bab i pendahuluan - sirusa.bps.go.id survei upah... · lain seperti, komposisi status kepemilikan...
TRANSCRIPT
Pedoman STRPBS-2013 Page 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. U m u m
Penyempurnaan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) dilakukan
dengan melakukan Survei Biaya Hidup 2012 (SBH 2012) untuk mendapatkan
diagram timbang komoditas maupun bobot kota yang baru. Penyempurnaan IHK juga
dilakukan dengan menambah cakupan kota, pasar, dan komoditas. Selain itu,
penyempurnaan juga dilakukan pada penghitungan rata-rata harga dengan
menggunakan formula rata-rata hitung (arithmetic mean) dan rata-rata ukur
(geometric mean). Diharapkan dengan adanya penyempurnaan tersebut maka bias
yang selama ini timbul dalam penghitungan IHK dapat diminimalkan.
Dalam rangka penyempurnaan keakuratan dan keterwakilan
(representativeness) data dipandang perlu untuk memperbaiki kerangka sampel
Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Upah Pembantu Rumah Tangga, Upah Baby Sitter,
dan Uang Sekolah tahun 2013 (STRPBS13). STRPBS13 merupakan pemutakhiran dari
STRPBS tahun 2009, dengan cakupan kotanya lebih banyak yaitu diselenggarakan di
82 kota di Indonesia.
Tujuan utama dari STRPBS13 adalah untuk memperoleh kerangka sampel
Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Upah Pembantu Rumah Tangga, Upah Baby Sitter,
dan Uang Sekolah, menggantikan kerangka sampel yang lama hasil STRPBS 2009
yang dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan di lapangan. Kerangka
sampel hasil STRPBS13 ini akan digunakan untuk pengambilan sampel responden
tarif sewa/kontrak rumah, upah pembantu rumah tangga, upah baby sitter, dan uang
sekolah. Data perkembangan tarif sewa/kontrak rumah, upah pembantu rumah
tangga, upah baby sitter, dan uang sekolah tersebut merupakan salah satu komponen
dalam penghitungan IHK, baik untuk IHK di 82 kota IHK maupun IHK nasional
(gabungan 82 kota).
Pedoman STRPBS-2013 Page 2
Kerangka sampel STRPBS13 ini akan digunakan dalam jangka waktu yang
cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Dengan demikian, semua file dan dokumen terkait
STRPBS13 harus disimpan sebaik-baiknya.
1.2. Tujuan
Selain bertujuan untuk mengganti kerangka sampel hasil STRPBS 2009,
pelaksanaan STRPBS13 ini juga dimaksudkan untuk memperoleh berbagai informasi
lain seperti, komposisi status kepemilikan rumah, informasi tentang kondisi
bangunan dan fasilitas tempat tinggal, komposisi rumah tangga yang memiliki
pembantu atau baby sitter, dan mendapatkan informasi jumlah sekolah.
Data tersebut secara periodik perlu dikumpulkan karena adanya
perkembangan kota yang pesat, kebijaksanaan pemerintah di bidang perumahan,
kemajuan perekonomian masyarakat dan sebagainya, yang kesemuanya dapat
mengakibatkan adanya perubahan pola dalam perumahan masyarakat. Selain itu,
jenis pekerjaan dan struktur upah pembantu rumah tangga dan upah baby sitter juga
mengalami perkembangan.
Dengan pesatnya pertambahan jumlah sekolah/perguruan tinggi dan
berubahnya struktur komponen pembayarannya, maka data uang sekolah/kuliah, di
segala tingkatan yang digunakan dalam penghitungan IHK juga mengalami
perubahan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dianggap perlu untuk
melakukan penyesuaian dalam pencacahan maupun pengolahan tarif uang
sekolah/kuliah dan pemilihan responden.
1.3. Cakupan Materi
Data yang dikumpulkan dalam STRPBS13 mencakup :
a. Rumah tangga menurut kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal.
b. Rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga
c. Rumah tangga yang mempunyai baby sitter.
d. SD, SLTP, SLTA dan Akademi/Perguruan Tinggi yang berstatus negeri/swasta.
Pedoman STRPBS-2013 Page 3
1.4. Ruang Lingkup
STRPBS13 dilaksanakan di 82 kota IHK dengan jumlah sampel sebanyak 4.940
rumah tangga untuk tarif sewa/kontrak rumah tempat tinggal termasuk
apartemen/rusun, 2.110 rumah tangga untuk upah pembantu rumah tangga dan
upah baby sitter serta 1.985 untuk tarif sekolah. Alokasi banyaknya blok sensus
terpilih di 82 kota IHK tertera dalam lampiran 1.
Pedoman STRPBS-2013 Page 4
BAB II
METODOLOGI
2.1. Kerangka Sampel
Kerangka sampel yang digunakan sebagai dasar pengambilan sampel blok
sensus STRPBS13 (sewa, kontrak, pembantu rumah tangga dan baby sitter) adalah
daftar blok sensus yang berada pada wilayah domain kegiatan Survei Biaya Hidup
2012 (SBH 2012) yang dilengkapi dengan jumlah ruta sewa blok IV Rincian 410 kode
2 dan ruta kontrak blok IV Rincian 410 kode 3 hasil pengolahan SP2010 C1 serta
dilengkapi dengan Kriteria Muatan Dominan hasil pengolahan SP2010-RD.
Sedangkan kerangka sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan dengan cara
mengidentifikasi yang diperoleh dari direktori sekolah/perguruan tinggi di masing-
masing kota yang berasal dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(www.kemendiknas.go.id dan www.dikti.go.id).
2.2. Rancangan Sampling
Metode sampling yang digunakan untuk pemilihan sampel rumah tangga
sewa/kontrak dan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga, baby
sitter adalah metode sampling dua tahap. Tahap pertama, memilih sejumlah blok
sensus secara pps dengan size banyaknya rumahtangga kontrak/sewa hasil hasil
pengolahan SP2010 C1. Tahap kedua, dari blok sensus terpilih diambil sejumlah
rumah tangga STRPBS13 secara sistematik.
2.2.1 Pemilihan Sampel Blok Sensus
Sebelum pemilihan blok sensus STRPBS13 dilakukan di daerah, BPS telah
menyusun rencana sampel blok sensus terpilih di 82 kota IHK dengan menggunakan
data hasil pengolahan SP2010 C1 yang telah dilengkapi dengan jumlah ruta sewa
blok IV Rincian 410 kode 2 dan ruta kontrak blok IV Rincian 410 kode 3 serta
dilengkapi dengan Kriteria Muatan Dominan hasil pengolahan SP2010-RD pada
Pedoman STRPBS-2013 Page 5
domain SBH 2012 untuk masing-masing kota. Dari data tersebut, diteliti blok sensus
- blok sensus di daerah urban yang mempunyai jumlah rumahtangga sewa/kontrak
yang terbesar dengan distribusi klasifikasi tempat tinggal yang beragam dan
rumahtangga yang mempunyai pembantu rumahtangga atau baby sitter. Mengingat
pesatnya perkembangan di 82 kota IHK, maka daftar sampel blok sensus yang
disusun dari domain wilayah SBH 2012 tersebut perlu diteliti ulang oleh BPS
Provinsi dan BPS Kabupaten/kota (yang termasuk dalam 82 kota IHK), disesuaikan
dengan keadaan lapang.
Penggantian blok sensus terpilih dapat dilakukan apabila terdapat blok
sensus lain yang ternyata lebih potensial dibandingkan dengan blok sensus yang
tercantum dalam daftar sampel.
2.2.2 Pemilihan Sampel Rumah tangga
Di setiap blok sensus terpilih dilakukan pemutakhiran rumah tangga dengan
menggunakan daftar STRPBS13-P. Dari daftar tersebut rumah tangga dengan
tempat tinggal berstatus sewa direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RS, rumah
tangga dengan tempat tinggalnya berstatus kontrak direkapitulasi ke dalam
daftar STRPBS13-RK, rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga
direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RP, sedangkan rumah tangga yang
memiliki baby sitter direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RB. Daftar
STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB merupakan
kerangka sampel untuk memilih sampel rumah tangga yang tempat tinggalnya
berstatus sewa, kontrak dan rumah tangga dengan memiliki pembantu atau baby
sitter. Pemilihan rumah tangga sampel dilakukan secara sistematik.
Tahapan pemilihan sampel rumah tangga sewa dan kontrak adalah sebagai
berikut:
1. Menyusun daftar rekapitulasi rumah tangga menurut kategori untuk setiap kota
secara terpisah. Untuk tarif sewa rumah menggunakan daftar STRPBS13-RS,
sedangkan untuk tarif kontrak rumah menggunakan daftar STRPBS13-RK.
Pedoman STRPBS-2013 Page 6
2. Dari daftar rekapitulasi rumah tangga tersebut, diambil sejumlah sampel rumah
tangga sewa dan kontrak dengan menggunakan daftar LK-SK.
Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
- Di setiap kategori dalam kota terpilih, untuk rumah sewa maupun kontrak
dilakukan secara terpisah.
- Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan
- R1.
- Hitung interval: I = N/n
- R1 (dari TAR)
- R2 = R1 + I
- R3 = R1 + 2I
- .
- .
- Rn = R1 + (n – 1) I
- Lingkari nomor-nomor pada rumah tangga yang terpilih sesuai dengan nilai
R, yang berarti rumah tangga tersebut merupakan rumah tangga terpilih
STRPBS13.
3. Rumah tangga sewa dan kontrak terpilih direkapitulasi dalam daftar STRPBS13-
DS dan STRPBS13-DK.
4. Penggantian sampel
Bila rumah tangga sampel tidak ditemui pada waktu pencacahan, penggantian
dilakukan dengan mengambil dari rumah tangga yang memiliki kategori sama
dengan rumah tangga sampel yang diganti di dalam blok sensus terpilih.
Tahapan pemilihan sampel rumah tangga yang memiliki pembantu rumah
tangga dan baby sitter adalah sebagai berikut:
1. Menyusun daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki pembantu rumah
tangga atau baby sitter dengan menggunakan daftar STRPBS13-RP atau
STRPBS13-RB.
2. Dari daftar tersebut, diambil sejumlah sampel rumah tangga yang memiliki
pembantu rumah tangga atau baby sitter dengan menggunakan daftar LK-PB.
Pedoman STRPBS-2013 Page 7
Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
- Untuk pembantu rumah tangga dan baby sitter dilakukan secara terpisah.
- Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan
R1.
- Hitung interval: I = N/n
- R1 (dari TAR)
- R2 = R1 + I
- R3 = R1 + 2I
- .
- Rn = R1 + (n – 1) I
- Lingkari nomor-nomor pada rumah tangga yang terpilih sesuai dengan nilai
R, yang berarti rumah tangga tersebut merupakan rumah tangga terpilih
STRPBS.
3. Rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby sitter terpilih
direkapitulasi dalam daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB
4. Penggantian sampel
Bila rumah tangga sampel tidak ditemui pada waktu pencacahan, penggantian
dilakukan dengan mengambil dari rumah tangga yang memiliki kategori sama
dengan rumah tangga sampel yang diganti di dalam blok sensus terpilih.
Pedoman STRPBS-2013 Page 8
SKEMA PEMBENTUKAN KERANGKA SAMPEL STRPBS 2013
UNTUK TARIF SEWA/KONTRAK, UPAH PEMBANTU, DAN BABY SITTER
2.2.3 Pemilihan Sampel Sekolah/Perguruan Tinggi
Pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan secara purposive
agar sampel sekolah/perguruan tinggi dari semua jenjang yang dapat mewakili
sekolah/perguruan tinggi di kota yang bersangkutan, baik negeri maupun swasta.
Untuk sampel sekolah/perguruan tinggi diperoleh dari direktori sekolah/perguruan
tinggi yang dikumpulkan di masing-masing kota.
Tahapan pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
1. Menyusun direktori sekolah/perguruan tinggi
2. Mengambil sampel sekolah/perguruan tinggi secara purposive dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
Pedoman STRPBS-2013 Page 9
3. Penggantian sampel
Penggantian sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan dengan mengambil
sekolah/perguruan tinggi yang memiliki kriteria yang sama.
a. Untuk SD yang setingkat, misalkan : SD Negeri, SD Inpres, SD Bersubsidi, SD
Swasta, SD Bantuan, Madrasah Ibtidaiyah, dan sebagainya.
b. Untuk SLTP yang setingkat, misalkan: SMP Negeri/Swasta, Madrasah
Tsanawiyah dan sebagainya.
c. Untuk SLTA yang setingkat, misalkan SMA Negeri/Swasta, Madrasah Aliyah,
SMK dan sebagainya.
d. Untuk Akademi/Perguruan Tinggi dan yang setingkat, misalkan :
Universitas Negeri/Swasta, Akademi Negeri/Swasta , Sekolah Tinggi dan
sebagainya.
Kriteria pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi adalah :
Sekolah/perguruan tinggi yang mempunyai bangunan milik sendiri agar
dapat dijamin kelangsungan pencacahan tarif uang sekolah/kuliah untuk
jangka waktu yang cukup panjang.
Memiliki jumlah siswa yang banyak.
Dengan adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan program
pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan tertentu (SD dan SMP), maka
pilih sekolah yang masih dikenakan biaya sekolah, seperti Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI), Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), dan
Sekolah Standar Nasional (SSN).
Adapun data yang dikumpulkan :
a. Jumlah kelas atau jurusan/fakultas
b. Jumlah murid dari masing-masing kelas dan jumlah mahasiswa dari masing-
masing semester.
c. Jumlah guru/dosen tetap dan tidak tetap.
d. Semua jenis pembayaran uang sekolah/kuliah.
Pedoman STRPBS-2013 Page 10
2.2.4 Jenis Daftar
Daftar yang digunakan dalam kegiatan ini, adalah :
a. STRPBS13-P : Daftar untuk melakukan pemutakhiran rumah
tangga di setiap blok sensus terpilih (Pre printed).
b. STRPBS13-RS : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang tempat
tinggalnya berstatus sewa dan merupakan daftar
kerangka sampel sewa rumah (printed).
c. STRPBS13-RK : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang tempat
tinggalnya berstatus kontrak dan merupakan
daftar kerangka sampel kontrak rumah (printed).
d. STRPBS13-RP : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki
pembantu rumah tangga dan merupakan daftar
kerangka sampel pembantu rumah tangga
(printed).
e. STRPBS13-RB : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki
baby sitter dan merupakan daftar kerangka
sampel baby sitter (printed).
f. LK-SK : Lembar kerja untuk pemilihan sampel rumah
tangga menurut kategori dan status pemilikan
tempat tinggal sewa/kontrak (printed).
g. LK-PB : Lembar kerja untuk pemilihan sampel rumah
tangga yang memiliki pembantu rumah tangga dan
baby sitter (printed).
h. STRPBS13-DS : Daftar rumah tangga terpilih berstatus tempat
tinggal sewa (printed).
i. STRPBS13-DK : Daftar rumah tangga terpilih berstatus tempat
tinggal kontrak (printed).
j. STRPBS13-DP : Daftar rumah tangga terpilih yang memiliki
pembantu rumah tangga (printed).
k. STRPBS13-DB : Daftar rumah tangga terpilih yang memiliki baby
sitter (printed).
l. HK- 4 : Daftar untuk mencatat data tarif sewa/kontrak
rumah, dari rumah tangga terpilih.
Pedoman STRPBS-2013 Page 11
m. HK- 5 : Daftar untuk mencatat data upah pembantu pada
rumah tangga terpilih.
n. HK-6A, HK-6B
dan HK-6C
: Daftar untuk mencatat data tarif uang SD, SLTP,
SLTA, dan akademi/perguruan tinggi.
2.2.5 Jadual Waktu Kegiatan:
Januari – Mg II April 2013 : Persiapan
23 – 26 April 2013 : Pelatihan Kasi Statatistik HK/HPB dan Kasi
Distribusi di 82 kota IHK
Juni 2013 : Pelatihan Petugas Daerah
Juli 2013 : Pelaksanaan Pemutahiran dan Pendataan
September 2013 : Pengiriman laporan hasil STRRPBS13-P dari
BPS Provinsi/Kabupaten/Kota ke BPS Pusat
Oktober 2013 : Pencacahan HK-4, HK-5, dan HK-6
Pedoman STRPBS-2013 Page 12
BAB III
ORGANISASI LAPANG
Petugas lapang terdiri dari petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa yang
merupakan pegawai BPS. Kegiatan STRPBS13 meliputi kegiatan penyusunan
kerangka sampel dan pengambilan sampel rumah tangga, yang dilakukan oleh
pengawas/pemeriksa. Sedangkan kegiatan pencacahan baik untuk Survei Tarif
Sewa/Kontrak Rumah, Pembantu Rumah tangga, Baby Sitter dan Uang Sekolah
dilakukan oleh petugas pencacah. Alokasi jumlah pencacah dan
pengawas/pemeriksa menurut kota, tertera pada lampiran 1.
3.1 Pengawas/Pemeriksa
Kegiatan yang dilakukan oleh pengawas/pemeriksa :
a. Mengikuti pelatihan petugas.
b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap hasil pencacahan yang
dikerjakan oleh petugas pencacah.
c. Melakukan proses pengambilan sampel untuk sewa/kontrak rumah, pembantu
rumah tangga, upah baby sitter. Diambil dari hasil pemutakhiran (STRPBS13-P).
Yang dibedakan menurut sampel status sewa dan status kontrak secara
proporsional sesuai dengan kategori yang telah ditentukan (sebanyak 20
kategori) dilakukan dengan sistem.
d. Menyusun kerangka sampel sekolah untuk penyusunan direktori
Sekolah/Akademi/Perguruan Tinggi.
3.2 Pencacah
Kegiatan yang harus dilakukan oleh petugas pencacah :
a. Mengikuti pelatihan petugas.
b. Melakukan pencacahan pemutahiran dan pendataan.
c. Membantu pengawas/pemeriksa dalam proses penarikan kerangka sampel
sampel rumah tangga STRPBS13.
Pedoman STRPBS-2013 Page 13
d. Melaksanakan pencacahan Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Pembantu Rumah
Tangga, Baby Sitter, dan Uang Sekolah sesuai jadual yang ditentukan, serta
memeriksa kelengkapan hasilnya sebelum diserahkan kepada
pengawas/pemeriksa.
3.3. Alur Dokumen
Bagan ini untuk melihat alur dokumen STRPBS13 dari Pemutakhiran dan
pendataan (STRPBS13-P) sampai dengan pengiriman HK-4, HK-5, HK-6A, HK-6B,
dan HK-6C (lihat lampiran 2).
3.3.1 Pengiriman dokumen dari BPS Pusat ke BPS Daerah.
Dokumen file yang dikirim dari BPS Pusat ke BPS Daerah meliputi:
- Daftar yang digunakan untuk kegiatan STRPBS13 yaitu: STRPBS13-P
(pre- printed), STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP, STRPBS13-
RB, LK-SK, LK-PB, STRPBS13-DS, STRPBS13-DK, STRPBS13-DP dan
STRPBS13-DB pengolahan dalam program
- Daftar untuk kegiatan rutin pencacahan rumahtangga dan
sekolah/akademi/perguruan tinggi yaitu:
Daftar HK-4, HK-5 dan HK-6A, HK-6B, dan HK-6C
3.3.2 Pengiriman dokumen dari BPS Daerah ke BPS Pusat.
Dokumen hasil STRPBS13 yang dikirim ke BPS Pusat adalah
a. Softcopy hasil pengolahan penarikan sampel STRPBS13-P.
b. Daftar HK-4, HK-5, dan HK-6.
Pengiriman hasil pencacahan tersebut, dialamatkan kepada :
Direktorat Statistik Harga
u.p. Sub.Direktorat Statistik Harga Konsumen
Pedoman STRPBS-2013 Page 14
BAB IV
CARA PENGISIAN DAFTAR DALAM STRPBS13
4.1. Cara Pengisian Daftar STRPBS13-P
Daftar STRPBS13-P merupakan daftar untuk melakukan pemutakhiran seluruh
rumahtangga SP2010-C1 yang ada di setiap blok sensus terpilih. Selanjutnya daftar ini
digunakan untuk menyusun kerangka sampel survei tarif sewa/kontrak rumah,
pembantu rumahtangga dan baby sitter.
Mekanisme Pemutakhiran bangunan dan rumahtangga
Tahapan pemutakhiran bangunan dan rumah tangga adalah sebagai berikut: 1. Berbekal peta SP2010-WB hasil listing SP2010 yang telah berisi muatan
bangunan fisik dalam blok sensus tersebut, pencacah mendatangi
bangunan fisik dan rumah tangga dalam BS tersebut satu persatu untuk
menanyakan keberadaan rumah tangga di BS tersebut.
2. Dimulai dari nomor bangunan fisik terkecil yang terdapat dalam Daftar
STRPBS13-P.
3. Pada saat mengunjungi bangunan dan rumah tangga, pencacah langsung
melakukan pemutakhiran bangunan dan rumah tangga dengan mengisi
Daftar STRPBS13-P.
4. Pemutakhiran juga dilakukan pada peta, artinya jika ada perubahan di
lapangan pada BS tersebut, maka sesuaikan peta SP2010-WB dengan
kondisi sebenarnya.
5. Apabila ditemui bangunan fisik baru yang tidak tercantum dalam peta,
maka tambahkan bangunan fisik tersebut pada peta SP2010-WB.
Pemberian nomor urut BF mengikuti nomor bangunan fisik terdekat dan
memiliki nomor urut terkecil sebelum bangunan fisik tersebut dengan
ditambahkan abjad mulai dari A, B, C dan seterusnya. Jika bangunan fisik
tersebut digunakan sebagai tempat tinggal, maka tambahkan pula pada
Daftar STRPBS13-P setelah baris terakhir yang terisi.
Pedoman STRPBS-2013 Page 15
Cara pengisian Daftar STRPBS13.P
Daftar ini terdiri dari 4 blok yaitu:
- Blok I : Pengenalan Tempat
Cukup jelas (Pre printed).
- Blok II : Keterangan Petugas
Cukup jelas (Pre printed).
- Blok III : Catatan
Cukup jelas (Pre printed).
- Blok IV : Keterangan Rumah tangga
Pre printed sampai kolom (6)
Blok IV ini terdiri dari 23 kolom yaitu:
Kolom (1) : Satuan Lingkungan Setempat (SLS)
Pre Printed
Satuan Lingkungan Setempat (SLS) adalah satuan lingkungan di
bawah desa/kelurahan. Istilah SLS bisa berbeda antar daerah,
seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dusun atau
lingkungan. Batas SLS bisa berupa batas alam/buatan, tetapi ada
juga yang hanya berupa dinding rumah atau tanah kosong
Kolom (2) : Nomor urut bangunan fisik
Pre Printed
Bangunan fisik adalah tempat perlindungan yang mempunyai
dinding, lantai dan atap, baik tetap maupun sementara, baik
digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.
Bangunan yang luas lantainya kurang dari 10 m2 dan tidak
digunakan untuk tempat tinggal dianggap bukan bangunan fisik.
Kolom (3) : Nomor urut bangunan sensus
Pre Printed
Pedoman STRPBS-2013 Page 16
Bangunan sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik
yang mempunyai pintu keluar/masuk sendiri dan dalam satu
kesatuan penggunaan. Jika di dalam satu bangunan fisik terdapat
dua atau lebih bangunan sensus, maka tuliskan dua atau lebih
nomor urut bangunan sensus tersebut pada baris terpisah.
Kolom (4) : Nomor Urut Rumah Tangga
Pre Printed
Kolom (5) : Nama Kepala Rumah tangga
Pre Printed
Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari sekelompok
anggota rumah tangga yang bertanggungjawab atas kebutuhan
sehari-hari rumah tangga atau orang yang dianggap/ditunjuk
sebagai kepala rumah tangga.
Kolom (6) : Alamat
Pre Printed
Kolom (7) : Keberadaan Rumah
Tangga Kode Keterangan/kondisi
1. Ditemukan Rumah Tangga masih ada di BS tersebut
2. Ganti KRT Rumah Tangga dapat ditemui di BS tersebut, tetapi nama KRT tidak sama dengan identitas yang tercantum dalam STRPBS13-P
3. Pindah dalam blok sensus
Rumah Tangga pindah tetapi masih dalam satu BS
4. Pindah keluar blok sensus
Rumah Tangga pindah dari BS sampel tersebut
5. Tidak ditemukan
Rumah Tangga tersebut tidak bisa ditemukan dan tidak ada informasi keberadaannya dari lingkungan sekitar
Pedoman STRPBS-2013 Page 17
6. Ditemukan baru
Rumah Tangga tersebut tidak ada di daftar STRPBS13-P tetapi ditemukan di BS sampel
STOP Jika kolom ini berkode 4 dan 5
Keterangan untuk keberadaan rumahtangga adalah sebagai berikut:
1. Ditemukan adalah kondisi dimana nama kepala rumah tangga dan alamat saat
pemutakhiran rumah tangga sama dengan nama kepala rumah tangga saat
pencacahan SP2010-C1.
Catatan: termasuk bila nama kepala rumah tangga berbeda yang diakibatkan
perbedaan nama panggilan dengan yang dicatat, atau hal-hal lain yang dapat
diterima secara logis; dianggap ”ditemukan”.
2. Ganti Kepala Rumahtangga (KRT) adalah kondisi dimana alamat saat
pemutakhiran rumah tangga sama dengan alamat rumah tangga pada saat
pencacahan SP2010-C1 tetapi terjadi pergantian kepala rumahtangga.
Catatan: pergantian kepala rumahtangga diakibatkan perbedaan nama karena
kepala rumahtangga lama meninggal atau pindah atau sebab lain misalnya
bercerai. Termasuk dalam kondisi ini adalah terjadinya kesalahan
pengklasifikasian yang dilakukan oleh petugas SP2010.
3. Pindah dalam blok sensus adalah kondisi dimana alamat saat pemutakhiran
rumah tangga berbeda dengan alamat rumah tangga pada pencacahan SP2010-C1
sedangkan nama kepala rumahtangga tetap sama.
Catatan: TIDAK TERMASUK perbedaan alamat rumahtangga karena terjadi
kesalahan penulisan alamat, misalnya: BF dan BS pada stiker sama dan alamat
sebenarnya adalah No. 15, tetapi dalam Daftar STRPBS13-P tertulis No. 5.
4. Pindah keluar blok sensus adalah kondisi dimana kepala rumah tangga yang
tercatat pada Daftar STRPBS13-P saat pemutakhiran tidak berhasil ditemukan
dilapangan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga sekitar didapatkan
informasi bahwa rumahtangga tersebut telah pindah ke tempat lain diluar blok
sensus terpilih. Termasuk pula rumah tangga yang bukan merupakan cakupan
Pedoman STRPBS-2013 Page 18
dari BS tersebut, ataupun rumah tangga tunggal yang telah meninggal dunia pada
saat pemutakhiran.
5. Tidak ditemukan adalah kondisi dimana kepala rumah tangga saat pemutakhiran
tidak berhasil ditemukan dilapangan, dan setelah dikonfirmasikan dengan
tetangga sekitar memang tidak ada yang mengenalnya.
6. Ditemukan baru adalah kondisi dimana terdapat rumah tangga yang
ditemukan pada saat pemutakhiran rumah tangga tetapi tidak terdapat
pada daftar STRPBS13-P, pada umumnya adalah pada saat pencacahan SP2010
rumah tangga tersebut dicacah oleh petugas SP2010 di blok sensus lain tetapi pada
saat pemutakhiran rumah tangga tersebut telah pindah ke blok sensus tersebut.
Termasuk dalam kondisi ini adalah rumah tangga yang terlewat cacah pada saat
pencacahan SP2010 dan juga rumah tangga baru yang ditemukan di blok sensus
tersebut yang merupakan pecahan rumah tangga yang tercatat dalam SP2010.
Agar lebih mudah memahami kondisi-kondisi pemutakhiran diatas, perhatikan
ilustrasi gambar berikut ini.
Gambar 1. Pemutakhiran Rumah Tangga Kondisi SP2010 dan Kondisi STRPBS13
Keterangan gambar:
Nomor 1. Rumah tangga ditemukan
1
5 3
6
1 2
5
3
4
Kondisi SP 2010 Kondisi STRPBS13
2
4 6
3 5 ? ?
? ?
Pedoman STRPBS-2013 Page 19
Nomor 2. Rumah tangga ganti kepala rumah tangga
Nomor 3. Rumah tangga pindah dalam blok sensus
Nomor 4. Rumah tangga baru
Nomor 5. Rumah tangga pindah ke luar blok sensus
Nomor 6. Rumah tangga tidak ditemukan
Apabila ada rumah tangga baru maka Kolom (7) terisi kode 6 dan untuk rumah
tangga baru diisikan pada baris setelah rumah tangga terakhir dan isikan isian
Kolom (1) s.d. Kolom (23).
Catatan:
Apabila pada rumah tangga lama berganti rumah tangga baru maka tidak
perlu mencoret rumah tangga lama tersebut tetapi cukup mengisi kode 4
(untuk yang pindah keluar blok sensus) pada Kolom (7), kemudian
rumah tangga baru ditulis di baris setelah rumah tangga terakhir dan
mengisi kode 6 pada Kolom (7).
STOP : jika kolom (7) berkode 4 dan, 5 (kolom (8) s.d (23) tidak terisi)
Kolom (8) : Jumlah anggota rumah tangga
Isikan pada kolom ini jumlah anggota rumah tangga.
Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya
bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di
rumah pada saat pencacahan maupun sementara tidak ada. ART
yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih dan ART yang
bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan
meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai
ART. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih
dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi
akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai ART.
Catatan:
a. Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang menginap dan
makan di rumah majikannya dianggap sebagai ART
majikannya. Sebaliknya jika pembantu rumah tangga/sopir
Pedoman STRPBS-2013 Page 20
tersebut tidak menginap di rumah majikannya, ia bukan ART
majikannya.
b. Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal
lebih dari satu, dicatat di salah satu tempat tinggal.
Kolom (9) : Apakah ada pembantu rumah tangga atau baby sitter
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika rumah tangga memiliki pembantu dan atau baby sitter
Kode 2, jika rumah tangga tidak memiliki pembantu dan baby
sitter.
Pembantu Rumah tangga adalah orang yang bekerja di suatu
rumah tangga baik menginap/tidak menginap dengan menerima
upah/gaji baik berupa uang ataupun barang (tidak termasuk sopir
dan tukang kebun).
Baby Sitter adalah orang yang bekerja mengurus anak di suatu
rumah tangga. Biasanya memiliki sertifikat khusus dan bekerja
dengan memakai seragam suster/juru rawat.
Kolom (10), (11), & (12): Jumlah pembantu/baby sitter
Kolom ini terisi jika kolom (9) berkode 1.
Isikan jumlah pembantu yang menginap pada kolom (10), jumlah pembantu yang
tidak menginap di kolom (11) dan jumlah baby sitter di kolom (12).
Kolom (13) : Jenis tempat Tinggal
Isikan pada kolom ini:
Kode 1 : Rumah Biasa
Kode 2 : Rumah Toko/Kantor
STOP Jika kolom ini berkode 2
Rumah Biasa adalah bangunan yang seluruhnya digunakan untuk
tempat tinggal suatu rumah tangga yang secara fungsional dikelola
oleh penghuninya.
Pedoman STRPBS-2013 Page 21
Rumah toko (ruko) adalah bangunan yang digunakan untuk
tempat usaha (kegiatan ekonomi) dan tempat tinggal. Tempat
usaha dan tempat tinggal tersebut berada dalam bangunan yang
sama
Rumah kantor (rukan) adalah bangunan yang digunakan untuk kantor
dan tempat tinggal. Kantor dan tempat tinggal tersebut berada dalam
bangunan yang sama. (sumber: Konsep Potensi Desa)
Kolom (14) : Status tempat tinggal
Isikan pada kolom ini:
Kode 1 : Jika status tempat tinggal adalah sewa
Kode 2 : Jika status tempat tinggal adalah kontrak
Kode 3 : Jika status tempat tinggal adalah milik sendiri
Kode 4 : Jika status tempat tinggal adalah bebas sewa milik orang
lain
Kode 5 : Jika status tempat tinggal adalah bebas sewa milik orang
tua/sanak/saudara
Kode 6 : Jika status tempat tinggal adalah dinas
Kode 7 : Jika status tempat tinggal adalah lainnya
STOP jika kolom ini berkode selain 1 dan 2, untuk kolom (15) s.d
(23) tidak terisi.
Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh rumah tangga atau
salah seorang anggota rumah tangga. Pembayaran sewanya secara
teratur dan terus menerus tanpa batasan waktu tertentu.
Pedoman STRPBS-2013 Page 22
Kontrak, jika tempat tinggal tersebut dihuni oleh rumah tangga
atau salah seorang anggota rumah tangga dalam jangka waktu
tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dengan
pemakai, misalnya satu atau dua tahun. Cara pembayarannya
biasanya sekaligus dimuka atau diangsur menurut persetujuan
kedua belah pihak. Pada akhir masa perjanjian pihak pengontrak
harus meninggalkan tempat tinggal yang didiami, tetapi bila kedua
belah pihak setuju dapat diperpanjang dengan mengadakan
perjanjian kontrak baru.
Milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan
sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota
rumah tangga dari rumah tangga tersebut. Rumah yang dibeli
secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status
sewa beli dianggap rumah milik sendiri.
Bebas sewa milik orang lain, jika tempat tinggal tersebut
diperoleh dari pihak lain (bukan famili/orang tua) dan
ditempati/didiami oleh ruta responden tanpa mengeluarkan suatu
pembayaran apapun.
Bebas sewa milik orang tua/sanak/saudara, jika tempat tinggal
tersebut bukan milik sendiri melainkan milik
orangtua/sanak/saudara dan tidak mengeluarkan suatu
pembayaran apapun untuk mendiami tempat tinggal tersebut,
dimana orangtua/sanak/saudaranya tidak tinggal di rumah
tersebut atau bukan anggota ruta.
Dinas, jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh
suatu instansi pemerintah atau perusahaan tempat bekerja kepala
ruta/anggota ruta, baik membayar/tanpa membayar sewa.
Jika kepala rumah tangga/anggota rumah tangga tidak bekerja lagi
pada instansi/perusahaan tersebut, maka rumah dinas tersebut
berubah status menjadi rumah sewa jika kepala rumah
Pedoman STRPBS-2013 Page 23
tangga/anggota rumah tangga membayar sewa, atau rumah bebas
sewa jika tidak membayar sewa.
Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan
kedalam salah satu kategori di atas, misalnya tempat tinggal
bersama, rumah adat.
Kolom (15) s.d. (18): Kondisi bangunan
Apabila tempat tinggal yang ditempati menggunakan lebih dari satu jenis
atap/dinding/lantai, maka yang dicatat adalah jenis atap/dinding/lantai yang paling
luas digunakan. Bila luasnya sama, maka dipilih yang lebih tinggi nilainya. Untuk
bangunan bertingkat yang dicatat adalah atap yang paling atas (luar), sedangkan
dinding dan lantai adalah yang terdapat pada bangunan sensus tempat tinggal rumah
tangga tersebut.
Kolom (15) : Atap
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika atap adalah beton, genteng berglazur
Kode 2, jika atap adalah genteng biasa, asbes, seng, sirap
Kode 3, jika atap adalah lainnya
Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan, sehingga orang
yang berada atau tinggal di bawahnya terlindung dari terik
matahari, hujan dan sebagainya.
Kolom (16) : Dinding
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika dinding adalah tembok
Kode 2, jika dinding adalah kayu/papan
Kode 3, jika dinding adalah lainnya
Dinding adalah batas/penyekat terhadap rumah tangga lain dan
atau bangunan pihak lain atau sisi luar batas dari suatu bangunan.
Penyekat yang ada dalam ruangan bangunan tidak termasuk dalam
pengertian dinding.
Pedoman STRPBS-2013 Page 24
Kolom (17) : Lantai
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika lantai adalah marmer, keramik
Kode 2, jika lantai adalah ubin/tegel, ubin kayu
Kode 3, jika lantai adalah semen, papan
Kode 4, jika lantai adalah lainnya
Kolom (18) : Luas Lantai
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika luas lantai adalah lebih dari 250 m2
Kode 2, jika luas lantai adalah antara 101 – 250 m2
Kode 3, jika luas lantai adalah antara 51 – 100 m2
Kode 4, jika luas lantai ≤ 50 m2
Luas lantai adalah jumlah luas lantai dari setiap bangunan tempat
tinggal yang ditempati oleh rumah tangga (ART), dan digunakan
untuk keperluan sehari-hari oleh ART.
Dengan demikian maka bagian-bagian bangunan tempat tinggal
yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti kandang,
lumbung padi, gudang, tidak tercakup dalam perhitungan luas
lantai tempat tinggal.
Untuk bangunan bertingkat, maka lantai dari semua tingkat yang
ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari harus
dijumlahkan. Kamar/ruangan yang dimiliki bersama, luasnya
dihitung seluas ruangan yang digunakan rumah tangga tersebut
sesuai kenyataan.
Contoh:
Rumah tangga A dan B tinggal dalam satu bangunan sensus. Bila
diketahui luas lantai yang dikuasai oleh rumah tangga A sendiri
adalah 15 m2 , sedangkan rumah tangga B adalah 32 m2. Luas lantai
yang dikuasai bersama (ruang tamu dan ruang makan/dapur)
adalah 70 m2. Jumlah luas lantai untuk masing-masing rumah
Pedoman STRPBS-2013 Page 25
tangga adalah:
Rumah tangga A: 15 m2 + 70 m2 = 85 m2
Rumah tangga B: 32 m2 + 70 m2 = 102 m2
Kolom (19) s.d. (22): Fasilitas tempat tinggal
Kolom (19) : Sumber Air
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika air adalah ledeng (PAM)
Kode 2, jika air adalah pompa listrik
Kode 3, jika air adalah pompa tangan, sumur
Kode 4, jika air adalah lainnya
Ledeng/PAM adalah sumber air yang diusahakan oleh Perusahaan
Air Minum (PAM)/Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)/Badan
Pengelola Air Minum (BPAM)/Saluran Air Minum (SAM).
Pompa listrik adalah jenis sumber air yang cara pengambilan
airnya dengan menggunakan pompa listrik.
Pompa tangan adalah jenis sumber air yang cara pengambilan
airnya dengan menggunakan pompa tangan
Sumur adalah sumber air yang dibuat dengan menggali sampai
mendapat air dalam tanah dan cara pengambilan airnya
menggunakan timba atau sejenisnya.
Apabila tempat tinggal menggunakan sumber air lebih dari satu,
maka yang dicatat adalah sumber air dengan kode terkecil.
Kolom (20) : Daya listrik terpasang
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika daya listrik yang terpasang adalah > 2200 Kwh
Kode 2, jika daya listrik yang terpasang 2200 Kwh
Kode 3, jika daya listrik yang terpasang 1300 Kwh
Kode 4, jika daya listrik yang terpasang antara 450- 900 Kwh
Pedoman STRPBS-2013 Page 26
Kolom (21) : Telepon
Isikan kode 1, jika ada fasilitas telepon.
Isikan kode 2, jika tidak ada fasilitas telepon.
Kolom (22) : AC
Isikan kode 1, jika ada fasilitas AC.
Isikan kode 2, jika tidak ada fasilitas AC.
Kolom (23) : Banyaknya kamar
Kamar adalah sebuah ruangan dalam suatu tempat tinggal yang
dikelilingi oleh dinding/penyekat yang tetap/rapat dari lantai
hingga langit-langit, atau sekurang-kurangnya setinggi 2 meter.
Dinding yang dimaksud tidak berlubang-lubang, sehingga orang
tidak dapat melihat ke dalam ruangan tersebut tanpa melalui pintu
khusus.
Apabila pengaturan tersebut tanpa menggunakan pintu khusus,
bisa saja, asal penyekatnya tetap (tidak bergerak-gerak) dan sedikit
dipertimbangkan fungsinya. Pintu, jendela, lubang ventilasi dan
sejenisnya tidak dianggap sebagai dinding berlubang.
Yang termasuk kamar antara lain: kamar tidur, kamar makan,
kamar belajar, kamar pembantu, ruang duduk-duduk keluarga,
kamar kerja, garasi dan lain-lain kamar yang dipergunakan sebagai
tempat tinggal sejauh memenuhi persyaratan diatas.
Tidak termasuk kamar antara lain: kamar mandi, WC,
serambi/beranda/teras, lorong, tempat duduk untuk umum
(lobby).
Untuk kolom (24),(25),(26), dan (27) diolah melalui sistem komputer
Kolom (24), (25) & (26) : Klasifikasi Tempat Tinggal
Pengisian kolom ini mengacu pada tabel klasifikasi dari bangunan dan fasilitasnya
serta kombinasi dari keduanya.
Kolom (24) : Bangunan
Isian kolom ini merupakan kombinasi isian kolom (15) s.d. (18)
Pedoman STRPBS-2013 Page 27
pada tabel klasifikasi bagian kondisi bangunan.
Kolom (25) : Fasilitas
Isian kolom ini merupakan kombinasi isian kolom (19) s.d. (22)
pada tabel klasifikasi bagian fasilitas tempat tinggal.
Kolom (26) : Kategori
Isian kolom ini merupakan kombinasi isian kolom (26) dengan
kolom (27) pada tabel klasifikasi.
Kolom (27) : Gabungan status dan kategori
Gabungan status tempat tinggal dan kategori Kolom(14) dan (28).
4.2. Daftar STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, LK-SK dan STRPBS13-DS atau
STRPBS13-DK (daftar ini diperoleh melalui sistem komputer).
Daftar-daftar tersebut merupakan daftar untuk merekapitulasi rumah tangga
berstatus tempat tinggal sewa/kontrak menurut kategori dan daftar untuk
merekapitulasi rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby
sitter di masing-masing kota. Semua proses rekapitulasi daftar tersebut diperoleh
melalui sistem komputer.
Daftar STRPBS13-RS merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang
berstatus sewa, sedangkan STRPBS13-RK merupakan daftar rekapitulasi
rumahtangga yang berstatus kontrak. Rekapitulasi rumah tangga menurut kategori
untuk setiap kota dilakukan secara terpisah . Adapun cara pengisian daftar
rekapitulasi daftar STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK adalah sebagai berikut:
1. Urutkan daftar STRPBS13-P berdasarkan kode kecamatan, desa/kelurahan
serta kode blok sensus mulai dari kode terkecil sampai terbesar. Blok sensus dalam
satu desa/kelurahan digabung dan diurutkan. Berikutnya adalah mengurutkan
desa/kelurahan dalam satu kecamatan, sedangkan yang terakhir adalah
mengurutkan kecamatan dalam satu kota.
2. Untuk setiap kelompok kategori, dilakukan rekapitulasi secara terpisah.
Kategori rumah tangga dilihat dari kolom (27) daftar STRPBS13-P.
Pedoman STRPBS-2013 Page 28
Isikan nama Provinsi dan Kabupaten/Kota di kiri atas masing-masing daftar.
Pada daftar STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK, isikan status sewa/kontrak serta
kategorinya di kanan atas.
Daftar tersebut masing-masing terdiri dari 8 kolom, yaitu:
- Kolom (1) : Kecamatan
Isikan Kode kecamatan dari daftar STRPBS13-P blok I rincian 3
- Kolom (2) : Desa/Kelurahan
Isikan Kode Kelurahan daftar STRPBS13-P blok I rincian 4
- Kolom (3) : Blok Sensus
Isikan nomor Blok Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok I
rincian 8
- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik
Isikan nomor Bangunan Fisik sesuai dengan isian STRPBS13-P
blok IV kolom (2) yang berstatus Sewa dan kontrak
- Kolom (5) : Nomor Bangunan Sensus
Isikan nomor Bangunan Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P
blok IV kolom (3) yang berstatus Sewa dan kontrak
- Kolom (6) : Nomor Urut
Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor
berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu
kabupaten/kota
- Kolom (7) : Nama Kepala Rumah tangga
Provinsi : Status
Kota :
KecDesa/kel
urahan
Blok
SensusNBF NBS No. Urut
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Kategori
[7] [8]
AlamatNama Kepala Rumahtangga
Pedoman STRPBS-2013 Page 29
Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P blok IV kolom (5).
untuk kelompok kategori yang sama dan memiliki status tempat
tinggal sewa atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 1
untuk STRPBS13-RS dan memiliki status tempat tinggal kontrak
atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 2 untuk daftar
STRPBS13-RK
- Kolom (8) : Alamat
Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P kolom (6).
Tata cara pengisian daftar LK-SK
Daftar LK-SK merupakan daftar yang digunakan sebagai lembar kerja penarikan
sampel rumah tangga. Dari masing-masing kategori akan diperoleh jumlah populasi
rumah tangga berstatus sewa dan kontrak (nomor urut terakhir pada kolom (6)).
Populasi tersebut dipindahkan ke dalam daftar LK-SK untuk masing-masing
kategori pada kolom (2) untuk rumah tangga berstatus sewa dan pada kolom (3)
untuk rumah tangga berstatus kontrak. Sedangkan untuk mendapatkan jumlah
sampel rumah tangga sewa dan kontrak dihitung secara proporsional terhadap hasil
pendaftaran rumah tangga sewa dan kontrak.
dengan:
= jumlah sampel rumah tangga sewa dalam kabupaten/kota
= jumlah sampel rumah tangga kontrak dalam kabupaten/kota
= alokasi sampel rumah tangga sewa dan kontrak untuk kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga sewa dalam kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga kontrak dalam kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga sewa dan kontrak untuk kabupaten/kota
Alokasi sampel rumah tangga sewa dan kontrak berdasarkan kategori dilakukan
dengan metode yang sama yaitu proporsional terhadap jumlah populasi rumah
Pedoman STRPBS-2013 Page 30
tangga sewa maupun kontrak menurut kategori. Secara umum alokasi sampel
tersebut dilakukan sebagai berikut:
= jumlah sampel rumah tangga sewa untuk kategori h dalam kabupaten/kota
= jumlah sampel rumah tangga kontrak untuk kategori h dalam kabupaten/kota
= alokasi sampel rumah tangga sewa untuk kabupaten/kota
= alokasi sampel rumah tangga kontrak untuk kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga sewa untuk kategori h dalam kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga kontrak untuk kategori h dalam
kabupaten/kota
Daftar LK-SK
Isikan nama Provinsi dan kota di kiri atas masing-masing daftar. Untuk daftar
LK-SK terdiri dari 9 kolom.
- Kolom (1) : Kategori
- Kolom (2) : Populasi Sewa
Isian kolom ini adalah nomor urut terakhir daftar STRPBS13-
RS kolom (2) untuk setiap kategori.
- Kolom (3) : Populasi Kontrak
Isian kolom ini adalah nomor urut terakhir daftar STRPBS13-
Pedoman STRPBS-2013 Page 31
RK kolom (2) untuk setiap kategori.
- Kolom (4) : Sampel Sewa
Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk status
sewa dengan cara proporsional.
- Kolom (5) : Sampel Kontrak
Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk status
kontrak dengan cara proporsional.
- Kolom (6) & (8) : Interval Sewa/Kontrak
Isikan besarnya interval pada kolom (6) untuk status sewa
dan kolom (8) untuk status kontrak.
- Kolom (7) & (9) : Angka Random Sewa/Kontrak
Tentukan angka random pada kolom (7) untuk sewa dan
kolom (9) untuk kontrak.
Pengambilan sampel dikerjakan pada daftar LK-SK kolom (6) dan (7) untuk rumah
tangga sewa dan kolom (8) dan (9) untuk rumah tangga kontrak. Adapun tata cara
pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
1. Di setiap kategori dalam kota terpilih, untuk rumah sewa maupun kontrak
dilakukan secara terpisah.
2. Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan
R1.
3. Hitung interval:
4. R1 (dari TAR)
R2 = R1 + I
R3 = R1 + 2I
Rn = R1 + (n – 1) I
5. Tuliskan R1, R2, ..., Rn pada kolom (7) untuk rumah tangga sewa dan pada
kolom (9) untuk rumah tangga kontrak.
6. Lingkari No.Urut rumah tangga pada daftar STRPBS13-RS dan STRPBS13-RK
sesuai dengan nilai R yang diperoleh. Rumah tangga dengan nomor urut
Pedoman STRPBS-2013 Page 32
dilingkari tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS13. Jangan lupa
untuk melingkari NBF dan NBS untuk rumah tangga yang bersesuaian.
7. Rumah tangga sewa dan kontrak terpilih direkapitulasi dalam daftar
STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK
Daftar STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK terdiri dari 10 kolom, yaitu:
- Kolom (1) : Kecamatan
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (1)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel (STRPBS13-RS
dan, STRPBS13-RK kolom (6))
- Kolom (2) : Desa/Kelurahan
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (2)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (3) : Blok Sensus
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (3)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (4)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (5) : Nomor Bangunan Fisik
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (5)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (6) : Nomor Urut
Provinsi :
Kota :
KecDesa/Kel
urahan
Blok
SensusNBF NBS No. Urut Kategori
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [9][7] [8]
Nama Kepala Rumahtangga Alamat
Pedoman STRPBS-2013 Page 33
Salinlah nomor urut yang terpilih dari daftar STRPBS13-RS dan,
STRPBS13-RK kolom (6) sampai dengan n. Nomor berlanjut dari
satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota
- Kolom (7) : Nomor Urut Sampel
Isikan nomor urut sampel dari nomor 001 sampai dengan
bayaknya jumlah sampel yang terpilih dari daftar STRPBS13-RS
dan, STRPBS13-RK (untuk identitas sampel kuesioner HK-4)
- Kolom (8) : Nama Kepala Rumah tangga
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 kolom (7) yang
disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (9) : Alamat
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 kolom (8) yang
disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (10) : Kategori
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 sudut kanan
atas dan diurutkan.
4.3 Daftar STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB, LK-PB dan STRPBS13-DP atau
STRPBS13-DB (daftar ini diperoleh melalui sistem komputer)
Daftar STRPBS13-RP merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang
mempunyai pembantu, sedangkan STRPBS13-RB merupakan daftar rekapitulasi
rumahtangga yang mempunyai baby sitter. Rekapitulasi rumah tangga untuk setiap
kota dilakukan secara terpisah untuk rumah tangga yang memiliki pembantu dan
yang memiliki baby sitter. Adapun cara pengisian daftar rekapitulasi daftar
STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB dilakukan dengan cara yang sama sebagai
berikut:
Urutkan daftar STRPBS13-P berdasarkan kode kecamatan, desa/kelurahan serta
kode blok sensus mulai dari kode terkecil sampai terbesar. Blok sensus dalam satu
desa/kelurahan digabung dan diurutkan. Berikutnya adalah mengurutkan
desa/kelurahan dalam satu kecamatan, sedangkan yang terakhir adalah
mengurutkan kecamatan dalam satu kota.
Pedoman STRPBS-2013 Page 34
Daftar tersebut masing-masing terdiri dari 8 kolom, yaitu:
- Kolom (1) : Kecamatan
Isikan Kode kecamatan dari daftar STRPBS13-P blok I rincian 3
- Kolom (2) : Desa/Kelurahan
Isikan Kode Kelurahan daftar STRPBS13-P blok I rincian 4
- Kolom (3) : Blok Sensus
Isikan nomor Blok Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok I
rincian 8
- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik
Isikan nomor Bangunan Fisik sesuai dengan isian STRPBS13-P
blok IV kolom (2) yang mempunyai Pembantu dan Baby Sitter
- Kolom (5) : Nomor Bangunan Sensus
Isikan nomor Bangunan Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P
blok IV kolom (3) yang mempunyai Pembantu dan Baby Sitter
- Kolom (6) : Nomor Urut
Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor
berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu
kabupaten/kota
- Kolom (7) : Nama Kepala Rumah tangga
Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P blok IV kolom (5).
untuk kelompok kategori yang sama dan memiliki status tempat
tinggal sewa atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 1
Provinsi :
Kota :
KecDesa/kel
urahan
Blok
SensusNBF NBS No. Urut
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
Nama Kepala Rumahtangga Alamat
Pedoman STRPBS-2013 Page 35
untuk STRPBS13-RS dan memiliki status tempat tinggal kontrak
atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 2 untuk daftar
STRPBS13-RK
- Kolom (8) : Alamat
Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P kolom (6).
Tata cara pengisian daftar LK-PB
Daftar LK-PB merupakan daftar yang digunakan sebagai lembar kerja penarikan
sampel rumah tangga. Dari daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB akan diperoleh
populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter (nomor urut
terakhir pada kolom (6)). Populasi tersebut dipindahkan ke dalam daftar LK-SK
untuk masing-masing kelompok pada kolom (2). Sedangkan untuk mendapatkan
jumlah sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter dihitung
secara proporsional terhadap hasil pendaftaran rumah tangga tersebut.
dengan:
= jumlah sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dalam kabupaten/kota
= jumlah sampel rumah tangga yang memiliki baby sitter dalam kabupaten/kota
= alokasi sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter untuk
kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dalam kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga yang memiliki baby sitter dalam
kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter untuk
kabupaten/kota
Pedoman STRPBS-2013 Page 36
Daftar LK-PB
Isikan nama Provinsi dan kota di kiri atas masing-masing daftar. Untuk daftar
LK-PB terdiri dari 5 kolom.
- Kolom (1) : Status
- Kolom (2) : Populasi
Isian kolom ini adalah nomor urut terakhir daftar STRPBS13-
RP kolom (2) untuk pembantu rumah tangga dan nomor
urut terakhir daftar STRPBS13-RB kolom (2) untuk baby
sitter.
- Kolom (3) : Sampel
Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk pembantu
rumah tangga dan baby sitter dengan cara proporsional.
- Kolom (4) : Interval
Isikan besarnya interval untuk pembantu rumah tangga dan
baby sitter.
- Kolom (5) : Angka Random
Tentukan angka random untuk pembantu rumah tangga dan
baby sitter.
Provinsi : Kota :
Populasi
(N)
Sampel
(n)Interval R1, R2, ……. Rns
[2] [3] [4] [5]
Pembantu Rumahtangga
Baby Sitter
Jumlah
Status
[1]
Pedoman STRPBS-2013 Page 37
Pengambilan sampel pada daftar LK-PB kolom (4) dan (5). Adapun tata cara
pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
1. Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan
R1.
2. Hitung interval: dan
3. R1 (dari TAR)
R2 = R1 + I
R3 = R1 + 2I
Rn = R1 + (n – 1) I
4. Tuliskan R1, R2, ..., Rn pada kolom (5)
5. Lingkari No.Urut rumah tangga pada daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB
sesuai dengan nilai R yang diperoleh. Rumah tangga dengan nomor urut
dilingkari tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS13. Jangan lupa
untuk melingkari NBF dan NBS untuk rumah tangga yang bersesuaian.
Rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter terpilih direkapitulasi dalam
daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB
Daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB terdiri dari 9 kolom, yaitu:
- Kolom (1) : Kecamatan
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (1)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel (STRPBS13-
RP dan, STRPBS13-RB kolom (6))
- Kolom (2) : Desa/Kelurahan
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (2)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
Provinsi :
Kota :
KecDesa/Kel
urahan
Blok
SensusNBF NBS No. Urut
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
Nama Kepala Rumahtangga Alamat
Pedoman STRPBS-2013 Page 38
- Kolom (3) : Blok Sensus
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (3)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (4)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (5) : Nomor Bangunan Fisik
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (5)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (6) : Nomor Urut
Salinlah nomor urut yang terpilih dari daftar STRPBS13-RP dan,
STRPBS13-RB kolom (6) sampai dengan n. Nomor berlanjut dari
satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota
- Kolom (7) : Nomor Urut Sampel
Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor
berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu
kabupaten/kota
- Kolom (8) : Nama Kepala Rumah tangga
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (7)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (9) : Alamat
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (8)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
4.4. Contoh Pengisian Tarif Sewa, Kontrak, Pembantu dan, Baby Sitter.
Dari pendaftaran rumah tangga dengan daftar STRPBS13-P di 10 Blok
Sensus terpilih di kota Sibolga (1271) diperoleh rumah tangga sewa sebanyak 106
dan rumah tangga kontrak sebanyak 91 (termasuk apartemen jika kota terpilih
sampel). Sedangkan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga
sebanyak 23 rumah tangga dan rumah tangga yang mempunyai baby sitter
sebanyak 17 rumah tangga. Dalam contoh pengisian daftar STRPBS13-P hanya
Pedoman STRPBS-2013 Page 39
dilampirkan untuk Blok Sensus di kecamatan Sibolga Utara (010) kelurahan Angin
Nauli (002). Sedangkan untuk daftar STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP
dan STRPBS13-RB diberikan contoh pengisian untuk satu kota.
Selanjutnya pengawas yang ditunjuk akan melakukan pengambilan sampel
rumah tangga melalui sistem komputer. Adapun tahapan pengambilan sampel yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Urutkan daftar STRPBS13-P hasil pendaftaran rumah tangga di seluruh blok
sensus terpilih, dari nomor blok sensus terkecil sampai dengan nomor blok
sensus terbesar.
b. Urutkan daftar STRPBS13-P hasil pendaftaran rumah tangga di seluruh blok
sensus terpilih, dari nomor blok sensus terkecil sampai dengan nomor blok
sensus terbesar.
c. Pindahkan isian daftar STRPBS13-P ke dalam daftar STRPBS13-RS untuk
rumah tangga dengan status tempat tinggal sewa dan ke dalam daftar
STRPBS13-RK untuk rumah tangga dengan status tempat tinggal kontrak yang
masing-masing dirinci menurut kategorinya.
d. Pindahkan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga ke dalam
daftar STRPBS13-RP dan rumah tangga yang mempunyai baby sitter ke dalam
daftar STRPBS13-RB. (Lihat contoh pengisian STRPBS13-RS dan STRPBS13-RK).
e. Setelah pengisian STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP dan
STRPBS13-RB selesai, lanjutkan dengan pengisian LK-SK dan LK-PB.
Pengisian LK-SK.
a. Kolom (2) dan (3) dikutip dari kolom (6) pada baris dan halaman terakhir
daftar STRPBS13-RS atau STRPBS-RK untuk masing-masing status dan
kategori. Dalam contoh ini populasi sewa dengan kategori 04 sebanyak 20
rumah tangga dan kontrak dengan kategori 09 adalah 14 rumah tangga.
Isikan angka tersebut masing-masing ke dalam kolom (2) dan (3), LK-SK.
Lakukan cara yang sama terhadap kategori lainnya untuk masing-masing
status, (lihat lampiran 6 pengisian LK-SK).
b. Hitunglah masing-masing besarnya sampel rumah tangga dengan status
Pedoman STRPBS-2013 Page 40
sewa dan rumah tangga dengan status kontrak dengan cara proporsional,
yaitu : diketahui sampel untuk kota Sibolga 40 rumah tangga.
- Jumlah sampel untuk status sewa,
106
= x 40 = 21,52 dibulatkan menjadi 22
197
- Jumlah sampel untuk status kontrak,
91
= x 40 = 18,48 dibulatkan menjadi 18
197
Dimana populasi sewa dan kontrak sebanyak 197
Dan sampel yang ditargetkan (n) = 40.
Isikan angka 22 dan 18 tersebut masing-masing pada baris jumlah
kolom (4) dan (5) daftar LK-SK.
c. Hitunglah masing-masing besarnya sampel rumah tangga dengan status sewa
dan rumah tangga dengan status kontrak perkategori dengan cara
proporsional.
Dengan cara yang sama lakukan juga untuk kategori lainnya.
d. Isikan besarnya interval (I sh) pada kolom (6) untuk sewa dan kolom (8)
untuk status kontrak, yaitu :
- Interval untuk status sewa, kategori 04, adalah :
Ns,04 20
Is,04 = = = 5
ns,04 4
- Interval untuk status kontrak, kategori 04, adalah :
Nk,04 15
Ik,04 = = = 5
nk,04 3
Pedoman STRPBS-2013 Page 41
e. Tentukan angka random pertama (R1) dari tabel angka random, dimana R1
lebih kecil atau sama dengan Ish. R1 untuk status sewa, klasifikasi 04 adalah 3,
yaitu dari tabel angka random halaman 1, baris (2), kolom (5) didapat angka 3
yang lebih kecil dari 5
f. Hitung dan isikan pada kolom (7) untuk sewa dan kolom (9) untuk kontrak,
besarnya R2, R3, ….. Rnsh untuk masing-masing status.
Contoh untuk status sewa pada klasifikasi 04 adalah :
R1 = 3
R2 = 3 + 5 = 8
R3 = 3 + [2 x 5] = 13
R4 = 3 + [3 x 5] = 18
g. Lingkarilah nomor urut kepala rumah tangga pada kolom (6) daftar
STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK untuk masing-masing status pemilikan
rumah dan klasifikasinya yang nomornya sama dengan R1, R2, ….., Rnsh.
Dalam contoh STRPBS13-RS (status sewa) dengan klasifikasi 04 adalah nomor
urut kepala rumah tangga 3, 8, 13, dan 18.
h. Salinlah rumah tangga terpilih dari daftar STRPBS13-RS dan STRPBS13-RK ke
dalam daftar STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK. Rumah tangga-rumah tangga
yang terpilih tersebut, nantinya akan dicacah secara periodik setiap bulan
untuk mendapatkan data tarif sewa/kontrak rumah tangga dengan
menggunakan daftar HK-4.
Pengisian LK-PB
a. Kolom (2) untuk rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah
tangga dikutip dari daftar STRPBS13-RP kolom (6) baris terakhir halaman
terakhir. Sedangkan kolom (2) untuk rincian rumah tangga yang mempunyai
baby sitter dikutip dari daftar STRPBS13-RB kolom (6) baris terakhir halaman
terakhir (lihat lampiran 7 pengisian LK-PB).
Pedoman STRPBS-2013 Page 42
b. Kolom (3) baris jumlah dikutip dari lampiran 1 untuk masing-masing kota
yang bersangkutan.
c. Dari lampiran 1 kolom (7) diketahui banyaknya sampel rumah tangga yang
mempunyai pembantu/baby sitter untuk kota Sibolga sebanyak 20 rumah
tangga. Sedangkan besarnya populasi untuk rumah tangga yang mempunyai
pembantu/baby sitter berstatus kode 1 adalah 40 (N1<n). Dengan demikian
pengisian kolom (3) rincian jumlah adalah 20. Kemudian alokasikan jumlah
sampel sebanyak 20 rumah tangga tersebut ke dalam rincian rumah tangga
yang mempunyai pembantu rumah tangga dan rincian rumah tangga yang
mempunyai baby sitter dengan cara sebagai berikut :
- Misal jumlah populasi rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah
tangga 23 rumah tangga dan jumlah populasi rumah tangga yang
mempunyai baby sitter 17 rumah tangga, maka jumlah populasi adalah 23 +
17 = 40 rumah tangga.
- Maka jumlah sampel rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah
tangga adalah :
23
x 20 = 11,50 dibulatkan menjadi 12
40
- Dan jumlah sampel rumah tangga yang mempunyai baby sitter adalah :
17
x 20 = 8,40 dibulatkan menjadi 8
40
d. Hitunglah interval untuk rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu
rumah tangga, upah baby sitter dengan cara sebagai berikut :
- Interval rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga :
23
= = 1,92
12
Pedoman STRPBS-2013 Page 43
- Interval rincian rumah tangga yang mempunyai baby sitter :
17
= = 2,13
8
e. Tentukan angka random pertama(R1) dari tabel angka random (TAR), dimana
R1 lebih kecil atau sama dengan interval.
- Dari TAR diperoleh R1 untuk rumah tangga yang mempunyai pembantu
rumah tangga, misal = 3 (TAR halaman 1, baris 1, kolom 2).
Selanjutnya hitung
R1 = 3
R2 = 3 + 1,92 = 4,92 dibulatkan 5
R3 = 3 + [2 x 1,92] = 6,84 dibulatkan 7
:
R12 = 3 + [(12-1) x 1,92 = 24,12 dibulatkan 24
- Sedangkan R1 untuk rumah tangga yang mempunyai baby sitter, misal = 4
(TAR halaman 1, baris 1 kolom 3).
Selanjutnya hitung
R1 = 4
R2 = 4 + 2,13 = 6,13 dibulatkan 6
R3 = 4 + [2 x 2,13] = 8,26 dibulatkan 8
:
R8 = 4 + [(8-1) x 2,13] = 18,91 dibulatkan 19
Angka-angka random di atas di isikan pada kolom (5) untuk masing-masing
rincian.
f. Lingkarilah kolom (6) daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB yang nomornya
sama dengan R1, R2, ….., Rn.
g. Tahap terakhir adalah memberi nomor urut sampel (NUS) tiga digit pada
kolom (7) daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB.
Pedoman STRPBS-2013 Page 44
h. Isikan rumah tangga terpilih dari daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB ke
dalam daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB.
Rumah tangga - rumahtannga yang mempunyai NUS tersebut, nantinya akan
dicacah secara periodik setiap bulan dengan menggunakan daftar HK-5.
4.5. Cara Pengisian Daftar HK - 4
Daftar HK-4 ini digunakan untuk pencacahan tarif sewa/kontrak rumah
terhadap rumah tangga terpilih yang berstatus sewa/kontrak. Pencacahan
dilakukan tanggal 1-10 setiap bulan.
Dari daftar HK-4 ini diperoleh data yang penting dalam penghitungan IHK
pada kelompok perumahan, yaitu data tentang besarnya tarif sewa/kontrak rumah
tempat tinggal.
Daftar HK-4 terdiri atas 7 Blok, yaitu :
Blok I : Pengenalan Tempat
Blok II : Keterangan Petugas
Blok III : Keterangan Tarif
Blok IV : Catatan
Blok V : Kondisi dan Fasilitas Bangunan Tempat Tinggal
Blok VI : Keterangan Umum
Blok VII : Keterangan Rumah tangga Yang Diganti
Bulan Pencacahan dan Nomor Responden
Isikan bulan dan tahun pencacahan pada kotak yang disediakan di kiri atas
dan nomor responden pada kotak yang disediakan di kanan atas, di halaman
pertama setiap daftar HK-4.
Contoh : Pencacahan pada bulan Oktober 2013, isinya adalah :
1 0 1 3
Nomor responden terdiri atas 10 digit dengan rincian :
4 digit pertama menunjukkan kota tempat pencacahan
Pedoman STRPBS-2013 Page 45
1 digit pada kotak kelima menunjukkan status tempat tinggal (sewa atau kontrak).
2 digit pada kotak keenam dan ketujuh menunjukkan kategori bangunan tempat
tinggal.
3 digit terakhir menunjukkan nomor urut sampel (NUS) yang diperoleh dari daftar
STRPBS13-DS dan daftar STRPS- DK kolom (7).
Contoh : Nomor Responden
1
2
7
1
2
0
4
0
0
2
Nomor Urut Sampel : 002
Kategori Bangunan : 04
Status Tempat Tinggal: 2 (Kontrak)
Kota Sibolga: 1271
Catatan :
Apabila terjadi pergantian nama responden disebabkan oleh penggantian penghuni,
sepanjang kategori bangunan tidak berubah, nomor responden tidak perlu diganti.
Namun demikian, penggantian penghuni tersebut agar dicatat pada blok catatan dan
tuliskan nama responden yang diganti pada blok VII.
Dengan demikian, survei tarif sewa/kontrak rumah ini menggunakan
pendekatan rumah/bangunan tempat tinggal, bukan pendekatan pada rumah
tangga yang menempati rumah/bangunan tempat tinggal tersebut. Akan tetapi,
apabila terjadi perubahan status tempat tinggal (misalnya dari sewa menjadi
kontrak atau milik sendiri, dan sebagainya), atau terjadi perubahan kategori sebagai
akibat renovasi (misalnya dari kategori 16 menjadi 10), maka responden harus
diganti dengan responden cadangan yang mempunyai status dan kategori yang
sama. Sedangkan Nomor Urut Sampel (NUS) responden pengganti menggunakan
NUS responden yang diganti.
Pedoman STRPBS-2013 Page 46
Blok I : Pengenalan tempat
- Rincian 1 s.d
6
: Cukup Jelas
- Rincian 7 : Tuliskan nama kepala rumah tangga terpilih. Apabila terjadi
pergantian nama responden disebabkan penggantian
penghuni pada rumah/bangunan tempat tinggal terpilih
tersebut, tuliskan pada rincian 7 ini nama kepala rumah
tangga yang baru (walaupun NUS pada nomor responden
tidak berubah), dan catatlah penggantian penghuni ini pada
blok catatan.
- Rincian 8 : Tuliskan alamat rumah/bangunan tempat tinggal terpilih
dengan jelas.
- Rincian 9 : Tuliskan nomor telepon dari rumah/bangunan tempat
tinggal terpilih dan atau nomor HP dari pemilik
rumah/bangunan tersebut dengan jelas (jika ada).
Blok II : Keterangan Petugas
Cukup Jelas
Blok III : Keterangan Tarif
1. Tarif Sewa
Rincian 1.a : Tanyakan kepada rumah tangga terpilih, berapa besarnya
tarif sewa yang dibayarkan untuk bulan ini. Isikan
jawabannya dalam kotak (dalam rupiah bulat) yang
tersedia. Cara pengisiannya dengan sistim jalur kanan
(right justified), yaitu angka satuan pada kotak paling
kanan, angka puluhan pada kotak kedua dari kanan, dan
seterusnya.
Contoh: Sewa rumah pada bulan kunjungan Rp 450.000,-
per bulan, maka isiannya:
Pedoman STRPBS-2013 Page 47
4 5 0 0 0 0
Catatan :
Dalam mengisi besarnya tarif sewa, tidak memperhatikan sistem
pembayarannya (sudah dibayar atau belum).
Rincian 1.b : Tanyakan juga kepada responden, besarnya tarif sewa rumah ini
per bulan pada bulan yang lalu. Isikan jawabannya pada kotak
isian dengan cara yang sama seperti pada rincian 1.a.
2. Tarif Kontrak
Rincian 2.a : Tanyakan pada responden sejak kapan kontrak rumah
(ditempati) yang sedang berjalan sekarang berlaku. Yang
dimaksud dengan kontrak yang berjalan sekarang berlaku
adalah kontrak yang berlaku berdasar pada perjanjian
kontrak rumah terakhir (bulan dan tahun).
Contoh : Pak Saut Sitompul mengontrakkan rumah kepada
Rosida Sinaga sejak tanggal 1 Oktober 2011
selama 2 tahun sebesar Rp 10.000.000,-. Sehabis
masa kontrak pertama pada 30 September 2013,
Rosida Sinaga memperpanjang lagi untuk masa
kontrak kedua mulai 1 Oktober 2013 s.d. 30
September 2014 sebesar Rp 6.000.000,- (untuk 1
tahun).
Pencacah datang untuk wawancara pada bulan
Oktober 2013, maka rincian 2.a diisi sebagai
berikut
Bulan 1 0 Tahun 1 3
Pedoman STRPBS-2013 Page 48
Rincian
2.b
: Dari contoh di atas, rincian 2.b diisi :
0 1 Tahun 0 0 Bulan
Pengisian tersebut berdasarkan pada jawaban dalam rincian
2.a di atas.
Rincian 2.c : Dari contoh pada rincian 2.a di atas, isikan besarnya tarif
kontrak rumah atas dasar perjanjian kontrak yang terakhir
yaitu sebesar Rp 6.000.000,- sebagai berikut :
Rp 6 0 0 0 0 0 0
Cara pengisian tetap dengan sistim jalur kanan
Rincian
2.d
: Rincian ini adalah isian rata-rata tarif kontrak per bulan dari
isian pada rincian 2.c. Sesuai dengan contoh di atas, maka
rata-rata tarif kontrak rumah per bulan adalah 1/12 x Rp
6.000.000,- =
Rp 500.000,-.
Isikan angka Rp 500.000,- tersebut pada kotak di rincian 2.d,
yaitu
Rp 5 0 0 0 0 0
Rincian 2.e : Sebagai data pembanding, tanyakan berapa besar rata-rata
tarif kontrak rumah ini per tahunnya untuk periode
sebelumnya. Dalam contoh di atas adalah 1/2 x Rp
10.000.000,- =
Rp 5.000.000,- yaitu rata-rata tarif kontrak per tahun rumah
ini untuk periode 1 Oktober 2011 s.d. 30 September 2013.
Maka isian pada rincian 2.e adalah :
Pedoman STRPBS-2013 Page 49
Rp 5 0 0 0 0 0 0
Blok IV : Catatan
Gunakan blok IV ini semaksimal mungkin apabila ada hal-hal yang perlu
dapat membantu pengawasan dan pengolahan. Bila terjadi perubahan penghuni
dalam kategori tempat tinggal yang sama ataupun juga terjadi perubahan kategori
tempat tinggal sehingga harus diganti dengan responden cadangan, catatlah pada
blok IV ini dan selanjutnya catatlah nama dan alamat responden lama (yang diganti)
dan alamatnya pada blok VII.
Blok V: Kondisi Dan Fasilitas Bangunan Tempat Tinggal
Pengisian Blok V ini dibedakan menjadi 3 sub blok yaitu :
A. Kondisi Bangunan Tempat Tinggal
B. Fasilitas Bangunan Tempat Tinggal
C. Ringkasan Perubahan Kolom (3) ke kolom (2) dan kolom (6) ke kolom
(5) Blok V pada kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal.
SUB BLOK A DAN B : Kondisi Dan Fasilitas BangunanTempat Tinggal
Kolom (1) : Memuat rincian mengenai kriteria kondisi bangunan tempat
tinggal untuk sub blok A yang terdiri atas 4 kondisi
bangunan tempat tinggal.
Kolom (2) : Menunjukkan kondisi bangunan tempat tinggal pada saat
pencacahan.
Isikan kode pada kotak yang disediakan dalam kolom (2)
untuk masing-masing rincian 1 s.d. 4.
Kolom (3) : Menunjukkan kondisi bangunan tempat tinggal pada
keadaan sebulan yang lalu.
Sama halnya dengan kolom (2), isikan kode yang tertera
pada kolom (1) sesuai dengan jawaban responden ke dalam
kotak yang tersedia pada kolom (3) di masing-masing
rincian 1 s.d. 4
Pedoman STRPBS-2013 Page 50
Contoh : Petugas melakukan pencacahan HK-4 pada bulan
Oktober 2013, maka :
- Pertanyaan dan jawaban kolom (2) adalah
keadaan pada bulan Oktober 2013.
- Pertanyaan dan jawaban untuk kolom (3)
adalah keadaan pada bulan September
2013.
Kolom (4), (5)
dan (6)
:
Kolom-kolom ini memuat kriteria fasilitas bangunan tempat
tinggal pada saat pencacahan dan pada saat sebulan yang
lalu.
Cara pengisian kolom (4), (5) dan (6) sama seperti kolom
(1), (2) dan (3).
Catatan :
Perubahan kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal, hanyalah perubahan
yang dilakukan oleh pemilik rumah tempat tinggal. Perubahan yang dilakukan
oleh penyewa/pengontrak dianggap tidak ada perubahan kondisi dan fasilitas
bangunan tempat tinggal.
SUB BLOK C: Ringkasan Perubahan Kolom (3) ke Kolom (2) dan kolom (6) ke
kolom (5) Pada Kondisi dan Fasilitas Tempat Tinggal.
Tujuan pengisian Sub Blok C ini sebagai kontrol dalam pengisian kondisi dan
fasilitas tempat tinggal.
- Lingkarilah kode 1 dan masukkan kode 1 tersebut pada kotak yang disediakan,
apabila ada perubahan kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal dari kolom
(3) ke kolom (2) dan dari kolom (6) ke kolom (5).
- Lingkarilah kode 2 dan masukkan kode 2 tersebut pada kotak yang disediakan,
apabila hanya ada perubahan kondisi bangunan tempat tinggal dari kolom (3)
ke kolom (2).
Pedoman STRPBS-2013 Page 51
- Lingkarilah kode 3 dan masukkan kode 3 tersebut pada kotak yang disediakan,
apabila hanya ada perubahan fasilitas bangunan tempat tinggal dari kolom (6)
ke kolom (5).
- Lingkarilah kode 4 dan masukkan kode 4 tersebut pada kotak yang disediakan,
apabila isian pada kolom (2) dan (3) ataupun kolom (5) dan kolom (6) sama.
Blok VI : Keterangan Umum.
Blok VI terdiri atas 3 kolom:
Kolom (1) : Keterangan yang menunjukkan rincian dari penggunaan
bangunan; banyaknya kamar/ruang; letak kamar mandi dan
WC dan lokasi bangunan tempat tinggal terhadap jalan umum.
Kolom (2) : Kondisi semua rincian yang tertera di kolom (1) pada saat
pencacahan.
Kolom (3) :
Kondisi semua rincian yang tertera di kolom (1) pada saat
sebulan yang lalu.
Pengisian kolom (2) dan kolom (3) dilakukan sama dengan
pengisian di blok V.
Rincian 1 : Penggunaan Bangunan
Penggunaan bangunan dibedakan menjadi 2 (dua) kriteria,
yaitu :
- Tempat Tinggal (kode 1).
- Campuran (kode 2).
Isikan pada kotak yang disediakan di kolom (2) dan (3) untuk
kode yang sesuai dengan jawaban responden di kolom (1).
Pengisian kode-kode tersebut, tentunya sesuai dengan
jawaban responden atas pertanyaan untuk masing-masing
keadaan, yaitu : pada saat pencacahan untuk kolom (2) dan
keadaan sebulan yang lalu untuk kolom (3).
Rincian 2 : Banyaknya Kamar/Ruang
Pedoman STRPBS-2013 Page 52
Dalam survei HK-4 ini, kamar/ruang dibedakan menjadi 2
(dua) penggunaan yaitu kamar tidur dan ruangan lainnya
(misal : ruang tamu, ruang belajar, dapur, dan sebagainya).
Isikan banyaknya kamar tidur dan atau ruangan lainnya yang
sesuai dengan keadaan pada saat pencacahan untuk kolom (2)
dan pada saat bulan yang lalu untuk kolom (3).
Rincian 3 : Kamar Mandi dan WC
Letak kamar mandi dan WC pada bangunan tempat tinggal
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
- Di dalam rumah: jika kamar mandi dan WC terletak di
dalam bangunan tempat tinggal (termasuk kamar mandi
dan WC yang terletak diluar bangunan tempat tinggal
tetapi masih menempel pada bangunan tempat tinggal).
- Di luar rumah: jika letak kamar mandi dan WC terpisah
dari bangunan tempat tinggal.
Rincian 4 : Lokasi Bangunan Tempat Tinggal
Yang dimaksud dengan :
- Jalan besar adalah jalan yang banyak
pertokoan/perkantoran di sekitarnya.
- Jalan kecil adalah jalan yang banyak
perumahan/pemukiman di sekitarnya dan dapat dilewati
kendaraan roda 4.
- Lorong/gang adalah jalan yang banyak
perumahan/pemukiman di sekitarnya dan hanya dapat
dilewati kendaraan roda 2.
Isikan sesuai dengan keadaan pada saat pencacahan dan
keadaan sebulan yang lalu.
Pedoman STRPBS-2013 Page 53
Blok VII : Keterangan Rumah tangga Yang Diganti
Bila nama dan alamat rumah tangga dalam daftar sampel, tidak sesuai
dengan keadaan yang terakhir, tetapi bangunan tempat tinggal tersebut masih
dalam kategori yang sama, wawancara tetap harus dilakukan.
Untuk memasukkan nama dan alamat rumah tangga yang baru ke dalam
daftar sampel, isilah nama dan alamat rumah tangga yang diganti pada blok VII ini.
Sedangkan nama, alamat rumah tangga dan nomor telepon/HP yang baru diisikan
pada rincian 7, 8 dan 9 Blok I daftar HK-4.
Sedangkan apabila terjadi perubahan kategori bangunan tempat tinggal,
secepatnya pencacah melaporkan kepada pengawas untuk memperoleh responden
cadangan (pengganti sampel responden) dengan kategori bangunan tempat tinggal
yang sama dengan kategori bangunan tempat tinggal yang diganti. Dalam hal
penggantian responden ini, agar dicatat di blok catatan (blok IV), demikian juga
nama, alamat rumah tangga dan nomor telepon/HP yang diganti agar diisikan pada
blok VII ini.
4.6. Cara Pengisian Daftar HK-5
Bersamaan dengan kegiatan STRPBS13, sekaligus diperoleh kerangka sampel
rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga, baby sitter, yang untuk
selanjutnya digunakan sebagai dasar pengambilan sampel pembantu rumah tangga,
baby sitter. Sampel pembantu rumah tangga, baby sitter akan dicacah dengan Daftar
HK-5 setiap bulan yaitu tanggal 1-10 setiap bulan.
Responden pada pencacahan dengan daftar HK-5 ini adalah pembantu rumah
tangga dan atau baby sitter terpilih. Diusahakan untuk berwawancara dengan
pembantu/baby sitter tersebut, bukan dengan kepala rumah tangga atau anggota
rumah tangga yang lain.
Bulan Pencacahan dan Nomor Responden
Isikan bulan dan tahun pencacahan pada kotak yang disediakan di kiri atas
dan nomor responden pada kotak yang disediakan di kanan atas di halaman
pertama HK-5.
Pedoman STRPBS-2013 Page 54
Contoh : Pencacahan upah pembantu bulan Oktober 2013, isiannya adalah :
Bulan dan Tahun 1 0 1 3
Nomor responden terdiri atas 8 digit dengan rincian :
4 digit pertama menunjukkan kota tempat pencacahan
3 digit kedua menunjukkan nomor urut sampel (NUS)
1 digit terakhir menunjukkan jumlah pembantu rumah tangga, upah
baby sitter dalam rumah tangga terpilih.
Apabila jumlah pembantu rumah tangga di suatu rumah tangga lebih dari 3
orang, tambahkan lembaran blok IV.
Contoh :
1 2 7 1 0 0 5 2
Jumlah pembantu = 2
Nomor urut sampel = 005
Kota Sibolga = 1271
Isikan nomor responden pada setiap HK-5 sesuai dengan daftar sampel
responden (STRPBS13-DP kolom (6) dan STRPBS13-DB kolom (6)).
Blok I, Blok II dan Blok III : Cukup jelas
Blok IV : Keterangan Pembantu Rumah Tangga/Baby Sitter
Pada blok ini disediakan keterangan untuk 3 orang pembantu/baby sitter
saja. Apabila rumah tangga mempunyai pembantu/baby sitter lebih dari 3 orang,
maka tambahkan lembaran blok IV untuk memuat seluruh keterangan pembantu
Pedoman STRPBS-2013 Page 55
rumah tangga, upah baby sitter. Selanjutnya kepada setiap pembantu/baby sitter
tanyakan keterangan yang ada pada blok ini.
Rincian 1 : Nama
Tuliskan nama lengkap pembantu/baby sitter pada kolom (2),
(3) dan (4). Apabila terjadi pergantian nama responden
disebabkan penggantian pembantu/baby sitter pada tempat
tinggal terpilih tersebut, tuliskan pada rincian 1 ini nama
pembantu/baby sitter yang baru (walaupun NUS pada nomor
responden tidak berubah), dan catatlah penggantian responden
ini pada blok catatan.
Rincian 2 : Digunakan untuk mencatat umur masing-masing
pembantu/baby sitter dan disediakan 2 kotak.
Pengisian menggunakan bilangan bulat.
Contoh : Pembantu/baby sitter berumur 24 tahun 8 bulan
ditulis :
24 tahun.
2 4
Rincian 3 : Jenis Kelamin
Cukup jelas
Rincian 4 : Status Perkawinan
Lingkarilah nomor status perkawinan pembantu/baby sitter
pada kode perkawinan, dan isikan kode tersebut pada kotak
yang disediakan.
1. Belum Kawin : Gadis/bujangan yang
belum pernah kawin.
2. Kawin: Orang laki-laki dan perempuan baik yang tinggal
bersama maupun tinggal secara terpisah, yang diakui
sebagai suami istri berdasarkan keputusan pihak yang
Pedoman STRPBS-2013 Page 56
berwenang, hukum adat, dan atau diakui oleh
masyarakat.
3. Cerai: Seorang laki-laki dan perempuan yang
perkawinan nya telah diputuskan secara syah atau
karena kematian dan belum kawin lagi.
Rincian 5 : Pendidikan yang Ditamatkan
Yang dimaksud pendidikan yang ditamatkan adalah pendidikan
tertinggi yang telah ditempuh dan ditamatkan oleh
pembantu/baby sitter bersangkutan. Lingkarilah nomor
pendidikan yang ditamatkan pembantu/baby sitter pada kode
pendidikan yang ditamatkan, dan isikan kode tersebut pada
kotak yang disediakan pada kolom (2), (3) dan (4).
Rincian 6 : Status Tinggal
Cukup Jelas
Rincian 7 : Lama Bekerja
Tanyakan kepada pembantu/baby sitter, sudah berapa bulan
bekerja di rumah tangga ini misalkan 2 tahun, maka tuliskan
pada kolom (2), (3) dan (4) rincian 7.a. selama 24 bulan, dan
isikan pada kotak sebelah kanannya.
0 2 4
Demikian juga, tanyakan sudah berapa lama pembantu/baby
sitter tersebut mempunyai profesi sebagai pembantu/baby
sitter, dengan tidak melihat dimana dia bekerja.
Isikan jawabannya pada kolom (2), (3) dan (4) rincian 7.b.
seperti pada contoh di atas.
Rincian 8 : Asal
Darimana rumah tangga tersebut mengambil/mendapat
pembantu/baby sitter bersangkutan.
Pedoman STRPBS-2013 Page 57
Dalam hal ini asalnya dibatasi dengan :
1. Penyalur tenaga kerja : badan yang
mengurus/menyediakan tenaga kerja baik
pembantu/baby sitter, tukang dan sebagainya. Badan ini
bisa berbadan hukum atau tidak.
2. Perantara: mengambil/mendapat pembantu dari
perseorangan, misalkan dari tetangga dekat atau rumah
tangga lainnya.
3. Lain-lain : mendapat pembantu/baby sitter selain dari
dua kategori di atas, misalnya : pembantu/baby sitter
tersebut datang/melamar sendiri kepada rumah tangga
bersangkutan.
Rincian 9 : Jenis Pekerjaan yang Dilakukan
Isikan salah satu jenis pekerjaan yang tertera pada rincian ini,
pekerjaan yang dianggap paling dominan dalam melakukan
pekerjaan sehari-hari.
Jika seorang pembantu/baby sitter melakukan pekerjaan lebih
dari satu pekerjaan, maka lingkarilah kode-kode dari jenis
pekerjaan yang dilakukan. Kemudian jumlahkan kode-kode
tersebut dan masukkan pada kotak di sebelah kanannya. Hal ini
berlaku untuk yang berkode 1, 2 dan 4. Sedangkan kode 8
berlaku untuk pembantu/baby sitter yang melakukan semua
jenis pekerjaan, yaitu selain melakukan pekerjaan dengan kode
1, 2 dan 4, juga melakukan jenis pekerjaan lainnya.
Contoh :
- Seorang pembantu hanya melakukan pekerjaan
memasak, mencuci/setrika, dan merawat bayi/anak kecil
maka lingkarilah kode 1, 2 dan 4. Kemudian masukkan
kode 7 (yaitu diperoleh dari 1+2+4) pada kotak di
sebelah kanannya.
Pedoman STRPBS-2013 Page 58
- Seorang baby sitter melakukan pekerjaan merawat
bayi/anak, maka lingkarilah kode 4. Kemudian
masukkan kode 4 pada kotak di sebelah kanannya.
Rincian 10
dan 11
:
Upah yang Dibayarkan Bulan ini dan Upah yang Dibayarkan
Sebulan yang Lalu
Upah yang ditanyakan di sini hanya berupa uang. Isian untuk
rincian ini dalam nilai rupiah ( Rp ).
Isikan berapa upah yang diterima oleh pembantu/baby sitter
bersangkutan untuk bulan ini maupun untuk bulan yang lalu.
Apabila pada bulan pencacahan pembantu/baby sitter tersebut
sudah bekerja pada rumah tangga bersangkutan, tetapi sebulan
yang lalu tidak/belum bekerja di rumah tangga ini, maka
pengisian pada rincian 11 agar dikosongkan dan berilah
penjelasan pada blok catatan. Sedangkan pengisian untuk upah
per bulan pada bulan ini diisikan pada rincian 10.
4.7 Cara Pengisian Daftar HK-6
Daftar HK-6 terdiri dari 3 daftar yaitu:
- HK-6A : Untuk mencacah tarif uang sekolah SD
- HK-6B : Untuk mencacah tarif uang sekolah SLTP dan SLTA
- HK-6C : Untuk mencacah tarif uang kuliah Akademi/Perguruan Tinggi
Pencacahan dilakukan tanggal 1 – 10 setiap bulan.
Isikan bulan dan tahun pencacahan pada kotak yang disediakan di kiri
atas dan nomor responden pada kotak yang disediakan di kanan atas, di
halaman pertama setiap daftar HK-6.
Pedoman STRPBS-2013 Page 59
Bulan Pencacahan dan Nomor Responden
Isikan bulan dan tahun pencacahan pada kotak yang disediakan di kiri atas
dan nomor responden pada kotak yang disediakan di kanan atas di halaman
pertama HK-6.
Contoh : Pencacahan tarif uang sekolah bulan Juli 2013, isiannya adalah :
Bulan Dan Tahun 0 7 1 3
Nomor responden terdiri atas 8 digit dengan rincian :
- 4 digit pertama menunjukkan kota tempat pencacahan
- 1 digit kedua menunjukkan tingkatan sekolah, dimana:
Kode 1 = SD (sekolah dasar)
Kode 2 = SLTP (sekolah lanjutan tingkat pertama)
Kode 3 = SLTA (sekolah lanjutan tingkat atas)
Kode 4 = Akademi/Perguruan Tinggi
- 2 digit terakhir menunjukkan nomer urut sampel (NUS).
Contoh :
3 1 7 3 1 0 5
SD = 2
Nomor urut sampel = 05
Kota Jakata Pusat = 3173
Isikan nomor responden pada setiap HK-6 sesuai dengan daftar sampel
responden.
Pedoman STRPBS-2013 Page 60
Untuk daftar HK-6B, lingkari salah satu kode yang tersedia di kanan atas dan
pindahkan kode tersebut kedalam kotak.
Kode 2: untuk daftar HK-6B yang digunakan untuk mencacah sekolah lanjutan
tingkat pertama.
Kode 3: untuk daftar HK-6B yang digunakan untuk mencacah sekolah lanjutan
tingkat atas.
Tuliskan nama dan tanda tangan pemberi keterangan, serta cap/stempel
sekolah atau akademi/perguruan tinggi terpilih di bawah blok V setiap daftar HK-6.
Daftar HK-6 terdiri dari 5 blok yaitu:
Blok I : Pengenalan Tempat
Blok II : Keterangan Petugas
Blok III: Keterangan Umum
Blok IV: Catatan
Blok V : Keterangan Biaya Pendidikan Siswa/Mahasiswa
Blok I: Pengenalan Tempat
Untuk daftar HK-6A dan HK-6B terdiri dari 7 rincian yaitu:
Rincian 1 s.d. 2 : Cukup jelas
Rincian 3 : Nama Sekolah
Cukup jelas
Rincian 4 : Status Sekolah
Lingkari status dari sekolah terpilih. Jika sekolah berstatus
negeri, lingkari kode 1 dan jika berstatus swasta lingkari
kode 2 dan isikan statusnya pada titik-titik disebelahnya,
yaitu status terdaftar, diakui atau disamakan.
Rincian 5 : Pengelola Sekolah
Isikan nama pengelola dari sekolah terpilih
Pengelola sekolah :
Pedoman STRPBS-2013 Page 61
- Untuk sekolah-sekolah umum tingkat SD,SLTP,dan SLTA
baik negeri maupun swasta dimana kurikulumnya diawasi
oleh Kementerian Pendidikan Nasional, maka pengelola
sekolah ini adalah Kementerian Pendidikan Nasional.
- Untuk sekolah sekolah tingkat SD, SLTP, dan SLTA yang
kurikulumnya tidak diawasi oleh Kementerian Pendidikan
Nasional maka pengelolanya bisa salah satu departemen
yang ada atau oleh Yayasan.
Rincian 6 dan 7 : Alamat dan Nomor Telepon/HP
Tuliskan alamat lengkap dan nomor telepon dari sekolah
terpilih.
Untuk daftar HK-6C terdiri dari 8 rincian yaitu:
Rincian 1 s.d. 2 : Cukup jelas
Rincian 3 Nama Akademi/Perguruan Tinggi
Cukup jelas
Rincian 4 : Jenis Akademi/Perguruan Tinggi
Lingkari jenis dari akademi/perguruan tinggi terpilih. Jika
jenisnya akademi/perguruan tinggi negeri, lingkari kode 1
dan jika jenis akademi/perguruan tinggi swasta lingkari
kode 2 dan isikan statusnya pada titik-titik di sebelahnya,
yaitu status terdaftar, diakui, disamakan atau terakreditasi.
Rincian 5 : Jurusan
Isikan jurusan dari akademi/perguruan tinggi yang akan
diobservasi biaya pendidikan mahasiswanya.
Rincian 6 : Pengelola Akademi/Perguruan Tinggi
Isikan nama pengelola dari perguruan tinggi terpilih
Pengelola Perguruan Tinggi :
- Untuk akademi/perguruan tinggi baik negeri maupun
Pedoman STRPBS-2013 Page 62
swasta dimana kurikulumnya diawasi oleh Kementerian
Pendidikan Nasional, maka pengelola akademi/perguruan
tinggi ini adalah Kementerian Pendidikan Nasional.
- Untuk akademi/perguruan tinggi yang kurikulumnya tidak
diawasi oleh Kementerian Pendidikan Nasional maka
pengelolanya bisa salah satu kementerian/lembaga yang
ada atau oleh Yayasan.
Rincian 7 dan 8 : Alamat dan Nomor Telepon/HP
Tuliskan alamat lengkap dan nomor telepon.
Blok II : Keterangan Putugas
Cukup jelas.
Blok III : Keterangan Umum
Rincian 1: Isikan banyaknya siswa kelas 1 s.d. 6 untuk daftar HK-6A dan jumlah
siswa kelas 1 s.d. 3 untuk HK-6B. Untuk daftar HK-6C, isikan banyaknya
mahasiswa semester I, III, V dan VII untuk semester ganjil, atau
banyaknya mahasiswa semester II, IV, VI dan VIII untuk semester genap.
Jumlah siswa/mahasiswa, adalah jumlah seluruh siswa/ mahasiswa
per-kelas/semester baik yang masuk pagi maupun siang di
sekolah/perguruan tinggi yang sama.
Rincian 2 : Isikan banyaknya guru tetap dan tidak tetap yang mengajar di sekolah
tersebut untuk HK-6A dan HK-6B, dan banyaknya dosen tetap dan tidak
tetap yang mengajar di akademi/universitas tersebut untuk HK-6C.
Banyaknya guru adalah jumlah guru yang mengajar di sekolah yang
sama.
Banyaknya dosen adalah jumlah dosen yang mengajar pada jurusan
terpilih di akademi/universitas yang sama.
Guru/Dosen dibedakan atas 2 macam :
Pedoman STRPBS-2013 Page 63
1. Guru/Dosen tetap
Guru tetap: berdasarkan PP No. 74 tahun 2008 tentang guru, guru
tetap adalah guru yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah,
penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan untuk jangka
waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara terus menerus, dan tercatat
pada satuan administrasi pangkal di satuan pendidikan yang memiliki
izin pendirian dari pemerintah atau pemerintah daerah serta
melaksanakan tugas pokok sebagai guru.
Dosen tetap: adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai
tenaga tetap pada akademi/perguruan tinggi yang bersangkutan
(bukan dosen pembina, dosen pinjaman, maupun dosen kontrakan);
termasuk dosen penugasan Kopertis, dan dosen yayasan pada
akademi/perguruan tinggi swasta dalam bidang yang relevan dengan
keahlian bidang studinya.
2. Guru/dosen tidak tetap
Guru tidak tetap: belum jelas tedefinisi dalam PP No.74 tahun 2008
akan tetapi, yang diatur justru perjanjian kerja atau kesepakatan kerja
bersama, yaitu perjanjian tertulis antara guru dengan penyelenggara
pendidikan atau satuan pendidikan yang memuat syarat-syarat kerja
serta hak dan kewajiban para pihak dengan prinsip kesetaraan dan
kesejawatan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dosen tidak tetap: adalah dosen yang pengangkatannya bukan oleh
akademi/perguruan tinggi yang bersangkutan, misalnya dosen luar
biasa, dosen pembina, dosen pinjaman, dan dosen kontrakan.
Blok IV : Catatan
Cukup jelas.
Blok V : Keterangan Biaya Pendidikan Siswa/Mahasiswa ( rupiah)
Blok ini terdiri dari 8 kolom untuk daftar HK-6A, 5 kolom untuk daftar HK-
6B dan 6 kolom untuk daftar HK-6C.
Pedoman STRPBS-2013 Page 64
Kolom (1) : memuat rincian mengenai biaya pendidikan yang dikeluarkan siswa/
mahasiswa di sekolah/akademi/perguruan tinggi terpilih.
Biaya Pendidikan adalah semua jenis biaya yang dibayar oleh
siswa/mahasiswa dalam rangka kegiatan sekolah/kuliah
Biaya ini bisa terdiri dari :
- Uang Pendaftaran Baru adalah semua biaya yang dikeluarkan
agar seseorang dapat diterima sebagai calon siswa/mahasiswa
pada sekolah/ perguruan tinggi tertentu. Termasuk dalam biaya ini
adalah seragam sekolah, seragam olah raga, uang gedung dan lain
sebagainya.
- Uang Pendaftaran Ulang adalah uang pendaftaran yang
dikeluarkan oleh siswa/mahasiswa lama.
- Iuran adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan di sekolah yang
bersifat rutin baik kegiatan intrakurikulum seperti: SPP, Komite
Sekolah, OSIS, PMR, maupun kegiatan ekstrakurikuler seperti iuran
kesenian dan lain sebagainya.
- Biaya lainnya adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
sekolah yang bersifat tidak rutin, baik kegiatan kurikulum seperti
Ujian Akhir Semester (UAS), Ujian Akhir Nasional (UAN) dan lain
sebagainya.
Kolom (2): menunjukkan periode pembayaran dari setiap biaya pendidikan yang
tertera di kolom (1).
Kolom (3) s.d. (8) daftar HK-6A:
menunjukkan besarnya setiap biaya pendidikan yang tertera di kolom
(1) untuk siswa di kelas 1 s.d. 6 Sekolah Dasar.
Kolom (3) s.d. (5) daftar HK-6B:
menunjukkan besarnya setiap biaya pendidikan yang tertera di kolom
(1) untuk siswa di kelas 1 s.d. 3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.
Pedoman STRPBS-2013 Page 65
Kolom (3) s.d. (6) daftar HK-6C:
menunjukkan besarnya setiap biaya pendidikan yang tertera di kolom
(1) untuk mahasiswa semester I, III, V dan VII pada semester ganjil atau
mahasiswa semester II, IV, VI dan VIII pada semester genap di
akademi/perguruan tinggi terpilih.
Pedoman STRPBS-2013 Page 66
BAB V
PENGHITUNGAN RATA-RATA TARIF SEWA/KONTRAK RUMAH,
UPAH PEMBANTU RUMAH TANGGA, UPAH BABY SITTER, DAN
UANG SEKOLAH
5.1. Penghitungan Rata-Rata Tarif Sewa/Kontrak Rumah.
Banyaknya responden tarif sewa/kontrak rumah di setiap kota IHK dapat
dilihat dalam lampiran 1. Agar diperoleh data rata-rata tarif sewa/kontrak rumah
yang representatif di masing-masing kota IHK, maka perlu dihitung rata-rata
tertimbang tarif sewa/kontrak. Penimbangnya adalah jumlah rumah tangga
sewa/kontrak untuk tiap kategori (20 kategori) berdasarkan hasil pemutahiran dan
pendataan STRPBS13 di masing-masing kota IHK.
Untuk menghitung rata-rata tertimbang tarif sewa/kontrak rumah
digunakan 2 (dua) macam lembar kerja (LK).
A. Lembar Kerja I (LK I)
LK I digunakan untuk menghitung Relatif Tarif per kategori baik untuk sewa
maupun kontrak rumah, hasil pencacahan HK-4 setiap bulan. Karena di setiap
kota IHK maksimum ada 20 kategori dan 2 (dua) status kepemilikan rumah
(sewa dan kontrak), maka diperlukan maksimum 40 LK I.
Yang dimaksud Relatif Tarif adalah perbandingan besarnya jumlah tarif
sewa atau kontrak rumah di setiap kategori yang berpasangan pada bulan
pencacahan dengan jumlah tarif sewa atau kontrak rumah pada bulan
sebelumnya dikalikan 100.
Apabila terjadi penggantian responden, maka tarif sebulan yang lalu dari
responden baru yang diperoleh dari hasil observasi pada bulan pencacahan,
hendaknya dituliskan pada LK I agar datanya tetap berpasangan. Sedangkan
tarif bulan yang lalu dari responden lama tidak digunakan lagi.
Adapun untuk menghitung tarif awal dari sewa atau kontrak setiap
kategori adalah rata-rata tarif per kategori pada bulan yang dijadikan sebagai
titik awal (starting point) yang juga dipakai untuk penghitungan rata-rata tarif
pada bulan berjalan.
Pedoman STRPBS-2013 Page 67
Cara pengisian LK-I :
a. Judul LK-I : Tuliskan statusnya apakah sewa atau kontrak, dan tulislah juga
kategorinya (satu LK I untuk satu kategori dan dibedakan antara sewa dan
kontrak).
b. Kolom (1) : Dikutip dari Nomor Responden dalam HK-4.
c. Kolom (2) : Nama responden dikutip dari Daftar HK-4 pada periode
pencacahan. Sedangkan periodenya dikutip dari "Masa Perjanjian" yang terbaru
untuk rumah tangga dengan status kontrak, sedangkan untuk status sewa tidak
perlu dicacat periodenya, cukup nama responden saja.
d. Kolom (3) : Diperoleh dari tarif pada periode bulan sebelumnya.
Untuk tarif kontrak isian kolom ini diisi dengan cara membagi
rincian 2.e. Blok III Daftar HK-4 dengan 12.
e. Kolom (4) : Tarif pada bulan pencacahan.
Isian kolom ini diperoleh dari HK-4 Blok III rincian 2.d.
Beberapa contoh kasus dalam pengisian LK-I Sewa/Kontrak :
Pedoman STRPBS-2013 Page 68
LK-I : Penghitungan Rata-Rata Tarif
Status : Kontrak
Kategori : 09
Nomor
Responden
Nama Responden/
Periode
Pencacahan Bulan
Oktober 2013
Pencahan Bulan
November 2013
September
2013
Oktober
2013
Oktober
2013
November
2013
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1271209002
1271209003
1271209004
1271209005
1271209006
1271209007
Mangatas S
Nov'13 - Okt'14
Hitler Sihombing
Des 12-Nov 13
Marlen Sihotang
Jan 13-Des 13
Oloan Sipahutar
Des 12- Nov 13
Rhido Aritonang
Okt'13 - Sep'14
Tiar Sihombing
Nov 12-Okt 13
400.000
375.000
500.000
416.827
450.000
350.000
400.000
375.000
500.000
416.827
550.0003)
350.000
400.000
375.000
500.000
500.000
550.000
350.000
500.0001)
375.000
500.000
500.0002)
550.000
- 4)
Jumlah 2.491.827 2.591.827 2.325.000 2.425.000
Relatif Tarif 104,01 104,30
Rata-rata
Tarif
415.3055)
sebulan yg lalu
431.971
450.551
Pedoman STRPBS-2013 Page 69
Penjelasan :
1. Mangata Situmorang baru mengontrak rumah sejak bulan November 2013
selama 1 tahun seharga Rp 6.000.000,-, menurut catatan dalam LK I ini maupun
HK-4 bulan Oktober 2013 rumah tersebut dikontrak oleh Tiur Panjaitan sejak
September 2012 s.d. Oktober 2013 seharga Rp 4.800.000,-, untuk 1 tahun.
2. Oloan Sipahutar adalah responden cadangan, menggantikan Wilter Siregar
responden nomor 1271709004 yang telah pindah rumah karena masa
kontraknya habis pada bulan Agustus 2012 dan rumah yang dikontrak tersebut
tidak dikontrakkan lagi oleh pemiliknya. Berdasarkan pencacahan bulan
Agustus 2012 Wilter Siregar masih tinggal di rumah kontrakkan tersebut
dengan tarif kontrak Rp 10.000.000,-, untuk jangka waktu 2 tahun. Pada
pencacahan bulan September 2012 Wilter Siregar sudah pindah dan diganti
dengan responden cadangan dengan kategori 12 yang bernama Oloan. Oloan
mengontrak rumah mulai bulan Desember 2012– November 2013 seharga
Rp.6.000.000,-. Dalam hal ini nomor responden Wilter digunakan untuk Oloan.
3. Ridho Aritonang memperpanjang kontrak rumahnya untuk masa kontrak 1
tahun, bulan Oktober 2013 s.d. September 2014 dengan harga kontrak
Rp.6.600.000,-. Sedang periode sebelumnya rumah tersebut dikontrak seharga
Rp.5.400.000,- pertahun.
4. Sejak bulan Oktober 2013 rumah yang dikontrak Tiar Sihombing sudah tidak
dikontrakkan lagi (ditempati pemilik sendiri). Dalam pencacahan bulan
November 2013 sudah tidak ada lagi cadangan sampel untuk kategori 12,
sehingga tidak dapat diganti lagi.
5. Rata-rata tarif awal dihitung dari jumlah kolom (3) dibagi banyaknya responden
kategori 12 yang terisi (6 responden), maka rata-rata tarif awal = Rp 2.491.827 :
6 = Rp 415.305,-. Dari contoh di atas rata-rata tarif awal adalah bulan September
2013 karena pencacahan pertama dilakukan pada bulan Oktober 2013 yang
merupakan sampel hasil Pemutakhiran STRPBS13-P.
6. Rata-rata tarif pada bulan berjalan diperoleh dengan cara mengalikan rata-rata
tarif bulan yang lalu dengan relatif tarif pada bulan yang bersangkutan dibagi
100.
Pedoman STRPBS-2013 Page 70
B. Lembar Kerja II ( LK-II )
LK-II ini digunakan untuk menghitung Relatif Tarif Umum/Gabungan dan Rata-
rata Tarif Umum dari kategori 01-20. Rata-rata Tarif Umum Awal dihitung dari
jumlah perkalian tarif rata-rata per kategori dengan masing-masing
populasinya dibagi jumlah populasi. Sedangkan Rata-rata Tarif Umum Bulan
Berjalan diperoleh dari perkalian rata-rata tarif umum bulan yang lalu dengan
retatif tarif umum pada bulan bersangkutan dibagi 100. Untuk setiap kota IHK
hanya dibuat 2 LK II yaitu LK II untuk kontrak dan LK II untuk sewa.
Cara Pengisian LK II
a. Kolom (1) : kategori bangunan tempat tinggal di kota IHK.
b. Kolom (2) : populasi dari setiap kategori diperoleh dari daftar LK-SK kolom (2)
untuk sewa dan kolom (3) untuk kontrak. Dalam praktek tidak semua kategori
harus terisi.
c. Kolom (3) : rata-rata tarif pada bulan yang lalu, dikutip dari LK I kolom (3) baris
paling bawah.
d. Kolom (4) : Merupakan perkalian kolom (2) dengan kolom (3).
e. Kolom (5) : Rata-rata tarif pada bulan pencacahan dikutip dari LK-I kolom (4)
baris paling bawah.
f. Kolom (6) : Merupakan perkalian kolom (2) dengan kolom (5)
Pedoman STRPBS-2013 Page 71
Contoh :
LK II : Penghitungan Tarif Umum
Status : Kontrak
Tahun : 2013
Kategori Populasi (N)
September 2013 Oktober 2013 T NxT T NxT
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
01 02 03 04 07 08 09 10 11 12 :
15 :
20
- 4 -
15 29 39 6
64 - -
88 : :
-
1.650.000 -
1.400.000 398.333
395.333 415.305
375.000 - -
275.000 : :
-
6.600.000 -
21.000.000 11.551.657 15.417.987 2.491.830 24.000.000
- -
24.200.000 : :
-
1.650.000 -
1.400.000 398.333
395.333 431.971
375.000 - -
275.000 : :
-
6.600.000 -
21.000.000 11.551.657 15.417.987
2.591.826 24.000.000
- - -
24.200.000
: :
Jumlah 245 X 105.261.474 X 105.361.470
Relatif Tarif Umum
X
100,09
Tarif Umum
429.639 (sebagai dasar = 100)
100,09 ------- x 429.639= 430.047 100
Catatan : Kategori 09 merupakan pindahan dari LK-I di atas.
Penjelasan :
g. Tarif umum pada bulan September 2013 (tarif umum awal) adalah Rp.
105.261.474: 245 = Rp 429.639
h. Relatif Tarif Umum = Jumlah kolom (6)
x 100 = 100,09
Jumlah kolom (4)
Pedoman STRPBS-2013 Page 72
i. Tarif Umum bulan Oktober 2013 diperoleh dari perkalian Relatif Tarif Umum
bulan Oktober 2013 dengan tarif umum bulan September 2013 dibagi 100,
yaitu :
100,09 x Rp. 429.639
= Rp 430.047
100
j. Penghitungan tarif umum sewa pada dasarnya sama dengan tarif umum kontrak
5.2. Penghitungan Rata-rata Upah Pembantu/Baby Sitter
Pengolahan survei upah pembantu rumah tangga, upah baby sitter (HK-5)
menggunakan LK-PRT untuk upah pembantu rumah tangga dan LK-BS untuk upah
baby sitter.
Seperti pada contoh penghitungan tarif umum sewa/kontrak di atas, pada
contoh penghitungan rata-rata upah pembantu/baby sitter di bawah ini
menggunakan pencacahan pada bulan Oktober 2013 sebagai pencacahan pertama
kali dengan menggunakan sampel pembantu/baby sitter hasil STRPBS13.
Cara pengisian LK-PRT dan LK-BS :
a. Kolom (1) : dikutip dari HK-5 halaman depan pada pojok kanan atas.
b. Kolom (2) : dikutip dari HK-5 Blok I rincian 7.
c. Kolom (3) : untuk LK-PRT dikutip dari Blok IV rincian 1 kolom (2), (3) dan (4)
untuk yang terisi dan berstatus pembantu, sedangkan untuk LK-BS dikutip dari
Blok IV rincian 1 kolom (2), (3) dan (4) untuk yang terisi dan berstatus baby
sitter.
d. Kolom (4) : dikutip dari Blok IV rincian 11 daftar HK-5, yaitu upah yang
dibayarkan sebulan yang lalu.
e. Kolom (5) : dikutip dari Blok IV rincian 10 daftar HK-5, yaitu upah yang
dibayarkan pada bulan pencacahan .
f. Rata-rata upah pembantu rumah tangga pada periode awal yaitu jumlah kolom
(4) di bagi banyaknya baris yang terisi pada kolom (4).
Pedoman STRPBS-2013 Page 73
g. Relatif upah pembantu rumah tangga bulan ini di bagi dengan jumlah upah pada
bulan sebelumnya dikali 100.
h. Rata-rata upah pembantu bulan ini adalah relatif upah bulan Oktober ini
dikalikan rata-rata upah bulan sebelumnya dibagi 100.
Contoh :
Penghitungan Rata-rata upah pembantu rumah tangga menggunakan LK-PRT
Nomor
Responden
Nama Kepala Rumah tangga
Nama Pembantu
Rumah tangga
Bulan Oktober 2013
Bulan November 2013
Sept 2013 Oktober 2013
Oktober 2013
November 2013
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] 12710012
12710021 12710031 12710041 12710051 12710061 12710071 12710081 12710091
: :
12710301
Berta Medi Badiari M Anna Maria Daulat S Harlando T Anwar E Luhut S Oloan S Pardomuan
: :
Hery P
Eny Fatma Patmi Ika Yanti Novi Nia Frida Hardani Sumi
: :
Inah
250.000 -
300.000 275.000 350.000 325.000 350.000 250.000 400.000 275.000
: :
300.000
250.000 225.0001)
300.000 300.000 350.000 325.000 350.000 275.000 400.000 275.000
: :
300.000
250.000 225.000 300.000 300.000
- 325.000 275.000 275.000 400.000 275.000
: :
300.000
250.000 225.000 350.000 300.000
300.0002) 350.000
275.0003) 275.000 400.000 275.000
: :
300.000 Jumlah X X 7.812.500 7.968.750 7.923.877 8.150.500
Relatif Upah 102,00 102,86
Rata-rata Upah 312.5004) 327.930 337.309
Penjelasan :
1. Pada waktu pemutakhiran dan pendataan belum ada pembantu "Fatma" di
rumah tangga Berita Medi. Tetapi pada pencacahan HK-5 pada bulan Oktober
2013 sudah bekerja di rumah tangga ini dengan gaji Rp 225.000,-.
2. Pada pencacahan bulan November 2013 pembantu rumah tangga Daulat
Simangungsong yang bernama Minul telah keluar pada bulan Oktober 2013 dan
diganti oleh Yanti dengan gaji Rp 300.000 per bulan.
Pedoman STRPBS-2013 Page 74
3. Keluarga Widodo pada bulan November 2013 pindah rumah. Responden (rumah
tangga) diganti dari responden cadangan yaitu rumah tangga Anwar E dengan
pembantunya bernama Nia. Maka nomor responden tetap nomor 12710061
(tidak perlu diganti). Tanyakan upah Nia pada bulan November 2013 dan
tanyakan juga upah pada bulan sebelumnya.
4. Rata-rata upah pembantu rumah tangga di Sibolga pada periode awal yaitu
jumlah kolom (4) di bagi banyaknya baris yang terisi pada kolom (4), Rp.
7.812.500 : 25 = Rp.312.500,-
5. Relatif upah pembantu rumah tangga bulan Oktober 2013 adalah jumlah upah
pada bulan Oktober 2013 (Rp 7.968.750,-) di bagi dengan jumlah upah pada
bulan September 2013 (Rp 7.812.500,-) dikali 100 = 102,00. Demikian juga relatif
upah pembantu rumah tangga bulan November 2013 adalah jumlah upah pada
bulan November 2013 (Rp.8.150.500,-) dibagi dengan jumlah upah bulan Oktober
2013 pada kolom (6) (Rp.7.923.877,-) dikali 100 = 102,86.
6. Rata-rata upah pembantu bulan Oktober 2013 adalah rata-rata upah awal
(September 2013 yaitu Rp. 312.500,-) dikalikan relatif upah bulan Oktober 2013
(sebesar 102,00) dibagi 100 = Rp 327.930,-.
7. Rata-rata upah pembantu bulan November 2013 adalah relatif upah bulan
November 2013 (sebesar 102,86) dikalikan rata-rata upah bulan Oktober 2013
(Rp 318.750,-) dibagi 100 = Rp 337.309,-. Demikian dan seterusnya untuk
periode selanjutnya.
Pengolahan upah baby sitter dengan menggunakan LK-BS pada prinsipnya sama
dengan pengolahan upah pembantu rumah tangga dengan menggunakan LK-PRT.
5.3. Penghitungan Rata-rata Uang Sekolah/Kuliah
Adapun cara penghitungan tarif uang sekolah/kuliah secara tertimbang adalah
sebagai berikut :
a. Untuk tiap sekolah hitung besarnya uang yang dibayarkan oleh masing-masing
murid/mahasiswa, dibedakan menurut kelas/tingkat dengan menggunakan
lembar kerja LK I.
b. Pindahkan jumlah-jumlah tersebut ke lembar kerja LK II di kolom yang sesuai.
Pedoman STRPBS-2013 Page 75
c. Terakhir hitung rata-rata tertimbang uang sekolah per-murid, kota yang
bersangkutan dengan penimbang banyaknya murid di kota yang bersangkutan
dengan menggunakan LK III.(Sumber: www.kemendiknas.go.id dan
www.dikti.go.id)
Cara pengisian LK uang sekolah :
Adapun jenis-jenis LK yang digunakan dalam pengolahan uang sekolah terdiri dari :
LK-RP, LK-I, LK-II, dan LK-III.
1. LK-RP digunakan untuk rekapitulasi hasil pencacahan uang sekolah di
lapangan.
Pengisian uang sekolah pada rekapitulasi hasil pencacahan uang sekolah di
lapangan, periode pembayarannya masih seperti keadaan di lapangan, yaitu
bulanan, semesteran dan tahunan.
a. Kolom (1) : Nama-nama Sekolah Dasar Terpilih
b. Kolom (2) s.d. kolom (8)
Isian kolom (2) s.d. kolom (8) dikutip dari daftar HK-6A Blok V kolom
(3) s.d. kolom (8) sesuai dengan rincian pada Blok V kolom (1) dengan
periode pembayaran seperti pada Blok V kolom (2).
2. LK-I
Pengisian uang sekolah pada LK-I periode pembayarannya sudah bulanan
semua.
a. Kolom (1) s.d. kolom (3)
Isian kolom (1) s.d. kolom (3) dikutip persis sama dari LK-RP untuk
kolom (1) s.d. kolom (3), karena pembayaranya sudah perbulan.
b. Kolom (4)
Uang evaluasi periode pembayaran adalah semesteran. Maka pada
kolom (4), uang evaluasi diperoleh dari LK-RP kolom (4) dibagi 6.
c. Kolom (5) s.d. kolom (8)
Uang ujian, uang pendaftaran ulang, uang pendaftaran baru dan uang
pangkal periode pembayaran adalah tahunan. Maka pada kolom (5)
s.d. kolom (8), uang pembayaran tersebut diperoleh dari LK-RP kolom
(5) s.d. kolom (8) dibagi 12.
Pedoman STRPBS-2013 Page 76
d. Kolom (9)
Kolom ini merupakan penjumlahan dari kolom (2) s.d kolom (8)
untuk masing-masing baris.
3. LK-II
Pengisian uang sekolah pada LK-II adalah :
a. Kolom (1)
Cukup jelas
b. Kolom (2)
Kolom ini adalah merupakan jumlah siswa dari semua SD yang
terpilih sebagai sampel, yang dijadikan sebagai penimbang (weight).
Kolom ini dikutip dari daftar HK-6A Blok III rincian 1.a. s.d. 1.f.
c. Kolom (3), (5) dan kolom (7)
Kolom ini dikutip dari LK-I kolom (9) untuk bulan yang sesuai.
d. Kolom (4)
Kolom ini merupakan perkalian dari kolom (2) dengan kolom (3).
e. Kolom (6)
Kolom ini merupakan perkalian dari kolom (2) dengan kolom (5).
f. Kolom (8)
Kolom ini merupakan perkalian dari kolom (2) dengan kolom (7).
g. Untuk kolom (2), (4), (6) dan (8), jumlahkan isian untuk masing-
masing kelas.
h. Hitung rata-rata uang sekolah untuk masing-masing kelas dengan
cara membagi jumlah pada kolom (4), (6) dan (8) dengan jumlah pada
kolom (2).
4. LK-III
Pengisian uang sekolah pada LK-III adalah :
a. Kolom (1)
Cukup jelas
b. Kolom (2)
Kolom ini adalah jumlah siswa dari seluruh SD di kota yang
bersangkutan.
Pedoman STRPBS-2013 Page 77
(Sumber: www.kemendiknas.go.id dan www.dikti.go.id)
c. Kolom (3), (5) dan kolom (7)
Kolom ini dikutip dari LK-II kolom (4), (6) dan (8) rincian rata-rata
untuk masing-masing kelas.
d. Kolom (4)
Kolom ini merupakan perkalian dari kolom (2) dengan kolom (3).
e. Kolom (6)
Kolom ini merupakan perkalian dari kolom (2) dengan kolom (5).
f. Kolom (8)
Kolom ini merupakan perkalian dari kolom (2) dengan kolom (7).
g. Untuk kolom (2), (4), (6) dan (8), jumlahkan isian untuk masing-
masing kelas (kelas I s.d. kelas VI).
h. Hitung rata-rata uang sekolah SD dengan cara membagi jumlah pada
kolom (4), (6) dan (8) dengan jumlah pada kolom (2).
i. Hitung relatif uang sekolah dengan cara membagi rata-rata uang
sekolah pada periode pencacahan dengan rata-rata uang sekolah pada
periode sebelumnya dikalikan dengan 100.
j. Penghitungan uang sekolah untuk SLTP, SLTA dan uang kuliah
Akademi/Perguruan Tinggi dilakukan dengan cara yang sama dengan
penghitungan uang sekolah SD.
Perubahan jumlah siswa tidak mempengaruhi perubahan tarif uang
sekolah.
Penghitungan tarif uang sekolah harus selalu berpasangan untuk
setiap rincian biaya.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan program uang sekolah gratis
dianggap sebagai penurunan tarif uang sekola
Pedoman STRPBS-2013 Page 78
BAB VI
LISTING APARTEMEN/RUSUN DAN PENGHITUNGAN RELATIF HARGA
SEWA/KONTRAK APARTEMEN/RUSUN
Kebutuhan rumah diperkotaan cukup besar yang menimbulkan dampak
terhadap tingginya harga tanah diperkotaan memerlukan effisiensi dalam
penggunaan tanah dan penataan permukiman. Dengan dekatnya jarak antara
hunian ke tempat bekerja akan memudahkan transportasi dengan harapan dapat
mengurangi kemacetan. Kecenderungan yang ada saat ini, keluarga kecil dan
komuter ingin bertempat tinggal di apartemen/rumah susun (rusun) karena
lebih efisien dan praktis. Apartemen/Rumah Susun tersebut biasanya merupakan
kawasan pemukiman yang layak dengan adanya ruang-ruang terbuka dan
kelengkapan sarana sosial, sarana ekonomi, dan sarana umum yang memberikan
suatu lingkungan yang sehat.
6.1. Konsep dan Definisi Apartemen dan Rumah Susun Apartemen Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, apartemen adalah bangunan
bertingkat yang terdiri dari beberapa kamar atau suatu bangunan bertingkat
lebih dari satu yang didalamnya terdapat kumpulan dari beberapa unit
hunian, dimana tiap unit hunian memiliki ruang untuk hidup yang lengkap
dan para penghuninya saling berbagi fasiltas. Di Indonesia hunian ini identik
dengan hunian kalangan menengah ke atas.
Secara garis besar karateristik apartemen memiliki jumlah lantai lebih dari
satu dan terdiri atas beberapa unit dalam satu lantai, setiap unit terdiri
minimal 3 macam ruangan yaitu ruang tidur, dapur, dan kamar mandi serta
setiap unit mempunyai jendela menghadap keluar. Untuk akses sirkulasi
vertikal mengunakan tangga atau lift, sementara sirkulasi horizontalnya
berupa koridor.
Pedoman STRPBS-2013 Page 79
Rumah Susun
adalah gedung bertingkat yang dibangun dalam sebuah lingkungan yang
terbagi dalam struktur fungsional, baik horisontal maupun vertikal, dan
merupakan satuan-satuan yang dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah.
Rumah susun memiliki tempat hunian dan dilengkapi dengan bagian bersama,
benda bersama, dan tanah bersama yang terletak pada lokasi dengan alamat
tertentu. Istilah rusun identik dengan hunian kalangan menegah ke bawah.
6.2. Cara Pengisian Listing Apartemen dan Rumah Susun (STRPBS13-AR)
Sebelum melakukan listing Apartemen dan Rumah Susun setiap kota IHK
terpilih harus terlebih dahulu melakukan verifikasi terhadap keberadaan apartemen
dan rumah susun yang banyak di kontrakan atau di sewakan. Liting apartemn dan
rumah susun hanya dilakukan pada kota-kota IHK berikut ini :
1. Medan
2. Surabaya
3. Jakarta
4. Tangerang
5. Bekasi
6. Depok
Pedoman STRPBS-2013 Page 80
Isikan nama Provinsi dan Kabupaten/Kota di kiri atas pada daftar
STRPBS13-AR.
Daftar tersebut masing-masing terdiri dari 14 kolom, yaitu:
Provinsi : DKI Jakarta
Kabupaten/Kota : Jakarta Selatan
Jenis Tempat
Tinggal
1. Apartemen
2. Rusun > 100 M2
70-100 M2
50-69 M2
< 50 M2 Jumlah > 100 M
270-100 M
250-69 M
2< 50 M
2 Jumlah
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14]
1Oakwood Premier Cozmo
Apartment
Jl. Lingkar Mega Kuningan
Blok E4.2 no.1 Jakarta Selatan1 40 25 75 35 175 - 100 - 50 150
2Puri Casablanca
Apartment
Jl. Puri Casablanca No. 1
Kuningan, Jakarta1 20 50 20 50 140 - 50 50 100
3 Pasadenia Apartment Jl. Jend. GatotSoebrotoKav.
26-27 Jakarta1 35 75 75 20 205 - 100 50 50 200
4 Setiabudi Residence Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta1 20 50 50 25 145 - 50 50 50 150
5Marbela Kemang
Residence
KemangApartement Jl.
Bangka Raya No. 7 Jakarta
Selatan
1 25 50 50 25 150 - 50 - 50 100
6 Hampton's ParkJl. Terogong Raya Jakarta
Selatan1 25 50 50 50 175 - 75 25 25 125
Jumlah 165 300 320 205 990 - 425 175 225 825
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK
STATISTIK HARGA KONSUMEN
Listing Apartemen dan Rumah Susun
Kontrak
Jumlah Kamar yang Disewakan/Dikontrakan Menurut Luas Lantai
SewaAlamatNama Apartemen/RusunNo.
STRPBS13-AR
Pedoman STRPBS-2013 Page 81
- Kolom (1) : Nomor
Cukup jelas
- Kolom (2) : Nama Apartemen/Rusun
Isikan sesuai dengan namanya
- Kolom (3) : Alamat
Isikan Alamat yang lengkap
- Kolom (4) : Jenis Tempat tinggal
Isikan pada kolom ini:
Kode 1 : Apartemen
Kode 2 : Rumah Susun
Kolom (5) s.d (14), digunakan untuk mengisi jumlah Kamar/Unit yang disewakan dan dikontrakan. - Kolom (5) : Isikan kolom ini untuk sewa dengan luas lantai > 100 m2
- Kolom (6) : Isikan kolom untuk sewa dengan luas lantai antara 70 – 100 m2
- Kolom (7) : Isikan kolom ini untuk sewa dengan luas lantai antara 50 – 69 m2
- Kolom (8) : Isikan kolom ini untuk sewa dengan luas lantai < 50 m2
- Kolom (9) : Penjumlahan kolom (5) s.d. (8)
- Kolom (10) : Isikan kolom ini untuk kontrak dengan luas lantai > 100 m2
- Kolom (11) : Isikan kolom untuk kontrak dgn luas lantai antara 70 – 100 m2
- Kolom (12) : Isikan kolom untuk kontrak dengan luas lantai antara 50 – 69 m2
- Kolom (13) : Isikan kolom ini untuk kontrak dengan luas lantai < 50 m2
- Kolom (14) : Penjumlahan kolom (10) s.d. (13)
Jumlahkan kebawah untuk kolom (5) s.d (14) sesuai dengan kolomnya.
Dalam Pengolahan untuk kolom (5) s.d. (14) harus menyesuaikan dengan daftar
klasifikasi STRPBS13 sesuai dengan kategorinya (lampiran 4)
Kategori
Kode 17= Apartemen/Rusun dengan luas lantai > 100 m2
Kode 18= Apartemen/Rusun dengan luas lantai adalah antara 70 – 100 m2
Kode 19= Apartemen/Rusun dengan luas lantai adalah antara 50 – 69 m2
Kode 20= Apartemen/Rusun dengan luas lantai < 50 m2
Pedoman STRPBS-2013 Page 82
6.3. Penghitungan Relatif Harga Sewa/Kontrak Apartemen/Rusun
LK I : Penghitungan Rata-rata Harga Sewa/Kontrak Apartemen/Rusun
Status : Sewa
Kategori : 18 (Luas Lantai antara 70 -100 M2 )
September
2013
Oktober
2013
Oktober
2013
November
2013
[1] [2] [4] [5] [6] [7]
1Oakwood Premier Cozmo
Apartment 2.000.000 2.500.000 2.500.000 3.000.000
2 Pasadenia Apartment 2.200.000 2.500.000 2.500.000 3.100.000
3 Hampton's Park 2.300.000 2.500.000 2.500.000 3.000.000
Jumlah X 6.500.000 7.500.000 7.500.000 9.100.000
Nama Apartemen/RusunNomor
Responden
Pencacahan Bulan
Oktober 2013
Pencacahan Bulan
November 2013
Relatif Harga Sewa Apartemen 115,38 121,33
Rata-rata Harga Sewa Apartemen
2.166.667 2.500.000 3.033.334
Pedoman STRPBS-2013 Page 83
Tahapan Pengolahan Tarif Apartemen dan Rumah Susun
Listing BPS Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan listing apartemen dan rumah susun yang banyak disewakan/dikontrakan dengan mengunakan Kuesioner STRPBS13-AR
Rekapitulasi Berdasarkan hasil listing, dibuat rekapitulasi daftar apartemen dan rumah susun menurut sewa/kontrak dan jumlah kamar dan luas lantai
Penarikan Sampel
Prinsip pengambilan sampel apartemen/rusun sama
dengan pengambilan sampel pada sewa/kontrak
rumah termasuk jenis daftarnya.
Populasi sewa/kontrak apartemen/rusun di peroleh
dahari hasil listing, sedangkan target sampel
apartemen/rusun telah disediakan pada lampiran 1.
Namun demikian BPS daerah dapat menyesuaikan
target sampel tersebut sesuai dengan kondisi
dilapangan.
Penghitungan relatif Harga
(LK)
Gunakan Lembar Kerja I (LK 1) untuk penghitungan relatif harga sesuai dengan status dan kategorinya. Penghitungannya sama dengan tarif sewa/kontrak.
BPS Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan verifikasi terhadap apartemen dan rumah susun yang banyak disewakan/dikontrakan
Verifikasi