bab i pendahuluan industri yang saat ini disebut sebagai...

13
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri yang saat ini disebut sebagai faktor penggerak perekonomian terbesar di dunia adalah industri telekomunikasi, industri teknologi informasi, dan industri pariwisata. Ketiga industri tersebut memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam perkembangan perekonomian di era globalisasi pada saat ini. Industri Pariwisata sebagai salah satu sektor bisnis hospitality industry merupakan suatu bisnis besar dalam penyediaan barang dan jasa untuk wisatawan dan menyangkut setiap pengeluaran oleh atau untuk wisatawan dalam perjalanannya. Berdasarkan pariwisata dunia edisi terakhir United Nation World Tourism Organization (UN-WTO) menginformasikan kemunduran yang cepat dari pertumbuhan pariwisata internasional sejak pertengahan tahun 2008, yang memberikan dampak dari naiknya harga minyak pada awal tahun dan memburuknya situasi ekonomi. Seperti halnya kepercayaan konsumen terhadap pariwisata internasional. Dilihat dari keseluruhan pertumbuhan di tahun 2008 masih diproyeksikan meningkat sekitar dua persen, berdasarkan hasil pariwisata pada tahun 2008.(www.UNWTO.com) Industri pariwisata terdiri dari beberapa industri yang mendukung, misalnya industri tour and travel, industri perhotelan, dan industri food and beverages. Industri food and bevereges bersangkutan dengan restoran yang juga menyediakan produk dan jasa. Restoran dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori kepemilkian, yaitu kepemilikan pribadi dan kepemilikan atas nama

Upload: buikien

Post on 06-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Industri yang saat ini disebut sebagai faktor penggerak perekonomian

terbesar di dunia adalah industri telekomunikasi, industri teknologi informasi, dan

industri pariwisata. Ketiga industri tersebut memberikan pengaruh yang sangat

signifikan dalam perkembangan perekonomian di era globalisasi pada saat ini.

Industri Pariwisata sebagai salah satu sektor bisnis hospitality industry merupakan

suatu bisnis besar dalam penyediaan barang dan jasa untuk wisatawan dan

menyangkut setiap pengeluaran oleh atau untuk wisatawan dalam perjalanannya.

Berdasarkan pariwisata dunia edisi terakhir United Nation World Tourism

Organization (UN-WTO) menginformasikan kemunduran yang cepat dari

pertumbuhan pariwisata internasional sejak pertengahan tahun 2008, yang

memberikan dampak dari naiknya harga minyak pada awal tahun dan

memburuknya situasi ekonomi. Seperti halnya kepercayaan konsumen terhadap

pariwisata internasional. Dilihat dari keseluruhan pertumbuhan di tahun 2008

masih diproyeksikan meningkat sekitar dua persen, berdasarkan hasil pariwisata

pada tahun 2008.(www.UNWTO.com)

Industri pariwisata terdiri dari beberapa industri yang mendukung,

misalnya industri tour and travel, industri perhotelan, dan industri food and

beverages. Industri food and bevereges bersangkutan dengan restoran yang juga

menyediakan produk dan jasa. Restoran dapat diklasifikasikan ke dalam dua

kategori kepemilkian, yaitu kepemilikan pribadi dan kepemilikan atas nama

Page 2: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

2

merek yang dilisensikan atau waralaba. Waralaba merupakan ritel yang dimilki

dan dioperasikan oleh individu tetapi memperoleh lisensi dari organisasi

pendukung yang lebih besar (www.kompasinteraktif.com)

Menurut Karamoy (www.franchise.org-ind) berpendapat lain dan

menyatakan bahwa:

Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan yang memilki merek dagang yang dikenal dan sistem manajemen, keuangan, dan pemasaran yang telah mapan, disebut pewaralaba, dengan perusahaan atau individu yang memanfaatkan atau menggubnakan merek dengan sistem milik pewaralaba, disebut terwaralaba pewaralaba wajib memberi bantyuan teknis, manejemen dan pemasaran kepada terwaralaba dan sebai timbal baliknya, terwaralaba membayar sejumlah biaya kepada pewaralaba. Hubungna kemitraan usaha antara kedua pihak dikukuhkan dalam suatu perjanjian lisensi atau waralaba. Pengertian menurut Peraturan Menteri Perdagangan (No.12/2006) adalah: Waralaba (Franchise) perikatan antara pemberi waralaba dengan penerima waralaba dimana penerima waralaba diberikan hak untuk menjelankan usaha dengan memanfaatkan atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pemberi waralaba dengan suatu imbalan bredasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pemberi waralaba dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh pemberi waralaba kepada penerima waralaba. Di dalam bisnis waralaba, terjadi proses saling menguntungkan antara

pihak pemilik merek yang mewaralabakan mereknya (Franchisor) tidak perlu

susah menyediakan modal untuk ekspansi. Sementara itu, pihak yang memakai

merek tidak perlu membangun merek yang biasanya lebih memerlukan banyak

waktu dan biaya. Bisnis ini juga merupakan bisnis yang pertumbuhannya sangat

cepat karena merek yang diwaralabakan umumnya sudah dikenal luas oleh pasar.

Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

meningkat seiring dengan keinginan yang serba cepat dan praktis dalam penyajian

Page 3: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

makanan. Seiring dengan

negera asing seperti

masuk ke Indonesia yang dibawa oleh pengusaha

dalam bentuk restoran

waralaba mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini menunjukkan

bahwa minat pasar di Indonesia untuk restoran sejenis ini cukup besar.

Dilihat dari jumlah perusahaan waralaba lokal yang beropera

Indonesia, dapat dikatakan perkembangan terjadi sebelum krisis yang terjadi di

Indonesia pada tahun 1992. Waralaba asing yang beroperasi di Indonesia

berjumlah 29, sedangkan waralaba lokal baru berjumlah enam. Tiga tahun

kemudian, waralaba asing naik

berjumlah 15. Hingga tahun 2008, jumlah waralaba asing masih lebih banyak

dibandingkan waralaba lokal, atau sekiatar 237 banding 129.

Perbandingan jenis industri waralaba asing di Indonesia dapat dilihat pada

Gambar 1.1 berikut:

Sumber:

PERBANDINGAN JENIS INDUSTRI WARALABA ASING DI INDON ESIA

0%

10%

20%

30%

40%

50%

makanan. Seiring dengan masuknya budaya asing, maka jenis makanan dari

asing seperti fried chicken, burger, pizza dan french fries

masuk ke Indonesia yang dibawa oleh pengusaha yang mempunyai

dalam bentuk restoran fast food waralaba. Keberadaan restoran

waralaba mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini menunjukkan

bahwa minat pasar di Indonesia untuk restoran sejenis ini cukup besar.

Dilihat dari jumlah perusahaan waralaba lokal yang beropera

Indonesia, dapat dikatakan perkembangan terjadi sebelum krisis yang terjadi di

Indonesia pada tahun 1992. Waralaba asing yang beroperasi di Indonesia

berjumlah 29, sedangkan waralaba lokal baru berjumlah enam. Tiga tahun

kemudian, waralaba asing naik menjadi 117, sedangkan waralaba lokal hanya

berjumlah 15. Hingga tahun 2008, jumlah waralaba asing masih lebih banyak

dibandingkan waralaba lokal, atau sekiatar 237 banding 129.

Perbandingan jenis industri waralaba asing di Indonesia dapat dilihat pada

Sumber:modifikasi www.kompasinteraktif.com GAMBAR 1.1

PERBANDINGAN JENIS INDUSTRI WARALABA ASING DI INDON ESIA

0%

10%

20%

30%

40%

50%48%

6%

23%

2% 3% 1% 3% 1%

7% 6%

3

budaya asing, maka jenis makanan dari

french fries telah banyak

yang mempunyai modal besar

waralaba. Keberadaan restoran fast food asing

waralaba mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini menunjukkan

bahwa minat pasar di Indonesia untuk restoran sejenis ini cukup besar.

Dilihat dari jumlah perusahaan waralaba lokal yang beroperasi di

Indonesia, dapat dikatakan perkembangan terjadi sebelum krisis yang terjadi di

Indonesia pada tahun 1992. Waralaba asing yang beroperasi di Indonesia

berjumlah 29, sedangkan waralaba lokal baru berjumlah enam. Tiga tahun

menjadi 117, sedangkan waralaba lokal hanya

berjumlah 15. Hingga tahun 2008, jumlah waralaba asing masih lebih banyak

Perbandingan jenis industri waralaba asing di Indonesia dapat dilihat pada

PERBANDINGAN JENIS INDUSTRI WARALABA ASING DI INDON ESIA

6%

Page 4: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

Salah satu usaha pengembangan industri waralaba asing di Indonesia

dengan persentase paling banyak adalah restoran. Salah satunya adalah restoran

fast food atau cepat saji.

tengah situasi perekonomian dan per

Pertumbuhan restoran

signifikan. Berdasarkan data

(SWA 01/XXIII/Februari 2008) diketahui bahwa restoran

pertumbuhan sebesar 18,1% pada tahun 2006, 22,1% pada tahun 2007, dan

diperkirakan tahun 2008 mencapai 19,4 %.

Pertumbuhan ini

untuk terus dikembangkan khususnya di Indonesia. Hal ini dibuktikan

masuknya Indonesia ke dalam 10 besar

dalam satu minggu seperti yang disajikan dalam

Sumber: modifikasi

GRAFIK MARKET GLOBAL

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70% 61%

ah satu usaha pengembangan industri waralaba asing di Indonesia

dengan persentase paling banyak adalah restoran. Salah satunya adalah restoran

atau cepat saji. Restoran fast food merupakan pilihan yang tepat di

tengah situasi perekonomian dan perkembangan jumlah penduduk Indonesia.

restoran fast food di Indonesia mengalami pertumbuhan yang

signifikan. Berdasarkan data market size dibeberapa sektor industri di Indonesia

(SWA 01/XXIII/Februari 2008) diketahui bahwa restoran fast food

pertumbuhan sebesar 18,1% pada tahun 2006, 22,1% pada tahun 2007, dan

diperkirakan tahun 2008 mencapai 19,4 %.

Pertumbuhan ini menjelaskan bahwa restoran fast food memiliki potensi

untuk terus dikembangkan khususnya di Indonesia. Hal ini dibuktikan

masuknya Indonesia ke dalam 10 besar market global untuk konsumsi

dalam satu minggu seperti yang disajikan dalam Gambar 1.2 berikut ini

modifikasi Majalah Appetite Journey,1/V/Okt 2008:22 GAMBAR 1.2

MARKET GLOBAL UNTUK KONSUMSI DALAM SATU MINGGU

61% 59%54%

50%44%

41%37% 35%

30% 28%

4

ah satu usaha pengembangan industri waralaba asing di Indonesia

dengan persentase paling banyak adalah restoran. Salah satunya adalah restoran

merupakan pilihan yang tepat di

kembangan jumlah penduduk Indonesia.

di Indonesia mengalami pertumbuhan yang

dibeberapa sektor industri di Indonesia

fast food mengalami

pertumbuhan sebesar 18,1% pada tahun 2006, 22,1% pada tahun 2007, dan

memiliki potensi

untuk terus dikembangkan khususnya di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan

untuk konsumsi fast food

berikut ini:

UNTUK KONSUMSI FAST FOOD

28%

Page 5: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

5

Menurut hasil riset di atas sekitar 85% masyarakat kota di Indonesia

mengkonsumsi makanan fast food. Namun hanya 28% yang minimal satu kali

dalam seminggu makan di restoran fast food. Survey yang dilakukan AC Nilsen

menunjukkan bahwa 33% orang Indonesia menyatakan makan siang sebagai

waktu yang tepat untuk makan di restoran fast food, 25% makan malam, 9%

menyatakan makan di restoran fast food sebagai makan selingan dan 2% memilih

untuk makan pagi. (Majalah Appetite Journey,1/V/Okt 2008:22).

Pola konsumsi masyarakat yang berubah serta prospek industri restoran

fast food yang mempunyai prospek bagus membuat para perusahaan-perusahaan

yang berkembang di bidang makanan cepat saji banyak sekali yang muncul dalam

industri fast food, berikut daftar beberapa perusahaan fast food yang ada di

Indonesia:

TABEL 1.1 DAFTAR PERUSAHAAN FAST FOOD DI INDONESIA No Nama Restoran Nama Perusahaan 1 California Fried Chicken PT. Pioneerindo Goument Sejati 2 Country Chicken PT. Sarana utama Multi Wisata 3 A&W PT. Biru Fast FoodNusantara 4 Caza Suki Restaurant PT. Mahakam Tirta Rosa 5 Papa Rons Pizza PT. Setia Mandiri Miratama 6 Fish &Co PT. Gading Food 7 Hanamasa PT. Adiboga Cipta 8 Hartz Chicken Buffet PT. Sierad Pangan 9 Dunkin Donuts PT. Dunkindo Lestari 10 KFC PT. Fast Food Indonesia 11 McD PT. Ramaka Gerbang Mas 12 Pizza Hut PT Recapital Advisory 13 Wendy’s PT. Wendy Cita Rasa

(Majalah Appetite Journey,1/V/Okt 2008:22).

Daftar perusahaan fast food di atas menggambarkan banyaknya

perusahaan fast food dengan sistem waralaba yang didirikan di Indonesia. Salah

Page 6: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

6

satunya adalah Restoran Pizza Hut. Restoran Pizza Hut merupakan perusahaan

yang menyediakan makanan dan minuman juga jasa pelayanan.

Banyaknya perusahaan yang dibidang industri restoran fast food

menunjukkan bahwa dalam industri tersebut mempunyai tingkat persaingan yang

sangat kuat. Mengingat tingginya persaingan mendorong perusahaan-perusahaan

tersebut untuk melakukan berbagai strategi untuk memenangkan persaingan.

Strategi pemasaran yang tepat sasaran dapat membuat suatu restoran tetap

menjadi pilihan konsumennya. Berikut Tabel 1.2 merupakan data yang

menunjukkan perbandingan Pizza Hut dengan pesaingnya dengan jenis produk

yang sama:

TABEL 1.2 KOMPETITOR RESTORAN PIZZA HUT

Pizza Hut Papa Ron's Pizza Izzi Pizza Berdiri tahun 1984 2000 2002 Total gerai 162 33 14 Karyawan 7.500 - 500 Penunjung orang/hari/gerai

300 - -

Transaksi rata-rata Rp 70 ribu/orang - - Omset Rp 89,46 miliar/bulan - -

Sumber: wikipedia.com(2009)

Secara umum yang menjadi competitor restoran Pizza Hut adalah restoran

yang memiliki konsep dan penyajian yang sama dengan Pizza Hut seperti

Paparons Pizza dan Izzi Pizza seperti pada Tabel 1.2 di atas, apabila dibandingkan

total gerai atau Outlet Pizza Hut yang ada di Indonesia telah mencapai 162 gerai,

paling banyak dibandinkan pesaing yang lainnya.

Terdapat 11 gerai Pizza Hut di Kota Bandung, diantaranya di Istana Plaza

(IP), Jalan Peta, Jalan Setiabudhi, Jalan Sumatra (Regent), Jalan IR.H. Juanda

Page 7: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

7

(Dago), Bandung Super Mall (BSM), Jalan Kepatihan (King’s Plaza), Jalan Buah

Batu, dan yang akan segera dibuka Cihampelas Walk (ciwalk).

Level kompetitor Pizza Hut sudah berubah, Pizza Hut kini tidak lagi hanya

berkompetisi dengan sesama restoran pizza. Sebab, ada banyak alternatif restoran

lain, yang menyajikan Chinese food,chicken fast food, European food, Indonesian

food. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dibandingkan jumlah kunjungan Pizza

Hut dengan kompetitior yang berada di kawasan pusat Kota Bandung, yaitu Dago,

Buah Batu, Setia Budhi, dan Kepatihan pada Tabel 1.3 berikut:

TABEL 1.3 KUNJUNGAN KONSUMEN RESTORAN FAST FOOD

DI PUSAT KOTA BANDUNG TAHUN 2008 Dago Setia Budhi Buah Batu King’s Plaza

MC DONALD 338,141 107,124 668,637 248,060 KFC 304,390 134,022 103,596 225,612 PIZZA HUT 235,331 153,072 165,316 67,569

Sumber: Disbudpar 2008

Hasil Survei menunjukkan pada tahun 2008 jumlah kunjungan konsumen

restoran fast food di Bandung terdapat perbedaan yang cukup jelas. Perbedaan

kawasan juga membuktikan perbedaan kunjungan konsumen. Kunjungan paling

rendah yaitu Pizza Hut yang berada di King’s Plaza.

Jalan Kepatihan (King’s Plaza) merupakan salah satu pusat kota, pusat

keramaian, dan pusat perbelanjaan di Kota Bandung. Sangat berbeda dengan

situasi apabila antara gerai Pizza Hut Bandung, Pizza Hut King’s Plaza

merupakan gerai yang sedikit tingkat jumlah konsumennya.

Berdasarkan hasil kunjungan konsumen di atas, dapat dilihat data

rekapitulasi penjualan Pizza Hut King’s Plaza pada Tabel 1.4 selama dua tahun,

yang mengalami peningktan penjualan:

Page 8: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

8

TABEL 1.4 REKAPITULASI PENJUALAN PIZZA HUT

KING’S PLAZA BANDUNG 2007-2008 No Tahun Pendapatan 1 2007 Rp. 3,600,694,464 2 2008 Rp. 3,962,224,269

Sumber: Management Office Pizza HutKing’s Plaza

Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat kemajuan yang signifikan dari

rekapitulasi penjualan Pizza Hut King’s Plaza yang berada di jalan Kepatihan.

Walaupun mengalami kemajuan, tetap saja Pizza Hut King’s Plaza merupakan

yang terendah jumlah konsumennya dibandingkan kompetitor di kawasan yang

sama.

Pizza Hut terkenal dengan sebutan “Si Atap Merah”, simbol ini juga

menjadi simbol pelayanan jasa restoran terbaik dari Maine sampai Hawaii, Dari

Australia samapai Kepulauan Virginia, dari Taiwan sampai ke Indonesia. Selama

beberapa tahun belakangna ini, cabang Pizza Hut telah meluas ke Negara-negara

di dunia dengan konsep Franchising yang diterapkannya. Dalam produk andalan

pizza, Pizza Hut menjadi yang terdepan bagi konsumennya di seluruh dunia. Pizza

Hut King’s Plaza adalah cabang ke-120 yang berada di Kota Bandung dan

didirikan pada tanggal 14 Oktober 2005.

Terdapat beberapa faktor yang menjadikan Pizza Hut King’s Plaza

memiliki jumlah konsumen yang paling rendah, diantaranya product, place,

promotion, and price. Place atau lokasi merupakan faktor yang menentukan

jumlah konsumen apakah Pizza Hut mudah ditemukan atau tidak. Price atau harga

Pizza Hut sangat variatif karena harga tersebut dapat dijangkau masyarakat

banyak termasuk mahasiswa. Promotion atau promosi yang dilakukan Pizza Hut

Page 9: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

9

mudah ditemukan di televisi Nasional. Product atau produk Pizza Hut sangat

bervariasi pula, karena Pizza Hut selalu melakukan pengembangan dan inovasi

produk agar konsumen merasa puas dan tidak bosan dengan menu yang sudah ada

sebelumnya.

Seiring perkembangan restoran dan selera masyarakat, restoran Pizza Hut

terus berinovasi dengan produk dan pelayanannya. Oleh karena itu, banyak

produk baru yang bermunculan guna memenuhi keinginan pasar yang terus

berubah. Berikut Table 1.6 merupakan pengembangan dan inovasi produk yang

dilakukan oleh Pizza Hut untuk konsumennya:

TABEL 1.6 INOVASI PINGGIRAN PIZZA HUT

No Inovasi Pinggiran Pizza Tahun 1 Thin ‘n Crispy Pizza 1984 Personal Pan Pizza 1984 2 Hand Tossed Tradisional Pizza 1984 3 Pan Pizza 1984 4 Stuffed Crust Cheese 1995 5 Stuffed Crust Saussage Chicken 2004 6 Cheesy Crust Cheese 2004 7 Cheesy Crust Saussage Chicken 2004 8 Cheesy Bites 2005 9 Cheesy Bites Chicken Roni 2007 10 Crown Crust 2009

Sumber: Mangement office Pizza Hut King’s Plaza

Data di atas merupakan pinggiran pizza dari pertama Pizza Hut berada di

Indonesia sampai sekarang, tetapi ada beberapa pinggiran yang sudah tidak

ditawarkan dan dijual oleh Pizza Hut seperti Thin ‘n Crispy, Hand Tossed, dan

Peking Gold. Ukuran yang ditawarkan yaitu small, regular, large (kecil, sedang,

besar) yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen. Pinggiran izza yang

terbaru adalah Crown Crust yaitu pinggiran pizza yang terdiri dari Chicken Stick

renyah, Keju Mozzarella gurih, dan Saus Honey Mustard manis segar. Crown

Page 10: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

Crust memiliki positioning

pinggiran Pizza yang lain, Crown crust tersedia dengan tiga pilihian ukuran yaitu

small (kecil), regullar

Setiap perusahaan selalu menginginkan untuk mencapai tujuan

perusahaannya yaitu meningkatkan target penjualan yang dihasilkan, sehingga

keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan. Dengan keuntungan perusahaan yang

terus meningkat, maka diharapkan perusahaan

serta mengembangkannya menjadi lebih besar

Sumber: modifikasi data

PENINGKAT

Perkembangan pada saat ini, dunia bisnis berkembang begitu pesat.

Perusahaan-perusahaan baru bermunculan, perusahaan lama banyak melakukan

inovasi dan mengusahakan berbagai macam cara untuk dapat terus

mempertahankan perusahaann

setiap industri tidak lagi bisa dikatakan sekadar ketat. Melainkan sudah masuk ke

dalam kategori hyper

mampu bersaing akan tetap berdiri d

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

tioning “Satu pinggiran, tiga sensasi”. Sama halnya denga

pinggiran Pizza yang lain, Crown crust tersedia dengan tiga pilihian ukuran yaitu

, regullar (sedang), dan large (besar).

Setiap perusahaan selalu menginginkan untuk mencapai tujuan

perusahaannya yaitu meningkatkan target penjualan yang dihasilkan, sehingga

keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan. Dengan keuntungan perusahaan yang

terus meningkat, maka diharapkan perusahaan dapat menjaga eksistensi usahanya

serta mengembangkannya menjadi lebih besar.

Sumber: modifikasi data Mangement office Pizza Hut King’s PlazaGAMBAR 1.3

PENINGKAT AN INOVASI PRODUK PIZZA HUT 2005

erkembangan pada saat ini, dunia bisnis berkembang begitu pesat.

perusahaan baru bermunculan, perusahaan lama banyak melakukan

inovasi dan mengusahakan berbagai macam cara untuk dapat terus

mempertahankan perusahaannya. Pada saat ini persaingan berbagai merek di

setiap industri tidak lagi bisa dikatakan sekadar ketat. Melainkan sudah masuk ke

hyper-competitive atau mega-competitive. Perusahaan yang

mampu bersaing akan tetap berdiri dan melebarkan sayapnya, perusah

Pan

Pizza

Stuffed

Crust

Cheesy

Crust

Cheesy

Bites

Crown

Crust

Juli 2005

Juli 2006

Juli 2007

Juli 2008

10

“Satu pinggiran, tiga sensasi”. Sama halnya denga

pinggiran Pizza yang lain, Crown crust tersedia dengan tiga pilihian ukuran yaitu

Setiap perusahaan selalu menginginkan untuk mencapai tujuan

perusahaannya yaitu meningkatkan target penjualan yang dihasilkan, sehingga

keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan. Dengan keuntungan perusahaan yang

dapat menjaga eksistensi usahanya

Pizza Hut King’s Plaza

PRODUK PIZZA HUT 2005-2009

erkembangan pada saat ini, dunia bisnis berkembang begitu pesat.

perusahaan baru bermunculan, perusahaan lama banyak melakukan

inovasi dan mengusahakan berbagai macam cara untuk dapat terus

ya. Pada saat ini persaingan berbagai merek di

setiap industri tidak lagi bisa dikatakan sekadar ketat. Melainkan sudah masuk ke

Perusahaan yang

ya, perusahaan yang

Juli 2005-Juni 2006

Juli 2006-Juni 2007

Juli 2007-Juni 2008

Juli 2008-Juni 2009

Page 11: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

11

tidak mampu bersaing, jatuh dan hilang begitu saja. Dalam hal ini marketing

memegang peran yang besar dalam dunia bisnis. Apabila suatu sistem diikuti

dengan marketing yang benar dan tepat, maka akan memungkinkan suatu

perusahaan mendapatkan laba yang maksimal. Dalam hal ini penting sekali bagi

suatu perusahaan untuk mengenali pasar secara tepat, mengikuti fenomena dan

trend yang sedang terjadi dan berkembang dalam dunia global. Salah satu cara

yang ampuh dalam menjalankan strategi marketing adalah melalui product

inovation. Dengan adanya product inovation, maka kunjungan konsumen akan

meningkat dan perusahaan akan mendapatkan profit yang maksimal.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa perlu melakukan

penelitian untuk mengetahui bagaimana “ANALISIS DAMPAK INOVASI

PRODUK PIZZA HUT DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN DI PIZZA HUT KING’S PLAZA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana inovasi produk (yang terdiri dari keunggulan relatif,

kompatibilitas, kompleksitas, divisibilitas, komunikabilitas) yang

dilaksanakan oleh Restoran Pizza Hut King’s Plaza Bandung.

2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen restoran Pizza Hut King’s

Plaza Bandung.

3. Seberapa besar inovasi produk (yang terdiri dari keunggulan relatif,

kompatibilitas, kompleksitas, divisibilitas, komunikabilitas) dalam

Page 12: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

12

meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada Restoran Pizza

Hut King’s Plaza Bandung.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh hasil temuan mengenai:

1. Bagaimana Gambaran Inovasi Produk (yang terdiri dari keunggulan

relatif, kompatibilitas, kompleksitas, divisibilitas, komunikabilitas)

yang dilaksanakan oleh Restoran Pizza Hut king’s Plaza Bandung.

2. Bagaimana Gambaran Keputusan pembelian konsumen restoran Pizza

Hut King’s Plaza Bandung.

3. Bagaimana Gambaran Pengaruh Inovasi Produk (yang terdiri dari

keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, divisibilitas,

komunikabilitas) dalam mempertahankan keputusan pembelian

konsumen pada Restoran Pizza Hut King’s Plaza Bandung.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu

pemasaran Hospitality, khususnya mengenai pengaruh inovasi produk

(yang terdiri dari keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas,

divisibilitas, komunikabilitas) dalam mempertahankan keputusan

pembelian konsumen, serta dapat memberikan masukan bagi peneliti

dalam mengembangkan ilmu pemasaran pariwisata.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN Industri yang saat ini disebut sebagai ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_mpp_054302_chapter1.pdf · Waralaba adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan

13

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan bagi perusahaan restoran Pizza Hut dalam upaya

mempertahankan keputusan pembelian konsumen melalui inovasi produk,

sehingga dapat memberikan masukan dalam upaya mempertahankan

keputusan pembelian konsumen pada restoran Pizza Hut sebagai restoran

cepat saji ternama di Indonesia.