bab i pendahuluan a. latar belakangetheses.iainkediri.ac.id/1229/2/932102314_bab i.pdf ·...

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang penting dalam kehidupan peserta didik. Penyelenggaraan pendidikan formal maupun informal harus di sesuaikan dengan perkembangan. Penyelenggaran pendidikan tidak lepas dari tujuan pendidikan yang hendak di capai, karena tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan merupakan tolak ukur dari keberhasilan penyelenggaran pendidikan. Pendidikan berasal dari bahasa Yunani Padagogie yang terbentuk dari kata pais yang berarti anak dan again yang berarti membimbing. Dari arti kata itu maka dapat didefinisikan secara leksikal bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan pada anak oleh orang dewasa secara sengaja agar anak menjadi dewasa. 2 Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbagai permasalahan yang terkandung di dalamnya, misalnya saja pada jenjang MI/SD, MTs/ SMP, MA/SMA bahkan sampai jenjang Perguruan Tinggi tentunya terdapat permasalahan yang terjadi pada saat proses belajar dalam pendidikan. Salah satu permasalahan yang sering dialami oleh peserta didik yaitu bahwa tingginya tingkat hasil belajar peserta didik akan tetapi ditinjau dari kecerdasan emosional (EQ) dan kedisiplinan yang ada pada diri peserta didik masih 2 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009) ,19.

Upload: others

Post on 29-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang penting dalam kehidupan

    peserta didik. Penyelenggaraan pendidikan formal maupun informal harus di

    sesuaikan dengan perkembangan. Penyelenggaran pendidikan tidak lepas dari

    tujuan pendidikan yang hendak di capai, karena tercapai atau tidaknya tujuan

    pendidikan merupakan tolak ukur dari keberhasilan penyelenggaran

    pendidikan.

    Pendidikan berasal dari bahasa Yunani Padagogie yang terbentuk dari

    kata pais yang berarti anak dan again yang berarti membimbing. Dari arti kata

    itu maka dapat didefinisikan secara leksikal bahwa pendidikan adalah

    bimbingan atau pertolongan yang diberikan pada anak oleh orang dewasa

    secara sengaja agar anak menjadi dewasa.2

    Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbagai permasalahan

    yang terkandung di dalamnya, misalnya saja pada jenjang MI/SD, MTs/ SMP,

    MA/SMA bahkan sampai jenjang Perguruan Tinggi tentunya terdapat

    permasalahan yang terjadi pada saat proses belajar dalam pendidikan. Salah

    satu permasalahan yang sering dialami oleh peserta didik yaitu bahwa

    tingginya tingkat hasil belajar peserta didik akan tetapi ditinjau dari kecerdasan

    emosional (EQ) dan kedisiplinan yang ada pada diri peserta didik masih

    2 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009) ,19.

  • 2

    rendah. Maka dari itu untuk mengetahui antara tingkat kedisiplinan dan

    kecerdasan emosional (EQ) lebih khususnya menggunakan hasil test yang

    mana pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya materi

    Iman Kepada Rasul Allah Swt.

    Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui

    seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar

    merupakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai

    oleh seorang siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, antara

    lain faktor eksternal (yang berasal dari luar diri pembelajar) mencakup aspek

    lingkungan fisik seperti lingkungan sekolah, kondisi sarana dan prasarana

    belajar, materi pelajaran, dan proses belajar mengajar dan faktor internal (yang

    berasal dalam diri pembelajar) mencakup aspek fisik, seperti panca indera serta

    aspek psikologis.3

    Setiap orang yang melakukan aktivitas termasuk kegiatan belajar

    selalu mengharapkan hasil yang baik. Hasil belajar adalah hal-hal yang dicapai

    seseorang setelah melalui proses belajar. Tinggi rendahnya hasil belajar dapat

    menjadi indikator tentang sedikit banyaknya pengetahuan yang dimiliki atau

    dikuasai siswa dalam bidang studi tertentu. 4 Penilaian meliputi semua aspek

    belajar berupa suatu program untuk menentukan arti atau faedah suatu

    pengalaman.

    3 Firdaus Daud, “Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo, “Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran”, 2

    (Oktober, 2012), 250. 4 Ibid.

  • 3

    Menurut Slameto bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang

    dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

    secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

    interaksi dengan lingkungannya.”5 Pengalaman tersebut tampak pada

    perubahan tingkah laku atau pola kepribadian siswa. Jadi pengalaman yang

    diperoleh siswa adalah pengalaman sebagai hasil belajar siswa di sekolah.

    Hasil belajar tak dapat dipisahkan dengan evaluasi atau penilaian.

    Menurut Winkel, sebagaimana yang dikutip oleh Purwanto:

    Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan peserta didik berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Tingkah laku peserta didik dapat dilihat dari kedisiplinan yang dimilikinya. Kedisiplinan merupakan

    suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh peserta didik. Hal ini dikarenakan perilaku peserta didik diukur dari kedisiplinan sehingga

    mampu mengontrol perilaku mereka di kelas maupun di sekolah.6

    Kedisiplinan atau disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan

    perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kedisiplinan

    dapat dilakukan dan diajarkan pada anak di sekolah maupun di rumah dengan

    cara membuat semacam peraturan atau tata tertib yang wajib dipatuhi oleh

    setiap anak.7 Peserta didik yang disiplin adalah peserta didik yang selalu tertib

    dan patuh, baik dalam belajar maupun tata tertib sekolah, sehingga bisa

    dikatakan bahwa merekalah yang merupakan peserta didik yang rajin. Dengan

    begitu, peserta didik yang disiplin tersebut memungkinkan mereka

    mendapatkan hasil belajar yang baik dan memuaskan.

    5 Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), 17-1`8. 6 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar., 44-45. 7 Muhammad Fadillah dan Lilik Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini: Konsep

    dan Aplikasinya dalam PAUD (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 192.

  • 4

    Sikap kedisiplinan penting dan harus dimiliki oleh setiap peserta

    didik. Disiplin membantu dalam proses pembentukan sikap, perilaku dan akan

    mengantar seorang peserta didik sukses dalam belajar dan ketika bekerja nanti.

    Fungsi kedisiplinan antara lain, yaitu: menata kehidupan bersama, disiplin

    berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai

    dengan cara mentaati dan mematuhi peraturan yang berlaku. Sehingga tidak

    merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesama menjadi baik..8

    Membangun kepribadian pertumbuhan, kepribadian seseorang biasanya

    dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-

    masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan yang baik.

    Oleh karena itu, dengan sikap disiplin seseorang akan terbiasa mengikuti,

    mematuhi aturan yang berlaku dan kebiasaan itu lama-kelamaan akan

    membiasakan dirinya dalam membangun kepribadian yang baik. Melatih

    kepribadian, sikap, prilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak

    terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu

    proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk

    membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan. Disiplin dapat

    terjadi karena dorongan kesadaran diri, dengan kesadaran yang datang dari diri

    sendiri ini sikap kedisiplinan akan lebih baik. Sebaliknya, disiplin dapat pula

    terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.

    Kecerdasan merupakan salah satu anugrah besar dari Tuhan kepada

    peserta didik dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan peserta didik

    8 Eka S. Ariananda dan Syamsuri Hasan, “Pengaruh Kedisip linan Siswa di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Teknik Pendingin”, Jounal of Mechanical Engineering Education , 2

    (Desember, 2014), 235.

  • 5

    dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, peserta didik

    dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya

    yang semakin kompleks, melalui proses berpikir dan belajar secara terus

    menerus.9

    Menurut W. Stem, sebagaimana yang dikutip oleh Dewa Ketut

    Sukardi:

    Kecerdasan merupakan kemampuan untuk mengetahui problem serta kondisi baru, kemampuan berpikir abstrak, kemampuan bekerja,

    kemampuan menguasai tingkah laku instinktif, serta kemampuan menerima hubungan yang kompleks termasuk apa yang disebut dengan

    inteligensi.10

    Sedangkan menurut Binet, sebagaimana yang dikutip oleh Dewa

    Ketut Sukardi: “Kecerdasan adalah kemampuan untuk menetapkan dan

    mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka

    mencapai tujuan itu dan untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri.” 11

    Kecerdasan merupakan bakat tunggal yang dipergunakan dalam

    situasi menyelesaikan masalah apa pun. Seseorang yang tidak bisa

    memecahkan masalah atau persoalan semudah-mudahnya juga memiliki

    inteligensi hanya tarafnya yang rendah. Oleh karena itu, kecerdasan pada

    hakikatnya merupakan suatu kemampuan dasar yang bersifat umum untuk

    memperoleh suatu kecakapan yang mengandung berbagai komponen.12

    Menurut Cooper dan Sawaf, sebagaimana yang dikutip oleh Ary Ginanjar Agustian: “Kecerdasan emosional merupakan kemampuan

    9 Dwi Sunar, Edisi Lengkap Tes IQ, EQ, dan SQ (Jogjakarta: HashBooks, 2010), 19-20. 10 Dewa Ketut Sukardi, Analisi Tes Psikologis (Denpasar: Rineka Cipta, 1988), 16. 11 Ibid. 12 Ibid.

  • 6

    merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan

    kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi.”13

    Adapun kecerdasan emosional menurut Goleman menjelaskan sebagai

    berikut:

    Kecerdasan emosional (emotional intelligence) adalah kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik

    pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain. Seperti kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, keterampilan sosial.14

    Menurut Howard Gardner, sebagaimana yang dikutip oleh Dwi Sunar:

    Terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni

    mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat

    untuk memotivasi diri.15

    Selain dari pada itu, Menurut Goelman Kecerdasan Emosional (EQ) juga

    memberikan dampak terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar. Kecerdasan emosional atau yang dikenal dengan Emotional Quotient

    selanjutnya disebut EQ yang dipopulerkan oleh Goleman, berupa kemampuan mengenali emosi, mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengenali emosi orang lain dan

    kemampuan membina pengaruh dengan orang lain, merupakan faktor yang bisa memberikan pengaruh kuat terhadap keberhasilan belajar.16

    Menurut Goleman menyatakan, sebagaimana yang dikutip oleh

    Nyanyu Khodijah bahwa:

    Kecerdasan umum semata-mata hanya dapat memprediksi kesuksesan hidup seseorang sebanyak 20 % saja, sedang 80 % lainnya adalah apa yang disebutnya Emotional Intelligence. Bila tidak ditunjang dengan

    13 Ary Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, ESQ: Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam (Jakarta: Arga Wijaya Persada,

    2001), 289. 14 Daniel Goleman, Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional Mengapa EI Lebih Penting daripada IQ (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), 45. 15 Sunar, Edisi Lengkap Tes IQ, EQ, dan SQ., 129. 16 Daniel Goleman, Emotional Intelligence., 164.

  • 7

    pengelolaan emosi yang sehat, kecerdasan saja tidak akan menghasilkan

    seorang sukses hidupnya di masa yang akan datang.17 Berangkat dari beberapa permasalahan tersebut perlu diadakan suatu

    penelitian dan dalam penelitian ini nantinya akan dibahas pengaruh kecerdasan

    emosional (EQ) dan kedisiplinan peserta didik terhadap hasil belajar

    Pendidikan Agama Islam (PAI). Untuk itulah peserta didik diharapkan terus

    meningkatkan kecerdasan emosional dan kedisiplinan agar nantinya

    mendapatkan hasil belajar yang memuaskan serta dapat meningkatkan mutu

    dan kualitas pendidikan.

    Penelitian ini terinspirasi oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

    Vivi Rosida yang meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap

    Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP 1 Makasar yang menunjukkan

    bahwa tingkat kecerdasan emosional tergolong baik. Berdasarkan hasil

    penelitiannyamenunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan anatara

    kecerdasan emosional terhadap hasil belajar sebesar 82,5 %. Maka dapat

    disimpulkan bahwa kecerdasan emosional terhadap hasil belajar terdapat

    pengaruh yang signifikan.18

    Dalam penelitian tentang Kedisiplinan Belajar juga sudah pernah

    dilakukan oleh peneliti lain, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh

    Eka S. Ariananda, Syamsuri Hasan, Maman Rukhman yang meneliti tentang

    Pengaruh Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

    Teknik Pendingin, yang memnunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan siswa

    17 Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 145. 18 Vivi Rosida. “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Makasar”. Jurnal Sainsmat, (2015), No. 2, Vol. IV: 87-101.

  • 8

    tergolong dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan

    bahwa terdapat korelasi yang sangat signifikan antara Kedisiplinan Siswa

    Terhadap Prestasi Belajar 0,429 %.19

    Selain itu dalam penelitian tentang Kecerdasan Emosional dan

    Kedisiplinan Belajar juga sudah pernah dilakukan oleh peneliti lain,

    diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Ernawati yang meneliti

    tentang Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kedisiplinan Belajar Terhadap

    Hasil Belajar Siswa SMA Negeri di Kota Makasar, yang menunjukkan bahwa

    kecerdasan emosional dan kedisiplinan belajar memberikan kontribusi yang

    signifikan secara bersama-sama terhadap hasil belajar. Tingkat hubungan

    kecerdasan emosional dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama terhadap

    hasil belajar biologi siswa SMA Negeri di Kota Makasar sebesar 65,80%.

    Berarti jika seseorang memiliki kecerdasan emosional dan kedisiplinan belajar

    yang baik maka hasil beajarnya akan makin baik.20

    Suatu permasalahan jika peserta didik mendapatkan kesulitan-

    kesulitan belajar, kesulitan-kesulitan itu harus dicari penyelesaiannya sampai

    menemukan teknik pemecahannya, karena kecerdasan emosional dan

    kedisiplinan belajar peserta didik mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar

    peserta didik, sehingga kalau masalahnya bisa terpecahkan hasil belajar peserta

    didik akan menjadi baik.

    19 Eka S. Ariananda, Syamsuri Hasan, Maman Rakhman. “Pengaruh Kedisiplinan Siswa di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Teknik Pendingin”. Journal of Mechanical Engineering

    Education, (2014), No. 2, Vol. 1: 233-238. 20 Ernawati, “Hubungan Kecerdasan Emos ional dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri Kota Makasar”. Jurnal Bionature, (April 2015), No. 1, Vol. 16: 17-20.

  • 9

    Untuk itulah peserta didik diharapkan terus meningkatkan kecerdasan

    emosional dan kedisiplinan belajar agar nantinya mendapatkan prestasi yang

    memuaskan serta meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di SMAN 2

    Kota Kediri pada khususnya dan semua aspek pendidikan pada umumnya serta

    dapat menggali dan menemukan ilmu pengetahuan secara mandiri dan menjadi

    pengetahuan yang telah dikuasai oleh diri peserta didik.

    Dalam penelitian ini penulis lebih menspesifikkan pada mata pelajaran

    PAI, karena selain mempermudah untuk peneliti dalam memperoleh data,

    Pendidikan Agama Islam juga sesuai dengan kompetensi penulis sebagai calon

    guru Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan paparan di atas maka dalam

    penelitian ini, penulis mengambil judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional

    (EQ) dan Kedisiplinan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan

    Agama Islam Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Kediri”.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana Kecerdasan Emosional Peserta Didik Kelas XI di SMAN 2

    Kediri ?

    2. Bagaimana Kedisiplinan Peserta Didik Kelas XI di SMAN 2 Kediri ?

    3. Bagaimana Hasil Belajar PAI Kelas XI di SMAN 2 Kediri ?

    4. Adakah Pengaruh Kecerdasan Emosional Peserta Didik Terhadap Hasil

    Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota

    Kediri?

  • 10

    5. Adakah Pengaruh Kedisiplinan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar

    Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Kediri?

    6. Adakah Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kedisiplinan Peserta

    Didik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI di

    SMA Negeri 2 Kota Kediri?

    C. Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka

    penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui Bagaimana Kecerdasan Emosional Peserta Didik Kelas

    XI di SMAN 2 Kediri ?

    2. Untuk mengetahui Bagaimana Kedisiplinan Peserta Didik Kelas XI di

    SMAN 2 Kediri ?

    3. Untuk mengetahui Bagaimana Hasil Belajar Kelas XI di SMAN 2 Kediri ?

    4. Untuk mengetahui Pengaruh Kecerdasan Emosional Peserta Didik Terhadap

    Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI di SMA Negeri 2

    Kota Kediri ?

    5. Untuk mengetahui Pengaruh Kedisiplinan Peserta Didik Terhadap Hasil

    Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota

    Kediri?

    6. Untuk mengetahui Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kedisiplinan

    Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas

    XI di SMA Negeri 2 Kota Kediri?

  • 11

    D. Kegunaan Penelitian

    Dalam uraian yang telah dipaparkan diatas maka manfaat yang dapat

    diperoleh yaitu sebagai berikut:

    1. Bagi peserta didik, hasil penelitian ini dapat bermanfaat agar peserta didik

    lebih termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar mereka setelah

    mengetahui pengaruh kecerdasan emosional (EQ) dan kedisiplinan terhadap

    hasil belajar mereka.

    2. Bagi pendidik, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui

    tingkat kemampuan peserta didiknya ditinjau dari kecerdasan emosi (EQ)

    dan kedisiplinan dari peserta didik.

    3. Bagi pendidikan di SMA Negeri 2 Kota Kediri, hasil penelitian ini dapat

    bermanfaat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kedisiplinan dan

    kecerdasan emosional peserta didik terhadap hasil belajar pada mata

    pelajaran Pendidikan Agama Islam sekaligus sebagai penentu kebijakan

    dalam usaha meningkatkan hasil belajar peserta didik.

    E. Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan tujuan penelitian di atas masalah yang diteliti dapat

    diajukan hipotesa penelitian sebagai berikut:

    1. Ha: Ada pengaruh yang signifikan dari kecerdasan emosional peserta didik

    terhadap hasil belajar PAI Kelas XI di SMAN 2 Kota Kediri.

    Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari kecerdasan emosional peserta

    didik terhadap hasil belajar PAI Kelas XI di SMAN 2 Kota Kediri.

  • 12

    2. Ha: Ada pengaruh yang signifikan dari kedisiplinan peserta didik terhadap

    hasil belajar PAI Kelas XI di SMAN 2 Kota Kediri.

    Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari kedisiplinan peserta didik

    terhadap hasil belajar PAI Kelas XI di SMAN 2 Kota Kediri.

    3. Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional dan

    kedisiplinan peserta didik terhadap hasil belajar PAI Kelas XI di SMAN 2

    Kota Kediri.

    Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional dan

    kedisiplinan peserta didik terhadap hasil belajar PAI Kelas XI di SMAN 2

    Kota Kediri.

    F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

    1. Lokasi penelitian terletak di SMA Negeri 2 Kota Kediri

    2. Subjek penelitian kelas XI SMA Negeri 2 Kota Kediri

    3. Pembatasan Masalah

    a. Kecerdasan emosional peserta didik

    b. Kedisiplinan peserta didik

    c. Hasil belajar PAI

    4. Variabel Penelitian

    Menurut Sugiyono, yang dikutip oleh Sujarweni “variabel penelitian

    adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

    untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

    kemudian ditarik kesimpulan.”21 Variabel mempunyai tiga ciri, yaitu dapat

    21 Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), 86.

  • 13

    diukur, membedakan objek dari objek lain dalam satu populasi dan nilainya

    bervariasi.22

    Adapun yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah

    kecerdasan emosioanal, kedisiplinan, dan hasil belajar peserta didik,

    dimana variabelnya dibagi menjadi tiga yaitu:

    a. Variabel bebas (Independent Variable X1): Kecerdasan emosional

    Dengan indikator sebagai berikut:

    1) Mengenali emosi diri

    2) Mengelola emosi

    3) Memotivasi diri sendiri

    4) Mengenali emosi orang lain

    5) Membina hubungan.

    b. Variabel bebas (Independent Variable X2): Kedisiplinan

    Dengan indikator sebagai berikut:

    1) Kedisiplinan belajar disekolah, meliputi:

    a) Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah

    b) Persiapan belajar

    c) Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran

    d) Menyelesaikan tugas pada waktunya

    2) Kedisiplinan belajar di rumah, meliputi:

    a) Mempunyai rencana atau jadwal belajar

    b) Belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung

    22 Ibid.

  • 14

    c) Ketaatan dan keteraturan dalam belajar

    d) Perhatian terhadap materi pelajaran

    c. Variabel terikat (Dependent Variable Y): Hasil Belajar PAI Peserta didik

    Untuk mengukur hasil belajar peserta didik, peneliti menggunakan

    instrumen test. Adapun indikator nilai hasil test sebagai berikut:

    1) Istimewa atau maksimal, apabila seluruh besar bahan pelajaran dapat

    dikuasai oleh peserta didik

    2) Baik sekali atau optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat

    dikuasai 76 % - 99 %

    3) Baik atau minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60 % - 75

    %

    4) Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60 %.

    G. Penegasan Istilah

    1. Kecerdasan emosional

    Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan

    kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri,

    dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dalam

    hubungan dengan orang lain.23 Adapun indicator dari kecerdasan emosional,

    sebagai berikut:

    1) Mengenali emosi diri

    2) Mengelola emosi

    3) Memotivasi diri sendiri

    23 Daniel Goleman, Emotional Intelligence., 164.

  • 15

    4) Mengenali emosi orang lain

    5) Membina hubungan.

    2. Kedisiplinan

    Kedisiplinan adalah suatu tindakan yang menunjukkan perilaku

    tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.24 Adapun indikator

    dari kedisiplinan, sebagai berikut:

    1) Kedisiplinan belajar disekolah, meliputi:

    a) Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah

    b) Persiapan belajar

    c) Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran

    d) Menyelesaikan tugas pada waktunya

    2) Kedisiplinan belajar di rumah, meliputi:

    a) Mempunyai rencana atau jadwal belajar

    b) Belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung

    c) Ketaatan dan keteraturan dalam belajar

    d) Perhatian terhadap materi pelajaran

    3. Hasil belajar PAI peserta didik

    Hasil belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan atau

    pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksanakan yang pada

    puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi.25 Oleh karena itu demi

    tercapainya hasil belajar maka penelitian ini menggunakan sebuah alat test

    untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar peserta didik di tinaju dari

    24 Muhammad Fadillah, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini., 192. 25 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar., 44-45.

  • 16

    variable-variabel yang ada. Adapun indikator dari nilai hasil test sebagai

    berikut:

    1) Istimewa atau maksimal, apabila seluruh besar bahan pelajaran dapat

    dikuasai oleh peserta didik

    2) Baik sekali atau optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat

    dikuasai 76 % - 99 %

    3) Baik atau minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60 % - 75 %

    4) Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60 %