bab i pendahuluan - bandungkab.go.id filetugas pokok dan fungsi camat : camat mempunyai tugas pokok...

21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Kecamatan Bojongsoang adalah salah satu dari 31 Kecamatan yang berada di bawah Pemerintahan Kabupaten Bandung, yang dalam melaksanakan kegiatan Pemerintahan memiliki 6 (enam) desa terdiri dari Desa Bojongsoang, Desa Lengkong, Desa Cipagalo, Desa Bojongsari, Desa Buahbatu dan Desa Tegalluar; terdapat 19 Dusun, 91 RW dan 548 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 88.154 jiwa (Laki-laki = 43.574 jiwa, Perempuan 44.580 jiwa), dengan rincian sebagai berikut : No. Desa J u m l a h Laki-laki Perempuan Penduduk 1. Bojongsoang 9.063 11.433 20.496 2. Lengkong 5.241 4.867 10.108 3. Cipagalo 8.519 8.468 16.987 4. Bojongsari 6.733 6.494 13.227 5. Buahbatu 6.986 6.861 13.847 6. Tegalluar 7.032 6.457 13.489 Jumlah Total 43.574 44.580 88.154 Dengan luas wilayah 2.622.192 Ha secara geografis Kecamatan Bojongsoang merupakan pintu gerbang perbatasan dengan Kota Bandung. Dengan dikeluarkannya Perda Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maka status tanah banyak yang mengalami perubahan dari lahan pertanian menjadi pemukiman dan tentu akan mempengaruhi terhadap laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kecamatan Bojongsoang pada khususnya dan Kabupaten Bandung pada umumnya. Sebuah konsekuensi logis yang perlu dikaji lebih dalam terhadap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang objektif di masyarakat. Letak wilayah Kecamatan Bojongsoang berada di sebelah Timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung dengan batas wilayah sebagai berikut : B. Tugas dan Fungsi Kecamatan sebagai Perangkat Pemerintah Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kecamatan Bojongsoang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

Upload: trinhdien

Post on 28-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Bojongsoang adalah salah satu dari 31 Kecamatan yang berada di

bawah Pemerintahan Kabupaten Bandung, yang dalam melaksanakan kegiatan

Pemerintahan memiliki 6 (enam) desa terdiri dari Desa Bojongsoang, Desa

Lengkong, Desa Cipagalo, Desa Bojongsari, Desa Buahbatu dan Desa Tegalluar;

terdapat 19 Dusun, 91 RW dan 548 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 88.154

jiwa (Laki-laki = 43.574 jiwa, Perempuan 44.580 jiwa), dengan rincian sebagai berikut

:

No. Desa J u m l a h

Laki-laki Perempuan Penduduk 1. Bojongsoang 9.063 11.433 20.496 2. Lengkong 5.241 4.867 10.108 3. Cipagalo 8.519 8.468 16.987 4. Bojongsari 6.733 6.494 13.227 5. Buahbatu 6.986 6.861 13.847 6. Tegalluar 7.032 6.457 13.489

Jumlah Total 43.574 44.580 88.154

Dengan luas wilayah 2.622.192 Ha secara geografis Kecamatan

Bojongsoang merupakan pintu gerbang perbatasan dengan Kota Bandung. Dengan

dikeluarkannya Perda Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) maka status tanah banyak yang mengalami perubahan dari lahan pertanian

menjadi pemukiman dan tentu akan mempengaruhi terhadap laju pertumbuhan

penduduk dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kecamatan Bojongsoang pada

khususnya dan Kabupaten Bandung pada umumnya. Sebuah konsekuensi logis

yang perlu dikaji lebih dalam terhadap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan

sehingga sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang objektif di masyarakat. Letak

wilayah Kecamatan Bojongsoang berada di sebelah Timur dari Pusat Pemerintahan

Kabupaten Bandung dengan batas wilayah sebagai berikut :

B. Tugas dan Fungsi

Kecamatan sebagai Perangkat Pemerintah Daerah mempunyai tugas

pokok melaksanakan urusan Pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas pokok

tersebut, Kecamatan Bojongsoang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

2

1. Pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintah di Kecamatan

2. Pengkoordinasian kegiatan dibidang pembangunan dan

kemasyarakatan

3. Pengkoordinasian kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pelayanan di

lingkungan kecamatan.

Sebagai suatu organisasi kecamatan mempunyai 3 (tiga) unsur organisasi,

yaitu :

1. Camat sebagai unsur pimpinan

2. Sekretaris sebagai unsur pembantu pimpinan

3. Seksi-seksi sebagai unsur pelaksana.

Tugas pokok dan Fungsi Camat :

Camat mempunyai tugas pokok memimpin, melaksanakan,

mengkoordinasikan, merumuskan tujuan dan sasaran penyelenggaraan

Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kecamatan

sesuai dengan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati

untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dibidang koordinasi

pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban

umum, penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan,

pemeliharaan sarana dan fasilitas sarana umum, kegiatan pemerintah di

kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau

kelurahan, pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan

atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa atau Kelurahan

serta menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan lainnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Struktur Organisasi

Dengan telah berubahnya status Kecamatan menjadi Satuan Perangkat

Kerja Daerah Kabupaten Bandung, dan dalam upaya meningkatkan kinerja

aparat, telah dilakukan penataan kelembagaan yang disesuaikan dengan

konsep Otonomi Daerah yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah

Kabupaten Bandung Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Pembentukan

Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Wilayah Kabupaten Bandung,

Selengkapnya Struktur Organisasi diuraikan dalam lampiran I

C. Maksud dan Tujuan

Maksud

Instansi Pemerintah diwajibkan untuk menyiapkan, menyusun dan

menyampaikan informasi kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga

3

sebagai perwujudan normatif pertanggungjawabannya. Penyampaian

informasi kinerja ini dimaksudkan sebagai pengungkapan capaian kinerja

instansi pemerintah dalam satu tahun anggaran berdasarkan komitmen yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Komitmen tersebut merupakan fokus organisasi untuk mencapai tingkat

capaian kinerja yang tertuang dalam rumusan tujuan dan sasaran Kecamatan

Bojongsoang. Sebagai suatu instansi pemerintah harus

mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan

tingkat kinerja yang dicapainya. Penjelasan mengenai keberhasilan dan

kegagalan kinerja ini dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) yang merupakan salah satu komponen dari Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Tujuan

Tujuan penyusunan penyampaian LAKIP adalah untuk mewujudkan

akuntabilitas instansi pemerintah, yakni Camat kepada Bupati sebagai pihak

yang memberi wewenang. Dengan demikian LAKIP merupakan sarana bagi

instansi pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa

yang telah berhasil dicapai.

Penyusunan dan pelaporan LAKIP juga bertujuan untuk memenuhi hal-hal

sebagai berikut:

a. Pertanggungjawaban dari unit kerja yang lebih rendah kepada unit kerja

yang lebih tinggi, atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada

atasan, laporan akuntabilitas ini lebih mengemukakan akuntabilitas

manajerial;

b. Bahan pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan-

perubahan kearah perbaikan dalam pencapaian efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta ketaatan terhadap

Peraturan Perundang-unangan yang berlaku;

c. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka pendek

dan jangka menengah.

4

BAB II

RENCANA STRATEGIS

A. Rencana Strategis

1. Rencana Strategis Kecamatan Bojongsoang

Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung sebagai Instansi

Perangkat Daerah Kabupaten Bandung sekaligus sebagai pelayan

masyarakat terdepan telah mengupayakan menyusun Rencana Kegiatan dan

Anggaran (RKA) dan Dokumen Pengguna Anggaran (DPA) Tahun 2012 yang

berorientasi pada Rencana Strategis Kabupaten Bandung dengan

memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada.

Dengan mengacu kepada makna dan arti pentingnya Rencana

Strategis yang merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan yang

dihadapi, maka Rencana Strategis Kecamatan Bojongsoang Tahun 2012

merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar untuk

diimplementasikan oleh seluruh Aparat Kecamatan Bojongsoang.

2. Visi dan Misi

Visi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana

instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat

eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang

menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang

ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dengan mengacu kepada batasan

tersebut, dan sesuai dengan tugas dan fungsi kecamatan yang merupakan

instansi pelayanan publik terdepan, maka Visi Kecamatan Bojongsoang

dijabarkan sebagai berikut:

“ Peningkatan Pelayanan yang Berorientasi pada Pemberdayaan dan

Kemandirian Desa “

Misi

Dalam upaya mewujudkan dan merealisasikan Visi Kecamatan

Bojongsoang Kabupaten Bandung, maka ditetapkan misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Pemerintah Kecamatan dan Desa.

2. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik.

3. Meningkatkan pelayanan publik yang optimal sesuai ketentuan yang

berlaku.

4. Mengembangkan dan memberdayakan partisipasi masyarakat.

5. Mewujudkan pembangunan demi kemandirian desa.

5

3. Tujuan

Kecamatan Bojongsoang telah merumuskan tujuan dan sasaran

strategis yang merupakan bagian integral dalam proses implementasi rencana

organisasi untuk mencapai MISI dan merealisasikan VISI.

Sejalan dengan Visi dan Misi tersebut, Kecamatan Bojongsoang

mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yakni

1. Mewujudkan aparat yang memiliki kapasitas dan accessbilitas serta

tanggung jawab moral yang kuat.

2. Menyelenggarakan pemerintahan yang efektif dan efisien serta mengayomi

seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan

3. Terwujudnya pelayanaan yang tepat, cepat dan mudah terjangkau.

4. Mewujudkan kesadaran masyarakat dalam membentuk kontribusi bagi

desa masing-masing.

5. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan yang ditunjang pengembangan

potensi sehingga menjadi sumber daya yang mendukung kemandirian.

4. Sasaran dan Indikator Kinerja

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Keterangan

1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat

- Presentase/jumlah permohonan yang dilayani dengan tepat waktu a. Ijin Mendirika Bangunan b. Ijin Undang-undang

Gangguan (HO) c. Sewa alat berat (Stoom

Walls) - Persentase masyarakat yang

memiliki IMB - Persentase masyarakat yang

memiliki Ijin HO

Indikator Kinerja Utama (IKU)

2. Meningkatkan Kualitas Fasilitasi Pelaksanaan Program/Kegiatan Dinas Teknis

- Jumlah kegiatan teknis yang diberi fasilitasi oleh kecamatan

IKU

3. Meningkatnya Tertib Administrasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

- Jumlah desa yang telah menyelenggarakan Musrenbang

- Jumlah desa yang menyampaikan dokumen pelaporan dengan tepat waktu

- Jumlah desa yang telah menyusun RPJMDes

- Jumlah desa yang telah memiliki RKPDes

- Jumlah desa yang telah memiliki BPD

IKU

6

4. Meningkatnya

Kualitas Keamanan, Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan

- Persentase penurunan tindak kriminalitas

- Persentase penurunan pelanggaran terhadap Perda/Perbup

- Persentase jumlah desa yang sudah memiliki Tempat Pembuangan sampah Sementara (TPS)

- Persentase kejadian bencana yang ditangani tepat waktu

- Jumlah desa yang sudah memiliki upaya preventif terhadap penanggulangan bencana (cth: Tagana)

IKU

5. Meningkatkan Kapasitas Organisasi Kecamatan

- Persentase kecukupan sarana & prasarana kecamatan yang memadai

- Persentase Kecukupan Sumber Daya Manusia (SDM)

- Persentase SDM yang memenuhi Kapasitas

-

5. Program Kegiatan Tahun 2012

Program dan Kegiatan Kecamatan Bojongsoang Tahun Anggaran

2012, diuraikan selengkapnya pada lampiran II.

B. Penetapan Kinerja Tahun 2012

Penetapan Kinerja Kecamatan Bojongsoang Tahun 2012 yang telah

ditandatangani beserta lampirannya, selengkapnya pada lampiran III.

7

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah sangat bermanfaat untuk:

a. Meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas instansi dimata instansi yang

lebih tinggi dan akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap

instansi;

b. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawab instansi;

c. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi

secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan

lingkungannya;

d. Mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan secara baik, sesuai dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

A. Pencapaian Sasaran Strategis

Pencapaian sasaran strategis dapat diukur melalui perbandingan

antara target dan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.

Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat

diilustrasikan dalam gambar berikut :

Sasaran Strategis 1

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

1 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat

Jumlah permohonan Perijinan/sewa yang dilayani dengan tepat waktu

a. Ijin Mendirikan Bangunan

b. Ijin Undang-undang Gangguan (HO)

c. Sewa alat berat (Stoom Walls)

75

76

53 hari

63

87

25 hari

84

114

47

Persentase masyarakat yang memiliki IMB

100 %

60 %

60

Persentase masyarakat yang memiliki Ijin HO

100 %

75 %

75

8

Analisa:

Jumlah permohonan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) persentasenya

masih dibawah target. Hal ini disebabkan banyaknya kompleks perumahan di

Kecamatan Bojongsoang yang membuat IMB dengan cara kolektif/menginduk,

sehingga permohonannya diajukan langsung ke Tingkat Kabupaten.

Sementara permohonan Ijin Gangguan (HO) telah melampaui target,

sehingga perlu dipertahankan, bahkan jika memungkinkan dapat ditingkatkan

pada tahun yang akan datang.

Untuk Sewa alat berat juga masih dibawah target, salah satunya

disebabkan karena proyek-proyek yang masuk ke desa bukan hanya

perbaikan jalan, melainkan juga untuk pembangunan lainnya. Kalaupun ada

proyek pembangunan jalan, volumenya kecil. Selain itu kondisi Stoomwalls

yang ada sudah kurang layak pakai.

Sasaran Strategis 2

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

2.

Meningkatkan

Kualitas Fasilitasi

Pelaksanaan

Program/Kegiatan

Dinas Teknis

Jumlah kegiatan teknis

yang difasilitasi oleh

kecamatan

15

19

127

Analisa:

Jumlah kegiatan teknis yang difasilitasi oleh Kecamatan selama tahun

2012 melebihi target, mencapai 127 %, yakni terutama pada kegiatan Dinas

Sosial. Hal ini disebabkan keaktifan TKSK, dimana IKDC yang berlokasi di

Desa Tegalluar aktif dan PSM nya menjadi juara I, sehingga dijadikan

percontohan. Oleh karena itu frekuensi pelatihan administrasi dan

kelembagaannya lebih ditingkatkan oleh Dinas Teknis.

9

Sasaran Strategis 3

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

3. Meningkatnya Tertib Administrasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Jumlah desa yang telah menyelenggarakan Musrenbang

6

6

100

Jumlah desa yang menyampaikan dokumen pelaporan dengan tepat waktu

6

4

66,6

Jumlah desa yang telah menyusun RPJMDes

6

6

100

Jumlah desa yang telah memiliki RKPDes

6

6

100

Jumlah desa yang telah memiliki BPD

6

6

100

Analisa: Hampir seluruh IKU memenuhi target, hanya pada desa yang

menyampaikan laporan tepat waktu yang masih belum memenuhi target, yakni

mencapai 66,6 %. Hal ini disebabkan terlambatnya data yang diperoleh.

Sasaran Strategis 4

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

4. Meningkatnya Kualitas Keamanan, Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan

Persentase penurunan tindak kriminalitas

20 %

10 %

50

Persentase penurunan pelanggaran terhadap Perda/Perbup

30 %

15 %

50

Persentase jumlah desa yang sudah memiliki Tempat Pembuangan sampah Sementara (TPS)

6

0

0

Jumlah desa yang sudah memiliki upaya preventif terhadap penanggulangan bencana ( cth: Tagana )

6

5

80

10

Analisa:

Persentase penurunan tindak kriminalitas tidak mencapai target

dikarenakan tidak ada laporan, baik dari masyarakat maupun dari perangkat

desa.

Sementara penurunan pelanggaran terhadap Perda juga tidak

mencapai target disebabkan oleh beberapa factor terutama pelanggaran

terhadap Perda No. 2 Tahun 2007 tentang Sempadan Jalan. Ada beberapa

PKL beraktivitas di trotoar jalan (Perda 31/2000). Namun pada kenyataannya

para PKL sulit untuk ditempatkan di tempat-tempat yang tidak melanggar,

akan tetapi sebagian PKL dapat mengerti, sehingga realisasi penurunan

terhadap pelanggaran Perda dapat ditekan.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa belum satu pun desa yang

memiliki TPS, dikarenakan belum terealisasinya usulan-usulan pembuatan

TPS yang disampaikan desa/masyarakat kepada pihak Pemerintah Daerah.

Oleh karena itu diharapkan adanya perhatian Pemerintah untuk dapat

membangun fasilitas TPS di desa-desa Kecamatan Bojongsoang

Sedangkan. dalam upaya preventif terhadap bencana, dari 6 desa

hanya satu desa yang belum memiliki anggota Tagana dikarenakan anggota

Tagana yang ada di Desa Cipagalo meninggal dunia karena sakit, dan belum

ada penggantinya.

Sasaran Strategis 5

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

5. Meningkatkan Kapasitas Organisasi Kecamatan

Persentase kecukupan sarana & prasarana kecamatan yang memadai (Meja/kursi kerja)

20

10

50

Persentase Kecukupan Sumber Daya Manusia (SDM)

26

20

77

Persentase SDM yang memenuhi Kapasitas

20

14

70

Analisa :

Di kecamatan Bojongsoang masih kekurangan tenaga pengelola yang

memenuhi kapasitas, sekitar 30 %, untuk itu perlu adanya perhatian dari

Pemerintah Kabupaten Bandung dalam penambahan pegawai yang

memenuhi kapasitas.

11

B. Akuntabilitas Keuangan

Pencapaian sasaran yang telah ditarget oleh Kecamatan Bojongsoang

pada Tahun 2012 tidak terlepas dari adanya dukungan dana yang telah

dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang dijabarkan

dalam Dokumen Pengguna Anggaran (DPA) yang dibiayai dari APBD

Kabupaten Bandung.

Realisasi Anggaran Tahun 2012 masih berpedoman kepada Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,

Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara

Penyusunan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah, Pelaksana Tata

Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran

pendapatan dan Belanja Daerah.

Akuntabilitas Keuangan Kecamatan Bojongsoang Tahun 2012 yang

dialokasikan dari APBD Kabupaten Bandung selengkapnya diuraikan pada

lampiran IV.:

12

BAB IV

P E N U T U P

Sebagai bagian penutup Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung telah memperlihatkan kinerja

yang cukup baik atas sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Seluruh capaian kinerja tersebut, baik yang telah berhasil maupun yang belum

sepenuhnya mencapai 100 %, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga

bagi kami untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Oleh karena itu, sesuai dengan hasil analisa atas capaian kinerja tahun

2012, kami merumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan

masalah yang akan kami jadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan di

masa yang akan datang, yatu:

1. Penyusunan perencanaan yang lebih matang.

2. Mekanisme pengumpulan kinerja yang tepat.

3. Konsisten untuk melakukan koordinasi dengan unit kerja dalam menentukan

arah kebijakan.

4. Lebih mendorong pada kebijakan pembangunan wilayah yang lebih

bermanfaat.

Akhir kata, kami beserta seluruh Aparat Kecamatan Bojongsoang Kabupaten

Bandung mengharapkan agar LAKIP Tahun 2012 dapat memenuhi akuntabilitas

Kinerja kami kepada yang berkepentingan, dan sebagai bahan informasi penting

dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja.

Bojongsoang, Pebruari 2013

CAMAT BOJONGSOANG

Drs. YIYIN SODIKIN, M.Si NIP. 19610504 198209 1 001

13

14

15

I. Analisis Capaian Kinerja Analisa Pencapaian Kinerja Sasaran dilakukan dengan membandingkan

antara kinerja nyata (realisasi) dengan kinerja yang direncanakan. Analisis ini dilakukan atas pencapaian sasaran yang ingin dipengaruhi oleh pelaksanaan.kegiatan , dengan membandingkan antara rencana dan realisasi untuk masing-masing kelompok indikator, yaitu indikator kinerja input, output dan outcome antara yang direncanakan dengan realisasinya, atau antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai Kecamatan Bojongsoang. Kemudian dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap), karena realisasi berbeda dengan target yang direncanakan.

Pada realisasi penerimaan PAD dari retribusi PAD di wilayah Kecamatan Bojongsoang untuk tahun 2012 dapat dicapai sebesar Rp. 37.421.320,- (73 %) dari target sebesar Rp.51.602.790,34,- , dengan rincian sebagai berikut:

Target dan Realisasi PAD Tahun 2012

No. Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) %

1.

2.

3.

Retribusi Sewa Alat Berat (Stoom Walls)

Retribusi IMB

Retribusi HO

4.732.000

39.405.262,98

7.465.527,36

2.250.000

23.040.120

10.491.200

47,5

58,5

140,5

Jumlah 51.602.790,34 35.781.320 69,3

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi pendapatan dari retribusi HO, ternyata dapat melebihi target, hal ini perlu dipertahankan, bahkan jika memungkinkan dapat ditingkatkan untuk realisasi pendapatan pada tahun yang akan datang.

Namun demikian pada realisasi pendapatan dari Retribusi sewa alat berat dan IMB masih cukup jauh dibawah target. Ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu diantaranya :

Tidak tercapainya target PAD pada Retribusi alat berat salah satunya karena proyek-proyek yang masuk ke desa bukan hanya perbaikan jalan, melainkan juga untuk pembangunan lainnya. Kalaupun ada proyek pembangunan jalan, volumenya kecil, selain itu kondisi Stoomwalls yang ada sudah kurang layak pakai.

Sementara untuk Retribusi IMB disebabkan banyaknya kompleks perumahan di Kecamatan Bojongsoang yang membuat IMB secara kolektif/menginduk, sehingga permohonannya diajukan langsung ke Tingkat Kabupaten.

Salah satu upaya untuk meningkatkan PAD dari sewa alat berat antara lain

adalah perlunya pengadaan Stomwalls yang baru, disebabkan kondisi alat berat yang ada sudah tua dan seringkali mengalami kerusakan. Sedangkan untuk IMB akan diupayakan pendataan terhadap perumahan yang melakukan renovasi, dimana masih banyak rumah yang telah dilakukan renovasi tetapi tidak memiliki IMB.

16

II. Akuntabilitas Keuangan

Pencapaian sasaran yang telah ditarget oleh Kecamatan Bojongsoang pada Tahun 2012 tidak terlepas dari adanya dukungan dana yang telah dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang dijabarkan dalam Dokumen Pengguna Anggaran (DPA) yang dibiayai dari APBD Kabupaten Bandung.

Realisasi Anggaran Tahun 2012 masih berpedoman kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah, Pelaksana Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah. Anggaran Belanja Kecamatan Bojongsoang Tahun 2012 yang dialokasikan dari APBD Kabupaten Bandung, adalah sebagai berikut:

Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun 2012

No. Uraian

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

1. Belanja Pegawai

1.605.591.939,32 1.550.472.476 97 16.009.000 16.009.000 100

2. Belanja Barang dan Jasa

- - - 186.581.000 180.286.500 96,6

3. Belanja Modal

- - - 126.500.000 126.392.000 99,9

Jumlah 1.605.591.939,32 1.550.472.476 97 329.090.000 322.687.500 98

Pada realisasi Anggaran Belanja Tidak langsung tidak terserap seluruhnya, hal ini disebabkan oleh adanya 1 (satu) orang pegawai yang pensiun di lingkungan Kecamatan Bojongsoang pada Bulan Oktober 2012.

Sementara itu belanja langsung tidak terserap seluruhnya, yakni pada kegiatan:

- Penyediaan Jasa Komunikasi, Surat Kabar dan Sumber Daya Air, hanya terealisasi 33,3 %. Sehingga anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. 3.000.000,- yaitu untuk pembayaran telepon dan surat kabar.

- Kegiatan Rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah terealisasi 99,7 %, anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. 15.000,-

- Pemeliharaan rutin kendaaraan dinas/operasional , terealisasi 98 %, dan anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. 1.620.000,-, dikarenakan ada 1 (satu) orang pegawai yang pensiun.

- Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH terealisasi 99,9 %, dimana anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. 113.000,-.

17

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung yang telah disusun, telah

memperlihatkan kinerja yang cukup baik atas sasaran-sasaran strategis yang telah

ditetapkan.

Capaian kinerja tersebut, baik Pendapatan Asli Daerah maupun Kegiatan SKPD

yang telah menunjukkan keberhasilan dengan capaian hingga 100%, tidak terlepas dari

dukungan berbagai pihak. Sementara masih adanya capaian kinerja yang belum

sepenuhnya mencapai 100 %, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi

kami untuk terus meningkatkan kinerja yang lebih baik di tahun-tahun berikutnya.

Oleh karena itu, sesuai dengan hasil analisa atas capaian kinerja tahun 2012, kami

merumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang

akan kami jadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan di masa yang akan

datang, yatu:

5. Penyusunan perencanaan dan program yang lebih matang.

6. Mekanisme pengumpulan data serta penerapan kinerja yang lebih tepat.

7. Konsisten untuk melakukan koordinasi dengan unit kerja dalam menentukan

arah kebijakan.

8. Lebih mendorong pada kebijakan pembangunan wilayah yang lebih tepat,

sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.

Akhir kata, kami beserta seluruh Aparat Kecamatan Bojongsoang Kabupaten

Bandung mengharapkan agar LAKIP Tahun 2012 dapat memenuhi Akuntabilitas

Kinerja kami kepada yang berkepentingan, dan sebagai bahan informasi penting dalam

pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang.

Bojongsoang, Januari 2013 CAMAT BOJONGSOANG

Drs. YIYIN SODIKIN, M.Si NIP. 19610504 198209 1 001

18

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

RINGKASAN EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1

1. Gambaran Umum …………………………………………………. 1

2. Kondisi Organisasi …………………………………………………… 2

BAB II ` RENSTRA DAN PENETAPAN KINERJA 6

1. Rencana Strategis ……………………………………………………. 6

2. Penetapan Kinerja Tahun 2013 ………………………………. 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………….. 12

I. Pengukuran Kinerja ……………………………………………………… 12

II. Analisa Pencapaian Kinerja Sasaran ……………………………… 15

III. Anilasa Pencapaian Kinerja Keuangan ………………………….. 16

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………………… 17

LAMPIRAN – LAMPIRAN :

1. Rencana Strategis 2011-2015

2. Rencana Kinerja 2013

3. Penetapan Kinerja Tahun 2013

4. Pengukuran Kinerja 2012

19

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmatNya

kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

(LAKIP) Tahun Anggaran 2012.

Pemerintahan Kecamatan Bojongsoang sebagai Perangkat Daerah Otonom

mempunyai kedudukan yang strategis, dimana pemerintah kecamatan adalah aparat

yang berhubungan langsung dengan masyarakat yang mampu memberikan pelayanan

yang profesional, efektif dan efisien. Oleh karena itu, kecamatan sebagai ujung tombak

dari Pemerintah Kabupaten perlu terus diberikan pembinaan dalam profesionalisme

kedinasannya, baik oleh Pemerintah Kabupaten maupun fasilitasi dari Pemerintah

Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

Kecamatan Bojongsoang Tahun 2012 masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami

mengharapkan kritik dan saran dalam rangka perbaikan dimasa yang akan datang.

Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun Anggaran

2012 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Amin.

Bojongsoang, Januari 2013

CAMAT BOJONGSOANG

Drs. YIYIN SODIKIN, M.Si NIP. 19610504 198209 1 001

20

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Tahun Anggaran

2012 Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung merupakan LAKIP ke 2 (dua)

dalam rentang waktu Rancana Strategis (Renstra) Peiode Tahun 2011 – 2015, LAKIP

Kecamatan Bojongsoang Tahun Anggaran 2012 melaporkan tentang hasil kinerja

Kecamatan Bojongsoang selama tahun 2012 yang dibandingkan dengan Renja tahun

2011 serta mengacu kepada Renstra tahun 2011 – 2015.

Tahun 2012 Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung menetapkan sasaran

strategis sebagaimana diuraikan di dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun 2012 yang

merupakan penjabaran dari tujuan dalam Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah di wilayah Kecamatan Bojongsoang.

Hasil pencapaian kinerja tahun Anggaran 2012 telah menunjukkan peningkatan

yang signifikan dalam melaksanakan sasaran strategis yang ditargetkan meskipun

secara keseluruhan target yang direncanakan belum seluruhnya dapat dicapai, namun

demikian peningkatan kinerja yang telah dicapai dapat dijadikan suatu motivasi yang

baik untuk menentukan arah dan langkah-langkah kebijakan Pemerintah Kabupaten

yang lebih baik dimasa yang akan datang.

21

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

KECAMATAN DAYEUHKOLOT

TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

KECAMATAN DAYEUHKOLOT