apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

25
APRESIASI SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER APRESIASI SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Unik : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya 2. Indivi dual : bersifat pribadi atau perseorangan 3. Universal : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas 4. Ekspresif : ungkapan perasaan atau curahan jiwa 5. Survival : berlangsung sepanjang jaman/abadi Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya. Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya. Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan

Upload: dani-ibrahim

Post on 11-Jul-2015

939 views

Category:

Art & Photos


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

APRESIASI SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER

APRESIASI SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER

Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer

Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan buah

pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan tercetus dapat

disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa

modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru.

Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Unik : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya

2. Individual : bersifat pribadi atau perseorangan

3. Universal : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas

4. Ekspresif : ungkapan perasaan atau curahan jiwa

5. Survival : berlangsung sepanjang jaman/abadi

Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer

Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik

berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat

karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas

seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.

Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia

Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa

karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi,

dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai

perwujudan ekspresi jiwanya.

Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya

berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang

tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian.

Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni

rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan

kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui

hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan

Page 2: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.

Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan

(kasat mata), seperti suka atau tidak suka.

2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam suatu

karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.

3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan

mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.

Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:

1. Deskriptif (paparan secara obyektif)

2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)

3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)

4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)

5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)

Jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia (untuk keperluan

pembelajaran apresiasi karya seni rupa)

Aliran-aliran Seni Rupa, Tokoh, dan Contoh Karya

Written By tembem p on Senin, 27 Agustus 2012 | 18:45

Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban manusia.

Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya

kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk

mempermudah cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokkan.

Secara kronologis sejarah seni rupa manca negara/ dunia dapat dikelompokkan sebagai

berikut.

1.Seni Rupa Timur Purba

Page 3: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

a.Seni Mesir.

b.Seni Mesopotamia.

c.Seni Mediterania.

2.Seni Rupa Eropa Klasik.

a.Seni Yunani

b.Seni Romawi.

3.Seni Abad Pertengahan.

a.Seni Masa Pembenyukan

b.Seni Masa Gemilang.

c.Seni MAsa Kemunduran.

4.Seni Renaissance

a.Seni Renaissance.

b.Seni Barok.

c.Seni Rococo.

5.Seni Modern.

Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman

Yunani dan Romawi

yang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya

berbagai

produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di

bidang seni rupa.

Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan

pemberontakan

seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, sehingga

di dunia

perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling menerusakan atau

menentang aliran-

aliran sebelumnya.

1. Aliran Neo-Klasik

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di

Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya

perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman

menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya

bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan

individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan

Page 4: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini

menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah

tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di

sebelah kanan.

Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan

kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan

pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan

disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :

a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.

b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.

c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.

d.Raut muka tenang dan berkesan agung.

e.Berisi cerita lingkungan istana.

f.Cenderung dilebih- lebihkan.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES

(1780-1867)

2. Aliran Romantik

Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques

Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran

tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.

Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :

Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)

Eksotik, kerinduan pada masa lalu

Digunakan untuk perasaan dari penontonnya

Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :

a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.

b.Penuh gerak dan dinamis.

c.Warna bersifat kontras dan meriah.

d.Pengaturan komposisi dinamis.

e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.

f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Page 5: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Tokoh-tokhnya antara lain :

a.Eugene Delacroix

b.Theodore Gericault

c.Jean Baptiste

d.Jean Francois Millet

Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme

adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”.

Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu

melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.

3. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan

penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet”

dari Perancis mengatakan :

“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya

ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata).

Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada

idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877)

memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan- lukisan Courbet selalu

menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.

Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya.

Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang

menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet

merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati

Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat

berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.

Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan

realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet

adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering

dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah

Page 6: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Thomas Gainsbrough (1727-1788).

Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.

5. Aliran Impresionis

Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada

lukisan- lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet

bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-

penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis

bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).

Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana.

Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar

studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya

efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.

Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.

6. Aliran Ekspresionisme

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan

bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga

muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak

kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul

Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang

melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun

tekanan batin.

Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard

Munch.

7. Aliran Fauvisme

Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran

fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang

dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-

lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

Page 7: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari

sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak

terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih

mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.

Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre

Derain, Maurice de Vlaminc.

8. Aliran Kubisme

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk

dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di

pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi

insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal

adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg

menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.

9. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau

asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.

Abstrak kubistis

Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga

Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]

Abstrak Nonfiguratif

Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis

mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali.

Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.

10. Aliran Futuris

Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang

dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-

kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.

Page 8: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Tokoh aliran ini antara lain :

Carlo Carra

Buido Severini

Umbirto Boccioni

F.T Marineti

11. Aliran dadaisme

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini

mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis,

nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg

tak kunjung berhenti.

Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka

bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah

Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.

12. Aliran Surealisme.

Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai

ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh

fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.

Tokoh surealis yaitu

Salvador Dali

Maxt Ernest

Jona Mirod

Page 9: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer

Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni

rupa merupakan buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan

untuk membuat suatu karya akan tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan

jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa modern/kontemporer

adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru.

Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Unik : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya

2. Individual : bersifat pribadi atau perseorangan

3. Universal : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas

4. Ekspresif : ungkapan perasaan atau curahan jiwa

5. Survival : berlangsung sepanjang jaman/abadi

Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer

Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan

suatu karya.Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh

bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa

modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses

pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.

Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia

Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak,

antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga

dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing,

para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan

ekspresi jiwanya.

Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di

Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi

apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman

Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa

Page 10: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni

rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati

berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman

mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan

mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui

simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.

Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:

Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan

pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka.

Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang

tersirat dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.

Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan

mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi

seni rupa.

Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:

Deskriptif (paparan secara obyektif)

Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)

Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)

Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)

Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)

Jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia

(untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya seni rupa)

Page 11: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Seni Lukis: “Adik Kakak” karya Basuki Abdullah

Page 12: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Seni Patung karya Nyoman Nuarta

Page 13: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Seni Instalasi

Seni Grafis

Page 14: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Seni Kriya Tenun

Seni Kriya Batik

Page 15: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Seni Kriya Tas

Page 16: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Senirupa Renaissance Atau Renesan

Diposkan oleh : seni rupa Posted on Jumat, 15 Februari 2013 - 10.56 with No comments

Sebelumnya blog senirupa pernah membahas tentang gerakan dan aliran dalam senirupa, disitu admin

memaparkan semua aliran yang admin tahu dalam dunia senirupa dan salah satunya adalah aliran

senirupa Renesan atau Renaissance yang admin bahas hanya sebagian dari garis besarnya saja. Dan kali

ini kami akan mencoba memaparkannya dengan lebih terperinci kepada anda semua.

Aliran Senirupa Renaissance Atau Renesan

Pada akhir abad kegelapan, Giotto (1266-1337) tampil berkarya dengan pendekatan yang berbeda

dengan tokoh sebelumnya. Ia berkarya dengan menggunakan pandangan yang melepaskan diri dari

tradisi ajaran Kristiani. Dengan ketajaman pengamatannya, Giotto mencoba untuk menggambarkan

subject-matter dengan apa adanya. Ada semacam kekuatan manusiawi dalam melahirkan karya seni

dalam diri Giotto. Sebagai seorang pencipta seni, ada kesan yang kuat, bahwa dirinya seakan-akan telah

melahirkan kembali seni Yunani yang sudah berabad-abad terpendam itu. Setelah Giotto, bermunculan

beberapa pendukung dan pengikutnya yang juga memperjuangkan jalan yang telah dirintis Giotto

sebelumnya. Tokoh-tokoh inilah yang juga telah melintasi beberapa abad, akhirnya sampai pada akhir

zaman Renesan itu. Renesan dengan kecenderungan mengungkapkan gaya seni naturalisme dengan

kekuatan utama dalam menggunakan kaidah-kaidah seni klasik.

Page 17: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Pengertian dan Ciri Karya Seni Rupa Renesan

Kata Renesan (bahasa Perancis: Renaissance) dipungut dari kata Itali Rinascita (abad ke -16). Kata lainnya

yang memiliki arti sama: rebirth (bahasa Inggris) yang artinya kelahiran kembali. Kata Itali, Rinascita,

dipakai oleh Vassari (ahli sejarah) dalam bukunya Lives of The Painters (1550) untuk memberikan

pengertian kelahiran kembali bentuk dn ide purba dalam karya seni Giotto. Para ahli kebudayaan

modern menggunakan istilah ini sebagai gejala kebudayaan dari abad ke-15 dan 16 di Itali.

Ciri utama dari karya seni rupa Renaissance ini ialah gaya seni naturalisme. Seni naturalisme Renaissance

merupakan kelahiran kembali nilai-nilai seni klasik, yang mencapai puncaknya sekitar tahun 1500-1527.

Pusat gerakan Renesan adalah kota Florence berdasarkan pendapat ahli sejarah kesenian umum.

Gerakan ini dikelompokkan ke dalam tiga periode perkembangan (Yudoseputro, 1987):

1. Renesan Awal (sekitar tahun 1410-1500) 2. Renesan Tinggi (sekitar tahun 1500-1527) 3. Renesan Akhir (sekitar tahun 1527-1570)

Pembagian tiga periode Renesan itu didasari oleh adanya tiga kecenderungan karakteristik gaya (segi

teknis dan estetis). Renesan awal memperlihatkan adanya gaya perintisan naturalisme yang belum

sempurna. Renesan tinggi tampak menampilkan karya yang lebih idealistik dengan tingkat pencapaian

teknik yang mapan. Pada Renesan akhir perkembangan mengalami penurunan kualitas ideal klasik,

sebab idenya hanya berkisar pada peniruan gaya naturalisme lama.

Seniman periode kesatu: Mantegna dari Padua, Piero Della Fransesca dari Urbino, dan Giovanni Bellini

dari Venesia.

Seniman periode kedua: Leonardo da Vinci, dan Michelangelo dari Florence, diikuti oleh Raphael,

Bramante (arsitek yang mendisain SDt. Peter – pusat kesenian Roma). Di Venesia dan Parma (disebut

juga gaya Venesia) bekerja seniman Giovanni Bellini, Titian, Giorgione, dan Corregio.

Seniman periode ketiga: golongan Manneriot (Manirisme). Seniman yang disebut pula oleh Janson

(1989:207) sebagai the great masternya dari abad ini adalah Leonardo, Bramante, Michelangelo,

Raphael, dan Titian.

Jika dianalisis beberapa karya seni rupa Renesan, tampak gerakan ini memiliki tujuan untuk:

a. menghidupkan kembali sebagai ideal seniman;

b. kebebasan pribadi, tetapi tetap karyanya sebagai reproduksi akurat dari bentuk luar dunia (alam).

Untuk mencapai tujuan kedua, yaitu meniru bentuk luar dunia secara akurat, dibutuhkan be rbagai

teknik melukis atau berkarya seni rupa. Pada masa ini ditemukan beberapa teknik penting untuk

menghasilkan gaya kebentukan Naturalisme. Penemuan teknik tersebut ialah:

1. Penemuan perspektif matematis untuk melukiskan bentuk dan ruang yang tiga dimensional ke dalam bidang datar (dua dimensional). Misalnya dalam melukiskan pemandangan alam, benda yang memiliki kepejalan, serta atmosfir diperlukan teknik perspektif yang rasional ini, yang jauh

Page 18: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

tampak jauh, dan yang dekat terkesan dekat pula. Benda yang pejal dan masif berkesan pejal dan masif pula.

2. Untuk mempermudah melukis dengan teknik perspektif itu diperlukan media cat yang baik. Tampaknya penggunaan cat minyak pengganti tempera merupakan temuan yang mendukung pencapaian gelap terang dan kesan atmosfir suatu pandangan. Teknik cat minyak ini lebih memungkinkan pencapaian kesan adanya cahaya dan bayangan, serta nada warna. Pelukis Leonardo da Vinci terkenal dengan gayanya yang cukup baik dalam melukiskan kesan atmosfir (sfumato).

Tema seni Renesan atau Renaissance bersumber dari seni budaya Klasik Yunani dan Romawi purba.

Namun dilihat dari keseluruhan karyanya bersifat pribadi (humanistis), misalnya pada karya seni lukis,

seni patung, dan arsitektur. Tema yang lain misalnya tema lanskap (pemandangan alam), potret, dan

tema- tema sekular.

Seniman Renesan atau Renaissance adalah seniman yang teguh pendirian dalam mengembangkan dan

melestarikan seni klasik Yunani dan Romawi. Namun pada fase Renesan akhir (1527-1570), terlihat

adanya kejenuhan dalam berkarya lukis dengan kaidah naturalisme. Ada kecenderungan seniman

mengulang-ulang karya yang sudah ada, tanpa memperkayanya dengan imajinasi mereka. Hal i nilah

yang membuat gaya ini sebagai manirisme karena para pelukis hanya dengan meniru dan meniru tipe

lukisan yang sudah ada (misalnya latar lanskap pada lukisan potret), tanpa membuat reka-rupa latar

yang lain. Keahlian dalam hal teknis/cara-cara (manner) berkarya seni yang naturalistis sudah sangat

baik.

Jika kita kaji seni rupa Renesan atau Renaissance, sebenarnya sudah merintis pemunculan individu

dalam berkarya seni, dan melepaskan seni dari agama secara bertahap.

Hal ini ditegaskan oleh Soedarso Sp dalam buku Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern (2000:14):

"Namun beberapa abad sesudah itulah para seniman betul-betul merupakan individu-individu yang

bebas karena sesudah masa Renaissance mereka sekedar berganti tuan, dari menghambakan diri

kepada gereja beralih kepada raja. Tentu saja pergantian tuan ini menimbulkan juga pergantian tema

lukisan, dari menggambarkan cerita-cerita religius berubah jadi tema- tema kesukaan raja, khususnya

raja-raja yang absolut. Misalnya adegan dari mitologi yang menggairahkan, yang cocok untuk menghias

dinding-dinding istana. Tradisi seni klasik berlangsung berabad-abad tanpa perubahan orientasi dan

tanpa perubahan idealisme yang berarti. Tidak ada pula ide- ide ataupun konsep-konsep baru dalam

seni, yang ada hanyalah perbedaan- perbedaan obyek lukisan saja, yang ini melukiskan bidadari mandi,

yang itu bidadari duduk, dan sebagainya."

Page 19: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Aliran-aliran Seni Rupa Modern

1. Aliran Neo-Klasikisme Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasikisme :

a. Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis. b. Bentuk selalu seimbang dan harmonis. c. Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.

d. Berisi cerita lingkungan istana dan cenderung dilebih- lebihkan. Tokoh Neo-Klasik adalah J.L. David dan Jean Auguast Dominique Ingres (1780-1867)

2. Aliran Romantisme Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :

a. Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional. b. Warna bersifat kontras dan meriah dan pengaturan komposisi dinamis.

c. Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan. d. Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Tokoh-tokhnya antara lain : Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean Baptiste, Jean Francois

Millet

3. Aliran Realisme Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, selalu melukiskan apa

saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-

pengolahan lainnya. Tokoh : Gustave Courbet, Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

4. Aliran Naturalisme Aliran Naturalisme adalah aliran yang berusaha untuk melukiskan keadaan alam,

khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan

alam dan isinya. Tokohnya antara lain Thomas Gainsbrough (1727-1788), John Constable, William Hogart, Frans Hall.

5. Aliran Impresionisme

Impresionisme adalah aliran lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan

tidak mendetail, biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu dan sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena

melukis dilakukan di luar studio. Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.

6. Aliran Ekspresionisme Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan

ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin. Tokohnya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, Vincent Van Gogh, Edvard Munch, Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi.

7. Aliran Fauvisme

Page 20: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan

yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana oranye/jingga atau lainnya. Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah

lukisan yang dibuat. Tokoh-tokohnya : Henr Y. Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminc.

8. Aliran Kubisme

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk geometris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh

lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.

9. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu:

1. Abstrak kubistis : Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga. Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913].

2. Abstrak Nonfiguratif : Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan

perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.

10. Aliran dadaisme

Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku.

Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti, memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di

muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.

11. Aliran Surealisme. Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud

mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi. Tokoh surealis yaitu: Salvador Dali, Maxt Ernest

12. Pop art

Pop Art adalah Populer Art. Yang dimaksudkan bukan seni yang populer melainkan seni yang menggunakan obyek/ benda yang populer sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imaji kebendaan di lingkungan sehari-hari. Tokoh-tokohnya antara lain : Andy Warhol, Tom

Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes Oldenburg dan Cristo. Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri “Kaum Seni Rupa

Baru Indonesia”.

13. Optical art (seni optik)

Istilah Optic atau Retinal Art diterapkan pada karya-karya seni rupa dua dimensional yang sepenuhnya menggali dan memanfaatkan kekeliruan mata.

14. Kinetic art (seni kinetik)

Page 21: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Kinetic Art adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti seni gerak. Tokoh-tokohnya : Jackson Pollock, Max Bill, Tatlin, Rodchenko, dan Calder.

15. Minimal art (seni minimal)

Seni Minimal merupakan bentuk seni yang kontroversial, karena sulit untuk dimengerti, sehingga selalu mendapat kritik keras dari kalangan kritikus. Prinsip utamanya adalah bahwa tidak ekspresi seniman, tetapi media dan bahan kerja yang realitasnya. Dengan kata lain: sebuah karya seni tidak harus mengacu pada apa pun selain dirinya sendiri. Seni Minimal muncul sebagai tren di akhir

1950-an dan berkembang terutama di tahun 1960-an dan 1970-an. Hal ini juga disebut sebagai seni

ABC, seni literal, literalisme, reductivism, dan seni rejective.

Page 22: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

SENI RUPA MODERN

Aliran aliran seni rupa modern

1. Aliran Neo-Klasik

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya

perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan

modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di

sebelah kanan.

Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan

disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867) Contoh lukisan Neo-Klasik dapat dilihat pada lampiran.

2. Aliran Romantik

Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran

tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.

Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :

Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)

Eksotik, kerinduan pada masa lalu

Digunakan untuk perasaan dari penontonnya Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu

Page 23: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat. Contoh lukisannya dapat dilihat pada lampiran.

3. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet”

dari Perancis mengatakan :

“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada

idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan- lukisan Courbet selalu

menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll. Lihat contoh pada lampiran.

4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet

merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat

berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme. Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan

realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering

dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788). Berikut adalah contoh lukisan Naturalis

5. Aliran Impresionis

Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan- lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-

penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).

Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar

studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.

6. Aliran Ekspresionisme

Page 24: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan

bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak

kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun

tekanan batin.

Berikut adalah salah satu contoh lukisan ekspresionisme karya Affandi dengan judul “Potret Diri” .

7. Aliran Fauvisme

Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-

lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih

mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya. Tokoh lain dari aliran ini adlah Henri Matisse, Henri Rousseau dll.

8. Aliran Kubisme

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di

pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg

menganut Kubisme seperti Juan Gris dll. 9. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau

asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu. • Abstrak kubistis

Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]

• Abstrak Nonfiguratif

Page 25: Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer

Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali.

Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba. Contoh karya;

10. Aliran Futuris.

Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-

kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll. Tokoh aliran ini antara lain • Carlo Carra • Buido Severini

• Umbirto Boccioni • F.T Marineti

11. Aliran dadaisme

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini

sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.

Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah

Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll. 12. Aliran Surealisme.

Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai

ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.