bab i permangano

2
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penentuan besi dalam biji-biji besi adalah salah satu aplikasi terpentin titrasi-titrasi permanganat. Asam terbaik untuk melarutkan biji besi adalah as dan timah (II) klorida sering ditambahkan untuk membantu proses kelarutan. Sebelum dititrasi dengan permanganat setiap besi (III) harus di reduksi menjadi besi ( ini dapat dilakukan dengan reduktor jones atau dengan timah (II) klorida. Redu jones lebih disarankan jika asam yang tersedia adalah sulfat mengingat klorida yang masuk (Taher, 2013). Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaks kalium permanganat (Kn! " ) Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasidan reduksi yang terjadi antara (Kn! " ) dengan bahan baku tertentu. #itrasi dengan (Kn! " ) sudah dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasidilakukan dengan $ara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti %e &' asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya (Yasinta, 2014). enurut ( Muhammad Burhan Rosyidi,2010) Kelemahan klorinasi adalah terbentuknya senya a organohalogen yang bersifat karsinogenik dan mutagenik. Sehingga penentuan Breakpoint corination (*P+) adalah penting. #ujuan penelitian adalah untuk menentukan nilai *P+ dengan titrasi permanganometri dan menghitun jumlah bakteri koliform dengan metode Most !ro"a"e#um"er (P,). asil menunjukkan rerata kandungan bahan organik pada sampel adalah /.0/ ppm sehin kisaran konsentrasi klor aktif yang digunakan adalah 1 ppm 2 ppm "1 ppm " 21 ppm 22 ppm 31 ppm dan 32 ppm. #itik *P+ terjadi pada pembubuhan klor akt ppm dengan menghasilkan rerata residu klor aktif " ppm. Rerata res tersebut mampu menurunkan bakteri koliform hingga 4115 yaitu dari 4.3 6 412 s 411 ml sampel menjadi &11 sel7 411 ml sampel. I.2 Rumusan Masalah *agaimana $ara mengetahui mengetahui kadar %e &' dalam suatu sampel se$ara kuantitatif dalam sampel %eS! " dengan metode permanganometri I.3 Tujuan Praktkum 8ntuk mengetahui kadar %e &' dalam suatu sampel se$ara kuantitatif dalam sampel %eS! " dengan metode permanganometri. I-1

Upload: verychafinish

Post on 05-Oct-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab 1

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUANI.1 Latar BelakangPenentuan besi dalam biji-biji besi adalah salah satu aplikasi terpenting dalam titrasi-titrasi permanganat. Asam terbaik untuk melarutkan biji besi adalah asam klorida dan timah (II) klorida sering ditambahkan untuk membantu proses kelarutan. Sebelum dititrasi dengan permanganat setiap besi (III) harus di reduksi menjadi besi (II). Reduksi ini dapat dilakukan dengan reduktor jones atau dengan timah (II) klorida. Reduktor jones lebih disarankan jika asam yang tersedia adalah sulfat mengingat tidak ada ion klorida yang masuk (Taher, 2013).Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat (KMnO4) Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasidan reduksi yang terjadi antara (KMnO4) dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan (KMnO4) sudah dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasidilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe2+ ,asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya (Yasinta, 2014).Menurut (Muhammad Burhan Rosyidi,2010) Kelemahan klorinasi adalah terbentuknya senyawa organohalogen yang bersifat karsinogenik dan mutagenik. Sehingga penentuan Breakpoint clorination (BPC) adalah penting. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan nilai BPC dengan titrasi permanganometri dan menghitung jumlah bakteri koliform dengan metode Most Probable Number (MPN). Hasil menunjukkan rerata kandungan bahan organik pada sampel adalah 39.79 ppm, sehingga kisaran konsentrasi klor aktif yang digunakan adalah 30 ppm, 35 ppm, 40 ppm, 45 ppm, 50 ppm, 55 ppm, 60 ppm, dan 65 ppm. Titik BPC terjadi pada pembubuhan klor aktif 55 ppm dengan menghasilkan rerata residu klor aktif 43 ppm. Rerata residu klor aktif tersebut mampu menurunkan bakteri koliform hingga 100%, yaitu dari 1.6 x 105 sel/ 100 ml sampel menjadi 200 sel/ 100 ml sampel.

I.2 Rumusan MasalahBagaimana cara mengetahui mengetahui kadar Fe2+ dalam suatu sampel secara kuantitatif dalam sampel FeSO4 dengan metode permanganometri I.3 Tujuan PraktikumUntuk mengetahui kadar Fe2+ dalam suatu sampel secara kuantitatif dalam sampel FeSO4 dengan metode permanganometri.

I-2