bab i - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · web viewpuasa adalah perisai yang melindungi...

61
KATA PENGANTAR MARHABAN YA.. RAMADHAN 1432 H Tanpa terasa waktu terus berlalu dan sudah sampai kepada penghulu bulan yaitu Bulan Ramadhan, bulan yang suci, bulan untuk membersihkan diri dari segala karatan dosa, dari segala kerak-kerak dosa, dari segala debu-debu dosa dan meningkatkan amal-amal ibadah dari bulan-bulan sebelumnya. Yang berdosa menjadi bersih dan yang bersih menjadi taqwa “la ‘allakum tat taqun”. Setiap hari betapa banyak debu yang melekat, tanpa dibersihkan meningkat menjadi kerak dan bila tanpa dibersihkan pula akan menjadi karatan. Karatan sudah sangat susah untuk dibersihkan. Namun dalam bulan ramadhan kita semua dapat membersihkan diri walaupun dosa yang sudah berkerak itu. Karena bulan ini bulan penuh hikmah, bulan ibadah yang melebihi dari bulan lainnya, bulan magfirah dan wa rahmah. Setiap muslim yang sadar akan dirinya pasti menanti datangnya bulan Ramadhan tahun ini seperti ia melepasnya dengan air mata pada tahun lalu. Ia akan sangat merindukannya, ini tentu memberikan kesempatan baginya untuk berjumpa lagi. Bulan Ramadhan di dalamnya terdapat puasa pada siang hari, sebagaimana firman Allah swt dalam al_Quran surat al_baqarah ayat 183 yang artinya: “hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang- orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. Dan pada malam hari adanya sembahyang sunat tarawih, dan biasanya dilakukan secara berjamaah di mesjid-mesjid atau surau atau dimanapun. Dilanjutkan dengan tadarus. Ini berbeda pendapat, apakah tadarus itu membaca al-quran sepanjang malam atau belajar membaca quran dan memahami maksud yang terkandung di dalamnya. Tapi yang jelas bahwa kita sering mengisi malam ramadhan itu dengan membaca al-quran sepanjang malam, baik sendiri maupun bersamaan di mesjid- mesjid atau surau, bahkan mencapai tammat sampai 2 kali atau lebih. Juga pada bulan ramadhan terdapat satu malam yang disebut dengan malam lailatul qadar. Malam ini merupakan malam spesial karena barang siapa yang mendapatkannya maka akan lebih baik ibadahnya setara 1000 bulan yang lain. Subhanallah…. Maka sebaiknya kita selalu melewati malam-malam ramadhan dengan tarawih, tadarus dan zikir lainnya sehingga bila Allah 1 Marhaban Ya Ramadhan

Upload: truongnguyet

Post on 06-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

KATA PENGANTAR

MARHABAN YA.. RAMADHAN 1432 H

Tanpa terasa waktu terus berlalu dan sudah sampai kepada penghulu bulan yaitu Bulan Ramadhan, bulan yang suci, bulan untuk membersihkan diri dari segala karatan dosa, dari segala kerak-kerak dosa, dari segala debu-debu dosa dan meningkatkan amal-amal ibadah dari bulan-bulan sebelumnya. Yang berdosa menjadi bersih dan yang bersih menjadi taqwa “la ‘allakum tat taqun”.

Setiap hari betapa banyak debu yang melekat, tanpa dibersihkan meningkat menjadi kerak dan bila tanpa dibersihkan pula akan menjadi karatan. Karatan sudah sangat susah untuk dibersihkan. Namun dalam bulan ramadhan kita semua dapat membersihkan diri walaupun dosa yang sudah berkerak itu. Karena bulan ini bulan penuh hikmah, bulan ibadah yang melebihi dari bulan lainnya, bulan magfirah dan wa rahmah.

Setiap muslim yang sadar akan dirinya pasti menanti datangnya bulan Ramadhan tahun ini seperti ia melepasnya dengan air mata pada tahun lalu. Ia akan sangat merindukannya, ini tentu memberikan kesempatan baginya untuk berjumpa lagi.

Bulan Ramadhan di dalamnya terdapat puasa pada siang hari, sebagaimana firman Allah swt dalam al_Quran surat al_baqarah ayat 183 yang artinya: “hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. Dan pada malam hari adanya sembahyang sunat tarawih, dan biasanya dilakukan secara berjamaah di mesjid-mesjid atau surau atau dimanapun. Dilanjutkan dengan tadarus. Ini berbeda pendapat, apakah tadarus itu membaca al-quran sepanjang malam atau belajar membaca quran dan memahami maksud yang terkandung di dalamnya. Tapi yang jelas bahwa kita sering mengisi malam ramadhan

itu dengan membaca al-quran sepanjang malam, baik sendiri maupun bersamaan di mesjid-mesjid atau surau, bahkan mencapai tammat sampai 2 kali atau lebih.

Juga pada bulan ramadhan terdapat satu malam yang disebut dengan malam lailatul qadar. Malam ini merupakan malam spesial karena barang siapa yang mendapatkannya maka akan lebih baik ibadahnya setara 1000 bulan yang lain. Subhanallah….  Maka sebaiknya kita selalu melewati malam-malam ramadhan dengan tarawih, tadarus dan zikir lainnya sehingga bila Allah swt menghendaki dapat bertemu dengan malam lailatul qadar ini. Dan pasti kita akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu.

Bulan Ramadhan juga banyak terdapat kelebihan-kelebihan lainnya, tetapi yang terpenting bahwa kita jangan melewatinya begitu saja. Kita berpuasa hanya menahan lapar dan dahaga tanpa mendapatkan manfaat daripadanya. Pada malam harinya kita begadang dengan mainan yang tidak bermanfaat seperti main domino/gapleh dan truff atau joker, dan lain sebagainya. Sehingga siang dan malam lewat begitu saja tanpa dapat kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Sungguh sia-sia bila demikian adanya dan sangat rugi karena belum tentu tahun depan kita dapat berjumpa lagi dengannya.

Marhaban Ya Ramadhan pantas kita ucapkan dan semoga kita semua mampu menjalankannya dari awal sampai akhir dengan mengisi dan menikmati segala kelebihannya, dan akhirnya berjumpa dengan Idul Fitri. Kita telah menjadi fitrah kembali dan menjaganya sampai jumpa Bulan Ramadhan berikutnya. Insya Allah…

Jakarta, 1 Agustus 2011 M 1 Ramadhan 1432 H

Penyusun

SAMSU, S.PdI

Marhaban Ya Ramdhan 2

1 Marhaban Ya Ramadhan

Page 2: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

PANDUAN PUASA RAMADHAN

MASYRU'IYAT PUASA RAMADHAN

"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa "( QS Al-Baqarah : 183 ).

1. Puasa Ramadhan hukumnya Fardu `Ain 2. Puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk menyempurnakan Ketaqwaan

KEUTAMAAN BULAN RAMADHANDAN KEUTAMAAN BERAMAL DIDALAMNYA

1. Bulan Ramadhan adalah:a. Bulan yang penuh Barakah.b. Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.c. Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.

d. Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni malam LAILATUL QADR.

e. Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat ma'shiyat agar menahan diri.

2. Keutamaan beramal di bulan Ramadhan antara lain :

a. Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara setelah Ramadhan yang lewat sampai dengan Ramadhan berikutnya.

b. Menjadikan bulan Ramadhan memintakan syafaa't.c. Khusus bagi yang puasa disediakan pintu khusus yang bernama

Rayyaan untuk memasuki Jannah.

RUKUN PUASA

a. Berniat sejak malam hari b. Menahan makan, minum, koitus (Jima') dengan istri di siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (Maghrib),

Wanita yang sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa haidhnya, lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag ditinggalkannya selama dalam haidh.

YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN

Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah :a. Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.b. Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat boleh

meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.

Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena :a. Umurnya sangat tua dan lemah.b. Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.c. Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya. Marhaban Ya

Ramdhan 43 Marhaban Ya Ramadhan

Page 3: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

d. Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.e. Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu

dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan.

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA

a. Sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan minum di siang hari, maka tidak membatalkan puasa.

b. Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan, maka tidak membatalkan puasa.

c. Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini disamping puasanya batal ia terkena hukum yang berupa : memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin.

d. Datang bulan di siang hari Ramadhan ( sebelum waktu masuk Maghrib)

HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN WAKTU IBADAH PUASA

a. Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam kedalam air pada siang hari.

b. Menta'khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh. c. Berbekam pada siang hari. d. Mencium, mencumbu istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang

hari (hukumnya makruh)e. Beristinsyak (menghirup air kedalam hidung) terutama bila akan

berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya. f. Disuntik di siang hari.g. Mencicipi makanan asal tidak ditelan.

ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN

1. Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib. Sunnah berbuka adalah sbb :a. Disegerakan yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan

makanan yang ringan seperti rutob (kurma muda), kurma dan air saja, setelah itu baru melaksanakan shalat.

b. Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus dimakan, jangan shalat dahulu. c. Setelah berbuka berdo'a dengan do'a sbb : Artinya : "Telah hilang rasa haus, dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap wujud insya Allah."

2. Makan sahur. Adab-adab sahur :a. Dilambatkan sampai akhir malam mendekati Shubuh.b. Apabila pada tengah makan atau minum sahur lalu mendengar adzan Shubuh, maka sahur boleh diteruskan sampai selesai, tidak perlu dihentikan di tengah sahur karena sudah masuk waktu Shubuh.

3. Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bershadaqah, banyak menolong) dan banyak membaca al-qur'an

4. Menegakkan shalat malam/shalat Tarawih dengan berjama'ah. Dan shalat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh malam terakhir (20 hb. sampai akhir Ramadhan). Cara shalat Tarawih adalah :a. Dengan berjama'ah. b. Salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at. c. Dibuka dengan dua raka'at yang ringan. d. Bacaan dalam witir : Raka'at pertama : Sabihisma Rabbika. Roka't kedua : Qul yaa ayyuhal kafirun. Raka'at ketiga : Qulhuwallahu ahad. e. Membaca do'a qunut dalam shalat witir.

Marhaban Ya Ramdhan 65 Marhaban Ya Ramadhan

Page 4: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

5. Berusaha menepati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Yaa Allah Engkaulah pengampun, suka kepada pengampunan maka ampunilah aku.

6. Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir. 7. Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran.

Cara i'tikaf:a. Setelah shalat Shubuh lalu masuk ke tempat i'tikaf di masjid. b. Tidak keluar dari tempat i'tikaf kecuali ada keperluan yang mendesak. c. Tidak mencampuri istri dimasa i'tikaf.

KEUAMAAN BULAN RAMADHAN

Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiyallahu Anhu bahwasanya Nabi bersabda: “Ummatku telah diberi lima hal yang belum pernah diberikan kepada ummat-ummat sebelumnya ketika bulan Ramadhan: 1) Bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum dari pada minyak kesturi di sisi Allah, 2) Para Malaikat beristighfar untuk mereka hingga berbuka, 3) Allah memperindah Surga-Nya seiap hari, seraya berfirman kepadanya: “Hampir-hampir para hamba-Ku yang shalih akan mencampakkan berbagai kesukaran dan penderitaan lalu kembali kepadamu,” 4) Syaithan-syaithan durjana dibelenggu, tidak dibiarkan lepas ssepeerti pada bulan-bulan selain Ramadhan, 5) Mereka akan mendapat ampunan di akhir malam.” Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah itu terjadi pada malam Lailautl Qadar?” Beliau menjawab, “Bukan, namun pelaku kebaikan akan disempurnakan pahalanya seusai menyelesaikan amalanya.”

Saudara-saudaraku, ini adalah lima perkara yang Allah persiapkan untuk kalian. Dengan lima perkara tersebut, kalian mendapat kekuhsusan dari Allah di atara ummat-ummat lainnya. Semua itu diberikan Allah untuk

menyempurnakan berbagai nikmat-Nya kepada kalian. Sunnguh betapa banyak nikmat dan ketamaan yang telah Allah berikan kepada kalian, sebagaimana firman-Nya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..” (QS Al-Imran [3] : 110)

Perkara PertamaBau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum daripada harumnya minyak kesturi di sisi Allah.2 Kata ( ), huruf kha’-nya dibaca dengan fathah atau dhammah, artinya adalah perubahan bau mulut ketika lambung kosong dari makanan. Bau ini dibenci manusia, namun lebih wangi daripada minyak kesturi di sisi Allah sebab ia terlahir dari ketaatan kepada-Nya. Apa saja yang timbul dari ibadah dan ketaatan kepada Allah tentu akan dicintai oleh-Nya, serta pelakukan akan diberikan sesuatu yang lebih baik sebagai pengganti. Tidakkah engkau mengetahui bahwa orang yang mati syahid di jalan Allah dalam rangka meninggikan kalimat-Nya itu akan datang pada hari Kiamat dengan darah yang mengalir, warnanya merah darah, namun baunya wangi minyak kesturi?

Perkara KeduaPara Malaikat akan beristighfar untuk orang-orang yang mengerjakan ibadah puasa hingga mereka berbuka. Para Malaikat adalah hamba-Nya yang dimuliakan di sisi-Nya, sebagaimana Allah mensifati mereka dalam firman-Nya: “…Yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At-Tahrim [66] : 6)Maka dari itu, sungguh layak apabila Allah mengabulkan doa para Malaikat untuk orang yang berpuasa. Sebab mereka memang telah diizinkan untuk itu. Allah mengizinkan para Malaikat untuk beristighfar bagi mereka untuk mengangkat, meninggikan penyebutan, serta menjelaskan keutamaan puasa ummat ini. Makna istighfar adalah meminta ampunan, yaitu dengan menutupi dan memaafkan dosa, baik di dunia maupun di akhirat. Inilah keinginan sekaligus tujuan tertinggi.

Marhaban Ya Ramdhan 8

7 Marhaban Ya Ramadhan

Page 5: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Setiap anak Adam pasti sering berbuat kesalahan dan bersikap melampaui batas terhadap diri mereka sendiri. Sehingga mereka benarbenar membutuhkan ampunan Allah.

Perkara KetigaAllah mempeerindah Surga setiap hari sebagai persiapan untuk para hamba-Nya yang shalih dan dalam rangka memotivasi mereka untuk memasukinya. Allah berfirman kepada surge: “Hampir-hampir para hamba-Ku yang shalih mencampakkan beban dan penderitaan…” Yang dimaksud dengan hadits ini adalah mereka mencampakkan beban hidup di dunia dan susah payah serta pendeeritaannya lalu menyingsingkan lengan baju untuk mengerjakan amal-amal shalih yang dengannya mereka hidup bahagia di dunia dan akhirat dan dapat mengantarkan merreka ke Surga, negeri kedamaian dan kemuliaan.

Perkara KeempatSyaithan-syaithan pembangkan diikat dengan rantai dan belenggu sehingga mereka tidak bias menyesatkan hambahamba Allah yang shalih dari kebenaran dan tidak dapat mencegah mereka dari kebaikan. Ini adalah salah satu bentuk pertolongan Allah kepada para hamba-Nya. Musuh ummat ini diikat sehingga tidak bias mengajak golongan mereka supaya menjadi penghuni Neraka yang menyala- nyala. Oleh sebab itu, dapat engkau saksikan bahwa pada bulan ini orang-orang shalih mempunyai keinginan yang lebih tinggi untk melakukan kebaikan dan menahan diri dari kejelekan dibandingkan pada bulan-bulan lainnya.

Perkara KelimaAllah mengampuni ummat Muhammad s pada setiap akhir malam bulan ini. Jika mereka melaksanakan apa yang seharusnya dikerjakan pada bulan yang mulia ini, berupa puasa dan shalat, maka Allah akan memberikan karunia dengan menyempurnakan pahala mereka ketika telah selesai mengerjakan amal-amal mereka. Sesungguhnya orang yang beramal akan disempurnakan pahala amalnya setelah selesai mengerjakannya. Allah memberikan karunia kepada para hamba-Nya dengan pahala dari tiga sisi:

Pertama: Allah mensyariatkan amal-amal shalih kepada mereka sebagai sebab terampuninya dosa dan terangkatnya derajat mereka. Sekiranya Allah tidak mensyariatkan hal itu, tentulah mereka tidak akan beribadah kepada-Nya dengan amal-amal shalih tersebut. Sebab ibadah tidak diambil melainkan dari wahyu Allah kepada Rasul-Nya.Oleh karena itu, Allah mengingkari orang-orang yang mengada-adakan syariat selain diri-Nya dan menjadikan hal tersebut sebagai kesyrikan. Allahberfirman:“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” (QS Asy-Syuura [42] : 21)

Kedua: Mereka diberi taufik oleh Allah untuk mengerjakan amal shalih yang telah ditinggalkan kebayakan manusia. Sekiranya bukan karena taufik dan pertolongan Allah kepada mereka, tentulah mereka tidak akan mengerjakannya. Hanya milik Allah lah segala keutamaan dan karunia dalam hal ini.Allah berfirman:“Mereka merasa telah memberi ni’mat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: “Janganlah kamu merasa telah memberi ni’mat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan ni’mat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orangorang yang benar.” (QS Al-Hujarat [49 : 17)

Ketiga: Allah member karunia dengan pahala yang melimpah. Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan jauh lebih banyak daripada itu. Karunia berupa amal dan pahala berasal dari Allah semata, segala puji bagi-Nya. Dialah pemilik, pemelihara dan penggatur alam semesta.Saudara-saudaraku, Ramadhan adalah nikmat yang besar bagi orang-orang yang mendapatinya dan menunaikan haknya. Yaitu, dengan kembali kepada Rabb-nya dari kemaksiatan menuju ketaatan kepadaNya, dari kelalaian menuju Ingat kepada- Nya, dan dari jauhnya diri menuju taubat kepada-Nya.

Marhaban Ya Ramdhan 10

9 Marhaban Ya Ramadhan

Page 6: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Diriwaytkan oleh Al-Bazzar dan Al-Baihaqi dalam kitab Ats-Tsawaab sanadnya lemah sekali, tetapi sebagian lafazh hadits tersebut mempunyai shaid (penguat yang shahih).

Menjadikan bulan Ramadhan sebagai Syahrut Tarbiyah, Da’wahBulan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para da’i dan ulama untuk melakukan da’wah dan tarbiyah. Terus melakukan gerakan reformasi (harakatul ishlah). Membuka pintu-pintu hidayah dan menebar kasih sayang bagi sesama manusia.

Ramadhan adalah bulan penuh berkah, penuh berkah dari semua sisi kebaikan. Oleh kerana itu, umat Islam harus mengambil keberkahan Ramadhan dari semua aktifiti positif dan dapat memajukan Islam dan umat Islam. Termasuk dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan pemberdayaan umat. Namun demikian semua aktifiti yang positif itu tidak sampai mengganggu kekhusu’an ibadah ramadhan terutama di 10 terakhir bulan Ramadhan.Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bulan puasa sebagai bulan penuh amaliyah dan aktiviti positif. Selain yang telah tergambar seperti tersebut di muka, beliau juga aktif melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan. Rasulullah saw. menikahkan putrinya (Fathimah) dengan Ali RA, menikahi Hafsah dan Zainab.

Persiapan MentalPersiapan mental untuk puasa dan ibadah terkait lainnya sangat penting. Apalagi pada saat menjelang hari-hari terakhir, kerana tarikan keluarga yang ingin belanja mempersiapkan hari raya, pulang kampung dll, sangat mempengaruhi umat Islam dalam menunaikan kekhusu’an ibadah Ramadhan. Dan kesuksesan ibadah Ramadhan seorang muslim dilihat dari akhirnya. Jika akhir Ramadhan diisi dengan i’tikaf dan taqarrub yang lainnya, maka insya Allah dia termasuk yang sukses dalam melaksanakan ibadah Ramadhan.Persiapan ruhiyah (spiritual)Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an saum sunnah, dzikir, do’a

dll. Dalam hal mempersiapkan ruhiyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah ra. berkata:” Saya tidak melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim).

Persiapan fikriyahPersiapan fikriyah atau akal dilakukan dengan mendalami ilmu, khususnya ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa tidak menghasilan kecuali lapar dan dahaga. Hal ini dilakukan kerana puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Seorang yang beramal tanpa ilmu, maka tidak menghasilkan kecuali kesia-siaan belaka.

Persiapan Fisikal dan HartaSeorang muslim tidak akan mampu atau berbuat secara optimum dalam berpuasa jika fisikalnya sakit. Oleh kerana itu mereka dituntut untuk menjaga kesehatan fisikal, kebersihan rumah, masjid dan lingkungan. Rasulullah mencontohkan kepada umat agar selama berpuasa tetap memperhatikan kesehatan. Hal ini terlihat dari beberapa peristiwa di bawah ini :• Menyikat gigi dengan siwak (HR. Bukhori dan Abu Daud).• Berubat seperti dengan berbekam (Al-Hijamah) seperti yang iriwayatkan Bukhori dan Muslim.• Memperhatikan penampilan, seperti pernah diwasiatkan Rasulullah

shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat Abdullah ibnu Mas’ud ra, agar memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang cemberut. (HR. Al-Haitsami).

Sarana penunjang yang lain yang harus disiapkan adalah harta yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan. Idealnya seorang muslim telah menabung selama 11 bulan sebagai bekal ibadah Ramadhan. Sehingga ketika datang Ramadhan, dia dapat beribadah secara khusu’ dan tidak

Marhaban Ya Ramdhan 12

11 Marhaban Ya Ramadhan

Page 7: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

berlebihan atau berkejar dalam mencari harta atau kegiatan lain yang mengganggu kekhusu’an ibadah Ramadhan.

Merencanakan Peningkatan Prestasi Ibadah (Syahrul Ibadah)Ibadah Ramadhan dari tahun ke tahun harus meningkat. Tahun depan harus lebih baik dari tahun ini, dan tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Ibadah Ramadhan yang kita lakukan harus dapat merubah dan memberikan output yang positif. Perubahan pribadi, perubahan keluarga, perubahan masyarakat dan perubahan sebuah bangsa. Allah SWT berfirman : « Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri » (QS AR- Ra’du 11).

Diantara bentuk-bentuk peningkatan amal Ibadah seorang muslim di bulan Ramadhan, misalnya; peningkatan, ibadah puasa, peningkatan dalam tilawah Al-Qur’an, hafalan, pemahaman dan pengamalan. Peningkatan dalam aktifiti sosial, seperti: infak, memberi makan kepada tetangga dan fakir-miskin, santunan terhadap anak yatim, biasiswa terhadap siswa yang memerlukan dan meringankan beban umat Islam. Juga merencanakan untuk mengurangi pola hidup berbelanja dan memantapkan tekad untuk tidak membelanjakan hartanya, kecuali kepada pedagang dan pengeluar negeri kaum muslimin, kecuali dalam keadaan yang sulit (haraj).

Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrut Taubah (Bulan Taubat)Bulan Ramadhan adalah bulan dimana syaitan dibelenggu, hawa nafsu dikendalikan dengan puasa, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka. Sehingga bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat kondusif untuk bertaubat dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih Islami. Taubat bererti meninggalkan kemaksiatan, dosa dan kesalahan serta kembali kepada kebenaran. Atau kembalinya hamba kepada Allah SWT, meninggalkan jalan orang yang dimurkai dan jalan orang yang sesat.Taubat bukan hanya terkait dengan meninggalkan kemaksiatan, tetapi juga terkait dengan pelaksanaan perintah Allah. Orang yang bertaubat

masuk kelompok yang beruntung. Allah SWT. berfirman: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS An-Nuur 31).

Oleh kerana itu, di bulan bulan Ramadhan orang-orang beriman harus memperbanyak istighfar dan taubah kepada Allah SWT. Mengakui kesalahan dan meminta ma’af kepada sesama manusia yang dizhaliminya serta mengembalikan hak-hak mereka. Taubah dan istighfar menjadi syarat utama untuk mendapat maghfiroh (ampunan), rahmat dan karunia Allah SWT. “Dan (dia berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS Hud 52)

Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan. Menyebarkan syiar Islam dan meramaikan masjid dengan aktifiti ta’lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan-perubahan yang perlu dan positif dalam berbagai bidang kehidupan. Ramadhan bukan bulan istirahat yang menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan. Dan dominasi kebaikan bukan hanya dibulan Ramadhan, tetapi juga diluar Ramadhan.

Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrul Muhasabah (Bulan Evaluasi)Dan terakhir, semua ibadah Ramadhan yang telah dilakukan tidak boleh lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati (bashirah), sehingga kita tidak menjadi orang/kelompok yang selalu mencari-cari kesalahan orang/kelompok lain tanpa mahu bergeser dari perbuatan kita sendiri yang mungkin jelas kesalahannya. Semoga Allah SWT senantiasa menerima shiyam kita dan amal shaleh lainnya dan mudah-mudahan tarhib ini dapat membangkitkan semangat beribadah

Marhaban Ya Ramdhan 14

13 Marhaban Ya Ramadhan

Page 8: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia/Malaysia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Dan itu baru akan terwujud jika bangsa ini yang majoritinya adalah umat Islam kembali kepada Syariat Allah.

AMALAN RAMADHAN /KELEBIHAN BULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung dan mulia, dan memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan, mengandung di dalamnya kebaikan dari Allah SWT, pahala dan ganjaran yang berlipat bagi mereka yang ingin mencarinya. Beberapa Keutamaan Bulan Suci Ramadhan adalah:

1. Bulan Tarbiyah untuk mencapai derajat taqwa.Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS Al Baqarah: 183).

2. Bulan diturunkannya Al Qur’an.Bulan Ramadhan, yang pada bulan itu Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk buat manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu, dan sebagai pemisah (yang haq dan yang batil) (QS Al Baqarah: 185).

3. Bulan yang paling utama, bulan penuh berkah.Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling utama adalah hari Jum’at (HR At-Thabarani) . Dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah saw -pada suatu hari, ketika Ramadhan telah tiba- bersabda: Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah swt memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan Rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan do’a. pada bulan itu Allah swt akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah

kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah swt”. (HR Ath-Thabarani).

4. Bulan ampunan dosa, bulan peluang emas melakukan ketaatan.Rasulullah saw bersabda: Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa, apabila dosa-dosa besar dihindari. (HR Muslim). Barang siapa yang melakukan ibadah di malam hari bulan Ramadhan, karena iman dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (Muttafaqun ‘alaih). Apabila Ramadhan datang, maka pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syaithon-syaithon dibelenggu. (Muttafqun ‘alaih).

5. Bulan dilipat gandakannya amal shaleh.Rabb-Mu berkata: “Setiap perbuatan baik dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa, puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari pada parfum misik. Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang diantara kamu yang tengah berpuasa, hendaknya ia katakan: “Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa”. (HR At-Tirmidzi)

6. Ramadhan bulan jihad, bulan kemenangan.Sejarah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan inilah beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam, yang sekaligus membuktikan bahwa Ramadhan bukan bulan malas dan lemah, tapi merupakan bulankuat, bulan jihad, bulan kemenangan. Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur’an sebagai yaumul furqan, dan ummat Islam saat itu meraih kemenangan besar, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Dan saat itu, gembong kebatilan: Abu Jahal, terbunuh.

Marhaban Ya Ramdhan 16

15 Marhaban Ya Ramadhan

Page 9: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Pada bulan Ramadhan pula fathu Makkah terjadi, yang dibadaikan dalam Al Qur’an sebagai Fathan Mubiiina, tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah. Serangkaian peristiwa besar lainnya juga terjadi pada bulan Ramadhan, seperti: beberapa pertempuran dalam perang Tabuk, terjadi pada bulan Ramadhan tahun 9 (sembilan) Hijriyah. Tersebarnya Islam di Yaman pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Khalid bin Al Walid menghancurkan berhala Uzza pada tanggal 25 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah. Dihancurkannya berhala Latta pada bulan Ramadhan tahun 9 Hijriyah.Ditaklukkannya Andalus (Spanyol sekarang) di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah. Peperangan ‘Ain Jalut, dimana untuk pertama kalinya pasukan Islam berhasil mengalahkan bangsa Mongol Tartar, yang sebelumnya sempat dianggap mustahil, juga terjadi pada bulan Ramadhan tahun 658 Hijriyah. Dan masih banyak lagi yang lainnya.

HIKMAH BULAN RAMADHAN /KEISTIMEWAAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan awalnya rahmat, tengahnya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka, siapa yang memberikan keringanan bagi hamba sahayanya pada bulan itu, Allah akan ampuni dosanya, dan dia dibebaskan dari neraka. Pada bulan ini, perbanyaklah empat hal, dua diantaranya membuat kamu diridhai Rabbmu, dan dua yang lainnya sesuatu yang sangat kamu butuhkan.

Dua hal yang membuat kamu diridhai Rabbmu adalah:1. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan2. Kamu meminta ampunan kepada-Nya.

Sedangkan dua hal lainnya yang sangat kamu butuhkan adalah:1. Kamu meminta syurga kepada Allah, dan2. Kamu minta dilindungi dari neraka.

Khutbah Rasulullah saw menyongsong bulan suci Ramadhan sebagai bulan mulia, bulan ibadah, bulan santunan. Dari Salman RadhiyaLlahu ‘anhu, katanya: Rasulullah saw berkhutbah di tengah-tengah kami pada akhir bulan Sya’ban, beliau saw bersabda: “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaungi. Bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa.

Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Bulan Ramadhan adalah bulan sabar, sabar itu balasannya syurga, Ramadhan adalah bulan santunan.Bulan ditambahkannya rizqi orang mukmin. Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka kepada seorang yang berpuasa, balasannya adalah ampunan terhadap dosa-dosanya, dirinya dibebaskan dari neraka, dan dia mendapatkan pahala sebesar yang didapat oleh orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Sahabat berkomentar, kata mereka: “Ya Rasulullah, tidak setiap kami memiliki makanan untuk berbuka yang dapat diberikan kepada orang yang berpuasa? Sabda Rasulullah saw: “Pahal tersebut akan diberikan Allah, meskipun yang diberikan untuk berbuka bagi yang berpuasa hanya satu buah kurma, atau seteguk air, atau sesendok mentega.Siapa yang memberikan minum kepada orang yang berpuasa, Allah akan memberikan minuman kepadanya dari telagaku yang tidak akan menjadi haus sampai dia masuk syurga”. (HR Ibnu Khuzaimah).

KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA

Marhaban Ya Ramdhan 18

17 Marhaban Ya Ramadhan

Page 10: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

BULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan terbagi menjadi 3 fase utama, yaitu 1o hari pertama, 10 hari pertengahan, dan 10 hari terakhir ramadhan.  Pada 10 hari pertama ramadhan telah diriwayatkan sebagai hari-hari diturunkannya rahmat dari Allah kepada manusia. Pada 10 hari pertama ini kita akan banyak mendapatkan limpahan pahala dari berbagai amalan-amalan yang kita lakukan selama berpuasa.

Memang fase-fase awal ini akan menjadi agak berat bagi kita karena

merupakan peralihan dari yang sebelumnya makan 3 kali sehari menjadi puasa yang mewajibkan kita menahan lapar dari subuh hingga maghrib. Tapi biasanya setelah 2-3 hari pertama kita sudah terbiasa dengan puasa kita.

KEUTAMAAN 10 HARI KEDUA/TENGAH RAMADHAN

Setelah melewati 10 hari pertama ramadhan, sekarang kita akan memulai fase kedua bulan ramadhan atau fase 10 hari pertengahan ramadhan dimana keutaman fase kedua ini adalah Allah banyak memberikan maghfirah atau ampunan. Inilah saat yang tepat bagi kita untuk meminta ampun atas dosa-dosa kita dengan memperbanyak dzikir dan meminta ampunan, meminta agar semua dosa-dosa kita di maafkan dan diterima tobat kita.

Tidak ada bulan-bulan lain yang sebaik bulan ramadhan, maka itu janganlah kita menyiakannya, agar kita tidak menjadi orang yang merugi.

KEUTAMAAN 10 HARI TERAKHIRBULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung, bulan yang selalu dijadikan momentum untuk meningkatkan kebaikan, ketakwaan serta menjadi ladang amal bagi orang-orang yang shaleh dan beriman kepada Allah SwT.

Tidak terasa, Ramadhan tahun ini sudah mendekati akhir karena telah telah memasuki 10 hari terakhir. Sebagian ulama kita membagi fase bulan Ramadhan dengan tiga bagian. Fase pertama, yaitu 10 hari pertama adalah sebagai fase rahmat, 10 hari kedua atau pertengahan adalah fase maghfiroh, serta fase ketiga atau 10 hari terakhir adalah fase pembebasan dari api neraka. Maka saat ini kita berada dalam fase ketiga, yaitu fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Salman al- farisi, “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”

Rasulullah Muhammad Saw, yang merupakan manusia terpilih dan suri tauladan terbaik bagi kita, jika Ramadhan memasuki 10 hari terakhir, maka beliau semakin memaksimalkan diri dalam beribadah. Beliau menghidupkan malam harinya untuk mendekatkan diri kepada Allah SwT, bahkan beliau membangunkan keluarganya agar turut beribadah. Dari Aisyah r.a., ia menceritakan tentang keadaan Nabi Saw ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, “Beliau jika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, mengencangkan ikat pinggang, menghidupakn malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari).

Rasulullah Saw sangat memerhatikan 10 hari terakhir bulan Ramadhan karena di dalamnya begitu banyak keutamaan yang bisa didapatkan pada waktu-waktu tersebut. Beberapa di antaranya: Pertama, sebagaimana sudah lazim kita pahami bahwa sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan adalah turunnya lailatul qadr. Malam yang sangat dinantikan untuk didapatkan oleh orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan pengharapan ridha Allah SwT, karena pada malam tersebut siapa saja yang beribadah kepada Allah SwT dengan

Marhaban Ya Ramdhan 2019 Marhaban Ya Ramadhan

Page 11: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

penuh keimanan dan pengharapan kepada Allah SwT maka nilai ibadahnya sama dengan bernilai ibadah selama 1000 bulan yang juga berarti sama dengan 83 tahun 4 bulan. Sebagaimana firman Allah SwT dalam surat Al-Qadr ayat 3: “Lailatul Qdr itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).

Tentunya dengan mendapatkan lailatul qadr adalah suatu hal yang sangat membahagiakan bagi orang yang beriman yang melaksanakan ibadah puasa dengan penuh keimanan kepada Allah SwT. oleh karenanya, pada hari 10 terakhir ini tidak sedikit dari kaum muslimin yang melakukan i’tikaf di masjid agar rangkaian ibadah yang dilaksanakan, shalat malam, tadarus Al-Qur’an, berdzikir dan amalan-amalan lainnya dapat dilaksanakan dengan khusyuk, tentunya dengan tujuan lailatul qadr dapat diraih. Pada malam tersebut keberkahan Allah swT melimpah ruah, banyaknya malaikat yang turun pada malam tersebut, termasuk Jibril a.s. Allah SwT berfirman: “Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr; 5).

Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah saw juga menyebutkan tentang keutamaan melakukan qiyamullail di malam tersebut. Beliau bersabda. “Barangsiapa melakukan shalat malam pada lailatul qadr karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan kedua adalah sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan merupakan pamungkas bulan ini, sehingga hendaknya setiap insan manusia yang beriman kepada Allah SwT mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan, yaitu dengan berupaya dengan semaksimal mungkin mengerahkan segala daya dan upayanya untuk meningkatkan ibadah pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Karena amal perbuatan itu tergantung pada penutupnya atau akhirnya.

Rasullah Saw bersabda: “Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya. Dan jadikan sebaik-baik amalku adalah pamungkasnya.

Dan jadikan sebaik-baik hariku adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu kelak.”

Dengan demikian mari kita maksimalkan sisa-sisa bulan Ramadhan ini dengan meningkatkan amaliyah ibadah kita kepada Allah SwT dengan qiyamullail (menghidupkan malam) pada bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam penghujung bulkan ini. Semoga kita mendapatkan segala limpahan kemuliaan dari Allah SwT. Amiiiin

HIKMAH PUASA RAMADHAN

"Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang

sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa." (S.al-Baqarah:183)

PUASA menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah,karena mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.

RAMAHDAH bulan yang banyak mengandung Hikmah didalamnya.Alangkah gembiranya hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan sahaja telah diarahkan menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda,malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci al-Quranulkarim,yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah.

Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terthindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri.

Marhaban Ya Ramdhan 22

21 Marhaban Ya Ramadhan

Page 12: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita mengawal diri kita untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari,karena mematuhi perintah Allah.Walaupun isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya diketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah s.w.t.

Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah:"Wahai orang-orang yang beriman" dan disudahi dengan:" Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa."Jadi jelaslah bagi kita puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.Untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama sebulan Ramadhan,melatih diri kita,menahan hawa nafsu kita dari makan dan minum,mencampuri isteri,menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia,seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan ummat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya.Rasullah s.a.w.bersabda:

"Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor." (H.R.Ibnu Khuzaimah)

Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan sahaja dapat membersihkan Rohani manusia juga akan membersihkan Jasmani manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak berehat selama 24 jam. Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja dengan lebih teratur dan berkesan. Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faaedah bagi kesehatan rohani dan jasmani kita bila ditunaikan mengikut panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia sahaja. Allah berfirman yang maksudnya:

"Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (s.al-A'raf:31)

Nabi s.a.w.juga bersabda: "Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."

Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi mengikut keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa muzarat kepada kesehatan kita. Boleh menyebabkan badan menjadi gemuk, dengan mengakibatkan kepada sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama sekali ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa dibulan Ramadhan akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita. Insy Allah kita akan bertemu kembali. Allah berfirman yang maksudnya: "Pada bulan Ramadhan diturunkan al-Quran pimpinan untuk manusia dan penjelasan keterangan dari pimpinan kebenaran itu, dan yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan. Barangsiapa menyaksikan (bulan) Ramadhan, hendaklah ia mengerjakan puasa. (QS.Al-Baqarah:185)

PANDUAN ZAKAT

Tata cara membayar zakatAda beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membayar zakat.

Marhaban Ya Ramdhan 24

23 Marhaban Ya Ramadhan

Page 13: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Pertama, sucikan niat sebelum menunaikan zakat (juga infaq / sedekah). Pastikan bahwa amal perbuatan kita ditujukan hanya dan semata-mata untuk Allah swt.

Kedua, telitilah sasaran zakat; apakah dia benar-benar termasuk golongan yang berhak menerima uang zakat. Hal ini tidak berlaku untuk infaq yang boleh diberikan kepada siapa saja.

Ketiga, utamakanlah orang-orang yang dekat jika memberi zakat langsung kepada mustahiq dan tidak melalui lembaga amil. Tetapi perlu diingat bahwa yang dimaksud dengan orang-orang dekat tidak termasuk istri, anak-anak, atau orang tua sebab ketiga kelompok ini memang berhak atas nafkah seseorang.

Keempat, ketika memberikan zakat ucapkan kata-kata yang baik dan santun kepada penerima. Janganlah kita membatalkan pahala atas perbuatan atau amal kita dengan perkataan yang tidak patut dan menyakitkan.

Kelima, tunaikanlah zakat ketika saatnya tiba. Menunda-nunda pembayaran zakat tidak dikehendaki oleh Islam dan seluruh ajaran Islam, termasuk zakat, mendidik manusia untuk disiplin dan tepat waktu. Pada prinsipnya, dibenarkan oleh syariat Islam apabila seseorang yang berzakat langsung memberikan sendiri zakatnya kepada para mustahiq dengan syarat kriteria mustahiq sejalan dengan firman Allah swt dalam surat At-Taubah:60. Akan tetapi, sejalan dengan firman Allah tersebut dan juga berdasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw, tentu akan lebih utama jika zakat itu disalurkan lewat amil zakat yang amanah, bertanggung jawab, dan terpercaya. Ini dimaksudkan agar distribusi zakat itu tepat sasaran sekaligus menghindari penumpukan zakat pada mustahiq tertentu yang kita kenal sementara mustahiq lainnya -karena kita tidak mengenalnya- tak mendapatkan haknya.

Disamping itu, ada mustahiq yang berani terang-terangan meminta dan ada pula mustahiq yang merasa berat (malu) untuk meminta. Dengan

demikian, dimungkinkan kita hanya memberi kepada mereka yang terang-terangan meminta, sementara kepada yang merasa berat meminta kita sama sekali tidak memperhatikan.

TUNTUNAN ZAKAT FITRAH

Hukum Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah adalah salah satu kewajiban yang ditetapkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam ketika selesai melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan.

Berkata sahabat Abdullah bin Umar Radhiallahu Anhuma: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam mewajibkan zakat fitrah dari bulan Ramadhan atas hamba sahaya, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak kecil dan orang dewasa diantara kaum muslimin. (HR. Bukhari dan Muslim).

Jenis dan Kadar Yang Dikeluarkan

Zakat fitrah adalah mengeluarkan satu shaa (sekitar 2,5 kg) makanan pokok manusia. Berkata sahabat Abu Said Al-Khudri Radhiallahu Anhu: Kami mengeluarkan pada hari raya iedul fitri pada masa Nabi Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam satu shaa daripada makanan. Dan makanan kami saat itu adalah gandum syair, anggur kering (kismis), susu yang dikeringkan dan kurma. (HR. Bukhari).

Selain Makanan Pokok Tidak Sah

Tidak sah mengeluarkannya dalam bentuk nilai makanan seperti: uang, pakaian, makanan pokok binatang dan barang-barang lainnya karena hal ini menyalahi perintah Nabi Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam,

Marhaban Ya Ramdhan 26

25 Marhaban Ya Ramadhan

Page 14: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

beliau bersabda: Barangsiapa menciptakan hal-hal baru dalam urusan kami ini (dalam urusan agama dan syariat) apa yang bukan (berasal) darinya, maka ia tertolak. (HR. Bukhari dan Muslim).Dalam riwayat Muslim: Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang tidak atas dasar urusan kami, maka ia (amalan tersebut) tertolak.

Yang Wajib Mengeluarkan Zakat Fitrah

Yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah orang yang mempunyai kelebihan dari nafkah kebutuhannya untuk hari ied dan malamnya.Seseorang wajib mengeluarkannya untuk dirinya sendiri dan untuk orang-orang yang berada dalam tanggungannya seperti isteri dan kerabat jika mereka tidak mampu mengeluarkannya untuk diri mereka sendiri, namun jika mereka mampu maka yang lebih afdhal adalah mereka mengeluarkannya sendiri.

Waktu Mengeluarkan dan Hikmahnya

Zakat fitrah wajib dikeluarkan sebelum shalat ied dan yang afdhal mengeluarkannya pada hari ied sebelum melaksanakan shalat ied. Diperbolehkan mengeluarkannya pada satu atau dua hari sebelum ied sebagaimana dilakukan oleh Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma. Tidak sah apabila dikeluarkan setelah shalat ied berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin.Maka barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum shalat (ied), ia menjadi zakat yang diterima dan barangsiapa yang mengeluarkannya setelah shalat (ied), ia menjadi sedekah biasa. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dll dengan sanad sahih).Masalah

Waktu wajibnya zakat fitrah adalah terbenamnya matahai malam ied karena saat itu adalah waktu seseorang berbuka dan selesai (tuntas) mengerjakan ibadah puasa bulan Ramadhan. Oleh sebab itu:

- Apabila seseorang meninggal dunia sebelum matahari terbenam malam ied maka tidak diwajibkan atasnya zakat fitrah.

- Jika seseorang meninggal dunia setelah matahari terbenam malam ied maka wajib atasnya zakat fitrah.

- Jika bayi lahir setelah matahari terbenam malam ied maka tidak wajib atasnya zakat fitrah.

- Jika bayi lahir sebelum matahari terbenam malam ied maka wajib atasnya zakat fitrah.

HARTA BENDA YANG WAJIB DIZAKATI DAN TATA CARANYA

Yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah emas dan perak, tanaman, buah-buahan, binatang ternak, dan harta rikaz. 

a. Zakat Emas dan Perak 1. Nishab dan besarnya zakat

Nishab emas adalah dua puluh dinar, dan nishab perak dua ratus Dirham, sedangkan besar zakat keduanya adalah 2 ½ %, sebagaimana yang ditegaskan dalam riwayat berikut. Dari Ali bin Abi Thalib r.a. dari Nabi saw. bersabda, “Jika kamu memiliki dua ratus dirham dan sudah sampai haul, maka zakatnya lima dirham, dan kamu tidak wajib mengeluarkan zakat yaitu dari emas sebelum kamu memiliki dua puluh dinar. Jika kamu memiliki dua puluh dinar dan sudah sampai haul, maka zakatnya ½ saw. dinar.” (Shahih: Shahih Abu Daud no: 1319, dan ‘Aunul Ma’bud IV: 447 no: 1558).

2. Zakat Perhiasan Zakat perhiasan adalah wajib berdasar keumuman ayat dan hadits-hadits; dan orang yang mengeluarkannya dari keumuman tersebut sama sekali tidak memiliki alasan yang kuat, bahkan  banyak nash-

Marhaban Ya Ramdhan 28

27 Marhaban Ya Ramadhan

Page 15: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

nash yang bersifat khusus yang bertalian dengan zakat perhiasan ini, di antaranya : Dari Ummu Salamah r.a. berkata; Saya pernah memakai kalung emas. Kemudian saya bertanya, “Ya Rasulullah, apakah ini termasuk simpanan (yang terlarang)?” Maka jawab beliau, “Apa-apa yang sudah mencapai wajib zakat, lalu telah dizakati maka dia tidak termasuk (dinamakan) simpanan (yang terlarang).” (Hasan: Shahihul Jami’us Shaghir no:5582, As Shahihah no:559, ‘Aunul Ma’bud IV:426 no: 1549, dan Daruquthni II: 105).

Dari Aisyah r.a. ia berkata, (Pada suatu hari) Rasulullah saw. mendatangiku, lalu melihat beberapa cincin perak, dijariku, kemudian beliau bertanya, “Apa itu, wahai Aisyah?” Saya jawab, “Saya buat cincin ini sebagai perhiasan di hadapanmu, ya Rasulullah.” Sabda beliau, “Apakah engkau sudah mengeluarkan zakatnya?” Jawab saya, “Belum, atau ‘masya Allah” Rasulullah menjawab selanjutnya, “Cukuplah dia yang dapat menjerumuskanmu ke neraka.” (Shahih: Shahih Abu Daud no: 1384, ‘Aunul Ma’bud IV: 427 no: 1550, dan Daruquthni II: 105). 

b.  Zakat Tanaman dan Buah-buahan : Dalam hal ini Allah SWT berfirman, “Dan Dialah yang telah menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun, dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu), bila dia telah berbuah dan tunaikanlah haknya di hari (panen), memetik hasilnya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”  (Al-An’am:141).

1. Tanaman-tanaman dan buah-buahan yang terkena wajib zakat hanya ada empat macam. Berdasar hadits dari Abi Burdah dari Abu Musa dan Mu’adz r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah mengutus keduanya ke Yaman menjadi da’i di sana, lalu beliau memerintah mereka agar tidak memungut zakat, kecuali dari empat macam ini: gandum sya’ir

(sejenis gandum lain), kurma kering, dan anggur kering.” (Shahih: ash-Shahihah no: 879, Mustadrak Hakim I:401, dan Baihaqi IV:125).

2. Nishabnya: Tanaman dan buah-buahan yang terkena wajib zakat disyaratkan sudah memenuhi nishab yang disebutkan dalam hadits ini. Dari Abu Sa’id al-Khudri  r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada zakat pada unta yang kurang dari lima ekor, tidak ada zakat pada perak yang kurang dari lima uqiyah (Ibnu Hajar berkata, “Kadar satu uqiyah yang dimaksud dalam hal ini ialah empat puluh Dirham dari perak murni, demikian menurut kesepakatan para ulama’) dan tidak ada zakat pada buah-buahan yang kurang dari lima wasaq.” (Lima wasaq ialah enam puluh sha’, menurut ittifaq para ulama’, Fathul Bari III:364). (Muttafaqun ‘alaih : Fathul Bari III: 310 no: 1447 dan lafadz ini baginya, Muslim II: 673 no:979, Tirimidzi II:69 no: 622, Nasa’i. V:17 dan Ibnu Majah I: 571 no:1793).

3. Besar zakat yang wajib dikeluarkan : Dari Jabir r.a. dari Nabi saw. bersabda, “Tanaman yang dapat air dari sungai dan dari hujan, zakatnya 10%, sedangkan yang diairi dengan bantuan binatang ternak 5%.”(Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no:4271 Muslim II:675 no:981 dan lafadz ini baginya, ‘Aunul Ma’bud IV:486 no:1582, dan Nasa’i V:42). Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Tanaman yang diairi oleh hujan, atau oleh mata air, atau merupakan rawa, zakatnya sepersepuluh, dan yang diairi dengan bantuan binatang zakatnya seperduapuluh.” (Shahih: Shahihhul Jami’us Shaghir no: 427, Fathul Bari III: 347 no: 148333 dan lafadz ini baginya, ‘Aunul Ma’bud IV:485 no:1581, Tirmidzi II:76 no: 635, Nasa’i IV:41 dan Ibnu Majah I: 1817).

4. Penentuan besar nishab dan zakat untuk kurma dan anggur secara taksiran :

Dari Abu Humaid as-Sa’idi r.a. ia bertutur : Kami pernah ikut perang Tabuk bersama Rasulullah saw.,  tatkala sampai di Wadil Qura, tiba-tiba ada seorang perempuan pemilik kebun tanga berada di kebunnya, lalu

Marhaban Ya Ramdhan 3029 Marhaban Ya Ramadhan

Page 16: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

beliau bersabda kepada para sahabatnya, “Coba kalian taksir (berapa besar zakat kebun ini!” Rasulullah saw. (sendiri) menaksir (besar zakatnya) 10 wasaq. Kemudian Rasulullah bersabda kepada perempuan pemilik kebun itu, “Coba kau hitung (lagi) berapa zakat yang harus dikeluarkan darinya!” Tatkala Rasulullah saw. datang (lagi) ke Wadil Qura, Rasulullah bertanya kepada perempuan itu, “Berapa besar zakat yang dikeluarkan dari kebunmu itu?” Jawabnya, “10 wasaq sebagaimana yang diprediksi oleh Rasulullah SAW.” (Shahih: Shahih Abu Daud no: 2644, dan Fathul Bari III: 343 no: 1481). Dari Aisyah r.a. ia bercerita, “Adalah Rasulullah saw. pernah mengutus Abdullah bin Rawahah r.a. untuk menaksir kurma waktu sudah tua sebelum dimakan. Kemudian agar memberi pilihan kepada orang-orang Yahudi, antara para amil zakat memungutnya dengan taksiran itu, dengan mereka menyerahkan hasilnya kepada para amil agar dihitung zakatnya sebelum dimakan dan dipisahkan hasilnya.” (Hasan Lighairihi: Irwa-ul Ghalil  no: 805 dan ‘Aunul Ma’bud IX: 276 : 3396). 

c.  Zakat Binatang Ternak : Binatang ternak yang dimaksud disini terdiri atas unta, sapi, dan kambing.

1.  Nishab zakat unta Dari Abu Sa’id al-Khudri r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Onta yang kurang dari lima  ekor tidak dipungut zakat.” (Redaksi Arabnya sudah termuat pada pembahasan zakat tanaman  dan buah-buahan, beberapa halaman sebelumnya(pent.)

2.  Besarnya zakat yang dikeluarkan : Dari Anas r.a. bahwa Abu Bakar r.a. pernah menulis surat ini kepadanya, ketika ia diutus oleh Abu Bakar (menjadi da’i) di Bahrain. Bunyi surat tersebut ialah, “Dengan (menyebut) nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ini adalah kewajiban zakat yang difardhukan oleh Rasulullah SAW atas kaum Muslimin

dan yang Allah perintahkan kepada Rasul-Nya. Oleh karena itu barang siapa dari kalangan kaum muslimin yang diminta menunaikan zakat itu sesuai dengan ketentuan yang sebenarnya, maka hendaknya ia membayarnya; namun barang siapa dari kaum muslimin yang diminta zakatnya lebih dari ketentuan yang sesungguhnya, maka janganlah ia memberikan (kelebihannya atau janganlah memberikan sama sekali, sebab petugasnya telah berbuat curang (pent) : Pada dua puluh empat ekor unta, paling sedikit lima ekor, maka zakatnya seekor kambing. Jikalau sudah mencapai dua puluh lima ekor sampai tiga puluh ekor unta, maka zakatnya seekor anak unta betina (berumur satu tahun lebih). Jikalau sudah mencapai tiga puluh enam sampai empat puluh lima, maka zakatnya seekor anak unta betina yang umurnya masuk tahun keempat. Jikalau sudah mencapai enam puluh satu sampai tujuh puluh lima, maka zakatnya seekor anak unta betina berumur empat tahun lebih. Jika sudah mencapai tujuh puluh enam ekor sampai sembilan puluh ekor, maka zakatnya dua ekor anak unta betina yang umurnya masuk tahun ketiga. Jika sudah mencapai sembilan puluh satu sampai seratus dua puluh, maka zakatnya dua ekor anak unta betina berumur tiga tahun lebih. Kalau sudah lebih dari seratus dua puluh ekor, maka setiap empat puluh ekor, zakatnya seekor anak unta betina yang umurnya masuk tahun ketiga, sedang tiap lima puluh ekornya, zakat yang harus dikeluarkan adalah seekor anak unta betina yang umurnya masuk tahun keempat. Adapun orang yang hanya memiliki empat ekor unta, maka belum terkena kewajiban zakat, kecuali kalau orang yang mempunyai unta itu mau mengeluarkan zakat sunnah. Namun jika sudah mencapai lima ekor, maka zakatnya seekor kambing” (Shahih : Shahih Abu Daud no: 1385, Fathul Bari III:317 no: 1454 dan III:316 no: 1453, ‘Aunul Ma’bud IV:431 no: 1552, dan Nasa’i  V:18, Ibnu Majah I:575 no:1800 hadits kedua saja).

3.  Orang yang harus mengeluarkan zakat seekor anak unta betina yang berumur satu tahun lebih, namun ia tidak memilikinya

Dari Anas r.a. bahwa Abu Bakar r.a. pernah menulis sepucuk surat kepadanya yang berisi penjelasan perihal shadaqah (zakat) yang Allah dan Rasul-Nya wajibkan (dalam hal zakat  unta sebagai berikut),

Marhaban Ya Ramdhan 32

31 Marhaban Ya Ramadhan

33 Marhaban Ya Ramadhan

Page 17: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

“Barangsiapa telah memiliki unta hingga cukup dikenai kewajiban zakat berupa unta yang umurnya masuk tahun kelima, tetapi ia tidak memilikinya, dan yang dimiliki hanya unta betina yang umurnya masuk tahun keempat, maka bolehlah diterima darinya zakat berupa unta betina yang umurnya masuk tahun keempat ditambah dengan dua ekor kambing bila dirasakan mudah baginya, atau ditambah dengan dua puluh Dirham. Barangsiapa yang memiliki unta hingga sampai pada kewajiban zakat berupa unta betina yang umurnya masuk tahun keempat, namun ia tidak mempunyai, kecuali unta betina yang umurnya masuk tahun kelima, maka diterimalah zakat darinya berupa unta betina yang umurnya masuk tahun kelima dan si penerima zakat harus mengembalikan dua puluh Dirham atau dua ekor kambing (kepada sang pengeluar zakat). Barang siapa yang mempunyai unta hingga sampai pada kewajiban membayar zakat berupa unta betina yang umurnya masuk tahun keempat, namun ia hanya mempunyai anak unta betina, maka bolehlah diterima zakat darinya berupa anak unta betina  tersebut dengan menambah dua ekor kambing atau dua puluh Dirham. Barangsiapa yang memiliki unta hingga cukup dibebani kewajiban zakat berupa anak unta betina yang umurnya masuk tahun kelima, namun ia mempunya unta betina yang umurnya masuk tahun kelima, maka diterimalah zakat darinya berupa unta betina yang umurnya masuk tahun keempat tersebut dan si penerimanya harus mengembalikan dua puluh Dirham atau dua kambing kepada si pemberi zakat. Barangsiapa yang memiliki unta sudah mencapai ketentuan wajib mengeluarkan zakat berupa anak unta betina berumur satu tahun lebih, maka beolehlah diterima zakat darinya berupa unta betina berumur satu tahun lebih itu dengan menambah dua puluh Dirham atau dua ekor kambing.”  (Shahih : Shahih Abu Daud no: 1385, Fathul Bari III:317 no: 1454 dan III:316 no: 1453, ‘Aunul Ma’bud IV:431 no: 1552, dan Nasa’i  V:18, Ibnu Majah I:575 no:1800 hadits kedua saja).

4.  Nishab dan besar zakat sapi Dari Mu’adz bin Jabal r.a. ia berkata, “Aku pernah diutus oleh Rasulullah saw. ke negeri Yaman dan diperintahkan olehnya untuk memungut zakat sapi, dari setiap empat puluh ekor, zakatnya satu ekor

sapi betina yang berumur dua tahun, dan dari tiap tiga puluh ekor, zakatnya satu ekor sapi jantan atau betina yang berumur setahun.” (Shahih : Shahih Abu Daud no: 1394, Tirmidzi II :68 no: 619, ‘Aunul Ma’bud IV:475  no: 1561, Nasa’i  V:26, dan Ibnu Majah I:576 no:1803 dan lafadz ini terekam dalam Sunan Ibnu Majah; di selainnya terdapat tambahan di bagian akhir).

5.  Nishab dan besar zakat kambing : Dari Anas r.a. bahwa Abu Bakar r.a. pernah menulis sepucuk surat kepadanya perihal penjelasan zakat wajib yang Allah perintahkan kepada Rasul-Nya (dalam hal zakat kambing yang isinya sebagai berikut), “Kambing yang digembalakan, bila jumlah mencapai empat puluh ekor sampai dengan seratus dua puluh ekor, zakatnya seekor kambing. Jika mencapai seratus dua puluh satu ekor sampai dengan dua ratus ekor, zakatnya dua ekor kambing. Jika sudah mencapai dua ratus lebih sampai dengan tiga ratus, maka zakatnya tiga ekor. Jika sudah mencapai tiga ratus lebih, maka dalam setiap seratus ekor, zakatnya seekor kambing. Manakala kambing yang mencuri makan sendiri itu kurang dari empat puluh ekor, maka pemiliknya tidak wajib mengeluarkan zakat, kecuali kalau ia mau (mengeluarkan sedekah sunnah).” (Shahih : Shahih Abu Daud no: 1385, Fathul Bari III:317 no: 1454 dan III:316 no: 1453, ‘Aunul Ma’bud IV:431 no: 1552, dan Nasa’i  V:18, Ibnu Majah I:575 no:1800).

6.  Syarat-syarat wajibnya zakat pada binatang ternak : a.  Mencapai nishab, sebagaimana yang sudah jelas pada beberapa hadits

yang lalu. b.  Sudah berlalu satu tahun. Rasulullah saw. bersabda, “Tiada zakat

bagi harta benda yang belum mencapai haul (satu tahun).” (Shahih : Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni II: 90 no: 3 dan Baihaqi IV:103).

c.  Hendaknya ternak yang digembalakan di padang rumput yang memang bebas dimanfa’atkan oleh siapa saja, selama setahun (atau lebih dari enam bulan). Ini didasarkan pada sabda Nabi saw. yang artinya, “Kambing yang digembalakan, bila jumlahnya mencapai

Marhaban Ya Ramdhan 34

Page 18: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

empat puluh ekor sampai dengan seratus dua puluh, maka zakatnya seekor kambing.” (Hadits ini merupakan bagian dari hadits yang berisi surat Abu Bakar kepada Anas, yang telah dimuat pada beberapa halaman sebelumnya). Dan Rasulullah saw. juga bersabda yang artinya, “Dalam setiap unta yang cari makan sendiri, yaitu pada setiap empat puluh ekor, zakatnya seekor unta anak betina yang berumur dua tahun masuk tahun ketiga.” (Hasan : Shahihul Jami’us Shaghir no: 4265, ‘Aunul Ma’bud IV:452 no: 1560, Nasa’i V:25, dan al-Fathur Rabbani VIII:217 no:28).

7.  Harta yang tidak dipungut zakatnya : Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. tatkala mengutus Mu’adz ke negeri Yaman berwasiat kepadanya, “(Wahai Mu’adz), janganlah kamu memungut zakat dari harta benda mereka yang dianggap mulia (oleh mereka),” (Muttafaqun ‘alaih : Fathul Bari III : 357 no: 1496, Muslim I:50 no19, Tirmidzi II:69 no: 261 dan ‘Aunul Ma’bud IV:467 no: 1569, serta Nasa’i V: 55). Dari Anas r.a. bahwa Abu Bakar saw. pernah menulis surat kepadanya (tentang penjelasan) zakat fardhu, yang Allah perintahkan kepada Rasul-Nya (yang diantara isinya), “Janganlah dikeluarkan zakat berupa binatang yang sudah tua, juga yang cacat dan jangan (pula) yang jantan, kecuali jika dikehendaki oleh orang yang mengeluarkan zakat itu.” (Imam pencatat hadits ini sama dengan riwayat Anas r.a. pada beberapa halaman sebelumnya).

8.  Hukum ternak yang bercampur : Apabila ada dua orang atau lebih yang mengadakan serikat dari orang-orang yang terkena wajib zakat, sehingga bagian seorang diantara keduanya tidak dapat dipisahkan / dibedakan dari bagian yang lain, maka cukup bagi mereka untuk mengeluarkan zakat seperti untuk satu orang. Sebagaimana yang ditegaskan dalam hadits berikut.

Dari Anas r.a. bahwa Abu Bakar pernah menulis sepucuk surat kepadanya (tentang penjelasan) zakat fardhu yang telah Allah perintah kepada Rasul-Nya (diantara isinya ialah), “Tidaklah dikumpulkan antara

harta yang terpisah, dan tiada pula dipisahkan antara harta yang terkumpul, karena khawatir mengeluarkan zakatnya. Dan manakala ada dua pencampur ternak, maka keduanya kembali sama-sama berzakat.” (Imam pencatat hadits ini sama dengan riwayatAnas yang dimuat dalam beberapa halaman sebelumnya).  d.  Zakat Barang Galian Rikaz, barang galian ialah harta karun yang didapat tanpa niat mencari harta terpendam dan tidak perlu bersusah payah. Zakat dari rikaz ini harus segera dikeluarkan, tanpa dipersyaratkan haul (melewati setahun) dan tidak pula nishab. Berdasarkan keumuman sabda Nabi saw., “Dalam barang rikaz itu ada zakat (yang harus dikeluarkan) sebanyak seperlima bagian (20%).” (Muttafaqun ‘alaih: Fathul Bari III:364 no:1499, Muslim III:1334 no:1710, Tirmidzi II:77 no:637, Nasa’i  IV:45 dan Ibnu Majah II:839 no:2509 serta ‘Aunul Ma’bud VIII:341 no:3069. Dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan dengan panjang lebar, namun dalam riwayat selain keduanya hanya kalimat tersebut). Maraji’:Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil ‘Aziz.

HIKMAH DISYARIATKANNYA ZAKAT

Diantara hikmah disyari’atkannya zakat adalah :a. Menguatkan rasa kasih sayang antara si kaya dengan si miskin. Hal

ini dikarenakan fitrahnya jiwa manusia adalah senang terhadap orang yang berbuat kebaikan (berjasa kepadanya).

Marhaban Ya Ramdhan 36

35 Marhaban Ya Ramadhan

Page 19: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

b. Mensucikan dan membersihkan jiwa serta menjauhkan jiwa dari sifat kikir dan bakhil.

c. Membiasakan seorang muslim untuk memiliki sifat belas kasihan.d. Memperoleh keberkahan, tambahan dan ganti yang lebih baik dari Allah Ta’ala.

e. Sebagai ibadah kepada Allah Ta’ala dengan mencantumkan url sumbernya.

AKHLAQ DALAM ISLAM

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh bangunnya, jaya hancurnya, sejahtera rusaknya suatu bangsa dan masyarakat, tergantung kepada bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik (berakhlak), akan sejahteralah lahir batinnya, akan tetapi apabila akhlaknya buruk (tidak berakhlak), rusaklah lahirnya dan batinnya.

Seseorang yang berakhlak mulia, selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya, memberikan hak yang harus diberikan kepada yang berhak, dia melakukan kewajibannya terhadap dirinya sendiri, yang menjadi hak dirinya, terhadap Tuhannya, yang menjadi hak Tuhannya, terhadap makhluk yang lain, terhadap sesama manusia, yang menjadi hak manusia lainnya, terhadap makhluk hidup lainnya, yang menjadi haknya, terhadap alam dan lingkungannya dan terhadap segala yang ada secara harmonis, dia akan menempati martabat yang mulia dalam pandangan umum. Dia mengisi dirinya dengan sifat-sifat terpuji, dan menjauhkan dirinya dari sifat-sifat yang tercela, dia menempati kedudukan yang mulia secara obyektif, walaupun secara materiil keadaannya sangat sederhana.

A. Definisi Akhlak

Ada banyak sekali definisi mengenai akhlak yang dikemukakan oleh para ahli ilmu akhlaq. Sekalipun begitu, pengertian akhlaq tetap terpaku pada satu titik point yaitu tingkah laku.

Akhlak menurut arti bahasa sama dengan adab, sopan santun, budi pekerti atau juga etika.

Menurut pengertian para ilmu akhlaq, akhlaq ialah suatu keadaan jiwa seseorang yang menimbulkan terjadinya perbuatan-perbuatan seseorang dengan mudah.

Dengan demikian, bila perbuatan, sikap dan pemikiran seseorang itu baik, niscaya jiwa dan akhlaknya baik pula. Sebaliknya jika perbuatan, sikap dan pemikirannya buruk, niscaya jiwa dan akhlaqnya buruk pula.Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin mengemukakan bahwa akhlaq adalah “daya kekuatan (sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlaq yang baik (mahmudah), sebaliknya, jika buruk disebut akhlaq tercela (madzmumah).

Dari definisi-definisi di atas dapat dijelaskan bahwa ukuran akhlaq bukan dilihat dari segi lahiriyah saja, tetapi yang lebih penting adalah dari segi batiniyah, yakni dorongan hati, sabda Nabi :“Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu terdapat sekerat daging, jika ia baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh itu. Ingatlah sekerat daging itu adalah hati”.Akhlaq dalam Islam sangatlah penting artinya, sebab Nabi Muhammad saw diutus untuk membina akhlaq manusia. Ilmu yang mempelajari akhlaq adalah ilmu akhlaq, yaitu ilmu yang menerangkan tentang kaidah-kaidah baik dan buruk, sifat-sifat terpuji dan tercela.

Marhaban Ya Ramdhan 38

37 Marhaban Ya Ramadhan

Page 20: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

B. Dasar dan Tujuan AkhlaqDasar hukum akhlaq ialah al-Qur’an dan al-Hadits yang merupakan dasar pokok ajaran Islam.1) Al-Qur’an

Artinya :“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Maidah: 15-16)

2) Hadits Dalam hadits diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dari Aisyah ra, ia mengatakan : akhlaq nabiyullah Muhammad saw adalah al-Qur’an.Hadits ini menunjukkan bahwa al-Qur’an adalah dasar yang pertama dan utama bagi akhlaq. Sedang Allah SWT mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw sebagai teladan yang baik dalam firman-nya: “Sesungguhnya telah ada pada di Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu”.

Akhlaq merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Setiap manusia pasti mempunyai akhlaq. Tujuan akhlak dalam Islam, secara umum ialah terbentuknya pribadi muslim yang luhur budi pekertinya, baik lahir maupun batin, agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat, sedangkan tujuan akhlak secara khusus ada 2:a) Membersihkan diri dari akhlaq tercelab) Menghiasi diri dengan akhlaq terpuji

Selain itu tujuan dari akhlak adalah :a) Mendapatkan ridha dari Allahb) Membentuk kepribadian muslim, maksudnya adalah segala perilaku, baik ucapan, perbuatan, pikiran dan kata hatinya mencerminkan sikap ajaran Islam.c) Mewujudkan perbuatan yang mulia dan terhindarnya perbuatan tercela.

C. Pembagian Akhlak

Berdasarkan sifatnya ada 2:

1. Akhlaq mahmudah/akhlaq terpujiAkhlaq terpuji merupakan salah satu tanda bagi kesempurnaan iman seseorang. Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin bagian rubu’ munjiyat menerangkan bahwa gejala-gejala hati yang sehat merupakan cermin dari akhlaq terpuji diantaranya:a. Takut dan berharap kepada Allah

Takut maksudnya bahwa segala perbuatan manusia itu nantinya akan dimintai pertanggungjawabannya, maka dengan pengetahuan itulah seseorang takut kepada Allah, bukan berarti menjauh tetapi sebaliknya, harus berusaha mendekatkan diri kepada-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.b. Taubat dan Nadam

Yaitu kembali ke jalan kebenaran atas dosa-dosa yang telah dilaksanakan dan menyesali atas segala dosa-dosanya itu.

Ada beberapa syarat bagi orang yang bertaubat:1) Menghentikan perbuatan maksiat2) Menyesali dosa-dosa yang telah dilakukan3) Bertekad untuk tidak mengulanginya lagi4) Jika bersalah pada orang lain, maka harus minta maaf terlebih dahulu kepada yang bersangkutan.

Marhaban Ya Ramdhan 40

39 Marhaban Ya Ramadhan

Page 21: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

5) Memperbanyak amal kebaikan.c. Sabar dan syukur

Sabar yaitu tabah dalam menghadapi segala sesuatu dari Allah. Sabar ada 3 macam :1) Sabar karena taat kepada Allah yaitu sabar dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dan meningkatkan takwa.2) Sabar karena maksiat yaitu bersabar diri untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama (sabar menahan hawa nafsu)3) Sabar karena musibah yaitu sabar tatkala ditimpa kemalangan dan ujian, serta cobaan dari Allah.

Sedangkan syukur adalah mengakui kebaikan terhadap apa yang terjadi atau diterima seseorang.Syukur terdiri atas 3 perkara :1) Ilmu2) Keadaan3) Amal 2. Akhlaq Madzmumah / Akhlaq tercela

a. Kufur, yaitu segala ucapan, perbuatan dan keyakinan mengingkari adanya Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan kafir adalah orangnya. Di antara sebab-sebab menjadi kufur adalah: hilangnya kepercayaan kepada Allah. Tidak mengakui kebenaran atas semua hal, adanya keraguan dalam pikiran dan karena pengaruh lingkungan.b. Syirik, yaitu kepercayaan terhadap sesuatu selain Allah. Orangnya

disebut musyrik. Syirik sangat berbahaya karena dapat menyebabkan pelakunya tidak diampuni dosanya.

c. Riya’ yaitu pamer atau menampilkan diri dalam beramal agar mendapat pujian.d. Takabur yaitu sombong atas apa yang dimiliki.e. Hasud yaitu perasan tidak suka atau iri terhadap nikmat yang diterima orang lain kemudian menyebarkan berita bahwa nikmat yang

diperoleh orang itu di dapat dengan cara yang tidak wajar.f. Dendam, yaitu keinginan untuk membalas perbuatan seseorang.

Berdasarkan objeknya, akhlak ada 2:

1. Akhlaq kepada khaliqUntuk melaksanakan akhlaq terhadap Allah, maka kita harus memperbanyak zikir, tawakal, ridha dan ikhlas, serta melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya.

2. Akhlaq kepada makhluk, terdiri atas :a. Akhlaq kepada Rasulullahb. Akhlaq kepada keluargac. Akhlaq kepada diri sendirid. Akhlaq kepada orang laine. Akhlaq kepada lingkungan / alam

Kesimpulan, Agama Islam adalah agama yang sangat mementingkan ajaran akhlaq, dalam kehidupan di dunia ini, manusia bukanlah makhluk individual yang hidup sendirian tetapi manusia juga membutuhkan orang lain atau makhluk sosial. Oleh karena itu, akhlaq karimah mutlak diperlukan dalam perwujudan tatanan hidup yang serasi dan berkesinambungan demi tercapainya kebahagiaan hidup. Akhlak karimah merupakan perwujudan seseorang, yaitu sebagai bukti konkret dari kualitas agama seseorang.

KEUTAMAAN TADARUS AL-QURAN Marhaban Ya Ramdhan 42

41 Marhaban Ya Ramadhan

Page 22: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Ramadhan, bulan yang selalu dirindukan kehadirannya oleh setiap Muslim. Bulan yang sangat sarat dengan amal kebajikan dan pahala yang melimpah. Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai bulan panen raya. Pada bulan ini, segala amal kebajikan pahalanya dilipatgandakan, sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Sabda Nabi SAW., "Semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan (balasannya) : satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat." Allah berfirman,"Kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang langsung membalasnya. Hamba-Ku telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku." (HR. Muslim)

Di antara amal kebajikan yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan adalah tadarus Al-Quran. Tadarus Al-Quran berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu Allah SWT yang turun pertama kali pada malam bulan Ramadhan (QS. Al-Baqarah : 185) Dengan tadarus Al-Quran, kandungan hikmah yang termuat dan terkumpul di dalam Al-Quran dapat menjadi kompas penunjuk jalan menuju kebenaran.

Malaikat Jibril menyimak tadarus Al-Quran Rasulullah setiap bulan Ramadhan. Utsman bin Affan biasa mengkhatamkan tadarus Alquran setiap hari sekali. Imam Syafii mengkhatamkan tadarus Al-Quran sebanyak enam puluh kali di bulan Ramadhan, Al-Aswad setiap dua hari sekali, Qatadah setiap tiga hari sekali, serta tiap malam pada sepuluh malam akhir bulan Ramadhan. Subhanallah.

Terkait larangan Nabi SAW. mengkhatamkan Al-Quran kurang dari tiga hari, Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, "Sesungguhnya

larangan dari Nabi SAW. untuk mengkhatamkan Al-Quran kurang dari tiga hari berlaku jika dilakukan secara rutin. Adapun untuk waktu-waktu yang utama, seperti bulan Ramadhan, lebih-lebih pada malam-malam Lailatulkadar, atau di tempat-tempat yang dimuliakan, seperti di Mekah bagi orang yang memasukinya, selain penduduknya, adalah disunahkan untuk memperbanyak tadarus Alquran. Hal itu dalam rangka mencari keutamaan waktu dan tempat tersebut. Inilah pendapat Imam Ahmad, Ishak, dan yang lainnya." (Raghib As-Sirjani dan Muhammad Al-Muqaddam dalam bukunya Madrasah Ramadhan)

Al-Quran disebut sebagai "Ma`dubatullah" (hidangan Allah SWT.), sebagaimana sabda Rasulullah SAW., "Sesungguhnya Al-Quran ini adalah hidangan Allah, maka kalian terimalah hidangan-Nya itu semampu kalian." (HR. Hakim)

Sungguh, Al-Quran merupakan suatu hidangan yang tidak pernah membosankan. Semakin dinikmati, semakin bertambah pula nikmatnya. Oleh karena itu, setiap orang yang mempercayai Al-Quran akan semakin bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, mempelajarinya, menghafalkannya, memahaminya, mengamalkannya, dan mengajarkannya.

Tidak heran, jika Rasulullah SAW. menganjurkan umatnya untuk senantiasa bertadarus Al-Quran. Ada banyak keutamaan dalam tadarus Al-Quran.

Pertama , menjadi sebaik-baiknya manusia. Tidak ada manusia yang lebih baik daripada orang yang mau belajar dan mengajarkan Alquran. Oleh karena itu, profesi pengajar Al-Quran - jika dimasukkan sebagai profesi - adalah profesi terbaik di antara sekian banyak profesi. Sabda Nabi saw., "Sebaik-baik kamu sekalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)

Kedua , memperoleh kebaikan berlipat. Sabda Nabi SAW., "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah,

Marhaban Ya Ramdhan 44

43 Marhaban Ya Ramadhan

Page 23: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi)

Ketiga , memberi syafaat di hari kiamat. Sabda Nabi SAW., "Bacalah olehmu Al-Quran karena sesungguhnya Al-Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya." (HR. Muslim)

Keempat , dikumpulkan di surga bersama para Malaikat. Sabda Nabi SAW., "Orang yang mahir membaca Al-Quran kelak (mendapat tempat di surga) bersama para malaikat yang mulia lagi taat. Sementara orang yang kesulitan dan berat jika membaca Al-Quran, maka ia mendapatkan dua pahala." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kelima , mengangkat derajat. Nabi SAW. bersabda, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dengan Alkitab (Al-Quran), dan Ia akan merendahkan derajat suatu kaum yang lain dengannya." (HR. Muslim)

Keenam , menjadi pembeda. Sabda Nabi SAW., "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Quran seperti buah limau yang harum baunya dan lezat rasanya. Perumpamaan orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Quran seperti buah kurma yang tidak berbau, tetapi rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Quran seperti buah yang harum baunya, tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Quran seperti buah handhalah yang tidak ada baunya dan rasanya pahit." (HR. Bukhari dan Muslim)

Tadarus Al-Quran merupakan amalan mulia yang dianjurkan Nabi saw., terutama pada bulan Ramadhan. Untuk itu, jangan biarkan bulan Ramadhan kali ini berlalu tanpa tadarus Al-Quran.

TATA CARA BERDO’A

Agar do’a kita dikabulkan oleh Alloh,sebaiknya memperhatikan tata cara berdo’a berikut ini :

1. Membaca istighfar terlebih dahulu sebagai tanda pemohonan

ampun atas dosa – dosa

2. Membaca hamdalah yang berarti mengakui dan memuji

kebesaran dan keagungan Alloh

3. Membaca sholawat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad

SAW

4. Bersih badan dan pakaian dari Najis

5. Mengangkat dan menadahkan kedua tangan ketika berdo’a,

sebagai tanda mengharapkan yang tiada tara

6. Yakin dan mantap dalam hati bahwa do’anya akan dikabulkan

7. Mengulang – ngulang do’a dengan tidak putus asa bila do’a

belum dikabulkan

8. Memahami makna do’a yang diucapkan

9. Sebaiknya menghadap kiblat dan mengusapkan tangan ke muka

setelah berdo’a selesai dipanjatkan….

ETIKA DALAM BERDOA

Etika merupakan sikap yang patut dimiliki dan diejawantahkan manusia dalam kehidupan sehari-hari. dalam berinteraksi dengan sesama, kita membutuhkan etika. saat menghadiri acara-acara resmi melulu ada etikanya. ketika seorang bawahan

Marhaban Ya Ramdhan 46

45 Marhaban Ya Ramadhan

Page 24: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

menghadap atasan, lagi-lagi dituntut untuk beretika. Dan masih banyak lagi praktek-praktek kehidupan yang etika berperan didalamnya.

Jika dalam berinteraksi antar sesama saja kita membutuhkan etika. Sudah barang tentu saat berinteraksi dengan Tuhan pun ada etikanya. Jika dalam menemui seseorang yg lebih terhormat saja terkadang kita sibuk untuk memikirkan bagaimana cara beretika yang sepatutnya. Bagaimana ketika kita ingin menemui (menghadap) Dzat yang menciptakan orang terhormat tersebut? Pantaskah kita tidak beretika?

Berdoa merupakan salah satu bentuk interaksi manusia dengan Sang Pencipta. Sebab dalam berdoa ada suatu permohonan yang diajukan manusia kepada Tuhan-Nya yang sudah pasti akan melihat, mendengar dan mengabulkan apa yang dimohon oleh hamba-Nya. Allah swt. telah berfirman yang artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah:186)

Dalam kaitannya dengan etika dalam berdoa, Imam Ghazali rahimahullah dalam karya monumentalnya Ihya ‘Ulamaddin memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diejawantahkan seseorang ketika berdoa, antara lain:

Berdoa Pada Waktu-Waktu Mulia

Seseorang yang berdoa hendaklah bisa memilih dan memanfaatkan waktu-waktu mulia seperti hari arafah yang mulia, bulan ramadhan yang diberkahi serta hari jum’at ditiap minggu. Selain itu ada juga waktu sahur atau sepertiga malam terakhir yang juga merupakan waktu mulia untuk berdoa.

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda:

“Setiap sepertiga malam yang terakhir Allah swt. turun ke langit dunia dan berkata: Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Ku-kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku maka akan Ku-berikan. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Ku-ampuni.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Selain waktu-waktu diatas, terdapat juga saat-saat mulia yang baik digunakan untuk berdoa yaitu saat turunnya hujan, ketika shalat hendak didirikan, berdoa diantara azan dan iqamah, berdoa selepas shalat dan berdoa dalam keadaan sujud. Rasulullah saw. bersabda:

“Tidak ditolak doa antara azan dan iqamah” (HR. Abu Daud, An Nasa’I dan at Tirmidzi dari Anas r.a.)

“Kedekatan antara hamba dengan Rabbnya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah doa didalamnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah r.a.)

Tidak Meninggikan Suara

Ketika Rasulullah saw. mendengar suatu kaum yan meninggikan suara saat berdoa, Beliau lalu menegurnya dengan berkata: “Wahai manusia, sesungguhnya Dzat yang kalian mohon tidaklah tuli dan ghaib. Tetapi Dia berada diantara kalian.” (HR. Muttafaqun ‘alaih dari Abu Musa al Asy’ari)

Pernyataan Rasulullah saw. diatas memberikan sinyal bahwa dalam berdoa hendaklah kita tidak meninggikan suara. Sebab Dzat yang kita mohon selalu ada didekat kita, selalu mendengar apa yang kita pinta meskipun dalam bisikan hati sekalipun.

Dalam al Qur’an sendiri telah disebutkan akan larangan meninggikan suara ketika berdoa. Sebagaimana firman Allah swt yang artinya:

Marhaban Ya Ramdhan 4847 Marhaban Ya Ramadhan

Page 25: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

“dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"." (QS. Al Israa : 110)

Yang dimaksud kata “shalat” dalam ayat diatas sebagaimana Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah r.a. ialah berdoa.

Merendahkan Hati, Khusyu’, Penuh Harap dan Rasa Takut

Orang yang berdoa hendaklah menghayati tiap doa-doanya. Dengan rasa ketundukan dan kerendahan hati serta penuh pengharapan, pikiran dan hatinya benar-benar hadir saat berdoa.

Allah swt. berfirman yang artinya :

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada kami.” (QS. Al Anbiya : 90)

Dilain tempat Allah swt. juga berfirman yang artinya :

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al A’raf : 55-56)

Mengawali Doa Dengan Dzikrullah dan Shalawat

Termasuk etika dalam berdoa ialah tidak langsung memulainya dengan sebuah permohonan. Akan tetapi terlebih dahulu dibuka dengan dzikrullah (bisa dengan pujian kepada Allah swt.) dan shalawat atas Nabi saw.. Abu Sulaiman ad Darani rahimahullah mengatakan bahwa

orang yang memohon kepada Allah swt. hendaklah memulainya dengan bershalawat atas Nabi saw.. Sebab Allah swt sangat memuliakan oarng yang berdoa dengan diawali hal tersebut.

Optimisme Dalam Berdoa

Orang yang berdoa harus selalu yakin bahwa doanya akan terkabulkan. Dan janganlah berdoa dengan mengatakan: “Ya Allah ampunilah aku jika Kau menghendaki dan kasihanilah aku jika Kau menghendaki.” Allah swt. ialah Dzat yang selalu mengabulkan  permohonan hambanya, sebagaimana dinyatakan dalam beberapa ayat al Qur’an (baca QS. 02:186). Akan tetapi apa yang kita mohon tidak selamanya langsung diberikan Oleh-Nya. Bisa jadi ditahan untuk diberikan diakhirat kelak atau bisa juga dijawab dengan penghapusan dosa-dosa sesuai dengan kadar doa kita. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw.:

“Tidaklah seorang muslim berdoa kecuali dikabulkannya. Bisa dengan dipercepat pemberiannya di dunia, bisa dijadikan tabungan baginya di akherat dan bisa juga dihapuskan dosa-dosanya setara dengan doanya selama ia tidak berdoa sambil berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi atau meminta cepat-cepat dikabulkan.” (HR. At Tirmidzi dari Abu Hurairah)

HIKMAH BERDOA

BERDOA yang secara etimologis berarti "meminta kepada Allah" -- mempunyai tujuan-tujuan yang bukan saja bersifat ukhrawi, melainkan juga bersifat duniawi. karena doa bukanlah untuk kepentingan Allah melainkan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Kalaupun kita berdoa untuk memohon segala "sesuatu yang kita butuhkan", "yang kita inginkan" ataupun hanya "untuk menenangkan diri dari segala kesusahan", namun doa mempunyai beberapa faidah yang tak terhingga

Marhaban Ya Ramdhan 50

49 Marhaban Ya Ramadhan

Page 26: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Syekh Sayyid Tantawi, syaikhul Azhar di Mesir, merangkum manfaat doa itu dalam tiga poin:

Pertama: doa berfungsi untuk menunjukkan keagungan Allah swt kepada hamba-hambaNya yang lemah. Dengan doa seorang hamba menyadari bahwa hanya Allah yang memberinya nikmat, menerima taubat, yang memperkenankan doa-doanya. Allah swt. berfirman: …atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati-Nya (QS. An Naml:62).

Tak ada satupun anugerah yang bisa diberikan kecuali oleh Allah swt yang Maha Pemberi, yang membuka pintu harapan bagi hamba-hamba-Nya yang berdosa sehingga sang hamba tidak dihadapkan pada keputusasaan. Bukankah Allah swt berjanji akan selalu mengabulkan doa hamba-hambaNya? "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". (QS Ghafir: 60)

Janji Allah untuk mengabulkan doa kita merupakan tahrid (motivasi) untuk bersegera berbuat baik, dan tarbiyah (mendidik) agar kita mengakui dan merasakan nikmat Allah sehingga jiwa kita semakin terdorong untuk selalu bersyukur. Sebab rasa syukur itu pula yang mendorongnya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Manfaat kedua yaitu, doa mengajari kita agar merasa malu kepada Allah. Sebab manakala ia tahu bahwa Allah akan mengabulkan doa-doanya, maka tentu saja ia malu untuk mengingkari nikmat-nikmatNya.Bahkan manakala manusia sudah berada dalam puncak keimanan yang kuat sekalipun, maka ia akan lebih dekat lagi (taqarrub) untuk mensyukuri nikmat-Nya. Hal ini dicontohkan oleh nabi Sulaiman as. ketika berdoa: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku,

sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (QS. An Naml: 35).

Maka Allah pun mengabulkannya. Nabi Sulaiman bertanya kepada semua makhluk siapa yang mampu memindahkan singgasana Balqis ke hadapannya. Salah satu ifrit yang tunduk atas perintah nabi Sulaiman berkata: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".Ternyata benar, ifrit dari golongan jin itu datang membawa singgasana Balqis dari Saba (Yaman) ke Syria tidak kurang dari kedipan mata. Menyaksikan nikmat yang ada di "hadapannya", nabi Sulaiman lantas berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".

Manfaat yang ketiga adalah mengalihkan hiruk-pikuk kehidupan dunia ke haribaan tafakur dan kekudusan munajat ke hadirat Allah swt, memutuskan syahwat duniawi yang fana menuju ketenangan hati dan ketentraman jiwa. Wallahu a'lam.

MENYINGKAP MAKNA LAILATUL QODAR

Marhaban Ya Ramdhan 5251 Marhaban Ya Ramadhan

Page 27: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (QS. Al Qadr: 1-5).

Pengertian Lailatul Qodar

‘Lailatul Qadar’ merupakan gabungan dari dua kata, kata ‘lailatu’ dan kata ‘al qodr’, kata ‘lailatu’ berarti malam, sedangkan ‘al qodr’ berarti kemuliaan. Dalam memberikan makna ‘Lailatul Qadar’, terdapat beberapa pendapat ulama beserta argumentasinya.

Pertama: Lailatul Qadar berarti malam kemuliaan dan keutamaan (Lailatusy Syarafi wal Fadhli). Disebut dengan malam kemuliaan dan keutamaan, karena pada malam itu diturunkan kitab suci Al Qur’an. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan”.(QS.Al Qadar, 1).

Asy Sya’bi menafsirkan ayat di atas dengan, “Kami memulai proses penurunan Al Qur’an pada malam Lailatul Qodar”. Al Qur’an diturunkan dalam bentuk satu edisi sempurna pada malam Lailatul Qodar dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia, kemudian setelah itu diturunkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur sesuai dengan berbagai peristiwa selama dua puluh tiga tahun. Lafadz “Wa maa adrooka” yang terdapat pada ayat kedua surat Al Qadr menunjukkan bahwa malam Al Qodr merupakan malam yang penuh berkah dan keagungan. sesuai dengan firman Allah SWT: “Ha Mim. Demi kitab (Al Qur’an) yang menjelaskan. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi”. (QS. Ad-Dukhan: 1-3). Dari 10 lafaz “Wa maa adrooka” yang terdapat dalam Al Qur’an, semuanya menunjukkan hal-hal yang agung.

Kedua: Lailatul Qadar berarti malam perencanaan dan penetapan (Lailatut Tadbiri wat Taqdiri). Disebut demikian karena pada malam itu ditetapkan segala rencana yang akan terjadi untuk satu tahun mendatang, seperti rezeki, untung baik dan buruk, hidup dan mati, turunnya hujan, bahkan seseorang yang akan berangkat haji pun dituliskan pada malam itu, semuanya dituliskan di Lauhul Mahfuzh. Ini sesuai dengan firman Allah SWT:“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”. (QS. Ad-Dukhan: 4). Kata “Kullu amrin hakim” (Segala urusan yang penuh hikmah) ditafsirkan dengan segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk seperti hidup, mati, rezeki, untung baik dan untung buruk.

Ketiga: Lailatul Qodar disebut juga dengan malam yang sempit, karena pada malam itu bumi dipenuhi oleh para malaikat. Sesuai dengan firman Allah SWT: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”. (QS. Al Qadar: 5)

KEUTAMAAN MALAM LAILATUL QADAR

1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Cukuplah utk mengetahui tinggi kedudukan Lailatul Qadar dgn mengetahui bahwasa malam itu lbh baik dari seribu bulan Allah berfirman "Sesungguh Kami menurunkan Al Qur'an pada malam Lailatul Qadar tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lbh baik dari seribu bulan Pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dgn izin Rabb mereka (untuk membawa) segala urusan Selamatlah malam itu hingga terbit fajar." (Al Qadar : 1-5)

Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah "Sesungguh Kami menurunkan pada suatu malam yg diberkahi dan

Marhaban Ya Ramdhan 54

53 Marhaban Ya Ramadhan

Page 28: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

sesungguh Kami-lah yg memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah (yaitu) urusan yg besar dari sisi Kami. Sesungguh Kami adl Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Ad Dukhan : 3 - 6)

2. Waktu datang Malam Lailatul Qadar

Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bahwa malam tersebut terjadi pada tanggal malam 21 23 25 27 29 dan akhir malam bulan Ramadhan. (Pendapat-pendapat yg ada dalam masalah ini berbeda-beda Imam Iraqi telah mengaran suatu risalah khusus diberi judul Syarh Shadr bi Dzikri Lailatul Qadar membawakan perkataan para ulama dalam masalah ini)

Imam Syafi'i berkata "Menurut pemahamanku wallahu a'lam Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab sesuai yg ditanyakan ketika ditanyakan kepada beliau 'Apakah kami mencari di malam ini?' Beliau menjawab 'Carilah di malam tersebut.'"   pendapat yg paling kuat terjadi malam Lailatul Qadar itu pada malam terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadits 'Aisyah Radhiyallahu 'anha beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda:"Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan."   (Bukhari (4/225) dan Muslim (1169))Jika seseorang merasa lemah atau tak mampu janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir krn riwayat dari Ibnu Umar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah di sepuluh hari terakhir jika tak mampu maka janganlah sampai terluput tujuh hari sisanya."   (HR. Bukhari (4/221) dan Muslim (1165))

"Aku melihat mimpi kalian telah terjadi barangsiapa yg mencari carilah pada tujuh nari terakhir." Telah diketahui dalam sunnah pemberitahuan ini ada krn perdebatan para shahabat. Dari Ubadah bin Shamit Radhiyallahu 'anhu ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam keluar pada malam Lailatul Qadar ada

dua orang sahabat berdabat beliau bersabda: "Aku keluar utk mengkhabarkan kepada kalian tentang malam Lailatul Qadar tapi ada dua orang berdebat hingga tak bisa lagi diketahui kapan mungkin ini lbh baik bagi kalian carilah di malam 29 27 25 (dan dalam riwayat lain tujuh sembilan dan lima)."  (HR. Bukhari (4/232))Telah banyak hadits yg mengisyaratkan bahwa amalan Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir yg lain menegaskan dimalam ganjil sepuluh hari terakhir. Hadits yg pertama sifat umum sedang hadits keuda adl khusus maka riwayat yg khusus lbh diutamakan daripada yg umum. Dan telah banyak hadits yg lbh menerangkan bahwa malam Lailatul Qadar itu ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan tetapi ini dibatasi kalau tak mampu dan lemah tak ada masalah dgn ini cocoklah hadits-hadits tersebut tak saling bertentangan bahkan bersatu tak terpisah. Kesimpulan jika seorang muslim mencari malam Lailatul Qadar carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir 21 23 25 27 dan 29. Kalau lemah dan tak mampu mencari pada sepuluh hari terakhir maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25 27 dan 29. Wallahu a'lam.

3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar

Sesungguh malam yg diberkahi ini barangsiapa yg diharamkan utk mendapatkan maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu melainkan (bagi) orang yg diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh krn itu dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah utk menghidupkan malam Lailatul Qadar dgn penuh keimanan dan pengharapan pahala-Nya yg besar jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosa yg telah lalu.Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dgn penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah maka diampuni dosa-dosa yg telah lalu." (HR. Bukhari (4/217) dan Muslim (759))Disunnahkan utk memperbanyak do'a pada malam tersebut. Telah

Marhaban Ya Ramdhan 56

55 Marhaban Ya Ramadhan

Page 29: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

diriwayatkan dari Sayyidah 'Aisyah Radhiyallahu 'anha bahwa dia berta "Ya Rasulullah apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi) apa yg harus aku ucapkan?" Beliau menjawab"

"Ucapkanlah Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan Mencintai orang yg meminta ampunan maka ampunilah aku."  (HR. Tirmidzi (3760) Ibnu Majah (3850) dari 'Aisyah sanad shahih)Saudaraku -semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu utk mentaati-Nya- engkau telah mengetahui bagaimana keadaan Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan shalat) pada sepuluh malam terakhir menghidupkan dgn ibadah dan menjauhi wanita perintahkan kepada istrimu dan keluargamu utu ktu perbanyaklah perbuatan ketaatan.Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha:

"Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan) beliau mengencangkan kain menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya."  (HR. Bukhari (4/233) dan Muslim (1174))

Juga dari 'Aisyah dia berkata: "Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir) yg tak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya."  (Muslim (1174))

4. Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Ketahuilah hamba yg taat -mudah-mudahan Allah menguatkanmu dgn ruh dari-Nya dan membantu dgn pertolongan-Nya- sesungguh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menggambarkan pagi malam Lailatul Qadar agar seorang muslim mengetahuinya. Dari 'Ubai

Radhiyallahu 'anhu ia berkata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Pagi hari malam Lailatul Qadar matahari terbit tak menyilaukan seperti bejana hingga meninggi."  (Muslim (762) Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu ia berkata kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau bersabda:

"Siapa di antara kalian yg ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah."   (Muslim (1170 /Perkataan syiqi jafnah syiq arti setengah jafnah arti bejana. Al Qadhi 'Iyadh berkata "Dalam hadits ini ada isyarat bahwa malam Lailatul Qadar hanya terjadi di akhir bulan krn bulan tak akan seperti demikian ketika terbit kecuali di akhir-akhir bulan.")

Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma ia berkata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yg indah cerah tak panas dan tak juga dingin (dan) keesokan hari cahaya sinar matahari melemah kemerah- merahan."   (Thayalisi (394) Ibnu Khuzaimah (3/231) Bazzar (1/486) sanad hasan)

PENGERTIAN NUZULUL QUR’AN

Secara etimologis, kata Nuzul memiliki beberapa pengertian. Menurut Ibn Faris, kata Nuzul berarti hubuth syay wa wuqu’uh, turun dan jatuhnya sesuatu. Sedang menurut al-Raghib al-Isfahaniy, kata Nuzul berarti al-inhidar min ‘ulw ila asfal,meluncur atau turun daria atsas kebawah. Nuzul dalam pengertian ini dapat di jumpai dalam QS al Baqarah ayat 22.

Marhaban Ya Ramdhan 58

57 Marhaban Ya Ramadhan

Page 30: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Kata nuzul, bisa juga berarti singgah atau tiba di tempat tertentu. Pengertian ini, sebagaimana dikatan al-Zamakhsari dalam kitabnya asas al-Balaghah, menganggap pengertian sebagai makna hakiki.

Menurut al-Zarqoni, kata Nuzul di ungkapkan dalam penuturanya yang lain untuk pengertian perpindahannya sesuatu daria atas kebawah. Lebuh dari itu, Nuzul berarti bergeraknya sesuatu dri dari atas kebawah. Pengertian tersebut tidak tepat atau tidak lazim bagi pengertian Nuzulul qur’an.

PEROSES TURUNNYA AL-QUR’AN

Turunnya al-Qur’an pertama kali pada lailatul Qodar merupakan pemberitahuan kepada alam samawi yang dihuni para malaikat tentang kemuliaan umat Muhammad. Turunnya al-Qur’an yang kedua kali secara bertahap, berbeda dengan kitab-kitab yang turun sebelumnya.

Turunnya Al-Qur’an sekaligus

Allah SWT berfirman:

Artinya: (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Al-Baqorah:185)

Dalam ayat lain: Artinya: Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan

Turunnya Al Qur’an secara bertahap.

Allah SWT berfirman: Artinya: Dan Sesungguhnya Al Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, Dengan bahasa Arab yang jelas. (Asy-Syu’ra: 192-195)

Firman yang lain: Artinya: Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang Telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (An-Nahl:102)

Firman yang lain: Artinya: Katakanlah: “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu Telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Al Baqorah:97)

Firman yang lain: Artinya: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (Al-Baqorah: 23)

Ayat-ayat diatas menjelaskan, bahwa al-Quran al-karim itu adalah: Kalam Allah dengan lafadnya yang berbahsa Arab. Jibril telah menurunkannya kedalam hati Rasulullah. Yang dimaksud turunya disini bukan turunnya yang pertama kali kelangit dunia. Tetapi turunnya al-Qur’an secara bertahap.

Al-Qur’an turun secra berangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun di Makah menurut pendapat yang kuat, dan sepuluh tahun di Madinah. Penjelasan tentang turunnya berangsur-angsur itu terdapat dalam firman Allah:

Marhaban Ya Ramdhan 60

59 Marhaban Ya Ramadhan

Page 31: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Artinya: Dan Al Quran itu Telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.( Al–Isyra’ 106).

Al-Qur’an dinuzulkan dari Bait al-‘Izzah kepada Nabi Muhammad di bumi secara berangsur-angsur (tanjim). Mengenai lama tempo yang dihabiskan untuk menuzulkan al-Qur’anpada tahap ini, sebagaimana dikemukakan ‘Abd. Al-Majid Ghazlan ada tiga pendapat. Ada yang mengatakan Al-Qur’an diturunkan secara berturut-turut selama 20 tahun, dan ada yang mengatakan Nabi Muhammad menerima Al-Qur’an selama 23 tahun, dan ada pula yang mengatakan 25 tahun. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan pendapat mereka tentang berapa lama beliau tinggal di Makah setelah dianggakat menjadi Rasul. Namun dalam kurun waktu yang hampir mendekati seperempat abat itu dapat diketahui bahwa al-Qur’an di Nuzulkan secara berangsur-angsur.

BAHASA AL-QUR’AN

Para ulama’ berselisih tentang nisbah lafadh al-Qur’an:

Kata segolongan ulama’; lafadh al-Qur’an iti dinusbahkan kepada Allah. Allah menjadikannya di Lauh-Mahfudh, mengingat firman Allah:

Artinya: Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. (Al-Buruj: 21-22)

Kata segolongan lain: Lafadh Al-Qur’an itu, lafadh jibril mengingat firman Allah:

Artinya: Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, (Al-Haqqoh: 69).

Kata golongan ketiga. Lafadh Al-Qur’an itu, lafadh Rasul sendiri, berdasarkan firman Allah SWT:

Artinya: Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, (As-Syu’ara’: 193-194).

Kalau demikian, tentulah yang diturunkan kepada Nabi saw. Ma’na Al-Qur’an, lalu nabi menyebutkannya dengan memakai lafadh Nabi sendiri.

Para Muhaqqiq berpendapat, bahwa pendapat yang terdekat kepada kebenaran dan keagungan Al-Qur’an, ialah pendapat yag pertama. Itulah yang lebih tepat dan lebih sesuai dengan kedudukan Al-Qur’an sebagai kalamullah dan sebagai mukjizat.

BUKTI TURUNNYA AL-QUR’ANSECARA BERTAHAP

Sejarah sendiri telah membuktikan bahwa Nabi Muhammad menerima wahyu tidak secara sekaligus, tetapi secara berangsur-angsurdalam jangka waktu lebuih dari 20 tahun. Di samping itu, bukti turunnya al-Qur’an secara bertahab adalah adanya ayat pertama dan terakhir yag diturunkan.

Hikmah al-qur’an turun bertahap

Diantara hikmah diturunkannya al-qur’an secara bertahap:

1. Meneguhkan hati Rasulullah saw. Dalam melaksanakan tugasnya, kendati ia menghadapi hambatan dan tantangan (QS. Al-Furqon: 32-33). Disamping itu dapat juga menghibur hati beliau pada saat menghadapi kesulitan, kesedihan atau perlawanan dari orag-orang kafir (QS. Al-Ahqof:5), dan sebaginya.

2. Untuk memudahkan nabi saw. Dalam menghafal lafad al-Qur’an, mengingat al-Qur’an bukan sya’ir atau prosa, tetapi kalam Allah

Marhaban Ya Ramdhan 6261 Marhaban Ya Ramadhan

Page 32: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

yang sanagat berbobot isi maknanya, sehingga memerlukan hafalan dan kajian secara kusus.

3. Agar mudah dimengerti dan dilaksanakan segala isinya oleh umat islam.

4. Di antara ayat-ayat al-Qur’an, menurut ulama’ ada yang nasikh dan ada yang mansukh , sesuai dengan kemaslahatan. Hal ini tidak akan jelas jika al-Qur’an di Nuzulkan secara sekaligus.

5. Untuk meneguhkan dan menghibur hati umat islam yang hidup semasa semasa dengan nabi.

6. Untuk memberi kesempatan sebaik-baiknya kepada umat Islam untuk meninggalkan sikap mental atau tradisi-tradisi jahiliyah yang negatif secara berangsur-angsur.

7. Al-Qur’an yang di Nuzulkan berulangkali, sebenarnya mengandung kemukjizatan tersendiri. Bahkan hal itu dapat membangkitkan rasa optimisme pada diri Nabi, sebab setiap persoalan yang dihadapi dapat dicarika jalan keluarnya dari penjelasan al-Qur’an

8. Untuk membuktikan bahwa al-Qur’an benar-benar kalam Allah, bukan kalam Muhammad. Jadi, al-Qur’an secara berangsur-angsur ini utuk menepis anggapan tersebut.

KEISTIMEWAAN SHOLAT TARAWIH

Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah yang dilaksanakan pada bulan Ramadan. Setiap kali masanya tiba, berduyun-duyun masjid menjadi

penuh selepas waktu Isya. Namun apa sebetulnya manfaat dan janji Allah yang dimaktubkan dalam Shalat Tarawih ?

Sebuah hadits diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib R.A, bahwa suatu hari Rasullullah SAW ditanya oleh sahabatnya, tentang keistimewaan shalat tarawih pada bulan Ramadan. Maka Rasullullah SAW bersabda; Siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada :

Malam ke-1:

Terlepaslah ia dari dosa-dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan oleh ibunya.

Malam ke-2:

Allah swt memberi pengampunan kepadanya dan kepada kedua orang tuanya jika keduanya mukmin (orang yang beriman)

Malam ke-3:

Malaikat berseru dari bawah Arsy ; mulailah beramal semoga allah swt mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu.

Malam ke-4:

Mendapatkan pahala sama dengan pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqon (al Quran)

Malam ke-5:

Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang shalat di Masjid Alharam (masjidil haram) di Makkah,masjid Nabawi di Madinah dan masjid Al Aqsha di Palestina.

Marhaban Ya Ramdhan 64

63 Marhaban Ya Ramadhan

Page 33: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Malam ke-6:

Allah akan memberi pahala seperti pahala orang yang tawaf di-baitul mamur, dan batu-batu serta tanah liat memohonkan ampun untuknya. (subhanallah sungguh luar biasa, batu dan tanah yang kita injak selama ini,ternyata bisa memintakan ampunan kepada Allah untuk kita).

Malam ke-7:

Seakan-akan dia berjumpa nabi Musa a.s kemudian menolongnya dari Kerajaan Firaun dan Hamman.

Malam ke-8:

Allah memberikan kepadanya, apa yang pernah Allah berikan kepada Nabi Ibrahim a.s

Malam ke-9:

Dia menjadi seperti seorang hamba Allah yang beribadah kepadanya seperti ibadahnya seorang nabi.

Malam ke-10:

Allah memberikan anugerah kepadanya,berupa kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.

Malam ke-11:

Maka ia akan meninggal dunia dalam keadaan seperti bayi yang baru lahir (meninggal dengan tanpa membawa dosa /husnul khotimah)

Malam ke-12:

Pada Hari Kiamat, Anda akan bangkit dengan muka cemerlang seperti bulan.

Malam ke-13:

Pada Hari kiamat, Anda akan bebas dari ketakutan yang membuat manusia sedih.

Malam ke-14:

Para malaikat memberi kesaksian shalat tarawih anda, dan Allah tidak menghisab anda lagi.

Malam ke-15:

Anda akan menerima shalawat dari para malaikat, termasuk malaikat penjaga Arsy dan Kursi.

Malam ke-16:

Anda akan mendapat tulisan “Selamat” dari Allah, anda bebas dari surga, dan lepas dari neraka.

Malam ke-17:

Allah akan memberi pahala kepada anda sesuai pahala para nabi.

Malam ke-18:

Malaikat akan memohon kepada Allah agar anda selalu mendapat restu.

Marhaban Ya Ramdhan 6665 Marhaban Ya Ramadhan

Page 34: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Malam ke-19:

Allah akan mengangkat derajat anda ke Firdaus (surga yang tinggi)

Malam ke-20:

Diberikan pahala kepada anda sesuai pahala para syuhada dan shalihin.

Malam ke-21:

Allah akan membuatkan sebuah bangunan dari cahaya untuk anda disurga.

Malam ke-22:

Anda akan merasa aman dan bahagia pada hari kiamat, karena Anda terhindar dari rasa takut yang amat sangat.

Malam ke-23:

Allah akan membuat sebuah kota untuk Anda di dalam surga.

Malam ke-24:

Allah akan mengabulkan 24 permohonan Anda selagi Anda masih hidup di dunia.

Malam ke-25:

Anda akan bebas dari siksa kubur.

Malam ke-26:

Allah akan derajat amal kebaikan Anda sebagaimana derajat amal kebaikan Anda selama 40 tahun.

Malam ke-27:

Anda akan secepat kilat bila melewati Siratalmustakim nanti.

Malam ke-28:

Anda akan dinaikkan 1.000 kali oleh Allah di dalam surga kelak.

Malam ke-29:

Allah akan memberi pahala kepada Anda seperti Anda menjalani ibadah haji 1.000 kali yang diterima Allah.

Malam ke-30:

Allah menyuruh kepada Anda untuk memakan semua buah di surga, minum air kausar, mandi air salsabila (air surga), karena Allah Tuhan Anda, dan Anda hamba Allah yang setia.

MARHABAN YA RAMADHAN

Ya Allah kau datangkan lagi Ramadhan buatkuKetika aku masih saja tak mampu mensyukuri Ramadhanmu yang laluHari-hari Mu masih saja kulaluiTanpa isi

Marhaban Ya Ramdhan 6867 Marhaban Ya Ramadhan

Page 35: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Tanpa maknaTanpa syukurBahkan dengan sikap takabur

Kadan kami masih saja lupa bahwa Engkaulah penentuKadang kami masih saja merasa kebenaran itu hanya punyakuYang lain bukan umatmu

Dibulan yang kau muliakanKu jalani dengan ke khusuan hatiBulan yang lebih muliaDibandingkan dengan semua yang ada di bumi iniTerdengar seruan Asma-MuDi berbagai penjuru bumiMenyadarkan ku untuk kembaliMenuju jalan lurus-MuJalan Putih, di lorong Putih-MuKutempuh semua dengan pastiUntuk mengharap Ridho-MuWalau menghadapi segala rintangan Malam-Mu tang begitu indahMalam LAILATUL QADARMemanggil kami para umat-MuUntuk berlomba-lomba mendapatkan malam-MuPada bulan yang suciJalan putih, dilorong putih-MuKu bersujud dihadapan-MuMemohon ampunan-MuYa Robbi ……………….

PUISI RAMADHAN

Ada sekuntum hariDimana wanginya mengharumi bumi sepanjang waktu

Karena saat itulah kemahamurahan sang Khaliq berlimpahMenyatu pada segala inti hidup

Adalah RamadhanIa bertelaga beningAirnya mutiara maghfirohGericiknya dzikir dan tadarrusTepianya doa lemah lembut, lirih dan berpasrah hatiSiapa tak ingin jadi ikannya?Mari berenang dengan kesunyian nafsuAgar setiap sirip kita tak patah sia-sia

Ia rahasiaTak sekedar lapar dahagaTapi sesungguhnya itulah hakekat cintaDan salah satu cara bertegur sapa dengan AllohKarena dengan lapar dan hausKita bisa lebih menyadari bahwa kita tak berpunyaBisa lebih memahamiBahwa kita tak lebih dari sebutir debuDi antara kemahaluasan-Nya

Ia sepantasnya dirindukanKarena ia lebih

Di cakrawala bertebar pengampunan, rakhmatDan segala kebaikanJuga nuzulul qur’an dan lailatur qodar

DUHAI KEKASIHKU

Duhai Kekasihku …Aku hanyalah insan lemah

Marhaban Ya Ramdhan 70

69 Marhaban Ya Ramadhan

Page 36: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Yang sering berbuat dosaPun sering menyesalinyaNamun slalu terulang lagi

Duhai Kekasihku …Jikalau kami masih menyiakan waktuJika segunung dosa masih membumbungAdakah ampunanMu kan menyambut?Tuk menghadirkan cahaya kerinduan

Duhai Kekasihku …Ingin kuterbang tinggiNamun satu sayap tak kan mampu menapakiAdakah sayap lain kan mengantarkuMenggapai RidhoMu nan hakiki

Duhai Kekasihku …Biarlah diRamadhan ini masih kusendiriSekiranya ku masih diberi kesempatanMenyempurnakan doa yang tertundaSampai tiba waktunya tuk melabuhkan hatiku

RAMADHAN

Tak terasa hari masih menjelang

Dan menyisakan semangat juangTuk melewati masa panjangYang bersemayam tak kan pernah lekang

Ramadhan telah datangMenghantarkan pesona gemilangMeraih selongsong harapanLaksana gemerlapnya bintang-bintang

Marhaban Ya RamadhanTelah sampaikan pada sucinya bulanDimana segala amal dilipat gandakanDan Asma-Mu dikumandangkan

DI PENGHUJUNG RAMADHAN Marhaban Ya Ramdhan 72

71 Marhaban Ya Ramadhan

Page 37: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Kala kerinduan belumlah usaiKala penghayatan dalam doa belumlah sempurnaMenapaki lajunya perjalanan yang tiada hentiMenyusuri lorong yang penuh liku menghadang

Kuingin Kau basuh dalam renungankuSaat Kau pancarkan cahaya dalam bulan nan muliaMengharapkan ampunan dalam sujudku yang panjangMasihkah kan kupalingkan wajah ini?

Ingin kuhapus semua noda dan dosaIngin kuhempas semua kobaran emosi dalam dadaMeluruhkan jiwa yang sarat dengan hasratTenggelam dalam tangisan penuh sesal

Sanggupkah kan kutapaki hariku?Menyongsong esok yang t’lah siap menantiSemoga di penghujungmu ya RamadhanAmpunan Illahi kan terpanca r lewat pribadi nan luhur

KEPUSTAKAAN

Majalis Syahr Ramadhan Karya Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin.

Fhushul fi Ash-Shiyam wa At-Tarawih wa Az-Zakah Karya Fadhilatusy

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin.

Shifat Shoum Nabi Fi Ramadhan Karya Salim bin Ied Al-Hilali dan Ali Hasan Ali Abdul Hamid.

Zaadul Maaad Karya Ibnul Qayyim.

Bulughul Maraam Karya Ibnu Hajar, dll.

KHM. Sukanda Sadeli, Bimbingan Akhlaq yang Mulia, Yayasan Pendidikan Islam Amal Saleh.

Drs. M. Mansyur Amin, dkk., Aqidah dan Akhlaq, Yogyakarta: Kota Kembang, 1991.

A. Zainuddin, S.Ag, dan Muhammad Jamhari, S.Ag. al-Islam 2 : Muamalah dan Akhlaq, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998.

Drs. Asmaran As, M.A., Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Rajawali Pers, 1992.

Al-Maraghi, Musthofa, Tafsir al-Maraghi, Dar al-Fikr, Beirut Lebanon, juz 1.

Ash- Shobuni, Shufwatu Tafsir, Dar al-Qur’an al-Karim, Beirut, Lebanon, 1981.

Depag RI, al-Qur’an al-Karim dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 1996.

73 Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Ramdhan 74

Page 38: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Ghofur, Waryono Abdul, Tafsir Sosial, Elsaq Press, Yogyakarta, 2005.Shihab, Quraish, Tafsir al-Misbah, Lentera Hati, Jakarta, 2002.

Prof. Dr. Hasb Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an/Tafsir, Bulan Bintang, Jakarta, 1977

Supiana, M.Ag, & M. Karman, M.Ag, Ulumul Qur’an, Pustaka Islamika, Bandung, 2002

Syakh Manna’ Al-Qoththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Penj. H. Ainuur Rafiq El.Mazani, Lc, MA, Pustaka Kausar, Cet. II, Jakatrta.

Muhammad ‘Abd al-‘Azrqoni, Mahahil Irfan fi ‘Ulum Al-Qur’an, jilid I (Berut: Dar al-Fikr, 1988)

http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=785

DAFTAR ISI75 Marhaban Ya Ramadhan

Page 39: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

Daftar isi ……………………………………………………….… i

1. Kata Pengantar ………………………………………………… 1

2. Panduan Puasa Ramadhan …………………………………….. 3

3. Keutamaan Bulan Ramadhan dan Keutamaan Beramal

Di dalamnya (1)……………………………………………… 3

4. Rukun Puasa …………………………………………………... 3

5. Yang di beri Kelonggaran untuk tidak puasa Ramadhan ……... 4

6. Hal-hal yang membatalkan puasa ……………………………… 5

7. Hal-hal Yang Boleh Dikerjakan Waktu Ibadah Puasa ………… 5

8. Adab-adab puasa Ramadhan …………………………………... 6

9. Keutamaan bulan Ramadhan (2) ………………………………. 7

10. Amalan Ramadhan/ Kelebihan Bulan Ramadhan ……………. 15

11. Hikmah Bulan Ramadhan / Keistimewaan Ramadhan ………. 17

12. Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan ………………. 19

13. Keutamaan 10 Hari kedua Tengah Ramadhan ……………….. 19

14. Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan ……………… 20

15. Hikmah Puasa Ramadhan ……………………………………. 22

16. Panduan Zakat ……………………………………………….. 25

17. Tuntunan Zakat Fitrah ……………………………………….. 26

18. Harta Benda yang Wajib di Zakati dan tatacaranya ……….… 28

19. Hikmah Di Syariatkannya Zakat …………………………….. 37

20. Aqidah Dalam Islam …………………………………………. 37

21. Keutamaan Tadarus Al-Qur’an ………………………………. 43

22. Tata cara Berdo’a……………………………………………... 45

23. Etika dalam Berdo’a ………………………………………… 47

24. Hikmah Berdo’a ……………………………………………… 51

25. Menyingkap Makna Lailatul Qadar ………………………….. 53

26. Keutamaan Malam Lailatul Qadar …………………………… 54

27. Pengertian Nuzulul Qur’an …………………………………... 58

28. Proses Turunnya Al-Qur’an …………………………………. 59

29. Bahasa Al-Qur’an …………………………………………… 61

30. Bukti Turunnya Al-Qur’an secara Bertahap ………………… 62

31. Keistimewaan Shalat Tarawih ……………………………... 19

32. Puisi Ramadhan ……………………………………………… 69

33. Kepustakaan …………………………………………………. 74

i Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Ramdhan ii

SAMSU, S.Pd.I

MARHABAN YA RAMADHAN

SMP NEGERI 215 SSN JAKARTA

Jl. Melati Taman Meruya Ilir Blok BKec. Kembangan Jakarta Barat

Page 40: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

SAMSU, S.Pd.I

Page 41: BAB I - mgmppaikembangan.files.wordpress.com€¦  · Web viewPuasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. ... Shahihul Jami’ no: 7479, Ibnu Majah I: 571 no: 1792, Daruquthni

MARHABAN YA RAMADHAN

BUKU PANDUAN PESANTREN RAMADHAN

1432 H

SMP NEGERI 215 SSN JAKARTAJl. Melati Taman Meruya Ilir Blok B

Kec. Kembangan Jakarta Barat