bab i pengantar nutrasetikal a.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/nutrasetikal.pdf · a. sejarah...

77
BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal Nutrasertikal adalah jenis makanan yang memiliki manfaat untuk kesehatan secara medis, termasuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Istilah ini diperkenalkan di akhir tahun 1980an oleh Stephen Defelice, M.D., pendiri dan ketua foundation for innovation in Medicine. Makanan seperti ini sering disebut functional food, yang menandakan bahwa komponennya dapat memberikan manfaat untuk kesehatan, lebih dari sekedar nutrisi dasar contohnya adalah sayuran dan buah buahan serta makanan yang telah diperkaya ( portified). Meskipun seluruh makanan bermanfaat karena menyediakan zat gizi, nutrisetikal mengandung bahan bahan yang meningkatkan kesehatan atau komponen komponen alamiah yang memiliki manfaat kesehatan potensial terhadap tubuh. Atribut “fungsional” sejumlah makanan tradisional telah ditemukan, saat produk produk makanan baru sedang dikembangkan dan mengandung komponen yang bermanfaat. Dalam proses pengambangan obat, hasil tes klinis dari studi terhadap hewan dan studi studi lain adalah suatu prasayarat untuk membuktikan efek atau khasiat obat. Di sisi lain, pada kasus nutrisi, tidak ada metode verifikasi untuk makanan dalam mencegah penyakit di masa lalu. Namun dalam beberapa tahun terakhir, karena komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah dapat menyebabkan penyakit berkaitan dengan gaya hidup, maka komposisi makanan telah menjadi suatu masalah social. Konsep nutrisetikal sudah mulai dikenali sebagai salah satu ukuran dalam mencegah penyakit penyakit semacam itu. Gambar 1.1 Konsep Nutrisetikal berasal dari nutrisi dan farmasetikal yang dikemukakan oleh Stephen Deflice tahun 1989 Nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan Sediaan Farmasetikasi untuk penyakit Nutrasetikal pendekatan medis untuk pencegahan penyakit

Upload: vulien

Post on 03-Mar-2019

417 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

BAB I

PENGANTAR NUTRASETIKAL

A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal

Nutrasertikal adalah jenis makanan yang memiliki manfaat untuk kesehatan

secara medis, termasuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Istilah ini

diperkenalkan di akhir tahun 1980an oleh Stephen Defelice, M.D., pendiri dan ketua

foundation for innovation in Medicine. Makanan seperti ini sering disebut functional

food, yang menandakan bahwa komponennya dapat memberikan manfaat untuk

kesehatan, lebih dari sekedar nutrisi dasar contohnya adalah sayuran dan buah –

buahan serta makanan yang telah diperkaya (portified). Meskipun seluruh makanan

bermanfaat karena menyediakan zat gizi, nutrisetikal mengandung bahan – bahan

yang meningkatkan kesehatan atau komponen – komponen alamiah yang memiliki

manfaat kesehatan potensial terhadap tubuh. Atribut “fungsional” sejumlah makanan

tradisional telah ditemukan, saat produk – produk makanan baru sedang

dikembangkan dan mengandung komponen yang bermanfaat.

Dalam proses pengambangan obat, hasil tes klinis dari studi terhadap hewan

dan studi – studi lain adalah suatu prasayarat untuk membuktikan efek atau khasiat

obat. Di sisi lain, pada kasus nutrisi, tidak ada metode verifikasi untuk makanan

dalam mencegah penyakit di masa lalu. Namun dalam beberapa tahun terakhir, karena

komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah dapat menyebabkan penyakit

berkaitan dengan gaya hidup, maka komposisi makanan telah menjadi suatu masalah

social. Konsep nutrisetikal sudah mulai dikenali sebagai salah satu ukuran dalam

mencegah penyakit – penyakit semacam itu.

Gambar 1.1 Konsep Nutrisetikal berasal dari nutrisi dan farmasetikal yang dikemukakan

oleh Stephen Deflice tahun 1989

Nutrisi yang dibutuhkan

untuk kesehatan

Sediaan Farmasetikasi

untuk penyakit

Nutrasetikal pendekatan medis

untuk pencegahan penyakit

Page 2: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Konsep nutrisetikal bukanlah suatu yang baru. Meskipun telah berkembang

selama bebrapa tahun. Diawal tahun 1900an, pabrik makanan Amerika Serikat mulai

menambahkan yodium ke garam sebagai upaya untuk mencegah gondok (pelebaran

kelenjar teroid), sebagai salah satu upaya untuk mencimpatakan komponen fungsional

melalui fortifikasi. Saat ini, para peneliti telah menemukan ratusan nyawa yang

memiliki kualitas fungsional, dan mereka terus menciptakan temuan – temuan baru

seputar manfaat fitokimia (zat kimia tanaman non – nutritive yang memiliki khasiat

perlindungan atau khasiat pencegah penyakit ) didalam makanan.

Nutrisetikal sangat populer dikalangan konsumen di Amerika Serikat dan

bagian dunia lainnya. Penjualan di Amerika pada tahun 2003 diperkirakan mencapai

$31 Milyar, dan angka ini diperkirakan akan naik dalam beberapa tahun mendatang.

Nutrisetikal adalah salah satu segmen industry makanan yang berkembang paling

cepat, khususnya dikalangan baby boomer. Di Jepang, Inggris, dan beberapa Negara

lainnya, nutrisetikal telah menjadi bagian dari lansekap makanan. Minat konsumen

terhadap hubungan antara makanan dan kesehatan telah meningkatkan permintaan

terhadap informasi tentang nutrisetikal.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan biaya pelayanan

kesehatan, perubahan undang – undang makanan yang mempengaruhi lebel dan klaim

atas produk, populasi yang semakin tua dan peningkatan minat untuk memperbaiki

kesehatan melalui makanan adalah beberapa factor yang mempengaruhi minat rakyat

di Amerika Serikat terhadap nutrisetikal. Penelitian Ilmiah menunjukkan bahwa

banyaknya manfaat kesehatan potensial dari komponen makanan. Manfaat ini dapat

meningkatkan hak atas makanan yang saat ini bias diidentifikasi oleh food And Drug

Administration (FDA).

B. Nutrisetikal di Era Post Genomik

Dua puluh lima abad telah berlalu sejak Hippocrate menganjurkan, “Biarkan

makanan menjadi obat dan obat menjadi makanan”. Meskipun tananaman dan produk

– produk alam telah digunakan sepanjang sejarah untuk kepentingan medis,

karaterisasi kimia dalam makanan sebagai obat adalah sesuatu yang baru. Secara

tradisional, zat gizi esensial, pernananya dalam fisiologi normal, dan pencegahan

kekurangan zat gizi telah menjadi bisnis nutrisi dan dietitika. Namun dalam beberapa

tahun terakhir, nutrisi telah berkembang menjadi suatu ilmu penegtahuan biomedik

yang memiliki potensi luar biasa untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Bukti –

bukti epidemiologi menunjukkan bahwa buah – buahan dan sayur – sayuran dapat

melindungi dari penyakit kanker dan kardiovaskuler. Spekulasi dini tentang unsure

pokok yang bertanggung jawab terhadap efek ini difokuskan kepada spekulasi dini

tentang unsure pokok yang bertanggung jawab terhadap efek ini difokuskan pada

antioksidan β – carotene dan asam askobat yang telah ditandai dengan baik.

Meskipun lebih banyak dari pada unsure pokok dengan bobot molekul rendah,

β – carotene hanyalah satu dari 220 zat kimia atau lebih yang terkandung didalam

wortel. Memang, belum diketahui dengan pasti apakah wortel atau suplemen askobat

bias memperkuat efek positif makanan yang berbasis tanaman. Dalam dua decade

Page 3: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

terakhir, daftar fitokimia di dalam makanan dari tanaman telah ditandai secara kimia

dan farmakologi, termasuk fenol, terpenoid, dan indole yang memiliki struktur yang

sangat beraneka ragam; dan untuk kasus kurkumin, indol 3-carbinol (I3C), dan

epigallocatechin gallat (EGCG), manfaatnya sebagai obat sudah pernah diperlihatkan

dalam sejumlah percobaan terkontrol. Dalam studi tentang khasiat terapi,

farmakodinamika, mekanisme molekul, farmakokinetika, dan metabolism agen – agen

yang diisolasi dari makanan, bidang nutrisi dan farmakologi sudah mulai bergabung

secara sukses.

Dalam sejarah , ada tiga realita yang membagi antara nutrisi dengan

farmakologi. Salah satunya adalah variabilitas dosisi yang dikonsumsi dalam

makanan akibat factor – factor seperti metode holtikultura, kultivar, iklim,

pengolahan, dan penyimpanan. Kedua, dalam decade terakhir, diketahui bahwa

berbeda dari obat – obatan resmi yang mengikat ke satu sasaran dengan selektivitas

dan dengan afinitas nanomolar yang rendah, banyak agen yang terkandung didalam

makanan mengikat lebih dari satu target molekul dengan afinitas mikromolar.

Perbedaan ketiga dan paling nyata adalah kompleksitas kimia dalam makanan vs obat.

Dengan pemberian makanan utuh melalui mulut, kemungkinan sinergi, antagonism

mutual, dan jenis interaksi lainnya diantara unsure pokok didalam makris makanan,

didalam lingkungan pencernaan dan didalam tubuh sangat besar.

C. Reseptor : Tonggak Dasar Ilmu Farmakologi

Interaksi antara reseptor – ligand merupakan landasan utama farmakologi.

Definisi klasik suatu reseptor adalah setiap molekul didalam atau di permukaan suatu

sel tempat mengikatnya suatu zat kimia secara selektif, sehingga aktivitas normal sel

akan berubah. Sebagian besar pharmacopoeia modem tertinggi terdiri dari

xonobiotika yang mengikat reseptor secara selektif, sehingga menyebabkan suatu

perubahan konformasi dan selanjutnya mengubah target atau kaskade efektior di hilir

dan menengahi terjadinya respon biologis secaa terkoordinasi. Makanan mengandung

banyak zat yang mengikat reseptor, dan secara fungsional mengubah reseptor dan

emndorong terjadinya respon biologis yang dapat diulangi. Diantara contoh yang

terkenal adalah phytoestongens genistein dan resevatrol; keduanya merupakan

estrogen receptor agonists. Asam eicosapentaenoat (EPA) yang terkandung didalam

minyak ikan adalah suatu receptor ligand yang diaktivasi oleh proliferator

peroksisom. Diindolilmetan (DIM) yang terdapat didalam sayur – sayuran adalah

suatu androgen receptor antagonist kompetitif. EGCG dari teh adalah sebuah receptor

CD 4 ligand sel T dari sebuah dihidrofolat reduktase inhibitor. Thea flavin yang

terkandung didalam teh adalah inhibitor untuk antiapoptotic Bcl-2. Lycopen yang

terkandung didalam tomat adalah inhibitor factor pertumbuhan yang diderivikasi dari

platelet dan capcaisin yang terkandung didalam cabai adalah sebuah vanilloid receptor

1 agonist. Flavonoid (yang merupakan kelas polifenol terbesar didalam makanan)

menghambat adenosine receptor, PDGF receptor, thromboxane A(2) receptor dan

lipoxygenase.

Berbeda dengan obat – obatan sintesis , cognate receptor yang terkandung

didalam makanan masih sukar dipahami. Namun, efeknya terhadap penandaan

Page 4: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

intrasel yang relevan terhadak pathogenesis makanan telah diketahui. Kurkumin,

resveratol, flavopiridol, I3C, zerumbon, EGCG dan asam ursolat menjadikan jalur

apoptosis intrinsic dalam sel – sel tumor sebagai sasaran. Genistein, diosgenin,

curcumin dan EGCG menekan aktivasi penandaan daya tahan sel . Resveratrol,

Theaflavin dan genistein menjadikan chemikine sebagai sasaran, sehingga aktivasi

kaskade inflamasi semakin kuat. Kulkumin and asam α poat mengatur jejaring

mitogen – activated protein kinase (MAPK) yang merupakan regulator hemostasis

sentral. Setidaknya ada 80 senyawa makanan yang menghambat jalur NFKB; jalur ini

mengatur lebih adari 200 gen yang terlibat dalam inflamasi, fungsi imun dan

transformasi malignan.

Genomika Fungsional sangat vmembantu dalam penelitian farmakologi yang

dilakukan dalam decade terakhir terutama dalam menjabarkan profil ekspresi gen

secara global dan diinduksi oleh obat – obatab, sehingga memberikan gambaran

tentang mekanisme dan berfungsi sebagai alat yang sangat kuat dalam menghasilkan

hipotesis. Teknologi cDNA microarray digunakan dalam penelitian farmakologi.

Akhir – akhir ini , teknologi juga digunakan dalam penelitian nutrisi untuk

mengetahui gen – gen yang diatur oleh agen – agen terapi yang secara langsung

maupun tidak langsung mempengaruhi factor transkripsi atau pemprogaman

epigenetic. Penemuan vitamin D reseptor oleh Hussler dan Norman pada tahun 1969

adalah salah satu contoh yang paling penting untuk factor transkripsi yang secara

langsung diubah zat dalam makanan. Contoh – contoh terbaru adalah genistein

(ekstrogen receptor agonist), EPA dan DHA (Peroxiome proliferator yang

mengaktivasi receptor α agonis.

Landasan molekul dari apa yang sebelumnya diabaikan sebagai *individualitas

biokimia* saat ini digambarkan oleh banyaknya catalog polimorfisme genetic yang

mempengaruhi enzim, transporter, dan perantara distribusi lainnya seperti metabolism

dan klirens. Dengan berkembangnya metode – metode genotype klinis, dojter akan

segera bisa mengevaluasi dan menyesuaikan dosisi dan jadwal pemberian nutrisetikal

untuk memaksimalkan absorpsi dan distribusi ke jaringan – jaringan sasaran dan

untuk mengakomodasi genotype farmakokinetik masing – masing. Dengan

kemampuan seperti ini, amaka tenaga kesehatan akan semakin membutuhkan

nutrisetikal yang dapat digunakan dalam terapi – terapi genotype khusus.

Nutrisetikal (yang merupakan suatu konsep makanan dengan fungsi baru

mencegah penyakit) dimulai dengan kombinasi ilmu pengetahuan dan teknologi

genom. Jadi, terciptalah teknik genom yang disebut Nutrigenomik (ilmu pengetahuan

genom makanan). Nutrigenimika adalah suatu netodologi yang baru dikembangkan,

dikombinasikan dengan berbagai teknik genome dan teknologi biologi molekul,

seperti terlihat pada Gambar.2. Nutrigenomik ini kemudian digunakan sebagai

teknologi dasar yang menjadi kekuatan penggerak untuk penciptaan Nutrisetikal.

Nutrigenomika adalah suatu teknologi yang digunakan dalam berbagai bidang

akademik, misalnya, untuk analisis ilmiah terhadap hubungan antara makanan dan

bahan pokok makanan dengan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Dibidang pengembangan obat, pertanada seperti kadar protein dan ekspresi

gen menunjukkan reaksi terhadap obat, petanda ini dapat diukur untuk menguji efek

Page 5: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

obat terhadap kesehatan. Peran teknologi Nutrigenomika adlaah untuk menguji efek

makanan dan komposisi makanan terhadap kesehatan, dengan menghubungkan ke

biomaker ditahap awal pada level ekspresi gen dan protein. Saat ini, kita bias

mengetahui petanda untuk setiap fungsi fisiologis yang berkaitan dengan penyakit

yang mesti dihindari sebagai upaya untuk mempelajari mekanisme pencegahan

penyakit dan untuk mengetahui jumlah makanan yang diperlukan oleh seseorang,

sehingga makanan `tersebut memberikan dampak pencegahan penyakit. Saat ini,

Nutrigenomik adalah satu – satunya teknologi yang tersedia untuk penilai Nutrisetikal

secara individu . sementara itu , jika kita bias menunjukkan biomaker sasaran untuk

mencegah penyakit yang sama untuk menstandarisasi penilainan sehingga terdapat

criteria yang seragam, maka hasil penilaian akan lebih objektif.

Nutrisetikal adalah terapi biologi non – spesifik yang digunakan untuk

meningkatkan kesehatan, mencegah proses penyakit maglinan, dan mengendalikan

gejala. Nutrisetikal dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum :

1. Zat dengan fungsi nutrisi yang telah diakui, seperti vitamin, mineral, asam amino,

dan asam lemak – Nutrien.

2. Produk tumbuhan atau botani, seperti konsentrat dan ekstrak – Herbal.

3. Reagen yang diperoleh dari sumber lain (mis, pyruvate, chondroitin sulphate,

streroid hormone precursors) dengan fungsi – fungsi khusus, seperti utrisi untuk

olah raga, suplemen penurun berat badan, dan pengganti makanan – Suplemen

Makanan.

Nutrien

Nutrien yang paling banyak dikenal adalah antioksidan, air, dan vitamin –

vitamin yang dilarutkan di dalam lemak. Banyak manfaat potensial yang ditemukan

karena pengguna antioksidan dalam bentuk suplemen atau asupan didalam makanan.

Secara umum, antioksidan berguna dalam pencegahan kanker dan penyakit

serebrovaskuler. Asupan vitamin E yang tinggi didalam makanan dapat mencegah

penyakit Parkinson. Agus et al., menyatakan bahwa vitamin C yang mengandung

oksida, asam dihidro – askorbat , dapat menembus penghambat darah otak dengan

mudah. Temuan ini memiliki implikasi terhadap peningkatan Uptake antioksidan

didalam system syaraf pusat. Jadi sebagaian ahli merasa bahwa proses ini berpotensi

membantu pengobatan penyakit Alzheimer. Jialal dan Fuller menemukan bahwa

kombinasi vitamin E, C, dan beta carotene berguna untuk menurunkan oksidasi

lipoprotein rendah dan selanjutnya menurunkan resiko aterokslerosis.

Herbal

Usia obat – obatan herbal sama dengan peradaban manusia, dan obat – obatan

ini menyediakan segudang khasiat penyembuhan terhadap penyakit akut maupun

kronik. Pengetahuan tentang obat – obatan herbal telah terakumulasi selama ribuan

tahun sehingga saat ini kita memiliki banyak cara yang efektif untuk menjamin

pelayanan kesehatan. Banyak nutrisetikal yang etrkandung didalam tanaman obat

sebgai komponen utamanya.

Page 6: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Ekstrak herbal, termasuj b – sitosterol (yang ditemukan didalam Saw Palmetto

Berry), cernilton (ekstrak polen), dan pygeum africum (African Plum) telah dievaluasi

secara klinis untuk digunakan dalam pengobatan hyperplasia protasis ringan. Banyak

pengobatan herbal ditemukan dalam penggunaan Echanicea untuk pencegahan dan

pengobatan batuk dan flu. Suatu seri yang terdiri dari lima studi placebo terkontrol

untuk mengevaluasi Echinacea memperlihatkan hasil yang bervariasi, mulai dari

evaluasi terhadap tenaga sukarela yangs ehat (bukan pasien) atau penggunaan ekstrak

yang belum di strandarisasi. Ernst menyatakan bahwa St John’s wort berkhasiat untuk

depresi ringan hingga sedang namun interaksinya dengan beberapa otot controversial

menjadi bahan perhatian serius.

Jenis – jenis produk bahan alam yang digunakan sebgai nutrisetikal :

1. Produk bahan alam yang distandarisasi dengan kemampuan dan marker yang telah

diketahui. Standarisasi berdasarkan kepada kandungan fitokimia dengan metode –

metode analitik untuk mendukungnya.

2. Produk bahan alam dengan kemampuan dan marker yang telah diketahui , namun

belum ada standarisasi.

3. Produk bahan alam popular dari pengobatan rakyat, dengan kemampuan yang

telah diketahui namun tanpa marker. Strandarisasi didasarkan kepada formulasi

dan proses ekstraksi atas dasar penggunaan secara tradisional.

Integrasi formulasi – formulasi semacam ini dari nutrisetilal tradisional ke

nutrisetikal global adalah situasi yang paling rumit, khususnya dari perspektif

analitik penggolongan fitokimia dan konsistensi kualitas.

Suplemen Makanan

Suplemen makanan juga dikembangkan untuk mengatasi berbagai jenis

penyakit. Misalnya, makanan kemasan yang mengandung gizi seimbang dan memenuhi

rekomendasi organisasi kesehatan nasional mempengaruhi berbagai factor resiko bagi oasieb

dengan penyakit kardiovaskuler dan peningkatan kepatuhan pasien terhadap pembatasan

makanan. Makanan kategonik (yang terdiri dari amkanan yang kaya lemak dan rendah

kandungan protein dan karbohodrat) dilaporkan dapat memeperbaiki pengendalian kejang.

Namun, makanan – makanan ini dikenal tidak enak, sehingga kepatuhan kepada pembatasan

makanan semakin sulit. Makanan sereal dan biji – bijian adalah suatu bidang nutrisetikal

dengan fortifikasi kalsium sangat kuat.

Bioinformati

Molekuler Genetik

Nutrigonomi

Nutri Molekule

Biologi

Molekuler

Farmakogenomi

Page 7: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

D. Regulasi Di Bidang Nutrisetikal

Di Amerika Serikat, sebuah undang – undang dikeluarkan pada tahun 1994 untuk

mengatur pembuatan dan pemasaran nutrisetikal. Undang – undang yang dikenal

dengan Dietary Supplement Health and Education Act ini telah mengubah regulasi

FDA terhadap produk – produk kesehatan yang telah berlangsung selama 45 tahun.

FDA dapat menciptakan praktek pengolahan yang baik untuk nutrisetikal sepanjang

peraturan itu ditempa adanya peraturan yang tidak begitu ketat untuk makanan.

Sebuah rancangan undang – undang yang mengingatkan kita kepada Dietery

Supplement Health and Education Act sedang dirumuskan di India untuk mengatur

proses produksi, impor, dan pemasaran makanan kesehatan/suplemen makanan dan

nutrisetikal lainnya. Departemen pengendalian obat di Amerika Serikat ini juga telah

memberlakukan beberapa struktur untuk suplemen makanan, namun butuh waktu

lama bagi berbagai Negara bagian untuk bisa bekerja sama; bahkan, sejumlah Negara

bagian menolak struktur tersebut ketika aturan dan ketentuan mereka saling

berbenturan. Selain itu, sebuah asosiasi independen telah dibentuk di India untuk

mengatasi berbagai masalah ini. Indian Health and Dietary Supplement Associatons

dalam waktu dekat.

Nutrisetikal dapat digunakan secara terpisah, kombinasi, atau ditambahkan ke

dalam makanan atau meinuman untuk kepentingan teknologi atau manfaat kesehatan.

Untuk kegunaan seperti ini, nutrisetikal harus memiliki profil keamanan dengan

memperhatikan keamanannya untuk dikonsumsi manusia. Bukti khasiat dan

keamanan adalah dua set informasi yang mendasari keberhasilan penggunaan

nutrisetikal untuk menejemen kesehatan manusia. Sebagai upaya untuk menegtahui

keamanan dan khasiat produk, diperlukan berbagai studi ekstensif terhadap keamanan

obat, termasuk studi toksisitas akut, sub – akut, sub – kronik, kronik, dan jangka

panjang, genoktoksisitas, teratogenesitas, mekanisme aksi terhadap molekul (baik in

vitro maupun in vivo), serta studi – studi pemberian suplemen pada hewan dan

percobaan klinis pada manusia. Seluruh klaim atas nutrisetikal mesti didasarkan

kepada ilmu penegtahuan yang jelas. Kemanan, kualitas dan kehematan biaya

kemungkinan akan menjadi tantangan yang rumit dan dapat melumpuhkan industry.

Penerapan tingkat pengendalian dan rgulasi farmasi akan meningkatkan biaya dan

meurunkan adanya pemantauan secara lebih ketat terhadap bahan baku. Penegndalian

terhadap produksi dan formulasi akan diperlukan untuk memaksimalkan manfaat dan

meminimalkan resiko.

Saat ini, telah ada suatu tempat untuk nutrisetikal di lingkungan klinis, namun

masalah – masalah farmasi dan klinis masih harus dijawab melalui penelitian lebih

lanjut. Produk infomasi yang lebih komprehensif dan pelabelan produk yang lebih

tepat sangat diperlukan, namun pendidikan nutrisi untuk tenaga kesehatan, media dan

masyarakat umum merupakan kunci terhadap keberhasilan jangka panjang.

Konsumen memperlakukan perlindungan dari tuntutan yang curang atau produk

dengan kualitas buruk. Konsumen garus diberi informasi yang lebih baik tentang

produk.

Page 8: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

E. Peraturan Nutrasetikal di Indonesia

Di Indonesia lembaga yang menilai produk nutrisetikal adalah Badan POM yaitu

Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Kosmetik menyelenggarakan fungsi :

1. Penyapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar,

criteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, pemantauan, pemberian

bimbingan dan pembinaan dibidang penilaian Produk I.

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar,

criteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, pemantauan, pemberian

bimbingan dan pembinaan dibidang penilaian produk II.

3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar,

criteria, dan prosedur serta pelaksanaan pengendalian, pemantauan, pemberian

bimbingan dan pembinaan dibidang surveilan keamanan obat tradisional,

suplemen makanan dan kosmetik.

4. Penyusunan rencana dan program penilaian obat tradisional , suplemen dan

kosmetik

5. Koordinasi kegiatan fungsional pelaksannan kebijakan teknis di bidang obat

tradisional, suplemen makanan dan kosmetik.

6. Evaluasi dan penyusunan laporan penilaian obat tradisional , suplemen makanan

dan kosmetik

7. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Deputi

Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplimen.

Susunan Organisasi

Direktorat Penilaian Obat Tradisional, suplemen Makanan dan Kosmetik terdiri dari :

1. Subdirektorat Penilaian Produk I

2. Subdirektorat Penilaian Produk II

3. Subdirektorat Surveilan Keamanan Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan

Kosmetik.

Subdirektorat Penilaian Produk I

Subdirektorat Penilaian Produk I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar, criteria dan prosedur,

evaluasi dan pelaksanaan penilaian Produk I.

Subdirektorat Penilaian Produk I menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana dan progam I menyelenggarakan Produk I

2. Pelaksanaan prnyiapan bahan rumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman,

standar, criteria dan prosedur, serta pelaksanaan penilaian obat tradisional.

3. Pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyusunan pedoman,

standar, criteria dan prosedur, serta pelaksanaan penilaian suplemen makanan dan

nutrisetikal

4. Evaluasi dan penyusunan laporan penilaian produk I

5. Pelaksanaan urusan tata operasional di lingkungan Direktorat Penilaian Obat

Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetik.

Page 9: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Subdirektorat Penilaian Produk I terdiri dari :

1. Seksi Penilaian Obat Tradisional

2. Seksi Penilaian Suplemen Makanan dan Nutrisetikal

3. Seksi Tata Operasional

Seksi penilaian Obat Tradisional mempunyai tugas menyiapakan bahan perumusan

kebijakan teknis, penyusunan renvana dan program, penyusunan pedoman, standar,

criteria dan prosedur evaluasi dan penyusunan laporan serta melakukan penilaian obat

tradisional.

Seksi penilaian suplemen makanan dan nutrisetikal mempunyai tugas menyiapkan

bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan encana dan program, penyusunan

pedoman, standar, criteria dan prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan, serta

melakukan penialaian suplemen makanan dan nutrisetikal.

Saksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan urusan tata operasional di

lingkungan Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Kosmetik.

Page 10: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

BAB 2

Fitokimia Sebagai Nutrasetikal

Fitokimia adalah bahan kimia kompleks yang di temukan di dalam tanaman, terutama buah-

buahan dan sayuran. Review ini tidak kompehensif, hanya sebagai upaya awal untuk

menggolongkan fitokimia yang memiliki khasiat antoksidan cenderung bewarna terang

karena mengandung cromofor, yakni sejumlah karbon single- bonded dan double-bonded

yang saling bertukar-tukar.Insopren seringkali menjadi unsure pokok dari unit- unit tersebut.

Sayuran bewarna hijau gelap mengandung paling banyak klorofil; dan sayuran yang paling

banyak mengandung klorofil memerlukan paling banyak antioksidan.warna hijau akan

menutupi warna lainnya, jika ada fitokimia oksidan bewarna.

A. Terpenoid= Isoprenoid

1. Karotenoid Terpenoid

Karotenoid membuat jagung menjadi kuning, wortel jingga- kemerahan, dan

tomat bewarna merah. Karotenoid juga memberikan warna untuk ikan salmon dan

ikan emas, flamingo, dan daun-daunan di musim gugur ( ketika klorofil yang hijau

telah hilang, maka carotenoid dan fenol tetap bertahan). Bell pepper dengan warna

yang berbeda- beda menunjukan adanya seleksi karotenoid. Karotenoid yang

berwarna jingga anatara lain a,b dan y karoten; karotenoid yang bewarna merah

anatara lain licopen dan astaksatin; karotenoid telah di temukan pada tanaman.

Sekitar separuh dari 50 karotenoid di dalam makanan manusia diserap ke dalam

aliran darah. Licopen dan a carotene masing- masing mengandung 30%

karotenoid plasma. Hanya a,b dan beberapa karoten lain ( tidak termasuk licopen

atau lutein ) yang bias di ubah menjadi Vitamin A. Hipervitaminosis Vitamin A

tidak dapat disebabkan oleh kelebihan a atau b karoten karena konversi dan

tingkat absorpsi sangat lambat.a- karoten dan b- karoten dapat melindungi dari

kanker hati dan kanker paru- paru menurut temuan kultur sel dan studi-studi

terhadap hewan. Pemanasan, pemotongan, atau pencicangan sayuran dapat

melepaskan karotenoid, khususnya b karoten& licopen. Karotenoid praktis tidak

larut di dalam air, dan paling udah di serap dengan minyak. Di dalam aliran darah,

karotenoid diangkut ke dalam partikel kolesterol yang paling kaya akan lipid (

LDL ). Karingan yang memiliki paling banyak reseptor LDL menerima paling

banyak karotenoid.

Page 11: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

1.1 Licopen

Licopen adalah suatu bahan fitokimia yang disintesis oleh tanaman dan

mikroorganisme namun bukan hewan. Licopen adalah suatu insomer asiklis b-

karoten. Hidrokarbon yang sangat tidak jenuh ini mengandung 11 ikatan

rangkap dua yang terkonjungsi,sehingga licopen lebih panjang dari pada

karetenoid lainnya. Sebagai suatu polien, licopen mengalami isomerasi

cistrans yang di induksi cahaya, enenrgi panas, dan reaksi kimia. Licopen yang

diperoleh dari tanaman cenderung keluar dalam suatu configurasi semua

bentuk trans, yakni bentuk yang paling stabil secara termodinamik. Manusia

tidak dapat membuat licopen, jadi manusia harus mengkonsumsi buah-

buahan, menyerap licopen, dan mengolahnya untuk digunakan di dalam tubuh.

Di dalam plasma manusia, licopen hadir alam bentuk suatu campuran isomer,

dimana 50% berbentuk isomer cis.

Meskipun paling dikenal sebagai antioksidan, mekanisme oksidasi dan non-

oksidasi sama- sama terlibat dalam aktivitas bioprotektif licopen. Aktivitas

nutrasetikal karotenoid sepertib-caroten berhubungan dengan kemampauannya

untuk membentuk vitamin A di dalam tubuh. Karena licopen tidak memiliki

stuktur cincin b-inone, maka licopen tidak dapat membentuk vitamin A dan

efek bioligisnya pada manusia berkaitan dengan mekanisme selain Vitamin A.

konfigurasi yang dimiliki licopen membuatnya mampu menonaktifkan radikal

bebas. Karena radikal bebas merupakan molekul yang tidak seimbang secara

elektokimia, maka radikal bebas sangat agresif, mudah bereaksi dengan

komponen- komponen sel, dan menyebabkan kerusakan permanen. Radikal

bebas yang berasal dari oksigen adalahg spesies yang paling reaktif.zat kimia

toksik ini dibentuk secara alamiah oleh produk- produk sampingan selama

metabolism oksidasi sel.sebagai suatu antioksidan,licopen, memiliki

kemampuan singlet-oxygen-quenching dua kali lipat dari kemampuan b-

caroten ( Vitamin A Relative) dan 10 kali lipat dari kemampuan B- tocoferol (

Vitamin E relative) suatu aktivitas non-oksidatif adalah pengaturan

komunikasi gap- junction anatara sel. Licopen berpartisipasi dalam sejumlah

reaksi kimia yang dihipotesiskan dapat mencegah karsinogenesis dan

antogenesis denganmelindungi biomolekul penting untuk sel, termasuk lipid,

protein, dan DNA.

Page 12: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Licopen adalah karotenoid yang paling dominan di dalam plasma manusia,

terlihat secara alamiah dengan jumlah yang paling banyak dari pada b-caroten

dan karotenoid lainnya di dalam makanan. Hal ini dapat menunjukan manfaat

1.2B-Caroten

b-caroten adalah suatu jenis pigmen yang ditemukan di dalam tanaman,

khususnya woretl dan sayuran bewarna.nama B-Caroten diambil dari bahasa

latin untuk wortel,danB-Caroten memberikan warna kuning dan jingga untuk

buah-buahan serta warna-warni untuk sayuran.b-caroten juga digunakan

sebagai bahan pewarna untuk makanan,seperti margarine.

b-caroten dapat diubah menjadi vitamin A ( Retinol ) oleh tubuh. Vitamin A

diperlukan untuk kesehatan mata dan penglihatan,untuk kekuatan system

imun, dan kesehatan kulit dan selaput lender. Meskipun banyak vitamin A

Dalam bentuk suplemen dapat bersifat toksik,tubuh hanya akan mengubah

Vitamin A dari B-Caroten sesuai kebutuhan yang berarti B-Caroten dianggap

sebagai sumber Vitamin A yang aman. Namun, terlalu banyak B-Caroten

dap[at berbahaya bagi perokok ( lebih aman jika memperoleh Vitamin A.

seperti halnya Karotenoid lainnya, B-caroten dalam jumlah banyak melalui

makanan, bukan dari suplemen seperti halnya karotenoid lainnya, B-caroten

merupakan suatu antioksidan.B-caroten dapat melindungi tubuh dari molekul

perusak yang disebut radikal bebas. Radikal bebas menyebabkan kerusakan sel

melalui suatu proses yang ikenal dengan aksidasi.seiring dengan waktu,

kerusakan ini dapat menyebabkan sejumlah penyakity kronik.bukti yang asa

menunjukan bahwa kandungan antioksidan yang banyak di dalam makanan

dapat membantu memperkuat system imun,melindungi diri dari radikal

bebas,dan menurunkan resiko mengalami dua jenis penyakit kronik:penyakit

hati dan kanker

1.2 a-caroten

a-caroten adalah sejenis senyawa yang disebut karotenoid,ditemukan di dalam

buah-buahan dan sayuran bewarna.b-caroten bersama dengan b-caroten dan b-

cryptoxanthin merupakan precursor meskipun ketiga karotenoid ini dapat di

ubah, tubuh kita paling efesien dalam mengubah b-caroten mejadi Vitamin A

bukti menunjukan bahwa B-caroten juga dapat bekerja sebagai antioksidan

untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas

Page 13: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

1.3 lutein

lutein adalah suatu xantofil dan satu dari 600 karotenoid yang ada di alam.

Lutein ditemukan di dalam sayuran berdaun hijau seperti bayam dan

kangkung.lutein juga digunakan oleh mikroorganisme sebagai antioksidan dan

untuk penyerapan sinar biru.lutein juga ditemukan di dalam \kuning

telur,lemak hewani,dan retina ( zeaxanthin mendominasi di macula lutea

sementara lutein dominan di tempat lain di dalam retina). Lutein terdapat di

dalam tanamana sebagai ester asam lemak,dimana satu dua asamlemak

mengikat ke dua kelompok hidroksil.karena alas an inim, saponifikasi lutein

ester untuk menghasilkan lutein bebas dapat megahsil;kan lurein sengan rasio

molar dari 1 : 1 hingga 1:2 lutein adalah isomer dengan

zaexanthin,perbedaannya hanay pada satu ikatan rangkap dua.

1.4 Zeaxanthin

Zeaxanthin merupakan salah satu karotenoid alcohol yang p[aling sering

ditemukan di alam. Zeaxanthin adalah pigen yang memberikan warna khas

untuk paprika. Jagung,kunyit,dan tanaman lain. Zeaxanthin memecah dan

membentuk picrocrocin dan safranal. Yang bertanggung jawab terhadap rasa

dan aroma kunyit.

1.5 Astaxanthin

Berbeda dari sejumlah karotenoid, Astaxanthin tidak ubah menjadi vitamin A

di dalam tubuh manusia. Vitamin A yang terlalu berlebihan menyebabkan efek

toksik. Namun Astaxanthin memiliki toksisitas yang lebih rendah. Astaxanthin

Page 14: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

BAB 3

NUTRASETIKAL UNTUK TERAPI DIABETES

A. Patofisiologi diabetes

iperglikemia disebabkan gangguan dalam sekresi insilun dan /atau peningkatan

resisten sel terhadap insilun. Hiperglikemia kronik dan gangguan metabolic lain

akibat diabetes mellitus menyebabkan kerusakan jaringan dan organ dalam jangka

panjang atau disfungsi mata,ginjal, system syaraf ,dan system vaskuler.

Patofisiologi diabetes mellitus berhubungan dengan insulin hormone,

yang disekresi oleh sel-sel beta pada pancreas. Hormon ini bertanggung jawab terhadap

pemeliharaan kadar glukosa didalam darah. Hormone ini membuat sel-sel tubuh bisa

menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama. Namun, pada subjek diabetes, akibat

metabolise insulin yang tidak normal, sel-sel dan jaringan tubuh tidak memanfaatkan glukosa

dari tubuh, sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah, atau

hiperglikemia. Dalam periode waktu tertentu,tingginya kadar glukosa didalam aliran darah

bisa menyebabkan komplikasi berat,seperti penyakit mata, penyakit kardiovaskuler,kerusakan

ginjal, dan masalah syaraf .

Pada diabetes tipe 1, pankrease tidak mensintesiskan hormone insulin dalam

jumlah yang cukup sesuai kebutuhan tubuh. Patofisiologi diabetes mellitus tipe 1 menunjukan

bahwa DM tipe 1 adalah suatu penyakit autoimun, dimana system imun yang dimiliki tubuh

menghasilkan sekresi zat yang menyerang sel-sel beta pancreas. Akibatnya, pancreas

mengeluarkan insulin dalam jumlah yang sangat kecil, atau bahkan tidak ada. Diabetes tipe 1

lebih sering terjadi pada anak-anak atau usia sekitar 20 tahun. Karena lebih sering terjadi

pada individu yang masih muda dan hormone insulin digunakan untuk pengobatan, diabetes

tipe 1 juga dikenal dengan diabetes mellitus yang tergantung insulin (Insulin Dependent

Dabetes Mellitus, IDDM) atau diabetes remaja (Juvenile Diabetes)

Untuk diabetes mellitus tipe 12, produksi hormone insulin tetap normal, namun

sel-sel tubuh menolak insulin. Karena sel-sel tubuh dan jaringan tidak merespon insulin,

H

Page 15: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

glukosa tetap bertahan didalam aliran darah. Diabetes tipe 2 sering ditemukan pada individu

paruh baya (usia dia atas 40 tahun). Karena insulin tidak diperlukan untuk pengobatan

diabetes tipe 2, maka diabetes tipe 2 juga dikenal dengan diabetes mellitus tidak tergantung

insulin (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus, NIIDM).

Diabets gestasi disebabkan oleh fluktuasi kadar hormone selama kehamilan.

Biasanya kadar glukosa darah kembali normal setelah bayi lahir. Seperti telah disebutkan

diatas, gejala-gejala dan efek sama. Gejala yang terlihat adalah rasa haus (polydipsia), sering

buang air kecil (polyuria), selera makan tinggi (polyphagia), rasa lelah berlebihan, penurunan

berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, dan iritasi tubuh. Dari segi definisi, diabetes

mellitus biasanya digambarkan dengan kadar glukosa darah puasa sebesar 126 milligram per

desiliter (mg/dL) atau lebih. Dari segi statistic, diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling sering

terjadi, dibandingkan dua bentuk diabetes mellitus yang lain.

Deteksi diabetes secara dini dan benar sangat diperlukan untuk mencegah efek

yang buruk terhadap kesehatan. Setelah diagnose, seorang dokter bisa meresponkan obat

yang tepat untuk pengobatan diabetes, termasuk suntikan insulin atau obat insulin oral,

tergantung pola makan dan olahraga, sangat dianjurkan untuk penanganan gejala-gejala dan

efek jangka panjang secara efektif . Karena diabetes adalah suatu masalah kesehatan global,

sejumlah studi terkait patofisiologi diabetes mellitus saat ini sedang dilakukan untuk

meminimalkan efeknya.

Klasifikasi diabetes meliputi telah sejumlah perubahan penting,sebagi berikut:

1. Penunjukan “diabetes tipe 1” dan “diabetes tipe 2”, menggunakan angka Arab, telah

menggantilah istilah “insulin dependet diabetes mellitus” (IDDM) dan “non-insulin

dependent diabetes mellitus” (NIDDM).

2. Istilah baru, “IFG”(impaired fasting glucose), mendefinisikan nilai glukosa yang lebih

besar atau sebanding dengan 100mg/dl dan 125mg/dl.

B. Tanda dan gejala klinis

Gejala klinis diabetes adalah polyuria (sering buang air kecil), polydipsia

(meningkatnya rasa haus), dan poliyphagia (meningkatnya rasa lapar). Gejala-

gejalanya berkembang cepat (beberapa minggu atau beberapa bulan) pada diabetes

Page 16: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

tipe 1 sementara pada diabetes tipe 2, gejala berkembang jauh lebih lambat, dan

bahkan bisa jadi tidak terlihat. Tingginya glukosa darah dalam jangka panjang

menyebabkan absorpsi glukosa, sehingga dapat menimbulkan perubahan lensa mata,

dan mengakibatkan perubahan penglihatan. Pandangan kabur adalah keluhan yang

lebih sering terjadi dan mengarah kepada diagnose diabetes. Tipe 1 harus selalu

curiga jika terjadi perubahan penglihatan secara cepat, sementara perubahan akibat

diabetes tipe 2 terjadi secara perlahan, namun tetap harus dicurigai.

Subjek (biasanya dengan diabetes tipe 1) bisa juga mengalami ketoasidosis

diabetic, suatu kondisi gangguan metabolic yang ditandai dengan bau aceton; tarikan

nafas cepat dan dalam yang dikenal dengan pernafasan kussmaul ; mual ; muntah ;

dan nyeri perut ; dan perubahan kondisi kesadaran.

Kemungkinan yang lebih jarang namun sama parahnya adalah hyperosmolar

nonketotic state, yang lebih lazim terjadi pada diabetes tipe 2, dan merupakan akibat

dari dehidrasi. Seringkali, pasien minum minuman yang mengandung gula dalam

jumlah yang ekstrim, sehingga terbentuklah suatu lingkaran setan dalam kaitannya

dengan kehilangan air. Sejumlah ruam kulit bisa terjadi pada diabetes, dan secara

kolektif dikenal dengan diabetic dermadrome.

C. Diagnosis

Diabetes mellitus ditandai oleh hiperglikemia berulang atau persisten, dan

didiagnosa dengan salah satu dari beberapa tanda-tanda berikut:

Kadar glukosa plasma puasa >7.0 mmol/L (126 mg/dL)

Glukosa plasma> 11.1 mmol/L (200 mg/dL) dua jam setelah konsumsi glukosa oral

sebanyak 75 g seperti halnya pada test toleransi glukosa.

Gejala-gejala hiperglikemia dan glukosa plasma kasual > 11.1 mmol/L (200 mg/dL)

Hemoglobin glikat (Hb A1C) > 6.5%

Hal positif, jika tidak terjadi hiperglikemia yang nyata, mesti dikonfirmasi dengan

mengulangi metode-metode yang telah disebutkan di atas pada hari yang berbeda.

Sebaiknya, ukur kadar glukosa puasa karena mudahnya pengukuran dan komitmen

waktu terhadap pengujian toleransi glukosa secara formal; pengujian ini memerlukan

waktu dua jam dan tidak memberikan manfaat prognostic yang lebih tinggi daripada

uji puasa. Menurut definisi saat ini, dua kali pengukuran glukosa puasa dengan hasil

diatas 126 mg/dL (7.0 mmol/L) dianggap diagnostic untuk diabetes mellitus. Subjek

dengan kadar glukosa puasa 100-125 mg/dL (5.6 hingga 6.9 mmol/L) dianggap

Page 17: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

mengalami gangguan glukosa puasa (IFG). Pasien dengan glukosa plasma 140 mg/dL

(7.8 mmol/L) atau lebih, namun tidak lebih dari 200 mg/dL (11.1 mmol/L), dua jam

setelah loading glukosa secara oral sebanyak 75 g dianggap mengalami gangguan

toleransi glukosa. Dari kedua kondisi pra-diabetes ini, kondisi yang kedua merupakan

factor resiko utama untuk perkembangan diabetes mellitus penuh serta penyakit

kardiovaskuler.

D. Terapi nutrasetikal

Tujuan utama dalam terapi adalah untuk mencapai dan mempertahankan kadar

glukosa puasa yang optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang

menguntungkan untuk outcome metabolic lain, seperti memperbaiki profil lipid dan

menurunkan tekanan darah. Tujuan kedua adalah untuk mencegah dan mengobati

konsekuensi kronik dan komplikasi karena rendahnya control gula darah selama

bertahun-tahun.

1. Supplemen serat

Serat makanan adalah suatu aspek penting dalam pengendalian gula darah.

Penambahan serat-serat yang larut dalam air, seperti gum,pectin,dan getah bisa

menurunkan kecepatan absorpsi karbohidrat dan meningkatkan sensitivitas jaringan

terhadap insulin. Hal ini bermanfaat untuk penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Penggunaan bubuk kulit ari psyllium (5 gram dua kali sehari 20-30 menit sebelum

makan) dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa dan postprandial serta

memperbaiki profil lipid pada penderita diabetes tipe 2, jika dibandingkan dengan

placebo menurut sejumlah studi double-blinded. Studi lainnya juga menemukan hasil

yang sama saat memberikan 5 gram psyllium kepada penderita diabetes tipe 2

sebelum makan tiga kali sehari. Efek positif jangka panjang terhadap pengendalian

glikemia dan konsentrasi lipid juga berkaitan dengan pemberian suplemen getah guar

15 g/hari. Penambahan suplemen serat terhadap makanan dalam bentuk psyllium atau

produk yang sama merupakan cahaya yang sangat baik untuk memelihara dan

mempertahankan control glikemik. Peningkatan serat larut didalam makanan

mempermudah waktu transit bowel dan bermanfaat bagi mikroflora usus.

2. Asam lemak esensial

Peran asam lemak esensial sangat penting terhadap kesehatan penderita diabetes

secara keseluruhan sama halnya dengan semua orang. Untuk gambaran lebih lengkap

tentang asam lemak omega 6 esensial menjadi gamma-asam linoleat (GLA) pada

pasien diabetes bermanfaat karena pasien mengkonsumsi minyak yang kaya GLA.

Page 18: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Manfaat terbesar dari suplemen GLA adalah meningkatnya konduksi syaraf dan

perbaikan penyakit-penyakit kulit, selain itu asam lemak omega 3 dari minyak biji

rami atau suplemen minyak ikan juga mesti dipertimbangkan. Manfaat minyak ini

pada pasien diabetes terletak pada hubungannya sengan system kardiovaskuler,

kolesterol, dan gangguan lipid lainnya. EPA rantai panjang dan DHA yang ditemukan

di dalam minyak ikan juga diperlukan untuk retina; retina adalah jaringan yang

seringkali rusak akibat buruknya penanganan gula darah selama bertahun-tahun.

Penurunan asam lemak trans dan peningkatan asam lemak esensial yang berkualiats

tinggi adalah tujuan wajib bagi semua orang, terutama untuk orang yang rentan

terhadap diabetes tipe 2.

3. Mikronutrien

Meskipun peran makanan dan gaya hidup sangat penting dalam memperbaiki

outcome bagi pasien diabetes, suplemen nutrient dan bahan terapi alami juga dapat

memainkan peran penting dalam perawatan pasien. Kadar vitamin B dalam jaringan

mengalami deplesi pada hewan model diabetes seperti yang juga dilaporkan pada

subjek manusia dengan diabetes. Produk multivitamin mineral berkualitas tinggi mesti

menjadi dasar bagi terapi dengan suplemen yang mengandung vitaman B, vitamin

C,dan magnesium dalam jumlah cukup.

4. Krom

Krom merupakan unsur pokok I dalam molekul yang dikenal sebagai factor

toleransi glukosa (glucose tolerance factor, GTF). Kompleks ini memfasilitasi

pengambilan glukosa ke dalam sel-sel bersamaan dengan insulin, yang bertindak

seperti suatu co-faktor bagi insulin. Sebuah study terbaru membandingkan asupan

suplemen 200 mcg Cr/hari, krom 1000 mcg/hari atau placebo terhadap variable

glukosa dan insulin dari 180 pria dan wanita penderita diabetes tipe 2. Meskipun

mereka menemukan perbaikan pada kelompok 200 mcg/hari, kelompok yangf

mengkomsumsi 1000 mcg/hari menunjukkan perbaikan secara statistic untuk HbA1c

(hemoglobin glikosilat), glukosa puasa, kadar insulin dan kolesterol, jika

dibandingkan dengan placebo. Selain itu, penelitian menyimpulkan bahwa pasien

diabetes yang tidak tergantung insulin menunjukkan gangguan status krom, jika

dibandingkan dengan kelompok control sehat.

5. Vanadium

Page 19: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Selama beberapa waktu, vanadium menunjukkan aktivitas seperti insulin didalam

sel-sel dan jaringan yang terisolasi dan dianggap memiliki potensi terapi bagi pasien

diabetes. Apapun mekanismenya, vanadium digunakan secara klinis untuk membantu

menangani kadar glukosa serum. Sebuah studi skala kecil menunjukkan bahwa

vanady l sulfate (VS) 100 mg/hari selama tiga minggu dapat memperbaiki sensitivitas

insulin hati dan perifer pada pasien NIDDM yang resisten terhadap insulin. Efek ini

bahkan bertahan selama 2 minggu setelah vanadyl sulfate dihentikan. Dosis yang

sama tidak akan mengubah sensitivitas insulin pada subjek non-diabetes. Keamanan

dan khasiat VS 100mg/hari telah diuji dan ditemukan sangat baik; sejumlah studi lain

juga berhasil dan menemukan aman dalam dosisi yang lebih tinggi. Mesti diingat

bahwa penggunaan vanadium secara kronik dengan dosis yang tinggi belum disahkan;

dan dosis yang lebih rendah mungkin berguna ketika digunakan secara bersamaan

dengan obat alami lainnya.

6. Biotin

Pentingnya mikronutrien yang diproduksi oleh mikroba usus yang sehat unu

seringkali terabaikan dalam penanganan pasien diabetes. Biotin memiliki sejumlah

khasiat yang relevan, termasuk stimulasi sekresi insulin yang diinduksi glukosa,

meningkatkan sensitivitas insulin, dan mempercepat proses glikolisis di dalam hati

dan pancreas dengan peningkatan enzim glukokinase. Pemberian suplemen biotin

dapat memperbaiki toleransi glukosa dan insulin pada hewan model diabetes yang

tergantung insulin dan tidak tergantung insulin. Pada manusia, perbaikan pada uji

toleransi glukosa secara oral serta gejala-gejala neuropati yang berkaitan dengan

diabetes dapat dikaitkan dengan peningkatan asupan biotin.

7. Asam a-lipoat

Asam a-lipoat juga dikenal dengan asam thioctat merupakan suatu antioksidan

alami dan serbaguna dengan berbagai kegunaan terapi. Sebagai suatu antioksida, asam

a-lipoat mampu mengembalikan vitamin c, vitamin e, dan glutathione karena sifatnya

yang tiga kali lipat lebih mudah larut di dalam air, larut di dalam lemak, dan

sulfhidril. Untuk kasus gangguan metabolisme glukosa dan komplikasi akibat

diabetes, asam lipoat sangat berguna. Asam lipoat tidak hanya mengatur sensitivitas

glukosa dan insulin, namun juga untuk mencegah dan mengobati berbagai kerusakan

oksidatif yang terjadi bersamaan dengan hiperglikemia. Sebuah studi terbaru

membandingkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes tipe 2 setelah satu bulan

Page 20: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

pemberian asam lipoat secara oral dengan dosis m600 mg/hari, 1200 mg/hari atau

1800 mg/hari, dan placebo. Mereka menemukan bahwa pengobatan sama-sama bisa

memperbaiki sensitivas insulin sebesar 27% dibandingkan placebo, berapapun dosis

yang digunakan. Data ini memperkuat penelitian yang mereka lakukan sebelumnya

melalui pemberian secara intravena. Sebagai suatu antioksidan, asam lipoat dapat

menurunkan tekanan oksidatif, yang merupakan stimulus utama untuk komplikasi

diabetes. Sebuah studi cross-sectional dilakukan untuk menilai beban oksidatif

(dengan melihat pada kadar peroksida lipid) pada pasien diabetes, sebagian di

antaranya menggunakan asam lipoat dosis 600 mg per hari selama 3 bulan.

Kelompok perlakuan asam lipoat menunjukkan penurunan kadar peroksida lipid

sebesar 36% dan perbaikan rasio antara tekanan oksidatif dan pertahanan oksidatif

sebesar 38% (dengan mengukur kadar peroksida lipid vs alphatocopherol/kolesterol).

Data ini memperkuat peran asam lipoat sebagai antioksidan pada pasien dengan

control glikemia yang buruk. Kelompok pasien seperti ini rentan terhadap tekanan dan

kerusakan oksidatif. Mungkin, penggunaan asam lipoat lama pada diabetes dalam

pengobatan neuropati diabetic. Asam lipoat telah digunakan di jerman selama lebih

dari 30 tahun pengobatan neuropati yang di induksi diabetes. Mekanisme aksinya

berkaitan dengan khasiat antioksidan yang menghasilkan perbaikan mikrosirkulasi

dan memberikan pengaruh postif terhadap refleks neurovaskuler yang telah rusak

pada pasien dengan neuropati diabetic. Meskipun kebanyakan studi ini dilakukan

dengan pemberian obat secara intravena, studi-studi terbaru memperkuat bahwa hasil

yang sama dapat diperoleh dengan pemberian dosis 800 mg/hari secara oral, atau 600

mg 3x seahri. Namun, sebuah studi hanya menunjukkan efek positif yang marjinal

saat menggunakan 600 mg 3x sehari. Jelasnya, dibutuhkan lebih banyak penggunaan

asam lipoat dalam studi – studi jangka panjang, namun dari literature yang ada terlihat

jelas bahwa penggunaan asam lipoat merupakan suatu komponen yang vital dan aman

untuk terapi nutrasetikal pada pasien diabetes, serta pasien dengan gangguan insulin

metabolic seperti syndrome X. penggunaan asam lipoat secara oral dalam dosis tinggi

mesti diikuti oleh biotin untuk mencegah terhambatnya proses enzim yang tergantung

biotin. Banyak nutrasetikal lain yang telah berhasil digunakan untuk pengobatan

pasien diabetes. Nutrasetikal yang memberikan efek positif terhadap lipid atau

metabolism karbohidrat dapat meningkatkan metabolism atau penurunan berat badan,

atau menghambat pembentuk sorbitol, yang bermanfaat untuk mencegah atau

Page 21: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

mengobati diabetes. Nutrasetikal ini diantaranya carnitin, niacin, zinc, kuercetin dan

agen-agen lipotropik seperti inositol dan kolin.

8. Tanaman obat

Penggunaan sejumlah tanaman dan ekstraknya untuk diabetes telah lazim

digunakan sejak zaman kuno. Saat ini, kita bisa meneliti penggunaan sejumlah ekstrak

tanaman karena efek hipoglikemik. Banyak obat-obatan konvensional diambil dari

molekul-molekul prototype pada tanaman obat. Metformin adalah contoh dari agen

penurunan glukosa oral yang sangat5 berkhasiat. Perkembanganya didasarkan kepada

penggunakan Galega officianalis banyak mengandung guanidine (komponen

hipoglikemik). Karena guanidine terlalu toksik untuk digunakan secara klinis, alkil

biguanida synthalin A dan synthalin B diperkenalkan sebagai obat anti-diabetes oral

di eropa pada tahun 1920an, namun dihentikan setelah insulin semakin banyak

tersedia. Namun pengalaman dengan guanidin dan bignuadi menyebabkan

pengembangan senyawa metformin. Hingga saat ini, telah ada lebih dari 400 obat

tradisional dari tanaman untuk diabetes, meskipun hanya sejumlah kecil yang pernah

dievaluasi secara ilmiah dan medis untuk menilai khasiatnya. Efek hipoglikemik dari

sejumlah ekstrak herbal telah diperkuat pada studi terhadap manusia dan hewan

model untuk diabetes tipe 2. Komite Ahli WHO untk diabetes merekomendasikan

agar obat-obat herbal tradisional diteliti lebih lanjut. Berikut ini adalah ringkasan dari

beberapa obat herbal yang paling banyak diteliti dan paling banyak digunakan.

8.1 Ginseng Species

Akar ginseng telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun di Asia Timur karena

khasiatnya yang dapat memelihara kesehatan. Dalam tahun-tahun terakhir, akar

ginseng termasuk pada top 10 obat herbal paling laris di Amerika Serikat. Dari

sejumlah spesies ginseng, panax ginseng (ginseng Asia) dan Panax quinquefolius

(ginseng Amerika) adalah spesies yang sering digunakan. Senyawa aktif dari

spesies ginseng adalah ginsenosida, polisakarida, peptide, alcohol poliasetilen,

dan asam lemak. Kebanyakan aksi farmakologi ginseng dapat dikaitkan dengan

ginsenosida , suatu senyawa turunan steroid saponin. Komposisi kimia ginseng

serta kekuatannya mungkin berbeda menurut derivate ekstrak tanaman, usia akar

ginseng, lokasi tumbuh , musim pemanenan, dan metode pengeringan. Data-data

dari studi terhadap hewan menunjukkan bahwa ginseng Asia maupun ginseng

Amerika memiliki efek hipoglikemik yang signifikasi. Efek penurun glukosa

darah ini sepertinya berkaitan dengan ginsenoside Rb-2, terutama panaxans I, J,

Page 22: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Kdan L pada model diabetes tipe 1. Namun, belum diketahui apakah senyawa

aktif ini memberikan efek yang sama terhadap diabetes tipe 2.

Page 23: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

BAB IV

NUTRASETIKAL UNTUK TERAPI OSTEOPOROSIS

A. Patofisiologi Ostreoporosis

Osteoporosis karena buruknya akuisisi massa tulang selama pertumbuhan dan percepatan

pengurangan massa tulang setelah massa puncak dicapai. Namun, keduanya sangat

tergantung kepada faktor lingkungan dan genetik. Sebagian besar resiko Osteoporosis

pada wanita post-menopause ditentukan oleh massa puncak tulang pra-menopause, yang

biasanya lebih tinggi pada kaum kulit hitam dibandingkan kaum Kaukasia maupun Asia,

serta pada pria. Itulah sebabnya kenapa kebanyak pria dan wanita kulit hitam beresiko

lebih kedl mengalami Osteoporosis. Separuh dari massa tulang di dalam tubuh

terakumulasi selama masa pubertas dan berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon

yang terjadi selama periode ini. Terjadi akumulasi massa tulang yang sangat minimal

dalam 5 hingga 15 tahun perkembangan berikutnya, sebelum massa tulang akhirnya

mencapai puncak.

Struktur tulang secara keseluruhan dapat dibagi menjadi cancellous bone (tulang

trabekular) dan tulang kortikal (cortical bone). Tulang kortikal membentuk suatu

selongsong padat di sekitar tulang kanselaus yang lebih rapuh dan dibentuk oleh suatu

kisi-kisi trabekula vang saling berhubungan satu sama lain. Secara umum, kerangka

perifer terdiri dari tulang kortikal, sementara kerangka aksiai terbentuk oleh tulang

kanselaus dan tulang kortikal. Karena daerah permukaan tulang kanselaus jauh melebihi

daerah permukaan tulang kortikal, dan karena daerah permukaan tulang kanselaus lebih

aktif secara metabolic, maka tulang kanseluas akan mengalami gangguan lebih berat

ketika perubahan bentuk tulang terlepas dari sambungannya.

Gambar 4.1 Evolusi Osteoporosis

Selama periode hilangnya masa tulang tidak lama setelah menopause, hilangnya tulang

kanselaus naik 3 kali lipat, sementara hilangnya tulang kortikal terjadi lebih lambat.

Page 24: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Gambar 4.2 Proses tejadinya osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang paling sering menyerang orang dewasa.

“masalah tulang pada lansia” memunculkan suatu streotipe korban osteoporosis karena

penyakit ini paling sering menyerang orang yang udah tua, terutama wanita yang telah

menupause.

Kejadian fraktur Osteoporosis naik secara konstan akibat meningkatnya usia harapan

hidup. Rata-rata tulang padat mengandung sekitar 30% matriks dan 70% garam.

Osteoporosis terjadi akibat berkurangnya matriks organic tulang. Aktivitas osteoblastik

di dalam tulang biasanya tidak normal, dan akibatnya, kecepatan endapan osteoid tulang

menjadi tertekan. Wanita dewasa memiliki massa lang yang lebib rendah dibandinglcan

pria. Setelah menopause, wanita mulai kehilangan massa tulang secara lebih cepat

daripada yang dialami pria dengan usia yang sama. Akibatnya, wanita lebib rentan

mengalami osteoporosis yang serius.

B. Pemeriksaan Klinis

Untuk menegakkandlagnosis Osteoporosis, perfu dilakukan pendekatan sistematis.

Gejala-gejala baru timbul pada tahap Osteoporosis lanjut, seperti :

1. Patah tulang

2. Punggung yang semakin membungkuk

3. Hilangnya tinggi badan

4. Nyeri punggung

Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjacii hancur, maka akan

timbul nyeri tulang dan kelainan bentulc. Hancurnya tulang belakang menyebabkan nyeri

punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami hancur secara spontan

atau karena cedera ringan.

Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung,

yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. jika disentuh, daerah

tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap

setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur,

maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk

Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit. Tulang lainnya bisa patah,

yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah

tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul.

Page 25: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Hal yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah

persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu,

pada penderita Osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan. Pada

Pasien Osteoporosis atau dicurigai Osteoporosis dianjurkan untuk melakukan

pemeriksaan densitas tulang. Bone Mineral Density (BMD) tes adalah cara terbaik untuk

memperkirakan kesehatan tulang. BMD tes dapat mengidentifikasi Osteoporosis,

memperkirakan risiko terjadinya fraktur, dan mengukur respon terhadap terapi

Osteoporosis. DXA tes atau X-ray dual energi adalah tes yang paling banyak dikenal

dalam pemeriksaan BMD. Tidak nyeri, sedikit mirip seperti pemeriksaan x-ray tetapi

lebih sedikit terekspos dengan sinar radiasi. Alat ini dapat mengukur densitas tulang

pangguil dan vertebra. Tes densitas tulang dapat digunakan untuk :

1. Mendeteksi densitas tulang yang rendah sebelum terjadi fraktur

2. Memastikan diagnosis osteoporosis jika sudah terjadi satu atau beberapa fraktur

3. Memprediksi terjadinya fraktur di kemudian hari

4. Menentukan rata-rata kehilangan densitas tulang dan memonitor efek terapi.

Tabel. 4.1 Petanda biokimia formasi tulang

Bone specific alkaline phosphatase (serum)

Osteocalcin (serum)

Procollagen I extension peptides (serum)

Markers of Bone Resorption

N-telepeptide (NTX) (urine or serum)

C-telopeptide (CTX) (urine or serum)

Deoxypyridinoline (urine)

Untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan

pemeriksaan yang menllai kepadatan tulang. Densitometer (Lunar) menggunakan

teknologi DXA (dual-energy x-ray absorptiometry). Pemeriksaan ini merupakan gold

standard diagnosis osteoporosis. Pemeriksaan kepadatan tulang ini aman dan tidak

menimbulkan nyeri serta bisa dilakukan dalam waktu 5-15 menit. DXA sangat berguna

untuk : wanita yang memiliki risiko tinggi menderita osteoporosis penderita yang

diagnosisnya belum pasti penderita yang hasil pengobatan osteoporosisnya harus dinilai

secara akurat. Densitometer-USG. Pemeriksaan ini lebih tepat disebut sebagai screening

awal penyakit osteoporosis. Hasilnya pun hanya ditandai dengan nilai T. dimana nilai

Page 26: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

lebih -1 berarti kepadatan tulang masih baik, nilai antara -1 dan -2,5 berarti osteopenia

(penipisan tulang), nilai kurang dari -2,5 berarti osteoporosis (keropos tulang).

Keuntungannya adalah kepraktisan dan harga pemeriksaannya yang lebih murah.

Tabel 4.2 Klasifikasi Densitas Massa Tulang / DMT

Normal DMT antara + 1 dan -1 rata-rata dewasa muda

Osteopenia DMT antara -1 sampai 2,5

Osteoporosis DMT < -2,5

Osteoporosis berat DMT < -2,5 disertai fraktur

C. Terapi Nutrasetikal

Tujuan dari pengobatan OA adalah untuk mengurangi sakit dan kaku. Penanganannya

mencakup terapi obat dan non-obat. Terapi obat diawali dengan asetaminofen, dengan

menambahkan analgesik golongan NSAID dosis rendah, salisilat, COX-2 inhibitor

selektif, atau krim capsaicin secara topikal, jika diperlukan. Analgesia NSAIDs adalah

obat non-invasif yang paling sering diresepkan irittik mengurangi sakit akibat kasus OA

dini. Pengurangan sakit juga bisa diperoleh melalui terapi non-obat. Terapi fisik dan

pengurangan beban sendi dengan cara mengubah gaya hidup, seperti menurunkan berat

Lodan dan mengurangi stress, bisa menjadi tantangan besar, namun manfaatnya juga

sangat besar, Pada kasus-kasus yang lebih berat, injeksi sendi, irigasi, atau artroskopi

mungkin akan sangat bermanfaat. Pada pasien yang terus mengalami sakit dan

keterbatasan fungsi meskipun telah melakukan upaya-upaya ini, maka intervensi bedah

perlu dipertimbangkan.

1. Chondroitin Sulfat

Chondroitin sulfat merupakan suatu komponen yang sangat penting untuk kartilago.

Ada dua jenis Chondroitin sulfat : chondroitin-4- sulfat dan chondroitin-6-sulfat.

Keduanya berbeda dari segi bobot molekul, jadi bioavailabilitas dan kemurniannya

pun berbeda. Chondroitin-4-sulfat adalah GAG yang paling banyak pada kartilago

hyaline mamalia yang sedang tumbuh. Seiring dengan pertambahan usia, kondrosit

mengeluarkan chondroitin-4-sulfat dalam jumlah yang lebih sedikit serta GAG lain

dalam jumlah yang lebih banyak. Perubahan ini terlihat di awal dan selama

perkembangan proses degeneratif di dalam kartilago penderita OA.

Page 27: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Gambar 4.3 Struktur kimia chondroitin

Bradykinin yang disuntikkan ke rongga artikular pada lutut kiri tikus putih 3 kali

sehari selama 2 hari kemudian diberikan chondroitin sulfat melalui oral pada tikus

putih tersebut selama 14 hari dan ditemukan mampu menghambat deplesi

proteoglycan yang diinduksi oleh bradykinin pada kartil . ago artikular. Khasiat ini

tergantung kepada dosis obat. Temuan ini menunjukkan bahwa pengurangan

kandungan proteoglycan pada kartilago (proses yang sama terjadi pada

osteoarthritis) bisa dihambat oleh chondroitin sulfat. Dalam sebuah studi lain,

chondroitin sulfat ditemukan menghambat enzim aggrecanase sesuai dosis yang

digunakan : artinya, chondroitin sulfat memberikan efek pelindung. Enzim

aggrecanase diyakini memperantarai degradasi aggrecans pada penderita OA.

Sejumlah studi lain melaporkan efek chondroitin sulfat yang sama dalam

menghambat enzim-enzim penyebab degradasi. Karena ukuran molekul chondroitin

sulfat yang besar, laporan-laporan terdahulu masih meragukan bioavailabilitas-nya.

Namun, chondroitin sulfat yang dilabel radioaktif yang diberikan secara oral kepada

manusia diserap sebanyak 70%. Afinitasnya terhadap cairan synovial dan kartilago

artikular juga telah terlibat. Selain itu, banyak uji klinis yang menemukan khasiat

chondroitin sulfat dalam mengobati OA, dengan memperbaiki gejala dan efek

pengubah struktur tulang.

2. Terapi Kombinasi

Kondroitin sulfat maupun glucosamine sama-sama efektif dalam pengobatan

osteoarthritis. Selama beberapa tahun, penggunaan kedua nutrasetikal ini secara

kombinasi semakin populer. Penggunaannya menunjukkan efek samping yang lebih

kecil dibandingkan NSID, dan merupakan satu-satunya pengobatan yang dianjurkan

untuk mencegah perkembangan penyakit. Perlu diingat studi-studi eksperimental

menunjukkan efek yang sinergis jika glukosamin dan kondroitin sulfat (diberikan

secara bersamaan. Lippiello et al. meiaporkan bahwa pemberian TRH122TM

chondroitin -4-sulfat dalam bentuk garan natrium dengan bobot molekul rendah dan

FCHG49TM

glukosamin hidroklorida secara bersamaan menyebabkan meningkatnya

produksi GAG (96.6%) dalam taraf dibandingkan kalau kedua obat diberikan secara

terpisah (glukosamin, 32%). Studi yang sama menunjukkan bahwa, meskipun

Page 28: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

kondroitin mampu menghambat Interleukin-1, glukosamin tidak mampu

menghambatnya. Oleh sebab itu, tak satupun dari keduanya yang lebih unggul

masing-masing memiliki mekanisme aksi yang berbeda. Tubuh akan merespon

dengan paling baik, jika glukosamine dan kondroitin sulfat dikonsumsi secara

bersamaan.

Secara teoritis, penggunaan nutrasetial dalam obat-obatan olah raga sangatlah

menarik. Di bidang profilaksis untuk mencegah cedera, pengobatan awal setelah

cedera untuk mencegah intervensi bedah dan sebagai terapi tambahan setelah

intervensi bedah, maka nutrasetikal ditambahkan untuk terapi bagi atlet yang

cenderung mengalami cedera kondral atau cedera osteochondral. Menurut sebuah

studi eksperimental dengan kontrol placebo, pengobatan awal dengan kombinasi

glukosamin dan kondroitin sulfat menghasilkan inflamasi yang lebih kecil pada

kelompok intervensi. Dalam sebuah pengobatan awal lainnya yang menggunakan

kombinasi yang sama, kejadian dan keparahan artritis signifikan lebih rendah. Robek

dan cedera kondral bisa terjadi selama aktivitas fisik dan berlari dalam waktu yang

lama. Banyak pelari jarak jauh mengalami efusi yang kadang-kadang muncul di lutut

dan pergelangan kaki. Penggunaan nutrasetikal sebelum latian jarak jauh dan secara

rutin periode latihan dapat menurunkan kejadian efusi, sehingga hari latihan yang

hilang akibat pembengkakan sendi akan sedikit. Banyak pelari jarak jauh yang

berlatih meningkatkan jarak lari per mil, dan hari-hari yang hilang untuk latihan

berarti kesiapan yang lebih rendah untuk suatu acara. Olahraga kontak dan

memotong dapat menyebabkan cedera kondral dan osteokondral, terutama sekali

terlihat bersamaan dengan cedera ligamen. Apakah cedera terdiagnosis secara klinis

atau pertama kali terlihat dengan magnetic resonance imaging, pengobatan masih

sangat sangat sulit karena kartilago artikular bersifat avaskuler. Penggunaan sediaan

nutrasetikal saat ini telah didukung oleh sejumlah studi terhadap hewan, di mana

pengobatan cedera kondral akut (diinduksi secara kimia dan dan ketidakstabilan

bedah) dengan nutrasetikal menunjukkan manfaat pengubah struktur yang sangat

bermanfaat. Ketika pasien diobati melalui bedah dengan penyematan atau cangkok

osteokodral, ditemukan bahwa penggunaan nutrasetikal pasca-operasi juga dapat

memberikan manfaat.

Page 29: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

BAB V

NUTRASETIKAL UNTUK TERAPI HIPERTENSI

A. Patofisiologi Hipertensi

Pemahaman tentang patofisiologi hipertensi sangat penting untuk mengembangkan terapi

yang efektif dalam rangka mengurangi tekanan darah tinggi. Patofisiologi hipertensi

sangat kompleks dan sulit dipahami secara penuh. Banyak bukti yang mendukung

hipotesis bahwa kegagalan patofisiologi hipertensi yang lazim ditemukan adalah defek

pengikatan membran plasma sel oleh kalsium di sistem syaraf. Karena patofisiologi

hipertensi mencakup banyak faktor, suatu kombinasi regimen yang dirancang dengan

baik diyakini merupakan rencana terbaik dalam menyelesaikan persoalan. Oleh sebab itu,

strategi penurunan tekanan darah pelengkap merupakan pendekatan paling efektif untuk

mencapai sasaran penurunan tekanan darah.

Perubahan gaya hidup mungkin dapat mencegah, menghambat onset, menurunkan

tekanan darah dan perkembangannya, memperkuat efek obat-obatan antihipertensi

(dengan obat yang lebih sedikit dan dosis yang lebih rendah) dan memberikan perbaikan

secara sinergis terhadap faktor-faktor resiko, tekanan darah dan fungsi vaskuler, struktur

dan kesehatan. Pasien dengan tekanan darah normal tinggi (tekanan darah 130-139/85-89

mm Hg) atau hipertensi Tahap 1 (BP 140-159/90- 99 mm Hg) dan tidak menunjukkan

faktor resiko, penyakit kardiovaskuler (kelompok resiko A) harus diobati dengan

perubahan gaya hidup hingga 12 bulan. Pasien yang sama pada kelompok resiko B yang

hanya memiliki satu faktor resiko (tidak termasuk diabetes) dan tidak ada penyakit

kardiovaskuler mesti diobati dengan perubahan gaya hidup hingga selama enam bulan.

jika tekanan darah tetap naik setelah enam bulan, maka terapi obat antihipertensi mesti

dimulai. Namun, banyak pasien hipertensi esensial cocok dengan perubahan gaya hidup

awal dan jangka panjang selama tekanan darah sering dievaluasi dan, penyakit

kardiovaskuler, atau faktor resiko yang signifikan tidak ada atau tidak berkembang

kemudian. Sebanyak 50% hingga 60% pasien hipertensi esensial mungkin termasuk

dalam kategori ini. Nutrisi, suplemen nutrasetikal, penurunan berat badan, latihan fisik,

penghentian penggunaan tembakau, dan penggunaan alkohol secara bijaksana adalah

terapi yang efektif untuk pasien ini dan merupakan terapi tambahan yang sangat baik

Page 30: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

pada pasien yang sedang menggunakan obat-obatan antihipertensi. Perubahan gaya hidup

yang disebutkan di atas mesti selalu dilanjutkan setelah terapi obat dimulai.

B. Faktor Resiko Hipertensi

Faktor resiko yang penting dan sering ditemukan pada hipertensi adalah faktor genetik.

Riwayat positif keluarga pada orang tua menghasilkan peluang 25%-50% bagi seorang

anak untuk mengalami gangguan poligenik dan multifaktor yang dikenal dengan

hipertensi. Faktor resiko lainnya mencakup nutrisi yang tidak sehat, obesitas, alkohol,

asupan natrium yang tinggi, stress kronik dan akut, peningkatan asupan karbohidrat dan

gula, gava hidup, usia, etnis, jenis kelamin, penggunaan tembakau dan asupan kafein.

Stress oksidatif berperan besar dalam memulai dan memperlama hipertensi.

Meskipun ada perbedaan yang jelas antara arterioskierosis dengan aterosklerosis,

penelitian terbaru di bidang biologi vaskuler menunjukkan mekanisme yang sama dan

memberikan efek negatif terhadap pembuluh darah. Patogenesisnya menunjukkan

banyak tumpang-tindih, demikian juga dengan outcome struktural dan fungsional.

Diarahkan pada disfungsi endotel, disfungsi otot halus vaskuler, dan arteri yang tidak

normal dapat memperlambat atau menghentikan perkembangan menjadi arteriosklerosis

dan aterosklerosis.

C. Pencegahan dengan Terapi Nutrasetikal

1. Omega-3 PUFA

Asam -linoleat(ALA), asam eicosapentaenoat (EPA) dan asam docosahexanoat

(DHA) merupakan anggota keluarga omega-3 PUFA yang paling utama. Asam

lemak omega 3 ditemukan pada ikan air dingin (ikan haring, haddock, salmon

Atlantik, trout, tuna, cod dan mackerel), minyak ikan, rami, biji rami, dan kacang-

kacangan. Omega-3 PUFA mampu menurunkan tekanan darah menurut sejumlah uji

klinis prospektif skala kecil dan epidemiologis. Sebuah meta-analisis terhadap 31

studi tentang efek minyak ikan terhadap tekanan darah menunjukkan resiko terkait

dosis pada hipertensi serta hubungan dengan penyakit konkomitan tertentu yang

berkaitan dengan hipertensi. Dengan minyak ikan <4 g/hari, tidak ditemukan

perubahan tekanan darah pada subjek dengan hipertensi ringan. Dengan minyak i~an

4 - 7 gram per hari, tekanan darah turun 1.6 mm Hg mejadi 2.9 mm Hg; dan dengan

Page 31: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

minyak ikan di atas 15 gram per hari, tekanan darah turun 5.8 mm Hg menjadi 8.1

mm Hg. Tidak ditemukan perubahan tekanan darah pada subjek normotensif.

Namun, pada subjek dengan penyakit aterosklerosis dan hipertensi, hiperlipidemia,

dan penyakit jantung koroner, tekanan darah turun sebagai berikut:

Tabel 5.1 Penurunan TD pada penderita hipertensi yang disebabkan konsumsi

minyak ikan yang mengandung omega-3 PUFA

Penyakit Dosis Minyak ikan g/hari Penurunan TD

(mm-Hg)

Hipertensi

Hiperlipidemia

PJK

5,6

4,0

4,8

2, 3-3,4

4,1

2,9-6,3

Tabel 5.1 tersaji penurunan tekanan darah pada beberapa kelainan yang disebabkan

konsumsi minyak ikan yang mengandung omega-3 PUFA. Pada penderita hipertensi

konsumsi minyak ikan 5,6 g perhari dapat menurunkan tekanan darah 2,3-3,4

mmHg. Menjadi permasalahan adalah bagaimana omega-3 PUFA tersebut dapat

menurunkan tekanan darah?. Beberapa penelitian tersaji pada Tabel 5.2 yang

menunjukkan mekanisme kerja tekanan darah.

Tabel 5.2 Mekanisme Kerja Omega-3 dan PUFA

Merangsang nitrit oksid (NO) dan PG1 yang menyebabkan vasodilatasi

pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah

Memperbaiki sensitivitas insulin dan menurunkan tekanan darah melalui :

- kandungan fosfolipid otot skelet N-3

- keenceran membran, kandungan fosfolipid membran, dan mengatur

ekspresi gen

- protein dan oksidasi asam lemak di mitokondria hati dan otot skelet

- oksidasi mitokondria dan peroksimal di dalam otot skelet

- induksi gen termogenesis (mengurangi lemak tubuh) (meningkatkan

produksi panas), dan keseimbangan energi membaik

- penurunankan trigliserida, peningkatan uptake glukosa, dan penyimpanan

glikogen

- perbaikan toleransi glukosa

Page 32: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Perbaikan fungsi jantung

Penurunan norepinephrine plasma

Perubahan in flux kalsium

2. Asam Lemak omega-6 (omega-6 FA)

Omega 6, termasuk asam linoleat (LA), asam -linoleat (GLA), di--asam linoleat

(DGLA) dan asam arakidonat (AA) biasanya tidak banyak menurunkan tekanan

darah, namun dapat mencegah peningkatan tekanan darah yang diinduksi oleh lemak

jenuh. Asam lemak omega 6 ditemukan pada rami, biji rami, minyak biji rami, asam

linoleat terkonjugasi (CLA), m.inyak kanola, kacang-kacangan, minyak evening

primrose, minyak borage, dan minyak black currant. Rasio asam lemak omega 3

dengan asam lemak omega 6 yang ideal adalah antara 2:1 dengan 4:1, dan rasio

lemak tak jenuh dengan lemak jenuh (P/S) di atas 1:5 hingga 2A. Minyak sayur yang

mengalami hidrogeriasi dan hidrogenasi sebagian dengan asam lemak trans mesti

dihindari karena akan meningkatkan tekanan darah dan resiko penyakit jantung

koroner. Minyak sayur seperti ini juga memiliki konsentrasi asam lemak omega 4

dengan asam lemak omega 3 yang sangat kecil (bahkan tidak ada). GLA clan DGLA

akan meningkatkan sintesis prostaglandin vasodilatasi PGE1 dan PGI2 yang dapat

mencegah peningkatan tekanan darah oleh lemak-lemak jenuh. CLA juga

menghambat hipertensi yang diinduksi stress akibat meningkatnya PGE1, turunnya

aldosterone plasma, dan turunnya kepadatan dan afinitas angiotensin II receptor

adrenal. PGE1 dan PGI2 sama-sama, mengatur konduksi syaraf, fungsi mental, dan

pelepasan neurotransmitter serta aksi yang menormalisasi perubahan akibat stress di

dalam hypothalamus dan organ-organ endokrin pada pasien hipertensi yang

diberikan suplemen CIA. Konversi LA menjadi CIA dan DCLA memerlukan ko-

faktor seperti magnesium, potassium, zinc, kalsium, vitamin B6, dan -caroten,

vitamin C, niasin, selenium, dan natrium.

3. Asam Palmitoleat

Asam palmitoleat dapat mengurangi kejadian stroke pada orang yang rentan stroke

tanpa Perubahan tekanan darah. Hal ini mungkin terjadi akibat perbaikan metabolik

secara langsung pada otot halus vaskuler. Asupan lemak jenuh yang sangat rendah

pada populasi Asia berhubungan dengan peningkatan pendarahan intrakranial pada

Page 33: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

wanita. Hal ini tidak tergantung kepada tekanan darah. Mungkin, sejumlah lemak

jenuh dan asam lemak omega 6 dari produk-produk susu dan daging merah sangat

esensial untuk keutuhan membran.

4. Serat

Pada uji klinis dengan berbagai jenis serat untuk menurunkan tekanan darah

diperoleh hasil yang tidak konsisten. Serat larut seperti, guar gum, guava, psyllium,

dan kulit gandum dapat menurunkan tekanan darah dan kebutuhan terhadap obat-

obatan antihipertensi pada subiek hipertensi, subjek diabetes, dan subjek hipertensi-

diabetes. Pada penelitian lain terlihat penurunan tekanan darah sampai 9.4 mm Hg

pada subjek hipertensi dengan menggunakan glukomanan serat. Pemberian kulit

gandum (-glucan) kepada pasien hipertensi mampu menurunkan tekanan darah 7.5

mm Hg/5.5 mm Hg. Dosis yang diperlukan untuk mencapai penurunan tekanan

darah ini adalah sekitar 60 gram bubur gandum (oatmeal) per hari, 40 gram kulit

gandum (berat kering) per hari, 3 gram -glucan per hari, atau 7 gram pysilium per

hari. Selain itu, serat larut dan serat tidak larut menurunkan TC, TC, IDI-C dan

meningkatkan HDL. Mekanisme penurunan tekanan darah terjadi melalui perbaikan

sensitivitas insulin, penurunan disfungsi endotelium, natriuresis, dan penurunan

volume intravaskuler, penurunan aktivitas sistem syaraf simpatetik, penurunan

OXLDL dan peringanan hipertrigliseridimia, hiperglikemia dengan disfungsi ereksi,

dan vasokonstriksi yang diinduksi oleh makanan yang kaya lemak.

5. Bawang Putih

Pada uji klinis dengan menggunakan jenis dan dosis bawang putih yang benar

memperlihatkan penurunan tekanan darah secara konsisten pada pasien hipertensi.

Tidak seluruh sediaan bawang putih diproses dengan cara yang sama dan tidak

cocok dalam hal kekuatan antihepertensi. Selain itu, bawang Putih budidaya (Allium

sativum), bawang putih liar yang tidak dibudidaya (Allium urisinum) dan bawang

putih tua atau segar menunjukkan efek yang berbeda-beda. Mohamadi et al

menemukan bahwa bawang putih liar memberikan efek antihipertensi yang paling

besar Pada tikus putih. Efek ini mungkin diperantarai melalui penurunan kadar

Angiotensin II peningkatan NO, dan penurunan ROS dengan kandungan ailicin dan

senyawa lain yang lebih tinggi, Terjadi penurunan tekanan darah yang konsisten

Page 34: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

sesuai dosis dengan penggunaan bawang putih. Penurunan tekanan darah ini

diperantarai melalui RAAS dan sistem NO. Alisin (suatu sediaan sintesis bahan

pokok bawang putih aktif) dapat menurunkan tekanan darah, insulin, dan TG dengan

tingkat sama dengan penurunan yang dihasilkan enalapril. Tabel 5.3 tersaji putih

dalam menurunkan tekanan darah.

Gambar 5.1 Gambar Bawang Putih (Alium Sativum)

Tabel 5.3 Mekanisme Kerja Bawang Putih

- ACEi (-Glutamil peptide, senyawa flavonol)

- Meningkatkan NO

- Menurunkan sensivitas terhadap NE

- Meningkatkan Adenosil

- Vasodilatasi dan penurunan SVR

- Menghambat metabolit asam arakidonat (TxA2)

- Penurunan kekuatan aorta

- Magnesium (Vasodilator Kalsium antagonis alami)

- Penurunan ROS

Diperlukan sekitar 10.000 mcg alisin per hari (jumlah ini terkandung pada empat

butir bawang putih, atau empat gram) untuk mendapatkan efek penurun tekanan

darah yang signifikan. Pada manusia, penurunan SBP rata-rata adalah 5-8 mm Hg.

Bawang putih mengandung banyak senyawa aktif yang dapat menjelaskan efek

antihipertensi yang dimiliki, di antaranya gammaglutamyl peptide (natural ACEI),

senyawa flavonol (natural ACEI), magnesium (vasodilator dan natural CCB), fosfor,

adenosin, allisin dan senyawa sulfur. Bawang putih mungkin merupakan suatu ACEI

dan kalsium antagonis alami yaing meningkatkan bradikinin dan vasodilator yang

menginduksi NO, menurunkan SVR dan tekanan darah, dan memperbaiki aorta

vaskuler

6. Jamur

Page 35: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Efek jamur terhadap tekanan darah pada manusia belum pernah diteliti. Namun,

pada hewan coba (SHR), jamur shitake dan maitake menurunkan tekanan darah dan

lipid serum.

Gambar 5.2 Jamur Shitake

Jamur shitake dan maitake rendah karbohidrat, tidak mengandung gula, nemun

mengandung zinc dan vitamin serta mineral yang tinggi dan dapat menurunkan

tekanan darah. Selain itu, cellulose menghasilkan serat dalam jumlah kecil

7. Ganggang Laut

Wakame (Undaria pinnatifida) merupakan ganggang laut yang paling populer dan

dapat dimakan di Jepang. Wakame memiliki aktivitas penurunan tekanan darah yang

sebanding dengan ACE Inhibitor seperti kaptopril. Pada manusia, pemakaian 3.3

gram wakame kering selama empat minggu dapat menurunkan 14 + 3 mm Hg

tekanan darah sistolik dan menurunkan tekanan darah diastolik secara signifikan (P

<0.01)

Menurut sebuah studi terhadap 62 pria paruh baya dengan hipertensi ringan

dan diberikan ganggang laut yang melepaskan beban potassium potassium

penukaran ion, dan penyerap sodium, ditemukan terjadi penurunan tekanan darah

secara signifikan dalam empat minggu dengan 12 hingga 24 gram ganggang laut per

hari.

Gambar 5.3 Wakame (Undaria Pinnatifida)

Ekskresi natrium melalui air kemih berkurang, kalium urin naik dan rasio ekskresi

natrium/kalium melalui urin turun, hal ini menunjukkan kalai penurunan tekanan

darah tergantung pada penurunan absorpsi natrium oleh usus dan peningkatan

absorbs kalium yang dilepaskan dari sediaan ganggang laut. Mekanisme penurunan

tekanan darah dan stroke yang sama dilaporkan pada SHP yang diberikan asam

Alginat 10 % dalam bentuk serat ganggang laut

8. Nutrasetikal yang Memiliki aktivitas mirip ACE inhibitor

Banyak makanan lain yang menunjukkan aktivitas ACEI secara In Vitro, namun

perlu dilakukan lebih lanjut apakah makanan tersebut tetap aktif secara ingesti

Page 36: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

melalui mulut secara in vivo melalui studi-studi terhadap manusia. Aktivitas ACEI

didalam makanan dan nutrasetikal :

a. Susu asam menurunkan tekanan

darah

b. Kaselin

c. Zein

d. Gelatin

e. Sake

f. Susu asam

g. Tulang sardine

h. Tulang tuna

i. Banito Kering

j. Saus ikan

k. Hijika fusiformis dan ganggang

laut (Wakame)

l. Bawang Putih

m. Hawthone

n. Pycnogenol

o. Protein gandun hydrolis

p. Asam Lemak omega 3

9. Vitamin C

Vitamin C merupakan suatu antioksidan yang larut dalama air, dapat memperbaíki

disfungsi endotel, dan menyebabkan diuresis. Banyak studi epidemiologi, observasi

dan studi klinis menunjukkan bahwa asupan vitamin C dalam makanan atau

konsentrasi ascorbat di dalam plasma manusia berkorelasi secara terbalik dengan

tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan denyut jantung. Sejumlah studi

menunjukkan penurunan tekanan darah yang cukup seragam dengan pemberian

vitamin C. Studi tindak lanjut epidemiologi dan observasi jangka panjang pada

manusía juga menunjukkan penurunan resiko PJK dengan asupan vitamin C. Namun,

uji intervensi terkontrol sedikit kurang konsisten dan tidak konklusif dalam hal

hubungan pemberian vitamin C dengan tekanan darah. Banyak alasan yang

menyebabkan bervariasinya hasil temuan ini, termasuk tidak adanya kelompok

kontrol, tidak adanya tekanan darah baseline, populasi penelitian yang kecil, durasi

percobaan yang pendek, perbedaan dosis vitamin C, demografi dan populasi

penelitian yang berbeda-beda, status vitamin C premorbid yang tidak diketahui, atau

tidak diketahuinya status antioksidan atau vitamin secara umum sebelum terjadinya

penyakit, penyakit konkomitan, faktor perancu seperti merokok, alkohol, perubahan

berat badan, serat, tidak dinyatakan atau tídak dievaluasi, kadar asam askorbat di

dalam plasma tidak diukur, nilai P dan interval kepercayaan tidak dilaporkan,

Page 37: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

penggunaan teknik pengukuran tekanan darah yang berbeda-beda (klinis atau kantor,

rumah, Klinik 24 jam), dan terjadinya polimorfisme dan bias pubtikasi. Tabel 5.4

menyajikan mekanisme kerja vitamin C dalam menurunkan tekanan darah.

Tabel 5.4 Mekanisme keria vitamin C dalam menurunkan TD

Menurunkan disfungsi ereksi dan memperbaiki kerusakan endotel dan

menurunkan tekanan darah dan pasien PJK dan perokok

Diuresis

Meningkatkan NO dan PGI2

Menurunkan produksi steroid oleh adrenal

Memperbaiki keseimbangan simpatovagal

Menurunkan Ca cystosolik

Antioksidan

Mensiklus ulang Vitamin E, Clutathione, Asam Urea

Menurunkan peptida neuroendokrin

Menurunkan trombosis dan menurunkan TxA

Menurunkan lipid (menurunkan TC, IDIL, TG, dan meningkatkan HDL)

Menurunkan leukotrin

Memperbaiki koiagen aorta, elastisitas dan kepatuhan aorta

Uji observasi, epidemiotogi, dan uji klinis prospektif menunjukkan peran vitamin C

dalam menurunkan tekanan darah pada subjek hipertensi dan serta subjek dengan

kategori penyakit lain. Diperkirakan terdapat hubungan terkaít dosis, namun khasiat

dosis *suprafisiologi' vitamin C dengan efek tekanan darah masih harus diperkuat.

10. Vitamin E

Hubungan vitamin E dengan tekanan darah telah banyak diteliti secara in vitro pada

hewan (SHR) namun pada manusia, hubungan ini belum banyak diteliti. Alfa-

tocoferol dalam menghambat sekresi endothelin yang diinduksi oleh trombin secara

in vitro, setidaknya secara parsial melalui inhibisi protein kinase C (PKC). Penurunan

kadar PKC akan menurunkan proliferasi otot halus vaskuler (vascular smooth

muscle) melalui inhibisi protein-1 (AP-1) aktif dan nuclear factor kappa-B (NFKB).

Akhirnya, reaksi ini akan memperbaiki kerusakah endotel, menurunkan tekanan

darah pada hewan coba SVR.

Page 38: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

11. Vitamin B-6 (Piridoksin)

Kadar vitamin B6 yang rendah di dalam serum berkaitan dengan hipertensi pada

tikus putih maupun manusia. Vitamin B6 merupakan suatu vitamin yang larut di

dalam air dan mudah dimetabolisme dan diekskresi. Ada enam vitamin B6, narmun

pyridoxal 5/ phosphate (PLP) adalah bentuk yang paling kuat dan aktif, diproduksi

melalui oksidasi hepatik yang cepat oleh pyridoxine phosphat oksídase dari

pyridoxine kinase dengan adanya zinc dan magnesium. Banyak enzim yang

tergantung PLP terlibat dijalur metabolik, termasuk metabolisme karbohidrat,

biosintesisdan degradasi spihingolipid, metabolism asam amino, biosintesis heme,

biosintesis hormon dan neurotransmitter seperti hormon sterold, hormon tiroid,

gamma amino butyric acid (GABA), histamin, norepinephrin (NE) dan serotonin.

Keterlibatan vitamin B6 dalam biosintesis neurotransmitter dan hormon, reaksi asam

amino dengan cystathionin sintase, dan kanal kalsium tipe L membran menjelaskan

banyaknya efek antihipertensi yang dimiliki vitamin B6. Vitamin B6 (PLP) terlibat

dalam jalur metabolism homocystein menjadi cysteíne. Mekanisme hipertensi yang

diajukan pada hewan maupun manusía yang kekurangan vitamin B6 adalah :

a. Sistem syaraf pusat, dan depiesi neurotransrnitter otak, seperti NE, serotonin, dan

GAMA; deplesi ini dapat meningkatkan aliran keluar simpatetik.

b. Peningkatan aktivitas SNS perifer

c. Peningkatan pengambilan kalsium VSMC dan menírigkatnya pelepasan kalsium

intrasel

d. Meningkatnya responsivitas organ akhir terhadap glukokortikoid dan

mineralokortikoid (aldosteron).

e. Meningkatnya kadar aldehid

f. Resistensi insulin.

Vitamin 86 memiliki efek antihipertensi yang sama dengan antihipertensi yang

bekerja sentral seperti klonidin, kalsium antagonis seperti amiodipin dan diuretika.

Perubahan sensitivitas insulin dan metabolisme karbohidrat dapat menurunkan

tekanan darah pada subjek hipertensi selektif yang mengalami sindrom resistensi

insulin metabolik. Asupan vitamin B6 secara kronik dengan 200 mg per hari aman

dan tidak menimbulkan efek negatif bahkan dosis hingga, 500 mg per hari.

Page 39: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

12. Vitamín D

Penelitian epidemiologi, klinis, dan eksperimental menunjukkan hubungan antara

kadar 1,25 dihydroxycholecalciferoi (bentuk aktif vitamin D) di dalam plasma

dengan tekanan darah. Di antaranya adalah penurunan tekanan darah yang

diperantarai vitamin D pada penderita hipertensi. Meskipun mekanisme aksi vitamin

D terhadap tonus vaskuler dan tekanan darah belum benar-benar dipahami, efek

langsung terhadap membran sel dan efek tidak langsung terhadap transport kalsium,

metabolisme dan ekskresi telah ditemukan. Sulit untuk memisahkan efek kalsium

dari vitamin D terhadap tekanan darah pada manusia. Sejumlah studi telah

membuktikan hasil temuan adanya hubungan terbalik antara asupan kalsium dalam

makanan dengan tekanan darah. Hubungan ini berlaku untuk seluruh kelompok usia,

jenis kelamin, ras, dan kelompok sosioekonomi. Kadar kalsium ion yang rendah

didalam serum lazim ditentukan pada penderita hipertensi, renin-rendah, dan sensitif

terhadap garam dan menunjukkan peningkatan konsentrasi kalsium intrasel di dalam

platelet, limfosit, dan sel-sel tubulus proksimal ginjal. Vitamin D mungkin memiliki

peran independen dan langsung dalam mengatur tekanan darah dan metabolisme

insulin. Sebuah studi terhadap 34 pria paruh baya menunjukkan bahwa kadar 1125

(OH2) D3 di dalam serum berkorelasi secara terbalik, dengan tekanan darah (p <

0.02),VLDL, triglyceride (p < 0.005) dan dengan eksresi trigliserida setelah uji

toleransi lemak secara Intravena (p < 0.05). Kadar 25 (OH)2 D3 di dalam serum

berkorelasi dengan insulin puasa (p <005) sensitivitas insulin selama clamp (p <

0.001) dan aktifitas lipoprotein lipase didalam jaringan àdiposa (p < 0.005), serta otot

skelet (p < 0.03). Holdaway et al tidak menemukan perbedaan kadar 25 (OH)2 D3

pada sekelompok subjek hipertensi vs normotensi. Tromso Study menganalisis

asupan kalsium dan vitamin pada 7,543 pria and 8,053 wanita dan menemukan

penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik secara linier ketika

asupan kalsium dalam makanan meningkat pada kedua kelompok jenis kelamin (p <

0.05); namun, asupan vitamin D tidak menimbulkan eiek yang bermakna terhadap

tekanan darah.

13. Flavonoid

Lebih dari 4.000 senyawa flavonoid alam ditemukan dalam berbagai tanaman seperti

buah buahan, sayur, anggur merah, teh, kedele, dan licorice. Flavonoid (flavonol,

flavin, dan isofiavon) merupakan senyawa antioksidan yang dapat menetralkan

Page 40: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

radikal bebas yang kuat dan mengbambat peroksidasi lipid, mencegah ateroskierosis,

memperkuat relaksasi vaskuler, dan memiliki khasiat antihipertensi. Selain itu,

flavonoid menurunkan stroke dan memberikan efek kardioprotektif yang dapat

menurunkan PJK. Sejumiah flavonoid telah menjadi subjek penelitian ilmiah secara

ekstensif dan menunjukkan berbagai jenis efek pelindung kardiovaskuler. Kedelai

yang mengandung diadzein dan genistein dapat menurunkan kolesterol total,

kolesterol LDL, tekanan darah, dan menurunkan trombosis menyeluruh dan

trombosis koroner. Anggur merah mengandung kuersetin yang menurunkan oksidasi

LDL dan mengurangi agregasi platelet. Blueberry (Vaccinium myrtillus) kaya akan

antioksidan, menurunkan LDL oksidasi, dan lebih kuat dari pada vitamin C sebagai

suatu antioksidan. Akar licorice (Glycyrrhiza glabra) merupakan suatu antioksidan,

antiinfiamasi, antiplatelet dan antivirus yang kuat, namun dapat menurunkan kadar

kalium, meningkatkan retensi natrium, dan meningkatkan tekanan darah akibat

adanya aksi mineralokortikoid ketika digunakan dalam dosis tinggi.

14. Likopen (Karotenold)

Lycopen adalah suatu antioksidan carotenoid non-provitamin A yang kuat dan

ditemukan di dalam tomat dan produk tomat, jambu biji, anggur merali, semangka,

aprikot, dan pepaya dalam konsentrasi tinggi. Lycopen menunjukkan efek penurunan

tekanan darah, lipid serum, dan penanda stress oksidatif. Paran et al mengevaluasi 30

subjek dengan hipertensi Stadium 1, usia 40-65 tahun, tidak sedang menggunakan

obat-obatan antihipertensi atau antilipid, dan diobati dengan ekstrak lycopen tornat

selama deiapan minggu. Tekanan darah sistolik turun dari 144 menjadi 135 mm Hg

(penurunan 9 mm Hg, P<0.01) dan tekanan darah diastolik turun dari 91 menjadi 84

mm Hg (penurunan 7 mm Hg, P < 0.01). Sebuah studi yang sama terhadap 35 orang

penderita hipertensi Stadium 1 menemukan hasil yang sama Untuk tekanan darah

sistolik, namun tidak untuk tekanan darah diastolik. Lipid serum mengalami

perbaikan yang berarti pada kedua studi, tanpa adanya perubahan homocystein

serum.

15. Coenzim Q-10 (Ubiquinon)

Coenzim Q10 (CoQ10) merupakan suatu antioksidan larut dalam fase lipid

yang sangat kuat, scavenger radikal bebas, ko-faktor, dan koenzim dalam produksi

energi mitokondrial dan fosforillasi oksidatif yang menghasilkan vitamin E, C, dan

Page 41: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

A, menghambat oksidasi LDL, fosfolipid membran, DNA, protein mitokondria, dan

lipid; menurunkan trigliserida; meningkatkan koiesterol HDL; memperbaiki

sensitivitas insulin; menurunkan kadar glukosa puasa, dan kadar glukosa

postprandial; menurunkan tekanan darah dan melindungi miokardium dari cedera

reperfusi iskemik. CoQ1O memperbaiki produksi energi oleh mitokondrial, sehingga

dapat memperbaiki infusi miokardium disertai fungsi diastolik, fungsi ventrikel kiri,

dan tegangan dinding ventrikel kiri yang membaik.

Kadar CoQ1O di dalam serum turun sesuai usia, dan lebih rendah pada

penderita yang ditandai oleh stress oksidatif seperti hipertensi, PJK, hiperlipidemia,

DM, ateroskierosis, dan subjek yang sering melakukan latihan aerobik, pasien yang

sedang menjalani total parenteral nutrition (TPN), penderita hipotiroidisme, dan

pasien yangg sedang menggunakan obat-obatan statin.

Ditemukan korelasi yang sangat tinggi antara kekurangan CoQ10 dengan

hipertensi. Sebagian besar makanan mengandungi CoQ10 yang sangat kecil,

terutama ditemukan pada daging dan makanan laut. Diperlukan suplemen untuk

mempertahankan kadar serum normal pada kondisi penyakit seperti ini dan pada

pasien yang sedang menggunakan obat-obatan statin untuk hiperlipidèmia. CoQ1O

memiliki efek antihipertensi yang signifikan clan konsisten pada pasien dengan

hipertensi esensial.

Kesimpulan utama dari uji in vitro, uji klinis terhadap hewan dan manusia,

menunjukkan hal-hal berikut :

a. Dibandingkan pasien normotensif, penderita hipertensi esensial memiliki angka

kejadian kekurangan CoQ10 yang tinggi, terlihat dengan kadar serum;

b. Dosis CoQ10 sebesar 120 hingga 225 mg per hari diperlukan untuk mencapai

kadar di atas 2 g/ml, tergantung metode pemberian makanan lemak yang

diberikan. Dosis CoQl0 biasanya adalah 1-2 mg/kg/hari. Suplemen CoQ10 yang

paling bioavailable dan paling banyak diteliti adalah QGel. Penggunaan sistem

khusus ini membuat obat oral dalam dosis yang lebih kecil lebih mudah diserap.

c. Pasien dengan kadar CoQ10 terendah didalam serum mungkin menunjukkan

respon anti hipertensi terhadap suplemen.

d. Penurunan tekanan darah rata-rata adalah sekitar 15/10 mm Hg menurut studi-

studi yang dilaporkan.

Page 42: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

e. Diperlukan beberapa waktu agar efek anti hipertensi mencapai puncaknya,

biasanya dalam waktu empat minggu, kemudian tekanan darah tetap stabil. Efek

anti hipertensi akan hilang dalam waktu , dua minggu setelah CoQ10 dihentikan.

f. sekitar 50% pasien yang menggunakan obat-obatan anti hipertesi bisa

menghentikan antara satu hingga tiga obat. Dosis total dan frekuensi pemberian

dapat dikurangi.

g. CoQ10 dàlam dosis tinggi tidak menimbulkan efek akut atau efek kronik.

16. N-Asetilsistein

N-Asetilsisten (NAC) merupakan salah satu sumber kelompok sulfhidril,

adalah suatu senyawa yang kuat dan antioksidan yang dapat menangkap radikal

oxygen species (ROS) dan meningkatkan sintesis glutathion intrasel dengan

berikatan pada aldehid endogen, sehingga produksinya berkurang dan ekskresi ke

senyawa-senyawa non-toksik menjadi naik. N-asetil sistein juga meningkatkan

produksi nitrit yang diinduksi interleukin 1-B (IL-1B) dengan meningkatkan

transkripsi (Nitric Oxide synthase - messenger RNA) dan ekspresi protein, sehingga

kadar NO naik, Efek anti hipertensi NAC ini ditemukan pada hewan coba SHR,

namun belum ada studi hipertensi pada manusia yang dipublikasikan hingga saat ini.

NAC dapat memperbaiki kanal kalsium tipe L di dalam membran sel yang

menurunkan kalsium sitosol, dan BP melalui aldehid yang mengíkat N-asetilsistein

dengan dosis 600 g per hari. Dosis ini dapat memperbaiki kecepatan aliran darah

kapiler pada perokok karena efek antioksidan yang diberikan dapat memperbaiki

kadar glutathione, menurunkan ROS, meningkatkan NO, menurunkan peroxynitrat

dan memperbaiki endotel.

17. L-Carnitin

L-canritin merupakan suatu unsur nitrogen otot yang terlibat dalam oksidasi

asam lemak pada hewan mamalia. Studi klinis dan eksperimental menunjukkan

manfaat terapi yang signifikan dari L-carnitin dan derivatnya, yakni propionyl L-

carnitin (PLC), dalam pengobatan diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung

iskemik, IM akut, aritmia, penyakit vaskuler perifer disertai dislipidemia.

18. Seledri

Page 43: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Sejumlah studi pada hewan menunjukkan penurunan tekanan darah secara

signifikan dengan menggunakan suatu komponen minyak selederí, 3-N-butyl

phthalid. Pada penelitian lain ditemukan suatu hubungan dosis respon pada tekanan

darah sistolik dengan penurunan Hg sebesar 24 mmHg (14%) (p < 0.05) pada hewan

model tikus putih Sprague-Dawiey yang mengalami hiperten Penurunan yang

signifikan untuk norepinephrin, epinephrin dan dopamin di dalam plasma juga sangat

tergantung kepada dosis.

Gambar 5.4 Seledri (Apium graviolens)

http://Ccrcfarmasiugm.files.iA.lordpress.com/2008/05/Seiedri3.jpg

Selederi, ekstrak selederi, dan minyak selederi mengandung epigenin, yang

dapat melentur otot polos vaskuler. Komponen ini mirip dengan kalsium antagonis

dalam menurunkan tekanan darah dan menghambat tirosin hidroksilase. Tirosin

hidroksilase dapat menurunkan kadar katekolamin plasma dan menurunan SVR serta

tekanan darah. Dengan mengkonsumsi empat batang seledri per hari, delapan sendok

teh sari seledri tiga kali sehari, atau bentuk ekstrak yang ekuivalen biji selederi

(1.000 mg dua kali sebari), atau minyak selederi (separuh hingga satu sendok teh tiga

kali sehari dalam bentuk larutan alkohol), maka penderita hipertensi esensial akan

merasakan efek anti hipertensi yang sama. Menurut sebuah studi di Cina terhadap 16

subjek anti hipertensi, menunjukkan penurunan tekanan darah yang signifikan.

Selederi juga memiliki efek diuretik yang dapat menurunkan tekanan darah. Selain

itu, selederi telah digunakan untuk mengobati gagal jantung koroner, retensi cairan,

anksietas, insomnia, encok, dan diabetes.

19. Chlorella

Sebuah studi terhadap 24 pasien hipertensi yang diberikan 10 gram tablet

chlorella dan 100 ekstrak chlorella per hari tidak menunjukkan perubahan tekanan

darah rata-rata yang berarti. Namun sebuah kelompok kecil yang terdiri dari enam

pasien menunjukkan penurunan tekanan darah diastolik dari 96.5 mm Hg menjadi <

90 mm Hg. Efek terhadap endotel atau penggantian K+, Mg+ + , Ca + + dan serat

mungkin menjelaskan efek antihipertensi ini.

Page 44: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

20. Buah Jambu Biji

Shigh et al melakukan evaluasi terhadap 72 penderita hipertensi esensial yang

diobati dengan buah Jambu biji 0.5 - 1.0 kg per hari selama empat kali seminggu

dalam sebuah percobaan random, single blind, dan kontrol plasebo. Pasien yang

diberi buah jambu biji menunjukkan penurunan tekanan darah rata-rata sebesar

7.5/8.5 rnm Hg (p < 0.05). Efek penurunan tekanan darah ini dapat dijelaskan

tingginya kandungan serat larut dan potassium.

D. Senyawa bahan alám yang digolongkan sebagaí antihipertensi

Senyawa alamiah yang terkandung di dalam makanan, suplemen nutrasetikal

tertentu, vitamin, antioksidan, atau mineral dapat memiliki aktivitas antihipertensi yang

bekerja dengan cara yang sama dengan kelas antihipertensi tertentu. Meskipun kekuatan

senyawa alami ini mungkin lebih rendah dari obat antihipertensi, jika digunakan secara

bersamaan dengan nutrien dan nutrasetikal lainnya, maka efek antihipertensinya akan

lebih besar. Selain itu, banyak nutrien dan zat gizi ini yang menunjukkan mekanisme

aksi yang bervariasi, aditif, dan sinergis dalam menurunkan tekanan darah.

Karakteristik antihipertensi yang ideal adalah sebagai berikut :

a. Berkhasiat sebagai monoterapi pada lebih dari 50% pasien

b. Pengendalian tekanan darah dalam melakukan seluruh kegiatan selama 24 jam

c. Dosis sekali seharí dengan rasio puncak yang tinggi

d. Efektif dan logis secara hemodinamik: menurunkan tekanan darah, memperbaiki

kepatuhan arteri, memelihara CO, dan mempertahankan perfusi terhadap seluruh

organ vital.

e. Tidak memiliki toleransi atau psedo-toleransi: tidak ada retensi volume refleks atau

stimulasi mekanisme neurohumoral;

f. Efek biokimia yang menguntungkan, efek metabolik positif, dan profil faktor

resiko

g. Mengubah hipertrofi struktural, otot halus vaskuler dan hipertrofi kardiak;

memperbaiki sistolik Dan diastolik serta kontraktilitas dan fungsi ventrikel kiri;

menurunkan ektopi ventrikel.

h. Mengurangi seluruh, kerusakan organ akhir: kardiak, serebrovaskuler, ginjal,

retina, arteri besar;

i. Memelihara respon hemodínamik normal terhadap latihan aerobik dan anaerobic

Page 45: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

j. Kejadian efek samping rendah, kualitas hidup baik

k. Kepatuhan terhadap regimen obat baik

Tidak ada gejala putus obat dan perpanjangan control tekanan darah akibat kehilangan

dosis karena waktu paruh obat lama. Beberapa senyawa alam memiliki aktivitas

anthipertensi yang mirip dengan anthipertensi standar antara lain :

1. Bahan alam atu nutrasetikal yang bekerja sebagai diuretika

- Berry

- Vitamin B-6

- Taurin

- Seledri

- Vitamin C

- K

- Mg

- Ca

- Protein

- Serat

- Co-enzim Q 10

- L-Carnitine

2. Bahan alam atau nutrasetikal yang bekerja sebagai -bloker adalah berry

3. Nutrien atau nutrasetikal yang bekerja sebagai kalsium antagonis

a. Asam -lipoat (ALA) b. Magnesium (Mg)

c. Vitamin B-6 (Pyridoxine)

d. Vitamin C

e. Vitamin E (Menaikkan Mg

dan Menurunkan Ca)

f. N-Acetilsisten (NAC)

g. Howthorne

h. Seledri

i. Asam Lemak Omega 3 (EPA + DHA)

j. Calcium

k. Bawang Putih

4. Bahan alam atau nutrasetikal yang bekerja sebagai ACE inhibitor

1. Bawang putih

2. Ganggang laut (Wakame)

3. Protein / otot tuna

4. Protein / otot sarden

5. Howtorne Berry

6. Ikan Bonito (kering)

7. Pycogenol

8. Kasein

9. Protein gandum hydrolis

10. Susu Asam

11. Geletin

12. Sake

13. Asam lemak esensial (asam lemak

omega 3)

14. Kuning telur ayam

15. Zein

16. Ikan asin kering

17. Saus ikan

18. Zinc

19. Isolat basil gandum hidrolis

5. Nutrasetikal yang bekerja sebagai ARB (Angiotensin II Reseptor Bloker)

1. Potassium (K)

2. Serat

3. Bawang putih

4. Vitamin C

5. Vitamin B-6 (Pyrodixine)

6. Ko-enzim Q-10

7. Seledri

8. Gamma Linolenic Acid (GLA) dan DGLA

6. Nutrasetikal yang bekerja sebagai agonis yang bekerja sentral

1. Taurine

2. K

3. Zinc

4. Pembatasan Na

5. Protein

7. Vitamin C

8. Vitamin B-6

9. Ko-enzim Q-10

10. Seledri

11. GLA/DGLA

Page 46: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

6. Serat 12. Bawang Putih

7. Nutrasetikal yang bekerja sebagai vasodilator langsung

1. Asam lemak omega 3

2. Asam lemak omega 9

3. K

4. Mg

5. Ca

6. Kedelai

7. Serat

8. Bawang Putih

9. Flavonoid

10. Vitamin C

11. Vitamin E

12. Ko-enzim Q-10

13. L-Arginine

14. Taurine

15. Seledri

16. ALA

BAB 6

TERAPI DENGAN ANTIOKSIDAN

Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat memperlambat atau mencegah kerusakan

yang disebabkan oleh radíkal bebas. Untuk mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh

radikal bebas, tubuh memliiki suatu antioksidan enclogen, disamping antioksidan enclogen

tubuh memerlukan antioksidan eksogen. Antioksidan merupakan suatu nutrasetikal. Selama

beberapa terakhir, sejumlah penelitian menemukan bahwa banyak yang mengalami gangguan

seperti diabetes, katarak, tekanan darah tinggi, ketidaksuburan, infeksi saluran pernapasan,

dan rheumatoid arthritis dan semuanya berkaitan dengan kerusakan yang disebabkan oleh

suatu radikal bebas. Oksidan dikonsumsi di dalam tubuh selama metabolisme oleh suatu

proses yang disebut oksidasi. Selama oksidasi dihasilkan radikal bebas. Radikal bebas di

tingkat molekul menyebabkan kerusakan Antioksidan merupakan donor elektron yang sangat

kuat dan bereaksi dengan radikal bebas yang merusak biomolekul. Radikal antioksidan yang

terbenuk stabil dan tidak reaktif. Antioksidan sangatbanyak, jumlahnya dan sifatnya sangat

beraneka ragam antioksidan bertentangan dengan proses oksidan dengan menetralisir radikal

bebas dengan konsentrasi yang relatif kecil. Antioksidan dalam makanan dan sejumlah

molekul tambahan seperti zinc dan vitamin tertentu sangat penting untuk mempertahankan

sistem penangkapan radikal bebas, kapasitas biosintesis, membran, enzim dan DNA.

Antioksidan ditemukan di dalam minyak sayur, seperti minyak kedele, minyak kanola,

minyak jagung, minyak gandum, minyak palem, minyak kembang malam, dll.

A. Radikal Bebas

Radikal bebas didefinisikan sebagai spesies yang secara secara indepenclen,

mengandung lebih dari satu elektron tidak berpasangan. Elektron tidak berpasangan

Page 47: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

membuat molekul tidak stabil dan sangat reaktif. Radikal bebas umumnya diperoleh dari

oksidan dan nitrogen. Radikal bebas memliiki waktu paruh pendek. Sebagian besar

radikal bebas dibentuk di dalam tubuh dari oksidan superoksida, radikal hidroksil, nitrit

oksida, radikal peroxil, hydrogen peroksida, dan alkoxyl . Sumber radikal bebas bersifat

enciogen maupun eksogen. Radikal bebas menghancurkan keseimbangan sistem biologi

dengan menyebabkan kerusakan pada makromolekul (lipid, protein, karbohidrat, dan

DNA), dan akhirnya menyebabkan kematian sel.

B. Peran radikal bebas terhadap patofisiologi penyakit

Oksigen sangat esensial untuk kelangsungan hidup sekitar 5% dari bagian yang terbirup

diubah menjadi reactive oxygen species (ROS) seperti [02] H202 dan [.0H1 melalui

reaksi reduksi. Oksigen juga diproduksi setelah paparan dengan sinar matahari, sinar X,

ozon, asap tembakau, asap kendaraan, polutan lingkungan, dan oleh beberapa proses

fisiologis lainnya.

Gambar 6.1 Proses pembentukan radikal bebas

Adanya elektron tidak berpasangan di orbit luar membuatnya reaktif terhadap

makromolekul di sekitarnya dan membuat kerusakan pada asam nukleat, protein, lipid,

dan karbohidrat yang kemudian mempengaruhi fungsi imun yang menyebabkan penyakit

degenaratif.

Tabel 6.1 Spesies Oksigen Reaktif

O2 (anion

superoksida)

H2

H2O2 (Hidrogen

peroksida)

OH (radikal

hidroksil)

RO. (radikal

alkoksil)

Produk reduksi satu-elektron dari 02. Diproduksi oleh fagosit,

terbentuk di dalam reaksi autooksidasi (flavoprotein, redox cycling),

dan dihasilkan melalui oksidase (heme proteins)

Bentuk proton O2

Produk reduksi dua-elektron dari O2, dibentuk dari O2 oleh

dismutasi atau secara tidak langsung dari O2. Reaktivitas O2 dan

H202 dijelaskan dengan adanya heme protein.

Produk reduksi tiga-elektron dari O2, dihasilkan melalui reaksi

Fenton, logam transisi (besi, tembaga), dikatalisasi melalui reaksi

Haber-Wess; juga dibentuk oleh kerusakan peroxynitrite yang

diproduksi melalui reaksi O2 dengan NO (radikal nitric oxide)

Contoh: Lipid radicail (LO.)

Page 48: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

ROO. (radikal

peroksil)

O2

Contoh Lipid peroxy radical (LOO.), diproduksi dari hydroperoxide

organik (mis : lipid hydroperoxide, LOOH), ROOH dengan

abstraksi hydrogen

Singlet oxygen

Reactive oksigen spesies dibentuk oleh reduksi oksidan empat elektron dí dalam

rantai pernapasan, diikuti oleh penurunan parsial dari 1 ke 3 untuk menghasilkan anion

superoksida [O2] yang dapat dijadikan proton dengan pH rendah menjadi H2O2, [.OH]

dan H2O. Proses ini dapat dijelaskan berikut : produksi [02.] dapat juga terjadi melalui

xantin oksidase suatu enzim yang mengandung molybdenum dengan aktivasi molekul

oksigen. Selain itu, superoksida juga diperoduk selama respirasi mitokondria, oleh

oksidase NADPH, sitokrom P-450, siklooksigenase dan lipoksigenase. Ketika produksi

radikal bebas melampaui sistem pertahanan antioksidan di dalam tubuh, maka akan

menghasilkan tekanan oksidasi, atau stress oksidative. Tekanan ini dibedakan kepada sel-

sel, akibat peningkatan produksi oksidan, penurunan perlindungan antioksidan, dan

kegagalan dalam memperbaiki kerusakan oksidative. Paparan terhadap patogen, gaya

hidup yang tidak tepat, latihan fisik yang berlebihan, dan produk sampingan dari

metabolisme normal juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap stress oksidative.

Stress oksidative menyebabkan deregulasi fungsi sel yang menyebabkan penyakit

neurodegeneratif, patogenesis gastro-duodenum, kanker, katarak, penuaan prematur,

intiamasi, disfungsi kardiovaskuler, dan metabolik.

C. Peran antioksidan dalam menetraikan radikal bebas

Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas, sehingga

resiko stress oksidative dan kelainan degeneratif semakin berkurang. Di tingkat sel dan

molekul, antioksidan menonaktifkan ROS dan, dengan konsentrasi rendah, antioksidan

menghambat atau memperlambat proses oksidasi dengan memutus reaksi rantai radikal

pada peroksidasi lipid. Senyawa bahan alam, diketahui memiliki kapasitas antioksidan,

senyawa antioksidan tersebut banyak terdapat dalam makanan sangat menarik karena

efek positifnya dengan memberikan perlindungan dari kerusakan akibat oksidasi. Studi

epidemiologi dan studi terhadap hewan menunjukkan bahwa konsumnsi buah, sayur, dan

kacang-kacangan utuh menurunkan resiko penyakit kronik yang berkaitan dengan

kerusakan oksidatif. Karotenoid, tocoferol, vitamin C, asam lipoat dan polifenol

merupakan antioksidan alami yang kuat dan menunjukkan Ativitas scavenger radikal

Page 49: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

bebas. Enzim antioksidan endogen seperti superoksida dismutase (SOD), catalase,

glutathione peroxidase, glutathione reductase, mineral-mineral seperti Se, Mn, Cu, Zn,

vitamins A, C dan E, karotenoid, limonoid dan polifenoi bekerja secara sinergis dalam

menangkap radikal bebas. Antioksidan sintetis seperti hidroksi anisul (BHA) dan

butylated hydroxy toulebe (BHT) memainkan peran penting di dunia industri makanan

dan obat. Sistem antioksidan alami bisa digolongkan menjadi dua kategori, yakni

antioksidan in vitro dan in vivo. Berdasarkan fungsi, antioksidan selanjutnya dapat dibagi

ke dalam empat kategori :

a. Antioksidan lini pertahanan pertama terdiri dari antioksidan yang bersifat mencegah

seperti glutathion peroxidase, glutathione reductase, SOD, catalase, selenoprotein,

transferrin, ferritin, lactoierrin dan Protein-protein non-enzim, yang dapat menekan

Pembentulkan radikal bebas Antioksidan ini bertindak melalui [O2], penguraian

H2O2; dan sekuesterasi ion-logam.

b. Aritioksidan lini pertahanan kedua merupakan antioksidan scavenger radikal bebas,

terutama glutathione (GSH) dan senyawa yang berasal dari bahan alam. Antioksidan

ini bertindak dengan menekan inisiasi rantai atau memutus perambatan rantai.

c. Antioksidan lini pertahanan ketiga merupakan kelompok enzim kompleks yang

diperlukan untuk memperbaiki protein yang rusak, DNA, lipid oksídasi; enzim-

enzim ini dapat nienghentikan perambatan rantai radikal peroksil lipid.

d. antioksidan lini pertahanan keempat merupakan adaptasi, di mana sinyal dan reaksi

radikal bebas dan transport antioksidan ke lokasi penyakit yang tepat terjadi. Dalam

hal ini, sistim immun memainkan peran penting.

Antioksidan digunakan untuk mencegah kerusakan di tingkat sel melalui mekanisme

berikut: l) Dapat menurunkan energi radikal bebas, 2) menekan pembentukan radikal, 3)

memperbaiki kerusakan ,membran.

D. Terapi dengan antioksIdan

1. Flavonaid

Golongan flavonoid seperti flavon dan katekin merupakan flavonoid yang paling

kuat untuk melindungi tubuh dari reactive oxygen species (ROS). Sel-sel dan

jaringan tubuh yang mengalami kerusakan yang disebabkan, oleh radikal bebas dan

ROS yang diproduksi selama metabolisme oksigen normal, atau diinduksi oleh

kerusakan eksigen. Radikal bebas dan ROS terlíbat pada proses berbaga penyakit

pada manusia. Kuersetin, kaemferol, morin, miricetin dan rutin memperlihatkan efek

Page 50: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

positif seperti khasiat antiinflamasi, antiaiergi, antivirus, serta aktivitas antikanker

dengan bertindak sebagai antioksidan. ROS dan radikal bebas juga diperkirakan

berperan penting pada penyakit hati, katarak dan penyakit kardiovaskuler. Kuersetin

dan silybin ditemukan memberikan efek perlindungan dar kerusakan jaringan

iskemik dengan bertindak sebagai scavenger radikal bebas. Aktivitas pencar radikal

bebas ofeh flavonoid dilaporkan terjadi secara berurutan: mirsetin > kuersetin >

rhamnetin > morín > diosmetin > naringenin > apigenin > katekin > 5,7-dihydroxy-

3',4',5 trimethoxyflavone > robinin > kaempferol > flavon.

Tabel 6.2 Karakteristik struktur fiavonoid untuk aktivitas penangkapan radikal bebas

yang paling

efektif

1. Kelompok catechol (O-dihydroxy) memberikan kemampuan scavenger.

2. Kelompok pyrogaliol (trihydroxy) di cincin B catechol menghasilkan

aktivitas yang justru lebih besar seperti halnya pada myricetin. Double

bond C2-C3 pada cincin C sepertinya dapat meningkatkan aktivitas

scavenger karena kelompok ini memberikan stabilitas untuk radikal

phnoxy yang diproduksi.

3. Ikatan rangkap 4-oxo pada posisi 4 di cincin C, khususnya yang berkaitan

dengan ikatan rangkap C2-C3, meningkatkan aktivitas scavenger dengan

delokalisasi elektron dari cincin B

4. Kelompok 0H 4 pada cincin C menghasilkan scavenger yang sangat aktif;

sepertinya, kombinasi ikatan rangkap C2-C3 dengan kelompok oxo 4

adaiah kombinasi terbaik pada kelompok catechol.

5. Kelompok OH-5 dan OH-7 juga dapat menambah potensi scavenger pada

kasus-kasus tertentu.

2. Vitanfin E (tokoferoi ataú tokotrienoi)

Vitamin E merupakan salah satu darí delapan molekul yang memiliki cincin

kromanol (cincin kroman dengan satu kelompok hidroksil alkohol) dan rantai sisi

12-karbon alifatis yang mengandung dua kelompok metil di pertengahan dan lebih

dari dua kelompok metil di ujung. Tokoferoi dar tokotrienol adalah unsur non-polar

dari membran biologis yang ada secara alamiah pada fase lipid. Tokoferol terdiri

Page 51: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

dari suatu chroman dan suatu rantai panjang phytyl jenuh. Tocopheroi yang lazim

dikenal sebagai tacol adalah 2-methyl-2-(4’, 8’, 12’-trimethyl tridecyl) chroman – 6-

ols. Ketika 3 double bond terjadi pada posisi 3’, 7’ dan 11’ pada rantai sisi di dalam

tacol, maka disebut tocotrienol

Gambar 6.2 struktur kimia -tokoferol (Vitamin E)

Mekanisme tocoferol sebagai antioksidan secara umum melibatkan transfer hidrogen

pada kelompok 6-OH di cincin kronamol, penangkapan radikal bebas, dan

regenerasi dengan keberadaan asam askorbat. Rantai phytyl menyesuaikan diri pada

lapisan membran sementara cincin kromanol aktif posisinya dekat kepermukaan.

Struktur yang unik ini membuat mereka bisa bertindak sebagai milioksidan yang

efektif dan diregenerasi melalui reaksi dengan antioksidan lain.

3. Vitamin C

Asam askorbat (vitamin C) terdiri dari suatu cincin carbon lacton-6 dengan 2, 3-

enediol moiety dan menunjukkan aktivitas antioksidan akibat kelompok enediol

Gambar 6.3 Struktur kimia Vitamin C

Asam askorbat merupakan suatu antioksidan alamiah yang dapat menangkap ROS

dan memiliki efek antikarsinogen. Perubahan pertamanya menjadi asam sem

dehidro-askorbot dengan memberikan satu hidrogen dan satu elektron, diikuti oleh

konversi menjadi L-asam dehidro-askorbat dengan memberikan suatu hidrogen

kedua dan elektron. Asam askorbat L dan L-asam askorbat mempertahankan

aktivitas vítamin C.

Mekanisme asam askorbat sebagai antioksidan didasarkan pada donoratom hidrogen

pada radikal lipid, dan pelepasan molekul oksigen. Asam askorbat merupakan suatu

penyumbang elektron yang sangat baik karena potensinya menurunkan satu elektron

standar rendah, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan asam askorbat semi-

dehidro yang relative stabil. Asam dehidro-askorbat juga mudah dikonversi menjadi

asam askorbat

Page 52: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Gambar 6.4 Mekanisme aksi antioksidan Vitamin C

4. Asam lipoat

Sejumlah sulfur yang mengandung senyawa-senyawa seperti (GSH), lipoic acid (1,

2- dithilane -3- pentanoic acid) dan dihydrolipoic acid yang ditemukan pada daging,

hati, dan jantung menunjukkan aktivitas antioksidan. Senyawa-senyawa ini

mencegah kerusakan protein akibat oksidasi; melakukan regenerasi GSH di dalam

hati, ginjal, dan jaringan paru-paru. Banyak bukti menunjukkan bahwa senyawa ini -

meringankan komplikasi yang berkaitan dengan diabetes, sehingga memainkan

peran penting untuk menurunkan konsentrasi glukosa di dalam darah. Asam lipoat

dapat memperbaiki kerusakan mitokondria, penurunan daya ingat akibat usia,

penyakit otak, termasuk penyakit Alzheimer dan Parkinson. Asam lipoat bentuk

rasemis telah banyak digunakan dalam pengobatan sirosis, keracunan jamur, dan

keracunan logam. Bentuk teroksidasi (3-hydroxylipoic acid, 3-ketolipoic acid dan

bisnorlipoic acid) dan bentuk yang tereduksi (dihvdrolipoic acid) dari lipoic acid

bertindak sebagai antioksidan dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal

bebas.

5. Polifenol

Istilah polifenol atau fenolik merujuk kepada senyawa-senyawa kimia, yang

memiliki suatu, cincin aromatik dengan substituen hidroksil, termasuk derivat

seperti ester, methyl ester, glikosida

Page 53: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

BAB VI

TERAPI DENGAN ANTI OKSIDAN

Anti Oksidan merupakan suatu senyawa yang dapat memperlambat atau mencegah kerusakan

yang di sebabkan oleh radikal bebas.untuk mengatasi kerusakan yang di sebabkan oleh

radikal bebas, tubuh memiliki suatu antioksidan endogen,disamping antioksidan endogen

tubuh juga memerlukan antioksidan . antioksidan merupakan donor electron yang sangat kuat

dan bereaksi dengan radikal bebas dengan konsentrasi yang relative kecil.antioksidan dalam

makanan dan sejumlah molekul tambahan seperti zinc dan vitamin tertentu sangat penting

utnuk memepertahannkan system penangkapan radikal bebasmkapasitas

biosintesis,membrane,enzim,dan DNA. Antioksidan ditemukan di dalam minyak

sayur,seperti minyak kedele,minyak kanola,minyak jagung,minyak gandum,minyak

palem,minyak kembang malam,dll

A. Radikal bebas

Radikal bebas didefinisikan sebagai spesies yang secara independen,mengandung

lebih dari satu electron tidak berpasangan.elektron tidak berpasangan membuat

molekul tidak stabil dan sangat reaktif. Radikal bebas umunya diperoleh dari oksidan

dan nitrogen.radikal bebas memiliki waktu paruh pendek. Sebagian besar radikal

bebas dibentuk di dalam tubuh dari oksidan superoksida,radikal hidroksil,nitrit

oksida,radikal peroxil,hydrogen peroksida,dan alkoxyl.

B. Peran radikal bebas terhadapat patofisiologi penyakit

Oksigen sangat esensial untuk kelangsungan hidup sekitae 5% dari bagian yang

terhirup diubah menjadi reactive oxygen species ( ROS ) seperti ( 01 ) H2O2 dan (

OH ) melaui reaksi reduksi oksigen juga diproduksi setelah paparan dengan sinar

matahari,sinar X, ozon,asap tembakau,asap kendaraan,polutan lingkungan,dan oleh

beberapa proses fisiologis lainnya.

Adanya electron tiidak berpasangan di orbit luar membuatnya reaktif terhadap

mekromolekul di sekitarnya dan membuat kerusakan pada sam

nukleat,protein,lipid,dan karbohidrat yang kemudian mempengaruhi fungsi imun yang

menyebabkan penyakit degenaratif.

Page 54: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Reactive oksigen spesies dibentuk oleh reduksi oksidan empat electron di dalam

rantai pernapasan,diikuti oleh penurunan persial dari 1 ke 3 untuk mengasilkan anion

superoksida yang dapat dijadikan proton dengan ph rendah menjadi H2O2 dan H2O.

proses ini dijelaskan berikut: produksi O2 dapat juga terjadi melalui xantin oksidase

suatu enzim yang mengandung molybdenum dengan aktivitasi molekul oksigen.selain

itu, superoksida juga diproduksi selama respirasi mitokondria,oleh oksidase NADPH.

C. Peran antioksidan dalam menetralkan radikal bebas

Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menetralkan radikal

bebas,sehingga resiko stress oksidative dan kelainan degenaratif semakin berkurang.

Di tingkat sel dan molekul,antioksidan menonaktifkan ROS dan,dengan konsentrasi

rendah, antioksidan mengahambat atau memperlambat proses oksidasi dengan

memeutus reaksi rantai radikal pada peroksidasi lipid.

Antioksidan selanjutnya dapat dibagi ke dalam kategori :

- Antioksidan lini pertahanan pertama terdiri dari antioksidan yang bersifat mencegah

sepeti glutathione peroksidase,glutathione

reductase,SOD,catalase,selenoprotein,transferring,ferritin,lactoferrin,dan protein non

enzim,yang dapat menekan pembentukan radikal bebas

Page 55: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

BAB VII

NUTRASETIKAL UNTUK IMUNOMODULATOR

Sistem imun merupakan suatu sistim yang kompleks dan berinteraksi melalui sejumlah

sitokin dan reseptor sel. Secara umum, sistem imun terbagi menjadi dua subsistem : sistem

imun innate (bawaan lahir) dan sistem imun adaptif. Keduanya sangat penting untuk

melindungi diri dari organisme asing.

Sistem imun innate dianggap sebagai pertahanan terdepan dan umumnya tidak spesifik.

Sistem ini melibatkan penghalang mekanis terhadap patogen (kulit, mukosa), penghmbat

kimia (asam lambung), dan penghambat sekresi (enzim, immunoglobulin [lgA], dan proses

inflamasi. Di datam sistem imun innate terdapat sel-sel seperti netrofil, makrofag, dan sel-sel

natural kilfer (NK-) yang spesifik non-antigen. Sel ini biasanya mencegah masuknya patogen

di dalam jaringan-jaringan sensitif, sehingga mengurangi kebutuhan terhadap sistem imun

adaptif. Berlawanan dengan sistem imun innate, sistem imun adaptif “beradaptasi” terhadap

antigen dari waktu ke waktu. Sel-sel primer yang terlibat datam sistem ini adalah limfosit T

dan B. Fungsi dari limfosit untuk menemukan antigen dengan spesifisitas tinggi

menggunakan reseptor sel T dan protein immunoglobulin (antibodi). Sel-sel imun adaptif

juga memiliki “memori”sehingga bisa terjadi invasi kedua oleh antigen yang sarna (reaktif

silang) untuk menstimulasi munculnya respon yang lebih cepat dan kuat.

Pematangan dan spesifisitas respon imun adaptif berpusat pada limfosit T CD4+

spesifik yang disebut T-helper cells (Th). Dua subset yang paling banyak dikenal adalah sub-

set Th1 dan Th2, namun penelitian-penelitian terbaru juga telah menemukan subset Th17

(namanya diambíl dari ekspresi 11-17). lnteraksi antara sei T-helper (Tho) dengan antigen

menyebabkan perbedaan pada safah satu subset sei T-helper ini. Karena sel-sel T-helper

rnengkoofdihasikan bagaimana respon sístem imun adaptif terhadap antigen, rnaka

diferensiasinya dapat membedakan bagian sistem imun mana yang akan memberikan respon.

Secara umum, sel-sel Thi mensekresi ínterferon-gamma an TNF-P, sehingga menstimulasi

suatu respon'sel melawan virus, makrofag yang terserang bakteri dan k,anker. Di sisi Jain,

Sei-sei Th2 mensekresi sitokin yang berfungsi melakukan up-regulasi produksi antibodi

(Mis., respon afergi IgE) dan perlindungan terhadap parasit. Sei-sei Th17 mungkin terli6at

dalam menstimulasi suatu bagian respon inflamasi sambil mengaktifkan netrofil. Banyak

faktor dapat niempengaruh pertukaran rasio ThI/Th2 dalam sistem imun dan imun setama

perkembangan janin, paparan terhadap antigen, alergen, makanan, mikroflora usus, dan

imunisasí di awal anak-anak.

Page 56: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Sistem imun berfungsi untuk melindungi dari antígen yang berpotensi membahayakan,

biasanya dengan efisiensi yang tidak terdeteksi. Penggunaan obat yang dapat mempengaruhi

sistem ímun (batuk, flu, gangguan gastrointestinalis). Meskipun keanekaragaman obat dan

sarana penelitian mungkin mempersulit pengumpulan seluruh pendekatan sejarah dan klinis,

tinjauan singkat ini akan membahas tanaman dan immunomodulator nutrasetikal yang banyak

diteliti, dengan fokus terhadap klinis yang telah dipublikasikan dan mekanisme potensial dari

studi in vitro dan studi terhadap hewan. Potensi alegi terlihat pada orang yang hidup di

wilayah perkotaan, paparan dengan asap (kendaraan, penggunaan antibiotika dan program

vaksinasi. Sistem kekebalan innate (bawaan lahir) dan sistem kekebalan adaptif harus bisa

bekerja dengan benar untuk mempertahankan perlindungan dari agan-agen berbahaya dan

sel-sel malignan. Kedua sistem ini sangat rentan terhadap kekurangan gizi dan stress; namun,

keduanya merupakan kandidat yang dapat diperbaiki dengan makanan yang tepat, latihan,

dan suplemen gizi

A. Terapi dengan immunomodular

1. Echinacea

Produk sediaan yang mengandung Echínacea termasuk dalam sediaan herbal yang

paling laris W11,1P tahunnya di Amerika Serikat. Produk-produk ini paling banyak

dikonsumsi untuk mencegah atau mengobati penyakit, khususnya pencegahan batuk

dan flu. lstilah umum Echinacea merujuk kepada sediaan tiga spesies E purpurea, E.

Angustifolia dan E. Pallida. Akar dan rhizoma setiap spesies digunakan untuk

kepentingan medis, sementara tanaman utuh (bunga dan daun) juga digunakan untuk

E. Purpure. Akar tanaman kering, ekstrak cair, larutan alkohol, ekstrak kering, dan

ekstrak standar tersedia dalam bentuk sediaan tunggal atau dicamput dengan tanaman

herbal lain, vitamin atau nutrien. Unsur pokok yang berkaitan dengan aktivitas

immunomudulator pada spesies Echinacea sp, termasuk arabanogalactan

polysaccharides, alkamida, ester asam kafeat, echinacosida (namun tidak untuk E.

Purpurea), minyak mudah mengap, polyacetylena dan flavonoid. Sebagian besar

peneliti berpendapat bahwa aktivitas Echinacea sp berasal dari kombinasi unsur-unsur

ini, bukan suatu komponen tunggal aktif.

sejumlah sediaan obat yang mengandung komponen E purpurea ditemukan dapat

merangsang aktivasi makrofag. Suatu inisiator untuk respon imun, serta aktivasi NK,

baik pada manusia maupun hewan model. Dalam berbagai situasi, aktivitas ini

Page 57: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

berhubungan langsung dengan meningkatnya ekspresi sitokin. Sediaan Echinacea juga

menunjukkan aktivitas antivirus, antijamur, dan antikuman yang terbatas.

Uji klinis untuk sediaan Echinacea sudah sering dilakukan. Sulit untuk

membandingkan studi-studi klinis ini karena rancangan penelitian yang digunakan

berbeda-beda, baik dari segi jenis, dosis, maupun metode pemberian sediaan

Echinacea, jangka waktu penelitian, dan outcome primer (profilaksis vs pengobatan).

Studi yang paling sering dilakukan adalah untuk pencegahan atau pengobatan infeksi

saluran pernapasan atas, dimana sediaan Echinacea ditemukan dapat menurunkan

frekuensi, keparahan dan/atau durasi gejala/gejala batuk umum, khususnya pada anak-

anak. Namun, studi lain dengan berbagai sediaan tidak menunjukkan perbedaan

statistik jika dibandingkan dengan placebo. Sebuah studi menunjukkan bahwa

Echinacea purpurea dapat memperkuat supresi imunitas mukosa yang disebabkan oleh

latihan, jika diukur dengan IgA (slgA sekresi.

2. Andographis

Andrographs paniculata banyak digunakan dalam sistem pengobatan tradisional

Timur selama berabad-abad dan saat ini populer di Eropa untuk pengobatan dan

pencegahan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan sinusitis. Sejumlah tinjauan

sistematis menunjukkan efek yang konsisten dan relevan untuk klinis jika digunakan

sebagai suatu obat herbal tunggal atau dikombinasikan dengan sediaan herbal lainnya

(khususnya dengan Echinacea atau Eleuthero / Siberian Ginseng)

Senyawa aktif yang terdapat pada Andrographis paniculata memiliki aktivitas sebagai

antiradang imunomodulator, anti-piretik, antikanker, dan antivirus. Meskipun banyak

aktivitas ini yang belum dikonfirmasi dengan uji klinis pada manusia, mekanisme ini

akan membantu peneliti mendapatkan ekstrak dan dosis yang dapat memperkuat

penggunakan sambiloto secara tradisional. Laporan efek samping obat sangat kecil

dengan penggunaan sambiloto. Secara umum, sambiloto dianggap aman jika

dikonsumsi sesuai dosis yang direkomendasikan.

3. Arabinogalactan

Arabinogalactan merupakan suatu serat polisakarida yang terdiri dari polimer-polimer

yang dihubungkan galaktosa dan arabinosa. Arabinogalactan dikenal sebagai salah

satu komponen aktif tanaman imunomodulator, seperti Echinacea sp dan beberapa

spesies jamur. Untuk penggunaan suplemen makanan secara komersil,

Page 58: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Arabinogalactan disolasi dari Tanaman Pinus Timur dan Barat (Larix spp). Sebagai

suatu pencernaan, dan secara tidak langsung ikut membantu sistem imun. Bentuk unik

dari polisakarida ini secara langsung menstimulasi fungsi sel imun.

Arabanogalactan diketahui dapat merangsang fungsi sel imun dan produksi sitokin,

namun arabanogalactan mungkin lebih dikenak karena up-regulasi dan mobilisasi sel-

sel pembunuh alami (natural killer, NK). Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk

mengetahui berapa jumlah arabanogalactan murni yang diperlukan untuk

menstimulasi sistem imun secara spesifik.

4. Ekstrak Jamur

Seperti halnya dengan tanaman, jamur telah digunakan selama berbad-abad sebagai

obat. iiplAsitas jamur dan ekstraknya banyak diteliti. jamur yang paling banyak

digunakan sèbagai suplemen makanan adalah Shiitake (Lentinus edodes), Reishi

(Canoderma lucida), Maitake (Grifola frondosa), dan Agaricus blazei; meskipun jenis

lainnya sudah semakin populer. Senyawa yang memiliki Aktivitas imunomodulator

telah ditemukan dari ekstrak jamur, meskipun senyawa yang paling banyak diteliti

adalah polisakarida. bercabang β-D glucan) dan protein polisakarida. Polisakrida ini

(sarna dengan arabanogalactan) berikatan dengan reseptor sel-sel sistem kekebalan

yang dapat memicu aktivasi sel-sel ini. Hubungan yang berbeda-beda antara glucan

jamur (1,3 dan1,6) dalam merangsang sel-sel imun (khususnya netrofil, niakrofa,-,

dan sel-sel NK) dengan cara berbeda, sehingga stimulasi imun memiliki pola yang

berbeda-beda.

Ekstrak jamur dan senyawa aktifnya mempengaruhi sistem imun innate maupun

sistem im adaptif. Sejurnlah studi menunjukkan bahwa makrofag, sel-sel NK, netrofil,

dan sel-sel dendrit maupun sitokin spesifik sel-sel imun innate ini diaktivasi oieh

sejumlah ekstrak jamur. Meskipun tidak banyak data yang tersedia tentang sistem

imun adaptif, ekstrak jamur telah ditemukan dapat mengatur respon T-helper

(biasanya sub-tipe Th I) dan mengaktifkan sel T dan B; meskipun sejumlah studi

menunjukkan adanya supresi poduksi antibodi dengan komponen-komponen tertentu.

Stimulasi sistem imun innate dengan cara yang berbeda-beda, senta peningkatan

aktivitas sel-sel NKdan limfosit T secara khas membuat banyak peneliti melakukan

studi terhadap efek antikanker dari ekstrak jamur, dan melibatkan sejumlah studi

Page 59: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

klinis. Meskipun masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana ekstrak jamur

clan senyawa aktifnya dapat mempengaruhi tumorgenesis dan fungsi imun yang

berkaitan dengan kanker, data-data yang ada menunjukkan hasil yang

menjanjikan.karena keanekaragaman kegunaan klinis dan tidak banyak percobaan

klinis yang telah dipublikasi, maka rekomendasi dosis tertentu belum bisa diberikan.

5. Astragalus

Akar Astragalus membranaceus telah lama digunakan sebagai obat tradisional dalam

pengobatan Cina. Astragalus memranaceus secara umum memiliki khasiat

imunomodulatorm antiinflamasi, dan adaptogenik (meringankan stress). Kegunaannya

secara tradisional dan modem adalab berkaitan d(,ng,in imunitas atau kanker. Ekstrak

clan senayawa aktif dari Astragalus dap' at meningkatkan aktivitas NK dan bersifat

sitotoksik terhadap sei turnor yang diaktivasi oleh linifosit, serta menstimulasi il,is

se]-sel iniun fain, seperti makrofag dan sei 8. Sebagian besar penelitian tentang

tanaman obat iiii dipublika-si utituk penô-obatan Cina, dan penggunaannya paling

sering dikombinasikan dengan beberapa sediaan herbal lain, sehingga rekoniendasi

dosis khusus sulit diberikan. Astragalus secara umum aman, meski ada sedikit laporan

efek samping.

6. Lakroferin

Lactoferrin merupakan suatu giikoprot,in pengikat zat besi yang disekresi dalam

berbagai cairan biologi, khususnya air susu dan kolostrum. Bersamaan dengan

perannya dalam homeostasis besi, lactoferin dianggap penting untuk sistem imun

mukosa, yang dapat membantu pertahanan sel inang melawan infeksi kurnan.

Lactoferrin memiliki aktivitas antibakteri langsung serta kemampuan untuk memilih

dan mengaktifkan sel-sel di dalam sistem kekebalan innate maupun adaptif. Uji klinis

sering dipublikasikan tentang penggunaan Lactoferrin adalah untuk pengobatan

hepatitis C dan H. pylori (biasanya sebagai tambahan untuk obat lain);

hasil'temuannya pun sangat bervariasi. Saat ini, sedang dilakukan penelitian tentang

potensi penggunaan Lactoferrin sebagai antiinflamasi dan anti-kanker. Sebagian besar

penelitian ini masih pada tahap penelitian kultur sel dan hewan model.

Page 60: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

7. Propolis

Propolis telah digunakan sejakjaman dahulu, dan telah digunakan dan Romawi

melaporkan penggunaan propolis karena efeknya dalam pengobatan lokal maupun

populer di berbagai di wilayah di dunia, baik secara internal maupun eksternal. Rakyat

Mesir, Yunani dan Romawi melaporkan penggunaan propolis karena efeknya dalam

penyembuhan umum dan untuk mengobati penyakit kulit. Propolis selalu disebut

sebagai suatu obat antiflamasi dan penyembuh tukak. Propolis masih menjadi obat

yang paling banyak digunakan di negara Balkan. Barulah dalam beberapa dekade

terakhir peneliti menyelidiki unsur dan khasiat biologisnya.Warna propolis

berbeda-beda, mulaí dari hijau hingga coklat pekat kemerahan propolis memiliki bau

khas dan menunjukkan khasiat karena propolis berinteraksi secara kuat dengan protein

kulit. Secara umum, propolis alami terdiri dari 30% lilin, 50% resin dan balsam sayur,

10% minyak esensial dan aromatik, 5% serbuk, dan zat-zat lainnya.

Efektivitas fraksi larut air propolis alami banyak diteliti terhadap bakteri Gram negatif

(Klebsiella pneumoniae, Proteus vulgaris, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa).

Senyawa aktif dri fraksi larut air propolis tersebut dapat menginduksi sistim imun

non-spesifik yang sangat berarti, namun tidak menghambat pertumbuhan strain secara

in virto. Pemberian fraksi larut air propolis pada hewan coba yang diberikan vaksin

BCG dan dua minggu kemudian lipopolisakarida dapat menginduksi TNIF dan

memicu terjadinya penurunan kapasitas lisis serum melawan sel-sel targe L 9292.

Pemberian fraksi larut air tersebut secara in vivo menyebabkan terjadi perubahan rute

di jalur altenatif pelengkap hemolysis. Perubahan komponen komplemen Clq dan

sintesis protein total, serta penurunan nitroblue tetrazolium menunjukkan kalau

aktivasi makrofag memberikan kontribusi besar terhadap kapasitas fraksi larut air

propolís tersebut untuk mencegah infeksi.

Aksi immunomodulator dari propolis diperkirakan hanya terbatas kepada makrofag,

tanpa pengaruh terhadap proliferasi limfosit.namun, Ivanovska et al menemukan

bahwa splenosit dari tikut yang diberikan asam sinamat (suatu senyawa aktif dari

Propolis) memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menggabungkan thymidin,

dengan adanya mitogen seperti LPS, Phytobemaggfutinin (PHA), atau Con A. Hal ini

menunjukkan kecenderungan proliferatif dari kultur seL jika mitogen tidak ada. Efek

stimulasi sistem imun dari pengobatan profiiaksis dengan propolis telah diteliti dalam

beberapa studi Unis. Propolis diberikan, dan kapasitas sekresi sitokin diteliti sebelum

Page 61: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

dan setelah pengobatan. Kapasitas sekresi sitokin (namun bukan kadar sitokin di

dalam plasma) naik secara signifikan selama periode pengobatan dengan cara

tergantung waktu. Penulis melakukan penelitian dengan memberikan ekstrak propolis

pada mencit yang diinfeksi dengan P. Berghei sehingga menimbulkan gejala mirip

penyakit malaria pada manusia, hasil penelitian menunjukkan ekstrak propolis mampu

meningkatkan sistim kekebalan tubuh mencit dan memperpanjang masa hidup mencit.

8. Phyllanthus niruri L

Phyllanthus niruri L (Meniran) merupakan salah satu jenis imunomodulator yang

banyak ditelitidan dapat meningkatkan sistim imunitas tubuh pada hewan coba

maupun manusia. PenggunaanPhyllanthus niruri L sebagai imunomodulator terus

ditingkatkan terutama untuk infeksi virus. Padainfeksi bakteri digunakan sebagai

terapi pendamping antibiotik, di mana sering terjadi masalahresistensi. Selain itu

Phyllanthus niruri L merupakan suatu imunomodulator alami dari jenis tanamanyang

tumbuh baik di Indonesia sehingga hal tersebut sejalan dengan program pemerintah

untukmengembangkan dan meningkatkan kualitas obat-obat tradisional. Phyllanthus

niruri L (meniran)merupakan tanaman tradisional mempunyai manfaat sebagai

imunomodulator pada penyakit yangmembutuhkan pertahanan sistem imun seluler

maupun humoral. Pemberian ekstrak meniran dapatmeningkatkan respon imun seluler

pada infeksi bakteri intraseluler (S.typhimurium)'

Page 62: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

BAB VIII

NUTRASETIKAL UNTUK TERAPI KANKER

Dalam enam tahun terakhir, National Cancer Institute (NCI) telah mencatat sejumiah

dokume kesehataan dan fact sheet tentang nutrasetikal dalam penanganan kanker.

Upaya-upaya besar diperuntukan untuk meneliti efek sitotoksik yang dimiliki komponen aktif

nutrasetikal terhadap perkembanganbiakan sel kanker, dapat menurunkan metastasis,

menghambat apoptosis, menurunkan nekrosis dan tingkat pertumbuhan malignansi pada

tahap awal. Dalam dua tahun terakhir, penggunaan nutrasetikal dalam pencegahan dan

pengendalian penyakit telah diperluas jangkauannya sehingga mencakup kebijakan

pemberian suplemen nutrisi di pusat pengendalian penyakit melaiui pengawasan independen.

Mekanismenya masih belum terbukti dan divalidasi, tapi praktek penggunaan nutrasetikal

sebagai suplemen makanan dalam pencegahan kanker bisa diterima.

A. Patofisiologi Kanker

1. Perubahan Metabolism Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat berubah drastis pada hewan coba (anjing) yang dibuat

kanker.Perubahan metabolisme terjadi karena tumor lebih cenderung menjadi energi,

sehingga membentuk laktat (asam laktat) sebagai suatu produk akhir. Anjing yang

menderita kanker mendapat tambahan energi untuk mengembalikan laktat menjadi

glukosa, sehingga terjadi pertambahan energi oleh tumor dan kehilangan energi oleh

hewan. Akibatnya, anjing yang menderita kanker akan kehilangan energi dan

menunjukan peningkatan laktat dan kadar insulin di dalam darah.

2. Perubahan Mebolism Protein

Pada subjek manusia yang mengalami kanker dan penurunan berat badan akan

penurunan massa otot tubuh, penurunan sintesis protein skelet, clan perubahan

keseimbangan nitrogen. Pasien pada saat yang sama menunjukkan peningkatan

pembagian Protein otot skelet, sintesis protein hati, dan sintesis protein tubuh secara

keseluruhan untuk mendukung pertumbuhan tumor. Diprioritaskannya kembali

sintesis protein oleh hati lazim dikenal sebagai acute-phase reactant response.

Adanya respon protein fase akut sangat erat kaitannya dengan penurunan daya tahan

Page 63: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

hidup seseorang yang menderita beberapa bentuk kanker. Jika asupan Protein tidak

sejalan dengan penggunaan, maka akan teriadi ketidakseimbangan yang dapat

merubah respon imun, fungsi saluran cerna, dan penyembuhan luka. Meningkatnya

ekspresi ubquitin-Proteasorne Proteolytic pathway adalah penyebab utama

berkurangnya massa otot skelet pada penderita kanker. Percepatan proteolysis

metalui jalur proteasome merupakan penyebab utama pemborosan Otot yang

diinduksi oleh kanker, puasa, asidosis metabolik, denervasi, diabetes, sepsis,

terbakar, hipertiroidisme, dan akses glukokortikoid. Banyak sistem yang

mengendalikan jalur ini, termasuk sitokin, hormon, nutrien, dan tumor-derived

proteolysis inducing factor (PIF). Sejumlah studi terhadap hewan model rodent yang

mengalami muscle wasting dan pasien kanker terdeteksi adanya PIF di dalam serum.

Hilangnya massa otot skelet berkaitan dengan keberadaan PI. Sitokin seperti tumor

nerosis factor (TNFα) juga terlibat datam katabolisme Protein.

3. Perubahan Metabolisme Lemak

Katabolisme jaringan adiposa adalah karakteristik kedua cachexia pada sejumlah

penyakit kronik, termasuk kanker. Penurunan sintesis lemak atau peningkatan

lipolisis dapat menghabiskan simpanan lemak. Suatu lipid-mobilizing factor (LMF)

telah diisolasi dari suatu tumor murine yang menginduksi cachexia dan dari air

kemih penderita kanker dan penurunan berat badan. LMF bertindak langsung pada

jaringan adiposa, sehingga menyebabkan pelepasan asam lemak bebas dan gliserol

dengan meningkatkan kadar siklis AMP dengan cara yang sama dengan 1

peningkatan hormon liposis. Sejumlah sitokin dapat mengubah metabolisme lipid.

TNFα adalah suatu sitokin utama yang terlibat dalam katabolisme jaringan adiposa

selama chachexia. TNFα menghambat lipoprotein lipase, menurunkan aktivitas

reseptor insulin dan menghambat aktivitas transporter glukosa. Seluruh tindakan ini

secara tidak langsung menstimulasi lipolisis oleh TNFα. Tingginya asam lemak

omega 3 memberikan banyak manfaat klinis, termasuk penurunan tumorigenesis,

pertumbuhan tumor, dan metastasis serta Perubaban sintesis eicosanoid dan efek

anti-katabolik.

B. Nutrasetikal sebagai terapi kanker

Nutrasetikal dapat bertindak sebagai nutrien esensial, seperti obat, atau sebagai suatu

metabolit biokimia dan sebagai fitohormon di dalam tubuh. Saat ini, sejumlah bukti telah

Page 64: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

dilaporkan untuk mendukung aktivitas metabolik penghambat kanker dari nutrasetikal di

dalam tubuh.

a. Nutrasetikal dapat bertindak sebagai asam amino esensial seperti nutrien. Misalnya,

tryptophan diperlukan untuk sintesis protein dengan dosis rendah pada manusia.

Dengan dosis tinggi, tryptophan meningkatkan kadar 5-hydroxytryptamin di dalam

otak, sehingga bertindak sebagai suatu obat untuk mengobati insomnia.

b. Globulin lemak susu memiliki aktivits antikanker, antikolesterolemia, dan penyakit

jantung koroner.

c. Fitonutrien dapat mencegah perkembang-biakan dan memainkan peran yang

signifikan dalam pencegahan penyakit degeneratif kronik. Contoh yang paling nyata

adalah ginseng, spirulina, gingko biloba, asam amino, glukosamin, kondroitin dan

Aegle Marmelos. Fitoestrogen memainkan peran penting dalam menurunkan nekrosis

pada kanker.

d. Vitamin C, Vitamin E, β-karoten, lycopen (karotenoid), asam lipoat, glutathion

berperan dalam pencegahan kanker dan penghambatan nekrosis; Co-Enzyme Q-10,

superoksida dismutase (SOD), selenium, tembaga, mangan dan zinc memiliki

aktivitas sebagai nutrasetikal antikanker dalam penanganan apoptosis pada sel-sel

kanker terisolasi.

e. Oligosakarida diuji pada hewan model. Frukto-oligosakarida, inulin, laktilol,

laktulose, galakto-oligosakarida, oligasakarida dari kedele, laktosucrose, isomalto-

oligosakarida, gluco-oligasakarida dan xyo-oligosakarida menunjukkan efentivitas

dalam penurunan sel kanker.

f. Asam lemak tidak jenuh (PUFA) yang berasal dari minyak bunga matahari, minyak

jagung, minyak kedele, minyak- mustard, minyak evening primrose, minyak rami, dan

biji rami menunjukkan efek proteksi terhadap penyakit jantung dan Woke, rheumatoid

arthritis, inflàmasi atritis, inflamasi saluran cerna, asma, kanker, gagal paru-paru

kronik, cangkok ginjal, dan formasi tulang.

g. Serat-serat makanan seperti gandum, kacang-kácangan kering, tanaman polong,

sebagai serat larut di dalam air, apel, orange, aprikot, prem, dan nanas mengandung

18-30% kandungan serat. Sumber serat dari sayuran, seperti koI, wortel, selada,

bawang merah, dan tomat mengandung 9-12% kandungan serat, dan menunjukkan

aktivitas antioksidan dan penghambat proliferasi sel.

Page 65: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

h. Makanan-makanan juga merupakan sumber nutrasetikal dan fitoestrogen. Sebagian

besar tanaman, jamur, sayuran, tanaman kacang, buah-buahan, dan bunga-bungaan

secarma keseluruhan dipandang sebagai alternatif terapi alamiah

i. Isoflavon kedele, genistein, kurkumin, capsaicin, epigallocatechin-3-gallate (EGCG),

gingerol dan lycopen merupakan nutrasetikal dengan efek melindungi tubuh dari

kanker.

C. Dasar Biokimia dari Nutrasetikal untuk Pencegahan Kanker

Mekanisme aksi nutrasetikal dibahas secara luas datam beberapa kategori berikut

metabolit aktif yang ada di datam nutrasetikal.

a. Glutathion adalah unsur pokok pelindung enzim glutathione reductase antioksidan

yang paling banyak di dalam hati. Glutathione berfungsi sebagai suatu substrat untuk

dua proses detoksifikasi kunci di dalam hati: (1) mengubah toksin menjadi bentuk

larut di dalam air; (2) menetralisasi dan berkonjugasi dengan toksin untuk eliminasi

melalui usus atau ginjal. lika salah satu proses ini terganggu karena berbagai alasan,

maka toksin akan berakumulasi di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit. Nutrisi

terbaik untuk kanker hati difokuskan untuk memperbaiki cadangan glutathione di

dalam tubuh

b. lsoflavone kedele (genistein dan genistin) dilaporkan berperan sebagai kemoprotektif

melawan kanker pada manusia. Konjugat β-glikosida, yakni genistin, sangat banyak di

dalam kedele fermentasi, produk kedele seperti susu kedele dan tahu. Ikatan

β-glycosyl genistin dipecah menghasilkan genistein oleh mikroba selama fermentasi

untuk menghasilkan miso dan natto. Saus kedelai banyak mengandung isoflavon,

namun kandungan miso, dan natto sangat rendah.

c. Teh hijau dianggap sebagai obat untuk pemeliharaan kesehatan di kalangan rakyat

Cina dan Jepang. Teh hijau memiliki kekuatan yang mampu memperpanjang usia.

Baru-baru ini, Yean Lee et al. meneliti efek bahan aktif teh hijau, yakni

epigallocatechin-3- galiate (EGCG), terhadap sel-sel B pada leukemía limfosit kronik

yang diisolasi dari pasien leukemia. Sei-sei ini dikelompokkan menurut resistensinya

terhadap apoptosis, karena sel-sel B ini mengeluarkan dan mengikat faktor

pertumbuhan endotelium vaskuler.

d. Ekstrak herbal diketahui menurunkan perkembangbiakan sel

Page 66: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

BAB XI

NUTRASETIKAL UNTUK TERAPI KANKER

A. Probiotik

Probiotik adalah istilah umum untuk kelompok bakteri positif atau ragi (Saccromyces

boulardi yang ditemukan pada flora normal di dalam usus manusia. Bifidobacterium dan

Lactobacillus, adalah dua kelompok bakteri probiotik yang paling sering diteliti dan

dikenal paling baik. Khasiat probiotik telah terbukti dalam berbagai kondisi, seperti

diarea yang berkaitan dengan antibioti penyakit iritasi perut, dan kesehatan usus secara

umum. Akhir-akhir íni, probiotik telah digunak~ pada makanan dan banyak digunakan di

industri suplemen makanan. Para peneliti ssaatt ini mmuull beralih untuk meneliti efek

bakteri probiotik terhadap sistem imun manusia.

Produk nutrasetikal lain yang tumbuh saat ini adalah makanan susu yang mengandung

bakteri probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan usus. Produk tersebut mengandung

Lactobacillus, acidophilus dan Bifidobacteria seperti yoghurt dan yakult produk yang

difermentasi yang mengandung L. casei Shirota, Lactobacillus johnsonii dan

Lactobacillus. Minuman susu yang mengandung probiotik ini merupakan makanan

fungsional yang tumbuh cepat.

Probiotik adalah bahan aktif mikroba yang hidup dan bermanfaat untuk kesehatan.

Prasyarat untuk munculnya aksi probiotik tersebut adalah daya tahan dan adhesi pada

saluran cerna serta eksklusi patogen atau antigen-antigen berbahaya akibat persaingan.

Probiotik ditempatkan sebagai makanan kesehatan atau makanan fungsional, sementara

probiotik dikonsumsi karena manfaat positif

dalam saluran cerna dan/atau daerah sistemik, seperti hati, otak, vagina, atau aliran

darah. Kolon Adalah wilayah saluran cerna yang díhuni paling padat oleh bakteri dan

menampung sekitar 500 spesies bakteri yang berbeda.

Efektivitas seluruh probiotik tergantung kepada kemampuan organisme untuk mencapai

usus besar dalam kondisi hidup dan melekat ke dinding usus. Hanya dengan itulah

kolonisasi mikrofora bisa berhasil.

Page 67: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

Tabel 9.1 Beberapa spesies bakteri yang merupakan probiotik

Lactobacillus :

1. Lactobaciflus rhamnosus

2. Lactobacillus reuteri

3. LactobaciIIus casei

Bifidobacterium

1. Bifidobacterium lactis

2. Bifídobacterium longum

3. Bifidobacterium breve

4. Bifidobacterium infantis

Streptococcus

Enterococcus

Saccharomyces

Bacillus

Lactococcus

1. Lactococcus platinum

2. Lactococcus reuteri

3. Lactococcus agilis

Karakteristik sifat dari bakteri probiotik adalah sebagai berikut:

a. GRAS (generally recognized as safe), atau secara umum diakui aman

b. Tahan terhadap HCL lambung dan cairan pankreas secara in vitro

c. Menghasilkan senyawa antibakteri

d. Bersaing dengan bakteri patogen untuk melekat ke dinding usus

e. Bersaing untuk mendapatkan zat gizi dan menstimulasi kekebalan tubuh, dan

f. Mengubah keseimbangan mikrofiora usus, menghambat pertumbumhan bakteri

berbahaya, mendukung sistem cerna, meningkatkan fungsi imun, dan meningkatkan

resistensi terhadap infeksi

B. Aplikasi Probiotik Secara Klinis

1. Anti-infeksi dan sistim kekebalan tubuh

Bakteri probiotik, terutama Bitidobacteria dan Lactobacilli, dapat mencegah atau

meringankan penyakit. Banyak studi empiris telah dilakukan, namun upaya untuk

mengembangkan karakteristik probiotik yang ideal masih tertinggal. Bakteri probiotik

sangat efektif dalam m mencegah atau mengurangi diare akut pada anak-anak. Bakteri

probiotik juga berguna pada diarea yang berkaitan dengan antibiotik, namun tidak untuk

Page 68: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

mengatasi infeksi Helicobacter pylori. Pada gangguan cerna, khususnya ulseratif kolitis,

probiotik merupakan alternatif yang aman pengganti yang ada saat ini. Probiotik

digunakan untuk mencegah infeksi saluran urogenital dengan manfaat menurunkan atopi

pada anak. Probiotik bekerja bukan tanpa pengecualian; jadi, diperlukan tentang

mekanismenya.

2. Peran potensial probiotik dalam urologi pediatri

Banyak anak di seluruh dunia yang meninggal karena penyakit-penyakit seperti

infeksi saluran cerna dan HIV, sementara banyak infeksi saluran kemih yang kemudian

berulang pada masa dewasa Hingga saat ini, peran mikroflora usus dan urogenital

(vagina, uretra, dan perineum) dalam kesehatan dan penyakit belum banyak menarik

perhatian. Banyak bukti menunjukkan bahwa strain Lacto, dan Bifidobacteria tertentu

berperan besar dalam pemeliharaan dan pemulihan kesehatan anak, dan orang dewasa.

lmplikasi terhadap urológi pediatrik mencakup penurunan resiko infeksi penyakit batu

ginjal, serta efek positif terhadap pencegahan dan penanganan penyakit inflama beberapa

penyakit karsinogen.

3. Terapi bakteri oral dosis tinggi untuk diare kronik nonspesifik pada bayi

Efèktivitas terapi probiotik (bakterioterapi) oral dengan menggunakan kombinasi

anaerobe fecal Lactobacifli untuk diare kronik nonspesifik pada bayi. Sebuah studi

double-blind dilakukan terhadap total 40 anak yang diobati dengan bakteri dosis rendah

dan dosis tinggi. Hasil temuan penelitian memperkuat pentingnya flora feses terhadap

penyakít, dan mendukung hipotesis bakterioterapi bisa memperbaiki tampilan klinis dan

laboratorium, khususnya jika diberikan dosis tinggi.

4. Bifidobacteria dan Lactobacilli dalam kesehatan

Mikroflora saluran cerna merupakan suatu sistem ekologi yang kompieks, biasanya

ditandai dengan suatu ke setimbangan. Peran terpenting mikroflora dari sudut pandang

inang adalah untuk bertindak dalam resistensi kolonisasi melawan mikroorgaisme

eksogen yang berpotensi patogen dobacteria dan Lactobacillia adalah bakteri

gram-positif yang memproduksi asam laktat, dan merupakan bagian utama mikrofiora

usus pada manusia dan mamalia lainnya. Pemberian suatu antibiotika menyebabkan

gangguan keseimbangan ekologi mikroflora saluran cerna, disertai beberapa efek yang

tidak diinginkan seperti kolonisasi oleh patogen-patogen potensial. Untuk

Page 69: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

mempertahankan atau membentuk kembali keseimbangan flora, maka suplemen

mikroorganisme usus (Terutama bifidobacteria dan lactobacilli) yang kadang-kadang

disebut prebiotik) telah diguakan secara sukses

C. Prebiotik

prebiotik adalah zat yang sampai ke kolon dalam bentuk utuh, tidak dirusak oleh pH

lambung di saluran pencernaan. prebiotik ini secara selektif meningkatkan pertumbuhan

bakteri probiotik kolon jadi, prebiotik berfungsi sebagai pupuk bagi bakteri probiotik,

prebiotik adalah istilah kolektif untuk karbohidrat yang tidak dapat dicerna namun dapat

difermentasi di dalam makanan dan secara selektif dapat merangsang pertumbuhan

kelompok-kelompok bakteri tertentu di dalam kolon, seperti bifidobacteria, lactobacilli,

yang dianggap bermanfaat untuk manusia. misalnya adalah inulin, yang merupakan serat

makanan yang dapat larut dan menolak enzim pencernaan, sehingga sampai ke usus besar

atau kolon dalam keadaan utuh. di datam usus besar, inulin difermentasi oleh bakteri

resisten, yakni lactobacilli. jumlah oligosakarida yang telah diuji menggunakan sejumlah

metode in vitro hewan model

Tabel9.2 Beberapa Oligosakarida yang merupakan prebiotik

Frukto-Oligosakarida

Inulin

Laktilol

Laktulose

Galakto-Oligosakarida

Laktosukrose

Isomalto-oligosakarida

Gluko-oligosakarida

Xylo-oligosakarida

Prebiotik merupakan bahan makanan yang tidak dapat dicerna dan mempengaruhi inang

secara positif dengan menstimulasi pertumbuhan dan/atau aktivitas satu atau sejumlah

bakteri di dalam kolon, sehingga kesehatan inang sernakin membaik." Prebiotik adalah

“makanan" untuk bakteri yang menguntungkan. Prebiotik mengubah keseimbangan

mikrobiota usus dengan menstimulasi aktivitas bakkteri menguntungkan, seperti

Lactobacilli dan Bifi dobacteria. Saat ini, banyak bukti menunjukkan bahwa manipulasi

mikrobiota usus oleh prebiotik dapat mempengaruhi kesehatan inang secara positif.

secara khusus, banyak upaya telah dilakukan untuk mengendalikan konsentrasi

triacylglycerol di dalam serum melalui perubahan pola makan terkait konsumsi prebiotik

Page 70: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

dan probiotik. Selanjutnya, berbeda dengan probiotik, prebiotik tidak mengalami masalah

viabilitas secara biologi, sehigga bisa dimasukkan ke dalam berbagai produk makanan

(seperti susu, yoghurt, dan formula bayi). Prebiotik menjadi penghuni alami mikrobiota

usus sebagai sasaran.

Sifat alami prebiotik dapat dikaitkan dengan berbagai komponen makanan. Makanan atau

komponen makanan tersebut:

a. Membantu proses pencernaan dan absorpsi pada inang

b. Difermentasi oleh mikroflora yang berkolonisasi di dalam sistem cerna.

c. Menstimulasi pertumbuhan dan/atau aktivitas satu atau sejumlah bakterí dengan

sistem GI secara selektif.

Page 71: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

BAB X

PENGEMBANGAN PRODUK NUTRASETIKAL

Sediaan galenik dan nutrasetikal merupakan produk yang mengandung nilai terapi

secara bersamaan. Ada beberapa kombinasi bahan pokok yang terkandung di dalam produk

ini dan memberikan efek obat melalui aksi gabungan. Oleh sebab itu, aksi gabungan itu

disebut “concert performances" Menurut pengamatan, ada beberapa bahan pokok yang

terkandung di dalam produk herbal atau nutrasetikal lain yang memiliki khasiat terapi yang

sama atau kadang-kadang aksi yang bertentangan. Produk herbal dan produk nutrasetikal

mengontrol efek satu sama lain, sehingga efek samping dan efek toksik produk menjadi

berkurang. Lebih jelas lagi, reserpine adalah suatu alkaloid yang ada di dalam tanaman

Roulfia serpentina. Tanaman ini digunakan karena khasiat antihipertensi pada penderita

jantung dan tekanan darah. Lebih menarik lagi, tanaman ini juga mengandung suatu unsur

yang bisa digunakan untuk menaikkan tekanan darah. Oleh sebab itu, kedua unsur

bekerjasama secara serasi, sehingga menghasilkan efek yang sangat positif. Pengembangan

obat tambahan menghasilkan sejumlah obat yang bekerja tunggal, baik berupa derivat atau

modifikasi molekul reserpine. Hubungan yang sama terlihat pada banyak obat tunggal yang

dikembangkan berdasarkan senyawa utama dari analog herbal. Ketika obat tunggal

digunakan untuk pengobatan dalam format dosis obat atau sistem pemberian obat yang

sesuai. Sebagian besar obat allopatik memiliki solo performiance. Saat ini, semakin banyak

kombinasi yang digunakan, dengan banyak efek samping, sehingga lebih banyak komplikasi

setelah pengobatan. Menurut pengamatan, seluruh statin yang digunakan untuk menurunkan

kolesterol berasal dari ragi beras merah Cina. Sayangnya, kebanyakan statin menunjukkan

banyak efek samping, sehingga penggunaannya sebagai obat tunggal masih dipertanyakan.

Mungkin, sebaiknya ragi beras merah Cina yang bertindak dengan concert performing dapat

digunakan sebagai pengganti statin. Di sinilah munculnya penggunaan nutrasetikal untuk

kepentingan pencegahan penyakít. Kita bisa menemukan banyak contoh yang sarna, dan

inilah salah satu alasan kenapa pasar nutrasetikal berkembang sangat pesat ketika masyarakat

semakin menyadari fakta ini, mereka akan lebih memilih produk-produk alami untuk

pencegahan penyakit daripada menjadi obat solo performance. e

Page 72: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

A. Pertimbangan Formulasí

Untuk mencapai hal ini, produksen nutrasetikal harus terlebih dahulu memilah-milah

produk dan memperlakukan nutrasetikal dengan cara yang berbeda dari makanan fungsional.

Kedua, pengolahan formulasi nutrasetikal mesti mengikuti norma-norma formulasi obat.

Sejumlah uji sederhana bisa dilakukan oleh ilmuwan obat untuk mengevaluasi bentuk dosis

dan memberikan data yang cukup penting konsistensi produk, reproduksibilitas produk, dan

evaluasi produk secara in vitro dan in vívo.

Tabel 10.1 memuat evaluasi yang dilakukan oleh industri obat untuk menjamin

kualitas suatu produk dengan menggunakan matriks non-obat seperti yang díjelaskan

sebelumnya. Bentuk-bentuk sediaan ini bisa berupa tablet, kapsul, cairan minum, olesan,

produk luar, produk kulit, pil, dan bentuk lain yang sering digunakan. Sistem pemberian obat

terbaru perlu dieksplorasi, seperti sistem peniberian obat non-partikulat, mikrokapsul, dan

sebagainya. Sebagian evaluasi bisa dilakukan dengan mudah, dan berpengaruh terhadap

kualitas produk.

Tabel 10. 1 Parameter Evaluasi untuk produk nutrasetikal

Bentuk sediaan nutrasetikal Parameter Evaluasi

Tablet dapat berupa tablet berlapis film,

tablet berlapis gula, tablet ber;apis enteric

dan tablet berlapis ganda, tablet controlled

release, tablet untuk larutan, tablet

effervescent, tablet bukkal, atau tablet

sublingual

- Warna

- Variasi berat

- Ketebalan tablet

- Kerapuhan

- Variasi isi

- Desintegrasi in vitro

- Disolusi in vitro

- Stabilisasi pada suhu ruangan dan suhu

akselerasi

- Dan, keseimbangan

Kapsul - Warna dan bau

- Variasi berat

- Variasi isi

- Disintegrasi in vitro

- Disolusi in vitro

- Stabilisasi pada suhu ruangan dan suhu

akselerasi

- Dan, kelembaban

Larutan : sirup, larutan alcohol, sari buah,

minuman

- Warna dan bau

- Kepadatan

- kekentalan

- Variasi kandungan obat

- Stabilisasi pada suhu ruangan dan suhu

Page 73: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

akselerasi dan kelembaban - Uji mikrobiologi

Bentuk sediaan nutrasetikal Parameter Evaluasi

Emulsi :M/A atau A/M - Distribusi ukuran partikel

- Warna dan bau

- Potensi Zeta

- Kekentalan

- Tegangan permukaan

- Keseragaman kandungan

- Stabilisasi pada suhu ruangan dan suhu

akselerasi dan kelembaban

- Uji mikrobiologi

Suspensi - Distribusi ukuran partikel

- Warna dan bau

- Potensi Zeta

- Kekentalan

- Tegangan permukaan

- Keseragaman kandungan

- Stabilisasi pada suhu ruangan dan suhu

akselerasi dan kelembaban

- Uji mikrobiologi

Obat salep / semi padat - Distribusi ukuran partikel

- Warna dan bau

- Potensi Zeta

- Kekentalan

- Tegangan permukaan

- Keseragaman kandungan

- Stabilisasi pada suhu ruangan dan suhu

akselerasi dan kelembaban

- Uji mikrobiologi

Pil dan bubuk - Warna dan bau

- Variasi berat

- Ketebalan tablet

- Kerapuhan

- Variasi isi

- Disintegrasi in vitro

- Disolusi in vitro

- Stabilisasi pada suhu ruangan dan suhu

akselerasi dan kelembaban

Salah satu permasalahan yang perlu dipertimbangkan adalah kandungan dan

keseragaman obat dalam berbagai formulasi dosis karena nutrasetikal merupakan suatu gugus

entitas kimia, maka akan sulit diidentifikasi dan dihitung seluruh bahan yang terkandung di

dalam produk. Dalam situasi seperti ini, tidak satu senyawa aktif dapat diidentifikasi dan

dihitung untuk memastikan distribusi produk seragam di seluruh matriks. Hambatan kedua

yang akan dihadapi produk nutrasetikal adalah kesulitan dalam menentukan dan

Page 74: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

mengidentifikasi kemurnian dan untuk memastikan bahwa produk tersebut tidak berbahaya

bagi konsumen.

B. Evaluasi farmakologi

Sebelum produk nutrasetikal digunakan pada manusia maka yang harus dilakukán

terlebih dahulu memastikan bahwa produk tersebut aman. Evalusi keamanan digunakan

untuk produk nutrasetikal adalah evaluasi farmakoiogi, toksikoiogi, dan farmakokinetikanya.

Sebagian besar studi ini dilakukan selama Fase 1, Fase II, atau Fase III. Selama penelitian di

setiap level, dilakukan uji yang ketat untuk memastikan khasiat dan reproduksibilitas produk

dalam kondisi-kondisi klinis. studi ini juga mempertegas tingkat dosis obat, efek toksikologi,

dan paramater yang menunjukkan absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi (ADME)

di dalam tubuh manusia. Selama penelitian, ormulasi obat juga diuji untuk mengetahui

khasiat, pola pelepasan obat, stabilitas dalam periode waktu tertentu, dan mempertegas

tanggal kadaluarsa produk. Normalnya, perusahaan berusaha nendapatkan masa kadaluarsa

minimal dua tahun untuk produk-produk mereka.

Pengelompokan nutrasetikal secara farmakoiogi adalah penentuan khasiat dan

keamanannya. saat ini, banyak nutrasetikal tidak memerlukan uji khasiat dan keamanan

sebelum dipasarkan. namun, ada kekhawatiran bahwa banyak nutrasetikal memiliki aktivitas

farmakoiogi yang dapat membahayakan kesehatan publik dan beberapa nutrasetikal tertentu

mesti diatur dengan cara yang sama dengan obat-obatan. Oleh sebab itu, pemasaran

nutrasetikal di masa mendatang mungkin akan memerlukan uji khasiat dan keamanan yang

lebih kuat sebelum dipasarkan. Ketentuan ini mengharuskan pabrik untuk mengevaluasi

komposisi, identitas, kualitas, dan kekuatan produk yang mereka pasarkan.

1. Uji keamarian dan uii toksilogi

Uji keamanan preklinis berfungsi untuk menilai potensi toksisitas sebuah obat melalui studi

in vitro dan studi terhadap hewan. Berikut ini adalah daftar dan keterangan singkat tentang

jenis uji-uji keamanan yang diharuskan FDA:

a. Studi farmakoiogi: menentukan ED50

b. Studi toksisitas akut: menentukan LD50

c. Studi toksisitas multi-dosis

d. Toksisitas subkronik: durasi satu hingga tiga bulan

e. Tokesisitas kronik: durasi enam bulan

f. Karsinogenisitas: durasi dua tahun

g. Studi toksisitas khusus: rute pemberian obat

Page 75: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

h. Studi reproduksi: cacat fahir

i. Studi mutagenisitas: uji Ames

j. Studi farmakokiiletika: ADME

2. Evaluasi pada manusia

Studi klinis melibatkan subjek manusia; studi-studi klinis dibagi menjadi empat fase: Fase

Fase II, Fase III, dan Fase IV. Tujuan dari studi-studi klinis adalah untuk memvalidasi kalau

obat menunjukkan khasiat dan aman sebelum dipasarkan. Seperti dibahas sebelumnya, uji

preklinis akan menolak bahan-bahan kimia yang tidak menunjukkan khasiat dan/atau

menyebabkan toksisit yang tidak dapat diterima, seperti profil keamanan yang buruk. Karena

subjek uji untuk studi-studi klinis adalah manusia, maka masalah etis dan moral adalah hal

terpenting. Oleh sebab itu, ada dua pengaman utama yang selalu melekat pada uji-uji klínis:

institutional review boards (IRB) dan informed çonsent. Fungsi utama dari IRB adalah untuk

menonjua prosedur penelitian klinis yang diajukan, memastikan bahwa penelitian yang

diajukan akan dilakukan menurut prosedur yang benar termasuk peraturan institusi, lokal,

negara, maupun federal. IRB terdiri dari sejumlah individu yang tidak memiliki konflik

kepentingan dengan penelitian klinis yang sedang dilakukan oleh institusi (data perusahaan

obat). IRB biasanya terdiri dari lima anggota institusi atau lebih dengan latar belakang yang

berbeda-beda, dan setidaknya satu anggota dari luar. Setiap peserta dalam penelitian klinis

mesti diberikan informed consent, dan komponennya mencakup : penjelasan tentang

penelitian yang akan dilakukan, resiko/manfaat, dan kemampuan untuk mundur dari

penelitian karena berbagai alasan. Ada beberapa parameter penting yang perlu

dipertimbangkan secara seksama saat melakukan penelitian klinis untuk memastikan bahwa

penelitian telah mengikuti standar ilmiah yáng tertinggi:

a. Pertimbangan rancangan dan analisis

b. Pemilihan subjek

c. jumlah pasien

d. Randomisasi pasien

e. Kelompok kontrol

f. Kepatuhan pasien

g. Pertimbangan dosis

h. Farmakokinetika

i. Uji keamanan

Page 76: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah

1

Pertimbangan rancangan dan analisis mencakup hal-hal berikut : penggunaan statistika secara

tepat, perencanaan percobaan klinis secara seksama, dan dasar pemíkiran mengenai lama

percobaáf klinis. Pemilihan subjek manusia mesti melibátkan berbagai parameter, seperti

usia, jenis kelamin dan etnisitas. Jumlah pasien dalam percobaan klinis sangat penting,

terutama dalam kaitannya dengan pertimbangan statistik. Randomisasi pasien meningkatkan

kepercayaan terhadap kesimpulan yang ditarik dari penelitian. Kontrol penelitian adalah

penggunaan placebo, atau karena sifat penyakit penggunaan kontrol positif bisa dilakukan.

Untuk meningkatkan validitas studi, kepatuhan pasien mesti dicatat secara tepat.

Pertimbangan dosis adalah range obat yang efektif (yakni, dosis terendah dan tertinggi).

Farmakokinetika obat investigasi mesti dipastikan (yakni, ADME). Uji keamanan melibatkan

uji laboratoriurn (nitrogen urea darah) untijk memonitor kesehatan pasien.

Obat sintetis dan farmasetikal berdasarkan studi keamanan, khasiat, mekanisme, dan

studi klinis memberikan kontribusi yang bernlakna terhadap perbaikan kesehatan manusia

secara keseluruhan. Namun, banyak obat yang telah ditarik dari pasaran karena berbagai

toksisitas dan efek samping lain. Saat ini, masyarakat sangat memperhatikan pengelolaan dan

pembiayaan atas pelayanan kesehatan yang mereka terima.

Obat-obatan yang tidak terjangkau, naiknya biaya klinis, kegagalan obat-obatan

Modem untuk mengobati penyakit-penyakit penting, serta terapi nutrisi yang lebih efektif,

semuanya semakin mengembangkan pasar nutrasetikal. Nutrasetikal dan terapi nutrisi muncul

dari industri obat dan makanan serta pasar fitonutrien dan suplemen makanan. Nutrasetikal

dan terapi nutrisi menjadi cara pelengkap untuk meningkatkan kesehatan manusia. Secara

umum, penggunaan terapi nutrisi, nutrasetikal, dan fitoterapi terjadi karena beberapa alasan,

di antaranya (1) tingginya harga obat-obatan modern tapi dengan kesuksesan yang sangat

terbatas untuk mengobati penyakit-penyakit degeneratif, seperti osteoartritis. Keadaan ini

membuat orang mencari alternatif-alternatif lain pengganti obat-obatan modern yang-

berpotensi menimbulkan efek samping; (2) fitoterapi berbasis bukti di berbagai negara masih

sangat populer, dan konsumen mulai mencoba suplemen-suplemen gizi untuk mencegah

penyakit (3) berkembangnya pengetahuan dari penelitian nutrisi dan studi-studi farmakoiogi

atau epidemiologi menemukan hubungan yang erat antara terapi nutrisi atau asupan

nutrasetikal dengan peningkatkan kondisi kesehatan.

Page 77: BAB I PENGANTAR NUTRASETIKAL A.eprints.stiperdharmawacana.ac.id/11/2/NUTRASETIKAL.pdf · A. Sejarah dan Perkembangan Nutrasetikal ... komposisi makanan telah dibuktikan secara ilmiah