kerajinan tenun goyor desa sambirembe sebagai …... · yang menghasilkan produk - produk unggulan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
KERAJINAN TENUN GOYOR DESA SAMBIREMBE
SEBAGAI SALAH SATU POTENSI WISATA
DI KABUPATEN SRAGEN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya
pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Slamet Rohadi
C.9409032
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Sesuatu hal yang dilakukan dengan semangat, usaha dan berdoa tidaklah akan
membuat sia-sia hasilnya (Hadi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
Orang tua, kakak, dan keluarga besarku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
yang telah melindungi dan membimbing penulisan sehingga dapat menyelesaikan
penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk menyelasaikan studi bagi mahasiswa Program Diploma III Usaha
Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari beberpa pihak, Tugas
Akhir ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah membantu,terutama kepada :
1. Bapak Drs. Riyadi Santosa M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan
memberikan kesempatan untuk menyelasaikan tugas akhir ini.
2. Ibu Dra. Isnaini Wijaya W, M.Pd, selaku ketua Program dan Sekretaris
Penguji Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi petunjuk,motivasi
dan saran-saran serta pengarahan yang sangat berharga sehingga selesainya
penulisan tugas akhir ini.
3. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd, selaku Ketua Penguji yang telah berkenan
memberikan saran dan kritiknya.
4. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing 1 yang
selama proses penyusunan Tugas Akhir ini dengan sabar memberikan
bimbingan, petunjuk dan saran-saran serta pengarahan yang sangat berharga
sehingga selesainya penulisan tugas akhir ini.
5. Ibu Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
berkenan memberikan saran dan kritiknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
6. Segenap dosen pengajar Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan ilmunya.
7. Laboratorium Tour Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta .
8. Keluargaku yang telah memberikan semangat, doa dan restunya.
9. Buat Syarifa Husna Barokah terima kasih atas segala bantuan dan
supportnya. .
10. Teman-teman Program Studi DIII Usaha Perjalanan Wisata Angkatan 2009
terutama buat kelas B terima kasih karena diberi kesempatan untuk memasuki
kehidupan pribadi kalian dan memberikan banyak pengalaman yang sangat
berharga bagi penulis.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membentu dalam penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Tugas Akhir masih belum
sempurna, oleh karena itu semua kekurangan, kritik, dan saran dari pembaca akan
diterima dengan senang hati dan lapang dada demi penyempurnaan tulisan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat.
Surakarta, Juli 2012-06-28
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Slamet Rohadi. C9409032. 2012. “Kerajinan Tenun Goyor Desa
Sambirembe Sebagai Salah Satu Potensi Wisata di Kabupaten Sragen”.
Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni
Rupa. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang potensi wisata Kerajinan
Tenun Goyor Desa Sambirembe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
latar sejarah, potensi yang dimiliki serta strategi yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah maupun pengrajin untuk mengembangkan kerajinan tenun goyor Desa
Sambirembe sebagai salah satu potensi wisata di Kabupaten Sragen.
Penulisan laporan ini disajikan secara deskriptif kualitatif untuk
memperoleh berbagai gambaran informasi yang berhubungan dengan potensi
wisata kerajinan tenun goyor Desa Sambirembe. Metode yang digunakan dalam
penulisan laporan ini adalah dengan menggunakan observasi, wawancara, studi
dokumen, studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara
kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata kerajinan tenun goyor di
Desa Sambirembe memiliki potensi yang cukup besar bagi kepariwisataan kota
Sragen. Adapun potensi yang dimiliki oleh Desa sambirembe adalah daerah
penghasil kerajinan tenun goyor ATBM yang tidak dimiliki oleh obyek wisata
lainnya. Motif/desain kerajinan tenun yang sudah ada masih belum berkembang
dan perlu perhatian, selain itu usaha untuk mengembangkan juga dilakukan
secara nyata agar kerajinan tenun goyor tetap terjaga.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa wisata kerajinan tenun goyor
Desa Sambirembe memiliki potensi sebagai obyek wisata yang dapat menarik
wisatawan untuk berkunjung. Namun masih kurangnya perhatian pihak pelaku
pariwisata dalam meningkatkan dan mengembangkan sebagai obyek wisata
tersebut sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Sragen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
E. Kajian Pustaka ............................................................................ 5
F. Metode penelitian ....................................................................... 12
G. Sistematika Penelitian ................................................................ 14
BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SRAGEN SEBAGAI TUJUAN
WISATA .......................................................................................... 16
A. Sejarah Kota Sragen ................................................................... 16
B. Gambaran Umum Pariwisata di Kabupaten Sragen .................... 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB III POTENSI KERAJINAN TENUN GOYOR DESA
SAMBIREMBE ............................................................................... 35
A. Pengrajin Tenun Goyor di Desa Sambirembe ............................. 35
B. Potensi Wisata Desa Sambirembe ................................................ 36
C. Industri Kerajinan Tenun Goyor Desa Sambirembe .................... 40
D. Daya Tarik Wisata Desa Sambirembe di tinjau dari 4A .............. 47
E. Faktor Kendala Pengembangan Kerajinan Tenun Goyor ............ 50
F. Strategi Dalam Pengembangan Kerajianan Tenun Goyor .......... 51
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 55
A. Kesimpulan ................................................................................. 55
B. Saran ........................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 58
LAMPIRAN .................................................................................................... 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Anggota Koperasi Agawe Makmur ......................................... 38
Tabel 2. Daftar Penerima Bantuan ATBM ....................................................... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Informan .................................................................................... 60
2. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan KESBANGPOL dan LINMAS
Kabupaten Sragen ................................................................................. 61
3. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Perencana Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Sragen ................................................................................. 62
4. Data Pengunjung Obyek Wisata Kota Sragen Periode 2001 Sampai
2010 ....................................................................................................... 63
5. Data Pengunjung Obyek Wisata Kota Sragen Periode
2011 ...................................................................................................... 64
6. Data Pengunjung Obyek Wisata Kota Sragen Periode Januari – April
2012 ...................................................................................................... 65
7. Lembar Serah Terima Mesin ATBM Sarung Goyor Desa
Sambirembe,Kalijambe 2012 ............................................................... 66
8. Daftar Pengrajin Menerima Bantuan Mesin ATBM
Sambirembe,Kalijambe 2012 ............................................................... 66
9. Peta Jalan Menuju Desa Sambirembe ................................................... 68
10. Foto Desa Sambirembe ........................................................................ 69
11. Foto Koperasi dan Kerajinan Agawe Makmur Desa
Sambirembe ........................................................................................ 70
12. Foto Pengrajin Tenun Goyor ............................................................... 71
13. Foto Alat Tenun ATBM Yang Digunakan Untuk Menenun ............... 72
14. Foto Bahan Baku Sebelum dan Sesudah Pewarnaan .......................... 75
15. Tenun Goyor Motif Botolan / Timuran ............................................. 77
16. Tenun Goyor Motif Balian / Tegalan ................................................. 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
"WEAVING GOYOR CRAFT SAMBIREMBE VILLAGE AS
ONE OF TOURISM POTENTIAL IN SRAGEN"
Slamet Rohadi1
Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd2
ABSTRACT
2012. Diploma III Courses Business Travel Literature and the Arts
Faculty. Sebelas Maret of Surakarta University
This final report examines the potential Weaving Goyor Craft tourist Sambirembe Village. The purpose of this study was to
determine the historical background, its potential and the strategy
undertaken by the Local Government and craftsmen to develop the
craft of weaving goyor Sambirembe Village as one of the tourist potential in Sragen.
Writing of this report is presented in a descriptive qualitative
picture to obtain various information related to the tourism potential of weaving craft village goyor Sambirembe. The method
used in this report is to use observation, interviews, document
study, book study. The data obtained and analyzed qualitatively and presented in descriptive form.
The results showed that the craft of weaving travel goyor
Sambirembe village has a huge potential for tourism in the city of
Sragen. As for the potential possessed by the Sambirembe Village the craft of weaving producing regions goyor ATBM not shared by
other attractions. Motif / design of the existing weaving craft is still
evolving and need attention, but it also made efforts to develop significantly in order craft of weaving goyor maintained
Conclusions can be drawn that the craft of weaving travel goyor
Sambirembe Village has potential as a tourist attraction that can attract tourists to visit. But there is still a lack of attention to the
1 Mahasiswa jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata C9409032. 2 Dosen pembimbing
actors in promoting and developing tourism as a tourist attraction
as a tourist destination in Sragen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan keindahan alam dan
beraneka ragam budaya yang bisa memberikan devisa.Pariwisata berkembang
sangat pesat,dimana jutaan manusia melakukan perjalanan demi mendapatkan
suasana yang baru.Secara tidak langsung akan membangkitkan perekonomian dari
negara atau daerah yang di kunjungi tersebut.Pariwisata merupakan sektor yang
cepat berkembang dan dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi yang paling
penting.Sektor ini yang diharapkan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu.
Negara – negara yang berkembang termasuk di dalam negara Indonesia
meningkatkan hasil devisanya dengan jalan membangun industri pariwisata.
Industri pariwisata lebih mendapatkan prioritas utama dari pemerintah karena
memiliki manfaat yang multiguna yaitu dapat mendorong dan meningkatkan
pembangunan,membuka lapangan pekerjaan,dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat setempat serta pendapatan asli daerah dan memperbesar pendapatan
nasional, apabila dikelola dan dikembangkan. Industri pariwisata yang
mendapatkan perhatian dari pemerintah merupakan industri yang sangat penting
dan perlu didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan
profesional.
Selain untuk membangun industri pariwisata sebagai upaya peningkatan
pariwisata maka harus diusahakan suatu obyek wisata yang dapat menarik bagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
para wisatawan,karena obyek wisata mempunyai daya tarik untuk dikunjungi
sehingga merupakan salah satu sarana bagi para wisatawan.Oleh sebab itu obyek
wisata merupakan titik sentral dari pembangunan negara sebagai tujuan wisata.
Salah satu provinsi yang menjadi andalan yang memiliki potensi cukup
besar adalah Jawa Tengah.Kabupaten Sragen merupakan salah satu daerah dari
tiga pulih lima kabupaten dan kota di provinsi Jawa Tengah.Sragen terkenal
dengan sebutan “Bumi Sukowati” merupakan salah satu kabupaten di jawa
tengah yang menyimpan potensi ekonomi yang tinggi.Sragen merupakan daerah
yang menghasilkan produk - produk unggulan di beberapa sektor seperti
pertanian,perikanan,peternakan,industri manufaktur/besar dan industri pariwisata.
Daerah kabupaten Sragen dengan luas 94.155.91 hektar,sebelah selatan
yang berbatasan dengan kabupaten Karanganyar,sebelah utara berbatasan dengan
kabupaten Grobogan,sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Ngawi,Jawa
Timur,dan sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Boyolali.Daerah kabupaten
sragen di tengahnya mengalir sungai terpanjang di Jawa yaitu Bengawan Solo
yang muaranya jauh hingga ke Jawa Timur.Secara geografis Sragen dibagi
kedalam dua wilayah,yaitu wilayah utara bengawan dan selatan bengawan.Secara
umum di utara bengawan bercirikan tanah kapur dan kurang subur,karena
merupakan bagian dari pegunungan kendeng yang berkapur.Daerah selatan
bengawan solo yang relatif lebih subur karena bagian dari pegunungan lawu.
Beberapa objek dan daya tarik wisata yang dapat dikunjungi dan
dinikmati para wisatawan di daerah Sragen antara lain seperti Wisata Alam
Pemandian Air Panas Bayanan,Wisata Air Waduk Kedung Ombo,Taman Wisata
Kolam Renang Kartika,Wisata Budaya Makam Pangeran Samudro di Gunung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Kemukus,Kerajinan Batik Tulis di Desa kliwonan Pilang Sidodadi,Makam Joko
Tingkir terletak di Desa Butuh Kecamatan Plupuh,Wisata Ndayu Alam Asri
Park,dan Museum Prasejarah Sangiran.
Potensi wisata yang menarik untuk dikembangkan adalah wisata industri.
Wisata jenis ini memiliki potensi dan cukup menjanjikan sebagai daya tarik
wisata. Mengikuti wisata ini tentunya akan menambah pengetahuan wisatawan
baik domestik maupun mancanegara tentang produk-produk atau kerajinan asli
dari suatu daerah khususnya yang ada di Indonesia.
Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen,merupakan salah satu kecamatan
yang memiliki potensi pengembangan produk unggulan yang sedang
dikembangkan di Kabupaten Sragen.Salah satu produk unggulan tersebut
adalah Sarung Tenun Goyor yang berlokasi di dukuh Wonosari, Desa
Sambirembe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Di Desa ini terdapat
pengrajin sarung goyor dengan kapasitas produksi pada saat ini kurang lebih
60.000 potong per tahun.Komoditas tersebut dikembangkan karena memiliki
beberapa keunggulan, diantaranya adalah bahwa sarung goyor memiliki daya
tarik dan nilai historis, karena merupakan produk hand made dengan
menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin yang diproduksi secara turun temurun,
sehingga merupakan potensi warisan leluhur yang patut dilestarikan.
Kecamatan Kalijambe juga terkenal akan industri mebel selain tenun
goyor. Industri mebel di daerah tersebut sudah terkenal di berbagai daerah di Jawa
Tengah. Selain itu di Kalijambe juga terdapat obyek wisata yang terkenal yaitu
Situs Sangiran,Gunung Kemukus,Waduk Gedung Ombo dan Taman Kolam
Renang Kinkong. Industri tenun goyor yang ada di Desa Sambirembe dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
beberapa obyek yang terdapat di daerah tersebut dapat dibuat satu paket wisata
yang sangat berpotensi besar di daerah Kabupaten Sragen.
Dari latar belakang masalah tersebut,penulis tertarik untuk menulis tugas
akhir yang berjudul “Kerajinan Tenun Goyor Desa Sambirembe Sebagai
Salah Satu Potensi Wisata Di Kabupaten Sragen” agar obyek wisata tersebut
lebih dikenal oleh masyarakat umum, terutama masyarakat dari luar Sragen dan
bahkan wisatawan luar negeri.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang munculnya pengrajin tenun goyor di Desa
Sambirembe ?
2. Apa saja Potensi yang dimiliki Desa Sambirembe Di Kabupaten Sragen
sehingga menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi ?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota Sragen dalam
mengembangkan kerajinan tenun goyor sebagai industri pariwisata ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui latar belakang pengrajin tenun goyor di desa
Sambirembe.
2. Mengetahui potensi yang dimiliki oleh Desa Sambirembe sehingga
menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi Di Kabupaten Sragen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
3. Mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota Sragen dalam
mengembangkan kerajinan tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan antara
lain :
1. Bagi kalangan akademis dapat dijadikan referensi tambahan dalam
melakukan penelitian sejenis atau yang berkaitan dimasa mendatang dan
menambah wawasan serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
dunia pariwisata.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk menambah pengetahuan di
Program D3 Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta
tentang Kerajinan Tenun Goyor Desa Sambirembe yang berada di
Kabupaten Sragen.
E. Kajian Pustaka
Secara umum kepariwisataan adalah semua kegiatan dan urusan yang
kaitannya dengan perencanaan,pelaksanaan,pengawasan,pariwisata baik itu
dilakukan pemerintah dan masyarakat.Secara khusus kepariwisataan adalah segala
yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik
wisata serta usaha- usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
1. Pariwisata
Perpindahan orang untuk sementara ke suatu tujuan di luar tempat
tinggal maupun tempat kerjanya yang biasa,serta aktivitas yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
dilakukannya selama tinggal di tempat tujuan tersebut,dan kemudahan-
kemudahan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhannya adalah bagian
dari pariwisata.Sedangkan pariwisata segala sesuatu yang berhubungan
dengan wisata,termasuk perusahaan obyek wisata dan daya tarik wisata
serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. ( Oka A.Yoeti,1999 )
Menurut Undang – undang Nomor 10 Tahun 2009 Pariwisata
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah,
dan Pemerintah Daerah.
2. Bentuk – Bentuk Pariwisata
Banyak variasi dapat disaksikan mengenai cara orang
mengadakan perjalanan wisata dilihat dari lamanya orang mengadakan
perjalanan, jarakannya yang ditempuh, kendaraan yang digunakan,
organisai perjalanannya, dampaknya di bidang ekonomi dan
sebagainya.Perjalanan wisata itu dapat diklasifikasikan menjadi bentuk –
bentuk wisata. Bentuk – bentuk wisata yang terpenting adalah :
a. Wisata Mancanegara dan Wisata Domestik
Wisata Mancaneraga ialah wisatawan yang dalam perjalanannya
memasuki daerah negara yang bukan negara sendiri dan yang
dimaksud dengan wisata domestik ialah perjalanan wisata yang
dimana tidak keluar dari batas – batas negara sendiri.
b. Wisata Individual dan Wisata Rombongan
Wisata Individual ialah suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh
satu orang atau pasang suami istri.Sedangkan wisata rombongan ialah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
suatu perjalanan wisata yang dilakukan bersama – sama dengan
dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas keselamatan dan
kebutuhan seluruh anggotanya. Biasanya paling sedikit 10 orang,
dengan dilengkapi diskon dari perusahaan prinsipal bagi orang yang
ke sebelas.Potongan ini besarnya berkisar antara 25% hingga 50% dari
ongkos penerbangan atau penginapan.
c. Wisata Paket dan Wisata Khusus
Wisata paket (Pacgake Tour) ialah suatu produk perjalanan wisata
yang dijual oleh suatu Perusahaan Biro Perjalanan Wisata atau
Perusahaan Transport yang bekerja sama dengannya dimana harga
paket wisata tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun
fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi pembeli. Dengan
kata lain paket wisata ini adala suatu produk wisata yang merupakan
suatu komposisi perjalanan yang disususn dan dijual guna
memnerikan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjalanan
wisata dan wisata khusus (Special Arraged Tour) ialah suatau
perjalanan wisata yang disusun secara khusus guana memenuhi
permintaan seorang langganan atau lebih sesuai dengan
kepentingannya.
d. Wisata pendidikan dan Wisata Pengetahuan
Wisata pendidikan (Educational Tour) ialah suatu pejalanan wisata
yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi banding atau
pengetahuan bidang kerja yang dikunjunginnya.Wisata pengetahuan
(Scientific Tour) ialah perjalanan wisata yang tujuan pokonya adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
untuk memperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap suatu
bidang ilmu pengetahuan.
e. Wisata Keagamaan
Wisata keagamaan (Pileimage Tour) ialah perjalanan wisata yang
dimaksudkan guna melakuakan ibadah keagamaan.
3. Jenis – Jenis Pariwisata
Selain pariwisata terwujud dalam beberapa bentuk wisata tetapi
pariwisata juga terdiri beberapa jenis wisata yang sesuai maksud atau
tujuan bepergian. Serta fasilitas yang ada dibutuhkan wisatawan itu
sendiri . Adapun uraian singkat mengenai bentuk pariwisata tersebut
antara lain seperti diuraikan dibawah ini :
a. Wisata budaya
Seseorang yang melakukan perjalanan wisata dengan tujuan
untuk mempelajari adat istiadat, budaya, tata cara kehidupan
masyarakat dan kebiasaan yang terdapat di daerah atau negara
yang dikunjungi.
b. Wisata Kesehatahan
Disebut juga wisata pulih sembuh. Artinya seseorang
melakukan perjalanan dengan tujuan untuk sembuh dari suatu
penyakit atau untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani.
c. Wisata olah raga
Seseorang yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk
mengikuti kegiatan olah raga.
d. Wisata Industri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau
mahasiswa untuk berkunjung ke suatau industri yang besar
guna mempelajari atau meneliti industri tersebut.
e. Wisata politik
Seseorang yang berkunjung ke suatu negara untuk tujuan aktif
dalam kegiatan politik.
f. Wisata konvensi
Seseorang yang melakukan perjalanan dan berkunjung ke suatu
daerah atau negara dengan tujuan untuk mengikuti konvensi
atau konferensi.
g. Wisata bahari
Wisata bahari ini sering dikaitkan dengan olah raga air dan
objeknya adalah laut, pantai, danau, sunagi kepulauan,termasuk
taman laut. Karena kegiatanya di air, wisata ini juga disebut
wisata tirta.
4. Wisatawan
Wisatawan diartikan sebagai seseorang atau kelompok yang
melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourist),
jika lama yang di kunjungi.Apabila mereka tinggal di daerah atau negara
yang dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka mereka disebut
pelancong (excursionist). (Gamal Suwantoro,1997)
Wisatawan yaitu pengunjung yang tinggal sementara,sekurang-kurangya
24 jam di suatu negara.Wisatawan dengan maksud perjalanan wisata dapat
digolongkan menjadi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
a. Pesiar (leisure) seperti untuk keperluan rekreasi, hiburan,kesehatan,
studi keagamaan, dan olah-raga.
b. Hubungan dagang (business),sanak saudara, handai taulan,
konferensi, misi dan sebagainya.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan, Bab I pasal I ayat 2 adalah sebagai berikut :
a. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
5. Souvenir atau Cendera Mata
Souvenir atau cendera mata yaitu benda kenangan yang diperoleh
atau dibeli di tempat yang dikunjungi dan yang memiliki kaitan khusus
dengan tempat tersebut atau kaitan khusus dengan maksud lawatannya itu.
Kaitan khusus itu bisa berupa sifat – sifat khas atau unik yang hanya
ditemui di tempat itu, tidak di tempat lain. Benda – benda tersebut bisa
terwujud hasil – hasil kesenian atau kerajinan, ataupun manifestasi unsur –
unsur budaya setempat lainnya atau fenomena alam setempat. Misalnya :
a. Patung atau lukisan khas Bali
b. Batik dan kerajinan perak Jogya
c. Ukiran dan mebel kayu Jepara
d. Anggrek hitam Kalimantan
6. Pengembangan Pariwisata
Menurut Oka A. Yoeti dalam bukunnya Pengantar Ilmu
Pariwisata tahun 1983, pengembangan adalah usaha yang dilakukan secara
sadar dan berencana untuk memeperbaiki obyek wisata sedang dipasarkan
atau yang akan di pasarkan. Pengembangan berikut meliputi perbaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
obyek dan pelayanan kepada wisatawan semenjak berangkat dari tempat
tinggalnya menuju tempat tujuan hingga kembali ke tempat semula.
Sesuai dengan intruksi Presiden No. 9 tahun 1969 dikatakan
dalam pasal 2, bahwa tujuan pengembangan pariwisata yaitu :
a. Meningkatkan pendapatan devisa khususnya dan pendapatan Negara
pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan
mendorong kegiatan industri penunjang dan industri sampingan
lainnya.
b. Memeperkenalakan dan menggunakan keindahan alam adan
kebudayaan Indonesia.
c. Meningkatakan persaudaraan atau persahabatan Nasional dan
Internasional. ( Oka A. Yoeti,1983 )
7. Potensi Wisata
Pengembangan obyek wisata dan daya tarik wisata dapat
menggunakan analisis 4A dan analisis SWOT. Analisis 4A meliputi:
( Hadinoto Kusudianto,1996 )
a. Atraksi Wisata
Yaitu bahwa daerah tersebut harus mempunyai iklim yang
baik,pemandangan yang indah atau tempat-tempat bersejarah dan
juga didukug oleh kejadian atau peristiwa yang dilaksanakan di
tempat tersebut seperti kongres, pameran atau peristiwa olah raga.
b. Aksebilitas (mudah dicapai)
Tempat tersebut dekat jaraknya atau terjadinya transportasi ke
tempat itu secara teratur, sering, mudah, nyaman dan aman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
c. Amenitas
Yaitu terjadinya berbagai fasilitas seperti tempat-tempat
penginapan, restoran, hiburan, transportasi lokal, yang
memungkinkan wisatawan berpergian di tempat tersebut serta alat-
alat komunikasi yang lain.
d. Aktifitas
Yaitu kegiatan yang dilakukan di obyek wisata seperti memancing,
berenang, jelajah hutan, tracking dan lainnya.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan faktor penting di dalam suatu penelitian.Di
samping untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian juga untuk
mempermudah pengembangan data guna kelancaran penyusunan tugas
akhir.Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data diperinci sebagai
berikut :
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Pengrajin Tenun Goyor yang terletak di
dukuh Wonosari, desa Sambirembe, kecamatan kalijambe, Kabupaten Sragen.
2. Teknik Pengumpulan Data
Berdasar jenis penelitian dan sumber data yang digunakan, maka
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a. Metode Observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan
jalan mengamati,meneliti atau mengukur kejadian yang sedang
berlansung. (Endar Sugiarto dan Kusmayadi,2000 )
Dalam melakukan penelitian ini, mengadakan observasi secara
langsung, yaitu melakukan pengamatan secara langsung dengan
mengamati tentang kondisi dan gambaran mengenai Desa
Sambirembe,sehingga memeproleh data akurat. Setelah seluruh data
didapat dan juga melakukan pemotretan.Observasi dilakukan pada bulan
Mei – Juni 2012.
b. Metode wawancara
Dalam hal ini metode wawancara yang dilakukan oleh penulis,
yaitu dengan melakukan wawancara dan memberikan pertanyaan-
pertanyaan secara langsung kepada narasumber atau pihak - pihak terkait
yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang jelas.Wawancara
dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari narasumber
yaitu Bapak Giyanto selaku Ketua Koperasi dan Kerajinan Agawe
Makmur,Ibu Suyatmi pengrajin tenun goyor, Staf Promosi dan
Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sragen, Staf Promosi
dan Pengembangan Dinas Perindustrian dan Koperasi Sragen.Wawancara
dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada narasumber yang
bersangkutan dan membahas secara detail hal- hal berhubungan dengan
kerajinan tenun goyor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c. Metode Studi Bahan Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang
ditunjukan untuk memeproleh data secara lansung dari tempat penelitian
teknik ini dilakukan mengumpulkan data yang bersumber dari arsip-arsip
kerajinan tenun goyor, dokumentasi berupa foto dan catatan yang berisi
tentang informasi yang dibutuhkan dan dokumen – dokumen tersebut
didapat dari Kantor Pariwisata Kabupaten Sragen dan Kantor
Perindustrian Koperasi Sragen yang mempunyai hubungan dengan topik
penulisan.( Ridwan,2004)
d. Metode Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan
membaca, mengkaji serta mempelajari buku-buku, data data dan bahan-
bahan yang berkaitan dengan bidang kepariwisataan.Studi pustaka
dilakukan melalui referensi Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas
Maret Surakarta, Laboratorium Tour, Perpustakaan Kantor Pariwisata.
e. Teknik Analisa Data
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan
mendiskripsikan, menggambarkan atau melukiskan keadaan yang diteliti
secara sistematis dan dilaksanakan sesudah mendapat data-data dari
observasi, wawancara serta studi pustaka yang kemudian disajikan secara
deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah penelitian yang
berusaha mendeskripsikan atau mengambarkan fenomena yang diteliti
dengan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Endar Sugiarto dan
Kusmayadi,2000)
G. Sistematika Penulisan Laporan
Penulisan laporan tugas akhir ini disusun dalam empat Bab, secara garis besar di
uraikan sebagai berikut :
BAB I, Pendahuluan yang menguraikan tetang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II, Gambaran Umum Kota Sragen Sebagai Tujuan Wisata yang
terdiri atas gambaran umum kota Sragen dan obyek dan daya tarik wisata di kota
Sragen.
BAB III, Kerajinan Tenun Goyor Sebagai Daya Tarik Wisata yang terdiri
dari atas latar belakang munculnya Pengrajin Tenun Di Desa Sambirembe,
Potensi Wisata Desa Sambirembe, Industri Kerajinan Tenun Goyor Desa
Sambirembe, Daya Tarik Wisata Desa Sambirembe di tinjau dari 4A, Faktor
Kendala Pengembangan Kerajinan Tenun Goyor, Strategi Dalam Pengembangan
Kerajinan Tenun Goyor.
BAB V, Penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran, yaitu berupa
jawaban dari permasalahan yang di kemukakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA SRAGEN SEBAGAI TUJUAN WISATA
A. Sejarah Sragen
Hari jadi Kabupaten Sragen di tetapkan dengan Perda Nomor : 4 Tahun
1987 , yaitu pada hari Selasa Pon,tanggal 27 Mei 1746.Tanggal dan waktu
tersebut adalah hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah, ketika Pengeran
Mangkubumi yang kelak menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke- 1
menancapkan tonggak pertama melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju
bangsa yang berdaulat dengan membentuk suatu Pemerintahan local di Desa
Pandak, karangnongko masuk tlatah Sukowati sebelah timur.
Pangeran Mangkubumi adik dari Sultan Pakubuwono II di Mataram
sangat membenci Belanda. Apalagi setelah Belanda banyak mengintervensi
Mataram sebagai Pemerintah yang berdaulat.Oleh karena itu dengan tekad yang
menyala bangsawan muda tersebut lolos dari istana dan menyatakan perang
dengan Belanda. Dalam sejarah peperangan tersebut, disebut dengan Perang
Mangkubumen (1746 – 1757).
Dalam perjalanan perangnya Pangeran Muda dengan pasukannya dari
Keraton bergerak melewati Desa - sesa Cemara, Tingkir, Wonosari, Karangsari,
Ngerang, Butuh, Guyang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa
Pandak,karangnongko masuk tlatah Sukowati.Di desa ini Pangeran Mangkubumi
membentuk Pemerintahan Pemberontak. Desa Pandak, Karangnongko dijadikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
pusat Pemerintahan Projo Sukowati serta mengangkat pula beberapa pejabat
Pemerintahan.
Secara geografis Sukowati terletak di tepi Jalan Lintas Tentara Kompeni
Surakarta – Madiun, pusat Pemerintahan tersebut dianggap kurang aman, maka
kemudian sejak tahun 1746 dipindahkan ke Desa Gebang yang terletak di sebelah
tenggara Desa Panda Karangnongko. Sejak itu Pangeran Sukowati memperluas
daerah kekuasaannya meliputi Desa Krikilan, Pakis, Jati, Prampalan, Mojoroto,
Celep, Jurangjero, Grompol, Kaliwuluh, Jumbleng, Lajengsari dan beberapa desa
lain.
Dengan daerah kekuasaan serta pasukan yang semakin besar Pangeran
Sukowati terus menerus melakukan perlawanan kepada Kompeni Belanda bahu
membahu dengan saudaranya Raden Masa Said, yang berakhir dengan perjajian
Giyanti pada tahun 1755, yang terkenal dengan perjanjian Palihan Negari, yaitu
kasunanan Surakarta menjadi Sultan Hamengku Buwono ke- 1 dan petjanjian
Salatiga tahun 1757, dimana Raden Mas Said ditetapkan menjadi Adipati
Mangkunegaran I dengan mendapatkan separuh wilayah Kasunanan Surakarta.
Selanjutnya sejak tanggal 12 Oktober 1840 dengan Surat Keputusan Paku
Buwono VII yaitu serat Angger-angger Gunung,daerah yang lokasinya setrategi
ditunjuk menjadi Pos Tundan, yaitu tempat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan Lalu Lintas Barang dan surat serta perbaikan jalan dan jembatan,
termasuk salah satunya adalah Pos tundan Sragen.
Perkembangan selanjutnay sejak tanggal 5 juni 1847 oleh Sunan paku
Buwono VII denga persetujuan Residen Surakarta baron de Geer ditambah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
kekuasaan yang melakukan tugas kepolisian dan karennya disebut Kabupaten
Gunung Pulisi Sragen, Kemudian berdasarkan Staatsblaad No. 32 Tahun
1854,maka disetiap Kabupaten Gunung Pulisi Sragen dibentuk Pengadilan
kabupaten,dimana Bupati Pulisi menjadi Ketua dan dibantu oleh Kliwon, Panewu,
Rangga dan Kaum.
Sejak tahun 1869, daerah Kabupaten Pulisi Sragen memiliki 4 (empat)
Distrik, yaitu Distrik Sragen,Distrik Gempol, Distrik sambungmacan dan Distrik
Majenang.Selanjutnya sejak Sunan Paku Buwono VII dan seterusnya diadakan
reformasi terus menerus dibidang Pemerintahan, dimana pada akhirnya
Kabupaten Gunung Pulisi Sragen disempurnakan menjadi Kabupaten Pangreh
Praja.Perubahan ini ditetapkan pada jaman Pemerintahan Paku Buwono X,
Rijkblaad No. 23 Tahun 1918, dimana Kabupaten Pangreh praja sebagai Daerah
Otonom yang melaksanakan kekuasaan hukum dan Pemerintahan.
Memasuki Zaman Kemerdekaan Pemerintahan Republik Indonesia,
Kabupaten Pangreh Praja Sragen berubah menjadi Pemerintah Daerah kabupaten
Sragen. (Dispar,Sejarah dan Hari Jadi Pemerintahan di Kota Sragen,1987)
1. Kondisi Geografis Sragen
Kabupaten sragen merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa
Tengah.Secara geografis Kabupaten Sragen berada di perbatasan antara Jawa
Tengah da Jawa Timur. Batas batas wilayah Kabupaten Sragen sebelah timur
Kabupaten Ngawi, sebelah barat Kabupaten Boyolali, sebelah selat
Kabupaten Karanganyar, sebelah utara Kabupaten Grobogan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Luas wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2 yang terbagi dalam
20 kecamatan,8 kalurahan,dan 200 desa.Secara fisiologis, wilayah Kabupaten
Sragen terbagi atas 40.037,93 Ha (42,52%) lahan basah (sawah) dan 54.117,88 Ha
(57,48%) lahan kering. Kabupaten Sragen terletak pada 7 º 15 LS dan 7 º 30 LS ,
110 º 45 BT dan 111 º 10 BT.Wilayah Kabupaten Sragen berada di dataran
dengan ketinggian rata rata 109 M diatas permukaa laut. (www.sragenkab.go.id)
Sragen menpunyai iklim tropis dengan suhu harian yang berkisar antara
19 31 º C. Curah hujan rata-rata di bawah 3000 mm per tahun dengan hari hujan
di bawah 150 hari per tahun.Jumlah penduduk Sragen berdasarkan data tahun
2005 sebanyak 865.417 jiwa,terdiri dari 427.253 penduduk laki laki dan 438.164
penduduk perempuan. Kepadatan penduduk rata rata 919 jiwa/km2. Luas wilayah
94.155 Ha, luas sawah 40.129 Ha , tanah kering 54.026 Ha. Dibagi menjadi 2
bagian, yaitu :
a. Sebelah selatan Bengawan Solo :
1) Luas Wilayah : 32.760 ha (34,79 %)
2) Tanah Sawah : 22.027 ha (54,85 %) 9 Kecamatan 88 Desa dan
Kelurahan.
b. Sebelah utara Bengawan Solo :
1) Luas Wilayah : 61.395 ha (65,21 %)
2) Tanah Sawah : 18.102 ha (45,15 %) 11 Kecamatan 120 Desa.
Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di pulau Jawa, Indonesia
dengan mata air daerah Wonogiri dan bermuara di daerah Bojonegoro.Sungai ini
panjangnya sekitar 548,53 km dan mengaliri dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Jawa Timur. Kabupaten yang dilalui adalah Wonogiri, Pacitan, Sukoharjo,
Klaten,Solo ,Sragen, Ngawi, Blora, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik.
Sragen berada di lembah daerah aliran Sungai Bnegawan Solo yang
mengalir ke arah timur.Sebelah utara berupa perbukitan, bagian dari sistem
pegunungan kendeng.Sedangkan di selatan berupa pegunungan, lereng gunung
lawu.Sragen terletak di jalur utama Solo-Surabaya.Kabupaten ini merupakan
gerbang utama sebelah timur Provinsi Jawa Tengah, yang berbatasan langsung
dengan Provinsi Jawa Timur.Sragen juga dilintasi jalur kereta api,di bagian lintas
selatan Pulau Jawa (Surabaya-Jogyakarta-Jakarta) dengan stasiun terbesarnya
Sragen, serta di bagian lintas utara (Semarang-Solo) dengan stasiun terbesarnya
Gemolong.
2. Pembagian Administratif
Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di
bawah kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan -
kelurahan. Kabupaten Sragen terdiri atas 20 kecamatan, yang di bagi atas
sejumlah 208 desa dan kelurahan.Pusat pemerintahan berada di Kecamatan
Sragen. Kecamatan tersebut antara lain :
a. Sragen
b. Karangmalang
c. Gemolong
d. Tanon
e. Ngrampal
f. Sidoharjo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
g. Gesi
h. Kedawung
i. Plupuh
j. Sukodono
k. Gondang
l. Masaran
m. Sambirejo
n. Sumberlawang
o. Jenar
p. Miri
q. Sambungmacan
r. Tangen
s. Kalijambe
t. Mondokan
Keadaan alam di kabupaten Sragen mempunyai relief yang beraneka
ragam,ada daerah pegunungan kapur yang membentang dari timur ke barat
terletak di sebelah utara bengawan Solo dan dataran rendah yang tersebar di
seluruh kabupaten Sragen dengan jenis tanah gromusol,alluvial
regosol,latosol dan mediteran. Klimatologi kabupaten Sragen mempunyai
iklim tropis dan temperatur sedang dengan curah hujan rata-rata 3.000
mm/tahun dan hari hujan dengan rata-rata dibawah 150 hari/tahun.
(www.sragenkab.go.id)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
B. Gambaran Umum Pariwisata Di Kabupaten Sragen
Sragen merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah
administrasi Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi
Jawa Timur (Kabupaten Ngawi).Dengan demikian, Sragen merupakan pintu
gerbang kedatangan atau kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah dari arah timur
( Bali Dan Jawa Timur). (Dispar,Pesona dan Produk Unggulan Daerah
Kabupaten Sragen,2007)
Secara garis besar wilayah Kabupaten Sragen bercirikan tanah kapur dan
kurang subur di wilayah bagian utara bengawan Solo, karena merupakan bagian
dari pegunungan Kendeng yang berkapur.Sedangkan di daerah selatan bengawan
solo relatif lebih subur karena merupakan bagian dari pegunungan lawu.
Pariwisata sebagai salah satu aset ekonomi Sragen yang memiliki
prospek menjanjikan dan dapat memberikan konstribusi kepada peningkatan asli
daerah.Dengan demikian, sektor pariwisata diharapakan mampu menjadi
penggerak ekonomi lokal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat
penting.Sebagai contoh, saat negeri ini sedang dilanda krisis moneter lalu
peristiwa pengeboman di berbagai daerah disusul dengan adanya travel warning
dan travel advisor dari berbagai negara , bidang pariwisata sangat mersakan
imbasnya termasuk pariwisata Sragen.Jumlah kunjungan wisatawan asing ke
Kabupaten Sragen berkurang.Namun, pariwisata Sragen tidak membutuhkan
waktu lama untuk pulih.Dalam waktu yang relatif singkat, tingkat kunjungan
wisatawan asing kembali pulih.Selain itu, tingkat kunjungan wisatawan lokal juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
selalu meningkat dari tahun ke tahun,dan berimbas pada peningkatan pendapatan
dari sektor pariwisata.
Pariswisata di Kabupaten Sragen memiliki banyak objek dan wisata
bernilai religius, historis, dan ekonomi yang tinggi. Karakteristik utama pariwisata
di Sragen adalah mengandalkan panorama atau alam yang indah, budaya
tradisional yang masih terjaga, disertai dengan ketersediaan pemandu wisata
profesional dan berbagai fasilitas berstandar internasional.
Perpaduan antara objek wisata yang menarik dan sentuhan manajeman
modern berdampak positif bagi perkembangan industri pariwisata di Sragen. Pada
tahun 2001 hingga 2011, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sragen mencapai
221.635 orang, sedangkan pada akhir tahun 2011 meningkat menjadi 289.444
orang.Jumlah pendapatan yang di capai obyek-obyek wisata mengalami kenaikan
dari Rp 477.161.450,- pada tahun 2007 menjadi Rp 660.794.500,- pada akhir
2011.
Beberapa objek wisata di Sragen antara lain Museum Sangiran,Waduk
Kedungombo,Pacuan Kuda Nyai Ageng Serang di Ngargotirto,Pemandian Air
Bayanan,Wisata Religi Makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus,Makam
Joko Tingkir,Wisata belanja batik di Kliwonan dan lain sebagainya.
Di saat yang sama, tren yang berlangsung dalam satu dekade belakangan
ini menunjukkan bahwa para wisatawan cenderung meminati objek wisata
alam.Objek-objek wisata yang menjual eksotisme alam dan nuansa masyarakat
tradisional lebih di senangi dan banyak peminatnya.
Wisatawan baik lokal maupun mancanegara di masa sekarang mengalami
perubahan pada pola konsumsi.Para pelancong tidak lagi fokus hanya sekedar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
ingin menikmati panorama alam yang indah dari sebuah daerah,namun juga ingin
mengenal bahkan berinteraksi lebih intim ke dalam suatu kultur
masyarakat.Dengan kecendurungan pariwisata semacam itu,kehidupan
masyarakat,kreasi seni dan budaya serta peninggalan sejarah yang terangkum
dalam satu paket wisata lebih banyak diminati para wisatawan.
Keindahan alam mudah dijumpai di Sragen, keseharian masyarakatnya
cukup dekat dengan tradisi nenek moyang. Keramah-tamahan, kehidupan khas
agraris yang kaya dengan kearifan lokal masih terjaga dengan baik.fenomena
tersebut menjadi sangat penting untuk berinvestasi di sektor pariwisata. Ada pula
keuntungan yang akan diperoleh calon investor bila endak mengembangkan
pariwisata di Sragen sudah siap.Akses jalan yang baik, air bersih, listrik,
penginapan dan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang telah tersedia. Investor
tinggal mengembangkan format yang sudah ada menjadi bentuk yang diinginkan.
1. Sangiran
Museum Sangiran adalah museum arkeolog bertaraf internasional.
Sangiran memiliki wilayah seluas 56 KM persegi. Bentangan kawasan dari
utara ke selatan sepanjang 9 KM dan bentangan kawasan dari barat ke timur
sepanjang 7 KM. Di wilayah ini telah ditemukan fosil lebih dari 13.000 buah.
Temuan fosil-fosil Homonid Purba antara lain Homo erectus, Stegodon
trigonocephalus (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), dan sebagainya.Di
lokasi situs Sangiran ini pula, untuk pertama kalinya ditemukan fosil rahang
bawah Phithecantropus erectus (salah satu spesies dalam taxon Homo
erectus ) oleh arkeolog jerman, SProfesor Von Koenigswald.Sampai saat ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
sudah di temukan 70 individu fosil manusia Homo erectus di situs
Sangiran.Jumlah ini merupakan 65 % dari seluruh fosil Homo erectus yang
ditemukan di Indonesia atau sekitar 50 % dari populasi homo erectus di
seluruh dunia. (http://www.sangiran-sragen.com)
Untuk meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan, di Kawasan
Sangiran telah dibangun Menara Pandang dan Wisma Sangiran. Para
wisatawan bisa menikmati keindahan dan keasrian panorama di sekitar
Kawasan Sangiran dari ketinggian lewat Menara Pandang Sangiran. Selain itu,
untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan akan tempat penginapan yang
nyaman di Kawasan Sangiran telah dibangun Wisma Sangiran ( Guest House
Sangiran) yang terletak di sebelah Menara Pandang Sangiran.
Wisma Sangiran ini berbentuk joglo (rumah adat Jawa Tengah)
dengan ornamen-ornamen khas Jawa yang dilengkapi dengan pendopo
sebagai lobby . Keberadaan Wisma Sangiran ini sangat menunjang kegiatan
yang dilakukan oleh para tamu atau wisatawan khususnya bagi mereka yang
melakukan penelitian (research) tentang keberadaan fosil di Kawasan
Sangiran.Wisma Sangiran memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai, antara
lain :
a. Deluxe Room, sebanyak dua kamar dilengkapi dengan double bed , bath
tub dan shower , washtafel, meja rias dan rak.
b. Standard Room, sebanyak tiga kamar dilengkapi dengan double bed , bak
mandi, washtafel , dan meja rias; Ruang Keluarga yang dilengkapi
dengan meja dan kursi makan serta kitchen set.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Pendopo (Lobby) yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta tempat
parkir.Selain fasilitas-fasilitas tersebut, juga disediakan mobil (mini train )
untuk memudahkan mobilitas para wisatawan yang berkunjung ke Kawasan
Sangiran. (Brosur Wisata Situs Manusia Purba Sangiran)
2. Pemandian Air Panas Bayanan
Pemandian Air Panas Bayanan merupakan salah satu daerah tujuan
wisata minat khusus yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen, dalam hal ini
adalah untuk wisata kesehatan ( health tourism ) yang dipadukan dengan daya
tarik wisata alam atau ekowisata. Menurut cerita yang berkembang di tengah
masyarakat, air panas Bayanan dianggap memiliki banyak khasiat dalam
menyembuhkan berbagai penyakit, seperti : rematik, gatal-gatal, dan penyakit
lainnya. Sehingga oleh orang terdahulu sumber air panas itu dinamakan
“Hyang Tirto Nirmolo”.Ternyata kebenarannya terbukti sehingga banyak
pengunjung berdatangan untuk membuktikan khasiatnya. Selain bisa
menyembuhkan berbagai penyakit di atas, air panas tersebut dipercaya juga
bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah, memulihkan kebugaran tubuh,
meningkatkan vitalitas tubuh, memelihara kesegaran sendi–sendi dan otot,dan
menghilangkan capek-capek.(Wisata Kesehatan Bayanan,2008)
Pemandian Air Panas Bayanan ini terletak tepat di sebelah tenggara
ibukota Kabupaten Sragen yaitu di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan,
Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Secara geografis, Pemandian Air
Panas Bayanan terletak sekitar 17 km di sebelah tenggara ibukota Kabupaten
Sragen. Jarak tersebut bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi
maupun dengan angkutan umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Pemandian Air Panas Bayanan juga memiliki daya tarik wisata alam.
Suasana alam pedesaan yang masih alami dapat menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan yang berasal dari kota. Para wisatawan bisa melakukan
kegiatan menjelajah (tracking) maupun berkemah (camping) di hutan karet
yang berada tidak jauh dari lokasi pemandian tersebut dan di kawasan bukit
yang mengitari Pemandian Air Panas Bayanan.Pada saat-saat tertentu,
misalnya menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, di objek wisata ini sering
diselenggarakan kegiatan seni budaya, misalnya pentas dangdut maupun
campursari.
3. Kedung Ombo
Waduk Kedung Ombo merupakan bendungan raksasa seluas 6.576
hektar yang areanya mencakup sebagian wilayah di tiga Kabupaten, yaitu;
Sragen, Boyolali, dan Grobogan. Waduk yang membendung lima sungai itu
terdiri dari wilayah perairan seluas 2.830 hektar dan 3.746 hektar lahan yang
tidak tergenang air. Lokasi obyek wisata Waduk Kedung Ombo yang menjadi
andalan Sragen terletak di Kecamatan Sumberlawang, sekitar 30 km dari
pusat kota. Selain disuguhi pemandangan nan indah, para pengunjung Waduk
Kedung Ombo bisa menikmati wisata air, menumpang perahu motor
bertualang mengunjungi pulau-pulau yang bermunculan di tengah waduk.
Anda penyuka ikan bakar atau hobi mengail ikan? Jangan khawatir, di Waduk
Kedung Ombo juga tersedia tempat pemancingan sekaligus warung yang
menjajakan aneka makanan olahan berbahan ikan. Begitu turun dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
kendaraan di area parkir, aroma wangi ikan yang dibakar atau digoreng
langsung menyergap, mengundang selera makan.(www.sragenkab.go.id)
Di kawasan Waduk Kedung Ombo, tepatnya di desa Ngargotirto,
telah dibangun arena pacuan kuda dengan lintasan sepanjang 600 meter.
Arena pacuan kuda yang diberi nama Nyi Ageng Serang itu merupakan
miniatur dari lapangan pacuan kuda Pulo Mas Jakarta. Pada bulan Desember
2006 silam di lokasi tersebut dilangsungkan kejuaraan pacuan kuda tingkat
nasional memperebutkan piala Gubernur Jawa Tengah. Potensi
pengembangan obyek wisata adalah memperbanyak homestay yang menyatu
dengan rumah penduduk, sehingga para wisatawan dapat tinggal lebih lama
di kawasan Waduk Kedung Ombo. Adanya homestay membuat wisatawan
dapat melihat dari dekat kehidupan sehari-hari masyarakat, dan bahkan
menjalani kehidupan seperti penduduk lokal.
4. Wisata Budaya Keagamaan Gunung Kemukus
Objek Wisata Ziarah Makam Pangeran Samudro yang lebih dikenal
dengan sebutan "GUNUNG KEMUKUS" terletak di Desa Pendem,
Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Sekitar + 29 km
di sebelah utara kota Solo. Dari kota Sragen sekitar 34 km ke arah utara.
Jarak tersebut bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum.
Kawasan Gunung Kemukus merupakan sebuah bukit dengan
ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut dengan dibangunnya
Waduk Kedung Ombo menjadikan Makam Pangeran Samudro berada di atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
bukit yang menjorok ke tengah Waduk Kedung Ombo. Oleh karena itu,
Obyek Wisata Gunung Kemukus juga merupakan salah satu objek wisata tirta
di Kabupaten Sragen. Komplek Makam Pangeran Samudro adalah Obyek
Wisata Budaya di Kabupaten Sragen. Komplek tersebut terdiri dari beberapa
kawasan yaitu :
a. Bangunan utama berbentuk rumah joglo dengan dinding batu bata dan
bagian atas berdinding kayu papan. Didalamnya terdapat tiga makam.
Satu buah makam besar yang ditutupi kain selambu adalah makam
Pangeran Samudro dan R.Ay. Ontrowulan. Sedangkan, dua makam
lainnya adalah makam dua abdi setia Pangeran Samudro yang selalu
mengikuti beliau kemanapun pergi.
b. Di sebelah kanan makam terdapat sendang/sumber air yang bernama
"Sendang Ontrowulan". Sendang tersebut merupakan tempat bersuci
R.Ay. Ontrowulan ketika akan menemui putranya yang sudah meninggal.
Air sendang tersebut dikenal tidak pernah habis, bahkan di musim
kemarau sekalipun.
Selain pesona keindahan tersebut, obyek wisata ini juga memiliki
pesona spiritual bagi sebagian orang.Banyak pengunjung dari berbagai daerah
di indonesia berziarah ke tempat ini, terutama pada hari kamis malam jumat
pon dan kliwon.(Brosur Wisata Kawasan Waduk Kedungombo)
5. Desa Wisata Kliwonan
Sragen awal mulanya identik dengan batik Surakarta, terutama di era
80-an. Ini tak mengherankan, sebab para pionir kerajinan batik di Sragen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
umumnya pernah bekerja sebagai buruh batik di perusahaan milik juragan
batik Surakarta. Namun kemudian, batik Sragen berhasil membentuk ciri
khas yang berbeda dari gaya Yogyakarta dan Surakarta. Batik gaya
Yogyakarta umumnya memiliki dasaran atau sogan putih dengan motif
bernuansa hitam atau warna gelap. Corak Yogyakarta ini biasa disebut batik
latar putih atau putihan. Beda lagi dengan batik gaya Surakarta, biasanya
memiliki warna dasaran gelap dengan motif bernuansa putih. Biasa disebut
batik latar hitam atau ireng. Batik Yogyakarta dan Surakarta juga lebih kuat
dalam mempertahankan motif gaya kraton yang telah menjadi patokan baku,
misalnya parang,kawung, sidodrajat, sidoluhur, dan lain sebagainya.
Batik Sragen lebih kaya dengan ornamen flora dan fauna. Ada
kalanya dikombinasi dengan motif baku. Motif tumbuhan atau hewan yang
disusupi motif baku seperti parang, sidoluhur, dan lain sebagainya.Guratan
motif batik Sragen dewasa ini cenderung menyiratkan makna secara tegas.
Jauh lebih lugas ketimbang corak Yogyakarta dan Surakarta
Desa wisata batik terletak 13 kilometer dari pusat kota Kabupaten
Sragen dan telah dilengkapi dengan infrastruktur dan sarana publik yang
memadai. Di sepanjang jalan menuju lokasi desa wisata yang terletak 4
kilometer dari jalan besar itu, pengunjung akan disuguhi hamparan
persawahan dan rumah penduduk yang tertata rapi.
Tiba di desa wisata batik, pelancong tidak hanya dapat berbelanja.
Wisatawan juga dapat melihat proses pembatikan, seperti proses penjemuran,
pewarnaan, pemberian motif, pelapisan dengan sejenis parafin, dan
pembatikan. Tidak lengkap rasanya mengunjungi Desa Wisata Batik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Kliwonan tanpa membawa pulang buah tangan khas kawasan ini. Banyak
pilihan cenderamata yang dapat dibeli oleh para wisatawan, antara lain :
a. Kerajinan kain perca batik berupa tas, dompet cantik, bantal hias, selimut
dan lain- lain.
b. Kerajinan grabah ndeso yang terbuat dari tanah liat hitam yang
menciptakan tekstur kasar namun antik dan eksotis. Gerabah ndeso
tersebut dapat berbentuk tempayan air, pot bunga, kuali, dan sebagainya
c. Kerajinan sangkar burung desa wisata ini memiliki kekayaan alam
berupa bambu yang melimpah terutama di daerah tepian Sungai
Bengawan Solo. Bambu-bambu tersebut oleh penduduk setempat diolah
menjadi berbagai barang kerajinan yang cantik antara lain sangkar
burung.
Selain oleh-oleh khas Desa Wisata batik tersebut wisatawan yang
berminat tinggal beberapa hari dapat menginap di rumah-rumah penduduk
yang telah dijadikan homestay. (Brosur Kliwonan Desa Wisata Batik)
6. Kolam Renang Kartika
Kolam Renang Kartika merupakan salah satu objek wisata tirta
andalan yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen.Objek wisata ini terletak
didalam kota kurang lebih 500 m dari alun- alun kota Sragen dan mudah
untuk dicapai. Berbagai fasilitas disediakan untuk mendukung kenyamanan
pengunjung, antara lain kolam renang utama, kolam renang anak-anak yang
dilengkapi dengan ban pengaman, kolam luncuran, kolam pemancingan,
arena bermain, taman keluarga, dan kafetaria. Kolam Renang Kartika dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
dicapai dengan melewati alun-alun kota, lalu belok ke kanan + 1,5 KM .
(Pesona dan Produk Unggulan Daerah Kabupaten Sragen,2007)
Untuk kenyamanan wisatawan maka kolam renang ini selalu
dilakukan pengurasan satu kali dalam seminggu. Kolam Renang Kartika
dilengkapi dengan arena permainan anak-anak. Fasilitas yang tersedia adalah
papan luncur bergelombang, kamar ganti pakaian putra/putri, toilet, cafetaria,
gudang, kantor pengelola, dan lain-lain. Beberapa usaha yang telah dan akan
ditempuh antara lain perluasan areal objek wisata sehingga dapat
meningkatkan daya tampung pengunjung serta meningkatkan keleluasaan
gerak dan kenyamanan pengunjung; pembangunan dan penataan taman
bermain serta penambahan alat-alat permainan; dan penataan kafetaria serta
penambahan kolam renang baru.
7. Taman Dayu Alam Asri
Di Kabupaten Sragen telah berdiri sebuah tempat wisata bernuansa
pedesaan yang sangat lengkap dan sarat dengan nilai pendidikan dan
hiburan.Obyek ini terletak di Desa Dayu, Kecamatan Sragen sekitar 20 KM
dari Kota Solo,Dayu Alam Asri menyimpan sejuta potensi yang siap
dinikmati oleh para wisatawan dari berbagai usia. Selain karena keindahan
alam pedesaan yang mempesona dengan deretan pohon jati yang menaungi
areal seluas hampir 5 Ha, berbagai fasilitas pendukung telah disediakan demi
kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini antara lain : mini
zoo , wahana bermain dan ketangkasan, agrowisata, resort , pendopo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
pertemuan, gazebo, kolam renang lengkap dengan arena luncuran, resto, dan
sebagainya. (Pesona dan Produk Unggulan Daerah Kabupaten Sragen,2007)
Masuk lebih jauh ke arena wisata ini, para wisatawan akan disuguhi
sebuah taman lalu lintas di mana anak-anak bisa bermain dan belajar tentang
disiplin berlalu lintas dengan cara yang tentu saja mengasyikan dan mudah
diterima oleh mereka. Selain itu, mereka juga bisa bermain air sepuasnya di
kolam renang yang lengkap dengan luncuran yang penuh warna.
Selain itu bagi para wisatawan yang menyenangi tantangan serta
kegiatan yang cukup ekstrim dan menantang adrenalin, sebuah wahana flying
fox yang terbentang di atas sungai selebar 50 M dan ber- canoeing menyusuri
sungai Dayu yang siap untuk dicoba.
Untuk menambah citra tempat wisata ini sebagai objek wisata alam
dan wisata agro, areal pertanian organik terhampar luas. Berbagai jenis
tanaman sayur dan buah di tanam di Dayu.Tanaman-tanaman tersebut antara
lain buah naga, pepaya, jeruk, pisang, kacang panjang, cabai, tomat, pare,
terung, singkong, ubi jalar, ceme, sawi hijau, mangga, tebu, padi, dan
sebagainya.
Bagi para pecinta ikan, wisatawan akan dimanjakan oleh jajaran
akuarium yang lengkap dengan berbagai koleksi ikan yang berupa warna,
bentuk, dan ukuran.Untuk masalah penginapan di Dayu Alam Asri ini juga
menyediakan fasilitas resort berbagai fasilitas dipersiapakan di resort ini
antara lain kamar tidur, kamar mandi dengan bath tube air hangat dan dingin,
pantry , garasi, AC, kolam renang, ruang tamu, dan teras belakang dengan
panorama hutan jati dan sungai Dayu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Selain itu dayu Alam Asri juga dilengkapi dengan restoran, tidak
lengkap rasanya jika berkunjung ke suatu tempat wisata tanpa mencicipi
menu-menu yang ditawarkan di resto-resto sekitar lokasi wisata.Sebagai
daerah tujuan wisata keluarga, Dayu Alam Asri juga siap menjadi tuan rumah
berbagai pertemuan. Sebuah meeting room berbentuk joglo berdiri di
kawasan wisata ini. (Pesona dan Produk Unggulan Daerah Kabupaten
Sragen,2007)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB III
POTENSI WISATA KERAJINAN TENUN GOYOR
DESA SAMBIREMBE
A. Pengrajin Tenun Goyor Di Desa Sambirembe
Kerajinan tenun Goyor ATBM di dukuh Wonosari, Desa Sambirembe
Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada
saat itu kerajinan tenun goyor masih sedikit pengrajinnya hanya ada beberapa
keluarga yang membuat kerajinan tersebut. Kerajinan tenun goyor pada saat itu
hanya di pasarkan atau di jual dalam sekala kecil yaitu di jual di pasar-pasar
tradisional di sekitar desa.Ada juga beberapa keluarga yang hanya menjadi buruh
tenun oleh juragan Solo pada saat itu. Lama kelamaan kerajinan ini mulai banyak
diproduksi oleh masyarakat sebagai home industri dan kini berkembang menjadi
sentra yang dinamis. Produksi masyarakat pada saat itu hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, seiring berjalannya waktu hasil produksinya pun dapat diterima
oleh konsumen di daerah lainnya.
Produk utama yang dihasilkan pada sentra ini adalah sarung kembang
atau sering disebut sebagai sarung goyor. Goyor adalah salah satu kain sarung
yang dibuat menggunakan alat tenun bukan mesin ( ATBM ).Mengapa disebut
Sarung Goyor hal ini dikarenakan Goyor dalam bahasa Jawa artinya lembek
karena jika digunakan kainnya jatuh,lembek tidak kaku makanya disebut Sarung
Goyor . Adapula yang menyebut kain Pyur artinya pun sama. Jenis kain yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
adem ini jika tentu cocok untuk masyarakat Indonesia yang berada di kawasan
tropis yang bersuhu panas.
Penyebutan ini berkaitan dengan proses produksi yang dilakukan yaitu
sebelum benang ditenun terlebih dahulu diikat, sehingga benang yang tidak diikat
akan terkena warna sesuai dengan design dan pola yang dikehendaki. Pola atau
gambar yang digunakan bermotif bunga (kembang) dengan susunan tetris atau
berbalok-balok. Sarung ini juga mempunyai kelenturan tersendiri dan tidak mudah
kusut sehingga masyarakat menyebutnya sebagai sarung goyor.
Alat produksi sarung goyor dikerjakan menggunakan tenun tradisional
ATBM yang sering disebut juga dengan tenun tok-klek (karena bunyi-bunyian
yang dihasilkan). Bahan bakunya menggunakan benang rayon yang diimpor dari
Cina dan India dengan ketebalan 60/2 dan 40/2. Desa Sambirembe saat ini
terdapat banyak orang pengrajin yang bekerja secara mandiri dengan ATBM yang
beroperasi. Kondisi ini masih jauh lebih baik dibandingkan pada masa kejayaan
sarung goyor yaitu saat terjadinya krisis moneter sekitar tahun 1995 – 1999.
B. Potensi Wisata Desa Sambirembe
Desa Sambirembe adalah desa yang memiliki sentra kerajinan tenun
goyor atau yang sering disebut sarung goyor ini mempunyai memiliki banyak
potensi sebagai tujuan wisata. Desa tersebut wisatawan dapat melihat dan belajar
membuat kain tenun goyor dari awal sampai akhir mulai dari proses pewarnaan
benang, pemintalan benang dan proses menenun dengan ATBM (Alat Tenun
Bukan Mesin). Kerajinan tenun goyor yang di produksi Desa Sambirembe
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
berbeda dengan kerajinan tenun yang ada di daerah lain yaitu kerajinan yang di
produksi desa tersebut adalah kain tenun kualitas satu dengan bahan yang
berkualitas satu yaitu benang rayon yang di impor dengan benang ukuran 60/2.
Selain itu untuk motif dan warna lebih beragam pilihan seperti warna - warna
cerah yang mencolok dan warna gelap yang begitu adem dengan motif-motif yang
rumit dan berbeda.
Selain sebagai pengrajin kerajinan tenun masyarakat lainnya juga
memiliki aktivitas lainnya selain sebagai penenun yaitu banyak penduduk juga
menjadi pengrajin kerajinan meubel kayu seperti membuat lemari, kursi, meja dan
berbagai kerajinan mebel lainya. Panorama alam pedesaan Desa Sambirembe juga
indah dan asri yang memiliki hamparan luas tanaman padi yang subur di
sepanjang jalan yang mampu menjadi salah satu terapi untuk menyegarkan pikiran.
Tanah yang subur yang dimiliki desa tersebut juga dimanfaatkan masyarakat
sekitar untuk bercocok tanam atau bertani di ladang atau kebun masyarakat
setempat seperti seperti menanam padi, jamur, singkong, kacang tanah, jagung
dan selain itu juga sebagian juga masyarakat beternak sapi, unggas dan kambing
untuk menambah penghasilan selain sebagai pengrajin atau petani.
Desa sambirembe juga masih satu kawasan dengan obyek wisata Situs
Sangiran, Gunung Kemukus, Waduk Gedung Ombo dan Taman Kolam Renang
Kinkong, memungkingkan wisatawan berkunjung ke Desa Sambirembe atau
bahkan bisa dijadikan paket wisata untuk kawasan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
1. Jenis Motif Tenun Goyor Dan Proses Pembuatan Tenun Goyor
Goyor dalam bahasa Jawa artinya lembek karena jika digunakan
kainnya jatuh, lembek tidak kaku makanya disebut Sarung Goyor. Adapula
yang menyebut kain byur artinya pun sama. Jenis kain yang adem ini tentu
cocok untuk masyarakat Indonesia yang berada di kawasan tropis
yang bersuhu panas dan mempunyai banyak kelebihan diantaranya adalah
mempunyai kelenturan tersendiri, tidak mudah kusut, tidak mudah luntur, di
pakainya nyaman (Cuaca panas akan sejuk dipakainya,cuaca dingin akan
hangat dipakainya), tidak mudah robek, dan tenunannya halus.
a. Jenis Motif Tenun Goyor
1) Motif Botolan / Timuran
Jenis motif ini terlihat seperti botol yang kecil-kecil dan relative
lebih rumit dari pada motif Balian. Proses pembuatnnya pun lebih
lama dan harganya lebih mahal.
2) Motif Balian / Tegalan
Motifnya lebih besar dari pada jenis botolan. Pengerjaanya tentu
lebih mudah begitupun proses pembuatannya lebih singkat.Karena
itu harganya lebih murah daripada yang bermotif Botolan.
b. Proses produksi “Sarung Goyor” terbagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu
Bagian Pakan. Bagian ini adalah kegiatan mempersiapkan dari benang
putih (bahan dasar) hingga menjadi benang siap tenun, yang nantinya di
mesin tenun dipakai untuk posisi horizontal. Berikut alur produksi
“Sarung Goyor" bagian Pakan (bagian 1) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
1) Benang Putih polos yang sudah di beli, di putihkan lagi, hal ini
dimaksudkan memudahkan pewarnaan lain selain putih, serta
biasanya warna asli dari toko masih terlihat kotor
2) Benang yang sudah diputihkan tadi kemudian diklos,
menggunakan mesin moral. Ini adalah proses memindahkan
benang gulungan ke kletekan, sehingga benang tidak mudah kusut
3) Setelah pindah ke kletek, kemudian dipindahkan ke Plangkan ,
bila sudah penuh dipola/digambar sesuai motif yang di inginkan.
4) Sesuai dengan pola/gambar pada posisi garis pola/gambar tadi
ditali dan di tolet. Ini adalah proses pewarnaan yaitu setelah
selesai ditali/ditolet dicelupkan zat pewarna, sehingga bagian
yang ditali tidak kena warna hasil pemcelupan tadi. Proses ini
berulang-ulang sesuai dengan jumlah warna yang dikehendaki
5) Setelah pewarnaan selesai, tali yang dipakai sebagai penutup tadi
dilepas/dioncek. Kegiatan ini harus hati-hati jangan sampai putus
benangnya. Bila putus pola/gambarnya akan bergeser
6) Setelah dioncek, benang tadi di palet, yaitu dipindahkan ke alat
bernama gun. Alat gun inilah yang nantinya menempati teropong
digeser melintang kiri kanan (hoirisontal) pada mesin
tenun.Bagian Lungsen
Di bagian ini adalah kegiatan mempersiapkan benang putih (bahan dasar)
untuk dipakai posisi vertical. Berikut alur produksi “Sarung Goyor"
bagian lungsen (bagian 2) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
1) Benang Putih polos kita berikan warna dasar, disesuaikan dengan
keinginan.
2) Benang yang diwarna dasar tadi diklos menggunakan mesin molen..
Proses ini disebut Skir yaitu memindahkan benang ke alat boom
besar. Yang nantinya dipakai untuk benang vertikalnya.
Seorang pengrajin tenun bisa membuat kain dalam satu hari apabila
tidak ada halangan mencapai 1x4 meter kain tenun goyor.Sehingga dalam
tiap minggu setiap pengrajin dapat menyetorkan kain tenun sebanyak 7
lembar kain tenun goyor.
c. Bahan baku
1) Benang rayon yang di impor dari China dan India. Harga benang
tiap satu gulungan atau per-bal untuk ukuran 60/2 12 juta, 40/2 9
juta, 20s 7 juta.
2) Pewarnaan untuk kerajinan tenun ini menggunakan zat kimia yang
berupa zat BO,AS,Kostik,Gp,Merah B, Green B, Hidro Sulfit, ASG,
AS, Sulfur, dan SN.
3) Spidol untuk mengambar pola yang diinginkan pada kain tenun.
C. Industri Kerajinan Tenun Goyor Desa Sambirembe
Sebagai sentra industri kerajinan yaitu tenun goyor Desa Sambirembe
memiliki banyak potensi sebagai daerah tujuan wisata. Di wilayah desa terdapat
industri kerajinan tenun goyor yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1. Industri Kerajinan Tenun Goyor
Produk utama kerajinan tenun goyor di Desa Sambirembe adalah
sarung yang masyarakat sekitar lebih sering menyebutnya dengan sarung
goyor jenis kain ini tentu sudah lekat dengan masyarakat di Indonesia. Kain
panjang yang dijahit sisi-sinya sehingga membentuk tabung ini digunakan
sebagai penutup bagian perut sampai mata kaki,dengan dililitkan. Sarung bisa
digunakan laki-laki maupun perempuan untuk kepentingan adat maupun
keseharian. Pembuatan kain sarung biasanya menggunakan mesin maupun
alat tenun bukan mesin ATBM. Pemasaran kain ini selain untuk lokal juga di
export ke Somalia, Benua Afrika, Arab Saudi dan Negara-negara islam.
Proses pembuatan kain sarung goyor yang membutuhkan waktu
yang panjang membuat hasil produksinya yang terbatas. Maka dari itu harga
jualnya pun relatif mahal yaitu mencapai Rp 150.000 – Rp 250.000 tiap
sarung. Tetapi ada hal yang perlu menjadi catatan bahwa dengan panjangnya
proses pembuatan kain ini disadari bahwa kain ini telah membuka luas
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. (Giyanto,wawancara tanggal 2
Juli 2012)
Pengrajin kerajinan tenun goyor/sarung goyor desa sambirembe saat
ini sebagian bekerja secara mandiri yang tergabung dengan koperasi dan
beberapa juga hanya sebagai pekerja untuk juragan yang ada di solo.
Sehingga apabila ada kunjungan, wisatawan tidak bisa membeli produk
tenun/sarung desa tersebuk dikarenakan para pengrajin belum memiliki art
shop sendiri. Maka dari itu pengunjung hanya bisa melihat proses pembuatan
tenun saja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Pengrajin Tenun Goyor
Ditinjau dari sumber daya manusia yang menangani proses produksi
tenun goyor di Desa Sambirembe menunjukkan perkembangan. Koperasi dan
Kerajinan Agawe Makmur melihat potensi itu, koperasi yang sebelumnya
hanya menangani kerajinan mebel kini dalam setahun ini ikut berperan
penting dalam membantu perkembangan kerajinan tenun goyor. Koperasi
yang berdiri sejak 30 april 2002 ini membantu pengrajin untuk
mengembangakan tenun goyor.Adapun Tujuan maksud dan tujuan berdirinya
Koperasi dan Kerajinan Agawe Makmur yaitu :
a. Menumbuh kembangkan UMKM Pengrajin Sarung Goyor dengan
Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Kabupaten Sragen.
b. Meningkatkan kapasitas produksi, sehingga mampu memenuhi
pesanan baik lokal maupun eksport.
c. Meningkatkan nilai tambah dan harga jual lebih tinggi, yang
berdampak meningkatnya pendapatan perajin Sarung Goyor di
lingkungan Desa Sambirembe
d. Menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan
mengatasi kemiskinan.
e. Penumbuhan wirausaha baru.
(Agus Suyatno,Wawancara tanggal 22 Mei 2012)
Jumlah pengrajin tenun yang tercatat sebagai anggota koperasi berjumlah
48 orang, untuk tingkat pendidikan para pengrajin rata-rata adalah SD 50 %, SMP
25 %, SMA 25. Nama – nama pengrajin tenun goyor/sarung goyor tersebut adalah
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tabel 1. Daftar Anggota Koperasi Agawe Makmur Tahun 2012
No Nama Pengrajin Umur Jenis
Kelamin
Dukuh Desa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48
Giyatno
Burham Tino Putro
Umi Nurul Widayati
Zani Sukoco
Wartini
Rebi
Murinem
Sumarti
Purwantini
Eni Umarwati
Aris Ekowati
Siti Rohmatin
Salasiyem
Surati
Istiqomah
Heni Kusrini
Susanti
Suryati
Sumali
Ismadi
Sukiyo
Mujiono
Marjono
Sarwono
Wiji
Sadinem
Suharni
Prapto
Muchbari
Suparmi
Tuminah/Darto
Marsih
Yamti
Sadinem
Jayarti
Ruhwani
Surami
Giyarti
Saliyem
Mintarsih
Muntiwati
Sumarni
Tarni
Sukemi/Sri
Ambar
Tutik S
Alpiah
Esti S
39
38
19
20
27
47
50
42
33
37
40
40
29
60
22
21
20
32
50
42
60
45
70
27
45
50
27
50
65
45
33
42
42
50
28
30
60
55
63
35
32
35
44
40
25
50
40
28
Pria
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Pria
Pria
Pria
Pria
Pria
Pria
Wanita
Wanita
Pria
Pria
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Kaliwuluh
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Kaliwuluh
Kaliwuluh
Kaliwuluh
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
(Giyanto,wawancara tanggal 2 Juli 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Dari tabel 1 menunjukan bahwa pengrajin Tenun Goyor yang
menjadi anggota koperasi kebanyakan adalah 36 wanita sedangkan pria hanya
12 orang saja. Sedangkan, 44 orang pengrajin berasal dari Dukuh Wonosari
dan 4 berasal dari Dukuh Kaliwuluh Desa Sambirembe.
Selain itu Pemerintah dan Koperasi juga memberikan bantuan
kepada beberapa pengrajin yang berupa alat ATBM. Nama yang tercatat
sebagai anggota pada tahun 2012 ini mendapatkan bantuan dari Dinas
Perinkop dan UMKM bidang industri kepada penerima manfaat Kegiatan
Usaha Bersama ATBM “Sarung Goyor “.
Pengrajin masing-masing mendapatkan 1 unit terdiri dari tustel, bum,
dingklek, gun 4 set, sisir 60’an, teropong, peker, riil 8 biji. Nama – nama
pengrajin tenun goyor tersebut yaitu :
Tabel 2. Daftar Penerima Bantuan ATBM Tahun 2012
No. Nama Pengrajin Umur Jenis
Kelamin
Dukuh Desa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Tuminah/Darto
Marsih
Yamti
Sadinem
Jayarti
Ruhwani
Surami
Giyarti
Surati
Saliyem
Mintarsih
Muntiwati
Sumarni
Tarni
Sukemi/Sri
Ambar
Suparmi
Tutik S
Alpiah
Esti S
33
42
42
50
28
30
60
55
60
63
35
32
35
44
40
25
45
50
40
28
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wanita
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Kaliwuluh
Kaliwuluh
Kaliwuluh
Kaliwuluh
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
Sambirembe
(Sumber : Mustaqim,wawancara tanggal 13 Juni 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa tahun 2012 pengrajin tenun yang
menerima bantuan satu paket mesin ATBM 100 % adalah wanita. Hal ini dapat
dilihat bahwa menurut pemerintah kebanyakan pengrajin tenun itu adalah wanita
lebih tekun, fokus dan teliti dalam membuat kerajinan yang membutuhkan tingkat
kesabaran tinggi.
Seorang pengrajin tenun bisa membuat kain dalam satu hari apabila tidak
ada halangan mencapai 1x4 meter kain tenun goyor.Sehingga dalam tiap minggu
setiap pengrajin dapat menyetorkan kain tenun sebanyak 7 lembar kain tenun
goyor. Para pengrajin mendapatkan upah Rp 45.000,00 untuk satu kain tenun
kwalitas I dan Rp 25.000,00 untuk kain tenun kwalitas II.
Pengrajin sarung goyor desa Sambirembe yang menjadi anggota
Koperasi dan Kerajinan Agawe Makmur mampu menjadikan pengrajin yang lebih
berkembang dan mandiri. Diharapkan dapat memberikan kesejahteraan dan taraf
hidup yang lebih baik.
D. Daya Tarik Wisata Desa Sambirembe di tinjau dari 4A
Desa Sambirembe merupakan salah satu desa yang memiliki kenunikan
dan ciri khas tersendiri yaitu kerajinan Tenun Goyor/Sarung Goyor. Desa ini
sangat layak untuk dikunjungi bagi wisatawan karena ingin mendapatkan oleh-
oleh atau cindera mata yang berupa tenun goyor atau hanya sekedar melihat atau
belajar membuat tenun tersebut. Jadi sebagai salah satu wisata industri yang ada di
kabupaten Sragen jadi Kerajinan Tenun Goyor Desa Sambirembe harus
memberikan kesan yang baik kepada wisatawan. Desa Sambirembe dapat dengan
dianlisia melalui 4A, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
1. Atraksi
Atraksi yang baik yaitu harus mempunyai daya tarik yang positif
kepada wisatawan untuk dapat dikunjungi,disaksikan dan dinikmati dan
meberi kepuasan maksimal sehingga wisatawan yang berkunjung untuk
berkunjung lagi suatu saat. Atraksi wisata yang ada di Desa Sambirembe
antara lain :
a. Wisatawan bisa melihat proses pembuatan kain tenun goyor dari
awal sampai akhir mulai dari proses pewarnaan benang,
pemintalan benang dan proses menenun dengan ATBM (Alat
Tenun Bukan Mesin).
b. Wisatawan juga bisa melihat aktivitas penduduk lainnya selain
sebagai penenun yaitu banyak penduduk juga menjadi pengrajin
meubel kayu. Jadi wisatawan dapat melihat cara pembuatan
meubel dari kayu.
c. Melihat-lihat hasil kerajinan tenun Goyor yang ada di tempat
tersebut.
2. Aktivitas
Aktivitas yang dapat dilakukan wisatawan di Desa Sambirembe
ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan seperti :
a. Wisatawan dapat belajar membuat tenun yang menjadi
keseharian masyarakat desa yaitu Tenun Goyor.
b. Wisatawan dapat menikmati panorama alam pedesaan yang
masih segar seperti hamparan luas tanaman padi di sepanjang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
jalan yang mampu menjadi salah satu terapi untuk menyegarkan
pikiran.
c. Wisatawan juga dapat belajar bercocok tanam di kebun warga
setempat seperti seperti menanam padi, jamur, singkong, kacang
tanah, jagung dan belajar cara beternak sapi dan kambing yang
sudah menjadi keseharian masyarakat desa tersebut.
d. Banyak masyarakat juga bekerja sebagai pengrajin mebel selain
menenun maka dari itu wisatawan juga dapat belajar membuat
mebel seperti kursi, meja, lemari dan berbagai kerajinan mebel
lainnya.
3. Aksesbilitas
Salah satu faktor utama wisatawan berkunjung ke suatu obyek
wisata adalah jalan atau perjalanan menuju ke obyek tersebut mudah
dijangkau. Lokasi Desa Sambirembe sangat strategis karena masih satu
kawasan dengan obyek wisata Sangiran, sehingga mudah dijangkau
wisatawan. Kondisi jalan menuju Desa Sambirembe sudah beraspal cukup
lebar dan baik.
Transportasi yang dapat digunakan wisatawan untuk menuju ke
Desa Sambirembe yaitu dari kota Solo Seperti Bandara Adi Soemarmo,
wisatawan dapat naik busway atau taksi lansung menuju ke terminal
Tirtonadi wisatawan dan dari Stasiun Balapan wisatawan dapat naik taksi
atau naik becak langsung menuju terminal Tirtonadi. Dari Sragen, dapat
naik bus arah Surabaya – Jogya yaitu bus Sumber Kencono atau Mira
dengan tujuan terminal Tirtonadi Solo, dari Jogyakarta dapat naik bus arah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Surabaya – Jogya yaitu bus Sumber Kencono atau Mira dengan tujuan
yang terminal Tirtonadi Solo kemudian dari Semarang dapat naik bus arah
Semarang - Surabaya yaitu bus Sumber Kencono atau Mira dengan tujuan
terminal Tirtonadi Solo. Dari Terminal Tirtonadi Solo wisatawan
kemudian dapat naik Bus Rela, Putra Pujiyanti atau trayek angkutan
umum dengan arah jurusan seperti :
a. Gemolong – Sangiran – Plupuh.
b. Gemolong – Kemukus – Gilirejo.
c. Plupuh – Tegaldowo – Gemolong.
4. Amenitas
Wisatawan dapat betah dan merasa nyaman berkunjung ke suatu
obyek wisata karena fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada di obyek
tersebut dapat memenuhi kebutuhan wisatwan akan fasilitas selama
mereka berkunjung. Fasilitas Pengunjung yang terdapat di Desa
Sambirembe yaitu :
a. Alat-alat dan bahan untuk membuat kerajinan tenun goyor sudah
tersedia lengkap di Koperasi mulai dari mesin ATBM dan bahan
baku itu sendiri apabila pengunjung ingin belajar membuat tenun.
b. Terdapat beberapa pengrajin tenun yang sudah berpengalaman
puluhan tahun menjadi tenaga pengajar/kursus tenun apabila
pengunjung belajar membuat tenun.
c. Untuk saat ini toilet atau kamar mandi tersedia di rumah warga itu
sendiri .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
d. Di Desa Sambirembe juga sudah terdapat warung makan yang
menjual makanan ringan dan Minuman.
E. Beberapa Faktor Kendala Pengembangan Kerajinan Tenun
Goyor
Pengrajin kerajinan tenun goyor/sarung goyor desa sambirembe saat ini
hanya sebagai pekerja untuk juragan yang ada di Solo. Sehingga apabila pengrajin
ingin berdiri secara mandiri dirasakan sangat sulit. Ada beberapa kendala dalam
pengembangan usaha ini yaitu :
1. Kesulitan Modal
Hampir semua pengrajin tenun goyor/sarung goyor di desa Sambirembe
beranggapan bahwa faktor penghambat yang paling utama di dalam usaha
meraka adalah kekurangan modal usaha bagi pengrajin yang belum menjadi
anggota koperasi. Para pengrajin yang belum menjadi anggota koperasi masih
sangat kesulitan karena pengrajin tenun masih terikat menjadi pekerja untuk
juragan hanya tergantung dari pesanan dari juragan yang diberikan kepada
para pengrajin.
2. Situasi Pemasaran Negara yang Di Export
Sebagian besar para pengusaha tenun di desa Sambirembe ini memproduksi
berdasarkan pesanan. Sedangkan, pesanan tidak menentu dan tidak dapat
diterima secara rutin. Jadi pada saat tertentu dimana pesanan sangat banyak
dan pesanan sangat sedikit, pendapatan yang di terima sangat minim untuk
menjalankan usaha produksi.Kondisi tersebutlah yang sering di alami oleh
para pengrajin dimana hal tersebut tergantung situasi negara yang di export
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
mengalami krisis atau tidak.Seperti contoh negara-negara afrika yang kondisi
ekonominya naik dan turun.
3. Tidak Adanya Regenerasi
Hampir semua pengrajin tenun goyor/sarung goyor di desa Sambirembe
adalah para orang tua yang sudah di bilang berumur.Para pengrajin rata-rata
berumur 40’an,jadi untuk kalangan para remaja dan pemudanya masih di
bilang sangat sedikit apabila menjadi pengrajin tenun.Para pemuda tersebut
lebih memilih bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai karyawan yang
pengasilannya lebih pasti di tiap bulannya . (Mustaqim,wawancara tanggal 13
Juni 2012)
4. Banyaknya Persaingan
Tenun goyor atau sarung goyor untuk harga jual ke pasaran bisa dikatakan
mahal, hal ini dikarenakan sekarang banyak sarung-sarung buatan pabrik
besar yang beredar luas di pasaran. Harga jual untuk sarung buatan pabrik
juga relatif murah di bandinkan harga sarung goyor yg bisa mencapa 2x lipat.
Hal ini akan sangat merugikan bagi para pengrajin yang sring kali sepi
mendapatkan pesanan.
F. Strategi Dalam Pengembangan Kerajinan Tenun Goyor Sebagai Wisata
1. Dinas Perindustrian Dan Koperasi Kabupaten Sragen
Dalam mengembangkan kerajinan tenun goyor agar tetap
berkembang maka pemerintah daerah mempunyai strategi sebagai berikut :
a. Mendirikan koperasi yang bertujuan untuk peningkatan usaha, baik
penyediaan bahan baku, melakukan proses produksi, menampung dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
memasarkan hasil produksi anggota, bahkan dengan unit Simpan Pinjam
yang berupaya untuk memenuhi kebutuhan modal usaha anggota. Model
tersebut berusaha mengajak pengrajin sarung goyor untuk bergabung
menjadi anggota Kopinkra Agawe Makmur.
b. Untuk meningkatkan masalah mutu dan pemasaran dalam produk,
pengrajin tenun goyor yang di fasilitasi oleh Dinas Koperasi Provinsi
Jawa Tengah dan Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen
mengadakan kegiatan study banding ke pengrajin sarung goyor di daerah
Pekalongan, adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk bahan
perbandingan produk dan tehnik pemasaran yang sudah dipakai para
pengrajin di sana.
c. Mengenalkan kerajinan tenun goyor dengan cara Mengundang instansi
pemerintahan seperti beberapa kali pengrajin tenun goyor dikunjungi oleh
pejabat dari pemerintah pusat diantaranya Kadin tekstil wilayah Afrika
Selatan pada tanggal 21 Juli 2010 bersama Irjen Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia, Duta Besar Negara Somalia Mohamed
Olow Borow bersama wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia
pada tanggal 6 Agustus 2010, kunjungan Menteri Kopersi dan UMKM
Republik Indonesia pada tanggal 10 April 2012.
d. Mengadakan pelatihan terhadap pengrajin supaya menambah ilmu
pengetahuan tentang tenun goyor dan kerajinan yang dibuat tersebut lebih
berkembang dan tidak monoton. Pelatihan tersebut mengajarkan pengrajin
teknik membuat tenun yang baik dan belajar membuat kreasi lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
e. Mengenalkan kerajinan tenun goyor dengan cara memenuhi undangan
dari pemerintah atau kota lain untuk serta dalam pameran. Kerajinan
tenun goyor beberapa kali pernah ikut event pameran yaitu pameran yang
diadakan di Wonogiri pada tahun 2011 dan pernah ikut event pameran di
Banjar Baru pada bulan desember 2011.
f. Mengenalkan kerajian tenun goyor dengan cara promosi melalui internet
yaitu dapat di akses melalui website di www.sragen.go.id dan
bdsmekarniaga.blogspot.com. Beberapa media cetak seperti koran juga
pernah memeuat berita tentang tenun goyor yaitu suara merdeka yang
tebit pada tanggal 30 juni 2010 dan solopos yang terbit pada tanggal 9
april dan 4 juni 2012. Selain itu pernah masuk dalam acara televisi
separti liputan6 di SCTV yang tayang pada tanggal 1 agustus 2005, 8
agustus 2011 dan 20 April 2012 dengan adanya perkenalan dari berbagai
macam media agar kerajian tenun goyor dapat dikenal masyarakat
Indonesia dan Manca negara. (Agus Suyatno,Wawancara tanggal 22 Mei
2012)
2. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sragen
Usaha Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sragen untuk
saat ini dalam mengenalkan kerajinan tenun goyor kepada masyarakat luas
adalah sebagai berikut :
a. Mengadakan event-event dengan cara mempromosikan tenun goyor pada
saat kirab budaya hari jadi Kota Sragen. Dimana kirab tersebut dilakukan
oleh perwakilan Desa Sambirembe dan beberapa pelajar SMA yang
memakai tenun goyor keliling berjalan memamerkan hasil kerajinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
tersebut. Sehingga mereka dapat masyarakat mengenal hasil asli karya
kerajinan dengan memamerkan tenun goyor pada saat itu.
b. Mengenalkan kerajian tenun goyor dengan cara promosi melalui internet
yaitu dapat di akses melalui website di www.sragen.go.id dan
bdsmekarniaga.blogspot.com. Beberapa media cetak seperti koran juga
pernah memeuat berita tentang tenun goyor yaitu suara merdeka yang tebit
pada tanggal 30 juni 2010 dan solopos yang terbit pada tanggal 9 april dan
4 juni 2012. Selain itu pernah masuk dalam acara televisi separti liputan6
di SCTV yang tayang pada tanggal 1 agustus 2005, 8 agustus 2011 dan 20
April 2012 dengan adanya perkenalan dari berbagai macam media agar
kerajian tenun goyor dapat dikenal masyarakat Indonesia dan Manca
negara.
3. Pengrajin Tenun Goyor/Sarung Goyor
Sebagai pengrajin tenun, mereka mempunyai strategi untuk
mempertahankan kerajinan tenun untuk tetep eksis dan dikenal oleh
masyarakat, antara lain :
a. Supaya lebih bekerja secara mandiri para pengrajin bergabung menjadi
anggota koperasi.
b. Pengrajin ikut serta dalam beberapa kali event pameran yaitu pameran
yang diadakan di Wonogiri pada tahun 2011 dan pernah ikut event
pameran di Banjar Baru pada bulan desember 2011.
c. Apabila ada pengunjung yang ingin melihat proses pembuatan tenun goyor
mereka di terima secara terbuka dengan ramah tamah. Apabila pengunjung
ingin melihat atau sekedar membeli hasil kerajinan tenun atau sarung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
goyor pengunjung bisa datang ke Koperasi dan Kerajinan Agawe makmur.
(Mustaqim dan Giyanto, wawancara tanggal 13 Juni dan 2 Juli 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni kerajinan tenun memang merupakan suatu karya seni yang bernilai
tinggi yang merupakan warisan secara turun temurun dari nenek moyang bangsa
Indonesia, yang harus tetap dilestarikan bahkan dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan jaman tanpa meninggalkan ciri-ciri khusus dari
kerajianan tenun itu sendiri. Kerajinan Tenun Goyor atau lebih di kenal dengan
sebutan Sarung Goyor yang berlokasi di Dukuh Wonosari, Desa Sambirembe
Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen ini hanya kerajinan yang ada sejak awal
tahun 60’an, dimana kerajinan ini hanya di buat oleh beberapa kepala keluarga
dan hanya di pasarkan di pasar-pasar tradisional setempat.
Sebagai desa yang mempunyai potensi cukup besar sebagai desa wisata
di kabupaten Sragen, yaitu Desa Sambirembe mempunyai kerajinan tenun goyor
yang tidak dimiliki oleh daerah lain terutama sebagai obyek wisata. Serta sumber
daya manusianya atau pengrajin tenun goyor yang suadah hampir 50’an tahun
menekuni pekerjaan sebagai pengrajin tenun goyor Desa Sambirembe. Desa
Sambirembe terletak di Kecamatan Kalijembe dimana satu kawasan dengan obyek
wisata pendidikan yaitu Museum Sangiran. Museum tersebut cukup banyak
wisatawannya apabila habis mengunjungi museum, wisatawan dapat singgah atau
berkunjung ke Desa Sambirembe yaitu wisatawan dapat melihat dan belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
proses pembuatan kerajinan tenun goyor dan berbagai macam potensi yang ada di
desa tersebut.
Jenis kerajinan tenun yang ada di Desa Sambirembe berbeda dengan
kerajinan tenun pada umumnya. Namun kerajinan tenun yang ada dan
berkembang di Desa Sambirembe yaitu kerajinan tenun yang beda daripada
kerajinan tenun yang ada di Indonesia yang sudah di kenal oleh masyarakat luas.
Kerajinan tenun Desa Sambirembe lebih di kenal dengan sebutan kerajinan tenun
goyor yaitu produk utamanya adalah berupa sarung goyor. Sarung goyor ini
berfungsi sebagai selimut atau sebagai salah satu alat ibadah bagi umat muslim di
Indonesia.
Desa Sambirembe sebagai salah satu desa yg berpotensi sebagai desa
wisata ini juga mempunyai kendala dalam perkembanngannya faktor utamanya
adalah pengrajin tenun Desa Sambirembe ini masih terikat dengan juragan yang
ada di Solo dimana para pengrajin hanya menjadi buruh dan belum bisa bekerja
secara mandiri. Para pengrajin yang belum menjadi anggota koperasi dan masih
terikat atau pekerja dengan juragan hanya tergantung dari pesanan dari juragan
yang diberikan kepada para pengrajin.
Selain itu usaha pengembangan juga terus dilakukan untuk
mempertahankan keberadaan Tenun Goyor baik itu dari pengrajin sendiri maupun
dari pemerintah daerah seperti Dinas Perinkop dan Dispar kota Sragen. Strategi
tersebut antara lain mulai dari pendirian koperasi agar peran pengrajin diharapkan
bisa bekerja secara mandiri dan pelatihan-pelatihan menenun kepada pengrajin
oleh Dinas Perinkop serta mengadakan keikutsertaan pameran tenun di berbagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
daerah dan strategi yang dilakukan oleh pengrajin tenun yaitu menjadi anggota
koperasi agar bisa bekerja secara mandiri.
B. Saran
Dari hasil penelitian di Desa Sambirembe maka penulis menyampaikan
beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan
pengelolaan di Desa Sambirembe .
1. Menghimbau kepada masyarakat atau pengrajin tenun untuk selalu menjaga
kelestarian budaya menenun di Desa Sambirembe pada khususnya dan di
Sragen pada umumnya.
2. Membuat kreasi lain tidak hanya berupa sarung saja sehingga tidak terkesan
monoton dalam membuat kerajinan tenun goyor.
3. Kepada Pemerintah Kota Sragen, Dinas Pariwisata agar lebih memperhatikan
dan mau mengembangkan desa tersebut sebagai obyek wisata yang berupa
desa wisata. Karena Desa Sambirembe sangat berpotensi besar sebagai obyek
wisata karena memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri.
4. Promosi lebih gencar dilakukan agar Desa Sambirembe lebih dikenal oleh
masyarakat luas.
5. Membuka Art Shop/toko khusus untuk tenun goyor di beberapa obyek wisata
terkenal di Sragen seperti di Situs Sangiran atau Ndayu Alam Asri.
6. Bagi para pengrajin tenun untuk selalu memperhatikan kesehatan lingkungan
dengan jalan mengatasi pembuangan limbah industrinya agar tidak
mencamari lingkungan dan mengganggu kesehatan.