bab i stroke hemoragik_nonik
DESCRIPTION
BAB 1TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otak merupakan salah satu organ yang sangat penting di dalam
tubuh kita. Karena semua aktivas tubuh kita dipengaruhi oleh kerja otak
seperti keinginan untuk makan, keinginan untuk minum, keinginan untuk
eliminasi, proses berfikir, proses mengingat, emosi dan gerak merupakan
hasil dari aktivitas kerja otak. Jaringan otak sangat rentan dan kebutuhan
oksigen dan glukosa melalui aliran darah adalah konstan. Bila aliran darah
menuju otak berhenti, selama sepuluh detik saja, maka kesadaran dapat hilang
dan penghentian dalam beberapa menit saja dapat menyebabkan kerusakan
pada otak. Salah satu penyakit akibat dari gangguan darah di otak adalah
stroke. Stroke pada saat ini menjadi penyakit yang sering diderita oleh
masyarakat di seluruh dunia bahkan yang menjadi penyebab kecacatan dan
kematian.
Menurut WHO: stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsional serebral/otak, baik lokal maupun menyeluruh (global) yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vaskuler (Harsono, 2005: 81).
Berdasarkan data World Health Organisation / WHO, diseluruh
dunia tahun 2002 diperkirakan 5,5 juta orang meninggal akibat stroke dan
diperkirakan tahun 2020 penyakit jantung dan stroke menjadi penyebab
utama kematian di dunia (Irdawati, 2009).
Berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000
kasus stroke baru di Amerika. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap
45 menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan stroke. (Himapid,
2007).1
2
Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur (Himapid, 2007).
Di Indonesia, stroke menyerang 35,8 % pasien usia lanjut dan 12,9
% pada usia yang lebih muda (Anggraini, 2009).
Menurut hasil catatan evaluasi perawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin Banjarmasin, jumlah penderita Stroke pada tahun 2008 adalah
506 orang yang terdiri dari Stroke Non Hemoragik 271 orang (40%) dan
Stroke Hemoragik 235 orang (35%) dan jumlah penderita Stroke yang pernah
dirawat pada tahun 2009 adalah sebanyak 441 orang yang terdiri dari Stroke
Non Hemoragik sebanyak 254 orang (39%) berada di peringkat pertama dan
Stroke Hemoragik sebanyak 187 orang (29%) berada di peringkat kedua. Dari
data di atas dapat ditarik kesimpulan jumlah penderita Stroke Hemoragik di
ruang Seruni RSUD Ulin Banjarmasin sejak tahun 2008 dan 2009 menduduki
peringkat kedua setelah Stroke Non Hemoragik (Bagian Rekam Medik
Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin).
Klien dengan stroke memerlukan perhatian yang lebih karena akan
berdampak besar bagi si penderita baik dari segi fisik, psikologis, sosial dan
spiritual serta perawatan dan penyembuhan yang memerlukan waktu yang
cukup lama. Sehingga asuhan keperawatan yang diberikan adalah untuk
mencegah terjadinya peningkatan perfusi jaringan otak, memberikan
kenyamanan di tempat tidur dan mencegah terjadinya infeksi sekunder seperti
dekubitus, memulihkan dan mengembalikan fungsi dengan cara meningkatkan
aktivitas secara bertahap dengan melakukan Range Of Motion (ROM) aktif
maupun pasif.
3
Berdasarkan fenomena di atas, penulis mencoba menguraikan
konsep dasar stroke secara teoritis dan memberikan asuhan kaperawatan
secara menyeluruh kepada klien dengan Stroke Hemoragik.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
melakukan dan melaporkan hasil asuhan keperawatan pada pasien Stroke
Hemoragik yang dirawat dirumah sakit.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisa karya tulis ilmiah ini adalah :
a. Mengumpulkan data tentang status kesehatan klien dengan Stroke
Hemoragik yang meliputi aspek biopsikososial spiritual di ruang
Seruni RSUD Ulin Banjarmasin.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan yang menggambarkan masalah
yang ditemui pada Stroke Hemoragik di ruang Seruni RSUD Ulin
Banjarmasin.
c. Menentukan rencana keperawatan yang telah disesuaikan dengan
masalah yang ditemui pada Stroke Hemoragik di ruang Seruni RSUD
Ulin Banjarmasin.
d. Melakukan implementasi yang telah direncanakan sebelumnya di
ruang Seruni RSUD Ulin Banjarmasin.
e. Melakukan evaluasi dari asuhan yang telah dilakukan pada Stroke
Hemoragik di ruang Seruni RSUD Ulin Banjarmasin.
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada Stroke
Hemoragik di ruang Seruni RSUD Ulin Banjarmasin.
4
C. METODE ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN
Metode ilmiah asuhan keperawatan yang digunakan dalam
penulisan karya tulis ini berupa studi kasus yang menggunakan pendekatan
proses perawatan dengan menggali semua data yang mendukung baik data
subjektif maupun objektif data yang merupakan respon dari klien. Adapun
pendekatan proses keperwatan yang dilakukan meliputi pengkajian,
perumusan diagnosis keperawatan, menyususun rencana keperawatan,
melaksanakan implementasi berdasarkan rencana yang telah ada,
melakukan evaluasi asuhan yang telah diberikan.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan studi kasus ini terdiri dari empat BAB.
BAB I Pendahuluan meliputi Latar Belakang, Tujuan Umum, Tujuan
Khusus, Sistematika Penulisan, dan Manfaat. BAB II mengenai Tinjauan
Teoritis Stroke Hemoragik yang mencakup Pengertian, Etiologi,
Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Penatalaksanaan Medis, Pemeriksaan
Penunjang, Prognosis serta Komplikasi dan Tinjauan Teoritis
Keperawatan yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosis Keperawatan, dan
Perencanaan serta Evaluasi. BAB III Hasil Asuhan Keperawatan yang
terdiri dari Gambaran Kasus, Analisis Data, Diagnosis Keperawatan,
Rencana Keperawatan, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. BAB
IV Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran.
E. MANFAAT
1. Bagi pasien yaitu untuk dapat meningkatkan kesehatan, mendeteksi
secara dini sehingga tidak terjadi Stroke Hemoragik secara berulang,
mencegah terjadinya komplikasi, meningkatkan pengetahuan tentang
perawatan Stroke Hemoragik.
2. Bagi pelayanan kesehatan atau rumah sakit yaitu bagi perawat dapat
meningkatkan pengetahuan asuhan keperawatan pada pasien yang
5
mengalami Stroke Hemoragik sehingga mutu pelayanan dapat
ditingkatkan.
3. Bagi institusi pendidikan khususnya mahasiswa, dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai penyakit Stroke Hemoragik agar pelaksanaan
asuhan keperawatan pada pasien dengan Stroke Hemoragik dapat
ditingkatkan lebih baik lagi.
4. Bagi Keluarga meningkatkan jalinan hubungan kerjasama, memberi
motivasi, mematuhi program perawatan dan pengobatan, juga
meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai penyakit Stroke
Hemoragik.