bab i seni rupa modern

Upload: chandra-fitriya

Post on 16-Oct-2015

259 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB I SENI RUPA MODERN

PENDAHULUAN

Seni Rupa adalah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsure-unsur rupa yaitu : garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsure-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedaar kumpulan tau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsure-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.

Seni rupa berkembang sesuai perkembangan kehidupan manusia, di era modern dimana segala sarana seraba canggih, cepat, mengaburkan ruang dan waktu yang memberikan dampak yang luar biasa baggi manusia, keadaan seolah-olah memaksa seua serba instant. Dalam hal ini seni rupa modern/kontemporer lahir dalam suasana perkembangan kebebasan pribadi dimana setiap individu bebas berkarya, di samping itu juga adanya faktor perkembangan ilmu pengetahuan, apresiasi, perkembangan industry dan teknologi, serta reksi terhadap kemapanan turut srta mempengaruhi perkembangan seni rupa modern/kontemporer.

Dengan perkembangan tersebut muncullah banyak aliran atau paham seni rupa seperti realism, romantisme, impresionalisme, dan sebagainnya. Dengan banyaknya lairan-aliran tersebut maka semakin banyak pula seniman-seniman yang bermunculan, dan perubahan signifikan dalam dunia seni rupapun terjadi, terutama dalam kebebasan berekspresi.

Ketika berkarya, seorang seniman ada yang merasa bebas dalam mengekspresikan jiwanya sesuai dengan ide atau gagasan meskipun terkadang dinilai bebaa dalam nilai-nilai estetiknya. Akan tetapi ada pula yang erkat oleh kaidah-kaidah tertentu yang harus menjadi pertimbangan sejak tahap penemuan hingga karya tersebut selesai. Keadaan yang tidak bebas tersebut dikarenakan adanya tuntutan-tuntutan lain yang telah menjadi pertimbangan. Karya seni yang diciptakan semata-mata untuk berekspresi disebut sebagai seni murni (fine art) sedangkan karya seni yang diciptakan berdasarkan pertimbangan tertentu mempunysi fungsi, ukuran, bentuk dan sebagainya disebut sebagai seni terapan (applied art). Seni murni didasari pada pada niat dan sikap seniman pada waktu berkarya yang semata-mata hanya berekespresi dengan mengesampingkan hal-hal lain. Sedangkan seni terapan didasari sikap seniman dimana sejak awal si senima sudah mengabaikan karya seninya untuk maksud dan tujuan tertentu seperti demi tujuan fungsi praktis, sebagai lambing, sebagai media komunikasi.

A. RINGKASAN MATERI 11. Keunikan Gagasan dan teknik dalam Karya Seni Rupa Modern/ Kontemporer

a. Keunikan Gagasan Karya Seni Rupa Terapan

Karya seni rupa terapan dapat dijumpai dimana saja, baik di Nusantara maupun mancanegara. Sebuah benda bias saja memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk desainnya berbeda-beda. Sebagai conoh, disekitar kita banyak dijumpai bentuk pulpen yang beraneka ragam bentuknya. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika merancangnya, seorang desainer mempunyai ide, imajinasi,dan gagasan yang berbeda-beda sehingga rancangannya akan berbeda-beda pula. Desin tidak hanya dibuat oleh orang-orng modern saja, masyarakat banya pula menciptakan desain tang disebut desain tradisional.

b. Keunikan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa

Karya seni terapan yang terdapat di sekitar kita dibuat dengan teknik yang berbeda-beda. Benda-benda pakai yang bberasal dari rotan, bambo, dan mendong dibuat dengan reknik anyam. Teknik anyam itu sendiri berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya sehingga muncul corak dan pola anyaman yang berbeda-beda pula. Teknik anyaman yang dilakukan oleh masyarakat suatu Negara berbeda dengan yang dilakukan oleh Negara lain, perbedaan teknik pembuatan sebuah benda pakai umumnya dipengaruhi ketersediaan peralatan yang digunakan. Sebagai contoh, sebelum ditemukan ala pertuangan seperti serut (pasah), atau gergaji masyarakat zaman purba memotong kayu dengan kapak dan menciptakan sebuah gergaji manual untuk memotong kayu. Seirng dengan kemajuan teknologi, diciptakan gergaji mesin untuk memotong dan membelah kayu sehingga prosesnya menjadi lebih efisien.Apabila kita melihat perkembangan teknologi seperti contoh di atas menunjukkan bahwa sebenarnya setiap hasil rekayasa teknologi tersebut merupakan bentuk penyempurnaan dari penemuan-penemuan sebelumnya.

c. Keunikan Bahan Karya Seni Rupa Terapan

Bahan yang digunakan untuk membuat karya seni terapan atau pakai banyak ragamnya, ada yang terbuat dari rotan, bamboo, kayu, kain, dan lain-lain. Pada awalnya, bahan yang digunakan untuk membuat benda pakai adalah memanfaatkan bhan yang ada di lingkungan sekitar. Akan tetapi jika bahan-bahan tersebut tidak mencukupi, maka bahan tersebut mulai didatangkan dari daerah lain. Sebagai contoh, bahan produk anyaman rotan yang dikerjakan di Pulau Jawa didatangkan dari Kalimantan, atau bahan produksi mebel di Jepara didatangkan dari daerah lain. Meski demikian bahan dasar tersebut memiliki kualitas yang berbeda-beda sekalipun daari jenis yang sama. Sebagai contoh, kayu jati yang merupakan bahan produksi mebel meski berasal dari daerah tertentu memiliki kualitas yang tidak sama dengan daerah lalin. Tanah lliat yang dipakai sebagai bahan untuk membuat gerabah yang berasal dari Malang berbeda dengan tanah liat dari Yogyakarta. Kai sutra yang berasal dari Cina berbeda dengan sutra yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan India. Perbedaan bahan tersebut justru dapa mewarnai berbagai keunikan yang ada.

2. Perkembangan Seni Rupa Modern

Perkembangan seni rupa modern/kontemporer secara global, dengan melampaui tahapan-tahapan seperti yang dijelaskan dalam table berikut :

Tahapan Perkembangan Seni Rupa Modern/Kontemporer

NoTahapan Meliputi

1.Dasar-dasar seni Eropa Seni Yunani Seni Mesopotamia Seni Helenis

2.Seni Abad Pertengahan Seni Kritisni Purba Seni Bizantium Seni Romaneska Seni gotik

3.Seni Renaissance Seni Renaissance Tua, Seni Renaissance dipeloori oleh Giotto Seni Renaissance menengah Seni Renaissance akhir, totok-tokoh Renaissance Leonardo Da Vinci, Ghirlandaio, Giotti, Raphaeel, veronesse, Durer Seni Barok dan Raboko Seni Klasik

3. Dasar-Dasar Seni Modern

a. Neoklasik dan Romantisme

Aliran ini pengaruhi seni klasik Yunani yang dididasi oleh kesenian, keserasian, idealism, homosentris. Lukisan-lukisan non klasik mempunyai warna lembut dan member kesan statis, lukisan diabaikan untuk kepentingan agama dan kepentingan istana. Pelukis nonklasik : Jacques Luis David.

Aliran di atas ditentang oleh aliran (kaum Romantisme, dengan alas an : Tidak menonjolkan peran unsure individu, dalam berkarya formal, dan tema klasik, merupakan gambaran hidup bangsawan).

Aliran romantisme berkarya dengan bertolak belakang dengan neoklasik, yakni : mengutamakan peran indivisu seniman, pendekatan emosional, tema menampilkan kehidupan dunia misteri, roman, eksotis, dari Islam, Cina, Afrika. Tokoh aliran Romantisme adalah : Theodore Gercould (Perancis), Francisco Goya (Spanyol), dan M. Turner (Inggris).

Aliran romantisme menganjurkan bahwa lukisan harus menggambarkan peristiwa yang di dalamnya mengandung suasana penghidupan yang penuh dengan pertentangan, luapan emosi, yang berlebih-lebihan. Contoh tema : rakit Medusa (Gericoult). Tokoh lain : Eugene Delacroix

Penentang aliran yang dianut Luis david, dia beranggapan warna lebih penting daripada pengetahuan. Delacroix memilih pelukis Venesia dan Rubens sebagai pedoman. Sedangkan David sebagai acuannya pelukis Daousin dan Rafeal. Delacroix tidak memperlihatkan batas yang tegas. Yang diinginkan menggugah semangat, adegan, gerak petualangan.

b. Realisme

Adalah aliran yang mengharapkan sesuatu yang nyata dalam kehidupan, apa adanya maka aliran ini bersifat kerakyatan. Tokohnya : Gustave Couber, Francisco, De Goya, Honore daumer. Hasil karya aliran ini mengangkat tema kehidupan sehari-hari dengan mengangkat sasaran/objek yang riil/nyata. Lukisannya berpedoman pada penyerapan pancaindera, meninggalkan fantasi imajinasi.

c. Impresionisme

Aliran reallisme akhirnya runtuh juga, maka disusul imperialism, yakni aliran yang lukisannya menekankan pada kesan wrna yang dimiliki pelukis. Aliran ini tahun 1874. Mengkoordinir 30 orang pelukis dengan sebutan nama : Painter Sculteaurs, Graveur, dan lain-lain. Tokohnya antara lain : Claude Monet, judul lukisannya (impession Rissingsun), Augeste Renoir, Fredic Bazile, Edwar degas, carnille Pissaro. Pendapat monet seluruh tradisi seni lukis yang meniru alam didasari paham yang keliru.

4. Aliran Seni Lukis

Surrealisme, lukisan dengan aliran ini sebagian besar menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan, kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objk untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.

Kubisme adalah liran yang cenderung melakukan pengubahan objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu sehingga lebih bersifat abstrak. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.

Romantisme, merupakan aliran tertua didalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantic dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Romantisme di Indonesia dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman colonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.

Aliran lain (Ekspresionisme dan Impresionisme), Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad ke-19 yang dimulai dari Pari sekitar tahun 1860-an. Nama ini awalnya diambil dairi nama lukisan Claude Monet, Imression, Sunrise (Impression, soleit levant). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari. Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komosisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.

Puncak gerakan seni impresionisme di Petancis terjadi hampir bersamaan dengan di negara lain, antara lain di Italia oleh pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat oleh pelukis Winslow Homer.

Impresionisme menjadi pelopor berkembangnya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, dan Kubisme.Ciri khas impresionisme : Goresa kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya. Warna didapat dengan sedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina. Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (hitam tidak digunakan sebagai bayangan). Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan cat berikutnya. Pengolahan sifat transparansi cat dihindari. Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan. Dikerjakan di luar ruangan (en plein air).

Sebenenarnya, cirri ini hampir bisa ditemui di aliran-aliran lain, tetapi hanya impresionismelah yang memiliki cirri tersebut secara keseluruhan dengan sengaja.

Post-Impresionisme, adalah suatu masa yang masih dipengarui sisa-sisa impresionisme. Pada awal 1880, pelukis mulai mengeksplorasi sisi lain penggunaan warna, pola, bentuk, dan garis yang sedikit berlawanan dari pencapaian impresionisme. Pelukis pada era ini contohnya adalah Vincent Van Gogh, Paul Gauguin, Georges Seurat dan Henri de Toulouse-Lautrec. Camille Pissaro yang sebelumnya adalah seniman impresionis kemudian mengembangkan gaya pointilisme. Monet meninggalkan kewajiban melukis di luar ruangan. Paul Czanne, meskipun telah tiga kali terlibat dalam pameran impresionis, kemudian mengembankan gayanya tersendiri. Karya seluruh seniman ini meskipun tidak lagi tidak menganut aliran impresionisme masih mengandung unsure-unsur dasarnya. Aliran lain berikutnya adalah Fauvism, Neo-Impresionisme, Realisme, Naturalisme, de Stijl.

Abstraksi, adalah usaha untuk mengesamingkan unsure bentuk dari lukisan. Abstraksi berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsure bentuk yang dikurangi porsinya (id.wikipedia.com).5. Kritik Seni

Kritik seni juga disebut sebagai tingkat tertinggi dari apresiasi seni. Hal ini karena kritikus seni selain memahami dan menikmati karya seni trsebut, ia juga memiliki penilaian dan gagasan sendiri yang merupaka sesuatu yang baru. Apabila gagasan tersebut diwujudkan dalam sebuah karya, akan tercipta sebuah karya baru yang berbeda dengan apa yang dikritiknya. Contohnya, jika anda menilai bahwa warna-warna yang digunakan teman anda terlalu kaku/mati, dan goresan-goresan terlalu kasar, kemudian anda membuat sebuah karya yang sama, tetapi dengan warna yang berbeda dan goresan yang lebih halus, maka karya tersebut adalah karya yang baru.

SENI RUPA MODERN

Oleh :

Chandra Fitriya N.XII IPA 6/06

PEMERINTAH KOTA MALANGDINAS PENDIDIKAN KOTA MALANGSMA NEGERI 5 MALANGJl. Tanimbar 24 Malang