring dan

    evaluasi pelaksanaan operasional PPNS;

    h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

    i. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi

    Penyelidikan dan Penyidikan;

    j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    k. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat

    (1) Kepala Bidang Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketenteraman

    Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Satuan Pol

    PP dalam menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan

    penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 28

    (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1), Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman

    Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:

    a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis ketertiban

    umum dan ketenteraman masyarakat serta kerjasama;

    b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi ketertiban umum

    dan ketenteraman masyarakat serta kerjasama; dan

    c.penyelenggaraan fasilitasi dan pelaksanaan ketertiban umum dan

    ketenteraman masyarakat serta kerjasama.

    (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat

    mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

    a. menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang;

    b. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan

    pedoman dan supervisi ketertiban umum dan ketenteraman

    masyarakat;

    c. menyelenggarakan fasilitasi, koordinasi dan kerjasama

    pemeliharaan ketertiban umum;

    d. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi

    penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman

    masyarakat;

    e. menyelenggarakan kerjasama lintas provinsi;

    f. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

    pengambilan kebijakan;

    g. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

    Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan

    kegiatan di Kabupaten/Kota;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 29

    h. menyelenggarakan koordinasi dengan Organisasi Perangkat

    Daerah Provinsi lainnya dan instansi terkait serta

    Kabupaten/Kota;

    i. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang

    Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat;

    j. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    k. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    (4) Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membawahkan:

    a. Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian;

    b. Kepala Seksi Kerjasama.

    Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian

    (1) Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas pokok

    membantu Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman

    Masyarakat dalam melaksanakan penyusunan bahan kebijakan

    teknis dan fasilitasi operasi serta pengendalian ketertiban umum

    dan ketenteraman masyarakat.

    (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai rincian

    tugas sebagai berikut :

    a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi;

    b. melaksanakan pengamanan dan pengendalian aksi unjuk rasa

    c. melaksanakan sosialisasi operasi dan pengendalian ketertiban

    umum dan ketenteraman masyarakat;

    d. melaksanakan patroli operasi dan pengendalian ketertiban

    umum dan ketenteraman masyarakat;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 30

    e. melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi di bidang operasi

    dan pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman

    masyarakat;

    f. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis,fasilitasi

    operasi dan pengendalian serta pelaksanaan ketertiban umum

    dan ketenteraman masyarakat; dan

    g. melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kegiatan

    operasi serta pengendalian ketertiban umum dan ketenteraman

    masyarakat.

    h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

    i. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Operasi dan

    Pengendalian;

    j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    k. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Kerjasama

    (1) Kepala Seksi Kerjasama mempunyai tugas pokok membantu Kepala

    Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat dalam

    melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi serta

    kerjasama.

    (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Kepala Seksi Kerjasama mempunyai rincian tugas sebagai

    berikut :

    a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Kerjasama;

    b. melaksanakan koordinasi integrasi sinkronisasi dengan Instansi

    terkait dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program

    Sat Pol PP;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 31

    c. melaksanakan pengamanan Gubernur dan Wakil Gubernur,

    Sekretaris Daerah, tamu Pemerintah Daerah dan tamu Negara;

    d. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasiltasi

    kerjasama;

    e. melaksanakan pengamanan Pimpinan/Pejabat dan asset daerah

    sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

    f. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Provinsi lain,

    Kabupaten/Kota, dan Instansi terkait;

    g. melaksanakan kerjasama pengawasan dan penertiban terhadap

    aset Daerah yang berada di Kabupaten/Kota;

    h. melaksanakan fasilitasi bahan rekomendasi perizinan dan

    pelayanan umum di bidang ketertiban umum dan ketenteraman

    masyarakat;

    i. melaksanakan pengawasan dan penertiban terhadap aset

    Daerah;

    j. melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kegiatan

    kerjasama;

    k. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

    l. melaksanakan pelaporan dan evaluasi yang berkaitan dengan

    tugas Seksi Kerjasama;

    m. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    n. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur

    (1) Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai tugas pokok

    membantu Kepala Sat Pol PP dalam menyelenggarakan pengkajian

    bahan kebijakan dan penyelenggaraan pendayagunaan serta

    pengembangan sumberdaya aparatur Sat Pol PP dan PPNS.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 32

    (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1), Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai

    fungsi sebagai berikut:

    a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan pendayagunaan

    dan pengembangan sumberdaya aparatur Sat Pol PP dan PPNS;

    b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi pendayagunaan dan

    pengembangan sumberdaya aparatur Sat Pol PP dan PPNS; dan

    c.penyelenggaraan fasilitasi dan pendayagunaan dan

    pengembangan sumberdaya aparatur Sat Pol PP dan PPNS.

    (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaiman dimaksud pada ayat (2),

    Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai rincian tugas

    sebagai berikut :

    a. menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang;

    b. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi dan penyusunan

    pedoman dan supervisi pendayagunaan dan pengembangan

    sumberdaya aparatur Sat Pol PP dan PPNS;

    c.menyelenggarakanpengkajian bahan fasilitasi sumberdaya

    aparatur Pol PP;

    d. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi sumberdaya

    aparatur PPNS;

    e. menyelenggarakan fasilitasi sumberdaya aparatur Pol PP dan

    PPNS;

    f. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pendidikan dan

    pelatihan dasar Pol PP dan pendidikan calon PPNS;

    g. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi dan

    pendayagunaan serta pengembangan sumberdaya aparatur Sat

    Pol PP dan PPNS;

    h. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

    pengambilan kebijakan;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 33

    i. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan tugas Bidang

    Sumber Daya Aparatur;

    j. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

    Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan

    kegiatan di Kabupaten/Kota;

    k. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

    l. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    (4) Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), membawahkan:

    a. Kepala Seksi Pelatihan Dasar;

    b. Kepala Seksi Teknis Fungsional.

    Kepala Seksi Pelatihan Dasar

    (1) Kepala Seksi Pelatihan Dasar mempunyai tugas pokok membantu

    Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur dalam melaksanakan

    penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan pelaksanaan

    pelatihan dasar serta peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

    Pol PP.

    (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Kepala Seksi Pelatihan Dasar mempunyai rincian tugas

    sebagai berikut :

    a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi;

    b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk pelaksanaan dan

    teknis operasional pelatihan dasar sumberdaya aparatur Pol PP;

    c. melaksanakan pengelolaan data kebutuhan pelatihan Pol PP

    Provinsi dan Kabupaten/Kota;

    d. menyusun bahan kebijakan teknis,fasilitasi dan pelatihan dasar

    serta peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Pol PP;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 34

    e. menyusun dan mengolah data kegiatan pelatihan dasar dan

    peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Pol PP;

    f. melaksanakan koordinasi dan kerjasama pelatihan dasar,

    peningkatan kemampuan dan wawasan serta penyegaran Pol PP

    dan petugas pengamanan di OPD;

    g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

    h. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Pelatihan

    Dasar;

    i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    j. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Teknis Fungsional

    (1) Kepala Seksi Teknis Fungsional mempunyai tugas pokok membantu

    Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur dalam melaksanakan

    penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan pembinaan teknis

    fungsional.

    (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Kepala Seksi Teknis Fungsional mempunyai rincian tugas

    sebagai berikut:

    a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Teknis

    Fungsional;

    b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis operasional

    pembinaan teknis fungsional;

    c. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan

    pembinaan teknis fungsional;

    d. melaksanakan pengelolaan data PPNS Provinsi dan

    Kabupaten/Kota;

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 35

    e. melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kegiatan

    pembinaan teknis fungsional.

    f. melaksanakan koordinasi dan kerjasama pendidikan calon PPNS

    dan peningkatan kemampuan serta wawasan PPNS;

    g. melaksanakan pendayagunaan dan pengembangan PPNS;

    h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

    i. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Teknis

    Fungsional;

    j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    k. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat

    (1) Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok

    membantu Kepala Sat Pol PP dalam menyelenggarakan pengkajian

    bahan kebijakan, mediasi, komunikasi dan fasilitasi perlindungan

    masyarakat.

    (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1), Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi

    sebagai berikut:

    a. penyelenggaraan bahan kebijakan mediasi, komunikasi dan

    fasilitasi perlindungan masyarakat, meliputi peningkatan

    sumberdaya manusia Satuan Perlindungan Masyarakat serta

    kesiagaan dan dukungan penanggulangan bencana; dan

    b. penyelenggaraan mediasi, komunikasi dan fasilitasi pengerahan

    sumberdaya manusia Satuan Perlindungan Masyarakat dalam

    penanggulangan bencana, ketenteraman dan ketertiban

    masyarakat.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 36

    (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

    Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai rincian tugas

    sebagai berikut :

    a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang

    Perlindungan Masyarakat;

    b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan mediasi,

    komunikasi dan fasilitasi perlindungan masyarakat, meliputi

    peningkatan sumberdaya manusia Satuan Perlindungan

    Masyarakat serta kesiagaan dan dukungan penanggulangan

    bencana;

    c.menyelenggarakan mediasi, komunikasi dan fasilitasi pengerahan

    sumberdaya manusia Satuan Perlindungan Masyarakat dalam

    penanggulangan bencana, ketenteraman dan ketertiban

    masyarakat;

    d. menyelenggarakan pengkajian program dan bahan kebijakan,

    serta pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan

    sumberdaya manusia Satuan Perlindungan Masyarakat,

    kesiagaan dan penanggulangan bencana serta ketenteraman dan

    ketertiban masyarakat;

    e. menyelenggarakan mediasi, komunikasi dan fasilitasi

    pembentukan Satuan Perlindungan Masyarakat

    Dinas/Badan/Lembaga dan proyek vital Pemerintah serta swasta

    di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

    f. menyelenggarakan mediasi, komunikasi, dan fasilitasi program

    perlindungan masyarakat;

    g. menyelenggarakan mediasi, komunikasi dan fasilitasi kebijakan

    pengerahan sumberdaya, peningkatan sumberdaya manusia dan

    kesiapsiagaan Satuan Perlindungan Masyarakat dalam

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 37

    penanggulangan bencana serta ketenteraman dan ketertiban

    masyarakat;

    h. menyelenggarakan penyiapan bantuan pengerahan sumberdaya

    Satuan Perlindungan Masyarakat dalam hal mendukung

    penanggulangan, pemantauan dan mitigasi, rehabilitasi dan

    rekonstruksi korban serta relokasi akibat bencana dan kegiatan

    ketenteraman dan ketertiban masyarakat;

    i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

    dalam pengambilan kebijakan;

    j. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

    Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam rangka

    pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota;

    k. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang

    Perlindungan Masyarakat;

    l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    m. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    (4) Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1), membawahkan :

    a. Kepala Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat; dan

    b. Kepala Seksi Bina Potensi Masyarakat.

    Kepala Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat

    (1) Kepala Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas

    pokok membantu Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dalam

    melaksanakan fasilitasi dan peningkatan kapasitas Satuan

    Perlindungan Masyarakat.

    (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1), Kepala Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai

    rincian tugas sebagai berikut :

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 38

    a. menyusun program kerja Seksi;

    b. menyusun bahan perencanaan dan pelaksanaan peningkatan

    kapasitas Satuan Perlindungan Masyarakat;

    c. melaksanakan fasilitasi dan peningkatan kapasitas Satuan

    Perlindungan Masyarakat yang terampil dalam rangka

    penanggulangan bencana dan ketertiban umum dan

    ketenteraman masyarakat, sosial kemasyarakatan dan

    pengamanan dalam pemilihan umum;

    d. melaksanakan fasilitasi dan peningkatan kapasitas Satuan

    Perlindungan Masyarakat;

    e. melaksanakan pengumpulan, penyusunan bahan analisa dan

    evaluasi serta laporan pelaksanaan kegiatan sumberdaya

    manusia Satuan Perlindungan Masyarakat;

    f. melaksanakan penyusunan kebijakan dan mediasi, komunikasi

    serta fasilitasi pelatihan dan kerjasama peningkatan Satuan

    Perlindungan Masyarakat;

    g. melaksanakan penyusunan pedoman, petunjuk, peraturan,

    ketentuan penyelenggaraan dan kurikulum pelatihan dan

    kerjasama dalam rangka peningkatan Satuan Perlindungan

    Masyarakat;

    h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

    i. melaksanakan mediasi, komunikasi dan fasilitasi

    penyelenggaraan forum satuan perlindungan masyarakat

    Provinsi dan Kabupaten/Kota dan matriks satuan perlindungan

    masyarakat, instansi pemerintah, masyarakat, BUMN, BUMD

    yang ada diwilayah Provinsi Banten;

    j. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

    k. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 39

    l. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    Kepala Seksi Bina Potensi Masyarakat

    (1) Kepala Seksi Bina Potensi Masyarakat mempunyai tugas pokok

    membantu Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dalam

    melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

    pengembangan potensi masyarakat.

    (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Kepala Seksi Bina Potensi Masyarakat mempunyai rincian

    tugas sebagai berikut:

    a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Bina Potensi

    Masyarakat;

    b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk pelaksanaan dan

    teknis operasional bina potensi masyarakat;

    c. melaksanakan pengelolaan data hasil bina potensi masyarakat;

    d. melaksanakan fasilitasi bina potensi masyarakat;

    e. melaksanakan bina potensi masyarakat;

    f. melaksanakan koordinasi dan kerjasama bina potensi

    masyarakat;

    g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

    pertimbangan pengambilan kebijakan;

    h. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Bina

    Potensi Masyarakat;

    i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

    j. melaksanakan laporan sesuai tugas dan fungsinya.

    Kelompok Jabatan Fungsional

    (1) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok

    melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah sesuai keahlian

    dan kebutuhan.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 40

    (2) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional

    yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    (3) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga

    fungsional senior yang ditunjuk.

    (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional ditetapkan berdasarkan

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (5) Jumlah tenaga jabatan fungsional ditetapkan berdasarkan beban

    kerja.

    (6) Rincian tugas kelompok jabatan fungsional ditetapkan berdasarkan

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    2.4. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

    Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja

    Provinsi Banten pada tahun 2011 di dukung oleh jumlah aparat

    sebanyak 252 orang, dimana 150 orang merupakan Tenaga Bantuan

    Polisi Pamong Praja (Banpolpp), 15 orang Pegawai honorer/Tidak

    Tetap/Tenaga Kerja Kontrak dan 87 orang PNS.

    Tabel 2.3

    Komposisi Jumlah dan Golongan Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten Tahun 2011

    STATUS GOLONGAN (ORANG) TOTAL

    (ORANG) IV III II I LAINNYA

    PNS 6 22 59 - - 87

    PH/TT/ TKK - - - - 15 15

    BANPOLPP - - - - 150 150

    Total 6 22 59 - 165 252 Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten, 2011 Keterangan : PNS = Pegawai Negeri Sipil; PH/ TT/TKK = Pegawai Honorer/ Tidak tetap/TKK; BANPOLPP = Bantuan Polisi Pamong Praja

    Adapun komposisi dan jumlah dan golongan pegawai Satuan polisi Pamong Praja

    Kab/ Kota se Provinsi Banten adalah :

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 41

    Tabel 2.4

    Komposisi Jumlah dan Golongan Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kab/ Kota se Provinsi Banten Tahun 2011

    KAB/ KOTA GOLONGAN (ORANG) TOTAL

    (ORANG) IV III II I LAINNYA

    KOTA SERANG 1 11 3 3 120 138

    KAB. SERANG 1 17 61 5 7 91

    KOTA CILEGON - 11 70 55 13 149

    KAB. PANDEGLANG 1 9 45 2 55 112

    KAB. LEBAK 1 8 21 1 36 67

    KOTA TANGERANG 4 29 140 7 87 267

    KAB. TANGERANG 5 16 58 4 4 87

    KOTA TANGSEL 5 15 9 - 184 213

    Total 18 116 522 77 506 1124 Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kab/ Kota se Provinsi Banten, 2011

    2.5. PRASARANA DAN SARANA KERJA

    Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong

    Praja Provinsi Banten, terutama pelayanan kepada masyarakat dalam

    menjaga ketenteraman dan ketertiban di Provinsi Banten, diperlukan

    ketersediaan sarana dan prasarana pendukung bagi terselenggaranya

    mekanisme kegiatan secara efektif dan efisien.

    Dalam melaksanakan tugasnya untuk menjaga ketenteraman dan

    ketertiban umum di Provinsi Banten ini, maka Satuan Polisi Pamong

    Praja Provinsi Banten memerlukan peralatan-peralatan

    pendukung/sarana dan prasarana untuk kelancaran dalam

    melaksanakan tugasnya. Pada saat ini, kondisi prasarana dan sarana

    pendukung Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten masih belum

    memadai, yang secara lebih rinci akan diuraikan sebagai berikut :

    1. Kendaraan Dinas

    Kendaraan dinas yang dimiliki Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

    Banten sampai saat ini adalah sebagai berikut :

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 42

    a. 1 (satu) unit kendaraan roda empat jenis Kijang Inova bagi

    Kepala Satuan

    b. 5 (lima) unit kendaraan roda empat untuk Pejabat esselon III

    c. 2 (dua) unit kendaraan Pick Up Double Cabin roda empat (Ford

    Ranger dan Nissan Navara)

    d. 1 (satu) unit kendaraan Pick Up Toyota Hi-Lux

    e. 3 (tiga) unit kendaraan roda empat jenis minibus ( 1 daihatsu

    Taruna dan 2 suzuki cary ) untuk operasional

    f. 18 (delapan belas) unit kendaraan roda dua (5 motor Honda

    Win dan 13 motor bajaj pulsar) untuk esselon IV

    g. 2 (dua) unit kendaraan roda dua jenis patroli

    h. 1 (satu) unit truck dalmas

    Untuk kendaraan dinas pada Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten

    perlu adanya perhatian terhadap upaya peningkatan (penambahan),

    meliputi:

    1. Kendaraan Patwal Pimpinan yang disesuaikan dengan kendaraan

    yang dikawalnya ( roda 2 )

    2. Kendaraan Patwal Unjuk Rasa ( roda 4 dan roda 2 )

    3. Kendaraan Patroli Aset Pemprov, termasuk untuk Patroli Lingkungan

    Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten ( roda 4 dan roda 2 )

    4. Mobil Dalmas ( Pengendalian Masyarakat )

    Dan Bantuan kendaraan operasional pelaksanaan tupoksi Satuan Polisi

    Pamong Praja Kab/ Kota se Provinsi Banten.

    2. Peralatan Komunikasi

    Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dalam menjaga ketenteraman

    dan ketertiban umum di Provinsi Banten ini, maka dibutuhkan suatu

    koordinasi yang cepat, baik dan terpadu. Untuk mendukung

    pelaksanaan koordinasi yang cepat, baik dan terpadu dibutuhkan

    peralatan komunikasi yang mencukupi dan memadai dalam

    pelaksanaan tugas Polisi Pamong Praja Provinsi Banten dalam

    menjaga ketenteraman dan ketertiban umum di wilayah Provinsi

    Banten.

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 43

    Saat ini, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten memiliki

    peralatan berupa HT (Handy Talky Merk Motorola) sebanyak 83 unit

    dan Riggs sebanyak 7 unit. Dengan jumlah peralatan komunikasi yang

    dimiliki sekarang belum mencukupi dan memadai bagi anggota Polisi

    Pamong Praja dalam menjalankan tugasnya.

    Selain itu, juga dibutuhkan adanya pemasangan alat komunikasi

    induk di Satuan induk dan pada pos induk, sehingga komunikasi

    dapat terselenggara dengan lancar dan memudahkan koordinasi dan

    komando dalam menjalankan tugas.

    3. Perlengkapan Huru Hara (PHH)

    Dalam kelancaran dalam menjalankan tugas dan fungsinya menjaga

    ketenteraman dan ketertiban umum, Satuan Polisi Pamong Praja

    Provinsi Banten memiliki beberapa jenis perlengkapan (sarana dan

    prasarana) huru hara. Perlengkapan huru hara tersebut terdiri dari:

    a. Senjata Api Pistol Peluru Karet Type DH SS Revolver

    b. Tongkat Karet

    c. Helm Huru Hara setara Type HM 200

    d. Tameng/Perisai setara Type TM 100

    e. Rompi Dakura setara Type RP 300

    f. Tabung Gas Pemadam Kebakaran

    g. Detektor Logam Setara Type JI-911 SM

    h. Detektor Logam Hand Held

    Secara umum, hingga tahun 2011 sarana dan prasarana yang telah

    dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten, baik dari segi

    kualitas maupun kuantitas relatif masih terbatas. Kondisi gedung

    (kantor) yang ada saat ini masih menginduk pada gedung Badan

    Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten sehingga kebutuhan

    ruang belum berbanding seimbang dengan jumlah pejabat dan staf

    yang ada.

    Disamping itu, prasarana dan sarana penunjang kegiatan yang ada belum

    memadai terhadap intensitas operasional kegiatan Satuan Polisi Pamong

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 44

    Praja Provinsi Banten, seperti mobil pengawalan yang disesuaikan dengan

    kendaraan yang dikawalnya, kendaraan patroli, serta kendaraan roda

    empat maupun roda dua bagi anggota Satuan Polisi Pamong

    Praja/Lapangan dan staf kantor. Selain itu juga perlu ditindaklanjuti

    mengenai kebutuhan terhadap peralatan komunikasi dan pemasangan

    alat komunikasi induk di kantor induk dan pada pos induk, penambahan

    senjata api serta kebutuhan terhadap perlengkapan huru hara (PHH).

    Mengingat dinamika pembangunan daerah yang semakin berkembang

    yang berdampak pada tingkat keikutsertaan masyarakat dalam proses

    pembangunan baik secara politik, ekonomi, social kemasyarakatan

    dengan variasi partisipasi yang membangun maupun mengkritisi proses

    pembangunan di Provinsi Banten serta tingkat kerawanan sosial

    berkembang cukup signifikan, menunjukkan tingkat resiko pengendalian

    yang meningkat pula. Oleh karena itu, peningkatan/ penambahan sarana

    dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Satpol PP

    Provinsi khususnya dan Satpol PP Kab/ kota se Provinsi Banten menjadi

    suatu keharusan, sesuai dengan peraturan perundangan yang tercantum

    dalam Prosedur Tetap Satpol PP yang mengatur tentang hal tersebut,

    seperti antara lain :

    a. Permendagri Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap

    Operasional Satuan Polisi Pamong Praja

    b. Permendagri Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pedoman Pakaian Di nas,

    Perlengkapan dan Peralatan Satuan Polisi Pamong Praja

    c. Permendagri Nomor 26 Tahun 2010 tentang Penggunaan Senjata Api

    bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja

    d. Permendagri Nomor 60 Tahun 2012 tentang penetapan Jumlah Satuan

    Polisi Pamong Praja Provinsi, Kab/ Kota

    Berdasarkan peraturan tersebut, prasarana dan sarana merupakan bagian

    dalam penyelenggaraan prosedur operasional ketenteraman dan

    ketertiban umum, penanganan unjuk rasa dan kerusuhan massa,

    pengawalan pejabat/orang-orang penting, pengamanan tempat-tempat

    penting, operasional patroli serta penyelesaian kasus pelanggaraan

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 45

    ketenteraman, ketertiban umum dan peraturan daerah dan Peraturan

    Kepala Daerah.

    Berikut ini rekapitulasi barang inventaris pada Satuan Polisi pamong Praja

    Provinsi Banten secara keseluruhan beserta gambaran kondisi dan

    kebutuhan dimasa yang akan datang, sebagai berikut:

    Tabel 2.5

    Rekapitulasi, Kondisi dan Kebutuhan Barang Inventaris Pada Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten

    NO. JENIS BARANG JUMLAH KONDISI/STATUS KEBUTUHAN

    JUMLAH KETERANGAN JUMLAH KETERANGAN

    1 Gedung Kantor

    1 1

    Bagian Gedung

    Badan Kesbangpol

    Linmas

    1 Gedung Satpol PP

    2

    3.

    Kendaraan Roda 4

    Kendaraan Roda 6

    12 12

    1

    Sebagian alihan

    dari SKPD lain.

    (Innova, cary)

    Droping dari Biro

    Umum

    12 Patwal Pim,Patwal

    Unras, Pat.KP3B,

    Ess.II dan III,

    Operasional

    4. kendaraan Roda 2 20 20 17 BAIK, 3 RUSAK 20 Patwal Pim,Patwal

    Unras,

    Pat.KP3B,Pos-Pos,

    ess. IV

    5 Cermin Besar 1 1 baik

    6 Lemari Besi 9 9 baik

    7 Filling Besi/metal 21 21 baik

    8 Band Kas 1 1 baik

    9 Papan Nama instansi 1 1 baik

    10 White Board 8 8 baik

    11 Metal Detektor/X Ray 4 4 baik

    12 Lemari Kayu 1 1 baik

    13 Meja Rapat 2 2 baik

    14 Meja Tulis 1 1 baik

    15 Meja telepon 1 1 baik

    16 Meja Tambahan 1 1 baik

    17 Kursi Rapat 7 7 baik

    18 Kursi Putar 54 54 baik

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 46

    NO. JENIS BARANG JUMLAH KONDISI/STATUS KEBUTUHAN

    JUMLAH KETERANGAN JUMLAH KETERANGAN

    19 Sofa 1 1 baik

    20 Lampu Lalulintas 4 4 baik

    21 Lemari ES 1 1 baik

    22 AC Split 22 22 baik

    23 Tabung Gas 6 6 baik

    24 Televisi 6 6 baik

    25 Wireless 1 1 baik

    26 Camera Video 1 1 baik

    27 Pataka 2 2 baik 1 set

    28 Dispenser 3 3 baik

    29 Handy Cam 2 2 baik

    30 Lap Top 5 5 baik 10

    31 Note Book 2 2 baik

    32 Printer 15 15 baik

    33 Router 1 1 baik

    34 Hub 1 1 baik

    35 Meja Kerja Pejabat eselon II 3 3 baik

    36 Meja Kerja Pejabat eselon III 12 12 baik

    37 Meja Kerja Pegawai Non

    Struktural 49 49

    baik

    38 Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 1 baik

    39 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 6 6 baik

    40 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 6 6 baik 4

    41 Kursi Kerja Pegawai non

    Struktural 64 64

    baik

    42 Kursi Tamu di Ruang Tunggu

    Pejabat Eselon II 1 1

    baik

    43 Kamera Elektronik 2 2 baik

    44 Slide Projector 1 1 baik 2

    45 Pesawat Telepon 2 2 baik

    46 Handy Talky 83 83 baik 67 Min. 5 pleton

    47 Alat Komunikasi Lain-lain 2 2 baik

    48 Antena HF/SW Trasnportabel 2 2 baik

    49 Antena HF/SW Lain-lain 5 5 baik

    50 Alat Kesehatan Olah Raga 2 2 baik

    51 Stabilizer 2 2 baik

    52 Power Suplay 1 1 baik 3

    53 Personal Komputer 20 20 baik

    54 Meja Kerja 28 28 baik

    55 Pipa Ukuran 5 ml 2 2 baik

    56 Lambang Negara Garuda 1 1 baik 5

    57 Scaner 1 1 baik

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 II - 47

    NO. JENIS BARANG JUMLAH KONDISI/STATUS KEBUTUHAN

    JUMLAH KETERANGAN JUMLAH KETERANGAN

    58 Pistol/ senjata api

    2 2

    baik 1/3 dari jumlah

    peg.

    Pejabat, Danton,

    Danru, petugas

    lapangan

    59 Baju Dakura 60 60 2 pleton 90 Min. 5 pleton

    60 Helm Dakura 60 60 2 pleton 90 Min. 5 pleton

    61 Tongkat Karet 20 20 130 Min. 5 pleton

    62 Tameng Fiber 60 60 2 pleton 90 Min. 5 pleton

    63 Tongkat Rotan 30 30 1 pleton 120 Min. 5 pleton

    64 Lampu Rotari 1 1 baik 5

    65 Mesin Absen 2 2 baik

    66 Kursi Tamu 13 13 baik

    67 Jam Listrik 16 16 baik

    68 Alat Dapur 5 5 baik

    69 Alat Hiasan 1 1 baik

    70 Lemari Untuk Arsip Dinamis 36 36 baik

    71 Facsimile 2 2 baik 3

    72 Alat Komunikasi VHF 17 17 baik

    73 Refiter 0 10 Induk pos

    74 PABX 0 10 Ruang

    75 Pelbed Anggota 0 90 3 Pleton

    76 Tenda Pleton 0 3 3 Pleton

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 III-48

    3.1. KONDISI UMUM

    Sesuai dengan Peraturan Gubernur Banten Nomor Nomor 14 Tahun 2013

    tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah

    Provinsi Banten (pasal 714 s.d pasal 731), lingkup kewenangan yang

    menjadi ruang gerak dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan

    Polisi Pamong Praja Provinsi Banten adalah pemeliharaan dan

    penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, penegakan

    peraturan daerah dan keputusan kepala daerah serta perlindungan

    masyarakat.

    3.1.1. Kondisi Ketenteraman dan Ketertiban Umum

    Permasalahan ketenteraman dan ketertiban umum yang terjadi di

    wilayah Provinsi Banten meliputi masalah sosial, budaya, ekonomi dan

    politik. Masalah tersebut terus menunjukan peningkatan karena arus

    urbanisasi yang terjadi seiring dengan modernisasi dan industrialisasi

    terutama di daerah perkotaan. Disamping itu dengan semakin sulitnya

    kehidupan di pedesaan sebagai akibat laju pertumbuhan penduduk yang

    makin meningkat dan lahan garapan yang semakin berkurang dirasakan

    sebagai tekanan ekonomi yang berat oleh masyarakat desa,

    menyebabkan mereka harus terpaksa mencari kesempatan hidup yang

    diduga lebih baik di kota. Ketidakmampuan mereka untuk menyesuaikan

    diri di kota karena rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan yang

    dimiliki, mengakibatkan tersingkirnya mereka dari sektor-sektor

    ketenagakerjaan formal maupun informal ke kegiatan-kegiatan yang tidak

    dapat diterima secara sosial. Masalah-masalah itu terdiri dari :

    Gelandangan dan pengemis;

    Anak Jalanan dan Anak terlantar

    BBAABB IIIIII

    KKOONNDDIISSII PPRROOSSPPEEKK DDAANN IISSUU--IISSUU SSTTRRAATTEEGGIISS KKEETTEERRTTIIBBAANN UUMMUUMM DDAANN KKEETTEENNTTEERRAAMMAANN MMAASSYYAARRAAKKAATT

    DDII PPRROOVVIINNSSII BBAANNTTEENN

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 III-49

    Wanita Tuna Susila (WTS);

    Korban Penyalahgunaan NARKOBA/NAPZA (Narkotika, Psikotropika

    dan Zat Adiktif);

    Bekas Narapidana.

    Ketenteraman dan ketertiban umum masih dihadapkan pada potensi

    kerawanan sosial yang cukup besar di Provinsi Banten, seperti persentase

    penduduk miskin yang hingga tahun 2011 sebesar 6,32 % dari jumlah

    penduduk, tingkat pengangguran terbuka pada februari tahun 2011

    sebesar 13,57 %, (BPS; Banten Dalam Angka, Banten in Figures 2011)

    ketidakmampuan mereka untuk menyesuaikan diri di kota karena

    rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki, krisis global

    dan permasalahan lainnya.

    Hingga saat ini kasus anak jalanan, gelandangan dan pengemis serta

    wanita tuna susila (WTS) masih menjadi salah satu topik utama pada

    kota-kota, pelabuhan, terminal serta daerah pantai dan wisata yang

    merupakan salah satu potensi permasalahan kerawanan sosial yang dapat

    menganggu ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Provinsi

    Banten.

    Demikian halnya dengan Penyalahgunaan NARKOBA/NAPZA (Narkotika,

    Psikotropika dan Zat Adiktif) yang semakin berkembang dikalangan

    remaja, bahkan telah memasuki kawasan-kawasan pendidikan (sekolah).

    Hal ini akan berkorelasi terhadap berkembangnya tindak-tindak kriminal

    dan mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum.

    Kasus Penyandang Masalah Kesejahteraan berdasarkan hasil pendataan

    PMKS di Provinsi Banten ( BPS; Banten Dalam Angka, Banten in Figures

    2011 ) sampai Tahun 2010 terdapat Anak Terlantar 11.320 jiwa, 1.653

    Anak Jalanan, 410 Gelandangan, Pengemis 875 orang, WTS sebanyak 812

    jiwa, ditambah lagi korban penyalahgunaan narkoba sebanyak 1.651

    orang dan bekas narapidana sebanyak 1.937 jiwa serta Keluarga

    Bermasalah sebanyak 1.661 kasus.

    Kondisi ini berpotensi meningkatkan kerawanan sosial lainnya yang lebih

    kompleks dan berdampak luas yang memicu timbulnya gangguan

    keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat seperti :

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 III-50

    Kriminalitas;

    Tindak melawan hukum;

    Tindakan yang mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.

    Sebaran masalah kerawanan sosial berdasarkan jenis kasus dan lokasi

    pada tiap-tiap kabupaten/kota pada Provinsi Banten dapat dilihat pada

    tabel berikut ini :

    Tabel 3.1 Kondisi Ketentraman dan Ketertiban Umum Berdasarkan PMKS

    Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2011

    VARIABEL KABUPATEN KOTA

    PANDEGLANG LEBAK SERANG TANGERANG SERANG TANGSEL TANGERANG CILEGON

    1. Kondisi dan Perkembangan Kasus Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) dan PKL

    Jenis Kasus

    Ditemukannya para Gelandangan dan pengemis serta Orang Gila (PMKS) kiriman dari wilayah lain

    Gepeng: - Mengemis di

    Jalan Raya - Mengemis di

    pertokoan/ pasar

    - Mendirikan bangunan di taman kota.

    PKL

    Orgil

    Pelanggaran Perda K3

    Lokalisasi PKL

    Penertiban PKL:

    Gepeng:

    Berkeliaran dijalan Protokol dan lampu merah

    PKL:

    Melanggar Perda Kota Serang No.10 tahun 2010 tentang ketertiban, kebersihan dan keindahan, dengan berjualan ditempat terlarang (trotoar, bahu dan badan jalan)

    ANJAL;

    Bekeliaran di jalan Protokol dan lampu merah

    Penertiban PMKS dan Anjal

    Gelandangan Pengemis Anak Jalanan Pengamen PKL

    Gepeng:

    Pelanggaran Perda K3

    Menggangu Pengguna Jalan

    Lokasi Tersebar di beberapa Kecamatan di Kab.Pandeglang.

    Sepanjang Jalan Hardiwinagun

    Pasar Kota Rangkasbitung, Pasar Mandala, toko dan walalaba.

    Taman Kota Jembatan Dua-Rangkasbitung

    Kibin Kragilan, Cikande, Ciruas, Anyer

    Anyer, Ciomas, Bojonegara

    Wilayah Kec. Jayanti: 12 bangunan

    Wilayah Kec. Balaraja: 25 bangunan

    Wilayah Kec. Cikupa: 30 bangunan

    Wilayah Kec. Tigaraksa: 15 bangunan

    Wilayah Kec. Curug: 50 bangunan

    Wilayah Kec. Sukadiri: 88 bangunan

    Wilayah Kec. Mauk: 144

    Jl.Veteran, A.Yani, Sudirman, W.Pojok, Kebon Jahe

    Jl. Hasanudin, Tirtayasa, Juhdin, Dipenegoro, Alun-alun, Ciceri, sekitar stadion

    Jl. Veteran, A. Yani, Sudirman, W.Pojok, Kebon Jahe

    Tersebar di Kota Tangsel.

    Tersebar di Kota Tangerang.

    Lampu Merah PCI

    Lampu Merah ADB

  • Revisi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten 2012-2017 III-51

    VARIABEL KABUPATEN KOTA

    PANDEGLANG LEBAK SERANG TANGERANG SERANG TANGSEL TANGERANG CILEGON

    bangunan

    Wilayah Kec. Sepatan: 199 bangunan

    Ket. Para PMKS tersebut merupakan kiriman/buangan

    Monitoring Lapangan.

    Dipulangkan kekampung halamannya masing-masing.

    Sosialisasi pembinaan dan penertiban

    Sosialisasi pembinaan dan penertiban.

    Tgl Pelaksanaan 06 Juni 2011

    Tgl Pelaksanaan 09 Juni 2011

    Tgl Pelaksanaan 13 Juni 2011

    Tgl Pelaksanaan 16 Juni 2011

    Tgl Pelaksanaan 20 & 23 Juni 2011

    Tgl Pelaksanaan 27 Juni 2011

    Tgl Pelaksanaan 28 Juni 2011

    Tgl Pelaksanaan 4 Juli 2011

    Tgl Pelaksanaan 5 Juli 2011

    Diadakan Penertiban oleh Satpol.PP dan Kemudian