bab i pendahuluan - wisuda.unud.ac.id i.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut...

23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Denpasar merupakan pusat ibukota pemerintah Provinsi Bali sehingga dijadikan sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, budaya, serta pendidikan. Beragam aktivitas dijumpai di Kota Denpasar baik dari persoalan kependudukan, sosial, tata ruang maupun tampilan wajah kotanya. Salah satu yang mendapatkan perhatian belakangan ini adalah upaya mewujudkan kota bersih dan hijau (clean dan green) termasuk keindahan kota untuk mendukung keberlangsungan pariwisata di kota Denpasar. Kawasan kota Denpasar yang padat penduduk dan tingginya aktifitas ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan sampah yang semakin berat untuk diatasi serta penanganan sampah yang masih belum terkelola dengan optimal. Sampah merupakan masalah yang selalu muncul di lingkungan kita. Permasalahan sampah sering dibicarakan berbagai kalangan masyarakat. Namun hingga saat ini belum ada cara yang tepat untuk mengatasinya. Sampah yang menumpuk di berbagai sudut hingga saat ini masih menjadi masalah umum lingkungan perkotaan di Indonesia termasuk juga di Kota Denpasar. Rata-rata setiap harinya Kota Denpasar menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa mendapat penanganan lagi. Semakin hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita

Upload: ngokhanh

Post on 01-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kota Denpasar merupakan pusat ibukota pemerintah Provinsi Bali

sehingga dijadikan sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, budaya, serta

pendidikan. Beragam aktivitas dijumpai di Kota Denpasar baik dari persoalan

kependudukan, sosial, tata ruang maupun tampilan wajah kotanya. Salah satu

yang mendapatkan perhatian belakangan ini adalah upaya mewujudkan kota

bersih dan hijau (clean dan green) termasuk keindahan kota untuk mendukung

keberlangsungan pariwisata di kota Denpasar. Kawasan kota Denpasar yang padat

penduduk dan tingginya aktifitas ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab

permasalahan sampah yang semakin berat untuk diatasi serta penanganan sampah

yang masih belum terkelola dengan optimal.

Sampah merupakan masalah yang selalu muncul di lingkungan kita.

Permasalahan sampah sering dibicarakan berbagai kalangan masyarakat. Namun

hingga saat ini belum ada cara yang tepat untuk mengatasinya. Sampah yang

menumpuk di berbagai sudut hingga saat ini masih menjadi masalah umum

lingkungan perkotaan di Indonesia termasuk juga di Kota Denpasar. Rata-rata

setiap harinya Kota Denpasar menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah

itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di

tempat yang sudah disediakan tanpa mendapat penanganan lagi. Semakin hari

sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

2

lihat. Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di

sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat yang

dapat mendatangkan wabah penyakit.

Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi

manfaatnya, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat.

Pengelolaan sampah terintegrasi atau terpadu dapat didefinisikan sebagai

pemilihan dan penerapan teknik-teknik, teknologi, dan program-program

manajemen yang sesuai untuk mencapai sasaran dan tujuan yang spesifik dari

pengelolaan sampah. Oleh karena itu, khusus untuk pengelolaan sampah di

perdesaan, dibentuk program pengelolaan sampah skala wilayah, misalnya dengan

dibentuk depo-depo sampah. Hal ini sejalan dengan program Bali Clean and

Green (Bersih dan Hijau) yang dicanangkan Pemerintah.

Dalam manajemen pengelolaan sampah di Kota Denpasar membutuhkan

kekuatan-kekuatan dan dasar hukum seperti pembentukan organisasi, pemungutan

retribusi, ketertiban dan keterlibatan masyarakat. Dalam kaitan ini, pemerintah

membuat kebijakan-kebijakan sebagai dasar pijakan hukum. Produk hukum

tentang sampah mengatur bagaimana sampah harus dikelola baik oleh masyarakat

secara perorangan atau secara bersama, maupun oleh pemerintah sendiri. Dalam

rangka menyelenggarakan pengelolaan sampah secara terpadu dan komprehensif,

pemenuhan hak dan kewajiban masyarakat, serta tugas dan wewenang pemerintah

daerah untuk melaksanakan pelayanan publik, diperlukan payung hukum dalam

bentuk Undang-Undang. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah

membuat produk hukum berupa Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

3

Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 69).

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah disebutkan bahwa masyarakat diwajibkan juga berpartisipasi

dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga, baik

dalam hal pengurangan sampah (meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan

kembali, dan pendauran ulang dan penanganan sampah (meliputi pemilahan,

pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir).

Dalam melakukan operasional kebersihan, ada dua hal pokok yang sangat

mendukung keberhasilan penanganan sampah yakni sumber daya manusia dan

ketersediaan prasarana dan sarana. Masalah yang sering muncul dalam

penanganan sampah kota adalah masalah biaya operasional yang tinggi dan

semakin sulitnya ruang yang pantas untuk pembuangan. Sebagai akibat biaya

operasional yang tinggi, kebanyakan kota-kota di Indonesia hanya mampu

mengumpulkan dan membuang sekitar 50-60% dari seluruh produksi sampahnya.

Dari 50-60% ini, sebagian besar ditangani dan dibuang dengan cara yang tidak

efektif, boros dan mencemari lingkungan. Banyak kota-kota di negara

berkembang, sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah maupun

swasta ternyata tidak mampu mengatasi jumlah timbulan yang ada. Hanya sekitar

50-60% persen dari timbunan sampah yang terangkut, sementara selebihnya

dibakar, ditanam, bahkan dibuang kesungai. Berhubungan dengan biaya yang

harus dikeluarkan untuk pengelolaan persampahan, di kota Denpasar menyatakan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

4

bahwa keterbatasan dana sebagai salah satu kendala peningkatan pelayanan

pengelolaan persampahan. Keterbatasan dana tersebut dapat berakibat kepada:

a. Ketidakmampuan melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana

pengelolaan sampah yang ada.

b. Ketidakmampuan melakukan penggantian terhadap sarana dan prasarana

pengelolaan sampah yang telah rusak.

c. Ketidakmampuan melakukan pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan

sampah yang baru untuk mencapai target pelayanan yang lebih baik.

d. Ketidakmampuan melakukan pengelolaan persampahan sesuai dengan standar

operasional.

Untuk mendapatkan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi

dalam penanganan sampah di kota, maka dalam pengelolaannya harus cukup

layak diterapkan yang sekaligus disertai upaya pemanfaatannya sehingga

diharapkan mempunyai keuntungan berupa nilai tambah. Untuk dapat

meningkatkan nilai tambah dari sampah, diperlukan sarana yang cukup dan

memadai serta kesadaran masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah yang

baik. Salah satu sarana pengelolaan persampahan yang diperlukan adalah sarana

pewadahan dan pengumpulan sampah, yaitu tempat sampah terpilah dan gerobak

sampah terpilah. Ketersediaan sarana pewadahan yang cukup juga harus didukung

dengan peningkatan kesadaran masyarakat.

Salah satu upaya pengelolaan sampah di Kota Denpasar adalah

pengelolaan sampah yang dilakukan dengan berbasis masyarakat. Pengelolaan

sampah ini dilakukan oleh masyarakat dan hasilnya juga untuk masayarakat itu

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

5

sendiri. Masyarakat dihimbau untuk meminimalkan menghasilkan sampah

misalnya sampah kantong plastik. Masyarakat juga dihimbau untuk menggunakan

kembali sampah-sampah menjadi bahan yang berguna misalnya menggunakan

kaleng-kaleng bekas untuk pot bunga serta mengumpulkan dan mengolah sampah

daun kering menjadi pupuk. Masyarakat juga diberikan sosialisasi dan pelatihan

untuk mendaur ulang sampah dengan memilah sampah dan mengolahnya menjadi

benda-benda yang bermanfaat.

Pelaksanaan konsep bank sampah yaitu dengan membentuk kolaborasi

perbankan dimana masyarakat mendapatkan buku rekening bagi para penabung

atau disebut nasabah. Bank sampah selain sebagai penyelamatan lingkungan ada

konsep menabung. Uniknya di bank sampah para nasabah menyetor sampah lalu

akan mendapatkan uang sesuai dengan nilai sampah yang mereka setorkan.

Sampah akan ditimbang dan ditaksir nilainya sesuai harga di pasaran atau

pengepul, lalu nilai uang itu yang akan dimasukan ke rekening nasabah.

Keberadaan bank sampah ini sangat efektif untuk mengubah pola pikir

masyarakat bahwa limbah yang dihasilkan masih memiliki potensi ekonomi,

selain menyebabkan jumlah sampah yang terbuang ke tempat pembuangan akhir

menjadi lebih sedikit serta akan berdampak pada kebersihan dan kenyamanan

lingkungan. Dengan usaha kecil-kecilan dari masyarakat dalam mengumpulkan

barang-barang bekas yang memiliki nilai ekonomis, sebagai salah satu bentuk

kepedulian terhadap kebersihan lingkungan khususnya tata kelola sampah untuk

mengurangi sampah dihulu atau disumbernya.

Tujuan bank sampah, itu sendiri yaitu :

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

6

1. Membantu dalam mengurangi sampah.

2. Membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah

yang bernilai ekonomis. 

3. Membantu mengatasi permasalah lingkungan yang diakibatkan oleh sampah.

4. Memaksimalkan pemanfaatan barang bekas yang terbuang percuma

Untuk dapat membantu program pemerintah dalam pengelolaan sampah

salah satu pendekatan yang dapat dilakukan dengan pendekatan kepada

masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang

sesuai dengan membiasakan diri dengan tujuan program bank sampah tersebut.

Hal ini dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang

tertib, lancar dan merata secara mandiri.

Pada Pasal 11 ayat (1) huruf b dikemukakan setiap orang berhak berpartisipasi

dalam proses pengambilan keputusan, penyelenggaraan dan pengawasan di

bidang pengelolaan sampah. Sementara itu pada ayat 2 dikemukakan ketentuan

sebagai tindak lanjut mengenai tata cara penggunaan hak. Ketentuan diatas

menunjukkan masyarakat diakui haknya untuk turut serta dalam penyelenggaraan

pengelolaan sampah yang ada di wilayahnya. Pemerintah Kota Denpasar dalam

rangka memfasilitasi hak masyarakat untuk ikut serta menyelenggarakan

pengelolaan sampah menetapkan produk hukum berupa Peraturan Daerah Kota

Denpasar Nomor 3 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota

Denpasar Nomor 15 Tahun 1993 Tentang Kebersihan Dan Ketertiban Umum Di

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

7

Kota Denpasar. Produk hukum untuk ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota

Denpasar Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Penetapan Jadwal Waktu Pembuangan

Dan Pengangkutan Sampah Serta Ketentuan Dan Tata Cara Pemotongan Pohon

Perindang Di Kota Denpasar dan Keputusan Walikota Denpasar Nomor 188.45/

195 / Hk / 2015 Tentang Penetapan Bank Sampah Di Kota Denpasar Tahun 2015.

Dari ketentuan tersebut maka kajian implementasi produk hukum terkait

hak masyarakat ikut serta dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah di Kota

Denpasar menjadi sangat penting dilakukan, oleh karena itu penelitian dengan judul

“HAK MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI

PROGRAM BANK SAMPAH DI KOTA DENPASAR” menjadi aktual dan

menarik untuk diteliti.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, adapun

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaturan hak-hak masyarakat dalam pengelolaan sampah di

Kota Denpasar?

2. Bagaimana pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui program

bank sampah di Kota Denpasar?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

8

Ruang lingkup masalah dalam penulisan karya ilmiah ini, terbatas hanya

pada faktor – faktor yang terkait dengan persoalan hak masyarakat dalam

pengelolaan sampah melalui program bank sampah di Kota Denpasar. Adapun

ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Pertama mengenai pengaturan hak-hak masyarakat dalam pengelolaan

sampah di Kota Denpasar.

2. Kedua diuraikan mengenai pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui

program bank sampah di Kota Denpasar.

Hal yang akan diuraikan nantinya dibatasi dalam pembagian jenis sampah

dimana sampah yang dapat ditabung di bank sampah dikelompokkan menjadi :

a. Kertas, yang meliputi Koran, majalah, kardus, dan dupleks.

b. Plastik, yang meliputi plastik bening, botol plastik, dan plastik keras

lainnya.

c. Logam, yang meliputi besi, aluminium dan timah.

Pembahasan akan menjadi terarah dan benar-benar tertuju pada pokok

pembahasan yang diinginkan. Hal ini sangat diperlukan agar pembahasan

selanjutnya tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang diangkat. Sehingga

dengan demikian dapat diuraikan secara sistematis.

1.4 Orisinalitas Penelitian

Tulisan ini merupakan benar dari pemikiran sendiri. Sebagai referensi

sekaligus menghindari plagiasi pada tulisan ini, maka penulis menggunakan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

9

skripsi lain dengan kasus sejenis, yang mana akan membantu penulis dalam

menyelesaikan tulisan ini.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan terhadap tulisan atau hasil

penelitian tentang “Hak masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui

program bank sampah di Kota Denpasar“, belum pernah ada yang melakukan

penelitian sebelumnya. Akan tetapi pernah ada yang meneliti tentang yang terkait

dengan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat, sebagai acuan kerangka

berfikir maka penulis menggunakan 1 skripsi dan 2 tesis terdahulu. Adapun

skripsi dan tesis yang penulis maksud adalah sebagai berikut :

Tabel 1.4.1 Daftar Penelitian Sejenis

No Judul Skripsi/Jurnal

Penulis Rumusan Masalah

1 Skripsi : Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah

Syafa’Atur Rofi’ah (Mahasiswi jurusan pengembangan masyarakat islam fakultas dakwah dan komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013)

1. Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang dilakukan bank sampah sorularess?

2. Apa manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar dengan adanya bank sampah?

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

10

2 Tesis : Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga (studi kasus di Kota Denpasar)

Ni Made Sunarti (Mahasiswi Program Pasca Sarjana Universitas Diponogoro, Semarang, tahun 2002).

1. Masih terdapat sebagian besar sampah rumah tangga belum terangkut ke TPA?

2. Masih kurangnya peran serta masyarakat di dalam memperlakukan sampah rumah tangga dengan adanya pembuangan sampah ke sungai dan pada lahan-lahan kosong ?

3 Tesis : Pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat (studi kasus di Kota Yogyakarta)

Faizah (mahasiswi program magister ilmu lingkungan program pasca sarjana Universitas diponegoro, Semarang, tahun 2008 )

1. Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat yang ada di kota Yogyakarta?

2. Apa problematika yang dihadapi pada pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat yang ada di kota Yogyakarta?

3. Apa rekomendasi yang diberikan untuk menyempurnakan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat yang ada di kota Yogyakarta ?

1.5 Tujuan Penelitian

Mengacu pada latar belakang dan masalah penelitian di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk :

a. Tujuan umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melatih diri dalam usaha

menyatakan penelitian ilmiah terkait pengelolaan sampah secara tertulis.

Penelitian ini juga bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

11

hukum yang terkait dengan hak masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui

program bank sampah di Kota Denpasar.

b. Tujuan khusus

Mengenai tujuan khusus penelitian ini, sejalan dengan permasalahan yang

dikaji adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaturan hak-hak masyarakat

dalam pengelolaan sampah di Kota Denpasar.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengelolaan sampah berbasis

masyarakat melalui program bank sampah di Kota Denpasar.

1.6 Manfaat Penelitian

Merujuk pada tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini sekurang-

kurangnya diharapkan dapat memberikan kegunaan teoritis dan praktis, yaitu :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai

berikut :

1) Bagi ilmu hukum, hasil penelitian ini diharapkan untuk dapat memahami

dan memperdalam serta mengembangkan teori ilmu pengetahuan guna

menambah pustaka hukum yang berkaitan dengan Hukum Pemerintahan

dan Hukum Lingkungan.

2) Kepada Pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi pemikiran yang dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

12

kebijakan di bidang pengelolaan sampah dalam meningkatkan pelayanan

terhadap masyarakat melalui program bank sampah di Kota Denpasar.

b. Manfaat Praktis.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan membawa manfaat sebagai

berikut :

1) Bagi pemerintah dapat digunakan sebagai bahan kajian, masukan atau

pertimbangan terhadap pengelolaan sampah melalui program bank sampah

di Kota Denpasar.

2) Bagi masyarakat dapat dijadikan rujukan informasi yang dapat digunakan

untuk perencanaan pengambilan keputusan dan menentukan kebijakan bagi

Pemerintah daerah di Kota Denpasar.

3) Bagi peneliti dapat digunakan sebagai penyampaian informasi terhadap

masyarakat untuk membangun kesadaran masyarakat dalam

mengembangkan sistem pengelolaan sampah melalui program bank sampah

di Kota Denpasar.

1.7 Landasan Teoritis

Untuk membahas permasalahan dalam skripsi ini maka akan dikaji

beberapa teori, konsep, maupun peraturan perundang-undangan yang terkait.

Dengan demikian landasan teoritis yang dikembangkan dapat dijadikan pisau

analisa secara teoritis terhadap kedua permasalahan dalam penelitian ini. Adapun

landasan teoritis yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

13

a. Teori Negara Hukum

Indonesia merupakan negara hukum berdasarkan Pancasila, di mana

unsur-unsur di atas terpenuhi seperti yang temuat dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945, alenia pertama yang menyatakan bahwa “kemerdekaan

merupakan hak segala bangsa”, pernyataan tersebut merupakan affirmasi dari Hak

dasar untuk menentukan nasib sendiri. Dalam alenia kedua pembukaan

menyebutkan Indonesia sebagai negara yang “adil” dan “makmur”. Kekuasaan

hendaklah dijalankan dengan adil, artinya negara tidak dapat bertindak sewenang-

wenang terhadap rakyatnya. Dalam alenia ketiga tercantum hasrat Indonesia untuk

berkehidupan kebangsaan yang bebas, yang menekankan HAM kolektif yang

dimiliki sebuah bangsa, serta alenia keempat mencantukan hak sosial, ekonomi,

politik dan pendidikan. Di dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah

Negara hukum”. Istilah Negara hukum di Indonesia, sering di terjemahkan

rechtstaats atau the rule of law. Paham recht staats pada dasarnya bertumpu pada

sistem hukum Eropa Kontinental.

Immanuel Kant mengemukakan paham Negara hukum dalam arti sempit,

yang menempatkan rechtstaats, hanya sebagai alat perlindungan hak – hak

individual dan kekuasaan Negara diartikan secara pasif, yang bertugas sebagai

pemelihara ketertiban dan keamanan masyarakat. Sementara itu di dalam Undang-

Undang Dasar Negara Kesatuann Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan

bahwa segala tindakan penguasa atau pemerintah memerlukan suatu bentuk

hukum tertentu dan harus sesuai dengan Undang – Undang yang berlaku.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

14

Pernyataan tersebut mengandung arti adanya supremasi hukum dan konstitusi,

dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan kekuasaan menurut sistem

konstitusional yang diatur dalam Undang – Undang Dasar, adanya prinsip

peradilan yang bebas dan tidak memihak yang menjadi persamaan setiap warga

Negara dalam hukum serta jaminan keadilan bagi setiap orang termasuk

penyalahgunaan wewenang oleh pihak yang berkuasa. Pasal 1 ayat (3) Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 menyatakan bahwa “negara

Indonesia adalah negara hukum”. Konsep ini berasal dari Freidrich Julius Stahl

yang diilhami oleh Immanuel Kant. Menurut Stahl, unsur negara hukum

(rechtsstaat) adalah :

1. Perlindungan hak-hak asasi manusia  

2. Pemisahan kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.

3. Pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan.

4. Peradilan administrasi dalam perselisihan.

Sedangkan prinsip suatu negara hukum menurut J.B.J.M ten Berge adalah

adanya asas legalitas, perlindungan hak-hak asasi, pemerintah terikat  pada

hukum, monopoli paksaan pemerintah untuk menjamin penegakan hukum dan

pengawasan oleh hakim yang merdeka.

Dalam suatu negara hukum seperti halnya negara Indonesia, hak asasi

merupakan suatu hal yang penting. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 secara implisit menjamin keberadaan hak asasi.

Kemudian dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

15

tahun 1945 hak asasi juga sudah dijamin secara tegas. Hak-hak asasi yang diatur

dalam konstitusi negara inilah yang kemudian disebut sebagai hak konstitusi.

Pengakuan HAM tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia tidak hanya

secara deklaratif menyatakan sebagai negara hukum namun juga secara praktis,

yang dalam hal ini Indonesia menganut negara hukum dalam arti materiil atau

yang dikenal dengan sebutan Negara Kesejahteraan (Welfare State). Dalam

negara, kesejahteraan hak rakyat bebas dari persaoalan sampah. Namun demikian

dalam pengelolaan sampah tidak boleh dilakukan secara sewenang-wenang.

Berkaitan dengan pandangan tersebut maka skripsi ini memuat tentang hak

masyarakat yang berdasarkan hukum mengenai pengelolaan sampah melalui

program bank sampah, dimana hal ini apabila tidak ditangani dapat mengancam

hak konstitusional rakyat Indonesia untuk mendapatkan lingkungan hidup yang

sehat.

b. Teori Kewenangan

Secara konseptual, dalam istilah Belanda “bevoegdheid” (yang berarti

wewenang atau berkuasa) dan dalam bahasa inggris disebut authority. Wewenang

merupakan bagian yang sangat penting dalam Hukum Tata Pemerintahan, karena

pemerintahan baru dapat menjalankan fungsinya atas dasar wewenang yang

diperolehnya. Wewenang adalah kemampuan bertindak yang diberikan oleh

undang-undang yang berlaku untuk melakukan hubungan dan perbuatan hukum.

Dikatakan sebagai kekuasaan yang sah karena undang-undang yang memberikan

kewenangan terhadap pejabat tersebut. Menurut S.F.Marbun, menyebutkan

wewenang mengandung arti kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

16

publik, atau secara yuridis adalah kemampuan bertindak yang diberikan oleh

undang-undang yang berlaku  untuk melakukan hubungan-hubungan hukum.

Setelah dinyatakan dengan tegas wewenang tersebut sah, baru kemudian tindak

pemerintahan mendapat kekuasaan hukum (rechtskracht). Oleh karena itu

pengertian wewenang  itu sendiri akan berkaitan dengan kekuasaan.

Teori kewenangan ini memiliki peran penting sebagai dasar keabsahan

pemerintah daerah untuk merealisasikan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang

Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu memberikan lingkungan hidup yang sehat

bagi seluruh masyarakat. Dalam hal tersebut pemerintah pusat dengan

kewenangannya mendelegasikan kepada pemerintah daerah melalui Pasal 8

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, yang menyatakan bahwa dalam

menyelenggarakan pengelolaan sampah Pemerintah dapat menetapkan kebijakan

dan strategi dalam pengelolaan sampah sesuai dengan kebijakan pemerintah.

c. Teori kepastian hukum

Penciptaan kepastian hukum dalam peraturan perundang-undangan

memerlukan persyaratan yang berkenaan dengan struktur internal dari norma

hukum itu sendiri. Persyaratan internal tersebut adalah sebagai berikut : Pertama,

kejelasan konsep yang digunakan. Norma hukum berisi deskripsi mengenai

perilaku tertentu yang kemudian disatukan ke dalam konsep tertentu pula. Kedua,

kejelasan hirarki kewenangan dari lembaga pembentuk peraturan perundang-

undangan. Kejelasan hirarki ini penting karena menyangkut sah atau tidak dan

mengikat atau tidaknya peraturan perundang-undangan yang dibuatnya. Kejelasan

hirarki akan memberi arahan pembentuk hukum yang mempunyai kewenangan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

17

untuk membentuk suatu peraturan perundang-undangan tertentu. Ketiga, adanya

konsistensi norma hukum perundang-undangan. Artinya ketentuan-ketentuan dari

sejumlah peraturan perundang-undangan yang terkait dengan satu subyek tertentu

tidak saling bertentangan antara satu dengan yang lain.

Kepastian hukum menghendaki adanya upaya pengaturan hukum dalam

perundang-undangan yang dibuat oleh pihak yang berwenang dan berwibawa,

sehingga aturan-aturan itu memiliki aspek yuridis yang dapat menjamin adanya

kepastian bahwa hukum berfungsi sebagai suatu peraturan yang harus ditaati.

d. Teori efektivitas hukum

Berbicara mengenai efektivitas hukum, Soerjono Soekanto berpendapat

tentang pengaruh hukum baik sebagai kaidah maupun sebagai sikap tindak atau

prilaku teratur dalam membimbing manusia. Masalah pengaruh hukum tidak

hanya terbatas pada timbulnya ketaatan atau kepatuhan pada hukum tapi

mencakup efek total dari hukum terhadap sikap tindak atau prilaku baik yang

bersifat positif maupun negatif. Ketaatan seseorang bersikap tindak atau

berprilaku didasarkan pada kesesuaiannya dengan harapan pembentuk undang-

undang. Pengaruh hukum terhadap sikap tindak atau prilaku, dapat

diklarifikasikan sebagai ketaatan (compliance), ketidaktaatan atau penyimpangan

(deviance) dan pengelakan (evasion).

Efektivitas penegakan hukum dibutuhkan kekuatan fisik untuk

menegakkan kaidah-kaidah hukum tersebut menjadi kenyataan berdasarkan

wewenang yang sah. Sanksi merupakan aktualisasi dari norma hukum threats dan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

18

promises, yaitu suatu ancaman tidak akan mendapatkan legitimasi bila tidak ada

faedahnya untuk dipatuhi atau ditaati. Internal values merupakan penilaian pribadi

menurut hati nurani yang diartikan sebagai suatu sikap tingkah laku.

1.8 Metode Penelitian

Skripsi merupakan salah satu bentuk dari penelitian yang harus dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk memenuhi kriteria ilmiah tersebut,

penyusunan skripsi ini memerlukan metode-metode penelitian tertentu. Adapun

metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai

berikut :

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini dikualifikasikan dalam jenis penelitan secara yuridis empiris

dengan menganalisa masalah yang dikaitkan dengan pelaksanaan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan teori-teori yang sudah ada dikaji

penerapaannya dilapangan untuk memperoleh informasi dari pihak terkait.

Adapun isu hukum yang diteliti adalah penerapan Pasal 11 ayat (1) huruf b

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah ditinjau dari

partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, penyelenggaraan,

dan pengawasan di bidang pengelolaan sampah.

b. Jenis Pendekatan.

Dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan

pendekatan tersebut, penelitian akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

19

mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian hukum adalah :

1. Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach)

2. Pendekatan fakta (The fact Approach)

3. Pendekatan Kasus (Case Approach)

4. Pendekatan Historis (Historical Approach)

5. Pendekatan Analisis Konsep Hukum (analytical and conceptual approach)

6. Pendekatan Perbandingan (Comparative Approach)

7. Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach)

Dari berbagai pendekatan secara teoritis adapun pendekatan yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu :

a) Pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach) yaitu dilakukan

dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkutan

dengan isu hukum yang sedang ditangani.

b) Pendekatan fakta (fact approach) yang artinya bahwa pendekatan yang di

lakukan berdasarkan fakta – fakta yang terjadi di lapangan yang ada kaitannya

dengan permasalahan isu hukum yang sedang di tangani.

c. Sumber Data

Pada umumnya, data dalam penelitian dibedakan antara data yang

diperoleh secara langsung dari masyarakat dan bahan pustaka. Data yang

diperoleh secara langsung dari masyarakat disebut dengan data primer (data dasar)

dan data yang diperoleh dari bahan pustaka disebut data sekunder. Untuk

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

20

memperoleh data dalam penelitian ini, data yang didapatkan bersumber dari data

berikut :

a) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh oleh hasil penelitian lapangan.

Adapun sumber utama dalam penulisan penelitian ini adalah data yang diperoleh

dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar.

b) Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang bersumber dari penelitian

kepustakaan. Penelitian kepustakaan yang dimaksud antara lain : dokumen-

dokumen berupa peraturan perundang-undangan, literatur hukum, hasil-hasil

penelitian yang berwujud laporan yang menunjang dan berkaitan dengan

penelitian serta untuk menyempurnakan data yang di dapat dari lapangan. Untuk

sumber data dari peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dari sumber bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan

hukum tersier sebagai berikut :

1) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan-bahan hukum yang mengikat

(Perundang-Undangan). Dalam penelitian ini bahan hukum yang

dipergunakan adalah :

- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 69).

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

21

- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5059);

- Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 534)

- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang

Pedoman Pelaksana Reduce, Reuse Dan Recycle Melalui Bank Sampah.

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 804);

- Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

sampah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2011 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 5);

- Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 3 Tahun 2000 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 15 Tahun 1993 Tentang

Kebersihan Dan Ketertiban Umum Di Kota Denpasar. (Lembaran Daerah

Kota Denpasar Nomor 4 Tahun 2000);

- Peraturan Walikota Denpasar Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Penetapan

Jadwal Waktu Pembuangan Dan Pengangkutan Sampah Serta Ketentuan

Dan Tata Cara Pemotongan Pohon Perindang Di Kota Denpasar. (Berita

Daerah Kota Denpasar Tahun 2012 Nomor 3);

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

22

- Keputusan Walikota Denpasar Nomor 188.45/ 195 / Hk / 2015 Tentang

Penetapan Bank Sampah Di Kota Denpasar Tahun 2015.

2) Bahan Hukum Sekunder

Bahan Hukum Sekunder merupakan bahan yang bersumber dari buku-

buku atau literatur-literatur hukum, artikel, jurnal-jurnal hukum

pemerintahan, hukum pemerintahan daerah, hukum lingkungan, laporan

penelitian, internet, dan karya tulis hukum lainnya.

3) Bahan hukum tertier

Bahan hukum tertier yang digunakan dalam penelitian ini berupa

bahan-bahan non hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum

primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum tertier yang digunakan

seperti kamus hukum, ensiklopedia dan buku pegangan lainnya.

d. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mendapatkan data untuk penelitian ini, digunakan 2 cara, kedua

cara tersebut adalah :

a) Teknik studi dokumen, yaitu dalam pengumpulan bahan hukum primer dan

sekunder terhadap sumber kepustakaan yang relevan dengan permasalahan

yang dibahas. Studi dokumen dilakukan dengan cara membaca,

mengklarifikasi, mengutip, dan menganalisis aturan-aturan terkait dengan

pengelolaan sampah melalui program bank sampah, kemudian

dikelompokkan secara sistematis yang berhubungan dengan masalah dalam

penulisan skripsi ini.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - wisuda.unud.ac.id I.pdf · masyarakat dengan membiasakan masyarakat tersebut terhadap tingkah laku yang ... tertib, ... Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

23

b) Studi lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun secara

langsung dilapangan dan melakukan proses wawancara untuk mendapatkan

data primer (basic data primary data). Dalam penelitian ini, untuk

mendapatkan data primer dilakukan penelitian pada Dinas Kebersihan dan

Pertamanan kota Denpasar.

e. Teknik Analisis bahan hukum

Dalam penelitian hukum empiris dikenal adanya analisis data yang

diperoleh dan telah dikumpulkan serta diolah dengan menganalisa secara kualitatif

karena di lihat sifat dari data dan penelitiannya yang berupa deskriptif. Data

tersebut kemudian disajikan secara deskriptif analitis, yaitu dengan

menggambarkan secara lengkap sebagaimana adanya tentang aspek-aspek yang

berkaitan dengan masalah yang dibahas sehingga dapat diperoleh suatu

kesimpulan