bab i su
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu faktor penting dalam penentuan lokasi suatu industri adalah
pertimbangan ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkan sumber utilitasnya.
Unit pendukung proses atau unit utilitas merupakan bagian yang sangat penting untuk
menunjang berlangsungnya proses produksi dalam pabrik seperti listrik, steam, air
bersih, air pendingin, bahan bakar dan unit pengolahan limbah. Pada prarancangan
pabrik propilen dari metanol berkapasitas 100000 ton/tahun, lokasi pabrik berada di
Kalimantan yang terdapat sungai mahakam. Direncanakan sistem utilitas terdiri dari
unit penyediaan dan pengolahan air, penyediaan steam, dan penyediaan listrik.
1.2 Peranan Air Dalam Industri
Pada prarancangan pabrik propilen ini, sumber air yang digunakan adalah air yang
berasal dari air sungai. Pengolahan air dalam sistem utilitas pabrik berfungsi
meningkatkan kemurnian air untuk mencegah berbagai permasalahan yang dapat
ditimbulkan oleh zat-zat pengotor yang terlarut dan tersuspensi dalam air baku.
Permasalahan korosi dan pengerakan (fouling) peralatan proses, penyumbatan
perpipaan, pembusaan, gangguan kesehatan personil, dan lain-lain akan timbul jika
air industri tidak diolah. Air untuk industri diperlukan untuk :
1. Air pendingin
Pada pabrik methanol to propilen, air digunakan sebagai media pendingin pada
cooler. Pemilihan air sebagai media pendingin dikarenakan :
-Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah besar
-Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya
-Tidak terdekomposisi
-Dapat menyerap panas dalam jumlah tinggi tiap satuan volumenya
-Tidak mudah menyusut dengan adanya perubahan temperatur.
Hal - hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan air pendingin :
-Kesadahan (hardness) CaCO3 kecil (< 500 mg/lt), sebab dengan kesadahan yang
tinggi dapat menyebabkan terjadinya kerak
-Kandungan besi kecil (< 0,3 mg/lt), jika terlalu besar dapat menyebabkan korosi
-Kandungan silica harus kecil (< 150 mg/lt) untuk memperkecil terjadinya kerak
-Kandungan minyak harus dihindari karena menyebabkan terganggunya film
corrotion inhibitor, menurunkan heat exchanger coefficient, dan dapat menjadi
makanan mikroba sehingga menimbulkan endapan.
2. Air umpan boiler (BFW)
Air juga dimanfaatkan sebagai umpan boiler untuk memproduksi steam. Sebelum
digunakan sebagai umpan boiler (BFW) dan air pendingin, air ini harus memenuhi
persyaratan yang diperlukan untuk masing – masing penggunaan sehingga perlu
dilakukan treatment agar kandungan ion – ion (seperti Ca2+, Mg2+, Na+, HCO3-, SO4
2-,
Cl-) yang tidak dikehendaki berkurang.
Syarat – syarat air sebagai umpan boiler :
- Tidak menimbulkan kerak pada kondisi steam yang dikehendaki maupun pada
tube heat exchanger, jika steam digunakan sebagai pemanas. Hal ini akan
mengakibatkan turunnya effisiensi operasi, bahkan bisa mengakibatkan tidak
beroperasi sama sekali
- Bebas dari gas – gas yang dapat menimbulkan korosi terutama gas O2 dan CO2
- Tidak terjadi foaming akibat pemanasan pada boiler karena adanya zat – zat
organik, anorganik dan zat – zat yang tidak larut dalam jumlah besar. Efek
pembusaan terjadi pada air yang kadar alkalinitasnya tinggi.
Tabel 2.1 Data spesifikasi air sebagai umpan boiler
(Perrys edisi 6, hal 976)
3. Air sanitasi untuk perkantoran dan laboratorium
Air sanitasi untuk perkantoran dan laboratorium juga harus memenuhi persyaratan
seperti di atas. Air untuk perkantoran akan dikonsumsi karyawan pabrik, sehingga
diperlukan air yang bersih dan bebas kandungan ion – ion yang berbahaya.
Sedangkan untuk laboratorium, diperlukan air yang juga bebas kandungan ion – ion
sehingga hasil analisa menjadi lebih tepat. Syarat – syarat air sanitasi antara lain :
tidak bewarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun, tidak mengandung senyawa
organik dan anorganik, serta tidak mengandung bakteri yang berbahaya.
Tabel 2.2. Karakteristik Air Sungai Mahakam dan Baku Mutu Air Bersih
No Parameter Analisis Satuan Sungai Mahakam Baku Mutu
FISIKA
1 Zat Padat Terlarut (TDS) mg/L 19-59,7 1000
2 Zat Padat Tersuspensi (TSS) mg/L 8-197 1000
3 Kekeruhan NTU 146 5
4 Temperatur C 27,1 – 30,1 Suhu udara, 3C
5 Warna TCU 80 15
6 Daya hantar listrik S/cm 70 -
KIMIA
1 Besi (Fe) mg/L 1,85 0,3
2 Fluorida (F) mg/L 0 1,5
3 Kesadahan (CaCO3) mg/L 20,73 500
4 Klorida (Cl) mg/L 6,3 250
5 Mangan (Mn) mg/L 0 0,1
6 Natrium (Na) mg/L 5,87 200
7 Nitrat (sebagai NO3) mg/L 0,09 50
8 Nitrit (sebagai NO2) mg/L 0,209 3
9 pH - 5,31 – 5,2 6,5-8,5
10 Sulfat (SO4) mg/L 0,60 250
11 Kalium (K) mg/L 3,14 -
12 Tembaga (Cu) mg/L 0,008 2
13 Kromium IV (Cr) mg/L 0,006 0,05
14 Arsen (As) mg/L 0,005 0,01
15 Air Raksa (Hg) ppb 0,26 1
KIMIA ORGANIK
16 Zat organik (KMnO4) mg/L 36,63 -
(Sumber: Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kalimantan, 2006)
4. Air hydrant
Air hydrant merupakan air cadangan yang digunakan sewaktu terjadi musibah
kebakaran, baik untuk perumahan ataupun perkantoran. Pada umumya air jenis ini
tidak memerlukan persyaratan khusus. Maka untuk memenuhi semua kebutuhan air
dalam industri, air yang digunakan harus memenuhi syarat sesuai dengan tujuan
penggunaan air tersebut.
Persyaratan kualitas air yang dapat digunakan dalam industri berbeda-beda
tergantung pada tujuan penggunaannya. Air sungai yang tersedia umumnya belum
memenuhi persyaratan yang diperlukan, sehingga harus melalui proses pengolahan
terlebih dahulu. Secara sederhana pongolahan air meliputi sedimentasi, koagulasi,
filtrasi, demineralisasi dan deaerasi serta penambahan senyawa-senyawa kimia
tertentu
1.3 Peranan Listrik Dalam Industri
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam
pengoperasian suatu pabrik. Hampir semua peralatan utama dalam proses industri
membutuhkan energi listrik sebagai sumber energinya. Apabila tidak ada sumber
listrik yang cukup, maka hampir semua peralatan industri tidak dapat dioperasikan.
Sehingga proses produksi akan menjadi terganggu.
Energi listrik ini dapat dihasilkan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang
tersedia di alam, seperti minyak bumi, batubara, panas bumi, gas alam, panas
matahari, dan lain-lain. Proses perubahan suatu energi ke energi yang lain
membutuhkan sarana, peralatan atau mesin yang disebut alat pembangkit misalnya
mesin diesel.
1.4. Peranan Pengolahan Limbah dalam Industri
Limbah gas & cair yang dihasilkan dari suatu kegiatan industri harus diolah
terlebih dahulu untuk mencegah timbulnya pencemaran lingkungan ketika dibuang.
Adapun penurunan jumlah limbah dapat diupayakan dengan cara pengolahan limbah
cairnya. Cara pengolahan limbah cair dikenal sebagai teknologi pengolahan limbah
cair. Pemilihan teknologi pengolahan limbah cair berdasarkan atas sumber dan
karakteristik limbah cair yang meliputi 4 parameter yaitu:
1. Parameter Fisik
Parameter fisik yang harus ditinjau meliputi bau, warna, kekeruhan dan
konduktivitas limbah cair tersebut.
2. Parameter Kimia
Parameter kimia yang harus ditinjau meliputi BOD (biochemical oxygen
demand), COD (chemical oxygen demand), TOC (total organic carbon), TOD
(total oxygen demand), oksigen terlarut, senyawa kimia beracun dan logam
berat.
3. Parameter Biologi
Parameter biologi yang harus ditinjau meliputi kandungan mikroorganisme
baik hewan maupun tumbuhan.
4. Parameter Radioaktif
Parameter radioaktif yang harus ditinjau meliputi bahan-bahan radioaktif.
Pada pabrik Metanol to propylene, limbah yang dihasilkan dapat
diklasifikasikan menjadi 2 bagian, dimana pengolahannya didasarkan pada jenis
limbahnya yaitu:
Bahan limbah cair
BAB II
SISTEM UTILITAS
2.1 Unit Pengolahan Air
Semua kebutuhan air yang diperlukan dalam lingkup pabrik bersumber dari air
sungai. Namun seperti diketahui, air sungai masih tercemar oleh kotoran baik secara
fisik maupun kimia. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan agar air sungai
tersebut terbebas dari segala kotoran dan layak digunakan pada pabrik.
. Adapun proses pengolahan air melalui beberapa tahapan, yaitu :
Bak Pengendapan
Sebelum air sungai dipompakan ke clarifier terlebih dahulu air diendapkan
didalam bak pengendapan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih terdapat
didalam air sungai. Bentuk dari bak pengendapan ini adalah empat persegi panjang
(balok) dengan bagian atasnya terbuka.
Tangki Pelarutan Al2(SO4)3
Tangki pelarutan tawas berfungsi sebagai tempat untuk melarutkan alum
[Al2(SO4)318H2O] sebelum diinjeksikan ke dalam clarifier, tawas yang dilarutkan
sebanyak 50 gr/m3 air (Nalco, 2007). Pemilihan Al2(SO4)3 sebagai koagulan karena
harganya yang lebih murah, daya penggumpalan yang cukup baik, dan mudah
diproleh di pasaran.
Tangki Pelarutan Na2CO3
Tangki ini digunakan sebagai tempat untuk melarutkan soda ash (Na2CO3)
sebelum diinjeksikan ke dalam clarifier. Soda ash (Na2CO3) yang dilarutkan
sebanyak 50 gr/m3 air (Nalco, 2007).
Clarifier
Clarifier tank merupakan tangki berbentuk silinder yang digunakan sebagai
tempat penampungan air yang dipompakan dari waduk. Clarifier Tank berfungsi
untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang tidak larut seperti lumpur. Alat ini
bekerja memisahkan partikel berat dengan aliran berputar. Partikel dengan berat jenis
< 1 gr/m3 akan bergerak menuju permukaan air sedangkan partikel dengan berat jenis
> 1 gr/m3 akan mengendap ke dasar clarifier. Sebelum masuk ke clarifier tank, tawas
[Al2(SO4)3.18H2O] dan soda ash dengan konsentrasi masing-masing 50 gr/m3
diinjeksikan ke air yang bertujuan untuk menjernihkan dan menaikkan pH air.
Di dalam clarifier terjadi proses koagulasi oleh senyawa koagulan. koagulasi
yaitu proses netralisasi muatan sehingga partikel-partikel dapat saling berdekatan satu
sama lain. Partikel yang saling berdekatan ini kemudian membentuk flok-flok.
Setelah flok terbentuk, terjadilah proses flokulasi diantara flok-flok tersebut.
Flokulasi adalah proses penyatuan antar flok sehingga membentuk partikel dengan
ukuran yang lebih besar dan berpotensi untuk mengendap. Akumulasi endapan inilah
yang kemudian disebut sludge/lumpur. Range pH ideal pada proses ini adalah 6,0 –
7,5 (Nalco, 2007). Efek dari kinerja tawas adalah turunnya pH karena terbentuknya
asam. Oleh sebab itu, perlu ditambahkan soda ash (Na2CO3) untuk meningkatkan pH.
Di dalam air, koagulan akan mengalami proses disosiasi, hidrolisa dan polimerisasi.
Reaksi dissosiasi yang terjadi adalah :
Al2(SO4)3 è 2 Al3+ + 3 SO42-
Reaksi hidrolisa:
(SO4)3 + 6 H2O è 2 Al(OH)3+ 3 H2SO4
Reaksi polimerisasi ion kompleks:
{Al(H2O)6}3++ H2O è {Al(H2O)5OH}2++ H2O
{Al(H2O)5OH}2+ + H2O è {Al(H2O)4(OH)2}4++ H2O
Dalam proses klarifikasi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan (Nalco, 2007)
Titik injeksi bahan kimia
Volume clarifier (minimal waktu tinggal 3 jam) dan volume clarifier
Penentuan dosis bahan kimia dilakukan melalui Jar Test
Dosis bahan kimia dapat berubah sesuai dengan kondisi bahan baku
Level sludge harus dijaga minimal/maksimal berkisar 2 meter dari level air
bersih. Sludge dibuang secara berkala minimal per 1 hari. Sludge berfungsi
sebagai penyaring/penahan flok-flok yang baru terbentuk.
Gambar 2.1 Clarifier yang dilengkapi dengan Baffle
Suatu industry ingin suatu proses yang efisien baik dari segi pekerja maupun segi
waktu, maka dicari solusi agar proses pengendapan suspended solid dapat berjalan
lebih cepaat. Clarifier dilengkapi dengan alat pengaduk (mixer) yang membantu
dalam proses pencampuran yang berlangsung homogeny.
Sand Filter
Sand filter merupakan saringan yang digunakan untuk memisahkan padatan yang
tersuspensi yang terdapat pada air dengan menggunakan media penyaring berupa
pasir, sehingga diharapkan hasil air saringan ini sudah bebas dari padatan dan sudah
bisa digunakan untuk keperluan boiler, pengolahan, pendingin dan untuk kebutuhan
domestik. Sand filter ini berbentuk silinder tegak dengan tutup atas datar dengan
bahan konstruksi carbon steel. Adapun contoh skema sand filter yang akan
digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Untuk air yang digunakan sebagai umpan boiler diperlukan air yang lunak dan
mendekati murni (kadar silika dan hardness rendah) sehingga diperlukan proses
pengolahan air lanjutan, yaitu cation exchanger, anion exchanger, dan deaerator.
Gambar 2.2. Skema Sand Filter
Tangki Air Domestik
Tangki air domestik berfungsi untuk menampung air untuk keperluan domestik,
seperti untuk kebutuhan karyawan, musholla, kantin, laboratorium, taman,
perumahan, kantor dan lain-lain.
Ion exchanger
Prosesnya adalah menggunakan alat Cation Exchanger dan Anion Exchanger
untuk menghilangkan ion-ion di dalam air. Ion-ion, seperti: Ca+2 dan Mg+2 dapat
menyebabkan kesadahan terutama pada alat-alat proses. Oleh sebab itu, ion-ion
pengganggu tersebut harus dihilangkan dari air. Adapun contoh skema ion exchanger
yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.3.
a. Cation Exchanger
Air umpan boiler dan air proses yang digunakan merupakan air murni
yang bebas dari garam-garam terlarut. Cation exchanger dapat mengurangi
kesadahan air yaitu menghilangkan kation-kation (misal Ca+2, Mg+2) dalam air.
Resin yang digunakan adalah weak acid cation.
Reaksi pengikatan yang terjadi dipermukaan resin,
RH2 + CaSO4 è H2SO4 + RCa
RH2 + MgCl2 è 2HCl + RMg
Untuk regenerasi resin digunakan HCl, reaksi yang terjadi,
RCa + 2HCl è CaCl2 + RH2
RMg + 2HCl è MgCl2 + RH2
b. Anion Exchanger
Anion exchanger berfungsi menghilangkan anion-anion (misal, Cl-, SiO22-,
CO32- dan SO4
2-) dalam air. Resin yang digunakan adalah weak and intermediate
base anion.
Reaksi pengikatan yang terjadi dipermukaan resin:
R-OH + H2SO4 è2H2O + R2SO4
R-OH + HCl è H2O + RCl
Untuk regenerasi resin digunakan NaOH, reaksi yang terjadi:
RCl + NaOH è R-OH + NaCl
R2SO4 + NaOH è 2R-OH + Na2SO4
Gambar 2.3. Skema Kation dan Anion Exchanger
Tangki Air Umpan Boiler
Berfungsi untuk menampung air umpan boiler dan untuk menjaga kontuinitas
umpan air boiler.
Deaerator
Gas-gas yang terlarut dalam air umpan seperti O2, CO2 dan NH3 dapat
menyebabkan korosi pada boiler. Untuk menghilangkan gas-gas tersebut maka
diperlukan proses deaerasi dengan menggunakan deaerator. Jenis deaerator yang
digunakan adalah thermal deaerator karena efisiensi yang tinggi. Suhu yang
dibutuhkan untuk memisahkan O2 dan CO2 adalah 103oC yang dicapai dengan injeksi
steam [Wilmar Group, 2007] Kemudian air yang telah mengalami proses deaerasi
siap digunakan untuk air umpan boiler. Untuk memahami lebih lanjut mengenai
bentuk deaerator dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Contoh Deaerator
2.2 Unit Pembangkit Steam
Di Industri, steam berfungsi sebagai media transfer energi. Steam dihasilkan
oleh unit peralatan pembangkit steam yang disebut boiler. Prinsip kerja unit boiler
adalah memindahkan panas (heat transfer) dari panas hasil pembakaran bahan bakar
(fuel) di dalam ruang pembakaran ke air yang berada dalam tube melalui permukaan
tube. Karena panas pembakaran yang sangat tinggi, maka perpindahan panas
berlangsung secara radiasi. Unit ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan steam pada
proses produksi.
Pada prinsipnya, boiler dapat digolongkan kedalam dua tipe yaitu boiler tipe
pipa api (fire-tube type boiler) dan boiler pipa air (water-tube type boiler).
1. Boiler Tipe Pipa Api (Fire-Tube Type Boiler)
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada
di dalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boiler biasanya digunakan
untuk kapasitas steam yang relatif kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang.
Boiler pipa api umumnya digunakan untuk memproduksi steam dengan kapasitas
rendah hingga 20.000 lb (9.000 kg) steam per jam dan tekanan 100 hingga 150 psig
(8-11 atm) (Kern, 1965). Fire tube boiler dapat menggunakan bahan bakar minyak
bakar, gas atau bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis,
sebagian besar fire tube boiler dikonstruksi sebagai “paket” boiler (dirakit oleh
pabrik) untuk semua bahan bakar [UNEP, 2006]. Untuk mengetahui lebih jelas
mengenai Fire Tube Boiler dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Skema Fire Tube Boiler [UNEP, 2006]
Sedangkan contoh profil fire tube boiler dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Fire Tube Boiler [US Departement of Energy, 2002]
2. Boiler Tipe Pipa Air (Water-Tube Type Boiler)
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa–pipa masuk
ke dalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk
steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan
tekanan steam sangat tinggi. Boiler pipa air umumnya digunakan untuk memproduksi
steam dengan kapasitas hingga 200.000 lb (90.000 kg) steam per jam dan tekanan
hingga 235 psig (17 atm) [Kern, 1965]. Banyak water tube boiler yang dikonstruksi
secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water tube
boiler yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.
Karakteristik water tube boiler sebagai berikut [UNEP, 2006]:
Forced draft, induced draft, dan balanced draft membantu untuk
meningkatkan efisiensi pembakaran
Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air
Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Water Tube Boiler dapat dilihat pada
Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Skema Water Tube Boiler [UNEP, 2006]
Pada prarancangan pabrik Methanol to propilen ini, tipe boiler yang
digunakan adalah boiler pipa air (water tube boiler) karena kebutuhan steam yang
tinggi dalam proses produksi. Profil boiler ini dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Contoh profil Water Tube Boiler [Departement of Energy, 2002]
Boiler plant terdiri dari beberapa peralatan utama antara lain:
1. Steam drum
Fungsi utama steam drum pada boiler pipa air adalah untuk menyediakan volum
yang cukup dan kecepatan (velocity) yang rendah dalam pemisahan steam dan air.
Disamping itu steam drum dilengkapi dengan cyclone separator dan scrubber dengan
tutjuan agar arah yang ditempuh oleh steam ke outlet steam header makin jauh
sehingga pemisahan steam dengan air menjadi lebih sempurna. Alat-alat ini dapat
mencegah mechanical entrainment dari titik-titik air yang terikut dengan steam
(mechanical carry over), tetapi sama sekali tidak berpengaruh terhadap physical
entrainment yaitu penguapan material yang terlarut dalam steam (volatile carry over).
Tingkat kemurnian steam (steam purity) sangat tergantung dari keperluan dan
penggunaannya. Steam purity yang tinggi biasanya diperlukan untuk penggerak
turbin, dan biasanya diperoleh dari boiler modern bertekanan tinggi. Karena heat flux
yang tinggi pada boiler bertekanan tinggi menyebabkan boiler tube superheater dan
turbine blade dari steam turbin generator sangat sensitif terhadap scale deposite.
Cyclone separator biasanya dipasang single atau double raw secara longitudinal pada
sisi steam drum. Begitu campuran steam-air masuk ke dalam steam drum dari
beberapa risers, seterusnya masuk ke cyclone separator.
Dengan gaya sentrifugal, air akan terpisah dari steam dalam cyclone dan
kemudian kembali ke steam drum dibawah water level. Sedangkan steam naik keatas
melewati scrubber terus masuk ke superheater dan steam header. Steam drum juga
merupakan tempat untuk air bahan dan tempat fasilitas CBD ( Continuous Blow
Down).
2. Superheater
Saturated steam yang keluar dari scrubber masuk ke superheater untuk
pemanasan lebih lanjut sehingga masuk ke steam header sudah dalam keadaan
superheated.
Temperatur permukaan (tube metal temperature) lebih panas jika
dibandingkan dengan temperatur steam. Tergantung dari temperatur steam yang
diproduksi, beberapa macam steel alloy dapat digunakan seperti:
Carbon steel tubing untuk temperature steam sampai 800 F
Chrome-molybdenum steel untuk temperature steam sampai 950 F
Stainless steel type 321 untuk temperature steam sampai 1050 F
3. Burner
Burner merupakan alat dimana bahan bakar/fuel dapat mengalami pembakaran.
Burner ini terdiri bagian utama yaitu Gun Burner dan Tip burner.
4. Combustion Space/Fire box (Ruangan / tempat terjadinya pembakaran).
5. Stack (sarana pembuangan gas hasil pembakaran/flue gas).
6. Air Fan (FDF) (alat untuk mensuplai udara pembakaran)
7. Kontrol dan Instrumentasi
Merupakan suatu sistem untuk mengendalikan operasi boiler agar dapat
beroperasi sesuai yang diinginkan, misalnya: control valve, pressure gauge/switch,
transmitter dan sebagainya.
Adapun prinsip kerja boiler ini adalah Air yang akan diumpankan ke boiler harus
memenuhi standar air baku umpan boiler, sehingga air umpan ini harus diberikan
treatment khusus di Water Treatment Plant (WTP). Kemudian air dipompakan ke
steam drum, air akan turun secara alami melalui pipa downcomer ke pipa header
yang ada setiap sisi boiler. Air dalam pipa yang panas akan naik ke steamdrum
melalui pipa riser. Di steam drum air yang belum menjadi steam akan turun kembali
melalui pipa downcomer, namun yang telah menjadi steam akan naik menuju Low
Superheater. Steam pada tahap ini masih berupa saturated steam (masih mengandung
air/steam basah). Kemudian steam akan masuk ke Desuperheater yang berguna untuk
mengatur temperatur dari steam, apabila steam memiliki temperatur diatas batas,
maka akan diturunkan temperaturnya dengan cara mengalirkan feed water dalam heat
exchanger (shell & tube). Kemudian steam akan dilewatkan High Superheater untuk
mendapatkan suhu yang diinginkan. Lalu steam siap untuk disupplai ke unit-unit
yang membutuhkan.
Tingkat emisi gas buang yang dihasilkan pada boiler ini diperkirakan tidak begitu
besar, dimana CO berkisar 300 μg/m3 (nilai standar 10.000 μg/m3), NO2 berkisar 35
μg/m3 (nilai standar 150 μg/m3) dan debu berkisar 200 μg/m3 (nilai standar 230
μg/m3). Sedangkan tingkat kebisingan yang dihasilkan berkisar 55 dB (nilai standar
60 dB) [Wilmar Group, 2007].
BAB III
PENGOLAHAN LIMBAH
Suatu pabrik mengolah bahan baku menjadi suatu produk yang diinginkan.
Selain menghasilkan produk yang dapat digunakan oleh manusia, kegiatan produksi
ini juga menghasilkan produk lain yang belum begitu banyak dimanfatkan, yaitu
limbah. Limbah yang dihasilkan dapat memberikan dampak negatif terhadap sumber
daya alam dan lingkungan, seperti gangguan pencemaran alam dan pengurasan
sumber daya alam, yang nantinya dapat menurunkan kualitas lingkungan seperti
pencemaran tanah, air, dan udara jika limbah tersebut tidak diolah terlebih dahulu.
Dampak buruk pencemaran limbah terhadap lingkungan dapat dihindari,
tetapi diperlukan upaya pengelolaan limbah yang baik. Secara umum, pengelolaan
limbah merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi (reduction),
pengumpulan (collection), penyimpanan (storage), pengangkutan (transportation),
pemanfaatan (reuse, recycling), pengolahan (treatment), dan atau penimbunan
(disposal).
3.1 Limbah Cair
Sumber limbah cair yang dihasilkan dari suatu pabrik antara lain:
l. Limbah dari laboratorium
Penggunaan bahan kimia untuk laboratorium yang dipergunakan untuk meneliti
mutu bahan baku dan produk serta penelitian.
2. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik
Limbah ini umumnya berupa kerak-kerak dan kotoran-kotoran yang melekat
pada peralatan utama utilitas pabrik yang diperkirakan tidak berbau. Bahaya
kebocoran dapat saja terjadi dalam pabrik, untuk menghindari dampak buruk dari
kebocoran bahan-bahan yang berbahaya dan sisa-sisa zat kimia dari laboratorium,
maka disekitar tempat-tempat penampungan bahan baku maupun produk dibuat
parit-parit yang akan mengalirkan bahan tersebut ke bak penampungan untuk diolah.
Sisa kebocoran dan sisa sisa zat kimia dari laboratorium yang ditampung tersebut
dilarutkan dengan bahan yang dapat melarutkannya dan mikroba yang dapat
menguraikan, sehingga konsentrasi bahan-bahan berbahaya dapat dikurangi. Setelah
kadarnya berkurang, sisanya dapat dibuang ke sungai. Tujuan perlakuan ini untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Limbah pabrik Methanol to Propylene ini adalah limbah cair yang berasal dari
Air yang keluar melalui decanter dan limbah dari laboratorium. Agar limbah tersebut
tidak membahayakan bagi lingkungan sekitar, maka harus diolah terlebih dahulu
hingga layak dibuang.
Pengolahan limbah cair direncanakan dengan sistem kolam anaerobik. Tahap
pengolahan dapat dilihat pada Gambar 3. Pemilihan sistem pengolahan ini
berdasarkan perhitungan biaya yang lebih murah, karena pengolahan ini merupakan
penguraian secara bakteriologi, sehingga kecil kemungkinan terjadinya dampak
samping. Keuntungan sistem anaerob dibandingkan sistem aerob antara lain (Ahmad,
2003):
Kebutuhan akan nutrien sedikit
Kebutuhan energi rendah karena tidak memerlukan peralatan aerasi
Tingkat stabilisasi limbah tinggi dengan laju pembebana tinggi
Efektif digunakan untuk limbah cair yang mengandung COD dan BOD tinggi
Efisiensi penyisihan dapat dicapai hingga 90%
Berikut ini merupakan tahapan-tahapan dalam pengolahan limbah:
1. Kolam pendinginan
Limbah cair dari fat pit (penampungan awal) dialirkan ke kolam pendinginan
untuk menurunkan temperatur hingga 40oC, sehingga memungkinkan bakteri hidup
dan berkembang atau dapat menguraikan zat-zat organik.
2. Kolam netralisasi
Keasaman mikroba berada pada pH 5-9. Limbah yang terlalu asam atau basa
akan mengganggu perkembangan bakteri. Agar senyawa ini tidak mengganggu proses
pengendalian limbah maka dilakukan netralisasi dengan penambahan asam atau
alkali. pH limbah akan meningkat setelah asam-asam organik terurai kembali oleh
proses hidrolisa yang berlanjut yaitu 5,8.
3. Kolam Pembiakan
Pada awal pengoperasian bakteri yang akan digunakan dikembangbiakkan
pada kolam pembiakan. Kondisi optimum pembiakan bakteri berada pada pH netral.
Temperatur pertumbuhan yaitu pada 30 – 40oC (bakteri mesopil). Pemberian nutrisi
nitrogen dan posfat harus mencukupi kebutuhan pertumbuhan.
4. Kolam anaerobik
Limbah selanjutnya dialirkan secara overflow ke kolam anaerobik. Pada kolam
anaerobik akan terjadi proses penguraian zat-zat organik oleh bakteri anaerobik
menjadi senyawa lain.
Gambar 3.1. Skema Pengolahan Limbah Sistem Kolam Anaerobik
5. Kolam Aerasi
Pada kolam ini terjadi proses aerasi yaitu pembentukan oksigen terlarut yang
berasal dari udara bebas dengan menempatkan alat yang dapat meningkatkan jumlah
oksigen dalam air. Alat yang digunakan adalah sprinkel, dengan cara memompa
limbah cair ke udara hingga membentuk siraman halus dan kontak dengan udara.
Selain itu juga terdapat elektomotor yang dilengkapi dengan pengaduk sehingga akan
memperluas permukaan kontak limbah cair dengan oksigen. Batas daya larut oksigen
dalam air limbah 7 ppm. Pemberian oksigen dianggap selesai jika oksigen terlarut
tercpai 7 ppm, jika menurun dilakukan sirkulasi kembali.
6. Kolam Aerobik (Kolam Pengendapan)
Air yang telah memiliki kadar oksigen yang cukup bagi kebutuhan hidup
komunitas air dialirkan secara overflow menuju kolam pengendapan. Pada kolam ini
terjadi pengendapan kadar pencemar sebelum dibuang ke sungai dengan kadar pH 9.
BAB IV
ASUMSI DAN HASIL PERHITUNGAN
Dalam perhitungan sistem utilitas pabrik, diperlukan asumsi-asumsi dan
pendekatan. Perhitungan rancangan utilitas pabrik diasumsikan pada kondisi steady
state. Berikut ini adalah asumsi dan pendekatan yang digunakan pada perhitungan
utilitas pabrik Propilen.
4. 1 Asumsi yang Digunakan
Untuk memudahkan perhitungan utilitas pabrik, maka diperlukan asumsi-
asumsi dan pendekatan. Perhitungan rancangan utilitas pabrik diasumsikan pada
kondisi steady state. Berikut ini adalah asumsi dan pendekatan yang digunakan pada
perhitungan utilitas pabrik Etilen Glikol dengan proses karbonasi:
1. Kebutuhan Air Domestik
Kebutuhan air satu orang karyawan 40 kg/jam
Untuk perumahan karyawan diperkirakan dalam satu keluarga terdiri dari 4
orang
2. Pompa
Aliran dalam pipa turbulen
V1=V2 sehingga ∆V=0
P1=P2=1 atm
3. Bak Penampungan
Over design = 10%
Waktu tinggal = 7 jam
4. Tangki Pelarutan Alum
Over design = 10%
Waktu tinggal = 6 hari
Hs/D = 1,5
5. Tangki Pelarutan Na2CO3
Over design = 10%
Waktu tinggal = 6 hari
Hs/D = 1,5
6. Clarifier
Over design = 10%
Waktu tinggal = 3 jam
7. Sandfilter
Waktu penyaringan = 0.5jam
Porositas = 0,4
Over design sand filter = 10%
8. Tangki Air Domestik
Waktu tinggal = 48 jam
Over design = 10%
9. Cation Exchanger
Over design tekanan operasi = 10%
10. Anion Exchanger
Over design tekanan operasi = 10%
Hs/D = 1,5
11. Tangki Air Umpan Boiler
Waktu tinggal = 24 jam
Over design = 10%
12. Tangki Air Pendingin
Waktu tinggal = 2 jam
Over design = 10%
13. Cooling Tower
H/D = 1,5
Tower performance = 90%
4.2. Hasil Perhitungan
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Air Sungai
Kode : PU-101Fungsi : Mengalirkan air dari sungai ke bak penampungan
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,8007 cPKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 102370.0299 kg/jam
Temperatur 273 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 2,2 HpTenaga Motor 2,77 Hp
DESAIN PERPIPAAN
Material Commercial steel NPS 10-in., Schedule No. 40ID 10.02 in.OD 10.75 in.L 350 mAt 78.88602857 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Bak Pengendapan Air Sungai
Kode : BPU-101
Fungsi : Mengendapkan kotoran yang berasal dari air sungai
Tipe : Bak persegi empat
SIFAT FISIK
Nama Fluida Air (H2O)
Fasa Cair
Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 1 cP
KONDISI OPERASI
Laju alir Massa 102370.0299 kg/jam
Laju alir Volumetrik 102.3700 m3/jam
Waktu Tinggal 6 Jam
DIMENSI BAK
Panjang 19.7680 m
Lebar 14.1200 m
Tinggi 2.8240 m
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa BPAS
Kode : PU-201Fungsi : Mengalirkan air dari bak penampungan ke clarifier
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0.8007 cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 102370.0299 kg/jamTemperatur KTekanan Masuk Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 2.66 HpTenaga Motor 3.33 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 10-in., Schedule No. 40ID 10.02 in.OD 10.75 in.L 16 mAt 78.886 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALATNama Alat : Tangki Alum Al2(SO4)3
Kode : TU-101Fungsi : Melarutkan alum Al2(SO4)3
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas torispericalSIFAT FISIK
Nama Fluida Larutan Alum [Al2(SO4)3]Fasa CairDensitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0.00080079 Kg/m sKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 102370.0299 kg/hari
Volume 409.4801196 m3
Waktu Tinggal 6 HariMATERIAL DAN DISAIN
Diameter1.524003
m
Tinggi2.0275
mBahan Carbon Steel SA-285 grade CJenis Sambungan double-welded butt joint
Efisiensi 80%
Faktor Korosi 0.25 In
Tebal Shell 0.375 in
Tebal Head 0.3750 inJenis Pengaduk Six blade turbin
Kecepatan Pengaduk 0.1829 rps
Daya Pengaduk0.000557
Hp
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Alum
Kode : PU-401Fungsi : Untuk mengalirkan Al2O3 ke tangki clarifier
SIFAT FISIKNama Fluida Al2O3
Densitas 1.108.9 kg/m3
Viskositas 1 cPKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 17.06 kg/jamTemperatur KTekanan Masuk Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 0.021 HpTenaga Motor 0.103 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 3/8 -in., Schedule No. 40ID 0.269 in.OD 0,405 in.L 10 mAt 0.057 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALATNama Alat :Tangki pelarutan Na2CO3
Kode : TU-201Fungsi : Melarutkan Na2CO3 sebelum masuk ke clarifier Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas torisperical
SIFAT FISIKNama Fluida Larutan Alum [Al2(SO4)3]Fasa CairDensitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,0008007 Kg/m sKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 102370.0299 kg/hari
Volume 1.8509 m3
Waktu Tinggal 5 HariMATERIAL DAN DISAIN
Diameter 1.1999 m
Tinggi 2.0764 mBahan Carbon Steel SA-285 grade CJenis Sambungan double-welded butt jointEfisiensi 80%Faktor Korosi 0,25 in
Tebal Shell 0.375 in
Tebal Head 0.4375 in
Jenis Pengaduk Six blade turbinKecepatan Pengaduk 45 Rpm
Daya Pengaduk 0.01 Hp
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Air Sungai Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai ke tangki penampungan air
sungaiPU -101
Type Centrifugal pump
Data Perancangan
Temperatur, Tair : 250C
Densitas air, ρ : 997,08 kg/m3 = 62,2473 lb/ft3
Viskositas air, µ : 0,8937 cP = 0,00089 kg/m s : 0,0006 lb/ft.s
Laju alir air, F : 134649 kg/jam
Over design : 10% (Peters et al., 2003)
Konsep Perancangan
Kapasitas pemompaan:
Ftotal = (134649 kg/jam x 0,1) + 134649 kg/jam = 148113,4165 kg/jam
Laju volumetrik cairan melewati pompa (Q)
Q =
Asumsi: aliran turbulen (NRe>2100)
Perhitungan diameter optimum (Diopt) untuk aliran turbulenmenggunakan rumus berikut:
Diopt = 3,9 Q0,45ρ0,13 [Peters et al., 2003]
= 3,9 (1,457140,45(62,2473 lb/ft3)0,13
= 7,9045525 in = 0,20078m
Dibuat Diperiksa Disetujui
Besman Hutabarat Jabosar Taufiq Maria Peratenta S.ST.,MT
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Air Sungai Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai ke tangki penampungan air
sungaiPU-101
Type Centrifugal pump
Digunakan commercial steel pipe standar 8-in. dengan spesifikasi:
Schedule No.40
OD =8,625in = 0,7188 ft = 0,2191 m
ID = 7,981 in = 0,6651 ft = 0,2027 m
At =50 in2 = 0,3472 ft2 = 0,0323 m2
Kecepatan linier aliran, v
v = = = 4,19656 ft/det
Bilangan Reynold melalui pipa :
NRe = =
NRe = 289300 > 2100 (asumsi aliran turbulen benar)
Menghitung Frictionlosses aliran fluida
Friksi pada pipa lurus (Ff)
Panjang pipa lurus, ΔL = 800 m = 2624,64 ft
Dari Gambar 2.10-3 [Geancoplis, 1997] diperoleh:
ε = 4,60 x10-5 m
ID = 0,2027 m
e/D = (4,6 .10-5 m) / (0,2027 m) = 0,000227
f = 0,0041 (fig.2.10-3 Geankoplis)
Dibuat Diperiksa Disetujui
Besman Hutabarat Jabosar Taufiq Maria Peratenta S.ST.,MT
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Na2CO3
Kode : PU – 501 Fungsi : Mengalirkan larutan Na2CO3 ke clarifier
SIFAT FISIKNama Fluida Na2CO3 Densitas 1.327,4 kg/m3
Viskositas 1 cPKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 89,4628 kg/jamTemperatur 303 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 0,008 HpTenaga Motor 0,04 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 1/8 -in., Schedule No. 40Diameter Dalam 0,269 in.Diameter Luar 0,405 in.Panjang 7 mLuas Penampang 0,0568 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALATNama Alat : Tangki Clarifier
Kode : TCU – 101 Fungsi : Mengendapkan kotoran-kotoran yang tidak larut dalam air Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas torisperical & tutup bawah conical
SIFAT FISIKNama Fluida Campuran ( Air, Alum, & soda )Fasa CairDensitas 1.000,11504 kg/m3
Viskositas 0,0008008 Kg/m sKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 37361.4742 kg/jamVolume 112.1183 m3
MATERIAL DAN DISAINDiameter 38.633 mTinggi 19.317 m
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Clarifier
Kode : PU – 601 Fungsi : Untuk mengalirkan air ke sand filter
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O], Alum, SodaDensitas 1.000,573 kg/m3
Viskositas 0,000801 Kg/m sKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 37373.9280 kg/jamTemperatur 303 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 1.32 HpTenaga Motor 1.65 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 16 -in., Schedule No. 40ID 10.02 in.OD 10.75 in.L 10 mAt 183 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Tangki Sand Filter
Kode : SFU – 101 Fungsi : Menyaring partikel tersuspensi yang masih ada di dalam airTipe : Silinder tegak dengan tutup atas dan bawah berbentuk torispherical
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O] Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cPKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 37327.76
kg/jam
Volume 32.71264 m3
Waktu Tinggal 0,5 JamMATERIAL DAN DISAIN
Bahan Bed Pasir, kerikilPorositas 0,75Diameter 2.706938 mTinggi 5.413875 mTinggi Bed 5,347 m
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Sand Filter
Kode : PU-701Fungsi : Untuk mengalirkan air ke bak air bersih
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O], Alum, SodaDensitas 1.000,11504 kg/m3
Viskositas 0,0008008 Kg/m sKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 536.777 kg/jamTemperatur 301,15 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 3,53 HpTenaga Motor 4,31 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 16 -in., Schedule No. 30ID 15,25 in.OD 16 in.L 5 mAt 183 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Bak Air Bersih
Kode : BPU – 201 Fungsi : Mengendapkan kotoran – kotoran yang berasal dari air Tipe : Bak persegi empat
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Fasa Cair Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 1 cPKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 536.743,8887 kg/jamLaju alir Volumetrik 536,7439 m3/jamWaktu Tinggal 1 Jam
DIMENSI BAKPanjang 18 mLebar 13 m
Tinggi 2,5 m
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Bak Air Bersih
Kode : PU-801Fungsi : Untuk mengalirkan air dari bak air bersih ke tangki air domestik
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O]Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,8007 cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 30.000 kg/jamTemperatur 301,15 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAIN
Material Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 0,4615 HpTenaga Motor 0,5769 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 4 -in., Schedule No. 40ID 4,026 in.OD 4,5 in.L 100 mAt 12,7 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALATNama Alat :Tangki Air domestik
Kode : TU – 301 Fungsi : Tempat penampungan air domestik Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas conical
SIFAT FISIKNama Fluida Air Fasa CairDensitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,0008007 Kg/m sKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 30.000 kg/hariVolume 1.440 m3
MATERIAL DAN DISAINDiameter 2,5 mTinggi 4,1949 mBahan Carbon Steel SA-285grade CJenis Sambungan Single-welded butt jointEfisiensi 80%Faktor Korosi 0,25 inTebal Shell 0,6225 inTebal Head 0,375 in
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Air Proses
Kode : PU – 901 Fungsi : Untuk mengalirkan air ke kation exchanger
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O]Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 1 cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 506.777 kg/jamTemperatur 301,15 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 3,5839 HpTenaga Motor 4,3706 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 16 -in., Schedule No. 30ID 15,25 in.OD 16 in.L 100 mAt 183 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Tangki Kation Exchanger
Kode : CEU – 101 Fungsi : Menghilangkan kation-kation yang ada di dalam airTipe : Fixed bed ion exchanger
SIFAT FISIKFasa CairDensitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cPKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 506.777 kg/jamLaju alir Volumetrik 506,8134 m3/jam
MATERIAL DAN DISAINTipe Resin Strong acid cationLuas Penampang Bed 17,2739 m2
Diameter 4,6909 mTinggi 7,8 m
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Kation Exchanger
Kode : PU – 1001 Fungsi : Untuk mengalirkan air dari kation exchanger ke anion exchanger
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 1 CpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 506.777 kg/jamTemperatur 301,15 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 15,01 HpTenaga Motor 18,76 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 16 -in., Schedule No. 30ID 15,25 in.OD 16 in.L 10 mAt 183 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Tangki Anion Exchanger
Kode : AEU-101
Fungsi : Menghilangkan anion-anion dalam air
Tipe : Fixed bed ion exchanger
SIFAT FISIK
Fasa Cair
Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cP
KONDISI OPERASI
Laju alir Massa 506.813,407 kg/jam
Laju alir Volumetriks 1,515 m3/jam
MATERIAL DAN DISAIN
Tipe Resin weak base anion
Luas Penampang Bed 20,738 m2
Diameter 5,139 m
Tinggi 7,709 m
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Anion Exchanger
Kode : PU – 1101 Fungsi : Untuk mengalirkan air ke tangki umpan boiler
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O]Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 1 cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 506.777 kg/jamTemperatur 301,15 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa Sentrifugal
Break Horse Power 17,76 HpTenaga Motor 22,2 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 16 -in., Schedule No. 30ID 15,25 in.OD 16 in.L 12 mAt 183 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Tangki Air Umpan Boiler
Kode : TU – 401 Fungsi : Menampung air umpan boilerTipe : Silinder tegak dengan tutup torispherical
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O] Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cPKONDISI OPERASI
Lama Penyimpanan 24 jamVolume 6,0462 Bbl
MATERIAL DAN DISAINDiameter 3,0671 mTinggi 8,1956 mBahan Carbon Steel SA-283 grade CJenis Sambungan Double welded butt-jointEfisiensi 80%Faktor Korosi 0,25 inTebal Shell 0,375 in
Tebal Head 0,375 in
LEMBAR SPESIFIKASI ALATNama Alat : Pompa Daerator
Kode : PU-1201Fungsi : Untuk mengalirkan air ke daerator
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 36,4142 kg/jamTemperatur 301,15 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 0,001 HpTenaga Motor 0,0102 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 6/4 -in., Schedule No. 40ID 1,38 in.OD 1,66 in.L 8 mAt 1,4996 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Deaerator
Kode : DEU – 101 Fungsi : Menghilangkan gas terlarut dalam air
Tipe : Silinder horizontal
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Fasa CairDensitas cairan 1.000 kg/m3
KONDISI OPERASI
Laju alir Massa 36,4142 kg/jamTemperatur 95 oCTekanan 1 AtmLaju alir Volumetrik 1,2860 ft3/jam
MATERIAL DAN DISAINBahan Carbon Steels SA-285 Grade CVapor Space 2 FtJenis Sambungan Double-welded butt jointEfisiensi 85%Faktor Korosi 0,25 InTebal Shell 0,3125 In
Tebal Head 0,2656 In
Tinggi Head 3,3175 In
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Umpan Boiler
Kode : PU – 1301 Fungsi : Untuk mengalirkan air ke boiler
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O]Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 36,4142 kg/jamTemperatur 301,15 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 0,001 HpTenaga Motor 0,0012 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel
NPS 2 -in., Schedule No. 40ID 2,067 in.OD 2,375 in.L 5 mAt 3,35 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Cooling Tower
Kode : CTU-101Fungsi : Mendinginkan air pendingin bekasTipe : Countercurrent-induced draft cooling tower
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cPKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 33,1039 kg/jamTemperatur Masuk 365 KTemperatur Keluar 301,15 K
MATERIAL DAN DISAINTower Area 6.693,327 ft2 Daya 0,038 Hp/ft2 tower areaTenaga Kipas 317,933 HpDiameter Tower 19,9 mTinggi Tower 15,532 m
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Pompa Cooling Tower
Kode : PU – 1401 Fungsi : Untuk mengalirkan air ke cooling tower
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O]Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 4.560.694,99979 kg/jamTemperatur 301,15 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 85,6792 HpTenaga Motor 99,6269 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 12 -in., Schedule No. 30ID 12,09 in.OD 12,75 in.L 100 mAt 115 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Tangki Air Pendingin
Kode : TU – 501 Fungsi : Mendinginkan air pendingin bekasTipe : Countercurrent-induced draft cooling tower
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O] Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cPKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 50677 kg/jamWaktu tinggal 1 Jam
MATERIAL DAN DISAINVolume 13,93617 m3
Tinggi 3,19 mDiameter 2,3226 mBahan Carbon Steel SA-283 grade CJenis Sambungan Double welded butt-joint
Efisiensi 80%Faktor Korosi 0,25 inTebal Shell 0,316 in
Tebal Head 0,4712 in
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : POMPA HE E – 601
Kode : PU – 1501 Fungsi : Untuk mengalirkan air ke HE E – 601
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O]Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 36,4142 kg/jamTemperatur 301,15 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 0,001 HpTenaga Motor 0,0102 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 1/8 -in., Schedule No. 40ID 0,269 in.OD 0,405 in.L 6 mAt 0,058 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : POMPA HE – 602
Kode : PU – 1601 Fungsi : Untuk mengalirkan air ke HE – 602
SIFAT FISIKNama Fluida Air [H2O]Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa 53.875,1 kg/jamTemperatur 301,15 KTekanan Masuk 14,7 Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power 0,77 HpTenaga Motor 0,9571 Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 8 -in., Schedule No. 40ID 7,981 in.OD 8,625 in.L 40 mAt 50 in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : POMPA HE E– 603
Kode : PU – 1701 Fungsi : Untuk mengalirkan air ke HE E– 603
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Densitas 1.000 kg/m3
Viskositas 0,836 cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa kg/jamTemperatur KTekanan Masuk Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power Hp
Tenaga Motor HpDESAIN PERPIPAAN
Material Commercial steel NPS 16 -in., Schedule No. 40ID in.OD in.L mAt in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : POMPA HE E– 604
Kode : PU – 1801 Fungsi : Untuk mengalirkan air ke HE E– 604
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Densitas kg/m3
Viskositas cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa kg/jamTemperatur KTekanan Masuk Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power HpTenaga Motor Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 12 -in., Schedule No. 40ID in.OD in.L mAt in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : POMPA HE E– 605
Kode : PU – 1901 Fungsi : Untuk mengalirkan air ke HE E– 605
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Densitas kg/m3
Viskositas cpKONDISI OPERASI
Laju alir Massa kg/jamTemperatur KTekanan Masuk Psia
MATERIAL DAN DESAINMaterial Casting Iron Type Pompa SentrifugalBreak Horse Power HpTenaga Motor Hp
DESAIN PERPIPAANMaterial Commercial steel NPS 16 -in., Schedule No. 40ID in.OD in.L mAt in2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Boiler
Kode : D-201 Fungsi : Menyediakan uap untuk keperluan proses
SIFAT FISIKNama Fluida Air (H2O)Densitas kg/m3
Viskositas cPKONDISI OPERASI
kalor laten steam kJ/kgTemperatur Kkebutuhan uap total kg/jam
MATERIAL DAN DESAINMaterial Carbon steel SA-283, Grade CType Water Tube Boilerjumlah 1daya boiler hpPanjang mLuas perpindahan panas ft2
DESAIN PERPIPAANPanjang tube ftukuran pipa inluas permukaan pipa (a) ft2/ftNt buah
DAFTAR PUSTAKA
Peter, M.S., Timmerhaus, K.D., and West, R.E., 2003, Plant Design and Economics
for Engineers, 5th ed., Mc Graw Hill Book Co., Inc.,Singapore
Brownell, L.E & Young, E.H., 1959, Process Equipment Design, John Wiley & Sons,
New York.
Kern, D.Q., 1988, Process Heat Transfer, 24nd ed., International Student Edition,
McGraw – Hill Book Co., Inc., Singapore.
Baasel, W., D., 1990, Preliminary Chemical Engineering Plant Design, 2nd ed., Van
Nostrand Reinhold, New York.
Coulson, J.M & Richardson, J.F., 1999, Chemical Engineering Design, Vol. 6, 3nd
ed., Pergamon Press, New York.
Geankoplis, C.J., 1997, Transport Process and Unit Operation, 3nd ed., Prentice
Hall, Inc., Englewood Cliffs, N.J., London.
Perry, R.H., Green, D.W. and Maloney, J.O., 1997, Perry’s Chemical Engineers’
Handbook, Mc Graw Hill Book Co., Inc., Singapore.
Soeswanto, B., 2000, Pengolahan Air Umpan Boiler, Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung, Bandung.
Walas, S.M., 1990, Chemical Process Equipment, Butterworths – Heinemann. Inc.,
London.