bab i2

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental yang menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu. Tenaga kerja merupakan satu elemen terpenting dalam setiap perusahaan atau entitas usaha. Suatu produk tidak akan tercipta tanpa adanya salah satu faktor produksi ini. Oleh karena itu, keberadaan tenaga kerja sangatlah penting dalam sebuah perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Tenaga kerja perusahaan yang telah bekerja pada perusahaan tertentu, tentunya akan mendapatkan imbalan berupa gaji atau upah yang sesuai dengan kinerja dan prestasi masing-masing tenaga kerja. Selain berfokus pada imbalan yang akan diberikan kepada tenaga yang telah memberikan tenaganya pada perusahaan tersebut, perusahaan juga harus memperhatikan produktivitas yang ada pada perusahaan tersebut, jangan sampai manajemen perusahaan membiarkan produktivitas perusahaannya menurun. Karena hal ini akan menimbulkan dampak yang buruk bagi keberlangsungan hidup perusahaan. Produktivitas perusahaan yang akan meningkatkan hasil output yang dihasilkan oleh perusahaan, walaupun peningkatan tidak dalam jumlah kuantitas paling tidak

Upload: asih-nurmanita-sari

Post on 29-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB 12

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental yang menghasilkan suatu

produk atau jasa tertentu. Tenaga kerja merupakan satu elemen terpenting dalam

setiap perusahaan atau entitas usaha. Suatu produk tidak akan tercipta tanpa

adanya salah satu faktor produksi ini. Oleh karena itu, keberadaan tenaga kerja

sangatlah penting dalam sebuah perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa.

Tenaga kerja perusahaan yang telah bekerja pada perusahaan tertentu, tentunya

akan mendapatkan imbalan berupa gaji atau upah yang sesuai dengan kinerja dan

prestasi masing-masing tenaga kerja.

Selain berfokus pada imbalan yang akan diberikan kepada tenaga yang telah

memberikan tenaganya pada perusahaan tersebut, perusahaan juga harus

memperhatikan produktivitas yang ada pada perusahaan tersebut, jangan sampai

manajemen perusahaan membiarkan produktivitas perusahaannya menurun.

Karena hal ini akan menimbulkan dampak yang buruk bagi keberlangsungan

hidup perusahaan.

Produktivitas perusahaan yang akan meningkatkan hasil output yang

dihasilkan oleh perusahaan, walaupun peningkatan tidak dalam jumlah kuantitas

paling tidak kualitas barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut dapat naik.

Setelah meningkatnya produktivitas perusahaan dianggap sebuah prestasi, tenaga

kerja akan menerima imbalan yang sesuai pekerjaan. Tenaga kerja akan menerima

insentif dari perusahaan yang artinya juga akan meningkatkan hidup tenaga kerja.

Page 2: BAB I2

B. Rumusan Masalah

1.Jelaskan definisi dari biaya tenaga kerja dan sebutkan penggolongan dari biaya

tenaga kerja.

2.Bagaimana konsep dari biaya tenaga kerja.

3.Sebutkan biaya-biaya apa saja yang berhubungan dengan tenaga kerja.

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi dari biaya tenaga kerja serta menyebutkan golongan-golongan

dari biaya tenaga kerja tersebut.

2. Mengetahui cara konsep dari biaya tenaga kerja.

3. Mengetahui biaya yang berhubungab dengan tenaga kerja.

Page 3: BAB I2

BAB IIPEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN PENGGOLONGAN BIAYA TENAGA KERJA

Biaya tenaga kerja dapat diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk

membayar para pekerja dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan. Biaya

tenaga kerja dapat dikelompokkan ke dalam beberapa golongan, yakni:

a. Penggolongan biaya tenaga kerja berdasar fungsi pokok perusahaan.

Fungsi pokok perusahaan terdiri dari fungsi produksi dan fungsi non produksi.

biaya tenaga kerja terdiri dari biaya tenaga kerja produksi yakni biaya tenaga

kerja yang dibayarkan pada para pekerja di bagian produksi, dan biaya tenaga

kerja non produksi. Karena fungsi non produksi terdiri dari fungsi pemasaran dan

fungsi administrasi & umum, maka biaya biaya tenaga kerja non produksi terdiri

dari biaya tenaga kerja pemasaran dan biaya tenaga kerja administrasi & umum.

Biaya tenaga kerja produksi pada akhirnya akan membentuk harga pokok

produksi, dan biaya tenaga non produksi akan masuk sebagai biaya operasi.

b. Penggolongan biaya tenaga kerja berdasarkan departemen.

Bahwa setiap perusahaan selalu mempunyai departemen-departemen, seperti

departemen teknik, departemen mesin, departemen pemeliharaan, dan lainnya.

c.     Penggolongan berdasar jenis pekerjaannya yakni biaya tenaga kerja yang

dibedakan dari jenis pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja, seperti mandor,

operator, administrator, dan lainnya.

Untuk kepentingan perhitungan harga pokok produksi, biaya tenaga kerja di

pabrik dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak

langsung. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk

membayar tenaga kerja yang langsung menangani proses produksi. Sedangkan biaya

tenaga kerja tidak langsung biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja di

pabrik yang tidak menangani secara langsung proses produksi.

Biaya tenaga kerja langsung biasanya dibayar berdasarkan jam kerja langsung

atau unit pekerjaan yang mampu diselesaikan, dan biaya tersebut sering disebut

dengan istilah upah. Sedangkan biaya tenaga kerja yang dibayar berdasarkan rentang

waktu, mingguan atau bulanan sering disebut gaji.

Page 4: BAB I2

Adapun Tahap-tahapan akuntansi biaya tenaga kerja ini Seperti disebutkan

dimuka bahwa biaya tenaga kerja yang terdiri gaji dan upah. Setelah semua gaji dan

upah dihitung, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana akuntansinya. Pencatatan

biaya gaji dan upah dapat dilakukan dengan empat langkah sebagai berikut:

Langkah 1

Setelah dilakukan perhitungan secara cermat berdasarkan kartu hadir (baik

karyawan dan pekerja bagian produksi, pemasaran, maupun administrasi & umum),

bagian personalia (pembuat daftar gaji & upah) kemudian membuat daftar gaji dan upah

karyawan. Gaji dan upah tersebut dikelompokkan sesuai sesuai dengan fumgsi

perusahaan, bagian produksi, pemasaran dan administrasi & umum. Gaji & upah bagian

produksi dirinci lagi kedalam gaji & upah langsung dan tidak langsung. Hal ini

disebabkan untuk gaji dan upah tidak langsung akan masuk sebagi kelompok biaya

overhead pabrik, sedangkan gaji & upah langsung akan masuk sebagai biaya tenaga

kerja langsung. Berdasarkan pengelompokkan tersebut, bisa dibuat jurnalnya sebagai

berikut:

Barang Dalam Proses : BTK Langsung x x x

Biaya Overhead Pabrik x x x

Biaya Administrasi & Umum x x x

Biaya Pemasaran x x x

Gaji & Upah x x x

Langkah 2

Atas dasar daftar gaji tersebut, bagian keuangan akan mengeluarkan cek

untuk diuangkan ke bank dalam rangka akan membayar gaji dan upah tersebut. Atas

bukti pengeluaran kas tersebut bagian akuntansi akan mencatat dengan jurnal:

Gaji & Upah x x x

Hutang Gaji & Upah x x x

Hutang PPh Karyawan x x x

Page 5: BAB I2

Langkah 3

Setelah cek diuangkan kemudian bagian gaji mendistribusikan uang tersebut

kepada para karyawan. Dan atas dasar bukti pembayaran gaji tersebut akan dibuat

jurnalnya:

Hutang Gaji & Upah x x x

Kas x x x

Langkah 4

Apabila pajak penghasilan karyawan dibayarkan kepada kantor pelayanan

pajak atau ke kas negara, bagian akuntansi akan membuat jurnal:

Hutang PPh Karyawan x x x

Kas x x x

B. KONSEP BIAYA TENAGA KERJA

Pembayaran kompensasi kepada tenaga kerja perusahaan pada dasarnya

dikelompokkan dalam pengeluaran Gaji dan Upah. Istilah Gaji umumnya digunakan

untuk menyebutkan kompensasi yang dibayarkan secara regular dalam jumlah

relative tetap, dan biasanya dibayarkan kepada tenaga kerja yang memberikan jasa

manajerial kepada perusahaan.Upah digunakan untuk kompensasi yang dibayarkan

berdasarkan jam kerja, hari kerja, atau berdasarkan unit produk atau jasa tertentu.

Biaya tenaga kerja digunakan untuk pembayaran kompensasi kepada tenaga kerja

yang bekerja dalam fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi

umum.

Biaya overhead pabrik disebut juga biaya produk tidak langsung, yaitu

kumpulan dari semua biaya untuk membuat suatu produk selain biaya bahan baku

langsung dan tidak langsung. Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai

bahan tidak langsung, pekerja tidak langsung, dan bahan pabrik lainnya yang tidak

secara mudah diidentifikasikan atau dibebankan langsung ke pekerjaan.

Page 6: BAB I2

C. BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA

Sering sekali terjadi sebuah pabrik memerlukan waktu dan sejumlah biaya

untuk memulai produksi. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi

disebut biaya pemula produksi (set up costs). Biaya pemula produksi diperlukan pada

waktu pabrik atau proses mulai dijalankan atau dibuka kembali atau pada waktu

produk baru diperkenalkan. Biaya pemula produksi meliputi pengeluaran-pengeluaran

untuk pembuatan rancang bangun, penyusunan mesin dan peralatan, latihan bagi

karyawan dan kerugian-kerugian yang timbul akibat belum adanya pengalaman.

Ada tiga cara perlakuan terhadap biaya pemula produksi:

1. Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung.

Bila biaya pemula produksi dapat diidentifikasikan pada pesanan tertentu, maka

biaya ini seringkali dimasukkan dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung dan

dibebankan langsung rekening Barang Dalam Proses.

2. Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik.

Biaya pemula produksi dapat diperlakukan sebagai unsure biaya overhead pabrik.

Jurnal untuk mencatat biaya permula produksi adalah sebagai berikut:

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx

Kas xxx

Utang Dagang xxx

Persediaan xxx

3. Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan.

Biaya pemula produksi dapat dibebankan kepada pesanan tertentu, dalam

kelompok biaya tersendiri, yang terpisah dari biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, dan dan biaya overhead pabrik.

Page 7: BAB I2

         Waktu Menganggur (Idel time)

Dalam mengolah produk, seringkali terjadi hambatan-hambatan, kerusakan mesin

atau kekurangan pekerjaan. Hal ini menimbulkan waktu menganggur bagi

karyawan. Biaya-biaya yang dikeluarkan selama waktu menganggur ini

diperlukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.

Misalkan seorang karyawan harus bekerja 40 jam per minggu. Upahnya Rp600

per jam. Dari 40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam merupakan waktu

menganggur, dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu. Jurnal

untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah:

Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 18.000

Biaya overhead pabrik Sesungguhnya Rp 6.000

Gaji dan Upah Rp 24.000

Page 8: BAB I2

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Biaya tenaga kerja dapat diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk

membayar para pekerja dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan.

Pembayaran kompensasi kepada tenaga kerja perusahaan pada dasarnya

dikelompokkan dalam pengeluaran Gaji dan Upah. Dalam perusahaan biaya biaya

tenaga kerja digolongkan dengan berbagai macam cara : menurut fungsi pokok dalam

perusahaan, menurut kegiatan bagian-bagian dalam perusahaan, menurut jenis

pekerjaan, dan menurut hubungannya dengan produk atau jasa yang dihasilkan.

Akuntansi biaya tenaga kerja melalui empat tahap: pencatatan distribusi biaya

tenaga kerja, pencatatan utang upah, pencatatan pembayaran upah kepada karyawan

yang berhak, dan penyetoran pajak penghasilan karyawan ke Kas Negara.

Page 9: BAB I2

DAFTAR PUSTAKA

http://sichesse.blogspot.co.id/2012/04/akuntansi-biaya-tenaga-kerja.

http://dnluthfi.blogspot.co.id/2013/04/biaya-tenaga-kerja.

http://rizki.blogspot.co.id/2011/12/biaya-tenaga-kerja-direct-labor-cost.