bab i revised

4
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan pembangunan saat ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan bahan bangunan terutama semen. Pada tahun 2014 konsumsi semen Indonesia mencapai 77 juta ton sedangkan produksi semen di Indonesia hanya mencapai 74 juta ton dan terus meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data statistik produksi semen yang dipublikasikan oleh Asosiasi Semen Indonesia, produksi semen meningkat sebanyak 12% tiap tahun (Anonim, 2015) Banyaknya produksi semen ternyata berdampak buruk terhadap lingungan. Zacoeb, dkk (2013) mengatakan bahwa dalam produksi satu ton semen Portland akan dihasilkan sekitar satu ton gas CO 2 yang dilepaskan ke atmosfer. Hal yang sama diutarakan oleh Manuahe, dkk (2014) bahwa hal yang sering dijadikan sasaran perhatian adalah bahan baku utama dari semen yang diperoleh dari penggalian yang dapat merusak lingkungan serta emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pada proses produksi semen. Untuk mengurangi tingkat pemakaian semen yang berlebihan diperlukan suatu bahan yang dapat digunakan sebagai campuran. Rommel dan Rusdianto (2012) memberikan alternatif pemakaian fly ash

Upload: raga-sampela

Post on 23-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penambahan Fly ash pada campuran beton

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Revised

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perkembangan pembangunan saat ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan

bahan bangunan terutama semen. Pada tahun 2014 konsumsi semen Indonesia

mencapai 77 juta ton sedangkan produksi semen di Indonesia hanya mencapai 74

juta ton dan terus meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data statistik produksi semen

yang dipublikasikan oleh Asosiasi Semen Indonesia, produksi semen meningkat

sebanyak 12% tiap tahun (Anonim, 2015)

Banyaknya produksi semen ternyata berdampak buruk terhadap lingungan.

Zacoeb, dkk (2013) mengatakan bahwa dalam produksi satu ton semen Portland akan

dihasilkan sekitar satu ton gas CO2 yang dilepaskan ke atmosfer. Hal yang sama

diutarakan oleh Manuahe, dkk (2014) bahwa hal yang sering dijadikan sasaran

perhatian adalah bahan baku utama dari semen yang diperoleh dari penggalian yang

dapat merusak lingkungan serta emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pada proses

produksi semen. Untuk mengurangi tingkat pemakaian semen yang berlebihan

diperlukan suatu bahan yang dapat digunakan sebagai campuran. Rommel dan

Rusdianto (2012) memberikan alternatif pemakaian fly ash sebagai bahan pengganti

semen yang memiliki sifat alkalis sebagai perekat sama dengan semen, juga memiliki

butiran material halus yang dapat berfungsi sebagai filler pada beton. Fly ash

merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batubara pada pembangkit

listrik tenaga uap mencapai jutaan ton tiap tahunnya. Sehingga dengan pemanfaatan

fly ash maka dapat mengurangi jumlah limbah berbahaya serta mengurangi tingkat

pemakaian semen yang dapat merusak lingkungan.

Kebutuhan kontruksi saat ini berupa material yang mampu bertahan dalam segala

kondisi mensyaratkan penggunaan beton yang kuat dan handal. Sebayang (2010)

mengatakan untuk membuat beton mutu tinggi dengan adukan yang mudah dibentuk

dan dikerjakan, serta mempunyai faktor air semen yang rendah sehingga kuat tekan

Page 2: BAB I Revised

2

beton menjadi tinggi. Faktor air semen yang rendah menyebabkan adukan beton

menjadi kaku sehingga sulit dibentuk dan dikerjakan. Salah satu cara yang dilakukan

adalah menambah bahan tambahan pada adukan beton berupa fly ash. Dengan

mengurangi penggunaan semen yang signifikan ini, akan dapat mengurangi

kerusakan lingkungan serta biaya pembangunan dari tipe konstruksi yang sederhana.

Dari pemaparan diatas terlihat bahwa dengan penambahan bahan campuran

berupa fly ash pada beton dapat mengurangi penggunaan semen serta meningkatkan

kualitas beton tersebut. Sehingga kami tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

pengaruh penambahan kandungan atau komposisi dari berbagai jenis fly ash yang

tersedia untuk menghasilkan beton yang lebih berkualitas.

B. Rumusan MasalahDengan mengacu pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penulisan ini adalah ”Bagaimanakah pengaruh jenis kandungan atau komposisi fly

ash terhadap kualitas beton dilihat dari kuat tekan, kuat tarik, dan susutan kecil?”

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui karakteristik beton ditinjau dari jenis kandungan atau komposisi

fly ash

2. Mengidentfikasi kualitas beton terbaik berdasarkan jenis kandungan atau

komposisi fly ash

D. Manfaat penelitian

1. Mampu menghasilkan produksi beton yang lebih berkualitas serta bermutu

tinggi dengan jenis kandungan terbaik dari fly ash

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang lebih luas serta

mendapat rujukan untuk penelitian yang lebih baik.