pim4 - kecerdasan emosional

65
Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE) Hak Cipta © Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2008 Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jl. Veteran No. 10, Jakarta, 10110 Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800188 Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient) Jakarta - LAN - 2008 xxx hlm : 15 x 21 cm ISBN : xxx-xxx-xxx-xxx-x MODUL DIKLATPIM TINGKAT IV Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia 2008

Upload: tasdikismail1

Post on 29-Oct-2015

300 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Hak Cipta © Pada : Lembaga Administrasi Negara

Edisi Tahun 2008

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Jl. Veteran No. 10, Jakarta, 10110

Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800188

Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient)

Jakarta - LAN - 2008xxx hlm : 15 x 21 cm

ISBN : xxx-xxx-xxx-xxx-x

MODUL DIKLATPIM TINGKAT IV

Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia2008

Page 2: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaianmenegaskan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional,diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang berkemampuan melaksanakantugas secara profesional. Untuk mewujudkan profesionalisme PNS ini,mutlak diperlukan peningkatan kompetensi, khususnya kompetensikepemimpinan bagi para pejabat dan calon pejabat Struktural EselonIV baik di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah. Sebagai pejabatstruktural yang berada pada posisi paling depan atau ujung tombak,pejabat struktural eselon IV memainkan peran yang sangat pentingkarena bertanggung jawab dalam mensukseskan pelaksanaan kegiatan-kegiatan secara langsung, sehingga buah karyanya dapat dirasakansecara langsung oleh masyarakat.

Untuk mempercepat upaya peningkatan kompetensi tersebut, LembagaAdministrasi Negara (LAN) telah menetapkan kebijakan desentralisasidalam penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV. Dengankebijakan ini, jumlah penyelenggaraan Diklat dapat lebih ditingkatkansehingga kebutuhan akan pejabat struktural eselon IV yang profesionaldapat terpenuhi. Agar penyelenggaraan dan alumni tersebutmenghasilkan kualitas yang sama, walaupun diselenggarakan dandiproses oleh Lembaga Diklat yang berbeda, maka LAN menerapkankebijakan standarisasi program Diklat Kepemimpinan Tingkat IV. Prosesstandarisasi meliputi keseluruhan aspek penyelenggaraan Diklat, mulai

dari aspek kurikulum yang meliputi rumusan kompetensi, mata Diklatdan strukturnya, metode dan skenario pembelajaran sampai padapengadministrasian penyelenggaranya. Dengan proses standarisasi ini,maka kualitas penyelenggaraan dan alumni dapat lebih terjamin.

Salah satu unsur penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IVyang mengalami proses standarisasi adalah modul atau bahan ajar untukpara peserta (participants’ book). Disadari sejak modul-modul tersebutditerbitkan, lingkungan strategis khususnya kebijakan-kebijakan nasionalpemerintah juga terus berkembang secara dinamis. Di samping itu,konsep dan teori yang mendasari substansi modul juga mengalamiperkembangan. Kedua hal inilah yang menuntut diperlukannyapenyempurnaan secara menyeluruh terhadap modul-modul DiklatKepemimpinan Tingkat IV ini.

Oleh karena itu, saya menyambut baik penerbitan modul-modul yangtelah mengalami penyempurnaan ini, dan mengaharapkan agar pesertaDiklat Kepemimpinan Tingkat IV dapat memanfaatkannya secaraoptimal, bahkan dapat menggali kedalaman substansinya di antara sesamapeserta dan para Widyaiswara dalam berbagai kegiatan pembelajaranselama Diklat berlangsung.

Kepada penulis dan seluruh anggota Tim yang telah berpartisipasi, kamihaturkan terima kasih. Semoga modul hasil perbaikan ini dapatdipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, 14 Maret 2008

KEPALALEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

SUNARNO

ii iii

Page 3: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

DAFTAR ISI

Lembar Judul. ....................................................................Lembar Pengesahan ISBN. ..................................................Kata Pengantar. ....................................................................Daftar Isi. ...............................................................................

iv v

Page 4: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Page 5: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam beberapa tahun belakangan ini, istilah EQ telah diterima olehumum menjadi kependekan dari “Emotional Quotient’ yang setaradengan Intelligence Quotient (IQ).

Berdasarkan pada penelitian perilaku yang sangat luas, Dr. DanielGoleman telah menunjukkan peranan yang sangat berarti yangdimainkan emosi dalam kehidupan mental kita; dan bahwasebenarnya kita memiliki dua macam pikiran yakni satu yang berfikirdan lainnya yang merasakan.

Menurut penelitian para ahli psikologi, mereka pada umumnyasepakat bahwa IQ hanya mendukung sekitar 20 persen faktor-faktoryang menentukan suatu keberhasilan, sedang- kan 80 persen lainnyaadalah berasal dari faktor lain termasuk kecerdasan emosional yangmenjadi fokus kajian ini.

Studi-studi lain dari berbagai disiplin seperti misalnya Psycho-Neurologi maupun Neuro-Psikiatri juga menunjukkan bahwaseorang eksekutif atau profesional yang secara tehnik unggul danmemiliki KE/EQ tinggi adalah orang yang mampu mengatasi konflik,kesenjangan yang perlu diisi, melihat hubungan tersembunyi (subtle)yang menjanjikan peluang, lebih cekatan dan lebih cepat dibandingkandengan orang lain.

Berkenaan dengan penelitian yang baru dan sangat berarti ini jelaslahbahwa IQ saja belum merupakan faktor yang dapat membuatseseorang menjadi berhasil, namun paduan KE/ EQ serta AQ/

Adversity Qoutients dan IQ lah yang dikonstruksikan secaramenyeluruh sebagai suatu Gestalten yang dapat meraih keberhasilanditempat kerja dalam situasi perubahan yang terjadi dengan cepatdan dinamis yang sarat dengan kompleksitas yang dinamis sepertiyang kita alami sekarang ini.

B. Deskripsi SingkatMata pendidikan dan pelatihan ini menjelaskan pengertian dan fungsikecerdasan emosional, perbedaan kecerdasan intelegensi,pengenalan tingkat kecerdasan emosional pribadi, tipe-tipekecerdasan emosional, peranan kecerdasan emosional, ciri-ciri/gayakecerdasan emosional yang baik, konsensus dan konflik, dampakkepribadian terhadap tingkat kecerdasan emosional, strategikecerdasan emosional, dan pengendaliannya dalam lingkungan tugassebagai pimpinan Administrasi.

C. Hasil BelajarSetelah membaca modul Kecerdasan Emosional ini peserta memilikipemahaman tentang strategi kecerdasan emosional dan pengendali-an dalam lingkungan tugas dengan sebaik-baiknya untuk menghasil-kan kinerja kepemimpian Administrasi Publik yang produktif danefektif.

D. Indikator Hasil BelajarIndikator-indikator hasil belajar adalah :

1. Peserta mampu memahami dan menjelaskan serta meng-eksplorer berbagai konsep kecerdasan;

1

2

Page 6: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

2. Peserta mampu memahami dan menjelaskan serta menggali danmengembangkan aspek kecerdasan emosional yang dimiliki;

3. Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan nilai-nilai kecerdasan emosional ditempat kerja.

E. Materi PokokMateri Pokok yang dibahas dalam modul Kecerdasan Emosionalini adalah :

1. Pengertian dan fungsi kecerdasan emosional;

2. Perbedaan kecerdasan emosional dengan kecerdasan intelegensi;

3. Tingkat kecerdasan emosional pribadi;

4. Tipe-tipe kecerdasan emosional;

5. Peranan kecerdasan emosional;

6. Ciri-ciri/gaya kecerdasan emosional yang baik ;

7. Strategi kecerdasan emosional dalam aspek konsensus dankonflik;

8. Strategi kecerdasan emosional dalam lingkup kerja dalam aparaturpemerintahan;

9. Dampak kepribadian terhadap kecerdasan emosional.

F. ManfaatBerbekal hasil belajar pada modul Kecerdasan Emosional pesertadiharapkan akan memperoleh pengetahuan, keterampilan serta sikapbaru yang akan dimanfaatkan untuk pembentukan sikap,pengetahuan serta keterampilan baru ditempat kerja gunapeningkatan kinerja instansinya.

G. Metodologi / ProsesUntuk mencapai hasil belajar maupun indikator hasil belajar sepertidikemukakan pada bagian C dan D tersebut dimuka makadisarankan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sbb:

1. Ceramah selama + 20-30 menit untuk menghubungkan matalatihan KE/EQ dengan mata latihan lain khususnya pelatihanKepemimpinan dialam Terbuka/pelatihan outbound yangbiasanya diberikan pada minggu pertama sebagai pembekalanawal bagi peserta.

Dengan demikian, hasil belajar dan indikator hasil belajarmaupun setelah selesainya pembelajaran modul pelatihan inipencapaiannya sesuai dengan prinsip-prinsip teori PsikologiGestalt terkait dengan berbagai kegiatan mata pelatihan lainsecara terintegrasi. Tugas fasilitator adalah menghubungkanberbagai kejadian/event belajar tersebut secara sistemik danholistik sehingga berbagai kegiatan tersebut memiliki maknayang mendalam bagi peserta Diklat Pim IV.

2. Pengisian bahan latihan/kuesioner oleh peserta ± 20-30 menitdan kemudian diproses.

3. Tanya jawab/pembahasan dalam kelas untuk merefleksikankembali bahan-bahan bacaan yang ada dalam modul ini yangmemerlukan klarifikasi dari fasilitator.

4. Penugasan/latihan.

5. Evaluasi dan pembulatan oleh fasilitator.

3 4

Page 7: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

BAB IIKONSEPSI DASAR

KECERDASAN EMOSIONAL

Setelah membaca Bab ini, peserta diharapkan mampumemahami pengertian dan fungsi kecerdasan emosional yang

meliputi konsepsi dasar, manfaat, perbedaan dengankecerdasan lainnya serta pengembangan dalam kehidupan

A. Pengertian dan Fungsi Kecerdasan Emosional1. Konsepsi Dasar

Kita telah membayar sangat mahal tidak hanya dalamorganisasi, tetapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari karenatelah memisahkan emosi dari intelek. Hal ini bukan hanya kitaketahui secara intuisi bahwa itu tidak benar sepenuhnya. Tetapiilmu pengetahuan juga membuktikan setiap hari bahwakecerdasan emosionallah, bukan IQ atau kecerdasan otaksemata-mata yang merupakan pendukung banyak darikeputusan yang paling baik, organisasi yang paling dinamis danmenguntungkan serta kehidupan yang sukses dan memuaskan.

Bagi kita sebagai eksekutif pemerintahan yang menganutpandangan ilmiah kognitif bahwa pikiran adalah tentangpenyimpanan dan pengolahan informasi menjadi fakta, akankesulitan memahami pengertian bahwa kita memiliki pikiranlain yang merasakan dan lebih kuat dari pada IQ untukmenjadikan kita efektif atau tidak sebagai seorang pemimpin

Administrasi Publik yang melakukan tugas-tugas administratifsecara profesional mengembangkan ketrampilan yang terfokusdan berteknik tinggi (high tech) seperti diungkapkan oleh JohnNaisbitt.

Program pelatihan yang mengarahkan perhatian untukmembangun ketrampilan profesional adalah yang paling populardewasa ini.

Secara hipotetis dapat dikatakan bahwa semakin banyakinformasi yang kita miliki, semakin unggul kita terhadap pesaing.

Jadi untuk meningkatkan daya saing kita seharusnya kita dituntutuntuk mampu mengelola informasi yang kita miliki lebih baiklagi Tetapi seperti diungkap oleh tokoh kecerdasan buatan/Artificial Intellegence dan pemenang Nobel untuk bidangekonomi dan juga seorang Psikolog pemenang Nobel HebertSimon kemampuan manusia untuk mengolah informasi initerbatas.

Dengan berusaha memahami KE/EQ yang merupakan bagiandari mental model maka akan dimungkin diambil keputuanmanajerial yang lebih tepat.

Banyak organisasi pemerintah maupun organisasi swastamaupun organissi masyarakat berusaha sekuat tenaga men-dapatkan kemampuan intelektual pegawai untuk meningkatkankekuatan mereka untuk mengolah informasi secara kontekstual.Diasumsikan bahwa ini juga berakibat meningkatkan produktivi-tas/kinerja organisasi secara keseluruhan.

Diyakini secara luas dengan masih mendasarkan pada teoriGestalt bahwa keberhasilan/sukses secara perorangan didasar-kan atas kemampuan menggunakan IQ untuk memahami danmensintesakan banyak data dan bahwa emosi mempunyaifungsi nyata.

5

6

Page 8: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Masyarakat pendidikan mendukung banyak organisasi untukmenanamkan filsafat intelektual sebagai kekuatan pendorongdibalik keberhasilan dalam hidup.

Antonio R. Damasio, Kepala Bidang Neurologi di Universityof Iowa College of Medicine, mengatakan :

“Kenyataannya, pembuatan keputusan/penalaran danemosi/perasaan memiliki titik potong di dalam bekerjanyafungsi-fungsi otak. Ada sekumpulan sistem didalam fungsiotak yang ditujukan untuk proses pemikiran yangberorientasi membuat tujuan yang kita sebut penalaran,dan untuk menyeleksi respon yang kita sebut pembuatankeputusan”.

Sekumpulan sistem anatomi dan fisiologi otak yang sama inijuga terlibat dalam emosi atau perasaan yang menjadi fokusutama dari modul pelatihan ini.

Perasaan memiliki keunggulan yang meliputi kehidupan mentalkita. Perasaan ikut memutuskan bagaimana bagian otak lainnyadan kognisi melangsungkan fungsinya.

Perasaan memiliki pengaruh yang sangat luas”. Robert Frostpenyair Amerika menulis. “Sesuatu yang kita sembunyikanmembuat kita lemah, sampai kita menemukan bahwa sesuatuitu adalah diri kita sendiri.”

Setiap hari tak terbilang jumlahnya manajer dan profesionalyang cemerlang dan efisien menunjukkan kebolehan merekasebelum diterima bekerja dan ini memerlukan pengorbananmanusiawi dan finansial secara langsung maupun tak langsungdari kita semua. Apa yang mereka tinggalkan dibelakang adalah“sesuatu” yang Frost katakan: Hati. Mungkin lebih sedikit puitis,psikolog dari Unersitas Yale Robert Stemberg, ahli dalam bidangSuccesful Intelligence, menyatakan, “Bila IQ yang berkuasa,

ini karena kita yang membiarkannya berbuat demikian. Danbila kita membiarkannya berkuasa, kita telah memilih penguasayang buruk.”

Kecerdasan emosional bukanlah muncul dari pemikiran intelek yangjernih, tetapi dari pekerjaan hati nurani manusia.

KE/EQ bukanlah tentang trik-trik penjualan atau cara menataruangan. KE/EQ bukanlah tentang memakai topengkemunafikan atau penggunaan psikologi untuk mengendalikan,mengeksploitasi, atau memanipulasi seseorang. Kata “emosi”bisa secara sederhana didefinisikan sebagai menerapkan“gerakan,” baik secara metafora maupun harafiah, untukmengeluarkan perasaan.

Kecerdasan emosionallah yang memotivasi kita untuk mencarimanfaat dan potensi unik yang kita miliki, dan mengaktifkanaspirasi dan nilai-nilai kita yang paling dalam, mengubahnyadari apa yang kita pikirkan menjadi apa yang kita jalani dalamhidup seperti sekarang ini.

Emosi sudah sejak lama dianggap memiliki kedalaman dankekuatan sehingga dalam bahasa Latin, misalnya, “emosi”dijelaskan sebagai motus anima yang arti harfiahnya “jiwa yangmenggerakkan kita.”

Berlawanan dengan kebanyakan pemikiran konvensional kitasemua, emosi bukanlah sesuatu construct/konstruksi pemikiranyang bersifat positif atau negatif; tetapi emosi berlaku sebagaisumber energi, autentisitas, dan semangat manusia yang palingkuat, dan bilamana dikelola dengan tepat dapat memberikan kitasumber kebijakan intuitif.

Pada kenyataannya, perasaan memberi kita informasi pentingdan berpotensi menguntungkan setiap saat bilamanadipergunakan secara arif.

7 8

Page 9: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Umpan balik/feedback inilah yang berasal dari hati, bukankepala yang menyalakan kreatifitas membuat kita jujur terhadapdiri kita, menjalin hubungan yang saling mempercayai, mem-berikan panduan nurani bagi hidup dan karir, menuntun kitakemungkinan yang tak terduga, dan malah bisa menyelamat-kan diri kita atau organisasi dari kehancuran.

Sehingga dalam berbagai kajian pardigma pembelajaranterutama disiplin “Personal Mastery” dihubungkan dengankemampuan spiritual dan ilahiah seseorang.

Tentu saja tidak cukup hanya memiliki perasaan. Kecerdasanemosional maupun kecerdasan spiritual sekalipun menuntut kitauntuk belajar mengakui dan menghargai perasaan pada dirikita dan perasaan orang lain dan untuk menanggapinya dengancepat tepat, menerapkan prinsip-prinsip dengan efektif informasidan energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hariyang semakin kompleks.

Definisi lengkapnya secara opersional sebagai berikut:

“Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan,memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaanemosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruhyang manusiawi.”

Selama satu dekade sekarang, beberapa dari pemikir kepemim-pinan kita yang paling baik telah menyarankan kita untukmengikutsertakan emosi pada diri kita sendiri dan dalammemahami orang lain.

Pakar-pakar ilmu bisnis ini, terutama mereka yang telahmembentuk pengertian kita mengenai kepemimpinan danmanajemen seperti yang kita praktekkan sekarang ini, termasukRussel Ackkof, Chris Argyis, Peter Senge Abraham Zaleznik,dan Henry Mintzberg, yang pertama kali menyarankan dalam

artikel di Harvard Bussines Review 1976 bahwa pada intuisilah,bukan analisis, kita mencari mata rantai manajemen yang hilang.Pikirkan juga tulisan Gary Hamel dan Michael Hammer, dariantara banyak yang lain. Peter Senge, direktur “OrganizationalLearning Center” di MIT, mengingatkan mereka yang hanyabergantung pada intelek: “Orang dengan penguasaan diriyang sangat tinggi tidak mampu lagi memilih antara nalardan intuisi, atau antara pikiran dan hati, sebagaimana halnyamereka tidak akan mampu memilih berjalan dengan sebelahkaki atau melihat dengan sebelah mata.”

Ketika kita menggunakan bukan hanya otak analitis yangterletak dibagian otak sebelah kiri kita tapi juga emosi dan intuisi,indra dan kecerdasan emosional yang berlokasi dalam otaksebelah kanan yang fungsinya lebih integratif. Kita akan mampumelirik dalam seketika ratusan pilihan atau skenario yangmungkin untuk menghasilkan pemecahan terbaik dalam waktuhanya beberapa detik, bukan berjam-jam.

Dan berbagai penelitian mengindikasikan bukan hanyakecepatan proses ini tetapi kemungkinan jawaban yang baikatau lebih baik yang akan ditemukan oleh orang yangmenggunakannya daripada mereka yang semata-matabergantung pada intelek semata-mata.

Berbagai penelitian inipun masih harus kita rangkaian secarasistemik dengan pandangan yang sistemik dan holistik sepertiyang telah diletakkan oleh pandangan Psikologi Gestalt sepertidirintis oleh penelitian Kohler sebelumnya.

2. Manfaat Mempelajari Emosi

Sebelum berbincang tentang kecerdasan emosi tentunya. pertudibahas lebih dulu apa yang disebut dengan emosi. Emosiberasal dari bahasa latin movere yang berarti menggerakan,

9 10

Page 10: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

bergerak, ditambah awalan-e untuk memberi arti “bergerakmenjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindakmerupakan hal mutlak dalam emosi. Sedangkan menurut OxfordEnglish Dictionary yang dimaksud dengan emosi adalah “setiapkegiatan atau pengolahan pikiran, perasaan, nafsu, setiapkeadaan mental yang hebat dan meluap-luap.

Beberapa ahli mengelompokan emosi kedalam beberapagolongan yaitu:

a. Amarah : Beringas, mengamuk, benci, marah besar,jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit,berang, tersinggung, bermusuhan, tindakkekerasan, kebencian.

b. Kesedihan : Pedih, sedih, muran, suram, melan-kolis,mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa,depresi berat.

c. Rasa takut : Ngeri, gugup, takut, cemas, khawatir,was-was, waspada, tidak tenang, kecutdan panik.

d. Kenikmatan : Senang, gembira, bahagia, ringan, puas,senang, terhibur, Bangga, kenikmatanindrawi.

e. Cinta : Penerimaan, persahabatan, keper-cayaan,kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran,mabuk kepayang.

f. Terkejut : Terkesiap, takjub, terpana.

g. Jengkel : Hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka,mau muntah.

h. Malu : Rasa malu, malu hati, kesal hati, sesak,hina, aib, hancur lebur dan sebagainya.

(Emotional Intellegence, Daniel Goleman, halaman 411-412)

Salah seorang pakar dalam llmu Psikiatri Prof. dr. SumantriHardjoprakosa almarhum dalam salah satu desertasinya di-bidang Psikiatri yang mempertahankan desertasi tersebut dinegeri Belanda pada tahun 1955 beliau menyebutnya denganistilah “roso-pangroso” yang dibedakannya secara tegas dengankonsep “Angen-angen” yang sifatnya kognitif dan nafsu-nafsuyang sifatnya konatif (Mutmainah, Amarah, Sufiah,Laumawah).

Aspek struktural kejiwaan manusia yang digolongkan sebagaiperasaan,kecerdasan dan nafsu-nafsu masing-masing berjuangdan bekerja sendiri tersebut merupakan aspek materiil yang berbedadengan aspek yang immateriil.

Bila tidak disadari bagaiamana berfungsinya aspek-aspekemosi tersebut secara holistik dalam kehidupan manusia akanmenimbulkan suatu konflik kejiwaan yang dalam Psikitari atauPsikologi Abnormal disebut sebagai gangguan neurosa. Danbentuk bentuk neurosa ini banyak menimbulkan gangguandalam aspek perilaku manusia didalam kerja sehingga menjaditema dari hari Kesehatan Jiwa Nasional tahun 2001 ini.

Dan disamping itu dalam struktur jiwa manusia dikonstruksikanada aspek immateriil dan aspek spriritual llahiah.

Saudara dengan menggunakan bahan jurnal belajar selamamengikuti Kepemimpinan dialam Terbuka/pelatihan Outbonddapat menambahkan lagi daftar emosi yang berkecamuk dihati Saudara sebagai bahan latihan untuk menghubungkandengan pelatihan yang lalu.

Namun demikian kata emosi mengalami perspektif perubahansebagai berikut:

11 12

Page 11: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Emosi Makna Konvensional vs Makna Kinerja Tinggi/HighPerformance*).

Lambang kelemahan Lambang kekuatan

Tidak boleh ada dalam bisnis Penting dalam bisnis

Harus dihindari Emosi memicu semangat belajar

Membingungkan Memperjelas

Hams dipisahkan Harus dipadukan

Menghindari orang yang Mencari orang yang emosionalemosional

Hanya pikiran yang diperhatikan Emosi harus didengar

Menggunakan Kata-kata tanpa Menggunakan kata-kata emosiemosional

Mengganggu penilaian yang baik Penting untuk penilaian yang baik

Mengalihkan perhatian kita Memotivasi kita

Tanda kerentaan Membuat kita nyata-nyata hidup

Menghalangi atau memperlambat Mendorong atau mempercepatpenalaran penalaran

Menghalangi mekanisme kontrol Membangun kepercayaan

Memperlemah sikap-sikap Mengaktifkan nilai- nilai etikayang sudah baku

Menghambat aliran data obyektif Menyediakan informasi danumpan balik yang vital

Merumitkan perencanaan Memacu kreativitas danmanajemen motivasi serta Inovasi

Mengurangi otoritas Mendatangkan pengaruhtanpa otoritas

Memperlambat pelaksanaan Memicu pelaksanaan pekerjaanpekerjaan

*) SUMBER: Executive EQ, Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan danorganisasi, Robert K. Cooper, Ph. D., dan Ayman Sawaf, PT. Gramedia, Jakarta, 1997.

Namun demikian kata emosi mengalami perspektif makna yangberubah yang semula memiliki makna konsensional menjadisesuatu yang memiliki makna penting untuk meningakatkankinerja (high-performance).

Beberapa contoh perubahan perspektif tersebut adalah:

Apakah peranan emosi dalam tugas-tugas kita sehari-hari?

Emosi penting sebagai “energi pengaktif untuk nilai-nilai etikaprotest.

Misalnya kepercayaan integritas, empati, keuletan dan kredibilitasserta untuk modal sosial, yang berupa kemampuan membangundan mempertahankan hubungan-hubungan profesional yangmenguntungkan dan didasarkan pada saling percaya.

Rober C. Solomon, Profesor filsafat, University of Texasmengatakan bahwa “tanpa bimbingan emosi, penalaranmenjadi tak memiliki prinsip atau kekuatan”.

Emosi juga berfungsi untuk membangkitkan intuisi dan rasaingin tahu yang akan membantu mengatisipasi masa depan yangtidak menentu dan merencanakan tindakan-tindakan.

KE/EQ juga berperan membantu IQ manakala kita perlumemecahkan masalah-masalah penting, keputusan penting danmemungkinkan untuk melakukan hal-hal tersebut dengan carayang istimewa dalam waktu yang singkat. KE/EQ yang diarahkansecara konstruktif akan meningkatkan kinerja intelektual.

KONVENSIONAL KINERJA TINGGIHIGH PERFORMANCE

13 14

Page 12: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

B. Perbedaan Kecerdasan Emosional denganKecerdasan Intelegensi1. IQ yang relative Permanen

Dalam seratus tahun terakhir ini, kita telah menyaksikanmemuncaknya kecerdasan akademik dan rasionalitas teknik.Pendidikan dan pelatihan modern telah dibangun di atas sikapmental berdasarkan logika dan analisis. Sebuah kurikulumdisusun berdasarkan gramatika, aritmatika, penalaran reduk-sionistik, analisis berdasar-kan rumus, dan memorisasi otomatisatas sekumpulan fakta mutakhir. Kita berusaha menggunakankecerdasan tak aktif ini untuk mendandani diri sendiri menjadimahasiswa-mahasiswa yang sempurna dan profesional-profesional yang tidak pernah menyimpang dari buku. Bukanorang-orang yang praktis, adaptif, atau kreatif dan generatif.Bukan orang-orang yang nyata melainkan orang-orang yangtampak sempurna, dengan IQ dan prestasi tinggi, dan gayabicara terpelajar. Sosok demikianlah yang kita anggap sebagaimodel. Sosok seperti itulah yang kita agung-agungkan. Danternyata yang kita temukan, dengan sendirinya, ini bukan halyang paling penting dan ini tidaklah cukup.

Kita semua tahu dari pengalaman selama ini tentang orang-orang yang berhasil di sekolah tetapi kemudian gagal dalamhidup, begitu pula sebaliknya. Banyak orang-orang yang berhasildalam bisnis dan pemerintahan seperti misalanya Sir WinstonChurchill dan tidak memiliki catatan/track record akademikyang cemerlang selama dalam kehidupan akademik.

Kita semua tahu ada orang yang kaya dengan pikiran yang sehatdan kreativitas tetapi dikenal tidak berprestasi baik dalam uji-ujiakademik. Ini semua mengingatkan bahwa kecerdasan di sekolahyang diperoleh secara akademik bukan segala-galanya.

Ada faktor perilaku lain yang sifatnya non-akademi yang perludipertimbangkaan dalam hidup agar menjadi lebih seimbang.

Namun, banyak diantara kita tidak tahu tentang penemuanbahwa IQ mungkin berhubungah dengan hanya 4 persen darikeberhasilan di dunia nyata.

Dengan kata lain, lebih dari 90 persen keberhasilan mungkinberhubungan dengan bentuk-bentuk kecerdasan lain yangsekarang sedang ditemukan.

Seperti kecerdasan musik, kecerdasan spiritual, kecerdasanfisik dsb yang sedang diteliti oleh Psikolog Howard Gardnerdari Harvard University.

Pikirkan yang berikut ini: Di sekitar kita, kendati ada revolusiinformasi dan dengan penduduk berpendidikan tinggi yangbanyaknya belum pernah tertandingi sepanjang sejarah,hubungan antar manusia makin renggang, saling percayaberkurang, pengacara makin laku, sinisme meningkat,kebencian meluas, dan politik demokrasi telah berubah menjadisemacam panggung sandiwara yang diresmikan.

Bersamaan dengan ituT banyak di antara kita sebagai PNSmerasa bekerja berlebihan tetapi tidak cukup dihargai dengansistem yang ada.

Dalam banyak kasus, kita seperti kehilangan kesadaran tentangarah dan tujuan kita dalam pendirian kita sebagai pelayanmayarakat. Atau semangat kreatif kita sebagai PNS telahmenyusut melihat perubahan sosial yang mendasar disekitarkita. Atau kita tidak lagi dapat menemukan makna yangsesungguhnya dalam kebanyakan kegiatan yang kita kerjakandalam membangun masa depan kita.

Voltaire menunjukan bahwa bagi bangsa Romawi kuno, sensuscommunis (common sense) tidak hanya berarti akal sehat tetapijuga kemanusiaan dan kepekaan, termasuk penggunaan perasaan.hati, dan intuisi secara penuh. Dari kenyataan seperti ini diakuibahwa memang benar bisnis ada hubungannya dengan kekuatanfungsi otak.

15 16

Page 13: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Akan tetapi untuk berpikir dengan baik, tepat dan untukkeberlanjutan keberhasilan yang seimbang, kita harus belajaruntuk bersaing dan bekerjasama dengan memanfaatkan setiapaspek kecerdasan kita, tidak hanya dengan yang bersumberdi kepala yang berada disebelah kiri.

Di samping itu, bukti neurologis terakhir seperti berbagaipenelitian Neuro Languange Programming (NLP) sepertidiungkapkan Dilts menunjukkan bahwa emosi adalah “bahanbakar” yang tidak tergantikan bagi otak agar mampumelakukan penalaran yang tinggi.

Coba anda renungkan pernyataan terakhir ini. Ketika seorangpenulis belajar di perguruan tinggi pasca sarjana dalam bidangsains, saya diajari bahwa, rata-rata, seorang dewasa hanyamenggunakan 10 persen kecerdasannya selama ia hidup.

Bertahun-tahun kemudian, penulis tersebut mengetahui bahwaperkiraan para ilmuwan ini telah diperbaiki rata-rata, seorangdewasa mungkin menggunakan dengan sungguh-sungguh hanya1/10.000 dari potensi kecerdasannya (dalam koneks IQ) selamahidup. Pendek kata, kita mempunyai banyak sekali kemampuanpotensil yang belum kita gali, lebih banyak daripada yang umumnyakita perhitungkan. Tiap orang dan organisasi yang sukses di seluruhdunia telah menyadari banyaknya dimensi praktis dan kreatif padakecerdasan yang berada di luar kawasan IQ.

Dan, seperti yang ditegaskan oleh psikolog dari UniversitasYale, Robert Stenberg, “Orang masih menghitung IQ,namun IQ bukanlah yang terpenting. Kita tidak bolehmenyingkirkan fakta bahwa hal-hal yang paling pentingdalam hidup bukanlah kecerdasan tak aktif.” Jadi, ke manakita harus berpaling dalam situasi ketidak pastian seperti ini?Salah satunya adalah mencermati perkembangan dimensikecerdasan emosional dalam konteks perkembangan falsafahagama dan peradaban yang sedang berkembang di Indonesiadan dunia saat ini.

2. Pengembangan KE/ EQ adalah usaha seumur hidup

Kita mengenal istilah belajar seumur hidup’ “Long lifelearning” yang dilancarkan oleh Unesco beberapa dekadeyang lampau yang masih relevan untuk dilanjutkan sampai kini.

Jika kekuatan yang mendorong perkembangan kecerdasandalam dunia usaha pada abad 20 adalah IQ, maka berdasarkanbukti-bukti yang makin banyak dipenghujung abad 21 yang lebihbanyak berperan adalah KE/EQ dan bentuk-bentukkecerdasan praktis serta kreatif yang terkait dengan “actionScience” dan “Actionable Learning” yang dikembangkanoleh Prof. Rag Raven dan Prof. Lewis Mumford.

Meskipun zaman yang baru berlalu lebih banyak didominasioleh IQ dan kefokus pada penggunaan model matematis yangmemperlakukan segala sesuatu seolah sebagai benda mati dapatdianalisis, ada tanda-tanda bahwa model yang baru munculuntuk berorganisasi akan lebih didasarkan pada prinsip-prinsipKE/EQ dan sistem biologis-psikologi dan sosio kultural.

Sejalan dengan itu, model belajar tersebut akan memperlakukanorang, pasar, yayasan dan organisasi sebagai sesuatu yang unikdan hidup, generatif dan interaktif, dan memiliki kemampuanbawaan untuk berubah, belajar, tumbuh, membangkitkan inspirasi,kreatif, melakukan sinergi dan bertransformasi sebagai suatuproses yang memberada (being). Proses memberadanyamanusia dalam keseluruhan proses pembangunan manusiasecara utuh seperti ini yang sedang mengalami perubahan secaramendasar dalam era reformasi sekarang ini.

Di banyak tempat kerja dilingkungan PNS, orang-orang yangberbakat dan produktif kerap dirugikan oleh kesenjangan-kesenjangan dalam kecerdasan emosional baik dalam dirimereka sendiri, atasan-atasan mereka serta pada orang-oranglain disekitar mereka ini tercermin dalam berbagaikebijaksanaan dimasa lalu yang sifatnya represif.

17 18

Page 14: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Pengembangan KE/EQ sangat berbeda dengan IQ yangumumnya hampir tidak berubah selama kita hidup KE/EQ dapatdipelajari kapan saja, tidak peduli orang yang tidak peka, pemalu,pemarah, kikuk, atau sulit bergaul dengan orang lain, denganmotivasi dan usaha yang benar kita dapat mempelajari danmenguasai kecakapan emosi.

C. LatihanIdentifikasi dan kenali emosi Anda pada setiap kegiatan yang Andatemui di tempat kerja.

Lakukan pengelompokkan atas emosi yang anda miliki kedalamgolongan emosi yang Anda ketahui.

D. RangkumanKecerdasan emosional yang merupakan salah satu bagian darikecerdasan-kecerdasan lainnya membuat kita untuk belajarmengakui dan menghargai perasaan pada diri kita dan perasaanorang lain.

Kemampuan untuk menanggapi secara tepat atas situasi barudalam kehidupan pekerjaan sehari-hari yang komplekmerupakan wujud keberhasilan dalam mengimplementasikankecerdasan emosional.

BAB IIIMEMBANGUN KEMBALI DINDING

DALAM DIRI

Setelah membaca Bab ini, peserta diharapkan mampumemahami tipe-tipe kecrdasan emosional, peranan

kecerdasan emosional serta ciri/gaya emosional

A. Tipe-tipe Kecerdasan EmosionalStoltz dengan dasar teorinya tentang “Adversity Qoutient”membedakan manusia dalam memecahkan persolan yang dihadapikedalam tipe Quiter, Camper, Climber.Tak ada orang sukses tanpa mengalami kegagalan dan perjuangan.Ciri orang gagal selalu berhenti pada saat ia mengalami hambatandan kesulitan, sedangkan ciri orang sukses tidak akan berhenti padasaat ia belum berhasil. Bagi orang yang sukses, kegagalan adalahsebuah keberhasilan yang tertunda. Thomas Edison mengalamikegagalan 10.000 kali sebelum berhasil membuat lampu pijar.Sedangkan Rasulullah pun mengalami serta melalui berbagaimasalah yang sangat berat sebelum Islam mendunia. Kegagalanharus diterima sebagai sebuah upaya pembelajaran yang membuatanda menemukan sebuah pemikiran, penyempurnaan, metode dantujuan yang lebih jelas. Kegagalan juga dapat diumpamakan sebagaisebuah batu intan yang belum digosok, semakin sering gagal makamakin sering digosok dan akan makin bersinar batu intan tersebut.Kegagalan akan menghapus kebiasaan buruk; menghancurkankesombongan; sehingga menciptakan sikap rendah hati; dan akan

19

20

Page 15: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

meningkatkan kecerdasan emosi anda melalui sikap terbuka danpersistent (keras hati, gigih) dan merupakan ujian/cobaan akanmenghasilkan mental yang membaja (tangguh). Kita butuh kegagalanuntuk menyempurnakan sikap dan mental kita. Kegagalan ada 2(dua) macam, yaitu:

Kegagalan proses disebabkan karena ilmu pengetahuan kitaterbatas, dan akibat kesalahan teknis yang kita buat.Kegagalan suara hati adalah sesuatu hal yang paling membahayakan dan sangat mematikan, karena dorongan suara hati telahtertutup, akibatnya tidak ada lagi energi pendorong yang akanmembuat diri kita bangkit kembali. Orang yang beriman danmemiliki ketangguhan pribadi, tidak akan mengalami hal itu.

Adversity Quotient (AQ) adalah “kecerdasan yang dimilikiseseorang dalam mengatasi kesulitan dan sanggup bertahanhidup” Paul G. Stolz, dalam Ary Ginanjar Agustian, (2004).Dengan Adversity Quotient (AQ) seseorang bagai diukurkemampuannya dalam mengatasi setiap persoalan hidup untuk tidakberputus asa.Adversity Quotient (AQ) Membedakan Kemampuan Manusia didalam Mengatasi Masalah.Adapun tipe dan ciri tersebut adalah sebagai berikut:

1. QuittersTipe : pribadi yang selalu menghindar dari persoalan karena

tidak merasa mau/mampu mengatasi persoalan.Ciri : minimal drive, kualitas rendah, mengambil resiko sedikit,

kurang kreatif, menghindari tantangan/masalah.

2. CampersTipe : pribadi yang selalu ingin dalam suasana aman, selalu

ingin segera keluar dari ketegangan sebagaikonsekuensi proses pencapaian tujuan.

Ciri : ada inisiatif, ada drive, ada usaha, melakukan hanyayang diperlukan.

3. ClimbersTipe : pribadi yang selalu ingin mendaki untuk mencapai

puncak, dengan mengerahkan segenap potensi dirinyayang mampu diaktualisasikan.

Ciri : ingin selalu melakukan perbaikan, terus berkembangdan memberikan kontribusi, bekerja dengan visi,pemimpin yang baik, membuat sesuatu terjadi.

Untuk menjadi tipe Climber memerlukan pola kerja berikut:a. Just Do It (kerjakan sekarang) dengan mentalitas: fokus,

disiplin, tekun, peduli, manfaat, gembira, semangat, kegairahan;b. Berani keluar dari “zona kenyamanan”;c. Meningkatkan ketekunan (tidak mudah putus asa/ optimis);d. Tidak takut gagal;e. Tidak takut penilaian.

B. Peranan Kecerdasan EmosionalKE/EQ berperan sebagai mesin giling/prime mover kecerdasanmanusia secara utuh karena berkait dengan integritas dan keunggulanpribadi seorang pemimpin yang harus dikembangkan sejak dini dalamlingkungan keluarga, sekolah dan tempat kerja secara menyeluruhdan berkesinambungan.

1. Integritas Kepemimpinan

Aspek integritas kepribadian ini selalu menjadi aspek yang palingkritis dalam pengembangan kemampuan kepemimpinan.

Seorang pemimpin dalam masyarakat kita sekarang ini sedangmembangun dan melakukan reformasi secara menyeluruh masihmerupakan model atau panutan. Integritas seorang pemimpindalam konteks membangun masyarakat madani “Civil Society”dengan jumlah PNS yang + jumlahnya 4 juta dari jumlahpenduduk + 230 juta sangat menentukan untuk dapat keluar darikrisis multidimensi sekarang ini.

21 22

Page 16: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

2. Pribadi Yang Unggul

Daya saing kita sebagai bangsa atau aparatur yang hidup ditentukanoleh ketiga unsur dalam daya saing: Pertama kemampuan seorangpemimpin melihat kecenderungan/trend berbagai perubahan dalamlingkungan stratejik eksternal maupun lingkungan stratejik internal.Kedua kemampuan seorang pemimpin untuk melakukan inovasiterutama inovasi perilaku dalam organisasi agar transformasi darinilai dalam paradigma lama kearah paradigma baru dapat terjadidan Ketiga adalah mempupuk sifat keunggulan/Exellence padatingkat perorangan, kelompok maupun organisasi dapat dipupuk dandikembangkan secara berkelanjutan. Pribadi seorang PNS yangdipercaya untuk menduduki jenjang kepemimpinan tertentu dalamstruktur kepemimpinan.

Administrasi Publik adalah sosok pribadi yang unggul/ Exellencedalam meningkatkan daya saing organisasinya untuk keluar dariketerpurukan dewasa ini. Tekad dan semangat ini yang ditujudengan latihan ini.

C. Ciri-ciri/Gaya Emosional yang sesuai1. Berpikir serba Sistem

Cara berpikir sistem menurut Prof. Jay Forester dari MIT sebagaibangunan kurikulum mulai diajarkan di tingkat Taman kanak-kanak di Amerika Serikat.

Dalam tatanan kurikulum kita berpikir sistem baru diajarkandiperguruan tinggi atau kursus-kursus untuk para eksekutif bisnisswasta.

Dapat dipahami mengapa dalam memecahkan masalah kitasehari-hari baik dan kita cenderung berpikir linear dan menerabas“Quick-fix” tanpa berpikir jauh yang melibatkan aspek perasandan emosi dari para stakeholder serta konsumen kita.

Beberapa sekolah Internasional di Jakarta dalam rangkamengembangkan kemampuan berpikir reflektif para guru selalumenanyakan pada murid-muridnya untuk berani menceritakanapa yang dilihat dan dialami selama libur/weekend. Gurumemberikan komentar sesuai dengan tingkat perkembanganmental emosionalnya untuk melatih berpikir sistem dengan carayang sederhana dan menyenangkan karena pada hakekatnyasetia orang senang mendengarkan atau mengungkapkanpenglaman hidupnya dalam bentuk cerita/stories. Mengapa sifatdasar manusia ini tidak dijadikan sebagai pengungkit dalammerekayasa perubahan perilaku?

Meskipun dapat dikatakan agak terlambat dalam kajianparadigma didalam Diklat Pim II dan Diklat Pim I diminta parapeserta membiasakan berpikir sistem dengan melatih membuatJurnal pembelajaran secara teratur serta memecahkan masalahAdministrasi Publik dengan menggunakan kasus yang memberi-kan pelajaran secara eksperiential/”Vicarous learning”. Dalampelatihan outbound latihan membuat jurnal inipun dikembangkansehingga kemampuan refleksi peserta untuk membaca pesandari alam dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kecerdasannyasecara menyeluruh.

2. Efektif dan efisien dalam menggunakan energi pribadi.

Para jenius termasuk Albert Einstein baru mempergunakan + 10-15% dari seluruh potensinya/kecerdasannya. Jenius 99% adalahkerja keras/action/tindakan nyata. Satunya kata dengan perbuatan.

Termasuk para peserta Diklat sekarang ini. Mengapa dapat terjadipemborosan energi manusia seperti ini sebagian karenaperkembangan pribadi dibelenggu oleh berbagai hambatan mentalberupa tidak dipahaminya secara tepat esensi, prinsip sertapraktek kecerdasan emosional seperti dibahas dalam modul ini.

23 24

Page 17: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

3. Mampu memecahkan berbagai masalah.

Seorang pemimpin dengan peran barunya sebagai guru/fasilitator,pengembangan sistem dan pengguna alat yang disebut berpikirsistem/Systems Thinking diharapkan mampu secara efisien danefektif memecahkan berbagai masalah dalam lingkup Adminis-trasi Publik baik pada tingkat perorangan, tingkat kelompok, tingkatorganisasi maupun tingkat masyarakat secara keseluruhan.

Inilah inti dari membangun peradaban baru yang berlandaskanfilsafat, agama yang kita anut. Reformasi Administrasi Publikmenjadi nyata dan aktual dengan memulai melakukanpengelolaan secara amanah/reinventing the governmentmanajemen melalui pembelajaran organisasi “OrganizationalLearning”.

Karena paradigma belajar sebagai “behavioral paradigm”adalah merupakan pengungkit/leverage untuk merubah aspekperubahan struktural yang lain.

C. LatihanDiskusikan dalam kelompok kecil untuk mrmbahas perbedaan tipe-tipe kelompok dan saling memberi masukan yang membangun untukjmemperkaya pamahaman tentang tipe, peranan dan gaya emosionalmasing-masing peserta.

E. RangkumanAdversty Qoutient (AQ) merupakan kecerdasan yang dimilikiseseorang dalam mengatasi kesulitan dan kesanggupan untukbertahan hidup.

Dari Adversty Qoutient (AQ) seseorang dapat diukur kemampuan-nya dalam mengatasi setiap persoalan hidup untuk tidak berputus asa.

Kecerdasan emosional pada dasarnya dapat berperan sebagai mesingiling kecerdasan manusia secara utuh sebagai pemimpin yang harusdikembangkan sejak dini dalam lingkungan keluarga, sekolah, tempatkerja secara berkesinambungan.

Gaya emosional yang sesuai ditandai dengan cara berfikir serbasistem, penggunaan energi secara efektif dan efisien sertakemampuan dalam memecahkan berbagai masalah.

25 26

Page 18: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

BAB IVSTRATEGI KECERDASAN EMOSIONAL

DALAM ASPEK KONSENSUS DAN KONFLIK

Setelah membaca Bab ini, peserta diharapkan memahami langkahstrategi menanggapi pengelolaan dan pengendalian diri,

pengorganisasian diri, proses pengendalian diri, serta dampakkepribadian terhadap kecerdasan emosional

A. Lima Langkah Strategi Menanggapi PengelolaanSerta Pengendalian Diri.Dalam tahun-tahun yang menyertai terjadinya krisis ekonomi dankrisis multidmensi yang terjadi sejak bulan Juli 1997 masyarakat kitabanyak mengalami berbagai bentuk konflik baik konflik yang sifatnyahorizontal maupun konflik vertikal yang secara keseluruhan berkaitandengan bekerjanya emosi manusia. Kaitannya berbagai kejadian/peristiwa krisis tersebut dengan kecerdasan emosi pada tingkatperorangan/tingkat kelompok maupun organisasi sangat erat dankompleks dan dinamis. Aparat penyelenggara pemerintah seolah tidakmemiliki ketrampilan serta strategi untuk menghadapi gejolak emosimassa pada saat terjadinya berbagai bentuk unjuk rasa dan amukmassa yang dilakukan oleh sekelompok warga masyarakat yangberunjuk rasa. Keadaan yang dilematis itu sering disebut sebagai suatupancaroba atau “Chaos”.

Kemampuan untuk mengenali perasaan dalam diri serta mengakui darimana asalnya perasan sekaligus menentu kan keabsahan sangat diperlukandalam menyusun rencana strategis bagaimana harus menghadapinya.

Hal ini sepintas mungkin terdengar seperti suatu prosedur yangpanjang dan preskriptif, namun anda dapat menjadi sangat ahlimelakukan secara cepat dengan menggunakan lima langkah strategimenanggapi sebagai berikut:

1. Santai/rileks

Kita sering mendengar pernyataan “4 S”: Saat berhadapandengan seseorang atau sekelompok orang yang mengganguadalah penting untuk mengenali bahwa dalam menghadapi strestubuh menanggapinya sesuai dengan tanggapan emosional.Bayangkan kalau anda diminta berbicara di hadapan banyak orangtanpa sempat mempersiapkan lebih dahulu.

Bagi beberapa orang yang sudah terbiasa melakukannya,berbicara di depan umum ini mudah saja, namun bagi kebanyakandi antara kita tidak mengenakkan.

Istilahnya demam panggung/stage fear Suara dalam diri andamengatakan, “aku tidak siap... aku akan kelihatan bodoh... apayang harus aku katakan... oh tidak, mengapa ini terjadi padaku....”Hal ini akan memicu tubuh anda menanggapi secara fisik.Pernapasan dapat menjadi pendek, juga akan merasa telapaktangan menjadi basah dan mungkin bahkan gemetar, dan khawatirbahwa anda mungkin akan tersenyum kalau menggerakkan mulutdengan mendadak. Ini juga terjadi pada saat penuh bahaya dansaat berhadapan dengan orang yang dengan suatu caramengendalikan emosi anda.

Karena kita semua menanggapi rangsangan negatif dalam berbagaicara, cara terbaik memulainya adalah dengan bersikap santai. Ambilnapas panjang melalui hidung, tahan sejenak, dan biarkan keluarperlahan melalui mulut. Ini dapat dilakukan dengan cepat dan tidakdiketahui. Teknik membuat tubuh menjadi santai lainnya adalahdengan mengatakan kepada diri sendiri, “aku dapat menguasai

27

28

Page 19: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

orang ini (keadaan ini), aku orang yang cemerlang dan kuat,dan aku harus santai dan tidak membiarkan diriku menjadigugup”. Dengan memberanikan diri, anda akan mulai merasalebih tenang dan tubuh akan merasa mulai santai.

2. Kenali Emosi Anda

Banyak diantara kita yang tidak mengenal bagaiamana emosikita sebagai seorang pejabat/karyawan yang bertugas dalammenjalankan tugas sehari-hari dalam bidang pelayananmasyarakat. Satu cara kita salah mengelola diri dengan mengenalemosi adalah dengan tidak mengenali alasan yang mendasarimengapa merasa seperti itu. Kita biasanya dapat mengenali saatmerasa marah, terluka, atau takut. Emosi ini bermanfaatmemperkuat tanggapan kita terhadap dunia luar namun tidakperlu harus membantu menghadapinya. Untuk mengetahuibagaimana memecahkan masalah emosi dalam diri sendiri dalammemberikan pelayanan pada publik, lebih dahulu memahamimengapa merasa seperti itu.

3. Mengendalikan Diri

Pengendalian diri adalah hasil perpaduan :

a. Karakter atau watak (diwakili oleh prinsip dan nilai);

b. Paradigma (cara kita memandang/melihat dunia). Paradigmamenurut Prof. DR. Mustopadidjaja AR, SE, MPIA adalah:Teori dasar atau cara pandang yang fundamental, dilandasinilai-nilai tertentu, dan berisikan teori pokok, konsep danasumsi metodologi atau cara pendekatan yang dapatdipergunakan para teoritisi dan praktisi dalam menanggapisesuatu permasalahan baik dalam pengembangan ilmumaupun dalam upaya pemecahan permasalahan bagikemajuan hidup dan kehidupan kemanusiaan”;

Kematangan emosional yang dibahas dalam modul iniberhubungan erat dengan kemampuan untuk mendeteksiadanya kelumpuhan belajar (Learning disabilities) yang padahakekatnya adalah juga merupakan kelumpuhan paradigma(Paradigm paralysis) atau sering juga disebut sebagaihambatan mental “mental block” yang menjadikan hidup kitatidak kreatif dan inovative.

c. Kesadaran diri yang memungkinkan kita memeriksapemikiran kita sendiri dan cara kita memandang diri sendiridan orang lain (emosi);

d. Kreativitas dan imajinasi adalah kemampuan untukmembayangkan berbagai cara melihat sesuatu secara baru;

e. Keinsyafan atau kesadaran (yang membedakan mana yangbenar dan mana yang salah berdasarkan kaidah etika yangberlaku).

4. Bersikaplah Sungguh-sungguh

Kesabaran dan kesungguhan. Sekali memutuskan untukmenghadapi suatu masalah yang sifatnya emosional, adalahpenting menentukan lebih dulu bagaimana tanggapan kita. Begituseringnya kita memutuskan suatu arah tindakan yang tidak dapatdilanjutkan terus karena kita berpikir linear. Apakah membatalkanatau membiarkan rasa takut mencegah kita mengatakan danmelakukan apa yang kita ketahui benar.

Sebagai contoh perhatikan critical incidense sbb: Misalnya,“kalau aku tidak bersungguh-sungguh membiarkan wanita di tokogrosir mengetahui bahwa aku tidak mau ikut-ikutan bergunjing,aku akan dihadapkan dengan keadaan yang sama berulang kali”.Sebelum bertemu, aku tidak berhadapan langsung dengannya,aku akan tersenyum dan tidak mengatakan apa pun kecualimenjawab komentar atau keluhannya pada suamiku sepanjang

29 30

Page 20: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

minggu yang membuatnya menjadi gila. Akhirnya, aku perlubersikap sungguh-sungguh. Cara anda mendekati seseorang samapentingnya dengan apa yang anda katakan. Memberikan pesancampuran (mix message) menjadi tidak produktif terhadap apayang perlu dicapai. Kalau anda mengatakan sesuatu tanpabersikap sungguh-sungguh, dan tanpa mempertimbangkankehormatan orang lain maka andalah yang pertama menjadisasaran kontroversi. Pendapat sinis atau kejam tidak pernahmemecahkan masalah, namun justru sebaliknya lebihmenguatkan.

Tidak peduli seberapa jujur dan terus terangnya anda, adabeberapa orang yang menolak tanggapan anda, atau mengguna-kan kesantunan anda melawan anda sendiri. Orang-orang inicurang dalam hasrat memahami masalah orang lain, dan kalaumenanyakan apa yang telah mereka perbuat terhadap anda, dananda mengatakan secara terbuka, mereka mencoba danmembuat anda merasa bersalah dengan mengatakan seperti:“anda sih selalu peka”, “bagaimana anda dapat berkataseperti itu?” atau “kalau saja anda bertindak lain, aku akanmenanggapi dalam cara yang lebih positif.” Kebanyakan,kalau orang lain tidak bertanggungjawab atas kelakuannya sendiri,biasanya mereka lebih suka anda mengaku bersalah danmengubah pendapat. Mereka melihatnya sebagai suatu caramenyingkirkan perasaan anda sendiri. Mungkin di waktu yanglain orang tidak mau bekerja bersama anda untuk memecahkansuatu masalah. Hal ini menjadi tidak mungkin mengakuipandangan lain. Dalam keadaan ini adalah tepat mempertahankankeputusan dan bersikap tetap, tegas, dan terkendali.

5. Merasa Positif

Saat harus menghadapi seseorang atau sesuatu yang menjadimasalah kadang kita metakukannya dengan cara yang negatif

atau menakutkan. Dalam memecahkan dilema, kita dapatmelakukannya dengan semangat juang, sikap menghancurkan,atau kita benci harus menghadapi pertentangan ini. Berhadapandengan situasi yang tidak menyenangkan adalah bagian darikenyataan hidup. Sukar menjalani masa yang panjang tanpaterlibat pada keadaan yang membuat kita putus asa. Bersikappositif berarti bahwa anda melihat kemungkinan sama-samamenang dan suatu peluang untuk memudahkan pemecahannya.Kita harus belajar mempertahankan sikap optimisme, menghargaikemampuan kita, dan membantu orang lain mewujudkankemampuan mereka.

Kalau yakin akan kekuatan dan kekuasaan kita, hal ini hendaknyamembuat kita bebas bersikap dan bersedia bekerja bersamaorang lain. Bersikap positif hendaknya menjadi pelengkap untukbersikap realistis. Kalau anda menemukan sesuatu berada diluar kendali anda atau seseorang yang tidak menyukai apa yanganda coba lakukan secara berbeda, tetaplah bersikap positif untuktidak memasukkannya dalam hati. Mereka berhak tidak saatmenghadapi kekurangan, kekacauan, atau ketidakpastian kitamemiliki alat dalam diri yang dapat membantu kita menghadapikeadaan. Sumber daya ini dapat mempertajam fokus danmengarahkan kembali tanggapan kita sehingga dapat menjadibenar dan sesuai dengan apa yang kita benar-benar rasakan.Untuk mencapai hal ini, lebih dahulu harus mengetahui bahwaaiat ini anda menyukai dan anda juga berhak untuk tidak membiar-kan hal ini mempengaruhi anda. Orang yang positif mengatakan,“mari lakukan itu, kita dapat, aku akan, aku mengerti, akubertanggung jawab atas tindakanku, aku akan berubah danaku tahu ada cara yang lebih baik.”

Sebaliknya, orang negatif akan berkata: “kita tidak dapat melaku-kan itu, aku tidak dapat, anda tidak paham, itu bukan tanggungjawabku, aku tidak melihat perlunya berubah, tidak ada cara lain”.

31 32

Page 21: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Semangat bersifat menular, begitu juga pesimisme, namun hanyasatu yang membawa kemajuan.

Falsafah pengelolaan diri hanyalah untuk mengetahui siapakahanda, apa yang anda rasakan, apa yang anda pertahankan, danbagaimana ingin memperlakukan diri anda sendiri. Pengelolaandiri tidak berarti bahwa anda bukan diri anda sendiri, atau bahwaanda bersikap dingin atau menjadi robot yang terkendalikan. Initidak berarti memiliki proses pemikiran sendiri, memilih cara yangdiinginkan dalam berpikir dan merasakan. Hal ini membuat hal-hal yang tidak penting menjadi kurang penting, dan memberikebijaksanaan memilih apa yang sungguh bermanfaat bagi andadari apa yang tidak. Pengelolaan diri adalah jembatan positifantara emosi dan logika. Kalau tidak mengelola diri sendiri, ide,pandangan, atau tinjauan apa saja dapat mengakibatkan andatidak menentu secara emosional, dan bertabiat menjengkelkanatau perilaku yang tidak bermanfaat. Inilah sebabnya beberapaorang menghabiskan banyak waktu untuk meminta maaf atasapa yang mereka katakan atau telah dilakukan. Pengelolaan dirisebagai salah satu bentu disiplin Personal mastery mewujudkanmekanisme penyaringan untuk menangani semua rangsanganyang kita terima. Ia mengelola apa yang dimasukan dalam diri,dan bagaimana menyampaikan informasinya. Kita juga memilikisistem penapisan yang setelah memasukan suatu masalah atautanggapan, merasakannya, menghadapi, dan kemudian mem-biarkannya berlalu. Terlalu banyak masukan yang tidak perludapat membutakan inti dalam diri kita dan membuatnya lebihsukar untuk mencapai sifat produktif bagi keberhasilan pribadi.

B. Alat Pengorganisasian Dalam Diri.Saat menghadapi kekurangan, kekacauan, dan ketidakpastian kitamemiliki alat dalam diri yang dapat membantu kita menghadapikeadaan. Sumber daya ini dapat mempertajam fokus dan mengarah-kan kembali tanggapan kita sehingga dapat menjadi benar dan sesuaidengan apa yang kita benar-benar rasakan. Untuk mencapai halini, lebih dahulu harus mengetahui bahwa alat ini ada, dapat bekerjasesuai perintah, dan kapan saat paling baik untuk menggunakannya.Alat dalam diri diorganisasikan dalam empat golongan besar:

1. Intuisi

Ini kebijaksanaan dan penglihatan dalam diri kita sendiri. Ingatsaat seseorang meminta anda melakukan sesuatu dalam diri andamengatakan kepada anda untuk tidak mengabulkan. Merekayang mendengarkan suara dalam diri mereka dapat menyelamat-kan diri dari suatu situasi yang negatif. Bagi yang lain hal inidapat mengakibatkan suatu pengalaman yang tidak mengenakan.Dengan mendengarkan kebijaksanaan dalam diri, bimbingan ibuatau suara batin, kita mengakui intuisi yang dibawa sejak lahir.Pernahkah anda mendengar seseorang berkata: “sesuatu didalam telah mengingatkanku tentang ini (atau janganmelakukan itu)”? Dengarkan dan tanggapilah dengan sabar.Suara batin yang anda dengar untuk diri anda bagaikan saranyang baik yang anda berikan untuk orang lain atau nasihatberguna yang anda sampaikan ke seseorang yang anda kasihi.Akan bermanfaat, kalau kita gunakan.

2. Logika dan analisa adalah kemampuan melihat gambaranmasalah secara keseluruhan, menguraikan menjadi bagian-bagiannya dan dari sana kita mampu memecahkan suatu masalah.

Seringkali kita hanya memperhatikan sedikit informasi dalammenyelesaikan suatu masalah, bagaikan menggigit sepotong roti

33 34

Page 22: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

dan bergegas ketempat kerja. Kita memiliki kemampuan dalamdiri untuk memikirkan masalah dan menganalisa bagian-bagiannya sehingga dapat mengambil kesimpulan secara logis.Beberapa orang dapat lebih baik dalam melakukan hal ini daripadaorang lainnya. Mereka menyempatkan diri dan menggunakanenergi untuk menggunakan proses meneliti secara menyeluruhdan kemudian menggabungkan bagian-bagiannya. Beberapa darikita cenderung melakukan generalisasi, bentuk umum(stereotipe), perlambang, dan petunjuk satu dimensi lain untukmembuat anggapan/asumsi. Penyidik dalam diri kita tersembunyikalau kita dihadapkan dengan keharusan mengambil keputusandengan jalan mengandalkan orang lain, atau beralih kepadapemecahan kilat lainnya yang tidak memiliki kaitan nyata. Bakatlogika dan analisa (Logical Analysis) merupakan salah satu yangperlu dikembangkan, dibina dan didorong sejak kita kecil.Tidakkah ironis bahwa banyak diantara kita memiliki ketrampilanini namun hanya menyalakan dan mematikannya seperti sebuahkeran air? Kita menggunakannya dalam tatanan profesional atausaat membantu orang lain, namun kalau memerlukannya dalamtatanan sosial, atau pribadi kita membiarkannya tertidur.

Ketrampilan melihat keseluruhan dan bagian-bagian gabungannyamerupakan proses yang dapat kita manfaatkan dalam setiapsituasi kehidupan. Pria dalam kisah di atas yang melihat istrinyamakan siang bersama orang lain tidak menggunakannya, jugaorang lain yang mengalami masalah pribadi dan karier seringkalimelupakannya. Pengambilan keputusan dalam proses LogicalAnalysis meliputi tiga langkah:

Melihat seluruh rangkaian kartu. Kalau kita diharapkanbermain kartu adalah bijak untuk mengetahui lebih dahuluapakah kita bermain dalam satu rangkaian kartu secara penuh,kartu apa yang kita pegang, dan kartu apa yang berada di

tangan orang lain. Dengan mengetahui hal ini kita akan beradadalam posisi yang lebih baik, sehingga dapat menganalisa jenispermainan yang dimainkan orang lain dan mengetahui kartuyang diperlukan untuk melakukan penawaran (call) yangtepat. Kadang kita mungkin untuk mengetahui seluruh rangkaiankartu dan kita harus mengandalkan ada intuisi serta ketrampilankita untuk mengambil keputusan yang tepat, dan kadang bisasaja tidak berhasil. Hal penting yang harus diingat adalah bahwapengetahuan “knowledge” merupakan kekuatan, dan kekuatanhendaknya menjadi peluang untuk melakukan apa yang benar.

Mengelompokan informasi yang anda peroleh/terima. Saatdata mulai membanjir anda perlu kelompokkan kemudianpisahkan apa yang paling diperlukan dan apa yang menjadikurang penting. Misalnya, gunakan kelompok, fakta, fiksi,penting, tidak penting, perlu dipertimbangkan, dan diperlukansebagai dasar. Lalu memilih kelompok prioritas, danmemutuskan bagaimana mengatasi masalahnya dankemungkinan hasilnya. Lanjutkan dalam porsi yang tepat. Iniakan memberi peluang untuk memikirkan masalahnya danmendalami rincian yang tidak penting dalam membentukposisi masalah.

Memahami iklim lingkungannya. Begitu informasidikelompokan dan disusun, adalah penting sekarang untukmengetahui latar belakang yang akan anda gunakanmengambil keputusan atau melakukan tindakan. Rencanayang disusun dengan rapi dapat menjadi berantakan kalauanda lupa mengetahui dengan siapa berhadapan, kerumitanpolitik yang anda hadapi, dan atmosfir umum dan suatu situasiatau kejadian. Memberikan ceramah tentang bahaya merokoktidak akan produktif kecuali anda menguasai pandangan inidan uraiannya juga memperhitungkan hal ini.

35 36

Page 23: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

3. Imajinasi dan Kreativitas maupun inovasi memberi kita jalanuntuk mencari cara yang lebih baik dalam memecahkan suatumasalah atau membangun kehidupan yang lebih baik bagi dirisendiri dan orang lain. Salah satu alat dalam diri yang palingmerangsang dan menarik adalah kemampuan seseorangmenggunakan imajinasi untuk membuat gambaran dari apa yangkita lihat bagi diri sendiri dan bagi dunia, dan untuk mampumelangkah sedekat mungkin untuk mewujudkan gambaran itu.

Tanpa kemampuan imajinasi ini hanya berfungsi seperti yangsudah kita alami, membatasi kepada pandangan yang lebih sempittentang kehidupan yang penuh perbedaan dan keunikan.

Imajinasi sebagai kemampuan memberi peluang untuk mengubahsituasi menjadi inovasi yang penting dan dapat diolah bagi kebaikanumat manusia atau kehidupan kita sendiri. Apa pun yang baikdan buruk, sumber awalnya adalah imajinasi kita sendiri.

Kalau anda tidak pernah membayangkan diri anda berpendidikan,atau sebagai pemimpin, maka peluang anda untuk menjadi ataumengambil manfaat dari posisi itu akan berkurang. Imajinasi jugadapat menjadi mekanisme yang membantu menghadapi kesepian,kebosanan, situasi yang buruk, ketidakbahagiaan. Untuk tahananperang atau orang yang dipenjara, imajinasi merupakan suatupelepasan dari kecemasan karena keadaan atau lingkungantertentu. Hal ini memungkinkan kita menciptakan suatu tempatdi mana dapat menjumpai kedamaian dan membiarkan kitamengharapkan diri kita seperti apa yang kita inginkan. Kreativitaskita adalah suatu perluasan dari imajinasi dan dapat digunakanuntuk memfokuskan cara untuk memperoleh visi kita ataumenemukan jalan untuk mengembangkan perspektif baru dansegar dalam memecahkan masalah lama yang membebani.

Hal ini memunculkan keaslian dan bakat kita untukmengembangkan sesuatu yang unik dan yang menyatakanekspresi diri kita.

4. Emosi Ini merujuk pada perasaan dan pemikiran khususnya,keadaan psikologis dan biologis, dan serangkaian kecenderunganbertindak. Semua ini merupakan tanggapan sadar kita terhadaphal-hal yang terjadi pada kita. Emosi dapat berlaku sebagaipengingat bahwa kita adalah anggota alam semesta yang dapatmencintai, memperhatikan dan merasakan. Hal ini memungkinkankita untuk mengungkapkan diri kita selama kita menjalanipengalaman hidup. Emosi dapat menjadi positif atau menjadinegatif tergantung pada pemahaman akan suasana hati, tabiat,dan isyarat yang mengharuskan kita bertindak. isyarat emosionalmencakup marah, sedih, takut, empati, benci, senang, bangga,kenikmatan, kasihan, cinta, kejutan, bersalah, sayang, tidak suka,putus asa, dan tertawa. Bayangkan kalau dunia kosong dari emosi,di mana setiap orang saling berlainan dan apatis, atau kalau tidakada yang merasakan apa pun atau menunjukkan tanggapan apapun terhadap apa yang kita katakan atau lakukan. Kita semuahanya berjalan berkeliling berbicara tanpa teman untukmengungkapkan perasaan, dan apa yang kita terima lebih berupadialog. Pernahkah anda tertarik terhadap sesuatu yang andarasakan baik hanya agar orang yang anda ajak bicara mau melihatkepada anda tanpa emosi atau umpan balik yang positif? Ingatkahsaatnya mengatakan keberuntungan anda hanya agar orang lainmengatakan hal yang benar, namun tanggapan mereka ataukurangnya emosi mereka mengungkapkan yang lainnya? Inimungkin membuat anda merasa bosan, bahkan menjadi putusasa dengan kurangnya minat yang ditunjukan.

Bidang emosi telah menerima banyak perhatian dan orangbergurau tentang seorang wanita yang bersikap penuh emosidan pria tidak memiliki emosi. Pasangan yang berhubungan akanberdebat tentang kurangnya dukungan emosional. Sisi merugikandari emosi adalah kalau orang dituding terlalu peka, terlalu marah,atau terlalu berputus asa. Beberapa orang bahkan saling

37 38

Page 24: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

menuding atau menganggap segalanya patut ditertawakan.Masalahnya adalah bukan kurangnya emosi, namun kurangnyakeseimbangan, dan yang lebih penting, kurangnya kemampuanuntuk mengendalikan diri. Dalam dunia masa kini, banyak darikita yang mudah lepas kendali. Alih-alih memecahkan per-tentangan dengan melakukan pembicaraan tanpa ancaman agarhasiinya sama-sama menang, kita semua saling bertarung ataulebih buruk lagi, saling membunuh. Kekasaran, dan ketidak-sabaran mewarnai lingkungan masyarakat kita dalam beberapatahun terakhir ini.

Berapa banyak orang yang anda lihat dengan senyum diwajahnya saat anda menelusuri jalan?

Berapa banyak orang yang menerima atau memberikansimpatinya dalam sehari?

Berapa banyak orang memberikan perhatian terhadap orang laindi sekolah atau di tempat kerja atau ditempat pelayanan umumseperti Rumah sakit?

Berapa banyak orang benar-benar merasakan penderitaan oranglain dirumah, disekolah dan ditempat kerja?

Sayangnya kita terlalu banyak. Kita dengan predikat manusiamodern telah terbutakan oleh uang, kekuasaan, dan keuntunganpribadi serta hal lain yang bersifat materi.

Kita telah terkuasai untuk mendapatkan benda materi terbaikbagi tujuan hidup kita. Berusaha mendapatkan gaya hidup enak(hedonis) dan ingin dihargai orang lain; ini semua bukanlahmasalah.

Namun caranya untuk mendapatkan semua ini sering men-jadikan kita toleransi satu sama lain?

Kita secara tak sadar saling menipu, saling menganiaya, salingmemanipulasi, saling memainkan kekuasaan, mencuri dan bahkanmembunuh seolah semuanya yang kita kejar itu benar.

“Aku teringat pada seorang lelaki muda yang mengatakankepadaku bahwa kunci kehidupan bukan kebenaran namunkemungkinan. Yang paling bengis dan kuat akan menguasaidan mengendalikan”.

Kerangka berpikir linear seperti ini tidak menghasilkan pimpinanadministrasi yang hebat atau orang besar, namun hanya mencetaktirani dalam berbagai ukuran.

Kebesaran dihasilkan dari disiplin diri yang disebut PersonalMastery untuk mencapai tujuan dengan menggunakan belaskasihan yang akan memberikan sumbangan kepada kesejahtera-an manusia. Kalau kita selalu beremosi dan merasakannya tidakmungkin untuk tertawa pada diri sendiri, kita mungkin perlumenciptakan keseimbangan dengan menambahkan lebih banyakrasa lucu dalam kehidupan. Kalau kebalikannya yang benar, kitaperlu mengerahkan emosi yang memberi kisaran ungkapan lebihbanyak. Menyeimbangkan pikiran emosi dengan pikiran berpikirakan memungkinkan kita menjadi lebih nyata dan jujur kepadadiri sendiri atau orang lain. Pengalaman seperti ini akan mem-bantu kita memberi kepada diri sendiri dan menambahkankedalaman pada karakter. Beberapa dari kita sebagai pemimpinmemilih menutup emosi tertentu untuk melindungi diri dari luka,sementara lainnya menggunakan kekuatan perasaan untukmengendalikan dan menguasai. Dalam banyak kesempatanseseorang telah menghabiskan lebih banyak waktu untukmengembangkan sisi logika mereka sambil mengabaikan bagianemosional dan perasaan sebagai bagian dari keberadaan mereka.

Apa pun yang anda pilih untuk mengarahkan emosi adalah kritisbahwa anda belajar menggunakan kekayaan ekspresi yang

39 40

Page 25: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

menjadi milik anda dan menyeimbangkannya dengan kekayaanperasaan anda. Kalau anda marah, kadang produktif untukmenunjukkan sisi itu karena dapat menjernihkan suasana danmemberi peluang untuk menceritakan kekecewaan atauketidaksetujuan selama tidak mengganggu kesejahteraan oranglain. Kekerasan fisik seperti yang sering dilontarkan dalam budayakekerasan tidak pernah dapat diterima dalam situasi apa punselain untuk pertahanan diri.

Emosi adalah sesuatu yang paling penting, namun menjadi sumberdaya paling sering disalahgunakan dan disalahartikan.Menggunakan emosi dapat memberikan kejelasan tentang siapakita, mengartikan diri kita, membantu kita untuk memberi danmenerima cinta, kekuatan, keberdayaan serta penghargaan. Intinya,emosi adalah dasar untuk membentuk kita menjadi manusia.

C. Lima Langkah Proses Dalam Pengelolaan DiriAda banyak teknik ditawarkan untuk melakukan pengelolan diridengan menggunaka aspek emosi ini. Teknik lima langkah berikutini dirancang untuk Proses pengelolaan diri ini juga membantu andadatam mengelola sumber daya dalam diri anda dengan lebih baik.Bacalah cricitcal incidence berikut ini:

Siti, seorang kawanku, sangat pencemburu. Setiap kali suaminyamelihat wanita lain ia menjadi marah dan suatu saat melontarkannyakepada sang suami. Hasilnya hanyalah pertengkaran yang membuatkeduanya merasa sengsara. Perilakunya menghancurkan perkawin-an mereka. Untuk menghadapi perasaan cemburu dan perilakumenghancurkan, yang dapat mengurangi harga diri dan hubungananda, ada lima langkah yang dapat anda lakukan. Langkah ini akanmembantu anda menghadapi sikap menghancurkan diri yangmenghambat anda merasakan kebebasan dan harmoni.

1. Kesadaran

Langkah pertama dalam menghadapi masalah yang berhubungandengan emosi adalah dengan mengakui bahwa hal ini ada. Begituseringnya, kita tetap menyangkal dan tidak mau mengakui adanyasuatu masalah emosi atau, bahkan kitalah yang menghadapimasalah. Bahkan kalau anda tidak memulainya, masalah emosimasih dapat mempengaruhi anda kalau hal ini melibatkanseseorang yang berada dekat dengan anda. Seperti halnya Siti,ia merasa bersalah karena merasa tidak tenang dan memperlakukan suaminya secara buruk. Perasaan bersalah ini menghasil-kan akibat berantai. la terus menerus mengkritik diri dan mencobamenghindari rasa cemas akibat bertanggung jawab atas semuamasalah yang terjadi dalam perkawinan dengan menyalahkansuami dan setiap wanita yang dikaguminya. Mungkin, kalau Sitimengakui kecemburuannya dan mengakui bahwa emosi yangdirasakan adalah akibat rasa takut yang mungkin tidak benar-benar dirasakan, ia telah berada dalam usaha menyembuhkanrasa tidak tenangnya. Masalah sebenarnya adalah harga dirinyayang rendah. Kecemburuannya merupakan perwujudan darisistem keyakinannya yang negatif. Karena rasa takutnya, iamelukai diri sendiri yang mengakibatkan kedukaan dankecemasan.

Tahap kesadaran hendaknya dimulai dengan menciptakankebutuhan untuk bekerja mencari pemecahan masalah denganbantuan kawan terpercaya, seorang kekasih, atau penasihatprofesional. Dengan mengakui adanya masalah emosional berartitelah membuat langkah besar menuju pertumbuhan. Tahapkesadaran digunakan dalam banyak program pemulihan. Sekalitelah melakukan penemuan penting ini, berarti anda siapmelangkah kelangkah selanjutnya menganalisa.

41 42

Page 26: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

2. Analisa

Penting mengatakan bahwa aku memiliki masalah emosi dengankecemburuan, prasangka, tidak menyukai diri, dan ketidakmampu-an berhubungan dengan seseorang dalam tingkatan yang lebihdalam, atau masalah lainnya yang mempengaruhi diri dari dalam.Walau demikian, merupakan hal yang berlainan untuk mencobadan memilih siapa, apa, bilamana, dan mengapa. Mari gunakanmasalah Siti sebagai contoh berhadapan dengan tahap analisa.Siti hendaknya mulai memikirkan tentang mengapa ia merasaseperti ini, siapa atau apa yang memicu tanggapan ini, pembicara-an diri macam apa yang ia gunakan dalam pengembanganperilakunya, saat ia paling menderita, dan mengapa rasa takutdan marahnya berkembang sampai harus menanggapi secaranegatif. Ia mungkin ingin mendalami latar belakangnya untukmenentukan apa yang diketahui tentang dirinya sendiri danapakah citra diri yang dihasilkan. Dengan melakukan penggalianini ia dapat menemukan sumber perilakunya. Siti menyadaritindakannya bukanlah asli dirinya karena timbulnya rasa bersalahyang ia rasakan setelah setiap kejadian. Mungkin membantu untukmenganalisa masalah pribadi bersama ahli yang terlatih ataukawan yang dapat memberikan masukan. Dalam banyak haladalah penting untuk selalu menggunakan langkah analisa sebagaicara memberikan kejelasan dan pemahaman, dan tidak denganmenyalahkan diri sendiri atau orang lain. Adalah penting bersikapjujur dan positif dalam penerapan, dengan tujuan menjadi yanglebih baik. Begitu menemukan sumber masalah maka harusmenentukan tantangan dalam diri anda.

3. Kesungguhan Dalam Diri Menghadapi Tantangan

Sikap ambivalen membuat kita ragu dan tidak sungguh-sunguh.Seringkali kita berpikir bahwa kita hanya memiliki kebiasaan

buruk atau merasakannya saja. Hal ini mungkin bermanfaat bagiorang yang tegas, namun bagi kebanyakan di antara kitamembutuhkan usaha terus menerus, terpusat, dan penuhpengabdian guna mengubah cara berpikir dan bertindak dalammenghadapi berbagai tantangan (adversity). Langkah inimemerlukan realisasi dari apa yang perlu diubah, apa yangdiperlukan untuk membuat perubahan yang dibutuhkan dalamkehidupan, dan pengakuan atas tingkat kesungguhan yang pentinguntuk memenuhi tuntutan menghadapi berbagai tantangan.Menyadari tentang pentingnya penegasan setiap hari adalahdengan memulai memusatkan pikiran pada cara-cara yang dapatmengarahkan kembali pemikiran anda. Penegasan dapat menjadipilihan positif bagi skenario negatif yang di mainkan saat merasatakut atau dihadapkan pada tantangan. Penegasan hendaknyapositif dan benar-benar tertulis atau berupa pernyataan mentalyang anda buat tentang diri sendiri. Khususnya bermanfaat untukmenggunakan penegasan atau pembicaraan diri yang positif saatdihadapkan pada situasi penuh ancaman. Penegasan Siti untukmengatasi kecemburuannya dapat berupa pernyataan : “Akutahu, aku merasa tidak tenang karena kurang percaya diri,aku harus ingat bahwa aku cantik dan terhormat yang perlumempercayai cinta suami. Tidak boleh membiarkan rasatakut atau ketidakpastian tentang diriku mempengaruhipikiranku.” Membaca bacaan yang dapat mengilhami danmemperkaya pikiran dengan pemikiran positif dan sehat,merupakan tindakan yang sangat membantu. Anda telah memulaikegiatan dengan membaca buku ini. Melakukan penegasan setiaphari akan melatih pikiran untuk berpikir positif dan menghentikanserangan negatif yang telah menjadi kebiasaan. Katakan kepadadiri sendiri : “Aku akan menerima bakatku apa adanya danmembiarkan cintaku mengisi diriku dengan kedamaian danpenghargaan atas siapa dan apakah aku ini. Aku akan belajar

43 44

Page 27: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

menerima bakat yang orang lain miliki selain yang dikaruniakankepadaku. Aku tidak akan bersaing atau membandingkandengan orang lain sebagai cara menentukan kelayakan diriku.”Berdoa yang dilakukan secara khusyuk merupakan bentuk laindari penegasan. Berdoa tidak lain merupakan melepaskan suaradalam diri yang menghancurkan. Berdoa menegaskan kesatuananda dengan Tuhan dan memberi kekuatan serta perasaan yangdiperbaharui atas maksud yang dapat mengarah pada kreativitas.Penegasan harian lainnya adalah, misalnya : “Aku akanmembiarkan diriku membuat kesalahan, sementara padasaat bersamaan, akan mengizinkan diriku untuk terusmencoba. Aku orang yang menyenangkan dan terhormat.”Juga sangat membantu jika meminta orang lain untuk membantuanda berhadapan dengan tantangannya, langkah berikutnyaadalah merancang strateginya.

4. Strategi

Untuk mecapai tujuan yang ditentukan diperlukan strategi.Banyak usaha yang berhasil apakah berupa penggabungan bisnis,suatu ketrampilan yang ingin dikuasai, atau tim bola basket yangberusaha memenangkan babak final dimulai dengan menetapkantujuan terlebih dahulu dan kemudian strateginya. Denganmelakukan hal ini, anda dapat mulai mengembangkan rencanabertindak dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan, danmasalah lingkungan anda yang harus dipertimbangkan. Daripenelitian ini, suatu uraian terinci akan memberi arah sehinggaanda dapat mengembangkan dan mencapai tujuan. Tempatpertama untuk memulai merancang strategi pribadi anda adalahdengan menentukan tujuan keseluruhan dan setiap minggumerancang tujuan yang akan mendekatkan anda pada pencapaiankeinginan.

Kalau anda ingin mulai membicarakan hal yang diinginkan danbukannya mengatakan sesuatu serta menghabiskan waktuberputar-putar akibat rasa segan mengungkapkan diri sendiri,mulailah menuliskan tujuan yang dapat berupa, misalnya:

Strategi pertama : tujuan atau keinginan sehingga lebih siap dalammengungkapkan pandangan;

Strategi kedua : menentukan bentuk pembicaraan apa yangpaling mengintimidasi anda. Lalu, anda akanmulai menerapkan bentuk ini sambil mencarialat yang paling membantu;

Strategi ketiga : menentukan apa yang dapat menjadi gaya berkomunikasi paling efektif, yang dapatmemberdayakan diriku saat membicarakanatau menuliskan situasi ini, dan lalu melakukannya di sepan kaca, dipodium, atau saat beradadalam bentuk pemenuhan gayanya.

Kalau anda menggunakan tulisan sebagai cara pengungkapan,adalah berguna mempelajari berbagai teknik menulis yangdigunakan untuk membujuk, memberitahu, dan berdebat. Bahan-bahan seperti ini sangat banyak dan dapat dijumpai di toko bukuatau perpustakaan. Kegiatan ini memberikan peluang besar untukmelibatkan pembimbing atau kawan dalam memainkan peranansebagai pendengar atau pembaca. Tujuan lainnya dapat berupa:mencari sumber daya tambahan guna membantu memper-tahankan tujuanku.

Kalau anda diharapkan mengungkapkan ide secara lisan, “andamungkin ingin mengembangkan uraian yang akan menampilkanpesan dalam suatu pembicara. Ingat, berlatih menghasilkankesempurnaan. Semakin benar-benar melakukan sesuatu yanganda takuti, apakah berbicara di depan umum atau

45 46

Page 28: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

mengungkapkan ketidaksukaan atas pelayanan buruk suaturestoran atau mengucapkan selamat kepada orang lain di saatyang tepat, semakin baik dalam mengungkapkan perasaan sejatianda. Melatih setiap hari ketrampilan yang ingin anda kuasai,akan membuatnya semakin mudah untuk mengatasi ketakutandi bawah tekanan atau dalam kesempatan penting. Strategimenghasilkan tindakan dan untuk mencapai tujuan apapun,apakah pribadi, atau profesional berarti melakukan. Misalnya,saat alarm jam berbunyi di awal fajar bangkitlah dan bangun.Langkah strateginya adalah bagian tindakan dari programperbaikan diri anda sendiri dan hendaknya diikuti oleh langkahakhir, evaluasi.

5. Evaluasi

Kalau mengandalkan suara asli dalam diri yang berakar padakeberadaan kita dan mengetahui kehebatan sejati diri sendiri,dan bukan suara pemuasan diri yang menginginkan kita agartetap sama, dan mengurangi usaha untuk tumbuh dengan meng-ingatkan tentang semua aspek negatif keberadaan kita, kita biasa-nya dapat dengan benar mengetahui apakah kita telah berhasilatau gagal. Kalau menggunakan suara pemuasan diri yang inginterus menahan, kita menjadi pengkritik terburuk bagi diri sendiri.Kita menganalisa secara salah segala yang pemah kita cobalakukan. Tidak pernah membiarkan apapun terabaikan. Kita dapatmenemukan kesalahan bahkan kalau harus menggali dalam-dalam. Kalau setiap orang memperhatikan kita, kita menolakmenerima pendapat mereka yang mengemukakan kesalahanyang telah kita lakukan, tidak peduli seberapapun kecilnya.

Seorang penulis mengajari seorang kawan dalam mempersiapkandirinya berpidato. Penulis tersebut sangat terkesan atas caranyamembawakan pidato dan juga terhadap isinya. Padakenyataannya ia memberikan ceramah yang sangat luar biasa.

Walau demikian, ia membuat satu kesalahan dalam suatu naskahyang berlembar-lembar isinya dan akibatnya harus terusberpegang pada bagian kecil itu. Akibat kesalahan ini, iakehilangan kenikmatan menerima tepukan tangan dan banyakpenghormatan yang biasanya menyertai. Semuanya nyaris seolahtidak dapat menahan diri untuk mengakui bahwa ia memiliki bakatberpidato, yang dengan satu cara dapat membuktikan bahwasuara pemuasan dirinya adalah salah. la mengeluh tentangpikirannya yang terlupa sejenak dan berusaha mengulang seluruhpidatonya dengan sikap negatif yang sama. la tidak menyadariia harus mengendalikan diri untuk memaafkan diri telah berbuatkesalahan dan bahwa ia juga dapat mengizinkan dirinya untukmenikmati keberhasilannya. Ia berusaha kembali ke kepompongpelindungnya yang menjadikan ia seorang perfeksionis (selaluingin menjadi yang sempurna). Setelah mendengar analisanyayang panjang dan tidak adil dari uraiannya, “anda melakukanpekerjaan yang memuaskan, belajarlah dari kesalahannamun hargai diri sendiri kalau memang layak, andaanggap anda harus menjadi yang sempurna, padahal tidak.Orang lain pun juga demikian.” Penulis tersebut berharapbahwa apa yang penulis katakan akan menghapus rasakehilangan dari sikap memuaskan dirinya. Penulis maksudkanpendapat penulis akan menyerupai perintah. Walau tidak tahuapakah penulis telah melakukannya terlalu jauh. Setelah ia sempatberpikir, penulis menerima telepon darinya yang meminta penulisbersedia membantunya lagi dalam mempersiapkan ceramah.Dengan terkejut dan suka cita, penulis menyadari bahwa ia mulaimenyukai pekerjaannya. Saat membawakan pidatonya lagi, iamasih cenderung sangat mengkritik dirinya namun aku jugamelihat bahwa ia membiarkan merasakan sedikit imbalan darikerja kerasya. la masih jauh dari kesempurnaan yang masihmenjadi suatu tujuan tersendiri, namun kali ini telah membuktikandiri. Saat penulis melihat senyumannya dan akhirnya mendapatkan

47 48

Page 29: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

tepuk tangan, penulis turut berdiri dan bertepuk tangan, tidakhanya bagi hasil hebat yang telah diusahakannya, namun ataskenyataan bahwa ia kini mulai menghargai dirinya sendiri.Belakangan ia mengatakan kepada penulis bahwa ia selaludihantui oleh kebutuhan untuk menjadi yang paling sempurna. Iamenggunakan ukuran dalam bayangan yang dibentuk darikebutuhannya untuk diterima, dan untuk meyakinkankepemimpinan dalam dirinya bahwa ia adalah orang yangberharga dan penuh bakat.

Merupakan paduan banyak ide yang diterima kawanku bertahun-tahun yang membentuk keadaan, apakah ia dapat menerimapenghargaan dan cinta. Tekanan dari mencoba mendapatkan cintabersifat menyesuaikan dengan keadaan, menyebabkannyameragukan ketika ia benar-benar menerima penerimaan danpengakuan yang positif. la telah membentuk tujuannya yaitumenjadi yang sempurna, yang merupakan impian untuk menutupikenyataan bahwa ia takut atas kenyataan, kalau kelak berhasilmencapai kesempurnaan ia masih juga tidak mendapatkan cinta.Maka perburuannya menjadi lebih enak daripada pencapaiankesempurnaan biasa, dan menghadapi kenyataan masih akanterluka akibat kurangnya cinta dan penerimaan. Begitu seringnyakita tidak merasa jujur terhadap diri sendiri karena beberapa ukuranbayangan yang berasal dari kebutuhan untuk diterima. Kita merasasukar meyakinkan diri bahwa kita orang yang berharga danberbakat. Karena kita telah memproses banyak ide tentang dirikita selama bertahun-tahun, suara pemuasan diri kita memperkuatide tentang ketidaksempurnaan. Saat kita berjuang membuktikansuara dalam diri kita adalah benar, kita menimbulkan pertentangandalam diri sendiri saat menerima informasi yang positif. Sementarabeberapa dari kita terlalu keras terhadap dirinya sendiri danberusaha mencapai kesempurnaan, lainnya tidak pernahbertanggung jawab atas tindakan mereka dan selalu menudingkantelunjuknya ke tempat lain. Biasanya orang ini memiliki

kepercayaan diri rendah, yang membuat mereka tidak bersediamelihat kenyataan atas tindakan mereka. Juga menyakitkan bagimereka untuk menghadapi alasan sebenarnya mengapa merekamenjadi orang yang suka melukai orang lain. Lebih mudah berpura-pura menjadi orang yang menyenangkan dan mencari alasan saattindakan anda tidak sesuai Menyalahkan orang lain dan bukannyabertanggungjawab adalah cara yang cerdik guna menghindarikeharusan untuk berubah. Berusaha mengevaluasi orang lainadalah penting untuk pengembangan diri. Kita dapat juga belajardari setiap orang. Orang yang seringkali melukai kita yang palingbanyak mengajarkan pada kita. Dengan menerima kritik positif,dan hanya memasukan komentar yang membantu tumbuh sambilmelupakan yang hanya akan memburukkan, kita akan dapatmemperkaya keberadaan dalam diri kita.

D. Dampak Kepribadian Terhadap KecerdasanEmosional1. Gaya Beiajar Pribadi (Learning Style)

Seberapa banyak diantara kita yang tertarik dan ingin pergi keKantor? Merekalah yang telah menemukan minat dan arti daripekerjaan kita. Kantor adalah tempat kita dapat meraih semuadan menimbulkan rasa puas. Adanya tantangan serta kuatnyahasrat untuk mencapai sesuatu tujuan menjadikan kantor sebagaitempat yang dinamis untuk didatangi setiap hari. Namun demikianbagi sebagian orang tempat kerja bukanlah merupakan lingkunganyang menyenangkan, mereka lebih senang bekerja diluar suasanakantor. Dalam situasi ini selalu ada persaingan negatif, maksud-maksud tersembunyi serta ketidaksantunan. Bagaimana caraseseorang dapat menemukan kebahagiaan di tempat yangdemikian? Tentu saja anda dapat, asal dimulai dengan EQ pribadianda.

49 50

Page 30: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

2. Aplikasi Gaya Beiajar dan Kecerdasan Emosi

Untuk dapat mengaplikasikan gaya belajar yang mencerminkankecerdasan emosi pribadi sehingga dapat menemukan kebahagia-an ditempat kerja dapat dimulai dengan pemahaman atas:

a. Paradigma Pribadi.

Ini adalah berkaitan dengan pandangan dalam dan luar diri anda.Bagaimana melihat diri anda dalam hubungannya dengan oranglain akan membuat perbedaan dalam cara bagaimana andaberhubungan dengan orang lain dikantor/ditempat kerja anda.

b. Pengkondisian Pribadi.

Hal ini mencakup pengharapan, visi dan lingkungan. Denganbertambahnya pengalaman, kita akan membentuk visi,pengharapan dan kesukaan kita atas pekerjaan dan bagaimanakita diperlakukan.

Apabila kita mempunyai harapan bahwa kita seharusnyamenjadi seorang manajer, sedangkan kita ternyata hanyamenjadi staf biasa, visi kita tidak akan sesuai dengan situasikita dan karena itu situasi kerja tidak akan memuaskan dirikita.

Mengetahui apa yang anda inginkan dalam hidup, bagaimanamelihat diri anda dan lingkungan yang sesuai bagi anda,merupakan pertimbangan yang penting dalam menggapai karier.

3. Kepemimpinan Diri

Ini mencakup luasnya kendali, misi, norma dan perilaku kita.Apabila kita yakin bahwa kita memiliki keefektifan dankemampuan untuk mengelola nasib kita sendiri sampai batastertentu, maka kemungkinan besar kita akan dapat menemukankebahagiaan dalam posisi yang mungkin tidak ideal bagi kita padasuatu waktu tertentu.

4. Pengelolaan Diri.

Ini melibatkan karakter kita, raksasa yang bersemayam dalamdiri kita dan kesejahteraan kita.

Karakter kita menciptakan berbagai prinsip-prinsip dan nilai-nilaikita. Kalau karakter kita lemah, kita akan jatuh ke dalam jebakanmelakukan sesuatu yang berlawanan dengan prinsip, yang akanmemakan korban pada kesejahteraan dalam diri kita.

E. LatihanDiskusikan dalam kelompok kecil membahas langkah dan strategimengaplikasikan kecerdasan emosional baik dalam menanggapipengelolaan serta pengendalian diri, proses pengendalian diri sertadampak-dampak dari kepribadian yang dimiliki masing-masinganggota kelompok.

F. RangkumanPenerapan kecerdasan emosional dapat dilakukan melalui strategidalam menanggapi sesuatu masalah strategi dalam pengendalian diri.

Selain itu perlu dipahami pula dampak dari kepriadian seseorangterhadap kecerdasan emosional, baik yang nberupa gaya belajar,pribadi, aplikasi gaya belajar, kepemimpinan diri dan pengelolaan diri.

51 52

Page 31: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

BAB VKEPEMIMPINAN DAN DINAMIKA EQ

DI TEMPAT KERJA

Setelah membaca Bab ini, peserta diharapkan mampumemahami strategi penerapan kecerdasan emosional dalamlingkup tugas, pengendalian emosional dalam menjalankantugas, dan kiat untuk mengembangkan dan mempertahankanketerampilan kecerdasan emosional.

A. Strategi Kecerdasan Emosional Dalam LingkupTugas.Ruang lingkup kajian KE/EQ ini lebih banyak difokuskan padamasalah emosional yang terdapat dalam lingkungan kerja. Berikutini kami tawarkan beberapa strategi untuk dikaji.

1. Rahasia PMHTM (Pikiran, Mata, Hidung, Telinga, Mulut)

Pernahkah anda berada dalam suatu keadaan yang di mulaisebagai suatu masalah, namun pada saat anda mulai menganalisa,dan menguraikan masalahnya serta memberikan pendapat andatentangnya, segalanya mendadak menjadi kacau membingung-kan, dan lepas kendali? Dengan bertambah masalah, anda merasaseolah terjerumus ke dalam pasir penghisap yang menyeretmasuk tubuh anda satu inci demi satu inci. Bahkan walau adasebuah cabang pohon yang kokoh tepat di samping tangan anda

yang kuat anda masih juga tidak dapat meraihnya untuk menarikanda keluar. Seolah ada beban berat yang menahan tubuh andake bawah. Beban itu adalah pendapat dalam diri anda yang sangatluas yang berusaha mendapat perhatian anda, dan berusahamengatakan kepada anda apa yang harus dilakukan danbagaimana memikirkannya. Penyebab terjadinya beban ini adalahpandangan dalam diri anda mengartikan seluruh situasi dan orangluar sebagai faktor yang mempengaruhi anda namun tidakmenolong anda mengatasi masalah. Kita dapat menggunakanpandangan dalam diri kita untuk memberitahu kita caramenganalisa suatu keadaan. Namun masalahnya, kita tidakmelatihnya untuk menyaring pengalaman masa lalu yang tidakmenyenangkan, atau untuk menetapkan masalah kita, apa yangkita butuhkan untuk menjadi efektif, dan arah yang terbaik dalammenemukan kebahagiaan dan kepuasan.

Pandangan dalam diri kita biasanya bebas mengembara kesemuaarah mengumpulkan dan memilah data-data, walau kita tidak samasekali apa yang harus dilakukan dengan informasi yang tersediaselama terjadinya suatu masalah atau krisis. Ketika kita telahmemutuskan apa yang harus dilakukan biasanya didasarkan padadata yang tidak lengkap atau tidak rasional yang tidak dapatmemberikan gambaran yang menyeluruh. Kita menggunakan filmlama untuk mendapatkan gambaran baru yang mengakibatkanpengambilan gambar dua kali dan menghasilkan gambar yang kabur.Pengalaman yang lalu adalah penting kalau digabungkan denganketerbukaan baru. Pandangan dalam diri kita bahkan seringkali adadalam keadaan yang tenang dan menyenangkan. Pandangan tersebutmerupakan perpaduan indera kita: mata (apa yang kita lihat), telinga(apa yang kita dengar), pikiran (apa yang kita pikirkan), mulut(apa yang kita katakan), dan hidung (apa yang kita cium).

Namun kita biasanya tidak mengelola pekerjaan mereka ataumemberi arah sesuai tugas mereka. Akibatnya mereka tidak dapatbekerja bersama bagi minat terbaik kita.

53

54

Page 32: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Rahasia P.M.H.T.M. hanyalah suatu strategi bekerja bersamadalam menggunakan semua panca indera kita pada saatmengambil keputusan yang bekaitan dengan emosi. la memberikita kerangka kerja yang menunjang sistem pengelolaan emosidalam diri kita. Rahasianya berupa proses yang membantu kitamendapatkan gambaran secara keseluruhan, dengan mengguna-kan rincian sebagai batu loncatan untuk memahami dan mengelolaemosi kita bersesuaian dengan pikiran rasional kita, sehinggakita dapat menggunakan pilihan terbaik dalam mengelola emosiuntuk meningkatkan kinerja kita. Masing-masing indera kitamemainkan peranan penting dalam membantu kita menguraikansituasi rumit yang sedang kita hadapi dalam soal emosi.

a. Pikiran: Apa yang kita pikirkan tentang diri kita dapat meningkatkan atau mengurangi potensi kita. Kedalaman dan kapasitaspikiran manusia sungguh mengagumkan pada umumnya orangbiasa hanya menggunakan sebagian kecil saja dari kemampuanmentalnya. Albert Einsein yang jenius ini mengakui bahwa hanya+ 5 - 10% saja dari kemampuannya yang dapat dipergunakan.

Kita mampu memasukkan rangsangan informasi ke dalampikiran kita yang dapat memperluas dan memperkaya dasarpengetahuannya. Kalau kita mengisinya dengan pemikiranyang produktif dan positif kita akan memungkinkannyabergerak ke suatu arah yang mampu mendorong dan memuaskan tujuan hidup kita.

Pikiran kita dapat mengulang kembali apa pun yang kitainginkan bilamana dikelola dengan baik, ia akan memilahmelalui yang terbaik dan terburuk untuk memberi kitaperspektif, kalau kita mengajarkannya melakukan hal ini. Inimembutuhkan latihan memahami esensi, prinsip sertapenerapan disiplin mental, melakukan penelitian,mengembangkan kreativitas, dan dorongan untuk mencoba

tantangan baru dan penuh inovasi. Membaca, mendengarpendapat ahli, dan mengalami hal baru dapat memperluascakrawala kita dan menyiapkan kita menjadi pelajar kehidupandan bukannya menolaknya. Moto dari the United Negro CollegeFund adalah “Pikiran adalah hal terlalu luar biasa untukdisia-siakan.” Ini benar dalam pengambilan keputusan selaindalam kehidupan sehari-hari. Benih yang kita tanam dalampikiran kita dapat menumbuhkan bunga atau cabang baru.Terserah pada kita untuk memanfaatkan alat yang menakjubkanini yang menjadi dasar kemajuan hidup kita.

Pemikiran negatif dapat menghambat pengembangan diri kita.Kritik terburuk kita berada dalam pikiran dan dapat menjadimusuh terburuk kita. Dunia yang kita tinggali mendorong kitauntuk memandang diri kita sama lemah dan sama memerlukanhal-hal yang tidak kita miliki. Pada umumnya, kitaterkondisikan untuk berpikir negatif dan bukan berpikir positifkarena hal ini menguntungkan orang lain dan menempatkanguliran bola emosi di pihak kita dan bukan di pihak orang lainyang mencoba mempertahankan keunggulan mereka denganmembiarkan pengaruh negatif ini menjadi bagian pemikirandan penafsiran atas diri kita, maka kita memberikan kendalipada orang lain atas apa yang kita pikirkan dan apa yang kitalakukan. Pemikiran menghancurkan diri membatasikemampuan kita meminta bantuan saat diperlukan, dan halini menciptakan kebanggan palsu yang menjadi sumberkekecewaan dan menghambat kita melakukan hal-hal yangdiperlukan untuk menemukan kedamaian, kebahagiaan, dankepuasan dalam diri.

b. Mata: Dapat memberi kejelasan dan fokus pada suatu situasi.Rahasia PMHTM lainnya adalah menggunakan mata kitauntuk mengamati apa yang ada di sekitar kita. Kita berpeluang

55 56

Page 33: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

melihat kejadian, orang, dan rincian dengan cara yang dapatmenambahkan dimensi atas pemahaman kita terhadap apayang menjadi keharusan dalam pengambilan keputusan.Dalam bidang komunikasi non verbal dikatakan bahwadengan melihat bagaimana seseorang bertindak, gerakantubuh mereka, rona wajah mereka dan bahkan mata merekasaja telah dapat memberitahukan anda lebih banyak daripadayang ia katakan. Ada kursus yang dapat membantu andamenjadi lebih awas dalam mengamati orang atau suatukeadaan. Banyak pekerjaan membutuhkan seseorang yangmampu mengamati dengan menggunakan mata merekaterhadap orang atau tempat. Petugas polisi, dokter, ilmuwan,adalah sedikit contoh pekerjaan profesional dimana melihatdan mengamati secara holistik dan sistemik memegangperanan penting.

Perhatikan kasus berikut ini dengan cermat “Seorang kawan-ku yang menjadi perawat kesehatan datang mengunjungiku.Walau ia tidak bertemu denganku selama lebih dari dua tahun,aku sangat terkesan bahwa ia mampu mengingat sampaisekecil-kecilnya segala perubahan yang aku lakukan dalamruang dudukku dan benda-benda yang kebetulan aku tambah-kan. Ketika aku menyatakan kekagumanku atas kemampuan-nya ini ia mengatakan kepadaku bahwa sebagai seorangperawat ia terlatih untuk mengenali dan memeriksa pasiensecara rinci. Dalam melakukannya ia telah mempertajammatanya atas setiap rincian dan ingatan.”

Sebagai karyawan berapa banyak di antara kita yang pergidan pulang ketempat kerja tanpa mengenali lingkungan sekitarkita? Kita membatasi peluang untuk menikmati kecantikankehidupan disekitar kita .

Kurangnya pengetahuan terhadap lingkungan ini dapatmenjadi membahayakan juga kalau kita tidak menyadari unsuryang dapat melukai kita. Anak mudah terserap oleh apa yangmereka lakukan sehingga mereka tidak dapat melihat sebuahmobil sedang meluncur ke arah mereka atau orang yang tidakdikenal datang mendekati mereka.

Melatih penggunaan mata kita sebagai alat untukmengumpulkan informasi tambahan adalah investasi paling baikyang dapat kita lakukan untuk menjadi lebih awas. Hal ini sangatkritis bagi setiap aspek kehidupan. Dalam perundingan,menyaksikan gerakan tubuh dapat sangat membantu.

Dengan melihat kedalam mata seseorang anda seringkali dapatmengatakan apakah mereka sedang memegang kartu unggulandalam permainan kartu, kalau senyum mereka tulus, dan kalaumereka marah serta tingkat kemarahannya. Melihat dunia anda,mengetahui perubahan di sekeliling anda dan apa-apa yangtampaknya tetap sama akan semakin diperlukan saat andaberinteraksi dengan berbagai rangsangan. Mata dapat menjadicermin dua muka saat anda menggunakannya memandangdunia, ia dapat juga mengungkapkan pemikiran anda.

c. Hidung: Seperti peringatan tanda bahaya, ia merasakankebaikan dan keburukan indra penciuman kita adalah sesuatuyang sering tidak kita perhitungkan. Kita menggunakannyadengan tidak sadar kecuali kita mencium asap yang membangkit-kan kesadaran kita akan kemungkinan adanya api, atau saatkita mencium sesuatu yang busuk yang menunjukkan bahwakita harus menelitinya lebih lanjut, atau saat kita mendeteksisesuatu yang rusak, dapat membebaskan kita dari memakanmakanan yang tercemar. Aroma bunga mawar atau parfumsangat menyenangkan dan dapat mengartikan sesuatu yangistimewa. Bagi orang lain mencium bau hujan atau tanah dapat

57 58

Page 34: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

membawa perasaan penuh ketegangan dan kedamaian.Membiarkan hidung kita menambah indera kita yang lain dapatmemberi kita kelengkapan. Merasakan kehidupan adalah denganmeresapi seluruh aromanya. Bagi mereka yang tidak dapatmelihat, penggunaan indera penciuman adalah sangat berharga.Melalui penggunaan hidung kita lebih banyak, beberapa dari kitamampu merasakan ketegangan tak terucapkan karena tubuhmengeluarkan aroma yang menandakan berbagai keadaan emosidan fisik. Binatang dapat mengandalkan penciumannya, dapatbanyak memberitahu mereka tentang dunia yang mereka jelajahi.

Salah satu aspek paling penting dari hidung kita adalah udarayang kita masukkan ke dalam paru-paru melaluinya setiaphari. Hal ini memberi kehidupan yang menghubungkan kitadengan atmosfir.

Kalau kita tidak dapat bernapas sendiri, dibutuhkan peralatanuntuk membantu kita bernapas. Dalam olah raga dan senamrutin lainnya bernapas melalui hidung kita dapat menunjangkegiatan kita. Yoga mendasarkan diri pada pernapasan danhidung menjadi hal paling dasar dalam memasukkan udarasegar dan mengeluarkan racun yang menyebabkan kitatertekan. Ini sangat berharga saat kita kecewa secaraemosional, gugup atau tidak menentu. Pepatah “hidungmengetahui” adalah benar, Apa yang kita cium di sekelilingkita dapat berlaku sebagai peringatan untuk berhati-hati atausegera meninggalkannya. Mencium kecantikan lingkungankita adalah salah satu kebahagiaan yang dapat kita raih. Halini menghangatkan diri kita dan mengerahkan semua inderakita untuk turut menikmati suasananya. ia bahkan dapatmenjadi pimpinan tim. Apa yang dicium oleh hidung biasanyaakan menggerakkan indera lainnya untuk berfungsi.

d. Telinga : Memungkinkan kita mendengar, namun sungguhkahkita mendengarkan?

Dari semua keterampilan berkomunikasi yang dapat kitatingkatkan tidak ada yang lebih kritis daripada kemampuan kitamendengarkan. Lebih mudah berbicara dan lebih menarikmengatakan apa yang kita tahu daripada berusaha memahamimanusia lainnya. Kegiatan paling berat adalah mendengarkanorang lain dan memahami. Mendengarkan adalah suatuketrampilan tersendiri. Ia dapat menyakitkan kalau dihadapkanpada kaum kolot jaman dahulu. Mendengarkan secara efektifmembutuhkan kesabaran dan kesediaan mencari informasibaru. Mencintai adalah juga mendengarkan. Kita terkondisikanatas keinginan mengatur segalanya secara langsung,mengatakan pandangan kita, dan mengungkapkan diri kita agardimengerti. Bagi kebanyakan, kita tidak mendengarkan, dankalau kita melakukannya juga adalah untuk mempersiapkanjawaban kita untuk mengabsahkan pemikiran kita sendiri. untukmencari jalan agar orang lain mengatakan apa yang kita ingindengar, atau berharap dapat menafsirkan apa yang benar-benardikatakan pembicara karena dalam pikiran kita, kita lebih tahu.

Lingkungan kita yang bergerak dengan pesat bukan tempatyang sesuai untuk tempat mendengarkan apa yang harusdikatakan seseorang. Segalanya berkecepatan bunyi 30 detik.Kalau pesannya tidak disampaikan dengan jelas secara cepat,orang akan tidak menghiraukan anda. Kita telah terbiasaterhadap film-film penuh laga masa kini di mana anda nyaristidak sempat duduk dan memasukkan segenggam berondongjagung ke dalam mulut sebelum anda terangkat dari kursianda melihat aksi di layar. Kalau anda berputar atau berbicaradengan lambat kebanyakan orang akan menyelesaikanjawabannya atas pendapat anda sebelum anda mendapat

59 60

Page 35: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

kesempatan mengatakannya. Wanita terkenal akankemampuannya menyatu dengan emosi secara cepat danpada saat pria memulai halnya dengan mengatakan : “Akumerasa....” Wanita telah selesai mengatakan yang selanjutnyakepada mereka dari apa yang mereka rasakan, mengapamereka merasa seperti itu, bagaimana hal itu membuatmereka merasa, pemecahannya, dan apa yang akan kitamakan malam ini, semuanya sebelum pria sempat mengatakanbagaimana perasaan mereka. Kecenderungan mendengarkansementara mulut kita berbicara akan menyebabkan beberapamasalah; pertama, saat kita berbicara kemungkinan besarkita tidak berpikir sebanyak, mengamati sebaik, dan men-dengarkan apa yang orang lain pikirkan dan rasakan. Dengantidak mendapatkan masukan yang cukup kita cenderungmembuat anggapan, bersikap menjurus dan memberi nasehatdalam mengambil keputusan.

Mendengarkan dapat beragam bentuknya. Kita dapatmendengarkan dengan penuh empati (benar-benar menyatudengan perasaan, pemikiran dan sikap orang lain), memahami(mendengarkan kedalaman dan keluasan apa yang dikatakanorang), mendukung (memberi dukungan saat orang meng-hadapi berbagai tantangan atau mengatasi kekurangan), me-nambah pengetahuan (memperbaiki kemampuan kecerdasankita), bagi kebenaran (menemukan kenyataan suatu keadaan),dan simpati (membantu orang lain).

Dengan mendengarkan kita tidak hanya menambah penge-tahuan yang akan sangat bermanfaat dalam kehidupan kitasehari-hari, kita juga menerima penghargaan dan pengakuanorang lain. Tidak ada yang lebih berarti bagi seseorang dari-pada didengarkan dan dihargai hak mereka untuk berpendapatbahkan kalau mereka tidak sepakat dengan anda. Berbicara

adalah penting dan merupakan ketrampilan yang kita gunakansetiap hari agar tetap selamat. Bahkan kalau kita tidak berbicaradengan suara kita, kita masih dapat menggunakan bahasaisyarat atau teknologi lainnya. Harus ada keseimbangan antaramendengarkan dan berbicara yang memungkinkan kitamendengar untuk memahami dan berbicara dengan cerdik.

e . Mulut: apa yang diucapkannya dapat menentukan kita benaratau salah.

Ingatlah pada pepatah; “kalau saja aku berpikir sebelumberbicara... aku memasukkan kakiku ke dalam mulutku...aku berada di muka sampai aku membuka mulutkku,”dan seperti yang dikatakan kawanku tentang jawabannya yangdemikian cepat, “apa yang muncul akan keluar”. Adagiumini menunjukkan suatu kenyataan apa yang kita katakanmemiliki berbagai dampak bagaimana kita dipahami, apakahkita memecahkan masalahnya atau bahkan mengumbarnyasemakin parah. Kebanyakan dari yang kita miliki dan akibatdari kehidupan kita bergantung pada apa yang kita katakandan bagaimana kita mengatakannya. Beberapa dari kitamembutuhkan tambahan waktu menjelaskan setelah mulut kitamengakibatkan salah pengertian atau salah penafsiran dari apayang kita ingin katakan. Seringkali kita mencoba dan mengubahapa yang telah kita katakan untuk menyelamatkan keadaandaripada menjadi semakin buruk, atau untuk melindungi citrayang telah kita bentuk.

Dalam hubungan pergaulan kita mengucapkan hal-hal untukmelukai, untuk menguasai suatu pertentangan atau seseorang.Saat menggunakan apa yang kita katakan sebagai alatpengendali atau membuat kita menjadi lebih unggul, hak inimenjadi tanggungjawab kemampuan kita untuk tumbuhsebagai seseorang, dan untuk menemukan pergaulan yang

61 62

Page 36: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

berarti dan memuaskan. Kita telah mendengar bagaimanakita terlihat menentukan betapa menariknya kita. Juga benarbahwa apa yang kita katakan akan memutuskan kalau kitamenarik. Pernahkah anda melihat seseorang yang cantikkehilangan semua pesonanya di saat mereka membuka mulutmereka? Persis seperti mereka berubah tepat di depan mataanda. Beberapa orang mungkin tidak memenuhi standarkecantikan, namun begitu anda mendengar, mereka berbicara,mutu dari apa yang mereka katakan, lelucon dan kepekaanmereka bersinar membuat mereka menjadi cantik. Kalau“mata adalah gerbang jiwa anda,” maka mulut adalahjendela kepribadian anda. Ia dapat menjelaskankepribadian anda. la dapat menjelaskan diri anda sesuai dirianda, atau sebaliknya dalam cara yang mengubah siapa andasebenarnya.

Banyak kali kita hanya memiliki satu kesempatan untukmengatakan hal yang benar. Masalah terbesar pada mulutkita adalah bahwa ia biasanya dikendalikan oleh emosi kita.Persis seperti permainan domino, begitu emosi terlepas, mulutakan segera mengikuti dan mulai mengatakan apa yang terjadidalam diri kita, dan hasilnya adalah mengumbar rasa frustasikita. Ini tidak menjadi negatif kalau orang yang menerimaluapan ini adalah seorang kawan yang memahami, atau yangmemiliki kepentingan atas keberhasilan kita. Ia dapat, walaudemikian, membahayakan kalau dilakukan dalam lingkunganyang bermusuhan dan tidak bersahabat. Mulut kita dan apayang kita biarkan keluar darinya benar-benar menunjukkansiapa kita. Ia dapat juga menentukan bagaimana orang lainmemahami kita dari satu kali pertemuan saja.

Ketika berlibur mulutku mulai menggangguku. Aku membuatjanji bersama seorang dokter gigi yang ditunjukkan oleh petugas

hotel tempatku menginap. Saat aku duduk mengambil gilirandi ruang praktek dokter gigi ini, aku mendengar kegaduhandari ruang rapat. Sang dokter gigi dan petugas kebersihansedang bertengkar hebat. Wanita ini menuduh sang dokteringkar janji untuk meninggalkan istrinya demi dirinya.Pertengkaran ini berlanjut sampai sepuluh menit, dan berakhirdengan sang dokter membanting pintu memasuki ruangprakteknya. Setelah setengah jam kemudian, penerima pasienmenyuruhku masuk. Aku berterima kasih padanya danmengatakan bahwa aku membatalkan janji ini. Aku pergi kedokter gigi lainnya hari itu. Aku belakangan diberitahu bahwadokter pertama adalah yang paling baik, dan akan memberikanhasil yang hebat. Mendengarkan kata-katanya dan melihatcara yang tidak profesional dalam menjalankan prakteknyatelah menurunkan kredibilitasnya dimataku. Aku ragu, karenaaku tidak menginginkan seseorang yang dalam keadaanfrustasi dan marah mengerjakan gigiku.

Seperti dokter gigi ini, kita kadang membiarkan mulut kitaberbicara dalam cara yang dapat melukai kita sendiri. Iniadalah sesuatu yang harus kita perhatikan dalam dunia yangsangat mementingkan pikiran yang terucapkan. Politisi palingbaik tentang pengaruh kata-kata untuk menciptakan citra,mendapatkan wewenang, atau menyingkirkan serta memper-kuat kepribadian. Seseorang yang berteriak kepada anaknyasebagai cara berkomunikasi mungkin merupakan orangtuayang baik, namun kalau dilihat dari apa dan bagaimana iaberkata kepada anaknya terlihat tidak baik, orang lain akanmemahaminya secara negatif.

Seorang wanita yang merasa akan mengatakan salah ter-hadap segala sesuatu adalah orang yang tidak ingin diundangseorangpun untuk datang ke suatu pesta. Apa yang kitakatakan dapat memberikan kredibilitas atau membawa

63 64

Page 37: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

bahaya bagi kita. Sayangnya, lingkungan kita sangat terkesanatas kemampuan seseorang dalam memanfaatkan komunikasilisan demi keuntungan dirinya.

Kita banyak melihat pembicara berbakat membujuk banyakorang mengikuti kata-kata mereka demi keuntungan merekadan tidak selalu demi kebaikan orang lain. Orang-orang sepertiini dapat saja tidak memiliki pegetahuan atau karakter namunmereka memiliki kata-kata dan kemampuan untukmenterjemahkan emosi ke dalam bahasa yang mengisi rasaketidak tenangan seseorang. Arti dari apa yang kita katakandan bagaimana kita mengatakannnya hendaknya janganpernah dianggap remeh.

Pengembangan diri dengan menggunakan mulut kita agarmenonjolkan diri kita secara efektif merupakan suatu tujuanyang perlu dipelihara. Kita perlu menggabungkan pikirandengan kepekaan kita, dan suatu kesungguhan untuk berpikirsebelum berbicara, dan untuk selalu mengingat bahwa selalubukan apa yang kita katakan namun “bagaimana” kitamengatakannya secara tepat. Ada saatnya ketika kita harusmengatakan kebenaran yang sesungguhnya walau melukaiorang lain, namun kalau kita memperlakukan orang lain denganpenuh hormat dan mengatakan apa yang seharusnya denganpenuh penghargaan ini adalah tindakan yang paling baik yangdapat kita lakukan. Sisanya terserah pada tingkat kematangandari orang yang menerima berita ini.

Kerjasama panca indra dan mental model

Mengumpulkan serta mengkoordinasikan semua panca inderakita agar bekerja bagi kita untuk memproses informasi yangdatang dari luar adalah salah satu tindakan kuat yang dapatkita lakukan. Bayangkan anda sedang duduk dalam suatu

rapat dan menggunakan pikiran anda untuk memikirkan suatustrategi, mata anda mengamati semua yang ada di sekelilinganda, mulut anda mengatakan hal-hal yang secara efektifmewakili diri anda yang dapat memberikan hasil yang sama-sama menang, telinga anda akan terlatih mendengarkankebenaran, dan hidung anda membantu untuk menjagaketenangan anda, menginderakan sekeliling anda dan orang-orang yang berada di sana. Anda memiliki tim dalam diri andayang begitu luar biasa! Hasilnya akan berupa peningkatanharga diri anda, pengendalian diri, keyakinan diri dan terutamakematangan emosional untuk mengakui, menghargai danmendorong adanya sifat yang sama pada orang lain.

2. Keterampilan KE/EQ dan keberhasilan di tempat kerja

Lingkungan kerja akan menjadi menyesakkan kecuali merekamulai mengerahkan dan menerapkan ketrampilan KE/EQditempat kerja.

Ketrampilan ini adalah, namun tidak terbatas hanya:

a. Menunda kemudahan

Salah satu alasan utama mengapa orang tidak berhasil dantak mampu memecahkan masalah secara efektif adalahkarena ketidakmampuannya menunda kemudahan danberhadapam dengan kesakitan yang ada saat menghadapipertentangan. “Pesta sekarang, khawatir belakangan,”secara mental mempengaruhi banyak orang. Menundakemudahan juga melibatkan pengendalian dorongan.Pederitaan yang selalu timbul saat pemecahan masalahbanyak orang menghindari pertentangan sampai terjadidampak dari bertumpuknya masalah yang memperparahmasalahnya jauh melebihi keadaan awalnya.

65 66

Page 38: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Pepatah : “ambil yang ketahanannya paling kecil”menunjukkan bahwa seseorang akan melakukan apa yangmenyenangkan dan nyaman daripada apa yang diperlukandan menantang serta membuatnya tumbuh. Dalam lingkungankerja yang memerlukan cara kerja modern dimana waktusangat berarti, kemampuan menangani tugas berat dengancara yang unggul sangat bermanfaat dalam mencapai tujuan.

Penundaan adalah produk sampingan yang membuat seseorangatau tim kesulitan dalam menghadapi kerangka waktu.

b. Disiplin diri

Disiplin diri adalah inti pemecahan masalah dan pencapaiankeberhasilan. Tanpa disiplin diri untuk menerima tanggung-jawab, untuk bekerja menuju apa yang benar dan tepat, danuntuk menyeimbangkan keinginan kita yang bertentangandengan tujuan lingkungan kerja, kita akan merasa diri kitafrustasi, tidak bahagia, dan tidak mampu mewujudkan tujuankita. Dengan bersedia bertahan dalam celah antara yangbenar dan salah sampai orang lain mengungkapkan masalahyang tidak jujur adalah kekuatan kepemimpinan pribadi yanglayak dikembangkan. Dalam melakukan hal ini, anda perlumenyesuaikan diri secara politik dan telah memahami benarkeinginan organisasi sekaligus harus mampu bertahan dibawah tekanan. Seberapa mampunya mempertahankanprinsip kita dengan kukuh saat terancam dan ditentang adalahukuran dari kedisiplinan kita.

c. Latihan Komunikasi

Ingat pada suatu saat ketika anda berada dalam rapat atausituasi yang melibatkan beberapa orang. Anda harus bekerjasama untuk mencapai tujuan. Apa yang kelihatannya sepertitugas yang mudah berubah menjadi produksi besar-besaran.

Produksi ini diakibatkan oleh permainan utama yang terbentukdan peran yang dilakukan oleh anggota kelompok. Untukmenelusuri analogi permainan anda memiliki sekelompok orangyang terdiri dari anggota kelompok. Masing-masing darimereka tanpa saudara atau sepenuhnya mengetahui memilikikarakter tertentu. Selalu ada si bisikan setan, si skeptis, sibandel, si suka mengeluh, si optimis, si pesimis, si pemainkelompok, direktur, dan para awak. Panggungnya dapatberupa kantor, ruang dewan, gereja, rumah atau tempat manasaja dimana terdapat kumpulan orang. Naskahnyamengandung tugas dan tujuan kelompok namun biasanya adaversi lainnya dalam bentuk maksud tersembunyi di suatutempat di luar panggung yang setia. Selalu ada peroranganyang ingin menggantikan sutradara kalau ada peluang. Isinyadapat mengenai perilaku, sikap, citra, ego, ketidaktenangan,keterbukaan, harapan, dan rasa takut. Dengan semua iniberada di balik layar, saat kelompok melaksanakan tugasnya,permainan berubah bagaikan drama terungkap, membuatkomunikasi menjadi seni yang perlu dikuasai. Efek tata lampumenjadi semakin jelas saat karakter mengungkapkan perasaanmereka yang sebenarnya. Untuk menjadi pemain kelompokyang tebih baik adalah penting memahami cara berkomunikasidan berhubungan dengan anggota tim lainnya sambil mengakuibahwa beberapa bagian tindakan memerlukan hubungan antarpribadi. Untuk menerima tinjauan umum, tempat pertama untukmemulai adalah Mendengarkan: Jantung Komunikasi.

d. Mendengarkan: Sebagai Jantung komunikasi

Menjadikan organisasi dimana kita bekarja sebagai organisasiyang “mendengar” tidaklah mudah.

Salah satu yang paling berat, namun menjadi keterampilanpaling penting adalah menjadi pendengar yang baik. Mengapa

67 68

Page 39: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

begitu sulitnya untuk seeorang mendengarkan dalamberkomunikasi? Ada beberapa alasan namun yang satu inipaling menonjol: kita tidak dapat menunggu untuk mengatakansisi kita dari kisah itu, bagaimana kita merasa, dan apa yangkita pikirkan. Adalah sifat alami manusia untuk selalumengungkap kan diri kita sendiri atau untuk mengatakankepada orang lain bagaimana menjalani kehidupan mereka.Dalam dunia yang berkembang pesat tempat bentanganperhatian kita tidak terlalu luas, kadang menyakitkan untukharus berhenti dan mendengarkan apa yang orang cobakatakan. Ini biasanya terjadi kalau kita tidak benar-benarberminat.

B. Pengendalian Emosional Dalam MenjalankanTugas.1. Dinamika KE/EQ ditempat kerja

Ada banyak dinamika yang terjadi di tempat kerja saat initerutama pada saat negara dan Bangsa kita dilanda krisis ekonomiyang bersifat multi dimensi. Kita membaca dan mendengartentang hal ini setiap hari dari berbagai media massa. Walaukekuatan pendorong yang paling kokoh dan sangat tersembunyibagi perkembangan manusia, dan keberhasilan tempat kerjahanya menerima sedikit atau bahkan tidak diperhatikan samasekali. Petunjuk yang sedikit diketahui tentang bagaimana kitamenjadi sempurna dalam kehidupan, dan pentingnya peran yangdimainkannya dalam keberhasilan karier dan sosial yaitu“kecerdasan emosional.” Tingkat kecerdasan emosional dapatmenjadi penyebab dasar keberhasilan atau sebagian masalahyang dihadapi dunia bisnis dan dunia pemerintahan saat ini. Parapenganjur KE/EQ menghabiskan banyak waktu menjelaskan

istilah ini kepada pada menajer bisnis, dan perlunya memahamipenampilan emosional kita untuk memperkuat perasaan yangmengganggu ini serta perilaku yang akan mengurangi kemajuanpribadi dan profesional. Dalam banyak hal, para ekspert seringditanya bagaimana masalah yang tampaknya “ringan” sepertiemosi ini berdampak pada keuntungan dan produktivitas jajaranbawah.

KE/EQ dapat menjadi penentu seberapa berhasilnya atau tidakberhasilnya suatu organisasi/perusahaan atau aparatur dalammenerapkan pelayanan Prima.

Tanda-tanda luar bahwa KE/EQ tidak ada dalam suatu organisasiadalah, kalau misalnya:

a. Pegawai kantor Kelurahan membiarkan saja penduduk yangmerupakan pelanggannya, dan asyik mengobrol bersamasesama pekerja sampai pelanggan harus memanggilnya saatmembutuhkan bantuan.

b. Pegawai Kelurahan tidak mampu, atau tidak mau menanggapiperhatian masyarakat yang datang dan memperlakukansebagai pelanggan.

c. Peluang mendapatkan keperayaan msyarakat menjadi hilang,karena pelanggan menanyakan sesuatu yang mereka anggapbodoh dan menjawabnya dalam cara yang dapatmerendahkan tingkat IQ pelanggan.

Pelanggan kemudian pergi, dan berusaha mencari peluangpelayanan di tempat lainnya.

Tanda-tanda bahwa dalam suatu organisasi tidak memiliki KE/EQ adalah saat, misalnya:

a. Mitra kerja tidak bekerjasama saling membantu.

69 70

Page 40: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

b. Manajer mengumbar amarahnya dan mengeluarkan anakbuahnya hanya karena membutuhkan cuti panjang;

c. Mitra kerja menolak memahami kerja keras kelompoknya,hanya mengkritik kesalahan mereka saja;

d. Mitra kerja saling mempercayakan informasi hanya karenamereka merasa telah dikhianati;

e. Rasa tertekan dan kebosanan membayang;

f. Pegawai saling merendahkan usaha masing-masing.

Pengalaman-pengalaman seperti ini, semua membicarakanmasalah tidak dikendalikannya emosi kita, kurangnya empati danpertimbangan, atau tidak memperhatikan kebutuhan orang lain.Masalah-masalah inti ini menjadi dasar pembentukan kelompok,memperbaiki moral, meningkatkan produktivitas, danmemberdayakan staf untuk bekerja lebih proaktif. Ini jugadibutuhkan dalam hubungan sesama kelompok, pelayananpelanggan, dan menciptakan keadaan sama-sama menang. Tanpakesetiaan dan kerjasama antar pegawai, lingkungan kantor akanmenjadi tidak hamonis. Sedangkan hubungan yang jujur dan salingmenghargai amat diperlukan.

Dikarenakan tanpa kesetiaan dan kerjasama, akan menjadi suatuajang permusuhan seperti banyak kantor saat ini yang hanyaberisi pertentangan/konflik.

2. Beberapa Hambatan dalam Membangun KE/EQ

a. Perasaan Dan Tindakan Tidak Sehat

Takut, terpengaruh, cemburu, manipulasi, intimidasi, danmembenci diri adalah sedikit di antara kata-kata yang dapatmenjadi halangan nyata dalam membangun KE/EQ saatterbawa dalam kehidupan melalui pikiran dan tindakan kita.

Seseorang yang rnenunjukkan sikap dan perilaku hidup iniberada dalam pusaran pertentangan dan kesengsaraan diri.Kita tidak dapat menyangkal perasaan negatif ini menimbulkanbayangan tak terlihat dalam kehidupan kita dan seringkalimenjadi nyata dalam bentuk tindakan menyimpang dan kata-kata menyakitkan yang dapat membuat karakter dankepribadian kita menjadi suram. Tidak hanya halangan inimengakibatkan duka kepada orang lain, namun jugamengurangi kadar harga diri yang kita miliki yang setiap kalikehilangan unsurnya yang berharga saat kita melakukanperilaku yang menyakitkan ini yang menyakitkan diri kita atauorang lain.

b. Kerangka Berpikir Menghancurkan Dalam Hubungan

Hambatan KE/EQ lainnya adalah kerangka berpikir yangmenghancurkan. Ini terjadi saat kita berjuang mencapaisesuatu yang ideal agar dapat diterima oleh orang lain yangmungkin bertentangan dengan siapa sebenarnya diri kita. Iniakan menjadi akar penyebab banyak masalah dalam hargadiri. Secara tradisional, pria diajarkan untuk bersaing danmembuktikan kemampuan dan keberhasilannya dengan apayang ia menangkan. Secara tradisional, wanita diajarkan untukmencoba menjadi yang paling cantik, paling menyenangkan,dan paling cerdik sejauh tidak menjatuhkan kaum pria. Dalambeberapa hal wanita bersaing dengan wanita lainnya dalammenilai diri masing-masing melalui apa yang menghubungkandirinya dengan wanita lain..... Apakah ia lebih cantik, ber-pakaian lebih baik, memiliki rambut indah: adalah pertanyaanyang sering diajukan kepada diri kita. Semua lambang luardari status dan daya tarik. Beberapa pria memusatkan diripada apa yang dimiliki orang lain sebagai cara meraihkeberhasilan, namun cenderung tidak memusatkan diri pada

71 72

Page 41: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

penampilan seperti yang dilakukan wanita. Dalam kebanyakanhal, pria menggunakan kekuatan sebagai cara menguasai danmemantapkan diri dalam suatu posisi status yang telah disediakan baginya berkat kaitan keturunan. Kerangka berpikir ataumental model seperti ini menjadi masalah kalau mereka harusbekerja untuk, atau dengan, wanita. Apa yang lebih jauhmerumitkan hubungan ini adalah saat-saat sukar yang dihadapipria dalam mengungkapkan perasaaannya. Semakin dirinyatidak tenang, semakin sulit dirinya berbicara. Alih-alih darimengungkapkannya, mereka melakukan cara-cara intimidasi,dan suatu sikap memerintah untuk mengurangi kewenanganseseorang. Akibatnya hal ini membuat pria ini merasasendirian, tegang, dan tidak dapat menikmati rasa berkawan/persahabatan yang biasa. Wanita cenderung menujukkan rasatidak bahagianya kepada dirinya sendiri dengan berikapcemburu kepada yang lain, dan merasa tidak berdaya saatbersaing dengan pria. Beberapa wanita dan bahkan pria,cenderung mengumbar rasa iri hati dengan mencoba merendahkan harga diri orang lain. Ini dilakukan melalui pergunjingan,tindakan tidak benar, dan cara lisan atau perbuatan yangcenderung mengurangi keyakinan dan potensi seseorang.Pesan yang dapat kita artikan dapat menjadi sangat gamblangseperti wanita melihat dirinya bersaing dengan wanita laindemi merebut gelar “siapa yang paling jujur di antarasemuanya,” atau pria menganggap citra ketangguhan dankeberhasilan (diartikan memenangkan dengan segala cara)sebagai cara membuktikan diri mereka. Sikap yang mengacupada peran jenis kelamin ini terus merubah melalui gerakanyang mengarah pada persamaan, namun tetap bertahan dalambanyak kalangan masyarakat dan harus terus menerusdiperhatikan.

c. Persekongkolan

Bacalah salah satu critical incidence dibawah ini:

“Beberapa tahun yang lalu, saat suamiku masih bekerjadiperusahaan besar multinasional, kami menghadiri suatu pestaperusahaan bagi para karyawan dan istri mereka. Aku sangatterpesona melihat betapa serupanya suasana pengaturannyadengan pesta dansa anak sekolah lanjutan. Para priaberkumpul di salah satu pojok dan para wanita berkelompokdi sudut lainnya. Aku mengenali dua orang wanita yang sedangmemperhatikan diriku dan kelihatannya saling mengobrol.Salah satu dari wanita itu adalah isteri bos. Mereka telahmemutuskan dan beberapa pertemuan sebelumnya bahwaaku tidak akan dapat memasuki klub tak resmi para istri diperusahaan ini karena aku tidak memenuhi persyaratan yangmencakup: menjadi istri yang tumbuh bersama perusahaan,dan bukannya memiliki karier sendiri, bersikap tidakmengancam (bagi wanita yang tidak mengetahui hargadirinya), dan di atas semua mematuhi semua keinginan istribos. la biasanya menyampaikan penilaian tentang betapaterasa terancamnya dirinya oleh anda. Kalau ia merasa tidakterancam maka anda dapat bergabung. Kalau ia merasa makaanda harus ke luar. Persyaratan utama lainnya adalah bahwaanda harus mau mengakui dirinya sebagai pemimpin yangtidak dapat diganggu gugat. Saat telah menjadi jelas bahwaaku tidak akan terundang masuk ke dalam klubnya yang elit,teringat olehku betapa banyak dari kita tampaknya tidak cukupsenang dengan kategori atau kelompok apa pun tempat orangselalu berusaha menguasai orang lain. Sebagai peroranganyang unik, kita hendaknya bertahan seperti apa adanya dirikita dan tidak tunduk pada perkawanan yang bergantung padalambang status. Lebih baik kita berusaha membangun

73 74

Page 42: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

hubungan yang nyata dan berharga yang saling memberdaya-kan, memenuhi, dan mendukung.

Saat pesta terus berjalan, aku dapat merasakan bahwa keduawanita itu sedang menjalin persekongkolan/dan dirikulah yangmenjadi sasaran utamanya. Seperti yang aku perkirakan,pertunjukan baru saja akan dimulai. Para pengikut istri bosmenghampiri suamiku dan menyapanya dengan gerakan danucapan yang dilebih-lebihkan. Ruangan segera menjadisenyap karena orang dengan asyiknya memperhatikan apayang sedang terjadi. Aku berusaha tampak tenang, walausuhu ruangan, atau diriku sendiri, menjadi semakin menjauhinormal. Aku berusaha tertawa dan bercanda dengan kawan-kawan, dan para pengikut istri bos itu menjadi merasa tidakpuas bahwa tindakan mereka tidak mendapatkan tanggapanseperti yang mereka harapkan dariku. Ia memutuskanmenarik diriku masuk ke dalam aksinya dengan membuatkumenjadi bintang pendamping. Ia memanggil namaku danberusaha mengatakan kepadaku tentang betapa tampannyasuamiku, dan betapa beruntungnya diriku berhasilmendapatkannya sekaligus mengingatkanku bahwa kalau akutidak berhati-hati, seseorang akan mencurinya dari sisiku.Suamiku yang tidak tahu menahu merasa terkejut akan sikapyang terus terang ini dan kalau seandainya pintu jebakansudah terbuka lebar, ia akan segera lenyap tanpa dapattertolong lagi. Aku berbalik, tersenyum dan langsungmenghadapinya sambil berkata dengan penuh semangat,“suamiku sungguh luar biasa dan aku yakin apa yangbaru anda katakan layak mendapatkan tepuk tangan”.Semua orang mulai bertepuk tangan dan tertawa. Akumembuatnya terpojok pada adegannya sendiri dari padakebalikannya yang telah ia rencanakan terhadap diriku.Sementara itu kawannya terus berdiri sambil mengamati

dengan cermat untuk mengawasi kalau rencana merekamembuatku menjadi cemburu telah berjalan lancar. Ternyatasemuanya telah membuat mereka kecewa”.

Dari pengalaman kasus dimuka kita kadang terjebak dalamperilaku kekanak-kanakan seperti dicontohkan di atas. Halini hanya mengurangi diri kita sebagai wanita dan membuatkesertaan diri kita dalam kelompok kerja dan struktur sosialyang menyertainya menjadi lebih sulit dan membuat putusasa. Kita hendaknya bekerja dengan saling mendukung danmembangun koalisi seperti yang telah dilakukan kaum priaselama bertahun-tahun. Kita telah berjalan jauh, namun kitamasih memiliki bermil-mil untuk dijalani sebelum kita dapatmenyingkirkan rasa iri hati dan diri kita yang mengejawantahsendiri dalam perilaku rendah.

d. Rasa tidak aman dan terancam

Saat pria merasa terancam mereka dapat menggunakan caraseperti intimidasi, permainan kekuasaan, atau menggunakanusaha tidak jujur dalam lingkungan kerja untuk menangkisancaman ini.

Seorang pimpinan pria yang memegang posisi tinggi dalamsuatu perusahaan sangat takut kepada pejabat perusahaanyang lebih muda. Untuk mempertahankan keunggulannya iaakan terus membuat bawahannya menunggu informasi yangpasti, dan dengan sengaja menetapkan acara rapat yangdimulai pukul 06.30 pagi, kemudian tidak muncul. Sikap tidakmenghargai dan tidak dapat diduga ini membuat pejabat yanglebih muda merasa tidak aman. Sang bos akan terburu-burumemanggil dan meminta informasi, dan ketika pejabat yanglebih muda ini kembali dengan laporan yang telah dipersiapkandan lebih lengkap, bosnya hanya mau kembali memperhatikanlaporan sebelumnya dengan membuat satu lingkaran merah

75 76

Page 43: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

pada bagian yang tidak jelas salahnya di mana, dan tidak maumemberikan komentar lebih lanjut. Ia sama sekali tidak maumemperhatikan laporan yang lebih baru, namun sebaliknyamemilih memusatkan diri pada bagian yang dianggapnya salahdari laporan terdahulu. Bos seperti ini menggunakan usahaintimidasi dan kekuasaan untuk mengurangi dan merendahkansemangat serta potensi pegawainya dengan mengurangikepercayaan dirinya. Terlalu sering taktik seperti ini digunakanterhadap wanita dengan tambahan dimensi seperti pelecehanseksual yang kini juga dialami oleh kaum pria di tempat kerja.Hal ini membutuhkan kepercayaan diri, ketegasan, dankelihaian politik untuk menghadapi para “penyalahgunakekuasaan ini” (orang yang menggunakan posisi dankewenangannya dengan sengaja untuk menghancurkankepercayaan diri, potensi karier, serta harga diri pada pegawaiyang mereka anggap mengancam dirinya).

Cara menghadapi para bos atau kelompok yang mencobamenghancurkan semangat dan keseimbangan emosi andaadalah:

Hindari memberikan kekuatan anda kepada merekadengan meyakinkan mereka bahwa anda tidak efektifatau mampu.

Buat catatan khusus tentang setiap diskusi yang andalakukan untuk persiapan kalau anda membutuhkannyapada saat evaluasi.

Sempurnakan diri dalam pekerjaan anda, dan bangunjembatan dengan mitra kerja lainnya.

Buat catatan lengkap tentang segala tindakan danpekerjaan anda, sambil menyusun arsip yang terusdisesuaikan.

Selalu bersikap tetap/konsisten, menyenangkan, danprofesional dengan semua pegawai termasuk bos anda.

Rahasiakan masalah anda dengan bos kecuali andamemiliki pembimbing atau rekan kerja yang dapatdipercaya.

Berusahalah membangun hubungan kerjasama denganbos dengan memberikan penghormatan sepatutnya,meminta petunjuk untuk dapat bekerja lebih baik, danmembicarakan beberapa pendapat tentang keadaanpekerjaan anda. Jangan mengemukakannya sebagaisuatu keluhan.

Teruslah berusaha mencari peluang baru kalau situasianda tidak kunjung membaik.

e . Kecemburuan

Kecemburuan dapat melanda siapa saja. Orang yang merasacemburu dengan bakat kita pada kenyataannya merasa lebihlemah, dan acapkali mencoba meyakinkan diri kita, bahwakita tidak cukup berharga dan bakat kita tidak bernilai.

Seorang guru yang kukenal menceritakan kepadaku suatukisah tentang kawannya yang cemburu dengan gelar PhDyang berhasil ia dapatkan sambil tetap bekerja sebagai guruparuh waktu. Kawannya, yang hanya lulus sekolah lanjutan,setelah mengetahui hasil yang diperolehnya, berkomentarbahwa mendapatkan gelar PhD tidak sulit, dan juga tidakperlu pandai benar untuk mampu meraihnya. Pertanyaannyaadalah kalau memang begitu mudahnya mengapa ia tidakberusaha mendapatkannya sendiri? Orang seperti ini atauyang lainnya menghabiskan waktunya seumur hidup untukmencoba memperkecil usaha orang lain dalam usahanya

77 78

Page 44: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

menempatkan dirinya sendiri lebih tinggi. Beberapa orangdapat menjadi sangat licik dalam usahanya untuk menghalangiusaha kita, dan mengurangi kekuatan pribadi kita dalam.usahanya untuk memperkuat dirinya sendiri.

Aku teringat pada seorang pria yang terus bertanya kepadaku,seolah ia adalah yang berkuasa atau berhak menghakimi,kepercayaan seperti apa yang aku miliki dalam menulis suatubuku. Ia berusaha menginterogasi diriku tentang prinsip-prinsip yang aku gunakan dalam menulis dan mengapamembutuhkan waktu begitu lama bagi diriku untukmenyelesaikannya, padahal aku hanya memerlukan waktutiga bulan untuk menyelesaikannya. Ini bukan suatupertanyaan yang bersifat menyerang, namun cara atau sikaplebih berkuasa yang ditunjukkannya dalam bertanya, terutamakarena ia tidak pernah menulis apa pun. Sikapnya yangmerendahkan dan terlihat sangat yakin dimaksudkan untukmengurangi semangat dan kepercayaan diriku, membuatkumeragukan kemampuan sendiri. Apa yang tidak ia sadari,aku akhirnya mendapatkan suatu contoh yang dapat akugunakan mengisi bukuku!

f. Gunjingan

Banyak orang senang bergunjing. Aku pernah mendengarorang membenarkan hal ini dengan menyatakan, bahwa inihanyalah salah satu sifat alami manusia. Apa yang terjadikalau kita ikut-ikutan melakukan eksploitasi penuh kebengisanakan kehidupan dan masalah orang lain, bahwa kita tidakpernah bercermin diri dan tidak mau berhadapan denganmasalah yang kita ciptakan sendiri, atau harus menanggung-nya sendiri. Ikut-ikutan bergunjing hanyalah menghabiskanwaktu, dan tidak ada manfaatnya dalam meningkatkanpotensi. Kalau terlanjur terlalu jauh hal ini akan

menghancurkan. Ada perbedaan antara menerima informasiyang mungkin bermanfaat bagi anda dan menerima informasiyang dimaksudkan untuk melukai atau menghancurkanreputasi seseorang. Gunjingan dalam bentuk apapun adalahmenghancurkan, dan tidak produktif untuk mengembangkanemosi. Hal ini dapat membuat lingkungan menjadi canggungdan menjadi tidak nyaman untuk bekerja dan hendaknya tidakditoleransi sama sekali.

g. Pengkondisian Negatif/Samar

Pengkondisian kecil-kecilan yang bersifat negatif terus terjadidi sekeliling kita, dan dapat memasuki psikis kalau kita tidakmenyadarinya. Bahkan di sekolah, di mana adanya peraturantentang perilaku diberlakukan, suatu tinjauan lengkap danterinci tentang apa yang akan terjadi kalau kita berlaku burukdan imbalan apa yang akan kita dapatkan kalau kita berlakubaik. Televisi mengemukakan yang bersifat negatif lebihbanyak daripada yang positif.

Contohnya, berapa banyak yang senang, orang yangtersesuaikan dengan baik dalam sebuah acara obrolan?

Atau berapa banyak peran contoh yang kita akui yangmemiliki kehidupan yang dapat memperkaya bagi diri merekadan orang lain? Sayangnya tidak begitu banyak. Orang yangkita bangga-banggakan dalam industri hiburan ternyatamemiliki masalah yang sama banyaknya dengan diri kitasendiri. Walau banyak di antara kita yang tidak maumengakuinya. Aku ragu berapa banyak bintang yangmembuat kita iri bersedia bertukar tempat dengan orangbiasa? Ketika aku berkata kepada kawanku bahwa begitubanyak acara obrolan yang berisikan tentang masalahketidakbahagiaan atau pribadi sakit syaraf. ia menjawab,

79 80

Page 45: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

“tingkat kesukaan (rating) pemirsa akan menurun, dan orangakan berhenti menyaksikan acara ini kalau yang menjadiperhatian adalah masalah-masalah yang positif.” Inimenggambarkan lebih jauh bahwa kita terkondisikan tidakhanya terhadap pengharapan yang bersifat negatif, namunbahkan juga memintanya terjadi.

h. Tidak Membiarkan Sesuatu Berlalu

Membiarkan sesuatu berlau merupakan salah satu ciri berpikirlinear. Bahkan seseorang dengan harga diri dan kecerdasanemosional yang tinggi akan menjadi tertekan, dan kadangterbutakan saat berhadapan dengan kekecewaan dalamhidup. Sukar untuk menghadapi kekacauan pribadi dalamhubungan, krisis keluarga dan kemunduran karier tanpakadang menjadi takut atau marah. Merasa tertekan dalamsuatu jangka waktu tertentu adalah wajar, dan dapatdibersihkan. Walau demikian, penting untuk mengungkapkanperasaan dan tidak memendamnya dalam diri, atau berpura-pura tidak ada. Membiarkan diri kita merasakan dukanyadan berusaha mengatasinya adalah positif. Masalahnya akanmemuncak kalau kita tidak dapat atau tidak ingin melepaskan-nya, atau sama dengan tidak membiarkan diri kita maju. Dalamsetiap kekurangan, kekecewaan, dan rasa duka terkandungsuatu peluang untuk tumbuh. dan memperbaiki diri. Suatukegagalan, apakah bersifat pribadi atau profesional, dapatberbalik menjadi pengalaman yang positif kalau kita dengansadar berusaha untuk bersikap kreatif dalam pemikiran, danmenganalisa cara yang dapat kita petik dari setiap kekurangandaripada membiarkannya atau menyerah saja.

Satu perbedaan penting antara orang yang mencapaikeberhasilan pribadi dalam hidup dari mereka yang tidak,adalah bahwa mereka telah mengerahkan ketrampilan dalam

diri mereka untuk membantu mereka melalui masa-masapenuh kesulitan. Mereka tidak terlalu kritis terhadap dirimereka sendiri, atau mendendam kepada orang yang telahmenghancurkan hidup mereka. Kalau kita yakin bahwa dirikita berharga dan bernilai, kita membiarkan diri kita merasaterluka dan tertekan atas suatu keadaan, namun kita jugamemberikan kesempatan kepada diri kita untuk terus majudengan penuh optimisme dan harga diri.

Kita dapat merasakan semacam pembebasan kalau kitamenggabungkan sisi emosional dengan sisi pemikiran untukmembantu menciptakan keseimbangan dalam pandangan kita.ini akan menciptakan sesuatu yang meringankan dalamsuasana yang tertekan sehingga hal ini tidak akan sampaimelahap kita bulat-bulat.

3. Enam Kaidah Keberhasilan KE/EQ

Segalanya dalam kehidupan memiliki arti dan petunjuk bagaimanamengerahkan dan mencapai keberhasilan.

Beberapa orang menyebutnya kode, lainnya menamakannyapersyaratan atau proses. Namun apapun namanya, hal ini pentingdalam menciptakan panduan atau kaidah saat anda terus majumeraih pertumbuhan pribadi apapun Kecerdasan Emosionalmenyarankan kaidah dasar tertentu sebelum mulaimengembangkan ketrampilan kognitif, emosional, dan perilakuyang penting untuk mengelola diri dengan lebih efektif.

Kaidah-kaidah ini memberi kita suatu patokan ujian (benchmark)untuk menilai kemajuan kita dalam membangun KE/EQ ditempatkerja.

81 82

Page 46: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

KAIDAH 1

ADA LEBIH BANYAK CARA MENJADI CERDIKDARI PADA MELALUI KECERDASAN

Mengetahui bagaimana menghadapi orang, memiliki ketrampilanantar pribadi (Interpersonal), dan kemampuan memecahkanpertentangan dengan harmonis adalah cara-cara yang pentinguntuk menjadi cerdik. Dalam kepemimpinan atau hubungan antarmanusia manapun ditempat kerja, semakin cerdik kita dalam KE/EQ semakin besar peluang kita mencapai tujuan kita, membentukhubungan penuh arti, dan menjadi bahagia.

KAIDAH 2

KE/EQ ANDA LEBIH PENTING DARIPADA IQ ANDAKARENA INILAH YANG MENENTUKAN KEBER-HASILAN ANDA DALAM KEHIDUPAN

Keterampilan, kecerdasan dan pengetahuan adalah penting dalampasar global berteknologi tinggi dan dikuasai oleh informasi.Walau demikian, kecerdasan tanpa empati atau kesadaran akandiri kita sendiri serta orang lainnya membuat diri kita sama sajadengan komputer, hanya kenyataan tanpa perasaan. Manusiaadalah lebih peka dan membututuhkan lebih banyak keterkaitandaripada hanya pemrosesan dan pemilihan data. Hal inimengharuskan orang lebih menyesuaikan diri dengan kebutuhanperorangan selain kebutuhan mereka sendiri.

Pelanggan sangat memperhatikan mutu produk namun lebihberminat pada cara mereka diperlakukan sebagai pelanggan.Pegawai yang tidak santun, sembrono, masa bodoh dan acuhtak acuh, tidak peduli seberapa cemerlangnya, tidak akanmenghasilkan penjualan kalau KE/EQ mereka tidak setinggi ataulebih tinggi daripada IQ mereka.

KAIDAH 3

IQ TIDAK DAPAT DIUBAH, NAMUN EQ DAPATMENJADI SEMAKIN BAIK

Berita yang menarik adalah walau IQ kita telah ditetapkan sejaklahir dan tidak dapat diubah, tingkatan KE/EQ kita tidak berkaitandengan takdir. Kita dapat tumbuh dan mengembangkanketrampilan serta sikap untuk membawa kita jauh-jauh dalamkehidupan. Banyak orang yang berhasil tidak harus memiliki IQyang tinggi. Apa yang perlu mereka miliki adalah kemampuanuntuk berhubungan dengan orang secara efektif, dan untuk menghadapi tantangan kehidupan secara konstruktif dan efektif.

Memotivasi diri adalah kunci keberhasilan dan merupakan alatyang penting saat mencoba mengatasi berbagai halangan, Orangdengan KE/EQ tinggi memiliki kemauan dan hasrat untukmeraihnya dalam dunia profesional dan pribadinya. Kenyataanbahwa kita dapat memprogram ulang otak kita dan mempelajarikebiasan baru harus didorong. Kita tidak perlu hidup dengan emosidan perilaku menghambat diri. Kita dapat bersikap proaktif danmencari bantuan profesional untuk mencari jalan diantarapertentangan emosional. Namun bagi masalah emosional yangkurang kuat kita dapat mengatasinya sendiri, dan dengan bantuankeluarga atau kawan yang dapat dipercaya. Setiap orang memilikiaspek emosi dalam pengolahan pribadinya yang butuh perbaikan.Tidak ada yang sempurna.

KAIDAH 4

PEMAHAMAN DIRI DAN HASRAT BAGI PERTUMBUHAN PRIBADI ADALAH LANGKAH PERTAMAMENUJU PENGEMBANGAN KE/EQ

Sebelum kita dapat memulai program pengembangan pribadi atauarah perubahan manapun kita harus memiliki pengertian tentangsiapa kita, apa yang kita pikirkan, dan bagaimana kita merasa.

83 84

Page 47: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Kita harus mampu mengakui dan mengenali emosi, danmemahami penyebab dan perasaan kita agar dapat menghadapinya secara efektif. Ini adalah seperti membeli gaun seleratinggi, namun kita berada di toko swalayan. Ini tentu tidak mungkin,kecuali toko itu memang menjualnya.

1. Pergilah ke toko yang sesuai atau tempat yang benar yangdiketahui saat anda merasa emosi;

2. Memiliki hasrat melakukan sesuatu dengan lebih baik.Seringkali kita berharap untuk berubah, misalnya mengurangiberat badan, namun tidak pernah mau bangkit dari sofa kitaatau mengusahakan perubahan. Perubahan berarti bertindak.Bangkitlah dan lakukan. Hasrat kita memusatkan pikiran kitamenuju hasil akhir;

3. Kembangkan rencana, tentukan sumber daya yang diperlukan,petakan arah tindakan, lakukanlah, amati kemajuannya, danberlatih terus menerus.

KAIDAH 5

EMOSI MEMILIKI KECERDASAN

Sepanjang pengalaman kita yang banyak, kita mengetahui bahwaemosi adalah sesuatu yang lembut dan tidak dapat dipahami, dantidak memiliki arti dalam usaha kita mencari pengetahuan. Emosipada waktu yang lalu bahkan dianggap tidak diberi tempat dalamdunia bisnis maupun pemerintahan. Ini tentunya tidak benar lagi.

Emosi adalah perasaan bersama dengan fungsi-fungsi jiwa yanglain seperti yang telah dikemukakan dimuka adalah inti daritempat kerja dan dapat menjadi penyebab kegagalan ataukeberhasilan dalam banyak usaha melakukan perubahan ditempatkerja. Etika profesi, nilai, visi pribadi dan visi organisasi dan tugas

adalah semua istilah yang mengandung muatan emosididalamnya. Terlalu sering pegawai memandang hal-hal inisebagai ungkapan kosong dari pihak manajemen serta pimpinankarena kurangnya hal-hal nyata atas apa yang terjadi dalambanyak lingkungan kerja. Pernyataan suatu maksud organisasitidak berkaitan dengan apa yang sedang terjadi ada kesenjanganantara teori yang didengungkan “Espoused theory” dengan“theory in action”. Maksud dan motif adalah bersifat sebagailambang saat mengamati bagaimana pegawai, manajer, danpelanggan saling berhubungan dalam situasi kerja.

Pertanyaan yang harus dicari jawabnya dalam memahami KE/EQ hendaknya termasuk:

Apakah mereka saling memperhatikan sebagai seseorangyang bermartabat dan berperadaban?

Apakah mereka saling menghargai sebagai seseorangditempat kerja apakah hanya diberlakukan sebagai nomor/NIP sehingga kesehatan mental mereka terganggu?

Apakah mereka berkemauan saling membantu sebagaiseseorang?

Kalau jawabannya “ya”. maka julukan dan gelar tidak akanmenjadi masalah. Setiap orang harus dihargai karena merekaadalah manusia, dan bukan karena mereka berada di posisi tertentuatau termasuk dalam golongan yang berkuasa. Sayangnya hal initidak seperti biasanya. Penghargaan seringkali diberikan menurutseberapa tingginya anda berada dalam kerangka perusahaan. Halini. menindas potensi mendapatkan situasi sama-sama menangdalam kehidupan kantor. Tidak peduli seberapa banyakkebijaksanaan menyatakan bahwa kita hendaknya salingmempercayai dan membantu, semua ini hanyalah kata-kata belakakecuali inti dari lingkungan kerja didasarkan pada saling

85 86

Page 48: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

menghargai, menghormati dan mempercayai. Ungkapan emosidan perasaan dapat memiliki berbagai bentuk menurut budaya,pengalaman, negara, dan bahkan di antara perorangan. Namunsatu hal adalah pasti, marah, takut, ketidakbahagiaan, kebencian,cinta, senang, bersalah, dan main adalah umum. Kalau orang tidakbekerja dalam lingkungan yang harmonis, akan ada potensi untukmenjadi salah mengerti, menjadi tidak bahagia, dan tidak setia,menyembunyikan sesuatu, dan kurangnya sinergi yang akanmengakibatkan kegagalan bagi perusahaan manapun.

Buku Dr Daniel Goleman, Emotional Inteligence (KecerdasanEmosional) membicarakan bagaimana pikiran emosional dapatbenar-benar menghambat informasi sebelum memasuki pikiranyang digunakan untuk berpikir dan mengakibatkan adanyapembajakan emosi sebelum pikiran berkesempatan melakukanpenafsiran yang tepat dan mengambil keputusan. Kita mungkinpernah mendengar istilah-istilah seperti: tembakan senjata,tiupkan, ledakkan, kehilangan kendali.... semua ini menunjukkanseseorang yang tidak dapat mengendalikan tabiatnya danbertindak dalam cara yang berbahaya, dan setelah diri merekamereda akan menyesali apa yang telah mereka lakukan. Untukmenguasai kaidah ini adalah dengan mempelajari teknikpengelolaan diri yang dibicarakan dalam modul ini.

KAIDAH 6

PENGEMBANGAN KE/EQ ADALAH USAHA SE-UMUR HIDUP

Pengembangan KE/EQ mengharuskan latihan yang intensif,ketabahan, kerja keras, perencanaan, dan kejujuran yang terusmenerus. Para ahli memerlukan waktu berlatih + 5000 jam untukmenjadi mahir dalam bidang profesionalnya. Menghadapi diri

sendiri adalah salah satu dari usaha yang paling berat yang haruskita lakukan.

Ini bukannya penyembuhan kilat atau penanaman modal jangkapendek. Kita harus mengabdikan hidup kita untuk mempelajaricara baru yang lebih baik dalam berperilaku dan berfungsi lebihefektif. Pengembangan emosi bukan sesuatu yang dapat terjadidalam semalam tetapi sebagai bagian dari disiplin PersonalMastery memerlukan latihan yang terus menerus. Beberapa darikita membutuhkan waktu bertahun-tahun + 5000 jam untukmengembangkan kebiasaan baru, mengganti yang lama danmenanamkannya dalam kebiasaan. Bahkan setelah kitamengembangkan KE/EQ akan ada perubahan terus menerussaat kita berhubungan dengan orang-orang yang tidak mampumengendalian emosinya secara tepat.

Akibatnya mereka akan berlaku sebagai ukuran ujian bagikemajuan diri kita. Adalah produktif Untuk menganggap bahwabekerja bersama bos yang sulit, atau rekan yang tidak maubekerjasama sebagai suatu peluang untuk menerapkanketrampilan KE/EQ kita, dan mewujudkan suatu peran modelyang dapat diikuti oleh yang lainnya.

Posisi dalam hidup, status ekonomi, atau bahkan usia tidakmenghambat seseorang menjadi pimpinan.

Banyak para sekretaris, petugas kebersihan, menunjukkankemampuan KE/EQ yang tinggi dan pengaruh mereka lebih kuatdaripada orang-orang yang menempati posisi tinggi dalammasyarakat, namun kurang memiliki mutu dalam diri bagikeberhasilan pribadi. Begitu anda menapak di atas jalanpengembangan KE/EQ, maka hal ini akan berlangsung seumurhidup. Ada kebahagiaan dan keyakinan dalam mengetahui bahwaanda bekerja demi kebaikan anda sendiri. Banyak tanda-tandajalanan disepanjang perjalanan yang dapat anda gunakan sebagai

87 88

Page 49: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

petunjuk yang bermanfaat. Perhatikanlah semuanya dan manfaat-kan petunjuk tersebut di saat yang tepat untuk mengembangkankreativitas dan imajinasi dalam konteks tugas anda.

C. Kiat untuk Mengembangkan dan Mempertahankan Ketrampilan Kecerdasan Emosional.Patricia Patton dalam EQ pengembangan sukses lebih bermakna(2002), mengatakan bahwa: “Kecerdasan emosional memerlukanketrampilan yang dapat membentuk kebiasaan-kebiasaanyang berguna dalam mencapai keberhasilan pribadi, dan jugakesadaran diri”.

Memang kedengarannya sangat sederhana, namun hal ini bisa ber-ubah menjadi sulit ketika kita berusaha mengubah kebiasaan kitaatau mengubah cara kita mengarahkan diri kita.

Contoh: Ketika anda berusaha diet, maka godaan untuk makanakan senantiasa menggangu jika anda tidak memiliki motivasiyang kuat untuk mengarahkan diri sehingga mencapai tujuan.

Hal yang sama juga diperlukan dalam usaha mengasah kecerdasanemosi. Kita harus menemukan terlebih dahulu alasan mengapaharus berubah; lalu rumuskan tujuan; dan buatlah rencanakegiatan yang terpusat pada hasil akhir.

Proses ini mungkin akan sangat menyiksa, karena kita diharuskanbertingkah laku secara berbeda, harus mengendalikan dorongan kitauntuk bertindak dan berpikir dengan cara yang lebih baik. Yaitudengan mengembangkan dan mempertahankan keterampilankecerdasan emosional melalui 4 (empat) hal:

1. Pola Pikir: manusia akan dapat mengubah cara berpikirnyadengan cara mempelajari informasi; menghadapi hasil-hasil yangnegatif; terpuruk dalam kegagalan; menerima ultimatum dan

keadaan yang senantiasa beruubah-ubah. Perubahan seharusnyadapat dilakukan dengan mudah jika memulainya dengan melihatbahwa anda sebagai orang yang fleksibel dan senantiasaberkembang. Tanpa keterbukaan dan penghargaan atas usahamem-perkaya diri tersebut maka anda akan tetap terperangkappada cara berpikir yang lama.

2. Empati: membangun kecerdasan emosional juga meliputiperhatian terhadap perasaan orang lain dan pemahaman ataskebutuhannya. Satu dilema utama pegawai di tempat kerja adalahcara menjembatani antara penggunaan pikiran dan hati mereka.Dalam membuat suatu keputusan, kita diajari untuk tidakemosional sebab hal itu akan menyumbat daya nalar kita.Sebaliknya banyak orang yang menderita sebab hasil keputusanitu kurang mendapat pertimbangan, kejam dan bersifat merusak.Dalam hal ini tujuan utama adalah bagaimana menggabungkansensitivitas anda dan juga tidak meninggalkan penalarananda hasilnya akan menakjubkan.

3. Optimisme: sikap optimis sangat diperlukan dalam usahamembangun kecerdasan emosional. Sikap optimis memberi kitasemangat yang akhirnya menghasilkan stamina untuk mencapaikecerdasan emosional. Sikap optimis melahirkan kepercayaan diri yang dapat kita gunakan untuk meraih tujuan dalammengatur diri. Orang yang ragu-ragu terhadap suatu perubahan,biasanya merendahkan nilai usahanya sendiri. Sikap meruapakanunsur penting dalam usaha perbaikan diri. Seberapapun besarnyakeinginan untuk menjadi lebih kuat dan efektif, kita tetap tidakdapat meraihnya tanpa memiliki kecenderungan sikap yangakhirnya memancarkan keyakinan. Optimisme itu hebatpengaruhnya. Manusia menyukai orang yang memiliki pandanganterang yang dapat melampaui batu sandungan yang adadihadapannya.

89 90

Page 50: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

4. Teknik: pola pikir digabungkan dengan empati dan sikapoptimisme, dapat membantu menemukan cara-cara yang dapatdilakukan untuk memulai suatu perubahan. Teknik ini dimulaidengan penggunaan waktu untuk memahami perubahan emosi,dan mengapa anda berkembang dengan temperamen andasekarang ini. Selanjutnya cobalah untuk menentukan respon (reaksi)yang lebih baik terhadap situasi dan orang lain. Kemudian cobalahberlatih untuk merespon secara lebih baik dengan bantuan oranglain. Masalahnya bukanlah cara memahami emosi itu sendiri, tetapicara kita mengendalikannya di saat kita sedang emosi. Ada 4(empat) hal yang dapat kita lakukan jika hal ini terjadi:

a. Cermatilah dengan segera emosi yang sedang andarasakan. Pikirkan mengapa anda merasakan hal ini dan apakahhal tersebut memerlukan respon pada tingkatan itu. Ini akanmengubah emosi dan memberikan kesempatan yang lebihbesar kepada pikiran untuk menganalisis situasi.

b. Tarik diri anda dari hadapan orang lain ataupun kejadianyang memungkinkan anda untuk menenangkan diri dan menilaikembali apa yang anda rasakan dan lakukan.

c. Tunjukkan empati kepada orang lain. Hal ini sulit dilakukankhususnya ketika kita dalam keadaan marah atau susah. Tetapijika mencoba memikirkan akibat perkataan atau tindakan andaterhadap orang lain, maka anda dapat mengalihkan perhatiandari perasaan anda sendiri.

d. Berhati-hatilah bahwa pembicaraan pribadi atau suarahati anda tidak dipenuhi dengan emosi yang merupakan hasilcitra dan perspektif yang tidak benar. Mengatakan halsemacam ini, “Mereka mengira saya bodoh” atau “apauntungnya jika saya melepasnya tanpa bekelahi” ataumempercayai bahwa orang lain lebih kuat sebab meraka dapatmengalahkan harga diri anda, hal ini akan merusak diri anda.Kekuatan tidak muncul dari hilangnya kesabaran atau tingkahlaku yang tidak produktif. Tetapi kekuatan berasal dari

keterampilan anda untuk mengendalikan emosi secara efektifdan menciptakan situasi menang-menang (win-win situation).

D. Beberapa Pengertian dari Skala Emosi:1. Kesadaran Diri Emosi

Berhubungan dengan pemahaman diri, baik kelebihan maupunkekurangannya, diperlukan untuk pengendalian diri dalammenghadapi masalah maupun orang lain.

2. Ekspresi Emosi

Berhubungan dengan kemampuan diri untuk mengungkapkanperasaan kita, agar mudah dipahami oleh orang lain.

3. Kesadaran Emosi Terhadap Orang Lain

Berhubungan dengan kemampuan mengelola perasaan sendiriuntuk berempati terhadap orang lain.

4. Intentionalitas

Berhubungan dengan ketekunan melakukan tugas hingga tuntas,yang diperlukan untuk mencapai kualitas kerja organisasi.

5. Kreativitas

Berhubungan dengan kemampuan mengekspresikankreativitasnya yang dipakai untuk mendukung tugasnya.

6. Ketangguhan

Berhubungan dengan kemampuan menerima dan mengatasimasalah, yang dapat diterapkan dalam mengatasi konflik dalamorganisasi.

7. Hubungan Antar Pribadi

Berhubungan dengan kemampuan beradaptasi dan toleransidengan situasi baru serta nilai-nilai baru.

91 92

Page 51: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

8. Ketidakpuasan Konstruktif

Berhubungan dengan kemampuan individu berperan dalammengatasi ketidakpuasan di lingkungan organisasi.

9. Belas Kasihan

Berhubungan dengan kepekaan diri terhadap segala situasi yangmemerlukan perhatian kita sebagai individu dan bagian dari organisasi.

10. Sudut Pandang

Berhubungan dengan kemampuan berpikir positif dalammenghadapi kenyataan yang dihadapinya

11. Intuisi

Berhubungan dengan cara berpikir jauh ke depan melampauipemikiran orang lain saat ini, dengan mengandalkan analisadan keyakinan diri.

12. Radius Kepercayaan

Berhubungan dengan kemampuan kita untuk dapat dipercayadan mempercayai orang lain. organisasi pada hakekatnya me-merlukan adanya saling percaya diantara anggotanya.

13. Daya Pribadi

Berhubungan dengan rasa keyakinan diri untuk bertanggungjawab terhadap apa yang dipikirkan serta apa yang dilakukannya

14. Integritas

Berhubungan dengan adanya kesatuan dalam diri antaratanggung jawab dengan nilai-nilai diri, yang diperlukan olehorganisasi untuk menumbuhkan keberanian mengambil resikodari tanggung jawab yang diembannya.

Keberhasilan/sukses seseorang dalam kehidupan bermasyarakat/organisasi pada dasarnya ditentukan oleh berbagai faktorkecerdasan secara bersama-sama termasuk kecerdasan emosional.

BAB VIP E N U T U P

A. Latihan1. Lakukan identifikasi permasalahan emosional yang terjadi

ditempat kerja masing-masing;

2. Diskusikan dalam kelompok kecil membahas strategi yang dapatditempuh untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yangterjadi ditempat kerja tersebut.

3. Cari kiat-kiat untuk dapat mengembangkan danmempertahankan keterampilan dalam menerapkan kecerdasanemosional.

B. Tindak LanjutMengkoordinasikan semua panca indera kita agar bekerja untukmemproses informasi yang datang dari luar dengan mental modeladalah merupakan suatu tim dalam diri kita yang dapat kitaoptimalkan secara luas bisa untuk menghasilkan perubahan ataupeningkatan harga diri, pengendalian diri, keyakinan diri danterutama kematangan emosi kita.

93

94

Page 52: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

PETA SITUASI SAAT INI

Skala 1 : Peristiwa Dalam Hidup

No.

Pikirkan tentang..., tahun yang lainUntuk tiap peristiwa kerja atau pribadiyang tercantum di bawah, beri nilaiseberapa besar peran masing-masingsebagai sumber rasa tertekan anda

SangatBesar

Sedang Sedikit

Tidakberpe-

ngaruh/tidak

terjadi

1. Dipecat, diberhentikan, keluar, atau pensiun 3 2 1 02. Pekerjaan baru atau majikan baru. 3 2 1 03. Pekerjaan jenis baru. 3 2 1 04. Penciutan atau reorganisasi di perusahaan 3 2 1 0

saya.5. Beberapa perubahan lain di pekerjaan yg 3 2 1 0

tidak tersebut diatas, namun menyebab-kan rasa tertekan.

6. Rugi finansial atau berkurangnya penda- 3 2 1 0patan.

7. Kematian seorang teman dekat atau 3 2 1 0anggota keluarga.

8. Pindah atau relokasi. 3 2 1 09. Berpisah atau bercerai. 3 2 1 010. Menikah. 3 2 1 011. Membeli rumah baru. 3 2 1 012. Menjadi korban kejahatan. 3 2 1 013. Kelahiran bayi, adopsi, kehadiran anak 3 2 1 0

tiri, atau orang lain dalam keluarga.14. Keterlibatan dalam perkara hukum. 3 2 1 015. Sakit atau cedera serius pada diri sendiri. 3 2 1 016. Sakit atau cedera serius pada teman dekat 3 2 1 0

atau anggota keluarga.17. Bertambahnya tanggungjawab merawat 3 2 1 0

anggota keluarga yang jompo atau cacat.18. Beberapa perubahan lain yang tidak ter- 3 2 1 0

sebut diatas, namun menyebabkan rasatertekan.

Jumlah SkorTotal Skor (Jumlah skor 4 kolom)Peni la ian 0 - 2 3 - 7 8 - 15 16 - 54

(OPT) (IST) (REN) (PW)

K U E S I O N E R

Kuesioner EQ MAPTM akan membantu Andadalam mengukur berbagai komponen yang berkaitan dengan

kompetensi-kompetensi yang menyatu dengannya

Petunjuk Pengisian Kuesioner1. Isilah identitas Anda pada ternpat yang disediakan.2. Bacalah petunjuk pada masing-masing kolom skala.3. Isilah setiap skala dengan melingkari angka yang tersedia ( 3,2,1,0 ).4. Jawablah secara berurutan seperti yang tampak.5. Disediakan waktu 30 menit untuk mengisi 21 skala kuesioner.6. Kerjakan dengan secepat dan sejujur mungkin.7. Selamat mengerjakan.

Peserta Diklat Pim IV ......................................... Angkatan :,.................Nama :............................................ JenisKelamin :.......... Usia :.......thPekerjaan ....................... UnitKerja .................................................Alamat kantor :..............,.......,.............................., .Kode Pos..............No. Telp. Rumah : ..................., Kantor. ................, HP...................Tanggal Pengisian Kuesioner. .............................

*) Untuk keperluan pembelajaran Diklat. Kuesioner disadur dari kuesioner pada buku“Executive EQ: Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan dan Organisasi”.Karangan Robert Cooper dan Amywan Syawaf.Widyaiswara dapat menggunakan instrumen lainnya yang relevan dengan pembelajaran.

95 96

*)

Page 53: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

1. Keamanan Pekerjaan 3 2 1 02. Hubungan dengan atasan langsung 3 2 1 03. Bergesernya prioritas pada pekerjaan 3 2 1 04. Terlalu banyak pekerjaan. 3 2 1 05 Kontrol atas beben kerja saya 3 2 1 06. Kurangnya keluwesan ditempat kerja 3 2 1 0

untuk menangani situasi daruratkeluarga dan atau pribadi.

7. Kebijakan pengangkatan dan atau 3 2 1 0promosi yang berdasarkan pilih kasihatau ketidak adilan dipekerjaan.

8. Pemantauan terus menerus atas kinerja 3 2 1 0oleh manajemen.

9. Pekerjaannya membosankan atau tidak 3 2 1 0menarik.

10. Pengakuan atau penghargaan untuk 3 2 1 0pekerjaan saya.

11. Tekanan dari tenggat waktu yang men- 3 2 1 0desak pada pekerjaan saya.

12. Hilangnya komitmen untuk bekerja. 3 2 1 013. Merasa menjadi orang yang tak berguna 3 2 1 0

dan tak sanggup menyelesaikan apapun.14. Fleksibelitas jam kerja. 3 2 1 015. Perjalanan yang jauh ketempat kerja. 3 2 1 0

Jumlah SkorTotal Skor (Jumlah skor 4 kolom)Peni la ian 0 - 6 7 - 13 14-20 21-51

(OPT) (IST) (REN) (PW)

Skala 2 : Tekanan Pekerjaan

No.

Pikirkan tentang..., bulan yang laluUntuk tiap tekanan pekerjaan yangtercantum di bawah, beri nilai sebe-rapa peran masing-masing sebagaisumber rasa tertekan anda

SangatBesar

Sedang Sedikit

Tidakberpe-

ngaruh/tidak

terjadi

Skala 3 : Tekanan Masalah Pribadi

No.

Pikirkan tentang..., bulan yang laluUntuk tiap tekanan pribadi yang ter-cantum di bawah, beri nilai seberapaperan masing-masing sebagai sumberrasa tertekan anda

SangatBesar

Sedang Sedikit

Tidakberpe-

ngaruh/tidak

terjadi

1. Kesulitan keuangan. 3 2 1 02. Bertambahnya tanggung jawab merawat 3 2 1 0

anggota keluarga yang jompo atau cacat.3. Konflik dengan rekan atau pasangan. 3 2 1 04. Membesarkan anak. 3 2 1 05. Berpisah dari pasangan. 3 2 1 06. Menurunnya kesehatan pribadi. 3 2 1 07. Bermasalah dalam hal urusan rumah tangga 3 2 1 0

sehari-hari.8. Tidak cukup waktu untuk diluangkan 3 2 1 0

bersama orang-orang terdekat dgn saya.9. Lingkungan yg berbahaya atau tdk aman. 3 2 1 010. Hubungan dengan anggota keluarga dekat 3 2 1 0

(orangtua, saudara sekandung, ipar).11. Konflik atau frustasi dalam urusan seksual. 3 2 1 012. Konflik antara pekerjaan dan keluarga. 3 2 1 013. Kesepian atau kurangnya keakraban. 3 2 1 014. Masalah kesuburan atau reproduksi. 3 2 1 0

Jumlah SkorTotal Skor (Jumlah skor 4 kolom)Peni la ian 0 - 2 3 - 7 8 - 14 15 - 42

(OPT) (IST) (REN) (PW)

97 98

Page 54: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Skala 4 : Kesadaran ... diri Emosi

No.

Untuk tiap pernyataan di bawah, berinilai seberapa baik ini menggambarkan pikiran atau perasaan andatentang diri sendiri saat ini

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

1. Saya dapat menyebutkan perasaan saya. 3 2 1 02. Saya telah belajar banyak tentang diri 3 2 1 0

sendiri dengan mendengarkan perasan saya.3. Saya sadar tentang perasaan saya hampir 3 2 1 0

sepanjang waktu.4. Saya bisa mengatakan kapan saya menjadi 3 2 1 0

marah.5. Bila saya sedih, saya tahu alasannya. 3 2 1 06. Saya cenderung menghakimi diri sendiri 0 1 2 37. Saya menikmati kehidupan emosi saya 3 2 1 08. Orang yang sering menunjukkan emosi 0 1 2 39. Saya sering ingin menjadi orang lain. 0 1 2 310. Saya memperhatikan keadaan fisik saya, 3 2 1 0

untuk memahami perasaan-perasaan saya.11. Saya menerima perasaan saya sebagamana 3 2 1 0

adanya.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)Peni la ian 33-29 28-24 23-19 18-0

(OPT) (IST) (REN) (PW)

BAGIAN IIKETERAMPILAN EMOSI

Ini menggambarkan saya dengan :

Skala 5 : Ekspresi Emosi

No.

Untuk tiap pernyataan di bawah, berinilai seberapa baik ini menggambarkan pikiran atau perasaan andatentang diri sendiri saat ini

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

1. Saya membiarkan orang lain tahu bila 3 2 1 0mereka kerja dengan baik.

2. Saya mengungkapkan emosi saya 3 2 1 0meskipun emosi itu negatif.

3. Saya membiarkan orang lain tahu tentang 3 2 1 0yang saya inginkan dan butuhkan.

4. Teman dekat saya akan mengatakan bahwa 3 2 1 0saya mengungkapkan penghargaan terhadapmereka.

5. Saya menyimpan perasaan bagi saya sendiri. 0 1 2 36. Saya membiarkan orang lain tahu apabila 3 2 1 0

ada perasaan yang tidak enak yangmengganggu pekerjaan kami.

7. Saya sulit meminta tolong kepada orang 0 1 2 3lain saat saya memerlukan bantuan.

8. Dalam interaksi dengan orang lain, 3 2 1 0saya dapat merasakan perasaan mereka.

9. Saya akan melakukan apa saja agar tampak 0 1 2 3tidak tolol di depan teman-teman saya.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)Peni la ian 27-20 19-17 16-13 12-0

(OPT) (IST) (REN) (PW)

Ini menggambarkan saya dengan :

99 100

Page 55: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Skala 6 : Kesadaran Emosi Terhadap Orang Lain

No.

Untuk tiap pernyataan di bawah, berinilai seberapa baik ini menggambarkan pikiran atau perasaan andatentang diri sendiri saat ini

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya dapat mengenali emosi orang lain 3 2 1 0dengan memperhatikan mata mereka.

2. Saya merasa sulit berbicara dengan orang 0 1 2 3yg tidak satu sudut pandang dengan saya.

3. Saya memperhatikan orang-orang yang 3 2 1 0memiliki kualitas positif.

4. Saya jarang terdorong untuk menghibur 3 2 1 0orang lain.

5. Saya berfikir tentang perasaan orang lain 3 2 1 06. Tidak perduli dengan siapa berbincang 3 2 1 0

saya selalu menjadi pendengar yang baik.7. Saya dapat merasakan suasana hati suatu 3 2 1 0

kelompok, ketika saya masuk kedalamsuatu ruangan.

8. Saya dapat membuat orang yang baru saya 3 2 1 0kenal berbicara tentang mereka sendiri.

9. Saya ahli “membaca yang tersirat” 3 2 1 0ketika seseorang berbicara.

10. Saya biasanya dapat mengetahui bagai- 3 2 1 0mana perasaan orang lain thd saya.

11. Saya dapat mengetahui perasaan sese- 3 2 1 0orang kendati ia tak berbicara.

12. Saya mengubah ekspresi emosi saya, 0 1 2 3tergantung dengan siapa saya berhadapan.

13. Saya dapat mengetahui apabila orang 3 2 1 0yang dekat dengan saya sedang kesal.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 39-28 27-22 21-15 14-0

(OPT) (IST) (REN) (PW)

BAGIAN II

KECAKAPAN EQ

Skala 7 : Intensionalitas

No.

Untuk tiap pernyataan di bawah, berinilai seberapa baik ini menggambarkan pikiran atau perasaan andatentang diri sendiri saat ini

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya dapat dengan mudah mengabaikan 3 2 1 0gangguan-gangguan, apabila saya perluberkonsentrasi.

2. Saya menyelesaikan hampir semua yang 3 2 1 0saya mulai.

3. Saya tahu harus mengatakan “tidak” 3 2 1 0ketika harus demikian.

4. Saya tahu cara menghargai diri sendiri 3 2 1 0sesudah meraih suatu sasaran.

5. Saya dpt menyingkirkan dahulu imbalan 3 2 1 0imbalan jangka pendek demi sasaran-sasaran jangka panjang.

6. Saya dapat memusatkan perhatian saya 3 2 1 0pada suatu tugas sampai selesai bila sayaharus demikian.

7. Saya mengerjakan hal-hal yg belakangan 0 1 2 3saya sesali .....

8. Saya menerima tanggung jawab atas 3 2 1 0pengelolaan emosi saya.

9. Ketika berhadapan dengan suatu masalah, 3 2 1 0saya suka mengurusinya selekas mungkin.

10. Saya berpikir tentang yang saya inginkan 3 2 1 0sebelum bertindak.

11. Saya dapat menunda kepuasan pribadi 3 2 1 0demi sasaran yang lebih besar.

12. Bila suasana hati saya sedang jelek, saya 3 2 1 0dapat membicarakannya dgn diri sendiri.

13. Saya marah apabila dikritik. 0 1 2 314. Saya sering tidak mengetahui penyebab 0 1 2 3

kemarahan saya.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 42-33 32-27 26-21 20-0

(OPT) (IST) (REN) (PW)

101 102

Page 56: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Skala 8 : Kreativitas

No.

Pikirkan tentang … bulan yang laluUntuk tiap pernyataan di bawah, berinilai seberapa baik ini menggambar

kan perilaku atau tujuan anda

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya telah mengajukan proyek-proyek 3 2 1 0inovatif kepada perusahaan saya.

2. Saya berperan serta dalam berbagai 3 2 1 0informasi dan gagasan.

3.` Saya berkhayal tentang masa depan 3 2 1 0untuk memudahkan membayangkankemana tujuan saya.

4. Gagasan terbaik saya muncul ketika saya 3 2 1 0sedang tidak memikirkannya.

5. Saya mempunyai gagasan-gagasan cemer- 3 2 1 0lang, baik yang berupa kilasan maupunyang tampak secarautuh.

6. Saya memiliki penginderaan yang baik 3 2 0mengenai kapan suatu gagasan akanberhasil atau gagal.

7. Saya tergerak oleh konsep-konsep yang 3 2 1 0baru dan tidak lazim.

8. Saya telah menerapkan proyek-proyek 3 2 1 0inovatif kepada perusahaan saya.

9. Saya tergerak oleh gagasan-gagasan dan 3 2 1 0solusi-solusi baru.

10. Saya ahli dalam menggodok pemecahan 3 2 1 0masalah sampai menghasilkan sejumlahpilihan

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)Peni la ian 30-24 23-19 18-13 12-0

(OPT) (IST) (REN) (PW)

Skala 9 : Ketangguhan

No.

Pikirkan tentang … bulan yang laluUntuk tiap pernyataan di bawah, berinilai seberapa baik ini menggambar

kan perilaku atau tujuan anda

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya dapat pulih dengan cepat sesudah 3 2 1 0merasa kecewa.

2. Saya dapat memperoleh yg saya butuhkan 3 2 1 0jika tekad saya sudah bulat.

3. Halangan atau masalah dalam hidup saya 3 2 1 0telah menghasilkan perubahan-perubahanyang tak terduga kearah yang lebih baik.

4. Saya mudah menunggu dengan sabar, 3 2 1 0bila harus demikian.

5. Selalu ada lebih dari satu jawaban yg benar. 3 2 1 06. Saya tahu cara memuaskan seluruh bagian 3 2 1 0

dalam diri saya.7. Saya bukan orang yg suka menangguhkan 3 2 1 0

suatu pekerjaan.8. Saya takut mencoba lagi bila sudah pernah 0 1 2 3

gagal dalam pekerjaan yang sama.9. Saya memutuskan bahwa masalah-masalah 3 2 1 0

tertentu tidak berharga untuk dicemaskan10. Saya menyantaikan diri bila mulai tegang. 3 2 1 011. Saya bisa melihat sisi humor suatu situasi. 3 2 1 012. Saya sering mengesampingkan dahulu 3 2 1 0

suatu masalah untuk mendapatkan suatuperspektif yang lebih baik.

13. Bila menghadapi suatu masalah, saya me- 3 2 1 0musatkan perhatian pada apa yang dapatsaya perbuat untuk memecahkannya.

Jumlah SkorTotal Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 39-34 33-28 27-21 20-0(OPT) (IST) (REN) (PW)

103 104

Page 57: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Skala 10 : Hubungan Antar Pribadi

No.

Pikirkan tentang … bulan yang lalu Untuktiap pernyataan di bawah, beri nilai se-berapa baik ini menggambarkan peri-laku atau tujuan anda pikiran atau perasaan anda tentang diri sendiri saat ini.

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya bisa sedih apabila kehilangan sesuatu 3 2 1 0

yang penting bagi saya.

2. Saya merasa tidak nyaman bila seseorang 0 1 2 3

terlalu dekat secara emosional dengan saya.

3. Saya mempunyai teman-teman yang dapat 3 2 1 0

diandalkan dalam masa-masa sulit.

4. Saya banyak menunjukkan rasa sayang 3 2 1 0

kepada teman-teman saya.

5. Bila mempunyai masalah, saya tahu harus 3 2 1 0

pergi ke mana dan harus berbuat apa untuk

memecahkannya.

6. Keyakinan dan nilai-nilai yang saya anut, 3 2 1 0

menuntun tindakan saya sehari-hari.

7. Keluarga saya selalu siap bila saya 3 2 1 0

membutuhkan mereka.

8. Saya ragu tentang apakah teman-teman saya 0 1 2 3

sungguh perduli kepada saya sebagai pribadi.

9. Saya sulit mendapatkan teman. 0 1 2 3

10. Saya hampir tak pernah menangis. 0 1 2 3

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)Peni la ian 30-28 27-23 22-18 17-0

(OPT) (IST) (REN) (PW)

Skala 11 : Ketidakpuasan Konstruktif

No.

Pikirkan tentang … bulan yang lalu Untuktiap pernyataan di bawah, beri nilai se-berapa baik ini menggambarkan peri-laku atau tujuan anda pikiran atau perasaan anda tentang diri sendiri saat ini.

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya sanggup berbeda pendapat dgn efektif 3 2 0untuk mengubah sesuatu.

2. Saya tidak akan mengungkapkan perasaan 0 1 2 3saya jika saya yakin bahwa itu akanmenimbulkan perbedaan pendapat.

3. Apabila suatu masalah datang, saya hanya 0 1 2 3dapat mempercayai diri sendiri untukmenyelesaikannya.

4. Saya tetap tenang bahkan dalam situasi 3 2 1 0yang membuat orang lain marah.

5. Lebih baik tidak membuat masalah bila 0 1 2 3Anda dapat menghargainya.

6. Saya merasa sulit mencapai kata sepakat 0 1 2 3dengan rekan-rekan kerja saya.

7. Saya mencari umpan balik dari rekan-rekan 3 2 1 0kerja saya.

8. Saya ahli dalam mengorganisasi dan 3 2 1 0memotivasi sebuah kelompok.

9. Saya senang menghadapi tantangan dan 3 2 1 0memecah kan masalah dalam pekerjaan.

10. Saya mendengarkan kritik dengan pikiran 3 2 1 0terbuka dan menerimanya apabila dapatdibenarkan.

11. Saya membiarkan masalah mencapai titik 0 1 2 3kritis sebelum membicarakannya.

12. Bila melontarkan komentar yang kritis, 3 2 1 0saya memusatkan perhatian pada perilakubukan pada orangnya.

13. Saya menghindari konfrontasi 0 1 2 3

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)Peni la ian 39-34 33-27 26-20 19-0

(OPT) (IST) (REN) (PW)

105 106

Page 58: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

BAGIAN III

NILAI-NILAI EQ DAN KEYAKINAN

Skala 12 : Belas Kasihan

No.

Pikirkan tentang … bulan yang laluUntuk tiap pernyataan di bawah, berinilai seberapa baik ini menggambarkan perilaku atau tujuan anda.

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya dapat melihat rasa sakit pada orang 3 2 1 0lain, meskipun mereka tidakmembicarakannya.

2. Saya dapat membaca emosi orang lain 3 2 1 0dari bahasa tubuh mereka.

3. Saya bertindak menurut etika dalam 3 2 1 0berurusan dengan orang lain.

4. Saya tidak akan ragu meninggalkan 3 2 1 0kesibukan saya guna menolong orangyang kesulitan.

5. Saya memperhitungkan perasaan orang 3 2 1 0lain dalam intersksi dengan mereka.

6. Saya dapat menempatkan diri dalam 3 2 1 0kedudukan orang lain.

7. Ada beberapa orang yang tidak akan 0 1 2 3pernah saya maafkan.

8. Saya dapat memaafkan diri sendiri 3 2 1 0karena tidak sempurna.

9. Ketika berhasil mengerjakan sesuatu, 0 1 2 3saya sering merasa sesungguhnya bisalebih baik.

10. Saya membantu orang lain menjaga harga 3 2 1 0dirinya dalam suatu situasi sulit.

11. Saya terus mencemaskan kekurangan 0 1 2 3kekurangan saya.

12. Saya iri kepada orang yang lebih mampu 0 1 2 3daripada saya.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 36-33 32-29 28-21 20-0(OPT) (IST) (REN) (PW)

Skala 13 : Sudut Pandang

No.

Pikirkan tentang … bulan yang laluUntuk tiap pernyataan di bawah, berinilai seberapa baik ini menggambarkan perilaku atau tujuan anda

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya melihat segi positif pada segala 3 2 1 0sesuatu.

2. Saya mencintai hidup saya. 3 2 1 0sesuatu.

3. Saya tahu bahwa saya dapat menemukan 3 2 1 0solusi atas masalah-masalah yang sulit.

4. Saya percaya segala sesuatu biasanya 3 2 1 0membaik dengan sendirinya.

5 Saya terus merasa frustasi dalam hidup 0 1 2 3ini, karena banyak orang yg ingkar janji.

6. Saya menyukai diri saya apa adanya. 3 2 1 07. Saya melihat tantangan sebagai peluang 3 2 1 0

untuk belajar.8. Dibawah tekanan, saya percaya akan 3 2 1 0

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)Peni la ian 39-34 33-27 26-20 19-0

(OPT) (IST) (REN) (PW)

107 108

Page 59: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Skala 14 : I n s t u i s i

No.

Pikirkan tentang … bulan yang laluUntuk tiap pernyataan di bawah, berinilai seberapa baik ini menggambarkan perilaku atau tujuan anda

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Kadang-kadang saya mendapatkan jawaban 3 2 1 0yang benar tanpa alasan yang jelas.

2. Firasat saya biasanya benar. 3 2 1 03. Saya dapat menggambarkan sasaran- 3 2 1 0

sasaran saya di masa datang.4. Saya dapat melihat produk atau gambaran 3 2 1 0

akhir, meskipun saat ini belum selesai.5. Saya percaya dengan impian saya meskipun 3 2 1 0

orang lain tidak dapat melihat ataumemahami semua itu.

6. Ketika dihadapkan dengan pilihan yang 3 2 1 0sulit, saya mengikuti kata hati saya.

7. Saya mengerahkan perhatian bila ada 3 2 1 0sesuatu yang tidak benar bagi saya.

8. Begitu telah membulatkan tekad, 0 1 2 3saya jarang merubahnya.

9. Orang mengatakan bahwa saya dapat 3 2 1 0meramal.

10. Ketika seseorang menyampaikan pandangan 0 1 2 3yg berbeda dari saya, saya sulit menerimanya.

11. Saya mengandalkan dorongan hati ketika 0 1 2 3membuat keputusan.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 36-33 32-29 28-21 20-0(OPT) (IST) (REN) (PW)

Skala 15 : Radius Kepercayaan

No.

Pikirkan tentang … bulan yang laluUntuk tiap pernyataan di bawah, berinilai seberapa baik ini menggambarkan perilaku atau tujuan anda

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Orang akan memanfaatkan saya kalau 0 1 2 3saya membiarkannya.

2. Saya percaya sampai saya mempunyai 0 1 2 3alasan untuk tidak demikian.

3. Saya sangat berhati-hati mengenai siapa 0 1 2 3yang saya percayai.

4. Saya menghormati teinan-teman saya. 3 2 1 05. Orang-orang yang setara dengan saya 0 1 2 3

di perusahaan saya mendapatkan yanglebih baik ( misal : kenaikan gaji,promosi, peluang, penghargaan, dsb)

6 Orang-orang yang menjadi rekan kerja 3 2 1 0saya dapat dipercaya.

7. Rasanya saya tidak bisa berbuat banyak. 0 1 2 38. Sedikit sekali dalam hidup ini yang adil 0 1 2 3

atau layak.9. Ketika suatu hal tidak beres, saya 3 2 1 0

mencoba mengatasinya dengan rencanaalternatif.

10. Ketika bertemu dengan orang-orang baru, 0 1 2 3sedikit sekali informasi pribadi yang sayaungkapkan kepada mereka.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 30-26 25-21 20-16 15-0(OPT) (IST) (REN) (PW)

109 110

Page 60: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Skala 16 : Daya Pribadi

No.

Pikirkan tentang … bulan yang laluUntuk tiap pernyataan di bawah, beri nilaiseberapa baik ini menggambarkan peri-laku atau tujuan anda pikiran atau perasa-an anda tentang diri sendiri saat ini.

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya dapat mmbuat apapun terjadi. 3 2 1 02. Nasib memainkan peranan yang penting 0 1 2 3

dalam hidup saya.3. Saya merasa tak ada gunanya menentang 0 1 2 3

hierarki yang mapan di perusahaan saya.4. Keadaan sudah diluar kendali saya. 0 1 2 35. Saya membutuhkan pengakuan dari orang 0 1 2 3

lain untuk menjadikan karya saya terasaberharga.

6. Saya mudah menyukai sesuatu. 3 2 1 07. Saya sulit menerima pujian. 0 1 2 38. Saya mempunyai kemampuan untuk 3 2 1 0

mendapatkan yang saya inginkan.9. Saya merasa dapat mengendalikan hidup 3 2 1 0

saya.10. Kalau saya merenungkan hidup saya, 0 1 2 3

saya mungkin menemukan bahwa padadasarnya saya tidak bahagia.

11. Saya merasa takut dan lepas kendali apabila 0 1 2 3segala sesuatu berubah dengan cepat.

12. Saya senang bertanggungjawab atas sesuatu. 3 2 1 013. Saya tahu yang saya inginkan sesudah ini. 3 2 1 0

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 39-34 33-29 28-24 23-0(OPT) (IST) (REN) (PW)

Skala 17 : I n t e g r i t a s

No.

Pikirkan tentang … bulan yang laluUntuk tiap pernyataan di bawah, beri nilaiseberapa baik ini menggambarkan peri-laku atau tujuan anda pikiran atau perasa-an anda tentang diri sendiri saat ini.

BaikS e k a l i

CukupBaik

Sedikit Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya bersedia mengakui kesalahan yang 3 2 1 0telah saya perbuat.

2. Saya merasa seperti seorang penipu. 0 1 2 33. Kalau tidak bersemangat lagi dengan 3 2 1 0

pekerjaan saya, saya akan pindah kerja.4. Pekerjaan saya adalah perpanjangan dari 3 2 1 0

sistem nilai pribadi saya.5. Saya tidak pernah berbohong. 3 2 1 06. Saya bisa menerima suatu situasi meskipun 0 1 2 3

tidak mempercayainya.7. Saya membesar-besarkan kemampuan saya, 0 1 2 3

agar memperoleh kesempatan yang lebih baik.8. Saya berterus terang meskipun yang saya 3 2 1 0

hadapi sulit.9. Saya telah mengerjakan sesuatu dalam 0 1 2 3

pekerjaan saya yang bertentangan dengankeyakinan saya.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 39-34 33-29 28-24 23-0(OPT) (IST) (REN) (PW)

111 112

Page 61: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

BAGIAN IV

PETA HASIL-HASIL EQ

Skala 18 : Kesehatan Secara Umum

No.

Pikirkan tentang … bulan yang laluTunjukkan berapa sering (jikapernah) Anda mengalami gejala-gejala berikut.

TidakPernah

1 x atau2 x

sebulan

setiapminggu

setiaphari

Ini menggambarkan saya dengan :

1 2 3 4 5 6

1. Gejala-gejala FisikNyeri Punggung 0 1 2 3

2. Masalah Berat Badan (kekurangan atau 0 1 2 3kelebihan).

3. Sakit kepala karena tegang 0 1 2 34. Migren 0 1 2 35. Pilek atau gangguan pernapasan 0 1 2 36. Masalah-masalah penut (kembung, nyeri 0 1 2 3

waktu BAB, atau tukak lambung)7. Nyeri dada 0 1 2 38. Sakit dan Nyeri yang sulit dijelaskan 0 1 2 39. Nyeri kronis lain yang belum tersebut 0 1 2 3

di atas.10. Gejala-gejala Perilaku

Makan (hilang selera, terus menerus, 0 1 2 3tidak sempat)

11. Merokok 0 1 2 312 Minum minuman beralkohol 0 1 2 313. Minum obat penenang 0 1 2 314 Minum aspirin atau penghilang rasa 0 1 2 3

sakit lain15. Minum obat-obat lain 0 1 2 316. Menarik diri dari hubungan dekat 0 1 2 317. Mengkritik, menyalahkan, atau 0 1 2 3

melecehkan orang lain.18. Merasa menjadi korban atau dimanfaatkan 0 1 2 3

oleh orang lain.19. Menonton Televisi (lebih dari 2 0 1 2

jam sehari)

20. Bermain game video/komputer atau men- 0 1 2 3jelajah internet (lebih dari 2 jam sehari)

21. Tidak menyukai campur tangan orang lain 0 1 2 322. Kecelakaan atau cidera 0 1 2 323. Gejala-gejala Perilaku

Sulit berkonsentrasi 0 1 2 324. Merasa kelebihan beban pekerjaan. 0 1 2 325. Perhatian mudah teralihkan. 0 1 2 326. Tidak mudah melupakan sesuatu/terus 0 1 2 3

cemas.27. Merasa depresi, kesal atau putus asa. 0 1 2 328. Merasa kesepian. 0 1 2 029. Pikiran terasa kosong. 0 1 2 330. Merasa letih atau kelebihan beban. 0 1 2 312. Sulit menetapkan hati atau membuat 0 1 2 3

keputusan.13. Sulit memulai suatu kegiatan atau sulit 0 1 2 3

menenangkan diri.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 0 - 8 9-18 19-31 32-96(OPT) (IST) (REN) (PW)

1 2 3 4 5 6

113 114

Page 62: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Skala 19 : Kualitas Hidup

No.

Cocokkan seberapa baik tiappernyataan berikut menggambarkanpikiran dan perasaan tentang dirisendiri saat ini

BaikS e k a l i

CukupBaik Sedikit

Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya puas sekali dengan kehidupan saya 3 2 1 02. Saya merasa kuat, sehat dan bahagia. 3 2 1 03. Saya merasakan kedamaian dan kesejah- 3 2 1 0

teraan di dalam hati.4. Saya merasa perlu membuat banyak 0 1 2 3

perubahan dalam hidup saya, agar betulbetul bahagia.

5. Hidup saya memenuhi kebutuhan saya 3 2 1 0yang paling dalam.

6. Saya mendapatkan lebih sedikit dari pada 0 1 2 3yang saya harapkan dalam hidup ini.

7. Saya menyukai diri saya sebagaimana 3 2 1 0adanya.

8. Bekerja bagi saya terasa menyenangkan. 3 2 1 09. Saya telah menemukan pekerjaan yang 3 2 1 0

bermakna.10. Saya berada dalam jalur yang mengantar 3 2 1 0

saya menuju kepuasan.11. Saya telah mengerahkan sebagian besar 3 2 1 0

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 32-27 26-22 21-17 16-0(OPT) (IST) (REN) (PW)

Skala 20 : Relationship Quotient

No.

Cocokkan seberapa baik tiappernyataan berikut menggambarkanpikiran dan perasaan tentang dirisendiri saat ini

BaikS e k a l i

CukupBaik Sedikit

Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Ada beberapa orang yang “berhubungan” 3 2 1 0

dengan saya pada tingkat yang lebih dalam.

2. Saya jujur kepada orang-orang yang akrab 3 2 1 0

dengan saya dan mereka jujur kepada saya.

3. Saya menyayangi seseorang secara lebih 3 2 1 0

4. Saya biasanya dapat menemukan orang 3 2 1 0

5. Saya dapat membuat komitmen jangka 3 2 1 0

6. Saya tahu bahwa saaya penting bagi 3 2 1 0

7. Saya merasa mudah mengatakan kepada 3 2 1 0

orang-orang bahwa saya peduli dengan

mereka.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 21-20 19-17 16-14 13-0(OPT) (IST) (REN) (PW)

115 116

Page 63: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

Skala 21 : Kinerja Optimal

No.

Cocokkan seberapa baik tiappernyataan berikut menggambarkanpikiran dan perasaan tentang dirisendiri saat ini

BaikS e k a l i

CukupBaik Sedikit

Tidaksama

s e k a l i

Ini menggambarkan saya dengan :

1. Saya puas dengan kinerja saya. 3 2 1 02. Rekan-rekan kerja saya akan mengatakan 3 2 1 0

bahwa saya memudahkan komunikasiyang baik diantara anggota kelompok.

3. Saya merasa terkucil dan tidak dilibatkan 0 1 2 3dalam pekerjaan.

4. Sulit bagi saya untuk mengerahkan per- 0 1 2 3hatian pada tugas yang harus dikerjakan.

5. Dalam tim kerja saya, saya dilibatkan 3 2 1 0dalam pembuatan keputusan.

6. Saya mempunyai kesulitan dalam memenuhi 0 1 2 3komitmen atau menyelesaikan tugas.

7. Kinerja pekerjaan adalah sesuatu yang terus 3 2 1 0saya usahakan dapat menghasilkan yg terbaik.

Jumlah Skor

Total Skor (Jumlah skor 4 kolom)

Peni la ian 21-20 19-17 16-13 12-0(OPT) (IST) (REN) (PW)

Terima Kasih atas tanggapan Anda

MENGHITUNG SKOR ANDA

1. Sesudah menyelesaikan pilihan tiap skala, jumlahkan nilai angka-angkayang telah anda lingkari di setiap kolom vertikal (dari atas ke bawah),sebanyak empat kolom.

2. Tuliskan setiap hasil penjumlahannya di kolom jumlah skor, tepatdibawahnya.

3. Jumlahkan hasil keempat kolom, dan tuliskan hasilnya di kolom TotalSkor.

4. Cocokkan total skor dengan kolom penilaian dibawahnya, dengan caramencari total Skor Anda ada pada rentang angka berapa.

Catatan Penilaian :

OPT = Optimal

IST = Istimewa

REN = Rentan

PW = Perlu Waspada

5. Langkah terkhir adalah memasukkan penilaian Anda ke TabelPenilaian EQ Map.

6. Tabel ini secara visual akan memetakan kinerja pribadi Anda,menciptakan kilasan potret pribadi tentang kekuatan-kekuatan dankerentanan-kerentanan EQ Anda saat ini.

117 118

Page 64: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ary Ginanjar. (2001). Rahasia Sukses MembangunKecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ (EmotionalSpiritual Quotient). Jakarta: Arga.

Bloom, Benyamin S,. (1980). Taxonomy of Education objectives, Book 2“Effective Domein.

Beck, Robert C. (1978). Motivation, theories and principles, NewJersey: Prentice Hall, Inc.

Cooper, Robert K., & Sawaf, Amywan. (1998). Executive EQ:Kecerdasan Emosional Dalam Kepemimpinan danOrganisasi, terjemahan Alek Tri Kantjono, Jakarta:Gramedia.

Goleman, Daniel. (1997). Emotional Intelligence; Kecerdasan Emosional,Mengapa EQ lebih Penting Daripada IQ, terjemahanT. Hermaya, Jakarta, Gramedia.

Indrawijaya, Adam I. (1986). Perilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru.

Patton, Patricia. (1998). EQ Ditempat Kerja, terjemahan Zaini Dahlan,Jakarta: PT. Pustaka Delaprasta.

Morgan, Gareth “Imaginization : The Art Of Creative Management.

Hardjoprakosa, Sumantri “Chandra Jiwa Indonesia Sebagai DasarPshichotherapie”

Stemberg, Robert “Successful Inteligence: How Practical and CreativeIntelligence Determines Success in Life”

Buzanjony “The Mindmap Book: Radiant Thinking the MajorEvolution in Human Thought”

Schutz,Will “The Human Element Productivity, Self- Esteem and theBottom Up Tracy, Brian “Maximum Achievement”

1TA

BEL PENILA

IAN

OPT

IMA

L

ISTIM

EW

A

REN

TAN

PERLU

WA

SPAD

A

TOTA

L

ZO

NA

KIN

ER

JASITU

ASI SA

AT INI

KETER

AM

PILAN

KE

CA

KA

PAN

NIL

AI D

AN

KE

YAK

INA

NH

ASIL

-HA

SIL

KE

CE

RD

KE

CE

RD

KE

CE

RD

KE

CE

RD

KE

CE

RD

AS

AS

AS

AS

AS

AN

EM

OS

ION

AN

EM

OS

ION

AN

EM

OS

ION

AN

EM

OS

ION

AN

EM

OS

ION

AL

AL

AL

AL

AL

P E R I S T I W A D A L A M H I D U PT E K A N A N P E K E R J A A NP E R I S T I W A D A L A M H I D U P

K E S A D A R A N D I R I E M O S IE K S P R E S I E M O S IKESADARAN EMOSI THD ORANG LAINI N T E N S I O N A L I T A SK R E A T I V I T A S

K E T A N G G U H A NH U B U N G A N A N T A R P R I B A D IKETIDAKPUASAN KONSTRUKTIFB E L A S K A S I H A N

S U D U T P A N D A N GI N T U I S IR A D I U S K E P E R C A Y A A ND A Y A P R I B A D II N T E G R I T A SKESEHATAN SECARA UMUMK U A L I T A S H I D U P

R E L A T I O N S H I P Q U O T I E N TK I N E R J A O P T I M A L

23

45

67

89

1011

1213

1415

1617

1819

2021

119 120

Page 65: pim4 - kecerdasan emosional

Modul Diklatpim Tingkat IV Kecerdasan Emosional (KE)121 122

DAFTAR DOKUMEN

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 101 Tahun 2000tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.