bab i pendahuluan a. latar belakangeprints.umm.ac.id/50332/2/bab i.pdfhasil belajar siswa pada...

6
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidik memiliki syarat kompetensi untuk dapat menjadi pendidik yang profesional, pendidik profesional harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi professional serta kemampuan sosial Rusman (2012.22). Pendidik profesional mempunyai tujuan untuk membangun kemampuan diri siswa yang dapat menjadi daya saing dan untuk membangun pendidikan yang bermutu. Masyarakat di Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang sama dan bermutu. Pendidikan yang bermutu yaitu dilihat dari sekolah yang menyediakan jasa pendidikan dan siswa menjadi penerima jasa untuk pendidikan. Sekolah dijadikan sebagai tempat untuk memulai pendidikan. Orang tua, teman dan masyarakat dapat membantu dalam proses pendidikan. Pendidikan dikatakan bermutu karena terdapat proses pembelajaran atau proses interaksi antara guru dan siswa. Keberhasilan proses dalam suatu pembelajaran tergantung pada keberhasilan guru untuk mengolah kelas serta ditunjang dari kurikulum, sarana prasarana dan model pembelajaran. Pembelajaran saat ini mengacu pada kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik menurut Majid (2014:80) yaitu pembelajaran terpadu yang mengaitkan beberapa mata pelajaran menjadi satu tema, bertujuan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa dalam proses belajar.

Upload: others

Post on 14-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50332/2/BAB I.pdfhasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 2 subtema 2 pembelajaran 5 kelas III di SDN 4 Candirenggo Malang?

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidik memiliki syarat kompetensi untuk dapat menjadi pendidik yang

profesional, pendidik profesional harus memiliki kompetensi pedagogik,

kompetensi personal, kompetensi professional serta kemampuan sosial Rusman

(2012.22). Pendidik profesional mempunyai tujuan untuk membangun

kemampuan diri siswa yang dapat menjadi daya saing dan untuk membangun

pendidikan yang bermutu. Masyarakat di Indonesia berhak memperoleh

pendidikan yang sama dan bermutu.

Pendidikan yang bermutu yaitu dilihat dari sekolah yang menyediakan jasa

pendidikan dan siswa menjadi penerima jasa untuk pendidikan. Sekolah

dijadikan sebagai tempat untuk memulai pendidikan. Orang tua, teman dan

masyarakat dapat membantu dalam proses pendidikan. Pendidikan dikatakan

bermutu karena terdapat proses pembelajaran atau proses interaksi antara guru

dan siswa. Keberhasilan proses dalam suatu pembelajaran tergantung pada

keberhasilan guru untuk mengolah kelas serta ditunjang dari kurikulum, sarana

prasarana dan model pembelajaran. Pembelajaran saat ini mengacu pada

kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran tematik.

Pembelajaran tematik menurut Majid (2014:80) yaitu pembelajaran terpadu yang

mengaitkan beberapa mata pelajaran menjadi satu tema, bertujuan dapat

memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa dalam proses belajar.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50332/2/BAB I.pdfhasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 2 subtema 2 pembelajaran 5 kelas III di SDN 4 Candirenggo Malang?

2

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran secara faktual yang akan

membuat siswa lebih paham dengan materi yang telah disampaikan oleh guru,

serta pembelajaran tematik memudahkan guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa.

Tujuan dalam pembelajaran tematik adalah untuk memberikan siswa

pengetahuan maupun keterampilan yang bermakna. Bermakna yang dimaksud

kan supaya siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran maupun konsep-

konsep yang diajarkan. Konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung

ataupun nyata dalam kehidupan siswa sehari-hari Majid (2014:85). Selain itu,

tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu. Adapun mempermudah

guru dalam memilih media pembelajaran dan menyusun bahan ajar sesuai

kebutuhan siswa. Guru yang menjadi pusat kegiatan belajar. Peran guru di dalam

kelas memilki pengaruh maupun tanggung jawab yang besar. Guru harus dapat

membuat suatu kegiatan yang menyenangkan disetiap pelaksanaan proses

pembelajaran.

Observasi dan wawancara dilakukan pada hari senin, 08 Oktober 2018 di

kelas III SDN 4 Candirenggo Malang. Hasil observasi menunjukkan jumlah

siswa sebanyak 27 siswa terdiri dari laki-laki sebanyak 15 siswa dan perempuan

sebanyak 12 siswa. Sebagaimana proses pembelajaran di dalam kelas III SDN 4

Candirenggo Malang. Siswa yang duduk di kelas III masih susah untuk

berkonsentrasi. Selain itu siswa masih kesulitan merangkai jawaban dalam

bentuk kalimat. Hal tersebut dibuktikan adanya hasil wawancara dari guru bahwa

siswa belum mampu untuk merangkai sebuah kata dalam bentuk kalimat. Oleh

karena itu, dengan menggunakan model pembelajaran Scramble untuk melihat

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50332/2/BAB I.pdfhasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 2 subtema 2 pembelajaran 5 kelas III di SDN 4 Candirenggo Malang?

3

berpengaruh atau tidaknya suatu proses pembelajaran terhadap hasil belajar

siswa.

Model pembelajaran scramble merupakan permainan kata yang dapat

dilakukan di sekolah dasar pada saat pembelajaran berlangsung. Model

pembelajaran scramble ini adalah sebuah permainan berupa kegiatan menyusun

huruf yang acak menjadi suatu kata ataupun kalimat yang nantinya dapat dibaca.

Dapat diartikan kegitan menyusun kembali struktur bahasa yang sebelumnya

sudah dikacaukan untuk disusun kembali. Menurut Rober B. Taylor (dalam

Huda, 2013:303), scramble merupakan salah satu model pembelajaran yang

dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berfikir siswa. Model

pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk melatih otak kanan dan otak kiri

bekerja dengan seimbang.

Penggunaan model scramble dalam proses pembelajaran akan membantu

penyampaian kepada siswa agar lebih menarik dan membuat siswa lebih antusias

mengikuti pembelajaran. Karena pada model pembelajaran scramble siswa diberi

lembar jawaban dan diminta untuk mengurutkan sesuai dengan pertanyaan yang

sudah disiapkan oleh guru menjadi seuatu kalimat. Kemudian siswa mengerjakan

soal tersebut dengan berkelompok untuk mempercepat saat pengerjaan

soal.Penelitian sebelumnya, model pembelajaran Scramble digunakan oleh

Widiantari,dkk (2013) dengan judul Pengaruh model pembelajaran Scramble

Berbantuan Media Video Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD di

Gugus V Buleleng. Terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V,

akan tetapi hanya dalam 1 mata pelajaran. Terbukti hasil yang di dapat

mengalami kenaikan nilai. Penggunaan model pembelajaran Scramble

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50332/2/BAB I.pdfhasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 2 subtema 2 pembelajaran 5 kelas III di SDN 4 Candirenggo Malang?

4

diharapkan dapat memberikan variasi baru dalam dunia pendidikan dan

khususnya dalam pembelajaran tematik.

Berdasarkan latar belakang diatas, Pembelajaran harus disampaikan dengan

baik supaya siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Selain itu,

dengan adanya model pembelajaran yang membuat siswa konsntrasi dalam

proses pembelajaran, juga dapat membuat siswa lebih mudah memahami materi

yang disampaikan saat proses pembelajaran berlangsung. Menyelidiki hal

tersebut, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh

Model Scramble Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik

Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 5 Kelas III SDN 4 Cadirenggo Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang diatas, dapat dirumuskan

permasalahan yang didapat yaitu bagaimana pengaruh model scramble terhadap

hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 2 subtema 2 pembelajaran 5

kelas III di SDN 4 Candirenggo Malang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, jadi tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh model scramble terhadap hasil belajar siswa pada

pembelajaran tematik tema 2 subtema 2 pembelajaran 5 kelas III di SDN 4

Candirenggo Malang.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50332/2/BAB I.pdfhasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 2 subtema 2 pembelajaran 5 kelas III di SDN 4 Candirenggo Malang?

5

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis

untuk kedepannya.

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan

khusunya pada pembelajaran tematik melalui model pembelajaran scramble

pada tema 2 subtema 2 pembelajaran 5.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Siswa

Mengharapkan siswa untuk lebih memperkarya motivasi pada

pembelajaran tematik

b. Bagi Guru

Sebagai salah satu alternatif dalam melakukan proses pembelajaran di

dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran scramble

c. Bagi peneliti

Sebagai tambahan pengalaman dan pengetahuan di kegiatan hasil

pembelajaran tematik yang menggunakan model pembelajaran

scramble

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian ini hanya membahas tentang Tema Menyayangi Tumbuhan dan

Hewan dengan menerapkan model pembelajaran Scramble.

2. Subjek dalam penelitian ini kelas III, dengan jumlah siswa laki-laki

sebanyak 15 siswa dan siswa perempuan 12 siswa di SDN 4 Candirenggo

Malang.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/50332/2/BAB I.pdfhasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 2 subtema 2 pembelajaran 5 kelas III di SDN 4 Candirenggo Malang?

6

3. Penelitian ini dilakasanakan di SDN 4 Candirenggo Malang yang tempat

di JL.Kertarejasa no.25 Singosari Malang.

F. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran yaitu digunakan unruk mendesain materi dan acuan

dalam proses pembelajaran pada saat di kelas.Tujuan model pembelajaran

untuk menentukan konsep pengajaran informasi, cara mengelola pemikiran

dengan melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan kognitif, afektif

maupun psikomotor.

2. Model pembelajaran scramble ialah pembelajaran yang bersifat

menyenangkan. Model pembelajara scramble merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berfikir

siswa. Siswa harus bekerja sama dengan teman untuk menyelesaikan kartu

soal dan menggabungkan jawaban yang masih acak sehingga menjadi

suatu kata ataupun kalimat.

3. Hasil belajar merupakan pencapaian siswa dalam penilaian pengetahuan /

kognitif dalam suatu proses pembelajaran. Maka dari itu diperlukan

perangkat pembelajaran untuk mengukur kognitif siswa dengan

menggunakan tes dari hasil belajar. iharapkan akan mengalami perubahan

setelah menggunakan model pembelajaran scramble.

4. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang mengaitkan antara

satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain. Dengan begitu materi di

dalam mata pelajaran akan tersampaikan dengan mudah dan dapat diterima

oleh siswa dengan baik.