bab i tugas 6

Upload: nura-anisari

Post on 06-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    1/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Hipertensi disebut “silent killer” karena sifatnya asimptomatik dan

    telah beberapa tahun menimbulkan stroke yang fatal atau penyakit jantung.

    Meskipun tidak dapat diobati, pencegahan dan penatalaksanaan dapat

    menurunkan kejadian hipertensi dan penyakit yang menyertainya. Indonesia

    sebagai salah satu negara berkembang juga menghadapi masalah ini. Semakin

    meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah membawa banyak 

     perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat di Indonesia, termasuk 

    dalam pola konsumsi makanan keluarga. erubahan tersebut tanpa disadari

    telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan

    semakin meningkatnya kasus!kasus hipertensi di Indonesia.

    Hipertensi dilihat dari segi klinis, merupakan penyakit yang umum,

    asimptomatis, mudah dideteksi dan mudah ditangani jika dikenali secara dini.

     "amun, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi!komplikasi yangmematikan jika tidak ditangani. #iperkirakan sekitar $%& kenaikan kasus

    hipertensi terutama di negara berkembang tahun '%'( dari sejumlah )*+ juta

    kasus di tahun '%%%, di perkirakan menjadi ,( milyar kasus di tahun '%'(.

    rediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan

     pertambahan penduduk saat ini.

    Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor * setelah stroke dan

    tuberkulosis, yakni mencapai ),-& dari populasi kematian pada semua umur 

    di Indonesia. erdasarkan /iset 0esehatan #asar 1/iskesdas2 '%%-, diketahui

    hampir seperempat 1'3,(&2 penduduk Indonesia usia di atas % tahun

    mengkonsumsi makanan asin setiap hari, satu kali atau lebih. Sementara

     pre4alensi hipertensi di Indonesia mencapai *,-& dari populasi pada usia $

    tahun ke atas. #ari jumlah itu, )%& penderita hipertensi berakhir pada stroke.

    Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. ada orang

    1

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    2/21

    dewasa, peningkatan tekanan darah sistolik sebesar '% mmHg menyebabkan

     peningkatan )%& risiko kematian akibat penyakit kardio4askuler.

    1.2 Rumusan Masalah

    #ari latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa rumusan

    masalah. 5dapun beberapa rumusan masalah tersebut seperti berikut ini6

    . #efinisi Hipertensi

    '. 0lasifikasi Hipertensi

    *. 7pidemiologi Hipertensi

    3. 7tiologi Hipertensi

    (. atofisiologi Hipertensi

    ). Manifestasi klinis Hipertensi

    -. emeriksaan diagnostik Hipertensi

    $. enatalaksanaan medis Hipertensi

    +. encegahan Hipertensi%. 0omplikasi Hipertensi

    1.3 Tujuan Penulsan

    5dapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut ini6

    .  8ntuk mengetahui definisi 9agal ginjal kronik, epidemiologi, etiologi,

    gejala klinik dan patofisiologi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,

    diagnosis, terapi, dan komplikasi Hipertensi.

    '.  8ntuk memahai penanganan penyakit dari Hipertensi.

    BAB II

    PEMBAHA!AN

    2.1 De"ns H#ertens

    Secara umum, pengertian hipertensi adalah tekanan darah yang tinggi.

    :ekanan darah adalah suatu ukuran dari kekuatan darah yang menekan

    2

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    3/21

    dinding pembuluh darah. :ekanan darah yang digunakan sebagai batasan

    dalam menentukan penyakit hipertensi adalah tekanan darah arteri. ;adi,

    hipertensi adalah tingginya tekanan darah yang dilihat dari kekuatan darah

    dalam menekan dinding pembuluh darah arteri.

    engukuran tekanan darah arteri yang umumnya menggunakan

     sphygmomanometer  dan stetoskop akan menghasilkan dua buah angka hasil

     pencatatan, yaitu tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol. 5ngka

     pertama yang lebih besar nilainya, menunjukkan tekanan darah sistol.

    :ekanan darah sistol merupakan tekanan darah terhadap dinding arteri ketika

     jantung sedang berkontraksi memompa darah. 5ngka kedua yang lebih kecil

    nilainya, menunjukkan tekanan darah diastol. :ekanan darah diastolmerupakan tekanan darah terhadap dinding arteri ketika jantung sedang

     berelaksasi di antara dua kontraksi. :ekanan darah diastol juga

    menggambarkan keadaan elastisitas dinding arteri.3 :ekanan darah diastol

    akan menurun setelah usia (%an oleh karena elastisitas dinding arteri yang

     berkurang.

    encatatan nilai tekanan darah sistol dilakukan terlebih dahulu dan

    kemudian nilai tekanan darah diastol. 0edua angka ini dipisahkan oleh

    sebuah garis miring. Sebagai contoh, tekanan darah sistol sebesar '% mmHg

    dan tekanan darah diastol sebesar $% mmHg akan dicatat sebagai '%

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    4/21

    :abel . 0lasifikasi Hipertensi pada =rang #ewasa 1$ tahun ke atas2

    rehipertensi bukan merupakan kategori penyakit, namun lebih

    merupakan penanda yang dipilih untuk mengidentifikasi indi4idu!indi4idu

    yang berisiko tinggi menjadi hipertensi. 0ategori ini diperlukan untuk 

    meningkatkan kewaspadaan para klinikus dan juga pasien sehingga tindakan!

    tindakan pencegahan hipertensi dapat dilakukan secara dini. asien yang

     berada dalam kategori ini bukan merupakan kandidat untuk mendapatkan

    terapi farmakologis, namun perlu disarankan untuk mengubah pola hidupnya

    untuk mengurangi risiko terkena hipertensi.

    enanganan hipertensi berdasarkan klasifikasi yang dibuat ;"> ?II

    tidak mengelompokkan indi4idu!indi4idu berdasarkan ada tidaknya indikasi!

    indikasi tertentu 1faktor risiko lain atau kerusakan organ target2. asien!pasien

    hipertensi yang memiliki indikasi!indikasi tertentu akan dibahas pada bagian

    lain dari makalah ini. ;"> ?II menyarankan agar semua orang dengan

    hipertensi 1 stage 1 dan  stage 22 ditangani dengan pemberian obat. :ujuan

     pemberian obat pada penderita hipertensi adalah agar tekanan darahnya

    @3%

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    5/21

    rehipertensi

    Hipertensi derajat I

    Hipertensi derajat II

    '%!*+

    3%!(+

    A)%

    atau $%!$+

    atau +%!++

    atau A%%

    engelompokan Hipertensi terdiri atas 6

    '.'. enyakit Hipertensi Menurut 0ausanya terbagi atas 6

    . Hipertensi rimary

    Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui

     penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. :erdapat sekitar 

    +(& kasus. anyak faktor yang mempengaruhinya seperti

    genetik, lingkungan, hiperaktifitas sistem saraf simpatis, sistem

    renin angiotensin, defek dalam ekskresi "a, peningkatan "a dan

    >a intraseluler dan faktor!faktor yang meningkatkan resiko

    seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia. Hipertensi

     primer biasanya timbul pada usia *% B (% tahun.

    '. Hipertensi Secondary

    Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya

     peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang

    mengalami

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    6/21

    yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah.

    5pabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka

    disebut 7clamsia.

    Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar ( &

    kasus. enyebab spesifik diketahui, seperti penggunaan estrogen,

     penyakit ginjal, hipertensi 4askular renal, hiperaldosteronisme

     primer, dan sindrom cushing, feokromositoma, koarktasio aorta,

    hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan, dan lain B lain.

    0linis sulit untuk membedakan dua keadaan tersebut, terutama

     pada penyakit ginjal menahun. eratnya pengaruh hipertensi

    terhadap ginjal tergantung dari tingginya tekanan darah dan

    lamanya menderita hipertensi. Makin tinggi tekanan darah dalam

    waktu lama makin berat komplikasi yang mungkin ditimbulkan.

    a. Hipertensi pada penyakit ginjal 

    enyakit ginjal dapat meningkatkan tekanan darah dan

    sebaliknya hipertensi dalam jangka waktu yang lama dapat

    mengganggu ginjal. Hipertensi pada penyakit ginjal dapat

    terjadi pada penyakit ginjal akut maupun penyakit ginjal

    kronik, baik pada kelainan glumerolus maupun pada kelainan

    4askular. Hipertensi pada penyakit ginjal dapat

    dikelompokkan dalam 6

    . enyakit glumerolus akut

    Hipertensi terjadi karena adanya retensi natrium yang

    menyebabkan hiper4olemik. /etensi natrium terjadi

    karena adanya peningkatan reabsorbsi natrium di duktuskoligentes. eningkatan ini dimungkankan abibat adanya

    retensi relatif terhadap Hormon "atriuretik eptida dan

     peningkatan akti4itas pompa "a B 0 B 5:ase di duktus

    koligentes.

    '. enyakit 4askuler  

    ada keadaan ini terjadi iskemi yang kemudian

    merangsang sistem renin angiotensin aldosteron.

    6

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    7/21

    *. 9agal ginjal kronik  

    Hipertensi yang terjadi karena adanya retensi natrium,

     peningkatan sistem /enin 5ngiotensinogen 5ldosteron

    akibat iskemi relatif karena kerusakan regional, aktifitas

    saraf simpatik yang meningkat akibat kerusakan ginjal,

    hiperparatiroidis sekunder, dan pemberian eritropoetin.

    3. enyakit glumerolus kronik  

    Sistem/enin! 5ngiotensinogen! 5ldoteron 1/552

    merupakan satu sistem hormonal enCimatik yang bersifat

    multikompleks dan berperan dalm naiknya tekanan darah,

     pangaturan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit.

    b. Hipertensi pada penyakit renovaskular 

    Hipertensi reno4askular merupakan penyebab tersering dari

    hipertensi sekunder. #iagnosa hipertensi reno4askular penting

    karena kelainan ini potensial untuk disembuhkan dengan

    menghilangkan penyebabnya yaitu stenosis arteri renalis.

    Stenosis arteri renalis adalah suatu keadaan terdapatnya lesi

    obstruktif secara anatomik pada arteri renalis. Sedangkan

    hipertensi reno4askular adalah hipertensi yang terjadi akibat

    fisiologis adanya stenosis arteri renalis.

    Istilah nefropati iskemik menggambarkan suatu keadaan

    terjadinya penurunan fungsi ginjal akibat adanya stenosis arteri

    renalis. ;ika terjadi gangguan fungsi ginjal, kelainan ini akanmenetap walaupun tekanan darahnya dapat dikendalikan

    dengan pengobatan yang meliputi medikamentosa

    antihipertensi, re4askularisasi dengan tindakan bedah ataupun

    angioplasti.

    c. Hipertensi pada kelainan endokrin

    Salah satu penyakit yang disebabkan oleh kerusakan endokrin

    adalah aldosteronisme primer 1Sindrom >onn2.

    7

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    8/21

    Hiperaldosteronisme primer adalah sindrom yang disebabkan

    oleh hipersekresi aldesteron yang tidak terkendali yang

    umumnya berasal dari kelenjar korteks adrenal.

    Hiperaldosteronisme primer secara klinis dikenal dengan triad

    terdiri dari hipertensi, hipokalemi, dan alkalosis metabolik.

    Sindrom ini disebabkan oleh hiperplasi kelenjar korteks

    adrenal, adenoma atau karsinoma adrenal.

    d. Sindrom Cushing 

    Sindrom cushing disebabkan oleh hiperplasi adrenal bilateral

    yang disebabkan oleh adenoma hipofisis yang menghasilkan

    5denocorticotropin Hormone 15>:H 2.

    e. Hipertensi adrenal kongenital 

    Hipertensi adrenal kongenital merupakan penyabab terjadinya

    hipertensi pada anak 1jarang terjadi2.

     f. eokromositoma

    Deokromositoma adalah salah satu hipertensi endokrin yang

     patut dicurigai apabila terdapat riwayat dalam keluarga. :anda

     B tanda yang mencurigai adanya feokromositoma yaitu

    hipertensi, sakit kepala, hipermetabolisme, hiperhidrosis, dan

    hiperglikemia.

    Deokromositomia disebabkan oleh tumor sel kromatin asal

    neural yang mensekresikan katekolamin. Sebagian besar 

     berasal dari kelenjar adrenal, dan hanya %& terjadi di tempat

    lain dalam rantai simpatis. %& dari tumor ini ganas dan %&adenoma adrenal adalah bilateral. Deokromositomia dicurigai

     jika tekanan darah berfluktuasi tinggi, disertai takikardi,

     berkeringat atau edema paru karena gagal jantung.

     g. !oarktasi aorta

    0oarktasi aorta paling sering mempengaruhi aorta pada distal

    dari arteri subkla4ia kiri dan menimbulkan hipertensi pada

    lengan dan menurunkan tekanan pada kaki, dengan denyut

    nadi arteri femoralis lemah atau tidak ada. Hipertensi ini dapat

    8

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    9/21

    menetap bahkan setelah reseksi bedah yang berhasil, terutama

     jika hipertensi terjadi lama sebelum operasi.

    h. Hipertensi pada kehamilan

    Hipertensi pada kehamilan merupakan penyebab utama

     peningkatan morbiditas dan mortalitas maternal, janin dan

    neonatus. 0edaruratan hipertensi dapat menjadi komplikasi

    dari preeklampsia sebagaimana yang terjadi pada hipertensi

    kronik. erempuan hamil dengan hipertensi mempunyai risiko

    yang tinggi untuk terjadinya komplikasi yang berat seperti

    abruptio plasenta, penyakit serebro4askuler, gagal organ,

    koagulasi intra4askular. enelitian obser4asi pasien hipertensikronik yang ringan didapatkan risiko kehamilan preaklampsia

    %B'(&, abruptio %,-B,(&, kehamilan prematur kurang dari

    *- minggu 'B*3&, dan hambatan pertumbuhan janin $B)&.

    /isiko bertambah pada hipertensi kronik yang berat pada

    trimester pertama dengan didapatnya preaklampsia sampai

    (%&. :erhadap janin, mengakibatkan risiko retardasi

     perkembangan intrauterin, prematuritas dan kematian

    intrauterin. Selain itu risiko hipertensi seperti gagal jantung,

    ensepalopati, retinopati, perdarahan serebral, dan gagal ginjal

    akut dapat terjadi. Sampai sekarang yang belum jelas apakah

    tekanan darah yang terkontrol secara agresif dapat menurunkan

    terjadinya eklampsia.

    i. Hipertensi akibat dari penggunaan obat " obatan.

    enggunaan obat yang paling banyak berkaitan dengan

    hipertensi adalah pil kontrasepsi oral 1=>2 dimana (&

     perempuan mengalami hipertensi sejak mulai penggunaan.

    erempuan usia lebih tua 1A*(tahun2 lebih mudah terkena,

     begitupula dengan perempuan yang pernah mengalami

    hipertensi selama kehamilan. ada (% & tekanan darah akan

    kembali normal dalam *B) sesudah penghentian pil.

    enggunaan estrogen pascamenopause bersifat kardioproteksi

    dan tidak meningkatkan tekanan darah. =bat lain yang terkait

    9

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    10/21

    dengan hipertensi termasuk siklosporin, eritopoietin, dan

    kokain.

    '.'.' Menurut 9angguan :ekanan #arah

    a. Hipertensi #iastolik 1diastolic hypertension2

    Eaitu peningkatan tekanan diastolic tanpa diikuti peningkatan

    tekanan sistolik. iasanya bentuk hipertensi ini ditemukan pada

    anak!anak dan dewasa muda.

     b. Hipertensi Sistolik 1isolated systolic hypertension2

    Eaitu peningkatan tekanan sistolik tanpa diikutu peningkatan

    tekanan diastolik. 8mumnya bentuk hipertensi ini ditemukan padausi lanjut.

    c. Hipertensi >ampuran 1sistol dan diastole yang meninggi2

    Eaitu peningkatan tekanan darah pada sistol dan distol.

    '.'.* Menurut berat atau tingginya peningkatan tekanan darah

    a. Hipertensi ringan yaitu jika pada pengukuran tekanan darah,

    tekanan darah sistolik berada diantara 3%!(+mmHg dan tekanan

    darah diastolic berada diantara +%!++mmHg.

     b. Hipertesi sedang yaitu jika pada pengukuran tekanan darah,

    tekanan darah sistolik berada diantara )%!-+mmHg dan tekanan

    darah diastolic berada diantara %%!%+mmHg.

    Hipertensi berat yaitu jika pada pengukuran tekanan darah, tekanan darah

    sistolik A$%mmHg dan tekanan darah diastolic ≥%mmHg.

    2.3 E#%em&l&g H#ertens

    #ata epidemiologi menunjukkan bahwa dengan makin meningkatnya

     populasi usia lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan

     besar juga akan bertambah. #ata dari :he "ationalHealth and "utrition

    7Famination Sur4ey 1"H"7S2 menunjukkan bahwa dari tahun +++!'%%%,

    insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar '+!*&.

    #i Indonesia, sampai saat ini belum ada penelitian yang bersifat

    nasional yang dapat menggambarkan pre4alensi 1angka kejadian2 penderita

    hipertensi secara tepat. adaumumnyapre4alensihipertensiberkisarantara ,$ B 

    10

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    11/21

    '$,)& penduduk yang berusia di atas '% tahun. Sebagai perbandingan di

    5merika ( & golongan kulit putih dewasa dan '(!*%& golongan kulit hitam

    adalah penderita hipertensi.

    2.' Et&l&g H#ertens

    Hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui dinamakan

    hipertensi primer, esensial atau idiopatik. Hipertensi primer ini merupakan

    $(& dari kasus hipertensi. ada sebagian kecil sisanya, penyebab

    hipertensinya diketahui. Hipertensi ini dinamakan hipertensi sekunder.

    #efinisi inilah yang terkadang menyulitkan para klinisi dalam

    membedakan kedua golongan tersebut. enyebab yang tidak diketahui, suatu

    saat, seiring dengan kemajuan Caman akan diketahui sedikit demi sedikit.

    Selama proses perkembangan ilmu pengetahuan akan terdapat kesulitan

    dalam membedakan kedua golongan tersebut, karena batas antara penyebab

    yang tidak diketahui dan penyebab yang diketahui menjadi tidak jelas.

    Saat ini, jika penyebab hipertensi adalah suatu kelainan organ

    struktural atau gen yang spesifik, maka dimasukkan ke dalam golongan

    hipertensi sekunder. "amun, jika penyebab hipertensi adalah kelainan!

    kelainan yang umum dan fungsional, maka dimasukkan ke dalam golongan

    hipertensi primer.

    a. Hipertensi rimer 

    Hipertensi rimer atau hipertensi esensial adalah hipertensi yang

     penyebabnya tidak diketahui secara pasti atau idiopatik. 0esulitan dalam

    menemukan mekanisme yang bertanggung jawab atas terjadinya hipertensi

     primer adalah banyaknya sistem yang terlibat dalam pengaturan tekanan

    darah. Sistem saraf adrenergik baik sentral maupun perifer, sistem

     pengaturan ginjal, sistem pengaturan hormon dan pembuluh darah adalah

    sistem!sistem yang mempengaruhi tekanan darah. Sistem!sistem ini saling

    mempengaruhi dengan susunan yang kompleks dan dipengaruhi oleh gen!

    gen tertentu.

    (. Hipertensi Sekunder 

    enyebab!penyebab dari hipertensi sekunder adalah kelainan ginjal,

    kelainan endokrin, koartasi aorta dan juga obat!obatan.

    2.) Pat&"s&l&g H#ertens

    11

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    12/21

    Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya

    angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I!con4erting enCyme

    15>72. 5>7 memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan

    darah. #arah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.

    Selanjutnya oleh hormon, renin 1diproduksi oleh ginjal2 akan diubah menjadi

    angiotensin I. =leh 5>7 yang terdapat di paru!paru, angiotensin I diubah

    menjadi angiotensin II. 5ngiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci

    dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama. 5ksi pertama adalah

    meningkatkan sekresi hormon antidiuretik 15#H2 dan rasa haus. 5#H

    diproduksi di hipotalamus 1kelenjar pituitari2 dan bekerja pada ginjal untuk 

    mengatur osmolalitas dan 4olume urin. #engan meningkatnya 5#H, sangat

    sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh 1antidiuresis2, sehingga menjadi

     pekat dan tinggi osmolalitasnya. 8ntuk mengencerkannya, 4olume cairan

    ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian

    intraseluler. 5kibatnya, 4olume darah meningkat, yang pada akhirnya akan

    meningkatkan tekanan darah. 5ksi kedua adalah menstimulasi sekresi

    aldosteron dari korteks adrenal.

    5ldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting

     pada ginjal. 8ntuk mengatur 4olume cairan ekstraseluler, aldosteron akan

    mengurangi ekskresi "a>l 1garam2 dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus

    ginjal. "aiknya konsentrasi "a>l akan diencerkan kembali dengan cara

    meningkatkan 4olume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan

    meningkatkan 4olume dan tekanan darah.

    2.* Man"estas $lns

    Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang

    lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Seringkali hipertensi

    disebut sebagai silent killer karena dua hal, yaitu6

    • Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki

    gejala khusus. 9ejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan, dan sakit

    kepala biasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi.

    Hipertensi dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur.

    12

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    13/21

    • enderita hipertensi, apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai

    risiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardio4askular seperti

    stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal.

    ada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejalaG

    meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan

    dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi 1padahal sesungguhnya

    tidak2. 9ejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung,

     pusing, wajah kemerahan dan kelelahanG yang bisa saja terjadi baik pada

     penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang

    normal.

    ;ika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala

     berikut6

    • Sakit kepala

    • 0elelahan

    • Mual

    • Muntah

    • Sesak nafas

    • 9elisah

    • andangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,

    mata, jantung dan ginjal.

    • Sering buang air kecil terutama di malam hari

    • :elinga berdenging

    13

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hidunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidung

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    14/21

    0adang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan

     bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak . 0eadaan ini disebut

    ensefalopati hipertensif , yang memerlukan penanganan segera

    2.+ Pemerksaan Dagn&stk

    :ujuan utama dalam diagnosa hipertensi adalah untuk menentukan

    apakah pasien menderita hipertensi primer atau sekunder, apakah ada

    kerusakan pada organ target dan mendeteksi komplikasi lainnya. angkah!

    langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut6

    . 5namnesa

    9ejala klinis berupa peninggian tekanan darah biasanya merupakan

    satu!satunya gejala yang ada, kadang!kadang hipertensi esensial berjalan

    tanpa gejala, dan baru timbul setelah terjadi komplikasi pada organ target

    seperti pada ginjal, mata, otak dan jantung. 9ejala lainnya berupa sakit

    kepala, epistaksis 1perdarahan pada hidung2, pusing, atau migren 1sakit kepala

    sebelah2 dapat merupakan gejala yang timbul dari hipertensi esensial. 9ejala

    lainnya akibat komplikasi berupa gangguan penglihatan, gangguan jantung

     berupa penyakit jantung hipertensi, dan gangguan serebral 1otak2 berupa

    kejang!kejang, stroke, penurunan kesadaran. ila gejala pada organ target

    telah timbul, menandakan bahwa tekanan darah perlu segera diturunkan.'. /iwayat penyakit

    5namnesa mengenai riwayat penyakit difokuskan pada modifikasi

    gaya hidup, asupan makanan seperti natrium dan kolesterol, tingkat akti4itas

    fisik , stres psikososial, konsumsi alkohol, narkoba dan rokok. Selain itu juga

    tanyakan penggunaan obat!obatan termasuk suplemen herbal. /iwayat

     penyakit keluarga juga penting dalam hal ini seperti riwayat keluarga

    14

    http://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otak

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    15/21

    menderita, penyakit kardio4askular, cerebro4ascular, diabetes mellitus dan

    dyslipidemia.

    *. emeriksaan fisik emeriksaan fisik harus mencakup pemeriksaan derajat hipertensi

    secara akurat dan menilai kerusakan organ target. Saat mengukur tekanan

    darah, pastikan bahwa pengukuran saat pasien dalam poisi rileks, dilakukan '

    kali dan setidaknya diberi jeda menit antara setiap pengukuran. Setelah itu

    tentukan derajat hipertensi pasien.

    3. emeriksaan laboratorium

    emeriksaan penunjang untuk pasien hipertensi harus meliputi

     pemeriksaan 709, urinalisis, glukosa darah atau Hb5c, natrium dan kalium

    serum, kadar kretinis dan profil lipid. emeriksaan juga mungkin diperlukan

     pada indi4idu dengan hipertensi sekunder dan untuk mendeteksi kerusakan

    organ target, contohnya seperti chest F!ray, pemeriksaan neurologis,

     pemeriksaan mata, echocardiografi,pemeriksaan asam urat, :SH, dan lain!

    lain.

    2., Penatalaksanaan Me%sHipertensi dapat terjadi bersamaan dengan kondisi-kondisi

    lain sehingga terdapat beberapa indikasi tertentu dalam pemilihan

    obat-obatan antihipertensi

    a. enatalaksanaan "on Darmakologis

    2. #iet

    embatasan atau pengurangan konsumsi garam. enurunan dapat

    menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan akti4itas

    rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.

    '2. 5kti4itas

    0lien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan

    denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,

     jogging, bersepeda atau berenang.

     b. enatalaksanaan Darmakologis

    15

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    16/21

    Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

     pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu6

    2. Mempunyai efekti4itas yang tinggi.

    '2. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.

    *2. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.

    32. :idak menimbulkan intoleransi.

    (2. Harga obat relati4e murah sehingga terjangkau oleh klien.

    )2. Memungkinkan penggunaan jangka panjang.

    9olongan obat ! obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi

    sepertigolongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,

    golongan penghambat kon4ersi rennin angitensin.

    16

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    17/21

    !bat-obatan parenteral "ang digunakan dalam penanganan hipertensi

    emergensi

    0ombinasi yang telah terbukti efektif dan dapat ditoleransi pasien adalah 6

    . >> dan 5>7I atau 5/

    '. >> dan

    *. >> dan diuretika

    3. 5 dan

    17

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    18/21

    (. 0adang diperlukan tiga atu empat kombinasi obat

    2.- Penegahan H#ertens

    Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik 

    seperti konsumsi makanan kaya serat, kurangi konsumsi garam dan

     pola diet rendah lemak jenuh, total lemak dan kolesterol serta akti4itas fisik yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok dan mengkonsumsi

    alkohol yang diduga berpengaruh dalam meningkatkan resiko hipertensi,

    walaupun mekanisme timbulnya belum diketahui pasti. #isarankan untuk 

    mengurangi konsumsi natrium

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    19/21

    ayam, soto, dan lain!lain, dengan seenaknya menambahkannya ke dalam

    mangkok tanpa takaran yang jelas.

    eberapa bentuk pencegahan penyakit hipertensi antara lain 6

    a. encegahan primordial

     b. romosi kesehatan

    c. roteksi dini 6 kurangi garam sebagai salah satu faktor risiko

    d. #iagnosis dini 6 screening, pemeriksaan

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    20/21

    • Sindrom metabolik 

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 $esm#ulan

     pengertian hipertensi adalah tekanan darah yang tinggi. :ekanan darah

    adalah suatu ukuran dari kekuatan darah yang menekan dinding pembuluh

    darah. :ekanan darah yang digunakan sebagai batasan dalam menentukan

     penyakit hipertensi adalah tekanan darah arteri. ;adi, hipertensi adalah

    tingginya tekanan darah yang dilihat dari kekuatan darah dalam menekan

    dinding pembuluh darah arteri.

    ;enis!jenis Hipertensi6

    2 Menurut 0ausanya

    a. Hipertensi rimer 

     b. Hipertensi Sekunder a2 Hipertensi pada ginjal

     b2 Hipertensi pada penyakit reno4askular 

    c2 Hipertensi pada kelainan endokrin

    d2 Sindrom cushing

    e2 Hipertensi adrenal konginetal

    f2 0oarktasi aorta

    g2 Deokromositoma

    h2 Hipertensi pada kehamilan

    i2 Hipertensi penggunaan obat!obatan

    '2 Menurut gangguan tekanan darah

    a. Hipertensi #iastolik  b. Hipertensi Sistolik 

    c. Hipertensi >ampuran

    Mekanisme :erjadinya enyakit Hipertensi. Mekanisme terjadinya

    hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh

    angiotensin I!con4erting enCyme 15>72. Selanjutnya oleh hormon, renin

    1diproduksi oleh ginjal2 akan diubah menjadi angiotensin I. =leh 5>7 yang

    terdapat di paru!paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II.

    20

  • 8/16/2019 BAB I Tugas 6

    21/21

    5ngiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan

    darah melalui dua aksi utama. 5ksi pertama adalah meningkatkan sekresi

    hormon antidiuretik 15#H2 dan rasa haus. 5ksi kedua adalah menstimulasi

    sekresi aldosteron dari korteks adrenal.

    >ara encegahan enyakit Hipertensi. Hipertensi dapat dicegah

    dengan pengaturan pola makan yang baik, serta akti4itas fisik yang cukup

    seperti olahraga secara teratur. Selain itu dengan menghindari kebiasaan

     buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol, serta konsumsi natrium