kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

25
KECERDASAN EMOSIONAL SEBAGAI HASIL BELAJAR OLEH ARDIAN A.N HARYANTO RIVA ALIFIA W ANDRI YUNIARTO 2.C University of Swadaya Gunung Jati Cirebon

Upload: riva-warid

Post on 05-Dec-2014

4.813 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Pandangan sebelumnya menyatakan bahwa faktor penetu keberhasilan seseorang dilihat berdasarkan kecerdasan intelektualnya akan tetapi seiring berjalannya waktu kecerdasan emosional menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan seseorang. Perbandingannya adalah 20 : 80, 20 untuk kecerdasan intelektual dan 80 untuk kecerdasan emosional.

TRANSCRIPT

Page 1: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

KECERDASAN EMOSIONAL SEBAGAI HASIL BELAJAR

OLEHARDIAN A.NHARYANTO

RIVA ALIFIA W ANDRI YUNIARTO

2.C

University of Swadaya Gunung Jati Cirebon

Page 2: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Pendahuluan

Dalam perkembangan dasawarsa belakangan ini semakin banyak tulisan dan kajian yang menyorot secara kritis pentingnya peran kecerdasan emosional dalam mewujudkan keberhasilan atau sukses seseorang. Pandangan sebelumnya yang menempatkan kecerdasan intelektual (IQ) sebagai salah satunya prediktor dalam menentukan keberhasilan seseorang semakin bergeser pada pandangan yang melihat adanya kecerdasan-kecerdasan lain yang juga tidak kalah pentingnya dalam menentukan sukses seseorang. Karena itu pada makalah kali ini kami akan membahas pentingnya kecerdasan emosional dalam rangka proses pembelajaran.

Page 3: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Riva A.W

• PENGERTIAN KECERDASAN EMOSIONAL

Kecerdasan Emosional menurut Salovey dan Mayer

“himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan.”

Page 4: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Bentuk kualitas emosional yang dinilai penting bagi keberhasilan yaitu: 1. Empati 2. Mengungkapkan dan memahami perasaan 3. Mengendalikan amarah 4. Kemandirian 5. Kemampuan menyesuaikan diri 6. Disukai 7. Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi 8. Ketekunan 9. Kesetiakawanan 10. Keramahan dan 11. Sikap hormat.

Page 5: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

B.CIRI-CIRI KECERDASAN EMOSIONAL

• 1. Kemampuan memotivasi diri sendiri

Kemampuan memotivasi diri sendiri merupakan kemampuan internal pada diri seseorang berupa kekuatan menjadi suatu energi yang mendorong seseorang untuk mampu menggerakkan potensi-potensi fisik dan psikologis atau mental dalam melakukan aktivitas tertentu sehingga mampu mencapai keberhasilan yang diharapkan. Untuk itu, sebagai orang tua maupun guru hendaknya dapat membantu mengembangkan tumbuhnya motivasi diri anak.

Page 6: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

2 . Ketahanan menghadapi frustasi

• Kemampuan menghadapi masalah akan mendorong seseorang untuk memiliki daya tahan yang lebih tinggi bilamana suatu saat ia dihadapkan pada persoalan-persoalan yang lebih kompleks dan mungkin menyeret dirinya menjadi frustrasi.Agar emosi tidak berkembang ke arah negatif, seseorang perlu mengenali dirinya sendiri melalui pemikiran yang jernih untuk menyadari perasaan diri sepenuhnya, tidak tenggelam dalam permasalah serta tidak mudah pasrah. Bilamana pengenalan diri dapat dilakukan dengan baik, maka akan sangat membantu seseorang untuk dapat menguasai diri.

Page 7: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

3. Kemampuan mengendalikan dorongan hati & tidak melebih-lebihkan kesenangan

•Kemampuan mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan menjadi ciri dari kecerdasan emosi. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan mengatasi masalah, karena seseorang yang telah mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi akan lebih dewasa dalam menghadapi persoalan-persoalan yang lebih berat.

Page 8: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

•Contohnya, ketika seorang anak mengalami duka yang berat, ketika ibunya meninggal dunia, jika ia tidak sadar emosinya mungkin ia dapat melakukan tindakan diluar kontrol yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Keadaan ini memerlukan ketrampilan emosional yang tinggi untuk mengendalikan diri.

Page 9: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

4. Kemampuan menjaga suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir,berempati dan berdo’a.

• Kemampuan ini terkait dengan Yang Maha Pencipta. Kecerdasan Emosional Spiritual (ESQ) merupakan suatu metode dan konsep yang jelas dan pasti dari kekosongan batin/jiwa. Disaat kita sudah mencapai kesuksesan adakalanya seseorang mengalami kehampaan, tidak mengerti apa lagi yang harus diperbuat. Sehingga kita harus mampu menjaga hubungan antar Yang Maha Pencipta agar batin kita tidak hampa.

Page 10: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

HARYANTO

2 .EMOSI DAN KEGUNAANYA

Dalam proses pembelajaran konvensional , aspek emosional sacara eksplisit tidak mendapat tempat dalam pembahasan dan uraian materi perkuliahan atau pembelajaran sehingga tidak menjadi bagian yang harus dipelajari.

Page 11: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

GOTTMAN & DECLAIRE

Anak-anak yang dilatih emosinya pada permulaan masa kanak-kanannya sungguh-sungguh mengembangkan jenis ketrampilan sosial ini di kemudian hari, ketrampilan sosial mampu membantu mereka untuk diterima oleh rekan-rekan sebaya dan untuk menjalin persahabatan-persahabatan.

Page 12: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

PARA AHLI SOSIOBIOLOGI MENYATAKAN KEUNGGULAN PERASAAN DIBANDINGKAN NALAR , SEHINGGA PADA SAAT-SAAT TERTENTU EMOSI DITEMPATKAN SEBAGAI TITK PUSAT JIWA MANUSIA.

Page 13: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

MANUSIA SECARA UNIVERSAL MEMILIKI 2 JENIS TINDAKAN PIKIRAN

pikiran rasional adalah model pemahaman yang lazimnya kita sendiri.

Pikiran emosional adalah kurang lebih sama dengan istilah “ awam “ antara hati dan kepala.

Kedua pikiran tersebut ,yang emosional dan yang rasional, pada umumnya bekerja dalam keselarasan yang erat, saling melengkapi dalam mencapai pemahaman guna mengarahkan seseorang menjalani kehidupan duniawi.

Page 14: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Dari struktur biologis masalah-masalah emosi adalah bersumber dari amigdala yang merupakan bagian penting dari otak.jika amigdala dipisahkan dari bagian-bagian otak lainnya, maka hasilnya manusia tidak memiliki kemampuan menangkap makna emosional suatu peristiwa atau yang disebut “kebutaan afektif”

Page 15: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Uraian-uarain di atas menyiratkan betapa pentingnya keseimbangan antara akal dan emosi, menyesuaikan kepala dan hati,dan bilamana keseimbangan itu goyah akan terjadi perseteruan nalar perasaan.yang mendasari semua ini adalah bagaimana seseorang dapat memahami penggunaan emosi secara cerdas sehingga dia akan dapat menjalakan aktivitas kehidupannya dengan lebih baik dalam suatu keseimbangan.

Page 16: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

D. KECAKAPAN – KECAKAPAN EMOSIONAL

Upaya – upaya yang selama ini hampir seluruhnya diarahkan dalam meningkatkan standar akademis, pada akhir – akhir ini semakin dirasakan kepincangannya. Kecemasan muncul bukan hanya dari nilai – nilai anak – anak dalam akademis, tetapi juga muncul dari nilai – nilai yang tidak terkait dengan nilai akademis. Kekurangan lain yang menimbulkan kecemasan lebih besar tersebut adalah Buta Emosi.

Tanda – tanda kekurang perhatian terhadap aspek emosi terlihat dari banyaknya peristiwa – peristiwa kekerasan di kalangan siswa, meningkatnya kekacauan masa remaja dan beberapa ekses prilaku negatif lainnya.

Page 17: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Penyebab paling lazim dari berbagai peristiwa di atas adalah terutama pada anak – anak adalah

penyakit mental, utamanya berupa gejala – gejala depresi.

Berdasarkan penelitian orang tua dan guru pada anak – anak Amerika di usia 7 hingga 16 tahunan dalam

masalah yang spesifik :1. Menarik

diri dari pegaulan ( masalah

sosial )

2. Cemas dan depresi

3. Masalah dalam

perhatian dan berpikir

4. Nakal atau agresif

Page 18: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Tinjauan baru terhadap penyebab depresi pada kaum muda menunjukan dengan jelas adanya cacat dalam dua bidang keterampilan emosional, yaitu keterampilan membina hubungan dan cara menafsirkan kegagalan yang memicu timbulnya depresi.

Beberapa pendapat menghilangkan atau paling kurang menurunkan depresi anak, antara lain :1. Mengajarkan cara melihat dan memahami

kesulitan itu sendiri.2. Melatih untuk terampil menjalin

persahabatan.3. Bergaul lebih baik dengan orang tua.4. Melibatkan diri dalam kegiatan – kegiatan

sosial yang diminati.5. Mengubah pikiran – pikiran yang menekan,

seorang pakar depresi ( Kovacs ) menyebut vaksinasi psikologi.

Page 19: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Hasil dari salah satu penelitian menemukan lebih dari separo pasien yang di obati di sebuah kelinik karena kecanduan kokain, pernah didiagnosis menderita depresi berat sebelum mereka kecanduan, dan semakin parah depresi sebelumnya, semakin kuat kecanduannya.

Cara yang paling terbaik untuk mencegah terjadinya depresi adalah dengan mengembangkan keterampilan emsional melalui penemuan ketahanan diri pada anak. Sebuah kemampuan penting untuk mengendalikan dorongan hati adalah mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan, dan belajar membuat keputusan emosional yang lebih baik dengan terlebih dahulu mengendalikan dorongan dan mengidentifikasi konsekuensi sebelum melakukan suatu tindakan. Pada sisi yang lain perlu penjelasan dan aturan – aturan yang tegas tentang hak – hak, kewajiban serta segala sesuatu yang dapat merugikan dan membahayakan diri anak.

Page 20: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

PENERAPAN KECERDASAN EMOSIONAL

Dalam proses pembelajaran, penerapan kecerdasan emosional dapat dilakukan secara luas dalam aktivitas dan bentuk-bentuk spesifik pembelajaran.

Pemahaman guru terhadap kecerdasan emosional, serta pengetahuan tentang cara-cara penerapan kepada anak, merupakan bagian penting dalam rangka membantu mewujudkan perkembangan potensi-potensi anak secara optimal.

Page 21: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Berikut bentuk kongkrit upaya mengembangkan kecerdasan emotional anak :

Mengembangkan Empati dan Kepedulian Mengajarkan Kejujuran dan Integritas Mengajarkan Memecahkan Masalah 

Page 22: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Mengembangkan Empati dan Kepedulian

Beberapa cara yang perlu dilatihkan kepada anak untuk mengembangkan sikap empati dan kepedulian, antara lain:

  Memperketat tuntutan pada anak mengenai sikap

peduli dan tanggung jawab Mengajarkan dan melatih anak mempraktekan

perbuatan-perbuatan baik Melibatkan anak di dalam kegiatan-kegiatan layanan

masyarakat 

Page 23: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Mengajarkan Kejujuran

Beberapa hal penting yang dapat dilakukan guru atau orang tua dalam menumbuhkan kejujuran anak, antara lain:

Usahakan agar pentingnya kejujuran terus menjadi topic perbincangan dalam rumah, kelas dan sekolah.

Membangun kepercayaan anak dapat dilakukan baik dengan menyampaikan cerita-cerita yang bertemakan saling percaya, atau melalui berbagai bentuk permainan.

Menghormati privasi anak berarti memberikan ruang yang berarti bagi tumbuhnya rasa percaya pada anak dan penghargaan pada anak.

Page 24: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

Mengajarkan Memecahkan Masalah 

Langkah-langkah yang dapat diterapkan pada anak dalam melatih memecahkan masalahnya :

  Mengidentifikasi masalah Memikirkan alternatif pemecahan Membandingkan alternatif-alternatif

pemecahan yang mungkin akan dipilih Menentukan pemecahan yang terbaik 

Page 25: Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar

REFERENCES Agustian, Ary G. (2007). ESQ: Emotional

Spiritual Quotien. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. New Edition. Jakarta: Arga.

DepPorter, B & Hernacki. (2001). Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman

dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa Goleman, Daniel. (2000). Kecerdasan Emosi

untuk Mencapai Prestasi Puncak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama