bab i personal hygene

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, di mana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan. Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan keluarga akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997). Hardywinoto (2005) mengatakan yang dimaksud dengan kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas perawatan diri adalah: faktor yang ditentukan oleh keadaan masa lalu, situasi lingkungan, lingkungan dimana kita tinggal serta faktor- faktor pribadi (Steven et al,2002). Lansia perlu mendapatkan perhatian dengan mengupayakan agar mereka tidak terlalu tergantung kepada orang lain dan mampu mengurus diri sendiri (mandiri), menjaga kesehatan diri, yang tentunya merupakan kewajiban dari keluarga dan lingkungannya (Siburia,2002). Sejalan dengan kemunduran fisiknya lansia membutuhkan pertolongan dari keluarga untuk memenuhi kebersihan diri. 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari personal hygine 2. Untuk mengetaui apa saja yang harus di lakukan dalam personal hygine 3. Mengetahui perawatan rambut dan mulut pada pasien 4. Mengetahui ASKEP pada pasein dengan gangguan personal hygine terutama bagi perawata rambut dan mulut 1.3 Rumusan Masalah

Upload: res-yh-res

Post on 27-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1  Latar BelakangPemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, di mana individu

secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan. Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan keluarga akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).

Hardywinoto (2005) mengatakan yang dimaksud dengan kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas perawatan diri adalah: faktor yang ditentukan oleh keadaan masa lalu, situasi lingkungan, lingkungan dimana kita tinggal serta faktor-faktor pribadi (Steven et al,2002). Lansia perlu mendapatkan perhatian dengan mengupayakan agar mereka tidak terlalu tergantung kepada orang lain dan mampu mengurus diri sendiri (mandiri), menjaga kesehatan diri, yang tentunya merupakan kewajiban dari keluarga dan lingkungannya (Siburia,2002). Sejalan dengan kemunduran fisiknya lansia membutuhkan pertolongan dari keluarga untuk memenuhi kebersihan diri.

1.2  Tujuan1.     Untuk mengetahui pengertian dari personal hygine2.     Untuk mengetaui apa saja yang harus di lakukan dalam personal  hygine3.     Mengetahui perawatan rambut dan mulut pada pasien4.     Mengetahui ASKEP pada pasein dengan gangguan personal hygine terutama bagi perawata

rambut dan mulut

1.3  Rumusan Masalah1.     Bagaimana cara merawat pasien yang mengalami gangguan personal hygine ?2.     Bagaimana askep pada pasien dengan gangguan personal hygine terutama pada mulut dan

rambut ?3.     Apa hal-hal yang harus di perhatikan dalam melakukan pengkajian pada pasien yang mengalami

gangguan personal hygine perawatan rambut dan mulut?

BAB IILANDASAN TEORI

A.     Pengertian

 Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi

kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian

dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).

Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan

seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau penampilan seseorang

dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi

gangguan pemenuhan kebutuhan. Begitu pula pada penderita pasca stroke yang mengalami

hemiplegia ataupun hemiparesis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemenuhan

kebutuhan personal hygiene pada penderita pasca stroke. Jenis penelitian adalah kualitatif

dengan metode pendekatan fenomenologis. Sampel penelitian sebanyak 4 orang diperoleh

dengan teknik purposive sample. Hasil penelitian dari 4 informan menunjukkan bahwa

pengetahuan informan mengenai personal hygiene sudah baik terbukti informan dapat

menyebutkan pengertian dan tujuan dari personal hygiene. Selain itu sebagian besar pemenuhan

kebutuhan personal hygiene dapat dilakukan secara mandiri kecuali untuk perawatan kuku kaki

dan tangan yang masih bergantung pada orang lain. Modifikasi juga dilakukan oleh informan

untuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene. Dukungan serta bantuan

keluarga masih sangat diperlukan oleh penderita pasca stroke dalam pemenuhan kebutuhan

personal hygiene walaupun sebagian besar dari mereka sudah dapat melakukan sendiri secara

mandiri. Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang personal hygiene yang lebih

baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang benar dalam melakukan

perawatan diri.

B. TUJUAN PERSONAL HYGIENETujuan dari personal hygiene adalah (Tarwoto, 2004):1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang2. Memelihara kebersihan diri seseorang3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang4. Mencegah penyakit

5. Menciptakan keindahan6. Meningkatkan rasa percaya diri

C. MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE DAN MANFAATNYAPemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri

seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakanmemiliki personal hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya.Menurut Potter dan Perry (2005) macam-macam personal hygiene dan tujuannya adalah:

1.      Perawatan kulitkulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung dari berbagai kuman atau

trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperature, dan sensasi, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam mempertahankan fungsinya. Kulit memiliki 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutan. Ketika pasien tidak mampu atau melakukan perawatan kulit pribadi maka perawat memberikan bantuan atau mengajarkan keluarga bagaimana melaksanakan personal higiene. Seorang pasien yang tidak mampu bergerak bebas karena penyakit akan beresiko terjadinya kerusakan kulit. Bagian badan yang tergantung dan terpapar tekanan dari dasar permukaan tubuh (misalnya matrasi gips tubuh atau lapisan linen yang berkerut), akan mengurangi sirkulasi pada bagian tubuh yang terkena sehingga dapat menyebabkan dekubitus. Pelembab pada permukaan kulit merupakan media pertumbuhan bakteri dan menyebabkan iritasi lokal, menghaluskan sel epidermis, dan dapat menyebabkan maserasi kulit. Keringat, urine, material fekal berair, dan drainase luka dapat mengakumulasikan pada permukaan kulit dan akan menyebabkan kerusakan kulit daninfeksi. Pasien yang menggunakan beberapa jenis alat eksternal pada kulit seperti gips, baju pengikat, pembalut, balutan, dan jaket ortopedik dapat menimbulkan tekanan atau friksi terhadap permukaan kulit sehinggga menyebabkan kerusakan kulit. Tujuan perawatan kulit adalah pasien akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan, pasien dapat mempertahankan rentang gerak, merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisifasi dan memahami metode perawatan kulit.

2.      Mandimemandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi dapat dikategorikan

sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi ditempat tidur yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total dan memerlukan personal higiene total. Keluasan mandi pasien dan metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik pasien dan kebutuhan tingkat hygiene yang dibutuhkan. Pasien yang bergantung dalam pemenuhan kebutuhanpersonal higiene, terbaring ditempat tidur dan tidak mampu mencapai semua anggota badan dapat memperoleh mandi sebagian di tempat tidur. Tujuan memandikan pasien di tempat tidur adalah untuk menjaga kebersihan tubuh, mengurangi infeksi akibat kulit kotor, memperlancar sistem peredaran darah, dan menambah kenyamanan pasien. Mandi dapat menghilangkan mikroorganisme dari kulit serta sekresi tubuh, menghilangkan bau tidak enak, memperbaiki sirkulasi darah ke kulit, dan membuat pasien merasa lebih rileks dan segar. Pasien dapat dimandikan setiap hari di rumah sakit. Namun, bila kulit pasien kering, mandi mungkin dibatasi sekali atau dua kali seminggu sehingga tidak akan menambah kulit menjadi kering. Perawat atau anggota keluarga mungkin perlu membantu pasien berjalan ke kamar mandi atau kembali dari kamar mandi. Perawat atau anggota keluarga harus ada untuk membantu pasien mengguyur atau mengeringkan bila perlu atau mengganti pakaian bersih setelah mandi. Kadang pasien dapat mandi sendiri di tempat tidur atau mereka memerlukan bantuan dari perawat atau anggota

keluarga untuk memandikan bagian punggung atau kakinya. Kadang pasien tidak dapat mandi sendiri dan perawat atau anggota keluarga memandikan pasien di tempat tidur.

3.      Hygiene mulut pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut, sebagai akibatnya

mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel – partikel makanan, plak, bakteri, memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies, gingivitis (radang gusi), dan sariawan.Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan. Tujuan perawatan hygiene mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri perawatanhygiene mulut dengan benar.

4.      Perawatan mata, hidung, dan telingaperhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, hidung, dan telinga selama pasien

mandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus – menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing kedalam mata. Normalnya, telinga tidak terlalu memerlukan pembersihan. Namun, pasien dengan serumen yang terlalu banyak telinganya perlu dibersihlkan baik mandiri pasien atau dilakukan oeh perawat dan keluarga. Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran. Bila benda asing berkumpul pada kanal telinga luar, maka akan mengganggu konduksi suara. Hidung berfungsi sebagai indera penciuman, memantau temperature dan kelembapan udara yang dihirup, serta mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem pernapasan. Pasien yang memiliki keterbatasan mobilisasi memerlukan bantuan perawat atau anggota keluarga untuk melakukan perawatan mata, hidung, dan telinga. Tujuan perawatan mata, hidung, dan telinga adalah pasien akan memiliki organ sensorik yang berfungsi normal, mata, hidung, dan telinga pasien akan bebas dari infeksi, dan pasien akan mampu melakukan perawatan mata, hidung, dan telinga sehari – hari.

5.      Perawatan rambut            penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara perawatan rambut seharisehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-cara dasar higienis perawatan rambut, distribusi pola rambut dapat menjadi indikator status kesehatan umum, perubahan hormonal, stress emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan penyakit tertentu atau obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut. Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi. Penyakit atau ketidakmampuan menjadikan pasien tidak dapat memelihara perawatan rambut sehari – hari. Pasien immobilisasi rambutnya cenderung terlihat kusut. Menyikat, menyisir, dan bersampo merupakan dasar higyene rambut untuk semua pasien. Pasien juga harus diizinkan bercukur bila kondisi mengizinkan. Pasien yang mampu melakukan perawatan diri harus dimotivasi untuk memelihara perawatan rambut sehari –

hari. Sedangkan pada pasien yang memiliki keterbatasan mobilisasi memerlukan bantuan perawat atau keluarga pasien dalam melakukan higyene rambut. Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri, dan pasien dapat berpartisifasi dalam melakukan praktik perawatan rambut.

6.      Perawatan kaki dan kukukaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan

cedera pada jaringan. Tetapi seringkali orang tidak sadar akan masalah kaki dan kuku sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Menjaga kebersihan kuku penting dalam mempertahankan personal hygiene karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasien akan memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.

7.      Perawatan genitaliaperawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang paling butuh

perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang beresiko terbesar memperoleh infeksi. Pasien yang mampu melakukan perawatan diri dapat diizinkan untuk melakukannya sendiri. Perawat mungkin menjadi malu untuk memberikan perawatan genitalia, terutama pada pasien yang berlainan jenis kelamin. Dapat membantu jika memiliki perawat yang sama jenis kelamin dengan pasien dalam ruangan pada saat memberikan perawatan genitalia. Tujuan perawatan genitalia adalah untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia, meningkatkan kenyamanan serta mempertahankanpersonal higiene.

D.    FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI1.     Citra tubuhGambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri. Misalnya, karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.2.       Praktik sosialPada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene.3.       Status sosioekonomiPersonal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.4.       PengetahuanPengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.5.       BudayaDi sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.

6.       Kebiasaan seseorangAda kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.

7.       Kondisi fisikPada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

Dampak yang sering timbul1.               Dampak FisikBanyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.2.       Dampak PsikososialMasalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

BAB IIIPEMBAHASAN

Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 2 minggu yang lalu dengan diagnosa medit DM dengan gangrene pada dorsal pedis. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=120/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas, pusing, dan merasa sakit pada daerah kaki yang ada lukaserta tidak dapat menggerakannya. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut dan menggosok gigi serta memotong kuku selama berada diruangan. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan mencuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, saat berbicara tercium bau, gigi terlihat kuning dan kotor, kulit terlihat kotor dan tidak bercahaya, kuku panjang dan kotor. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Klien

juga terpasang dowe kateter dan infuse RL tetes/ menit. Balutan luka diganti setiap satu kali sehari dengan menggunakan prinsip steril. Nafsu makan klien baik dimana klien mampu menghabiskan makanan yang telah disediakan dirumah sakit.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN(Personal Hygiene)

                        Tanggal Masuk            : 25 Sepptember 2012                        Jam Masuk                  : 09.00                        Ruang/Kelas                : Lt. IV/3                        No.Kamar                   : 137                        No.Register                 : 0809

A.    Data Biografi1.      Nama Pasien               : Ny.E2.      Tempat/tanggal lahir   : Jakarta,10 desember 19773.      Umur                            : 354.      Jenis Kelamin              : Perempuan5.      BB/TB                        : 55 Kg/158 cm6.      Status Perkawinan      : Kawin7.      Agama                       : Islam8.      Suku Bangsa               : Indonesia9.      Pendidikan                  : S1- Sekretaris10.  Pekerjaan                     : Sekretaris11.  Alamat Rumah            : Jl.Bunga Raya No.21 Kebayoran12.  Alamat Kantor             : Jl.Melati No.34 Pasar Rebo13.  Sumber Biaya             : Suami14.  Nama Suami                : Munajar15.  Pendidikan Suami       : S1- Hukum16.  Pekerjaan                   : Pengacara

B.     Riwayat Kesehatana.       Tanggal mulai sakit                 : 25 September 2012b.      Riwayat penyakit sekarang        : Klien datang ke rumah sakit dengan kondisi

terdapat luka pada daerah tungkai kaki kiri. Suami klien mengatakan luka disebabkan karena terkena rantai sepeda motor ketika perjalanan berobat ke dokter 1 bulan yang lalu. Klien mengatakan saat kejadian tersebut klien sama sekali tidak merasakan sakit pada kakinya. karena luka dirasa tidaksembuh-sembuh dan semakin melebar, kemudian klien dibawa ke RSUP Fatmawati Jakarta

c.       Diagnosa medis                       : DM dengan ganngrene pada dorsal pedisdengan balutan luka harus diganti setiap 1x sehari dengan prinsip steril

d.      Keluhan                                   : Klien mengeluh lemas,pusing dan merasa sakit

pada daerah dorsal pedis yang ada luka serta tidak dapat menggerakannya dan klien terlihat meringis

e.       Cara masuk RS1.      Brankar     : Klien masuk Rs dengan bantuan brankar2.      Kursi         : -3.      Lain-lain    : -

f.       Alat bantu yang digunakan1.      Tongkat     : -2.      Kacamata  : -3.      Gigi palsu  : -4.      Lain-lain    : Oksigen 2 liter/manit,  dower chateter dan infuse terpasang

sejak 3 desember sampai 13 desember 2011.

C.    Pola Kebiasaan sehari-hari (sebelum sakit dan saat ini)1.      Pola Aktivitasa)      Di rumah   : Melakukan aktivitas seperti biasab)      Di RS        : Dibantu seluruhnya oleh keluarga dan

  Perawat2.      Pengkajian fisik yang berhubungan dengan aktivitas :         a)      Kekuatan   otot      : -b)      Paralis                    : -c)      Terapi bedrest       : bedres dengan posisi semi fowlerd)     Lain-lain                : DM dengan gangrene pada dorsal pedis, balutan luka

                                diganti  sekali sehari menggunakan prinsip steril

B.     Pola Nutrisi  Rumah                                    RS

1.      Frekuensi                  : 3x l hari                                 3x lhari2.      Jenis                        : nasi, lauk, dan sayur             nasi, -1auk, sayur, -buah, dan susu3.      Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan nutrisi:a)      Turgor kulit                                   : elastisb)      Kelembaban mukosa mulut           : lembabc)      Konjungtiva                                  : anemisd)     Lain-lain                                        : -

C.    Pola Eliminasi1.      BAB                  

    Rumah               Rsa)      Frekuensi   : I x sehari      I x seharib)      Cara           : Mandiri        dibantu

   Di WC          Di tempat tidur   Menggunakan: (  ) Tissue   (√) Air   (  ) Lain-lain

2.      BAK

    Rumah                 Rsa)      Frekuensi   : 6-7x/hari       1600 cc/harib)      Cara           : Mandiri        dibantu           

   Di WC          Di tempat tidur   Menggunakan: (  ) Tissue

   (√) Air   (  ) Lain-lain

D.    Pola kebersihan                                                                    Rumah                           RS

1.      Kebiasaan mandi                                 : 2x sehari                    I x sehari2.      Mencuci rambut                                  : lx 3hari                      l x 3hari3.      Membersihkan gigi dan mulut            : I x sehari                   1 x sehari4.      Mengganti pakaian                              : I x sehari                   1 x sehari5.      Membersihkan kaki dan kuku             : 1 x 2 minggu             1 x seminggu 6.      Kebersihan kulit                                  : Tidak teratur             tidak teratur7.      Cara membersihkan                             : Sabun                        dilap dengan air

E.     Keadaan Psikososial1.      Konsep diria)      Gambaran diri       : klien mengatakan malu karena pada kakinya ada luka

  dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.b)      Peran                     : klien mengatakan perannya sebagai wanita karier.2.      Suasana hati                : terlihat cemas, gelisah dan sering melamun3.      Karakter                      : supel, ramah, dan lemah lembut4.      Perkembangan mental : sesuai dengan manusia5.      Daya konsentrasi         : klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik6.      Sosialisasi                    : bersosialisasi dengan keluarga dan pasien lain.

F.     Riwayat Kesehatan Linkungan1.      Kebersihana)      Rumah                   : klien mengatakan rumahnya setiap hari jarang disapub)      lingkungan                        : klien mengatakan lingkungan sekitar kotor dan berisik2.      Polusi                          : klien mengatakan rumahnya dekat pabrik3.      Kemungkinan bahaya : dekat dengan jalan raya

G.    Pemeriksaan Fisik1.      Rambuta)      Tekstur                  : kasar, kusam, dan berketombeb)      Warna                    : hitamc)      Kebersihan            : rambut terlihat kotord)     Distribusi               : meratae)      Kulit kepala           : kulit kepala kotorf)       Gatal                     : klien mengatakan kepala terasa gatal,

g)      Kebersihan            : klien mengatakan sudah 5 hari belum cuci rambut,

2.      Gigi dan muluta)      Kelengkapan gigi  : sudah tidak lengkap dengan jurnlah 30 buahb)      Masalah gigi          : gigi berlubang, kuning, dan kotorc)      Kebersihan            : gigi terlihat kuning, klien mengatakan sudah 2 hari

belum gosok gigi.d)     Bau mulut             : ada, klien merasa malu bicara dengan orang lain karena

mulutnya bau.3.      Kuku tangan dan kakia)      Bentuk kuku         : normalb)      Sudut antar kuku  : 180 derajatc)      Warna kuku           : putih pucatd)     Kebersihan            : kuku terlihat panjang dan kotor, klien mengatakan

belum memotong kuku selama 3 minggu

4.      Genitaliaa)      Kelainan                : tidak adab)      Gatal                     : tidak adac)      Kemerahan            : tidak adad)     Lesi                       : tidak adae)      Kebersihan            : bersih

5.      Kulita)      Erithema                : -b)      Tekstur                  : kasar dan keringc)      Turgor                   : elastisd)     Jaundice                : -e)      Petechie                 : -f)       Sianosis                 : adag)      Gatal                     : adah)      Kebersihan            : Kulit terlihat kotor dan lengket, klien mengatakan

sudah 2 hari belum mandi dan merasa tidak nyaman karena merasa badannya lengket dan bau. terdapat luka pada daerah dorsal pedis dengan diameter 9 cm kedalam 3 cm tidak ada pus, terdapat nekrosis jaringan, bau gangren, balutan luka bersih, kondisi luka setengah kering, tidak kotor, sekitar daerah luka kulit terlihat pucat coklat kehitaman, dan balutan luka harus diganti setiap 1x sehari dengan prinsip steril

H.    Kepercayaan Budaya1.      Kebiasaan        : klien mengatakan jarang shalat 5 waktu2.      Pantangan       : klien mengatakan tidak boleh mandi saat sakit3.      Pengetahuan    : klien mengatakan tidak memehami tentang kebersihan diri4.      lain-lain           : -

I.       Lain-lainSuami mengatakan klien

1.      sering menggaruk pada bagian kaki2.      tidak dapat berjalan seperti biasa

Yogyakarta 25 September 2012Yang mengkaji

(Ns. Amona Ratna S.Kep)

DATA FOKUS

Nama/Umur                : Ny.E / 35 thnRuang / Kamar            : Lt IV/ 3

Data Subjektif Data Objektif

Klien mengatakan :1.      Kulit kepalanya terasa gatal.2.      Belum keramas selama 5 hari.3.      Belum gosok gigi selam 2 hari.4.      Merasa tidak nyaman karena

badannya lengket dan bau.5.      belum memotong kuku selama 3

minggu.6.      Klien mengatakan tidak boleh mandi

dan keramas selama sakit.7.      Merasa nyeri pada bagian dorsal

pedis.8.      Tidak dapat menggerakan kaki telapak

kakiSuami mengatakan:1.               Luka terjadi karena terkena rantai sepeda motor ketika pergi berobat dan klien tidak merasakan sakit pada kakinya.

2.               Luka tidak sembuh-sembuh selama 1 bulan, semakin hari semakin parah dan melebar

1.      Tercium bau mulut2.      Rambut klien terlihat

kasar, kusam,berketombe, dan acak-acakan3.      Gigi klien terlihat kuning4.      Kuku terlihat kotor dan panjang5.      Badan klien tercium bau yang tidak sedap6.      kulit klien lengket dan kusam7.      klien terlihat meringis

8.               Terdapat luka didaerah dorsal pedisdengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm, bau gangren, kondisi luka setengah kering, disekitar luka kulit terlihat pucat coklat kehitaman

9.               Konjungtiva anemis

10.            terpasang dowe chateter dan infuse

11.  TTVTD : 120/90 mmHgN   : 80 x/menitRr  : 28x/menitS    : 36,5 C

  

ANALISA DATA

Nama/Umur                : Ny.E / 35 thnRuang / Kamar            : Lt IV/ 3

No Data Masalah Etiologi Paraf

1 DS:Klien mengatakan :

1.      Kulit kepalanya terasa gatal

2.      Sudah 3 hari belum keramas

3.      selama sakit tidak boleh keramas

4.      belum menggosok gigi

Gangguan personal hygiene: rambut, mulut, kulit, dan kuku

Kelemahan fisik

selama 3 hari5.      malu bicara dengan

orang lain karena bau mulut

6.      malas gosok gigi karena terpasang infus

7.      belum mandi selama 3 hari

8.      merasa  malu bertemu dengan orang lain karena bau badan

9.      belum memotong kuku selama masuk RS

10.  sudah terbiasa dengan kuku panjangDO :

1.      Rambut klien terlihat acak-acakan

2.      Rambut klien Lengket dan berminyak

3.      Rambut klien kasar, kusam dan berketombe

4.      gigi terlihat kuning dan kotor

5.      tercium bau mulut6.      kulit lengket dan

kusam7.      terlihat daki pada kulit8.      kuku klien panjang9.      terdapat kotoran pada

ujung kuku10.  terpasang dowe chateter11.  terpasang infus dan

terdapat balutan luka pada dorsal pedis

DS:Klien mengatakan

1.      Merasa nyeri pada bagian dorsal pedis.

2.      Tidak dapat menggerakan kaki telapak kaki

2

Suami mengatakan:1.      Luka terjadi karena

terkena rantai sepeda motor ketika pergi berobat dan klien tidak merasakan sakit pada kakinya,

2.      luka tidak sembuh-sembuh selama 1 bulan, semakin hari semakin parah dan melebarDO:

1.      Terdapat luka didaerahdorsal pedis dengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm, bau gangren, kondisi luka setengah kering, disekitar luka kulit terlihat pucat coklat kehitaman

2.      klien terlihat meringis3.      Konjungtiva anemis1.      TTV

TD : 120/90 mmHgN   : 80 x/menitRr  : 28x/menitS    : 36,5 C

Gangguan integritas kulit Terputusnya  kontinuitas jaringan

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama/Umur                : Ny.E / 35 thnRuang / Kamar            : Lt IV/ 3

NO DIAGNOSA KEPERAWATANTanggal Nama

jelasditemukan teratasi

1

2

Gangguan personal hygiene : rambut,mulut,kulit ,kuku b.d keterbatasan fisikGangguan integritas kulit bd terputusnya kontuinitas jaringan kulit

25 Sep 12

25 Sep 12

26 Sep 12

26 Sep 12

RENCANA KEPERAWATAN

Nama: Ny. E / 35 thnRuang Kamar: Lt. IV/ 3

TGLDXNO

Tujuan dan Kriteria Hasil

Rencana Tindakan Rasional Paraf

1 Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam. Personal hygiene rambut, mulut, kulit, dan kuku klien kembali terpenuhi.

KH:1.   Rambut klien bersih2.   Rambut klien wangi

dan tidak lengket3.   Gigi klien bersih

1.      kaji pola kebutuhan personal hygiene klien.

2.      Cuci rambut klien menggunakan shampo selama 1x 2 hari

3.      Sisir rambut klien

4.      Bantu klien menggosok gigi

1.      Mengetahui data dasar dalam melakukan intervensi.

2.      Rambut klien bersih

3.      Rambut klien rapi

4.      Gigi klien bersih

5.      Mengurangi

2

4.   Mulut klien wangi dan segar

5.   Kulit klien bersih.6.   Klien mersakan segar

pada tubuhnya.7.   Kulit tidak lengket8.   Kulit klien lembab9.   Kuku klien pendek10. Kuku klien bersih

Tujuan:Setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam integritas kulit kembali utuh.  

KH:1.   Kondisi luka

menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan adanya granulasi.

2.   Tidak adanya pus pada luka

3.   Klen dapat

5.      Ajarkan klien cara menggosok gigi yang benar

6.      Bantu klien mengganti pakaian.

7.      Bantu klien dalam menjaga kebersihan badannya dengan cara memandikan klien 2x sehari.

8.      Berikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri pada klien.

9.      Beri lotion pada kulit klien.

10.  Potong kuku klien 1x/minggu

11.  Sikat kuku klien bila perlu

1.      Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.

2.      Ganti balutan luka secara asepti 1x sehari

resiko luka pada gusi

6.      Memberi rasa nyaman pada klien

7.      Menghindari resiko infeksi dan memberikan kenyamanan bagi klien

8.      Meningkatkan pengetahuan dan membuat klien lebih kooperative.

9.      Melembabkan kulit klien.

10.  Kuku klien pendek

11.  Membersihkan kotoran pada ujung kuku

1.      Pengkajian yang tepat terhadap luka dan prosespenyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakanselanjutnya.

2.      Menurunkan resiko infeksi sehingga membantu penyenbuhan dan mencegah terjadinya kontaminasi

menggerakkan kembali kakinya

3.      Kaji tanda vital.

4.      Lakukan perawatan luka secara

5.      Kolaborasi pemberian antibiotik: metronidazole

6.      Dorongan gerak ROM pasif pada daerah yg sakit dan ROM aktif pada daerah yang tidak sakit

7.      Berikan klien makanan TKTP sesuai diit 2000 kal/hari

3.      Untuk mengetahui perubahan pada fungsi lain

4.      Merawat luka  dapat menjaga kontaminasi luka

5.      Antibiotik dapat menbunuh kuman dan bakteri

6.      Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang, mencegah kontaktur, atropi otot dan mempertahankan mobilitas sendi tulang.

7.      Mempercepat perbaikan jaringan

CATATAN KEPERAWATAN

Nama/Umur                : Ny.E / 35 thnRuang / Kamar            : Lt IV/ 3

TanggalPukul

NoDX

Catatan Paraf

26 Sep 1206.00

09.30

11.00

09.45

07.30

08.30

17.00

15.00

11.00

14.00

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1.      Mengkaji pola kebutuhan personal hygiene klienR: mengetahui data dasar dalam melakukan intervensi

2.      Membantu membersihkan rambut dengan cara mencuci rambut klienR: rambut klien lebih bersih, tidak lengket,kulit rambut bersih  dan klien merasa lebih nyaman

3.      Membantu klien mengganti pakaianR: klien merasa lebih nyaman

4.      Membantu menyisir rambutR: rambut klien lebih rapi

5.      MemandikanR: klien merasa lebih nyaman dan bersih,kulit bersih

6.      Membantu membersihkan mulut dengan menggosok gigi klienR: gigi klien terlihat lebih bersih dan klien merasa lebih     nyaman

7.      Membantu klien dalam kebersihan  mulut dengan cara dan menggosok gigi klienR: klien merasa lebih bersih dan nyaman

8.      Menjelaskan pentingnya melakukan kebersihan diriR: klien terlihat menyisir rambut sendiri

9.      Membantu klien memotong kukuR: kuku klien pendek dan bersih

10.  Menganjurkan klien dalam ikut serta dalam perawatan diri sesuai kemampuanR: klien terlihat dapat menggosok gigi sendiri

12.00

17.00

18.00

14.10

14.30

14.15

14.25

16.45

08.00

07.30

1

1

1

2

2

2

2

2

2

2

11.  Memberi lotion pada kulit klienR:agar kulit klien tidak kusam

12.  Membantu dan mengajarkan klien dalam membersihkan mulutR: klien mau melakukannya

13.  Membantu klien membersihkan badanyaR: klien mau melakukannya dan klien mengatakan merasa     lebih nyaman

14.  Mengkaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.R: Membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya

15.  Mengganti balutan luka secara steril   R:  adanya granulasi, pus pada jaringan berkurang

16.  Mengukur TTVTD: 120/90mmHgN: 80 x / menitRR: 20 x menitS: 36,5 ˚c

17.  Melakukan perawatan luka   R: luka didaerah dorsal pedisdengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm, gangrene, kondisi luka setengah kering, disekitar luka kulit terlihat pucat coklat kehitaman

18.  Mengkolaborasi pemberian antibiotik: metronidazole sesuai indikasi.   R: adanya granulosa pada luka

19.  Membantu klien melakukan gerak ROM pasif pada daerah yg sakit dan ROM aktif pada daerah yang tidak sakitR: klien mengatakan otot-otonya tidak kaku

20.  Berikan klien makanan TKTP sesuai diit 2000 kal/hariR: adanya perbaikan jaringan pada luka

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama/Umur                : Ny.E / 35 thnRuang / Kamar            : Lt IV/ 3

Tanggal PukulNODX

Evaluasi/Catatan SOAPParaf

Nama jelas16.00

18.00

1

2

S: 1.  Klien mengatakan rambutnya lebih rapi2.      Klien mengatakan lebih nyaman dari sebelumnya3.      Klien mengatakan sudah tidak malu bicara

          dengan orang lain4.      Klien mengatakan mulutnya terasa mulutnya lebih

segar5.      Klien mengatakan badannya terasa lebih segar6.      klien merasa lebih nyaman dengan kuku pendek

O: 1.  Klien terlihat senang dan nyaman   2.      Rambut bersih dan rapi3.      Gigi klien bersih4.      Mulut klien wangi5.      Kulit klien bersih6.      Rasa lengket dan bau badan klien berkurang7.      Badan klien terlihat lebih bersih8.      Kuku klien pendek9.      Kuku klien bersih

A: Tujuan teratasi masalah teratasi

P:  pertahankan intervensi:1.               Anjurkan klien untuk selalu mandi 2x/hari,2.               menggosok gigi 3x/hari, keramas 1x2 hari,3.               potong kuku 1x/minggu

S:1.   Klien terlihat meringis2.      Klien mengatakan sudah dapat menggerakan

kakinya.3.      Klien mengatakan masih merasakan nyeri

O: 1.  Terdapat luka didaerah dorsal pedisdengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm, gangrene, kondisi luka setengah kering, disekitar luka kulit terlihat pucat coklat kehitaman

2.   Bau ganggrene tidak tercium lagi3.   Adanya jaringan dan granulasi

4.   Pus (nanah) pada jaringan berkurang5.   Adanya granulasi

A : Tujuan teratasi sebagaian, masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi1.               Tingkatkan asupan TKTP sesuai dengan diit2.               Ganti balutan secara aseptik3.               Lakukan perawatan luka secara aseptik

BAB IVPENUTUP

4.2  KesimpulanDalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus

diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.Memenuhi kebutuhan kebersihan diri pada lansia adalah suatu tindakan perawatan sehari – hari yang harus diberikan kepada klien lanjut usia terutama yang berhubungna dengan kebershan perorangan (Personal Hygiene), yaitu antara lain kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan kepala, rambut dan kuku, serta kebersihan tempat tidur dan posisi tidur.

4.3  SaranBagi perawat           Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus harus memperhatikan apakah terjadi hipoglikemi atau hiperglikemi dan juga memperhatikan personal hygiene klien.

Bagi mahasiswaMahasiswa yang sedang praktek,  gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk serius ingin mengetahui sisi baik, buruk dari segi social dan juga dari segi pendidikan keperawatan hingga lebih berpengalaman dalam bidang keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

http://arviwheq.blogspot.com/2012/04/makalah-personal-hygine.html

http://nursing-akun.blogspot.com/2011/10/askep-oral-hygiene.html

http://nyonyomamansuardana.blogspot.com/2012/02/buat-temen-yang-lagi-nyari-tugas.html

http://nonamenino.blogspot.com/2012/03/makalah-keperawatan-gerontik-personal.html

Anna Nur Hikmawati.2011 Modul Ketrampilan Dasar Dalam Keperawatan.SSG.Yogya