bab i pendahuluan -...

36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntabilitas adalah salah satu tonggak penting era reformasi. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme menyatakan Akuntabilitas sebagai salah satu asas umum dalam penyelenggaraan Negara Dengan diberlakukannya, Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan Daerah dan Pusat serta memperhatikan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pemba-ngunan Nasional memberikan kewenangan bagi pemerintah daerah untuk menyusun sendiri rencana pembangunan yang akan dilaksanakan. Hal ini menjadi peluang besar bagi pemerintah daerah dan perangkatnya untuk melaksanakan tugas- tugas Pemerintahan Umum sebagai tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan tersebut, pemerintah daerah wajib menyusun dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), yang mendasari pada perencanaan dan hasil pada ketetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Demikian halnya dengan SKPD diharuskan untuk menyusun dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang dimuat dalam Dokumen Rencana Strategis (Renstra) SKPD dan Rencana Kerja (Renja) SKPD. Dalam Rangka Penyusunan dan penetapan Renstra-SKPD sebagaimana diatur dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 merupakan bagian dari proses penyusunan dan penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyiapkan rancangan Renstra- SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM Daerah (Pasal 15 Ayat 3), selanjutnya Kepala Bappeda menyusun rancangan RPJM Daerah dengan menggunakan rancangan Renstra- SKPD dengan berpedoman pada RPJP Daerah (Pasal 15 Ayat 4) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Prov. Jateng sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan Negara, berkewajiban untuk memper- tanggung-jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mengelola segala sumber daya yang dimiliki dan dalam mencapai misi dan tujuan organi- sasi. Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan melalui sistem perencana-an dan penganggaran serta pengukuran kinerja yang terintegrasi dan menyelu-ruh. Hal tersebut dimulai dengan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Dalam rangka menghasilkan data yang berkualitas, tepat waktu, dan akuntabel. Tahun 2016 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra periode 2013-2018. Renstra mengalami pengembangan yang disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan. Pembangunan Daerah ditujukan untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal,

Upload: phungnga

Post on 03-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntabilitas adalah salah satu tonggak penting era reformasi. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme menyatakan Akuntabilitas sebagai salah satu asas umum dalam penyelenggaraan Negara

Dengan diberlakukannya, Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan Daerah dan Pusat serta memperhatikan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pemba-ngunan Nasional memberikan kewenangan bagi pemerintah daerah untuk menyusun sendiri rencana pembangunan yang akan dilaksanakan. Hal ini menjadi peluang besar bagi pemerintah daerah dan perangkatnya untuk melaksanakan tugas-tugas Pemerintahan Umum sebagai tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia

Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan tersebut, pemerintah daerah wajib menyusun dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), yang mendasari pada perencanaan dan hasil pada ketetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Demikian halnya dengan SKPD diharuskan untuk menyusun dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang dimuat dalam Dokumen Rencana Strategis (Renstra) SKPD dan Rencana Kerja (Renja) SKPD.

Dalam Rangka Penyusunan dan penetapan Renstra-SKPD sebagaimana diatur dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 merupakan bagian dari proses penyusunan dan penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyiapkan rancangan Renstra-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM Daerah (Pasal 15 Ayat 3), selanjutnya Kepala Bappeda menyusun rancangan RPJM Daerah dengan menggunakan rancangan Renstra-SKPD dengan berpedoman pada RPJP Daerah (Pasal 15 Ayat 4) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Prov. Jateng sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan Negara, berkewajiban untuk memper-tanggung-jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mengelola segala sumber daya yang dimiliki dan dalam mencapai misi dan tujuan organi-sasi. Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan melalui sistem perencana-an dan penganggaran serta pengukuran kinerja yang terintegrasi dan menyelu-ruh. Hal tersebut dimulai dengan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Dalam rangka menghasilkan data yang berkualitas, tepat waktu, dan akuntabel. Tahun 2016 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra periode 2013-2018. Renstra mengalami pengembangan yang disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan. Pembangunan Daerah ditujukan untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal,

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 2

nasional dan global. Dalam perspektif perencanaan pembangunan, Pemerintah Daerah harus memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan diikuti oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (Good Governance). Kepemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi misi pembangunan daerah dan aspirasi serta cita – cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme Dalam pelayanan di bidang ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan kependudukan berdasarkan peraturan perundangan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD dirinci berdasarkan UU, PP, Perda, Kepmen.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 disampaikan sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja dikaitkan dengan anggaran yang digunakan serta pencapaian tujuan, sasaran-sasaran strategis, dan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Tahun 2013-2018. Sehingga pertanggungjawaban kinerja tersebut diwujudkan dengan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 yang dilaksanakan secara berjenjang

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah, bahwa Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang tenaga kerja, Transmigrasi, Kependudukan dan catatan sipil yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Tugas pokok dan fungsi dinas Selanjutnya diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 65 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan mempunyai fungsi : 1) Perumusan Kebijakan teknis bidang tenaga kerja, transmigrasi,

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang tenaga kerja dan transmigrasi, kependudukan pencatatan sipil;

3) Pembinaan dan fasilitasi bidang tenaga kerja dan transmigrasi lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota;

4) Pelaksanaan tugas di bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, pelatihan kerja dan produktivitas, pengawasan ketenagakerjaan, hubungan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 3

industrial dan jaminan sosial, serta ketransmigrasian, kependudukan dan pencatatan sipil;

5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang tenaga kerja, transmigrasi, kependudukan dan pencatatan sipil;

6) Pelaksanaan kesekretariatan dinas; 7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat :

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang program, keuangan, dan umum dan kepegawaian. Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoor-

dinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrsi, dan pelaksanaan di bidang program;

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, peng-koordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan;

3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, peng-koordinasian penyelenggaran tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian; Sekretaris mempunyai 3 subbagian : 1. Subbagian Program; 2. Subbag Keuangan; 3. Subbag Umum Dan Kepegawaian.

c. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, membawahkan : mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri, perluasan dan pengembangan tenaga kerja, dan transmigrasi. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi: 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri; 2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang perluasan dan pengembangan tenaga kerja; 3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang transmigrasi; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya yang mempunyai 3 Seksi : 1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja; 2. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja; 3. Seksi Transmigrasi.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 4

d. Bidang Pelatihan Kerja Dan Produktivitas, membawahkan : mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang standarisasi dan sertifikasi, pelatihan dan pemagangan, dan produktivitas.

Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas mempunyai fungsi: 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksa-

naan di bidang standarisasi dan sertifikasi; 2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksa-

naan di bidang pelatihan dan pemagangan; 3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang produktivitas; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya yang mempunyai 3 Seksi : 1. Seksi Standarisasi dan Sertifikasi; 2. Seksi Pelatihan dan Pemagangan; 3. Seksi Produktivitas.

e . Bidang Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang syarat kerja dan jaminan sosial, kelembagaan hubungan industrial, dan pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial mempunyai fungsi: 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang syarat kerja dan jaminan sosial; 2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelak-

sanaan di bidang kelembagaan hubungaan industrial; 3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya yang mempunyai 3 Seksi : 1. Seksi Syarat Kerja Dan Jaminan Sosial; 2. Seksi Kelembagaan Hubungan Industrial; 3. Seksi Pengupahan Dan Kesejahteraan Tenaga Kerja.

f. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, membawahkan : mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan norma kerja dan jaminan sosial tenaga kerja, pengawasan norma keselamatan kerja dan kesehatan kerja, dan pengawasan dan perlindungan hukum tenaga kerja dalam dan luar negeri.

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai fungsi : 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelak-

sanaan di bidang pengawasan norma kerja dan jaminan sosial tenaga kerja;

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 5

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan norma keselamatan kerja dan kesehatan kerja;

3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan dan perlindungan hukum tenaga kerja dalam dan luar negeri;

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya yang mempunyai 3 Seksi : 1. Seksi Pengawasan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja; 2. Seksi Pengawasan Norma Keselamatan Dan Kesehatan Kerja; 3. Seksi Pengawasan dan Perlindungan Hukum Tenaga Kerja dalam dan

luar negeri

g. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah ) di lingkungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 46 Tahun 2008 tentang Tata Kerja UPTD adalah sebagai berikut: 1) Balai Latihan Kerja Industri Cilacap (BLKI Cilacap),mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pelatihan kerja industri. Untuk melaksanakan tugas Balai Latihan Kerja Industri menyelenggarakan fungsi: a) Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelatihan dan

pemasaran kerja industri; b) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pelatihan dan

pemasaran kerja industri; c) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan

pemasaran kerja industri; d) Pengelolaan ketatausahaan; e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

2) Balai Latihan Kerja Pertanian (BLKP) Klampok, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pelatihan kerja pertanian. Untuk melaksanakan tugas pokok Balai Latihan Kerja Pertanian menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan rencana teknis operasional dibidang pelatihan dan pemasaran kerja pertanian;

b) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pelatihan dan pemasaran kerja pertanian;

c) Pemantauan monitoring,evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan pemasaran kerja pertanian;

d) Pengelolaan ketatausahaan;

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 6

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3) Balai Latihan Kerja Dalam dan Luar Negeri (BLKDLN) Provinsi Jawa Tengah, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pelatihan kerja luar negeri. Balai Latihan Kerja Luar Negeri menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelatihan dan pemasaran kerja luar negeri;

b) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pelatihan dan pemasaran kerja luar negeri;

c) Pemantauan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan pemasaran kerja luar negeri;

d) Pengelolaan ketatausahaan;

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4). Balai Pelatihan dan Pengujian Keselamatan Kerja dan Hiperkes (BPPKK dan Hiperkes) Provinsi Jawa Tengah,mempunyai tugas pokok melaksa-nakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pelatihan dan pengujian keselamatan kerja dan hiperkes. Balai Pelatihan dan Pengujian Keselamatan Kerja dan Hiperkes menye-lenggarakan fungsi: a) Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelatihan dan

pengujian keselamatan kerja dan hiperkes; b) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pelatihan dan

pengujian keselamatan kerja dan hiperkes; c) Pemantauan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan

dan pengujian keselamatan kerja dan hiperkes; d) Pengelolaan ketatausahaan; e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

5). Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja (BP2TK) Provinsi Jawa Tengah, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pengembangan produktivitas tenaga kerja. Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan rencana teknis operasional pelatihan dan pemasaran di bidang pengembangan produktivitas tenaga kerja;

b) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional pelatihan dan pemasaran di bidang pengembangan produktivitas tenaga kerja;

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 7

c) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelatihan dan pemasaran di bidang pengembangan produktivitas tenaga kerja;

d) Pengelolaan ketatausahaan;

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6). Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja (BP3TK) Provinsi Jawa Tengah, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pelayanan penyelesaian perselisihan tenaga kerja. Balai Pelayanan Penyelesaian Perelisihan Tenaga kerja menyeleng-garakan fungsi: a) Penyusunan rencana teknis operasional di bidang penyelesaian

hubungan industrial, pemutusan hubungan kerja, dan penyelesaian kasus penempatan tenaga kerja;

b) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang penyelesaian hubungan industrial, pemutusan hubungan kerja, dan penyelesaian kasus penempatan tenaga kerja;

c) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelesaian hubungan industrial, pemutusan hubungan kerja, dan penyelesaian kasus penempatan tenaga kerja;

d) Pengelolaan ketatausahaan;

e) Kelompok Jabatan Fungsional.

7). Balai Latihan Transmigrasi dan Penyandang Cacad (Balatrans Penca) Provinsi Jawa Tengah,mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pelatihan transmigrasi dan penyandang cacat. Balai Pelatihan Transmigrasi dan Penyandang Cacat menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana teknis operasional pelatihan, pengerahan dan

penempatan transmigrasi dan penyandang cacat; b. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional pelatihan, pengerahan dan

penempatn transmigrasi dan penyandang cacat; c. Pemantauan, evaluasi dan pelatihan, pengerahan dan penempatan

transmigrasi dan penyandang cacat; d. Pengelolaan ketatausahaan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya

8). Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil, membawahkan : mempunyai tugas melaksanakan penyediaan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan kependudukan dan catatan sipil, dan informasi administrasi kependudukan. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang pembinaan kependudukan dan catatan sipil;

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 8

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang informasi administrasi kependudukan;

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya yang mempunya 2 Seksi : 1. Seksi Pembinaan Kependudukan dan Catatan Sipil; 2. Seksi Informasi Administrasi Kependudukan

Selengkapnya struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan i Provinsi Jawa Tengah tersaji pada gambar berikut :

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 9

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah didukung personil/ pegawai sejumlah 395 orang. Daftar jumlah pegawai berdasarkan unit kerja di lingkungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan adalah sebagai berikut:

tabel 1.1 Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan berdasarkan jenis kelamin jumlah pegawai laki-laki sebanyak sebanyak 227 pegawai sedangkan perempuan sebanyak 168 pegawai

Tabel 1.2 Grafik 2. Sebaran pegawai berdasarkan tingkat pendidikan

Berdasarkan jumlah pegawai sebanyak 395 orang dengan status tingkat pendidikan yang paling banyak adalah berpendidikan S1 sebanyak 41.27 persen atau sebanyak 163 orang.

tabel 1.3 Jumlah Jabatan Kepegawaian

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan sebaran pegawai di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan berdasarkan jenis jabatan jumlah pegawai fungsional umum sebanyak 298 pegawai, sementara jabatan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 10

pegawai fungsional khusus sebanyak 62 pegawai dan jabatan struktural sebanyak 51 pegawai

C. Aspek Strategis / Issu Strategis

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan dalam upaya pengembangan pelayanan Ketenagakerjaan, Ketransmigrasian dan Kependudukan yang didasarkan pada fungsi bidang pelayanan dijelaskan sebagai berikut:

1. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Beberapa rumusan permasalahan di Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu:

a. Angka pengangguran masih cukup tinggi 4.63 persen

b. Informasi peluang kerja dan mekanisme penempatan tenaga kerja belum sepenuhnya dipahami masyarakat.

c. Dukungan personel yang kurang memadai dalam hal jumlah personel yang berkaitan dengan pendataan tenaga kerja dan penempatan. Jumlah pegawai yang menangani penempatan /pengantar kerja sebanyak 12 orang hal ini tidak sebanding dengan jumlah penganggur yang membutuhkan fasilitasi penempatan.

d. Dukungan sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam operasional kegiatan.

e. Jumlah animo transmigrasi tidak sebanding dengan target/kuota yang diberikan dari Pusat (Kemenakertrans RI). Jumlah animo tahun 2016 sebanyak 2.397 KK, realisasi penempatan sebanyak 318 KK

f. Rendahnya kualitas Calon transmigran dan kurangnya penguasaan informasi terhadap calon lokasi transmigrasi.

2. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Beberapa rumusan permasalahan di Bidang Pelatihan Kerja dan Produktifitas yaitu:

a. Masih rendahnya kualitas angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja masih didominasi oleh lulusan SD kebawah sebesar 8.98 persen, lulusan SLTA sebanyak 3.30 persen sedangkan perguruan tinggi sebesar 1.15 persen

b. Berkurangnya Instruktur di BLK sebagai konsekuensi purna tugas, dari jumlah Instruktur 49 orang di tahun 2016.

c. Terbatasnya staf/pegawai yang dapat memahami SKKNI.

d. Terbatas fasilitasi kegiatan untuk UJK bagi Tenaga Kerja Indonesia

e. Pemahaman program pemagangan masih terbatas belum sesuai dengan ketentuan/pedoman

f. Rendahnya semangat etos kerja dan disiplin

g. Identifikasi Kebutuhan pelatihan belum dapat dilakukan dengan baik.

3. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 11

Beberapa rumusan permasalahan di Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial yaitu:

a. Masih lemahnya kelembagaan hubungan industrial;

b. Pembinaan dan Sosialisasi Kebijakan Ketenagakerjaan masih kurang;

c. Pembinaan dan sosialisasi dari mediator hubungan Industrial untuk program jamsostek Tenaga Kerja Luar Hubungan kerja masih kurang;

d. Belum ada pedoman dari pusat mengenai formula penetapan UMK;

e. Belum tersedianya data mengenai produktivitas usaha marginal dan kondisi pasar kerja yang valid di kabupaten/ kota

4. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Beberapa rumusan permasalahan di Bidang Pengawasan Ketenaga-kerjaan yaitu :

a. Masih tingginya angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan belum terlaksananya standarisasi K3 di tempat kerja;

b. Kurangnya pegawai pengawas KK baik pegawai pengawas KK umum maupun spesialis, jumlah pegawai pengawas se jawa tengah sebanyak 132 orang, tidak sebanding dengan jumlah perusahaan;

c. Masih banyaknya pekerja anak yang bekerja sektor informal yang berusia antara 10 – 17 tahun. Berdasarkan laporan Kabupaten / Kota jumlah pekerja anak tercatat sebanyak 30.830 di tahun 2016;

d. Masih kurangnya perlindungan hak normatif pekerja perempuan di sektor formal maupun informal. Hal ini ditunjukkan belum sepenuhnya hak normatif tenaga kerja perempuan dilaksanakan. Penelitian di 70 perusahaan menunjukkan ada 3 kasus cuti hamil tidak diberikan gaji, 52 kasus gaji tidak diberikan secara utuh, hamil dipekerjakan malam hari 16 kasus, perbedaan pengupahan 19 kasus.

e. Belum adanya peraturan/regulasi yang mengatur perlindungan pekerja perempuan di sektor informal;

f. Masih lemahnya kebijakan perlindungan dan penempatan TKI ke luar negeri dan kurangnya koordinasi kelembagaan penempatan TKI.

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan Renstra Renstra Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 didasarkan pada Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Memuat penjelasan umum mengenai Latar Belakang; Kedudukan

Tugas Pokok dan Fungsi , Aspek Stratergis / Isu strategis serta Sistematika Penulisan.

BAB II PERENCANAAN KINERJA. RPJMD Tahun 2013 – 2018, Memuat Rencana Strategis (Renstra)

Tahun 2013 s/d 2018 dan Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Tahun 2016.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Berisi tentang Identifikasi Capaian Kinerja organisasi tahun 2015;

Analisa capaian kinerja dan Akuntabilitas keuangan (realisasi anggaran)

BAB IV Pentup

Berisi tentang keimpulan dan saran

Lampiran

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 13

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada Tahun 2016 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan, bermaksud memfokuskan pencapaian sasaran utama yaitu :

a. Meningkatnya kompetensi, daya saing dan produktivitas tenaga kerja.

b. Meningkatnya pengakuan kompetensi terhadap tenaga kerja

c. Menurunnya jumlah penganggur

d. Meningkatnya calon transmigran mendapatkan pelatihan sesuai kebutuhan daerah penempatan.

e. Meningkatnya peran dan fungsi sarana Hubungan Industrial di perusahaan

f. Meningkatnya pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

g. Meningkatnya Upah Minimum Kab/Kota (UMK)

h. Meningkatnya fasilitasi penyediaan fasilitas kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan

i. Meningkatnya pelayanan pengawasan ketenagakerjaan

j. Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender

k. Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak

l. Meningkatnya kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil

Guna mencapai sasaran dimaksud maka pada tahun 2016 telah menetapkan 4 program utama 43 kegiatan dan 8 program pendukung.

Kondisi ketenagakerjaan, ketransmigrasian, kependudukan dan penca-tatan sipil dengan adanya perubahan ekonomi yang tidak menentu seperti naiknya inflasi dan sisi lain investasi yang kurang berkembang berpengaruh turunnya tingkat pendapatan, terbatasnya kesempatan kerja dan bertambahnya jumlah penganggur. Guna mengatasinya dibutuhkan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan program sebagai berikut :

A. Rencana Strategi RPJMD Tahun 2013 s/d 2018

Rencana strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan yang timbul. Rencana strategis Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 s/d 2018 merupakan bagian integral dari kebijakan dan program pemerintah provinsi Jawa Tengah dan merupakan landasan dan pedo-man bagi seluruh aparat dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerin-tahan dan pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu sejak 2013 s/d 2018

Untuk mewujudkan Renstra tentu perlu ditunjang dengan Visi dan Misi yang rasional. Untuk itu dapat diperhatikan Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kpendudukan yaitu :

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 14

a) Visi

Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Seperti diketahui bersama bahwa Visi Pemerintah Provinsi Jawa tengah Tahun 2013-2018 adalah :

Dengan mengacu pada Visi Provinsi Jawa Tengah maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2013 – 2018 memiliki Visi sebagai berikut :

b) Misi Guna mewujudkan visi tersebut terdapat Misi yang harus

dilaksanakan, yaitu : Misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah sbb: 1. Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Tenaga Kerja; 2. Meningkatkan Perluasan dan Kesempatan Kerja; 3. Meningkatkan Kualitas Penempatan Transmigrasi; 4. Meningkatkan Hubungan Industrial Yang Harmonis; 5. Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja; 6. Meningkatkan Perlindungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja; 7. Meningkatkan Tertib Administrasi Kependudukan; 8. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bidang Nakertransduk.

Sedangkan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah, sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Tenaga Kerja; 2. Meningkatkan Perluasan dan Kesempatan Kerja; 3. Meningkatkan Kualitas Penempatan Transmigrasi; 4. Meningkatkan Hubungan Industrial Yang Harmonis; 5. Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja; 6. Meningkatkan Perlindungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja; 7. Meningkatkan Tertib Administrasi Kependudukan; 8. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bidang Nakertransduk.

c) Tujuan Guna mewujudkan Misi tersebut, terdapat Tujuan berdasarkan SOTK

baru tahun 2017 yang akan di capai oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yaitu :

“TERWUJUDNYA NAKERTRANS BERDAYA SAING, HARMONIS, SELAMAT, SEJAHTERA DAN DUKCAPIL

TERTIB BERBASIS PELAYANAN PRIMA”

“MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI “MBOTEN KORUPSI MBOTEN NGAPUSI”

Menurunkan Jumlah Penganggur

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 15

d) Sasaran Strategis

Adapun sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kompetensi, produktivitas dan daya saing tenaga kerja,

dengan indikator sebagai berikut : a) Produktivitas Tenaga Kerja b) Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis

kompetensi; c) Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis

kewirausahan (SPM); d) PDRB per tenaga kerja (dlm jutaan rupiah); e) Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga

terhadap total kesempatan kerja;

2. Menurunnya jumlah penganggur Dengan indikator sebagai berikut : a) Prosentase Tingkat Pengangguran terbuka; b) Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia kerja c) Prosentase besaran pencari kerja terdaftar yang di tempatkan (SPM); d) Prosentase partisipasi angkatan kerja;

3. Meningkatnya calon transmigran mendapatkan pelatihan sesuai kebu-tuhan daerah penempatan, dengan indikator sebagai berikut : a) Jumlah calon transmigran yang mendapatkan pelatihan dasar umum

(PDU); b) Kesepakatan kerjasama antar wilayah (Provinsi) dalam

pengembangan kawasan transmigrasi;

4. Meningkatnya peran dan fungsi sarana Hubungan Industrial di Perusahaan, dengan indikator sebagai berikut : a) Jumlah LKS Bipartit; b) Jumlah P P ( Peraturan Perusahaan ); c) Jumlah P K B ( Perjanjian Kerja Bersama )

5. Meningkatnya pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, dengan indikator sebagai berikut : a) Persentase besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian

bersama(SPM), b) Jumlah kasus dan status penyelesaian Hubungan Industrial (HI).

6. Meningkatnya Upah Minimum Kab/Kota (UMK) Dengan indikator sebagai berikut : Rasio Upah Minimum kab/Kota dibanding Kebutuhan Hidup Layak(KHL)

7. Meningkatnya fasilitasi penyediaan fasilitas kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan, dengan indikator sebagai berikut : a) Prosentase besaran pekerja buruh yang menjadi peserta Jamsostek

(SPM); b) Jumlah perusahaan penyedia fasilitas kesejahteraan tenaga kerja

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 16

8. Meningkatnya pelayanan pengawasan ketenagakerjaan Dengan indikator sebagai berikut : a) Persentase besaran pemeriksaan perusahaan; b) Persentase besaran pengujian peralatan di perusahaan; c) Jumlah Perusahaan yang Menerapkan K3; d) Jumlah angka kecelakaan kerja; e) Jumlah Penyakit Akibat Kerja (PAK); f) Rasio Perusahaan Zero Accident; g) Jumlah pelanggaran norma ketenagakerjaan

9. Meningkatnya kualitas hidup dan Perlindungan perempuan dan anak, dengan indikator : Jumlah Pekerja Anak / jumlah pekerja dibawah umur (orang)

11. Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender Dengan indikator: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

12. Meningkatnya kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatn sipil, dengan indikator sebagai berikut : a. Rasio penduduk memiliki e-ktp per wajib e-ktp; b. Prosentase penduduk 0-18 tahun memiliki akta kelahiran; c. Jumlah kabupaten/kota mengoperasikan SIAK; d. Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk; e. Prosentase penduduk memiliki akte kematian; f. Rasio pasangan memiliki akta nikah

Selengkapnya relasi rumusan pernyataan visi, misi dan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD akan tersaji pada tabel berikut:

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 17

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 18

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 19

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 20

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 21

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 22

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016

Dalam rencana kinerja Tahun 2016 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sasaran, indikator dan target yang hendak dicapai adalah sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1

rencana kinerja Tahun 2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya kompetensi, produk-tivitas dan daya saing tenaga kerja

1. PDRB per tenaga kerja (dlm juta rupiah) 15.63

2. Produktivitas tenaga kerja (dalam juta rupiah)

15.63

3. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja

34.91

4. Prosentase pembinaan kelembagaan pela-tihan dan produktivitas

22.00

5. Prosentase tenaga kerja yang mendapat-kan pelatihan berbasis kompetensi

78.95

6. Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

87.28

7. Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kewira-usahan

62.00

2. Meningkatnya pengakuan kompe-tensi terhadap tenaga kerja

Prosentase tenaga kerja yang disertifikasi 13,02

3. Menurunnya Jumlah penganggur 1. Prosentase Tingkat Pengangguran Terbuka

4,66-4,43

2. Prosentase partisipasi angkatan kerja 72.90

3. rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia kerja

71.01

4. Prosentase besaran pencari kerja terdaftar yang di tempatkan

70.00

5. Jumlah penempatan AKAN 85.500

4. Meningkatnya calon transmigran mendapatkan pelatihan sesuai kebutuhan daerah penempatan

1. Jumlah Transmigran yg ditempatkan 200

2. Jumlah KK calon transmigran yang mendapatkan pelatihan dasar umum (PDU)

300

3. Kesepakatan kerjasama antar wilayah (Provinsi) dalam pengembangan kawasan transmigrasi

12

5. Meningkatnya peran dan fungsi sarana Hubungan Industrial di Perusahaan

1. Jumlah LKS Bipartit 1.695

2. Jumlah PP (Peraturan Perusahaan ) 4.277

3. Jumlah P K B ( Perjanjian Kerja Bersama ).

810

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 23

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

6. Meningkatnya pelayanan penyele-saian perselisihan hubungan industrial

1. Prosentase besaran kasus yang disele-saikan dengan perjanjian bersama (SPM)

88.57

2. Jumlah kasus dan status penyelesaian Hubungan Industrial (HI)

2.500

7. Meningkatnya Upah Minimum Kab. / Kota (UMK)

Rasio Upah Minimum Kab / kota dibanding Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

100

8. Meningkatnya fasilitasi penyediaan fasilitas kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan

1. Prosentase besaran pekerja buruh yang menjadi peserta Jamsostek (SPM)

78.34

2. Jumlah perusahaan penyedia fasilitas kesejahteraan tenaga kerja

6.797

9. Meningkatnya pelayanan pengawasan ketenagakerjaan

1. Rasio Perusahaan zero accident 1,43

2. Prosentase besaran pemeriksaan perusahaan

42.77

3. Prosentase besaran pengujian peralatan di perusahaan

69,98

4. Jumlah pelanggaran norma ketenagakerjaan

3.989

5. Jumlah angka kecelakaan kerja 1795

6. Jumlah Perusahaan yang Menerapkan K3 1.953

10.Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender

Tingkat partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

65,22

11.Meningkatnya kualitas hidup dan Perlindungan perempuan dan anak

Jumlah Pekerja Anak / jumlah pekerja dibawah umur ( orang )

35.431

12.Meningkatnya kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil

1. Rasio penduduk memiliki e- KTP per wajib e-KTP

100

2. Prosentase penduduk 0-18 tahun memilliki Akta Kelahiran

65.00

3. Jumlah Kabupaten/ Kota mengo-perasikan SIAK

35

4. Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 penduduk

60

5. Prosentase Penduduk yang memiliki Akta Kematian

70

6. Rasio Pasangan yang memiliki Akta Nikah 100

C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016

Setelah melalaui berbagai tahapan, dengan mempertimbangkan ber-bagai aspek, ternyata rencana kinerja tahunan Tahun 2016, mengalami perubahan.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen untuk meningkatkan integritas, akunta-bilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 24

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

4. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja.

Adapun Penetapan Kinerja (PK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016, adalah :

Tabel 2.4 Penetapan Kinerja (PK)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TGT PROGRAM/KEG. ANGGARAN

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Meningkatnya kompetensi, daya saing dan produktivitas tenaga kerja

PDRB per tenaga kerja (dlm juta Rp.)

15.63 1. Pelatihan Kerja bagi CTKI LN

225.000.000

Produktivitas TK (dl juta rupiah)

15.63 2. Pelatihan di Bidang Per-tanian dan UKM

151.875.000

Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja

34.91 3. Pembinaan kemam-puan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan Industri hasil tembakau dan/ atau Daerah penghasil bahan baku industri hasil Tembakau.

4.177.015.000

Prosentase pembinaan kelembagaan pelatihan dan produktivitas

22.00 4. Pemagangan dalam dan luar negeri

400.000.000

Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatih-an berbasis kompetensi (SPM)

78.95 5. Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme SDM Pelatihan Kerja

300.000.000

Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pe-latihan berbasis masya-rakat (SPM)

Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pe-latihan berbasis kewira-usahan (SPM)

87.28 6. Penerapan standar dan modul CBT serta akreditasi LPKS

427.000.000

62.00

7. Pengadaan sarana dan prasarana produktivitas

119.430.000

8. Pelatihan bagi calon tenaga kerja berbasis kompetensi di bidang industri

528.800.000

9. Pelatihan, pengukuran dan pemeliharaan produktivitas

412.500.000

10. Pelatihan dan Pember-dayaan Penca

650.000.000

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 25

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TGT PROGRAM/KEG. ANGGARAN

Program Pendidikan Non Formal dan Informal

Pendidikan Kemasyarakatan 3.036.929.000

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Meningkatnya pengakuan kompetensi terhadap tenaga kerja

Prosentase tenaga kerja yang disertifikasi

13,02 1. Peningkatan peran dan fungsi BLKP melalui ISO 9001 : 2008

76.850.000

2. Peningkatan Produktivi-tas Tenaga Kerja

400.000.000

3. Pemberdayaan Lembaga Produktivitas

225.110.000

4. Uji Kompetensi, Iden-tifikasi Data Pilah Res-ponsif Gender yang Ter-sertifikasi Database Stan-darisasi dan Sertifikasi

309.451.000

5. Peningkatan Kompeten-si Lembaga Pelatihan Kerja.

604.954.000

6. Jumlah Lembaga Pela-tihan yang terakredi-tasi.

81.840.000

7. Peserta Pemagangan yang mendapatkan ser-tifikasi kompetensi

2.522.420.000

Pengembangan Kesem-patan Kerja

Menurunnya jumlah penga-nggur

Prosentase Tingkat Pengangguran Terbuka

4,66-4,43

1. Pembinaan Masyarakat Penganggur Melalui Pe-ngembangan Kewira-usahaan

562.580.000

Prosentase partisipasi angkatan kerja

72.90 2. Pelayanan, penempat-an, pembinaan dan pemberdayaan tenaga kerja dalam dan luar negeri

1.466.368.000

rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia kerja

71.01 3. Penyebarluasan In-formasi Pasar Kerja

662.700.000

Prosentase besaran pen-cari kerja terdaftar yang di tempatkan

70.00 4. Penyusunan Perencana-an Tenaga Kerja Daerah (PTKD) Prov. Jawa Tengah Tahun 2013-2018.

71.748.000

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 26

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TGT PROGRAM/KEG. ANGGARAN

Jumlah penempatan AKAN

85.500 5. Penyusunan Data-base Ketenagakerjaan

101.250.000

6. Peningkatan Penem-patan melalui meka-nisme AKAD

186.662.000

7. Pengendalian penggu-naan Tenaga Kerja Asing (TKA)

386.500.000

8. Penguatan Tata Kelola dan Perencanaan Bidang Nakertransduk

186.000.000

9. Fasilitasi Penempatan Tenaga Kerja Melalui mekanisme Antar Kerja

10.350.000

10. Penempatan TKLN berdasarkan Okupasi

891.380.000

11. Pemberdayaan dan Pe-latihan Tenaga Kerja Sarjana melalui Penu-gasan Pendampingan Masyarakat.

1.827.470.000

12. Pembinaan Peng-embangan Pasar Kerja

1.506.700.000

13. Layanan Perkantoran 98.102.000

Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Meningkatnya calon transmig-ran mendapat-kan pelatihan sesuai kebu-tuhan daerah penempatan

Jumlah KK Transmigran yg ditempatkan

200 1 Pelatihan transmigrasi 98.319.000

Jumlah KK calon trans-migran yang mendapatkan pelatihan dasar umum (PDU); Kesepakatan kerjasama antar wilayah (Provinsi) dalam pengembangan kawasan transmigrasi

300 2 Penyiapan, Penem-patan dan Pemantapan Transmigrasi

1.844.767.000

12

3 Pemantauan Transmig-ran Pasca Penempatan.

141.000.000

4 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Penyia-pan Kawasan dan Pembangunan Permu-kiman Transmigrasi

371.690.000

5 Penataan Persebaran Penduduk

5.332.750.000

Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi

266.560.000

6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Pengem-bangan Kawasan Trans.

133.544.000

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 27

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TGT PROGRAM/KEG. ANGGARAN

Program perlindungan dan Pengembangan tena-ga Kerja dan Hubungan Industrial

Meningkatnya Upah Minimum Kab./Kota (UMK)

Rasio Upah Minimum Kab / kota dibanding Kebu-tuhan Hidup Layak(KHL)

100 1. Penetapan Upah Minimum

787.500.000

2. Anggota Dewan Pengu-pahan diberdayakan

80.700.000

Meningkatnya fasilitasi penye-diaan fasilitas kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan

Prosentase besaran pe-kerja buruh yang menjadi peserta Jamsostek

78.34 3. Pengawasan Keselama-tan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja

359.750.000

Jumlah perusahaan penyedia fasilitas ke-sejahteraan tenaga kerja.

6.797 4. Penanganan Kasus Ke-celakaan Kerja /Jamsos-tek dan Penempatan TKI

104.500.000

5. Dukungan manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Pembina-an Hubungan Industrial dan Jamsosial Tenaga Kerja

815.760.000

6. Layanan Perkantoran 424860000

7. Pelaku HI yang menda-patkan Pemahaman me-ngenai program jamsos

81.400.000

Meningkatnya pelayanan pe-ngawasan kete-nagakerjaan

Rasio Perusahaan Zero Accident

1,43 8. Pengawasan Penem-patan TKI Dalam dan Luar Negeri

291.488.000

Prosentase besaran pe-meriksaan perusahaan

42.77 9. Pembinaan dan Pember-dayaan Kelembagaan HI serta Verifikasi SP/ SB

375.520.000

Prosentase besaran pengujian peralatan di perusahaan

69,98 10. Pembinaan dan Evaluasi pelaksanaan Hubungan Industrial dan Jamsos

135.000.000

Jumlah pelanggaran nor-ma ketenegakerjaan

3.989 11. Pembinaan syarat kerja dan Jaminan Sosial di dalam dan di luar Hubungan Kerja

213.288.000

Jumlah angka kecelakaan kerja

1795 12. Pengujian lingkungan sektor industri, ambient dan emisi stack

1.695.880.000

Jumlah Perusahaan yang Menerapkan K3

1.953 13. Pelatihan Hiperkes dan KK bagi perusahaan

250.000.000

Menurunnya Jumlah penyakit akibat kerja

16 14. Pemeriksaan Keseha-tan dan Pengujian Ling-kungan Kerja di Sektor Industri

185.625.000

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 28

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TGT PROGRAM/KEG. ANGGARAN

15. Pengurus dan anggota SP/SB yang diberdaya-kan

81.500.000

16. Pelaku HI yang menda-patkan Pelatihan Pen-cegahan Perselisihan HI

119.450.000

17. Pelaku HI yang menda-patkan Pelatihan Pe-nyelesaian Perselisihan HI

119930000

18. Pembinaan Teknis Pe-meriksaan Norma ketenagakerjaan

2.117.200.000

19. Pembinaan Teknis Pe-nyidikan tindak pidana Ketenagakerjaan

370.251.000

20. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan ang-garan

468.230.000

21. Layanan Perkantoran 268.661.000

Meningkatnya peran dan fung-si sarana Hubu-ngan Industrial di Perusahaan

Jumlah LKS Bipartit 1695 22. Pengembangan dan Akreditasi Laboratori-um BPPKH Prov. Jateng

75.000.000

Jumlah P P (Peraturan Perusahaan )

4277 23. Penyelesaian Kasus Ketenagakerjaan

187.500.000

Jumlah P K B (Perjanjian Kerja Bersama)

810 24. Forum koordinasi LKS Tripartite

344.149.000

25. Pengusaha yang men-dapatkan bimbingan Teknis Pembuatan Pe-raturan Perusahaan (PP)

116.065.000

26. Pengelolaan Persyara-tan kerja, Kesejah-teraan dan Analisis dis-kriminasi/Dokumen Perencanaan dan Pe-ngelolaan Anggaran

1.255.250.000

Meningkatnya pelayanan pen-yelesaian perse-lisihan hubung-an industrial

Prosentase besaran ka-sus yang diselesaikan de-ngan perjanjian bersama

88.57 27. Penyelesaian PHI/ Mogok/Unjuk rasa dan Penutupan Perusahaan

203.500.000

Jumlah kasus dan status penyelesaian Hubungan Industrial (HI)

2500

28. Pemantapan eksistensi lembaga / UPTD

75.000.000

29. Penyelesaian kasus TKI bermasalah

112.500.000

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 29

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TGT PROGRAM/KEG. ANGGARAN

30. Pengembangan data base kasus ketenaga-kerjaan

112.500.000

31. Pengawasan dan Pem-binaan Norma Ketena-gakerjaan

166.056.000

32. Peningkatan Fasilitas Sarana Kesejahteraan Pekerja

168.500.000

33. Perjanjian Bersama (PB) yang dihasilkan oleh Mediator HI da-lam penyelesaian Per-selisihan Hubungan industrial

143.500.000

Program Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak

Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender

Tingkat partisipasi Angka-tan Kerja Perempuan

65,22 1. Identifikasi data pilah gender bidang ketena-gakerjaan yang berba-sis gender.

59.498.000

2. Desiminesi teknis Equal Employment Oppor-tunity (EEO) di Peru-sahaan /tempat kerja

104.260.000

Program Peningkatan Kua-litas Hidup dan perlindu-ngan Perempuan dan Anak

Meningkatnya kualitas hidup dan Perlindu-ngan perem-puan dan anak

Jumlah Pekerja Anak / jumlah pekerja dibawah umur ( orang )

35.431 1. Pencegahan, Penanga-nan dan Penanggu-la-ngan Korban Trafficking penempatan tenaga kerja Prov. Jawa Tengah

114.930.000

2. Perlindungan HAk Nor-matif Pekerja Perem-puan.

80.000.000

3. Implementasi Program Kerja Rencana Aksi Provinsi (RAP) Peng-hapusan Bentuk-ben-tuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (PBPTA)

994.685.000

4. Pekerja anak yang di-tarik dari bentuk peker-jaan terburuk anak (BPTA)

145.810.000

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 30

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TGT PROGRAM/KEG. ANGGARAN

Program Penataan Admi-nistrasi Kependudukan

Meningkatnya kepemilikan dokumen ke-pendudukan dan pencata-tan sipil

Rasio penduduk me-miliki e-KTP per wajib e-KTP

100 1. Pembinaan Administrasi Kependudukan dan Pen-catatan Sipil

680.340.000

Prosentase penduduk 0-18 tahun memilliki Akta Kelahiran

65.00 2. Pengelolaan dan Penya-jian Data Kependudukan Skala Provinsi

470.885.000

Kepemilikan Akte Kela-hiran per 1000 penduduk

60 3. Bimbingan, Supervisi dan Konsultasi Pelaksanaan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Jawa Tengah

378.050.000

Prosentase Penduduk yang memiliki Akta Kematian

20 4. Pengembangan Sistem Administrasi Kependu-dukan (SAK) Terpadu

3.781.941.000

Prosentase Penduduk yang memiliki Akta Kematian

70

Rasio Pasangan yang memiliki Akta Nikah

100

Jumlah Kabupaten/ Kota mengoperasikan SIAK

35

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 31

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

a. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2016

Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah disusun guna mengukur keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi pembangunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah dalam mewujud-kan tenaga kerja, transmigrasi yang mandiri, dan berdaya saing dan sejahtera. Sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang mandiri berdaya saing yang bertumpu pada sumber daya daerah yang terjaga kelestariannya yang bertopang oleh insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sejahtera, demokratis dan menjunjung tinggi hukum dalam negara kesatuan yang tertuang dalam Renstra Tahun 20013 – 2018.

Selanjutnya untuk menilai keberhasilan dan kegagalan suatu kegiatan mempunyai ukuran yaitu pembanding antara perencanaan kerja dengan realisasi sehingga akan diketahui celah kinerja yakni selisih yang timbul akan dianalisa untuk memperbaiki kebijakan di masa yang akan datang

Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masu-kan untuk diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran.

Pijakan yang dipergunakan dalam sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sebagai berikut

Tabel. 3.1 Skala Penilaian Kinerja

URUTAN RENTANG CAPAIN KATEGORI CAPAIAN

I Lebih dari 100 Sangat Baik

II 76 sampai 100 Baik

III 55 sampai 74 Sedang

IV Kurang 55 Rendah

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 32

b. Analisa Capaian Kinerja

Pada sub bab ini menyajikan capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja, dan dilakukan analisis capaian kinerja yang menyajikan perbandingan realisasi dan target kinerja tahun ini, membandingkan capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu, beberapa tahun terakhir, perbandingan target jangka menengah, penyebab keberhasilan /kega-galan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alterna-tive solusi yang telah dilakukan, efisiensi penggunaan sumber-daya serta analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang ditargetkan dalam perjanjian kinerja setiap indikator kinerja dan sasaran strategis dalam kurun waktu satu tahun. Hasil pengukuran kinerja pada setiap sasaran strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa, dapat diuraikan sebagai berikut :

Pelaksanaan program / kegiatan hingga akhir tahun 2016, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang diurai-kan dalam capaian sasaran dapat dilihat, sebagai berikut:

1

Pengukuran Kinerja Sasaran

Meningkatnya kompetensi, daya saing dan produktivitas tenaga kerja

Sasaaran Meningkatnya kompetensi, daya saing dan produktivitas tenaga kerja adalah cerminan kinerja di bidang pelatihan ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja ditambah hasil pelaksanaan uji kompetensi yang lulus dan mendapatkan sertifikat. Rumusan ini didapat dari komptensi kerja adalah kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan dan ketrampilan sesuai standar kompetensi yang ditetapkan

Kompetensi, daya saing dan produktivitas tenaga kerja merupakan persoalan yang muncul yang akan membatasi peluang pekerja dalam mendapatkan pekerjaan. Melaui pendidikan dan pelatihan baik di sektor formal, informal dan wirausaha merupakan hal yang harus ditempuh karena akan menyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja supaya terserap secara optimal.

Table 3.2 Pengukuran kinerja sasaran 1

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2015 TAHUN 2016 DIBANDING

CAPAIAN TARGET REAL. % TAHUN 2015

1. Prosentase Laju PDRB per tenaga kerja

6,18 15,63 5,30 33,91 Menurun

2. Produktivitas TK (dl juta rupiah) 49,16 15,63 51,44 329,11 Meningkat

3. Proporsi tenaga kerja yang beru-saha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja

30,50 34,91 29,00 116,93 Menurun (positif)

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 33

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2015 TAHUN 2016 DIBANDING

CAPAIAN TARGET REAL. % TAHUN 2015

4. Prosentase pembinaan kelemba-gaan pelatihan dan produktivitas

21,71 22,00 33,86 153,91 Meningkat

5. Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi (SPM)

85,58 78,95 87,90 111,34 Meningkat

6. Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat (SPM)

84,18 87,28 82,67 94,72 Meningkat

7. Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kewirausahan (SPM)

70,48 62,00 74,93 120,85 Meningkat

Rata-rata tingkat capaian 137.25

Berdasarkan hasil pengukuran sasaran-1 Meningkatnya kompe-tensi, produktivitas dan daya saing tenaga kerja pada sasaran ini ada 7 indikator sasaran, berdasarkan capaian rata-rata dari 7 indikator kinerja hasil capaiannya sebesar 137.25 dengan kategori sangat baik.

Pengukuran diatas terlihat bahwa, dari 7 indikator realisasinya melebihi target sedangkan ada 2 indikator yang kurang dari target yaitu pada Prosentase Laju PDRB per tenaga kerja dan Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat (SPM).

1. Prosentase Laju PDRB per tenaga kerja

Indikator pertama prosentase Laju Domestik Regional Bruto (PDRB) per tenaga kerja merupakan salah satu indikator penting un-tuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dengan memban-dingkan jumlah barang dan jasa yang dihasil dengan jumlah tenaga kerja. Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 806.775.362,19 juta rupiah sedangkan tahun 2016 sebesar 849.383.564,59 juta rupiah atau terjadi laju PDRB sebesar 5.30 persen.

Grafik. 3.1 Pengukuran kinerja sasaran 1

11,13

6,18 5,30 5,01 4,88 5,02

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Jawa Tengah Nasional

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 34

Laju PDRB per tenaga kerja pada tahun 2016 Jawa tengah sedikit menurun atau melambat 0.88 persen dibanding laju pertumbuhan PDRB tahun 2015 sebesar 6.18 persen. Jika dibandingkan dengan PDB tingkat Nasioanl lebih tinggi sebesar 5.02 persen..

2. Produktivitas TK (dl juta rupiah)

Mengukur produktivitas tenaga kerja adalah produk domestik bruto (PDB) sebesar 849.383.564,59 juta di bagi dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 16.51 juta. Rumus ini menghasilkan produktivitas tenaga kerja rata-rata, rumus ini dapat diturunkan untuk menghitung produktivitas seorang tenaga kerja, yang tidak lain adalah sama dengan nilai tambah pekerjaan yang dikerjakan oleh tenaga kerja .

Grafik. 3.2 Pengukuran kinerja sasaran 1

Garfik memnunjukan Jumlah produktifitas per tenaga kerja Jawa Tengah berfluktuatif di tahun 2014 sebesar Rp. 55.93 juta dan tahun 2015 turun menjadi 49.16 juta sedangkan tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar 51.44 juta

3. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja

Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga ter-hadap total kesempatan kerja. Indikator ini menunjukan berapa persen pen-duduk yang bekerja di dalam kegiatan informal atau disebut pekerja rentan.

Grafik. 3.3 Pengukuran kinerja sasaran 1

85,75 84,53

83,07

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 35

Pada Grafik diatas menunjukan angka capaian indicator Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga angka semakin menurun (kinerja positif) artinya jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor formal semakin bertambah dan jumlah tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga yang semakin menurun. Jika dibanding tahun 2015 jumlah pekerja formal naik sebesar 1.36 persen Indicator Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja tahun 2016 target sebesar 34.91 persen tercapai sebesar 29.00 atau 116.93 persen dengan kategori sangat baik

4. Prosentase pembinaan kelembagaan pelatihan dan produktivitas Pembinaan terhadap lembaga pelatihan merupakan wujud nyata dalam rangka mening-katkan mutu atau kualitas lembaga pelatihan melalui pendidikan non formal. Pada tahun 2016 Program pening-katan kualitas dan produk-tifitas tenaga kerja dengan sasaran

mening-katkan kompetensi lembaga pelatihan kerja, upaya yang dilakukan adalah dalam bentuk pembinaan peningkatan kualitas pengetahuan dan profesionalisme instruktur yang ada di 474 lembaga pelatihan. Capaian pada indikator Prosentase pembinaan kelembagaan pelatih-an dan produktivitas baru tercapai 33.86 persen atau tercapai 153.91 persen dari target 22 persen dari jumlah 1.400 lembaga pelatihan

5. Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi (SPM)

Pelatihan berdasarkan kompe-tensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten.

Indikator Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan ber-

basis kompetensi adalah cerminan atau alat ukur besaran jumlah pendaftar atau tanaga kerja yang berkeinganan untuk mengikuti pelatihan yang ber-basis kompetensi dengan realisasi jumlah yang dilatih. Hasil capaian indika-tor ini tercapai sebesar 87.90 atau tercapai 111.34 persen dari target 78,95 persen

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - disnakertrans.jatengprov.go.iddisnakertrans.jatengprov.go.id/assets/pengunjung/upload/publikasi/lakip1.pdf · Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 36

6. Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat (SPM).

Pelatihan berbasis masyarakat merupakan pelatihan yang lebih mengutamakan pelayanan secara langsung dan berdasarkan keing-inan dari masyarakat secara langsung. Tujuan pelatihan ini agar masyarakat mempunyai kemam-puan dan keahlian sesuai dengan

yang diinginkan, serta dapat membuka peluang kerja dan usaha baru sesuai dengan minat dan bakat. Target capaian pada indicator ini sebesar 87.28 tercapai 82,67 atau prosentase tercapai sebesar 94,72 persen

7. Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kewirausahan (SPM)

Selain meningkatkan daya saing tenaga kerja, kita juga harus menumbuhkan generasi wira-usahawan yang bisa memperluas lapa-ngan pekerjaan. Target capaian pada indicator ini sebesar 87.28 tercapai 82,67 atau prosentase tercapai sebesar 94,72 persen

Tabel Capaian indicator terhadap target kinerja Renstra tahun 2014 – 2018

Table 3.3 Pengukuran kinerja Terhadap RENSTRA

INDIKATOR KINERJA CAPAIAN S/D TAHUN TARGET

2004 2015 2016 2018 CAPAIAN

1. Prosentase PDRB per tenaga kerja 11,13 6,18 5,30 4.90 108,16

2. Produktivitas TK (dl juta rupiah) 55,93 49,16 51,44 56.00 91,86

3. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga terha-dap total kesempatan kerja

31,96 30,50 29,00 32.68 111,26

4. Prosentase pembinaan kelem-bagaan pelatihan dan produktivitas

17,13 21,71 33,86 24,50 138,20

5. Prosentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi (SPM).

89,79 85,58 87,90 86,22 101,95