bab i - wordpress.com · web viewjuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan...

23
Agribisnis Ternak Unggas Nama Mata Pelajaran : Potensi dan Peran Sektor Peternakan Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : Mengidentifikasi potensi dan sektor peternakan Kompetensi Dasar : Menjelaskan potensi ternak unggas di Indonesia Menjelaskan kontribusi ternak unggas sebagai sumber pangan hewani Menjelaskan peranan ternak unggas ditinjau dari aspek ekonomi Menjelaskan prospek bisnis ternak unggas. Alokasi Waktu : 10 jam Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilai an Alokasi Waktu Sumber Belajar TM PS PI Menjelaskan peran sektor peternakan unggas Siswa memahami peran sektor peternakan Tes Tertuli s 2 Modul Mengidentifik asi produk ternak unggas Menemutunjukk an daging, telur, bulu dan produk olahan Evaluas i Tugas 2 Modul, Produk Ternak, Photo Produk Menjelaskan kandungan nutrisi produk ternak unggas Siswa memahami kandungan nutrisi produk Tes Tertuli s 2 Modul, Tabel Nutrisi Menjelaskan pola pemeliharaan ternak unggas memahami pola pemeliharaan ternak unggas Tes Tertuli s 2 Modul, Photo Menjelaskan potensi Memahami potensi ayam Tes Tertuli 2 Modul, Buku Direktorat Pembinaan SMK 2008

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

Nama Mata Pelajaran : Potensi dan Peran Sektor Peternakan

Kelas/Semester : X/1

Standar Kompetensi : Mengidentifikasi potensi dan sektor peternakan

Kompetensi Dasar : Menjelaskan potensi ternak unggas di Indonesia

Menjelaskan kontribusi ternak unggas sebagai sumber pangan hewani

Menjelaskan peranan ternak unggas ditinjau dari aspek ekonomi

Menjelaskan prospek bisnis ternak unggas.Alokasi Waktu : 10 jam

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber BelajarTM PS PI

Menjelaskan peran sektor peternakan unggas

Siswa memahami peran sektor peternakan

Tes Tertulis

2 Modul

Mengidentifikasi produk ternak unggas

Menemutunjukkan daging, telur, bulu dan produk olahan

Evaluasi Tugas

2 Modul, Produk Ternak, Photo Produk

Menjelaskan kandungan nutrisi produk ternak unggas

Siswa memahami kandungan nutrisi produk

Tes Tertulis

2 Modul, Tabel Nutrisi

Menjelaskan pola pemeliharaan ternak unggas

memahami pola pemeliharaan ternak unggas

Tes Tertulis

2 Modul, Photo

Menjelaskan potensi ternak unggas di indonesia

Memahami potensi ayam pedaging dan petelur

Tes Tertulis

2 Modul, Buku

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 2: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

BAB IPOTENSI DAN PERAN SEKTOR PETERNAKAN

1. Mengapa Manusia Memelihara Ternak

Pemeliharaan ternak atau peternakan mulai dilakukan sejak manusia ada di bumi. Pada jaman dulu manusia berburu binatang untuk dimakan sebagai sumber protein. Sejalan dengan perkembangan waktu maka hewan liar mulai berkurang populasinya, bahkan beberapa jenis ternak mulai punah. Sejak itulah timbul usaha-usaha domestikasi binatang liar menjadi ternak piaraan yang jinak dan mudah dikendalikan. Bangsa Mesir memelihara ayam 3000 tahun sebelum masehi dan bangsa China memelihara 300 tahun sebelum masehi. Dalam proses domestikasi tersebut telah dikembangkan mutu genetisnya sesuai dengan tujuan pemeliharaannya, sehingga performasinya telah berbeda dengan leluhurnya. Bahkan leluhur bangsa ternak banyak yang sudah punah.

1.1. Domestikasi Ternak Unggas di Indonesia

Di Indonesia ayam liar atau ayam hutan sudah dipelihara sejak dulu. Memasuki periode 1940 orang mulai mengenal ayam lain selain ayam liar. Orang mulai membedakan ayam, orang Belanda dan ayam liar asli Indonesia. Ayam liar ini kemudian disebut ayam kampung atau ayam lokal. Sedangkan ayam orang Belanda disebut ayam negeri. Pada tahun 1980 ayam negeri kemudian dikenal dengan ayam ras dan ayam kampung disebut ayam bukan ras. Pada tahun tersebut mulai berkembang ayam petelur white

leghorn dan ayam pedaging yang kemudian disebut ayam broiler. Ayam asli Indonesia yang masih ada sampai sekarang adalah ayam kampung, ayam hutan, ayam kedu di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, ayam Nunukan di pulau Tarakan Kalimantan Timur dan ayam pelung di Kabupaten Cianjur-Jawa Barat. Di Pulau Madura ayam hutan jantan dikawinkan dengan ayam kampung betina yang menghasilkan keturunan yang dikenal sebagai ayam bekisar.

Itik asli Indonesia terdiri dari itik alabio dari Kalimantan, itik tegal, itik Mojosari, itik Bali, itik Magelang. Produksi telur itik berkisar 260 butir pertahun. Disamping untuk produksi telur, itik juga dimanfaatkan untuk menghasilkan daging. Itik yang dipakai penghasil daging adalah itik pejantan, itik betina afkir dan jenis itik manila (entok).

Burung puyuh pertama kali di domestikasi pada tahun 1970. di Indonesia peternakan puyuh komersial dimulai sekitar tahun 1979 dengan bibit puyuh impor. Kemudian dikembangkan puyuh lokal (Cortunix japonica) untuk produksi telur dan daging. Di pulau Jawa burung puyuh dikenal dengan manuk gemak. Kemampuan terbangnya kurang bagus, sehingga puyuh lebih banyak berlari daripada terbang. Produksi telur puyuh sangat tinggi bisa mencapai 300 butir pertahun.

1.2. Konsumsi Protein

Tantangan utama dalam pembangunan bangsa adalah

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 3: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, sehat, berkualitas dan produktif. Kecerdasan dan kualitas suatu bangsa sangat berkolerasi dengan seberapa besar konsumsi protein hewani di suatu negara.

Hal ini mengingat peran protein hewani dalam membentuk masyarakat yang sehat, cerdas, produktif dan berkualitas hampir tidak dapat digantikan oleh protein nabati. Di negara-negara maju dapat dipastikan konsumsi protein hewaninya sudah cukup tinggi. Bahkan di Amerika, konsumsi protein hewani mencapai 70% dari total konsumsi protein, atau dua kali lipat dari konsumsi protein nabati. Mereka sangat sadar esensi mengkonsumsi protein hewani bagi kesehatan, produktifitas dan kecerdasan. Sementara yang terjadi di negara kita justru sebuah ironi. Bangsa yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) dan potensi peternakan cukup bagus ternyata konsumsi protein masih didominasi asupan protein nabati, dan konsumsi protein hewani secara nasional baru mencapai 5,1 gram/hari pada tahun pada tahun 2006. Dengan kondisi seperti ini maka secara terus menerus diupayakan untuk meningkatkan konsumsi protein hewani bagi rakyat Indonesia.

Protein merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh manusia dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Protein berperan penting dalam pembentukan sel-sel dan jaringan baru tubuh serta memelihara pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak. Protein juga bisa menjadi bahan untuk energi bila keperluan tubuh akan hidrat arang dan lemak tidak

terpenuhi. Protein sendiri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu protein hewani dan nabati. Sumber protein hewani yaitu daging, ikan, ayam, telur dan susu. Sementara sumber protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, biji-bijian dan kacang-kacangan. Protein nabati dapat disebut sebagai protein tidak lengkap karena senantiasa mempunyai kekurangan satu atau lebih asam amino esensial. Sementara protein hewani memiliki semua asam amino esensial, hingga disebut protein lengkap. Pemanfaatan (utilisasi) protein oleh tubuh sangat ditentukan oleh kelengkapan kandungan asam amino esensial yang terkandung dalam protein yang dikonsumsi. Semakin lengkap asam amino esensial dan kandungannya dapat memenuhi kebutuhan tubuh, semakin tinggi nilai utilisasi protein tersebut bagi tubuh. Selain kandungan asam amino, faktor nilai cerna dari protein juga menjadi faktor penting dari manfaat protein yang dikonsumsi. Dari hasil penelitian yang dilakukan para ahli menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa nilai cerna protein hewani selalu lebih tinggi dari protein nabati . Sementara dari segi pemanfaatannya (utilisasi) protein hewani juga jauh lebih baik dari protein nabati. Selain itu, kaitannya dengan membangun kecerdasan bangsa, peran protein hewani sangat mutlak diperlukan.

Tingkat konsumsi daging, susu dan telur di Indonesia ,menurut laporan Poultry Indonesia Edisi Juli 2008 bahwa tahun 2007 konsumsi susu masyarakat 10,59 kg/kapita/tahun, daging : 9,22 kg/kap/th, telur : 7,15 kg/kap/th, Artinya Indonesia masih kalah dari negeri tetangga seperti Malaysia yang konsumsi susunya

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 4: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

telah mencapai lebih dari 20 liter per kapita per tahun.

Tabel 1. Populasi ternak Indonesia tahun 2006

No Ternak Populasi (ekor)

1 Sapi perah 362.3132 Sapi potong 2,201,1113 Kambing 14,201,1114 Domba 8,543,2065 Babi 7,086,7096 Kuda 398,6557 Ayam buras 298,431,9178 Ayam ras

petelur 95,477,601

9 Ayam broiler 972,221,46310 Itik 34,812,057

Sumber: Deptan, Statistik Pertanian 2006

Untuk membiasakan konsumsi susu di kalangan anak-anak, ada beberapa jurus yang bisa diterapkan. Salah satunya dengan menumbuhkan kebiasaan minum susu di rumah. Orang tua pun mesti terlibat dalam hal ini. Kemudian, untuk anak yang sudah duduk di bangku TK atau SD, bisa dibekali minuman susu di tas sekolahnya. Kampanye minum susu bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain melalui iklan layanan masyarakat, penyuluhan di posyandu, testimony (kesaksian) dll.

Populasi ternak di Indonesia didominasi oleh ternak ayam buras, ayam petelur, ayam broiler, kambing dan sapi potong. Secara rinci populasi ternak di Indonesia tertera pada table 1. Jumlah ternak sapi dari tahun ke tahun terus menurun karena disebabkan oleh konsumsi yang lebih

tinggi dari tingkat produksi. Jumlah sapi yang dipotong lebih tinggi dari jumlah sapi yang lahir. Untuk memenuhi kebutuhan daging lokal maka dilakukan import daging sapi dan ternak sapi hidup.

2. Produk Peternakan

Ternak dipelihara untuk memberikan jasa bagi manusia. Jasa tersebut bisa berupa produk yang dimakan (daging, telur, susu), kulit, bulu, tenaga kerja dan jasa lainnya. Produk peternakan meliputi daging, susu, telur, kulit, bulu, hasil ikutan dan limbah ternak. Masing-Masing produk dijelaskan sebagai berikut:

2.1. Daging

Daging merupakan jaringan lunak skeleton dari ternak sapi, ayam, domba dan ternak lainnya. Bagian organ tubuh dan kelenjar seperti lidah, hati, jantung, ginjal, otak dll, juga termasuk produk daging.

Keunggulan daging adalah mempunyai nilai gizi yang tinggi, sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh tubuh dan sangat baik untuk pertumbuhan, dan salah satu komoditas perdagangan yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Kandungan nutrisi daging dijelaskan pada tabel 2. Daging segar dapat diolah menjadi produk lainnya seperti sosis, nugget, abon, dendeng, dll Tingkat konsumsi daging di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 6,5 kg perkapita.

Tabel 2. Nutrisi DagingDirektorat Pembinaan SMK 2008

Page 5: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

No Komponen Sapi (%)

Ayam (%)

Domba Kambing

(%)Itik (%) Babi (%) Kuda

(%)

1 Protein 17,5 20,2 15,7 16,2 11,9 20,02 lemak 22,0 12,6 27,7 30,0 45,0 4,03 Mineral 0,9 1,0 0,8 1,0 0,6 1,04 Air 60,0 66,0 56,0 52,8 42,0 74,0Sumber: Norman Potter, 1996, Food Science

2.2. Telur

Telur merupakan produk dari ternak unggas. Produksi telur adalah bagian integral dari siklus reproduksi unggas. Di Indonesia produksi telur di dominasi oleh telur ayam ras, ayam kampung, itik dan puyuh. Data dari Nutrition Close-Up 2008, menunjukkan konsumsi telur per kapita bangsa Jepang memang tertinggi di dunia, sekitar 650 butir per per orang pertahun. Bandingkan dengan masyarakat Perancis yang

menghabiskan 510 butir, Amerika Serikat 450 butir, dan Inggris 330 butir per tahun. Konsumsi di Indonesia secara nasional rata-rata 5,2 kg per orang pertahun, atau setara dengan 72 butir telur. Mengingat populasi bangsa Indonesia yang sangat besar maka prospek usaha telur sangat menjanjikan, apalagi jika konsumsi telur meningkat. Produksi telur Indonesia pada tahun 2007 sebanyak 1.297.208 ton telur, dengan distribusi produksi setiap propinsi tertera pada tabel 3.

Tabel 3. Produksi Telur Indonesia Tahun 2007 (Dalam Ton)No Propinsi Prod telur No Propinsi Prod telur1. NAD 27.275 18 Kalteng 4.5182. Sumatera Utara 84.219 19 Kalsel 40.8123. Sumatera Barat 56.705 20 Kaltim 7.9024. Riau 9.183 21 Sulut 7.2435. Jambi 6.920 22 Sulteng 6.8136. Sumatera Selatanl 57.286 23 Su;lsel 55.5637. Bengkulu 2.807 24 Sultra 6.3918. Lampung 28.943 25 Maluku 2.6729. DKI jakarta 425 26 Papua 3.07110. Jawa Barat 147.756 27 Babel 4.84811. Jawa Tengah 226.875 28 Banten 46.67912. DI Yogyakarta 36.945 29 Gorontalo 1.97213. Jawa Timur 334.937 30 Malut 69814. Bali 34.847 31 Kepri 4.00115. NTB 6.988 32 Irjabar 83516. NTT 5.928 33 Sulbar 13.47817. Kalimantan Barat 21.672 Total 1.297.208

Sumber; statistik Deptan 2008

Nlai gizi telur sangat baik, memiliki 8 asam amino esensial dan terdapat

hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Proteinnya

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 6: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

memiliki koefisien cerna yang hampir mendekati 100% dan harga relatif murah, mudah diolah, halal dan enak rasanya. Kandungan nutrisi telur

yang utama adalah protein, lemak dan karbohirat. Adapun komposisi kandungan nutrisi telur tertera pada tabel 4 di bawah ini.

Table 4. Kandungan Nutrisi TelurNo Komponen Ayam

RasAyam Buras Itik Angsa Merpati Puyuh

1 Protein 12,7 13,4 13,3 13,9 13,8 13,12 lemak 11,3 10,3 13,3 13,3 12,0 11,13 Karbohidrat 0,9 0,9 1,5 1,5 0,8 1,04 Abu 1,0 1,0 1,1 0,9 0,9 1,1

Sumber : Norman Potter, 1996, Food Science

Sebagai lauk, telur sangat nikmat dan bisa digunakan untuk campuran panganan apapun. Telur mengandung zat gizi yang tinggi yang salah satunya adalah delapan asam amino esensial yang baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tubuh. Telur juga mengandung mineral selenium (Se) yang dibutuhkan pria untuk pembentukan kualitas dan kuantitas sperma. Satu butir telur dapat menghasilkan 10 persen dari total kebutuhan tubuh terhadap selenium. Telur juga mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang. Selain itu, telur juga mengandung vitamin E. Kombinasi antara selenium dan vitamin E berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas. Telur merupakan sumber vitamin B12, vitamin B6, dan folat yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel-sel syaraf. Kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel syaraf. Wanita hamil yang kekurangan vitamin B12 mempunyai risiko anaknya akan mengalami ker

usakan pada sistem syaraf.

Terkadang telur mengandung bakteri Salmonella sehingga tidak dianjurkan untuk dimakan dalam keadaan mentah, khususnya bagi orang yang memiliki risiko tinggi seperti wanita hamil, orang lanjut usia, dan anak-anak. Telur sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak hingga matang. Profil berbagai telur unggas tertera pada gambar 1.

2.3. Produksi Peternakan Indonesia

Produksi peternakan di Indonesia pada tahun 2006 untuk daging yang utama dari sapi, babi, ayam buras dan ayam broiler. Sedangkan untuk produksi telur yang utama adalah telur ayam buras, ayam ras dan itik. Secara rinci disajikan pada tabel 5. Produksi hasil ternak Indonesia.

Tabel 5. Produksi Hasil Ternak IndonesiaDirektorat Pembinaan SMK 2008

Telur Ayam Ras

Telur ayam Puyuh

Telur Itik Telur ayam

Kampung

Page 7: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

No Produk Ternak Produksi (kg)

No Produk Ternak Produksi (kg)

1 Daging Sapi 389,290 8 Daging Ayam Ras Petelur 54,310

2 Daging Kerbau 39,500 9 Daging Ayam Broiler 955,760

3 Daging Kambing 53,280 10 Daging Itik 22,300

4 Daging Domba 51,890 11 Telur Ayam Buras 181,100

5 Daging Babi 179,440 12 Telur Ayam Ras 751,040

6 Daging Kuda 1,680 13 Telur Itik 201,700

7 Daging Ayam Buras 322,780

Sumber: Statistik Deptan 2008

3. Kontribusi Peternakan Unggas

Disamping menghasilkan produk utama daging, dan telur, sektor peternakan unggas juga memberikan kontribusi lainnya terhadap kehidupan manusia. Kontribusi tersebut antara lain:

3.1. Kesenangan

Unggas dipelihara untuk memberikan kesenangan bagi pemeliharanya. Kesenangan tersebut bisa dari warna bulu, keindanhan dan suara ayam. Misalnya ayam pelung, bekisar dan belenggek dipelihara untuk menhasilkan suara yang merdu. Ayam kapas, dipelihara karena keindahan bulunya.

3.2. Acara Adat

Di bebarapa daerah, masyarakat mempunyai acara adat atau kepercayaan untuk mengorbankan jenis ayam tertentu sebagai simbul korban. Misalnya ayam cemani dipakai untuk kurban ritual tertentu.

3.3. Sabung Ayam

Di daerah tertentu masarakat melakukan sabung ayam untuk sebagai hiburan ataupun perjudian, walaupun judi dilarang mereka masih sembunyi-sembunyi melakukannaya. Jenis ayam yang digunakan ada ayam bali, ayam bangkok.

3.4. Pemanfaat Hasil Ikutan Pertanian

Hasil ikutan usaha pertanian seperti dedak padi, dedak jagung, tetes tebu, bungkil kelapa sawit, dll dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Dengan demikian petani dapat nilai ekonomi yang lebih banyak dari pemanfaatan tersebut. Pakan ternak banyak menggunakan biji-bijian seperti jagung, kedelai, sorgum, kacang tanah, kapas dll, kebutuhan tersebut mendorong industri biji-bijian berkembang. Sampai saat ini Indonesia masih mengimpor jagung, dan bungkil kedelai yang dibutuhkan untuk pakan unggas . Harga jagung pada saat ini mencapai Rp.2.250 per kg mendorong petani untuk menenam jagung.

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 8: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

3.5. Menyerap Tenaga Kerja

Usaha peternakan dapat menyerap tenaga kerja dari berbagai disiplin ilmu, baik sebagai peternak atau menyerap tenaga buruh misalnya bangunan kandang beton dengan Sarjana Sipil, Kepersonaliaan dengan Sarjana Hukum, Keuangan dengan Sarjana Akuntansi dll. Daya serap sektor peternakan pada tahun 2005 sebanyak 2,576,940 orang.

3.6. Sumber Pupuk Organik

Kotoran ayam (faeces dan urin) serta litter dapat dimanfaatkan untuk sumber pupuk organik. Pupuk organik diperlukan untuk memperbaiki struktur tanah dan penyedia unsur hara bagi tanaman.

3.7. Sebagai Tabungan

Di Negara maju seperti Australia, Belanda, Selandia baru dll usaha peternakan dikelola sebagai bisnis murni. Di Indonesia pengelolaan ternak dikelompokkan menjadi dua, yaitu bisnis murni dan usaha tani. Dalam Pengelolaan ternak sebagai usaha tani faktor masukan seperti tanah, kandang dan tenaga kerja tidak dihitung sebagai biaya produksi. Sedang dalam pengelolaan sebagai bisnis semua masukan diperhitungkan sebagai biaya produksi. Para peternak kecil yang meiliki beberapa ekor ternak memelihara ternak sebagai tabungan. Pada saat mereka membutuhkan biaya sekolah, hajatan dll peternak akan menjual ternaknya. 4. Pengolahan Hasil Ternak

Hasil ternak dapat diolah menjadi produk makanan lainnya. Tujuan pengolahan ialah untuk mengawetkan

produk agar tahan lama, memudahkan penyimpanan, meningkatkan nilai nutrisi dll. Makanan olahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

4.1. Hasil Olahan Telur

Telur dapat diolah menjadi telur asin, tepung telur dan sebagai campuran pada pembuatan roti. Tujuan pengolahan adalah diversikasi produk dan beberapa hal untuk tujuan pengawetan produk.

4.2. Daging

Daging ayam diolah menjadi produk nugget, sosis, bakso dll. Pada pengolahan tersebut ditambahkan bahan pengawet sehingga produknya menjadi tahan lama, tidak cepat rusak. Beberapa contoh gambar hasil olehan daging tertera pada gambar 2.

Gambar 2. Berbagai produk olahan daging

5. Pemeliharaan Ternak di Indonesia

5.1. Ayam Buras (lokal)

Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia sangat pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai usaha untuk pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Sosis CornedNugget

Page 9: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

keluarga serta meningkatkan pendapatan.Pada umumnya ayam buras dipelihara secara tradisional (ekstensif). Ayam dilepas pada pagi hari dan akan kembali pada sore atau malam hari, tanpa disediakan makan dan minum oleh peternak, dan ada juga yang semi intensif. Dikarenakan pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam buras sangat rendah, ± 60 butir/ekor/tahun. Berat badan pejantan tidak lebih dari 1,9 kg dan betina ± 1,2 – 1,5 kg, maka pemeliharaan ayam buras ini perlu diintensifkan. Pemeliharaan yang intensif pada ayam buras, dapat meningkatkan produksi telur dan daging, dapat mencegah wabah penyakit dan memudahkan tatalaksana pemeliharaan.Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari beternak ayam buras (kampung) diantaranya adalah sebagai berikut: Mendapatkan kepuasan diri atau

kesenangan, Menambah penghasilan karena

ayam buras sangat digemari masyarakat dan harganya relatif tinggi,

Sebagai pengisi waktu luang, Sebagai tabungan suatu saat

butuh uang ayam dapat dijual, Memanfaatkan tanah pekarangan

yang kosong,Manfaat lain dari beternak ayam buras adalah kotorannya. Kotoran ayam sangat bagus untuk digunakan sebagai pupuk organik bagi tanaman. Populasi ayam buras di Indonesia sebanyak 298.431.917 ekor, dengan penyebaran pada setiap propinsi tertera pada tabel 6. Kita juga memiliki ayam lokal yang dipelihara sebagai ayam hias. Ayam bekisar dan ayam pelung dipelihara karena suara berkokoknya bagus.

Sedangkan ayam kedu dan cemani dipeliharaa karena warna bulunya yang bagus dan memiliki nilai kultural yang tinggi.

5.2. Ayam Pedaging

Ayam pedaging yang dikenal dengan ayam broiler adalah jenis ayam baik jantan maupun betina muda berumur dibawah 6 – 7 minggu, yang dipelihara secara intensif guna memperoleh produksi daging secara optimal. Secara genetis ayam broiler sengaja diciptakan sedemikian rupa sehinga dalam waktu yang relatif singkat dapat segera menghasilkan produk yang dikehendaki. Bahkan sekarang ini para peternak mulai menjual hasil ternaknya pada umur 21 hari (8 kg) jauh lebih awal dari ketentuan yang ada (6 - 7 minggu). Hal ini disebabkan karena untuk memenuhi selera konsumen/pasar.

Strain ayam broiler yang ada pada saat ini terdiri dari hasil persilangan berbagai jenis ayam. Masing-masing perusahaan memberi nama yang berbeda terhadap strain produk mereka. Contoh strain yang sampai saat ini masih ada antara lain : Ross, hubbard, Cobb, Hybro Pg+, Hybro PN, Hybro G, loghman, Indian River, New abror acres dll

Populasi ayam broiler di Indonesia sebanyak 972.221.463 ekor, dengan penyebaran di setiap propinsi tertera pada tabel 6 halaman 5.

Sifat-sifat yang menonjol dari ayam broiler adalah: Dagingnya empuk, kulit licin dan

lunak, serta tulang rawannya belum keras.

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 10: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

Ukuran badan besar, dengan bentuk dada lebar, padat dan berisi.

Sangat efisien terhadap konsumsi pakan dan sebagian besar pakan diubah menjadi daging.

Pertumbuhan/pertambahan bobot badan sangat cepat.

5.3. Ayam Petelur

Ayam petelur dipelihara untuk menghasilkan telur yang bermanfat bagi manusia sebagai sumber protein. Produksi telurnya cukup tinggi yaitu sekitar 355 butir pertahun(dipelihara s/d umur 80 mg). Jenis strain ayam yang ada di Indonesia antara alin: hyline, dikalb, hysex, bovan, ISA brown, Lohman dll. Sistem pemeliharaan ayam kebanyakan dengan tipe kandang batery. Populasi ayam petelur di Indonesia sebanyak 95.477.601 ekor, pada tahun 2006.

5.4. Itik

Pemeliharaan itik di Indonesia dilakukan secara semi intensif dan intensif. Cara semi intensif adalah pemeliharaan dengan cara memberi makan dan itik digembalakan di persawahan. Sedangkan cara pemeliharaan intensif merupakan pemeliharaan itik dengan suplai makanan disediakan penuh oleh peternak. Dewasa ini pemeliharaan intensif lebih banyak berkembang dan semi intensif mulai ditinggalkan peternak dengan berbagai alasan. Penggembalaan itik mempunyai beberapa kelemahan antara lain, sawah sudah tercemar dengan bahan kimia sehingga bisa mengganggu kesehatan itik. Telur itik proses menjadi telur asin, sehingga tahan lama. Telur itik juga dikonsumsi sebagai tambahan pada jamu, banyak

orang berkeyakinan telur itik lebih berkasiat bagi kesehatan dibanding telur lainnya. Penggunaan lainnya adalah sebagai campuran pembuatan martabak telur. Populasi itik di Indonesia pada tahun 2006 sebanyak 34.612.057 ekor.

5.5. Puyuh

Puyuh dipelihara sebagai penghasil telur dan daging. Telur puyuh diyakini bergizi baik karena sering digunakan untuk obat dan makanan bayi, disamping itu telur puyuh juga dikonsumsi sebagai telur rebus dan campuran masakan lainnya. Harga telur puyuh relatif stabil karena permintaan dan penawaran telur puyuh rekatif stabil juga. Puyuh jantan dan afkir digunakan sebagai penghasil daging.

6. Profil Usaha Industri Perunggasan

Usaha ayam ras dilihat dari sisi produksi telah mampu memanfaatkan peluang pasar yang ada. Peternakan ayam ras telah berkembang menjadi suatu industri yang terintegrasi secara vertikal dan sangat dinamis karena didukung oleh perusahaan yang padat modal dengan sistem manajemen yang modern. Pada segmen hulu, perusahaan besar tersebut mengembangkan dan menguasai industri mulai dari bibit, pakan dan obat serta vaksin, yang dalam peranannya bertindak sebagai motor penggerak pemasok input. Produk primer dalam bentuk karkas memang merupakan preferensi sebagian masyarakat Indonesia dengan harga terjangkau dan tidak memerlukan fasilitas pendingin (cold storage).

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 11: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

Analisis ekonomi usaha peternakan unggas terdiri dari komponen penerimaan dan pengeluaran, sehingga diperoleh estimasi keuntungan maupun kerugian yang menjadi salah satu indikator dalam kelayakan usaha tersebut. Komponen penerimaan terdiri dari penjualan unggas hidup dan produksi telur, disamping produk samping seperti kotoran ternak. Komponen pengeluaran terdiri atas biaya tetap dan biaya tidak tetap dalam suatu siklus produksi pada skala usaha tertentu.

6.1. Ayam Ras Pedaging

Kenyataan di lapang menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam ras pedaging banyak dilakukan dalam bentuk pola-pola kemitraan, meskipun ada juga yang melakukan secara mandiri. Beberapa pola kemitraan yang berlangsung adalah pola kemitraan inti-plasma, poultry shop, contract farming, dan sewa kandang.

Naskah ini menyajikan analisis ekonomi usaha ayam ras pedaging secara mandiri, pola kemitraan inti-plasma dan pola kemitraan dengan poultry shop pada skala usaha 15,000 ekor. Masing-masing nilai B/C (Benefit/Cost atau pendapatan dibagi biaya) yang diperoleh secara berturut-turut adalah sekitar 1,16; 1,28 dan 1,25 Hal ini menunjukkan bahwa usaha ayam ras pedaging cukup memberikan peluang usaha yang baik, sepanjang manajemen pemeliharaan mengikuti prosedur dan ketetapan yang berlaku.

6.2. Ayam Ras Petelur

Usaha peternakan ayam petelur banyak dilakukan secara mandiri, meskipun ada juga yang dilaksanakan melalui pola kemitraan dengan poultry shop., dan perusahaan unggas lainnya. Pada pemeliharaan pola mandiri ayam siap bertelur (pullet) lebih banyak dipergunakan oleh peternak, dibandingkan dengan penggunaan d.o.c. seperti pada pola kemitraan dengan poultry shop. Nilai B/C yang diperoleh dari hasil estimasi pada skala usaha 10.000 ekor adalah 1,29 dan 1,13 masing-masing untuk usaha mandiri dan pola kemitraan dengan poultry shop. Hal ini memberikan indikasi bahwa usaha peternakan ayam ras petelur mempunyai keuntungan yang relatif baik bagi para peternak.

6.3. Ayam Lokal

Usaha beternak ayam lokal merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan petani di perdesaan, sehingga jenis usaha ini pada umumnya tidak diutamakan bagi perolehan keuntungan. Estimasi perhitungan B/C pada skala usaha 1.000 ekor dilakukan dalam suatu kelompok peternak di wilayah Jombang, Jawa Timur dengan nilai 1,04 (Lampiran 14). Hal ini dilakukan dengan pola semi intensif sebagai penghasil daging dengan rata-rata berat karkas 0,8 kg.

6.4. Ternak Itik

Perkembangan usaha peternakan itik dengan cepat mengarah pada pergeseran dari sistem pemeliharaan tradisional kepada sistem intensif yang sepenuhnya terkurung. Pergeseran ini menunjukkan bahwa usaha peternakan itik bukan saja hanya sekedar usaha sambilan, akan

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 12: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

tetapi sudah memiliki orientasi komersial baik sebagai cabang usaha atau usaha pokok. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa usaha peternakan itik adalah cukup menguntungkan dan dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan keluarga, disamping prospek pasar yang cukup bagus. Hasil perhitungan estimasi B/C didasarkan atas pemeliharaan ternak itik secara kelompok pada skala usaha 1.000 ekor dengan nilai 1,20

7. Prospek dan Potensi

Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam komponen biaya input untuk tenaga kerja yang relatif lebih murah dibandingkan negara lain di Asean. Potensi dalam mengembangkan produksi jagung nasional dapat mengurangi ketergantungan impor dan menurunkan biaya produksi, sehingga mampu meningkatkan skala usaha yang optimal. Integrasi secara vertikal juga sudah mulai terlaksana dengan menerapkan pola-pola kemitraan, dimana peternak sudah banyak bergabung dengan perusahaan inti sehingga jumlah pemeliharaan ayam juga semakin meningkat. Faktor yang masih menjadi kendala di lapang adalah iklim usaha yang kurang kondusif. Permasalahan keamanan, sistim perbankan, serta tata ruang yang masih belum jelas sering menjadi penghambat dalam mengembangkan usaha peternakan unggas. Infrastruktur yang kurang memadai seperti tersedianya jalan yang memadai, kelayakan pelabuhan, maupun ketersediaan air juga dapat menciptakan permasalahan yang rumit bagi peternak disamping permasalahan ekonomi biaya tinggi akibat berbagai pungutan.

Di Indonesia industri pembibitan menghasilkan DOC PS atau final stock FS), sedangkan untuk GPS masih diimpor. Impor ini dilakukan atas pertimbangan bahwa usaha tersebut lebih efisien dibandingkan dengan membangun usaha pembibitan di dalam negeri yang membutuhkan waktu dan biaya sangat besar. Industri penetasan umumnya menyatu dengan industri pembibitan yaitu menetaskan telur dari PS untuk menghasilkan d.o.c. FS yang siap didistribusikan. Usaha budidaya yang saat ini banyak dilakukan adalah melalui sistem kemitraan dan komersial farm dengan pengadaan sarana input (bibit, pakan, obat dan vaksin) yang dilakukan oleh pihak inti atau perusahaan. Hasil panen dibeli oleh pihak perusahaan melalui sistem kontrak berdasarkan kesepakatan. Industri obat hewan juga dilaksanakan oleh beberapa perusahaan di Indonesia, dimana sebagian besar masih tergantung pada inovasi teknologi dan produk impor.

Hasil inovasi Badan Litbang Pertanian berupa vaksin lokal merupakan salah satu prospek pasar baru yang dapat dikembangkan, mengingat vaksin tersebut telah dikembangkan sesuai dengan virus lapangan di Indonesia. Industri pascapanen menghasilkan produk seperti chicken nugget, sosis ayam, corned chicken, roasted chicken, smoke chicken, chicken burger, dan lain-lain. Industri ini hanya dilakukan oleh beberapa perusahaan dengan menggunakan teknologi yang sangat maju, dimana sebagian besar produk tersebut diserap oleh konsumen dalam negeri, namun ada juga yang diekspor. Salah satu prospek pasar yang menarik dan

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 13: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

perlu dikembangkan adalah industri pakan unggas. Dayasaing produk perunggasan dinilai merupakan tantangan yang cukup kuat bagi perkembangan industri perunggasan, terlebih jika dikaitkan dengan pasar global. Komponen terbesar untuk memperoleh produk yang berdayasaing terletak pada aspek pakan, dimana biaya pakan ini merupakan komponen tertinggi dalam komposisi biaya produksi industri perunggasan, berkisar antara 70-80 persen. Bukti empiris menunjukkan bahwa lemahnya kinerja penyediaan bahan baku pakan menjadi salah satu kendala dalam menghasilkan produk unggas yang berdayasaing. Apalagi jika hal ini dikaitkan dengan bahan baku utama pakan unggas yang sebagian besar terdiri dari jagung, dimana impor jagung untuk kebutuhan pakan unggas terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada akhir tahun 2006 hal tersebut

mencapai 2 juta ton. Jika konsumsi pakan unggas mencapai 7,2 juta ton, maka diperlukan jagung sebesar 3,5 juta ton.Diproyeksikan masing-masing pada tahun 2010 dan tahun 2020, impor jagung dapat mencapai 4 juta ton dan 8 juta ton jika produksi jagung nasional tidak tumbuh. Jagung untuk pakan unggas memiliki prospek pasar yang sangat baik, dimana dinyatakan bahwa jika industri unggas tumbuh dengan baik, maka kebutuhan akan jagung juga akan terus meningkat. Pengembangan komoditas jagung perlu mendapatkan perhatian baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat petani. Sementara itu Indonesia mempunyai potensi bahan pakan lain yang berasal dari limbah agroindustri. Kajian awal menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai salah satu komponen sumber energi ayam dan itik.

Table 6. Penyebaran Populasi Ternak di Indonesia (ekor)No Propinsi Ayam Ayam Ayam Itik

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 14: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

petelur pedaging buras1 NAD 98.724 1.072.564 18.907.287 2.929.9492 Sumut 6.324.502 44.815.977 21.288.892 2.006.7723 Sumbar 5.721.773 11.750.000 5.954.536 1.141.2464 Riau 371.501 28.130.958 5.740.575 340.3695 Jambi 690.396 10.663.869 3.866.417 493.3216 Sumsel 6.710.000 18.928.000 22.429.000 2.642.0007 Bengkulu 39.229 1.941.391 2.797.876 180.6378 Lampung 1.665.844 21.801.577 13.975.844 630.4769 Dki 0 198.000 51.200 52.30010 Jabar 12.855.606 453.483.329 33.933.980 5.904.82311 Jateng 12.660.184 64.650.704 36.031.431 4.949.10612 DIY 2.494.008 22.020.306 4.604.824 380.80213 Jatim 25.218.664 170.187.535 39.767.461 2.448.70114 Bali 4.183.891 6.379.913 4.680.973 739.20415 NTT 102.302 9.733.330 4.551.516 551.52716 NTB 89.236 687.500 9.611.467 254.28417 Kalbar 2.975.590 15.562.300 4.972.400 363.73018 Kaltim 39.400 3.200.400 6.740.900 231.00019 Kalsel 1.215.312 20.986.829 9.187.639 3.208.07620 Kaltim 748.476 26.345.172 2.793.984 194.71821 Sulut 649.826 1.532.415 1.900.399 72.60922 Sulteng 378.058 2.850.000 2.128.660 212.35323 Sulsel 4.126.808 14.042.060 14.965.399 2.559.59324 Sultengg 68.300 852.900 8.134.680 283.00025 Maluku 8.936 95.515 1.905.222 235.97326 Papua 131.479 820.888 1.550.989 200.58027 Babel 275.861 9.232.931 1.039.264 40.76528 Banten 4.728.264 7.639.090 7.909.831 953.21729 Gorontalo 139.378 537.000 1.093.000 60.43930 Maluku utara 6.615 88.541 630.215 18.50131 Kepulauan

Riau238.072 483.680 931.821 65.035

32 Irja barat 47.817 979.238 444.890 26.07933 Sulbar 473.551 473.551 3.909.345 240.873

Total 7.086.709 95.477.601 972.221.463 298.431.917Sumber. Statistik Pertanian 2006, Deptan

Direktorat Pembinaan SMK 2008

Page 15: BAB I - WordPress.com · Web viewJuga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di

Agribisnis Ternak Unggas

Lembar Aplikasi Konsep

Tahukan kamu populasi ternak yang ada diwilayah (kabupaten) dimana sekolah berada. Jika belum tahu carilah data ke Dinas Peternakan atau Biro Pusat Statistik (BPS) terdekat. Juga berapa banyak tenaga kerja yang terserap di sektor peternakan di daerahmu. Data-data tersebut mendukung arti pentingnya sektor peternakan di daerahmu.

Lembar Pemecahan Pasalah

Jika mengkonsumsi 1 butir telur dan 100 gram daging ayam, coba hitung berapa protein yang kita konsumsi

Disekitar kita banyak dijumpai telur asin, chicken nugget, sosis dll. Produk tersebut merupakan hasil pengolahan hasil ternak. Coba diskusikan dengan teman-temanmu apa tujuan pengolahan produk peternakan tersebut.

Usaha peternakan unggas selalu dibutuhkan oleh masyarakat, karena manusi memerlukan protein. Diskusikan manfaat protein bagi tubuh manusia.

Lembar Pengayaan

1. Ayam pelung berasal dari daerah :

a. Cianjur b. Temanggung c. Padang

2. Itik yang berasal dari kalimantan disebut itik :

a. Tegal b. Alabio c. Mojosari

3. Ayam broiler dipelihara untuk menghasilkan :

a. Telur b. Daging c. Pupuk Kandang

4. Ayam petelur dipelihara untuk menghasilkan :

a. Telur c. Daging c. Bulu

5. Puyuh jantan dipelihara untuk menghasilkan:

a. Daging b. Telur c. Bulu

Direktorat Pembinaan SMK 2008