bab i pendahuluan - copy

3
BAB I PENDAHULUAN Pernapasan secara harafiah berarti pergerakan oksigen dari atmosfer menuju ke sel dan keluarnya karbon dioksida dari sel ke udara bebas. Pemakaian oksigen dan karbon dioksida diperlukan untuk menjalankan fungsi normal sel dalam tubuh. Saluran napas yang membawa oksigen ke paru – paru adalah hidung, faring, laring, trakea, bronks dan bronkilus. 1 Pentingnya penatalaksanaan jalan nafas tidak selalu di pandang mudah. Kesulitan terbesar yang paling sering ditemukan adalah bila jalan nafas tidak dapat diamankan. Penatalaksanaan pasien dengan jalan nafas normal adalah kunci penting dalam latihan penanganan pasien. 2 Berbagai penelitian melaporkan bahwa 1-8% memiliki anatomi jalan nafas yang sulit, dari jumlah ini sebagian kasus pasien tidak dapat di intubasi dengan baik. Efek dari kesulitan respirasi dapat berbagai macam hingga 1

Upload: yunitairham

Post on 04-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anastesi

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Pernapasan secara harafiah berarti pergerakan oksigen dari atmosfer menuju

ke sel dan keluarnya karbon dioksida dari sel ke udara bebas. Pemakaian oksigen dan

karbon dioksida diperlukan untuk menjalankan fungsi normal sel dalam tubuh.

Saluran napas yang membawa oksigen ke paru – paru adalah hidung, faring, laring,

trakea, bronks dan bronkilus.1

Pentingnya penatalaksanaan jalan nafas tidak selalu di pandang mudah.

Kesulitan terbesar yang paling sering ditemukan adalah bila jalan nafas tidak dapat

diamankan. Penatalaksanaan pasien dengan jalan nafas normal adalah kunci penting

dalam latihan penanganan pasien.2

Berbagai penelitian melaporkan bahwa 1-8% memiliki anatomi jalan nafas

yang sulit, dari jumlah ini sebagian kasus pasien tidak dapat di intubasi dengan baik.

Efek dari kesulitan respirasi dapat berbagai macam hingga kerusakan otak hingga

kematian. Salah satu usaha mutlak yang harus dilakukan adalah menjaga berjalannya

fungsi organ tubuh pasien secara normal tanpa pengaruh berarti akibat proses

pembedahan.

Kesalahan yang paling sering ditemukan dalam pengelolaan jalan napas

adalah bahwa penolong tidak menyadari adanya sumbatan jalan napas, keterlambatan

memberikan pertolongan, kesulitan teknik dan kurangnya keterampilan. 2

1

Sumbatan jalan napas dapat disebabkan oleh tindakan anestesi (penderita

tidak sadar, obat pelumpuh otot, muntahan), suatu penyakit (koma apapun sebabnya,

stroke, radang otak), trauma/kecelakaan (trauma maksilofasial, trauma kepala,

keracunan). Tetapi apapun penyebabnya dasar-dasar pengelolaannya tetap sama.2

Berdasarkan hal itu, maka pada kasus ini, akan dibahas mengenai pengelolaan jalan

nafas pada pasien tumor subepiglotis yang penting diketahui bagaimana manajemen

airway saat dilakukannya operasi.

2