bab i turbin
TRANSCRIPT
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan energi yang dimiliki oleh air
(debit dan tinggi jatuh) dimana air itu digunakan untuk menggerakkan bilah
turbin sehingga dapat berputar, kemudian turbin tersebut menggerakkan
generator untuk merubah tenaga gerak menjadi tenaga listrik.
Rumah pembangkit atau power house adalah bangunan tempat
memasang mesin pembangkit yaitu turbin, generator, panel kontrol, peralatan
pendukung, serta ruang untuk operator. Power house didesain untuk
melindungi mesin pembangkit dan peralatan lainnya dari perubahan cuaca.
Standar minimal bangunan Power house harus dilengkapi dengan ruang
mesin, ruang operator, kantor dan kamar mandi. Dari suatu sistem PLTA,
tirbin air merupakan salah satu peralatan utama selain generator. Turbin air
adalah alat untuk mengubah energi air menjadi energi puntir. Energi puntir ini
diubah menjadi energi listrik oleh generator.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang timbul
yakni :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan rumah pembangkit?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan turbin?
1.2.3 Apa saja bagian-bagian turbin?
1.2.4 Apa saja jenis dan macam turbin?
1.2.5 Bagaimana karakteristik turbin?
1.2.6 Bagaimana cara menyeleksi awa jenis turbin?
1.2.7 Bagaimana menghitung efisiensi turbin?
1.2.8 Bagaimana korelasi antar turbin?
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
1.3 Tujuan
Melihat dari rumusan masalah yang ada di atas, maka tujuan yang didapat
yaitu untu mengetahui :
1.3.1 Yang dimaksud dengan rumah pembangkit
1.3.2 Yang dimaksud dengan turbin
1.3.3 Bagian-bagian turbin
1.3.4 Jenis dan macam turbin
1.3.5 Karakteristik turbin
1.3.6 Cara menyeleksi awal jenis turbin
1.3.7 Menghitung efisiensi turbin
1.3.8 Korelasi antar turbin
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rumah Pembangkit
Rumah pembangkit atau power house adalah bangunan tempat
memasang mesin pembangkit yaitu turbin, generator, panel kontrol, peralatan
pendukung, serta ruang untuk operator. Power house didesain untuk
melindungi mesin pembangkit dan peralatan lainnya dari perubahan cuaca.
Dalam pembangunan Power House harus diperhatikan kekuatan fondasi,
terutama fondasi turbin yang akan menahan gaya potensial dan kinetik dari
air yang mengalir melalui pipa pesat dan turbin.
Standar minimal bangunan Power house harus dilengkapi dengan ruang
mesin, ruang operator, kantor dan kamar mandi.
Tabel 1. Contoh spesifikasi teknik power house adalah :
No. Uraian Spesifikasi
1. Fondasi Batu kali 1 : 2
2. Fondasi turbin Beton bertulang
3. Dinding Pasangan bata merah 1 : 4
4. Rangka Besi
5. Kusen Kayu
6. Lantai Keramik
7. Atap Genting
8. Pintu Kayu profil
9. Jendela Kayu profil dan kaca
Dimensi power house harus memperhitungkan persyaratan-persyaratan
teknis, serta keselamatan kerja dan lingkungan yang ada.
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
2.2 Pengertian Turbin
Dari suatu sistem PLTA, tirbin air merupakan salah satu peralatan utama
selain generator. Turbin air adalah alat untuk mengubah energi air menjadi
energi puntir. Energi puntir ini diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Turbin mempunyai fungsi untuk mengubah energi ketinggian air menjadi
daya putaran poros. Setiap turbin mempunyai daerah operasi sendiri sehingga
mampu mengasilkan energi listrik dengan efisiensi yang memadai. Daerah
operasi optimal tersebut ditentukan oleh besar head operasi turbin air tersebut.
Turbin air dapat dibagi atas head tinggi, head menengah dan head
rendah. Disamping itu dari segi beroperasinya turbin air dibedakan atas turbin
impuls dan turbin reaksi.
Tabel 2. Pembagian turbin
Head tinggi Head Menengah Head rendah
Turbin impuls
Pelton
Turgo
Cross-flow
Multi-jet pelton
Turgo
Cross-flow
Turbin reaksi Francis Propeller
Kaplan
Para pengembang dapat memilih sendiri jenis dan ukuran turbin yang
akan dipakai pada PLTM/ PLTMH, dengan memperhitungkan factor teknis,
ekonomis.
2.3 Bagian-bagian Turbin
Bagian - bagian turbin antara lain :
1. Katup pemandu (guide vane)
2. Bagian yang berputar (runner)
3. Kotak roda (wheel case)
4. Poros (shaft)
5. Bantalan poros (bearings)
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Menurut cara kerjanya terdapat dua jenis utama turbin, yaitu turbin
impuls dan turbin reaksi. Pada turbin impuls, air disemprotkan ke
mangkokmangkok turbin. Sedangkan pada turbin reaksi, baling-baling dari
turbin berputar bersama-sama dengan air lalu turun kebawah melalui pipa
isap menuju ke saluran pembuang.
2.4 Jenis Turbin
Turbin air dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara, namun yang
paling utama adalah klasifikasi turbin air verdasarkan cara turbin air tersebut
merubah energi air menjadi energi puntir. Berdasarkan klasifikasi ini, amak
turbin air dibagi menjasi dua, yaitu :
1. Turbin impuls
Turbin air yang cara bekerjanya dengan merubah seluruh energi air
(yang terdiri dari potensial + tekanan + kecepatan) yang tersedia
menajadi energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga
menghasilkan energi puntir. Contohnya yaitu turbin pelton.
2. Turbin reaksi
Turbin air yang cara bekerjanya dengan merubah seluruh energi air
yang tersedia menjadi energi puntir. Turbin air reaksi dibagi menjadi
dua, yaitu :
a. Francis, contonya yaitu turbin fraancis
b. Propeller, terbagi dua, yaitu :
Sudu teteap (fixed blade), merupakan jenis turbin generasi
pertama dari jenis ini. Karena sudu tidak dapaat diatur maka
efisiensinya berkurang jika digunakan pada kisaran debit
yang lebar. Oleh karena itu dikembangkan jenis dengan sudu
yang dapat diatur agar efisiensinya tetap tinggi walaupun
kisaran debitnya lebar.
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Sudu dapat diatur (adjustable blade). Comntohnya Kaplan,
Nagler, Bulb dan Moody.
Pemilihan jenis turbin
Faktor-faktor yang mempengaruhi atau menjadi kriteria dalam memilih
jenis turbin air yang dipakai pada tenaga air adalah sebagai berikut :
1. Tinggi jatuh netto (Hnetto).
2. Debit air
3. Daya turbin (P)
4. Kecepatan putar turbin
Pengembang dapat memilih jenis turbin air yang akan dipakai dengan
memperhitungkan aspek teknis dan ekonomis.
2.5 Macam-macam Turbin
Adapun macam-macam turbin, yaitu :
1. Turbin Pelton
Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu
diatas 300 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air
menjadi energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui
proses impuls sehingga turbin Pelton juga disebut sebagai turbin
impuls. Bagian-bagian utama turbin Pelton yaitu :
a. Pipa nozzle dan lain lain yang diperlukan untuk
mengarahkan aliran jet air.
b. Runner yang menggunakan energi kinetis aliran jet
(semburan) air.
c. Kotak Penutup untuk mengamankan runner dan nozzle.
d. Alat pengatur kecepatan (governor) agar kecepatan tetap
sama pada beberapa bahan.
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Untuk mendapatkan H efektif sebesar mungkin, turbin harus
ditempatkan serendah mungkin.
Gambar 1. Turbin Pelton
2. Turbin Francis
Turbin Francis paling banyak digunakan di Indonesia. Turbin ini
digunakan pada PLTA dengan tinggi terjun sedang, yaitu antara
20-400 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air
menjadi energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui
proses reaksi sehingga turbin Francis juga disebut sebagai turbin
reaksi. Bagian-bagian utama turbin Francis :
a. Rumah spiral (scroll-case) yang menerima air dari pipa
pesat dan mengarahkan aliran air ke turbin. Fungsi rumah
spiral adalah membagi rata air yang diterima dari pipa pesat
sekeliling turbin.
b. Runner
c. Pipa pelepas air (draftube) yang meneruskan air dari turbin
ke saluran pembuangan.
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Gambar 2. Turbin Francis
3. Turbin Kaplan/Propeller
Disebut turbin Propeller apabila mangkok-mangkok turbinnya
tetap, sedangkan turbin Kaplan memiliki mangkok-mangkok turbin
yang dapat diatur. Turbin Kaplan/Propeller baik digunakan pada
PLTA dengan tinggi terjun yang rendah, yaitu dibawah 20 meter.
Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi
mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui pemanfaatan
kecepatan air. Bagian-bagian utama sama dengan turbin Francis
yaitu :
a. Rumah spiral (scroll-case)
b. Runner
c. Pipa pelepas air (draftube)
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Gambar 3. Turbin Kaplan
2.6 Karakteristik Turbin
Untuk dua turbin atau lebih yang mempunyai dimensi yang berlainan
disebut homologous jika kedua turbin atau lebih tersebut sebangun geometri
dan mempunyai karakteritik sama. Karakteristik suatu turbin dinyatakan
secara umum oleh enam buah konstanta, yaitu :
1. Rasio kecepatan ()
Merupakan perbandingan antara kecepatan keliling linier turbin pada
ujung diameter nominalnya dibagi kecepatan teoritis air melalui curat
dengan tinggi terjun sama dengan tinggi terjun (H.netto) yang bekerja
pada turbin.
Dengan :
N = putaran turbin rpm (rotassi per menit)
D = diameter karakteristik turbin (m), umumnya digunakan diameter
nominal
H = tinggi terjun netto/efektif (m)
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
2. Kecepatan satuan (Nu)
Adalah kecepatan putar turbin yang mempunyai diameter (D) satu
satuan panjang dan bekerja pada tinggi terjun (H.netto) satuan
panjang.
Dari persamaan rasio kecepatan, terdapat korelasi :
Dengan memasukkan D=1 m dan H = 1 m, maka :
Sehingga persamaan tersebut dapat ditulis :
3. Debit satuan (Qu)
Debit yang masuk ke turbin dapat diandaikan sebagai debit yang
melalui suatu curat dengan tinggi terjun sama dengan tinggi terjun
(H.netto) yang bekerja pada turbin. Oleh karena itu debit yang
melalui turbin dapat dinyatakan sebagai :
Dengan Cd adalah koefisien debit.
Debit satuan (Qu) adalah debit turbin yang mempunyai diameter (D)
satu satuan oanjang dan bekerja pada tinggi terjun (H.netto) satu
satuan panjang.
Sehingga persamaan tersebut dapat ditulis :
4. Daya satuan (Pu)
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Daya (P) yang dihasilkan tirbin dapat dinyatakan sebagai :
Dengan :
= efisiensi turbin
= berat jenis air
Daya satuan Pu adalah daya turbin yang mempunyai diameter (D)
satu satuan panjan dan mekerja pada tinggi terjun (H.netto) satu
satuan panjang.
Persamaan daya dapat ditulis :
Selain itu, daya turbin juga dapat dihitung dengan :
P = 9,81 * Q * H * t
Dengan :
P = daya poros/output turbin (MW)
Q = debit air (m3/det)
H = efektif head (m)
5. Kecepatan spesifik (Ns)
Eliminasi diameter (D) dari persamaan Nu dan Pu mnghasilkan
korelasi :
atau
Kecepatan spesifik Ns adalah kecepatan putar turbin yang
mengahsilkan daya sebesar satu satuan daya pada tinggi
terjun(H.netto) satusatuan panjang.
Kecepatan Ns dapat dinyatakan dalam sistem metrik maupun sistem
Inggris, korelasi dari kedua sisteim tersebut dinyatakan dalam :
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Dengan satuan yang digunakan adalah horse power.
Gambar 4. Grafik kecepatan spesifik pada turbin
6. Diameter spesifik (Ds)
Dari persamaan Pu didapat korelasi :
Diameter Ds adalah diameter turbin yang mengahsilkan daya sebesar
satu satuan daya pada tinggi terjun (H.netto) satu satuan panjang.
Maka Ds dapat ditulis :
Adapun rumus empiris untuk turbin reaksi yaitu:
Turbin Francis :
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Turbin Propeller
2.7 Seleksi Awal Jenis Turbin
Seleksi awal untuk turbin yang cocok untuk suatu keperluan paling tepat
dilakukan dengan menggunakan kecepatan spesifik (Ns). Dalam tabel Ns
sudah disajikan untuk jenis turbin tertentu dan dapat digunakan untuk
pemilihan jenis turbin yang tepat untuk Ns tertentu. Nilai Ns yang tercantum
pada tabel bukanlah nilai yang eksak.
Tabel 3. Jenis turbin air dan kisaran kecepatan spesifik (Ns)
Untuk setiap jenis turbin terdapat suatu nilai kisaran tinggi terjun dan
kecepatan spesifik yang sesuai.
Untuk turbin Francis, Moody memperoleh korelasi :
Untuk turbin propeller, Moody memperoleh korelasi :
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Untuk trbin Francis, White menyarankan :
Dengan H = H.netto dan Ns = kecepatan spesifik.
Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan
mempertimbangkan parameter-perameter khusu yang mempengaruhi sistem
operasi turbin yaitu :
1. Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debit yang akan dimanfaatkan
untuk operasi turbin
2. Daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang
tersedia
3. Kecepatan putaran turbin
Ketiga faktor diatas dinyatakan sebagai kecepatan spesifik turbin (Ns)
dan kecepatan spesifik dapat diketahui jenis turbin :
1. Ns = 9 s/d 25 untuk turbin Pelton dengan suhu pancaran
2. Ns = 25 s/d 60 untuk turbin Pelton dengan lebih dari satu
pancaran
3. Ns = 40 s/d 400 untuk turbin Francis
4. Ns = 260 s/d 860 untuk turbin Kaplan
5. Ns = 340 s/d 860 untuk turbin Propeller
Berikut merupakan tabel hubungan turbin dengan variasi head :
Tabel 4. Hubungan turbin untuk berbgai variasi head
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
2.8 Evolusi Turbin
Dalam perkembangannya, turbin air mengalami perubahan sebagai
berikut :
1. Arah arus air lewat sudu berubah dari tangensial (Pelton) menjadi
radial (Francis) dan akhirnya axial (Propeller).
2. Cincin bawah (turbin Francis) makin lama menghilang (turbin
Propeller).
3. Jumlah sudu makin berkurang ( turbin pelton : banyak sudu turbin
francis turbin propeller : minimum 2 s/d 3 sudu).
2.9 Efisiensi Turbin
Efisiensi pada turbin tidak memiliki nilai yang tetap, tergantung keadaan
dan jenis turbinnya. Kinerja suatu turbin dapat dinyatakan dalam beberapa
keadaan, yaitu :
a. Tinggi maksimum
b. B. Tinggi terjun minimum
c. Tinggi terjun normal
d. Tinggi terjun rancangan
Pada tinggi terjun rancangan turbin akan memberikan kecepatan
terbaiknya sehingga efisiensinya menjadi maksimum. Berikut merupakan
tabe efisiensi turbi untuk berbagai kondisi beban :
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Tabel 5. Efisiensi turbin untuk berbagai kondisi beban
Efisiensi turbin homologous
Terkadang dalam merancang turbin dipwrlukan data efisiensi dari turbin
yang sejenis maupun dari studi model. Untuk dapat membandingkan
efisiensi antar turbin, maka turbin tersebut harus homologous. Rumus
efisiensi untuk turbin homologuis meruakan rumus empiris yang berlaku
untuk efisiensi maksimum turbin.
Moody menyarankan rumus efisiensi untuk turbin Francis yaitu :
Di USA
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Di Eropa
Dengan adalah efisiensi dan D adalah diameter turbin.
Hutton menyarankan rumus efisiensi untuk turbin propeller dan kaplan
yaitu :
Gambar 5. Grafik efisiensi turbin
2.10 Korelasi Antar Turbin
Untuk mendapatakan korelai dari beberapa turbin, maka setiap turbin
terseut harus homologous satu sama lain. Untuk turbin yang homlogous satu
sama lain, maka nilai setiap konstanta turbin yang dijelaskan di atas untuk
masing-masing turbin adlah sama.
Rasio antar variabel pada turbin 1 dan turbin 2 yang homologous yaitu
sebagai berikut :
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Sehingga korelasi dai dua buah turbin homologous yaitu :
Sehingga
Kemudian diperoleh korelasi lain yaitu :
2.11 Kavitasi
Pada turbin reaksi, letak turbin harus diperhatikan agar tidak terjadi
bahaya kavitasi yang terjadi akibat adanya tekanan absolut yang lebih kecil
dari tekanan uap air. Kavitasi dapat menyebabkan sudu-sudu turbin menjadi
berlubang-lubang kecil, sehingga mengurangi efisiensi turbin yang akhirnya
dapat pula merusak sudu turbin.
Berikut merupakan gambar Hukum Bernoulli untuk menjelaskan analisis
kavitasi pada turbin reaksi :
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Gambar 6. Skema turbin reaksi untuk analisis kavitasi
Hukum Bernoulli dikerjakan pada titik 1 dan titik 2 sebagai berikut :
Tinggi kecepatan pada titik 1 berbanding lurus dengan tinggi terjun
efektif H. Agar tidak terjadi kavitasi maka tinggi tekanan pada titik 1 harus
lebih besar atau sama dengan tinggi tekanan kavitasi. Oleh karena itu,
persaman dapat ditulis :
Dengan :
Hs = tinggi tekanan isap
Hv = tinggi tekanan kavitasi
Hatm = tinggi tekanan udara luar
‘ = sigma turbin atau koef. kavitasi
H = tinggi terjun netto/efektif
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
2.12 Definisi Diameter Turbin
Dalam pembahasan turbin terdapat beberapa macam istilah dameter yang
digunakan, yaitu :
1. Tubin Pelton
D1 adalah diameter lingkaran tempat kedudukan pusat berat sudu-
sudu (pitch circle).
2. Turbin Francis
D1 adalah diameter kincir ditengah-tengah distributor (diameter
nominal)
D2 adalah diameter sebelah dalam cincin debit (discharge ring).
3. Turbin Propeller
D1 adalah diameter kincir yang diukur dari ujung sudu ke ujung sudu.
D2 adalah diameter kincir yang melalui titik tengah sudu-sudu.
D3 adalah diameter sebelah dalam cincin debit (discharge ring).
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Rumah pembangkit atau power house adalah bangunan tempat
memasang mesin pembangkit yaitu turbin, generator, panel kontrol, peralatan
pendukung, serta ruang untuk operator. Power house didesain untuk
melindungi mesin pembangkit dan peralatan lainnya dari perubahan cuaca.
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi air menjadi energi puntir.
Energi puntir ini diubah menjadi energi listrik oleh generator. Turbin
mempunyai fungsi untuk mengubah energi ketinggian air menjadi daya
putaran poros. Setiap turbin mempunyai daerah operasi sendiri sehingga
mampu mengasilkan energi listrik dengan efisiensi yang memadai. Daerah
operasi optimal tersebut ditentukan oleh besar head operasi turbin air tersebut.
Turbin air dapat dibagi atas head tinggi, head menengah dan head
rendah. Disamping itu dari segi beroperasinya turbin air dibedakan atas turbin
impuls dan turbin reaksi.
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1
1 6
Turbin Bangunan Tenaga Air
Turbin terdapat tiga jenis, yaitu Pelton, Francis dan Kaplan atau
propeller. Dalam merencanakan pemakaian turbin banyak hal yang harus
diperhatikan, diantaranya yaitu efisiensi, tinggi head, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Website
Website; Kementrian PU, http://pustaka.pu.go.id
Website; Laman tentang turbin, www.ilmutekniksipil.com
Website; Universitas Diponegoro, www.eprints.undip.ac.id
Website; Universitas Mercu Buana, www.kk.mercubuana.ac.id
Siti Ai Nurhayati 1005315 | Teknik Sipil S-1