bab i teori dasar.doc
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB I TEORI DASAR.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/55cf8ee0550346703b969799/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
TEORI DASAR
1.1 STRUKTUR MIKRO MATERIAL
Struktur mikro material terbagi atas :
1. Atom
Merupakan unsur terkecil dari material yang tidak dapat dibagi lagi
dengan menggunakan reaksi kima biasa.
2. Sel Satuan
Merupakan susunan dari beberapa atom yang yang teratur dan berpola
berulang. Sel satuan terdiri dari kubus (BCC dan FCC), hexagonal,
tetragonal, triklin, monoklin, dll.
BCC ( Body Centered Cube )
Adanya pemusatan satu atom di tengah-tengah kubus.
Sel Satuan BCC
Mencari APF ( Atomic Packing Factor )
APF =
1
![Page 2: BAB I TEORI DASAR.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/55cf8ee0550346703b969799/html5/thumbnails/2.jpg)
=
=
FCC ( Face Centered Cube )
Adanya pemusatan satu atom di setiap sisi kubus.
Sel Satuan FCC
Mencari APF ( Atomic Packing Factor )
APF =
=
=
2
![Page 3: BAB I TEORI DASAR.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/55cf8ee0550346703b969799/html5/thumbnails/3.jpg)
HCP (Hexagonal Closed Package)
Hexagonal Closed Package
Cara perhitungan APF dari HCP :
n atom =
volume sel satuan = luas alas x tinggi
tinggi = 1,633a
luas alas = 6 x luas segitiga
= 6 x (1/2 a x a sin 60)
= 6 x (1/2 a2 sin 60)
= 3a2 sin 60
Volume sel satuan = 3a2 sin 60 x 1,633a
= 4,899a3 sin 60
= 4,24a3
a = 2R, maka :
Volume sel satuan = 4,24(2R)3
= 4,24 x 8R3
= 33,94 R3
APF = =
= = = 74%
3. Butir
Merupakan kumpulan dari sel satuan yang memiliki arah dan orientasi
sama dalam 2 dimensi.
3
![Page 4: BAB I TEORI DASAR.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/55cf8ee0550346703b969799/html5/thumbnails/4.jpg)
4. Kristal
Merupakan kumpulan dari sel satuan yang memiliki arah dan orientasi
sama serta dapat dilihat dalam bentuk 3 dimensi.
4
![Page 5: BAB I TEORI DASAR.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/55cf8ee0550346703b969799/html5/thumbnails/5.jpg)
1.2 CACAT PADA MATERIAL
Cacat pada material yaitu ketidaksempurnaan pada material. Cacat pada
material terbagi atas :
1. Cacat Titik
Cacat titik adalah cacat berupa titik pada material. Cacat titik terbagi atas :
a. Vacancy (kekosongan), yaitu cacat yang terjadi akibat adanya
kekosongan atom dalam susunan atom.
b. Subtitusi/pergantian, yaitu cacat yang terjadi akibat adanya pergantian
atom pada susunan atom.
c. Intertisi adalah cacat yang terjadi akibat adanya atom lain yang
menyusup dalam susunan atom. Intertisi terbagi atas:
Self Intertisi, yaitu cacat akibat adanya atom yang menyisip
pada susunan atom yang berasal dari atom itu sendiri.
Impurity, yaitu adanya atom asing yang menyusup pada susunan
atom yang bersifat mengganggu
Cacat Titik pada Material
5
![Page 6: BAB I TEORI DASAR.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/55cf8ee0550346703b969799/html5/thumbnails/6.jpg)
2. Cacat Garis/Dislokasi
Cacat garis adalah ketidaksempurnaan pada material akibat kekosongan
pada sebaris atom. Dislokasi terbagi atas :
a. Dislokasi sisi, adalah cacat garis yang arah pergerakan atomnya tegak
lurus terhadap garis dislokasi. (Dislocation line).
Dislokasi Sisi
b. Dislokasi Ulir, yaitu cacat gais yang arah pergerakan atomnya sejajar
terhadap arah garis dislokasi (Dislocation line).
Dislokasi Ulir
6
![Page 7: BAB I TEORI DASAR.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/55cf8ee0550346703b969799/html5/thumbnails/7.jpg)
3. Cacat Bidang
Cacat bidang yaitu ketidak sempurnaan material pada sebidang struktur
atom. Contohnya, twinning dan batas butir.
Cacat Bidang
4. Cacat Ruang
Cacat ruang adalah ketidaksempurnaan kristal pada seruang atom yaitu
timbulnya rongga antara batas butir karena orientasi butir dan dapat dilihat
secara langsung. Contohnya, porositas dan retak.
Cacat Ruang
7
![Page 8: BAB I TEORI DASAR.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/55cf8ee0550346703b969799/html5/thumbnails/8.jpg)
1.3 Sifat mekanik
Sifat material yang ada akibat dari pembebanan.
Sifat mekanik ini terbagi atas :
1. Kekerasan
Kemapuan material untuk menahan deformasi plastis lokal akibat
penetrasi di permukaan.
2. Kekuatan
Kemampuan material untuk menahan deformasi plastis secara menyeluruh.
Kurva Kekuatan
3. Keuletan
Kemampuan material untuk menahan deformasi plastis maksimum sampai
material itu patah.
Kurva Keuletan
4. Kelentingan
Besarnya energi yang diserap material selama deformasi elastis
berlangsung.
8
![Page 9: BAB I TEORI DASAR.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/55cf8ee0550346703b969799/html5/thumbnails/9.jpg)
Kurva Kelentingan
5. Ketangguhan
Besarnya energi yang diserap material sampai material tersebut patah.
Kurva Ketangguhan
6. Modulus Elastisitas
Merupakan ukuran kekakuan material.
E = σ/e
Kurva Modulus Elastisitas
9