bab i pendahuluan -...

29
1 BAB I PENDAHULUAN Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan dua pulau utamanya, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa tengah menjadi magnet bagi wisatawan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah angka kunjungan mencapai 1.163.142 wisatawan pada akhir tahun 2012. Penyediaan informasi yang beragam mengenai pariwisatanya jelas diperlukan untuk membantu wisatawan dalam mengakses informasi dan memesan fasilitas pariwisata. Hal ini dapat dilakukan dengan pengembangan multimedia, teknologi komunkasi dan sistem informasi. Dalam BAB ini akan dijelaskan mengapa promosi pariwisata secara online oleh Badan Pariwisata Daerah NTB menjadi penting untuk diteliti, kemudian dijelaskan pula kerangka teori yang digunakan hingga metodologi penelitian. A. Latar Belakang Kegiatan promosi pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah gencar dilakukan. Jenis strategi promosi yang dilakukan adalah berupa kunjungan ( visit), undangan (invite) dan penyelenggaraan kegiatan (event) bertajuk pengenalan kebudayaan. Hal ini terkait program Visit Lombok Sumbawa yang menargetkan kunjungan 1 juta wisatawan pada akhir tahun 2012, jumlah ini merupakan dua kali lipat dari jumlah wisatawan pada Desember 2011. Pada akhir tahun 2012, target 1 juta pengunjung telah berhasil terpenuhi, bahkan melebihi target. Angka kunjungan sebanyak 1.163.142 wisatawan (471.706 wisatawan asing dan 691436 wisatawan domestik) 1 . Ingin kembali mengulang kesuksesan sebelumnya, lanjutan dari Program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 yaitu VLS 2015 dengan mengangkat tema “Tambora Menyapa Dunia”. Program ini menaikkan target jumlah kunjungan 1 Badan Pusat Statistik Provinsi NTB. 2013. Nusa Tenggara Barat dalam Angka. Mataram. Hal. 467.

Upload: vudiep

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan dua pulau utamanya, yaitu Pulau

Lombok dan Pulau Sumbawa tengah menjadi magnet bagi wisatawan. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah angka kunjungan mencapai 1.163.142 wisatawan pada akhir tahun

2012. Penyediaan informasi yang beragam mengenai pariwisatanya jelas diperlukan

untuk membantu wisatawan dalam mengakses informasi dan memesan fasilitas

pariwisata. Hal ini dapat dilakukan dengan pengembangan multimedia, teknologi

komunkasi dan sistem informasi. Dalam BAB ini akan dijelaskan mengapa promosi

pariwisata secara online oleh Badan Pariwisata Daerah NTB menjadi penting untuk

diteliti, kemudian dijelaskan pula kerangka teori yang digunakan hingga metodologi

penelitian.

A. Latar Belakang

Kegiatan promosi pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah gencar

dilakukan. Jenis strategi promosi yang dilakukan adalah berupa kunjungan (visit),

undangan (invite) dan penyelenggaraan kegiatan (event) bertajuk pengenalan

kebudayaan. Hal ini terkait program Visit Lombok Sumbawa yang menargetkan

kunjungan 1 juta wisatawan pada akhir tahun 2012, jumlah ini merupakan dua kali

lipat dari jumlah wisatawan pada Desember 2011. Pada akhir tahun 2012, target 1

juta pengunjung telah berhasil terpenuhi, bahkan melebihi target. Angka kunjungan

sebanyak 1.163.142 wisatawan (471.706 wisatawan asing dan 691436 wisatawan

domestik)1.

Ingin kembali mengulang kesuksesan sebelumnya, lanjutan dari Program

Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 yaitu VLS 2015 dengan mengangkat tema

“Tambora Menyapa Dunia”. Program ini menaikkan target jumlah kunjungan

1 Badan Pusat Statistik Provinsi NTB. 2013.Nusa Tenggara Barat dalam Angka. Mataram. Hal. 467.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

2

wisatawan, yaitu sebanyak 2 juta pada akhir tahun 2015. Kemudian target jangka

panjang lainnya adalah menjadi salah satu destinasi unggulan nasional maupun

internasional yang tentunya diikuti dengan kesungguhan dan langkah-langkah

strategis, salah satunya melakukan promosi berkesinambungan dan penataan

destinasi. Untuk mengejar target ini diperlukan promosi berkelanjutan dengan

memanfaatkan berbagai jaringan2.

Namun, dari berbagai program promosi pariwisata yang telah dilakukan

sebelumnya, terdapat beberapa hal mengenai promosi pariwisata yang masih

dikeluhkan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal.

Aspek-aspek tersebut adalah masalah kurangnya pengenalan tujuan wisata di daerah

mereka, kurangnya pameran pengenalan tujuan wisata di NTB, serta perlu

diperbaikinya informasi tujuan wisata di internet. Aspek-aspek ini berdasarkan hasil

survey referensi wisatawan terhadap pengembangan pariwisata NTB3.

Dalam hal ini, nampaknya pemerintah NTB kurang melibatkan diri dalam

jaringan promosi melalui media maya. Sampai saat ini promosi dunia maya masih

dilakoni oleh kalangan swasta dan individu. Promosi tersebut masih parsial, karena

masing-masing pihak memiliki tujuan yang berbeda di balik kegiatan promosi online

yang dilakukan. Mengingat sektor pariwisata kini menjadi sektor unggulan di NTB

juga untuk mendukung kapasitas NTB sebagai koridor V yang membawahi bidang

pariwisata dan ketahanan pangan dalam program MP3EI (Masterplan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), maka perlu adanya integrasi promosi

dari pemerintah dan swasta guna menyeimbangkan kekurangan dalam strategi

promosi pariwisata selama ini.

2 Dikutip dari pernyataan M. Nur Hoedin (Edo) dari Badan Promosi Pariwisata (BPPD) NTB sumber:

Edhie Rianto. 2013. NTB Siapkan Wisata Unggulan Tambora Menyapa Dunia.

http://www.traveltextonline.com/regional-news/ntb-siapkan-wisata-unggulan-tambora-menyapa-dunia.

Diakses pada 3 Desember 2013 pukul 16.36 Wib. 3 Pusat Penelitian dan Pengembangan Usaha Mandiri (P3UM). Survey Referensi Wisatawan terhadap

Pengembangan Pariwisata. Mataram: Universitas Mataram, 2010.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

3

Sumber informasi yang paling sering digunakan oleh wisatawan nusantara

maupun asing sebagai panduan perjalanan wisata adalah melalui internet. Wisatawan

aktif dalam melakukan pencarian informasi awal untuk berwisata. Dari berbagai

sumber informasi tersebut, internet merupakan saluran informasi yang sebagian besar

digunakan oleh wisatawan asing (87.3%) dibandingkan penggunaan majalah, koran,

ataupun tabloid yang hanya mencapai 5%4.

Demikian juga menurut salah satu penelitian, jumlah situs memiliki korelasi

yang kuat dengan jumlah wisatawan yang datang ke suatu provinsi. Situs pariwisata

merupakan media promosi yang efektif untuk menarik minat wisatawan untuk datang

ke sebuah tujuan wisata. 5 Oleh karenanya, kolaborasi promosi pariwisata antara

kunjungan (visit), undangan (invite) dan penyelenggaraan kegiatan (event) dengan

pemanfaatan ICT diharapkan dapat membantu pemenuhan target pariwisata NTB

yaitu sebanyak 2 juta pengunjung pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan daya jangkau

yang luas dari pemanfaatan ICT tersebut. Salah satu sifat dari media promosi jenis ini

adalah memiliki dampak yang besar dengan biaya yang minimal (high impact low

budget) dengan catatan apabila dikelola dengan baik.

Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi NTB merupakan lembaga

promosi swasta dan bersifat mandiri. Berfungsi sebagai kordinator promosi

pariwisata yang dilakukan dunia usaha. Badan promosi pariwisata ini berperan

sebagai mitra pemerintah daerah dan pusat dalam meningkatkan citra pariwisata

Indonesia.

BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

secara online yang resmi. Media promosi tersebut berbentuk website beralamat di

4 Widiastuti Furbani. 2008. Hubungan Karakteristik Personal dan Perilaku Komunikasi dengan

Keputusan Memilih Objek Wisata (Kasus Objek Wisata di Pulau Lombok Provinsi NTB). Tesis. Bogor:

Institut Pertanian Bogor. 5 Ahmad Murtadho dan Muhammad Rifki Shihab. 2011. “Analisis Situs E-Tourism Indonesia: Studi

terhadap Persebaran Geografis, Pengklasifikasian Situs serta Pemasaran Fungsi dan Fitur”. Journal of

Information Systems, Volumes 7, Issues 1. Pp 13-25 Hal. 19.

http://jsi.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/view/290/116 diakses pada 4 Januari 2014 pukul 11.01 WIB.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

4

www.lomboksumbawa.travel. Website ini memang sengaja dibuat dalam mendukung

program pariwisata NTB “Visit Lombok Sumbawa”. Berisi tentang informasi-

informasi berkaitan dengan kepariwisataan NTB. Namun nampaknya fungsi website

ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal karena website ini masih sering sulit

untuk diakses. Pantauan terakhir, pada awal tahun 2014 status website ini adalah

underconstraction (dalam perbaikan).

Mengingat Pariwisata merupakan sektor andalan pemerintah daerah NTB

kemudian target-target pariwisata yang telah ditetapkan. Maka pengembangan

promosi pariwisata berbasis ICT mutlak diperlukan. Namun melihat kurang

diberdayakannya promosi online pada pariwisata NTB, maka fokus kajian yang ingin

diteliti adalah manajemen promosi online pariwisata NTB oleh Badan Promosi

Pariwisata Daerah NTB selama tahun 2013-2014.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari paparan latar belakang di atas adalah

bagaimanakah manajemen promosi online pariwisata di Nusa Tenggara Barat oleh

BPPD NTB selama Tahun 2013-2014?

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengelolaan (manajemen) promosi online pariwisata NTB oleh

BPPD NTB selama tahun 2013-2014.

2. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam mangelola promosi online pariwisata

di NTB oleh BPPD NTB selama tahun 2013-2014.

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat akademis

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

5

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan

mengenai manajemen promosi pariwisata secara online oleh BPPD NTB.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan mampu dalam:

a) Menjadi sarana evaluasi media promosi pariwisata berbasis online.

b) Bermanfaat dalam mempersiapkan program pariwisata lanjutan (Tambora

Menyapa Dunia 2015) dan target menjadi destinasi unggulan nasional dan

internasional.

E. Kerangka Teoritis

Pengelolaan pariwisata merupakan suatu sistem yang mengaitkan berbagai

aspek dan para stakeholder. Mulai dari aspek perencanaan (penetapan objek wisata

yang akan dijual), fasilitas pendukung wisatawan (hospitality), infrastruktur (akses

transportasi dan informasi), kesiapan masyarakat sekitar objek wisata, serta aspek

promosi pariwisata. Stakeholder yang terlibatpun cukup banyak, mulai dari jajaran

pemangku kepentingan, pengusaha di bidang hospitality (perhotelan, rumah makan,

tiket, travel agen), masyarakat, wartawan, pengamat pariwisata, serta calon

wisatawan. Kesemuanya turut memberikan andil dalam proses pengembangan

pariwisata di suatu lokasi. Promosi pariwisata berbasis online merupakan sub sistem

dari keseluruhan kegiatan promosi pariwisata lainnya.

Promosi merupakan bagian dari pemasaran, maka akan dibahas kedua aspek,

aspek pemasaran dan aspek promosi dalam lingkup pariwisata. Aspek kekinian dari

strategi pemasaran ini juga akan dilihat sebagai akibat dari perubahan era, perubahan

teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan perubahan kebutuhan pariwisata hingga

melahirkan konsep E-Tourism.

Ketika suatu teknologi dipertimbangkan untuk beroperasi secara serius, maka

diperlukan pengelolaan yang baik dan kontinu. Maka untuk membantu pembahasan

tentang pengelolaan promosi onlinedalam pariwisata, beberapa konsep pemikiran

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

6

tentang manajemen dan kaitannya dengan ini akan dibantu oleh teori-teori yang telah

ada. Secara rinci, akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Model Komunikasi Antar Manusia yang Memusat

Manajemen pemasaran pariwisata secara online merupakan bagian dari proses

penyampaian pesan yang dinamakan proses komunikasi. Proses komunikasi yang

dikaji dalam fenomena ini melibatkan unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur

komunikasi tersebut dimodelkan melalui sebuah model komunikasi. Dengan model

komunikasi diharapkan suatu fenomena komunikasi dapat dijelaskan dengan mudah.

Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan teori, atau dengan kata lain

model adalah teori yang disederhanakan. Penggunaan model berguna untuk

mengidentifikasi unsur-unsur komunikasi dan bagaimana unsur-unsur tersebut

berhubungan6.

Sejauh ini terdapat berbagai macam model komunikasi yang telah dibuat oleh

para pakar. Salah satunya adalah Model Proses Komunikasi yang Umum dan

Memusat oleh Kincaid dan Schramm7. Dalam model ini, proses komunikasi

digambarkan tidak pernah terhenti setelah umpan balik, melainkan berbalik kembali

kepada komunikator pertama. Pihak ini menyusun pesan kembali pesan yang lebih

baru, sehingga terdapat timbal balik yang terus menerus. Sumber pesanpun

digambarkan tidak hanya bergerak menuju satu penerima. Tetapi beberapa penerima

yang bertalian hubungan yang bergerak ke arah yang sama. Pihak-pihak peserta

komunikasi yang mengalami proses komunikasi menuju hasil tertentu yang

dinamakan pengertian bersama. Hasil akhir dari proses komunikasi ini memusat dan

menuju saling pengertian yang lebih besar tentang makna masing-masing pihak.

6 Deddy Mulyana. 2012. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Hal. 131.

7 D.Lawrence Kincaid dan Wilbur Schramm. 1977. Azas-Azas Komunikasi Antar Manusia. Trans,

Agus Setiadi: Jakarta. LP3ES dan East-West Communication Institute. Hal.104-106.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

7

Gambar 1. Model Komunikasi Antar-Manusia yang Memusat

Kincaid dan Schramm (1997)8

Dalam promosi online pariwisata, sifat media baru terletak pada sifat

interaktivitasnya. Interaktivitas ini membuat terjadinya proses komunikasi yang terus

menerus antara sumber pesan dan penerima-penerima pesan yang lain. Model

komunikasi ini dianggap tepat karena sifat komunikasinya tidak hanya satu arah.

Melainkan digambarkan dengan lingkaran yang selalu berulang. Model komunikasi

antar manusia yang memusat ini juga dikenal dengan model proses komunikasi

partisipatif. Selain itu dalam model komunikasi ini, komunikator juga bisa menjadi

komunikan. Hasil akhir proses komunikasi ini adalah dicapainya pengertian bersama.

Dalam hal promosi online pariwisata di NTB, kebersamaan makna yang ingin

disampaikan melalui proses komunikasi di dalamnya adalah “Holiday is Lombok

Sumbawa”.

2. Promosi Pariwisata

Kini perjalanan wisata telah menjadi gaya hidup. Kegiatan traveling, baik

yang perseorangan maupun yang berkelompok, mulai menjadi kebutuhan yang harus

dipuaskan melalui caranya masing-masing. Untuk dapat menjadi pilihan para

traveler, destinasi wisata harus dapat memasarkan produknya. Tujuan utama promosi

8 Ibid.,Hal. 105.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

8

adalah memberi informasi, menarik perhatian dan untuk selanjutnya memberi

pengaruh terhadap meningkatnya penjualan. Secara mendasar tujuan promosi dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Menginformasikan

2. Membujuk

3. Mengingatkan

Untuk menjadi salah satu destinasi wisata yang diperhitungkan dalam daftar

pilihan kunjungan wisata, diperlukan strategi promosi yang dapat menarik perhatian

calon wisatawan. Salah satunya dengan menciptakan sistem komunikasi marketing

yang kompleks. Program komunikasi pemasaran tersebut disebut dengan promotion

mix. Promotion mix ini terdiri dari kombinasi spesifik dari periklanan, promosi

penjualan (sales promotion), public relation, dan penjualan secara personal (personal

selling) untuk memperoleh periklanan dan tujuan pemasaran. Berikut empat alat

promosi utama:

(1) Advertising (periklanan)

Segala sesuatu yang dibayar dari presentasi nonpersonal dan promosi dari

ide-ide, barang-barang, atau jasa-jasa oleh sponsor yang telah teridentifikasi.

(2) Sales Promotion (promosi penjualan)

Bagian kecil perangsang untuk memacu pembelian atau penjualan dari

produk dan jasa.

(3) Public relation (Hubungan publik)

Menciptakan hubungan yang baik dengan para stakeholder dengan

melibatkan kegiatan publisitas yang menyenangkan, menciptakan citra yang

baik, dan mengatasi rumor, cerita dan kejadian yang tidak menyenangkan.

(4) Personal selling

Berbentuk percakapan langsung dengan satu atau beberapa orang calon

pembeli yang prospektif 9.

9 Ibid., Hal. 489-490.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

9

Dalam mempromosikan pariwisata, terdapat dua tipe saluran komunikasi,

yaitu saluran komunikasi personal dan non personal.

a. Saluran komunikasi personal

Di dalam saluran komunikasi personal, dua atau lebih orang

berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Mereka mungkin saja

berkomunikasi dengan tatap muka, antara perorangan dengan audiens (pemirsa),

melalui telepon, ataupun melalui surat elektronik. Beberapa saluran komunikasi

personal dikontrol secara langsung oleh komunikator. Tetapi tidak menutup

kemungkinan untuk tidak terkontrol secara langsung. Jika hal ini terjadi, pihak

lain yang berpotensi mempengaruhi target pembeli dapat dimanfaatkan sebagai

penasehat calon pembeli dalam keputusan membeli. Mereka bisa jadi tetangga,

teman, anggota keluarga. Saluran terakhir ini dikenal dengan sebutan pengaruh

dari mulut ke mulut (word of mouth).

b. Saluran non personal

Saluran non personal adalah media yang membawa pesan tanpa kontak

personal atau timbal balik. Hal ini termasuk media, atmosfer (lingkungan), dan

kegiatan (events). Media utama berisi media cetak (koran, majalah, dan pesan

langsung), media penyiaran (radio dan televisi), dan media tampilan (billboards,

papan tanda, dan poster). Atmosfer adalah desain lingkungan yang dibuat untuk

memperkuat pembeli untuk membeli produk tersebut. Misalnya penataan lobby

hotel bintang lima dengan display tumbuhan, kerajinan berseni tinggi, dan

furnitur yang mewah untuk menunjukkan bahwa hotel tersebut adalah hotel

berbintang lima. Events adalah suatu kegiatan panggung untuk

mengkomunikasikan psan kepada audiens target . departemen public relation

merancang press conferences, acara pembukaan, kegiatan tur ke masyarakat dan

berbagai macam kegiatan untuk berkomunikasi kepada audiens yang spesifik.

3. Komunikasi Pemasaran Terpadu

Perkembangan pemasaran kini memusatkan pada komunikasi sebagai

keungulan kompetitifnya. Komunikasi pemasaran terpadu atau integrated marketing

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

10

communication (IMC) merupakan pendekatan terpadu pada berbagai aktivitas

komunikasi organisasi pada sasaran pemasar. Adapun ciri utamaIMC adalah:

a. Mempengaruhi perilaku

Komunikasi pemasarn lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran

merek atau memperbaiki perilaku konsumen terhadap merek. Kesuksesan

program komunikasi pemasaran terpadu pada akhirnya harus dinilai apakah

ia berhasil mempengaruhi perilaku.

b. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan

IMC menghindari pendekatan inside-out (dari perusahaan kepada

pelanggan). IMC memulainya dari pelanggan (outside-in) untuk menentukan

metode komunikasi yang paling baik dalam melayani kebutuhan informasi

pelanggan.

c. Menggunakan seluruh bentuk “kontak”

IMC menggunakan seluruh bentuk komunkasi dan seluruh “kontak”

yang menghubungkan merek atau perusahaan dengan pelanggan mereka.

Istilah “kontak” dipakai untuk menerangkan segala jenis media penyampai

pesan yang dapat meraih pelanggan dan menyampaikan merek.

d. Menciptakan Sinergi

Dalam definisi IMC terkandung kebutuhan akan sinergi

(kesinambungan). Semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian,

promosi penjuaalan, event, dan lain-lain) harus berbicara dengan satu suara;

kordinasi merupakan hal yang amat penting untuk menghasilkan citra mrek

yang kuat dan utuh, serta dapat membuat konsumen melakukan aksi. Secara

umum, prinsip satu suara atau sinergi ini melibatkan pemilihan positioning

statement yang spesifik bagi merek. Positioning statement adalah ide kunci

yang mengedepankan suatu cirri dari merek yang akan tersimpan dalam

benak target pasar.

e. Menjalin hubungan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

11

Karakteristik IMC yang kelima adalah kepercayaan bahwa komunikasi

pemasaran yang sukses membutuhkan terjalinnya hubungan antara merek

dan pelanggan. Pembinaan hubungan adalah kunci dari pemasaran modern

dan bahwa IMC adalah kunci dari terjalinnya hubungan tersebut.10

4. New Media dan New Wave Marketing

Seiring perjalanan waktu, dunia terus berubah dan pemasaran juga ikut

berubah, dan begitu juga sebaliknya langkah pemasaran yang dilakukan oleh para

pemasar. Kekuatan web 2.0 yang menelurkan berbagai produk social networking

menjadi kian menggila. Situs-situs seperti Facebook, Youtube, MySpace, Flickr,

Wikipedia, dan lain sebagainya kian digandrungi para netizen11

yang melihat bahwa

internet yang sesungguhnya adalah yang lebih interaktif, lebih partisipatif, dan lebih

sosial.

New media membawa manusia menuju zaman globalisasi, dimana setiap

orang menjadi bagian dari global village, istilah yang digunakan oleh Marshall

McLuhan. Hal ini membuat kita dapat terhubung dengan siapa pun dan dimana pun

secara seketika. Sebuah percakapan global yang kuat telah dimulai. Melalui internet,

orang-orang menemukan dan menciptakan cara-cara baru untuk berbagi pengetahuan

yang relevan dengan kecepatan yang membutakan. Sebagai hasil langsungnya,pasar-

pasar menjadi semakin pintar. Pasar-pasar ini adalah percakapan12

.

Teknologi yang sama memungkinkan setiap orang untuk memiliki

kesempatan yang sama, bukan hanya milik sekelompok orang tertentu. Tatanan bisnis

telah berubah menjadi datar. Segala aktor (kalangan di dunia teknologi, birokrat,

ekonomi, sosial dan budaya, kompetitor, konsumen, dan perusahaan) dalam

lingkungan bisnis saling terhubung dan duduk sama rata, saling membaur. Proses

10

Terence A. Shimp. 2006. Advertising, Promotion, and Other Aspects of Integrated Marketing

Communications. Ohio: South-Western College Pub. Hal. 25-29. 11

Netizen adalah sebutan untuk pengguna internet atau “warga” dunia maya yang segala aktivitasnya

tidak dapat lepas dari fungsi internet (baca Hermawan Kartajaya. 2010. CONNECT! Surfing New Wave

Marketing. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama) 12

Paul A. Argenti. 2009. Corporate Communication. Singapore: Mc Graw Hill. Hal. 9.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

12

horizontal semakin cepat, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ter-

connect dan saling meng- connect. Inilah yang disebut era gelombang baru marketing

(new wave marketing).

Secara konsep, promosi terdiri atas lima elemen yang umum disebut sebagai

marketing communication mix, yang termasuk di antaranya adalah iklan, public

relation, personal selling, direct marketing dan sales promotion. Dalam era legacy,

promosi didominasi oleh iklan di media konvensional seperti televisi yang dapat

menjangkau masyarakat secara luas dalam waktu yang cepat. Tapi untuk beriklan di

televisi, tentunya diperlukan anggaran marketing yang besar.

Praktik promosi dari legacy13

ke new wave bukan berarti sekedar

memindahkan diri dari media konvensional ke media digital. Yang menjadi landasan

utama ketika masuk ke era new wave ini adalah bagaimana pemasar

menghorizontalkan diri dan menyadari posisi dirinya dan konsumen adalah sejajar.

Dalam dunia new wave, promotion is conversation. Konsumen di era new

wave semakin tidak mau untuk dijadikan objek untuk promosi, tapi pastinya mereka

akan selalu bersedia untuk dijadikan lawan untuk bercakap-cakap 14

.

5. E-Tourism di Indonesia

Dimitros Buhalis mendefinisikan E-Tourism sebagai refleksi digitalisasi

proses dan rantai nilai travel, hospitality, dan industri katering dalam pariwisata. Hal

ini disebabkan karena internet telah merubah model perencanaan perjalanan secara

konvensional menjadi lebih modern 15

.

13

Era Legacy merupakan era marketing zaman lama dimana paradigma marketing masih bersifat

vertikal artinya mayoritas kegiatan pemasaran dilakukan oleh pemasar dengan konsumen sebagai

objeknya, bukan hasil kolaborasi antara pemasar dan konsumen (Baca Hermawan Kartajaya. 2010.

CONNECT! Surfing New Wave Marketing. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama) 14

Ibid., Hal. 164-167. 15

Dimitrios Buhalis. 2003. E-Tourism: Information Technology for Strategic Tourism Management.

London: Pearson Education Limited. Hal.8.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

13

Internet menyediakan direct link antara penyedia layanan wisata (supplier)

kepada konsumen. Tindakan ini menyebabkan terjadinya disintermediasi secara

besar-besaran. Namun pasar lambat laun menyadari bahwa konsumen tidak mau

membuang waktu, uang, dan tenaga untuk membuka banyak website, melakukan

komunikasi ke setiap supplier, dan membandingkan harga sebelum memutuskan

pembelian. Konsumen lebih bersedia membayar layanan yang memberikan berbagai

macam pilihan dan saran tanpa harus menghubungi masing-masing 16

.

Kemudahan, efisiensi waktu dan murah menjadi alasan pokok orang untuk

merencanakan perjalanan wisata menggunakan E-Tourism. E-Tourism merupakan

aplikasi penggunaan Information Communication Technology (ICT) dan e-commerce

dalam industri pariwisata. Ini dapat memaksimalkan efisiensi dan efektifitas

pariwisata baik hubungannya dengan organisasi pariwisata maupun dengan seluruh

stakeholder 17

.

Proses penyebaran informasi pariwisata yang efektif melalui ICT ini juga

ditegaskan oleh Sarasati dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa para

wisatawan mancanegara tertarik untuk berlibur ke Pulau Lombok karena rekomendasi

dari orang lain atau word of mouth dari orang-orang yang pernah berlibur ke Pulau

Lombok. Namun rekomendasi tersebut dilakukan tidak dengan bertatap muka secara

langsung karena beberapa informan tidak tinggal di kota ataupun negara yang sama

dengan si pemberi rekomendasi, sehingga rekomendasi dilakukan melalui media

elektronik seperti internet atau yang disebut dengan electronic-Word of Mouth (e-

WoM) 18

.

16

Wynne dkk. 2001. “The Impact of The Internet on The Distribution of Value Chain: The Case of

The South African Tourism Industry”. International Marketing Review. Vol 18. No.4. pp. 420-431.

Hal.12. 17

Dimitrios Buhalis dan Soo Hyun Jun. 2011. E-Tourism. www. Goodfellowpublisher.com. Diakses 4

Januari 2014 pukul 10.35 WIB. 18

Fitri Sarasati. 2012. Peran e-WoM pada Wisatawan Mancanegara dalam Menentukan Destinasi

Pariwisata Pulau Lombok. Skripsi. Universitas Brawijaya: Malang.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

14

Negara di Asia yang telah gencar menggunakan media internet sebagai alat

promosi pariwisata adalah negara Singapura, pada tahun 2007, The World Economic

Forum (WEF) menempatkan Singapura pada urutan 8 sebagai destinasi pariwisata

dengan kunjungan wisatawan mancanegara terbesar. Hal ini disebabkan oleh kejelian

Singapura dalam strategi promosi dengan memanfaatkan media online berupa website

dalam mempromosikan destinasi pariwisata Singapura. Berdasarkan survei WEF

tersebut Indonesia menempati peringkat 60, hal ini tentu saja masih sangat jauh jika

dibandingkan dengan peringkat yang diperoleh Singapura, berdasarkan data tersebut

dapat dikatakan bahwa pada saat itu Indonesia masih belum mengoptimalkan

penggunaan media internet untuk menjangkau wisatawan mancanegara sebagai

targetnya. Padahal pengguna internet di dunia sangat besar sehingga sangat

berpotensi untuk dapat memasarkan daerah-daerah yang berpotensi menjadi destinasi

pariwisata di Indonesia salah satunya Pulau Lombok pada wisatawan mancanegara di

seluruh dunia19

.

Di Malaysia, perkembangan Information Communication Technology (ICT)

terutama internet, menyediakan tantangan dan semangat baru untuk mempromosikan

produk/jasa kepada stakeholder. Sistem ini merubah model perencanaan dan belanja

konsumen terhadap kebutuhan wisata. Proses pertukaran informasi dapat

meningkatkan kepedulian terhadap produk/jasa. Internet menjadi media pilihan bagi

wisatawan untuk memperoleh informasi perjalanan pariwisata. Oleh karena itu,

Tourism Malaysia (TM) melibatkan platform Yahoo dan MSN untuk meningkatkan

brand “Malaysia Truly Asia” supaya dapat dilihat secara global dengan

menunjukkan objek destinasi wisata unik di website. Melalui kampanye iklan online,

Malaysia ingin meningkatkan jumlah wisatawan potensial yang berkunjung ke negara

tersebut melalui website pariwisata resminya20

.

19

Ibid., Hal. 4. 20

Oktafiani Herlina. 2013. Komunikasi Pemasaran Pariwisata DIY melalui Pemanfaatan E-Tourism

oleh Swasta dan Pemerintah (Studi Komparatif www.visitingjogja.com dan www.Yogyes.com). Tesis.

Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. Hal. 12

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

15

Di Indonesia sendiri, penanganan situs website pariwisata masih didominasi

sektor swasta. Mayoritas organisasi pariwisata adalah portal pariwisata yang

menawarkan berbagai produk dan jasa pariwisata, mulai dari akomodasi, paket

wisata, dan event-event tertentu. Selain itu, situs pariwisata yang berasal dari

perseorangan juga bermunculan. Jumlah situs pariwisata yang berasal dari pemerintah

hanya berjumlah 36%, sedangkan yang berasal dari sektor swasta adalah 64%. 21

Salah satu kelemahan pemasaran pariwisata Indonesia adalah kurangnya

perluasan dan penetrasi pasar wisata di dalam dan di luar negeri. Permasalahan

tersebut terjadi karena terbatasnya sistem informasi kepariwisataan, strategi perluasan

dan penetrasi pasar wisata yang belum matang, serta kurangnya sarana promosi

pariwisata. Sistem informasi yang tidak terpadu dan masih terdapatnya informasi

mengenai destinasi pariwisata yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini

menyebabkan perluasan dan penetrasi pasar wisata belum optimal 22

.

Kurangnya informasi mengenai Indonesia di luar negeri maupun kurangnya

informasi mengenai destinasi pariwisata yang ada di suatu daerah merupakan salah

satu bukti sarana promosi pariwisata mengenai destinasi pariwisata Indonesia masih

kurang. Agar promosi dapat dilakukan secara optimal, diperlukan komitmen yang

kuat untuk terus memperbaharui promosi dengan berbagai informasi yang menarik

dan mudah diakses oleh calon wisatawan. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan

dan mengelola website pariwisata. Website sebagai salah satu media promosi

pariwisata dengan sifat high impact dan low budget dapat melengkapi keberadaan

media promosi pariwisata yang telah ada.

21

Ahmad Murtadho dan Muhammad Rifki Shihab. 2011. “Analisis Situs E-Tourism Indonesia: Studi

terhadap Persebaran Geografis, Pengklasifikasian Situs serta Pemasaran Fungsi dan Fitur”. Journal of

Information Systems, Volumes 7, Issues 1. Pp. 13 – 25. Hal. 22. 22

Destarata Hamarsan Mustafa. 2013. Analisis Strategi Branding Pariwisata Indonesia. Tesis.

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal. 84.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

16

6. Manajemen Promosi Online Pariwisata NTB

Studi yang dilakukan Plog Research menyebutkan bahwa Internet menjadi

sumber informasi utama destinasi pariwisata. Sedikitnya 95% peselancar website

menggunakannya untuk mengumpulkan informasi wisata, 93% diantaranya

mengunjungi website untuk merencanakan liburan dan 1.5% lainnya menggunakan e-

mail untuk memperoleh informasi wisata23

.

Dalam melihat manajemen media elektronik, berusaha digabungkan

pendekatan lama dan pendekatan baru, sehingga menghasilkan pendekatan

terintegrasi dalam media elektronik yang berbasis internet atau online. Pendekatan

terintegrasi tersebut berupa fungsi manajemen P-O-M-C (planning, organizing,

motivating, dan controlling) oleh Mintzberg (1975) serta facilitating, communicating,

dan negotiating.

Promosi online pariwisata NTB yang diinisiasi oleh Badan Promosi

Pariwisata Daerah (BPPD) NTB merupakan bagian dari E-Government dalam bidang

pariwisata. Hal ini dikarenakan BPPD merupakan badan promosi swasta bentukan

pemerintah yang memiliki fungsi untuk mempromosikan pariwisata NTB bukan

untuk mengejar keuntungan seperti layaknya promosi online organisasi bisnis

pariwisata (travel, perhotelan atau restauran) lainnya.

Menurut hasil kajian dan riset dari Harvard JFK School of Government, untuk

menerapkan konsep-konsep digitalisasi pada sektor publik ada tiga elemen sukses

yang harus dimiliki dan diperhatikan, yaitu support, capacity, dan value 24

. Ketiga

elemen ini dianggap memenuhi unsur facilitating (capacity), communicating

(publication) , dan negotiating (political will).

a. Support

Elemen support yang dimaksud adalah keinginan dari berbagai kalangan

pejabat publik dan politik untuk benar-benar menerapkan konsep E-Government.

23

Herlina. Op. Cit., Hal. 17. 24

Richardus Eko Indrajit. 2004. Electronic Government Strategi Pembangunan dan Pengembangan

Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal. 15.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

17

Tanpa adanya unsur political will ini, mustahil berbagai inisiatif pembangunan dan

pengembangan E-Government dapat berjalan dengan mulus. Dukungan yang

diharapkan berupa:

1) Disepakatinya kerangka E-Government sebagai salah satu kunci sukses

organisasi dalam mencapai visi misinya.

2) Dialokasikannya sejumlah sumber daya (manusia, finansial, tenaga, waktu,

informasi).

3) Dibangunnya berbagai infrastruktur dan superstruktur pendukung agar

tercipta lingkungan yang kondusif untuk mengembangkan E-Government

(seperti undang-undang atau peraturan pemerintah yang jelas, ditugaskannya

lembaga-lembaga khusus sebagai penanggungjawab utama, disusunnya

aturan main kerjasama dengan swasta).

4) Disosialisasikannya konsep E-Government secara merata, kontinyu, dan

konsisten kepada publik.

b. Capacity

Elemen kedua atau capacity merupakan adanya unsur kemampuan atau

keberdayaan dari pemerintah setempat dalam mewujudkan impian E-Government.

Tiga hal yang menjadi inti dari elemen capacity ini adalah sebagai berikut:

1) Ketersediaan sumber daya yang cukup

2) Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai

3) Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan

keahlian agar penerapan E-Government dapat berjalan sesuai dengan asas

manfaat yang diharapkan.

c. Value

Elemen sukses pengembangan E-Government yang terakhir adalah value.

Elemen value ini berkaitan dengan keuntungan yang didapatkan pihak dari luar dari

implementasi E-Government itu sendiri. Pelaksanaan E-Government tidak akan ada

gunanya jika tidak ada pihak yang merasa diuntungkan. Dalam hal ini, yang

menentukan besar tidaknya manfaat yang diperoleh dari implementasi E-Government

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

18

bukan hanya kalangan pemerintah sendiri, melainkan juga masyarakat dan pihak yang

berkepentingan lainnya. Perpaduan antara ketiga elemen di atas nantinya membentuk

sebuah inti jaringan E-Government yang menjadi kunci sukses yang turut

menentukan keberhasilan pelaksanaan e-Government itu sendiri. 25

Sesungguhnya terdapat empat pandangan tentang implementasi teknologi

komunikasi oleh sebuah organisasi /lembaga, yaitu (i) manajemen sistem, di sini

implementasi teknologi komunikasi merupakan hasil upaya untuk

mengoptimalisasikan hasil sistem organisasi (ii) proses birokrasi, di sini implemenasi

teknologi komunikasi merupakan satu upaya untuk mengubah kebijakan sebuah

lembaga, berdasarkan persepsi manajemen puncak. Perubahan ditentukan pembuat

dan pengambilan keputusan paling tinggi (iii) pengembangan organisasi, di sini

implementasi teknologi komunikasi merupakan usaha untuk memenuhi keinginan

individu dan komunitas dan muncul karena dorongan untuk meningkatkan partisipasi

(iv) konflik/ tawar menawar, di sini teknologi komunikasi merupakan hasil proses

tawar menawar yang pada akhirnya menghasilkan jalan keluar yang kompromistis 26

.

Keberhasilan penerapan E-Government tak lepas dari penetapan model

pengembangan yang komprehensif dan rencana kerja yang efektif. Berdasarkan sifat

transaksi dan pelayanan publik yang disediakan oleh Pemerintah Daerah melalui

jaringan informasi, pengembangan E-Government dilakukan melalui empat

tahapan/fase, yaitu:

(1) Fase pertama – fase penampilan website (web presence)

Dalam tahap ini, informasi dasar yang dibutuhkan masyarakat

ditampilkan dalam website pemerintah. Pada tahap presence yang terjadi

hanyalah sebuah komunikasi pasif satu arah antara pemerintah dengan

25

Galih Akbar Prabowo. 2012. Pengelolaan Konten Website Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai

Media Pelayanan Publik. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Hal. 37-38. Hal. 37-38. 26

Ana Nadya Abrar. 2003. Teknologi Komunikasi Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: LESFI.

Hal. 32-33.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

19

masyarakat dan mereka yang berkepentingan dengan menggunakan teknologi

internet semacam website.

(2) Fase ke dua – Interaksi

Dalam fase ini, informasi yang ditampilkan lebih bervariasi, seperti

fasilitas download dan komunikasi e-mail dalam website pemerintah. Dalam

tahap interaction ini terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah dengan

pihak-pihak yang berkepentingan melalui fasilitas multimedia seperti e-mail,

chatting, dan tele-conference.

(3) Fase ke tiga – Transaksi

Aplikasi formulir untuk transaksi bagi masyarakat untuk melakukan

transaksi on line mulai diterapkan.

(4) Fase keempat – Integrasi

Dalam hal ini, pelayanan pemerintah meningkat secara terintegrasi, tidak

hanya menghubungkan antara pemerintah dengan masyarakat tetapi juga dengan

organisasi lain yang terkait (pemerintah ke antar pemerintah, sektor non-

pemerintah, serta sektor swasta27

.

Sedangkan Yong merangkum beberapa model pengembangan E-Government

dari berbagai sumber. Berikut ini adalah berbagai jenis model pengembangan E-

Government tersebut:

Tabel 1. E-Government Development Models 28

27

Indrajit, Op. Cit. Hal. 35. 28

Yong dan James SL. 2003. E-Government in Asia: Enabling Public Service Innovation in the 21st

Century. Times Editions: Singapore. Hal.17.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

20

Proposed

by/Source

Stage 1 Stage 2 Stage 3 Stage 4 Stage 5 Stage 6

Deloitte

Research

Information

publishing/di

ssemination

“Official”

two way

transaction

Multipurpo

se portals

Portal

personalizati

on

Clusteri

ng of

common

service

Full

integrati

on and

entrepri

se

transfor

mation

Elmagar

mid & Mc

Iver

One-way

Communicati

on

Two-way

Communicati

on

Complex

transaction

Integration

across

government

admnistratio

n

- -

Layne &

Lee

Catalogue Transaction Vertical

Integration

Horizontal

Integration

- -

Watson &

Mundy

Initiation Infusion Customizati

on

- - -

Tabel di atas menggambarkan tentang bagaimana karakteristik komunikasi di

setiap tahap pengembangan E-Government. Tabel model pengembangan E-

Government di atas menggambarkan tren perubahan pola komunikasi serta pelayanan

pemerintah. Pada fase awal, pelayanan pemerintah hanya terbatas pada pemberian

informasi melalui aktivitas komunikasi yang bersifat satu arah. Kemudian di fase-fase

selanjutnya dalam model pengembangan E-Government, komunikasi antara

pemerintah dengan publik berkembang menjadi komunikasi dua arah dan pelayanan

pemerintah pun menjadi semakin kompleks dan terintegrasi.

Sedangkan model transisi dari government ke E-Government yang integratif

akan dijelaskan sebagai berikut:

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

21

Gambar 2. Model Transisi dari Government ke e-Government yang integratif 29

Untuk menjelaskan perkembangan dari government ke E-Government lebih

tepat, Henderson dan Venkatraman mengusulkan sebuah model terintegrasi dalam

bagan di atas. Penjelasan dari bagan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Business strategy : Strategi pemerintah yang menunjuk pada berbagai pilihan

yang berkaitan dengan posisi dari pemerintah itu sendiri

Organisation :

infrastructure,

processes, culture

Menunjuk pada pilihan yang berkaitan dengan bagian

perencanaan internal dan bentuk dari dukungan (support)

pemerintah terhadap posisi pilihan. Dalam hal ini, cerminan

budaya pemerintah dikaitkan dengan posisi awal yang

diambil

IT strategy : Strategi E-Government yang menunjuk pada pilihan yang

berkaitan dengan lingkup IT (information technology),

kemampuan sistemik, dan penguasaan IT

29

Henderson dan Venkatraman dalam Robert M. Davison, Christian Wagner and Louis C.K. Ma.

2005. “From Government to E-Government: a Transition Model”. Journal of Information Technology

& People. Vol. 18 No. 3, 2005. Pp. 280 -298. Hal. 286. Terarsip di www.emeraldinsight.com/0959-

3845.htm. diakses pada 17 Januari 2014 jam 12.57 WIB.

Strategy Alignment

Process

(Linkage&Automation)

Government Domain

Government

Strategy

Government

Transformation

Government

Infrastructure,

Procesess,

Culture

External

Internal

Government

Services

E-Government

Services

E-Government

Domain

E-Government

Transformation

E-Government

Infrastructure,

Procesess,

Culture

E-Government

Strategy

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

22

IST infrastructure &

processes

E-Government infrastruktur dan proses yang menunjuk

pada pilihan terkait perencanaan internal dan bentuk dari

pilihan data, aplikasi dan teknologi infrastruktur yang

digunakan untuk menyampaikan pelayanan E-Government

yang diminta.

Dalam model ini, strategi pemerintah dianggap sama dengan strategi bisnis ,

walaupun keduanya berbeda. Meskipun strategi pemerintah menggambarkan

hubungan yang kurang beradaptasi dengan pasar yang kompetitif. Tetapi dalam hal

ini mereka turut mengambil bagian dalam berbagai isu kekuasaan kepada warga.

Kesamaan antara korporasi dan pemerintah dilihat dari keperluannya dalam

menetapkan rencana dan pembuatan keputusan pada level tinggi, pengaplikasian

prinsip dasar dalam pengambilan keputusan, dan lebih jauh lagi, kedua pihak tersebut

(korporasi dan dan pemerintah) harus sama-sama menyelesaikan isu kesamaan tujuan

antara pihak-pihak di level atas pengambil keputusan dengan unit yang lain yang ada

di bawahnya (unit bisnis atau pemerintah lain dan organisasi pelayanan masyarakat

lainnya).

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

23

F. Kerangka Operasionalisasi Konsep

Gambar 3. Kerangka Operasionalisasi

Konsep

Kebermanfaatan

Kendala-kendala

Promosi on-line pariwisata

Selama tahun 2013-2014

Fungsi Manajemen:

- Planning

- Organizing

- Actuating

- Controling

Support

Value

Capacity

- Political will

- Pengalokasian sumber

daya

- Infastrusktur dan

supertruktur pendukung

- Sosialisasi website

- Kecukupan sumber

daya (SDM, SDT,

SDF)

- Ketersediaan

infrastruktur TI yang

memadai

- Kualitas sumber daya

(SDM, SDT, SDF)

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

24

Representasi dari kerangka operasionalisasi konsep di atas adalah sebagai

berikut:

1) Promosi on-line pariwisata dalam penelitian ini adalah promosi yang dilakukan

oleh BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) NTB melalui website dan media

baru lainnya

2) Kendala-kendala dalam penelitian ini adalah masalah yang dirasakan

mengganggu oleh pengelola website (BPPD NTB) dalam menjalankan promosi

pariwisata secara online

3) Manajemen unsur komunikasi yang dimaksud di sini adalah:

Bagaimana perencanaan (planning) untuk komunikator, pesan, media,

khalayak

Bagaimana pengorganisasikan (organizing) komunikator, pesan, media,

khalayak

Bagaimana aksi / penggiatan (actuating) komunikator, pesan, media, khalayak

Bagaimana kontrol/ pengawasan (controlling) komunikator, pesan, media,

khalayak

4) Support yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dilihat dari political will,

pengalokasian sumber daya, infrastruktur dan superstruktur yang mendukung

promosi pariwisata secara online

5) Capacity dalam penelitian ini adalah kecukupan sumber daya dan kualitas

sumber daya yang dialokasikan untuk mendukung promosi pariwisata secara

online

6) Value dalam penelitian ini adalah keuntungan yang didapat oleh BPPD dari

promosi pariwisata secara online

7) Sumber daya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah (manusia, finansial, dan

teknologi).

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

25

G. Metodologi Penelitian

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif ini bermaksud

memahami secara holistik manajemen promosi pariwisata online sebagai bagian dari

langkah promosi pariwisata NTB. Menjelaskan secara keseluruhan promosi

pariwisata yang dilakukan di NTB, sehingga diketahui letak peran promosi pariwisata

secara online selama tahun 2013-2014.

2) Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut Louis Smith,

kasus adalah suatu “sistem yang terbatas” (a bounded system)30

. Hal ini memiliki arti

bahwa sebuah kasus harus spesifik yang terbingkai dalam sistem. Keterbingkaian

(boundedness) dan pola-pola perilaku sistem adalah faktor kunci dalam memahami

sebuah kasus.

Selama ini promosi onlne pariwisata NTB didominasi oleh website promosi

pariwisata yang bersifat komersil. Seperti website yang dibuat oleh jasa agen

perjalanan, pihak hotel dan restaurant. Artinya website tersebut digunakan oleh bisnis

hospitality untuk menarik kedatangan wisatawan agar mereka mendapat keuntungan.

Hal ini sangat wajar sebab finansial dan bisnis merupakan faktor utama dalam

membuat website.

Kemudian apabila dilihat dari kinerja pariwisatanya, provinsi ini berhasil

mendatangkan sebanyak 1 juta pengunjung dalam jangka waktu 4 tahun (2008 –

2012). Survai Venue Magazine edisi 2012, yang menempatkan NTB sebagai daerah

pilihan yang paling dikunjungi para wisatawan mancanegara, yaitu pada peringkat

kelima. Setelah Bali, Pulau Komodo, Yogyakarta dan Jakarta. Tidak hanya itu saja,

survey ini juga menunjuk daerah NTB di peringkat ketiga, sebagai penyelenggara

30

Louis Smith dalam Robert E. Stake. 2009. „Studi Kasus‟. Dalam Norman K.Denzin dan Vyonna S.

Lincoln (eds). Handbook of Qualitative Reseacrh, trans. Dariyatno dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hal.300.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

26

wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhebition), yang secara nasional

setelah Jakarta dan Bali. Ini artinya daerah NTB, khususnya pulau Lombok lebih

unggul di banding Yogyakarta, Solo, Batam, Surabaya, Makassar, Manado, Banten

dan Bandung. 31

Berbagai pencapaian tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa.

Dimana sebelumnya pariwisata dua pulau ini sempat terpuruk karena kasus Bom Bali

I (tahun 2002) dan Bom Bali II (tahun 2005), dimana Bali merupakan tetangga dari

pulau Lombok.

Hal ini menjadi menarik karena jika dibandingkan dengan BPPD daerah yang

lain di Indonesia, baru daerah NTB, Pemalang, Bali, dan Kota Bandung yang

memiliki website promosi. Oleh karena Lombok dan Sumbawa merupakan destinasi

wisata yang tengah bersinar di Indonesia dan sejumlah prestasi yang didapatkan oleh

BPPD NTB, maka BPPD NTB dipilih karena badan ini dinilai merupakan badan

promosi yang berhasil dalam menjalankan strategi promosi pariwisata, namun dari

segi promosi online masih sangat kurang. Sehingga hal ini merupakan kasus yang

unik dan menarik untuk diteliti. Yakni, bagaimana BPPD mengelola promosi online

pariwisata NTB. Promosi online yang dilakukan oleh BPPD NTB akan dilihat pada

tahun 2013-2014.

3) Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB

yang menjalankan fungsi sebagai organisasi yang bertanggung jawab terhadap

promosi pariwisata NTB.

31 Muhammad Ryza. 2014. Program VSL (Visit Lombok Sumbawa) itu Sukses!

http://www.lombokpost.co.id/article/program-vsl-visit-lombok-sumbawa-2012-itu-sukses diakses

Rabu, 9 Juli 2014 pukul 5.26 WIB

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

27

4) Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Mataram yang merupakan ibukota provinsi

NTB. Sekretariat Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB berada di Jalan

Langko No.65 Mataram.

5) Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data

yang berbentuk kata-kata, kalimat-kalimat, narasi-narasi.32

Data yang akan

dikumpulkan terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang langsung didapat oleh peneliti di lapangan, sedangkan data sekunder

adalah data yang didapat dan sudah pernah diolah sebelumnya.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama di lapangan33

(Kriyantono, 2010:41). Data primer dalam penelitian ini wawancara semiterstruktur

dan observasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua. Peneliti akan

mencari data dalam dokumen atau sumber pustaka lainnya. Data yang dikumpulkan

berupa artikel, jurnal, penelitian, dan buku-buku yang berkaitan dengan promosi

pariwisata di dunia maya, website, dan aktivitas berwisata yang dapat mendukung

argumen peneliti dalam penelitian ini.

6) Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan secara bebas tetapi terarah sesuai dengan petunjuk

wawancara (interview guide) yang telah disiapkan terlebih dahulu. Wawancara

32

Rachmat Kriyantono. 2010. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Kencana. Hal. 37. 33

Ibid., Hal. 41.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

28

dilakukan kepada informan kunci (key informant) yang telah dipilih. Adapun

informan kunci dalam penelitian ini adalah (1) Ketua Badan Promosi Pariwisata

Daerah (BPPD) NTB periode 2010-2013, Awanadhi Aswinabawa, (2) Ketua Badan

Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB periode 2014-2017, Taufan Rahmadi, (3)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, M.Nasir, (4) Pengamat

pariwisata NTB (Pendiri akun twitter @infolombok), Ari Diatmika.

2. Observasi lapangan (field observation)

Observasi lapangan juga disebut dengan observasi non-partisipan, yaitu teknik

observasi di mana peneliti hanya bertindak mengobservasi atau mengamati tanpa ikut

terjun melakukan aktivitas seperti yang dilakukan kelompok atau subjek yang

diteliti.34

Observasi yang penulis lakukan adalah observasi lapangan pada saat

melakukan interview dan observasi berita-berita yang beredar mengenai pariwisata

NTB.

7) Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian

data, penggambaran kesimpulan (conclusion drawing). Ketiga proses ini dilakukan,

a) sebelum tahap pengumpulan data, persisnya saat menentukan rancangan dan

perencanaan penelitian b) sewaktu proses pengumpulan data sementara dan analisis

awal c) setelah tahap pengumpulan data akhir.

Reduksi data (data reduction) adalah penyederhanaan kesemestaan potensi data

dalam mekanisme antisipatoris. Hal ini dilakukan ketika peneliti menentukan

kerangka kerja konseptual (conceptual framework), pertanyaan penelitian, kasus, dan

instrumen penelitian yang digunakan. Jika hasil catatan lapangan, wawancara,

rekaman, dan data lain telah tersedia, tahap seleksi data berikutnya adalah

34

Ibid., Hal. 112.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75395/potongan/S2-2014... · BPPD Nusa Tenggara Barat sendiri sebenarnya telah membuat media promosi

29

perangkuman data (data summary), pengkodean (coding), merumuskan tema-tema,

pengelompokan (clustering), dan penyajian cerita secara tertulis.35

Data-data yang telah didapatkan dari hasil wawancara, hasil penelitian terdahulu,

artikel dan berita akan direduksi, dipilah berdasarkan tujuan penelitian. Kemudian

penyajian (display) data berupa narasi, tabel dan penjelasan secara deskriptif

mengenai dua tujuan penelitian yang telah ditentukan pada awal penelitian.

Penggambaran kesimpulan (conclusion drawing) dilakukan setelah semua proses

deskripsi data dilakukan, maka ditarik suatu kesimpulan berdasarkan penjelasan data

tersebut. Adapun proses penggambaran kesimpulan menurut Wimmer dan Dominick

yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mencari hubungan

dari kategori yang ada, (2) Menyederhanakan dan mengintegrasikan data menjadi

struktur teori yang terpadu.

8) Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan multi metode

pengumpulan data (multiple methods of data colletion) atau disebut juga dengan

triangulasi data. Yaitu dengan mencocokkan hasil interview dengan pengamatan

lapangan (field observation) dan analisis dokumen yang terkait.

9) Limitasi Penelitian

Dalam penelitian ini tidak melihat efek pesan terhadap penerima pesan

(reception) melalui promosi online pariwisata. Penelitian ini fokus kepada BPPD

NTB sebagai pengelola informasi pariwisata yang disampaikan melalui media online.

35

Denzin dan Lincoln, Op. Cit., Hal. 592.