bab i ppfiiissssssssssss

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terhadap anak usia dini sangat diperhatikan dalam Islam, karena Islam memandang bahwa setiap anak dilahirkan dengan membawa fitrah yang dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan anak dalam Islam ini dapat berupa mengikuti TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran). TPQ merupakan lembaga pendidikan non formal keagamaan untuk usia Sekolah Dasar. Keberadaan TPQ mendapat sambutan dan dukungan yang baik oleh masyarakat sekitar dan juga dapat menunjukkan penanaman nilai keimanan dan ketakwaan terhadap anak. Kegiatan yang ada di TPQ bukan hanya sekedar membaca Al-Quran saja, tetapi ada juga kegiatan-kegiatan pendukung lain yang juga diikuti oleh santri-santri di TPQ. Kegiatan lain tersebut dapat berupa menghafal surat-surat pendek, sholat berjamaah, menulis huruf Al- Quran, Aqidah, Akhlak, menyanyikan lagu-lagu Islam, Siroh, pemahaman tajwid serta kegiatan-kegiatan yang lain. Tetapi dalam kenyataannya ketika membaca Al-Quran anak-anak kurang memperhatikan tajwid yang ada dalam bacaan. Sehingga, dalam membaca bacaan yang terdapat dalam Al-Quran tersebut anak-anak hanya membaca biasa

Upload: anisa-meta-hapsari

Post on 05-Aug-2015

33 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Ppfiiissssssssssss

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan terhadap anak usia dini sangat diperhatikan dalam Islam, karena

Islam memandang bahwa setiap anak dilahirkan dengan membawa fitrah yang

dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan anak dalam Islam ini dapat berupa

mengikuti TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran). TPQ merupakan lembaga

pendidikan non formal keagamaan untuk usia Sekolah Dasar.

Keberadaan TPQ mendapat sambutan dan dukungan yang baik oleh

masyarakat sekitar dan juga dapat menunjukkan penanaman nilai keimanan dan

ketakwaan terhadap anak. Kegiatan yang ada di TPQ bukan hanya sekedar

membaca Al-Quran saja, tetapi ada juga kegiatan-kegiatan pendukung lain yang

juga diikuti oleh santri-santri di TPQ. Kegiatan lain tersebut dapat berupa

menghafal surat-surat pendek, sholat berjamaah, menulis huruf Al-Quran, Aqidah,

Akhlak, menyanyikan lagu-lagu Islam, Siroh, pemahaman tajwid serta kegiatan-

kegiatan yang lain.

Tetapi dalam kenyataannya ketika membaca Al-Quran anak-anak kurang

memperhatikan tajwid yang ada dalam bacaan. Sehingga, dalam membaca bacaan

yang terdapat dalam Al-Quran tersebut anak-anak hanya membaca biasa saja

tanpa memperhatikan tajwid. Ilmu tajwid bertujuan untuk memberikan tuntutan

bagaimana cara pengucapan ayat yang benar sehingga lafal dan maknanya tidak

keliru. Karena begitu banyaknya hukum bacaan tajwid maka dapat digunakan

model pembelajaran yang mempermudahkan anak dalam membaca bacaan di Al-

Quran dengan benar.

Dengan adanya latar belakang masalah tersebut maka penulis mengadakan

penelitian yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Learning Community

untuk Meningkatkan Pemahaman Tajwid Al-Quran Santri TPQ Nurul Amal

Tahun Ajaran 2011/2012”

Page 2: Bab i Ppfiiissssssssssss

B. Identifikasi Masalah

1. Rendahnya tingkat pemahaman santri dalam memahami tajwid Al-Quran

2. Model pembelajaran yang kurang mendukung santri dalam memahami

tajwid Al-Quran

C. Pembatasan Masalah

Masalah-masalah yang masih luas tersebut kemudian dijabarkan menjadi

masalah yang lebih spesifik sebagai berikut :

“Pemahaman tajwid Al-Quran santri TPQ Nurul Amal tahun 2011/2012 dengan

penerapan model pembelajaran Learning Community”

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta

pembatasan masalah, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

“Apakah penerapan model pembelajaran Learning Community dapat

meningkatkan pemahaman tajwid Al-Quran santri TPQ Nurul Amal tahun

2011/2012 ? ”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman tajwid Al-

Quran santri TPQ Nurul Amal tahun 2011/2012 dengan menerapkan model

pembelajaran Learning Community.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi Santri

a. Menambah pemahaman siswa terhadap tajwid Al-Quran

b. Mengajarkan siswa untuk bekerja sama, percaya diri, bertukar informasi,

dan menghargai pendapat santri lain

2. Bagi Ustad / Ustadzah

a. Menambah wawasan ustad mengenai model pembelajaran yang efektif

dan komunikatif

b. Mengetahui kemampuan santri melalui Learning Community

Page 3: Bab i Ppfiiissssssssssss

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

A. Pengertian Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan – perubahan

tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Rini Budiharti (2000:1), ”Belajar adalah suatu usaha untuk

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa”, sedangkan menurut Slameto

(2003:2), ”Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Dan

menurut Oemar Hamalik (2001:36), ” Belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as modification

or strengthening of behavior through experiencing)”.

Selain pengertian belajar yang disebutkan di atas, masih banyak lagi

pengertian belajar menurut para ahli sebagaiman yang dirangkum dari Ngalim

Purwanto (1990: 84), antara lain:

1) Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975)

mengemukakan: “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan

tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon

pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan,

pengaruh obat dan sebagainya)”.

Page 4: Bab i Ppfiiissssssssssss

2) Gagne, dalam bukunya The Conditions of Learning (1997) menyatakan:

“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan

mempengaruhi siswa sedemikian sehingga perbuatannya berubah dari waktu

sebelum ia mengalami situasi ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.

3) Morgan, dalam buku Introduction to Psychology mengemukakan: “Belajar

adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi

sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.

4) Witherington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan: “Belajar

adalah perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu

pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,

kepandaian, atau suatu pengertian”.

Dari beberapa pendapat tentang definisi belajar maka dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses usaha sadar yang dilakukan individu dimana

terjadi perubahan tingkah laku yang berbentuk kemampuan-kemampuan baru

yang besifat permanen dan berkesinambungan mencakup aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik melalui interaksi dengan lingkungan.

B. Pengertian Learning Community

Senge (1990) mendefinisikan komunitas pembelajaran sebagai sebuah

organisasi dimana anggotanya mengembangkan kapasitasnya secara terus

menerus untuk mencapai hasil yang diinginkan, mendorong pola berpikir yang

baru dan luas, dan terus belajar bagaimana belajar bersama-sama. Learning

Community (Komunitas Pembelajaran) merupakan suatu komunitas belajar di

lingkungan sekolah yang di dalamnya berlangsung proses belajar membelajarkan

antara siswa-siswa, guru-siswa, guru-guru, guru-kepala sekolah, sekolah-

masyarakat.

Model sekolah sebagai komunitas pembelajaran akan bermuara pada :

a. Peningkatan kualitas hasil belajar siswa

b. Peningkatan yang bersifat terus menerus

c. Meningkatkan inovasi dan kreatifitas

d. Menumbuhkan keterampilan dan pemahaman

Page 5: Bab i Ppfiiissssssssssss

e. Meningkatkan tekad dan energi

f. Menumbuhkan respon terhadap lingkungan luar

g. Meningkatkan pelatihan dan program pengembangan untuk seluruh anggota

komunitas, dan

h. Sekolah dan partisipasi masyarakat yang lebih efektif

Cara menumbuhkan komunitas belajar :

a) Pengadaan Sumber Belajar dan Media Belajar

Ceramah dapat dikurangi apabila tersedia sumber belajar (buku teks,

kliping, radio, TV, CD, internet) dan media pembelajaran yang cukup. Sebaiknya

buku teks tidak hanya satu (sesuai tuntutan Kurikulum, lebih dari satu). Sekolah

dapat mengadakan buku kepustakaan dengan:

a. Meminta siswa yang lulus menyumbangkan buku bekasnya

b. Meminta sumbangan alumni

Untuk menambah koleksi bacaan di perpustakaan, guru dimotivasi untuk

menugaskan siswa mengumpulkan kliping. Kliping yang terkumpul dibendel,

dimasukkan ke perpustakaan sekolah. Pada waktu proses pembelajaran, kliping

digunakan sebagai sumber belajar. Dengan demikian pembuatan kliping

berfungsi, bukan untuk pajangan belaka.

b) Mengurangi Ceramah

Apa yang sudah tercantum di buku tidak perlu diceramahkan. Suruh siswa

belajar sendiri dari buku, radio, TV, CD, internet. Mungkin ada beberapa konsep

penting yang perlu diceramahkan. Gunakan metode bervariasi misalnya diskusi,

tugas, eksperimen. Diskusi akan berjalan apabila: ada masalah yang dimunculkan

(masalah dari guru atau siswa), ada sumber belajar (buku, kliping) dan guru yang

mengamati dan mengevaluasi. Guru menyediakan lembar observasi untuk

menilai siswa (evaluasi psikomotorik).

c) Diskusi

Selain masalah diskusi dan sumber belajar, pengelolaan kelas selama

diskusi memegang kunci penting agar proses diskusi mendukung terciptanya

komunitas belajar. Proses diskusi diarahkan agar terjadi proses saling belajar antar

siswa. Guru berkeliling, dan jika terdapat siswa atau kelompok yang tidak dapat

Page 6: Bab i Ppfiiissssssssssss

memecahkan permasalahan maka guru berupaya memotivasi siswa tersebut agar

mau bertanya kepada siswa atau kelompok yang mampu. Selanjutnya setiap siswa

hendaknya memiliki hasil diskusi. Pada akhir diskusi, guru tidak menunjuk

kelompok untuk mempresentasikan, melainkan menunjuk individu siswa.

Pertanyaan-pertanyaan guru kepada kelas/semua siswa hendaknya dihindari dan

mengutamakan pertanyaan untuk setiap individu siswa.

d) Tugas

Tugas-tugas yang diberikan itu harus diminta laporannya. Setiap siswa

hendaknya membuat laporan. Laporan terbaik dipajang di kelas, dimasukkan ke

majalah dinding, atau diseminarkan. Adakan seminar siswa antar kelas atau di

sekolah dalam rangka HUT Kemerdekaan, Maulud Nabi, Hari Kartini, Kenaikan

kelas dst. Tugas-tugas siswa yang baik disimpan, diadakan pameran. Siswa yang

berprestasi akan bangga dan memicu siswa lain untuk ikut berprestasi.

e) Kegiatan Ilmiah

Di dalam Kurikulum tercantum kompetensi ”siswa mampu berkomunikasi

secara ilmiah”. Yang dimaksud dengan berkomunikasi secara ilmiah adalah

berkomunikasi secara tertulis dan atau lisan. Kegiatan ilmiah ini harus

dibudayakan di sekolah misalnya dengan:

a. Melakukan seminar antar kelas/di sekolah, seminar antar sekolah, seminar

tingkat Kabupaten.

b. Mengadakan lomba karya ilmiah tingkat sekolah/wilayah/Kabupaten.

Manfaat dari sebuah komunitas pembelajaran antara lain:

1) Memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengajaran

mereka

2) Mendorong siswa, guru dan orang tua untuk bekerja sama

3) Menyediakan informasi dan pembelajaran kepada semua stakeholder

4) Meningkatkan kualitas dan kedalaman berpikir

5) Mendorong proses inkuiri dimana komunitas belajar bersama

6) Membangun keterampilan untuk mengelola perubahan

7) Menghubungkan sekolah dengan lingkungan yang lebih luas

8) Menciptakan kaitan dan integrasi mata pelajaran di dalam kurikulum

Page 7: Bab i Ppfiiissssssssssss

9) Menggunakan hasil assesmen yang menunjukkan bahwa siswa

mengetui dan dapat melakukannya

10) Terus menerus memeriksa apakah perkataan sesuai dengan perbuatan

11) Menekankan pentingnya tempat untuk belajar

12) Melaksanakan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan individu dan

system

13) Mendorong peningkatkan melalui program pengembangan

14) Memeriksa kembali pandangan tentang pelaksanaan belajar-mengajar

C. Pengertian Taman Pendidikan Al-Quran

Bentuk kegiatan penyebarluasan dan penanaman nilai-nilai Islam itu sangat

bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan/ daerah setempat antara

lain melalui sarana :

a. Pondok Pesantren.

b. Guru Ngaji (di rumah, langgar, masjid).

c. Madrasah Diniyah (lembaga non formal).

d. Taman Kanak-kanak Al-Qur'an dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TKA/

TPQ).

TPA adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam di luar sekolah untuk

anak-anak usia SD (7-12 tahun). Waktu atau jam belajar mengajar TPA

berlangsung sore hari, yaitu sebelum dan sesudah waktu zuhur atau sebelum dan

sesudah waktu ashar.

Visi, Misi, Tujuan, dan Target TPA :

1. Visi TPA yaitu menyiapkan generasi Qur’ani menyongsong masa depan

gemilang.

2. Misi TPA yaitu misi pendidikan dan dakwah islamiyah.

3. Tujuan dan target TPA yaitu untuk menyiapkan anak didiknya agar menjadi

generasi Qurani.

Page 8: Bab i Ppfiiissssssssssss

Untuk tercapainya tujuan ini, TPA perlu merumuskan pula target-target

operasionalnya. Dalam waktu kurang lebih 1 tahun diharapkan setiap anak didik

akan memiliki kemampuan :

1. Membaca Al Quran dengan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

2. Melakukan shalat dengan baik dan terbiasa hidup dalam suasana yang islami.

3. Hafal beberapa surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan dan do’a sehari-hari.

4. Menulis huruf Al Quran

Penyusunan kurikulum TPA mengacu pada asas-asas sebagai berikut :

a. Asas Agamis bersumber dari Al Quran dan Hadits

b. Asas filosofis berdasarkan pada sila pertama pancasila

c. Asas sosio cultural bersumber pada kenyataan bahwa mayoritas

bangsaIndonesiaberagama Islam

d. Asas Psikologis, secara psikologis Usia 4-12 tahun cukup kondusif untuk

menerima bimbingan membaca dan menghafal Al-Quran, serta pemahaman

nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

B. Penelitian yang Relevan

Page 9: Bab i Ppfiiissssssssssss

Observasi

Observasi

Menentukan Judul

Konsultasi ke Ustad/Ustadzah

Menentukan solusi

Menentukan indikator

Penerapan metode Learning Community

Memberi Tes

Hasil

C. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Page 10: Bab i Ppfiiissssssssssss

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TPQ Nurul Amal, Jebres, Surakarta

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2011/2012. Pelaksanaan

penelitian dilakukan secara bertahap.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini yaitu Santri TPQ Nurul Amal, Jebres,

Surakarta.

C. Sumber Data

Data dari penelitian ini didapatkan dari observasi. Observasi pada penelitian

ini dilaksanakan di TPQ Nurul Amal.

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari

observasi terhadap TPQ Nurul Amal.

E. Validasi Data

F. Analisis Data

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam kegiatan ini yaitu sebagai berikut :

No. Indikator KKM

1. Menyebutkan jenis bacaan tajwid Al-Quran 80

2. Menjelaskan cara membaca Idhar 70

3. Menyebutkan jumlah huruf Idhar 70

4. Menjelaskan sebab disebut bacaan idhar 70

Page 11: Bab i Ppfiiissssssssssss

5. Menyebutkan contoh bacaan idhar 70

6. Menjelaskan arti Idghar 80

7. Menyebutkan jenis Idghar 80

8. Menyebutkan huruf Idghom Bilahunnah 70

9. Menyebutkan contoh bacaan Idghom Bilahunnah 70

10. Menyebutkan huruf Idghom Bihunnah 70

11. Menyebutkan contoh bacaan Idghom Bihunnah 70

12. Menjelaskan arti bacaan iklab 80

13. Menyebutkan huruf iklab 80

14. Menyebutkan contoh bacaan iklab 70

15. Menjelaskan arti ikhfa’ 80

16. Menyebutkan huruf ikhfa’ 70

17. Menjelaskan cara membaca ikhfa’ 70

18. Menyebutkan contoh bacaan ikfa’ 70

H. Prosedur Tindakan

JADWAL PENELITIAN

Page 12: Bab i Ppfiiissssssssssss

Hari, Tanggal Kegiatan Observasi

Senin, 2 April 2012 Observasi ke TPQ Nurul Amal

Mendapatkan masalah yang ada di TPQ Nurul

Amal

Selasa, 3 April

2012

Menentukan judul yang sesuai dengan masalah

yang ada

Rabu, 4 April 2012 Konsultasi dengan Ustad/Ustadzah mengenai

masalah yang ada di TPQ Nurul Amal

Kamis, 5 April

2012

Menentukan solusi terhadap masalah yang ada

dengan menggunakan metode Learning

Community

Membuat indikator kinerja

Jumat, 6 April

2012

Menerapkan metode Learning Community

terhadap santri

Sabtu, 7 April 2012 Memberikan tes terhadap santri

Menilai kemampuan santri melalui tes